Anda di halaman 1dari 63

LAMPIRAN I

Surat Edaran
Direktur Jenderal Cipta Karya
Nomor : 63/SE/DC/2016
Tentang : Petunjuk Teknis
Penyaluran Bantuan
Pemerintah
Di Direktorat
Pengembangan
Kawasan Permukiman

MEKANISME PENCAIRAN DAN PEMANFAATAN ANGGARAN


BANTUAN DANA INVESTASI (BDI)
NATIONAL SLUM UPGRADING PROGRAM (NSUP)

I. TUJUAN PENGGUNAAN BANTUAN


Tujuan Bantuan Pemerintah dalam National Slum Upgrading Program
(NSUP) adalah untuk mendukung pelaksanaan penanganan
permukiman kumuh, yang mencakup kegiatan pencegahan tumbuh
dan berkembangnya permukiman kumuh dan peningkatan kualitas
permukiman kumuh.

Pelaksanaan penanganan permukiman kumuh dilakukan melalui


kegiatan pembangunan dan pengembangan infrastruktur permukiman
serta pengembangan penghidupan masyarakat secara berkelanjutan
(sustainable livelihood).

II. PEMBERI BANTUAN


Bantuan Pemerintah yang selanjutnya disebut sebagai Bantuan Dana
Investasi (BDI) NSUP merupakan bantuan pemerintah yang diberikan
dalam bentuk uang dan termasuk dalam jenis bantuan lainnya yang
memiliki karakteristik Bantuan Pemerintah sesuai dengan Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
24/PRT/M/2016 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan
Pemerintah di Direktorat Jenderal Cipta Karya.
BDI ini diberikan kepada Kelompok Masyarakat dan Kelembagaan yang
dibentuk masyarakat bersama pemerintah daerah oleh Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Direktorat

I-1
Pengembangan Kawasan Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta
Karya.

III. PERSYARATAN PENERIMA BANTUAN


Penerima BDI adalah:
1. Kelompok masyarakat kelurahan/desa yaitu Badan Keswadayaan
Masyarakat/Lembaga Keswadayaan Masyarakat (BKM/LKM) yang
menjadi sasaran NSUP;
2. Kelembagaan yang dibentuk masyarakat bersama Pemerintah
Daerah (Komite /Pengelola Business Development Center (BDC)) dalam
rangka mengembangkan usaha (bisnis) kelompok masyarakat
yang menghasilkan produk usaha sesuai dengan produk
unggulan daerah dan memiliki potensi pasar.

IV. BENTUK BANTUAN


BDI melalui NSUP diberikan secara langsung kepada penerima
bantuan dalam bentuk uang sesuai dengan mekanisme dan prosedur yang
ditetapkan oleh NSUP.

V. ALOKASI ANGGARAN DAN RINCIAN JUMLAH BANTUAN


Alokasi anggaran dan rincian jumlah bantuan ditetapkan setiap tahun oleh
Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman sesuai dengan jenis
kegiatan dalam NSUP.
Rincian jumlah bantuan untuk setiap penerima bantuan program
NSUP setinggi-tingginya sebesar Rp. 2 Milyar.

VI. TATA KELOLA PENCAIRAN BANTUAN


BDI NSUP dicairkan kepada penerima bantuan oleh Kuasa Pengguna
Anggaran (Kepala Satker PKPBM Pusat; Kepala Satker Provinsi
dan/atau Kepala Satker Kab/Kota) sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Secara ringkas dapat dijelaskan
sebagaimana gambar berikut:

I-2
§ SK Pengesahan Penerima BDI SPM
Satker PKP KPPN
§ Tahapan Pencairan BDI

SPP
SP2D

PPK
Bank
Penyalur
§ SK Penetapan Penerima BDI
§ Surat Perjanjian Kerjasama (SPK)
§ BA Serah Terima Pekerjaan
Berkas
§ Laporan Pertanggungjawaban
Pencairan BDI
(LPJ)
§ Bukti Setor ke Kas Negara

BKM/LKM
/Komite BDC
Transfer BDI ke Rekening
BKM/LKM/Komite BDC

Pemanfaatan
BDI

Bagan 1.1. Tata Kelola Pencairan BDI

Keterangan:
1. PPK membuat Surat Keputusan Penetapan Penerima BDI di
wilayah kerja masing-masing;
2. Kepala Satuan Kerja (Satker) selaku Kuasa Pengguna Anggaran
(KPA) mengesahkan Surat Keputusan yang dibuat oleh Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) tentang penerima bantuan dan tahapan
pencairannya. Atas dasar surat penetapan tersebut PPK
menandatangani Surat Perjanjian Kerja Sama (SPK) bersama
penerima bantuan dalam bentuk uang di wilayah kerja masing-
masing;
3. Penerima bantuan menyusun berkas pencairan dana dan
menyampaikan kepada PPK setelah di verifikasi oleh Tim
Fasilitator/Koordinator Kota (Korkot);
4. PPK menerima seluruh kelengkapan dokumen untuk pencairan
dana BDI yang sudah diverifikasi bersama Tim Konsultan
Manajemen Wilayah dan membuat Surat Permohonan Pembayaran
(SPP) untuk disampaikan kepada Satker dan Pejabat Pembuat
SPM (PP-SPM);

I-3
5. Atas diterimanya SPP dan semua kelengkapan dokumen pencairan
dana BDI maka PP-SPM memeriksa dan menerbitkan Surat
Perintah Membayar (SPM) kepada KPPN setempat;
6. Atas dasar SPM yang disampaikan PP-SPM, maka KPPN akan
menerbitkan SP2D (Surat Perintah Pencairan Dana) yang berisi
perintah untuk mencairkan sejumlah dana ke Rekening Penerima
Bantuan;
7. Setelah dana masuk ke Rekening penerima bantuan, maka
pelaksanaan kegiatan dapat segera dilaksanakan dengan tahapan
sebagaimana tertuang dalam proposal dan SPK; dan
8. Pelaksanaan kegiatan dan pemanfaatan BDI dilaksanakan pada
tahun anggaran berjalan dan dalam hal terdapat sisa dana setelah
melewati tahun anggaran berjalan, maka harus dilaporkan kepada
PPK dan disetor ke Rekening Kas Negara.

Untuk mekanisme pemanfaatan BDI Secara Swakelola digambarkan


sebagai berikut:

Penyusunan
Pencairan BDI
Kelengkapan
sesuai tahapan
Proposal Kegiatan

KSM/ Panitia/
Pemanfaatan BDI
Pengelola BDC

Penyusunan LPJ

Verifikasi LPJ
Verifikasi
BKM/LKM/ Sosialisasi Kegiatan KSM/ Penyusunan LPJ
Kelayakan Proposal
Komite BDC BDI Panitia/Pengelola Seluruh Kegiatan
Kegiatan BDC

Penandatanganan
Verifikasi LPJ
Satker/PPK Berita Acara Serah
Seluruh Kegiatan
Terima Pekerjaan

Bagan 1.2. Mekanisme Pemanfaatan BDI Secara Swakelola

Pagu BDI dalam kegiatan NSUP dialokasikan secara bertahap sesuai


jenis kegiatannya. BDI dialokasikan pada DIPA Tahunan Satker
PKPBM Pusat; Satker Provinsi dan/atau Satker Kabupaten/Kota untuk
membiayai 3 (tiga) fase kegiatan, yaitu (1) Perencanaan; (2)

I-4
Pelaksanaan; (3) Keberlanjutan dan/atau pemeliharaan yang pencairan
dilakukan sesuai dengan pentahapan pencairan.

Bagan alur penyaluran bantuan Pemerintah NSUP seperti gambar


berikut :
Pelaksana
No Kegiatan Bank Rek.Bank
BKM/LKM/
PPK Bendahara PP-SPM Ka.Satker KPPN
Komite BDC Penyalur Penerima

1 Mulai

2 SK Penetapan Penerima BDI

Pengesahan SK Penetapan
3
Penerima BDI

4 SK Tahapan Pencairan BDI

5 Penyiapan Berkas Pencairan

Pengajuan Berkas dan


6
Verifikasi Berkas Pencairan

7 Penandatangan SPK

8 Penerbitan SPP

9 Verifikasi SPP

10 Penerbitan SPM

Pengiriman Berkas SPM ke


11
KPPN

12 Penerbitan SP2D

Pengiriman SP2D ke Bank


13
Penyalur
Transfer BDI ke Bank
14
Penerima

15 Selesai

Bagan 1.3. Alur Penyaluran Bantuan Pemerintah NSUP

I-5
Bagan alur pemanfaatan bantuan Pemerintah NSUP seperti gambar
berikut :
Pelaksana
No Kegiatan
BKM/LKM/ KSM/Panitia/
PPK
Komite BDC Pengelola BDC

1 Mulai

Sosialisasi kepada KSM/Panitia/pengelola


2 BDC bahwa dana BDI telah masuk Rek.BKM/
LKM
Verifikasi kesiapan dan penguatan KSM/
3 Panitia/pengelola BDC untuk pemanfaatan
dana BDI
Penyaluran dana BDI dari BKM/LKM sesuai
4
dengan ketentuan/pedoman

5 Pelaksanaan kegiatan sesuai SPK

Laporan kemajuan pelaksanaan kegiatan


6
kepada BKM/LKM/Komite BDC

LPJ akhir tahun anggaran kepada BKM/LKM/


7
Komite BDC

Konsolidasi LPJ dari KSM/Panitia/Pengelola


8
BDC

9 Penyerahan LPJ sesuai dengan SPK

10 Verifikasi LPJ sesuai dengan SPK

11 Penandatangan BA Serah Terima kegiatan

12 Selesai

Bagan 2.4. Alur Pemanfaatan Bantuan Pemerintah NSUP

6.1. BDI untuk Infrastruktur Peningkatan Kualitas Permukiman


Kumuh Skala Lingkungan
a. BDI untuk infrastruktur skala lingkungan, dialokasikan
kepada kelurahan/desa yang memiliki permukiman kumuh
sesuai SK Bupati/Walikota yang telah diverifikasi oleh
Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman (Dit. PKP),
Ditjen. Cipta Karya Kementerian PUPR dan sesuai dengan
RPJMN 2015-2019 seluas 38.431 ha;
b. Lokasi kelurahan/desa sasaran NSUP ditetapkan melalui Surat
Keputusan Direktur Jenderal Cipta Karya;

I-6
c. Penerima BDI adalah BKM/LKM di kelurahan/desa sasaran
yang ditetapkan oleh PPK dan disahkan oleh Kepala Satker;
dan
d. Pencairan BDI infrastruktur dilakukan secara langsung dalam
bentuk uang kepada BKM/LKM dan pelaksanaan kegiatan
dilakukan secara swakelola oleh masyarakat melalui
pendekatan Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis
Komunitas (PLPBK) dan Kolaborasi Kota.

6.2. BDI untuk Infrastruktur Skala Lingkungan di lokasi pencegahan


tumbuh dan berkembangnya permukiman kumuh
a. BDI untuk infrastruktur skala lingkungan di lokasi
pencegahan kumuh, dialokasikan kepada kelurahan/desa
yang tidak tercantum dalam kelurahan/desa yang memiliki
kawasan kumuh sesuai SK Bupati/Walikota yang telah
diverifikasi oleh Direktorat Pengembangan Kawasan
Permukiman (Dit. PKP), Ditjen. Cipta Karya Kementerian PUPR
dan sesuai dengan RPJMN 2015-2019 seluas 38.431 ha;
b. Kabupaten/Kota sasaran kegiatan Infrastruktur Skala
Lingkungan di lokasi pencegahan kumuh ditetapkan melalui
Surat Keputusan Direktur Jenderal Cipta Karya;
c. Seleksi kelurahan/desa dan nilai alokasi dana per
kelurahan/desa penerima BDI untuk Infrastruktur Skala
Lingkungan di lokasi pencegahan Kumuh dilakukan oleh Tim
pemerintah kabupaten/kota sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan;
d. Hasil seleksi oleh Tim pemerintah kabupaten/kota diserahkan
ke Satker untuk ditetapkan oleh PPK sebagai kelurahan/desa
penerima bantuan; dan
e. Pencairan BDI dilakukan secara langsung dalam bentuk uang
kepada BKM/LKM terpilih dan pelaksanaan kegiatan
dilakukan secara swakelola oleh masyarakat melalui
pendekatan Kolaborasi Kota.

6.3. BDI untuk kegiatan Penghidupan Berkelanjutan (Program


Peningkatan Mata Pencaharian Berbasis Komunitas/Program
Penghidupan Berkelanjutan (PPMK/P2B))

I-7
a. BDI untuk kegiatan penghidupan berkelanjutan (PPMK/P2B)
dialokasikan pada kelurahan/desa terpilih sesuai kriteria yang
ditetapkan oleh NSUP dan digunakan untuk meningkatkan
pendapatan masyarakat dalam mendukung penanganan
permukiman kumuh;
b. BDI untuk kegiatan penghidupan berkelanjutan (PPMK/P2B)
digunakan untuk mengembangkan usaha produktif Kelompok
Swadaya Masyarakat (KSM) melalui pendekatan 5 aset
penghidupan masyarakat (penthagonal asset); dan
c. Pencairan BDI dilakukan secara langsung dalam bentuk uang
kepada BKM/LKM terpilih.

6.4. BDI untuk Business Development Center (BDC)


a. BDI untuk BDC dialokasikan pada kabupaten/kota lokasi BDC
dan digunakan untuk mengembangkan usaha (bisnis)
Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang menghasilkan
produk usaha sesuai dengan produk unggulan daerah dan
memiliki potensi pasar;
b. Kabupaten/Kota sasaran kegiatan BDC ditetapkan
berdasarkan hasil seleksi melalui Surat Keputusan Direktur
Jenderal Cipta Karya; dan
c. BDI untuk BDC disalurkan secara langsung dalam bentuk
uang kepada Komite BDC.

VII. PENYALURAN BANTUAN DANA INVESTASI (BDI)


Penyaluran dana bantuan Pemerintah disalurkan langsung kepada
penerima. Pencairan dan pemanfaatan BDI dalam rangka pelaksanaan
NSUP dilakukan dengan menunjukkan kesiapan baik aspek
administrasi, jenis dan lokasi kegiatan, dokumen perencanaan teknis,
pelaksana kegiatan dan sebagainya.

Tim Fasilitator kelurahan/desa dan/atau tim Koordinator Kota (Korkot)


melakukan langkah-langkah verifikasi atas dokumen kesiapan pencairan
dan pemanfaatan BDI dan selanjutnya memberikan rekomendasi bahwa
pencairan dan pemanfaatan BDI dapat dilakukan.

Sebagai wujud dari prinsip transparansi dan akuntabilitas, maka


seluruh dokumen pencairan; bukti transaksi pengadaan barang;

I-8
proposal kegiatan dan sebagainya serta dokumen hasil pelaksanaan
kegiatan seperti dokumentasi kegiatan (0-50-100 %); dokumen Laporan
Pertanggung jawaban (LPJ) dan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan
antara BKM/LKM/Komite BDC dengan PPK Satker, disimpan rapi dan
lengkap oleh BKM, Komite BDC dan Tim Korkot untuk jangka waktu
sekurang-kurangnya 10-15 tahun kedepan.

Adapun syarat pencairan dan pemanfaatan BDI dapat diuraikan


sebagai berikut:
7.1. BDI dengan pendekatan Penataan Lingkungan Permukiman
Berbasis Komunitas (PLPBK)
Pencairan BDI dengan pendekatan PLPBK dilakukan secara
langsung dalam bentuk uang ke rekening BKM/LKM. Pelaksanaan
kegiatan dilakukan secara swakelola oleh masyarakat.
a. Perencanaan
Fase perencanaan yang dimaksud adalah kegiatan
penyusunan dokumen perencanaan penanganan kumuh skala
lingkungan yaitu Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
(RPLP) dan Rencana Teknis Rinci/Detailed Engeneering Design
(DED). Pada fase perencanaan ini, BDI dicairkan melalui 2
(dua) tahap, yaitu tahap-1 (70%) dan tahap-2 (30%). Setiap
tahapan pencairan memiliki persyaratan yang harus dipenuhi
sebagaimana disajikan pada tabel 1.1. berikut:

I-9
Tabel 1.1. Persyaratan pencairan dan pemanfaatan BDI dengan
pendekatan PLPBK pada fase perencanaan
Tahap
Syarat Pencairan Syarat Pemanfaatan
Pencairan
§ SK Penerima BDI dan tahapan § TIPP sudah mendapat
Pencairan; pelatihan;
§ Rekening Bank BKM/LKM § Telah terseleksi TAPP;
yang ditandatangani minimal 3 § Telah terbentuk Panitia
specimen; Pelaksana Perencanaan;
§ Rencana Penggunaan Dana § Berita Acara rembug warga
(RPD); untuk kesiapan penyusunan
Tahap I § Kwitansi bukti penerimaan perencanaan;
70% uang yang telah § Pakta integritas BKM/LKM
ditandatangani anggota dan Panitia Pelaksana untuk
BKM/LKM; melaksanakan kegiatan
§ Surat Perjanjian Kerjasama perencanaan.
antara PPK Satker dengan
BKM/LKM;
§ Berita Acara Pembentukan
TIPP.

§ Rekening Bank BKM/LKM yang § Sudah tersusun draft dokumen


ditandatangani minimal 3 perencanaan (RPLP);
specimen; § Sudah dilakukan review draft
§ Rencana Penggunaan Dana dokumen perencanaan (RPLP)
(RPD); oleh masyarakat melalui uji
Tahap II
§ Kwitansi bukti penerimaan publik;
30%
uang yang telah ditandatangani § Hasil pelaksanaan kegiatan dan
Koodinator BKM/LKM; dokumen administrasi kegiatan
§ Laporan Kemajuan tahap-1 telah diverifikasi serta
pemanfaatan BDI Tahap I telah dinilai layak oleh Fasilitator dan
mencapai minimal 50%. BKM/LKM.

b. Pelaksanaan
Fase Pelaksanaan yang dimaksud adalah kegiatan
pelaksanaan konstruksi oleh masyarakat (KSM/Panitia) sesuai
hasil perencanaan. Pada fase pelaksanaan ini, BDI dicairkan
melalui 2 (dua) tahap, yaitu tahap-1 (70%) dan tahap-2 (30%).
Setiap tahapan pencairan memiliki persyaratan yang harus
dipenuhi sebagaimana disajikan pada tabel 1.2. berikut :

I-10
Tabel 1.2. Persyaratan pencairan dan pemanfaatan BDI dengan
pendekatan PLPBK pada fase pelaksanaan
Tahap
Syarat Pencairan Syarat Pemanfaatan
Pencairan
§ SK Penerima BDI dan tahapan § Telah dilaksanakan
pencairan; Musyawarah Persiapan
§ Dokumen Perencanaan Pelaksanaan Kontruksi (MP2K);
Penanganan permukiman § KSM/Panitia Pelaksana telah
kumuh tingkat masyarakat mendapatkan coaching tentang
(RPLP/RTPLP/DED); mekanisme dan teknis
§ Rekening Bank BKM/LKM yang pelaksanaan kegiatan dari Tim
ditandatangani minimal 3 Fasilitator;
specimen; § Proposal KSM yang telah
Tahap I § Rencana Penggunaan Dana dilengkapi dengan rencana
70% (RPD); teknis (DED) kegiatan dan
§ Kwitansi bukti penerimaan diverifikasi serta dinilai layak
uang yang telah ditandatangani oleh Fasilitator teknik/askot
anggota BKM/LKM; infra dan UPL BKM/LKM;
§ Surat Perjanjian Kerjasama § Pakta integritas KSM/Panitia
antara PPK Satker dengan Pelaksana untuk melaksanakan
BKM/LKM; sesuai ketentuan teknis dan
§ Telah terbentuk tim pelaksana kesediaan untuk melakukan
kegiatan (KSM/Panitia pemeliharaan hasil kegiatan.
Pelaksana).
§ Rekening Bank BKM/LKM yang § Sudah dilakukan review progres
ditandatangani minimal 3 pelaksanaan kegiatan melalui
specimen; rembug warga;
§ Rencana Penggunaan Dana § KSM/Panitia Pelaksana telah
(RPD); mendapatkan coaching tentang
§ Kwitansi bukti penerimaan uang mekanisme dan teknis
Tahap II yang telah ditandatangani pelaksanaan kegiatan dari Tim
30% Koodinator BKM/LKM; Fasilitator;
§ Laporan Kemajuan pemanfaatan § Hasil pelaksanaan kegiatan dan
BDI Tahap I telah mencapai dokumen administrasi kegiatan
minimal 50%. tahap-1 telah diverifikasi serta
§ Telah terbentuk tim pelaksana dinilai layak oleh Fasilitator dan
kegiatan (KSM/Panitia UPL BKM/LKM.
Pelaksana);

I-11
c. Keberlanjutan dan/atau Pemeliharaan
Fase Keberlanjutan dan/atau Pemeliharaan yang dimaksud
adalah kegiatan pemanfaatan dan pemeliharaan oleh Kelompok
Pemanfaat dan Pemeliharan terhadap hasil-hasil pelaksanaan
konstruksi oleh masyarakat (KSM/Panitia). Pada fase
keberlanjutan ini, BDI dicairkan melalui 2 (dua) tahap, yaitu
tahap-1 (70%) dan tahap-2 (30%). Setiap tahapan pencairan
memiliki persyaratan yang harus dipenuhi sebagaimana
disajikan pada tabel 1.3. berikut:

Tabel 1.3. Persyaratan pencairan dan pemanfaatan BDI dengan


pendekatan PLPBK pada fase keberlanjutan
Tahap
Syarat Pencairan Syarat Pemanfaatan
Pencairan
§ SK Penerima BDI dan tahapan § KPP telah mendapatkan
Pencairan; couching tentang mekanisme
§ Rekening Bank BKM/LKM yang dan teknis pelaksanaan
ditandatangani minimal 3 kegiatan pemanfaatan dan
specimen; pemeliharaan dari Tim
§ Rencana Penggunaan Dana Fasilitator;
(RPD); § Telah tersusun rencana kerja
§ Kwitansi bukti penerimaan uang KPP;
yang telah ditandatangani § KPP telah menyusun proposal
Tahap I
anggota BKM/LKM; kegiatan pemanfaatan dan
70%
§ Surat Perjanjian Kerjasama pemeliharaan;
antara PPK Satker dengan § Pakta integritas KPP untuk
BKM/LKM; melaksanakan sesuai
§ Berita Acara Serah Terima ketentuan teknis dan
Pekerjaan (BASTP) antara PPK kesediaan untuk melakukan
dengan BKM/LKM; pemeliharaan hasil kegiatan.
§ Berita Acara pembentukan
Kelompok Pemanfaat dan
Pemelihara (KPP).
§ Rekening Bank BKM/LKM yang § Sudah dilakukan review progres
ditandatangani minimal 3 pelaksanaan kegiatan
specimen; pemanfaatan dan pemeliharaan
Tahap II § Rencana Penggunaan Dana melalui rembug warga;
30% (RPD); § Hasil pelaksanaan kegiatan dan
§ Kwitansi bukti penerimaan uang dokumen administrasi kegiatan
yang telah ditandatangani tahap-1 telah diverifikasi serta
Koodinator BKM/LKM; dinilai layak oleh Fasilitator dan

I-12
Tahap
Syarat Pencairan Syarat Pemanfaatan
Pencairan
§ Laporan Kemajuan pemanfaatan BKM/LKM.
BDI Tahap I telah mencapai
minimal 50%.

7.2. BDI dengan pendekatan Kolaborasi Kota


Pencairan BDI dengan pendekatan Kolaborasi Kota dilakukan
secara langsung dalam bentuk uang ke rekening BKM/LKM.
Pelaksanaan kegiatan dilakukan di kelurahan/desa sasaran NSUP
secara swakelola oleh masyarakat.
a. Perencanaan
Fase perencanaan yang dimaksud adalah kegiatan
penyusunan dokumen RPLP dan DED. Pada fase perencanaan
ini, BDI dicairkan melalui 2 (dua) tahap, yaitu tahap-1 (70%) dan
tahap-2 (30%). Setiap tahapan pencairan memiliki persyaratan
yang harus dipenuhi sebagaimana disajikan pada tabel 1.4.
berikut:

Tabel 1.4. Persyaratan pencairan dan pemanfaatan BDI dengan


pendekatan Kolaborasi Kota pada fase perencanaan
Tahap
Syarat Pencairan Syarat Pemanfaatan
Pencairan
§ BA penetapan kelurahan/desa; § TIPP sudah mendapat
alokasi BDI untuk per pelatihan;
kelurahan/desa oleh Tim § Telah terbentuk Panitia
Seleksi Tingkat Kota; Pelaksana Perencanaan;
§ SK Penerima BDI dan tahapan § Berita Acara rembug warga
Pencairan; untuk kesiapan penyusunan
§ Rekening Bank BKM/LKM perencanaan;
Tahap I yang ditandatangani minimal 3 § Pakta integritas BKM/LKM
70% specimen; dan Panitia Pelaksana untuk
§ Rencana Penggunaan Dana melaksanakan kegiatan
(RPD); perencanaan.
§ Kwitansi bukti penerimaan
uang yang telah
ditandatangani anggota
BKM/LKM;
§ Surat Perjanjian Kerjasama

I-13
Tahap
Syarat Pencairan Syarat Pemanfaatan
Pencairan
antara PPK Satker dengan
BKM/LKM;
§ Berita Acara Pembentukan
TIPP.
§ Rekening Bank BKM/LKM yang § Sudah tersusun draft dokumen
ditandatangani minimal 3 perencanaan (RPLP);
specimen; § Sudah dilakukan review draft
§ Rencana Penggunaan Dana dokumen perencanaan (RPLP)
(RPD); oleh masyarakat melalui uji
Tahap II
§ Kwitansi bukti penerimaan publik;
30%
uang yang telah ditandatangani § Hasil pelaksanaan kegiatan dan
Koodinator BKM/LKM; dokumen administrasi kegiatan
§ Laporan Kemajuan tahap-1 telah diverifikasi serta
pemanfaatan BDI Tahap I telah dinilai layak oleh Fasilitator dan
mencapai minimal 50%. BKM/LKM.

b. Pelaksanaan
Fase Pelaksanaan yang dimaksud adalah kegiatan
pelaksanaan konstruksi oleh masyarakat (KSM/Panitia) sesuai
hasil perencanaan. Pada fase pelaksanaan ini, BDI dicairkan
melalui 2 (dua) tahap, yaitu tahap-1 (70%) dan tahap-2 (30%).
Setiap tahapan pencairan memiliki persyaratan yang harus
dipenuhi sebagaimana disajikan pada tabel 1.5. berikut:

Tabel 1.5. Persyaratan pencairan dan pemanfaatan BDI dengan


pendekatan Kolaborasi Kota pada fase pelaksanaan
Tahap
Syarat Pencairan Syarat Pemanfaatan
Pencairan
§ BA penetapan kelurahan/desa; § Telah dilaksanakan
alokasi bantuan Pemerintah Musyawarah Persiapan
per kelurahan/desa oleh Tim Pelaksanaan Kontruksi
Seleksi Tingkat Kota; (MP2K);
§ SK Penerima BDI dan tahapan § KSM/Panitia Pelaksana telah
Tahap I
Pencairan; mendapatkan coaching
70%
§ Dokumen Perencanaan tentang mekanisme dan teknis
Permukiman tingkat pelaksanaan kegiatan dari Tim
masyarakat (RPLP/DED); Fasilitator;
§ Rekening Bank BKM/LKM § Proposal KSM yang telah
yang ditandatangani minimal 3 dilengkapi dengan rencana

I-14
Tahap
Syarat Pencairan Syarat Pemanfaatan
Pencairan
specimen; teknis (DED) kegiatan dan
§ Rencana Penggunaan Dana diverifikasi serta dinilai layak
(RPD); oleh Tim Fasilitator dan UPL
§ Kwitansi bukti penerimaan BKM/LKM;
uang yang telah § Pakta integritas KSM/Panitia
ditandatangani anggota Pelaksana untuk
BKM/LKM; melaksanakan sesuai
§ Surat Perjanjian Kerjasama ketentuan teknis dan
antara PPK Satker dengan kesediaan untuk melakukan
BKM/LKM; pemeliharaan hasil kegiatan.
§ Telah terbentuk tim pelaksana
kegiatan (KSM/Panitia
Pelaksana).
§ Rekening Bank BKM/LKM yang § Sudah dilakukan review progres
ditandatangani minimal 3 pelaksanaan kegiatan melalui
specimen; rembug warga;
§ Rencana Penggunaan Dana § KSM/Panitia Pelaksana telah
(RPD); mendapatkan coaching tentang
§ Kwitansi bukti penerimaan mekanisme dan teknis
uang yang telah ditandatangani pelaksanaan kegiatan dari Tim
Tahap II
Koodinator BKM/LKM; Fasilitator;
30%
§ Laporan Kemajuan § Hasil pelaksanaan kegiatan dan
pemanfaatan BDI Tahap I telah dokumen administrasi kegiatan
mencapai minimal 50%. tahap-1 telah diverifikasi serta
§ Telah terbentuk tim pelaksana dinilai layak oleh Fasilitator dan
kegiatan (KSM/Panitia UPL BKM/LKM.
Pelaksana);

c. Keberlanjutan dan/atau Pemeliharaan


Fase Keberlanjutan dan/atau Pemeliharaan yang dimaksud
adalah kegiatan pemanfaatan dan pemeliharaan oleh Kelompok
Pemanfaat dan Pemelihara (KPP) terhadap hasil-hasil
pelaksanaan konstruksi oleh masyarakat (KSM/Panitia). Pada
fase keberlanjutan ini, BDI dicairkan melalui 2 (dua) tahap, yaitu
tahap-1 (70%) dan tahap-2 (30%). Setiap tahapan pencairan
memiliki persyaratan yang harus dipenuhi sebagaimana
disajikan pada tabel 1.6. berikut :

I-15
Tabel 1.6. Persyaratan pencairan dan pemanfaatan BDI dengan
pendekatan Kolaborasi Kota pada fase keberlanjutan
Tahap
Syarat Pencairan Syarat Pemanfaatan
Pencairan
§ BA penetapan kelurahan/desa; § KPP telah mendapatkan
alokasi BDI per couching tentang mekanisme
kelurahan/desa oleh Tim dan teknis pelaksanaan
Seleksi Tingkat Kota; kegiatan pemanfaatan dan
§ SK Penerima BDI dan tahapan pemeliharaan dari Tim
Pencairan; Fasilitator;
§ Rekening Bank BKM/LKM § Telah tersusun rencana kerja
yang ditandatangani minimal 3 KPP;
specimen; § KPP telah menyusun proposal
§ Rencana Penggunaan Dana kegiatan pemanfaatan dan
(RPD); pemeliharaan;
Tahap I § Kwitansi bukti penerimaan § Pakta integritas KPP untuk
70% uang yang telah melaksanakan sesuai
ditandatangani anggota ketentuan teknis dan
BKM/LKM; kesediaan untuk melakukan
§ Surat Perjanjian Kerjasama pemeliharaan hasil kegiatan.
antara PPK Satker dengan
BKM/LKM;
§ Berita Acara Serah Terima
Pekerjaan (BASTP) antara PPK
dengan BKM/LKM;
§ Berita Acara pembentukan
Kelompok Pemanfaat dan
Pemelihara (KPP).

§ Rekening Bank BKM/LKM yang § Sudah dilakukan review progres


ditandatangani minimal 3 pelaksanaan kegiatan
specimen; pemanfaatan dan pemeliharaan
§ Rencana Penggunaan Dana melalui rembug warga;
(RPD); § Hasil pelaksanaan kegiatan dan
Tahap II
§ Kwitansi bukti penerimaan dokumen administrasi kegiatan
30%
uang yang telah ditandatangani tahap-1 telah diverifikasi serta
Koodinator BKM/LKM; dinilai layak oleh Fasilitator dan
§ Laporan Kemajuan BKM/LKM.
pemanfaatan BDI Tahap I telah
mencapai minimal 50%.

7.3. BDI untuk penghidupan berkelanjutan (PPMK/P2B)


BDI untuk penghidupan berkelanjutan (PPMK/P2B) digunakan
untuk 2 kegiatan utama, yaitu a) Penguatan kapasitas masyarakat

I-16
dan b) Pinjaman dana bergulir dan Biaya Operasional (BOP)
BKM/LKM.
a. Perencanaan
Fase perencanaan yang dimaksud adalah kegiatan
pengembangan kapasitas yang terdiri dari : (1) Pelatihan wajib
KSM dan (2) Pelatihan penguatan KSM. Pada fase ini, BDI
dicairkan melalui 2 (dua) tahap, yaitu tahap-1 (70%) dan
tahap-2 (30%). Setiap tahapan pencairan memiliki persyaratan
yang harus dipenuhi sebagaimana disajikan pada Tabel 1.7.
berikut:

Tabel 1.7. Persyaratan pencairan dan pemanfaatan BDI untuk penghidupan


berkelanjutan (PPMK/P2B) pada fase perencanaan
Tahap
Syarat Pencairan Syarat Pemanfaatan
Pencairan
§ SK Penerima BDI dan tahap § Terbentuk Panitia Pelaksana
Pencairan; Kegiatan Pelatihan orientasi dan
§ Daftar Calon KSM yang akan Perencanaan usaha KSM yang
menerima BDI; dinilai layak oleh BKM dan Tim
§ Rencana Penggunaan Dana Fasilitator;
(RPD untuk Pelatihan orientasi § Proposal untuk Kegiatan
dan perencanaan usaha, serta Pelatihan orientasi dan
BOP BKM/LKM) yang telah Perencanaan usaha KSM yang
Tahap I diverifikasi Fasilitator; telah disetujui oleh Tim
70% § Rekening Bank BKM/LKM yang Fasilitator;
ditandatangani minimal 3 § Pakta integritas Panitia/KSM
specimen; untuk melaksanakan sesuai
§ Kwitansi bukti penerimaan ketentuan teknis.
uang yang telah ditandatangani
Koodinator BKM/LKM;
§ Surat Perjanjian Kerjasama
antara PPK Satker dengan
BKM/LKM.
§ Kwitansi bukti penerimaan § Proposal KSM/Panitia untuk
uang yang telah ditandatangani penggunaan dana BDI tahap 2
Koodinator BKM/LKM; telah dinyatakan layak oleh
Tahap II § Rencana Penggunaan Dana BKM/LKM;.
30% (RPD) Tahap 2 yang telah § Hasil pelaksanaan kegiatan dan
diverifikasi oleh Fasilitator; dokumen administrasi kegiatan
§ Dana tahap I di KSM telah tahap-1 telah diverifikasi serta
dimanfaatkan dan dinilai layak oleh Fasilitator dan

I-17
Tahap
Syarat Pencairan Syarat Pemanfaatan
Pencairan
dipertanggung-jawabkan secara BKM/LKM.
teknis dan administrasi
minimal 50%;

b. Pelaksanaan dan Keberlanjutan


Fase Pelaksanaan dan keberlanjutan yang dimaksud adalah
kegiatan Pinjaman dana Bergulir dan Pengembangan kapasitas
masyarakat (KSM/Panitia) sesuai hasil perencanaan usaha
(Bussines Plan). Pada fase ini, BDI dicairkan melalui 2 (dua)
tahap, yaitu tahap-1 (70%) dan tahap-2 (30%). Setiap tahapan
pencairan memiliki persyaratan yang harus dipenuhi
sebagaimana disajikan pada tabel 1.8. berikut:

Tabel 1.8. Persyaratan pencairan dan pemanfaatan BDI untuk penghidupan


berkelanjutan (PPMK/P2B) pada fase pelaksanaan dan keberlanjutan
Tahap
Syarat Pencairan Syarat Pemanfaatan
Pencairan
§ SK Penerima BDI dan tahapan § Proposal/usulan KSM peserta
Pencairan; kegiatan PPMK untuk
§ Daftar Calon KSM telah penggunaan dana BDI tahap I
mendapatkan penguatan telah dinyatakan layak oleh UPK
kelompok oleh Tim Fasilitator dan disetujui dalam Rapat
terkait dengan 5 aturan dasar BKM/LKM;
kelompok : Pertemuan rutin § KSM telah menandatangani akad
kelompok; pembukuan pinjaman dengan UPK dan
kelompok; Tabungan diketahui oleh BKM/LKM.
Kelompok; Pinjaman Kelompok
Tahap I dan Pengembalian pinjaman
70% kelompok;
§ Rencana Penggunaan Dana
(RPD pinjaman bergulir,
pengembangan kapasitas, serta
BOP BKM/LKM) yang telah
diverifikasi Fasilitator;
§ Rekening Bank BKM/LKM yang
ditandatangani minimal 3
specimen;
§ Kwitansi bukti penerimaan
uang yang telah ditandatangani

I-18
Tahap
Syarat Pencairan Syarat Pemanfaatan
Pencairan
Koodinator BKM/LKM;
§ Surat Perjanjian Kerjasama
antara PPK Satker dengan
BKM/LKM;
§ Dokumen Perencanaan Usaha
(Bussines Plan).
§ Kwitansi bukti penerimaan § Proposal/usulan KSM peserta
uang yang telah ditandatangani kegiatan PPMK untuk
Koodinator BKM/LKM; penggunaan BDI tahap 2 telah
§ Rencana Penggunaan Dana dinyatakan layak oleh UPK dan
(RPD) Tahap 2 yang telah disetujui dalam Rapat
diverifikasi oleh Fasilitator; BKM/LKM;.
§ Dana tahap I di KSM telah § KSM telah menandatangani akad
Tahap II
dimanfaatkan dan pinjaman (pola konvensional
30%
dipertanggung-jawabkan secara atau Syariah) dengan UPK dan
teknis dan administrasi diketahui oleh BKM/LKM;
minimal 50%; § Hasil pelaksanaan kegiatan dan
dokumen administrasi kegiatan
tahap-1 telah diverifikasi serta
dinilai layak oleh Fasilitator dan
BKM/LKM.

7.4. BDI untuk Business Development Center (BDC)


BDI untuk BDC digunakan untuk mendukung kegiatan yang
dapat meningkatkan usaha KSM dampingan, baik langsung
maupun tidak langsung mengacu pada rencana usaha (business
plan). Untuk itu, sebagian besar BDI harus digunakan untuk
pengelolaan dan pengembangan bisnis BDC, terutama
pengembangan pemasaran dan pengembangan produk KSM yang
keduanya harus dilakukan secara bersamaan.
a. Perencanaan
Fase perencanaan yang dimaksud adalah kegiatan
penyusunan Dokumen Perencanaan Usaha (Business Plan).
Pada fase perencanaan ini, BDI dicairkan melalui 2 (dua)
tahap, yaitu tahap-1 (70%) dan tahap-2 (30%). Setiap tahapan
pencairan memiliki persyaratan yang harus dipenuhi
sebagaimana disajikan pada tabel 1.9. berikut:

I-19
Tabel 1.9. Persyaratan Pencairan dan Pemanfaatan BDI Untuk
Business Development Center (BDC) fase perencanaan
Tahap
Syarat Pencairan Syarat Pemanfaatan
Pencairan
§ SK Penerima BDI dan tahapan § SK Pembentukan Komite BDC;
Pencairan; § Adanya Rencana Kerja Komite
§ BA Pembentukan Komite BDC; BDC;
§ Rencana Penggunaan Dana § Pakta integritas Komite BDC
(RPD); untuk memanfaatkan BDI
§ Rekening bank Komite BDC sesuai ketentuan teknis.
ditandatangani oleh 3 orang
perwakilan anggota Komite BDC,

Tahap I terdiri dari 3 unsur (Pemda,


70% BKM, KSM/Kelompok Peduli),
yang salah satunya menjabat
sebagai Ketua Komite BDC;
§ Kwitansi bukti penerimaan uang
yang telah ditandatangani Ketua
BDC;
§ Surat Perjanjian Kerjasama
antara PPK Satker dengan
Komite BDC.

§ Rekening bank Komite BDC § Pengelola BDC telah terbentuk


ditandatangani oleh 3 orang § Pengelola BDC telah mengikuti
perwakilan anggota Komite BDC, Pelatihan Dasar dan Lanjutan
terdiri dari 3 unsur (Pemda, “Pengelolaan BDC”;
BKM, KSM/Kelompok Peduli), § Sudah dilakukan review progres
yang salah satunya menjabat pelaksanaan kegiatan BDC
sebagai Ketua Komite BDC; melalui workshop;
Tahap II
§ Rencana Penggunaan Dana § Hasil pelaksanaan kegiatan dan
30%
(RPD); dokumen administrasi kegiatan
§ Kwitansi bukti penerimaan uang tahap-1 telah diverifikasi serta
yang telah ditandatangani Ketua dinilai layak oleh Korkot
BDC;
§ Laporan Kemajuan pemanfaatan
BDI Tahap I telah mencapai
minimal 50%.

I-20
b. Pelaksanaan
Fase Pelaksanaan yang dimaksud adalah kegiatan Pengelolaan
dan Pengembangan Usaha sesuai hasil perencanaan usaha
(Bussines Plan). Pada fase pelaksanaan ini, BDI dicairkan
melalui 2 (dua) tahap, yaitu tahap-1 (70%) dan tahap-2 (30%).
Setiap tahapan pencairan memiliki persyaratan yang harus
dipenuhi sebagaimana disajikan pada tabel 1.10. berikut :

Tabel 1.10. Persyaratan Pencairan dan Pemanfaatan BDI Untuk


Business Development Center (BDC) fase pelaksanaan
Tahap
Syarat Pencairan Syarat Pemanfaatan
Pencairan
§ SK Penerima BDI dan tahapan § Rencana Kegiatan dan Bisnis
Pencairan; BDC Tahun ke-1;
§ Rekening bank Komite BDC § Rekening bank Pengelola BDC
ditandatangani oleh 3 orang ditandatangani oleh 3 orang,
perwakilan anggota Komite BDC, terdiri Manajer, Staf Pengelola
terdiri dari 3 unsur (Pemda, BDC (non bendahara/kasir) dan
BKM, KSM/Kelompok Peduli), salah satu anggota Komite BDC,
salah satunya Ketua Komite kecuali Bendahara Komite BDC.
BDC;
Tahap I § Adanya dokumen Rencana
70% Usaha (Business Plan) yang
dihasilkan Feasibility Study (FS);
§ Rencana Penggunaan Dana
(RPD);
§ Kwitansi bukti penerimaan uang
yang telah ditandatangani Ketua
BDC;
§ Surat Perjanjian Kerjasama
antara PPK Satker dengan
Komite BDC.
§ Rencana Penggunaan Dana § BDI Tahap I yang diterima
(RPD); Pengelola BDC sudah
§ Kwitansi bukti penerimaan uang termanfaatkan sekurang-
yang telah ditandatangani Ketua kurangnya 25%;
Tahap II BDC; § Hasil evaluasi oleh Komite BDC
30% § Rekening bank Komite BDC menunjukkan kinerja Pengelola
ditandatangani oleh 3 orang BDC berjalan baik.
perwakilan anggota Komite BDC, § Hasil pelaksanaan kegiatan dan
terdiri dari 3 unsur (Pemda, dokumen administrasi kegiatan
BKM, KSM/Kelompok Peduli), tahap-1 telah diverifikasi serta

I-21
Tahap
Syarat Pencairan Syarat Pemanfaatan
Pencairan
salah satunya Ketua Komite dinilai layak oleh Korkot.
BDC;
§ BDI tahap I sudah disalurkan ke
Pengelola BDC, minimal 50 %.

c. Keberlanjutan
Fase Keberlanjutan yang dimaksud adalah kegiatan membangun
kemitraan BDC dengan stakeholder/mitra usaha lokal. Pada
fase keberlanjutan ini, BDI dicairkan melalui 2 (dua) tahap,
yaitu tahap-1 (70%) dan tahap-2 (30%). Setiap tahapan
pencairan memiliki persyaratan yang harus dipenuhi
sebagaimana disajikan pada tabel 1.11. berikut :

Tabel 1.11. Persyaratan Pencairan dan Pemanfaatan BDI untuk


Business Development Center (BDC) fase keberlanjutan
Tahap
Syarat Pencairan Syarat Pemanfaatan
Pencairan
§ SK Penerima BDI dan tahapan § Komite BDC telah menyusun
Pencairan; rencana membangun kemitraan
§ Rekening bank Komite BDC dengan Stakeholder/mitra
ditandatangani oleh 3 orang usaha lokal;
perwakilan anggota Komite BDC, § Pakta integritas Komite BDC
terdiri dari 3 unsur (Pemda, untuk melaksanakan sesuai
BKM, KSM/Kelompok Peduli), ketentuan teknis.
yang salah satunya menjabat
Tahap I
sebagai Ketua Komite BDC;
70%
§ Rencana Penggunaan Dana
(RPD);
§ Kwitansi bukti penerimaan uang
yang telah ditandatangani Ketua
BDC;
§ Surat Perjanjian Kerjasama
antara PPK Satker dengan
Komite BDC.
§ Rekening bank Komite BDC § Sudah dilakukan review progres
ditandatangani oleh 3 orang pelaksanaan kegiatan BDC
Tahap II
perwakilan anggota Komite BDC, melalui Workshop;
30%
terdiri dari 3 unsur (Pemda, § Hasil pelaksanaan kegiatan dan
BKM, KSM/Kelompok Peduli), dokumen administrasi kegiatan

I-22
Tahap
Syarat Pencairan Syarat Pemanfaatan
Pencairan
yang salah satunya menjabat tahap-1 telah diverifikasi serta
sebagai Ketua Komite BDC; dinilai layak oleh Korkot..
§ Rencana Penggunaan Dana
(RPD);
§ Kwitansi bukti penerimaan uang
yang telah ditandatangani Ketua
BDC;
§ Laporan Kemajuan pemanfaatan
BDI Tahap I telah mencapai
minimal 50%.

VIII. PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN DANA INVESTASI (BDI)


Laporan pertanggungjawaban (LPJ) disusun oleh masing-masing
pelaksana/pelaku yang berwenang secara bertahap dan/atau
berjenjang. Laporan pertanggungjawaban (LPJ) pemanfaatan/
pelaksanaan BDI dilakukan dalam 2 tahap, yaitu :

1. Laporan Pertanggungjawaban dari KSM/Panitia/Pengelola BDC


kepada BKM/LKM/Komite BDC; dan

2. Laporan Pertanggungjawaban dari BKM/LKM/Komite BDC kepada


PPK Satker.

Laporan pertanggungjawaban sekurang-kurangnya berisi, antara lain :

1. Laporan realisasi pelaksanaan kegiatan;

2. Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan dan ditandatangani oleh 2


(dua) orang saksi;

3. Berita Acara Serah Terima Barang/hasil pekerjaan yang


ditandatangani oleh Ketua/Pimpinan penerima bantuan;

4. Foto kegiatan status 0-50-100 %;

5. Daftar perhitungan dana awal, penggunaan dan sisa dana;

6. Surat Pernyataan bahwa bukti-bukti pengeluaran telah disimpan;


dan

7. Bukti setor ke rekening kas negara dalam hal terdapat sisa


bantuan.

I-23
IX. KETENTUAN PERPAJAKAN
Pajak Pertambahan Nilai (PPn) dana Bantuan Pemerintah yang
bersumber dari pinjaman atau hibah luar negeri untuk disalurkan
kepada kelompok masyarakat tidak dipungut, sedangkan penggunaan
dana bantuan oleh kelompok masyarakat kepada pihak ketiga akan
dikenakan pajak sesuai ketentuan perpajakan yang berlaku
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan Republik
Indonesia yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 1995 perihal Bea
Masuk, Bea Masuk Tambahan, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak
Penjualan atas Barang Mewah dan Pajak Penghasilan dalam rangka
Pelaksanaan Proyek Pemerintah yang dibiayai dengan Hibah atau Dana
Pinjaman Luar Negeri sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2001.

X. SANKSI
Sanksi dikenakan terhadap setiap orang dan/atau kelompok masyarakat
yang melakukan penyimpangan dan/atau penyalahgunaan Bantuan
Pemerintah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
1. Yang dimaksud dengan penyimpangan atau penyalahgunaan BDI
adalah penggunaan, pengelolaan dan pemanfaatan BDI yang tidak
sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Pedoman Umum
Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) dan ketentuan-ketentuan yang
diatur di petunjuk teknis ini beserta lampirannya.
2. Yang termasuk penyimpangan atau penyalahgunaan BDI dalam hal
ini, antara lain:
a. BDI digunakan atau dimanfaatkan untuk kegiatan fiktif;
dan/atau
b. Dilakukan potongan BDI yang disalurkan kepada KSM/Panitia
atau masyarakat yang tidak sesuai dengan ketentuan KOTAKU;
dan/atau
c. Menggelapkan atau Melarikan BDI; dan/atau
d. Penggunaan dana yang tidak dapat dipertanggungjawabkan;
dan/atau
e. Bentuk-bentuk penyalahgunaan BDI lainnya.
3. Sanksi Penghentian Sementara BDI dan Audit Khusus dikenakan:
a. Apabila terdapat indikasi kuat, terjadi penyimpangan atau
penyalahgunaan BDI, secepatnya diselesaikan dengan

I-24
menggunakan mekanisme Penanganan Pengaduan Masyarakat
(PPM) hingga BDI yang disalahgunakan dikembalikan oleh
pelaku sesuai dengan batas waktu yang ditetapkan;
b. Apabila sampai dengan batas waktu yang ditetapkan, BDI
tersebut belum dikembalikan, Satker PKP Provinsi/Satker
Kabupaten/Kota setelah berkoordinasi dengan Satker PKP-BM
dapat melakukan penghentian kegiatan dan BDI untuk
sementara waktu di wilayah bersangkutan;
c. Selama masa penghentian bantuan sementara, Satker PKP
Provinsi/Satker Kabupaten/Kota dapat melakukan audit
internal dan/atau menunjuk auditor untuk melakukan audit
khusus;
d. Apabila hasil audit internal dan/atau audit khusus,
memperkuat indikasi terjadinya penyimpangan atau
penyalahgunaan BDI yang disimpangkan atau disalahgunakan
belum dikembalikan oleh pelaku sesuai dengan batas waktu
yang ditetapkan, maka dikenakan sanksi bagi pelaku dan
keberlanjutan atas pelaksanaan kegiatan NSUP di wilayah
tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
e. Penghentian sementara dapat dicabut, bila BDI yang
disimpangkan atau disalahgunakan telah dikembalikan dengan
tetap diberikan sanksi bagi pelaku sesuai ketentuan yang
berlaku.
4. Sanksi Penghentian BDI dan Tindakan Hukum dikenakan:
a. Apabila berdasarkan hasil audit internal atau audit khusus
tersebut menunjukkan secara nyata adanya penyimpangan atau
penyalahgunaan dan BDI belum dikembalikan oleh pelaku
sampai batas waktu yang ditetapkan, maka Satker dapat
mengusulkan kepada Direktur Pengembangan Kawasan
Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya untuk
menghentikan BDI secara tetap;
b. Satker berhak untuk melakukan tindakan hukum sesuai
dengan ketentuan hukum yang berlaku;
c. Penghentian tetap dapat dicabut, bila BDI yang disimpangkan
atau disalahgunakan telah dikembalikan dengan tetap diberikan
sanksi bagi pelaku sesuai ketentuan hukum yang berlaku;

I-25
d. Apabila BDI yang disimpangkan atau disalahgunakan telah
dikembalikan oleh pelaku tetapi melewati Tahun Anggaran,
akan dikembalikan atau disetorkan ke kas negara, sesuai
ketentuan hukum yang berlaku.

I-26
Format 1.1. Singkatan dan Akronim

SINGKATAN DAN AKRONIM

SINGKATAN/
KEPANJANGAN
AKRONIM
Askot Asisten Koordinator Kota
BASPK Berita Acara Status Pelaksanaan Kegiatan
BAST Berita Acara Serah Terima
BDC Business Development Center (Pusat Pengembangan
Usaha)
BDI Bantuan Dana Investasi
BKM/LKM Badan Keswadayaan Masyarakat/Lembaga
Keswadayaan Masyarakat
BOP Biaya Operasional
BPKP Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
BPS Badan Pusat Statistik
DED Detailed Engineering Design (Rencana Teknis Terinci)
DIPA Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
Dit. PKP Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman
DJA Direktorat Jenderal Anggaran
DJBC Direktorat Jenderal Bea Cukai
DJCK Direktorat Jenderal Cipta Karya
DJP Direktorat Jenderal Pajak
FS Feasibility Study (Kajian Kelayakan)
ITDA Inspektorat Daerah
Jakstra Kebijakan Strategis
Korkot Koordinator Kota
KPPN Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
KSM Kelompok Swadaya Masyarakat
LKP Laporan Kemajuan Pekerjaan
LPJ Laporan Pertanggungjawaban
OC Oversight Consultant (Konsultan Manajemen Wilayah)
OSP Oversight Service Provider (Konsultan Manajemen
Wilayah)
P2B Program Penghidupan Berkelanjutan
KOTAKU Kota Tanpa Kumuh
PKM Penguatan Kapasitas Masyarakat
PLPBK (ND) Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis
Komunitas (Neighbourhood Development)
POS Prosedur Operasional Standar
POK Petunjuk Operasional Kegiatan
Pokja PKP Kelompok Kerja Perumahan dan Kawasan
Permukiman
PPh Pajak Penghasilan

I-27
SINGKATAN/
KEPANJANGAN
AKRONIM
PPK Pejabat Pembuat Komitmen
PPM Pengelolaan Pengaduan Masyarakat
PPMK Peningkatan Penghidupan Masyarakat berbasis
Komunitas
PPn Pajak Pertambahan Nilai
PPnBM Pajak Penjualan atas Barang Mewah
PUPR Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Renstra Rencana Strategis
RKB Realisasi Kegiatan dan Biaya
Rp. Rupiah
RP2KP-KP Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
Permukiman Kumuh Perkotaan
RPD Rencana Penggunaan Dana
RPJMN Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
RPLP Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
RTPLP Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman
RT Rukun Tetangga
RW Rukun Warga
Satker Kab/Kota Satuan Kerja di Kabupaten/Kota
Satker PKP Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman
Satker PKPBM Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman
Berbasis Masyarakat
SP2D Surat Perintah Pencairan Dana
SPK Surat Perjanjian Kontrak
SP-KPK Surat Pernyataan Kemajuan Pelaksanaan Kegiatan
SPM Surat Perintah Membayar
SPP Surat Permintaan Pembayaran
SSBP Surat Setoran Bukan Pajak
UPK Unit Pengelola Keuangan
UPL Unit Pengelola Lingkungan
UPS Unit Pengelola Sosial

I-28
Format 1.2. Surat Keputusan Penerima BDI

KEPUTUSAN PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


SATUAN KERJA .................................................................................
NOMOR :..................................................../20.....
TENTANG
PENERIMA BANTUAN DANA INVESTASI (BDI)
NATIONAL SLUM UPGRADING PROGRAM (NSUP)
TAHUN ANGGARAN 20.......

Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 10 ayat (2).


Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor 24/PRT/M/2016 tentang Mekanisme
Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah di
Direktorat Jenderal Cipta Karya, perlu menetapkan
Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen tentang
penerima bantuan;
c. bahwa nama-nama penerima bantuan yang
tercantum dalam lampiran Keputusan ini telah
memenuhi kriteria dan persyaratan menjadi
penerima bantuan dana investasi (BDI), sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
24/PRT/M/2016 tentang Mekanisme Pelaksanaan
Anggaran Bantuan Pemerintah di Direktorat Jenderal
Cipta Karya;
d. bahwa berdasarkan surat keputusan Direktur
Jenderal Cipta Karya Nomor .............. tahun.......
tentang Penetapan Lokasi.........
e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu
menetapkan Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen
tentang Penerima BDI Tahun Anggaran
20..............................

Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2016 tentang


Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan

I-29
Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia
tahun 2016 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5883);
2. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun
2015-2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 3);
3. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor 15 Tahun 2015 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 881);
4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor 2/PRT/M/2016 tentang Peningkatan
Kualitas terhadap Perumahan Kumuh dan
Permukiman Kumuh (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 172);
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor 24/PRT/M/2016 tentang Mekanisme
Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah di
Direktorat Jenderal Cipta Karya. (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1005);
6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan
Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian
Negara/Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 1340);

Memperhatikan : (hal-hal yang menjadi dasar dalam penetapan penerima


BDI NSUP)

MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN SATUAN
KERJA ................ TENTANG PENERIMA BANTUAN
DANA INVESTASI (BDI) NATIONAL SLUM UPGRADING
PROGRAM (NSUP) TAHUN ANGGARAN 20.......
KESATU : Menetapkan nama-nama penerima BDI yang

I-30
selanjutnya disebut penerima BDI sebagaimana
tercantum dalam Lampiran Surat Keputusan ini.

KEDUA : Penerima BDI sebagaimana dimaksud dalam Diktum


KESATU wajib bersungguh-sungguh untuk mengikuti
NSUP sesuai Pedoman yang berlaku.
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di .....................
Pada tanggal .............. 20...
Pejabat Pembuat Komitmen
Satker.............................................

.......................................
NIP. ................................

Disahkan di .......................
Pada tanggal ......................... 20.....
Kepala Satuan Kerja...................

.......................................
NIP.
Tembusan
1. Gubernur..................
2. Direktur Jenderal Cipta Karya.
3. Bupati/Walikota.........
4. Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman.
5. Pokja PKP Provinsi.
6. Pokja PKP Kabupaten/Kota
7. Penerima bantuan dana investasi (BDI).

I-31
Format 1.3. Surat Keputusan Penerima BDI

LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

TENTANG PENERIMA BDI

NOMOR : ........................................

TANGGAL : ........................................

PERIHAL : ........................................

PROVINSI/KAB/KOTA : ........................................

Nama Nama Bank &


Jumlah pagu
No BKM/LKM/ Alamat Nomor
Bantuan (Rp)
Komite BDC Rekening

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

dst

I-32
Format 1.4.: Surat Perjanjian Kerjasama

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA (SPK)


ANTARA
Pejabat Pembuat Komitmen, Satuan
Kerja........................................................................
dan
BKM/LKM/Komite BDC ..........................................................
Nomor : …………………………………………

Pada hari ini ...................., tanggal ……......., bulan ......................, tahun


............., bertempat di ........................., yang bertanda tangan di bawah ini :

1. NAMA : .............................................................................................
JABATAN : Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Satuan Kerja (Satker)
..........…………......................................................................
NIP. : .............................................................................................
DINAS : .............................................................................................
ALAMAT : .............................................................................................
Dalam hal ini bertindak di dalam jabatan tersebut dan oleh
karena itu bertindak untuk dan atas nama Pejabat
Pembuat Komitmen, Satuan Kerja ……………………. Tahun
20.... berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
…................................, tanggal ...............................,
selanjutnya disebut PIHAK KESATU.

2. NAMA : .........................................................................................
JABATAN : Koordinator BKM/LKM/Ketua Komite BDC*)
ALAMAT : ..........................................................................................
Dalam hal ini bertindak di dalam Jabatan tersebut dan oleh
karena itu bertindak untuk dan atas nama Masyarakat
kelurahan/Desa ........................., Kecamatan ....................
Kota/Kabupaten .................. sesuai dengan Hasil
musyawarah pendirian BKM/LKM/Panitia/Komite BDC*),

I-33
pada hari ......................, tanggal ........., bulan .................,
tahun ........., dan dicatatkan pada Notaris ............ Nomor
........ selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

BERDASARKAN :
1. Keputusan Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat No. .......... Tentang Penetapan Kelurahan/Desa
Sasaran National Slum Upgrading Program (NSUP) Tahun 20.......,
2. Keputusan Kepala Satuan Kerja................. tentang Penetapan Penerima
BDI NSUP tahun 20....
3. ……………………………………………………………dst

*) Coret yang tidak perlu.


Para pihak telah sepakat untuk mengadakan Ikatan Kontrak Kerjasama,
untuk melaksanakan pekerjaan yang pembiayaannya didapat dari Daftar
Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Satuan Kerja.........................., untuk
Kelurahan/Desa …………………., Kecamatan ...........................,
Kota/Kabupaten ………………….........., dengan ketentuan - ketentuan
sebagai berikut :
Pasal 1
TUJUAN PERJANJIAN
Tujuan Perjanjian Kerjasama adalah bahwa PIHAK KEDUA harus
melaksanakan Pekerjaan yang menjadi Pokok Perjanjian, sehingga Hasil
Pekerjaan mencapai hasil yang diharapkan PIHAK KESATU, sesuai dengan
Ketentuan - ketentuan di dalam Perjanjian Kerjasama ini.

Pasal 2
LINGKUP PEKERJAAN
PIHAK KESATU memberi BDI kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA
menerima Tugas Pekerjaan dari PIHAK KESATU yaitu untuk
menyelenggarakan Pekerjaan :
Nama Kegiatan : ............................................................
Lokasi Kegiatan : ............................................................
Kelurahan/Desa : …………………………………………………
Kecamatan : …………………………………………………
Kota/Kabupaten : …………………………………………………
Provinsi : ............................................................

I-34
Pasal 3
DOKUMEN PERJANJIAN
Perjanjian Kerjasama ini terdiri dari dokumen sebagai berikut :
a. Surat Perjanjian Kerjasama
b. Surat Keputusan Penetapan Penerima NSUP
c. Pakta Integritas
d. Rencana Teknis dan Rencana Anggaran Biaya.
e. Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Sosial

Semua Dokumen tersebut merupakan satu kesatuan dan setiap pasal harus
diinterpretasikan sedemikian rupa sehingga satu dengan lain sejalan dan
saling menunjang.

Pasal 4
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
1) Pembinaan dan pengawasan terhadap PIHAK KEDUA seperti Pasal 1
Perjanjian ini dilakukan oleh PIHAK KESATU.
2) PIHAK KESATU dalam pembinaan dan pengawasan dibantu oleh Tim
Fasilitator/Tim Korkot dan pihak lain sesuai ketentuan program.

Pasal 5
KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB
1) PIHAK KESATU memfasilitasi PIHAK KEDUA, sesuai kewenangan dan
tugas pokok dan fungsinya untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan;
2) PIHAK KESATU membayar PIHAK KEDUA atas pelaksanaan pekerjaan
sebagaimana syarat-syarat dan cara pembayaran dalam Dokumen
Perjanjian Kerjasama ini.
3) PIHAK KEDUA wajib mentaati pakta integritas yang telah
ditandatangani dan disetujui oleh wakil masyarakat.
4) PIHAK KEDUA wajib melaksanakan kegiatan yang disepakati secara
swakelola.
5) PIHAK KEDUA wajib menyerahkan hasil kegiatan dalam bentuk Laporan
Pertanggungjawaban Pelaksanaan Kegiatan (LPJ) dalam rangkap 5
kepada PIHAK KESATU, yang berisi:
a. Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan yang ditandatangani oleh 2
(dua) orang saksi;

I-35
b. Berita Acara Serah Terima Barang yang ditandatangani oleh
Ketua/Pimpinan penerima bantuan;
c. Foto kegiatan (0%; 50%;100%) dan titik koordinat lokasi kegiatan;
d. Daftar perhitungan dana awal, penggunaan dan sisa dana;
e. Surat Pernyataan bahwa bukti-bukti pengeluaran telah disimpan;
dan
f. Bukti setor ke rekening kas negara dalam hal terdapat sisa bantuan.

Pasal 6
NILAI PERJANJIAN
Nilai Perjanjian Kerjasama ini sebesar:
Harga = Rp .................. (................................................ Rupiah).
Nilai ini sudah termasuk Dana Non Fisik sebesar Rp .....................,-
(..................... Rupiah)

Pasal 7
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN
1) Pelaksanaan kegiatan dapat dimulai setelah Surat Perjanjian Kerjasama
(SPK) ditandatangani oleh PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA.
2) Jangka waktu pelaksanaan kegiatan adalah ……………… hari kalender,
terhitung mulai tanggal ………, bulan …………………, tahun …………
sampai dengan tanggal ………, bulan …………………, tahun …………
3) PIHAK KEDUA menyusun Laporan Pertanggungjawaban untuk
diserahkan kepada PIHAK KESATU setelah seluruh kegiatan diselesaikan.
4) Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan, PIHAK KESATU wajib
mengeluarkan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan tersebut.

Pasal 8
PEMBAYARAN
1) Semua Pembayaran dilakukan secara langsung. Pembayaran dilakukan
melalui Bank penyalur ………………………………………
2) Kuasa Pengguna Anggaran Satker ………………………… menyampaikan
Surat Perintah Membayar (SPM) kepada KPPN setempat setelah
ditandatanganinya Surat Permintaan Pembayaran (SPP) atas pengajuan
pencairan dana oleh BKM/LKM/Komite BDC …………………

I-36
3) Pengajuan Dana untuk Pekerjaan dilakukan sesuai pentahapan
pencairan berdasarkan jenis kegiatan dalam petunjuk teknis.
4) Pengajuan Pencairan Dana harus dilengkapi dengan persyaratan
pencairan sesuai dengan petunjuk teknis pencairan bantuan
Pemerintah.
5) Apabila terjadi penyimpangan di lapangan, maka PIHAK KESATU berhak
untuk melakukan penangguhan pembayaran tahap berikutnya sampai
dengan adanya penyelesaian permasalahan di lapangan.

Pasal 9
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
1) Apabila PIHAK KEDUA telah menyelesaikan pekerjaannya, PIHAK
KEDUA membuat Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan (LPJ) dan
telah diverifikasi oleh Tim Fasilitator/Tim Korkot, untuk menyatakan
seluruh Pekerjaan telah selesai dan siap diperiksa oleh PIHAK KESATU.
2) Apabila sampai batas waktu akhir Tahun Anggaran 20....., PIHAK
KEDUA tetap belum dapat menyelesaikan pekerjaan, atau dana belum
tersalurkan seluruhnya, maka PIHAK KEDUA harus membuat Berita
Acara Status Pelaksanaan Kegiatan (BASPK) sebagai Pengganti Laporan
Pertanggungjawaban Kegiatan (LPJ).
3) BASPK harus memuat Kondisi Hasil Pelaksanaan Kegiatan yang tercapai
pada saat itu dan disertai Lampiran Realisasi Kegiatan dan Biaya (RKB)
hingga saat itu beserta gambar - gambar prasarana terbangun hingga saat
itu.
4) Apabila hingga penandatanganan BASPK, masih terdapat sisa dana
yang belum terserap maka sisa dana tersebut harus dikembalikan ke
kas negara.

Pasal 10
PERSELISIHAN
1) Dalam hal terjadi perselisihan, PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA
mengutamakan musyawarah untuk mufakat.
2) Dalam hal musyawarah tidak mencapai mufakat, maka PIHAK KESATU
dan PIHAK KEDUA sepakat menunjuk pengadilan negeri setempat.
3) PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA memilih domisili hukum masing-
masing sesuai dengan tempat kedudukan hukum yang tetap dan sah.

I-37
Pasal 12
KEADAAN KAHAR
1) Yang digolongkan dalam keadaan kahar antara lain:
a. Peperangan;
b. Kerusuhan;
c. Revolusi;
d. Bencana alam seperti banjir, gempa bumi, badai, gunung meletus,
tanah longsor, wabah penyakit dan angin topan;
e. Kebakaran;
f. Gangguan industri lainnya.

2) Apabila terjadi hal - hal seperti pada ayat (1) di atas, sehingga pekerjaan
yang telah ditentukan dalam perjanjian ini tidak dapat terpenuhi, PIHAK
KESATU dan PIHAK KEDUA sepakat akan menyelesaikan secara
musyawarah untuk mufakat.

Pasal 13
KETENTUAN PENUTUP
1) Perjanjian ini mulai berlaku pada tanggal ditandatangani oleh PIHAK
KESATU dan PIHAK KEDUA dilengkapi lampiran - lampirannya yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari perjanjian ini.
2) Perjanjian ini dibuat rangkap 2 (dua) bermaterai Rp.6.000,00, yang
masing - masing mempunyai Kekuatan Hukum yang sama, serta salinan
rangkap 4 (empat) yang masing - masing diperuntukan:
Salinan ke - 1 : (Koordinator Kota/Kabupaten) …………..................…
Salinan ke - 2 : (Pemerintah Desa/Kelurahan)………………………………
Salinan ke - 3 : Arsip PIHAK KESATU ………………............……….......
Salinan ke - 4 : Arsip PIHAK KEDUA ……………………………………......

PIHAK KESATU PIHAK KEDUA

(………………………………………….) (………………………………………….)
Nama Jelas Nama Jelas

I-38
Format 1.5. Pakta Integritas Pelaksana

BERITA ACARA PAKTA INTEGRITAS

Sesuai dengan Rembug Warga Kelurahan/Desa (Rapat Komite BDC), yang


diselenggarakan di Kelurahan/Desa .........................., Kecamatan
..........................., Kota/Kabupaten ............................., Provinsi
....................., pada hari ..................., tanggal ......, bulan
............................. tahun ............, jam ............... s.d. ................., tempat
..........................................................................

Maka dengan ini masyarakat (Rapat Komite BDC) telah Memutuskan /


Menyepakati yaitu:

1. Menerima BDI NSUP Tahun 20.... dan sanggup melaksanakan dan


menyelesaikannya sesuai dengan Pedoman Umum KOTAKU Tahun 20....

2. Melaksanakan kegiatan sesuai dengan proposal kegiatan yang sudah


diajukan kepada PPK Satker .........

3. Menyelesaikan administrasi pelaporan kegiatan dengan benar dan


lengkap.

4. Menjamin terselenggaranya kegiatan pemeliharaan dan operasional


terhadap hasil-hasil kegiatan.

5. Sepakat untuk tidak memberi atau menjanjikan akan memberi secara


langsung atau tidak langsung berupa suap, hadiah, bantuan, atau
bentuk lainnya yang diketahui atau patut diperkirakan, bahwa yang
meminta, atau yang akan diberi mempunyai hal yang bersangkutan atau
mungkin berkaitan dengan penyalahgunaan BDI.

6. Sepakat untuk tidak melakukan pemotongan dana yang disalurkan


kepada masyarakat/Komite BDC.

7. Bilamana ditemukan penyalahgunaan dana berdasarkan Hasil


Pemeriksaan/Audit Tim Pemeriksa maka masyarakat desa/kelurahan
(Rapat Komite BDC) harus menyelesaikan temuan secara tuntas dan
mengoptimalkan manfaat BDI bagi masyarakat.

I-39
Demikian Berita Acara Pakta Integritas ini dibuat dan disahkan dengan
penuh tanggung jawab agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

..................................... , tanggal .........................................., 20....

BKM/LKM/Komite BDC dan Wakil Masyarakat

Nama Jabatan Tanda Tangan

1. 1.

2. 2.

3. 3.

Dst.

I-40
Format 1.6.: Lembar Verifikasi Dokumen Pencairan bantuan dana investasi (BDI)

LEMBAR VERIFIKASI
DOKUMEN PENCAIRAN BDI NSUP

BKM/LKM/Komite BDC : .............................................................


Kelurahan/Desa : .............................................................
Kecamatan : .............................................................
Kota/ Kabupaten : .............................................................

A. Verifikasi Kelengkapan & Kebenaran Dokumen

Kelengkapan Kebenaran
No. Jenis Dokumen Tahap Pengisian Data
Ada Tidak Benar Salah
SK Penetapan Penerima BDI dan
1. tahapan Pencairan Bantuan dana 1
investasi (BDI)
2. Surat Perjanjian Kerjasama (SPK) 1
3. Pakta Integritas Pelaksana 1,2
Pengelolaan Lingkungan Hidup
4. 1,2
dan Sosial1
5. KWITANSI 1,2
Fotocopy Rekening BKM/LKM/
6. 1,2
Panitia/ Komite BDC
Surat Pernyataan Kemajuan
7. 2
Pelaksanaan Kegiatan (SP-KPK)
8. Dst.

1
Melampirkan Checklist pengelolaan lingkungan dan sosial (format 1.18)

I-41
B. Rekomendasi Verifikator

Tanda Tangan &


Nama dan Keterangan/
No. Level Cap Tanggal
NIP Catatan
Lembaga/Instansi
Korkot/Askot
1.
Mandiri........
TEAM
LEADER
2.
Prov........
OC/OSP.....
3.
SATKER .......

I-42
Format 1.7. Kwitansi Bukti Pembayaran

Tahun Anggaran : ............

Nomor Bukti : …………

MAK : …………

KWITANSI BUKTI PEMBAYARAN

Nomor : …………… …………………

Sudah Terima Dari : Pejabat Yang Melakukan Tindakan Yang


Mengakibatkan Pengeluaran Anggaran Belanja
Satker................

Jumlah Uang : Rp. ...................

Terbilang : ..........................

Untuk Pembayaran : Pencairan BDI NSUP Tahap.....

Kepada BKM/LKM/Komite BDC


.....................................

…………….,………………..201..

Setuju dibayar :
a.n. Kuasa Pengguna Anggaran BKM/LKM/Komite BDC

Satker ……………… ………...…………….

( ………………………………… ) ( ………...................………….. )

NIP. …………… Koordinator

I-43
Format 1.8. Rencana Penggunaan Dana (RPD)

RENCANAPENGGUNAAN
RENCANA
RENCANA PENGGUNAAN DANA
PENGGUNAAN DANA(RPD)
DANA (RPD)
(RPD)
PROGRAMNATIONAL
PROGRAM SLUM
PENANGANAN
PENANGANAN UPGRADING KUMUH
PERMUKIMAN
PERMUKIMAN PROGRAM
KUMUH (NSUP)
PERKOTAAN
PERKOTAAN (P2KKP)
(P2KKP)
Kabupaten
Kabupaten : _______________________
: _______________________ Tahap: :___________________
Tahap ___________________
Kecamatan
Kecamatan : _______________________
: _______________________ Jenis Kegiatan : ___________________
Jenis Kegiatan : ___________________
Kelurahan/Desa
Kelurahan/Desa : _______________________
: _______________________ Volume : ___________________
Volume : ___________________
BKM/LKM
BKM/LKM : _______________________
: _______________________ Lokasi : ___________________

Satuan
Satuan Harga
Harga Satuan
Satuan
No
No Uraian
UraianRPD
RPD Volume
Volume Total
Total Harga
Harga (Rp)
(Rp)
(meter/unit)
(meter/unit) (Rp)
(Rp)

AA BIDANG
BIDANGLINGKUNGAN
LINGKUNGAN
11
22
33
44
dst
dst
Total
TotalBiaya
BiayaAA
BB BIDANG
BIDANGEKONOMI
EKONOMI
11
22
33
44
dst
dst
Total
TotalBiaya
BiayaAA
CC BIDANG
BIDANGSOSIAL
SOSIAL
11
22
33
44
dst
dst
Total
TotalBiaya
BiayaAA
JUMLAH
JUMLAHTOTAL
TOTALBIAYA
BIAYA

..................................................2016
..................................................2016
Diketahui Oleh Dibuat Oleh
Diketahui Oleh Dibuat Oleh

(.....................................)
(.....................................) (.........................................)
(.........................................)
Lurah/Kepala
Lurah/KepalaDesa Desa Koordinador
Koordinador BKM/LKM

I-44
Format 1.9. Rencana Penggunaan Dana (RPD) BDC

RENCANA PENGGUNAAN DANA (RPD) KEGIATAN


PUSAT PENGEMBANGAN USAHA (BDC) NATIONAL
SLUM UPGRADING PROGRAM (NSUP)

Provinsi : .....................................................................................
Kota/Kabupaten : .....................................................................................
BDC : .....................................................................................
Tahap : .....................................................................................

Satuan Volume Harga Satuan Total Harga


No Uraian RPD
(meter/unit) (Rp.) (Rp.)
A BOP Komite BDC
1.
2.
dst
Total Biaya A
B BOP Pengelola BDC
1.
2.
dst
Total Biaya B

C Honor Pengelola BDC


1.
2.
dst
Total Biaya C

D Tim Ahli Pengembangan Usaha BDC


1.
2.
dst
Total Biaya D
E Pengembangan Kapasitas bagi Pemda, Komite
BDC dan Pengelola BDC
1.
2.
dst
Total Biaya E
F Sewa kantor dan Sarana Prasarana pendukung
1.
2.
dst
Total Biaya F

G Pengembangan BDC sesuai rencana usaha


1.
2.
dst
Total Biaya G
JUMLAH TOTAL BIAYA

............................ 20....
Diketahui Oleh Dibuat oleh

(...............................................) (...............................................)

Komite BDC Pengelola BDC

I-45
Format 1.10. Gambar Perencanaan Teknis

GAMBAR PERENCANAAN TEKNIS INFRASTRUKTUR

NATIONAL SLUM UPGRADING PROGRAM (NSUP)

NSUP
Sketsa Gambar
Perencanaan Lengkap PROPINSI
dengan dimensinya :
Foto 0 % kegiatan 1 KABUPATEN
§ Gambar Denah Situasi

§ Gambar Tampak
KECAMATAN
§ Gambar Potongan

DESA/KELURAHAN

GAMBAR

Dibuat Oleh :

Ketua KSM/Panitia

Sketsa Gambar
Perencanaan Lengkap
dengan dimensinya :
Diperiksa/Disetujui
Foto 0 % kegiatan 2
§ Gambar Denah Situasi oleh :
§ Gambar Tampak UPL
§ Gambar Potongan Faskel Teknik

Askot Infrastruktur

I-46
Format 1.11. Resume usulan kegiatan disetujui
RESUME
RESUMEUSULAN
USULANKEGIATAN
KEGIATAN YANG LAYAK/DISETUJUI
YANG LAYAK/DISETUJUI
PROGRAM PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH
NATIONAL SLUM UPGRADING PROGRAMPERKOTAAN
(NSUP) (P2KKP)

Kabupaten : _______________________ Tahap : ______________________


Kecamatan : _______________________ Jenis Kegiatan : ______________________
Kelurahan/Desa : _______________________ Volume : ______________________
BKM/LKM : _______________________ Lokasi : ______________________

Satuan Nilai Biaya Sumber Dana


No Jenis Usulan Kegiatan Volume
(meter/unit) (Rp) P2KKP (Rp) Swadaya (Rp) APBD (Rp) Lainnya (Rp)

A BIDANG LINGKUNGAN
1
2
3
4
Total Biaya 1

B BIDANG EKONOMI
1
2
3
4
Total Biaya 2
C BIDANG SOSIAL
1
2
3
4
Total Biaya 3

JUMLAH TOTAL BIAYA

..................................................20......
Diketahui Oleh Dibuat Oleh

(................................................) (..................................................)

Lurah/Kepala Desa Koordinador BKM/LKM


I-47
Format 1.12. Laporan Kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan

LAPORAN KEMAJUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN


Minggu Ke : .....s/d .....
Kabupaten :
Kecamatan : Jenis Kegiata n:
Kelurahan/Desa : Volume : Tanggal : s/d_
KSM/Panitia : Lokasi : _________________________

1. KEMAJUAN FISIK
BOBOT REALISASI VOLUME PEKERJAAN BOBOT SISA PEKERJAAN
URAIAN VOLUME
u Lalu Minggu Ini s.d Ming
No SATUAN RENCANA s.d Mingg gu Ini KEMAJUAN
PEKERJAAN RENCANA Volume Prosen (%) Bobot (%)
(%) Volume Volume Volume % PEKERJAAN S/D
(5) (12)=(9x5)/100
(1) (2) (3) (4) (6) (7) (8)=(6)+(7) (9)=(8/4)x100 (13)=(4)-(8) (14)=(13/4)x100 (15)=(14x5)/100
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Dst.
JUMLAH

2. REALISASI DANA
REALISASI s/d MINGGU
No URAIAN TOTAL RENCANA (Rp) PROSEN REALISASI (%)
INI (Rp)
1 Sumber Dana BDI
2 Sumber Dana Swadaya
3 Sumber Dana Lain2 (Pihak Ketiga/APBD)
JUMLAH

I-48
Format 1.13. Daftar Perhitungan Dana Awal, Penggunaan Dan Sisa Dana
Nama LKM/BKM/ Komite BDC : ...................

Kelurahan/Desa : ...................

Kecamatan : ...................

Kota/Kabupaten : ...................

Provinsi :....................

Laporan Rencana dan Realisasi Keuangan


BDI NSUP

Bulan: ...............................20....

Alokasi Bantuan dana RENCANA REALISASI SALDO (Rp)

No investasi Satuan Hrg Satuan Total Satuan


Volume Volume Hrg Satuan (Rp) Total (Rp)
(BDI)/Kegiatan M/unit (Rp) (Rp) M/unit

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Jumlah

......................, ................................20...
Mengetahui
Koordinator/
Bendahara
Ketua

(....................
(................................)
....)

I-49
Format 1.14. Surat Pernyataan Bahwa Bukti-Bukti Pengeluaran Telah Disimpan

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

1. Nama : .............................................................
2. Jabatan : .............................................................
3. Nama
KSM/Panitia/Pengelola : .............................................................
BDC/BKM/LKM/Komite
BDC*)
4. Kelurahan/Desa : .............................................................
5. Kecamatan : .............................................................
6. Kota/Kabupaten : .............................................................
7. Provinsi : .............................................................

Menyatakan bahwa bukti-bukti pengeluaran terkait dengan BDI melalui


National Slum Upgrading Program (NSUP) telah tersimpan di
Kantor/Sekretariat : .............................................. dan sampai dengan saat
ini keseluruhan bukti-bukti pengeluaran tersebut dalam kondisi baik.

Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana


mestinya.

................................., ..............................2016

Koordinator BKM/ LKM.................................

(...................................................)

*) Coret yang tidak perlu.

I-50
Format 1.15. Dokumentasi Kegiatan Infrastruktur

DOKUMENTASI KEGIATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

NATIONAL SLUM UPGRADING PROGRAM (NSUP)

Nama KSM

Desa/Kelurahan

Jenis Prasarana

Titik 1

0%

Titik Koordinat

Nama KSM

Desa/Kelurahan

Jenis Prasarana

Titik 2

50 %

Titik Koordinat

Nama KSM

Desa/Kelurahan

Jenis Prasarana

Titik 3

100 %

Titik Koordinat

I-51
Format 1.16. Berita Acara Status Pelaksanaan Kegiatan

BERITA ACARA STATUS PELAKSANAAN KEGIATAN


(BASPK)

Nomor :......................

Pada hari ini ....., tanggal 31 bulan Desember tahun ........., bertempat di
..........................., yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : ..........................................

Jabatan : Koordinator Badan/Lembaga Keswadayaan


Masyarakat (BKM/LKM) ..................... ...................

Alamat : RT .../ RW ... Kelurahan .......... Kecamatan ............


Kota/Kab ...........................

Menyatakan status pelaksanaan kegiatan NSUP di Kelurahan ... Kecamatan


... Kota/Kabupaten ... Provinsi ... pada tanggal, bulan dan tahun tersebut di
atas sebagai berikut :

Volume Pekerjaan Realisasi Keuangan


No Jenis Pekerjaan Satuan
Target Capaian % Target Capaian %

1 ... ... ... ... ... ... ... ...

2 ... ... ... ... ... ... ... ...

3 ... ... ... ... ... ... ... ...

4 ... ... ... ... ... ... ... ...

... ... ... ... ... ... ... ... ...

Berita Acara ini dilampiri Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) yang terdiri


dari :

1. Realisasi Rencana Penggunaan Dana (RPD);

2. Laporan Kemajuan Pekerjaan (LKP);

3. Gambar teknis;

I-52
4. Foto progres terkini.

Demikian berita acara ini dibuat bagi pihak-pihak yang berkepentingan

Tanggal ................

Mengetahui Koordinator BKM/LKM .....

(......................................................) (......................................................)

Kepala Kelurahan/Desa

Koordinator Kota ................... Konsultan Manajemen Wilayah

Provinsi .........................

(....................................................) (.....................................................)

Koordinator Kota Team Leader

I-53
Format 1.17.: BAST

BERITA ACARA SERAH TERIMA PEKERJAAN

Nomor :......................

Antara BKM/LKM/Komite

BDC...................... Dengan

Pejabat Pembuat Komitmen

Satuan Kerja ................................

Pada hari ini ...................., tanggal ……......., bulan ......................, tahun


............., bertempat di ..........................................., yang bertanda tangan di
bawah ini :

1. NAMA : .............................................................................................
JABATAN : Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Satuan Kerja ( Satker )
.........
NIP. : .............................................................................................
DINAS : .............................................................................................
ALAMAT : .............................................................................................
Dalam hal ini bertindak di dalam jabatan tersebut dan oleh
karena itu bertindak untuk dan atas nama Pejabat
Pembuat Komitmen, Satuan Kerja ……………………. Tahun
20.... berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
…................................, tanggal ...............................,
selanjutnya disebut PIHAK KESATU.

2. NAMA : ..........................................................................................
JABATAN : Koordinator BKM/LKM/Komite BDC*)
ALAMAT : .............................................................................................
Dalam hal ini bertindak di dalam Jabatan tersebut dan oleh
karena itu bertindak untuk dan atas nama Masyarakat
kelurahan/Desa..................................., Kecamatan

I-54
.................... Kota/Kabupaten..................sesuai dengan
Hasil musyawarah pendirian BKM/LKM/Komite BDC*), pada
hari ......................, tanggal ........., bulan ................., tahun
........., dan dicatatkan pada Notaris ............
Nomor........selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA dalam kedudukannya sebagaimana


tersebut diatas telah sepakat untuk mengadakan Serah Terima Pekerjaan
Hasil Pelaksanaan........................................Tahun 20......., berupa:

No Jenis Pekerjaan Volume Harga (Rp.) Keterangan

dst.

Jumlah

Atas dasar Surat Perjanjian Kerja Sama Nomor.........Tanggal........

Pasal 1

PIHAK KEDUA menyerahkan kepada PIHAK KESATU dan PIHAK KESATU


menerima atas penyerahan PIHAK KEDUA yaitu hasil pelaksanaan
pembangunan sebagaimana tersebut diatas.

Pasal 2

Dengan telah dialaksanakannya serah terima ini, maka seluruh wewenang


dan tanggung jawab sudah beralih sepenuhnya menjadi tanggung jawab
PIHAK KESATU.

Pasal 3

Hal-hal yang memerlukan pengaturan lebih lanjut akan diatur bersama- sama
antara PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA.

I-55
Pasal 4

Berita Acara Serah Terima ini dibuat dalam rangkap 3 (tiga) yang masing-
masing mempunyai kekuatan hukum yang sama untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.

PIHAK KEDUA PIHAK KESATU

BKM/LKM/Panitia/Komite BDC Pejabat Pembuat Komitmen Satker


..........................
...........................

(.....................................) (.................................)
Koordinator NIP.

I-56
Format 1.18. Pengelolaan Lingkungan dan Sosial

PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN SOSIAL

A. RENCANA KEGIATAN
1. Nama Rencana Kegiatan
………….........................................………..…
(No/Nama Ruas)
.………........................................................
2. Lokasi
a. Desa/Kelurahan a. ………………………………………………………
b. Kecamatan b. ………………………………………………………
c. Kabupaten/Kota c. ………………………………………………………

Eksisting Rencana
3. Panjang Ruas
a. ……..……………. m a. ……..……………. m
4. Lebar
b. ……..……………. m b. ……..……………. m

5. Keberadaan Perencanaan Teknis a. Ada, dengan status tahun ………………..


Rinci (DED) b. Belum Ada
6. Luas areal Pengadaan Tanah ………………………………………… ha

7. Penggunaan Pengadaan Tanah


a. Permukiman Padat, Jumlah a. ……..…………... ha, ............ KK
KK b. ……..……………. ha
b. Daerah Komersial c. ……..……………. ha
c. Areal Pertanian d. ……..……………. ha
d. Lain-lain
8. Pengelolaan Lingkungan :
Alasan:
a. Wajib AMDAL
…………………………………………………………
Alasan:
b. Wajib UKL-UPL
…………………………………………………………
c. Bebas AMDAL maupun UKL- Alasan:
UPL cukup SPPL …………………………………………………………
9. Mekanisme Pengadaan Tanah
a. Hibah ……………..............ha
a. Hibah dan Perizinan
b. Izin Pakai ........................ha
c. Izin dilalui .......................ha

b. LARAP Komprehensif a. Luas ..............., Jumlah ...........KK


c. Larap Sederhana b. Luas ..............., Jumlah ...........KK
d. Konsolidasi Tanah (LC) c. Luas ..............., Jumlah ...........KK

B. IDENTIFIKASI DAMPAK LINGKUNGAN DAN SOSIAL

Daftar Uji Identifikasi Dampak Lingkungan Dan Sosial


Usulan
No. Kriteria Evaluasi Ya Tidak Jenis Dampak Penanganan
Dampak
A. LINGKUNGAN
1. Apakah rencana kegiatan berada dan/atau
berbatasan langsung dengan :
a. Kawasan hutan lindung
b. Kawasan bergambut
c. Kawasan resapan air
d. Sempadan Sungai
e. Sempadan pantai

I-57
Usulan
No. Kriteria Evaluasi Ya Tidak Jenis Dampak Penanganan
Dampak
f. Rumah Ibadah, Sekolah, kantor
g. Kawasan sekitar waduk/sungai
h. Kawasan sekitar mata air
i. Kawasan suaka alam (terdiri dari cagar
alam, suaka marga satwa, hutan wisata,
daerah perlindungan plasma hutan dan
pengungsian satwa)
j. Kawasan suaka alam laut dan perairan
lainnya (termasuk perairan laut, perairan
darat wilayah pesisir, muara sungai,
gugusan karang atau terumbu karang,
dan/atau yang mempunyai ciri khas
berupa keragaman.
k. Kawasan pantai berhutan bakau
(mangrove)
l. Taman nasional
m. Taman wisata alam
n. Kawasan cagar budaya dan ilmu
pengetahuan (daerah lokasi situs
purbakala, atau peninggalan sejarah
bernilai tinggi)
o. Kawasan permukiman termasuk
kebudayaan dari Masyarakat
Adat/istimewa
p. Kawasan rawan bencana alam
B. LAHAN DAN TANAH
1 Apakah kegiatan proyek akan menyebabkan
ketidakstabilan lereng atau membangun
tanggul-tanggul yang mempunyai risiko
kelongsoran?
2 Apakah kegiatan proyek akan menyebabkan
perubahan bentang alam dalam skala yang
cukup besar atau melakukan pemindahan
tanah (cut/fill) dalam jumlah yang cukup
besar?
3 Apakah kegiatan proyek akan menghilangkan
lahan pertanian atau hutan produksi atau
lahan-lahan produksi lainnya?
4 Apakah kegiatan proyek akan merubah
kontur garis pantai menghambat aliran
drainase atau mengganggu aliran sungai?
5 Apakah kegiatan proyek akan merusak,
menutup, menguruk atau merubah bentang
alam secara permanen
6 Apakah kegiatan proyek menyebabkan
meningkatnya erosi tanah baik yang
disebabkan oleh air atau angin?
7 Apakah kegiatan proyek akan menghalangi
pengubahan lahan untuk pemanfaatan lain
dalam jangka panjang?
C AIR
1 Apakah kegiatan proyek akan mengambil air
permukaan pada tahap konstruksi dan
pemeliharaan?
2 Apakah kegiatan proyek akan menyebabkan
pembuangan limbah cair ke sungai, danau,
laut yang dapat menyebabkan perubahan
kualitas air permukaan termasuk di

I-58
Usulan
No. Kriteria Evaluasi Ya Tidak Jenis Dampak Penanganan
Dampak
dalamnya perubahan suhu dan kekeruhan?
3 Apakah kegiatan proyek termasuk
konstruksinya akan memanfaatkan air
tanah?
4 Apakah kegiatan proyek akan menyebabkan
perubahan kualitas air tanah?
5 Apakah kegiatan proyek akan menyebabkan
pencemaran terhadap air tanah yang
digunakan untuk memenuhi kebutuhan air
penduduk?
6 Apakah kegiatan proyek akan menghasilkan
limbah cair domestik (WC, air cucian dapur,
buangan air mandi karyawan atau
pengunjung dan sebagainya) dalam jumlah
cukup banyak?
7 Apakah kegiatan proyek akan menyebabkan
peningkatan risiko tejadinya banjir?
D. SUMBER DAYA ALAM
1 Apakah kegiatan proyek menyebabkan
peningkatan penggunaan sumber daya alam?
2 Apakah kegiatan proyek menyebabkan
penurunan kuantitas sumber daya alam yang
tidak dapat diperbaharui secara signifikan?
E. KESEHATAN MASYARAKAT
1 Apakah terdapat kegiatan proyek yang
berpotensi membawa penyakit ke daerah sub
proyek?
2 Apakah kegiatan proyek yang direncanakan
dapat peningkatkan beban fasilitas kesehatan
masyarakat setempat (jamban, air bersih dan
sebagainya)
3 Apakah kegiatan proyek yang direncanakan
dapat mengubah vektor-vektor penyakit
dengan jalan :
a. Perubahan sistem hidrologi (kecepatan
aliran air, kedalaman, suhu, genangan air
dan sebagainya)

Tempat, Tanggal/ Bulan, Tahun


Pengelola Kegiatan

Materai Rp, 6.000,-


Tanda tangan, Cap BKM

(..............NAMA..........)

I-59
Format 1.19. Bukti Setor Ke Rekening Kas Negara Dalam Hal Terdapat Sisa Bantuan

BUKTI SETOR KE KAS NEGARA*)

I-60
I-61
Keterangan *):

1. Form SSBP disediakan di kantor KPPN terdekat dan dapat dibayar


melalui Bank Persepsi/Kantor Pos;

2. Setelah membayar melalui Bank Persepsi/Kantor Pos, maka perlu


dilakukan registrasi di KPPN/Bank Pembayar/Kantor Pos untuk
mendapatkan NTPN (Nomor Transaksi Penerimaan Negara) sebagai tanda
bahwa penerimaan tersebut telah masuk ke rekening Kas Negara atau
sah sebagai Penerimaan Negara.

DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA,

\PR. Ir. ANDREAS SUHONO, M.Sc.


I
NIP. 110033451 ((.

1-62
Keterangan *):

l. Form SSBP disediakan di kantor KPPN terdekat dan dapat dibayar


melalui Bank Persepsi/Kantor Pos;

2. Setelah membayar melalui Bank Persepsi/Kantor Pos, maka perlu


dilakukan registrasi di KPPN/Bank Pembayar/Kantor Pos untuk
mendapatkan NTPN (Nomor Transaksi Penerimaan Negara) sebagai tanda
bahwa penerimaan tersebut telah masuk ke rekening Kas Negara atau
sah sebagai Penerimaan Negara.

M.Sc.
NIP. 110033451

1-62

Anda mungkin juga menyukai