PENDAHULUAN
orang yang menyangkut fisik, mental maupun sosial budaya dan ekonomi.
dan kendala, terutama bila dilihat dari beberapa indikator yaitu Angka
Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), dan Berat Badan
yang terkait dengan masa kehamilan, persalinan dan nifas. Laporan Survei
adalah 228 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007. Bahkan WHO,
yang lebih tinggi yaitu 420 per 100.000 kelahiran hidup (Trisnantoro L,
2011), sementara target yang ditetapkan oleh Dirjen Bina Gizi dan KIA
untuk tahun 2014 adalah sebesar 110 per 100.000 kelahiran hidup
(Rakornas PKH Kemenkes RI, 2011). Hal ini sejalan dengan target yang
antara tahun 1990 – 2015 dengan indikator tingkat kematian ibu (per
dan masalah sosial budaya yang erat hubungannya dengan status wanita.
pelayanan nifas kepada ibu dan bayi. Tenaga yang dapat memberikan
karena sekitar 40% kelahiran bayi di Indonesia dibantu oleh dukun bayi.
35/1.000 kelahiran hidup dan menjadi 31/1.000 kelahiran hidup, kalau kita
Hidup) pada tahun 2008, maka indikator utama yang harus di intervensi
Sumatera Barat cukup tinggi, yaitu pada tahun 2017, kasus kematian ibu
berjumlah 107 orang walaupun menurun jika disbanding tahun 2015 (111
orang). Adapun rincian AKI ini terdiri dari kematian ibu hamil 30 orang,
kematian ibu setiap tahun bervariasi, secara umum mengalami naik turun,
Sumatera Barat, dimana ibu hamil Resti adalah ibu hamil yang mengalami
resiko atau bahaya yang lebih besar pada waktu hamil maupun bersalin,
jika disbanding ibu hamil normal. Sasaran ibu hamil resti adalah 20% dari
jumlah ibu hamil. Sasaran ibu hamil resti tahun 2017 adalah 24.174 orang.
ibu resti ini, dimana tahun 2015 ditemukan dan ditangani kasus bumil resti
tenaga kesehatan tahun 2017 adalah 944.549 orang dari 113.586 orang
bersalin.
Sebagian besar penyebab utama kesakitan dan kematian ibu tersebut
(hanya 64% ada bidan di desa, tetapi 100% desa ada dukun, perbandingan
jumlah bidan dengan dukun adalah 1 : 4). Dan yang ketiga karena
standar masih kurang memenuhi standar minimal alat atau sarana atau
sarana dan alat atau obat. Namun kendala utama yaitu masih banyaknya
bayi BBLR dan infeksi, sedangkan penyebab tidak langsung kematian ibu
dan bayi salah satunya dapat disebabkan karena konsumsi makanan yang
kurang ditandai dengan antara 53% ibu hamil menderita anemia. Untuk
tinggi. Adapun jumlah dukun di Nagari Bonjol ada berjumlah 3 orang dan
masih aktif. Masih ada sebagian ibu hamil yang masih melakukan
persalinan oleh dukun tanpa mengetahui resiko yang bisa terjadi namun
sampai saat ini angka kematian ibu dan balita di daerah Nagari Bonjol
pelayanan kesehatan.
BAB II
Puskesmas induk pada tanggal 1 Mei 2010, yang merupakan pecahan dari
wilayah kerja seluas 488,19 km2 yang terdiri dari 7 Nagari dengan 32
jorong, yaitu :
wilayah kerja. Sasaran penduduk yang dilayani oleh Puskesmas Koto Besar
- SKM : 2 Orang
- Apoteker : 1 Orang
- Keperawatan : 7 Orang
- Kebidanan : 18 Orang
- Farmasi : 1 Orang
- Gizi : 1 Orang
- CS : 2 Orang
- Poskesri : 5 Buah
- Polindes : 1 Buah
2.5.1 Demografis
Di Nagari Bonjol
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah pasangan usia subur
2.5.2 Pendidikan
Bonjol
• Tani : ± 75 %
• Buruh : ± 25 %
• Pedagang : ± 3,5%
2.5.5 Transportasi
dihubungkan dengan jalan yang sudah di aspal sehingga dapat dilalui dengan
Organisasi yang ada di Jorong Baru dan Jr. Tuo adalah PKK, Wirid
Ibu ( WI ) dan kelompok yasinan. PKK dan WI ( Wirit ibu ) dilakukan satu
kali dalam satu bulan di nagari dan di kecamatan. Yasinan dilakukan satu kali
dalam satu minggu di jorong baru dan yasinan nagari dilakukan satu kali
Gedung Pustu
tersebut.
Sarana
Tenaga
Ibu P W Aksep
Nama Anak Jumlah
Ha bulin Bayi Balita U U tor
Jorong balita lansia
mil S S Aktif
Psr. My 12 8 7 28 35 80 106 65 94
TINJAUAN PUSTAKA
yang disampaikan orang lain, di dapat dari buku, surat kabar, atau media
massa, elektronik.
1. Tahu (know)
yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Kata lerja untuk
mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain :
2. Pemahaman (Comprehension)
3. Aplikasi (Aplication)
materi yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi yang sebenarnya,
5. Sintesis (Synthesis)
yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk
telah ada.
6. Evaluasi (Evaluation)
atau angket yang menanyakan isi materi yang ingin diukur dari
tingkatan di atas.
yaitu :
hamil yang mau periksa hamil tidak hanya karena dia tahu
faktor yaitu :
dari suatu penyakit atau kondisi. Hal ini sering dianggap sebagai
yaitu adanya celah diantara kelas sosial dan budaya dalam penggunaan
a. Cenderung lebih tinggi pada kelompok orang muda dan orang tua
berpendidikan tinggi.
kesehatan
terpencil.
pelayanan kesehtan
3.5 Persalinan
keluar dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal, jika prosesnya terjadi
konsepsi oleh ibu. Proses ini dimulai dengan kontraksi persalinan sejati,
yang ditandai oleh perubahan progresif pada serviks, dan diakhiri dengan
adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan,
18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin (Saifuddin,
2006). Tanda-tanda persalinan yaitu rasa sakit oleh adanya his yang datang
lebih kuat, sering dan teratur, keluar darah lendir yang banyak karenak
ibu), power (kontraksi uterus), dan Psikis (status emosi ibu). Bila
2007).
dari luar.
36 minggu)
c. Persalinan aterm (persalinan antara umur 37 sampai dengan 42
minggu)
minggu)
jam)
terjadinya kekuatan his (kontraksi otot rahim). Perlu diketahui bahwa ada
mekanis.
mekanis dan juga menyebabkan otot rahim dan otot polos relaksasi
(Manuaba).
Bagaimana terjadinya persalinan masih belum dapat dipastikan,
dengan jalan:
a. Memecahkan ketuban
a. Kekuatan his makin sering terjadi dan teratur dengan jarak kontraksi
rotundum).
(Muala).
yaitu:
a. Keluarga Berencana untuk menjamin tiap individu dan pasangannya
membutuhkannya.
Safer’ (MPS).
komplikasi obstetrik dan neonatal ditangani secara adekuat, dan (3) setiap
perempuan usia subur mempunyai akses terhadap pencegahan kehamilan
(Prawirohardjo, 2009).
b. Dukun bayi
Tenaga Kesehatan
Komplikasi dan kematian ibu serta neonatal sering terjadi pada masa
sekitar masa persalinan. Oleh sebab itu intervensi ditekankan pada kegiatan
bila mendadak terjadi resiko tinggi atau mengalami keadaan gawat darurat
persalinan ini adalah pelayanan hanya terbatas pada pelayanan medis, tanpa
terjangkau oleh faktor budaya sehingga rasa aman secara psikologis kurang
masyarakat miskin.
diakui pemerintah dan lulus ujian sesuai dengan persyaratan yang berlaku.
Bidan desa yang ditempatkan dan bertugas di desa, mempunyai wilayah kerja
didalam maupun diluar jam kerjanya harus tetap bertanggung jawab langsung
juga dikenal dengan paraji (Jawa Barat), atau dukun beranak (DKI Jakarta).
Dukun beranak di Bali dikenal dengan istilah balian manak. Praktek tenaga
kesehatan (nakes) adalah praktek pribadi/perorangan yang dilakukan oleh
perawat atau bidan yang dilakukan tidak dirumah sakit, puskesmas pembantu,
alasan ibu memilih dukun bayi dalam persalinan karena pelayanan yang
diberikan lebih sesuai dengan sistem sosial budaya yang ada, mereka sudah
dikenal lama karena berasal dari daerah sekitarnya dan pembayaran biaya
tersebut secara turun temurun, belajar secara praktis atau cara lain yang
a. Sarung tangan
episiotomi.
execution)
tujuan untuk mencapai status kesehatan yang lebih baik. Alasan mengapa
kesehatan.