Anda di halaman 1dari 4

PEMBAHASAN

Alkohol merupakan senyawa yang kita sering sebut dengan etanol, yang memiliki istilah
umum untuk senyawa organic yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom
karbon, yang ia sendiri terikat pada atom hydrogen dam atau atom karbon lain. Dalam kehidupan
sehari-hari ,sering kali kita mendengar kata alkohol dan karbohidrat, namun dalm minuman
bersoda kadar alkohol yang tinggi dan rendah. alkohol adalah alkanol berasal dari alkana dengan
satu atom H alkana digantikan oleh gugus fungsi –OH,berdasarkan jenis atom karbon yang
mengikat gugus –OH ,alkohol dibedakan atas alkohol primer,alkohol sekunder,dan alkohol primer.
Alkohol bebas akan berfungsi sebagai reduktor terhadap kalium dikromat (K2Cr2O7)
sehinggamengubah ion krom bervalensi 2 (Cr2+) yang berwarna kuning menjadi ion krom
bervalensi 3 (Cr3+)yang berwarna hijau. Semakin hijau hasil akhir reaksinya maka semakin
banyak alkohol yang mengubahCr2+ menjadi Cr3+ .

Berdasarkan posisi atom karbon yang mengikat gugus hidroksil dalam senyawa alkohol
maka alkohol (R-OH) dikelompokkan ke dalam tiga golongan, yaitu sebagai berikut.

a. Alkohol primer (1°) adalah suatu alkohol dengan gugus hidroksil (–OH) terikat pada atom
karbon primer. Atom karbon primer adalah atom karbon yang mengikat satu atom karbon lain.

b. Alkohol sekunder (2°) adalah alkohol dengan gugus hidroksil (–OH) terikat pada atom karbon
sekunder. Atom karbon sekunder adalah atom karbon yang mengikat dua atom karbon lain.
c. Alkohol tersier (3°) adalah alkohol dengan gugus hidroksil (–OH) terikat pada atom karbon
tersier. Atom karbon tersier adalah atom karbon yang mengikat tiga atom karbon lain.

(Anonim, 2013)

Reaksi-reaksi alcohol ditentukan dengan meninjau distribusi electron pada gugus fungsi
hidroksi dan bagaimana distribusi ini mempengaruhi reaktivitasnya. Reaksi alcohol dapat dilihat
dari dua ikatan yang terputus, yaitu C-OH, dimana –OH akan terlepas, dan ikatan O-H yang akan
melepas –H. reaksi pada alcohol merupakan reaksi substitusi yang menggantikan gugus –OH atau
–H atau reaksi eliminasi dengan membentuk ikatan rangkap.

(Riswiyanto, 2008)

A. Reaksi Substitusi Nukleofilik


Reaksi antara suatu alkil halide dan ion hidroksida adalah suatu reaksi substitusi nukleofilik.

𝐾𝑎𝑙𝑜𝑟
𝐶𝐻3 𝐶𝐻2 𝐶𝐻2 𝐵𝑟 + 𝑂𝐻 − → 𝐶𝐻3 𝐶𝐻2 𝐶𝐻2 𝑂𝐻 + 𝐵𝑟 −

1-Bromopropana 1-Propanol

Suatu alkil halide primer suatu alcohol primer

(Fessenden,1986)
B. Oksimerkurasi-demerkurasi
Alkena bereaksi dengan merkuri asetat dengan adanya air menjadi senyawa hidroksi merkuri yang
jika direduksi akan menghasilkan alcohol.

Oksimerkurasi Demerkurasi

𝑁𝑎𝐵𝐻4
𝐶 = 𝐶 + 𝐻2 𝑂 + 𝐻𝑔(𝑂𝐴𝑐)2 → −𝐶 − 𝐶− → −𝐶−𝐶−

OH HgOAc OH H

Alkena merkuri Asetat alcohol

(Riswiyanto,2008)

Gugus atom tertentu dalam molekul senyawa organik dapat ditentukan dari sifat fisika dan
kimianya. Gugus tersebut dinyatakan sebagai gugus fungsi (Nurbayti, 2007). Adanya gugus –OH
atau hidroksil adalah ciri khas alkohol dan fenol. Tergantung pada sifat atom karbon tempat gugus
–OH melekat. Alkohol digolongkan menjadi 3 kelas, yaitu alkohol primer, alkohol sekunder, dan
alcohol tersier. Adapun cara untuk mengidentifikasi senyawa yang mengandung alcohol dapat
dilakukan dengan uji Lucas, reaksi esterifikasi, reaksi iodoform, reaksi oksidasi kalium dikromat
(K2Cr2O7), dan dengan tes ferri klorida (Nurbayti, 2007).

Pada praktikum ini identifikasi alcohol dilakukan dengan cara Oksidasi dengan Kalium Dikromat
(K2Cr2O7). Tes ini dapat digunakan untuk mengetahui adanya alkohol primer dan sekunder pada
suatu senyawa dan membedakan alkohol primer dan alcohol sekunder dari alkohol tersier. Dengan
menggunakan dikromat yang diasamkan, alkohol primer dioksidasi menjadi aldehida (dapat
dioksidasi lebih lanjut menjadi asam karboksilat), alkohol sekunder dioksidasi menjadi keton,
sedangkan alcohol tersier tidak dioksidasi. Jika terjadi oksidasi, warna jingga dari kalium dikromat
berubah menjadi hijau (ion Cr3+) (Nurbayti, 2007).

3R ― CH2OH + H2SO4 →3R ― C ― H + Cr2(SO4)3 + K2Cr2O7 + 4 3 H + + K2SO4 +


Oksidasi dengan Kalium Dikromat (K2Cr2O7) digunakan untuk identifikasi etanol dan methanol
pada sampel urine. Pada analisis kualitatif etanol pada sampel urine dilakukan dengan cara
menambahkan 5 ml sampel urine pada tabung reaksi dan ditambahkan 5 ml kalium dikoromat
setelah itu dipanaskan pada waterbath pada suhu 1000C, setelah dipanaskan terjadi perubahan
warna menjadi hijau, hal tersebut karena atom O dari K2Cr2O7 akan menyerang atom H yang
terikat pada atom C yang memiliki gugus –OH sehingga teroksidasi membentuk aldehid yang
kemudian teroksidasi lebih lanjut membentuk asam karboksilat. Hal ini terjadi karena setelah
dipanaskan dalam kondisi asam dengan larutan K2Cr2O7 awalnya berwarna jingga, kemudian
setelah bereaksi, larutan yang mengandung alkohol primer dan sekunder berubah menjadihijau
kebiruan karena ion Cr2O72- yang berwarna jingga telah tereduksi menjadi ion Cr3+ yang
berwarna hijau.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2013. “Pengertian, Kegunaan, dan Sifat Alkoholidentifikasi.html). Diakses pada 10 April


2019 pukul 18.17 WITA.

Fessenden.1986.”Kimia Organik Edisi Ketiga”.Jakarta:Erlangga

Riswiyanto.2008.”KIMIA ORGANIK”.Jakarta:Erlangga

Nurbayti, Siti. 2007. Penunun Praktikum Kimia Organik. Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah.

Anda mungkin juga menyukai