PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
1.3.1. Tujuan umum
Untuk meningkatkan pengetahuan dan mendapatkan informasi secara runtut dan lengkap
tentang teori culture care.
1.3.2. Tujuan khusus
1. Untuk mengetahui apa definisi teori culture care.
2. Untuk mengetahui bagaimana asumsi dasar teori culture care.
3. Untuk mengetahui bagaimana konsep teori culture care.
4. Untuk mengetahui bagaimana paradigma teori culture care.
1.4. Manfaat
1.4.1. Dapat mengetahui definisi teori culture care.
1.4.2. Dapat mengetahui asumsi dasar terori culture care.
1.4.3. Dapat mengetahui konsep teori culture care
1.4.4. Dapat mengetahui paradigma teori culture care.
BAB 2
PEMBAHASAN
Leininger Madeline adalah seorang antropolog perawat perintis. Menjabat dekan dari
University of Washington, Sekolah Keperawatan pada tahun 1969, dia tetap dalam posisi itu
sampai 1974. janji nya mengikuti perjalanan ke New Guinea pada tahun 1960 yang membuka
matanya untuk kebutuhan perawat untuk memahami ‘pasien dan latar belakang budaya mereka
dalam rangka untuk menyediakan perawatan. Dia dianggap oleh beberapa orang sebagai
“Margaret Mead keperawatan” dan diakui di seluruh dunia sebagai pendiri keperawatan
transkultural, sebuah program yang dia menciptakan di Sekolah pada tahun 1974.
Dia telah menulis atau menyunting 27 buku dan mendirikan Journal of Transcultural
Perawatan untuk mendukung penelitian Transcultural Keperawatan Society, yang ia mulai
tahun 1974.
Teman halaman web Leininger Dr sekarang diletakkan di forum diskusi. Dr Leininger
telah menyediakan download dan jawaban atas berbagai pertanyaan umum. Dewan pengguna
didorong untuk mengirim pertanyaan untuk forum diskusi tentang keperawatan transkultural,
teori, dan risetnya. Dr Leininger senang membantu mahasiswa dan dia menanggapi pertanyaan
sebagai izin waktunya. Dewan pengguna juga didorong untuk merespon satu sama lain.
Dr Leininger telah menyediakan bahan berikut yang dapat didownload pada forum
diskusi: Enabler Sunrise (Sunrise Model), Paket Informasi tentang Dr Leininger, Informasi
tentang Leininger’s 2005 Dr Awards Terobosan dan Beasiswa, Surat Terbuka untuk Perawat
dengan Informasi Kontak. Madeleine Leininger adalah pendiri gerakan Transcultural
Keperawatan di seluruh dunia Dia tetap sebagai salah satu penulis paling produktif
keperawatan dan otoritas terkemuka di seluruh dunia dalam bidang perawatan
budaya. Pendidikan Madeliene M. Leininger :
1. Tahun 1948 lulus dari St. Anthony·s School of Nursing, Denver, CO.
2. Tahun 1950 mendapat BSN dari Benedictine College, Atchison, KS.M.
3. Tahun 1953 memperoleh MSc Keperawatan dari Catholic University, Washington, DC.
4. Tahun 1965 mendapat gelar PhD dalam Antropology dari University of Washington, Seattle.
2.2. Definisi Teori Trans Culture
Transcultural Nursing adalah suatu area/wilayah keilmuwan budaya pada proses belajar
dan praktek keperawatan yang fokus memandang perbedaan dan kesamaan diantara budaya
dengan menghargai asuhan,sehat dan sakit didasarkan pada nilai budaya manusia, kepercayaan
dan tindakan, dan ilmu ini digunakan untuk memberikan asuhan keperawatan khususnya
budaya atau keutuhan budaya kepada manusia (Leininger, 2002).
Tujuan dari keperawatan transkultural adalah untuk mengidentifikasi, menguji,
mengerti dan menggunakan pemahaman keperawatan transkultural untuk meningkatkan
kebudayaan yang spesifik dalam pemberian asuhan keperawatan. Asumsi mendasar dari teori
adalah perilaku Caring. Caring adalah esensi dari keperawatan, membedakan, mendominasi
serta mempersatukan tindakan keperawatan.
Tindakan Caring di katakan sebagai tindakan yang dilakukan dalam memberikan
dukungan kepada individu secara utuh. Perilaku Caring semestinya diberikan kepada manusia
sejak lahir, dalam perkembangan dan pertumbuhan,masa pertahanan sampai dikala manusia itu
meninggal.
Human caring secara umum dikatakan sebagai segala sesuatu yang berkaitan dengan
dukungan dan bimbingan pada manusia yang utuh. Human caring merupakan fenomena yang
universal dimana ekspresi, struktur dan polanya bervariasi diantara kultur satu tempat dengan
tempat lainnya.
Hasil akhir yang diperoleh melalui keperawatan transkultural pada asuhan keperawatan
adalah tercaoainyaculture congruent nursing care health and well being, yaitu suhan
keperawatan yang kompeten berdasarkan budaya dan pengetahuan kesehatan yang sensitif,
kreatif, serta cara-cara bermakna guna mencapai tingkat kesehatan dan kesejahteraan bagi
masyarakat.
Leininger mengusulkan bahwa ada tiga modus untuk membimbing penilaian asuhan
keperawatan, keputusan, atau tindakan untuk memberikan perawatan yang tepat, bermanfaat,
dan bermakna yaitu :
Di dalam lingkungan sosial individu harus mengikuti struktur dan aturan-aturan yang
berlaku di lingkungan tersebut. Lingkungan simbolik adalah keseluruhan bentuk dan simbol
yang menyebabkan individu atau kelompok merasa bersatu seperti musik, seni, riwayat hidup,
bahasa dan atribut yang digunakan.
4. Keperawatan
Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktik
keperawatan yang diberikan kepada klien sesuai dengan latar belakang budayanya.
Asuhan keperawatan ditujukan memandirikan individu sesuai dengan budaya klien.
BAB 3
ANALISA TEORI
3.1. Kelebihan
1. Teori ini bersifat komprehensif dan holistik yang dapat memberikan pengetahuan kepada
perawat dalam pemberian asuhan keperawatan dengan latar belakang budaya yang berbeda.
2. Teori ini sangat berguna pada setiap kondisi perawatan untuk memaksimalkan pelaksanaan
model-model teori lainnya (teori Orem, King, Roy, dll).
3. Penggunaan teori ini dapat membatasi hambatan faktor budaya yang akan berdampak terhadap
pasien, staf keperawatan dan terhadap rumah sakit.
4. Penggunaan teori transcultural dapat membantu perawat untuk membuat keputusan yang
kompeten dalam memberikan asuhan keperawatan.
5. Teori ini banyak digunakan sebagai acuan dalam penelitian dan pengembangan praktek
keperawatan.
3.2. Kekurangan
1. Teori transcultural bersifat sangat luas sehingga tidak bisa berdiri sangat luas sehingga tidak
bisa berdiri sendiri dan hanya digunakan sebagai pendamping dari berbagai macam konseptual
model lainnya.
2. Teori transcultural ini tidak mempunyai intervensi spesifik dalam mengatasi masalah
keperawatan sehingga perlu dipadukan dengan model teori lainnya.
Akhirnya, menurut Leininger, tujuan studi praktek pelayanan kesehatan transkultural adalah
meningkatkan pemahaman atas tingkah laku manusia dalam kaitan dengan kesehatannya.
Dengan mengidentifikasi praktek kesehatan dalam berbagai budaya (kultur) baik dimasa lalu
maupun zaman sekarang, akan terkumpul persamaan-persamaan, sehingga kombinasi
pengetahuan tentang pola praktek transkultural dengan kemajuan teknologi dapat
menyebabkan makin sempurnanya pelayanan perawatan dan kesehatan orang banyak dari
berbagai kultur.
BAB 4
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Teori Madeleine Leininger menyatakan bahwa kesehatan dan asuhan dipengaruhi oleh
elemen-elemen antara lain : struktur sosial seeperti tehnologi, kepercayaan dan faktor filosofi,
sistem sosial, nilai-nilai kultural, politik dan fakto-faktor legal, faktor-faktor ekonomi dan
faktor-faktor pendidikan.
Faktor sosial ini berhubungan dengan konteks lingkungan, bahasa dan sejarah etnis,
masing-masing sistem ini nerupakan bagian struktur sosial. Pada setiap kelompok masyarakat
: pelayanan kesehatan, pola-pola yang ada dalam masyarakat dan praktek-praktek yang
merupakan baggian integral dari aspek-aspek struktur sosial.
Dalam model sunrisenya Leineinger menampilkan visualisasi hubungan antara berbagai
konsep yang signifikan. Ide pelayanan dan perawatan (yang dilihat Leineinger sebagai bentuk
tindakan dari asuhan) merupakan inti dari idenya tentang keperawatan. Memberikan asuhan
merupakan jantung dari keperawatan.
Tindakan membantu didefinisikan sebagai perilaku yang mendukung. Menurut
Leineinger bantuan semacam ini baru dapat benar-benar efektif jika latar belakang budaya
pasien juga dipertimbangkan, dan bahwa perencanaan dan pemberian asuhan selalu dikaitkan
dengan budaya.
4.2. Saran
Kami menyadari bahwa kekurangan dalam makalah yang kami buat di atas merupakan
kelemahan dari pada kami, karena terbatasnya kemampuan kami untuk memperoleh data dan
informasi karena terbatasnya pengetahuan kami.
Jadi yang kamiharapkan kritik dan saran yang membangun agar kami dapat membuat makalah
yang lebih baik lagi.
Dengan segala pengharapan dan keterbukaan, kami menyampaikan rasa terima kasih
dengan setulus-tulusnya. Akhir kata, kami berharap agar makalah ini dapat membawa manfaat
kepada pembaca.
DAFTAR PUSTAKA