Anda di halaman 1dari 1

Dari hasil penilaian/pengukuran kinerja Sekretariat dan UPK, penyebab menjadi “Tidak Memadai”, sebagian

(besar) karena UPK / BKM tidak mempunyai Rencana Anggaran Pendapatan dan Biaya UPK. Hal ini disebabkan
antara lain karena UPK / BKM belum memahami cara menghitung Rencana Pendapatan dan Biaya. Agar
masalah ini teratasi, dibawah ini salah satu cara menyusun RAPB UPK Sebagai berikut.

Misal : 1. Modal awal dana bergulir = Rp.60.000.000,- 2. Bunga / Jasa Pinjaman = 1,5% tetap. 3. Loan
outstanding rata-rata per bulan = 90% = Rp.60.000.000,- x 90% = Rp.56.000.000,- Berarti rata-rata modal
produktif per bulan = Rp.56.000.000,- 4.Jangka waktu 1 tahun diangsur sebanyak 12 kali (setiap bulan) 5.Tingkat
Pengembalian (RR) = 90% (disesuaikan dengan kondisi di UPK masing-masing). Maka cara menghitung
Rencana pendapatan sebagai berikut : 1. Suku bunga = 1,5% tetap, harus dikonversi dahulu ke suku bunga
menurun dengan rumus : Bunga Menurun (BM) = Bunga Tetap (BT) x 2 x n n + 1 Dimana : Angka 2 = konstanta,
N = jumlah / kali angsuran. Maka Bunga Menurun (BM) = 1,5% x 2 x 12 12 + 1 = 2,77% menurun per bulan
Maka bunga efektif per tahun = 2,77% x 12 (bln) = 33,24. 2.Dengan asumsi-asumsi tsb diatas maka cara
menghitung anggaran pendapatan UPK sebagai berikut : Pendapatan UPK per tahun = modal produktif x bunga
efektif per tahun. Pendapatan UPK per tahun = Rp.56.000.000,- x 33,24% x 90% = 16.752.950,- Maka
pendapatan UPK rata-rata per bulan = 1.396.080,- 3.Mengitung Rencana Pengeluaran. Dalam ketentuan yang
baru, Cost coverage (pendapatan dibanding biaya+risiko) adalah 125%, atau 5 dibanding 4. Maksimum biaya
operasional ditambah dng risiko = 4/5 X Rp.1.396.080,- = Rp.1.116.864,- Risiko = 10% (karena RR 90% ) = 10%
dari 1.396.080.- = Rp. 139.608,- (jumlah ini harus menjadi Dana Cadangan Risiko. Maka maksimum biaya
operasional per bulan = Rp.1.116.864,- - Rp.139.608,- = Rp. 977.256,- 4.Menyusun rencana pengeluaran. a.
Merencanakan jumlah KSM yang akan dilayani. Dengan modal awal dana bergulir sebanyak Rp.60.000.000,-
apabila anggota KSM rata-rata 5 orang dan pinjamannya rata-rata per orang = Rp.500.000,- maka besarnya
pinjaman setiap KSM rata-rata Rp.2.500.000,-. Maka jumlah KSM yang dilayani pada tahap pertama =
Rp.60.000.000,- / Rp.2.500.000,- = 24 KSM. b. Menghitung rencana pengembalian dan jumlah KSM perguliran.
Apabila setiap bulan ada angsuran Rp.4.666.666,- (modal produktif dibagi 12 kali angsuran), maka setiap bulan
akan dapat digulirkan kepada 2 KSM, sehingga total perguliran dalam11 bulan = 2 KSM x 11 bulan = 22
KSM.Berarti jumlah KSM yang akan dilayani dalam 1 tahun = 24 + 22 = 46 KSM. c. Menetapkan jumlah hari
pelayanan dan biaya personil UPK. Untuk melayani 46 KSM diperlukan 2 orang tenaga UPK yang terdiri dari
Kasir (merangkap bag pinjaman atau manajer) dan Pembuku (merangkap bagian pinjaman atau manajer)
dengan hari pelayanan per bulan = 4 kali atau 1 minggu 1 kali. Apabila setiap personil UPK diberi insentif per hari
Rp.40.000,-, maka biaya personil UPK = 2 (orang) x 4 (hari) x Rp.40.000,- = Rp. 320.000,- d. Sisa anggaran
biaya setelah dikurangi dengan biaya personil = Rp.977.256,- - Rp.320.000,- = Rp.657.000,- Dana ini dapat
digunakan untuk biaya ATK, Transport kunjungan ke KSM maupun ke Bank, Sewa, Kantor dll. Sebaiknya dana
sebesar Rp.977.256,- tersebut tidak dihabiskan. Penutup. 1. Untuk asumsi yang berbeda, hasilnya akan
berbeda. 2. Semakin kecil modal awal dana bergulir, akan semakin kecil pendapatan dan akan semakin sulit
untuk mencapai target indikator yang ditetapkan. 3. Semakin kecil modal yang produktif, akan semakin kecil
pendapatan. 4. Semakin kecil RR, maka semakin besar dana cadangan risiko yang akan dibentuk, sehingga
akan semakin besar mengurangi pendapatan. 5. Sebaiknya buka pelayanan kepada KSM dan jumlah personil
UPK disesuaikan dengan beban kerja (Load) atau jumlah KSM yang akan dilayani. 6. Apabila pendapatan kecil,
insentif personil UPK adalah insentif ”harian” bukan ”bulanan”

Make Google view image button visible again: https://goo.gl/DYGbub

Anda mungkin juga menyukai