(RPP)
A. Kompetensi Inti
KI. 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI. 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI. 3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI. 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1
3.4.1.1 Diberikan suatu permasalahan tentang kejadian tunggal dan kejadian
majemuk sebagai himpunan bagian dari ruang sampel, siswa dapat
membedakan kejadian tunggal dan kejadian majemuk
3.4.1.2 Siswa dapat memberikan contoh kejadian tunggal dan kejadian majemuk,
setelah dapat membedakan kejadian tunggal dan kejadian majemuk
Pertemuan 2
3.4.2.1 Diberikan suatu permasalahan tentang kejadian majemuk, siswa dapat
mengidentifikasi kejadian bersyarat dan dua kejadian yang saling bebas
3.4.3.1 Siswa dapat menentukan peluang suatu kejadian bersyarat setelah
mengidentifikasi kejadian majemuk dari percobaan acak
3.4.4.1 Siswa dapat menentukan peluang dua kejadian yang saling bebas setelah
menentukan peluang suatu kejadian bersyarat
4.4.1.1 Siswa dapat memodelkan masalah yang berkaitan dengan peluang suatu
kejadian bersyarat dan dua kejadian yang saling bebas
4.4.1.2 Siswa dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peluang suatu
kejadian bersyarat dan dua kejadian yang saling bebas
4.4.1.3 Siswa dapat menginterpretasikan penyelesaian masalah yang berkaitan
dengan peluang suatu kejadian bersyarat dan dua kejadian yang saling bebas
Pertemuan 3
3.4.5.1 Diberikan suatu permasalahan tentang kejadian majemuk, siswa dapat
membedakan dua kejadian yang tidak saling lepas dan dua kejadian yang
saling lepas
3.4.5.2 Setelah dapat membedakan dua kejadian yang tidak saling lepas dan dua
kejadian yang saling lepas, siswa dapat memberikan contoh dua kejadian
yang tidak saling lepas
3.4.5.3 Setelah dapat membedakan dua kejadian yang tidak saling lepas dan dua
kejadian yang saling lepas, siswa dapat memberikan contoh dua kejadian
yang saling lepas
3.4.6.1 Siswa dapat menentukan peluang dua kejadian tidak saling lepas setelah
mengidentifikasi dua kejadian yang tidak saling lepas dan dua kejadian yang
saling lepas
3.4.6.2 Siswa dapat menentukan peluang dua kejadian saling lepas setelah dapat
menentukan peluang dua kejadian tidak saling lepas
3.4.6.1 Siswa dapat menentukan peluang dua kejadian tidak saling lepas setelah
mengidentifikasi dua kejadian yang tidak saling lepas dan dua kejadian yang
saling lepas
3.4.6.2 Siswa dapat menentukan peluang dua kejadian saling lepas setelah dapat
menentukan peluang dua kejadian tidak saling lepas
4.4.2.1 Siswa dapat memodelkan masalah yang berkaitan dengan peluang dua
kejadian yang saling lepas
4.4.2.2 Siswa dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peluang dua
kejadian yang saling lepas
4.4.2.3 Siswa dapat menginterpretasikan penyelesaian masalah yang berkaitan
dengan peluang dua kejadian yang saling lepas
D. Materi Pembelajaran
PELUANG KEJADIAN MAJEMUK
1. Kejadian Sederhana/Elementer
Kejadian sederhana adalah kejadian yang mempunyai satu kemungkinan hasil.
Contoh:
kejadian terambilnya sebuah kartu as kriting dari kartu bridge atau kartu remi
2. Kejadian Majemuk
Definisi :
Kejadian majemuk dibentuk dari dua atau lebih kejadian tunggal yang dioperasikan
menjadi satu kejadian baru. Operasi yang dimaksud adalah operasi antar himpunan yaitu:
Operasi gabungan (union), dilambangkan dengan
Operasi irisan (intersection), dilambangkan dengan
Contoh:
a. Kejadian terambilnya sebuah kartu as dan sebuah kartu raja
b. Kejadian terambilnya sebuah kartu as atau sebuah kartu raja
c. Kejadian terambilnya sebuah kartu as atau sebuah kartu wajik
d.
Terambilnya dua bola merah dan satu bola putih pada pengambilan tiga bola
sekaligus dalam sebuah kotak yang terisi enam bola merah dan empat bola putih.
3. Peluang Kejadian Bersyarat
Kejadian A terjadi jika diketahui kejadian B telah terjadi ditulis A|B. Sebaliknya,
kejadian B terjadi jika diketahui kejadian A telah terjadi ditulis B|A. Kejadian tersebut
merupakan kejadian bersyarat.
Proses terbentuknya kejadian bersyarat A|B diperlihatkan dengan diagram Venn
pada gambar berikut.
S A B B
terjadinya kejadian A P A | B P A .
Peluang terjadinya kejadian A dan B yang tidak saling bebas (dependent events) adalah
( ) = (|) () atau ( ) = (|) ()
1
4
5 3
6
2
Jika A dan B adalah dua kejadian yang berada dalam ruang sampel S, maka
peluang kejadian A atau B yang terjadi ditentukan dengan aturan:
P A B P( A) P( B) P( A B)
Contoh Permasalahan:
Sebuah kartu diambil secara acak dari 1 set kartu bridge. Berapa peluang munculnya
kartu bergambar hati atau kartu bergambar wajah?
Jawab:
Misalnya,
n( A) 13 1
A adalah kejadian yang terambil kartu bergambar hati, maka P( A)
n( S ) 52 4
n( B) 12
B adalah kejadian yang terambil kartu bergambar wajah, maka P( B)
n( S ) 52
3
Terdapat 3 gambar wajah pada kartu bergambar hati, maka ( ) = 52
13 12 3 22
( ) = () + () ( ) = + =
52 52 52 52
22
Jadi, peluang munculnya kartu bergambar hati atau kartu bergambar wajah adalah 52
S
A B
2
3 4
6
5 1
Jika A dan B adalah dua kejadian yang saling lepas, maka peluang gabungan
dua kejadian yang saling lepas itu ditentukan dengan aturan:
P A B P( A) P( B)
Contoh Permasalahan:
Sebuah kartu diambil secara acak dari 1 set kartu bridge. Berapa peluang yang
terambil itu adalah kartu bergambar sekop atau kartu berwarna merah?
Jawab:
Misalnya,
A adalah kejadian yang terambil kartu bergambar sekop, maka n (A) = 13
() 13 1
() = = =
() 52 4
B adalah kejadian yang terambil kartu berwarna merah, maka n (B) = 26
() 26 1
() = = =
() 52 2
Karena A dan B merupakan dua kejadian yang saling lepas, maka :
( ) = () + ()
1 1 3
( ) = + =
4 2 4
Jadi, peluang yang terambil itu kartu bergambar sekop atau kartu berwarna merah
3
adalah 4
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan Saintifik
Pertemuan ke-2
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
Pendahuluan 1. Guru memberi salam sebelum memulai pelajaran dan 10 menit
memandu siswa berdoa.
2. Guru memeriksa kehadiran siswa dengan menanyakan
kepada ketua kelas siapa yang tidak hadir.
3. Guru mengkondisikan siswa untuk mengikuti pembelajaran,
misalnya dengan menanyakan:
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
Apakah kalian sudah siap mengikuti kegiatan pembelajaran
hari ini?
Kalau sudah siap silahkan masukan buku pelajaran lain yang
tidak digunakan dan perhatikan ke depan.
4. Apersepsi
Melalui proses tanya jawab, guru memberikan apersepsi
mengenai:
a. Dua himpunan A dan B yang saling beririsan disimbolkan
dengan .
b. Diagram Venn yang memvisualisasikan dua himpunan
yang saling beririsan.
c. Menentukan peluang kejadian tunggal dari suatu
percobaan.
d. Makna dari simbol kejadian bersyarat A|B dan B|A.
5. Guru menunjuk secara acak beberapa siswa untuk
menjawabnya.
6. Motivasi
Peluang suatu penerbangan yang telah terjadwal teratur
berangkat tepat waktu adalah 0,83. Peluang sampai tepat
waktu 0,82. Peluang berangkat dan sampai tepat waktu
0,78. Berapakah peluang bahwa pesawat:
a. sampai tepat waktu jika diketahui berangkat tepat
waktu?
b. berangkat tepat waktu jika diketahui sampai tepat
waktu?
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu menentukan
peluang kejadian bersyarat (conditional events) dan peluang
dua kejadian yang tidak saling bebas (dependent events)
8. Guru mengintruksikan setiap 2 siswa untuk bergabung dengan
pasangan diskusinya.
9. Guru meminta setiap perwakilan kelompok mengambil
amplop yang berisi ilustrasi percobaan, LKS 2 dan kertas
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
karton kemudian guru meminta siswa melaksanakan setiap
kegiatan pada LKS 2.
Kegiatan Kegiatan 1 70 menit
Inti 1. Guru memberikan berbagai macam percobaan kejadian
majemuk.
2. Siswa mengamati dua kejadian yang diberikan kemudian
mengidentifikasi apakah dua kejadian tersebut saling
mempengaruhi atau tidak.
3. Guru bersama siswa membahas tentang mengidentifikasi
apakah dua kejadian tersebut saling mempengaruhi atau tidak.
4. Guru memberikan informasi tentang dua kejadian bersyarat
dan dua kejadian saling bebas.
Kegiatan 2
Mengamati
1. Dari LKS kegiatan 2 yang diberikan guru, siswa mengamati
ilustrasi percobaan.
Percobaan 1
Dua kartu diambil satu persatu dari tumpukan kartu
bridge. Misalkan A kejadian munculnya As pada
pengambilan pertama dan B kejadian munculnya kartu
As, Queen, King pada pengambilan kedua.
Percobaan 2
Dua buah dadu dilempar bersamaan sebanyak satu kali.
Misalkan A kejadian munculnya jumlah kedua mata
dadu adalah 7 dan B kejadian munculnya salah satu
mata dadu adalah 5.
Mengasosiasi
11. Siswa membandingkan hasil yang mereka peroleh pada
langkah 5 dengan hasil yang mereka peroleh menggunakan
aturan peluang kejadian bersyarat yang sudah mereka
temukan.
12. Siswa menentukan hubungan antara (|) dengan ()
yaitu bahwa hubungan tersebut secara matematis menyatakan
terjadinya kejadian B mempengaruhi terjadinya kejadian A
atau dengan kata lain kejadian A dan B tidak saling bebas.
Mengkomunikasikan
13. Salah satu perwakilan kelompok mempesentasikan hasil
diskusi LKS 2 di depan kelas dan siswa lain memberikan
tanggapan.
14. Guru mengkonfirmasi jawaban siswa serta mengklarifikasi
jika ada jawaban yang kurang tepat.
15. Siswa bersama guru menyelesaikan permasalahan yang
diberikan pada awal pembelajaran (ditampilkan pada slide
power pint).
Kegiatan 3
Mengamati
16. Dari LKS kegiatan 3 yang diberikan guru, siswa mengamati
ilustrasi percobaan.
Percobaan 1
Sebuah koin dan sebuah dadu dilambungkan bersamaan
satu kali. Misalkan A kejadian munculnya gambar pada
koin dan B kejadian munculnya bilangan genap pada dadu.
Percobaan 2
Percobaan 3
Sebuah kotak berisi 3 bola merah dan 2 bola kuning. Dari
kotak dambil dua bola satu persatu dengan pengembalian.
Misalkan A kejadian terambilnya bola merah pada
pengambilan pertama dan B kejadian terambilnya bola
merah pada pengambilan kedua.
Menanya
18. Dari kegiatan mengamati tersebut , diharapkan timbul
pertanyaan dalam pikiran siswa, misalnya:
c. Bagaimanakah hubungan antara kejadian A dan B secara
matematis jika dua kejadian tersebut saling bebas?.
d. Bagaimana cara menentukan peluang dua kejadian yang
saling bebas?. Apakah cara menentukan peluangnya sama
dengan kejadian tidak saling bebas?
Mencoba
19. Percobaan 1
Siswa menentukan semua kemungkinan hasil yang terjadi
() dan menentukan banyaknya kemungkinan hasil yang
terjadi () dari percobaan pelambungan sebuah koin dan
sebuah dadu bersamaan satu kali. Siswa dapat menggunakan
bantuan tabel ataupun diagram pohon untuk menentukannya.
Percobaan 2
Siswa menentukan banyaknya kemungkinan hasil yang
terjadi () dari percobaan pengambilan kartu dari setumpuk
kartu bridge .
Percobaan 3
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
Siswa menentukan banyaknya bola () dalam kotak.
20. Percobaan 1
Siswa menentukan peluang kejadian munculnya gambar pada
koin / ().
Percobaan 2
Siswa menentukan peluang kejadian munculnya kartu As/
().
Percobaan 3
Siswa menentukan peluang kejadian terambilnya bola merah
pada pengambilan pertama/ ().
21. Percobaan 1
Siswa menentukan peluang kejadian munculnya bilangan
genap pada dadu / ().
Percobaan 2.
Siswa menentukan peluang kejadian munculnya kartu Sekop /
().
Percobaan 3
Siswa menentukan peluang kejadian terambilnya bola merah
pada pengambilan kedua/ ().
22. Siswa menentukan peluang kejadian A dan kejadian B /
( ). (Hanya untuk percobaan 1 dan percobaan 2)
23. Siswa menentukan (|) dan (|).
Mengasosiasi
24. Siswa menentukan hubungan antara (|) dengan () dan
(|) dengan () dan menganalisis hubungan antara hasil
pada langkah 7 dengan dua kejadian saling bebas yaitu bahwa
dua kejadian dikatakan kejadian saling bebas apabila
memenuhi hubungan yang sudah ditentukan pada langkah 7
atau dengan kata lain apabila dua kejadian dikatakan kejadian
saling bebas maka secara matematis dapat dinyatakan dalam
(hasil yang diperoleh pada langkah 7).
25. Dari LKS kegiatan 3, siswa mendapatkan kesimpulan bahwa :
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
Dua kejadian dikatakan saling bebas apabila memenuhi
hubungan (|) = () dan (|) = ().
Mencoba
26. Siswa mensubstitusikan hasil yang mereka peroleh pada
langkah 7 pada aturan peluang dua kejadian tidak saling lepas
yaitu ( ) = (|) () dan ( ) = (|)
() sehingga diperoleh ( ) = () () dan
( ) = () ().
27. Siswa menentukan peluang kejadian A dan kejadian B
menggunakan aturan peluang yang sudah ditemukan pada
langkah sebelumnya.
Mengasosiasi
28. Siswa menentukan dan menganalisis hubungan antara hasil
yang telah diperoleh pada langkah 5 dengan hasil yang telah
diperoleh pada langkah 9. (Hanya untuk percobaan 1 dan
percobaan 2)
29. Siswa menuliskan kesimpulan bahwa:
Untuk menentukan peluang dua kejadian saling bebas,
tidak perlu menentukan peluang irisan dari dua kejadian
tersebut tetapi langsung dengan menentukan hasil kali
masing-masing peluang kejadiannya yaitu:
( ) = () ()
Mengkomunikasikan
30. Salah satu perwakilan kelompok mempesentasikan hasil
diskusi LKS 3 di depan kelas dan siswa lain memberikan
tanggapan.
31. Guru mengkonfirmasi jawaban siswa serta mengklarifikasi
jika ada jawaban yang kurang tepat.
32. Siswa bersama guru menyelesaikan permasalahan yang
diberikan pada awal pembelajaran (ditampilkan pada slide
power point).
Penutup 1. Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran mengenai 10 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
dua kejadian saling bebas dan cara menentukan peluangnya.
a. Peluang kejadian A jika diketahui kejadian B telah terjadi
dinyatakan dengan (|) dan ditentukan oleh:
(|) = (
( )
)
(|) = (
( )
)
.................................. ..
NIP. ... NIP. .