Anda di halaman 1dari 15

1.

0 PENGENALAN

Menurut Siti Hajar Abdul Aziz (2009), semantik ialah bidang kajian tentang aspek makna
dalam bidang ilmu linguistik. Semantik sebahagian daripada bidang kajian tatabahasa secara
khusus, iaitu merujuk kepada kajian yang melibatkan struktur dalam sesuatu bahasa seperti
juga aspek kajian fonologi, morfologi dan sintaksis. Semantik merupakan komponen
tatabahasa yang sukar difahami kerana berkaitan dengan perkara abstrak yang memerlukan
taakulan yang tinggi. Sehubungan itu, hingga kini suatu teori makna dalam bidang linguistik
yang bersifat autoritatif serta menyeluruh belum dapat diketengahkan secara mantap.

Sehubungan itu, semantik ialah kajian linguistik yang menanalisis makna baik pada
peringkat morfem, kata, frasa, ayat atau wacana dan hubungannya dengan idea, konsep dan
emosi. Makna diertikan sebagai maksud, idea atau konsep yang boleh dipindahkan daripada
fikiran penutur kepada fikiran pendengar. Semantik atau makna merupakan situasi apabila
penutur mengujarkan kata dan mendapat gerak balas seperti yang dijangkakan daripada
pendengar.

Aspek makna kontekstual adalah kata yang berada dalam suatu konteks. Menurut
Kamus Dewan edisi keempat (2005), makna kontekstual ialah berkaitan dengan atau menurut
konteks. Menurut Abdullah Yusof et. al. (2009) pula, kontekstual adalah makna sebuah leksem
atau kata yang berada dalam sesuatu konteks. Makna konteks juga boleh berkenaan dengan
situasinya iaitu tempat, waktu dan lingkungan penggunaan bahasa itu. Makna sesuatu
perkataan yang diujarkan boleh diketahui dengan melihat konteks penggunaannya.

Kontektual bermaksud ialah berkaitan dengan atau menurut konteks. Kontekstual juga
menjelaskan fungsinya yang menunjukkan tentang bagaimana kita mendalami sesuatu makna
kepada ayat atau golongan kata yang digunakan. Makna konteks juga boleh berkenaan dengan
situasinya iaitu tempat, waktu dan lingkungan penggunaan bahasa itu. Makna sesuatu
perkataan yang diujarkan boleh diketahui dengan melihat konteks penggunaannya.

1
2.0 PERMASALAHAN KAJIAN

Kajian oleh Yesika Nofitasari adalah untuk menganalisis makna kontestual yang terdiri dari
konteks orangan, konteks situasi, konteks tujuan, konteks formal/ tidaknya pembicaraan,
konteks suasana hati, konteks tempat, konteks waktu, konteks alat kelengkapan pembicara/
pendengar, konteks kebahasaan, dan konteks kesamaan bahasa dalam Gurindam Abad 21
Berkelana di Padang Fana. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, perolehan data pada
penelitian ini dilakukan dengan cara dokumentasi atau teknik analisis isi. Dari analisis yang
dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa, 9 jenis makna kontekstual terdapat dalam Gurindam
Abad 21: Berkelana di Padang Fana. Makna kontekstual yang terkandung dalam Gurindam
Abad 21: Berkelana di Padang Fana meliputi 101 pada konteks situasi, 102 bait pada konteks
tujuan, 102 bait pada konteks formal/ tidaknya pembicaraan, 102 bait pada konteks suasana
hati, 16 bait pada konteks waktu, 33 bait pada konteks tempat, 102 bait pada konteks objek,
102 bait pada konteks kebahasaan, dan 102 bait pada konteks bahasa. Jadi, dapat disimpulkan
bahwa makna kontekstual yang paling dominan dalam Gurindam Abad 21: Berkelana di
Padang Fana adalah 102 bait pada konteks tujuan, 102 bait pada konteks formal/ tidaknya
pembicaraan, 102 bait pada konteks suasana hati, 102 bait pada konteks objek, 102 bait pada
konteks kebahasaan, dan 102 bait pada konteks bahasa.

Seterusnya kajian analisis makna slogan iklan Rokok Di Kota Mataram oleh Nulla
Fajriani. Penelitian ini didasari oleh keunikan bahasa pada iklan rokok yang tidak biasa
digunakan pada iklan lain. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah apakah yang menjandi
slogan iklan rokok di Kota Mataram serta bagaimana makna secara leksikal, gramatikal, dan
kontekstual pada slogan iklan rokok tersebut. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini
adalah menemukan slogan-slogan iklan rokok yang terdapat di kota Mataram dan
mendeskripsikan makna leksikal, gramatikal, dan makna kontekstual yang terdapat pada slogan
iklan iklan rokok di kota Mataram. Dari data yang dikumpulkan terpilih 15 slogan dari 8 produk
iklan rokok yaitu A Mild, Class Mild, Surya Exclusive, L.A Bold, Gudang Garam, Djarum
Coklat, Surya Pro Mild, dan U Mild. Hasil analisis data dapat disimpulkan dari 15 slogan iklan
rokok di kota Mataram memiliki makna leksikal, gramatikal dan makna kontekstual. Slogan
yang mengandung makna leksikal berbentuk kata dasar. Slogan yang mengandung makna
gramatikla berbentuk struktur gramatikal yakni frasa, klausa, maupun kalimat. Slogan yang
mengandung makna kontekstual berbentuk konteks situasi.

2
Berdasarkan kajian-kajian lepas yang berkaitan dengan aspek kontekstual, terdapat
kepincangan maklumat dalam penghuraian aspek makna kontekstual tersebut. Bertitik tolak
daripada permasalahan ini, kajian ini dilakukan bagi mengisi kelompongan dalam kajian lalu
dari aspek makna tersebut. Hal ini adalah kerana hanya terdapat kajian makna kontekstual
dalam gurindam dan iklan sahaja. Kajian ini dilakukan berdasarkan korpus DBP dan
menggunakan teori relevans. Kajian-kajian lepas lebih tertumpu kepada bahasa Indonesia.
Melalui kajian yang dilakukan ini, kajian aspek makna kontekstual dalam Bahasa Melayu akan
bertambah.

3.0 OBJEKTIF KAJIAN

Berikut merupakan objektif kajian ini

3.1 mengenalpasti makna konstekstual ‘menanggung’ dalam PRPM

3.2 menghuraikan perluasan makna kontekstual ‘menanggung’ berdasarkan korpus


DBP

3.3 menganalisis kontekstual ‘menanggung’ melalui teori relevans

4.0 KAJIAN LITERATUR

Menurut Yesika Nofitasari, tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis makna kontestual
yang terdiri dari konteks orangan, konteks situasi, konteks tujuan, konteks formal/ tidaknya
pembicaraan, konteks suasana hati, konteks tempat, konteks waktu, konteks alat kelengkapan
pembicara/ pendengar, konteks kebahasaan, dan konteks kesamaan bahasa dalam Gurindam
Abad 21 Berkelana di Padang Fana. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, perolehan
data pada penelitian ini dilakukan dengan cara dokumentasi atau teknik analisis isi.

Dari analisis yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa, 9 jenis makna kontekstual
terdapat dalam Gurindam Abad 21: Berkelana di Padang Fana. Makna kontekstual yang
terkandung dalam Gurindam Abad 21: Berkelana di Padang Fana meliputi 101 pada konteks
situasi, 102 bait pada konteks tujuan, 102 bait pada konteks formal/ tidaknya pembicaraan, 102
bait pada konteks suasana hati, 16 bait pada konteks waktu, 33 bait pada konteks tempat, 102

3
bait pada konteks objek, 102 bait pada konteks kebahasaan, dan 102 bait pada konteks bahasa.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa makna kontekstual yang paling dominan dalam Gurindam Abad
21: Berkelana di Padang Fana adalah 102 bait pada konteks tujuan, 102 bait pada konteks
formal/ tidaknya pembicaraan, 102 bait pada konteks suasana hati, 102 bait pada konteks objek,
102 bait pada konteks kebahasaan, dan 102 bait pada konteks bahasa.

Penelitian ini didasari oleh keunikan bahasa pada iklan rokok yang tidak biasa
digunakan pada iklan lain. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah apakah yang menjandi
slogan iklan rokok di Kota Mataram serta bagaiman makna secara leksikal, gramatikal, dan
kontekstual pada slogan iklan rokok tersebut. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini
adalah menemukan slogan-slogan iklan rokok yang terdapat di kota Mataram dan
mendeskripsikan makna leksikal, gramatikal, dan makna kontekstual yang terdapat pada slogan
iklan iklan rokok di kota Mataram. Kaedah yang digunakan adalah kaedah padan intralingul
dan padan ekstralingual serta kaedah triangulasi untuk menguji kesahan data. Objek penelitian
ini berupa kata, frasa, klausa, maupun kalimat slogan pda iklan rokok di kota Mataram. Proses
analisis data dalam penelitian ini dilakukan dalam suatu proses yaitu penganalisisan data telah
mulai dilakukan sejak pengumpulan data dan dikerjakan secara intensif sampai berakhirnya
penelitian. Dari data yang dikumpulkan terpilih 15 slogan dari 8 produk iklan rokok yaitu A
Mild, Class Mild, Surya Exclusive, L.A Bold, Gudang Garam, Djarum Coklat, Surya Pro Mild,
dan U Mild. Hasil analisis data dapat disimpulkan dari 15 slogan iklan rokok di kota Mataram
memiliki makna leksikal, gramatikal dan makna kontekstual. Slogan yang mengandung makna
leksikal berbentuk kata dasar. Slogan yang mengandung makna gramatikla berbentuk struktur
gramatikal yakni frasa, klausa, maupun kalimat. Slogan yang mengandung makna kontekstual
berbentuk konteks situasi.

4
5.0 METODOLOGI KAJIAN

Kaedah yang digunakan adalah menggunakan pangkalan data korpus DBP. Penggunaan korpus
ini adalah untuk mendapatkan data mengenai conroh ayat yang terdapat di dalam akhbar,
majalah dan sebagainya.

Rajah 1: ‘log in’ sebagai penyelidik

Rajah 2: masukkan alamat emel

5
Rajah 3: memasukkan konteks makna yang ingin dicari dan mengklik sumber bahan yang
diperlukan

Rajah 4: mencari sumber ayat yang diperlukan dan mencatat no rekod ayat yang dipilih

6
Rajah 5: contoh keseluruhan ayat yang boleh digunakan untuk dianalisis

7
6.0 DAPATAN KAJIAN

Pengkaji telah memanfaatkan data korpus melalui akhbar dan buku dalam pangkalan data
korpus pangkalan DBP. Berdasarkan analisis, pengkaji memilih entri menanggung dengan
makna kontekstual. Makna kontekstual yang dapat dijelaskan adalah seperti yang berikut

6.1 makna kontekstual “menanggung” dalam PRPM

6.1.1. membawa di atas bahu (barang yg berat-berat), memikul, menggalas

6.1.2. mengalami (kesusahan dll), menahan, menderita, tertimpa (oleh)

6.1.3. membawa, memegang, menaruh, menyimpan

6.1.4. memikul biaya atau perbelanjaan (yg tertentu), mengurus, membiayai,


menyelenggarakan

6.1.5. memikul, menghadapi, mempunyai

6.1.6. menjaga (keselamatan dll), memberi jaminan (akan)

6.1.7. memberi akuan tentang kebaikan (keaslian dll) sesuatu, menjamin

6.1.8. memberi akuan tentang kepastian sesuatu, memastikan bahawa

6.1.9. memberi perakuan akan memenuhi kewajiban orang lain jika orang itu enggan
memenuhinya, menjamin

6.1.10. memikul segala tanggungjawab, bertanggungjawab

8
6.2 Contoh makna kontekstual dalam korpus DBP

Bil. No. rekod “menanggung” dalam korpus DBP


6.2.1 468#0 Malam kelima belas semua malaikat yang menanggung Arasy,
Kursi, berselawat dan mendoakan supaya Allah mengampunkan
dosa umat Islam.
6.2.2 13853#0 Selain itu katanya, tumpuan juga akan diberikannya kepada usaha
penyusunan semula beberapa institusi korporat lain yang
menanggung masalah beban kewangan seperti Kumpulan Lion dan
Land General Bhd di bawah CDRC.
6.2.3 97751#2 Bukankah kita itu tiada setia dan tiada menimbang rasa sedikit pun
akan suami kita dan ibubapa kita itu menanggung kepercayaan
selamanya.
6.2.4 112430#1 Mengikut laporan, beberapa buah filem yang sudah siap disunting
banyak yang terpaksa diperam di makmal filem kerana penerbitnya
tidak berdaya menanggung kos pemproses filem yang terlalu mahal
ini
6.2.5 97928#2 Ia menggelisah, menanggung rasa yang menekan dan menikam
hatinya.
6.2.6 97710#1 Aku mesti menanggung emak dan adik-adikku.
6.2.7 1872#0 Seseorang tidak menerima atau menanggung sesuatu perkara baik
atau buruk melainkan apa yang Allah tetapkan berlaku kepadanya
menurut qadar takdir yang tertentu
6.2.8 45090#0 Pernyataan bahawa pemilik kenderaan harus menanggung sendiri
risiko di tempat letak kereta tanpa pemilik bangunan boleh
dipertanggungjawabkan, jauh daripada memadai.
6.2.9 10017#0 SS Huebner, yang menulis banyak buku mengenai perancangan
kewangan pernah berkata, orang yang tidak diinsuranskan berjudi
dengan kemungkinan yang paling besar dan jika dia kalah, orang
yang disayangi terpaksa menanggung akibatnya.
6.2.10 720#0 Jelas, seseorang lelaki yang hendak berkahwin mesti berkemampuan
untuk menanggung nafkah isterinya.

9
6.3 Makna kontekstual “menanggung” berdasarkan teori Relevans

6.3.1 Malam kelima belas semua malaikat yang menanggung Arasy, Kursi,
berselawat dan mendoakan supaya Allah mengampunkan dosa umat Islam.

Berdasarkan keseluruhan ayat di atas, ia menceritakan tentang malam kelima belas,


semua malaikat yang memikul Arasy, Kursi berselawat dan mendoakan supaya Allah
mengampunkan dosa umat Islam. Konteks menanggung dalam ayat tersebut
membawa maksud kepada memikul. Kesan konteks adalah mudah kerana penggunaan
perkataan yang jelas dan nyat serta mudah untuk dikaitkan dengan persekitaran
kognitif pembaca. Kos proses bagi ayat tersebut juga rendah kerana maksudnya
mudah difahami oleh pembaca.

6.3.2 Selain itu katanya, tumpuan juga akan diberikannya kepada usaha penyusunan
semula beberapa institusi korporat lain yang menanggung masalah beban kewangan
seperti Kumpulan Lion dan Land General Bhd di bawah CDRC.

Berdasarkan keseluruhan ayat di atas, ia menceritakan tentang tumpuan diberikan


kepada usaha penyusunan semula beberapa institusi korporat lain yang mengalami
masalah kewangan seperti Kumpulan Lion dan Land General Bhd di bawah CDRC.
Kesan konteks dalam ayat agak mudah untuk difahami kerana penggunaan perkataan
yang jelas dan nyata serta mudah dikaitkan dengan persekitaran kognitif pendengar.
Kos proses bagi ayat yersebut rendah untuk pembaca memahami sesuatu ujaran
dengan pemahaman mereka sendiri.

6.3.3 Bukankah kita itu tiada setia dan tiada menimbang rasa sedikit pun akan suami
kita dan ibubapa kita itu menanggung kepercayaan selamanya.

Berdasarkan keseluruhan ayat di atas, ia menunjukkan tentang ibu bapa yang menaruh
atau menyimpan kepercayaan tentang kesetiaan dan sifat bertimbang rasa. Kesan
konteks ayat diatas adalah mudah kerana penggunaan perkataan yang jelas dan nyata

10
serta mudah dikaitkan dengan persekitaran kognitif pendengar. Kesan konteks yang
mudah akan menyebabkan kos proses yang perlu dilakukan dalam menyampaikan
maksud ayat adalah rendah.

6.3.4 Mengikut laporan, beberapa buah filem yang sudah siap disunting banyak yang
terpaksa diperam di makmal filem kerana penerbitnya tidak berdaya menanggung kos
pemproses filem yang terlalu mahal ini

Ayat di atas menunjukkan maksud bahawa mengikut laporan, beberapa buah filem
yang sudah siap terpaksa disimpan di makmal filem kerana penerbitnya yang tidak
berupaya membiayai kos pemprosesan filem yang mahal itu. Kesan konteks ayat
tersebut adalah mudah kerana penggunaan perkataan yang jelas dan nyata serta mudah
dikaitkan dengan perselitaran kognitif pendengar. Selain itu, kos proses dalam ayat
diatas juga rendah keranan pembaca dapay memahami ayatbyang dihasilkan tanpa
penerangan lanjut.

6.3.5 Ia menggelisah, menanggung rasa yang menekan dan menikam hatinya.

Berdasarkan keseluruhan ayat diatas, ayat tersebut menceritakan tentang ia


menggelisah, mempunyai rasa yang menekan dan menikam hatinya. Kesan konteks
dalam ayat tersebut agak sukar untuk difahami. Hal ini adalah kerana penggunaan
perkataan yang tidak jelas dan nyata serta tiada kaitan dengan pemikiran kognitif
pembaca. Kos proses ayat ini juga tinggi kerana pembaca memerlukan penerangan
tentang konteks yanmg ingin disampaikan.

6.3.6 Aku mesti menanggung emak dan adik-adikku.

Ayat di atas menunjukkan maksud aku mesti menjaga emak dan adik-adikku. Kesan
konteks ayat tersebut agak sukar untuk difahami oleh pembaca disebabkan
penggunaan perkataan yang berlainan dan kurang nyata. Hal ini juga menyebabkan
kos proses dalam menghasilkan ayat tersebut tinggi.

11
6.3.7 Seseorang tidak menerima atau menanggung sesuatu perkara baik atau buruk
melainkan apa yang Allah tetapkan berlaku kepadanya menurut qadar takdir yang
tertentu

Berdasarkan ayat di atas, konsep konteks yang dimaksudkan ialah seseorang tidak
menerima atau memberi akuan tentang perkara baik atau buruk melainkan apa yang
Allah tetapkan berlaku mengikut qadar takdir yang tertentu. Kesan konteks yang
terdapat dallam ayat tersebut adalah agak sukar kerana penggunaan perkataan yang
berbeza dengan persekitaran kognitif pembaca menyebabkan makna kontek
’menanggung’ sukar untuk difahami. Kos proses bagi ayat ini secara tidak langsung
menjadi tinggi.

6.3.8 Pernyataan bahawa pemilik kenderaan harus menanggung sendiri risiko di


tempat letak kereta tanpa pemilik bangunan boleh dipertanggungjawabkan, jauh
daripada memadai.

Berdasarkan ayat diatas, konsep konteks adalah pernyataan dimana pemilik kenderaan
harus memastikan sendiri risiko di tempat letak kereta tanpa pemilik bangunan perlu
dipertanggungjawabkan. Kesan konteks dalam ayat ini adalah sukar kerana konsep
‘menanggung’ yang digunakan tidak berkait dengan persekitaran kognitif prmbaca
dan memerlukan pembaca mencari maksud terlebih dahulu sebelum dapat memahami
ayat tersebut. Kos proses bagi pembaca untuk memahami ayat ini adalah tinggi kerana
sesetengah pembaca berkemungkinan tidak memahami konsep yang cuba
disampaikan.

6.3.9 SS Huebner, yang menulis banyak buku mengenai perancangan kewangan


pernah berkata, orang yang tidak diinsuranskan berjudi dengan kemungkinan yang
paling besar dan jika dia kalah, orang yang disayangi terpaksa menanggung
akibatnya.

12
Ayat diatas membawa konsep SS Huebner, orang yang menulis banyak buku
mengenai perancangan kewangan pernah berkata, orang yang tidak diinsuranskan
berjudi dengan kemungkinan yang paling besar dan jika dia kalah, orang yang
disayangi terpaksa menjamin kesannya. Kesan konteks dalam ayat diatas mudah
kerana pembaca dapat memahami ujaran dengan pemahaman diri sendiri. Kos proses
bagi ayat tersebut juga rendah kerana pembaca dapat memahami maksud yang
disampaikan.

6.3.10 Jelas, seseorang lelaki yang hendak berkahwin mesti berkemampuan untuk
menanggung nafkah isterinya.

Berdasarkan ayat di atas, ia memceritakan tentang seseorang lelaki yang hendak


berkahwin mesti berkemampuan untuk bertanggungjawab terhadap nafkah isterinya.
Kesan konteks yang ingin disampaikan sukar kerana penggunaan perlataan yang
kurang nyata dan sukar untuk dikaitkan dengan persekitaran kognitif pendengar. Kos
proses pula adalah tinggi bagi membentuk kefahaman yang bertepatan dalam
kalangan pembaca.

13
7.0 KESIMPULAN

Kesimpulannya, makna kontektual bagi menanggung mempunyai 10 makna yang berbeza.


Antara maknanya ialah membawa di atas bahu, menggalas, mengalami kesusahan, menahan,
menderita, membawa, memegang, menaruh, menyimpan, membiayai, mempunyai, memberi
jaminan, memberi akuan tentang kebaikan, memastikan bahawa, memberi perakuan akan
memenuhi kewajiban orang lain jika orang itu enggan memenuhinya, dan bertanggungjawab.

Pelbagai makna ini boleh diberi contoh menggunakan pelbagai jenis melalui pangkalan
korpus DBP. Contoh-contoh yang diberikan akan memberikan sumber yang diperakui oleh
DBP dan hal ini akan menyebabkan contoh yang diberi tepat. Makna kontekstual mempunyai
pelbagai makna dan boleh ditafsir mengikut teori Relevans. Teori ini digunakan bagi
mengetahui konsep konteks, kesan konteks dan kos proses.

14
8.0 RUJUKAN

Abdullah Yusof, Alias Mohd Yatim & Mohd Ra`in Shaari, 2009). Semantik dan Pragmatik
Bahasa Melayu. Kuala Lumpur: Pustaka Salam Adn. Bhd.

Abdullah Hassan. (1992). Semantik. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka
&Kementerian Pelajaran Malaysia.

Azman Wan Chik. (1985). Mengajar Bahasa Malaysia Jilid 2 Latihan Guru Dan Bahan.Kuala
Lumpur: Dewan Bahasa Dan Pustaka.

BML 3083 Semantik Dan Pragmatik Bahasa Melayu. Tanjung Malim: Universiti Pendidikan
Suldan Idris.

Kamus Dewan Edisi Keempat. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka.

Nulla Fatriani. (2016). Analisis Makna Slogan Iklan Rokok Di Kota Mataram. Universiti
Mataram: Indonesia.

Siti Hajar Abdul Aziz. (2009). Bahasa Melayu II. Selangor: Oxford Fajar Sdn. Bhd.

Yesika Nofitasari. (2015). Analisis makna kontekstual gurindam abad 21: berkelana di padang
fana karya Eko Maulana Ali. Jurnal mrah. Diperoleh pada 23 November 2017
http://jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-
ec61c9cb232a03a96d0947c6478e525e/2015/08/YESIKA-NOFITASARI.pdf

15

Anda mungkin juga menyukai