Anda di halaman 1dari 5

DISKUSI 1

MANAJEMEN STRATEJIK (EKMO5309.01)

Nama : Matsaid Budi Reksono


NIM : 530015107
Tutor : Dr. Muji Gunarto PPs

Pertanyaan Diskusi 1
A. Soal Kasus
PT Bakrie Development Kembangkan Sayap Ke Bisnis Baru
PT Bakrieland Development memasang target peningkatan pendapatan perusahaan 45% di tahun
2008. Tahun lalu, pendapatan perusahaan adalah sebesar Rp. 770 miliar dengan laba bersih Rp
130 miliar. Tahun ini diharapkan laba bersihbisa mencapai Rp 180 miliar.
Perusahaan melebarkan sayap dengan memasuki bisnis pengelolaan air terpadu. Perusahaan
memiliki kompleks perumahan yang besar, dan tidak bisa lagi mengandalkan jaringan PAM.
Karena itu, perusahaan harus membangun pusat pengelolaan air sendiri. Bisnis ini akan menjadi
salah satu bisnis inti dan digarap di beberapa kota lain. Jadi tidak hanya untuk di proyek perumahan
besar milik perusahaan saja. Ini seiring dengan berlanjutnya investasi di bidang infrastruktur jalan
tol yang sudah mulai dirintis oleh perusahaan tahun lalu. Perusahaan masuk ke bidang infrastruktur
karena masih berkaitan dengan keahlian perusahaan sebagai perusahaan properti, yaitu
membebaskan lahan.
Perusahaan juga tertarik menggarap proyek jalan tol Trans Jawa di wilayah Pantai Utara sepanjang
200 km. Total investasi yang dibutuhkan mencapai Rp 8 triliun. Perusahaan sendiri memiliki
kekuatan ekuitas Rp 4,2 triliun dan dana tunai Rp 800 miliar. Itu sudah bisa untuk operasional satu
tahun dan bisa menutup syarat dana internal 30 %, di tahun-tahun selanjutnya bisa digenerate lagi
dana yang dibutuhkan. Selain itu, perusahaan juga sedang mengurus pembangunan jalan tol Kanci-
Pejagan di Cirebon. Saat ini, sudah 90% lahan yang dibebaskan.
Perusahaan juga berencana untuk mengakuisisi proyek baru, baik di lini city property, landed
residential, resor dan hotel, maupun proyek infrastruktur. Yang pasti, akuisisi di bidang yang
disebut tadi ada pulau Jawa, Kalimantan, Sumatera, dan Sulawesi.
Untuk memuluskan rencana tersebut perusahaan melakukan aliasi strategik dan membuat strategic
business unit (SBU) untuk proyek-proyeknya. Perusahaan sudah memulai dengan AvenueCapital
yang berbasis di New York, mereka memegang 20% saham Bakrieland Development. Merek
adalah private equity firm yang mengelola dana hampir US $ 20 miliar. Di lain sisi, strategi
pembentukan SBU juga dijalankan. Di properti ada SBU dengan Limitless Dubai Word untuk
pengembangan properti perusahaan Rasuna Epicentrum, mereka rencananya akan mengambil
porsi saham 30%. Nantinya akan ada mitra perusahaan yang masuk, dari Asia seperti Singapura,
dan Negara Asia lainnya., seperti Asia Timur, serta dari Eropa dan AmerikaSerikat. Dengan
demikian jika perusahaan akan melakukan ekspansi ke luar negeri sudah memiliki jejaring.
Pertanyaan kasus:
Menurut Anda apakah keputusan yang diambil perusahaan dapat dikategorikan sebagai keputusan
strategik? Jelaskan jawaban Anda.
B. Pertanyaan Essay:

1 |M a n a j e m e n S t r a t e j i k – E K M O 5 3 0 9 . 0 1
a. Apa arti dan pentingnya manajemen strategik bagi sebuah organisasi modern di era persaingan
dan industri 4.00 saat ini. Tulislah pendapat Anda dengan tetap mengedepankan kaidah ilmiah
dengan membuat sitasi/pendapat pakar atau hasil penelitian secara jelas dan sertakan daftar
pustakanya.
b. Bagaimana proses manajemen strategik menurut salah satu pakar dan cantumkan sumbernya.

Jawaban:

A. Pertanyaan Kasus: Menurut Anda apakah keputusan yang diambil perusahaan dapat
dikategorikan sebagai keputusan strategik? Jelaskan jawaban Anda.

Secara konsep, kasus PT. Bakrie Development yang melakukan ekspansi bisnis perusahaannya
merupakan salah satu keputusan strategik perusahaan. Hal ini dikarenakan pada kasus PT. Bakrie
Development telah memenuhi kriteria karakteristik dari sebuah keputusan strategik.
Menurut Grant (1995) dan Pearce & Robinson (1997) dalam Agus Maulana (2019), keputusan
strategik memiliki enam karakteristik utama, antara lain
(1) penting bagi keseluruhan organisasi sehingga memerlukan keputusan di tingkat manajemen
puncak.
Keputusan pelebaran sayap bisnis ke bisnis pengelolaan air terpadu, merupakan keputusan di
tingkat manajemen puncak, karena merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk memperoleh
tingkat pendapatan yang ditargetkan. Proses manajemen stratejik telah dijalankan oleh manajemen
puncak PT. Bakrie development melalui tahapan-tahapan seperti tahap formulasi strategi, tahap
implementasi strategi, dan tahap evaluasi dan pengendalian strategi.
Ekspansi yang dilakukan oleh manajemen puncak PT. Bakrie Development merupakan suatu
bentuk perluasan usaha baik dalam meningkatkan komponen aktiva lancar, aktiva tetap atau
lainnya guna sebagai motif yang meningkatkan nilai ekonomi dari perusahaan untuk mencapai
tujuan. Apa yang dilakukan oleh PT. Bakrie Development sangat kental dengan motif ekonomi
dalam menguasai pasar dan melebarkan sayap bisnisnya.
(2) menuntut komitmen sumber daya yang relatif besar.
Keputusan yang diambil oleh PT. Bakrie Development tentunya akan menuntut komitmen
besar dari menajemen dan seluruh komponen perusahaan karena melibatkan alokasi sumber daya
yang dapat memungkinkan organisasi-organisasi dapat mempertahankan kinerjanya. Dapat dilihat
bahwa PT. Bakrieland Development memasang target peningkatan pendapatan perusahaan 45%
di tahun 2008 dan ini memerlukan komitmen dari seluruh komponen sumber daya yang besar.
(3) mempunyai dampak besar terhadap kelangsungan hidup organisasi dalam jangka panjang,
Apa yang dilakukan PT. Bakrie Development dengan melakukan aliasi strategis dan menbuat
SBU untuk proyek-proyek salah satunya dengan memulai avenue capital merupakan strategis
menetapkan keunggulan bersaing yang kompetitif dan memiliki dampak besar terhadap
kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang.
(4) berorientasi masa depan yang cukup jauh
Untuk melancarkan keputusan strategik yang telah diambil, perusahaan sudah membuat
strategic business unit (SBU) untuk proyek-proyeknya, dari sini kita dapat melihat bahwa
perencanaan ke depan yang dilakukan perusahaan sudah sangat matang.

2 |M a n a j e m e n S t r a t e j i k – E K M O 5 3 0 9 . 0 1
(5) mempunyai dampak lintas fungsional atau lintas-bisnis
Tentunya manajemen PT. Barkrieland Development telah menganalisis dampak dan
konsekuensi yang kemungkinan terjadi terhadap keputusan yang diambil dalam ekspansi bisnis
ini. Hal ini mengingat bahwa apapun yang akan terjadi keputusan strategis mempunyai
konsekuensi berbagai fungsi utama dan pengaruh terhadap lintas fungsional atau lintas bisnis pada
organisasi PT. Bakrie Development.
(6) menuntut organisasi untuk mempertimbangkan pengaruh dari faktor-faktor luar organisasi.
Perusahaan PT Bakrieland Development sudah melakukan berbagai macam bentuk investasi
mulai dari pengelolaan air, pembuatan jalan tol, serta pembangunan resort dan hotel. Selanjutnya
PT Bakrieland Development memutuskan untuk mengembangkan bisnisnya di bidang ini,
mengingat latar belakang perusahaan dibidang properti dan infrastruktur dengan harapan ada
peningkatan laba sebesar 50 Miliar. Semua aspek telah dipertimbangkan, baik internal maupun
eksternal perusahaan.

B. Essay
a. Apa arti dan pentingnya manajemen strategik bagi sebuah organisasi modern di era
persaingan dan industri 4.00 saat ini. Tulislah pendapat Anda dengan tetap mengedepankan
kaidah ilmiah dengan membuat sitasi/pendapat pakar atau hasil penelitian secara jelas dan
sertakan daftar pustakanya.

Konsep revolusi industri 4.0 pertama kali diperkenalkan oleh Prof. Klaus Martin Schwab,
seorang ekonom dari Jerman sekaligus pendiri dan Executive Chairman World Economic Forum
dalam dokumennya The Fourth Industrial Revolution. Klaus Schwab (2016) menyebutkan bahwa
saat ini kita berada pada awal sebuah revolusi yang secara fundamental mengubah cara hidup,
bekerja dan berhubungan satu sama lain.
Era revolusi industri 4.0 diyakini akan mengubah sejumlah tatanan kehidupan di berbagai
sektor mulai dari industri manufaktur, jasa, pendidikan hingga perbankan dan lainnya. Di satu sisi
era berbasis internet dan kecerdasan buatan ini memberikan kemudahan, tetapi di sisi lain tidak
jarang ada yang merasa gagap karena untuk mengimplementasikannya perlu sentuhan teknologi.
Untuk itu perlu kesiapan sumber daya manusia agar setiap sektor mampu memanfaatkan
perubahan ke arah positif
Ditambahkan oleh Min Xu et all. (2018) bahwa Revolusi industri 4.0 ditandai dengan kehadiran
kecerdasan buatan, pembuatan robot, data raksasa, cloud computing, teknologi nano, otomatisasi,
dan lain-lain. Revolusi industri 4.0 bukan lahir dalam ruang kosong namun merupakan anak
kandung dari revolusi industri yang terus berevolusi dna bertransformasi.
Faktor penting lain penyebab terjadinya revolusi industri 4.0 adalah akibat pengaruh
kapitalisme keuangan (financial capitalism). Thompson dan Harley (2012) menyatakan bahwa
situasi bisnis saat ini telah keluar dari tatanan Knowledge Based Economics. Dampak dari revolusi
industri 4.0 adalah terbentuknya pasar yang hiperkompetitif. Menurut Handy (1998) pasar yang
hiperkompetitif menuntut kreativitas dan inovasi, menguras sumber daya keuangan dan dapat
mengucilkan SDM dari lingkungan industri karena alasan efisiensi dan kefektifan.
Revolusi industri 4.0 mendorong perubahan yang sangat pesat, termasuk dalam teknologi
hingga gaya hidup. Revolusi ini ditandai dengan robotisasi / otomatisasi dan digitalisasi atau
teknologi siber. Saat ini teknologi manufaktur sudah masuk pada tren otomatisasi dan pertukaran
data.

3 |M a n a j e m e n S t r a t e j i k – E K M O 5 3 0 9 . 0 1
Industri 4.0 dinilai mampu meningkatkan efisiensi dan produktivitas, sehingga akan terjadi
penurunan biaya produksi. Hal ini dapat menyebabkan harga produk tersebut turun, yang pada
akhirnya akan meningkatkan daya beli dan mudah dijangkau bagi kalangan berpendapatan rendah.
Dari pengalaman industri yang menerapkan industri 4.0, efisiensinya sangat tinggi antara 20 -30
persen. Ini tergantung dari sektor industrinya.
Dalam perjalanannya, menghadapi era industri 4.0, para pelaku usaha harus mampu
menerapkan strategi dan sistem manajemen yang tepat serta mampu mempersiapkan sumber daya
manusia (SDM) handal. Langkah itu dimaksudkan agar dapat memenangkan kompetisi yang
semakin ketat di sektor bisnis.
Bagi berbagai perusahaan mana pun, era revolusi industri 4.0 merupakan fenomena yang
mutlak harus dihadapi dan tidak bisa dihindari. Oleh karena itu, perusahaan harus mempunyai
strategi yang mampu melakukan transformasi dan inovasi untuk menghadapinya. Ini agar
perusahaan dan bisnis yang telah dibangun tidak tergilas oleh zaman dan terhambat
perkembangannya. Di samping itu, perusahaan harus sudah memiliki sebuah peta perjalanan yang
terintegrasi sehingga arah pengembangan bisnis terlihat dengan jelas. Konsep ini sangat relevan
dengan adanya manajemen stratejik.
Manajemen stratejik, menurut David (2013) dalam Agus Maulana (2019) didefinisikan sebagai
seni dan ilmu untuk merumuskan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi keputusan-keputusan
Lintas fungsional yang memungkinkan suatu organisasi mencapai tujuannya.
Manajemen stratejik adalah salah satu pilar manajemen perusahaan, dimana strategi
perusahaan dibahas pada dua tingkat keputusan, antara lain tingkat korporat dan tingkat bisnis
(Agus Maulana, 2019), sangat memegang peranan penting bagi sebuah perusahaan dalam
menghadapi era industri 4.0.
Manajemen stratejik akan semakin diperlukan untuk perusahaan saat ini karena tuntutan
perubahan lingkungan yang semakin kompleks, cepat dan dinamis. Peningkatan sumber daya
manusia, peningkatan penggunaan teknologi digital, harmonisasi aturan dan kebijakan, pencarian
investor baru, dan memperluas jaringan bisnis merupakan beberapa strategi yang dapat dilakukan
oleh perusahaan, yang diatur dalam manajemen stratejik perusahaan, untuk dapat menghadapi era
revolusi industri 4.0. Hal utama yang harus menjadi perhatian bagi perusahaan adalah perusahaan
harus mampu menciptakan iklim inovasi tetap berjalan. Karena perusahaan yang terus berinovasi
akan menemukan cara bagaimana agar terus relevan dan memimpin persaingan di era revolusi
industri 4.0 ini.

b. Bagaimana proses manajemen strategik menurut salah satu pakar dan cantumkan sumbernya.

Secara umum proses manajemen stratejik yang umum dilakukan oleh perusahaan, diawali
perumusan visi dan misi perusahaan yang dipandang sebagai titik awal proses. Proses manajemen
stratejik, menurut David (2013) dapat dikelompokan menjadi 3 tahap pokok, yaitu tahap formulasi
strategi, tahap implementasi strategi, dan tahap evaluasi dan pengendalian strategi.
(1) Formulasi strategi
Formulasi strategi mencakup pembangunan visi dan misi, identifikasi peluang dan ancaman
eksternal suatu organisasi, kesadaran akan kekuatan dan kelemahan internal. Penetapan tujuan
jangka panjang, pencarian strategi alternatif, dan pemilihan strategi tertentu untuk mencapai
tujuan. Keputusan perumusan strategi mendorong suatu organisasi untuk komit pada produk,
pasar, sumber daya dan teknologi spesifik selama kurun waktu yang lama.

4 |M a n a j e m e n S t r a t e j i k – E K M O 5 3 0 9 . 0 1
(2) Implementasi strategi
Penerapan strategi mengharuskan perusahaan untuk menetapkan tujuan tahunan, membuat
kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang telah
dirumuskan dapat dijalankan. Penerapan strategi mencakup pengembangan budaya yang
mendukung pada strategi, penciptaan struktur organisasional yang efektif, pengerahan ulang
berbagai upaya pemasaran, penyiapan anggaran, pengembangan serta pemanfaatan sistem
informasi dan pengaitan kompensasi karyawan dengan kinerja organisasi.
(3) Evaluasi dan pengendalian strategi
Tahap evaluasi dan pengendalian strategi menekankan bahwa manajer harus mengetahui kapan
suatu strategi tertentu tidak berjalan dengan baik. Informasi dapat diperoleh dengan melakukan
penilaian atau evaluasi strategi. Semua strategi terbuka untuk dimodifikasi dimasa yang akan
datang karena berbagai faktor eksternal dan internal yang terus berubah.
Tiga aktivitas penilaian strategi yang mendasar adalah peninjauan ulang faktor eksternal dan
internal yang menjadi landasan bagi strategi saat ini, pengukuran kinerja, dan pengambilan
langkah korektif. Evaluasi dan pengendalian strategi diperlukan karena apa yang berhasil saat ini
tidak akan linier keberhasilan pada waktu berikutnya, sehingga diperlukan langkah-langkah
strategik untuk menghadapi kondisi seperti itu

Daftar Pustaka

David, Fred R. 2013. Strategic Management, Concepts and Cases, 14th ed., USA: Pearson.
Gunarto, Muji. 2019. Diktat Inisiasi 1 - Manajemen Stratejik. Diunduh 6 September 2019, dari
situs World Wide Web: https://elearning.ut.ac.id/
Handy, Charles. 1998. Rethinking the Future: Rethinking Business Principles, Competition,
Control and Complexity, Leadership, Markets and the World. London: Nicholas Brealy
Publishing.
Maulana, Agus 2019. Manajemen Strategik Cetakan Keempat. Tangerang Selatan: Penerbit
Universitas Terbuka.
Koran Sindo. 2019. Indonesia 4.0. Diunduh 10 September 2019, dari situs World Wide Web:
http://koran-sindo.com/page/news/2019-03-28/4/0/Indonesia_4_0
Schwab, Klaus. 2016. The Fourth Industrial Revolution. World Economic Forum. ISBN-10:
1944835016. REF: 231215
Xu, Min, et all. 2018. The Fourth Industrial Revolution: Opportunities and Challenges.
International Journal of Financial Research, Volume 9, No. 2.

5 |M a n a j e m e n S t r a t e j i k – E K M O 5 3 0 9 . 0 1

Anda mungkin juga menyukai