Anda di halaman 1dari 13

PENGENALAN TAKSONOMI BLOOM

Taksonomi bloom mula diperkenalkan oleh Benjamin Bloom pada tahun 1956. Taksonomi
bloom mengkategorikan kemahiran dan objektif yang ingin dicapai oleh pelajar kepada 3
domain iaitu kognitif, afektif dan motor-psiko. Domain kognitif digunakan untuk mengukur
kemahiran intelektual. Manakala domain afektif digunakan untuk mengukur kemahiran
generik, yang telah diterapkan kepada pelajar melalui penglibatan pelajar dalam persatuan-
persatuan dan juga dalam pelbagai perbincangan secara berkumpulan seperti dalam kursus
reka bentuk sistem dan sebagainya. Domain motor-psiko pula bertujuan mengukur kemahiran
praktikal dan teknikal. Kemahiran ini diterapkan melalui proses latihan industri, ujikaji
makmal dan juga lawatan teknikal. Walau bagaimanapun, peperiksaan merupakan komponen
pengukuran utama yang digunakan oleh setiap institusi pendidikan tinggi (IPT) untuk menilai
pencapaian COs mahu CLOs untuk program pengajian masing-masing. Justeru, kemahiran
menggubal soalan adalah penting dan perlu diberi perhatian.

Kemahiran kognitif merupakan domain taksonomi yang digunakan untuk mengukur


kemahiran intelektual berdasarkan satu hirarki kognitif yang disusun dari aras rendah hingga
ke aras tinggi iaitu aras pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan penilaian,
Taksonomi ini diperkenalkan pada tahun 1956 oleh Benjamin S. Bloom untuk tujuan
pendidikan. Pada asalnya, domain kognitif Taksonomi Bloom dibahagikan kepada enam aras.
Namun, sekitar tahun 1990-an, terdapat beberapa perubahan telah dilakukan secara
berperingkat.

Antara perubahan yang telah dilaksanakan ialah perubahan terminologi. Sebagai contoh,
terma pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan penilaian ditukarkan kepada
mengingat, memahami, mengaplikasi, menganalis, menilai dan membina.
SEJARAH TAKSONOMI BLOOM

Taksonomi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani iaitu ‘tassein’ yang berarti
mengklasifikasi dan ‘nomos’ yang bererti aturan. Jadi Taksonomi berarti hierarki klasifikasi
atas prinsip dasar atau aturan. Istilah ini kemudian digunakan oleh Benjamin Samuel Bloom,
seorang psikolog bidang pendidikan yang melakukan penelitian dan pengembangan
mengenai kemampuan berfikir dalam proses pembelajaran.

Bloom, lahir pada tanggal 21 Februari 1913 di Lansford, Pennsylvania dan berhasil
meraih doktor di bidang pendidikan dari The University of Chicago pada tahun 1942. Ia
dikenal sebagai konsultan dan aktivis internasonal di bidang pendidikan dan berhasil
membuat perubahan besar dalam sistem pendidikan di India. Ia mendirikan the International
Association for the Evaluation of Educational Achievement, the IEA dan mengembangkan the
Measurement, Evaluation, and Statistical Analysis (MESA) program pada University of
Chicago. Di akhir hayatnya, Bloom menjabat sebagai Chairman of Research and
Development Committees of the College Entrance Examination Board dan The President of
the American Educational Research Association. Ia meninggal pada 13 September 1999.

Sejarah taksonomi bloom bermula ketika awal tahun 1950-an, dalam Konferensi
Asosiasi Psikolog Amerika, Bloom dan kawan-kawan mengemukakan bahawa dari evaluasi
hasil belajar yang banyak disusun di sekolah, ternyata peratusan terbanyak butir soal yang
diajukan hanya meminta siswa untuk mengutarakan hafalan mereka. Konferensi tersebut
merupakan lanjutan dari konferensi yang dilakukan pada tahun 1948. Menurut Bloom,
hafalan sebenarnya merupakan tingkat terendah dalam kemampuan berpikir (thinking
behaviors). Masih banyak level lain yang lebih tinggi yang harus dicapai agar proses
pembelajaran dapat menghasilkan siswa yang kompeten di bidangnya.

Akhirnya pada tahun 1956, Bloom, Englehart, Furst, Hill dan Krathwohl berhasil
mengenalkan kerangka konsep kemampuan berpikir yang dinamakan Taxonomy Bloom. Jadi,
Taksonomi Bloom adalah struktur hierarki yang mengidentifikasikan kemahiran mulai dari
tingkat yang rendah hingga yang tinggi. Tentunya untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi,
tahap atau tingkat yang rendah harus dipenuhi lebih dulu.
HIERARKI TAKSONOMI BLOOM

Dalam kerangka konsep ini, tujuan pendidikan ini oleh Bloom dibagi menjadi tiga domain
atau ranah kemampuan intelektual (intellectual behaviors) iaitu kognitif, afektif dan
psikomotorik.

Ranah Kognitif meliputi perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti


pengetahuan, dan keterampilan berfikir. Ranah afektif meliputi perilaku yang terkait dengan
emosi, misalnya perasaan, nilai, minat, motivasi, dan sikap. Sedangkan ranah Psikomotorik
mengandungi perilaku yang menekankan fungsi manipulatif dan keterampilan motorik /
kemampuan fisik, berenang, dan mengoperasikan mesin.

Para trainer biasanya mengkaitkan ketiga ranah ini dengan Knowledge, Skill and Attitude
(KSA). Kognitif menekankan pada Knowledge, Afektif pada Attitude, dan Psikomotorik pada
Skill.

DOMAIN KOGNITIF

Domain kognitif (Bloom 1956) membentuk hierarki proses kognitif yang berguna untuk
membuat klasifikasi dan mentaksir kesesuaian hasil pembelajaran yang spesifik termasuk
matlamat kurikulum secara umum. Taksonomi ini disusun atas dasar kompleksnya bentuk
fungsi kognisi yang berlainan dan andaian bahawa lebih banyak bentuk-bentuk kefungsian
kognitif yang kompleks dapat dibina serta memerlukan integrasi lebih banyak bentuk-bentuk
yang mudah.

Domain kognitif ini meliputi ilmu pengetahuan dan perkembangan kemahiran intelektual
termasuk keupayaan pengetahuan dan perkembangan kemahiran intelektual termasuk
keupayaan untuk mengingat atau menyedari tentang fakta spesifik, corak langkah dan konsep
yang membantu pertumbuhan keupayaan dan kemahiran intelektual.
Domain atau Ranah kognitif ini terdiri atas enam level, iaitu knowledge (pengetahuan),
comprehension (pemahaman atau persepsi), application (penerapan), analysis (penguraian
atau penjabaran), synthesis (pemaduan), dan evaluation (penilaian).

1. Tingkat (Level) Pengetahuan – C1

Pada level atau tingkatan terendah ini dimaksudkan sebagai kemampuan mengingat kembali
apa yang telah dipelajari, misalnya pengetahuan tentang istilah, pengetahuan tentang fakta
khusus, pengetahuan tentang konvensi, pengetahuan tentang kecendrungan dan urutan,
pengetahuan tentang klasifikasi dan kategori, pengetahuan tentang kriteria dan pengetahuan
tentang metodologi.

2. Tingkat (Level) Pemahaman – C2

Pada level atau tingkatan kedua ini adalah kemampuan untuk mengerti atau memahami
sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Dengan kata lain,memahami adalah
mengetahui tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi. Seseorang peserta didk
dikatakan memahami sesuatu apabila ia dapat memberikan penjelasan atau memberi huraian
yang lebih terperinci tentang hal itu dengan menggunakan kata-kata sendiri.

3. Tingkat (Level) Aplikasi – C3

Pada level atau tingkatan ketiga ini, aplikasi dimaksudkan sebagai kemampuan untuk
menerapkan informasi dalam situasi nyata yang merangkumi penggunaan aturan atau prinsip.
Penerapan merupakan tingkat kemampuan berfikir yang lebih tinggi daripada pemahaman.

4. Tingkat (Level) Analisis – C4

Analisis adalah kategori atau tingkatan ke-4 dalam taksonomi Bloom tentang ranah (domain)
kognitif. Analisis merupakan kemampuan menguraikan suatu bahan menjadi bagian-
bagiannya yang lebih kecil dan mampu memahami hubungan di antara bagain-bagian atau
faktor-faktor yang satu dengan faktor-faktor yang lainnya . Kemampuan menganalisis dapat
berupa analisis elemen, analisis hubungan (mengidentifikasi hubungan) analisis
pengorganisasian prinsip (mengidentifikasi pengorganisasian/organisasi).
5. Tingkat (Level) Sintesis – C5

Level kelima adalah sintesis yang dimaknai sebagai kemampuan untuk memproduksi atau
merupakan kebalikan dari proses berfikir analisis. Tingkatan kognitif kelima ini dapat berupa
memproduksi komunikasi yang unik , memproduksi rencana atau kegiatan yang utuh dan
menghasilkan/memproduksi,hubungan abstrak. Ianya merupakan suatu proses yang
memadukan bagian-bagian atau unsur-unsur secara logis, sehingga menjelma menjadi suatu
pola yang berstruktur atau berbentuk pola baru.

6. Tingkat (Level) Evaluasi – C6

Level ke-6 dari taksonomi Bloom pada ranah kognitif adalah evaluasi. Ianya merupakan
tingkat berfikir paling tinggi pada ranah kognitif dalam Taksonomi Bloom. Kemampuan
melakukan evaluasi diertikan sebagai kemampuan menilai ‘manfaat’ suatu benda atau hal
untuk tujuan tertentu berdasarkan kriteria yang jelas. Paling tidak ada dua bentuk tingkat
(level) evaluasi menurut Bloom, iaitu penilaian atau evaluasi berdasarkan bukti internal dan
evaluasi berdasarkan bukti eksternal.

DOMAIN AFEKTIF

Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif mencakup
watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai. Beberapa pakar mengatakan
bahwa sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya bila seseorang telah memiliki
kekuasaan kognitif tingkat tinggi.

Ranah afektif terbahagi kepada lima , iaitu;

1.Penerimaan (receiving/attending)

Penerimaan ini adalah kepekaan seseorang dalam menerima rangsangan dari luar yang datang
kepada dirinya dalam bentuk masalah, situasi, gejala dan lain-lain. Misalnya adalah
kesedaran dan keinginan untuk menerima stimulus, mengawal dan menghadapi gejala-gejala
atau rangsangan yang datang dari luar. Receiving atau attenting juga sering di beri pengertian
sebagai kemahuan untuk memperhatikan suatu kegiatan atau suatu objek. Pada tahap ini
peserta didik dibina agar mereka bersedia menerima nilai atau nilai-nilai yang di ajarkan
kepada mereka, dan mereka mahu menggabungkan diri kedalam nilai itu atau meng-
identifikasikan diri dengan nilai itu.

2.Tanggapan (Responding)

Ianya merupakan kemampuan menanggapi yang dimiliki oleh seseorang untuk mengikut
sertakan dirinya secara aktif dalam fenomena tertentu dan membuat reaksi terhadapnya salah
satu cara. Contoh hasil belajar ranah afektif responding adalah peserta didik tumbuh
hasratnya untuk mempelajarinya lebih jauh atau mengenali lebih dalam lagi, ajaran-ajaran
Islam tentang kedisiplinan.

3.Penilaian atau Penghargaan ( Valuing)

Menilai atau menghargai ertinya memberikan nilai atau memberikan penghargaan terhadap
suatu kegiatan atau objek, sehingga apabila kegiatan itu tidak dikerjakan, dirasakan akan
membawa kerugian atau penyesalan. Dalam kaitan dalam proses belajar mengajar, peserta
didik disini tidak hanya mau menerima nilai yang diajarkan tetapi mereka telah
berkemampuan untuk menilai konsep atau fenomena, iaitu baik atau buruk. Bila suatu ajaran
yang telah mampu mereka nilai dan mampu untuk mengatakan “itu adalah baik”, maka ini
berarti bahawa peserta didik telah menjalani proses penilaian.

4.Pengorganisasian (Organization )

Mengatur atau mengorganisasikan maksudnya mempertemukan perbezaan nilai sehingga


terbentuk nilai baru yang universal, yang membawa pada perbaikan umum. Mengatur atau
mengorganisasikan merupakan pengembangan dari nilai kedalam satu sistem organisasi,
termasuk didalamnya hubungan satu nilai denagan nilai lain., pemantapan dan perioritas nilai
yang telah dimilikinya. Contoh nilai efektif jenjang organization adalah peserta didik
mendukung penegakan disiplin nasional yang telah dicandangkan oleh bapa presiden
Soeharto pada peringatan hari kemerdekaan nasional tahun 1995.

5.karakterisasi dengan suatu nilai atau komplek nilai (Characterization by evalue or


calue complex)
Yakni keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki oleh seseorang, yang
mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya. Disini proses internalisasi nilai telah
menempati tempat tertinggi dalal suatu hirarki nilai. Nilai itu telah tertanam secara konsisten
pada sistemnya dan telah mempengaruhi emosinya. Ini adalah merupakan tingkat efektif
tertinggi, kerana sikap batin peserta didik telah benar-benar bijaksana. Ia telah memiliki
phyloshopphy of life yang mantap. Jadi pada tahap ini peserta didik telah memiliki sistem
nilai yang telah mengawal tingkah lakunya untuk suatu waktu yang lama, sehingga
membentu karakteristik “pola hidup” tingkah lakunya menetap, konsisten dan dapat
diramalkan. Contoh hasil belajar afektif pada jenjang ini adalah siswa telah memiliki
kebulatan sikap wujudnya peserta didik menjadikan perintah Allah SWT seperti mana di Al-
Quran melibatkan disiplin, baik kedisiplinan sekolah, dirumah mahupun ditengah-tengah
kehidupan masyarakat.

DOMAIN PSIKOMOTOR

Ranah psikomotor adalah kemampuan yang dihasilkan oleh fungsi motoric manusia yang
berupa keterampilan untuk melakukan sesuatu. Keterampilan melakukan sesuatu tersebut,
meliputi keterampilan motoric, keterampilan intelektual dan keterampilan sosial. Ranah
psikomotor ini dikembangkan oleh Simpson dan dikelaskan kepada ;

1.Persepsi (perception)

Penggunan alat indera untuk menjadi pegangan dalam membantu gerakan. Persepsi ini
meliputi kemampuan untuk mengadakan diskriminasi yang tepat antara dua perangsang atau
lebih, ianya berdasarkan perbezaan antara ciri-ciri fisik yang khas pada masing-masing
rangsangan.

2.Kesiapan (Set)

Kesiapan fizikal, mental dan emosi untuk melakukan gerakan. Kesiapan melibatkan
kemampuan untuk menempatkan dirinya dalam keadaan suatu gerakan atau rangkaian
gerakan. Kemampuan ini dinyatakan dalam bentuk kesipan jasmani dan rohani.
3.Respon terpimpin ( Guided)

Tahap awal dalam mempelajari keterampilan yang kompleks, termasuk di dalamnya imitasi
dan gerakan cuba-cuba.

4.Mekanisme (mechanism)

Membiasakan gerakan-gerakan yang telah dipelajari sehingga tampil dengan menyakinkan


dan cekap. Ini meliputi kemampuan untuk melakukan suatu rangkaian gerakan dengan lancar
kerana sudah dilatih secukupnya tanpa memperhatikan contoh yang diberikan.

5.Respon Tampak yang Kompleks ( complex Overt Response)

Gerakan motoris yang terampil yang didalamnya terdiri darin polaa-pola gerakan yang
kompleks. Gerakan kompleks meliputi kemampuan untuk melaksanakan suatu ketrampilan
yang terdiri atas beberapa komponen dengan lancar, tepat dan efisien. Adanya kemampuan
ini dinyatakan dalam suatu keseluruhan gerak-geri yang teratur.

6.Penyesuaian ( Adaptation)

Keterampilan yang sudah berkembang sehingga dapat disesuaikan dalam berbagai situasi.
Adaptasi ini meliputi kemampuan untuk mengadakan perubahan dan menyesuaikan pola
gerak-geri dengan keadaan setempat atau dengan menunjukkan taraf keterampilan yang telah
mencapai kemahiran.

7.Penciptaan ( Origination)

Membuat pola gerakan baru yang disesuaikan dengan situasi atau permasalahan tertentu.
Penciptaan atau kreativiti adalah melibatkan kemampuan untuk melahirkan aneka pola gerak-
gerik yang baru, keseluruhannya atas dasar prakarsa dan inisiatif sendiri.

1. Kekuatan dan kelemahan Taksonomi Bloom

a. Kekuatan

Taksonomi Bloom versi baru mempunyai beberapa kekuatan. Ia memperbaiki beberapa


kelemahan dalam Taksonomi Bloom versi lama. Antaranya ialah Taksonomi Bloom versi
baru membezakan antara "tahu tentang sesuatu (knowing what), isi dari pemikirannya itu
sendiri, dan "tahu tentang bagaimana melakukannya" (knowing how), sebagaimana prosedur
yang digunakan dalam menyelesaikan masalah.
b. Kelemahan

Taksonomi Yang DiUbah Suai

Pada bulan November, 1996 Lorin Anderson yang merupakan bekas anak murid Bloom
bersama David Krathwohl telah mengetuai usaha untuk mengemaskinikan Taksonomi
Bloom. Usaha ini didasarkan dengan harapan agar dapat menambah baik taksonomi ini sesuai
dengan peredaran masa dan abad ke-21. Ahli-ahlinya adalah terdiri daripada pakar psikologi
kognitif, pakar teori kurikulum, pemimpin pendidikan serta pakar pengujian dan pentaksiran.
Usaha ini telah berlangsung selama enam tahun. Akhirnya pada tahun 2001, mereka telah
menerbitkan hasil penyelidikan yang mengutarakan perubahan dalam tiga kategori iaitu
istilah, struktur dan penekanan.

Perubahan Istilah

Perubahan yang paling ketara adalah terhadap istilah yang digunakan iaitu daripada kata
nama (pengetahuan, kefahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan penilaian) kepada kata kerja
iaitu mengingat, memahami, mengaplikasi, menganalisis, menilai dan mencipta. Perubahan
ini adalah berdasarkan pendapat bahawa taksonomi ini merupakan satu proses aktif. Oleh itu
kata kerja adalah lebih sesuai digunakan kerana cirinya yang menjelaskan tentang tindakan
yang dibuat.
Daripada segi istilah juga, perkataan ‘pengetahuan’ telah diubah kepada ‘mengingat’.
Pengetahuan adalah hasil atau produk daripada proses berfikir, maka istilah ‘mengingat’
adalah lebih sesuai untuk menggambarkan kategori berfikir. Istilah ‘kefahaman’ pula diubah
kepada ‘memahami’. Sementara itu, ‘sintesis’ diubah kepada ‘mencipta’. Dalam hal ini, versi
yang lama meletakkan ‘sintesis’ di bawah ‘penilaian’ dalam hirarki taksonomi. Manakala
bagi versi disemak semula, ‘mencipta’ merupakan puncak bagi hirarki tersebut. Dalam hal
yang berkaitan, berfikir secara kreatif (mencipta) adalah lebih kompleks daripada berfikir
secara kritikal (menilai). Seseorang murid boleh berfikir secara kritikal tanpa menjadi kreatif
tetapi murid yang kreatif memerlukan cara berfikir yang kritikal. Dengan itu, ‘menilai’
seharusnya berada pada hirarki yang lebih bawah daripada ‘mencipta’.

Jadual 1: Istilah dan definisi bagi Taksonomi Bloom yang disemak semula

Istilah Definisi
Mengingat Mendapatkan kembali, mengeluar kembali dan mengingat semula
pengetahuan yang relevan daripada ingatan jangka panjang.

Contoh perkataan: Kenal pasti, Senaraikan, Ceritakan, Namakan, ...


Persoalan: Adakah murid boleh mengingat semula maklumat?

Memahami Membina makna daripada maklumat lisan, tulisan dan grafik melalui
menginterpretasi, memberikan contoh, mengklasifikasi, membuat
ringkasan, membuat inferens, membanding dan menjelaskan.
Contoh perkataan: Buat interpretasi, Berikan contoh, Ringkaskan, Buat
parafrasa, ...
Persoalan: Adakah murid boleh menjelaskan idea atau konsep?

Mengaplikasi Menggunakan prosedur untuk melakukan atau melaksanakan sesuatu.

Contoh perkataan: Dengan menggunakan, Laksanakan, Hitungkan, ...


Persoalan: Bolehkah murid menggunakan pengetahuan baru dalam situasi
biasa yang lain?

Menganalisis Memecahkan bahan kepada bahagian kecil, menentukan bagaimana


bahagian-bahagian kecil berkait antara satu sama lain dan terhadap struktur
atau kegunaan umum melalui perbandingan, menyusun atur dan
attributing.

Contoh perkataan: Bandingkan, Susun atur, Susun semula, ...


Persoalan: Adakah murid boleh membezakan antara bahagian-bahagian
kecil?
Menilai Membuat penghakiman berdasarkan kriteria dan piawaian melalui semakan
dan kritikan.

Contoh perkataan: Berikan hujah anda, kritik, sokong, ...


Persoalan: Adakah murid boleh menjustifikasikan sesuatu keputusan atau
tindakan yang diambil?

Mencipta Menyatukan elemen-elemen untuk membentuk satu gagasan umum yang


koheren atau berfungsi; menyusun atur elemen ke bentuk atau struktur baru
melalui penjanaan, perancangan dan penghasilan.

Contoh perkataan: Rekakan, Binakan, Rancangkan, Hasilkan, ...


Persoalan: Adakah murid boleh menjanakan produk baru, idea baru atau
pandangan yang baru?

Perubahan Struktur

Taksonomi Bloom yang lama mempunyai hanya satu dimensi. Manakala


versi yang disemak semula terdiri daripada dua dimensi iaitu Dimensi
Pengetahuan dan Dimensi Proses Kognitif. Dimensi Pengetahuan
memfokuskan kepada jenis pengetahuan yang dipelajari yang
dibahagikan kepada empat bentuk iaitu pengetahuan fakta, konsep,
prosedur dan metakognitif. Dalam hal ini, metakognitif merujuk kepada
kesedaran terhadap kefahaman diri dan mampu memperbaiki
kefahaman tersebut jika berlaku kesalahfahaman. Sementara Dimensi
Proses Kognitif memfokuskan proses yang digunakan untuk belajar
iaitu mengingat, memahami, mengaplikasi, menganalisis, menilai dan
mencipta. Jadual 2 di bawah menunjukkan hal ini.

Jadual 2: Taksonomi Bloom yang disemak semula

Dimensi Dimensi Proses Kognitif


Pengetahuan Menginga Memahami Mengaplikasi Menganalisis Menilai Mencipta
t
Pengetahuan Senarai Ringkaskan Klasifikasi Aturan Susunan Gabungkan
fakta List Summarise Classify Order Rank Combine
Pengetahuan Terangkan Interpret Eksperimen Hurai Taksir Rancangkan
konsep Describe Interpret Experiment Explain Assess Plan
Pengetahuan Bentangka Ramalkan Hitungkan Bezakan Simpulkan Gubah
proses n Predict Calculate Differentiate Conclude Compose
Tabulate
Pengetahuan Kegunaan Laksanaka Binakan Rumuskan Tindakan Wujudkan
meta-kognitif sesuai n Construct Achieve Action Actualise
Appropriat Execute
e use

Perubahan Penekanan

Bagi versi yang lama, Bloom menyatakan bahawa taksonomi tersebut


telah digunakan secara tidak dijangka (unexpectedly) oleh ramai orang
(Bloom, 1956). Taksonomi ini sesuai digunakan bagi murid di peringkat
awal persekolahan mereka. Manakala taksonomi yang disemak semula
menekankan sasaran penggunaanya kepada pengguna yang lebih
ramai. Sasaran ini termasuklah murid di sekolah rendah, menengah
serta pelajar di universiti atau kolej. Penekanan ini berasaskan
anggapan bahawa taksonomi yang disemak semula adalah alat yang
lebih tulen (authentic) untuk merancang kurikulum, penyampaian
instruksional dan pentaksiran (oz-TeacherNet, 2001) (dalam Forehand,
2004).

Contoh Ayat dan Aktiviti


Jadual 3: Contoh ayat dan aktiviti bagi taksonomi yang disemak semula

Kategori Contoh Permulaan Ayat Aktiviti dan hasil


Mengingat Apakah yang berlakuMenyenaraikan kejadian utama.
selepas ...? Membuat jadual waktu
Berapakah bilangan ...? peristiwa.
Apakah yang dimaksudkan...? Membuat carta drpd fakta.
Siapakah orang ...? Menulis senarai drpd maklumat
Namakan ...? yang boleh diingat.
Ceritakan apakah yangMembaca sajak/puisi.
berlaku...
Siapakah yang bercakap ...?
Manakah yang benar atau
palsu...?
Kenal pasti siapa...?
Namakan semua bahan ...?
Memahami Tuliskan dalam ayat andaMenggunting atau melukis
sendiri. gambar untuk menunjukkan
Terangkan... peristiwa.
Apakah yang anda rasa akanMelukis kartun untuk
berlaku selepas ini? menunjukkan turutan peristiwa.
Siapakah yang anda fikir ...? Menulis dan membuat
Apakah idea utama ...? persembahan berdasarkan satu
Lakarkan jalan cerita ...? cerita.
Terangkan mengapa watakMenceritakan peristiwa dgn
tersebut ...? ayat sendiri.
Menulis laporan ringkas.
Menyediakan carta alir.
Membuat buku mewarna.

Mengaplikas Adakah anda tahu maklumatBina satu model untuk


i lain tentang ...? menunjukkan ...
Bolehkah anda kumpulkanBuat satu diorama untuk
mengikut ciri seperti ...? menunjukkan ...
Apakah faktor yang anda akanBuat buku skrap berkaitan ...
ubah jika ...? Buat model tanah liat ...
Apakah soalan yang anda akanAmbil koleksi gambar foto
tanya ...? untuk menunjukkan ...
Daripada maklumat tersebut,Bina sebuah puzzle game.
bolehkah anda membina setTuliskan buku teks berkaitan
arahan ...? topik ...
Menganalisis Peristiwa yang manakah tidakMereka bentuk soal selidik
seharusnya berlaku? untuk mendapatkan maklumat.
Jika ... berlaku, apakahMenulis iklan untuk menjual
kemungkinan penamatnya? produk.
Bagaimana ... sama seperti ...? Membuat carta alir untuk
Apakah kemungkinan lain ...? menunjukkan peringkat kritikal.
Mengapakah ... perubahanMembina graf untuk
berlaku? menunjukkan maklumat
Terangkan apa yang sepatutnyakhusus.
berlaku ...? Membuat family-tree untuk
Bolehkan anda bezakan ...? menunjukkan pertalian.
Apakah punca di sebalik ...? Membuat drama ttg apa yang
Apakah masalah dihadapi ...? dipelajari.
Menulis biografi orang yang
dikaji.
Menyediakan laporan.
Menilai Adakah lebih baik ...? Melaksanakan debat.
Berikan hujah anda ... Menulis buku peraturan dan
Pertahankan pernyataan ... yakinkan pembaca.
Adakah baik atau buruk ...? Menubuhkan panel untuk
Bagaimanakah anda akanmembincangkan pandangan.
mengatasi masalah ....? Menulis surat nasihat terhadap
Apakah perubahan yang ...? keperluan perubahan.
Adakah anda percaya ...? Menulis Laporan Tahunan.
Apakah yang anda rasa,Menyediakan kertas kes untuk
sekiranya ...? menjelaskan pandangan.
Setakat manakah
keberkesanan ...?
Sejauh manakah anda yakin ...?

Mencipta Hasilkan satu binaan ... Mencipta mesin.


Cadangkan satu penyelesaianMereka bentuk bangunan.
munasabah ... Mereka produk baru.
Apakah akan berlaku sekiranyaMenulis tentang perasaan...
.? Menulis cereka, lagu, sajak...
Kemukakan kertas cadangan ... Mereka bentuk kulit album
Berapa banyak carakah ...?

Anda mungkin juga menyukai