Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

Dasar-Dasar Pendidikan

“Evaluasi Pembelajaran”

Dosen Pengampu : Nurhilaliati, M.Ag

Oleh

Kelompok 9

Wahyu Efendi 160103082

Uswatun 180103065

Irmayanti 180103079

JURUSAN TADRIS MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

MATARAM

2019
Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan karunia-Nya kepada kita semua sehingga dapat melakukan kegiatan sehari-hari,
kedua kalinya tak lupa kita haturkan shalawat serta salam atas junjungan Nabi Alam kita
Nabi Muhammad SAW karena berkat beliau kita bisa merasakan indahnya Islam.

Dalam menyusun makalah ini Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikannya meski ada
kekuranagnnya dari materi.Dengan selesainya menyusun makalah ini yang berjudul
“evaluasi pembelajaran” ini penulis berharap mempunyai manfaat bagi para pembaca.

Pada makalah ini, tentu tidak akan luput dari kekeliruan dan kesalahan, maka jika ada
kesalahan dalam hal penulisan dan kekurangan dalam menulis makalah ini penulis meminta
maaf yang sebesar-besarnya karena keikhlasan dari dosen yang sudah memberikan
kesempatan, penulis ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya.

Wassalammu’alaykum Wr.Wb.

Mataram 21 April 2019


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................

DAFTAR ISI.......................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Materi...........................................................................................


1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................
1.3 Tujuan Pembelajaran .............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Evaluasi Pembelajaran ........................................................................
2.2 fungsi dan Tujuan Evaluasi ...................................................................................
2.3 Jenis dan Bentuk Evaluasi ....................................................................................
2.4 Evaluasi Dalam K13 .............................................................................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ..........................................................................................................
3.2 Saran ....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Evaluasi merupakan subsistem yang sangat penting dan sangat di butuhkan dalam
setiap sistem pendidikan, karena evaluasi dapat mencerminkan seberapa jauh
perkembangan atau kemajuan hasil pendidikan. Dengan evaluasi, maka maju dan
mundurnya kualitas pendidikan dapat diketahui, dan dengan evaluasi pula, kita dapat
mengetahui titik kelemahan serta mudah mencari jalan keluar untuk berubah menjadi
lebih baik ke depan.Tanpa evaluasi, kita tidak bisa mengetahui seberapa jauh
keberhasilan siswa, dan tanpa evaluasi pula kita tidak akan ada perubahan menjadi lebih
baik, maka dari itu secara umum evaluasi adalah suatu proses sistemik umtuk mengetahui
tingkat keberhasilan suatu program. Evaluasi pendidikan dan pengajaran adalah proses
kegiatan untuk mendapatkan informasi data mengenai hasil belajar mengajar yang
dialami siswa dan mengolah atau menafsirkannya menjadi nilai berupa data kualitati atau
kuantitati sesuai dengan standar tertentu. Hasilnya diperlukan untuk membuat berbagai
putusan dalam bidang pendidikan dan pengajaran.

Dalam setiap pembelajaran, pendidik harus berusaha mengetahui hasil dari proses
pembelajaran yang ia lakukan. Hasil yang dimaksud adalah baik, tidak baik, bermanfaat,
atau tidak bermanfaat, dll. Pentingnya diketahui hasil ini karena ia dapat menjadi salah
satu patron bagi pendidik untuk mengetahui sejauh mana proses pembelajran yang dia
lakukan dapat mengembangkan potensi peserta didik. Artinya, apabila pembelajaran
yang dilakukannya mencapai hasil yang baik, pendidik tentu dapat dikatakan berhasil
dalam proses pembelajaran dan demikian pula sebaliknya. Salah satu cara yang dapat
dilakukan untuk mengetahui hasil yang telah dicapai oleh pendidik dalam proses
pembelajaran adalah melalui evaluasi. Evaluasi yang dilakukan oleh pendidik ini dapat
berupa evaluasi hasil belajar dan evaluasi pembelajaran.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian evaluasi pembelajaran?
2. Apa saja tujuan serta fungsi evaluasi pembelajaran?
3. Apa saja bentuk serta jenis evaluasi pembelajaran?
4. Bagaimana evaluasi dalam K13?
1.3 Tujuan Pembelajaran
1. mengetahui pengertian evaluasi pembelajaran
2. mengetahui fungsi dan tujuan evaluasi
3. mengetahui bentuk dan jenis evaluasi pembelajaran
4. mengetahui evaluasi dalam K13
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Evaluasi Pembelajaran

Anas (1995:1) mengemukakan bahwa secara harfiah kata evaluasi berasal dari bahasa
Inggris: evaluation; dalam bahasa Arab: Al-Taqdir, dalam bahasa Indonesia berarti penilaian.
Akar katanya adalah : value; dalam bahasa Arab : Al-Qimah; dalam bahasa Indonesia berarti
: nilai. James and Roffe dalam Sharon, dkk (2010) berpendapat bahwa “evaluation is
comparing the actual and real with the predicted or promised” dimana perlu adanya renungan
atas apa yang dicapai dalam perbandingannya dengan apa yang diharapkan. Definisi ini juga
menggarisbawahi evaluasi bersifat potensial subjektif. Dimana individu yang berbeda
cenderung memiliki harapan yang beragam. Dalam kegiatan evaluasi pembelajaran, ada tiga
hal yang saling berkaitan yaitu evaluasi, pengukuran dan tes. Menurut Gronluned
mengatakan bahwa evaluasi adalah proses yang sistematis dari pengumpulan, analisis, dan
interpretasi informasi/ data untuk menentukan sejauh mana siswa telah mencapai tujuan
pembelajaran. Pengukuran adalah suatu proses yang menghasilkan gambaran berupa angka-
angka mengenai tingkatan ciri-ciri khusus yang dimiliki individu (siswa). Tes adalah suatu
alat atau prosedur yang sistematis untuk mengukur suatu sampel perilaku.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa evaluasi lebih bersifat komperhensif
yang di dalamnya meliputi pengukuran, dan tes ebagai suatu alat untuk melaksanakan
pngukuran itu sendiri. Keputusan evaluasi (value judgement) tidak hanya didasarkan pada
hasil pengukuran (quantitative description), dapat pula didasarkan pada hasil pengamatan
(qualitative description). Baik yang didasarkan pada hasil pengukuaran maupun bukan
pengukuran, pada akhirnya menghasilkan keputusan nilai tentang suatu objek yang dinilai. 1

B. Fungsi dan Tujuan Evaluasi Pembelajaran


Jika ingin melakukan kegiatan evaluasi, maka guru harus mengetahui dan memahami
terlebih dahulu tentang tujuan dan fungsi evaluasi. Bila tidak, maka gurub akan mengalami
kesulitan merencanakan dan melaksanakan evaluasi, fungsi utama evaluasi dalam
pembelajaran dapat di kelompokkan kedalam empat fungsi, yaitu:
a. Fungsi formatif

1
Anas sudjono(1995) pemgantar evaluasi pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Evaluasi dapat memberikan umpan balik bagi guru sebagai dasar untuk memperbaiki
proses belajar mengajar dan mengadakan program remedial bagi siswa yang belum
menguasai sepenuhnya materi yang dipelajari.
b. Fungsi sumatif
Evaluasi dapat mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran,
menentukan angka nilai sebagai bahan keputusan kenaikan kelas dan laporan
perkembangan belajar siswa serta dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
c. Fungsi diagnostik
Evaluasi dapat mengetahui latar belakang siswa (psikologis, fisik dan lingkungan)
yang mengalami kesulitan belajar.
d. Fungsi seleksi dan penempatan
Yaitu hasil evaluasi dapat dijadikan dasar untuk menyeleksi dan menempatkan siswa
sesuai dengan minat dan kemampuan.

Evaluasi dalam bidang pendidikan dan pengajaran mempunyai berbagai fungsi sebagai
berikut:

1) Alat untuk mengetahui tercapai atau tidaknya tujuan instruksional.

Dengan adanya evaluasi, kita dapat mengetahui apakah tujuan instruksional kita sudah
tercapai atau belum. Kalau belum dicari faktor penghambat tercapainya tujuan tersebut
kemudian dicari jalan keluar untuk mengatasinya. Di mana tujuan instruksional dari evaluasi
adalah perubahan-perubahan pada diri siswa.

2) Umpan balik bagi perbaikan proses belajar-mengajar. Perbaikan mungkin dilakukan


dengan hal tujuan instruksional, kegiatan belajar siswa, strategi mengajar guru, dll yang
biasanya berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

3) Dasar dalam menyusun laporan hasil belajar siswa kepada para orang tuanya.

Isi laporan hasil belajar siswa di dapat dari bahan-bahan evaluasi yang mencakup
kemampuan dan kecakapan belajar siswa dalam berbagai bidang studi dalam bentuk
nilai=nilai prestasi yang dicapainya.

4) Sebagai alat seleksi. Untuk mendapatkan calon-calon yang paling cocok untuk suatu
jabatan atau suatu jenis pendidikan tertentu, maka perlu diadakan seleksi bagi para calon-
calonnya. Hasil evaluasi yang dilaksanakan dapat memberikan gambaran yang cukup jelas
mana-mana calon yang paling memenuhi syarat untuk jenis jabatan atau untuk jenis
pendidikan tersebut.

5) Sebagai bahan-bahan informasi apakah anak-anak tersebut harus mengulang pelajaran


atau tidak. Apabila berdasarkan hasil evaluasi dari sejumlah bahan pelajaran yang kita
berikan pada seorang anak telah memenuhi syarat minimal untuk melanjutkan pelajaran maka
anak-anak tersebut dapat melanjutkan ke materi selanjutnya, tetapi jika tidak memenuhi
syarat minimal tersebut. Maka anak-anak tersebut harus mengulang pelajaran.

6) Sebagai bahan informasi dalam memberikan bimbingan tentang jenis pendidikan yang
cocok terhadap anak tersebut. Dengan evaluasi yang kita laksanakan dapat kita ketahui segala
potensi yang dimiliki oleh anak. Berdasarkan potensi-potensi yang dimiliki oleh seorang anak
dapat diramalkan jurusan apakah yang paling cocok untuk anak-anak tersebut di kemudian
hari. Dengan jalan ini, dapatlah dihindari adanya salah pilih dalam penentuan jurusan. Dan
dengan demikian dapat pula dihindari pembuangan biaya yang sia-sia karena pilihan yang
tidak tepat.

Evaluasi menurut syarat-syarat psikologis bertujuan agar guru mengenal siswa


selengkap mungkin dan siswa mengenal dirinya seutuhnya. Disamping itu evaluasi juga
berguna untuk mempertinggi hasil pengajaran, karena itu evaluasi tidak dapat dipisahkan dari
belajar dan mengajar, dan intinya adalah evaluasi belajar dengan tujuan untuk
memperbaikinya. Evaluasi harus dilakukan oleh semua yang bersangkutan, bukan hanya guru
tapi juga siswa. Maka tujuan evaluasi pembelajaran meliputi:
a. Untuk melihat produktivitas dan efektivitas kegiatan belajar mengajar;
b. Untuk memperbaiki dan menyempurnakan kegiatan guru;
c. Untuk memperbaiki, menyempurnakan dan mengembangkan program belajar
mengajar;
d. Untuk mengetahui kesulitan-kesulitan apa yang dihadapi oleh sisws selama kegiatan
belajar dan mencarikan jalan keluarnya;
e. Untuk menempatkan siswa dalam situasi belajar mengajar yang tepat sesuai dengan
kemampuannya.2
C. Jenis evaluasi pembelajaran

22
Anas sudjono(1995) pemgantar evaluasi pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
1. Evaluasi perencanaan dan pengembangan. Hasil evaluasi ini sangat
diperlukan untuk mendisain program pembelajaran. Sasaran utamanya adalah
memberikan bantuan tahap awal dalam penyusunan program pembelajaran.
Persoalan yang disoroti menyangkut tentang kelayakan dan kebutuhan. Hasil
evaluasi ini dapat meramalkan kemungkinan implementasi program dan
tercapainya keberhasilan program pembelajaran. Pelaksanaan evaluasi dilakukan
sebelum program sebenarnya disusun dan dikembangkan.
2. Evaluasi monitoring, yaitu untuk memeriksa apakah program pembelajaran
mencapai sasaran secara efektif dan apakah program pembelajaran terlaksana
sebagaimana mestinya. Hasil evaluasi ini sangat baik untuk mengetahui
kemungkinan pemborosan sumber-sumber dan waktu pelaksanaan
pembelajaran, sehingga dapat dihindarkan.
3. Evaluasi dampak, yaitu untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh suatu
program pembelajaran. Dampak ini dapat diukur berdasarkan kriteria keberhasilan
sebagai indikator ketercapaian tujuan program pembelajaran.
4. Evaluasi efisiensi-ekonomis, yaitu untuk menilai tingkat efisiensi program
pembelajaran. Untuk itu, diperlukan perbandingan antara jumlah biaya,
tenaga dan waktu yang diperlukan dalam program pembelajaran dengan
program lainnya yang memiliki tujuan yang sama.
5. Evaluasi program komprehensif, yaitu untuk menilai program pembelajaran
secara menyeluruh, seperti pelaksanaan program, dampak program, tingkat
keefektifan dan efisiensi.Sedangkan penilaian proses dan hasil belajar, dapat
dibagi menjadi empat jenis, yaitu penilaian formatif, penilaian sumatif, penilaian
diagnostik, dan penilaian penempatan.
Adapun pembagian lain dari jenis-jenis evaluasi pembelajaran dapat
dibagi kedalam bagian-bagian sebagai berikut:
1) Jenis evaluasi berdasarkan tujuan dibedakan atas lima jenis evaluasi:
a. Evaluasi diagnostik, evaluasi yang ditujukan untuk menelaah kelemahan-
kelemahan siswa beserta faktor-faktor penyebabnya.
b. Evaluasi selektif, adalah evaluasi yang digunakan untuk memilih siswa yang
paling tepat sesuai dengan kriteria program kegiatan tertentu.
c. Evaluasi penempatan, adalah evaluasi yang digunakan untuk menempatkan
siswa dalam program pendidikan yang sesuai dengan karakteristik siswa.
d. Evaluasi formatif, adalah evaluasi yang dilaksanakan untuk memperbaiki
dan meningkatkan proses belajar mengajar.
e. Evaluasi sumatif, adalah evaluasi yang dilakukan untuk menentukan hasil
dan kemajuan berkarya siswa.

2) Jenis evaluasi berdasarkan sasaran, di bagi menjadi tiga bagian yaitu:

a. Evaluasi konteks, adalah evaluasi yang ditujukan untuk mengukur konteks


program baik mengenai rasional tujuan, latar belakang program, maupun
kebutuhan –kebutuhan yang muncul dalam perencanaan.

b. Evaluasi input, adalah evaluasi yang ditujukan untuk meihat proses


pelaksanaan, baik mengenai kelancaraan proses, kesesuain dengan rencana, faktor
pendukung dan faktor hambatan yang muncul dalam proses pelaksanaan.
c. Evaluasi hasil atau produk, adalah evaluasi yang diarahkan untuk melihat
proses hasil program yang dicapai sebagai dasar untuk menentukan keputusan
akhir, diperbaiki, dimodifikasi, ditingkatkan, atau dihentikan.

3) Jenis evaluasi berdasarkan lingkup pembelajaran, dibagi menjadi tiga


bagian, yaitu sebagai berikut:
a. Evaluasi program pembelajaran, adalah evaluasi yang mencakup terhadap
tujuan pembelajaran, isi program pembelajaran, starategi belajar, aspek-aspek
program pemebelajaran yang lain.
b. Evaluasi proses pembelajaran, adalah evaluasi yang mencakup kesesuain
antara proses pembelajaran dengan garis besar pembelajaran yang ditetepkan,
kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, kemampuan siswa
mengikuti proses pembelajaran.
c. Evaluasi hasil pembelajaran, adalah evaluasi yang mencakup tingkat
penguasaan siswa terhadap tujuan pembelajaran yang ditetapkan, baik umum
maupun khusus, ditinjau dari aspek afektif dan psikomotorik.

D. Bentuk Evaluasi Pembelajaran


a. Bentuk evaluasi pembelajaran produk
b. Bentuk evaluasi fortofolio
c. Bentuk evaluasi proyek
d. Bentuk evaluasi unjuk kerja
e. Bentuk evaluasi tertulis

E. Langkah-langkah pengembangan evaluasi pembelajaran


Langkah-langkah pokok dalam pengembangan evaluasi pembelajaran meliputi: (1)
menentukan tujuan evaluasi; (2) mengidentifikasi kompetensi yang akan diukur; (3)
mengidentifikasi hasil belajar dan indikator-indikator; (4) membuat tabel spesifikasi (kisi-
kisi); dan (5) menulis alat evaluasi yang relevan dengan kisi-kisi tes. Langkah-langkah
tersebut secara terinci akan diuraikan berikut ini:
a. Menentukan tujuan evaluasi
Langkah pertama yang harus dilakukan oleh seorang pengembang alat evaluasi adalah
menentukan tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan evaluasi tersebut. Tujuan ini akan
menentukan jenis/model dan karakter dari alat evaluasi yang akan dikembangkan. Ada
empat kemungkinan tujuan dilakukan kegiatan evaluasi, yaitu : (a) evaluasi dengan
tujuan memperbaiki kinerja atau proses pembelajaran. Evaluasi ini sering disebut
evaluasi formatif. (b) evaluasi dengan tujuan untuk menentukan keberhasilan yang
dicapai oleh siswa.(c) Evaluasi ini kesulitan yang dihadapi siswa dalam mempelajari
suatu pelajaran. Evaluasi ini sering disebut evaluasi diagnostik. (d) evaluasi dengan
tujuan untuk menempatkan siswa dalam posisi yang sesuai dengan kemampuannya.
b. Mengidentifikasi kompetensi yang akan diukur
Kompetensi merupakn pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai dasar yang
direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Seorang siswa dikatakan
kompeten apabila ia memiliki pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai dasar untuk
melakukan sesuatu setelah melalui proses pembelajaran, yang secara sistematis dipola
atau dikondisikan.
c. Membuat tabel spesifikasi (kisi-kisi)
F. Prinsip Evaluasi
Evaluasi hasil belajar dikatakan terlaksana dengan baik apabila dalam pelaksanaannya
senantiasa berpegang pada tiga prinsip dasar berikut ini.

1) Prinsip Keseluruhan

Yang dimaksud dengan evaluasi yang berprinsip keseluruhan atau menyeluruh atau
komprehensif adalah evaluasi tersebut dilaksanakan secara bulat, utuh, menyeluruh.
Maksud dari pernyataan ini adalah bahwa dalam pelaksanaannya evaluasi tidak dapat
dilaksanakan secara terpisah, tetapi mencakup berbagai aspek yang dapat
menggambarkan perkembangan atau perubahan tingkah laku yang terjadi pada diri
peserta didik sebagai makhluk hidup dan bukan benda mati.

Dalam hubungan ini, evaluasi diharapkan tidak hanya menggambarkan aspek kognitif,
tetapi juga aspek psikomotor dan afektif pun diharapkan terangkum dalam evaluasi. Jika
dikaitkan dengan mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, penilaian bukan hanya
menggambarkan pemahaman siswa terhadap materi ini, melainkan juga harus dapat
mengungkapkan sudah sejauh mana peserta didik dapat menghayati dan
mengimplementasikan materi tersebut dalam kehidupannya.Jika prinsip evaluasi yang
pertama ini dilaksanakan, akan diperoleh bahan-bahan keterangan dan informasi yang
lengkap mengenai keadaan dan perkembangan subjek subjek didik yang sedang
dijadikan sasaran evaluasi.

2) Prinsip Kesinambungan
Istilah lain dari prinsip ini adalah kontinuitas. Penilaian yang berkesinambungan ini
artinya adalah penilaian yang dilakukan secara terus menerus, sambung-
menyambung dari waktu ke waktu. Penilaian secara berkesinambungan ini akan
memungkinkan si penilai memperoleh informasi yang dapat memberikan gambaran
mengenai kemajuan atau perkembangan peserta didik sejak awal mengikuti program
pendidikan sampai dengan saat-saat mereka mengakhiri program-program
pendidikan yang mereka tempuh.

3) Prinsip Objektivitas

Prinsip objektivitas mengandung makna bahwa evaluasi hasil belajar terlepas dari
faktor-faktor yang sifatnya subjektif. Orang juga sering menyebut prinsip objektif ini
dengan sebutan “apa adanya”. Istilah apa adanya ini mengandung pengertian bahwa
materi evaluasi tersebut bersumber dari materi atau bahan ajar yang akan diberikan
sesuai atau sejalan dengan tujuan instruksional khusus pembelajaran. Ditilik dari
pemberian skor dalam evaluasi, istilah apa adanya itu mengandung pengertian bahwa
pekerjaan koreksi, pemberian skor, dan penentuan nilai terhindar dari unsur-unsur
subjektivitas yang melekat pada diri tester. Di sini tester harus dapat mengeliminasi
sejauh mungkin kemungkinan-kemungkinan “hallo effect” yaitu jawaban soal dengan
tulisan yang baik mendapat skor lebih tinggi daripada jawaban soal yang tulisannya
lebih jelek padahal jawaban tersebut sama. Demikian pula “kesan masa lalu” dan
lain-lain harus disingkirkan jauh-jauh sehingga evaluasi nantinya menghasilkan nilai-
nilai yang objektif.
Dengan kata lain, tester harus senantiasa berpikir dan bertindak wajar menurut
keadaan yang senyatanya, tidak dicampuri oleh kepentingan-kepentingan yang
sifatnya subjektif. Prinsip ini sangat penting sebab apabila dalam melakukan
evaluasi, subjektivitas menyelinap masuk dalam suatu evaluasi, kemurnian pekerjaan
evaluasi itu sendiri akan ternoda.
G. Evaluasi menurut Kurikulum 2013
Evaluasi pendidikan dikelompokan dalam tiga cakupan penting yaitu evaluasi
pembelajaran, evaluasi program, dan evaluasi sistem. Hal ini sesuai dengan pasal 57
ayat 2, UURI No. 20 Tahun 2003, evaluasi dilakukan terhadap peserta didik,
lembaga, dan program pendidikan pada jalur formal dan non formal untuk semua
jenjang satuan dan jenis pendidikan.
Menurut seorang guru, evaluasi pembelajaran adalah media yang takterpisahkan dari
kegiatan mengajar, karena melalui evaluasi, seorang guru akan mendapat informasi
tentang pencapai hasil belajar.
Secara garis besar, evaluasi pembelajaran dibedakan menjadi tiga macam perluasan,
yaitu pencapaian akademik, kecakapan (aptitude) dan penyesuaian personal sosial.
Syarat dan Tujuan Evaluasi
 Ada 6 tujuan evaluasi yang berkaitan dengan belajar mengajar. Keenam
tujuan evaluasi adalah sebagai berikut :
a. Menilai ketercapaian tujuan.
b. Mengukur macam-macam aspek belajar yang bervariasi.
c. Sebagai sarana (means) untuk mengetahui apa yang telah siswa ketahui.
d. Motivasi belajar siswa.
e. Menyediakan informasi untuk tujuan bimbingan dan konseling.
f. Menjadikan hasil evaluasi sebagai dasar perubahan kurikulum.
Bentuk kedua suatu evaluasi adalah alat non-tes. Alat non-tes ini digunakan untuk
mengevaluasi penampilan dan aspek-aspek belajar efektif dari siswa. Alat observasi
ini dapat berupa chack list, skala racing, dan beberapa kartu skor. Alat evaluasi lain
yang termasuk non-tes adalah angket atau koesioner.

 Evaluasi dalam belajar mengajar


Evaluasi merupakan bagian dari proses belajar mengajar yang secara keseluruhan
tidak dapat dipisahkan dari kegiatan mengajar. Pasal 58 ayat (1) UU RI No.20 tahun
2003 tentang sisdiknas, yang menyatakan evaluasi hasil belajar peserta didik
dilakukan oleh pendidik untuk memantau proses, kemajuan dan perbaikan hasil
belajar peserta didik secara berkesinambungan.
Ada empat pertimbangan yang perlu diperhatikan oleh seorang guru dalam
melakukan evaluasi belajar. Keempat pertimbangan tersebut yaitu :
a. Mengidentifikasi tujuan
b. Menentukan pengalaman
c. Menentukan standar
d. Mengembangkan keterampilan dan mengambil keputusan.
Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki
kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif,
kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara,dan peradaban dunia.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
evaluasi adalah proses yang sistematis dari pengumpulan, analisis, dan interpretasi
informasi/ data untuk menentukan sejauh mana siswa telah mencapai tujuan
pembelajaran.
Fungsi evaluasi: fungsi formatif, sumatif, seleksi dan penempatan, dan diagnostik
 Tujuan evaluasi :
a. Untuk melihat produktivitas dan efektivitas kegiatan belajar mengajar;
b. Untuk memperbaiki dan menyempurnakan kegiatan guru;
c. Untuk memperbaiki, menyempurnakan dan mengembangkan program belajar
mengajar;
d. Untuk mengetahui kesulitan-kesulitan apa yang dihadapi oleh sisws selama
kegiatan belajar dan mencarikan jalan keluarnya;
e. Untuk menempatkan siswa dalam situasi belajar mengajar yang tepat sesuai
dengan kemampuannya.
 Bentuk dan tujuan evaluasi :
a. Bentuk evaluasi pembelajaran produk
b. Bentuk evaluasi fortofolio
c. Bentuk evaluasi proyek
d. Bentuk evaluasi unjuk kerja
e. Bentuk evaluasi tertulis
 Evaluasi dalam K13
Evaluasi pendidikan dikelompokan dalam tiga cakupan penting yaitu
evaluasi pembelajaran, evaluasi program, dan evaluasi sistem. Hal ini sesuai dengan
pasal 57 ayat 2, UURI No. 20 Tahun 2003, evaluasi dilakukan terhadap peserta didik,
lembaga, dan program pendidikan pada jalur formal dan non formal untuk semua
jenjang satuan dan jenis pendidikan.
Menurut seorang guru, evaluasi pembelajaran adalah media yang takterpisahkan dari
kegiatan mengajar, karena melalui evaluasi, seorang guru akan mendapat informasi
tentang pencapai hasil belajar.
DAFTAR PUSTAKA

Sudijono, Anas. (1995). Pengantar evaluasi pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

http://tugasanakperkuliahan.blogspot.com/2017/01/evaluasi-pembelajaran-kurikulum-
2013.html?=1

https://www.academia.edu/32786152/MAKALAH_EVALUASI_PEMBELAJARAN

Anda mungkin juga menyukai