TINJAUAN PUSTAKA
II-1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Dengan kecepatan ditambah atau dinaikkan, pada kecepatan
tertentu aliran uap air menjadi terdispersi dan bentuk alirannya menjadi
tidak menentu, seperti yang terlihata pada gambar c. Jenis aliran ini dikenal
sebagai aliran jenis turbulen. Kecepatan pada perubahan kecepatan dikenal
sebagai critical velocity (Geankoplis, 2003).
Agar zat warna dapat digunakan dalam mengamati tipe aliran, ada
beberapa syarat yang harus dipenuhi, antara lain:
1. Mudah diamati (warnanya kontras dengan fluida yang diukur)
2. Tidak bereaksi dengan fluida
3. Dapat bercampur / larut dengan fluida
(Geankoplis, 2003)
Penelitian ini telah menunjukkan bahwa transisi dari aliran laminer
ke turbulen dalam tidak hanya fungsi kecepatan tetapi juga densitas dan
viskositas fluida serta diameter pipa. Variabel-variabel ini kemudian
dikombinasikan menjadi bilangan Reynold yang tidak berdimensi :
D×v×ρ
NRe = ........Persamaan I.1
μ
n' 2n'
n' D ..v
n'
3n'
NRe,n 2
3n'1 K'
Keterangan:
D = Diameter pipa (cm)
V = Kecepatan rata-rata di dalam pipa (cm/s2)
n’ = indeks sifat aliran
= Densitas fluida (g/cm3)
K’= Indeks koreksi aliran (g/m.s2-n’)
(4n'2)(5n'3)
N Re, nc 2100
3(3n'1) 2 (McCabe W. J., 1986)