Anda di halaman 1dari 3

A.

SKENARIO 1 :

TERLAMBAT BERJALAN

Ibu G datang ke rumah sakit tipe C dengan membawa seorang anak laki-laki usia 2 tahun.
Anak tersebut belum bisa berjalan dan berbicara. Sebelumnya anak tersebut sudah dibawa ke
Puskesmas dan didiagnosa mengalami developmental delay. Ia adalah anak pertama dari
pasangan suami istri yang berusia 38 dan 40 tahun. Dari pemeriksaan fisik anak tersebut terdapat
dismorfologi pada wajah yaitu upslanting palpebral fissure, hypertelorism, dan flat nasal bridge.
Sedangkan pada garis tangannya didapatkan simian crease. Dokter curiga anak tersebut
menderita kelainan kromosom.

Narasumber:

1. Dr. A. Zulfa Juniarto, SpAnd, PhD.


2. Dr. Eka Candra Herlina, M.RepSC, SpOG
3. Dr. Dhega A. Wibowo, SpKK
4. Dr. Puspita Kusuma Dewi, M.Si.Med
5. dr. YL. Aryoko W,MSi.Med

Referensi :

1. Biologi jilid 1. Campbell dan Reece-Mitchel. Penerbit Erlangga 2002


2. Bruce Alberts, Alexander Johnson, Julian Lewis, Martin Raff, Keith Roberts, peter
Walter. Molecular biology of the cell, 4 th ed. New York:Garland;2002
3. Robert F. Mueller, Ian D. Young. Emery’s Elements of medical genetics.10th ed.
Edinburg-London: Churchil Livingstone; 2001
B. SKENARIO 2:

SEORANG PRIA DENGAN ANEMIA HEMOLITIK

Tuan X adalah seorang tentara yang mendapatkan tugas untuk ditempatkan di daerah
pedalaman Papua. Tiga hari sebelum pergi ke tempat bertugas, tuan X melakukan pemeriksaan
kesehatan dan mendapatkan obat antimalaria primaquin sebagai profilaksis penyakit malaria
yang merupakan penyakit endemis di daerah Papua. Dalam waktu 24 jam setelah meminum obat
tersebut, tuan X mengeluh badan demam dan lemas. Dari pemeriksaan darah ditemukan kadar
hemoglobin yang sangat rendah serta kadar bilirubin yang tinggi. Dokter mengatakan bahwa
tuan X mengalami anemia hemolitik yang disebabkan oleh defisiensi enzim G6PD (Glucose-6-
phosphate dehydrogenase).

Narasumber:
1. Dr.dr. Andrew Johan, M.Si
2. dr. Setia Rahardja
3. DR.dr. Kusmiyati T
4. dr. Amallia NS,M.Si.Med
5. dr. YL. Aryoko Widodo, M.Si.Med
6. dr. Tun Paksi Sareharto, M.Si.Med, SpA
7. dr. Donna Hermawati, M.Si.Med

Referensi :
1. Fessenden & Fessenden, Kimia Organik
2. Sumardjo, D., Pengantar Kimia Kedokteran
3. Devlin TM. Textbook of biochemistry: With clinical correlations. Hoboken, NJ: John
Wiley & Sons. 2011: 638-640.
4. Marks AD, Lieberman M, Smith C. Marks' basic medical biochemistry: A clinical
approach. Philadelphia :Wolters Kluwer Health/Lippincott Williams & Wilkins, 2013.
5. Robert F. Mueller, Ian D. Young. Emery’s Elements of medical genetics.10th ed.
Edinburg-London: Churchil Livingstone; 2001
6. Beutler E, Westwood B, Prchal JT, Vaca G, Bartsocas CS, Baronciani L. New glucose-6-
phosphate dehydrogenase mutations from various ethnic groups. Blood. 1992 Jul 1.
80(1):255-6.
C. SKENARIO 3:

RADIASI PADA IBU HAMIL

Ibu Y sedang menderita kanker usus besar. Ia harus menjalani terapi radiasi untuk
penyakitnya. Dokter menyarankan untuk tidak hamil sampai selesai proses terapi radiasi,
karena dikhawatirkan dapat berpengaruh pada perkembangan janin.

Narasumber :

1. dr. Aryoko Widodo, M.Si. Med


2. Dr. Suryono S.Si, M.Si
3. Dr. Eka Candra Herlina, M.RepSC, SpOG
4. Dr. A. Zulfa Juniarto, SpAnd, PhD.
5. dr. Mahayu Dewi Ariani, M.Si. Med
6. dr. Amallia NS,M.Si.Med
7. Dr. dr. Andrew Johan, M.Si

Anda mungkin juga menyukai