Anda di halaman 1dari 5

SURGE DAN STALL PADA KOMPRESOR

Surge dan Stall pada kompresor

Fungsi kompresor pada sistem PLTG yaitu berguna untuk memasok udara bertekanan ke
dalam Ruang Bakar yang sesuai dengan kebutuhan. Keberhasilan operasi sebuah turbin gas
tergantung dari aliran fluida dan transformasi energi yang dihasilkan. Kapasitas kompresor
harus cukup besar karena pasokan udara lebih (excess air) untuk Turbin Gas dapat mencapai
350%. Disamping untuk mendapatkan pembakaran yang sempurna, udara lebih ini
digunakan untuk pendingin dan menurunkan suhu gas hasil pembakaran. Di PLTGU grati
jenis kompresor yang digunakan yaitu kompresor aksial.

Apabila kita mempelajari kompresor maka tidak akan lepas dari beberapa istilah seperti
pemisahan aliran (separasi), gesekan fluida, turbulensi, Rotating Stall dan Surge ( biasa
disebut surging ). Stall dan Surge ini berhubungan. Surge dapat didifinisikan dengan sebuah
fenomena yang terjadi dalam kompresor ( khususnya aksial kompresor ) ketika aliran udara
yang mengalir masuk ke kompresor aliran udara akan turun drastis dan tidak dapat
dipertahankan lagi karena peningkatan tekanan discharge kompressor melebihi kemampuan
pressure pada kompresor, sehingga akan terjadi backflow ( aliran balik ) pada kompresor. Hal
ini akan menyebabkan kompresor berhenti beroperasi sesaat. Hilangnya tekanan yang tiba-
tiba tersebut akan menimbulkan suara yang keras, dan biasanya diawali dengan suara
gemuruh yang keras sesaat dan diikuti dengan vibrasi yang sangat tinggi. Hal ini kebanyakan
terjadi ketika proses akselerasi ( start up ) ketika aliran udara dischage ( output-nya ) yang
dibutuhkan masih sedikit akan tetapi pressure yang dihasilkan sudah tinggi sehingga tidak
terjadi keseimbangan antara flow dan pressure-nya. Risiko utama dari siklus surge adalah
kerusakan berat pada sudu-sudu kompresor dan kerusakan mekanis lain pada bagian mesin
lainnya jika terjadi surge, maka sebabnya harus dihilangkan segera atau mesin harus
dimatikan (Trip)

Adapun Rotating stall dapat didifinisikan suatu kondisi dalam kompresor axial dimana salah
satu blade ( sudu ) gagal melakukan kompresi ke stage berikutnya karena tidak sesuainya
antara rasio kompresi dengan putaran kompresor. gejala yang terjadi dibawah kondisi operasi
yang normal, jika aliran udara tidak terdistribusi merata diantara stage-stage-nya.
Gambar : Rotating Stall pada sudu blade kompresor

Bingung ya baca pengertian di atas, aku juga bingung. Biar gak bingung mari baca pengertian
dari gambar atau grafik saja
Gambar : Perbandingan Flow rate dan Pressure Kompresor serta surge line-nya

Seperti terlihat pada kurva diatas, terdapat garis yang berbentuk parabolik di sebelah kiri
kurva, itulah yang disebut surge line. Apabila compressor beroperasi pada aliran rendah (
sebagaimana ketika proses akselerasi ) sehingga melewati surge line ke kiri, maka operasi
compressor akan menjadi tidak stabil dan terjadi aliran bolak-balik yang akan menyebabkan
high vibration dan kerusakan. Sehingga dalam aktual pengoperasiannya kompresor harus
beroperasi di kanan surge line tersebut untuk menghindari terjadinya surge tersebut.

Pada dasarnya sebuah engine seperti kompresor di disain untuk low fuel consumption
dengan high performance, bisa dibilang efisiensinya tinggi. Maka dari itu ketika built up
pressure dan proses akselerasi sebagaimana pada turbin gas di unit kami ( PLTGU Grati )
maka ada pengaturan flow pada suction-nya yaitu pengaturan pembukaan IGV.

Pada saat proses akselerasi maka tekanan akan naik akan tetapi kebutuhan udara masih
belum banyak, hal ini akan sangat berpeluang untuk terjadi surge dan stall. Maka dalam hal
itu dalam pengoperasiannya dilengkapi dengan namanya Bleed Valve. Pada sistem Gas
Tuebine Mitsubishi MW-701D dilengkapi dengan dua bleed valve yaitu LP dan HP. Bleed
valve ini mengambil udara kompresi dari stage kompresor dan langsung membuangnya ke
exhaust ( sebagaimana kurva di atas menyesuaikan antara flow dan pressure ). Akan tetapi
ketika sudak normal operasi maka bleed valve ini juga harus menutup secara sempurna ( rpm
2775 ) hal ini karena apabila tidak menutup hal itu dimungkinkan dapat merusak rotating
blade ( sudu putar ) kompresor karena adanya efek aerodynamic blade excitation dari udara
yang mengalir lubang-lubang ekstraksi udara, sehingga sebagai proteksinya Gas Turbine
harus di trip-kan.

Mungkin ini sedikit mengenai surge dan kompresor serta pencegahannya di PLTGU Grati,
semoga bermanfaat.

What causes compressor surge?


A:

Quick Answer

Compressor surge occurs when the pressure of air delivered by the compressor is higher than
the pressure that the compressor can maintain. A turbocharger is a centrifugal compressor
that increases air flow, which produces more horsepower. Because surging occurs when the
turbocharger is producing too much air flow, it must be considered when a driver wants
maximum power.

Full Answer

During a compressor surge, there is an imbalance due to the reverse in pressure which causes
vibration and damage to the compressor parts. There are other instances where surge can
occur, such as a sudden change in load or speed, faulty injectors, dirty turbo nozzle ring,
faulty impeller blades, dirty or choked filter and if the turbocharger is too large for the
engine, according to Bright Hub Engineering.

There are three things that are required for a turbocharger to operate: pressure ratio, air
volume and speed. The air that enters the turbocharger follows a path of diffuser vanes. The
radial velocity produced by the impeller is converted into pressure by the diffuser which
increases pressure on the outlet side of the turbocharger. With the increased pressure,
surging occurs, and due to the reverse air flow, the velocity angles are disrupted, which
causes the breakdown of the boundary layers. Turbulence that occurs near the boundary
restricts air flow, causing resistance. When the turbulence reaches a certain limit, diffusion
of the air is reduced, causing pressure to be reduced. The pressure downstream of the diffuser
is greater than the diffuser pressure, leading to reverse air flow.
COMPRESSOR STALL OR SURGE CYCLE

Compressor stall atau surge cycle adalah kondisi dimana tekanan udara didalam compressor terjadi gelombang
yaitu tekanan udara compressor yang tinggi dengan tiba-tiba akan turun secara cepat kemudian akan naik
kembali dan hal itu terjadi secara berulang-ulang.
Pada saat mesin pembangkit mengalami stall atau surge cycle operator harus segera melakukan eksekusi
emergency stop sebagai upaya pengamanan unit. Tindakan selanjutnya, pada saat unit telah mengalami
pendinginan harus dilakukan boroscope untuk mengetahui kemungkinan terjadi kerusakan pada compressor.
Ada dua macam jenis stall
1. Transient stall, yaitu speed turbine mengalami accelerasi atau decelerasi. Hal ini biasanya akibat dari
permasalahan aliran udara yang masuk ke compressor. Ada pun beberapa kemungkinan penyebabnya adalah
sebagai berikut.

1. VG (variable-geometry) Control adalah alat penggontrol posisi vane IGV tidak bekerja normal
2. Sensor Transient mengalami permasalahan dalam mendeteksi putaran
3. Terjadi Induksi pada Fuel Control
4. Compressor kotor

2. Steady State Stall, terjadi pada saat turbine dalam keadaan berbeban dimana akan terjadi accelerasi atau
decelerasi/naik turun secara cepat. beberapa kemungkinan penyebabnya adalah sebagai berikut.

 Tekanan udara dari compressor rendah (kemungkinan Inlet Guide Vane tidak terbuka secara penuh
pada saat unit berbeban maksimum).
 VBV’S (vane blade valve) terbuka saat unit berbeban.

3. Beberapa hal yang dapat menyebabkan terjadinya transient atau seady stall;

 Ex sseive Inlet distorsi


 Blade yang sudah rusak
 Clearence terlalu besar
 Variable-geometry yang sudah tidak normal
 Variable servo valve yang tidak terkalibrasi

4. Beberapa indikasi berikut ini yang menjadi acuan terjadinya Stall;

 Vibrasi tinggi
 T3 tinggi
 PS3 tinggi
 Terjadi bunyi letusan keras seperti berdentum biasanya diarea exhaust.

Anda mungkin juga menyukai