Anda di halaman 1dari 299

PROYEK PEMBANGUNAN

GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM


Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

Manajemen Konstruksi

Konsultan Perencana
BAB 1
PEKERJAAN ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

BAB

1
PEKERJAAN ARSITEKTUR

BAGIAN I : PERSYARATAN TEKNIS UMUM

1. Lingkup
Persyaratan Teknis Umum ini merupakan persyaratan dari segi teknis yang
secara umum berlaku untuk seluruh segi teknis yang secara umum berlaku untuk
seluruh bagian pekerjaan dimana persyaratan ini bisa diterapkan.
Persyaratan Teknis ini membentuk suatu kesatuan dengan Persyaratan Teknis
Khusus I dan secara bersama-sama merupakan persyaratan dari segi teknis bagi
seluruh bagian pekerjaan sebagaimana diungkapkan dalam satu atau lebih dari
dokumen-dokumen berikut ini :
ƒ Gambar-gambar Pelelangan/Pelaksanaan
ƒ Persyaratan teknis Umum/Khusus
ƒ Perincian Volume pekerjaan/Perincian Penawaran
ƒ Dokumen-dokumen Pelelangan/Pelaksanaan yang lain
Dalam hal dimana bagian dari Persyaratan Teknis ini, yang tidak dapat diterapkan
pada satu dokumen pun dari pasal 1.2. diatas maka bagian dari Persyaratan
Teknis Umum tersebut dengan sendirinya dianggap tidak berlaku.
2. Referensi
Atas seluruh bagian pekerjaan dalam perjanjian kerja ini, kecuali secara khusus
dipersyaratkan lain dalam satu atau lebih dokumen dari dokumen
pelelangan/pelaksanaan, berlaku :
ƒ Undang-undang/Keputusan Presiden
ƒ Peraturan/Surat Keputusan dari Departemen/Intansi yang berwenang
ƒ Peraturan Daerah
ƒ Standar/Norma/Pedoman
Yang berlaku di Indonesia untuk bagian pekerjaab yang bersangkutan dimana
tersebut tapi terbatas pada yang berikut ini :
Subyek Referensi
Umum : Peraturan Bangunan Nasional Th. 1978
Bahan-bahan Umum : NI-3 Th. 1956
Kapur Bahan Bangunan : NI-7
Semen Portland : NI-8
Bata Merah : NI-10

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 1


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

Umum : NI-18
Tras dan Semen Merah : NI-20
Semen Portland : SII.0013-81
Bata Merah : SII.0021-78
Kapur Bahan Bangunan : SII.0024-80
Logam : SII.0085-75
Semen Pozolan Kapur : SII.0131-75
Semen Portland Pozolan : SII.0146-75
Besi Tuang Kelabu : SII.0148-76
Baja Karbon : SII.0163-76
Logam : SII-0148-76
Baja Siku : SII.0163-77
Las Pipa : SII.0164-77
Besi Tuang Kelabu : SII.0167-77
Kawat Las : SII.0192-78
Besi Strip : SII.0193-78
Paku : SII.0194-81
Pengantar Tembaga dan Aluminium: SII.0206-78
Umum : SII.0242-80
Umum : SII.0260-79
Cat Dasar Meni : SII.0283-80
Semen : SII.0287-80
Logam : SII.0291-80
Pipa Baja Karbon : SII.0295-80
Pipa Union : SII.0296-80
Baja Karbon Cor : SII.0297-80
Besi Cor : SII.0298-80
Paku Keling : SII.0299-80
Baja Siku : SII.0300-80
Baja : SII.0302-80
Besi Cor : SII.0303-80
Logam : SII.0318-80
Logam : SII.0319-80
Sekrup : SII.0320-80
Baja Tulang : SII.0321-80
Logam : SII.0392-80
Logam : SII.0393-80

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 2


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

Logam : SII.0394-80
Logam : SII.0395-80
Logam : SII.0396-80
Logam : SII.0397-80
Logam : SII.0398-80
Logam : SII.0399-80
Besi Tulang Kelabu : SII.0400-80
Logam : SII.0401-80
Logam : SII.0402-80
Logam : SII.0403-80
Aluminium Trusi : SII.0405-80
Kunci : SII.0406-80
Engsel : SII.0407-80
Kunci : SII.0408-80
Kunci : SII.0409-80
Baja : SII.0410-80
Cat : SII.0480-81
Cat : SII.0481-81
Cat : SII.0482-81
Cat : SII.0483-81
Cat : SII.0484-81
Cat : SII.0485-81
Cat : SII.0486-81
Cat : SII.0487-81
Cat : SII.0488-81
Cat : SII.0489-81
Cat : SII.0490-81
Cat : SII.0491-81
Cat : SII.0492-81
Cat : SII.0493-81
Logam : SII.0494-81
Besi dan Baja : SII.0541-81
Cat : SII.0544-81
Cat : SII.0546-81
Cat : SII.0548-81
Cat : SII.0549-81
Cat : SII.0550-81

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 3


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

Cat : SII.0551-81
Mur dan Baut : SII.0552-81
Baja : SII.0693-82
Baja : SII.0694-82
Aluminium : SII.0695-82
Dalam hal ini dimana bagian pekerjaan yang persyaratan teknisnya tidak diatur
dalam persyaratan teknis umum/khusus maupun salah satu dari ketentuan yang
disebutkan dalam pasal 2.1. diatas, maka untuk bagian perkerjaan tesebut
pemborong harus mengajukan salah satu dari persyaratan-persyaratan berikut ini
guna disepakati oleh Konsultan MK untuk dipakai sebagai pedoman persyaratan
teknis :
ƒ Standar/Norma/Kode/Pedoman yang bisa diterapkan pada bagian pekerjaan
bersangkutan, yang diterbitkan oleh Instansi/ Institusi/ Asosiasi
Profesi/Asosiasi Produsen/ Lembaga pegujian ataupun Badan-badan yang
bersifat internasional ataupun nasional dari Negara lain, sejauh bahwa atas
hal tersebut diperoleh kesepakatan dari Konsultan MK.
ƒ Brosur teknis dari Produsen yang didukung oleh Sertifikat dari lembaga
pengujian yang diakui secara nasional dan Internasional.
3. Bahan
3.1 Baru / Bekas
Kecuali diterapkan lain secara khusus,maka semua bahan yang dipergunakan
dalam/untuk pekerjaan ini harus merupakan bahan yang baru, penggunaan bahan
bekas hanya bisa diperkenankan dengan izin tertulis dari Konsultan MK atas
persetujuan Pemberi Tugas.
3.2 Tanda Pengenal
Dalam hal ini dimana pabrik/produsen bahan mengeluarkan tanda pengenal untuk
produk/bahan yang dihasilkannya, ataupun sebagai pengenal
kwalitas/kelas/kapasitas, maka semua bahan dari pabrik/produsen yang
digunakan dalam pekerjaan ini harus mengandung tanda pengenal tersebut,
kecuali ditetapkan lain oleh Konsultan MK. Bahan sejenis dengan fungsi yang
berbeda harus diberi tanda pengenal untuk membedakan satu abahn dari bahan
lain. Tanda pengenal ini bisa berupa warna atau tanda-tanda lain yang mana
harus sesuai dengan referensi pada Pasal 2 Persyaratan Teknis Umum ini kalau
ada diatur disana, atau dalam hal dimana tidak/belum ada pengatur yang jelas
mengenai hal itu, hal ini harus dilaksakan sesuai dengan petunjuk dari Konsultan
MK.
3.3 Merk dagang dan kesetarafan
Peyebutan sesuatu merk dagang bagi suatu bahan/produk didalam persyaratan
teknis, secara umum harus dimengerti sebagai persyaratan kesetarafan kwalitas
penampilan (performance) dari bahan/produk tersebut, yang mana dinyatakan
dengan kata-kata :”atau yang setaraf”.
Kecuali secara khusus disyaratkan lain, maka penggunaan bahan/produk lain
yang dapat dibuktikan mempunyai kwalitas penampilan yang setaraf dengan
bahan/produk yang memakai merk dagang yang disebutkan dapat diterima sejauh
bahwa untuk itu sebelumnya telah diperoleh persetujuan tertulis dari Konsultan
MK atas kesetarafan tersebut.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 4


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

Penggunaan bahan/produk yang disetuju sebagai “setaraf” tidak dianggap


sebagai perubahan pekerjaan dan karenanya perbedaan harga dengan
bahan/produk yang disebutkan merk dagangnya akan diabaikan.
3.4 Penggantian (Subtitusi)
Atas persetujuanPKonsultan MK dan Perencana, Pemborong /Supplier bisa
mengajukan usulan untuk penggantian sesuatu bahan/produk dengan sesuatu
bahan/produk lain dengan penampilan yang berbeda dengan yang
dipersyaratkan, tetapi dengan taraf yang bersamaan.
Dalam persetujuan atas sesuatu penggantian (subtitusi), perbedaan harga yang
ada dengan bahan/produk yang dipersyaratkan akan diperhitungkan sebagai
perubahan pekerjaan, dengan ketentuan sebagai berikut :
ƒ Kecuali dapat dibuktikan bahwa pemborong tidak bersalah/lalai, maka dalam
hal dimana penggantian disebabkan karena kegagalan Pemborong/Supplier
untuk mendapatkan bahan/produk seperti yang dipersyaratkan, maka
perubahan yang bersifat kerja tambah dianggap tidak ada.
3.5 Persetujuan Bahan
Untuk menghindarkan penolakan bahan dilapangan, dianjurkan dengan sangat
agar sesuatu bahan/produk akan dibeli/dipesan/diproduksi terlebih dahulu untuk
diperiksa dan disetujui oleh Konsultan MK sehinggga tidak terjadi penolakan
bahan dilapangan karena diabaikannya produk diatas, sepenuhnya merupakan
tanggung jawab Pemborong/Supplier atas mana tidak dapat diberikan
pertimbangan keringanan apapun.
Adanya persetujuan dengan disertai contoh/ brosur seperti tersebut diatas dan
dengan persyaratannya, serta merta tidak merupakan jaminan akan
diterima/disetujuinya seluruh bahan/produk tersebut dilapangan, sejauh tidak
dapat dibuktikan bahwa seluruh bahan/produk tersebut adalah sesuai dengan
contoh/brosur yang disetujui.
3.6 Contoh
Pada waktu memintakan persetujuan atas bahan/produk kepada Konsultan MK
harus diserahkan contoh dari bahan/produk tersebut dengan ketentuan sebagai
berikut ;
Jumlah contoh
Untuk bahan/produk atas mana tidak dapat diberikan sesuatu sertifikat pengujian
harus diserahkan sejumlah bahan/produk sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan dalam standar produsen pengujian, untuk dijadikan benda uji guna
diserahkan pada badan/Lembaga penguji yang ditunjuk oleh Konsultan MK
Untuk bahan/produk atas mana dapat ditunjukan sertifikat pengujian yang dapat
disetujui/diterima oleh Konsultan MK, harus diserahkan 2 (dua ) buah contoh,
yang masing-masing disertai dengan salinan sertifikat pengujian yang
bersangkutan.
Contoh yang disetujui
Dari contoh yang diserahkan kepada Konsultan MK atas contoh yang telah
memperoleh persetujuan MK harus dibuat suatu keterangan tertulis mengenai
persetujuannya, disamping itu harus dipasangkan tanda pengenal persetujuannya
pada 2 (dua ) buah contoh, yang semuanya akan dipegang oleh Konsultan MK.
Bila dikehendaki Pemborong/Supplier dapat memintakan sejumlah set tambahan
dari contoh berikut tanda pengenal persetujuan dan surat keterangan persetujuan
untuk kepentingan dokumentasinya sendiri.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 5


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

Dalam hal yang demikian, jumlah contoh yang harus diserahkan kepada
Konsultan MK harus ditambah seperlunya sesuai dengan kebutuhan tambahan
tersebut.
Pada waktu Konsultan MK sudah tidak lagi membutuhkan contoh yang disetujui
tersebut untuk pemeriksaan bahan/produk bagi pekerjaan, Pemborong berhak
meminta kembali contoh tersebut untuk dipasangkan pada pekerjaan.
Waktu Persetujuan Contoh
Adalah tanggung jawab dari Pemborong/Supplier untuk mengajukan contoh pada
waktunya, sedemikian sehingga pemberian persetujuan atas contoh tersebut tidak
akan menyebabkan keterlambatan jadwal pengadaan bahan.
Untuk bahan/produk yang persyaratannya tidak dikaitkan dengan kesetarafan
pada sesuatu merek dagang tertentu, keputusan atas contoh akan diberikan oleh
Konsultan MK dalam waktu tidak lebih 10 (sepuluh) hari kerja.
Dalam hal dimana persetujuan tersebut akan melibatkan keputusan tambahan
diluar persyaratan teknis (seperti penentuan model, warna, dll), maka keseluruhan
keputusan akan diberikan dalam waktu tidak lebih dari 21 (dua puluh satu) hari
kerja.
Untuk bahan/produk yang bersifat pengganti (subtitusi), keputusan persetujuan
akan diberikan oleh Konsultan MK dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak
diterimanya dengan lengkap seluruh bahan-bahan pertimbangan.
Untuk bahan/produk yang bersifat peralatan/perlengkapan ataupun produk lain
yang karena sifat/jumlah/harga pengadaan tidak memungkinkan untuk diberikan
contoh dalam bentuk baham/produk jadi, permintaan persetujuan bisa diajukan
berdasarkan brosur dari produk tersebut, yang mana harus dilengkapi dengan :
- Spesifikasi teknis lengkap yang dikeluarkan oleh pabrik/Produsen.
- Surat-surat seperlunya dari agen/Importir, sesuai petunjuk Konsultan MK,
seperti surat Jaminan Suku Cadang dan jasa purna penjualan (After Sales
Servis) dll.
- Catalog untuk warna, pekerjaan penyelesaian (finishing) dll.
- Sertifikat-sertifikat pengujian/penetapan kelas dll dan, dokumen-dokumen
lain sesuai dengan petunjuk Konsultan MK.
Dalam susunan/tumpukan dan dengan pengkondisian lingkungan, dengan
pengamatan, dan dengan accesbilitas yang baik sesuai dengan ketetapan untuk
masing-masing bahan/produk dalam persyaratan ini tidak jelas, sesuai dengan
petunjuk Konsultan MK.
Pemborong yang akan memakai bahan/produk bertanggung jawab bahwa selama
dalam penyimpanan, bahan/produk tersebut tetap berada dalam kondisi layak
untuk dipakai dlam pekerjaan, Konsultan MK berhak untuk memerintahkan agar:
- Bahan /produk tersebut segera diperbaiki sehingga kembali menjadi
layak untuk dipakai atau
- Dalam hal dimana perbaikan tidak lagi memungkinkan, supaya
bahan/produk tersebut segera dikeluarkan dari lapangan untuk diganti
dengan memenuhi persyaratan dalam waktu 7 (tujuh) hari sudah
termasuk koordinasi dengan dan persetujuan Owner.
Untuk bahan/produk yang mempunyai umur pemakaian yang tertentu,
penyimpanan harus dikelempokan menurut umur pemakaian tersebut, yang mana
harus dinyatakan dengan tanda pengenal dengan ketentuan sebagai berikut :

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 6


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

- Terbuat dari kaleng atau kertas yang tidak akan rusak selama
penggunaan ini
- Berukuran minimal 40 cm x 60 cm
- Huruf berukuran minimal terbaca dari jauh
4. Pelaksanaan
4.1 Rencana Pelaksanaan
Dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak ditandatangani SPK oleh kedua belah pihak,
pemborong harus menyerahkan kepada Konsultan MK.
Program kerja yang terdiri dari :
- Jadwal pelaksanaan rinci (Network Planning & barchart)
- Jadwal Pengadaan bahan
- Jadwal ketenagaan
- Jadwal peralatan
Metode pelaksanaan yang terperinci
Tabel sub paket dan milestone (kalau ada)
Tabel atau daftar pay item
Kelengkapan administrasi lainya yang akan ditentukan kemudian oleh Konsultan
MK dan akan memeriksa rencana kerja pemborong tersebut diatas memberikan
tanggapan atas dalam waktu paling lama 2 (dua ) minggu.
Pemborong harus memasukan kembali atas rencana kerja kalau Konsultan MK
meminta diadakannya perbaikan/penyempurnannya atas rencana kerja tadi paling
lambat 4 (empat) hari sebelum dimulainya waktu pelaksanaan.
Pemborong tidak dibenarkan memulai suatu pelaksanaan pekerjaan sebelum
adanya persetujuan dari Konsultan MK atas rencana kerja ini, kecuali dapat
dibuktikan bahwa Konsultan MK telah lalai dalam kewajiban untuk memeriksa
rencana kerja pemborong tepat pada waktunya, maka kegagalan pemborong
untuk memulai pekerjaan sehubungan dengan belum adanya rencana kerja yang
disetujui Konsultan MK sepenuhnya merupakan tanggung jawab dari pemborong.
4.2 Gambar Kerja
Gambar kerja harus diajukan kepada Konsultan MK untuk mendapatkan
persetujuan dan gambar-gambar harus diserahkan dalam rangkap 2 (dua)
4.3 Rencana Harian, Mingguan, Bulanan
Selambat-lambatnya setiap sore hari pemborong harus meneyerahkan rencana
kerja harian, yang berisi rencana pelaksanaan dari berbagai bagaian pekerjaan
yang akan dilaksanankan keesok harinya.
Selambat-lambatnya pada setiap hari sabtu dalam masa dimana pelasanaan
berlangsunng, pemborong berkewajiban untuk menyerahkan kepada Konsultan
MK suatu rencana minggunan yang berisi rencana pelaksanaan dari nberbagai
pekerjaan yang akan diloaksanakan dalam minggu berikutnya.
Selambat-lambatnya pada minggu terahir dari setiap bulan pemborong
berkewajiban menyerahkan kepada Konsultan MK suatu rencana bulanan yang
menggambarkan dalam garis besarnya berbagai rencana pelasanaan dari
berbagai pekerjaan yang direncanakan dalam bulan berikutnya.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 7


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

Kelalaian pemborong untuk menyusun dan meyerahkan rencana harian ,


mingguan, bulanan dinilai kelalaian dalam pelaksanaan perintah Konsultan MK
dalam persyaratan administrasi umum.
Untuk memulai suatu bagian pekerjaan yang baru pemborong diwajibkan untuk
memberitahukan Konsultan MK mengenai hal tersebut paling lama 2 X 24 jam
sebelumnya dengan format izin yang ditentukan Konsultan MK.
4.4 Laporan Harian, Mingguan, Bulanan
Laporan Harian, Mingguan, Bulanan
Kontraktor wajib membuat Laporan Harian, Laporan Mingguan dan Laporan
Bulanan yang memberikan gambaran dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan
dilapangan secara jelas. Laporan tersebut dibuat dalam rangkap 3 (tiga) meliputi:
Ö Kegiatan fisik
Ö Catatan dan Perintah Konsultan MK yang disampaikan baik secara lisan
maupun tertulis.
Ö Hal-hal yang menyangkut masalah :
¾ Material (masuk/ditolak)
¾ Jumlah tenaga kerja
¾ Kedaan cuaca
¾ Pekerjaan tambah/kurang
Berdasarkan laporan harian, dibuat laporan mingguan, dimana laporan tersebut
berisi ikhtisar dan catatan prestasi atas pekerjaan minggu lalu dan rencana
pekerjaan minggu depan. Laporan ini harus ditanda tangani oleh manager Proyek
dan diserahkan pada Konsultan MK untuk diketahui / disetujui.
Laporan Pengetesan
Kontraktor harus menyerahkan kepada Konsultan MK dalam rangkap 5 (lima)
mengenai hal-hal sebagai berikut :
Ö Hasil pengetesan semua persyaratan operasi instalasi
Ö Hasil pengetesan kabel-kabel (meger dan pemberian tegangan)
Ö Hasil pengetesan peralatan-peralatan instalasi
Ö Hasil pengukuran-pengukuran dan lain-lain
Semua pengetesan dan atau pengukuran tersebut harus disaksikan oleh
Konsultan MK pekerjaan ini.
4.5 Pengujian Hasil Pekerjaan
Jika semua bahan/produk yang sesuai dengan spesifikasi ini sudah dikirim dan
dipasang, telah memenuhi ketentuan-ketentuan pengetesan dengan baik.
Kontraktor harus melaksanakan pengujian hasil pekerjaan secara keseluruhan
dari bahan/produk yang dipasang, jika sudah ditest ternyata memenuhi
fungsi-fungsinya sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari kontrak, maka seluruh
unit lengkap dari bahan/produk dengan peralatannya dapat diserahkan kepada
Konsultan MK.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 8


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

5. Penyelesaian dan Penyerahan


Penyerahan
Untuk berbagai macam kunci.
Semua kunci orisinil disertai construction key kalau ada.
Minimal 1 set kunci duplikat.
Dokumen-dokumen resmi (seperti surat izin pembayartan cukai, surat fiscal pajak
dll).
Segala macam surat jaminan berupa garansi sesuai dengan dipersyaratkan.
Surat persyaratan pelunasan sesuai petunjuk Konsultan MK.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 9


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

BAGIAN II : PERSYARATAN TEKNIS KHUSUS

A. PERSYARATAN TEKNIS UMUM PEKERJAAN ARSITEKTUR


1. Standar Yang Berlaku
Semua pekerjaan harus dilaksanakandengan memenuhi peryaratan teknis dalam
persyaratan Normanisasi Indonesia (NI), Standart Indonesia Indonesia (SII) dan
Peraturan – peraturan nasional maupun peraturan setempat lainnya yang berlaku
atas jenis – jenis yang bersangkutan antara lain:
NI – 2 (1971) PBBI
NI – 3 (1970) Peraturan umum untuk bahan bangunan di Indonesia
NI – 8 (1974) Peraturan sement Portland Indonesia
NI – 5 (1961) Peraturan konstruksi kayu Indonesia
Untuk pekerjaan yang belum termasuk dalam standar – standar diatas maka
diberlakukan standar – standar nasional ataupun internasional. Yang berlaku atas
pekerjaan – pekerjaan tersebut atau setidak tidaknya berlaku standar – standar
persyaratan teknis dari Negara asal bahan/ perkerjan tersebut.
2. Merek – Merek Dagang
Kecuali yang ditentukan lain, maka nama – nama / merek dagang dari bahan
yang disebutkan dalam persyaratan teknis yang ditunjuk untuk maksud
perbandingan terutama dalam hal mutu, model, bentuk, dan jenis.
Pemborong boleh mengusulkan merek lainnya yang setaraf dalam mutu, model,
bentuk dan jenis setelah mendapatkan persetujuan dari perencana dan Konsultan
MK. Bilamana diusulkan dengan merek lain, maka diusulkan adalah setaraf atau
lebih baik melalui data teknis pengujian bahan dari lembaga pengujian bahan
yang disetujui perencana dan Konsultan MK.
Dalam hal dimana disebutkan 3 (tiga) merek dagang atau lebih untuk pekerjaan
bahan yang sama, pemborong harus dapat menyediakan salah satu diantaranya
sesuai dengan persetujuan perencana dan Konsultan MK.
3. Data Umum Lapangan Kerja
Titik – Titik Ukur
a. Ukuran-ukuran patokan dan ukuran tinggi telah ditetapkan dalam
gambar-gambar.
b. Jika terdapat perbedaan ukuran antara gambar-gambar utama dengan
gambar-gambar perincian, maka yang mengikat adalah ukuran-ukuran pada
gambar utama.Namun demikian hal-hal tersebut harus dilaporkan segera
kepada Konsultan MK.
c. Pengambilan dan pemakaian ukuran-ukuran yang keliru selama pelaksanaan
pekerjaan adalah menjadi tanggung jawab dan resiko Kontraktor sepenuhnya.
d. Ketidak cocokan yang mungkin ada mengenai perbedaan- perbedaan antara
gambar dan kenyataan harus segera dilaporkan kepada Konsultan MK, untuk
diproses keputusannya ke Pemberi Tugas dan .
e. Sebagai ukuran pokok kurang lebih 0,00 (titik duga pokok = titik nol) ditentukan
kemudian oleh tanda-tanda tersebut dari patok-patok beton yang permanen di
atas halaman pembangunan.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 10


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

Oleh Kontraktor tanda-tanda tetap ini harus dijaga dan dipelihara selama
pembangunan.
f. Penetapan ukuran dan sudut-sudut siku tetap dijaga dan diperhatikan dengan
ketelitian yang sebesar-besarnya antara lain dengan mempergunakan alat-alat
waterpas dan theodolit.
g. Piket-piket untuk mengadakan sumbu-sumbu (as) dan tinggi tidak boleh lebih
kecil dari 10 x 10 cm yang terbuat dari balok kayu kwalitas klas 1.
h. Pelaksanaan pengukuran agar memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
- Garis sempadan dan patok patok yang sah dikerjakan oleh Kontraktor dan
disyahkan oleh Dinas Tata Kota Pemda Setempat dinyatakan dalam sebuah
Berita Acara.
- Pelaksanaan ini jika terdapat kelambatan, tidak akan dapat dipakai alasan
untuk penundaan waktu pembangunan; semua biaya adalah tanggung
jawab Kontraktor.
- Level Lantai dasar bangunan ini adalah setinggi kurang lebih +2.40 m dari
permukaan jalan utama. Peil lantai ini kita sebut kurang lebih ±0.00 m,
selanjutnya peil ini yang dijadikan pegangan pada waktu pelaksanaan.
- Pengukuran siku hanya dilakukan dengan alat teropong Waterpas atau
Theodolit.
- Pengukuran siku dengan benang secara azas segitiga Phytagoras tidak
diperkenankan.
- Kebenaran pengukuran-pengukuran horizontal maupun vertical sepenuhnya
adalah tanggung jawab Kontraktor.
- Kesalahan pengukuran harus segera diperbaiki, dan akibat-akibat yang
terjadi karenanya (misalnya pembongkaran) harus ditanggung oleh
Kontraktor.
4. Pengukuran Lapangan dan Pematokan
Lokasi proyek ditentukan oleh perencana dan Konsultan MK dilapangan dan
selanjutnya pemborong harus memulai pekerjaan dari garis – garis dasar dan
patok – patok yang telah disetujui / Konsultan MK dan bertanggung jawab penuh
atas pengukuran – pengukuran yang dibuatnya.
Pemborong melaporkan ke Konsultan MK terhadap pengecekan pengukuran
terhadap patok – patok utama.
5. Pekerjaan Persiapan
Pemberitahuan
Sebelum memulai Pekerjaan Persiapan, Pelaksana Pekerjaan harus
memberitahukan kepada Konsultan MK guna pemeriksaan awal dan izin
pelaksanaan pekerjaan waktu pemberitahuan 2 X 24 jam sebelum memulai
Pekerjaan.
Direksi Keet
Pembuatan Direksi Keet harus ditempatkan ditempat strategis sehingga mudah
dalam mengawasi pekerja bangunan. Bangunan Direksi Keet berukuran 4 X 8
meter terdiri ruang kerja Pemborong Pekerjaan/Kontraktor/sub Kontraktor,
Konsultan MK dan ruang rapat dengan daya tampung 20 orang.
Ruang-ruang tersebut harus dilengkapi antara lain:

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 11


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

6. Meja rapat dan kursi


7. White board beserta alat tulis kantor
8. Meja kerja dan satu komputer untuk konsultan MK
9. Rak file dan contoh material
10. Listrik kerja
11. AC ditiap ruang
12. Toilet
13. Peralatan dan perlengkapan keamanan kerja lapangan
Konstruksi bangunan Direksi Keet terdiri dari :
Lantai : Plester aci
Dinding : Struktur Kayu dan Multi Plex 6 mm
Pintu : Kusen kayu & daun pintu rangka kayu lapis multiplex
Plafond : Expose, Tampa Plafond
Atap : Plat metal bergelombang/ Asbes
Apabila direksikeet dibuat dua lantai maka Konsultan MK berada pada lantai dua.
Semua bahan-bahan untuk direksikeet mendapat persetujuan dari Pengawas.
Gudang dan Los kerja
Pembuatan gudang dan los kerja haruslah tidak mengganggu kegiatan pekerjaan
kontruksi dan barang-barang yang berada didalamnya terhindar dari kerusakan
akibat dari panas matahari, hujan dan lainnya. Ukuran gudang kerja dan los kerja
dapat disesuikan dengan kebutuhan dan pemakaian. sesuai dengan petunjuk
Konsultan MK dengan menggunakan bahan antara lain:
Lantai : Plester aci
Dinding : Struktur Kayu dan Multi Plex 6 mm
Pintu : Kusen kayu & daun pintu rangka kayu lapis multiplex
Plafond : Expose, Tampa Plafond
Atap : Plat metal bergelombang/ Asbes
Papan Nama Proyek
Papan nama proyek ditempatkan pada posisi depan lahan sehingga dapat terlihat
dan terbaca dari lingkungan luar site. Bahan dan bentuk papan nama dibuat
sesuai dengan peraturan yang berlaku dan semua bahan dan penempatannya
harus mendapatkan persetujuan dari Konsultan MK.
Pagar Proyek
Pagar proyek direncanakan dipasang disisi jalan mengelilingi lokasi
pembangunan untuk melindungi kegiatan kerja dilapangan dari lingkungan luar.
Dengan bahan terbuat dari bidang masif seperti papan, multiplex ataupun seng.
Pondasi dan kolom cukup kuat untuk mendukung beban diatasnya maupun dari
samping, dengan ketinggian pagar proyek direncanakan 2 Meter dari tanah atau
jalan, material yang digunakan harus bersih dan dengan material yang homogen.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 12


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

Air Kerja dan Listrik Kerja


Pelaksana pekerjaan wajib menyediakan air kerja dan listrik kerja untuk kegiatan
pelaksanaan, untuk penyediaan listrik dengan genset maupun sumur untuk air
kerja ukuran dan besaran yang digunakan dapat disesuaikan dengan kebutuhan
dan Pelaksana wajib mengusulkan dan pendapatkan persetujuan dari Konsultan
MK.
Mobisasi dan Demobilisasi
Pelaksana pekerjaan dapat meyesuaikan kegitan Mobilitasi dan Demobilitasi
sesuai dengan prosedur dan schedule yang Pelaksana buat. Dan pelaksana wajib
bertanggung jawab terhadap kerusakan yang terjadi selama pelaksanaan
kegiatan tersebut.
Pekerjaan Lapangan (Site Work)
Pekerjaan Pemborongan dan pembersihan
Pelaksana sebelumnya harus yakin akan kesiapan lokasi dan segala akibat yang
mungkin dapat timbul dalam proses pelaksanaan pekerjaan pembersihan.
Persetujuan izin memulai pelaksanaan Pekerjaan setelah pemeriksaan kondisi
lokasi bersama-sama Konsultan MK dan Pelaksana Pekerjaan.
Pemutusan Jalur-jalur lnstalasi
a. Amankan jalur-jalur instalasi air, listrik, atau instalasi lain di lapangan
sebelum pekerjaan pembersihan dimulai. Cara memutus aliran dan
menutup jalur dengan izin Konsultan MK, Penguasa setempat dan pihak-
pihak lain yang berkepentingan.
b. Membuat atau mengganti instalasi listrik dan saluran air yang
torpotong/terputus karena pembersihan dengan yang baru langsung ke
saluran yang ada disekitar lokasi.
Penggalian dan Penimbunan Kembali
a. Penggalian
1. Semua galian harus dilaksanakan sesuai seperti dinyatakan dalam
gambar-gambar dan syarat-syarat yang ditentukan menurut keperluan,
seperti galian Straus Pile, galian Pondasi dan Sloof, Sumur Resapan,
saluran saluran pembuangan, septictank dan lain sebagainya.
2. Dasar dari semua galian lubang pondasi harus waterpas, bilamana
pada dasar setiap galian masih terdapat akar-akar pohon, lain -lain sisa
jasad atau bagian-bagian yang gembur maka ini harus digali keluar,
sedang lobang-lobang tadi diisi kembali dengan pasir urug yang
disiram dan dipadatkan, sehingga mendapatkan kembali dasar yang
waterpas.
3. Dalamnya semua galian harus mendapatkan pemeriksaan dan
persetujuan Konsultan MK. Kontraktor wajib melaporkan hasil
pekerjaan galian tanah yang selesai kepada Konsultan MK Lapangan
sebelum dimulainya dengan pekerjaan pondasi.
Penyimpangan dari ketetapan ini akan menjadi tanggung jawab dan
resiko Kontraktor.
4. Terhadap kemungkinan berkumpulnya air didalam galian-galian, baik
pada waktu menggali maupun pada waktu mengerjakan pondasi,
harus disediakan pompa air atau pompa lumpur yang jika diperlukan

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 13


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

dapat bekerja terus menerus untuk menghindari terkumpulnya air


tersebut.
5. Kontraktor harus memperhatikan pengamanan terhadap dinding tepi
galian agar tidak longsor dengan memberi suatu dinding pengaman
atau penunjang-penunjang sementara.
6. Semua tanah yang berasal dari pekerjaan galian, setelah mencapai
jumlah tertentu harus segera disingkirkan dari halaman pekerjaan pada
setiap saat instruksi Konsultan MK.
7. Bagian-bagian yang diurug kembali harus diurug dengan tanah yang
bersih dari segala kotoran. Pelaksanaannya secara berlapis-lapis
dengan penimbunan.
Penimbunan Kembali
a. Dibawah pasangan Pondasi setempat dan Sloof pondasi dan turap
diurug pasir setebal 10 cm padat.
b. Sehubungan dengan pembuatan pondasi atau lain-lain bagian Sub
Structure dan cutting peil halaman, maka untuk pekerjaan
pengurugan/cutting harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :
1. Lapisan umum pada tanah asli (kurang lebih 30 cm) harus
dibuang/disingkirkan.
2. Bahan-bahan yang menjadi lapuk dibuang.
3. Puing-puing disingkirkan
4. Bahan urugan yang digunakan adalah tanah urug
5. Urugan dilakukan secara lapis demi lapis (max.40 cm) sedikit
basah/dibasahi dan padatkan dengan Vibro Stamper.
c. Dibawah lantai kerja harus diurug dengan pasir 10 cm padat.
d. Dasar lantai denah yang menurut pertimbangan Konsultan MK
Lapangan kurang baik dan tidak sesuai jika ditempuh perbaikan, maka
dilakukan cara Pancangan pasir (zandpaaltjes) atau dengan lapisan
adukan kapur atau lain cara yang menurut pertimbangan Konsultan MK
Lapangan adalah yang paling tepat dan paling baik.
e. Lapisan-lapisan pasir juga diperlukan dibawah plat lantai/rabat beton,
saluran-saluran pembuangan, dasar jalan dan lain sebagainya. Semua
sesuai dengan gambar-gambar dan petunjuk-petunjuk Konsultan MK
Lapangan.

B. PERSYARATAN TEKNIS KHUSUS PEKERJAAN ARSITEKTUR


PASAL 1 SYARAT-SYARAT TEKNIS BAHAN
1.1. AIR
Untuk seluruh pelaksanaan agar menggunakan air yang tidak mengandung minyak,
asam alkali, garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang merusak
bangunan, memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam PUBI-1970 / NI-3.
Dalam hal ini harus dinyatakan dengan hasil test dari laboratorium yang
berkompeten.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 14


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

Khusus untuk beton jumlah air yang digunakan untuk membuat adukan disesuaikan
dengan jenis pekerjaan beton, dapat ditentukan dengan ukuran isi atau ukuran
berat serta harus dilakukan dengan tepat.
1.2. PASIR URUG
Pasir untuk pengurugan, peninggian dan lain-lain tujuan, harus lebih bersih dan
keras. Pasir laut untuk maksud-maksud tersebut dapat digunakan dengan syarat
harus dicuci dahulu dan seizin Konsultan MK atau memenuhi syarat-syarat yang
ditentukan dalam PUBI-1970/NI-3.
1.3. PASIR PASANG
Pasir untuk adukan pasangan, adukan plesteran dan beton bitumen, harus
memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam PBI-1971/NI-2 sebagai berikut :
ƒ Butiran butiran harus tajam dan keras, tidak dapat dihancurkan dengan jari.
ƒ Kadar lumpur tidak boleh melebihi 5 %.
ƒ Butiran butirannya harus dapat melalui ayakan berlubang persegi 3 mm.
ƒ Pasir laut tidak boleh dipergunakan.
1.4. PASIR BETON
Pasir untuk pekerjaan beton harus memenui syarat-syarat yang ditentukan dalam
PBI-1971/NI-3 diantaranya yang paling penting :
ƒ Butir butir harus tajam, keras tidak dapat dihancurkan dengan jari dan pengaruh
cuaca.
ƒ Kadar lumpur tidak boleh lebih dari 5 %.
ƒ Pasir harus terdiri dari butiran butiran yang beraneka ragam besarnya, apabila
diayak dengan ayakan 150, maka sisa butiran di atas 4 mm, minimal 2 % dari
berat sisa butiran butiran di atas ayakan 1 mm minimal 10 % dari berat sisa
butiran butiran di atas ayakan 0,25 mm, berkisar antara 80 % sampai dengan 90
% dari berat.
ƒ Pasir laut tidak boleh digunakan.
ƒ Syarat-syarat tersebut harus dibuktikan dengan pengujian di laboratorium.
1.5. BATU BELAH (BATU KALI)
Batu belah ( Batu kali ) harus keras, padat dan tidak boleh mengandung padas atau
tanah. Batu belah untuk keperluan pekerjaan yang tampak (pasangan batu muka
atau pasangan tanpa plesteran) bentuk atau muka batu harus dipilih dan tidak boleh
memperlihatkan tanda-tanda lapuk dan berpori.
1.6. KERIKIL DAN BATU PECAH
a. Kerikil adalah butiran butiran mineral yang harus dapat melalui ayakan
berlubang persegi 76 mm tertinggal di atas ayakan berlubang 5 mm.
b. Batu pecah adalah butiran butiran mineral hasil pecahan batu alam yang dapat
melalui ayakan berlubang persegi 76 mm dan tertinggal di atas ayakan
berlubang persegi 2 mm.
c. Kerikil dan batu pecah untuk beton harus memenuhi syarat-syarat yang
ditentukan dalam PBI-1971/NI-2 atau PUBI-1970 NI-3 diantaranya harus terdiri
dari butir butir yang keras, tidak berpori, tidak pecah/hancur oleh pengaruh
cuaca.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 15


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

d. Kerikil dan batu pecah harus keras, bersih serta sesuai besar butirannya dan
gradasinya bergantung pada penggunaannya. Kerikil dan batu pecah tidak
boleh mengandung lumpur lebih dari 1 % warnanya harus hitam mengkilap
keabu-abuan.
1.7. SPLIT
Split adalah batu pecah yang harus dapat melalui ayakan berlubang persegi 25 mm
dan tertinggal di atas ayakan berlubang persegi 2 mm.
Split untuk beton harus memenuhi syarat yang dibutuhkan dalam PBI-1971/NI-2
diantaranya :
ƒ Harus terdiri dari butir butir yang keras tidak berpori, tidak pecah/ hancur oleh
pengaruh cuaca.
ƒ Split harus bersih tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1 %.
ƒ Ukuran split untuk pekerjaan ini ditentukan 2 X 3 cm.
ƒ Syarat-syarat tersebut di atas harus dinyatakan laboratorium.
1.8. PORTLAND CEMENT
a. Portland Cement (PC) yang digunakan harus PC, sejenis (NI-8) dan masih
dalam kantong yang utuh atau baru serta memenuhi syarat-syarat yang
ditentukan dalam PBI-71/NI-2.
b. Bila menggunakan PC, yang telah disimpan lama harus diadakan pengujian
lebih dahulu oleh laboratorium yang berkompeten.
c. Dalam pengangkutan PC, ke tempat pekerjaan harus dijaga agar tidak menjadi
lembab, dan penempatannya harus di tempat yang kering.
d. PC yang sudah membatu (menjadi keras) dan “Sweeping” tidak boleh dipakai.
1.9. KAYU
Pada Umumnya kayu harus bersifat baik dan sehat dengan ketentuan, bahwa
segala sifat dari kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan pemakaiannya
tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi, memenuhi syarat -syarat
yang ditentukan dalam PKKI -1961.
Mutu kayu ada 2 (dua) macam yaitu mutu A dan mutu B.
Yang dimaksud dengan mutu A adalah kayu yang memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut :
ƒ Harus kering udara (kadar lengas 5 %).
ƒ Besar mata kayu tidak melebihi 1/6 dari lebar balok dan juga tidak boleh lebih
dari 3,5 cm.
ƒ Balok tidak boleh mengandung mata yang lebih besar 1/10 dari tinggi balok.
ƒ Retak dalam arah radial tidak boleh melebihi ¼ tebal kayu, dan retak-retak
menurut lingkaran tidak boleh melebihi 1/5 tebal kayu.
ƒ Miring arah serat (tangensial) tidak boleh lebih dari 1/10.
ƒ Yang dimaksud dengan kayu mutu B adalah kayu yang tidak termasuk dalam
mutu A, tetapi memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
ƒ Kadar lengas kayu 30 %.
ƒ Besar mata kayu tidak melebihi ¼ dari lebar balok dan juga tidak boleh lebih
dari 5 %.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 16


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

ƒ Balok tidak mengandung wanvlak yang lebih besar 1/10 dari tinggi balok.
ƒ Retak-retak dalam arah radial tidak boleh lebih dari 1/3 tebal kayu dan retak-
retak menurut lingkaran tumbuh tidak boleh melebihi ¼ tebal kayu.
ƒ Miring arah serat (tangensial) tidak boleh lebih dari 1/7.
ƒ Bahan-bahan kayu yang berlapis
ƒ Teakwood harus berkualitas baik corak maupun serat harus terpilih dan
warnanya merata, yang dihasilkan dari kayu terpilih yang baik.
ƒ Plywood/triplek harus berkualitas baik corak maupun serat harus terpilih dan
warnanya merata, dengan susunan lapisan yang padat.
1.10. BAJA TULANG BETON DAN KAWAT PENGIKAT
a. Jenis baja besi tulangan harus dihasilkan dari pabrik-pabrik baja yang dikenal
dan yang berbentuk batang batang polos atau batang-batang yang diprofil (besi
ulir) harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan dalam PUBI-1970/NI-
3.
b. Mutu baja besi tulangan yang dipakai misalnya U.39, U.24 dan seterusnya
tergantung ditentukannya yang penting harus dinyatakan oleh laboratorium yang
berkompeten dan biaya ditanggung oleh Kontraktor.
c. Kawat pengikat harus terbuat dari baja besi dengan diameter minimum 1 mm
yang telah dipijarkan terlebih dahulu dan tidak bersepuh seng.
1.11. BETON
Kecuali pada mutu beton Bo dan B1, pada mutu-mutu beton lainnya campuran
beton yang dipilih harus sedemikian rupa sehingga menghasilkan kekuatan tekan
karakteristik yang disyaratkan untuk beton yang bersangkutan. Yang dimaksud
dengan kekuatan tekan karakteristik adalah kekuatan tekan dari sejumlah besar
hasil-hasil pemeriksaan benda uji kemungkinan adanya kekuatan tekan yang
kurang dari itu terbatas sampai 5 % saja.
Campuran Beton
Campuran beton menggunakan perbandingan berat.
Beton mutu Bo untuk pekerjaan dapat dipakai setiap campuran yang lazim
digunakan untuk pekerjaan struktural.
Beton mutu K125 sampai dengan K175 untuk pekerjaan ini pada umumnya dapat
dipakai campuran 1 Pc : 2 pasir : 3 split.
Kekentalan adukan beton
Kekentalan adukan beton harus diperiksa dengan pengujian slump dengan kerucut
Abraham.
Nilai nilai slump untuk berbagai pekerjaan beton harus menurut tabel PBI-1971/NI-
2.
1.12. BATA MERAH
Persyaratan bata merah harus memenuhi persyaratan seperti tertera dalam NI-10
atau dengan syarat-syarat sebagai berikut :
ƒ Bata merah harus satu pabrik, satu ukuran, satu warna, satu kualitas.
ƒ Ukuran yang digunakan :
ƒ Panjang 24 cm, lebar 11,5 cm, tebal 5,2 cm atau

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 17


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

ƒ Panjang 20 cm, lebar 10 cm, tebal 5 cm.


Penyimpangan terbesar dari ukuran seperti tersebut di atas adalah sebagai berikut :
Untuk panjang maksimum 3 %, lebar maksimum 4 %, tebal maksimum 5 % dengan
selisih maksimum ukuran antara bata terkecil dan bata terbesar adalah :
ƒ Untuk panjang diperbolehkan 1 cm
ƒ Untuk lebar diperbolehkan 0,5 cm
ƒ Untuk tebal diperbolehkan 0,4 cm
Warna
Satu sama lain harus sama dan apabila dipatahkan warna penampang harus sama
merata kemerah-merahan.
Bentuk
Bidang bidangnya harus sama rata dan rusuk-rusuknya harus siku atau bersudut
900. Bidangnya tidak boleh retak-retak.
Berat satu sama lain harus sama, yang berati ukuran, pembakaran dan
pengadukan sama dan sempurna. Bila dipukul dengan benda keras suaranya
nyaring.
1.13. BATA RINGAN
1.13.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat
alat bantu yang dibutuhkan untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang baik.
Jenis Bata Ringan Yang Dipakai
Jenis bata ringan yang dgunakan adalah produksi pabrik yang memiliki sertifikat
dan memiliki uji laboratorum, produk yang digunakan yaitu produk Hebel,
Primacon atau setara.
Persyaratan Bahan
Beton ringan aerasi terbuat dari bahan baku pasir kuarsa, kapur, semen, dan
bahan pengembang yang dikategorikan sebagai bahan-bahan untuk beton ringan.
Dihindarkan adanya cacat cacat pada bidang bata.
Persyaratan bata ringan harus memenuhi persyaratan DIN (Deutch Indrustrie
Norm) atau dengan syarat-syarat sebagai berikut :
ƒ Bahan terbuat dari beton ringan/Autoclaved Aerated Concrete (AAC)
ƒ Bata ringan harus satu pabrik, satu ukuran, satu warna, satu kualitas.
ƒ Ukuran yang digunakan :
Panjang 60 cm, tinggi 200 cm, tebal 7,5 cm untuk dinding 1/2 batu
Panjang 60 cm, tinggi 200 cm, tebal 150 cm untuk dinding 1batu/tahan api
Persyaratan
1. Ukuran presisi
2. Bentuk tidak lengkung
3. Sudut-sudut balok siku
4. Permukaan lebih halus, pori-pori lebih rapat
5. Tiga sisi tepi balok tidak bersisik/rata

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 18


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

6. Berat per balok lebih ringan


7. Bahan material tidak beracun
8. Tahan api
Syarat-syarat Pelaksanaa.
a. Untuk semua kayu seperti diuraikan di atas, dipotong diserut dengan mesin
tanpa kecuali, pemeriksaan terhadap jenis, bentuk ukuran maupun kualitas
wajib dilakukan dengan teliti.
b. Penimbunan di tempat pekerjaan harus sebaik mungkin di suatu ruangan
yang kering dan dijaga agar tidak kena cuaca langsung dan rusak oleh
benturan.
c. Setelah dipasang, Kontraktor wajib memberikan perhatian sepenuhnya dan
memberikan perlindungan terhadap benturan-benturan benda-benda lain,
termasuk pemakaian pada bidang yang terlihat apalagi sampai membekas.
d. Rangka kayu untuk langit-langit dibuat sesuai pola langit-langit yang telah
direncanakan dalam gambar dengan memperhatikan letak dan bentuk
armature yang akan terpasang pada langit-langit dan lain-lain yang akan
terpasang.
Syarat-syarat Pengiriman dan Penyimpanan Barang
a. Bahan harus didatangkan ke tempat pekerjaan dalam keadaan utuh dan tidak
bercacat, retak ataupun belah.
b. Bahan harus diletakkan di tempat yang kering, berventilasi baik, terlindung,
bersih sesuai petunjuk Pemberi MK.
c. Tempat penyimpanan bahan harus cukup untuk proyek ini, bahan ditimbun
dan dilindungi sesuai dengan jenisnya.
d. Kontraktor bertanggung jawab terhadap kerusakan dalam pengiriman,
penyimpanan dan pelaksanaan. Bila ada kerusakan Kontraktor wajib
mengganti atas biaya Kontraktor.

PASAL 2: PEKERJAAN PASANGAN


2.1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat bantu
yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil
yang baik.
Pekerjaan pasangan batu bata/bata ringan ini meliputi dinding-dinding bangunan,
luar dan dalam, tangga-tangga dan seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan
dalam gambar atau sesuai petunjuk Pemberi Tugas/MK.
2.1.1. Persyaratan Bahan
Bata ringan yang digunakan adalah ukuran 60 x 20 x 7,5 cm dari kwalitas terbaik,
sesuai dengan DIN dan memenuhi standar mutu SNI.
Bata ringan terbuat dari beton ringan dari bahan berkualitas tinggi.
2.1.2. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Sebagian dinding bata ringan, dengan menggunakan aduk campuran 1 pc : 4
pasir. Untuk semua dinding luar maupun dalam di lantai dasar maupun lantai
tingkat, mulai dari permukaan sloof/balok sampai ketinggian 30 cm, di atas

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 19


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

permukaan lantai dan toilet, daerah basah dan daerah lain yang sesuai
dengan gambar, digunakan adukan rapat air dengan campuran 1 pc : 3 pasir.
b. Batu bata ringan yang digunakan bata ringan dengan kualitas terbaik yang
disetujui Pemberi Tugas/. Sebelum digunakan bata ringan harus dibersikan
dulu dari dubu dan kotoran yang melekat dan dipilih yang memiliki sudut yang
baik.
c. Setelah bata terpasang dengan aduk, nat/siar-siar harus dikerok sedalam 1
cm dan dibersihkan dengan sapu lidi dan kemudian disiram air. Pasangan
dinding bata sebelum diplester harus dibasahi dengan air terlebih dahulu dan
siar-siar telah dikerok serta dibersihkan.
d. Pemasangan dinding bata dilakukan bertahap, setiap tahap terdiri maksimum
24 lapis setiap harinya, diikuti dengan cor kolom praktis. Bidang dinding bata
½ batu yang luasnya lebih dari 12 m2 harus ditambahkan kolom dan balok
penguat (kolom praktis) dengan ukuran 15 X 15 cm dengan tulangan pokok 4
∅ 12 mm, beugel ∅ 8 - 20 cm, jarak antara kolom 3 m.
e. Bagian pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian pekerjaan
beton (kolom) harus diberi penguat stek stek besi beton ∅ 8 mm, jarak 40 cm,
yang terlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan beton dan
bagian yang ditanam dalam pasangan bata sekurang-kurangnya 30 cm,
kecuali ditentukan lain.
f. Tidak diperkenankan memasang bata ringan yang patah dua melebihi 5%.
Bata yang patah lebih dari 2 tidak boleh digunakan.
g. Pasangan bata ringan untuk dinding ½ batu harus menghasilkan dinding
finish setebal 13,5 cm dan untuk dinding 1 batu finish adalah 30 cm.
Pelaksanaan pasangan harus cermat, rapi dan benar-benar tegak lurus.
2.1.3. Contoh Bahan
a. Sebelum kontraktor melakukan pekerjaan pasangan, kontraktor harus
memberikan contoh-contoh material: bata ringan dan pasir untuk mendapat
persetujuan dari Pemberi Tugas/MK.
b. Contoh-contoh yang telah disetujui oleh Pemberi Tugas/ akan dipakai sebagai
standard/pedoman untuk memeriksa/menerima material yang dikirim oleh
Kontraktor ke site.
c. Kontraktor diwajibkan membuat gudang penyimpanan contoh-contoh bahan
material yang telah disetujui oleh Pemberi Tugas/MK.
2.1.4. Syarat-syarat Pengiriman dan Penyimpanan Barang
Selain bata merah, pasir, dan air, bahan-bahan yang dikirim ke site dalam
keadaaan tertutup atau dalam kantong-kantong yang masih disegel dan berlabel
pabrik, bertuliskan type dan tingkatannya, dalam keadaan utuh dan tidak cacat.
Bahan harus diletakkan di tempat yang kering, berventilasi baik, terlindung,
bersih.
Kontraktor bertanggung jawab atas kerusakan bahan-bahan yang disimpan baik
sebelum dan selama pelaksanaan. Bila ada hal-hal yang tidak pada tempatnya,
bahan rusak Kontraktor harus menggantinya.
2.1.5. Pengujian Kualitas Pekerjaan
a. Kontraktor harus menguji semua pekerjaan menurut syarat-syarat teknis
maupun dari pabrik ataupun dari uraian di atas.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 20


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

b. Peralatan untuk pengujian disediakan oleh Kontraktor. Pemberi Tugas/MK


berhak meminta pengulangan pengujian bila hal ini dianggap perlu.
c. Dalam hal pengujian yang dilakukan dengan baik atau kurang memuaskan,
maka biaya pengujian/pengulangan pengujian adalah menjadi tanggung jawab
Kontraktor.
d. Syarat-syarat Pengamanan Pekerjaan.
e. Kontraktor diwajibkan melindungi pekerjaan tersebut dari kerusakan yang
diakibatkan oleh pekerjaan-pekerjaan yang lain.
f. Bila terjadi kerusakan Kontraktor diwajibkan untuk memperbaikinya dengan
tidak mengurangi mutu pekerjaan. Seluruh biaya perbaikan menjadi tanggung
jawab Kontraktor.

2.2. PEKERJAAN KAYU NON STRUKTURAL


2.2.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat
alat bantu yang dibutuhkan untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang baik.
2.2.2. Jenis Kayu Yang Dipakai
Kayu Kamper Samarinda, yang diawetkan, kelas kuat II-III. Jenis kayu ini dipakai
untuk seluruh pekerjaan kayu yang disebutkan di atas, terkecuali untuk jenis kayu
lain seperti yang dinyatakan dalam gambar.
2.2.3. Persyaratan Bahan
Harus benar benar kayu kualitas terbaik dari jenisnya masing masing.
Dihindarkan adanya cacat cacat kayu (Lihat syarat-syarat teknis bahan) Semua
kayu dipasang/dipakai adalah yang disetujui oleh Pemberi Tugas/MK.
2.2.4. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Semua ukuran kayu yang tertera pada gambar adalah ukuran jadi (sesudah
diserut dan difinish, dan harus lurus tanpa cacat, tidak melenting dan lain-lain
yang dapat menurunkan kualitas kayu serta kualitas pekerjaan.
b. Untuk semua kayu seperti diuraikan di atas, dipotong diserut dengan mesin
tanpa kecuali, pemeriksaan terhadap jenis, bentuk ukuran maupun kualitas
wajib dilakukan dengan teliti.
c. Penimbunan di tempat pekerjaan harus sebaik mungkin di suatu ruangan
yang kering dan dijaga agar tidak kena cuaca langsung dan rusak oleh
benturan.
d. Setelah dipasang, Kontraktor wajib memberikan perhatian sepenuhnya dan
memberikan perlindungan terhadap benturan-benturan benda-benda lain,
termasuk pemakaian pada bidang yang terlihat apalagi sampai membekas.
e. Rangka kayu untuk langit-langit dibuat sesuai pola langit-langit yang telah
direncanakan dalam gambar dengan memperhatikan letak dan bentuk
armature yang akan terpasang pada langit-langit dan lain-lain yang akan
terpasang.
2.2.5. Syarat-syarat Pengiriman dan Penyimpanan Barang
a. Bahan harus didatangkan ke tempat pekerjaan dalam keadaan utuh dan tidak
bercacat.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 21


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

b. Bahan harus diletakkan di tempat yang kering, berventilasi baik, terlindung,


bersih sesuai petunjuk Pemberi Tugas/MK.
c. Tempat penyimpanan bahan harus cukup untuk proyek ini, bahan ditimbun
dan dilindungi sesuai dengan jenisnya.
d. Kontraktor bertanggung jawab terhadap kerusakan dalam pengiriman,
penyimpanan dan pelaksanaan. Bila ada kerusakan Kontraktor wajib
mengganti atas biaya Kontraktor.
2.2.6. Syarat-syarat Pengamanan Pekerjaan
Bahan-bahan kayu dihindarkan/dilindungi dari hujan, terik matahari dan pengaruh
pekerjaan, kayu yang sudah terpasang dilindungi dari kemungkinan cacat/rusak
yang diakibatkan oleh pekerjaan-pekerjaan lain.
Bila terjadi kerusakan Kontraktor diwajibkan untuk memperbaikinya dengan tidak
mengurangi kualitas pekerjaan. Seluruh biaya perbaikan menjadi tanggung jawab
Kontraktor.

2.3. PEKERJAAN BETON NON STRUKTURAL


2.3.1. Lingkup Pekerjaan
Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar, dengan hasil yang
baik dan rapi. Pengadaan dan pemasangan meja beton dilapis marmer / granit.
Pengadaan dan pemasangan kolom praktis untuk pasangan dinding batu bata
dan komponen lain-lain yang ditunjukkan pada gambar antara lain beton, wastafel
dan bak bunga beton.
2.3.2. Bahan-Bahan Untuk Adukan Beton
Ketentuan-ketentuan
ƒ Portland Cement (Lihat syarat-syarat teknis bahan; Pasal 3.2.8)
ƒ Pasir Beton (Lihat syarat-syarat teknis bahan; Pasal 3.2.4)
ƒ Split/Koral Beton (Lihat syarat-syarat teknis bahan; Pasal 3.2.7)
Penyimpanan/penimbunan pasir dan split harus dipisahkan satu dengan yang lain
hingga dapat dijamin kedua bahan tersebut tidak tercampur untuk mendapatkan
perbandingan adukan beton yang tepat. Air yang digunakan (Lihat syarat-syarat
teknis bahan;Pasal 3.2.1).
Besi Beton (Lihat syarat-syarat teknis bahan; Pasal 3.2.10).
2.2.3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Kualitas Pekerjaan
Kualitas beton yang digunakan adalah K.175 dan harus memenuhi ketentuan-
ketentuan lain sesuai dengan Peraturan Beton Bertulang 1971 (PBI.1971).
b. Pembesian
Pembuatan tulangan untuk batang batang yang lurus atau dibengkokkan,
sambungan dan kait-kait dan pembuatan sengkang-sengkang harus sesuai
dengan persyaratan yang tercantum pada PBI.1971.
c. Pemasangan tulangan beton harus sesuai dengan gambar konstruksi.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 22


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

Tulangan beton harus diikat dengan kawat beton untuk menjamin besi
tersebut tidak berubah tempat selama pengecoran dan harus bebas dari
papan acuan atau lantai kerja dengan memasang selimut beton sesuai
dengan ketentuan dalam PBI.1971.
Besi beton yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari
lapangan kerja dalam waktu 24 jam setelah ada perintah tertulis dari Pemberi
Tugas/MK.
2.3. PENGECORAN BETON
a. Cara pengadukan harus menggunakan beton molen takaran untuk semen,
pasir dan split harus disetujui terlebih dahulu oleh Pemberi Tugas/MK.
b. Pengecoran harus dilakukan sebaik mungkin dengan menggunakan alat
penggetar untuk menjamin beton cukup padat dan harus dihindarkan
terjadinya cacad pada beton seperti kropos dan sarang split yang dapat
memperlemah konstruksi.
c. Apabila pengecoran beton akan dihentikan dan diteruskan pada hari
berikutnya maka tempat perhentian tersebut harus disetujui oleh Pemberi
Tugas/.
2.4. PEKERJAAN ACUAN/BEKISTING
a. Acuan harus dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang telah
ditetapkan/diperlukan dalam gambar.
b. Acuan harus dipasang sedemikian rupa dengan perkuatan perkuatan cukup
kokoh dan dijamin tidak berubah bentuk dan tetap pada kedudukan selama
pengecoran.
c. Acuan harus rapat dan tidak bocor, permukaannya rata, bebas dari kotoran
kotoran seperti serbuk gergaji, potongan potongan kayu, tanah dan
sebagainya, sebelum pengecoran dilakukan diteliti terlebih dahulu
bekistingnya dan harus mudah dibongkar tanpa merusak permukaan beton.
d. Tiang-tiang acuan di atas papan atau baja untuk memudahkan pemindahan
perletakan, tiang-tiang tidak boleh disambung lebih dari satu. Tiang-tiang
dari dolken ∅ 8 –10 cm.
e. Tiang-tiang satu dengan lain harus diikat dengan palang papan/balok secara
menyilang. Pembukaan acuan baru dibuka setelah memenuhi syarat-syarat
yang dicantuan dalam PBI.1971.
2.4.1. Pekerjaan Pembongkaran Acuan/Bekisting
Pembongkaran bekisting hanya boleh dilaksanakan dengan izin tertulis dari
Pemberi Tugas/.
Setelah bekisting dibuka, tidak diizinkan mengadakan perubahan apapun pada
permukaan beton tanpa persetujuan tertulis dari Pemberi Tugas/.

PASAL 3: PEKERJAAN LANTAI


3.1. PEKERJAAN SUB LANTAI
3.1.1 Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga, bahan dan alat alat bantu yang
dibutuhkan untuk terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil
pekerjaan yang baik.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 23


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

b. Pekerjaan sub lantai beton tumbuk ini meliputi seluruh detail yang disebutkan/
ditunjukkan dalam gambar sebagai dasar dari finishing lantai.
3.1.2. Persyaratan Bahan
a. Sub lantai beton tumbuk : dengan campuran 1 pc : 3 Pasir : 5 split.
Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan :
PBI.1971 (NI-2) PUBB.1956 dan (NI-8).
b. Bahan-bahan yang dipakai, sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan
contoh-contohnya, untuk mendapatkan persetujuan dari Pemberi Tugas/.
c. Kontraktor harus menyediakan 2 (dua) ketentuan dan persyaratan teknis
operatif dari pabrik sebagai informasi bagi Pemberi Tugas/. Material lain yang
tidak terdapat pada daftar di atas akan tetapi dibutuhkan untuk
menyelesaikan/penggantian dalam pekerjaan ini, harus baru, kualitas terbaik
dari jenisnya dan harus disetujui oleh Pemberi Tugas/.
3.1.3. Syarat-syarat cara pelaksanaan
a. Untuk pasangan yang langsung di atas tanah, tanah yang akan pasang lantai
harus dipadatkan sehingga terdapat permukaan yang rata dan untuk
memperoleh daya dukung tanah yang maksimal, dipergunakan alat timbris.
b. Pasir urug di bawah lantai yang disyaratkan harus keras, bersih dan bebas
alkali, asam maupun bahan organik lainnya. Tebal yang disyaratkan 10 cm atau
sesuai dengan gambar dan disiram dengan air kemudian ditimbris untuk
memperoleh kepadatan yang maksimal.
c. Di atas pasir urug diberi floor lantai setebal 5 cm atau beton rabat dengan
campuran 1:3:5 (lihat gambar).
d. Untuk pasangan di atas plat beton tumbuk (lantai tingkat), plat beton diberi
lapisan plester (screed) campuran 1 pc : 3 pasir setebal 2 cm dengan
memperhatikan kemiringan lantai.
e. Sebagian sub lantai dari beton tumbuk dilakukan sehingga benar-benar rata
dengan kemiringan lantai.
3.1.4. Contoh Bahan
a. Sebelum dilakukan pekerjaan, Kontraktor harus memberikan contoh-contoh
material, untuk medapatkan persetujuan dari Pemberi Tugas/.
b. Contoh-contoh yang telah disetujui oleh Pemberi Tugas/ akan dipakai standard
pedoman untuk memeriksa atau menerima material yang dikirim Kontraktor ke
site.
c. Kontraktor diwajibkan membuat tempat penyimpanan yang telah disetujui oleh
Pemberi Tugas/.
3.1.5. Syarat-syarat Penerimaan dan Penyimpanan Bahan
a. Material/bahan yang harus didatangkan ke tempat pekerjaan harus berkualitas
baik dan tidak bercacad. Beberapa bahan tertentu masih dalam kantong/
kemasan aslinya yang masih tersegel dan berlabel pabriknya.
b. Bahan harus disimpan di tempat yang terlindung dan tertutup, kering tidak
lembab dan bersih, sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.
c. Tempat penyimpanan harus cukup, bahan ditempatkan dan dilindungi sesuai
dengan jenisnya.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 24


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

3.1.6. Pengujian Kualitas Pekerjaan


a. Kontraktor diwajibkan membuat kubus beton ukuran 15 X 15 cm untuk beton
tumbuk (K.100) yang jumlahnya ditentukan oleh Pemberi Tugas/.
b. Kubus beton ditest di laboratorium yang akan ditunjuk oleh Pemberi tugas/.
c. Hasil test diserahkan oleh Kontraktor kepada Pemberi Tugas/ paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah terhitung dari tanggal Kontraktor.
d. Untuk volume pekerjaan yang besar, maka atas persetujuan Pemberi Tugas/
pengetesan dapat dilakukan secara bertahap. Seluruh biaya yang berhubungan
dengan pengujian bahan tersebut, menjadi tanggung jawab Kontraktor.
3.1.7. Syarat-syarat Pengamanan Pekerjaan
Selama 7 (tujuh) hari lokasi pekerjaan harus dilindungi dari lalu lintas orang dan
barang. Kontraktor diwajibkan melindungi pekerjaan dari kerusakan yang
diakibatkan oleh pekerjaan yang lain. Bila terjadi kerusakan Kontraktor diwajibkan
untuk memperbaikinya dengan tidak mengurangi kualitas pekerjaan.

3.2. PEKERJAAN LANTAI LAPIS SCREED


3.2.1. Lingkup Pekerjaan
a. Termasuk dalam pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-
bahan/material, peralatan-peralatan kerja dan alat-alat bantu lainnya yang
diperlukan dalam pelaksanaan, hingga diperoleh hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna.
b. Kecuali ditentukan lain dalam spesifikasi ini maka semua pekerjaan maupun
tambahan-tambahan bahan yang sehubungan dengan pekerjaan ini adalah
menjadi beban dan tanggung jawab Kontraktor.
c. Lapisan screed dilaksanakan di atas plat-plat beton, meliputi bawah finishing
lantai untuk seluruh detail seperti ditunjukkan dalam dokumen gambar, dengan
campuran 1 pc : 3 pasir + hardener dengan ketebalan 5 cm.
d. Lapisan screed dilaksanakan di atas lantai ruang yang tercantum dalam
gambar.
e. Lapisan screed 1 pc : 3 pasir + hardener, t = 4 cm, dilaksanakan pada ruang
yang tercantum dalam gambar, lantai keramik heavy duty uk. 33.3 X 33.3 cm
pada ruang yang tercantum dalam gambar.
f. Cara pengerjaan, bentuk, volume serta detail-detail ukuran lainnya sesuai
dengan yang tercantum dalam dokumen gambar, bill of quantity, serta mengikuti
yang diinstruksikan oleh .
g. Ketentuan-ketentuan dan persyaratan-persyaratan lainnya berlaku semua
ketentuan dan persyaratan untuk pekerjaan finishing/plesteran, atau mengikuti
ketentuan dan persyaratan untuk pekerjaan lain yang sejenis pada spesifikasi
ini.
3.2.2. Persyaratan Bahan
a. Semen portland yang digunakan harus dari mutu terbaik type I, dari satu hasil
produk yang disetujui serta memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam NI-8,
SII 0013-81 dan ASTM C 150-78A.
b. Pasir beton yang digunakan harus memenuhi persyaratan yang ditentukan
dalam PUBI 1982 pasal 11 dan SII 0404-80.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 25


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

c. Air harus memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam PUBI 1982 pasal 9,
AFNOR P18-303 dan NZS-3121/1974.
d. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan yang
tercantum dalam PBI 1971 (NI-2) PUBI 1982 dan (NI-8).
3.2.3. Syarat-Syarat Pelaksanaan
a. Bahan-bahan yang dipakai sebelum digunakan terlebih dahulu harus diserahkan
contoh-contohnya, untuk mendapatkan persetujuan .
b. Lantai screed dilaksanakan bila dasar lantai yang merupakan beton tumbuk
atau plat beton, telah dibersihkan dari segala kotoran debu dari pengaruh
pekerjaan lain.
c. Bahan lantai screed merupakan campuran dari bahan PC dan pasir yang
memenuhi syarat-syarat seperti yang telah ditentukan
d. Lapisan atas finish lantai screed adalah acian PC tanpa campuran bahan lain,
yang dilapiskan keseluruh permukaan lantai dan diratakan, tebal acian minimum
2 mm setelah diratakan dan dilDANAPAINTSnkan, atau bahan/material lain
sesuai yang disebutkan/disyaratkan dalam gambar atau penunjuk .
e. Tebal adukan lantai screed termasuk acian minimal dibuat 3 cm atau sesuai
dengan yang ditentukan oleh , terbuat dari aduk dengan campuran 1 pc : 3
pasir. Permukaan lantai screed harus betul-betul rata, kecuali bila disyaratkan
lain, bebas cacat (retak-retak).
f. Sebagai persiapan sebelum lantai screed dilakukan, alas lantai screed harus
dibersihkan dengan disikat kawat dan air supaya agregate muncul dan memberi
ikatan yang baik dengan screed. Cara lain adalah membuat permukaan beton
menjadi kasar dengan cara yang disetujui . Setelah dibersihkan, alas lapisan
dibasahi (satu malam) dan setelah kering dilapis cairan semen (air semen)
maksimum 20 menit, selanjutnya screed dicor.
g. Untuk screeding daerah yang luas di atas 25 m2 mixing harus mengikuti syarat-
syarat mixing untuk beton (Mechanical mixing dan weight batcher harus
digunakan).
h. Pengecoran dilakukan sekaligus, untuk daerah yang luas pengecoran mengikuti
lajur selebar 3 m dan pengecoran sebuah lajur hanya boleh dilakukan 24 jam
setelah lajur sebelahnya selesai dicor. Permukaan ujung dari lajur screed yang
terdahulu harus dibasahi dahulu dengan air semen sebelum lajur sebelahnya
dicor.
3.2.4. Perataan dan Compaction
Screed harus dicompact dengan beam vibrator dan perhatian harus diberikan
pada ujung-ujung yang sering tertinggal. Bila perataan diperlukan (untuk finishing
yang membutuhkannya) perataan dengan papan screed harus menunggu min.
1,5 jam maksimum 2,5 jam untuk menghindari debu pendebuan permukaan
screed. Toleransi perbedaan antara 2 jalur maksimum 1 mm. Screed harus
dibasahi selama 7 hari :
Untuk pemasangan bahan-bahan finishing lantai dapat dilakukan minimum 4
(empat) minggu.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 26


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

3.3. LANTAI GRANITE, HOMOGENUOUS TILE, KERAMIK DAN PLINT LANTAI


3.3.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga, bahan-bahan dan peralatan yang
dibutuhkan untuk terlaksananya pekerjaan ini, untuk mencapai hasil yang baik.
Pekerjaan lantai ini meliputi seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam
gambar/ ditunjukkan dalam daftar finishing material atau sesuai dengan petunjuk
Pemberi MK/ .
3.3.2. Persyaratan Bahan
1. Lantai Granite
Granite yang digunakan type Imperial Red Ex. Italy (Import) ukuran 60cm x 60cm
dengan tebal 1,8-2cm.
2. Lantai Homogenous Ex. Granito:
ƒ Type Salsa Crystal Pearl White ukuran 60cm x 60cm dan 30cm x 30 cm
(polished).
ƒ Type Salsa Crystal Brick ukuran 40cm x 40cm (polished).
ƒ Type Salsa Crystal Black ukuran 40cm x 40cm (polished).
3. Lantai Keramik Ex. Roman:
ƒ Type Crysant ukuran 40cm x 40cm.
ƒ Type Sandstone ukuran 20cm x 20cm.
ƒ Type Sahara Ivori ukuran 20cm x 20cm.
ƒ Type Listello Murai ukuran 4,8cm x 20cm
4. Pembatas pola / perbedaan tipe lantai yang digunakan Stainless Hairline Finish
ukuran 5mm x 10mm.
3.3.3. Pelaksanaan Pekerjaan
a. Pemasangan menggunakan pasta perekat SK 20 setara dan harus
dilaksanakan sesuai instruksi pabrik dengan persetujuan MK.
b. Pemakaian pasta perekat tidak boleh dicampurkan dengan semen biasa.
c. Sebelum dipasangan material harus diseleksi untuk ukuran warna yang sama
dan mengikat air sedikit saja.
d. Memotong material lantai tidak diizinkan berbentuk gerigi-gerigi, harus
diratakan dan diasah agar mendapatkan sisi yang rata, halus dan rapi.
e. Memasang lantai harus tegak lurus satu sama lain, siar-siar harus merupakan
satu garis lurus dan sekecil mungkin (dengan persetujuan MK) untuk diisi
dengan semen khusus setaraf AM.
f. Naad yang dikehendaki harus lurus, tidak lengkung, tidak retak, tahan
terhadap air, chloride, jamur lumut.
g. Bahan yang dipakai harus disetujui MK dan pemasangan harus dilaksanakan
oleh tenaga ahli dalam bidang tersebut dengan persetujuan MK. Kontraktor
harus memberikan cadangan bahan kepada Pemberi Tugas sebanyak 2%
dari bahan cadangan.
Hasil akhir yang dikehendaki :
a. Pasangan Lantai yang dipasang harus sesuai contoh yang sudah disetujui
MK. Permukaan dinding harus rata, tidak bergelombang dan tidak menonjol.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 27


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

b. Selain pasir dan air, yang dikirim ke site dalam keadaan tertutup, atau kantong
yang masih disegel dan berlebel dari pabriknya, bertuliskan type dan
tingkatannya, dalam keadaan utuh dan tidak bercacat.
c. Bahan-bahan diletakkan ditempat yang kering berventilasi baik terlindung dan
bersih. Pemborong bertanggung jawab atas kerusakan bahan-bahan yang
disimpan baik sebelum maupun selama pelaksanaan.
d. Bila ada hal-hal yang tidak pada tempatnya, bahan rusak dan hilang.
Pemborong harus menggantinya dengan persetujuan Pemberi Tugas/ MK
atas biaya Pemborong.
3.3.4. Pengujian Kualitas Pekerjaan
a. Sebelum dilaksanakan pemasangan, Pemborong diwajibkan memberikan
pada Pemberi Tugas/ MK “Certificate Test” bahan homogenous tile dari
produsen atau pabrik.
b. Bila tidak ada Certificate Test, maka Pemborong harus melakukan pengujian
atas bahan di Laboratorium, yang akan ditunjuk kemudian.
c. Hasil pengujian dari laboratorium diserahkan pada Pemberi Tugas/ MK
secepatnya.
d. Seluruh biaya yang berhubungan dengan pengujian bahan tersebut, menjadi
tanggung jawab Pemborong.
3.3.5. Syarat-Syarat Pengamanan Pekerjaan
Bahan yang telah terpasang dihindarkan dari injakan selama 3 x 24 jam setelah
pemasangan. Bila terjadi kerusakan Pemborong diwajibkan untuk
memperbaikinya dengan tidak mengurangi kualitas pekerjaan.
Material washtafel Toilet yang digunakan :
ƒ Top Table Washtafel menggunakan finishing Granite ukuran menyesuaikan
(polished).

ƒ Pemakaian : pada lokasi-lokasi sesuai dengan gambar.


Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan peraturan-peraturan
ASTM, peraturan Keramik Indonesia (NI-19) dan PUBI-1982.
Semen Portland (lihat syarat-syarat teknis bahan)
Pasir dan Air (Lihat syarat-syarat teknis bahan)
Kontraktor harus menyerahkan 2 (dua) copy ketentuan dan persyaratan teknis
operatif dari pabrik sebagai informasi bagi Pemberi Tugas/.
Material lain yang tidak terdapat pada daftar di atas akan tetapi dibutuhkan untuk
penyelesaian/penggantian pekerjaan dalam bagian ini harus baku, kualitas terbaik
dari jenisnya dan harus disetujui oleh Pemberi Tugas/.
3.3.6. Syarat-Syarat Cara Pelaksanaan
a. Sebelum dipasang beton tumbuk, ditebarkan pasir di bawahnya setebal 3 cm.
b. Alas dari lantai Keramik adalah beton tumbuk dengan ketebalan 5 (lima) cm
sesuai dengan gambar (lantai dasar)
c. Adukan pengikat dengan campuran 1 pc : 3 pasir ditambah bahan perekat,
atau dapat digunakan acian PC ditambah bahan perekat.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 28


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

d. Bidang lantai yang terpasang harus benar benar rata dengan memperhatikan
kemiringan lantai untuk memudahkan pengaliran.
e. Pola pemasangan Keramik harus sesuai dengan gambar gambar detail atau
yang sesuai dengan petunjuk Pemberi Tugas/MK.
f. Lebar siar-siar harus sama dan ke dalaman maksimum 3 mm membentuk
garis lurus atau sesuai dengan gambar/petunjuk Pemberi Tugas/. Siar-siar
diisi dengan bahan pengisi berwarna grout semen berwarna, warna sesuai
petunjuk dari Pemberi Tugas/MK.
g. Pemotongan material lantai harus menggunakan alat pemotong khusus sesuai
dengan petunjuk MK. Material yang sudah terpasang harus dibersihkan dari
segala macam noda yang melekat sehingga benar benar bersih. Sebelum
Keramik dipasang, terlebih dahulu harus direndam dalam air sampai jenuh.
3.3.7. Contoh Bahan
a. Kontraktor harus memberikan contoh-contoh semua material, untuk
mendapatkan persetujuan dari Pemberi Tugas/ MK. Contoh-contoh yang telah
disetujui oleh Pemberi Tugas/ akan dipakai sebagai standard/pedoman untuk
memeriksa/menerima material yang dikirim oleh Kontraktor ke site.
b. Kontraktor diwajibkan membuat tempat penyimpanan contoh-contoh yang
telah disetujui di Direksi Keet.
3.3.8. Syarat-Syarat Pengiriman dan Penyimpanan Bahan
a. Selain pasir dan air, yang dikirim ke site dalam keadaan tertutup, atau kantong
yang masih disegel dan berlabel dari pabriknya, bertuliskan type dan
tingkatannya, dalam keadaan utuh dan tidak bercacat.
b. Bahan-bahan diletakkan di tempat yang kering berventilasi baik, terlindung
dan bersih. Bahan keramik yang telah terpasang dihindarkan dari injakan
selama 3 X 24 jam setelah pemasangan
c. Bila terjadi kerusakan Kontraktor diwajibkan untuk memperbaikinya dengan
tidak mengurangi kualitas pekerjaan.
3.4. PEKERJAAN KARPET TILE
3.4.1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi persediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan, dan
alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini untuk
mendapatkan hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna
b. Pekerjaan lantai carpet tile ini dilakukan sebagai finishing pada area:
- Ruang kerja Brach manager
- Ruang rapat
3.4.2. Persyaratan Bahan
a. Bahan: Karpet Tile produk dalam negeri yang bermutu baik, Ex. SMJ atau
setara dan disetujui oleh MK.
- Ukuran 50x50 cm
- Bahan 100% B.C.F 6.0 Nylon
- Kontruksi : tufted Pattern loop pile
- Total Berat: 148 oz/sqyd (5,032 gm/sqm)
- Total tebal: 0,276 inch (7,0 mm)

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 29


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

b. Bahan perekat karpet yang digunakan sesuia dengan yang disyaratkan oleh
pabrik Yang bersangkutan.
c. Pola pemakaian ditentukan/ ditunjuk pada gambar, bahan-bahan yang
dipakai, sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan contoh-
contohnya ( minimal 3 contoh ) untuk mendapatkan persetujuan dari .
d. Contoh-contoh bahan harus disertai dengan ketentuan dan persyaratan teknis
operatif dari pabrik yang bersangkutan sebagai informasi bagi .
e. Material lain yang tidak terdapat pada daftar diatas tetapi dibutuhkan untuk
penyelesaian/penggantian pekerjaan dalam bagian ini harus baru, kualitas
terbaik dari jenisnya dan disetujui oleh . Material tersebut sudah termasuk
dalam biaya pelaksanaan pekerjaan ini, tampa adanya tambahan biaya.
f. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan peraturan-peraturan
ASTM dan sesuai ketentuan-ketentuan dari pabrik yang bersangkutan
3.4.3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Bahan harus disimpan dalam tempat yang terlindung dan tertutup/kering tidak
lembab.
b. Lantai dasar carpet adalah lapisan sceed yang telah rata dan telah difinish
acian PC. Lantai harus benar-benar rata, halus dan kering dengan
kelembaban 5%.
c. Lapisan sceed dari adukan 1PC : 3 PS dan finish acian dari bahan aci PC
murni.
d. Penyesuain temperatur ruangan dilakukan selama 24 jam. Permukaan lantai
harus bersih/bebas dari segala macam kotoran, butir-butir pasir,
minyak/lemak, aspal dan lain-lain.
e. Bahan perekat dan cara pemasangan sesuai dengan yang telah disyaratkan
dari pabrik yang bersangkutan, penyimpanan hanya boleh bila telah disetujui
oleh MK.
f. Arah pemasangan sesuai dengan pola carpet atau sesuai detail gambar (shop
drawing dari kontraktor yang telah disetujui MK). Perlu diperhatihan adanya
perataan pemasangan pada sudut-sudut tepi pertemuan.
g. Carpet yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala noda-noda yang
melekat sehingga betul-betul bersih.
h. Diperhatikan pemasangan carpet pada tepi/sudut yang berhubungan dengan
dinding/partisi/kosen, pada ambang pintu dan pada sambungan dengan
material lain, terutama diperhatikan didalam hal kerapihan dan sistem
penjepitnya.

3.5. PEKERJAAN NAD LANTAI STAINLESS STEEL


3.5.1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyedian tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan
alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini untuk
mendapatkan hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
b. Pekerjaan lantai nad stainless steel ini dilakukan sebagai finishing pada
pertemuan dua material yang berbeda seperti: pertemuan keramik dan
homogenous tile dan carpet atau yang disebutkan/ditunjuk pada gambar dan
disetujui oleh .

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 30


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

3.5.2. Persyaratan Bahan


a. Nad lantai menggunakan bahan stainless steel ukuran 5x10 mm, dengan
panjang sesuai dengan gambar atau sesuai dengan kondisi dilapangan dan
disetujui oleh .
b. Bahan stainless steel AISI 24 ex Japan finishing hair line atau setara dan
disetujui .
3.5.3. Persyaratan pelaksanaan
a. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor diwajibkan membuat gambar pola
pemasangan yang disetujui oleh .
b. seluruh pekerjaan di bengkel harus merupakan pekerjaan yang berkualitas
tinggi, seluruh pekerjaan harus dilakukan dengan ketepatan sedemikian rupa
sehingga semua komponen dapat dipasang dengan tepat dilapangan.
c. hasil pemasangan dan finishing harus baik, merata dan tidak terjadi
cacat/noda akibat pekerjaan. Bila terjadi kerusakan, perbaikan harus segera
dilakukan tampa tambahan biaya.

PASAL 4: PEKERJAAN DINDING


4.1. PLESTERAN DINDING
4.1.1. Lingkup Pekerjaan
Termasuk dalam pekerjaan plesteran dinding ini adalah penyediaan tenaga kerja,
bahan-bahan yang diperlukan, peralatan yang diperlukan termasuk alat-alat bantu
dan alat-alat angkut yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini sesuai
yang ditentukan dalam gambar, uraian sesuai lokasi yang ditentukan.
4.1.2. Persyaratan Bahan
a. Bata ringan yang digunakan adalah ukuran 60 X 20 X 7,5 cm dari kwalitas
terbaik, presisi, permukaan halus dan tidak keropos serta tidak pecah-pecah.
b. Secara umum batu bata yang digunakan harus memenuhi persyaratan DIN
dan SNI.
c. Lokasi pekerjaan adalah Banking Hall, Toilet, Pantry dan lain-lain sesuai yang
tercantum dalam gambar.
4.1.3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Pada permukaan dinding yang akan diplester, siar-siar sebelumnya harus
dikerok sedalam 1 cm untuk memberikan pegangan pada plesteran.
b. Kemudian dinding disikat sampai bersih dan disiram air, barulah plesteran
lapis pertama dapat dikerjakan. Plesteran kedua berupa acian semen (PC).
c. Tebal plesteran dinding tidak boleh kurang dari 1 cm atau lebih dari 2 cm,
kecuali ditetapkan lain.
d. Pekerjaan plesteran akhir harus lurus, sama rata, datar maupun tegak lurus,
pada dasarnya plesteran lapis pertama adalah sama dengan adukan
pasangan, dimana hal tersebut dilaksanakan. Ketentuan mengenai adukan
plesteran bagi macam-macam keperluan, selanjutnya dapat dilihat pada
setiap uraian dan setiap pekerjaan.
e. Untuk bidang yang kedap air, beton, pasangan dinding batu bata yang
berhubungan dengan udara luar, dan semua pasangan dinding batu bata 30
cm dari permukaan lantai dan 150 cm dari permukaan lantai untuk kamar

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 31


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

mandi, wc /toilet dan daerah basah lainnya dipakai adukan 1 pc : 3 pasir.


Untuk bagian lainnya diperlukan plesteran 1 pc : 4 pasir.
f. Untuk permukaan datar, harus mempunyai toleransi lengkung/cembung
bidang tidak melebihi 5 mm untuk jarak setiap 2 m2., jika melebihi, Kontraktor
harus memperbaiki dengan biaya atas tanggungan Kontraktor.
g. Jika hasil plesteran menunjukkan hasil yang tidak memuaskan, tidak rata,
tidak tegak lurus, bengkok adanya pecahan atau retak, keropos, maka bagian
tersebut harus dibongkar untuk diperbaiki oleh Kontraktor.
4.1.4. Persiapan Pekerjaan Plesteran
a. Bersihkan permukaan dasar sampai benar-benar siap menerima portland
cement plester. Singkirkan semua hal yang dapat merusak/mengganggu
pekerjaan.
b. Bentuk screed sementara bila mungkin (untuk pembentukan dasar yang
permanen) untuk menjamin adanya ketebalan yang sama, semua permukaan
yang datar/rata, kontour dan profil-profil yang akurat.
c. Basahi permukaan, bila diperlukan, untuk persiapan. Jangan menjenuhkan
permukaan, dan jangan dipasang plester sampai permukaan air yang terlihat
tersebut lenyap.
d. Letakkan/tempelkan campuran plesteran selama 2 ½ jam (maksimum) setelah
proses pencampuran, kecuali udara panas/kering, kurangi waktu penempatan
itu sesuai yang diperlukan untuk mencegah kekakuan yang bersifat sementara
dari plester. Jangan menambah air lagi untuk membasahi plester yang sudah
kaku itu.

4.2. PLESTERAN INTERIOR


4.2.1. Lingkup Pekerjaan
Pemasangan :
a. Pasang lapisan dasar pertama dan kedua dengan ketebalan kurang lebih 7
mm. Ketebalan lapisan finishing harus ditambah di atasnya. Ukur
periksa/ketebalan plester dari bagian dasar belakang yang rata.
b. Aplikasikan lapisan pertama dengan bahan-bahan secukupnya, tekan untuk
menjamin adanya kesatuan dasar. Setelah lapisan pertama dilekatkan sikat
dengan satu arah, untuk membentuk ikatan mekanik bagi lapisan kedua. Di
permukaan permukaan vertikal, sikat secara horizontal.
c. Aplikasikan lapisan dasar kedua dengan bahan-bahan secukupnya, tekan
untuk menjamin melekat eratnya lapisan ini dengan lapisan dasar pertama.
d. Aplikasikan lapisan finishing di atas lapisan dasar setebal 2 mm. Pasang
lapisan dasar dengan ketebalan kurang lebih 10 mm. Ketebalan lapisan
finishing harus ditambahkan di atasnya.
e. Periksa/ukur ketebalan plester dari dasar bagian belakang yang rata.
Aplikasikan lapisan dasar pertama dengan bahan secukupnya, tekan untuk
menjamin adanya ikatan dengan dasar. Setelah lapisan dasar pertama
dilekatkan sikat dengan satu arah. Untuk membentuk ikatan mekanik bagi
lapisan finishing.
f. Basahi lapisan plester yang sudah kering untuk menerima aplikasi
selanjutnya. Basahi dengan air sesuai yang diperlukan untuk mendapatkan
penyerapan yang merata.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 32


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

g. Untuk permukaan yang datar/flat, diberikan toleransi yang tidak lebih dari 5
mm dalam area m2.
h. Kontraktor bertanggung jawab atas penentuan prosedur/cara perbaikan dan
hal hal lain yang terjadi selama pelaksanaan, selama bukan kesalahan
Pemilik, seperti plesteran retak, rusak selama waktu pelaksanaan dan
perbaikan yang tidak dapat diterima, atau disetujui Pemberi Tugas/.
i. Potong, tambal, perbaikan dan point up plester seperti yang diperlukan
dengan plester yang baru. Tambal, padatkan dengan permukaan harus
ditutup/disambung. Kontraktor bertanggung jawab atas segala perbaikan yang
diadakan setelah berkonsultasi dengan Pemberi Tugas/ sampai perbaikan
tersebut dapat diterima, atas beban Kontraktor.
4.2.2. Contoh Bahan
a. Sebelum dilaksanakan, Kontraktor harus memberikan contoh-contoh material
untuk mendapatkan persetujuan dari Pemberi Tugas/.
b. Contoh-contoh yang telah disetujui oleh Pemberi Tugas/ akan dipakai
standard/pedoman untuk menerima/memeriksa material yang dikirim oleh
Kontraktor ke site.
c. Kontraktor diwajibkan membuat tempat penyimpanan contoh-contoh material
yang telah disetujui di Direksi Keet.
4.2.3. Syarat-syarat Pengiriman dan Penyimpanan Bahan
a. Setelah pasir dan air, bahan yang dikirim ke site dalam keadaan tertutup atau
kantong yang masih disegel dan berlabel pabriknya, yang bertuliskan type dan
tingkatannya, dalam keadaan utuh dan tidak bercacat. Bahan-bahan
diletakkan di tempat yang kering berventilasi baik, terlindung dan bersih.
b. Kontraktor harus bertanggung jawab atas segala kerusakan bahan-bahan
yang disimpan baik sebelum dan selama pelaksanaan. Kontraktor harus
bertanggung jawab atas segala kerusakan bahan-bahan yang disimpan baik
sebelum dan selama pelaksanaan.
c. Bila ada hal hal yang tidak pada tempatnya, bahan rusak, hilang. Kontraktor
diharuskan mengganti dengan persetujuan Pemberi Tugas/ atas biaya
Kontraktor.
4.2.4. Pengujian Kualitas Pekerjaan
Kontraktor harus menguji semua pekerjaan menurut syarat-syarat teknis dari
pabrik atau menurut uraian di atas. Pemberi Tugas/ berhak meminta pengujian
ulang bila dianggap perlu. Peralatan untuk pengujian disediakan oleh Kontraktor.
Dalam hal pengujian yang tidak dilakukan dengan baik atau kurang memuaskan,
maka biaya pengujian ulang adalah menjadi tanggung jawab Kontraktor.
4.2.5. Syarat-syarat Pengamanan Pekerjaan
Selama 3 (tiga) hari tempat Kontraktor harus dilindungi dari jamahan
orang/benturan keras.
Kontraktor diwajibkan melindungi pekerjaan tersebut, dari kerusakan yang
diakibatkan oleh Kontraktor yang lain. Bila terjadi kerusakan, Kontraktor
diwajibkan memperbaikinya dengan tidak mengurangi kualitas pekerjaan, seluruh
biaya perbaikan menjadi tanggung jawab Kontraktor.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 33


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

4.3. PLESTERAN BETON


4.3.1. Lingkup Pekerjaan
Termasuk dalam pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
alat-alat bantu dan alat-alat angkut yang diperlukan Kontraktor dalam pekerjaan
plesteran ini sesuai dengan gambar dan uraian lokasi yang telah ditentukan,
antara lain beton plat, balok, tangga dan lainnya yang tidak terlindung (expose)
baik exterior/interior.
4.3.2. Persyaratan bahan
Bahan plester ini adalah Portland Cement pasir dan air dengan perbandingan 1
pc : 2 pasir ditambah dengan acian.
ƒ Portland Cement ( Lihat syarat-syarat teknis bahan )
ƒ Pasir ( Lihat syarat-syarat teknis bahan )
ƒ Air ( Lihat syarat-syarat teknis bahan )
4.3.3. Cara Pelaksanaan
a. Semua permukaan beton yang akan diplester harus dibuat kasar dan
dibersihkan dari segala macam kotoran, kemudian pada tahap pertama dibuat
basah, selanjutnya diplester dengan adukan 1 pc : 2 pasir yang melalui
ayakan halus dan ditambah acian.
b. Tebal plesteran tidak boleh kurang dari 1 cm atau lebih dari 1,5 cm, kecuali
bila ditentukan lain. Pekerjaan plesteran harus lurus sama rata maupun tegak
lurus. Jika hasil plesteran menunjukkan hasil yang tidak memuaskan seperti,
tidak rata, tidak tegak lurus, bergelombang, pecah atau retak, keropos, maka
bagian bagian tersebut harus dibongkar untuk diperbaiki oleh Kontraktor.

4.4. PEKERJAAN FINISHING DINDING GRANITE DAN KERAMIK


4.4.1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan material/bahan, tenaga kerja, peralatan-
peralatan kerja, serta alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan ini, hingga pekerjaan dinding lapis granite dan keramik
tile ini dapat mencapai hasil yang bermutu baik dan sempurna.
b. Bahan yang digunakan adalah granite ukuran 60 x 80 cm dan Keramik tile
ukuran 20 x 20 cm dipasang pada tempat-tempat seperti dinyatakan dalam
dokumen gambar, atau mengikuti petunjuk .
c. Cara penempatan, bentuk, volume serta detail-detail ukuran-ukuran lainnya
sesuai dengan yang tercantum dalam dokumen gambar dan bill of quantity.
Ketentuan-ketentuan dan persyaratan-persyaratan lainnya berlaku semua
ketentuan dan persyaratan untuk pekerjaan finishing dinding lapis granite dan
keramik, atau mengikuti ketentuan dan persyaratan untuk pekerjaan lain yang
sejenis pada spesifikasi ini.
d. Standard-Standard Yang Berlaku :
ƒ SII – 0023 – BI
ƒ Standard Industri Indonesia – Mutu dan Cara Uji Keramik Untuk Lantai.
ƒ PUBI – 1982
ƒ Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 34


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

4.4.2. Persyaratan Bahan


a. Jenis granite yang dipasang adalah type Imperial Red ukuran 60 x 80 cm
dengan tebal 1,2 – 1,8 cm.
b. Jenis keramik yang digunakan adalah jenis stoneware, badan keramik hampir
padat (lebih padat dari porselin), berwarna cerah dari bahan keramik tunggal
atau campuran.
c. Permukaan dinding tidak boleh menampakkan cacat, bengkok (melenting)
retak-retak, bagian glasir terlepas, lubang-lubang jarum atau cacat-cacat kotor
dari bahan glasir.
d. Sisi-sisi harus siku dengan toleransi penyimpangan tidak lebih dari 0,50 cm,
tahan terhadap gesekan dengan kekerasan tidak kurang dari 5 skala mohs
(kehilangan berat karena uji gesekan tidak boleh lebih dari 0,10 gr/berat ubin.
4.4.3. Syarat-Syarat Pelaksanaan
a. Granite yang dipasang adalah Produk Ex.Italy (Import) dengan kualitas baik
dipasang dilokasi fasade bagunan atau atau tempat-tempat seperti dinyatakan
pada dokumen gambar atau mengikuti petunjuk Konsultan MK
b. Keramik tile yang dipakai setara dengan produksi Roman, dengan kwalitas I.
Keramik tile ukuran 20 X 20 cm dipasang pada Toilet, pantry atau tempat-
tempat seperti dinyatakan pada dokumen gambar atau mengikuti petunjuk
Konsultan MK.
c. Sebelum melaksanakan pekerjaan Kontraktor diharuskan menyampaikan
contoh material yang akan dipergunakan kepada MK untuk memperoleh
persetujuannya.
d. Pemasangan keramik tile harus dilaksanakan oleh orang/tukang yang benar-
benar ahli untuk memperoleh hasil yang baik dan memuaskan.
e. Untuk keperluan pemotongan/sambungan/lasan harus menggunakan mesin
pemotong kwalitas baik, agar diperoleh hasil pemotongan yang baik dan
memuaskan.

4.5. PEKERJAAN DINDING PARTISI GYPSUM


4.5.1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan
alat-alat bantu lainnya untuk pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat tercapai
hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
b. Meliputi seluruh pekerjaan dinding partisi, sesuai yang ditunjukan dalam
gambar dan disetujui MK.
c. Adapun ruang yang menggunakan partisi yaitu :
- Untuk ruang Pimpinan Cabang, Ruang Rapat, Ruang Kerja Staff dan
Ruang lain menggunakan partisi Gypsum sebagian partisi kaca ditunjuk
sesuai dengan gambar dan disetujui MK
4.5.2. Bahan
1. Gypsum:
Ketebalan yang dipakai S/d 12 mm tidak retak atau pecah/melengkung
mempunyai lapisan luas Paver Coved dipasang sesuai dengan gambar teknis

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 35


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

dengan mempergunakan rangka metal hollow dan sekrup, sambungan antara


gypsum board memakai compound.
Gypsum yang digunakan ex JAYA BOARD atau setara.
2. Rangka Partisi
ƒ Hollow 40 x 40 mm & 40 x 20 mm untuk Vertikal dengan jarak 60 cm.
ƒ Rangka hollow dilapis anti karat/cat anti karat
ƒ Area yang ada unit out door AC di beri rangka double
ƒ Bahan-bahan pelengkap seperti sekrup, baut, mur, paku metal fittings yang
akan berhubungan dengan udara luar dibuat dan besi yang digalvanisasi.
ƒ Berkas-berkas pekerjaan harus dikikir sampai halus dan rata permukaan.
ƒ Untuk unit yang dipasang harus diberi tanda agar tidak terjadi kesalahan
pemasangan.
ƒ Pekerjaan sambungan dilakukan dengan baut dan di las sesuai gambar.
ƒ Pekerjaan pengelasan harus dikerjaan dengan rapi , tanpa menimbu lkan
kerusakan pada bah an bajanya.
ƒ Pemberhentian pengelasan harus pada tempat yang ditentukan dan dijarnin
tidak akan berputar atau membengkok. Setelah pengelasan, slsaslsa/kerak
las harus dibersihkan dengan baik.
ƒ Dinding Partisi menggunakan gypsum board 12 mm rangka metal furing ex.
Boral atau setara dan disetujui oleh Konsultan MK.

4.6. PEKERJAAN DINDING PARTISI KACA FRAMELESS


4.6.1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan
alat-alat bantu lainnya untuk pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat tercapai
hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
b. Pekerjaan ini meliputi pekerjaan semua dinding partisi kaca frameless pada
pintu Entrance dan disebutkan/ditunjukkan pada gambar serta shop drawing
dari Kontraktor yang disetujui oleh .
4.6.2. Persyaratan Bahan
a. Kaca tempered tebal 12 mm, warna bening dengan sticker sandblast.
Disetujui Konsultan MK.
b. Pekerjaan ini meliputi pekerjaan semua dinding partisi kaca frameless dilokasi
yang disebutkan/ditunjukkan pada gambar serta shop drawing dari Kontraktor
yang disetujui oleh Konsultan MK.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
ƒ Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan Kontraktor wajib meneliti
gambar-gambar dan membuat shop drawing terlebih dahulu dan disetujui
oleh meliputi detail gambar, lokasi, merk, kualitas bentuk/ukuran.
ƒ Cara Pemasangan harus sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar
dan dapat dipastikan kekokohan dan kekakuannya.
ƒ Pertemuan dengan bidang dinding dan atau dinding kaca harus rapi,
rapat, tidak bercelah dan tegak lurus.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 36


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

4.7. PEKERJAAN DINDING PARTISI KACA RANGKA ALUMUNIUM


4.7.1. Lingkup Pekerjaan
a. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-
bahan,peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang digunakan dalam
pelaksanaan,hingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan
sempurna.
b. Rangka Partisi dinding kaca aluminium serta seluruh detail yang
disebutkan/ditunjukkan dalam gambar serta shop drawing dari kontraktor
yang disetujui Konsultan MK.
4.7.2. Persyaratan Bahan
a. Ukuran profil : Untuk rangka dinding partisi, lebar minimal 70 mm, tebal
minimal 1,8 mm: Diijinkan maksimal 12 mm.
b. Bahan kusen menggunakan profil alumunium ex. YKK Alumico Indonesia atau
setara dengan finish natural anodized.
c. Untuk keseragaman warna disyaratkan, sebelum proses fabrikasi warna profil-
profil harus diseleksi secermat mungkin. Kemudian pada waktu fabrikasi unit-
unit, jendela, pintu dan lain-lain, profil harus diseleksi lagi warnanya sehingga
dalam tiap unit di dapatkan warna yang sama.
d. Bahan yang akan diproses fabrikasi harus diseleksi terlebih dahulu sesuai
dengan bentuk toleransi ukuran, ketebalan, kesikuan, kelengkungan dan
pewamaan yang dipersyaratkan.
e. Konstruksi rangka aluminium yang dikerjakan seperti yang ditunjukkan dalam
detail gambar termasuk bentuk dan ukurannya.
f. Pekerjaan mesin potong, mesin punch, drill, sedemikian sehingga diperoleh
hasil yang telah dirangkai untuk partisi mempunyai toleransi ukuran sebagai
berikut :
• untuk tinggi dan lebar 1 mm.
• untuk diagonal 2 mm.
4.7.3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Sebelum memulai pelaksanaan Kontraktor diwajibkan meneliti gambar-
gambar dan kondisi di lapangan (ukuran dan peil lubang dan membuat contoh
jadi dengan skala gambar 1 : 1, untuk sebagian tipe kusen yang ditentukan
oleh Konsultan MK.
b. Proses fabrikasi harus sudah siap sebelum pekerjaan dimulai, dengan
membuat lengkap dahulu shop drawing dengan petunjuk meliputi gambar
denah, lokasi, merk, kualitas, bentuk dan ukuran.
c. Semua rangka dikerjakan secara fabrikasi dengan teliti sesuai ukuran dan
kondisi lapangan agar hasilnya dapat dipertanggung jawabkan.
d. Pemotongan aluminium hendaknya dijauhkan dari material besi untuk
menghindarkan penempelan debu besi pada permukaannya. Disarankan
untuk mengerjakannya pada tempat yang aman dengan hati-hati tanpa
menyebabkan kerusakan pada permukaannya.
e. Pengelasan dibenarkan menggunakan non-activated gas (argon) dari arah
bagian dalam agar sambungannya tidak tampak oleh mata.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 37


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

f. Akhir bagian rangka harus disambung dengan kuat dan teliti dengan sekrup,
rivet, stap dan harus cocok, Pengelasan harus rapi untuk memperoleh kualitas
dan bentuk yang sesuai dengan gambar.
g. Angkur-angkur untuk rangka/kusen aluminium lerbuat dari steel plate setebal
minimal 2 mm dan ditempatkan pada interval 600 mm.
h. Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrup anti karat
stainles steel, sedemikian rupa sehingga hair line dari tiap sambungan harus
kedap air dan memenuhi syarat kekuatan terhadap air sebesar 100 kg/m2.
Celah antara kaca dan sistern kosen aluminium harus ditutup oleh sealant.
i. Untuk fitting hard ware dan reinforcing matenals yang mana rangka aluminium
akan kontak dengan besi, tembaga atau lainnya maka permukaan metal yang
bersangkutan harus diberi lapisan chromium untuk menghindari kontak korosi.
j. Toleransi pemasangan kosen aluminium di satu sisi dinding adalah 10-25 mm
yang kemudian diisi dengan beton ringan/grout.
k. Khusus untuk pekerjaan jendela geser aluminium agar diperhatikan sebelum
rangka kosen terpasang. Permukaan bidang dinding horizontal (pelubangan
dinding) yang melekat pada ambang bawah dan atas harus waterpass.

4.8. PEKERJAAN DINDING PANEL ALUMINIUM COMPOSITE


4.8.1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, dan peralatan
yang dipergunakan untuk melaksanaan pekerjaan pemasangan panel
aluminium composite pada luar bangunan atau seperti yang ditunjukan dalam
gambar rencana, sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan
sempuma.
b. Meliputi seluruh pekerjaan panel aluminium, sesuai yang ditunjukan dalam
gambar.
4.8.2. Persyaratan Bahan
a. Contoh-contoh barang atau bahan harus ditunjukan kepada dan Konsultan
MK untuk disetujui sebelum mulai pelaksanaan.
b. Bahan dan barang harus tersedia di lapangan/site sesuai dengan jadwal
pelaksanaan, semua barang dan bahan harus disimpan ditempat yang kering
memakai alas dan dijauhkan dari tempat-tempat yang lembab dan air hujan.
c. Semua barang pekeriaan yang telah selesai dan diperiksa tapi belum
diserahkan harus dijaga, dipelihara keutuhannya oleh pelaksana. Apabila
terjadi kerusakan barang akibat pelaksana, maka kerusakan tersebut harus
diperbaiki tanpa menjadi beban tambahan kepada pemilik.
4.8.3. Bahan
a. Aluminium Sandwich Cladding panel Non Combustible mineral, diantara 2
lapis aluminium alloy, dengan spesifikasi sebagai berikut :
- Ketebalan panel : 4 mm
- Berat : 4,7 kg/m'
- Tensile stren5.8gth : 4700 psi
- STC : 27 (ASTM E 90)
b. Bahan composite harus tahan terhadap api tidak mudah terbakar.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 38


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

c. Bahan composite harus dalam keadaan rata, warna akan ditentukan


kemudian.
d. Bahan yang digunakan dari produksi New Alucopan , Alumatec atau yang
setara.
e. Contoh - contoh :
- Kontraktor diharuskan menyerahkan contoh-contoh bahan kepada direksi
lapangan untuk mendapatkan persetujuan Pemberi Tugas.
4.8.4. Pelaksanaan
a. Pemasangan dilakukan oleh tenaga ahli yang khusus dalam pekerjaan ini
dengan menunjukkan surat keterangan referensi pekerjaan-pekerjaan yang
pernah dikerjakan kepada direksi Lapangan untuk mendapatkan psrsetujuan.
b. Aluminium composite yang digunakan untuk seluruh proyek harus dari satu
macam produk saja.
c. Rangka-rangka pemegang harus dipersiapkan dengan teliti, tegak lurus dan
tepat pada posisinya.
d. Metode pemasangan antara lain:
- Dijepit diantara bagian-bagian sungkup puncak ganda
- Panel-panel menggantung pada pin-pin dan dipasang dengan sekrup
- Dinding pelapis yang dijadikan satu unit, sistim ikatan pinggir.
e. Frekuensi pembersihan dan perwatan serta pemilihan bahan pembersih yang
cocok sangat bergantung pada lokasi gedung dan kondisi permukaan .
f. Pembersihan dapat dilaksanakan dengan air dan spons atau sikat lembut.
g. Apabila pengotoran lebih berat bias ditambahkan diterjen netra!.
h. Setelah pemasangan, dilakukan penutupan celah-celah antara panel dengan
sealant hingga rapat dan tidak bocor sesuai dengan persyaratan ini.
i. Penyimpanan Pada panel atau laci ketinggian 2 meter untuk penumpukan
hendaknya tidak dilampaui dan selalu dijaga dalam kondisi kering.
j. Hasil pemasangan pekerjaan Aluminium Panel Composite harus merupakan
hasil pekerjaan yang rapih dan tidak bergelombang.
k. Kontraktor harus melindungi pekerjaan yang telah selesai dari hal-hal yang
dapat menimbulkan kerusakan. Bila hal ini terjadi, kontraktor harus
memperbaiki tanpa biaya tambahan.
l. Kontraktor harus dapat menyertakan jaminan mutu selama 10 tahun terhadap
sinar matahari dari pabrik pembuatannya berupa sertifikat jaminan.

4.9. PEKERJAAN FINISHING DINDING DENGAN BATU ALAM


4.9.1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan material/bahan, tenaga kerja, peralatan-
peralatan kerja, serta alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan ini, hingga pekerjaan finishing batu alam ini dapat
mencapai hasil yang bermutu baik dan sempurna.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 39


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

b. Batu alam yang digunakan adalah batu alam hitam dua muka dipasang pada
tempat-tempat seperti dinyatakan dalam dokumen gambar, atau mengikuti
petunjuk Konsultan MK.
c. Cara penempatan, bentuk, volume serta detail-detail ukuran-ukuran lainnya
sesuai dengan yang tercantum dalam dokumen gambar dan bill of quantity.
Ketentuan-ketentuan dan persyaratan-persyaratan lainnya berlaku semua
ketentuan dan persyaratan untuk pekerjaan finishing material pelapis dinding
atau mengikuti ketentuan dan persyaratan untuk pekerjaan lain yang sejenis
pada spesifikasi ini.
4.9.2. Persyaratan Bahan :
a. Jenis Batu alam yang digunakan adalah Batu Hitam/ Batu Candi / Batu
Andesit.
b. Permukaan batu tidak boleh menampakkan cacat, retak-retak, bagian
permukaan terlepas, berlubang-lubang atau cacat-cacat kotor.
c. Ukuran yang dipakai akan ditentukan kemudian, sisi harus siku-siku.
4.9.3. Syarat-Syarat Pelaksanaan
a. Batu alam yang dipakai ukuran dan lokasi pemasangan seperti dinyatakan
pada dokumen gambar atau mengikuti petunjuk Konsultan MK.
b. Sebelum melaksanakan pekerjaan Kontraktor diharuskan menyampaikan
contoh material batu alam yang akan dipergunakan kepada untuk
memperoleh persetujuannya.
c. Pemasangan batu alam harus dilaksanakan oleh orang/tukang yang benar-
benar ahli untuk memperoleh hasil yang baik dan memuaskan.
d. Untuk keperluan pemotongan/sambungan/lasan harus menggunakan mesin
pemotong kwalitas baik, agar diperoleh hasil pemotongan yang baik dan
memuaskan.
e. Ketentuan-ketentuan dan persyaratan-persyaratan lainnya berlaku semua
ketentuan dan persyaratan untuk pekerjaan, material pelapis dinding lainnya
atau mengikuti ketentuan dan persyaratan untuk pekerjaan lain yang sejenis
pada spesifikasi ini.

4.10. Pekerjaan GRC ( Glass Reinforced Cement )


4.10.1. Lingkup Pekerjaan
Meliputi pengadaan tenaga kerja, peralatan, bahan penyetelan dan pemasangan dari
GRC pada tempat-tempat sesuai tercantum dalam gambar.

Bekerja sama dengan jenis pekerjaan lain sehingga seluruh pekerjaan terlaksana
dengan sempurna.

Sebelum pekerjaan dimulai maka:


ƒ Pemborong diwajibkan menyediakan bahan, tenaga dan peralatan yang
digunakan untuk pekerjaan tersebut.
ƒ Pemborong harus memberikan contoh-contoh lengkap dengan brosur & data
teknis terlebih dahulu untuk diparaf dan disetujui oleh Konsultan Pengawas.
ƒ Pemborong harus membersihkan permukaan yang akan dipasang finishing dari
berbagai macam kotoran.
ƒ Pemborong diwajibkan membuat shop drawing untuk mendapat persetujuan
Konsultan Pengawas.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 40


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

Penyelesaian panel dinding dan ornamen dengan GRC.


1. Bahan.
Glass Reinforced Cement (GRC) ukuran sesuai dengan gambar, tebal 8mm mm
atau disesuaikan dengan lebar panel.
Serat fiber yang digunakan adalah YAG yaitu sejenis serta dengan modulus
tinggi.

2. Sifat
Mampu memproduksi detail-detail permukaan yang halus.
Tahan terhadap cuaca / iklim
Mampu merendam suara karena percikan air hujan.
Sangat tahan untuk kemungkinan munculnya retak-retak.
Tidak boleh terjadi gelombang, cembungan atau cekungan.
Tidak berkarat atau berjamur.
ƒ Ukuran : Sesuai gambar toleransi 5 mm.
ƒ Bentuk : Sesuai gambar
ƒ Rangka/braket : Baja dicat anti karat
ƒ Beban angin : Dapat menahan beban angin 1.0 kN/m2
ƒ Kebocoran air : Tidak bocor pada tekanan s/d 25 kg f/m2
ƒ Kebocoran udara : Maksimum 2 m2/jam pada setiam m2
penampang bidang pada 35 kg/m2 tekanan diffential.
4.10.2. Pelaksanaan
a. Pemborong diwajibkan untuk memberikan terlebih dahulu:
1) Desain teknis lengkap dengan cara fabrikasi (berdasarkan gambar
perencanaan)
2) Cara penguatan angker-angker
3) Data lengkap prosedur instalasi.
4) Shop drawing
5) Sertifikat yang menunjukkan jaminan dari pabrik

b. Berdasarkan gambar perencana, Pemborong diwajibkan membuat shop drawing


yang menyatakan ukuran panel dan ornamen, sambungan, cara penyambungan,
hubungan dengan besi/ baja/beton, spesifikasi bahan serta hal-hal lain.

c. Sesuai campuran serat YAG dipakai dengan kadar 3-5%. Bahan baku GRC terdiri
atas semen, pasir halus, polimer, YAG, dan air.

d. Bahan yang diproses pabrik harus diseleksi terlebih dahulu dengan seksama
sesuai dengan bentuk toleransi, ukuran ketebalan, kesikuan, kelengkungan dan
pewarnaan yang diisyaratkan.

e. Semua bahan yang tiba disite harus dalam keadaan sempurna, tidak cacat. Bila
ada bahan yang cacat atau tergores atau mengalami perubahan bentu, maka
bahan ini tidak dapat diterima dan harus dikeluarkan dari site dalam waktu
maksimal 2 x 24 jam, atas biaya pemborong.

f. Pelaksanaan pemasangan dengan menggunakan rangka/ braket baja dicat anti


karat. Bagian rangka langsung berhubungan dengan ornamen GRC harus
menggunakan rangka baja dicat anti karat.

g. Sambungan satu rangka dengan yang lain harus menggunakan baut (stainless
steel), tidak diperkenankan menggunakan sistem las. Apabila terpaksa
menggunakan las (pada bagian-bagian yang sulit menggunakan baut) harus
mendapat izin tertulis dari Konsultan MK.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 41


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

h. Konstruksi, sambungan las harus dihaluskan dan dilapis dengan lapisan anti karat
(Zinchromate) ex DANAPAINTS.

i. Semua baja bekas pemotongan harus diberi lapisan anti karat (zinchromate).
Apabila terjadi proses kodensasi di dalam ruang tersebut harus dimungkinkan
pembuangannya melalui saluran yang tersedia dalam sistem drainase.

j. Permukaan panel dan ornamen GRC sebelah dalam harus bersih dari segala
kotoran, debu, minyak, jamur dan sebagainya.

k. Semua bidang panel yang membentuk sudut harus terdiri dari satu bagian dan
tidak diperkenalkan membuat sambungan pada pertemuan sudut kecuali
tercantum dengan jelas pada gambar.

l. Apabila terjadi pengelasan hanya diperkenankan dari bagian dalam agar


sambungannya tidak terlihat oleh mata, dengan menggunakan bahan non-
activated gas (argon).

m. Semua bahan harus dibuat / distil pabrik secara maksimal dengan teliti sesuai
gambar dan kondisi lapangan agar hasilnya dapat dipertanggung-jawabkan,
sehingga pekerjaan di lapangan hanya pemasangan saja. Hasil akhir yang
dikehendaki:

n. Permukaan panel dan ornamen GRC, harus rata, lurus, tidak melengkung dan
tidak bergelombang.

o. Seluruh permukaan ornamen harus bersih dari segala kotoran.

p. Pemborong harus sudah berpengalaman dan melampirkan surat surat referensi


pekerjaan di dalam penawaran.

q. Pemborong atau sub Pemborong harus memberikan cadangan bahan kepada


Pemberi Tugas sebanyak 2% dari bahan terpasang dan bersedia melaksanakan
perbaikan apabila dikemudian hari terjadi kerusakan-kerusakan.

r. Pemborong atau sub Pemborong harus memberikan surat jaminan perawatan


selama 5 tahun.

PASAL 5: PEKERJAAN KACA


5.1. LINGKUP PEKERJAAN
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan/material,
peralatan-peralatan kerja serta alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam
pelaksanaan, hingga diperoleh hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
b. Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pemasangan kaca untuk jendela kaca, dan
untuk seluruh detail seperti yang disebutkan/disyaratkan dalam dokumen
gambar serta mengikuti petunjuk Konsultan MK.
c. Cara pengerjaan, penempatan, bentuk, volume serta detail-detail ukuran
lainnya sesuai dengan yang tercantum dalam dokumen gambar dan bill of
quantity.
d. Ketentuan-ketentuan dan persyaratan-persyaratan lainnya berlaku semua
ketentuan dan persyaratan untuk pekerjaan kayu, atau mengikuti ketentuan

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 42


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

dan persyaratan untuk pekerjaan lain yang sejenis pada spesifikasi ini serta
mengikuti petunjuk Konsultan MK.

5.2. STANDAR YANG BERLAKU :


Kaca lembaran baik jenis, golongan, persyaratan, standard cara pengujiannya
harus mengikuti ketentuan-ketentuan dalam :
• SII – 0189 – 78
Standard Industri Indonesia – Mutu dan Cara Uji Kaca Lembaran.
• PUBI – 1982
Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia, yaitu :
Kaca lembaran yang dipakai adalah jenis kaca clear dan reflective dengan
ketebalan antara lain :
1) Jenis Tempered tebal 12 mm untuk aplikasi pintu/jendela frameless
2) Jenis kaca Stopsol Reflective warna supersilver dark blue tebal 8 mm untuk
aplikasi jendela curtain wall
3) Jenis kaca clear tebal 6 mm untuk aplikasi pintu dan jendela
Persyaratan mutu kaca lembaran :

Jenis MM Tebal MM Toleransi Panjang Toleransi


(Toleransi) & Lebar MM Kesikuan M/M
12
12 6,00 (± 0,30) ±2 12
8 6,00 (± 0,30) ±2 12
6 6,00 (± 0,30) ±2

Keterangan Tabel :
Kaca lembaran tidak boleh melebihi toleransi yang diizinkan.
Kaca lembaran yang berbentuk segi empat harus mempunyai sudut siku-siku serta
tepi potongan yang rata dan lurus. Toleransi kesikuan maksimum yang
diperkenankan adalah 12 mm/m.
Cacat-cacat kaca lembaran bening yang diperbolehkan harus sesuai dengan
ketentuan di bawah ini :
5.2.1. Mutu A
Kaca lembaran tebal 12 mm.
Gelembung :
Untuk ukuran luas kaca lembaran minimum 1,114 m2/lb. Panjang gelembung 5
sampai 15 mm maksimum 3, panjang gelembung 15 sampai 25 mm maksimum 2,
jumlah panjang gelembung-gelembung yang diperbolehkan maksimum 50 mm.
Untuk ukuran luas kaca lembaran minimum 0,418 m2/lb. Panjang gelembung 15
sampai 25 mm maksimum 1, jumlah panjang gelembung-gelembung yang
diperbolehkan maksimum 30 mm. Untuk ukuran luas kaca lembaran minimum

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 43


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

0,247 m2/lb. Panjang gelembung 5 sampai 15 mm maksimum 1, jumlah panjang


gelembung-gelembung yang diperbolehkan maksimum 10 mm.
Untuk ukuran luas kaca lembaran kurang dari 0,247 m2/lb. Tidak boleh ada
gelembung.
Bahan heterogen : Harus bebas dari cacat yang dapat dilihat.
Gumpilan tepi : Harus bebas dari cacat yang berukuran
lebih besar daripada tebal kaca yang
bersangkutan.
Benang-benang dan gelombang : Harus bebas dari cacat yang dilihat dengan
sudut pandangan 25 pada permukaan
kaca lembaran.
Bintik-bintik, awan dan goresan : Harus bebas dari cacat yang dapat dilihat
dibagian tengah kaca lembaran, cacat kecil
diperbolehkan pada bagian tepi, kecuali
kalau cacat tampak jelas.
Kelengkungan : Maksimum 0,50 %.
5.2.2. Mutu B

KLASIFIKASI JENIS CACAT PERSYARATAN

Tebal 8 & 6 mm Gelembung Panjang gelembung tidak boleh lebih dari :


5-25 mm pada bagian tengah
3-35 pada bagian tepi
Jumlah panjang gelembung yang
diperbolehkan maksimum 120 mm untuk luas
kaca lembaran lebih besar dari 1,114 m2/lb.
Dan maksimum 100 mm untuk luas kaca
lembaran lebih kecil dari 1,1144 m2/lb.
Cacat halus diperbolehkan asal tidak menjadi
Bahan Heterogen penghalang dalam penggunaanya.
Bebas dari cacat yang berukuran lebih dari
tebal kaca lembaran yang bersangkutan.
Gumpilan Tepi Bebas dari cacat yang dapat dilihat dengan
sudut 60 pada permukaan kaca lembaran.
Diperbolehkan kecuali nyata-nyata
Benang-benang menganggu pandangan.
gelombang
Maksimum 1,00 %

Bintik-bintik, awan dan


goresan
Kelengkungan

Keterangan Tabel :
Pemeriksaan cacat-cacat kaca lembaran di atas untuk menentukan mutu-
mutunya, dilakukan dengan mata telanjang pada jarak 50 cm dari contoh (kaca
lembaran yang diperiksa).
5.3. Persyaratan Bahan :

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 44


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

a. Bahan kaca untuk daun pintu dan jendela (exterior dan interior) digunakan
bronze tinted float glass, produk dalam negeri merk Asahi Mas atau dari
produk lain yang setara yang disetujui Konsultan MK. Jenis kaca, Tebal kaca,
pemasangan dan ukuran sesuai kebutuhan atau sesuai yang ditunjukkan
dalam dokumen gambar.
b. Kaca yang digunakan dari mutu AA, serta harus memenuhi persyaratan dalam
PUBI 1982 pasal 63 dan SII 0189-78.
c. Ukuran pemotongan kaca pada tempat pemasangan seperti yang ditunjukkan
dalam dokumen gambar.
9 Toleransi
9 Panjang dan lebar
9 Untuk ukuran panjang dan lebar dengan toleransi yang diizinkan kira-kira
2,0 mm.
9 Kesikuan
d. Pemotongan kaca lembaran yang berbentuk segi empat harus mempunyai
sudut siku serta tepi potongan yang rata dan lurus, toleransi kesikuan
maksimum 1,5 mm permeter panjang.Toleransi ketebalan kaca lembaran tidak
boleh lebih dari 0,3 mm.
e. Kaca yang digunakan harus bebas dari gelembung (ruang-ruang yang berisi
gas yang terdapat pada kaca), bebas dari komposisi kimia yang dapat
menganggu pandangan, bebas dari keretakan (garis-garis pecah pada kaca
baik sebagian atau seluruh tebal kaca), bebas dari gumpilan tepi (tonjolan
pada sisi panjang dan lebar kearah keluar/masuk), bebas dari benang (string)
dan gelombang (wave), benang adalah cacat garis timbul yang tembus
pandangan, gelombang adalah permukaan kaca yang berubah dan
menganggu pandangan, bebas dari bintik-bintik (spots), awan (cloud) dan
goresan. Bebas awan (permukaan kaca yang mengalami kelainan
kebeningan), bebas dari goresan (luka garis pada permukaan kaca), bebas
lengkungan (lembaran kaca yang bengkok).

PASAL 6: PEKERJAAN LANGIT – LANGIT


6.1. LANGIT-LANGIT
6.1.1. Lingkup Pekerjaan
Meliputi pengadaan bahan dan penyediaan semua tenaga kerja, peralatan,
bahan-bahan dan pemasangan semua langit-langit sesuai dengan gambar dan
persyaratan.
6.1.2. Syarat Pelaksanaan
a. Sebelum Pekerjaan Pemasangan Langit-langit dimulai kontraktor harus
memperhatikan terlebih dahulu daerah-daerah yang akan dipasang langit-
langit sesuai dengan gambar perencanaan. Bahan-bahan yang dipakai,
sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan contoh-contohnya
kepada untuk memperoleh persetujuan dari Konsultan MK.
b. Pemasangan baru boleh dikerjakan setelah pekerjaan dan peralatan yang
terdapat didalam langit-langit (seperti pemipaan, pengkabelan, tray, alat-alat
penggantung plafond dan pekerjaan instalasi lain) sudah siap dan selesai
dikerjakan serta sudah ditest.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 45


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

c. Kontraktor harus menyerahkan shop drawing untuk disetujui dan diparaf oleh
Pemberi Tugas/Konsultan MK.
6.1.3. Persyaratan Bahan
A. Gypsum Board
1. Daerah yang dipasang langit-langit gypsum board adalah semua langit -
langit yang sesuai dalam gambar perencanaan.
2. Bahan : Gypsum Board ex. Jayaboard
Ukuran : Standar 120 x 240 cm
Tebal : 9 mm
Warna : Polos
Finishing : Dicat Dulux Pentalite warna Brilliant White
Rangka : Metal Furing ex. Prometama
B. Gypsum Tile
1. Daerah yang dipasang langit – langit gypsum tile adalah semua langit –
langit yang sesuai dalam gambar perencanaan.
2. Bahan : Gypsum Tile ex. Jayaboard
Ukuran : Standar 60 x 120 cm
Tebal : 9 mm
Warna : Putih
Rangka : Metal Purring ex. Prometama
C. Calsium Board
1. Daerah yang dipasang langit – langit Calsium Board adalah semua langit –
langit yang sesuai dalam gambar perencanaan.
2. Bahan : Calsium Board ex. Calsi Board
Ukuran : Standar 120 x 240 cm
Tebal : 6 mm
Kemampuan : Tahan lembab, kedap suara
Warna : Polos
Finishing : Dicat Dulux Pentalite warna Brilliant White
Rangka : Rangka Hollow
D. Ceiling Metal
1. Daerah yang dipasang langit – langit ruang luar/ teritisan lantai atap yang
sesuai dalam gambar perencanaan.
2. Type ; Linear Ceiling System
Bahan : Colorbond tebal 0.4 mm
Stringer : Galvanis tebal 0.7 mm
Ukuran : 84 mm
Warna : Silver
3. Produk : JOF Metal

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 46


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

PASAL 7: PEKERJAAN KUSEN, PINTU & JENDELA


7.1. PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA KACA FRAMELESS
7.1.1. Lingkup Pekerjaan
a. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang digunakan dalam pelaksanaan,
hingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
b. Pekerjaan ini meliputi pekerjaan semua pintu kaca Framless, dinding kaca
frameless, pintu dan kaca galeri ATM dan sebutkan/ditunjukkan pada gambar
serta shop drawing dari Kontraktor yang disetujui Direksi/ Konsultan MK/ .
7.1.2. Persyaratan Bahan
Pintu kaca dan jendela kaca Framless pada entrance menggunakan kaca
tempered tebal 12 mm, wama bening. Disetujui Direksi, Konsultan MK/ .
7.1.3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan Kontraktor wajib menelili gambar-
gambar dan membuat shop drawing terlebih dahulu dan disetujui oleh Direksi/
Konsultan MK/ meliputi detail gambar, lokasi, merk, kualitas bentuk dan
ukuran.
b. Cara Pemasangan harus sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar dan
dapat dipastikan kekokohan dan kerigidannya,
c. Perternuan dengan bidang dinding dan atau dinding kaca harus rapi, rapat,
tidak bercelah dan tegak lurus.

7.2. PEKERJAAN KUSEN PINTU/JENDELA ALUMUNIUM


7.2.1. Lingkup Pekerjaan
a. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan
pelalatan dan alat-alat bantu lainnya yang digunakan dalam pelaksanaan
hingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
b. Rangka jendela entrance (seluruh kusen dan rangka pintu/jendela alumunium
serta seluruh detail yang disebutkan/dltunjukan dalam
c. gambar serta shop drawing dari Kontraktor yang disetujui Konsultan MK/.
7.2.2. Persyaratan Bahan
a. Bahan kusen rnenggunakan profil alumunium ex. YKK Alumico Indonesia atau
setara dengan finish natural anodized:
b. Ukuran profil : Unluk kusen jendela, lebar minimal 70 mm, lebal minimal1,8
mm
c. Nilai deformasi : Diijinkan maksimal2 mm.
d. Konstruksi kosen aluminium yang dikerjakan seperti yang ditunjukkan dala:n
delail gambar lermasuk benluk dan ukurannya .
e. Ketahanan lerhadap udara lidak kurang dari 15m3/hari dan terhadap tekanan
air 15kg/m2 yang harus disertai hasil tes.
f. Behan yang akan diproses fabrikasi harus diseleksi terlebih dahulu sesuai
dengan bentuk loleransi ukuran , ketebalan , kesikuan, kelengkungan dan
pewamaan yang dipersyaralkan.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 47


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

g. Unluk keseragaman warna disyaralkan, sebelum proses fabrikasi wama profil-


profil harus diseleksi secermat mungkin. Kemudian pada waktu fabrikasi unil-
unil, jendela, pinlu dan lain-lain, profil harus diseleksi lagi wamanya sehingga
dalam liap unil di dapalkan wama yang sama.
h. Pekerjaan mesin polong, mesin punch, drill, sedemikian sehingga diperoleh
hasil yang lelah dirangkai untuk jendela bukaan dan pinlu mempunyai
toleransi ukuran sebagai berikul :
• unluk linggi dan lebar 1 mm.
• untuk diagonal 2 mm.
7.2.3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Sebelum memulai pelaksanaan Kontraktor diwajibkan menelili gambar-
gambar
b. dan kondisi di lapangan (ukuran dan peil lubang dan membuat contoh jadi
dengan skala gambar 1 : 1, untuk sebagian tipe kusen yang ditentukan oleh
Direksi Konsultan MK.
c. Proses fabrikasi harus sudah siap sebelum pekerjaan dimulai, dengan
membual lengkap dahulu shop drawing dengan pelunjuk Direksi/ Konsultan
MK meliputi gambar denah, lokasi, merk, kualitas, benluk dan ukuran.
d. Semua frame kusen, jendela dan pintu dikerjakan secara fabrikasi dengan
teliti sesuai ukuran dan kondisi lapangan agar hasilnya dapat dipertanggung
jawabkan.
e. Pemotongan aluminium hendaknya dijauhkan dari material besi
untukmenghindarkan penempelan debu besi pada permukaannya.
f. Disarankan untuk mengerjakannya pada tempat yang aman dengan hati-hati
tanpa manyebabkan kerusakan pada permukaannya.
g. Pengelasan dibenarkan menggunakan non-activated gas (argon) dari arah
bagian dalam agar sambungannya tidak tampak oleh mata.
h. Akhir bagian kusen harus disambung dengan kuat dan teliti dengan sekrup,
rivet, stap dan harus cocok. Pengelasan harus rapi untuk memperoleh kualitas
dan bentuk yang sesuai dengan gambar.
i. Angkur-angkur untuk rangka/kusen aluminium terbuat dari steel plate setebal
minimal 2 mm dan ditempatkan pada interval 600 mm.
j. Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrup anti karat!
stainles steel, sedemikian rupa sehingga hair line dari tiap sambungan harus
kedap air dan memenuhi syarat kekuatan terhadap air sebesar 100 kg/m2.
Celah antara kaca dan sistem kosen aluminium harus ditutup oleh sealant.
k. Disyaratkan bahwa kosen aluminium dilengkapi oleh kemungkinan
kemungkinan sebagai berikut :
- Dapat menjadi kosen untuk kaca mati.
- Dapat cocok dengan jendela geser, jendela putar, dan dapat dipasang
door closer.
- Sistem kosen dapat menampung pintu kaca frameless.
- Mempunyai accessories yang mampu mendukung kemungkinan diatas.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 48


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

l. Untuk fitting hard ware dan reinforcing materials yang mana kosen aluminium
akan kontak dengan besi, tembaga atau lainnya maka permukaan metal yang
bersangkutan harus diberi lapisan chromium untuk menghindari kontak korosi.
m. Toleransi pemasangan kosen aluminium di satu sisi dinding adalah 10. 25 mm
yang kemudian diisi dengan beton ringan/grout.
n. Khusus untuk pekerjaan jendela geser aluminium agar diperhatikan sebelum
rangka kosen terpasang. Permukaan bidang dinding horizontal (pelubanqan
dinding) yang melekat pada ambang bawah dan atas harus waterpass.
o. Untuk memperoleh kekedapan terhadap kebocoron udara terutama pada
ruang yang dikondisikan hendaknya ditempatkan mohair dan jika perlu dapat
digunakan synthetic rubber atau bahan dari synthetic resin. Penggunaan ini
pada swing door dan double door.
p. Sekeliling tepi kosen yang terlihat berbatasan dengan dinding agar diberi
sealant supaya kedap air dan suara.
q. Tepi bawah ambang kosen exterior agar dilengkapi flashing untuk penahan air
hujan.
7.3. PEKERJAAN DAUN PINTU RANGKA KAYU LAPIS HPL
(HIGH PRESURE LAMINATING)
7.3.1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan - bahan, peralatan dan
alat-alat bantu lainnya untuk pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat tercapai
hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
b. Pekerjaan daun pintu rangka kayu lapis HPL meliputi seluruh detail yang
dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar dan disetujui Konsultan MK.
7.3.2. Persyaratan Bahan
a. Daun Pintu :
- Menggunakan HPL ex. Pelangi type. Yang sesuai dan disetujui Konsultan
MK.
b. Rangka daun pintu :
- Menggunakan Kayu Kamper dengan dimensi sesuai yang ditunjukan pada
gambar/detail yang disetujui Konsultan MK.
c. Accessories :
- Segala peralatan pelengkap ( sekrup, angkur) harus digalvanis, atau
sesuai yang disyaratkan dari pabrik yang bersanqkutan.
7.3.3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti
gambar-gambar yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan lubang -
lubang), termasuk mempelajari bentuk, pola, layout, penempatan, cara
pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesual gambar.
b. Sebelum pelaksanaan dimulai, penimbunan bahan - bahan pintu di tempat
pekerjaan harus dl tempatkan pada ruang I tempat dengan sirkulasi udara
yang baik, tidak terkena cuaca l'3ngsung dan terlindung dari kerusakan dan
kelembaban.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 49


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

c. Harus di perhatikan semua sambungan siku untuk rangka pintu dan penguat
lain agar tetap terjamin kekuatannya dengan memperhatikan/menjaga
kerapihan , tidak boleh ada lubang-Iubang atau cacat bekas penyetelan.
d. Jika diperlukan, harus menggunakan sekrup galvanized atas. persetujuan ,
tanpa meninggalkan bekas lecet pada permukaan rangka yang tampak. Untuk
daun pintufjendela kaca setelah dipasang harus rata, tidak bergelombang,
tidak melincang dan semua peralatan dapat ber fungsi dengan baik.
7.4. PEKERJAAN DAUN JENDELA KACA RANGKA ALUMUNIUM
7.4.1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini melipuli penyediaan tenaga kerja, bahan - bahan, peralatan dan
alat-alat bantu lainnya untuk pelaksanaan pekerjaan sehingga dapal lercapai
hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
b. Pekerjaan daun jendela kaca rangka alumunium meliputi seluruh detail yang
dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar yang disetujui Direksi/ Konsultan MK.
7.4.2. Persyaratan Bahan
1. Rangka pintu dan jendela :
Menggunakan profil alumunium ex. YKK atau setara dengan finish natural
anodized yang diselujui Konsultan MK.
2. Bahan panel:
a. Untuk panil di gunakan bahan kaca dari produk dalam negeri ex Asahi
Mas atau setara, mutu AA, dan yang memenuhi persyaratan dalamPUBI
82 pasal63 & SII 0189·78.
b. Digunakan kaca berwarna atau clear (sesuai yang dinyatakan gambar)
tebal minimum 6 mm untuk bagian dalam (interior) dan tebal 8 mm untuk
bagian luar (exterior) yang disetujui Konsultan MK.
3. Accessories:
Segala peralatan pelengkap ( sekrup, angkur) harus digalvanis, atau sesuai
yang disyaratkan dari pabrik yang bersangkutan.
7.4.3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor di wajibkan untuk meneliti
gambar - gambar yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan lubang
lubang), termasuk mempelajari bentuk, pola, layout I penempatan, cara
pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai gambar.
b. Sebelum pelaksanaan dimulai, penimbunan bahan - bahan pintu di tempat
pekerjaan harus di tempatkan pada ruang I tempat dengan sirkulasi udara
yang baik, tidak terkena cuaca langsung dan terlindung dari kerusakan dan
kelembaban.
Harus di perhatikan semua sambungan siku untuk rangka pintu dan penguat
lain agar tetap terjamin kekuatannya dengan memperhatikan Imenjaga
kerapihan, tidak boleh ada lubang-Iubang atau cacat bekas penyetelan,
c. Jika aiperlukan, harus menggunakan sekrup galvanized atas persetujuan ,
tanpa meninggalkan bekas cacat pada permukaan rangka yang tampak.
Untuk daun pintu/jendeJa kaca setelah dipasang harus rata, dan semua
peralatan dapat ber fungsi dengan baik.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 50


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

7.5. PEKERJAAN PINTU BESI


7.5.1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja , bahan-bahan, peralatan dan
alat - alat bantu lainnya untuk pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat tercapai
hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
b. Pekerjaan pembuatan pintu besi ini meliputi ruang tangga Kluis dan tangga
dan tangga service, ruang panel juga ruang Pompa serta seluruh detail yang
dinyatakan ditunjukkan dalam gambar dan disetujui Konsultan MK.
7.5.2. Persyaratan Bahan
a. Daun pintu besi dan fire door digunakan merk MOSLER, BOSTINCO atau
setara dan disetujui Direksi Konsultan MK.
b. Baja untuk pintu besi lebal 1,6 mm double sided dan untuk filler adalah
rockwool yang dipadalkan, di kedua sisinya dioasang triplex 6 mrn.: Ketebalan
daun pintu adalah 55 mm.
c. Untuk kosen pintu bahan yang digunakan berbentuk C, dibuat dari plat baja
2,3 mm. Sekeliling kusen mamakai karet agar suara tidak masuk, di dalam
ruangan adalah 50-55 dB, sesuai dengan spesifikasi dari pabrik yang
bersangkutan, atau sesuai shop drawing yang telah disetujui oleh Konsultan
MK.
d. Pada waktu daun pintu tertutup , di bagian bawah pintu terpasang seal metal
sehingga tidak dapat dilalui asap.
e. Finishing untuk pekerjaan ini adalah cat duco atau sesuai persetujuan Direksi
Konsultan MK/ .
f. Untuk fire door persyaratan bahan mengikuti masing-masing supplier yang
bersangkutan.
7.5.3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Sebelum memulai pekerjaan, kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar-
gambar yang ada dan menyesuaikan dengan kondisi di lapangan (ukuran dan
lubang pintu).
b. Perhatikan koordinasi dengan pekeriaan lain baik yang sudah dan yang belum
terpasang terutama untuk pekerjaan-pekerjaan sparing bilamana ada.
c. Kontraktor diwajibkan mengajukan shop drawing dengan mengikuti ukuran,
bentuk, mekanisme pemukaan pintu sesuai yang diminta oleh MK.
d. Semua bahan dan pekerjaan yang terpasang sebelum dan sesudah pekerjaan
dilaksanakan harus mendapat persetujuan Konsultan MK. Bilamana pekerjaan
ini tidak memenuhi persyaretan Kontraktor wajib membongkar dan dengan
biaya atas tanggungan Kontraktor.
e. Dihindarkan adanya pengelasan-pengelasan kecuali dinyatakan lain, las
hanya dapat dilakukan dengan las khusus sesuai dengan petunjuk pabrik.
f. Toleransi pintu maksimal3 mm dari bawah dan 1,9 mm dari atas.
g. Pintu besi dan fire door terpasang sesuai dengan yang dipersyaratkan dan
yang telah disetujui Konsultan MK.
h. Cara pemasangan dan accessories yang dibutuhkan sesuai dengan
spesifikasi pabrik dengan memperhatikan mekanisme pembukaan pintu
sesuai yang dipersyaratkan oleh Konsultan MK.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 51


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

i. Seliap engsel daun pintu harus terpasang lenqkap sempurna dan harus
sesuai dengan produk pabrik yang mengeluarkan.
j. Sernua sistem dan mekanismenya harus berfungsi dengan sempurna.
k. Daun pintu harus dapat dibuka dengan sernpurna apabila terjadi kemacetan,
harus dibongkar dan diperbaiki atas biaya Kontraktor.
l. Perrnukaan rangka dari pintu-pintu baja harus dibersihkan diratakan dan
dihaluskan sebelum diberi finishing.
m. Sebelum dicat, pintu dan rangkanya diberi phosphate treatment.
n. Setelah terpasang, belum boleh untuk tempat lalu lalang sampai cukup kokoh
berdiri di tempatnya.
7.6. PEKERJAAN PINTU BESI LIPAT & AKORDEON
7.6.1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan
alat - alat bantu lainnya untuk pelaksanaan pekerjaansehinggadapat tercapai
hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
b. Pekerjaan pembuatan pintu besi lipat & akordeon ini meliputi seluruh detail
yang dinyatakan/ ditunjukkan dalam gambar.
7.6.2. Persyaratan Bahan
a. Digunakan black steel dengan mutu ST37 atau yang disetujui Konsultan MK.
b. Stainless steel tersebut harus memenuhi persyaratan ASTM A36.
c. Pengelasan sambungan harus baik dan rata memenuhi persyaratan ASTM
A53 type E.
d. Pintu besi lipat & akordeon menggunakan bahan batangan masif dari black
steel kotak 16 mm dan plat besi tabal 1,1 mm, panjang dan lebarnya
disesuaikan dengan gambar rencana.
e. Digunakan pada ruang Remis/mobil uang.
7.6.3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Pintu dipasang/digantung pada tempat yang sudah tersedia di atas pintu.
Pemasangan harus kuat dan baik, untuk mendapatkan hasil yang sempuma
system pemasangannya, mengikuti petunjuk dari produk tesebut.
b. Kunci atau grendel dipasang sesuai ketentuan dan spesifikasi dari pabrik
pembuatnya.
7.7. PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG DAN PENGUNCI
7.7.1. Lingkup Pekerjaan
a. Yang termasuk dalam pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-
bahan, perlengkapan dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan hingga dapat tercapainya hasil pekerjaan yang
bermutu baik dan sempurna.
b. Meliputi pengadaan, pemasangan, pengamanan dan perawatan dari seluruh
alat-alat yang dipasang pada daun pintu dan daun jendela serta seluruh detail
yang di sebutkan/ditentukan dalam gambar.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 52


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

7.7.2. Persyaratan Bahan


a. Sermua hardware dalam pekerjaan ini, dari produk yang bermutu baik,
eragam dalam pemilihan warnanya serta dari bahan-bahan yang telah isetujui
Konsultan MK.
b. Mekanisme kerja dari semua peralatan harus sesuai dengan ketentuan pabrik.
c. Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda terbuat dari pelat aluminiun
yang tertera nomor pengenalnya.
d. Pelat ini di hubungkan dengan anak kunci dengan cincin nikel. Untuk anak-
anak kunci harus di sediakan sebuah lemari anak kunci dengan bracked
enamel finish di lengkapi kaitan-kaitan untuk anak kunci lengkap dengan
nomor-nomor pengenal. Lemari ini harus menggunakan engsel piano serta
dilengkapi denah.
Perlengkapan daun pintu :
1. Engsel (butt hinges) dengan pemasangan 3 buah untuk pintu tunggal dan 2 x
3 buah untuk pintu double, pada daun jendela minimum di pasang 2 buah
setiap daunnya, menggunakan engsel merk Dekson, atau merk lain yang
setara atau ditentukan lain dan disetujui Konsultan MK.
2. Material dari bahan stainless steel dengan paku sekrup kembang bahan sama
dengan bahan engsel, finish satin stainless steel atau satin chromium.
3. Peralatan dari seluruh daun pintu yang telah di syaratkan/ ditentukan dalam
gambar, di pasang pera/atan - peralatan dari merk Dekson atau merk lain,
yang setara, yaitu :
ƒ Pada Main Entrance, Galery ATM dan Lobby Semi basement dan Lantai
Tiga digunakan pintu kaca frameless dengan acsesories :

- Floor Hinge Dekson FH DKS 211, Hold Open

- Pull Handle, Stainless steel 40x40x1000mm

- Patch Fitting Glass, Dekson PT DKS 30, PT DKS 20 dan PT DKS 10

ƒ Pintu kamuflase ruang teller menggunakan acsesories :

- Floor Hinge Dekson FH DKS 211, Hold Open

- Sign Plate SP003 HDL DKS & SP 015 DKS S/S SSS

- Mortise Lock MTS L DKS

- Cylinder CYL DKS DC 40mm SN

- Door Stop Floor Mounted DKS 886 SN

- Door Closer DCL DKS 500 NA

ƒ Pintu Partisi Ruang Branch Manager menggunakan acsesories :

- Engsel ES S/S EL

- Pull Plate HDL DKS 009 SS

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 53


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

- Mortise Lock MTS L DKS & MTS L DKS 85100

- Cylinder CYL DKS DC 40mm SN

- Sliding Rail DKS D4 dan assesories

ƒ Pintu satu daun ruang kerja dan ruang lainnya menggunakan acsesories :

- Engsel ES S/S EL

- Lever Handle LHSR DKS 055 SSS

- Mortise Lock MTS L DKS 8585 RL SN

- Cylinder CYL DKS DC 60mm SN

- Escustheon ESCN DKS D13 SS

- Door Closer DCL DKS 500 NA

ƒ Pintu dua daun ruang kerja dan ruang lainnya menggunakan acsesories :

- Engsel ES S/S EL

- Lever Handle LHSR DKS 055 SSS

- Mortise Lock MTS L DKS 8585 RL SN

- Cylinder CYL DKS DC 60mm SN

- Escustheon ESCN DKS D13 SS

- Accessories FB DKS 608

- Door Closer DCL DKS 500 NA

ƒ Pintu untuk Toilet Umum menggunakan acsesories :

- Sign Plate SP003 HDL DKS & SP002A HDL DKS

- Mortise Lock 52611-40/60

- Cylinder CYL DKS DC 40mm SN

- Door Stop Floor Mounted DKS 886 SN

- Door Closer DCL DKS 500 NA

ƒ Pintu untuk Toilet VIP menggunakan acsesories :

- Engsel ES S/S EL

- Lever Handle LHSR DKS 055 SSS

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 54


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

- Mortise Lock MTS L DKS 8585 RL SN

- Cylinder CYL DKS DC 60mm SN

- Escustheon ESCN DKS D13 SS

- Door Closer DCL DKS 500 NA

- Engsel ES S/S EL

- Lockset Series KC BL DKS 8587 ET ET SN

ƒ Pintu shaft plumbing menggunakan acsesories :

- Engsel ES S/S EL

- Pull Plate HDL PP 009 SS

ƒ Pintu ruang Serbaguna menggunakan acsesories :

- Engsel ES S/S EL

- Pull handle Kayu jati motif ukir

- Mortise Lock MTS L DKS 8585 RL SN

- Cylinder CYL DKS DC 60mm SN

- Escustheon ESCN DKS D13 SS

- Accessories FB DKS 040

- Door Stop Floor Mounted DKS 886 SN

ƒ Penyekat ruang Serbaguna menggunakan type Movable partition dengan


tinggi partisi 6 meter dari lantai pesifikasi sebagai berikut:

Spesifikasi Panel

- Modul panel 80x600 cm

- Terdiri dari lapisan multiplex 9mm, fin wall paper dengan lapisan kedap
suara glass wool 2”, rangka metal dan kayu solid

Spesifikasi Rail

- Rail Produk P&M mengunakan type SLF 500

- Pengantung rail harus kuat, kokoh, dan tidak goyang

- Accesories terdiri dari kunci, engsel, pull handle dan lainnya yang
sesuai dengan standart dari pabrik yang ditentukan

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 55


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

ƒ Pintu ruang Khasanah, SDB & Ruang Dokumen Pokok menggunakan


material pintu tahan api dengan rating selama 2 jam produk Chab
termasuk accessories.

ƒ Pintu darurat ruang Khasanah, SDB menggunakan material pintu tahan


api dengan rating selama 2 jam produk Chab termasuk accessories.

ƒ Pintu lipat dan akordeon menggunakan produk lokal termasuk


accessories:

- Bahan plat besi berikut termasuk accessories

- Padlock PL DKS 60mm

ƒ Pintu ruang mesin dan ruang panel menggunakan acsesories :

- Engsel ES S/S EL

- Lever Handle LHTR DKS 016 SS

- Mortise Lock MTS L DKS 8585 SN

- Cylinder CYL DKS DC 60mm SN

- Escustheon ESCN DKS D13 SS

- Accessories FB DKS 040

ƒ Pintu tangga darurat menggunakan produk Mosler, Bostinco beserta


accessories.

ƒ Jendela curtain wall menggunakan accessories

- Friction Stay/Casement top hung FS DKS HD S250 12”

- Casement Handle CH 428

4. Door Closer yang digunakan type hidrolic, outomatic back check dengan
'adjustable force'. Pengatur kecepatan closing dan latch, dikehendaki jenis
'hold - open', yaitu pintu dapat menutup secara regular dan dapat berhenti
dalam posisi terbuka dengan sudut buka tertentu seperti yang di kehendaki
ruang-ruang yang membutuhkan seperti yang tertera pada pelengkap gambar.
7.7.3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Semua peralatan yang akan di gunakan dalam pekerjaan ini, sebelum
dipasang terlebih dahulu diserahkan contoh-contohnya kepada Konsultan MK
untuk mendapatkan persetujuan.
b. Pengajuan/penyerahan harus disertai brosur/ spesifikasi dari pabrik yang
bersangkutan.
c. Apabila dianggap perlu, Direksi Konsultan MK dapat meminta mengadakan
tes-tes laboratorium yang di lakukan terhadap contoh bahan yang diajukan
sebagai dasar persetujuan.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 56


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

d. Seluruh biaya tes laboratorium menjadi tanggung jawab Kontraktor


sepenuhnya.
e. Engsel atas di pasang tidak lebih dari 28 cm (as) dari sisi atas pintu ke
bawah. Engsel bawah di pasang tidak lebih dari 32 cm (as) dari permukaan
lantai ke atas. Engsel tengah dipasang di tengah-tengah antara kedua engsel
tersebut.
f. Kunci tanam, harus terpasang kuat pada rangka daun pintu.
g. Setelah kunci terpasang, noda-noda bekas cat atau bahan finish lainnya yang
menempel pada kunci harus di bersihkan dan dihilangkan sama sekali.
h. Pemasangan door closer pada batang kosen dan daun pintu, di atur
sedemikian rupa sehingga pintu selalu menutup rapat pada kosen pintu, serta
dapat berfungsi dengan baik.
i. Untuk seluruh pintu yang dapat membentur dinding bila dibuka, diberi door
stop dari merk dan type seperti yang telah di syaratkan, dipasang dengan baik
pada lantai dengan menggunakan sekrup dan nylon plug.
j. Untuk pintu toilet, jarak tersebut diambil dari sisi atas dan sisi bawah daun
pintu sama.
k. Penarik pintu ( handle) dipasang 100 cm ( as ) dari permukaan lantai setempat
atau sesuai gambar dan disetujui Konsultan MK.
l. Posisi 'lock' dan 'latch' harus di ajukan oleh kepada Direksi Konsultan MK
untuk mendapatkan persetujuan.

PASAL 8: PEKERJAAN PENGECATAN


8.1. PEKERJAAN PENGECATAN
8.1.1. Lingkup Pekerjaan.
a. Termasuk dalam lingkup pekerjaan cat ini adalah penyediaan tenaga, bahan
cat kecuali bila ditentukan lain, peralatan untuk pekerjaan ini termasuk alat-
alat bantunya dan alat angkutnya bila diperlukan ke tempat pekerjaan seperti
yang tercantum dalam gambar, uraian dan syarat ini, dan perjanjian kerja.
b. Definisi pekerjaan cat adalah semua pelapisan permukaan pada berbagai
material untuk maksud-maksud perlindungan, pemberian warna, pemberian
tekstur dan memberikan kemungkinan untuk dicuci dari material tersebut.
Perincian pekerjaan cat ini meliputi jenis-jenis berikut :
ƒ Pekerjaan pengecatan dasar atau primer dan pendempulan.
ƒ Pekerjaan cat dinding (beton atau dinding batu).
ƒ Pekerjaan cat langit-langit gypsum, beton dan triplex.
ƒ Pekerjaan cat kayu yang kelihatan dan tidak kelihatan.
ƒ Pekerjaan pengecatan logam.
c. Dan semua pengecatan seperti diuraikan dalam spesifikasi ini maupun yang
dibutuhkan dalam gambar.
8.1.2. Persyaratan Bahan
ƒ Cat untuk sisi luar gedung termasuk pengecatan dinding keliling (eksterior)
menggunakan produk Mowilex Weathercoat.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 57


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

ƒ Cat untuk langit-langit gypsum dan beton menggunakan produk Mowilex VIP.
ƒ Cat untuk sisi dalam gedung (interior) menggunakan produk Mowilex VIP.
.
8.1.3. Persyaratan Standard/Kualitas Bahan
Pengecatan seluruh pekerjaan harus sesuai dengan NI-3 dan NI-4 atau sesuai
dengan spesifikasi dari pabrik cat yang digunakan.
Standard dari bahan dan prosedur cat ditentukan pabrik pembuat cat dan
Kontraktor tidak dibenarkan merubah standard dengan jalan mencampur dan
mencairkan yang tidak sesuai dengan instruksi pabrik atau tanpa seizin dari
Pemberi Tugas/Konsultan MK.
Pengujian
Kontraktor diwajibkan membuktikan keaslian cat dari pabrik tersebut di atas
mengenai kemurnian dari cat-cat yang akan dipergunakan.
Pembuktian berupa :
9 Segel Kaleng.
9 Test Laboratorium.
9 Hasil akhir pengecatan.
Hasil dari test kemurnian ini harus mendapat rekomendasi tertulis dari produsen
untuk diketahui oleh Pemberi Tugas/Konsultan MK.
8.1.4. Pengiriman dan Penyimpanan Bahan
a. Bahan harus didatangkan dari tempat pekerjaan dalam keadaan utuh dan
tidak cacat. Beberapa bahan tertentu harus masih di dalam kotak aslinya yang
masih tersegel dan berlabel pabriknya.
b. Bahan harus disimpan di tempat yang terlindung dan tertutup, kering, tidak
lembab dan bersih, sesuai dengan yang dipersyaratkan.
c. Tempat penyimpanan bahan harus cukup untuk proyek ini, bahan ditempatkan
dan dilindungi sesuai dengan jenisnya.
d. Kontraktor harus bertanggung jawab terhadap kerusakan bahan selama
pengiriman, penyimpanan, dan pelaksanaan.
e. Disamping tindakan pengamanan yang umum dalam penyimpanan bahan-
bahan bangunan, untuk beberapa jenis cat dan bahan jenis lainnya di bawah
ini harus diberi pengamanan khusus terhadap bahaya kebakaran dan
keracunan, antara lain sebagai berikut :
ƒ Spritus Petroleum.
ƒ Cellulose Thiner.
ƒ Cat Cellulose.
ƒ Spritus Putih.
ƒ Polyuretahane.
ƒ Spritus Methylate.
ƒ Chlorinated Rubber Thiner.
ƒ Parafin.
ƒ Cat Minyak.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 58


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

ƒ Creosote.
ƒ Cat Bitumen.
f. Dalam menggunakan bahan tersebut di dalam ruang harus mengikuti petunjuk
sebagai berikut :
ƒ Harus tersedia alat pemadam kebakaran portable yang sesuai dan kotak
P3K dalam jarak yang dekat. Ruang harus cukup mempunyai ventilasi
yang baik.
ƒ Jangan berdekatan dengan api atau motor listrik yang mengeluarkan
kembang api.
ƒ Keluarkan barang dari gudang hanya dalam jumlah yang segera
diperlukan.
ƒ Jangan dibiarkan kaleng terbuka terlalu lama.
ƒ Tidak dibenarkan meninggalkan kaleng bekas di tempat pekerjaan.
g. Dalam jumlah bahan melebihi 50 liter maka penyimpanan harus diperhatikan
petunjuk sebagai berikut :
ƒ Bila di luar harus terlindung terhadap penyinaran matahari langsung.
ƒ Bila di dalam ruang, maka ruang tersebut mempunyai persyaratan sebagai
berikut :
ƒ Mempunyai kemiringan minimal 2 % dan mempunyai drain berikut
penampung cairan tumpah.
ƒ Gudang harus dibuat dari bahan tahan api.
ƒ Atap gudang harus dibuat sedemikian sehingga mudah hancur, untuk
menghindari efek ledakan.
ƒ Pintu harus minimal 5 cm tebalnya dan harus membuka keluar.
ƒ Terhadap Pengracunan.
ƒ Untuk cat timah, termasuk dalam kategori ini adalah cat yang kadar
timahnya melebihi 5% dalam keadaan basah dan 1% dalam keadaan
kering.
ƒ Harus disimpan tersendiri dan diberi identifikasi.
ƒ Tidak diperkenankan memakai cat ini dalam gudang tertutup dan untuk
tempat anak-anak.
ƒ Kotoran kupasan harus dibuang sebelum kering.
ƒ Penggunaan bahan pelarut berikut harus dalam ruangan, harus diadakan
ventilasi yang cukup untuk mengimbangi pengurangan oksigen.
ƒ Minyak alkali polyurethane, cat epoxy, cat cellulose bitumen, spirtus
penghapusan cat vernish minyak dan spirtus.
8.1.5. Syarat-Syarat Pelaksanaan.
a. Semua bahan sebelum dikerjakan harus ditunjukkan kepada Pemberi
Tugas/Konsultan MK beserta ketentuan/persyaratan/jaminan pabrik untuk
mendapatkan persetujuan. Bahan yang tidak disetujui harus diganti tanpa
biaya tambahan.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 59


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

b. Jika dipandang perlu diadakan penukaran/penggantian bahan pengganti


harus disetujui oleh Pemberi Tugas/Konsultan MK berdasarkan contoh-contoh
yang diajukan Kontraktor.
c. Untuk Pekerjaan cat di daerah terbuka jangan dilakukan pekerjaan cat dalam
keadaan angin berdebu, yang akan mengurangi kualitas pengecatan.
d. Bilamana waktu mendesak harap dilakukan pengecatan ini dalam keadaan
terlindung dari basah dan lembab atau berdebu.
e. Permukaan material yang akan dicat harus benar-benar sudah dipersiapkan
untuk pengecatan sesuai persyaratan pabrik cat dan material yang
bersangkutan. Permukaan yang akan dicat harus benar-benar bersih dari
debu, lemak/minyak dan noda-noda yang melekat.
f. Setiap persyaratan yang akan dimulai pada suatu bidang harus mendapat
persetujuan dari Pemberi Tugas/. Sebelum pelaksanaan pengecatan
Kontraktor wajib melakukan percobaan untuk disetujui oleh Pemberi Tugas/.
g. Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan di suatu tempat bila ada
kelainan/perbedaan di tempat itu sebelum kelainan tersebut diselesaikan.
h. Bila ada kelainan dalam hal apapun antara gambar dan lain-lainnya, maka
Kontraktor harus segera melaporkan kepada Pemberi Tugas/.
i. Kontraktor wajib memperbaiki/mengulanginya/mengganti kerusakan yang
terjadi selama masa pelaksanaan dan masa garansi atas beban biaya
Kontraktor, selama kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan Pemberi
Tugas.
Gambar Detail Pelaksanaan.
Bila diperlukan Kontraktor harus membuat gambar kerja pelaksanaan pengecatan
(untuk bagian-bagian yang dianggap perlu).
8.1.6. Cara Pelaksanaan.
a. Lakukan pengecatan dengan cara terbaik, yang umum dilakukan kecuali
spesifikasi lain. Cara pengecatan, penggunaan lapisan-lapisan dasar dan
tebal lapisan penutup minimal sama dengan syarat yang dikeluarkan pabrik.
b. Pengecatan harus rata, tidak bertumpuk, bercucuran atau bekas-bekas yang
menunjukkan tanda-tanda sapuan semprotan dan roller. Sapuan semua dasar
dengan cat dasar dengan kuas, penyemprotan hanya diizinkan dilakukan bila
disetujui Pemberi Tugas/Konsultan MK.
8.1.7. Pengecatan Kembali.
a. Dilakukan bila ada cat dasar atau cat akhir yang kurang menutupi atau lepas.
Pengulangan pengecatan dilakukan sebagaimana ditunjukkan oleh Pemberi
Tugas/Konsultan MK, serta harus mengikuti petunjuk dan spesifikasi yang
dikeluarkan pabrik yang bersangkutan.
b. Pembersihan permukaan harus mendapat persetujuan, pekerjaan termasuk
penggunaan ongkos, pencucian dengan air maupun pembersihan dengan
kain kering.
c. Kerapian pekerjaan cat ini dituntut untuk tidak mengotori dan mengganggu
pekerjaan finishing lain, atau pekerjaan lain yang sudah terpasang. Pekerjaan
yang tidak sempurna diulang dan diperbaiki atas tanggung jawab Kontraktor.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 60


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

8.1.8. Pengujian Kualitas Pekerjaan.


a. Sebelum melaksanakan pekerjaan maka Kontraktor wajib melakukan
percobaan atas semua pekerjaan yang akan dilaksanakan atas biaya sendiri.
b. Pengecatan yang tidak disetujui Pemberi Tugas/ harus diulangi/diganti atas
beban Kontraktor. Pada waktu penyerahan maka pabrik dengan Kontraktor
harus memberi jaminan selama 2 tahun atas semua pekerjaan pengecatan,
terhadap kemungkinan cacat karena cuaca, warna dan kerusakan cat lainnya.
c. Kontraktor wajib menguji semua hasil berdasarkan syarat-syarat yang telah
diberikan oleh maupun atas petunjuk Pemberi Tugas/. Peralatan untuk
pengujian disediakan oleh Kontraktor.
d. Pemberi Tugas/. berhak minta pengulangan pengujian bilamana dianggap
perlu.
e. Dalam hal pengujian yang telah dilakukan dengan baik atau kurang
memuaskan, maka biaya pengujian/pengulangan pengujian adalah tanggung
jawab Kontraktor.
8.1.9. Syarat-Syarat Pengamanan Pekerjaan
a. Agar daerah-daerah yang sedang dicat ditutup dari pekerjaan–pekerjaan lain,
maupun kegiatan lain dan juga daerah tersebut terlindung dari debu dan
kotoran lainnya sampai cat daerah tersebut kering.
b. Lindungi Pekerjaan ini dan juga pekerjaan atau material lain yang dekat
dengan pekerjaan ini seperti fitting-fitting, kusen-kusen dan sebagainya
dengan cara menutup/melindungi bangunan tersebut selama pekerjaan
pengecatan berlangsung. Kontraktor bertanggung jawab memperbaiki atau
mengganti material yang rusak akibat pekerjaan pengecatan tersebut.

8.2. PENGECATAN DINDING DENGAN CAT EMULSION


8.2.1. Lingkup Pekerjaan
Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah pengecatan seluruh bangunan dan
atau bagian-bagian lain yang tertera pada gambar.
8.2.2. Persyaratan Pekerjaan
Sebelum melakukan pengecatan di atas pasangan/dinding dari batu bata
harus benar-benar diperhatikan plesterannya apakah :
Profil yang diminta dalam gambar sudah dilaksanakan, sesuai dengan peil-
peil yang diminta dalam gambar.
ƒ Apakah plesteran sudah sempurna/datar/waterpass.
ƒ Apakah plesteran telah diberi lapisan acian, sehingga seluruh permukaan
halus.
ƒ Seluruh permukaan bidang sudah bersih dari noda-noda yang dipersyaratkan.
8.2.3. B a h a n
Digunakan produk ICI Dulux atau setaraf yang disetujui.
Lapisan pertama sebagai lapisan sealer adalah Acrylic Alkali Resistant Sealant
440 – 2934 atau setaraf untuk seluruh permukaan dengan pengecatan 1 (satu)
lapis dan plamir 550 – 1967.
Cat Akhir

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 61


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

a. Untuk dinding interior dipakai Dulux Pearl Glow warna Lake Stone, minimum 2
lapis atau setaraf.
b. Untuk dinding eksterior dipakai Dulux Color Dove weathershield 40140,
minimum 2 lapis atau setaraf.
c. Untuk dinding eksterior (bagian portal gedung) dipakai Dulux Color Medici
Grey 50 BG 46/020 weathershield, minimum 2 lapis atau setaraf.
8.2.4. Pengerjaan.
a. Dinding siap dicat harus di-sealer terlebih dahulu. Sealer yang dipakai adalah
produk ICI atau setara. Sebelum dinding di-sealer, plesteran harus betul-betul
kering, tidak ada retak-retak dan Kontraktor harus minta persetujuan Pemberi
Tugas/.
b. Lapisan sealer dibuat setipis mungkin sampai membentuk bidang yang rata,
sesudah 1(satu) minggu sealer terpasang dan percobaan warna telah disetujui
Direksi Lapangan, bidang plamuur diampelas dengan ampelas besi halus No.
00, kemudian dibersihkan dengan bulu ayam sampai bersih betul. Selanjutnya
dinding dicat dengan menggunakan roller. Untuk permukaan dimana
pemakaian roller tidak memungkinkan dipakai kuas yang baik/halus.
c. Setiap kali lapisan akhir dilaksanakan, dihindarkan terkena sentuhan selama
½ jam. pengecatan ulang dilakukan paling sedikit setelah 2 jam kemudian.
Pekerjaan Cat Kolom, Balok, dan Plat Beton yang tampak.
8.2.5. Persyaratan Pekerjaan.
a. Sebelum memulai pekerjaan Kontraktor wajib meneliti apakah profil-profil,
ukuran yang diminta dalam gambar sudah terpenuhi dalam pekerjaan
plesteran/betonnya. Seluruh bidang permukaan harus rata.
b. Permukaan acian harus kering, bersih dari noda lemak/minyak dan noda-noda
lain yang melekat.
c. Semua cacat, keropos dibersihkan dahulu kemudian diplester adukan 1 pc : 3
pasir, setelah plesteran kering, seluruh permukaan diaci rata dan halus,
setelah acian ini benar-benar kering, baru pekerjaan pengecatan dilakukan.
d. Permukaan acian harus kering, bersih dari noda lemak/minyak dan noda-noda
lain yang melekat.
8.3. PENGECATAN LANGIT-LANGIT DAN BIDANG LAIN
8.3.1. Lingkup Pekerjaaan
Termasuk dalam lingkup pekerjaan adalah pengecatan seluruh langit-langit plat
beton, gypsum, kayu dan logam seperti yang tertera dalam gambar dan sesuai
petunjuk Pemberi Tugas/.
8.3.2. Persyaratan Pekerjaan.
Persyaratan baru boleh dilaksanakan setelah pemasangan langit-langit disetujui
oleh Pemberi tugas/ terpasang sesuai pola dalam gambar, tidak ada unit
terpasang retak atau pecah, sambungan dan hubungan dengan material lain
sudah sempurna.
Permukaan harus kering, bersih dari noda lemak serta bersih dari noda-noda lain
yang melekat.
8.3.3. B a h a n
a. Langit-langit

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 62


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

Bahan untuk dasar : ICI Dulux, atau setara, kemudian dilakukan pengecatan
akhir dengan menggunakan cat Dulux Pentalite warna Brilliant White
dikerjakan dengan roller.
Pengendalian bahan dan alat-alat lainnya dalam pekerjaan ini, harus
memenuhi ketentuan-ketentuan dari pabrik yang bersangkutan.
b. Partisi Gypsum
Cat untuk partisi gypsum menggunakan produk Dulux Pearl Glow warna Lake
Stone, minimum 2 lapis atau setaraf.
c. Kusen
Semua kusen pintu dan jendela yang terbuat dari allumunium merupakan
Allumunium finish Natural Anodized.
d. Lis Kaca Tampak Gedung
Semua lis kaca pada tampak gedung merupakan allumunium finish Natural
Anodized.
8.3.4. Syarat-Syarat Pelaksanaan
a. Semua bidang pengecatan harus betul-betul rata, tidak terdapat cacat, (retak,
lubang dan pecah-pecah).
b. Pengecatan tidak dapat dilakukan selama masih adanya perbaikan pada
bidang pengecatan. Bidang pengecatan harus bebas dari debu, lemak,
minyak dan kotoran-kotoran lain yang dapat merusak atau mengurangi
kualitas pengecatan.
c. Pengecatan dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas/ .
d. Contoh bahan yang telah disetujui oleh Pemberi Tugas/, dipakai sebagai
standard dari pemeriksaan/menerima bahan yang dikirim oleh Kontraktor ke
tempat pekerjaan.
e. Percobaan-percobaan bahan dan warna harus dilakukan oleh Kontraktor
untuk mendapat persetujuan Pemberi Tugas/, sebelum pekerjaan
dimulai/dilakukan serta pengerjaan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang
disyaratkan oleh pabrik yang bersangkutan.
f. Hasil pekerjaan harus baik, warna harus merata, tidak terdapat noda-noda
pada permukaan pengecatan. Harus dihindarkan terjadinya kerusakan akibat
dari pekerjaan-pekerjaan lain.
g. Kontraktor harus bertanggung jawab atas kesempurnaan dalam pengerjaan
dan perawatan/kebersihan pekerjaan sampai penyerahan pekerjaan.
h. Bila terjadi ketidaksempurnaan dalam pengerjaan, atau kerusakan, Kontraktor
harus memperbaiki/mengganti dengan bahan yang sama kualitasnya tanpa
adanya tambahan biaya.
i. Kontraktor harus menyediakan tenaga-tenaga kerja terampil / berpengalaman
seperti yang disyaratkan dari pabrik, sehingga dapat tercapainya kualitas
pekerjaan yang baik.
8.4. PENGECATAN LOGAM
8.4.1. Lingkup Pekerjaan
Meliputi seluruh pekerjaan pengecatan logam seperti tercantum dalam gambar
spesifikasi ini di lokasi yang ditentukan tetapi tidak terbatas pada pengecatan
railing tangga dan rangka atap.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 63


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

8.4.2. B a h a n
a. Digunakan produk DANAPAINTS atau yang setara yang disetujui.Untuk logam
yang tampak.
Cat Primer : Quick Drying Metal Primer Chromate A 540-49020 atau yang
setaraf.
Cat dasar : Undercoat A 543-101.
Cat akhir : Synthetic supergloss A 365 atau yang setara
masing-masing 2 sampai 3 lapis dan tertutup dengan baik.
b. Untuk alumunium digunakan alumunium paint A 338-2212 atau yang setara.
c. Untuk logam lain : DANAPAINTS supergloss A 365 atau yang setara masing-
masing 2 sampai 3 lapis dan tertutup dengan baik.
d. Untuk logam yang tidak terlihat
Cat Primer : Quick Drying Metal Primer Chromate A 540-49020 atau yang
setaraf, sebanyak minimum 2 lapis (sampai tertutup dengan
baik).
8.4.3. Cara Pelaksanaan
a. Permukaan besi/baja/alumunium harus bersih dan bebas dari karat, retak dan
kotoran lain.
b. Pembersihan dengan Blat Cleaning adalah cara yang terbaik. Jika kerak (mill
scales) dibiarkan untuk beberapa lama pada permukaannya, maka
pembersihan dengan sikat baja atau secara mekanis boleh juga dipakai.
c. Pengerokan dengan sikat baja hanya dilakukan bila keadaan mendesak, serta
disetujui Pemberi Tugas/.
Pengiriman dan Penyimpanan Bahan.
a. Bahan harus didatangkan ke tempat pekerjaan dalam keadaan utuh dan tidak
bercacad. Beberapa bahan tertentu harus masih berada di dalam kotak/
kemasan aslinya yang masih tersegel dan berlabel pabriknya.
b. Bahan harus disimpan di tempat yang terlindung dan tertutup, kering tidak
lembab dan bersih, sesuai dengan persyaratan pabrik.
c. Tempat penyimpanan bahan harus cukup untuk proyek ini, bahan ditempatkan
dan dilindungi sesuai dengan jenisnya.
d. Pemborong bertanggung jawab terhadap kerusakan selama pengiriman dan
penyimpanan. Bila ada kerusakan Pemborong wajib mengganti atas biaya
pemborong.
8.4.4. Syarat-syarat Pengamanan Pekerjaan.
a. Bahan-bahan baja profil dihindarkan/dilindungi dari hujan dan lain-lain. Baja
yang sudah terpasang dilindungi dari kemungkinan cacat/rusak yang
diakibatkan dari pekerjaan-pekerjaan lain.
b. Bila terjadi kerusakan, Pemborong diwajibkan untuk memperbaikinya dengan
tidak mengurangi kualitas pekerjaan. seluruh biaya perbaikan menjadi
tanggung jawab Pemborong.
c. Pengecatan Marka Jalan dan Garis Batas Parkir Dengan Roadline Paint
Lingkup Pekerjaan.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 64


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

Persiapan Permukaan.
ƒ Hendaknya permukaan dibersihkan dari debu, minyak dan kotoran-kotoran
lainnya.
ƒ Persiapan Cat
ƒ Sebelum digunakan hendaknya diaduk dahulu dengan sempurna. Jika
diperlukan dapat diencerkan dengan Roadline Paint Thinner sampai 5%.
ƒ Pemakaian
ƒ Dianjurkan dengan memakai kuas.
ƒ Peringatan Khusus
ƒ Cat ini terdiri dari cairan yang mudah menguap dan mudah terbakar, karena
itu usahakan ventilasi yang cukup dan pemakaian di dekat api supaya
dihindarkan.
Persyaratan bahan.
Jenis : Chlorinate Rubber + Alcyd Resin
Corak : Semi gloss.
Peringatan : Debu tidak menempel : 10 menit
Pengecer : Roadline Paint Thiner.
Ketebalan : 40 -50 Microns.
Warna : Putih, Kuning(yellow taxi), ditentukan kemudian
8.5. PENGECATAN KAYU
8.5.1. Lingkup Pekerjaan
Termasuk dalam pekerjaan ini adalah meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-
bahan, yang peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan termasuk
pengangkutan bahan ke tempat/lokasi pekerjaan yang baik dan sempurna.
Dilakukan meliputi seluruh pengecatan daun pintu.
Persyaratan Pekerjaan.
Bahan : Cat produk DANAPAINTS atau setara.
Chemical Resistance : Konsisten pada NI-4, tidak luntur, cepat kering, anti
jamur, tahan terhadap cuaca, kilap tidak tajam serta
memenuhi persyaratan dari pabrik yang bersangkutan.
8.5.2. Syarat-syarat Cara Pelaksanaan
a. Sebelum dilakukan pengecatan di permukaan kayu maka harus benar-banar
diperhatikan dari :
b. Profil yang diminta sesuai dalam gambar sudah dilakukan berdasarkan peil-
peil yang ditentukan.
c. Permukaan kayu harus rata dan sempurna sesuai dengan pola yang telah
ditentukan.
d. Permukaan kayu tidak terjadi lubang-lubang atau cacad-cacad yang lain.
Seluruh bidang pengecatan harus bersih dari segala noda-noda atau kotoran
/debu.
e. Selanjutnya kayu dicat dengan menggunakan alat semprot dimana
disesuaikan dengan keadaan lokasinya.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 65


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

f. Penggunaan alat-alat dari kualitas yang terbaik dari jenisnya yang telah
disetujui oleh Konsultan MK.
g. Setiap kali lapisan cat pada cat akhir dilakukan harus dihindarkan terjadinya
sentuhan-sentuhan selama ½ jam sampai 2 jam.
h. Pengecatan akhir pada cat akhir dilakukan secara ulang paling sedikit 2 jam
kemudian. Pengecatan akhir dilakukan minimal 2 (dua) lapis sehingga
diperoleh hasil pengecatan yan baik dan rata warnanya.
8.5.3. Contoh Bahan
a. Sebelum pekerjaan dilakukan, Pemborong harus dapat memberikan contoh-
contoh material yang akan dilakukan untuk mendapatkan persetujuan dari
Konsultan MK.
b. Pemborong harus menyerahkan 2 (dua) copy ketentuan persyaratan teknis
operatif dari pabrik sebagai informasi bagi Konsultan MK.
c. Material lain yang tidak terdapat pada ketentuan di atas, tetapi diperlukan
untuk penyelesaian/penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus dari bahan
baru, kualitas baik dari jenisnya serta harus disetujui oleh Konsultan MK.
d. Seluruh peraturan-peraturan yang diperlukan, agar disediakan Pemborong ke
site.
e. Contoh-contoh bahan yang telah disetujui, akan dipakai sebagai
standart/pedoman untuk memeriksa/menerima material yang dikirim oleh
Pemborong ke site.
f. Pemborong diwajibkan membuat tempat penyimpanan untuk contoh bahan
yang telah disetujui di Kunsultan MK.
8.5.4. Pengujian Kualitas Pekerjaan
a. Sebelum pekerjaan pengecatan dilakukan Pemborong diwajibkan kepada
Pemberi Tugas/ Konsultan MK “Certificate test” bahan cat dari produsen/
pabrik.
b. Apabila tidak ada certificate Test, maka Kontrakor harus melakukan pengujian
dari bahan cat di laboratorium yang ditentukan Direksi Konsultan MK.
c. Hasil pengujian dari laboratorium harus segera diserahkan kepada Pemberi
Tugas/ Konsultan MK.
d. Hasil pengujian dari laboratorium harus segera diserahkan kepada Pemberi
Tugas/ Konsultan MK.
e. Seluruh biaya yang berhubungan dengan pengujian bahan tersebut, menjadi
tanggung jawab Pemborong sepenuhnya tanpa tambahan biaya.
8.5.5. Syarat Pengamanan Pekerjaan.
a. Pekerjaan pengecatan yang telah dikerjakan harus terhindar dari jamahan
selama 3 x 24 jam setelah pengerjaan.
b. Bidang pengecatan harus dilindungi dari kemungkinan terjadinya cacad yang
diakibatkan dari pekerjaan lain.
c. Seluruh biaya perbaikan dan penggantian bahan tersebut, adalah tanggung
jawab Pemborong sepenuhnya tanpa adanya tambahan biaya Pemberi
Tugas.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 66


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

PASAL 9: ALMARI DIBAWAH MEJA DAPUR


9.1. LINGKUP PEKERJAAN.
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan peralatan kerja
dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini,
hingga pekerjaan ini dapat berfungsi dengan baik dan memuaskan.
b. Pekerjaan pembuatan almari ini dipasangkan di bawah meja dapur serta
pada seluruh detail yang disebutkan / disyaratkan dalam dokumen gambar
serta mengikuti petunjuk .
c. Kecuali ditentukan lain dalam spesifikasi ini, maka semua pekerjaan maupun
tambahan-tambahan bahan lainnya yang sehubungan dengan pekerjaan ini
adalah menjadi beban dan tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan.
d. Cara pengerjaan, penempatan, bentuk, volume maupun detail ukuran-ukuran
lainnya sesuai dengan yang tercantum dalam dokumen gambar dan bill of
quantity atau mengikuti petunjuk .
e. Ketentuan-ketentuan dan persyaratan-persyaratan lainnya berlaku semua
ketentuan-ketentuan dan persyaratan untuk pekerjaan sanitair, plumbing dan
mekanikal atau mengikuti ketentuan dan persyaratan untuk pekerjaan lain
yang sejenis pada spesifikasi ini serta mengikuti petunjuk .
9.1.1. Persyaratan Bahan
a. Yang dimaksud adalah pekerjaan pembuatan almari di bawah meja dapur
terbuat dari multiplek tebal 18 mm lapis HPL ex. Pelangi terbaik tanpa cacat-
cacat, mata kayu, retak-retak, ataupun cacat lainnya serta harus sudah kering
angin.
b. Termasuk dalam pekerjaan ini adalah penyediaan/ pemasangan peralatan
seperti kunci, tarikan selot dan lain sebagainya yang diperlukan supaya
pekerjaan almari ini dapat terlaksana dengan baik.
c. Finishing almari difinish HPL ex. Pelangi, yang cara pelaksanaan sesuai
dengan cara-cara pelaksanaan pekerjaan pada spesifikasi ini.
d. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Pelaksana Pekerjaan diharuskan
menyampaikan contoh material yang akan digunakan kepada untuk
memperoleh persetujuannya.

PASAL 10: PEKERJAAN ALAT – ALAT SANITAIR


10.1. LINGKUP PEKERJAAN
a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan - bahan, peralatan dan
alat - alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan, hingga dapat
tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempuma.
b. Pekerjaan sanitair ini dipasang pada toilet dan ruang lain yang dinyatakan/
ditunjukkan pada gambar dan disetujui .
10.2. PERSYARATAN BAHAN
ƒ Toilet ruang pimpinan dan yang ditunjuk pada gambar dan disetujui oleh
menggunakan merk TOTO, yaitu :

- Closet duduk type CW 860 NJ / SW 861 JP


- Jet Spray TB19CSMCR

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 67


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

- Paper Holder AW360J


- Floor Drain TX1B
- Washtafel Type LW830J+TS126AR
- Urinoir U 57M
- Partisi Urinal A100
- Double Rob Hook TW 118 WS
- Towel Holder TX701AGLR

ƒ Pada Toilet Publik dan Toilet karyawan menggunakan produk :

- Closet duduk type CW 860 NJ / SW 861 JP


- Closet jongkok type CE7
- Jet Spray TB19CSMCR
- Kran T26B-13
- Paper Holder AW360J
- Floor Drain TX1B
- Washtafel LW LW830J+TS126AR
- Washtafel LW220J+TS126AR
- Urinoir U 57M
- Partisi Urinal A100
- Double Rob Hook TW 118 WS

ƒ Pada Pantry menggunakan produk :

- Kitchen Sink
- Kran T30AR13V7N

ƒ Pada Tempat wudhu & Taman menggunakan produk :

- Kran T23BQ13N
- Kran Kran T26-13
- Floor Drain TX1B

a. Semua material harus memenuhi ukuran, standar dan didapatkan dipasaran,


kecuali bila ditentukan lain.
b. Semua peralatan dalam keadaan lengkap dengan segala perlengkapannya,
sesuai dengan yang telah di sediakan oleh pabrik.
c. Barang yang dipakai adalah dari produk yang telah disyaratkan dalam uraian
dan syarat-syarat dalam buku ini.
10.3. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN
a. Semua bahan sebelum dipasang harus ditunjukkan kepada beserta
persyaratan I ketentuan pabrik untuk mendapatkan persetujuan. Bahan yang
tidak di setujui harus di ganti tanpa biaya tambahan.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 68


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

b. Jika dipandang perlu di adakan penukaran I penggantian bahanpengganti


harus di setujui Direksi Konsultan MK/ berdasarkan contoh yang diajukan
Kontraktor.
c. Sebelum pemasangan dimulai, Kontraktor harus meneliti gambar-gambar
yang ada dan kondisi di lapangan, termasuk mempelajari bentuk, pola,
penempatan, cara pemasangan dan detail-detail sesuai gambar.
d. Bila ada kelainan dalarn hal apapun antara gambar Arsitektur dengan gambar
spesifikasi dan sebagainya, maka Kontraktor harus segera melaporkannya
kepada .
e. Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan disuatu tempat bila ada
kelainan/perbedaan di tempat itu sebelum kelainan tersebut diselesaikan.
f. Selama pelaksanaan harus selalu diadakan pengujian/pemeriksaan untuk
kesempurnaan hasil pekerjaan.
g. Kontraktor wajib memperbaiki, mengulangi, mengganti bila ada kerusakan
yang terjadi selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya
Kontraktor, selama kerusakan bukan di sebabkan oleh tindakan Pemberi
Tuqas.
h. Pelaksanaan pemasangan harus menghasilkan pekerjaan yang sempuma,
rapi dan lancar dipergunakannya.

PASAL 11: PEKERJAAN FINISHING ATAP


11.1. Lingkup Pekerjaan
Meliputi penyiapan material penutup atap yang akan dikerjakan, pemasangan pada
tempat-tempat sesuai dengan gambar rencana berikut penyelesaiannya termasuk
penyediaan tenaga kerja dan peralatan bantu.
11.2. Syarat Bahan
Bahan penutup atap adalah Spandek dengan isolasi atap menggunakan lapisan
glasswool dan Allumunium Foil dengan syarat berikut :
Spandek
Ukuran : + 700 X 200 cm2
Finishing : Zincalume
Warna : Cocos Brown (tidak menyilaukan)
Merk : Lysaght
Tebal : 0,40 TCT (0,5 BMT)
Berat : 3,92 kg/m2
Glasswool
Ukuran : 2,5 cm x 1,2 m x 30 m
Type : Top 4827
Tebal : 2,5 cm
Berat : 3,92 kg/m2
Allumunium foil
Ukuran : + 100 x 2500 cm2

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 69


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

Merk : Top Foil Type Top 131 DS/FR


Tebal : 0,25 mm
Berat : 2000 gr/m2
Nok/Corner Flashing
Ukuran : + lebar 130x130 cm2
Finishing : Zincalume
Warna : Cocos Brown (tidak menyilaukan)
Merk : Lysaght
Tebal : 0,40 TCT (0,5 BMT)
11.3. Contoh Bahan
Sebelum memulai pekerjaan penutup atap kontraktor harus menyerahkan contoh-
contoh bahan dan warna yang akan digunakan lengkap dengan sertifikat/surat
pernyataan dari produsen yang menjelaskan bahwa kualitas bahan tersebut benar-
benar sesuai dengan persyaratan tersebut diatas kepada Pemberi Tugas/MK untuk
disetujui.
11.4. Tenaga Dan Peralatan
a. Pemasangan dilaksanakan oleh tenaga yang terampil dan berpengalaman
dengan peralatan lengkap.
b. Sebelum memulai pekerjaan, kontraktor terlebih dahulu harus mempelajari
gambar-gambar rencana untuk pekerjaan atap spandek berikut isolasi atap
dan memeriksa keadaan lapangan yang akan dipasang.
c. Kontraktor diwajibkan membuat gambar kerja (shop drawing) yang
menunjukan detail-detail pemasangan, kekuatan sekrup-sekrup dan hubungan
sambungan yang jelas dan lengkap dengan ukuran-ukurannya. Gambar kerja
ini terlebih dahulu harus mendapatkan persetujuan dari MK.
11.5. pelaksanaan
a. Untuk bahan rangka penutup atap (kuda-kuda), gording, dan lain-lain,
kontraktor diharuskan mengadakan pengukuran sesuai keadaan lapangan.
b. Pemasangan harus dikerjakan oleh tenaga-tenaga yang khusus dan terampil
dalam pekerjaan ini. Pemasangan harus dilakukan sedemikian rupa sehingga
didapatkan pasangan atap spandek yang rapi, kokoh, rapat dan tidak
bergelombang.
c. Pemotongan spandek (bila ada) harus dilakukan secara mekanis dengan
persetujuan dari .
11.6. Syarat Penerimaan
a. Setiap pekerjaan penutup atap yang dipasang harus tepat pada posisinya dan
rapat satu sama lain dan terjamin hubungan kerapiannya.
b. Hasil pekerjaan penutup atap harus rata permukaannya, tidak bergelombang
dan tidak bocor.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 70


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

11.7. Syarat Pemeliharaan


Perbaikan
Setiap pekerjaan penutup atap yang rusak harus diperbaiki dengan cara-cara yang
dianjurkan oleh pabriknya. Perbaikan harus dilaksanakan sedemikian rupa
sehingga tidak merusak pekerjaan finishing lainnya.
Apabila ada pekerjaan finishing yang rusak akibat perbaikan pekerjaan penutup
atap ini maka kerusakan pekerjaan finishing tersebut harus segera diperbaiki.
Pengamanan
a. Sesudah pekerjaan penutup atap ini selesai terpasang, permukaannya harus
dilindungi dengan bahan pelindung yang memadai atas biaya kontraktor.
b. Sesudah pekerjaan penutup ini terpasang permukaannya harus dijaga
terhadap kemungkinan-kemungkinan terkena bahan kimia dan benda-benda
lain yang mungkin bisa menimbulkan cacat, noda-noda dan sebagainya.
c. Apabila hal ini terjadi kontraktor harus memperbaiki cacat tersebut hingga
pulih kembali seperti semula.

PASAL 12: SISTEM SALURAN SANITAIR


Bagian ini meliputi pengadaan jaringan saluran sanitair, termasuk penggalian,
penimbunan kembali struktur yang bersangkutan dengan jaringan ini.
12.1. BAHAN
a. Adukan dipakai adalah campuran dari 1 pc : 2 pasir dengan air secukupnya
untuk menghasilkan kepadatan adukan yang tepat untuk keperluan
sambungan ini.
b. Beton yang dipakai sesuai dengan persyaratan beton pada spesifikasi ini, dan
dari campuran beton kedap air (1 pc : 1,5 pasir : 2,5 split).
c. Sealer, untuk sambungan-sambungan pipa adalah gasket karet (rubber
gasket) kecuali disebutkan atau ditunjukkan lain dalam gambar/persyaratan.
d. Pipa sanitasi, kecuali disebutkan lain, maka semua pipa sanitasi yang dipakai
adalah pipa PVC. Class VU, yang mempunyai ukuran minimal sesuai dengan
standard di Indonesia.
e. Untuk ini pipa sanitasi, yang digunakan untuk saluran dari WC minimum pipa
PVC dia 4” dan dari washtafel/urinal minimum pipa PVC dia 2” dan dari
kitchen sink minimal pipa PVC dia 3” dan dari floor drain minimal pipa PVC dia
2”.
f. Untuk keseluruhan sistem, hanya boleh dipakai satu type pipa class V.U
seperti produk Pralon/Rucika atau yang setara yang lebih dahulu disetujui oleh
Direksi/ .
12.2. PELAKSANAAN
a. Dimana “Gravity Flow Sewer” menyilang di atas pipa air, maka pipa “Sewer
dibungkus dengan beton kedap air pada jarak 3 m tiap sisi pipa air.
b. Ketebalan beton ini, termasuk beton pada sambungan pipa-pipa tidak boleh
kurang dari 10 cm.
c. Semua sambungan harus di “Seal” kencang dengan gasket karet.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 71


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

d. Cradle Beton, pipa-pipa ini harus didukung oleh suatu “Cradle beton di tempat
sesuai dengan gambar atau tempat-tempat yang ditunjukkan oleh Pemberi
Tugas/. Beton ini terdiri dari campuran 1 pc : 3 pasir : 5 split.
e. Untuk sambungan-sambungan “T” harus dipakai sambungan jadi buatan
pabrik.. Pemotongan pipa untuk dipakai sebagai sambungan tidak
diperkenankan kecuali untuk hal-hal istimewa atas persetujuan Pemberi
Tugas/.
f. Lubang-lubang orang (man hole/bak kontrol) harus dibuat dari batu bata/batu
kali dengan rangka dan penutup dari beton bertulang serta sesuai dengan
gambar.
g. Untuk bagian yang bersilang dengan jalan di atasnya, maka hole ini dibuat
dari batu kali kedap air dengan rangka dan penutup dari beton bertulang,
sesuai dengan gambar serta mengikuti petunjuk Pemberi Tugas/.
h. Rangka dan penutup harus diberi tanda pengenal dan harus dipasang
sehingga permukaan atas dan penutup akan rata atau lebih tinggi dari
permukaan tanah.

PASAL 13: PEKERJAAN RAILING


13.1. Lingkup Pekerjaan
Termasuk dalam pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan
yang diperlukan, peralatan termasuk alat bantunya dan alat-alat yang diperlukan
untuk melaksanakan pekerjaan ini sesuai dengan gambar-gambar dan Uraian
Syarat-syarat ini di lokasi yang ditentukan, sesuai petunjuk MK/. Dalam hal ini
termasuk pekerjaan Railing.
13.2. Persyaratan Bahan
Persyaratan Standard Kualitas Bahan.
Untuk pekerjaan railing standard yang berlaku :
PUBB. 1956 (AV)-NI-3.1970.
Penggunaan Railing :
a. Tangga Umum
Jenis : Plat stainless steel 5x50mm dan pipa stainless steel
20x40mm sesuai gambar.
Tinggi : Ditentukan tinggi dari lantai 100 cm
Acessories : Roset pada pertemuan dengan dinding dan lantai
Hand railling : Kayu Sungkai diameter 60/80mm
Finishing : Melamic
b. Lokasi Tangga Khasanah dan tangga darurat
Jenis : Pipa black steel Ø1,5 ” dan pipa black steel Ø2 ”
Tinggi : Ditentukan tinggi dari lantai 100 cm
Acessories : Roset pada pertemuan dengan dinding dan lantai
Hand railling : Pipa black steel Ø3”
Finishing : cat besi warna silver

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 72


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

Sambungan Pipa.
Jenis pemakaian yang diperkenankan untuk pemakaian tertentu, disesuaikan
dengan spesifikasi pengelasan pada pekerjaan baja.
13.3. Syarat-Syarat Pelaksanaan
Persyaratan Umum.
a. Semua bahan sebelum dipasang (dan sesudah dipasang) harus ditunjukkan
kepada Pemberi Tugas//Arsitek beserta ketentuan/ persyaratan pabrik, untuk
mendapatkan persetujuan Pemberi Tugas sesuai pengarahan dan saran MK.
b. Bahan yang tidak disetujui harus diganti atas beban Pemborong, tanpa biaya
tambahan sampai dapat disetujui oleh Pemberi MK
c. Jika dipandang perlu diadakan penukaran/penggantian bahan, maka bahan
pengganti harus mendapat persetujuan Pemberi Tugas/ berdasarkan contoh
yang diajukan oleh Pemborong.
d. Sebelum pemasangan dimulai, Pemborong harus meneliti gambar-gambar
yang ada, kondisi lapangan termasuk mempelajari bentuk, pola, penempatan,
cara pemasangan dan detail-detail sesuai dengan gambar.
e. Kecuali peralatan/bahan yang tampak pada gambar, Pemborong tidak
diperkenankan untuk memasang bahan lain tanpa persetujuan dari MK.
f. Bila ada kelainan dalam hal apapun antara gambar, Pemborong tidak
diperkenankan untuk memasang bahan lain tanpa persetujuan dari MK.
g. Pemborong tidak diperkenankan memulai pekerjaan di suatu tempat dalam
hal ada kelainan/perbedaan di tempat itu, sebelum kelainan tersebut
diselesaikan.
h. Selama pelaksanaan harus selalu diadakan pengujian/pengecekan untuk
kesempurnaan hasil pekerjaan.
i. Pemborong wajib memperbaiki/mengganti bila ada kerusakan yang terjadi
selama masa pelaksanaan dan masa pemeliharaan, atas biaya Pemborong
selama kerusakan bukan diakibatkan oleh tindakan Pemberi Tugas/.
Kualifikasi Pemborong
a. Pemborong yang akan melaksanakan pekerjaan ini harus menunjukkan izin
usaha yang harus dipunyai oleh Pemborong sesuai dengan bidang pekerjaan
yang akan dikerjakan.
b. Pengalaman kerja dalam bidang yang akan dikerjakan.
c. Daftar peralatan dan tenaga ahli yang akan mengerjakan proyek/pekerjaan ini.
d. Tempat penyimpanan bahan mentah dan jadi cukup untuk proyek ini dan
memenuhi syarat-syarat.
e. Penunjukan tempat/perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang
perkayuan bila tidak melakukan sendiri.
f. Pemborong harus mengikuti semua peraturan, baik yang terdapat pada uraian
dan syarat-syarat maupun yang tercantum dalam gambar-gambar atau
peraturan-peraturan yang berlaku baik di dalam maupun yang berasal dari
luar negeri.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 73


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

g. Pemborong harus mengikuti kontrak-kontrak yang akan disusun kemudian


dengan pemilik, baik mengenai hal-hal pembayaran termijn maupun teknis
dan non teknis lainnya.
h. Pemborong harus mendapatkan tenaga ahli di lapangan yang setiap saat
diperlukan dapat berdiskusi dan dapat memutuskan setiap persoalan di
lapangan baik teknis maupun administratif.
Gambar Detail Pelaksanaan
a. Pemborong wajib membuat shop drawing untuk detail-detail khusus yang
belum tercakup lengkap dalam gambar kerja/Dokumen Kontrak.
b. Dalam shop drawing harus jelas dicantuan semua data yang diperlukan
termasuk keterangan produk, cara pemasangan atau persyaratan khusus
yang belum tercakup secara lengkap dalam gambar kerja/Dokumen Kontrak
sesuai dengan spesifikasi pabrik.
c. Gambar shop drawing sebelum dilaksanakan harus mendapat persetujuan
terlebih dahulu dari MK
13.4. Contoh Bahan
a. Sebelum memulai pekerjaan, Pemborong wajib menyerahkan contoh dari
semua bahan, brosur lengkap dan jaminan dari pabrik kecuali untuk bahan
yang disediakan oleh pabrik.
b. Contoh bahan yang akan digunakan harus diserahkan kepada Pemberi
Tugas/ sebanyak minimal 4 (empat) yang setaraf dari berbagai merk
pembuatan atau kecuali ditentukan lain oleh MK
c. Keputusan bahan jenis, warna, tekstur dan produk akan diambil oleh Pemberi
Tugas/ dan selama tidak lebih dari 7 (tujuh) hari kalender setelah penyerahan
contoh-contoh bahan tersebut Pemberi Tugas/ akan memberikan informasi
kepada Pemborong.
d. Bilamana diinginkan, Pemborong wajib membuat dan menyerahkan contoh
jadi jenis bagian railling yang dikerjakan untuk mendapat persetujuan dari MK.
13.5. Cara Pelaksanaan
a. Pelaksanaan pekerjaan harus dikerjakan dan diatur oleh tenaga ahli yang
berpengalaman dalam bidang ini, dan disesuaikan dengan ketentuan/
persyaratan pabrik serta dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar,
uraian dan syarat dan petunjuk MK.
b. Pipa harus dikerjakan dengan rapi tanpa benjolan pada lasan. Bagian yang
tampak sesuai dengan gambar harus dichroom dan diselesaikan menurut
jadwal penyelesaian dalam uraian ini.
c. Pemotongan dan pengelasan harus memakai mesin kecuali untuk bagian-
bagian tertentu sesuai dengan persetujuan MK .
d. Semua ukuran kayu dan pipa besi yang tertera dalam gambar adalah ukuran
jadi. Untuk dimensi yang dinyatakan sama, terutama dalam satu daerah atau
suatu fungsi, pipa harus seragam ukurannya dan pemasangannya dengan
waterpass.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 74


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

PASAL 14: PEKERJAAN DRAINASE SALURAN


14.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan drainase meliputi pembuatan dan pemasangan saluran terbuka
pembuangan air kotor, gorong-gorong dan bangunan drainase lainnya sesuai arah,
kemiringan dan dimensi seperti tercantum pada gambar rencana. Pada prinsipnnya
semua pekerjaan drainase harus sudah selesai sebelum pekerjaan jalan/subgrade
dimulai.
1. Saluran terbuka
2. Saluran terbuka pasangan batu kali
Di atas dasar saluran dipasang lapisan pasir urug yang dipadatkan.Untuk pasangan
batu kali dipakai pasir pasang dan portland cemen.Sebelum diadakan galian,harus
diadakan pengukuran kemiringan dasar saluran terhadap saluran kota . Hasil galian
harus rapi dan kemiringan dasar saluran harus bisa mengalirkan air sebagaimana
kecepatan rencananya. Pada tepi badan jalan yang merupakan batas dengan
saluran harus dibuat kemiringan 1 : 4 untuk mencegah longsornya dari badan jalan,
tanah galian saluran yang tidak terpakai harus dibuang ketempat lain.
Di atas dasar saluran sebelum diberi pasangan apapun harus dilapisi pasir urug
tebal 5 cm dipadatkan. Saluran terbuka dari pasangan batu belah adukannya 1 pc :
2 ps, plesteran 1 pc : 3ps.Pekerjaan dianggap selesai setelah disetujui oleh
Saluran Terbuka Beton Cor
Saluran terbuat dari beton cor dengan adukan 1 Pc : 2 Ps : 3 Krl untuk dinding
saluran dan buis beton setengah lingkaran untuk dasar saluran.Di bawah saluran
dipasang lapisan pasir urug yang dipadatkan. Besi beton yang dipakai dengan mutu
K.175. Saluran harus mempunyai kemiringan yang baik. Ukuran dan pemasangan
saluran disesuaikan dengan gambar kerja.Galian untuk pemasangan saluran dibuat
secukupnya.
14.2. Persyaratan Bahan
Pasir
Untuk lapisan pasir dibawah pengerasan harus dipergunakan pasir laut yang bersih
dari kotoran-kotoran dan lumpur.
Batu kali
Batu kali harus yang keras, tidak boleh porous, dan paling sedikit mempunyai tiga
muka belahan.
Pasir beton
Pasir beton harus tajam, kasar dan tidak boleh mengandung tanah liat lebih dari 5%
,warna pasir harus hitam.
Pemeriksaan :
Bahan-bahan diperiksa ditempat pekerjaan.
Mutu dan kwalitas bahan harus mendapat persetujuan.
Bahan-bahan yang ditolak harus diangkut dalam waktu selambat-lambatnya 2
x24jam.
Saluran tertutup
Saluran tertutup terbuat dari buis beton sebagai pembuangan air hujan dan air kotor
dari bangunan yang dihubungkan dengan bak kontrol pada tempat-tempat yang
tertera dalam gambar rencana.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 75


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

Buis beton dipasang sesuai ukuran yang tercantum dalam gambar rencana dan
diletakkan diatas pasir urug yang dipadatkan. Kwalitas buis beton harus memenuhi
persyaratan AASHO Standard M 86 dengan mutu beton K-175 dan setelah disetujui
oleh Direksi.
Gorong-gorong
Gorong-gorong dibuat dari pasangan batu kali yang pekerjaannya dilakukan
mengikuti petunjuk Konsultan MK. Type maupun ukuran dan lokasi seperti yang
tercantum pada gambar rencana. Penutup dibuat dari beton bertulang yang ukuran
serta konstruksinya sesuai dengan yang tercantum dalam gambar rencana. Mutu
beton K-175 dengan besi tulangan U – 24 serta sesuai syarat pekerjaan beton dan
mengikuti petunjuk Direksi Lapangan.
Bak Kontrol
Terdapat dua jenis pekerjaan bak kontrol, yaitu bak kontrol tanpa penutup dan bak
kontrol dengan penutup (Grill besi). Bak kontrol terbuat dari pasangan batu dengan
ukuran-ukuran serta lokasi penempatannya seperti tercantum pada gambar
rencana. Grill terbuat dari besi bermutu tinggi yang telah disetujui Konsultan MK.
Ukuran-ukuran sesuai dengan yang tercantum didalam gambar rencana.
Saluran Tembusan:
Saluran tembusan dimaksudkan untuk mengalirkan air hujan dari jalan kedalam
terbuka disamping jalan. Saluran tembusan dibuat untuk jalan yang ada saluran
terbuka disampingnya sesuai yang tertera pada gambar rencana dan menurut
petunjuk Direksi lapangan. Jarak antara masing-masing tembusan adalah 5-8
meter.
Pekerjaan Galian:
Pekerjaan galian yang dimaksud disini adalah pekerjaan galian untuk pembuatan
saluran-saluran dan bangunan-bangunan untuk drainase. Pekerjaan ini termasuk
pekerjaan untuk mengisi kembali lubang-lubang galian sebelumnya dengan material
yang baik, membuang kelebihan material pengeringan yang perlu, pemompaan,
melindungi membuat batas-batas tepi konstruksi dan pembongkaran yang perlu
sehubungan dengan itu. Disini tidak dibedakan antara galian pada bahan tanah
biasa maupun galian tanah batu. Pada galian batu, alat yang dipergunakan harus
terlebih dahulu mendapat persetujuan Direksi Lapangan.
Kontraktor harus mmberitahukan Direksi Lapangan pada waktunya sebelum mulai
mengerjakan galian, sehingga penampang, peil dan pengukurannya dapat
dilakukan pada keadaan tanah yang belum terganggu.
Tidak ada tambahan biaya / pembayaran untuk pekerjaan galian ini, akan tetapi
harus sudah termasuk harga satuan dari masing-masing bangunan konstruksi yang
memerlukan galian tersebut sebagaimana tercantum dalam penawaran.

PASAL 15: PEKERJAAN PERLINDUNGAN


15.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang dimaksud meliputi pengadaan dan pemasangan :
1. Pekerjaan sealant
2. Pekerjaan grouting
3. Pekerjaan waterproofing
Pekerjaan Sealant

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 76


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

• Semua celah pada sambungan unit saniter dan “ accesoriesnya “ terhadap


dinding, lantai maupun antara pipa.
• Semua celah pada kaca dengan rangka dan dinding
• Semua celah pada kusen alluminium
Pekerjaan Grouting
Semua pekerjaan penutup celah yang terjadi bahan / material metal yang tertanam
dalam beton maupun bata.
Pekerjaan Waterproofing
Pelapisan dengan bahan / material waterproofing untuk Bahan / material
waterproofing lembaran untuk semua permukaan atas pelat atap beton. Bahan /
material waterproofing cair untuk permukaan atas lantai 1 (satu) semua KM/WC.
15.2. Persyaratan Bahan
Pekerjaan Sealant.
Bahan Sealant harus sesuai dengan kegunaan, fungsi dan bahan/material, tahan
cuaca, kedap air, tahan terhadap garam dan alkali, bersifat elastis untuk
menghadapi perubahan tempratur, tahan benturan, dan berdaya lekat tinggi dan
berbahan dasar dari silicon.
Produk : General Elect. Ex. USA.
Pekerjaan Grouting
Bahan grouting dari jenis non shrink dan non-metalic pemakaian dicampur
semen.
Produk : ABC, BETEK atau setaraf.
Pekerjaan Waterproofing
Jenis cair dan lembaran dengan bahan dasar Bituthene
Produk : Traffic Guard (untuk atap), Vandex Super / Vandex Premix (untuk
dinding).
Penyerahan bahan/material ditempat pekerjaan harus dalam keadaan masih utuh,
tertutup baik dan tersegel dalam kemasannya serta berlabel seperti waktu
diterima dari Distribustor /Pabrik. Jika dalam keadaan cacat atau rusak, maka
bahan/material tersebut tidak diperkenankan untuk dipakai.
15.3. Persyaratan Pelaksanaan
a. Sebelum pelaksanaan, permukaan dari semua bahan/material yang termasuk
dalam pekerjaan harus bersih dan bebas dari debu, minyak, air dan noda
maupun kotoran lainnya. Peil atau elevasi permukaan tersebut sudah
disetujui Direksi/.
b. Apabila dari bahan/material yang dipakai ada yang mengandung bahan dasar
yang beracun atau membahayakan kesehatan keselamatan manusia, maka
Kontraktor harus menyediakan peralatan pelindung (seperti : masker, sarung
tangan, dan sebagainya) yang harus dipakai pada waktu pelaksanaan
pekerjaan.
c. Selama pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus diawasi oleh tenaga ahli /
supervisi dari pabrik pembuat.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 77


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

d. Biaya untuk hal ini ditanggung Kontraktor, tidak dapat di-klaim sebagai
pekerjaan tambah. Prosedur pelaksanaan harus sesuai dengan spesifikasi
pabrik.
Pekerjaan Sealant
Sepanjang permukaan yang akan diberi sealant harus kering betul, bersih, bebas
dari debu, minyak, lemak, pecahan atau bubuk adukan, partikel bahan/material
yang terlepas maupun noda dan kotoran lainnya. Permukaan bahan harus sudah
difinish.
Tidak diperkenankan melaksanakan pekerjaan ini di dalam ruangan tertutup karena
sealant memerlukan kelembaban atmosfir untuk mengeras.
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Kontraktor harus memperhatikan cara
pemasangan dan jenis sealant yang dibedakan berdasarkan macam / jenis material
yaitu :
ƒ Material Keramik/Kaca
ƒ Material Metal
ƒ Material kayu
ƒ Material Beton
ƒ Permukaan aduk plesteran dan lain-lain
Kontraktor harus mengikuti semua persyaratan / spesifikasi pabrik. Kontraktor
harus melaksanakan pekerjaan ini dengan cermat dan teliti sehingga sealant yang
terpasang mempunyai permukaan yang rapih, halus, rata permukaan dan bersih
dari segala noda, kotoran maupun goresan.
Pekerjaan Grouting
Persiapan Permukaan
Metal yang tertanam telah diberi cat dasar atau cat anti karat, terkecuali untuk baja
stainless steel, persyaratan ini tidak berlaku. Permukaan lubang pada beton
maupun pasangan batu bata harus bersih dan bebas dari debu, minyak, lemak,
pecahan atau bubuk adukan / semen, partikel bahan/material yang terlepas
maupun noda dan kotoran lainnya
Sebelum pemberian grouting, permukaan lubang harus dibasahi terlebih dahulu
tetapi tidak diperkenankan ada butiran air diatas permukaan tersebut pada waktu
pelaksanaan grouting.
Pelaksanaan
Aduk grouting diisikan dari satu arah menerus hingga seluruh celah / lubang
tertutup padat, tidak ada rongga, rata permukaan agar tidak terbentuk rongga
udara.
Apabila celah/lubang berukuran kecil, pengisian aduk grouting dapat
mempergunakan corong/alat lain.
Perawatan /curing dan Perbaikan
Permukaan aduk grouting harus dilindungi dari pengeringan dan pengerasan yang
terlalu cepat dengan cara ditutup dengan kain basah.
Pekerjaan Waterproofing
Persiapan permukaan

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 78


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

Bekisting pada bagian / sisi bawah pelat lantai dan pelat atap beton harus sudah
dilepas agar tidak menghambat butir-butir air dalam beton untuk keluar.
Perawatan beton minimum telah melewati 7 hari dari yang diisyaratkan pekerjaan
beton structural.
Permukaan harus betul-betul kering sebelum pelaksanaan lapisan waterprooting.
Seluruh permukaan harus sudah bebas dari minyak, retak atau lubang, serbuk,
beton, debu gumpalan / aduk beton, atau bagian-bagian yang menonjol tajam,
permukaan halus dan rata. Retak, lubang yang tidak berguna dan sebagainya
harus ditutup dengan adukan kedap air 1 PC hingga padat dan diratakan
permukaannya.
Pekerjaan Waterproofing Lembaran
Lapisan Dasar/Primer
Pelaksanaan dengan semprot atau kuas dengan daya tutup 6 – 8 M2 perliter.
Lapisan Dasar/Primer harus langsung ditutup dengan lembaran Waterproofing.
Jika dalam suatu hari kerja ada area yang telah diberi lapisan dasar/primer tetapi
belum sempat ditutup dengan lembaran waterproofing maka areal tersebut harus
diberi lapisan dasar/primer kembali pada hari kerja berikutnya.
Lapisan Lembaran Waterproofing Permukaan horizontal
Lembar waterproofing harus dipasang mulai titik terendah permukaan ke arah titik
tertingi
Tumpang tindih (overlap) antara lapisan minimum 65 mm dan atau sesuai dengan
spesifikasi pabrik.
Pemasangan berlangsung dari gulungan, ditekan dengan roller (berat + 35 KG dan
lebar + 70 cm) dengan seksama, menerus, dan secara merata sehingga tidak
terdapat gelembung udara.
Permukaan Vertikal
lembaran waterproofing harus dipasang dari titik terendah hingga titik tertinggi
menerus dalam 1 (satu) lembar, kemudian baru dipasang lapisan baru.
Tumpang tindih (overlap) antara lapisan minimum 65 mm dan atau sesuai dengan
spesifikasi pabrik
Pemasangan berlangsung dari gulungan, ditekan dengan roller (berat + / - 35 KG
dan lebar + 70 cm) dengan seksama, menerus, dan secara merata sehingga tidak
terdapat gelembung udara.
Jika diperlukan, dapat memakai paku beton ukuran terkecil untuk mengikat.
Pertemuan Sudut/Dinding/Parapet
Semua pertemuan sudut harus dibuat tumpul 45 derajat, yaitu dengan menutup
sepanjang sudut tersebut dengan aduk kedap air 1 PC : 3 PS, selanjutnya
pelaksanaan pekerjaan waterproofing.
Lubang Pipa Talang
Setiap lubang pipa talang harus dikerjakan dua lapis lembaran waterproofing.
Lapisan Pertama, lembaran waterproofing di dinding lubang ke bawah sejauh
minimal 150 mm, kemudian dari bibir lubang kesegala arah sejauh minimal 150
mm.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 79


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

Lapisan Kedua, lembaran waterproofing permukaan atap harus diteruskan masuk


kedalam lubang talang sampai kedalaman minimum 150 mm dari bibir lubang
talang.
Lapisan Pelindung
Berupa lapisan (screed) kedap air 1 PC : 3 PS dengan tulangan kawat kasa ayam.
Tebal lapisan minimum + 3 cm dan maksimal + 8 cm
Setelah selesai pelapisan, permukaan ditabur dengan aspal hingga merata.
Pengujiaan
Kontraktor harus melaksanakan pengujian kebocoran setelah selesai pekerjaan
lapisan waterproofing dan sebelum pekerjaan lapisan pelindung.
Cara pengujian dengan menuangkan air ke permukaan yang telah tertutup lapisan
waterproofing hingga ketinggian + 50 mm dan dibiarkan selama 3 x 24 Jam.
Perbaikan Lapisan Waterproofing
Jika terdapat kebocoran, lapisan waterproofing diatas kebocoran disobek
secukupnya. Lekatkan potongan lapisan waterproofing baru diatas bagian yang
sobek sejauh minimal 150 mm kesegala arah.
Pekerjaan ini dilaksanakan setelah pengujian, dan permukaan harus kering betul.
Pekerjaan Waterproofing Cair
Perbandingan campuran semen dengan waterproofing cair adalah 2 : 1 tanpa
mengunakan air. Pelaksanaan pekerjaan waterproofing cair dilakukan dengan
dituangkan atau memakai kuas dengan volume 1 galon 10 – 15 M2.
Aplikasi/ Pemasangan pada Pelat Beton.
Plat beton harus sudah berumur 28 hari, atau bila memakai bahan pemadat
(densifier) plat beton telah benar-benar mengeras, sesuai dengan hasil tes
laboratorium.
Kemiringan ideal menuju arah roof drain (sesuai yang dicantuan dalam Gambar
kerja)
Semua dudukan instalasi/pipa dan lain-lain harus sudah terpasang.
Ujung pemberhentian sepanjang bidang tegak / parapet / dinding dibuat groove +/-
2 mm.
Pada bidang pertemuan antara plat lantai dan dinding atau parapet serta semua
dudukan beton atau instalasi akan diisi adukan 5 x 5 cm.
Lapisan pelindung
Apabila diperlukan lapisan pelindung, dibuat dari lapisan (screed) kedap air 1 PC : 3
PS dengan tulangan kawat kasa ayam. Tebal minimal 3 cm dan maksimal 8 cm.
15.4. Pengujian
Kontraktor harus melaksanakan pengujian kebocoran setelah selesai pekerjaan
lapisan waterproofing.
Cara pengujian dengan menuangkan air ke permukaan yang telah tertutup lapisan
waterproofing hingga ketinggian +/- 50 mm dan dibiarkan selama 3 x 24 jam.
Perbaikan lapisan Waterproofing
Apabila terjadi ketidaksempurnaan dalam pelaksanaan (terjadi) kebocoran maka
Kontraktor diwajibkan memperbaiki kembali pekerjaan tersebut hingga sempurna

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 80


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

dan disetujui Direksi/ dan biaya perbaikan tersebut menjadi tangung-jawab


Kontraktor.
Metoda pelaksanaan perbaikan waterproofing harus mengikuti petunjuk dan saran
pakarnya dan disetujui oleh Direksi/.
Jaminan / Garansi
Kontraktor wajib menyerahkan jaminan / garansi tertulis bahwa pekerjaan,
perbaikan dan perawatan dari bagian-bagian pekerjaan perlindungan ini telah
dilaksanakan dengan standard untuk pekerjaan perlindungan tersebut tidak kurang
dari 5 tahun setelah masa pemeliharaan.

PASAL 16: PEKERJAAN PERTAMANAN


16.1. Lingkup Pekerjaan
Termasuk dalam lingkup pekerjaan pertamanan ini adalah penyediaan tenaga,
bahan kecuali bila ditentukan lain, peralatan untuk pekerjaan ini termasuk alat-alat
bantunya dan alat angkutnya bila diperlukan ke tempat pekerjaan seperti yang
tercantum dalam gambar, uraian dan syarat ini, dan perjanjian kerja.

Definisi pekerjaan pertamanan adalah pekerjaan yang tertera dalam gambar


perencanaan lansekap dan sesuai dengan petunjuk atas saran , pekerjaan tersebut
meliputi :
ƒ Pekerjaan penanaman rumput dan pohon peneduh.
ƒ Pekerjaan grill besi, pagar keliling dan pintu gerbang.
ƒ Pekerjaan kansteen, car stopper, garis parkir dan bak sampah.
16.2. Persyaratan Bahan
Pekerjaan Tanaman
1. Rumput
Jenis rumput yang digunakan adalah Rumput Gajah, ditanam pada areal lahan
sesuai pada gambar perencanaan. Jenis rumput yang ditanaan dalam bentuk
Tandur dan bukan berupa gembalan.
2. Pohon
Jenis pohon yang ditanam adalah :
1. Palem Botol
2. Glodogan Tiang dengan ketinggian ± 300 cm
3. Teh-tehan (perdu)
4. Miyana Merah (perdu)
Pekerjaan Grill Besi, Pagar Keliling dan Pintu Gerbang
1. Grill Besi
Grill besi yang digunakan merupakan besi cor/tuang dengan kadar karbon
kurang dari 2%.
2. Pagar Keliling
Untuk pagar samping dan belakang yang berbatasan dengan lahan milik pihak
lain menggunakan tembok / pasangan bata setinggi 250-300 cm dan diakhiri

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 81


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

kawat duri pengaman pada bagian atas tembok setinggi 50 cm. Kawat duri
pengaman yang digunakan adalah besi dengan ukuran yang akan ditentukan
kemudian oleh Pemberi Tugas / .
Untuk pagar depan menggunakan besi yang akan ditentukan kemudian oleh
Pemberi Tugas / .
3. Pekerjaan kansteen, paving, pedestrian, car stopper, garis parkir, Trotoar,
tiang bendera dan bak sampah
a. Pekerjaan Kansteen
Kansteen yang digunakan adalah beton pra cetak mutu K 225 produk dalam
negeri ex. Conblock Indonesia atau setara. Ukuran 15 x 25 x 40 cm.
b. Pekerjaan Paving Block
Paving Block yang digunakan adalah beton pra cetak mutu K 300 produk
dalam negeri ex. Conblock Indonesia atau setara. Bentuk persegi empat
dengan tebal 6 cm.
c. Pekerjaan Grass Block
Grass Block yang digunakan adalah beton pra cetak mutu K 300 produk
dalam negeri ex. Conblock Indonesia atau setara. Ukuran 20 x 40 tebal 8
cm.
d Pekerjaan Pedestrian
Pedestrian / jalur pejalan kaki menggunakan Paving Block
e. Pekerjaan Car Stopper
Car Stopper yang digunakan adalah beton pracetak mutu K300 ukuran
15x20x40 cm
f. Pekerjaan Garis Parkir
Garis Parkir mengunakan cat Road Line. Lebar garis parkir adalah 12 cm
dan panjang garis parkir adalah 300 cm.
g. Pekerjaan Trotoar
Trotoar luar pagar mengunakan paving block dari beton pra cetak mutu K
300 produk dalam negeri ex. Conblock Indonesia atau setara. Bentuk paving
akan ditentukan kemudian oleh atas persetujuan pemberi tugas.
h. Pekerjaan Tiang Bendera
Tiang bendera mengunakan stainless steel. Tinggi tiang bendera adalah 500
cm dari dasar lantai. Ukuran tiang akan ditentukan dalam gambar oleh atas
persetujuan pemberi tugas.
i. Pekerjaan Bak Sampah
Bak sampah terbuat dari dinding bata dengan tinggi 120 cm. Ukuran dan
detail lihat gambar.
16.3. Persyaratan Pelaksanaan
a. Pekerjaan Tanaman
1. Penanaman Rumput
Macam rumput yang dipasang adalah Rumput Gajah.
Peil permukaan rumput yang terpasang disesuaikan dengan gambar
lansekap.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 82


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

a. Tempat dimana rumput akan ditanam, tanah digemburkan dan


ditambahkan tanah subur. Tanah urugan yang dipakai adalah jenis
tanah subur dengan kwalitas baik dan berhumus. Tanah urug ini harus
bersih dari bekas-bekas bahan bangunan, batu-batuan, rumput dan
tanaman.
b. Tanah urug dicampur pupuk kandang sapi yang telah kering dan telah
matang dengan perbandingan jumlah yang sama ( 3 tanah : 2 pupuk).
Campuran ini diurugkan kedalam galian.
c. Semua penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari atau setelah
pukul 15.30 agar tidak terjadi penguapan dan kekeringan yang
terlampau cepat bagi tanaman tersebut kecuali penanaman yang
dilakukan ditempat yang terlindung dari panas matahari langsung
dapat dilakukan setiap saat. Kontraktor disarankan untuk
mengkonsultasikan terlebih dahulu pekerjaan penanaman kepada .
d. Bila setiap kali pelaksanaan penanaman dan setiap jenis rumput yang
telah disebutkan selesai dilakukan harus segera dilakukan penyiraman
dan harus dilakukan setiap hari secara teratur pagi dan sore sebelum
pukul 10.00 dan setelah pukul 14.00 waktu setempat.
2. Penanaman Pohon
a. Setiap pohon yang akan ditanam sebelum dilakukan penanaman harus
terlebih dahulu disetujui oleh /Perencana dan mengikuti petunjuk
gambar.
b. Cara penanaman dan kwalitas pohon yang ditanam harus sesuai dan
mengikuti semua persyaratan pekerjaan penanaman.
c. Pohon yang ditanam merupakan pohon yang sudah hidup dan siap
dipindah sebagai hasil “putaran” pohon. Tanama dipersiapkan dan
didekatkan ke daerah atau tempat penanaman.
d. Pembuatan lubang galian harus cukup luas disesuaikan dengan “ball
root”, macam pohon bersangkutan. Luas galian minimum 2 x lebar ball
root dan untuk kedalaman diambil minimim 1 ½ x tinggi ball root.
Kemudian tanah dasar galian digemburkan. Letak/posisi lubang galian
sebelum penggalian tanah dipersiapkan dengan diberi tanda patok.
Kayu pada as lubang-lubang yang akan dibuat sesuai dengan petunjuk
gambar, persyaratan tertulis dan atas persetujuan .
e. Galian diurug dengan tanah subur. Tanah tersebut harus benar-benar
bersih dari bekas bahan bangunan, batu-batuanrumput dan tanaman
lain. Volume tanah yang diurug adalah sebanding dengan ½ volume
lubang galian, tanah urug dibagi dalam 3 bagian dan setiap bagian
dicampurkan kepada timbunan tanah urug yang tersedia di tepi atas
lubang tersebut.
f. Bilamana tanah bekas galian setaraf dengan persyaratan untuk tanah
urug, maka tanah tersebut dapat dipergunakan dengan membedakan
nama subsoil (1/2 tanah galian bagian bawah) dengan tanah topsoil
(1/2 tanah galian bagian atas).
g. Lubang galian dibiarkan terbuka selama 3 hari terkena sinar matahari
penuh. Setelah dibiarkan terbuka selama 2 hari terkena sinar matahari,
sebelum penanaman dimulai terlebih dahulu disiram air sampai
seluruh permukaan lubang penuh dengan air. Air yang dipergunakan
adalah air bersih yang tidak mengandung bahan organis atau mineral

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 83


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

kimia yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. Setelah itu


lubang galian ditutup dengan 1/3 tanah urug yang telah dicampur
pupuk. Campuran tanah urug tersebut harus gembur dan bebas dari
segala gumpalan tumbuh-tumbuhan dan bekas-bekas bahan
bangunan dan zat/bahan lain yang dapat mengganggu pertumbuhan
tanaman.
h. Untuk penanaman semak dapat dilakukan langsung setelah
pembentukan tanah. Tanaman dimasukan ke dalam lubang tanpa
mengubah/menggoyahkan posisi ball root dan diletakkan vertical
diatas tanah urug campur pupuk yang telah dimasukkan kedalam
galian, kemudian pembungkus karung goni “ball root” dibuka, sisa
tanah urug ditutupkan kedalam lubang galian.
i. Bila pohon telah selesai ditanam segera penyiraman air dilaksanakan
secara rutin pada setiapharinya.
j. Pohon yang telah tertanam diberi kayu penyangga untuk menahan
goyangan dan disekeliling pohon diberi pagar kayu untuk mencegah
terjadinya kerusakan yaitu setinggi 150 cm dan dipasang di sekeliling
pohon.
k. Khusus penanaman pohon di area parkir dan perkerasan pada tepi
lubang yang dibuat diatas pekerjaan pengerasan tersebut diperlukan
pekerjaan pembetonan setebal 100 cm dan sedalam 50 cm untuk
pemasangan grill dari permukaan tanah /atau dapat diganti dengan
buis beton dengan ukuran yang sesua. Dinding beton ini membatasi
dan menjaga terjadinya pengrusakan konstruksi lantai yang
disebabkan oleh pengerasan akar-akar tanaman/pohon.
b. Pekerjaan Grill Besi dan Pintu Gerbang
1. Pekerjaan Grill Besi
Rangka grill besi / bingkai dari besi cor bentuk siku ukuran 40 x 40 mm dan
ditutup dengan besi plat strip ukuran 40 x 4 mm) dengan persyaratan bahan
sesuai bahan untuk grill besi.
Untuk tumpuan sesuai yang ditunjukan dalam gambar (besi siku ukuran 40
X 40 X 4 mm). Besi plat dari mutu ST.37 serta memenuhi persyaratan
dalam PVBI 1982 pasal 85 dan SII 0193 – 1978.
Finishing grill besi digunakan cat minyak yang bermutu baik produk ICI yang
memenuhi persyaratan dalam NI-4.
2. Pekerjaan Pintu Gerbang
Persiapan Pekerjaan :
a. Lokasi pekerjaan harus dibersihkan dari semak, pohon-pohon atau puing-
puing bekas bangunan dan sampah yang dapat mengganggu pelaksanaan
pekerjaan.
b. Kontraktor diwajibkan mengadakan pengukuran dengan teliti untuk
menentukan letak/posisi, bentuk dan peil cara pemasangan bouwlplank
setempat, letak pemasangan disesuaikan kebutuhan serta sesuai petunjuk .
c. Bouwlplank dari kayu meranti 3 x 20 cm yang berdiri diatas patok-patok
kayu Meranti 5 x 7 cm yang tertancap kuat diatas permukaan tanah. Bagian
atas papan harus diluruskan/diserut.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 84


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

Pekerjaan Tanah :
a. Dalam pekerjaan tanah tersebut meliputi galian tanah untuk pondasi,
pemadatan dasar galian, urugan tanah kembali setelah selesai pemasangan
pondasi serta urugan pasir bawah pondasi.
b. Pekerjaan galian tanah dilakukan sesuai letak, ukuran dan bentuk seperti
yang ditunjukkan dalam gambar, serta dilakukan setelah disetujui . Dasar
galian harus merupakan bagian yang padat, tidak ada lubang tanaman, tidak
ada sampah, tidak ada Lumpur/tanah lembek. Bila terjadi hal tersebut diatas
harus diganti/diisi/diurug dengan bahan tanah urug yang memenuhi
persyaratan/ketentuan , sedang lumpur yang ada harus diangkat.
c. Urugan tanah kembali dilakukan setelah mendapat persetujuan . Digunakan
tanah bekas galian yang ada. Tanah sisa galiah harus dibersihkan dari
lokasi pekerjaan. Pembersihan dan pembuangan tanah sisa galian dari
lokasi pekerjaan adalah tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya.
d. Dasar galian diurug/dilapis dengan pasir urug yang dipadatkan, pemadatan
dilakukan dengan mesin pemadat/stemper, sehingga mencapai tebal 10 cm
atau sesuai yang disyaratkan dalam gambar. Untuk memenuhi persyaratan
kepadatan yang maksimum, pasir urug harus disiram dengan air.
e. Pasir urug yang digunakan harus bersih dari kotoran, batu-batuan serta
memenuhi persyaratan dalam NI-3.
Pasangan Batu bata
a. Sebagai pondasi dan dinding pagar digunakan pasangan batu bata yang
bermutu baik, buatan lokal serta memenuhi persyaratan dalam NI-10.
Digunakan batu bata ukuran kecil serta disetujui oleh .
b. Pasir yang digunakan harus dari bahan yang bermutu baik, bebas kotoran
dari butir-butir yang tajam serta memenuhi persyaratan dalam NI-3 dan
PVBI 1982.
c. Air adukan harus bersih tidak mengandung asam basa, bebas dari zat-zat
yang dapat merusak / menurunkan mutu pekerjaan dan memenuhi
persyaratan dalam NI-3.
d. Batu bata sebelum dipasang harus direndam dalam bak air sampai jenuh.
Pasangan batu bata dengan adukan campuran 1 pc : 5 pasir pasang,
dengan bentuk dan ukuran sesuai yang ditunjukkan dalam gambar.
e. Permukaan pasangan batu bata sebelum dilapis dengan bahan finishing
harus disiram dengan air sampai jenuh.
Pipa Saluran
a. Didalam pasangan dinding batu bata setiap jarak 80 cm dipasang saluran air
dari bahan pipa PVC diameter ¾ “
b. Alat-alat bantu yang digunakan harus buatan pabrik dengan mutu yang
sesuai dengan bahan pipa yang digunakan.
c. Pekerjaan kansteen, paving, pedestrian, car stopper, garis parkir, Trotoar,
tiang bendera dan bak sampah
Pekerjaan Kansteen
a. Alas pemasangan kansteen adalah adukan dengan campuran 1 pc : 3 pasir
pasang, dengan ketebalan sesuai dalam gambar.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 85


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

b. Pekerjaan pemasangan kansteen harus sesuai dengan apa yang ditunjukan


dalam gambar.
c. Pemasangan kansteen dapat dilakukan setelah mendapat ijin dari .
d. Kansteen yang retak-retak, gompal pinggir dan sudut-sudutnya tidak
diperkenankan untuk dipasang.
e. Permukaan pasangan kansten harus rata, pertemuan antara satu dengan
lainnya harus pas tanpa ada pengeseran. Bagian-bagian tertentu yang tidak
menghendaki bahan utuh, harus dibuat sesuai ukuran yang diperlukan
dengan mutu yang sama (K.225).
f. Pola penyusunan kansteen sesuai yang ditunjukkan dalam gambar serta
petunjuk .
g. Jarak pemasangan kansteen (naad/siar-siar) dibuat sesuai yang ditunjukkan
dalam detail atau petunjuk . Naad/siar-siar diidi aduk dengan campuran 1 pc
: 3 pasir pasang, dan dirapihkan, dihaluskan/diaci dibuat cekung.
h. Kansteen yang rusak selama pelaksanaan dan masa pemeliharaan harus
segera diganti dengan mutu yang sama tanpa adanya tambahan biaya.
i. Alas pemasangan paving adalah pasir urug , dengan ketebalan sesuai
dalam gambar.
Pekerjaan Paving
a. Pekerjaan pemasangan paving harus sesuai dengan apa yang ditunjukan
dalam gambar.
b. Pemasangan paving dapat dilakukan setelah mendapat ijin dari .
c. Paving yang retak-retak, gompal pinggir dan sudut-sudutnya tidak
diperkenankan untuk dipasang.
d. Permukaan pasangan paving harus rata, pertemuan antara satu dengan
lainnya harus pas tanpa ada pengeseran. Bagian-bagian tertentu yang tidak
menghendaki bahan utuh, harus dibuat sesuai ukuran yang diperlukan
dengan mutu yang sama (K.300).
e. Pola penyusunan paving sesuai yang ditunjukkan dalam gambar serta
petunjuk .
f. Jarak pemasangan paving (naad/siar-siar) dibuat sesuai yang ditunjukkan
dalam detail atau petunjuk . Naad/siar-siar diidi aduk dengan campuran 1 pc
: 3 pasir pasang, dan dirapihkan, dihaluskan/diaci dibuat cekung.
g. Paving yang rusak selama pelaksanaan dan masa pemeliharaan harus
segera diganti dengan mutu yang sama tanpa adanya tambahan biaya.
Pekerjaan Pedestrian
a. Sebelum pekerjaan dimulai, lebih dahulu harus dipelajari dengan seksama
lokasi pemasangan dan bahan material. Setelah studi diatas dilaksanakan,
tentukan metoda persiapan permukaan, pemasangan, joints dan curing,
untuk diusulkan kepada Direksi Lapangan.
b. Sebelum instalasi dimulai, siapkan lay out naad-naad, hubungan dengan
finishing lain dan dimensi-simensi joint, guna persetujuan Direksi Lapangan.
c. Material yang masuk ke lokasi tapak harus diseleksi agar berkesesuaian
dengan ukuran, bentuk dan warna yang telah ditentukan.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 86


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

d. Kemiringan bidang pedestrian (finish) tidak boleh kurang dari 25 mm pada


jarak 10 m. Kemiringan harus lurus hingga air bias mengalir semua tanpa
meninggalkan genangan.
e. Kontraktor harus menyiapkan permukaan sehingga memenuhi syarat yang
diperlukan sebelum memasang.
f. Secara tertulis Kontraktor harus memberikan laporan kepada Direksi
Lapangan tiap kondisi yang menurut pendapatnya akan berpengaruh buruk
pada pelaksanaan pekerjaan.
g. Material dipasang pada permukaan yang telah di screed. Komposisi adukan
adalah 1 pc : 3 ps.
h. Pada pemasangan diarea yang luas harus dilaksanakan secara menerus
dan harus disediakan “Kepala” (guide line course) pada interval 2,0 m – 2,5
m.
i. Kikis semua mortar yang menempel pada naad dan bersihkan kertika
proses pemasangan material berlangsung. Pasangan tidak boleh diinjak
dalam waktu 24 jam setelah pemasangan.
j. Naad-naad pemasangan harus diisi dengan bahan Tile Grout berwarna dan
kondisi pemasangan harus sesuai dengan rekomendasi pabrik.
k. Kontraktor harus melindungi material yang telah terpasang maupun adukan
perata dan harus mengganti, atas biaya sendiri setiap kerusakan yang
terjadi. Penyerahan pekerjaan dilakukan dalam keadaan bersih.
l. Setelah pemasangan, Kontraktor harus melindungi lantai yang telah
terpasang. Jika mungkin dengan menutup area tersebut terhadap lalu lintas
orang/barang.
m. Permukaan dibersihkan dengan air menggunakan sikat, kain dan
sebagainya. Untuk area-area yang tidak dapat dibersihkan dengan air,
digunakan capuran air dengan hydrochloric acid dengan perbandingan 30 :
1. Sebelum pembersihan dengan asam ini, lindungi semua bagian yang
memungkinkan akan berkarat atau rusak oleh asam. Setelah dibersihkan
dengan asam ini, bersihkan area dengan air biasa hingga tidak ada
campuran asam yang tersisa.
Pekerjaan Car Stopper
a. Alas pemasangan car stopper adalah adukan dengan campuran 1 pc : 3
pasir pasang, dengan ketebalan sesuai dalam gambar.
b. Pekerjaan pemasangan car stopper harus sesuai dengan apa yang
ditunjukan dalam gambar.
c. Pemasangan car stopper dapat dilakukan setelah mendapat ijin dari .
d. Car stopper yang retak-retak, gompal pinggir dan sudut-sudutnya tidak
diperkenankan untuk dipasang.
e. Permukaan pasangan car stopper harus lurus terhadap lainnya. Bagian-
bagian tertentu yang tidak menghendaki bahan utuh, harus dibuat sesuai
ukuran yang diperlukan dengan mutu yang sama (K.225).
f. Pola penyusunan car stopper sesuai yang ditunjukkan dalam gambar serta
petunjuk .
g. Jarak pemasangan car stopper dibuat sesuai yang ditunjukkan dalam detail
atau petunjuk .

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 87


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

h. Car stopper yang rusak selama pelaksanaan dan masa pemeliharaan harus
segera diganti dengan mutu yang sama tanpa adanya tambahan biaya.
Pekerjaan Garis Parkir
a. Pekerjaan pengecatan garis parkir baru dapat dilakukan setelah mendapat
ijin dari .
b. Dalam melakukan pekerjaan pengecatan garis parkir, Kontraktor harus
memperhatikan gambar dengan seksama dan meminta saran dari .
c. Permukaan yang akan dicat harus bersih dari berbagai macam kotoran,
debu, air, minyak dan lain sebagainya.
d. Garis parkir yang dicat harus lurus dengan lebar garis adalah 12 cm dan
panjang garis adalah 300 cm.
e. Kontraktor harus menggunakan alat bantu penutup seperti tripleks untuk
menutupi daerah yang tidak terkena cat, sehingga hasil pengecatan akan
rapih, lurus dan tegas.
f. Setelah pengecatan selesai Kontraktor harus memberikan
penghalang/penutup pada bagian yang telah dicat, agar tidak diinjak/dilalui
oleh orang/pejalan kaki minimal selama 12 jam sejak dilakukan pengecatan
garis parkir.
g. Kontraktor harus melakukan pengecatan ulang jika ditemukan ada bagian
pengecatan yang tidak sempurna / cacat dikarenakan gangguan pada saat
cat belum kering maupun kesalahan dalam melakukan pekerjaan
pengecatan garis parkir. Pengecatan ulang dilakukan oleh kontraktor tanpa
adanya tambahan biaya.
Pekerjaan Trotoar
a. Alas pemasangan paving adalah pasir urug, dengan ketebalan sesuai dalam
gambar.
b. Pekerjaan pemasangan paving harus sesuai dengan apa yang ditunjukan
dalam gambar.
c. Pemasangan paving dapat dilakukan setelah mendapat ijin dari .
d. Paving yang retak-retak, gompal pinggir dan sudut-sudutnya tidak
diperkenankan untuk dipasang.
e. Permukaan pasangan paving harus rata, pertemuan antara satu dengan
lainnya harus pas tanpa ada pengeseran. Bagian-bagian tertentu yang tidak
menghendaki bahan utuh, harus dibuat sesuai ukuran yang diperlukan
dengan mutu yang sama (K.300).
f. Pola penyusunan paving sesuai yang ditunjukkan dalam gambar serta
petunjuk .
g. Jarak pemasangan paving (naad/siar-siar) dibuat sesuai yang ditunjukkan
dalam detail atau petunjuk . Naad/siar-siar diidi aduk dengan campuran 1 pc
: 3 pasir pasang, dan dirapihkan, dihaluskan/diaci dibuat cekung.
h. Paving yang rusak selama pelaksanaan dan masa pemeliharaan harus
segera diganti dengan mutu yang sama tanpa adanya tambahan biaya.
Pekerjaan Tiang Bendera
Persiapan Pekerjaan :

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 88


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

Kontraktor diwajibkan mengadakan pengukuran dengan teliti, menentukan


letak/posisi, bentuk dan peil dari pekerjaan tiang bendera yang akan dilakukan
sesuai petunjuk .
Pekerjaan Tanah :
a. Dalam pekerjaan tanah tersebut meliputi galian tanah untuk pondasi,
pemadatan dasar galian, urugan tanah kembali setelah selesai pemasangan
pondasi serta urugan pasir bawah pondasi.
b. Pekerjaan galian tanah dilakukan sesuai letak, ukuran dan bentuk seperti
yang ditunjukkan dalam gambar, serta dilakukan setelah disetujui . Dasar
galian harus merupakan bagian yang padat, tidak ada lubang tanaman, tidak
ada sampah, tidak ada Lumpur/tanah lembek. Bila terjadi hal tersebut diatas
harus diganti/diisi/diurug dengan bahan tanah urug yang memenuhi
persyaratan/ketentuan , sedang lumpur yang ada harus diangkat.
c. Urugan tanah kembali dilakukan setelah mendapat persetujuan . Digunakan
tanah bekas galian yang ada. Tanah sisa galiah harus dibersihkan dari
lokasi pekerjaan. Pembersihan dan pembuangan tanah sisa galian dari
lokasi pekerjaan adalah tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya.
d. Dasar galian diurug/dilapis dengan pasir urug yang dipadatkan, pemadatan
dilakukan dengan mesin pemadat/stemper, sehingga mencapai tebal 10 cm
atau sesuai yang disyaratkan dalam gambar. Untuk memenuhi persyaratan
kepadatan yang maksimum, pasir urug harus disiram dengan air.
e. Pasir urug yang digunakan harus bersih dari kotoran, batu-batuan serta
memenuhi persyaratan dalam NI-3.
Pekerjaan Pondasi :
a. Sebelum pondasi tiang bendera dilakukan, diatas lapisan pasir padat
dikerjakan beton tumbuk dari adukan beton 1 PC : 3 pasir : 5 koral/split,
tebal lapisan minimum 5 cm.
b. Pondasi tiang bendera dari beton bertulang, mutu beton K.175, bentuk dan
ukuran sesuai gambar. Pola pembesian yang dibuat sesuai gambar
rencana, dari besi mutu U-24. Bahan-bahan yang digunakan harus
memenuhi persyaratan dalam NI-2 dan NI-3 serta PVBI 1982.
c. Permukaan pondasi diatas permukaan tanah halaman diplester dengan
aduk campuran 1 pc : 3 pasir serta diaci pc sampai rata.
Pemasangan Tiang Bendera :
a. Tiang bendera merupakan satu kesatuan dari 3 buah pipa yang berbeda
diameternya, bentuk dan pola pemasanagan sesuai yang ditunjukan dalam
gambar.
b. Penghubung/penguat dari tiang ke tiang digunakan pipa diameter 1 inchi
dari bahan yang sama, jarak pemasangan sesuai persyaratan.
c. Tinggi tiang bendera dihitung dari atas pondasi dibuat 5 meter, sedang
bagian yang masuk/tertanam dalam pondasi minimum 0,6 meter atau sesuai
yang ditunjukkan dalam gambar.
d. Pelengkap tiang bendera (topi, rool tali bendera dan penangkal tali),
bentuk/ukuran dan pemasangan (penempatan/posisi) dilakukan sesuai
ketentuan.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 89


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

e. Pembuatan topi tiang bendera dari plat stainless steel, bentuk setengah
bola diameter 4,2 cm atau sesuai dengan gambar, dibuat termasuk penutup
bawah topi dari jenis dan tebal bahan yang sama.
f. Sambungan bahan tiang dilakukan dengan las listrik dengan persyaratan
harus memenuhi ketentuan dalam AWS atau AISC spesification. Untuk
sambungan yang menggunakan baut dan mur, bahan yang digunakan harus
memenuhi persyaratan dalam ANSI-B27, type A.
g. Adapun permukaan pondasi beton yag tampak difinish dengan bahan cat
yang bermutu baik, produk ICI atau dari produk lainnya yang disetujui oleh .
h. Pada tiang bendera harus dipasang penangkal petir, bahan, mutu dan cara
pemasangan dari pekerjaan ini akan ditentukan dalam uraian dan syarat-
syarat khusus untuk pekerjaan ini.
Pekerjaan Bak Sampah
a. Sebagai pondasi dan dinding pagar digunakan pasangan batu bata yang
bermutu baik, buatan lokal serta memenuhi persyaratan dalam NI-10.
Digunakan batu bata ukuran kecil serta disetujui oleh .
b. Pasir yang digunakan harus dari bahan yang bermutu baik, bebas kotoran
dari butir-butir yang tajam serta memenuhi persyaratan dalam NI-3 dan
PVBI 1982.
c. Air adukan harus bersih tidak mengandung asam basa, bebas dari zat-zat
yang dapat merusak / menurunkan mutu pekerjaan dan memenuhi
persyaratan dalam NI-3.
d. Batu bata sebelum dipasang harus direndam dalam bak air sampai jenuh.
e. Pasangan batu bata dengan adukan campuran 1 pc : 5 pasir pasang,
dengan bentuk dan ukuran sesuai yang ditunjukkan dalam gambar.
f. Permukaan pasangan batu bata sebelum dilapis dengan bahan finishing
harus disiram dengan air sampai jenuh.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB I - 90


DAFTAR SPESIFIKASI MATERIAL PEKERJAAN ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

No Jenis Pekerjaan Material Merk Type/Finishing Ukuran Lokasi Gambar

1 Pekerjaan Lantai a. Lantai Granit Ex. Italy (Import) Imperial Red 60x60cm Entrance, Banking Hall, Costumer Service, Teller

b. Lantai Homogenous Granito 1) Salsa Crystal Pearl White 60x60cm & 30x30cm Banking Hall, Costumer Service Lt.1, Teller
2) Crystal Brick 40x40cm Loan Servis lt.2 dan tangga umum
3) Salsa Crystal Black

c. Lantai keramik Roman 1) Crysant 20x20cm R. Kerja


2) Sandstone 20x20cm Lantai Toilet, Pantry, Janitor
3) Sahara Ivori 20x20cm Dinding Toilet, Pantry, Janitor
4) Listello Murai 4,8x20cm Dinding Toilet, Pantry, Janitor

d. Koral Tabur Lokal - - Taman

e. Karpet Tile SMJ,Nobel - 50x50cm R.Branch Manager dan R.Rapat Lt.2

f. Pembatas pola lantai Stainless AISI 24 Japan Fin.Hairline 5x20mm Banking Hall Lt.1 dan Loan Servis Lt.2

g. Plint Homogenous Granito 1) Salsa Crystal Pearl White 12X60cm Banking Hall, Costumer Service Lt.1, Teller
Loan Servis lt.2

h. Plint Keramik Roman 1) Crysant 12x40cm R.Kerja


2) Sandstone 12x20cm Lantai Toilet, Pantry, Janitor

i. Plint kayu Nyatoh Fin.Melamik 1,2x120cm area keramik 40x40cm Lt.1, Lt.2, lt.3 dan Lt.4

2 Pekerjaan Dinding a. Dinding Bata Ringan Hebel Plester aci & Fin.Cat Seluruh bangunan

b. Dinding Bata merah Lokal Plester aci & Fin.Cat Sebagian ruang dalam dan ruang luar

c. Dinding Beton - Plester aci & Fin.Cat Lt.Semi Basement

d. Dinding Kolom - 1) Fin.Cat Kolom Lt.1,Lt.2, Lt.3, Lt.4, Lt.Atap


2) Fin.Stainlesteel Kolom Banking Hall Lt.1, Loan Servis Lt.2
3) Fin.Plat Baja Siku Kolom Parkir Semibasement

e. Lantai Granit Ex. Italy (Import) Imperial Red 80x60cm/Varian Fasade Lt. dasar ( muka dan samping kanan & kiri )

f. Dinding Keramik Roman - 20x20cm Toilet,Pantry,R.Wudhu,Janitor


Listello Roman 4,8x20cm Toilet
No Jenis Pekerjaan Material Merk Type/Finishing Ukuran Lokasi Gambar

g. Panel Alumunium Composite New Alucopan , Alumatec - Finishing Dinding Exterior

h. Batu Hitam/ Batu Candi /Batu Andesit - Area Ramp Parkir ke Basement, Lansekap halaman
.
3 Pekerjaan Partisi a. Partisi Gypsum (Full Partition) Jaya Board Fin.Wallpaper - Ruang Kerja Lt.1, Lt.2, Lt.3 & Lt.4

b. Partisi Gypsum (Half Partition h=220cm) Jaya Board Fin.Wallpaper -

c. Partisi Kaca Clear w/ Rangka Alumunium - Fin.Sticker Sandblast - Loan Servis Lt.2, Sekretaris

d. Partisi Kaca Clear Frameless - Fin.Sticker Sandblast 12mm Galery ATM

4 Pekerjaan Kaca/Curtain Wall a. Kaca Stopsol Reflective Asahi Mas 2) Super silver dark blue 8mm Finishing Curtain wall Exterior

5 Pekerjaan Langit-langit a. Plafond Gypsum Jaya Board 1) Gypsum Board 120x240cm Banking Hall, Teller, Costumer Servis, Nasabah Prima
Hall SDB, Floor Manager, Head Teller, ATM
Lobby Lift, Loan Servis, Branch Manager, Sekretaris,
R.Rapat, R.DBM, Ruang Serbaguna

Jaya Board 2) Gypsum Tile 60x120cm Ruang Kerja Staff Lt.1, Lt.2, Lt.3
Calsi Board 3) Calsium Carbonate 120x240cm Toilet,R.Wudhu,Janitor
JOF METAL 4) Metal Ceiling Linier 8,4mm Teritisan Atap

6 Pekerjaan Kusen a. Kusen Alumunium YKK-Alumico Indonesia Fin.Natural Anodized - Kusen Pintu Ruang Kerja
Kusen Kayu NYatoh Fin. Melamik - Kusen Pintu Ruang Serbaguna
b. Plat Baja Mosler, Bostinco Fin.Cat Duco - Pintu Besi/Fire Door

7 Pekerjaan Daun Pintu&Jendela a. Kaca Clear Tempered Frameless Asahi Mas Fin.Sticker Sandblast 12mm Entrance Lt.1 & Load Servis Lt.2

b. Daun Pintu w/ Rangka Kayu Kamper HPL ex.Pelangi Fin.HPL - Pintu Toilet & Kamuflase Back drop teller
c. Daun Pintu w/ Rangka Kayu Kamper Fin.Melamik - Pintu Ruang Kerja

d. Daun Pintu w/ Rangka Alumunium YKK-Alumico Indonesia Fin.Natural Anodized - Jendela Curtain Wall

e. Pintu Besi/Fire Door Mosler, Bostinco Fin.Cat Duco - Pintu Tangga ,R. Dokumen Pokok, R. Panel R.Utilitas

f. Pintu besi lipat & akordeon Lokal Fin.Cat Duco - Parkir Remise di Semibasement

f. Pintu SDB, Khasanah Chab Fin.Cat Duco - SDB, Khasanah Lt.1

8 Pekerjaan Alat penggantung, pengunci & Accessories Dekson Dekson - Seluruh Pintu dan Jendela

9 Pekerjaan Pengecatan a. Cat Dinding Eksterior Mowilex Mowilex Weathercoat - Seluruh dinding eksterior samping & belakang

b. Cat Dinding Interior Mowilex VIP - Seluruh dinding interior

c. Cat Langit-langit Mowilex VIP - Seluruh Plafond


No Jenis Pekerjaan Material Merk Type/Finishing Ukuran Lokasi Gambar

d. Cat Logam Danapaints silver - Railling pagar dan Tangga

e. Cat Marka Jalan Danapaints Roadline Paints - Parkir Semibasement & halaman

10 Pekerjaan Alat-alat Sanitair a. Alat Sanitair TOTO Seluruh peralatan sanitair

11 Pekerjaan Penutup Atap a. Atap Zingalum Brown Lysaght Zincalume Brown - Atap
Glass Wool, Alumunium Foil & waremest

a. Railling Pipa Stainlessteel Fin.Natural Stainless steel Varian Tangga Lobby, Ramp Handicap dan Railing Pagar Void

b. Railling Pipa Black Steel Fin.Cat Besi warna silver Varian Tangga Darurat dan Remise/khasanah
BAB 2
PEKERJAAN STRUKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

BAB

2
PEKERJAAN STRUKTUR

A. PEKERJAAN PERSIAPAN DAN PENGUKURAN

1. Lingkup Pekerjaan.
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, alat-alat ukur dan lain lain
yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek ini antara lain pengukuran, pagar
proyek, direksi keet, bouwplank, pembersihan lahan proyek, izin-izin lingkungan,
asuransi, listrik dan air kerja, dokumentasi proyek dan pekerjaan lainnya seperti
tercantum di dalam Bill of Quantity (BQ). Termasuk juga di dalam lingkup pekerjaan
ini adalah pengukuran ulang batas-batas lahan dan posisi bangunan sesuai dengan
rencana. Secara prinsip, Kontraktor wajib mempersiapkan segala hal yang
berkaitan dengan proyek ini, agar pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan rencana.
2. Persiapan lahan proyek.
2.1 Pembersihan bekas bangunan lama.
Sebelum pekerjaan dilaksanakan Kontraktor harus melakukan pembersihan lahan
dari bekas bangunan lama. Dengan demikian pekerjaan dapat dilaksanakan
dengan lancar dan sesuai dengan jadual.
2.2 Alat Ukur/ Theodolit.
Pengukuran dilakukan selama pekerjaan berlangsung mulai dari awal sebelum
pekerjaan dilaksanakan hingga akhir untuk membuat Gambar Terlaksana (As Built
Drawings). Pengukuran harus dilakukan dengan referensi as-as bangunan pada
kedua arah utama bangunan. Untuk itu Kontraktor harus mengadakan alat ukur
lengkap yang sudah dikalibrasi dan bersertifikat kalibrasi yang masih berlaku,
termasuk ahli ukur yang berpengalaman sehingga setiap saat siap untuk
mengadakan pengukuran ulang jika diperlukan.
2.3 Bouwplank.
Setelah pengukuran (setting out) selesai, maka Kontraktor wajib membuat
bouwplank. Bouwplank harus dibuat dari material yang disetujui oleh Konsultan MK
dan harus rata. Bouwplank harus ditempatkan pada lokasi yang bebas dari
gangguan selama pekerjaan berlangsung dan mudah terlihat. Pada bouwplank
dibuat tanda-tanda dengan warna jelas yang menyatakan as-as bangunan lengkap
dengan level/peil-peil yang menyatakan ketinggian. Umumnya bouwplank terbuat
dari papan berukuran 2 X 20 cm.
2.4 Rencana kerja berhubungan dengan lahan.
Proyek ini terletak berdekatan dengan bangunan yang masih digunakan oleh
Pemberi Tugas dan tidak boleh terganggu selama pekerjaan pembangunan
berlangsung. Kepada Kontraktor akan diserahkan suatu lahan proyek dengan
batas-batas yang jelas. Kontraktor di dalam penawarannya wajib mengusulkan
rencana kerjanya secara jelas, meliputi antara lain mencakup penempatan direksi
keet, gudang, jalan kerja dan hal lain yang berhubungan dengan proyek ini, agar
pekerjaan dapat diselesaikan sesuai dengan jadual yang disepakati. Kontraktor

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB II - 1


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

harus mengusahakan agar selama pelaksanaan pekerjaan tidak mengganggu


kegiatan operasional BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI.
2.5 Saluran pembuangan air di dalam dan sekitar lahan proyek.

Kontraktor harus mengusulkan suatu sistem saluran air di dalam lahan


proyek. Saluran air ini harus mampu mengalirkan air secara lancar dan baik,
sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan secara lancar. Air yang berasal dari
dalam proyek harus diperhatikan dengan teliti dan tidak diperkenankan untuk
membuang lumpur dan kotoran lainnya ke saluran air di luar proyek.
Kontraktor juga harus menjaga seluruh saluran air di sekitar proyek agar
tetap dalam kondisi baik dan dapat mengalir dengan lancar. Saluran yang
kurang baik harus diperbaiki dan hal ini sudah harus diperhitungkan di dalam
penawarannya.

3. Gudang

3.1 Material dan peralatan yang digunakan harus tersimpan secara aman dan
baik, bebas dari air dan pengaruh cuaca lainnya. Kontraktor wajib membuat
gudang dengan ukuran yang memadai, memiliki sirkulasi udara yang baik.

3.2 Lokasi gudang harus diatur sedemikian rupa sehingga memiliki akses yang
baik dan mudah terjangkau baik dari luar maupun dalam proyek.

3.3 Gudang tersebut harus dibongkar setelah proyek selesai dilaksanakan.

4. Air, listrik dan alat komunikasi

Untuk keperluan kerja, Kontraktor perlu dan wajib menyediakan air, listrik
kerja dan juga alat komunikasi baik untuk internal proyek, maupun untuk
hubungan ke luar, sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan dengan lancar.
Biaya yang timbul sudah harus dipertimbangkan di dalam penawaran.

5. Kebersihan di sekitar proyek dan keamanan.

5.1 Kebersihan di sekitar proyek. Selama kegiatan proyek, Kontraktor harus


menjaga kebersihan lingkungan di dalam proyek dan lahan BANK BTN
BATAM. Selain itu Kontraktor juga harus membersihkan jalan di sekitar
proyek yang digunakan sebagai jalan keluar-masuk kendaraan proyek.

5.2 Keamanan proyek harus dilakukan dengan berkoordinasi dengan pihak


keamanan Bank BTN BAtam.

5.3 Fire extinguisher dan alat pemadam kebakaran lainnya harus ditempatkan
pada direksi keet dan juga gudang seperti tersebut di atas.

B. PEKERJAAN TANAH UNTUK LAHAN BANGUNAN

1. PEKERJAAN GALIAN TANAH

1.1. Lingkup Pekerjaan

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB II - 2


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

1.1.1 Tenaga kerja, bahan dan alat.


Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat bantu
yang diperlukan untuk melaksanakan dan mengamankan pekerjaan ini dengan baik
dan sesuai dengan spesifikasi ini. Pekerjaan ini meliputi galian tanah untuk pile
cap, balok pondasi dan struktur lainnya yang terletak di dalam atau di atas tanah,
seperti tercantum di dalam gambar rencana atau sesuai kebutuhan Kontraktor agar
pekerjaannya dapat dilaksanakan dengan lancar, benar dan aman.
1.1.2 Pembersihan akar tanaman dan bekas akar pohon.
Akar tanaman dan bekas akar pohon yang terdapat di dalam tanah dapat
membusuk dan menjadi material organik yang dapat mempengaruhi kekuatan
tanah. Pada seluruh lokasi proyek dimana tanah berfungsi sebagai pendukung
bangunan khususnya pendukung lantai terbawah, maka akar tanaman dan sisa
akar pohon harus digali dan dibuang hingga bersih. Lubang bekas galian tersebut
harus diisi dengan material urugan yang memenuhi syarat.
1.1.3 Pohon-pohon pada lahan proyek.
Sebagian pohon pada proyek ini harus dipertahankan. Kontraktor wajib mempelajari
hal ini dengan teliti sehingga tidak melakukan penebangan pohon tanpa koordinasi
dengan Konsultan MK atau Pemberi Tugas. Pohon yang terletak pada bangunan
yang akan dibangun dapat ditebang.

1.2. Syarat-syarat Pelaksanaan


1.2.1 Level galian.
Galian tanah harus dilaksanakan sesuai dengan level yang tercantum di dalam
gambar rencana. Kontraktor harus mengetahui dengan pasti hubungan antara level
bangunan terhadap level muka tanah asli dan jika hal tersebut belum jelas harus
segera mendiskusikan hal ini dengan Konsultan MK sebelum galian dilaksanakan.
Kesalahan yang dilakukan akibat hal ini menjadi tanggung jawab Kontraktor.
1.2.2 Jaringan utilitas.
Apabila ternyata terdapat pipa-pipa pembuangan, kabel listrik, telepon dan lain-lain,
maka Kontraktor harus secepatnya memberitahukan hal ini kepada Konsultan MK
untuk mendapatkan penyelesaian. Kontraktor bertanggung jawab atas segala
kerusakan akibat kelalaiannya dalam mengamankan jaringan utilitas ini. Jaringan
utilitas aktif yang ditemukan di bawah tanah dan terletak di dalam lokasi pekerjaan
harus dipindahkan ke suatu tempat yang disetujui oleh Konsultan MK atas
tanggungan Kontraktor.
1.2.3 Galian yang tidak sesuai.
Jika galian dilakukan melebihi kedalaman yang telah ditentukan, maka Kontraktor
harus mengisi/mengurug kembali galian tersebut dengan bahan urugan yang
memenuhi syarat dan harus dipadatkan dengan cara yang memenuhi syarat. Atau
galian tersebut dapat diisi dengan material lain seperti adukan beton atau material
lain yang disetujui oleh Konsultan MK.
1.2.4 Urugan kembali.
Pengurugan kembali bekas galian harus dilakukan sesuai dengan yang disyaratkan
pada bab mengenai "Pekerjaan Urugan dan Pemadatan". Pekerjaan pengisian
kembali ini hanya boleh dilakukan setelah diadakan pemeriksaan dan mendapat
persetujuan tertulis dari Konsultan MK.
1.2.5 Pemadatan dasar galian.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB II - 3


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

Dasar galian harus rata/ waterpas dan bebas dari akar-akar tanaman atau bahan-
bahan organis lainnya. Selanjutnya dasar galian harus dipadatkan sesuai dengan
persyaratan yang berlaku.
1.2.6 Air pada galian.
Muka air tanah letaknya lebih kurang sesuai soil test di bawah muka tanah asli.
Kontraktor harus mengantisipasi hal ini di dalam penawarannya dan wajib
menyediakan pompa air atau pompa lumpur dengan kapasitas yang memadai
untuk menghindari genangan air dan lumpur pada dasar galian. Kontraktor harus
merencanakan secara benar, kemana air tanah tersebut harus dialirkan, sehingga
tidak terjadi genangan air/ banjir pada lokasi di sekitar proyek. Di dalam lokasi
galian harus dibuat drainasi yang baik agar aliran air dapat dikendalikan selama
pekerjaan berlangsung.
1.2.7 Struktur pengaman galian dan pelindung galian.
Jika galian yang harus dilakukan ternyata cukup dalam, maka Kontraktor harus
membuat pengaman galian sedemikian rupa sehingga tidak terjadi kelongsoran
pada tepi galian. Galian terbuka hanya diizinkan jika diperoleh kemiringan lebih
besar dari 1 : 2 (vertikal : horisontal). Sisi galian harus dilindungi dengan adukan
beton yang diperkuat dengan jaring tulangan segera setelah galian dilakukan.
Sebelum adukan beton terpasang, maka galian tersebut harus dilindungi dengan
material kedap air seperti lembaran terpal/kanvas sehingga sisi galian tersebut
selalu terlindung dari hujan maupun sinar matahari. Kelongsoran yang terjadi
akibat galian tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor.
1.2.8 Perlindungan benda yang dijumpai.
Kontraktor harus melindungi atau menyelamatkan benda-benda yang dijumpai
selama pekerjaan galian berlangsung. Selanjutnya Kontraktor harus melaporkan
hal tersebut kepada Konsultan MK. Kecuali disetujui untuk dipindahkan, benda-
benda tersebut harus tetap berada di tempatnya dan kerusakan yang terjadi akibat
kelalaian Kontraktor harus diperbaiki/diganti oleh Kontraktor.
1.2.9 Urutan galian pada level berbeda.
Jika kedalaman galian berbeda satu dengan lainnya, maka galian harus dimulai
pada bagian yang lebih dalam dahulu dan seterusnya.

2. PEKERJAAN URUGAN PASIR PADAT

2.1. Lingkup Pekerjaan


2.1.1 Tenaga kerja, bahan dan alat.
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat bantu
yang diperlukan untuk melaksanakan dan mengamankan pekerjaan ini dengan baik
dan sesuai dengan spesifikasi.
2.1.2 Lokasi pekerjaan.
Pekerjaan urugan pasir padat dilakukan di atas dasar galian tanah, di bawah
lapisan lantai kerja dan digunakan untuk semua struktur beton yang berhubungan
dengan tanah seperti pilecap, balok pondasi dan pekerjaan beton lain yang
berhubungan langsung dengan tanah.
2.1.3 Pembersihan akar tanaman dan sisa galian.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB II - 4


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

Jika di bawah dasar galian dijumpai akar tanaman atau tanah organis, maka dasar
galian tersebut harus dibersihkan dari hal tersebut di atas, dan bekas galian
tersebut harus diisi dengan material urugan yang memenuhi syarat.

2.2. Persyaratan Bahan


2.2.1 Bahan urugan pasir padat.
Pasir yang digunakan harus terdiri dari butir-butir yang bersih, tajam dan keras,
bebas dari lumpur, tanah lempung dan organis. Bahan ini harus mendapat
persetujuan tertulis dari Konsultan MK.
2.2.2 Air kerja.
Air yang digunakan harus bersih dan tidak mengandung minyak, asam alkali dan
bahan-bahan organis lainnya, serta dapat diminum. Sebelum digunakan air harus
diperiksa di laboratorium pemeriksaan bahan yang sah. Jika hasil uji ternyata tidak
memenuhi syarat, maka Kontraktor wajib mencari air kerja yang memenuhi syarat.

2.3 Syarat-syarat Pelaksanaan


2.3.1.Tebal pasir urug.
Jika tidak tercantum dalam gambar kerja, maka di bawah lantai kerja harus diberi
lapisan pasir urug tebal 10 cm padat. Pemadatan harus dilaksanakan sehingga
dapat menerima beban yang bekerja.
2.3.2 Cara pemadatan.
Pemadatan dilakukan dengan disiram air dan selanjutnya dipadatkan dengan alat
pemadat yang disetujui Konsultan MK. Pemadatan dilakukan hingga mencapai
tidak kurang dari 98% dari kepadatan optimum laboratorium. Pemadatan harus
dilakukan pada kondisi galian yang memadai agar dapat diperoleh hasil kepadatan
yang baik. Kondisi galian tersebut harus dipertahankan sampai pekerjaan
pemadatan selesai dilakukan. Pemadatan harus diulang kembali jika keadaan
tersebut diatas tidak terpenuhi dan biaya yang timbul menjadi tanggung jawab
Kontraktor.
2.3.3 Air pada lokasi pemadatan.
Jika air tanah ternyata menggenangi lokasi pemadatan, maka Kontraktor wajib
menyediakan pompa dan dasar galian harus kering sebelum pasir urug diletakkan.
Lokasi ini harus selalu dalam kondisi kering hingga pengecoran beton selesai
dilakukan. Kontraktor harus membuat rencana yang benar, agar air tanah dapat
dialirkan ke lokasi yang lebih rendah dari dasar galian, misalnya dengan membuat
sump pit pada tempat tertentu.
2.3.4 Tanah di sekitar pasir urug.
Kontraktor harus menjaga agar tanah di sekitar lokasi tidak tercampur dengan pasir
urug. Jika pasir urug tercampur dengan tanah lainnya, maka Kontraktor wajib
mengganti pasir urug tersebut dengan bahan lainnya yang bersih.
2.3.5 Persetujuan.
Pekerjaan selanjutnya dapat dikerjakan, bilamana pekerjaan urugan tersebut
sudah mendapat persetujuan tertulis dari Konsultan MK.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB II - 5


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

3. PEKERJAAN URUGAN DAN PEMADATAN

3.1. Lingkup Pekerjaan


3.1.1 Tenaga kerja, bahan dan alat.
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat bantu
yang diperlukan untuk melaksanakan dan mengamankan pekerjaan ini dengan baik
dan sesuai dengan spesifikasi.
3.1.2 Lokasi pekerjaan.
Pekerjaan ini pada lokasi seperti yang tercantum di dalam gambar rencana, dengan
elevasi seperti tertera di dalam peta kontur yang disampaikan pada Berita Acara
Rapat Penjelasan.
3.1.3 Pembersihan akar tanaman dan sisa galian.
Jika dijumpai akar tanaman atau tanah organis, maka lokasi tersebut harus
dibersihkan dari hal tersebut di atas, dan bekas galian tersebut harus diisi dengan
material urugan yang memenuhi syarat.

3.2. Persyaratan Bahan


3.2.1 Bahan bekas galian di dalam lokasi proyek.
Tanah bekas galian dapat dipertimbangkan untuk digunakan jika memenuhi syarat
untuk digunakan. Tanah tersebut harus bebas dari lumpur dan bahan organis
lainnya.
3.2.2 Bahan urugan dari luar lokasi proyek.
Jika tanah urug harus didatangkan dari luar, maka tanah urug tersebut harus
memenuhi syarat sebagai berikut :
a. memiliki koefisien permeabilitas kurang dari 10-7 cm/detik.
b. mengandung minimal 20% partikel lanau dan lempung dan bebas dari tanah
organis, kotoran dan batuan berukuran lebih dari 50 mm dan mengandung
kurang dari 10 % partikel gravel.
c. mempunyai Indeks Plastis (PI) lebih dari 10 persen. Bahan yang mempunyai PI
lebih dari 30 persen akan sulit dipadatkan.
d. Gumpalan-gumpalan tanah harus digemburkan dan bahan tersebut harus
dalam kondisi lepas agar mudah dipadatkan.

3.3. Bahan urugan yang tidak memenuhi syarat.


Semua bahan urugan yang tidak memadai harus dikeluarkan dari lokasi proyek dan
diganti dengan bahan yang memenuhi syarat.

3.3.1 Syarat-syarat Pelaksanaan


1. Cara pengurugan dan pemadatan..
Pengurugan harus dilakukan lapis demi lapis dengan tebal tiap lapisan maksimum
20cm lepas dan pemadatan dilakukan sampai mencapai Kepadatan Maksimum
pada Kadar Air Optimum yang ditentukan di dalam gambar rencana. Pemadatan
urugan dilakukan dengan memakai alat pemadat yang disetujui oleh Konsultan MK.
Jika tidak tercantum dalam gambar rencana, maka pemadatan harus dilakukan
sampai mencapai derajat kepadatan 98%.
2. Pemasangan patok.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB II - 6


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

Pada lokasi urugan harus diberi patok-patok, ketinggian sesuai dengan ketinggian
rencana. Untuk daerah-daerah dengan ketinggian tertentu, dibuat patok dengan
warna tertentu pula.
3. Sistem drainase.
Kontraktor harus membuat saluran sementara sedemikian rupa sehingga seluruh
lokasi dapat terus dalam kondisi kering/ bebas dari air. Pengeringan dilakukan
dengan bantuan pompa air. Sistem drainase yang direncanakan harus disetujui
oleh Konsultan MK. Dan sistem drainase tersebut harus selalu dijaga selama
pekerjaan berlangsung agar dapat berfungsi secara effektif untuk menanggulangi
air yang ada.
4. Kotoran dan lumpur dan bahan organis.
Lokasi yang akan diurug harus bebas dari lumpur atau kotoran, sampah dan
material sejenis. Pengurugan tidak dapat dilakukan jika kotoran tersebut belum
dikeluarkan dari lokasi pekerjaan.
5. Uji Kepadatan Optimum di laboratorium.
Uji Kepadatan Optimum harus mengikuti ketentuan ASTM.D-1557 atau AASHTO.
Hasil uji ini digunakan untuk menentukan cara pemadatan di lapangan. Uji yang
dilakukan antara lain :
a. "Density of soil inplace by sand-cone method" AASHTO.T.191.
b. "Density of soil inplace by driven cylinder method " AASHTO.T.204.
c. "Density of soil inplace by the rubber ballon method" AASHTO.T.205.

6. Kepadatan lapisan dan uji lapangan.


Untuk bahan yang sama, setiap lapis tanah yang sudah dipadatkan harus diuji di
lapangan, yaitu 1 (satu) buah test untuk tiap 500 m2, yaitu dengan sistem "Field
Density Test". Jika urugan cukup tebal maka dengan hasil kepadatannya harus
memenuhi ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
a. Untuk lapisan yang letaknya lebih dalam dari 50cm dari permukaan rencana,
maka berat jenis kering tanah padat lapangan harus mencapai minimal 95%
dari berat jenis kering laboratorium yang dihitung dengan Standard Proctor
Test.
b. Untuk lapisan 50cm dari permukaan rencana, kepadatannya harus minimal
98% dari Standard Proctor Test.

7. Toleransi kerataan.
Toleransi pelaksanaan yang dapat diterima untuk penggalian dan pengurugan
adalah ± 50mm terhadap kerataan yang ditentukan.
8. Level akhir.
Hasil test dilapangan harus tertulis dan diketahui oleh Konsultan MK. Semua hasil-
hasil pekerjaan harus diperiksa kembali terhadap patok-patok referensi untuk
mengetahui sampai dimana kedudukan permukaan tanah tersebut.
9. Perlindungan hasil pemadatan.
Bagian permukaan yang telah dinyatakan padat harus dipertahankan, dijaga dan
dilindungi agar jangan sampai rusak akibat pengaruh luar misalnya basah oleh air
hujan, panas matahari dan sebagainya. Perlindungan dapat dilakukan dengan
dengan menutupi permukaan dengan plastik.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB II - 7


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

10. Pemadatan kembali.


Setiap lapisan harus dikerjakan sesuai dengan kepadatan yang dibutuhkan dan
diperiksa melalui pengujian lapangan yang memadai, sebelum dimulai dengan
lapisan berikutnya. Bilamana bahan tersebut tidak mencapai kepadatan yang
dikehendaki, lapisan tersebut harus diulangi kembali pekerjaannya atau diganti,
dengan cara-cara pelaksanaan yang telah ditentukan, guna mendapatkan
kepadatan yang dibutuhkan. Jadwal pengujian harus diajukan oleh Kontraktor
kepada Konsultan MK.

C. PEKERJAAN BETON BERTULANG

1. Lingkup Pekerjaan.
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan, serta
pengangkutan untuk menyelesaikan semua pekerjaan beton sesuai dengan yang
tercantum dalam gambar, serta pekerjaan yang berhubungan dengan beton, seperti
acuan, besi beton dan admixtures. Juga termasuk di dalam lingkup pekerjaan ini
adalah pengamanan baik pekerja maupun fasilitas lain di sekitar sehingga
pekerjaan dapat berjalan dengan lancar dan aman.
2. Peraturan – Peraturan.
Kecuali ditentukan lain di dalam persyaratan selanjutnya, maka sebagai dasar
pelaksanaan digunakan peraturan sebagai berikut :
• Tata cara Perencanaan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung (SK SNI 03-
2847-2002).
• Tata cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung (SK SNI T-15-
1991-03).
• Tata cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung (SK SNI T-15-
1991-03).Tata Cara Perencanaan Ketahanan Beban Gempa Untuk Bangunan
Gedung (SNI 03 -1726 - 2002)
• Pedoman Beton 1989 (SKBI – 1.4.53.1988).
• Peraturan Perencanaan Tahan Gempa Indonesia untuk Gedung 1983.
• Pedoman Perencanaan untuk Struktur Beton Bertulang Biasa dan Struktur
Tembok Bertulang untuk Gedung 1983.
• Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI-1982)/NI-3.
• Peraturan Portland Cement Indonesia 1972/NI-8.
• Mutu dan Cara Uji Semen Portland (SII 0013-81).
• Mutu dan Cara Uji Agregat Beton (SII 0052-80).
• ASTM C-33 Standard Specification for Concrete Agregates.
• Baja Tulangan Beton (SII 0136-84).
• Jaringan Kawat Baja Las untuk Tulangan Beton (SII 0784-83).
• American Society for Testing and Material (ASTM).
• Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah setempat.
• Petunjuk Perencanaan Struktur Bangunan untuk Pencegahan Bahaya
Kebakaran pada Bangunan Rumah dan Gedung (SKBI-2.3.53.1987 UDC :
699.81 : 624.04).
3. Keahlian dan Pertukangan.
Kontraktor harus membuat beton dengan kualitas pekerjaan sesuai dengan
ketentuan-ketentuan yang disyaratkan, antara lain ukuran, mutu dan
pengamanannya selama pelaksanaan. Semua pekerjaan beton harus dilakukan
oleh tenaga ahli yang berpengalaman selama pekerjaan tersebut berlangsung,
termasuk tenaga ahli untuk acuan/ bekisting, sehingga dapat mengantisipasi segala

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB II - 8


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

kemungkinan yang terjadi. Selain itu, Kontraktor wajib menggunakan tukang yang
berpengalaman, sehingga sudah paham dengan pekerjaan yang sedang
dilaksanakan, terutama pada saat dan setelah pengecoran berlangsung. Semua
tenaga ahli dan tukang tersebut harus mengawasi pekerjaan sampai pekerjaan
perawatan beton selesai dilakukan. Untuk itu paling lambat 10 hari sebelum
pekerjaan dimulai Kontraktor harus mengusulkan metode kerja dan harus disetujui
oleh Konsultan MK. Jika dipandang perlu, maka Konsultan MK berhak untuk
menunjuk tenaga ahli di luar yang ditunjuk Kontraktor untuk membantu
mengevaluasi semua usulan Kontraktor, dan semua biaya yang timbul menjadi
beban Kontraktor.
4. Persyaratan Bahan.

4.1 Semen.
Semen yang boleh digunakan untuk pembuatan beton harus dari jenis semen yang
ditentukan dalam SII 0013-81 atau Standar Umum Bahan Bangunan Indonesia
1986, dan harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan dalam standar
tersebut. Semua semen yang akan dipakai harus dari satu merek yang sama dan
dalam keadaan baru. Jika semen yang dikirim adalah dalam kantong semen, maka
selama pengangkutan, semen harus terlindung dari hujan. Semen harus
terbungkus dalam sak (kantong) asli dari pabriknya dan dalam keadaan tertutup
rapat. Semen harus disimpan di gudang dengan ventilasi yang baik, tidak lembab
dan diletakkan pada tempat yang tinggi, sehingga tidak menyentuh lantai dan
aman dari kemungkinan yang tidak diinginkan. Semen tersebut tidak boleh
ditumpuk lebih dari 10 sak. Sistem penyimpanan semen harus diatur sedemikian
rupa, sehingga semen tersebut tidak tersimpan terlalu lama. Semen yang diragukan
mutunya dan rusak akibat salah penyimpanan, seperti membatu, tidak diizinkan
untuk dipakai. Bahan yang telah ditolak harus segera dikeluarkan dari lapangan
paling lambat dalam waktu 2 (dua) hari atas biaya Kontraktor.

4.2 Agregat.
Pada pembuatan beton, ada dua ukuran agregat yang digunakan, yaitu agregat
kasar/batu pecah dan agregat halus/ pasir beton. Kedua jenis agregat ini
disyaratkan berikut ini.

1. Agregat kasar. Ukuran besar butir nominal maksimum agregat kasar harus tidak
melebihi 1/5 jarak terkecil antara bidang samping dari cetakan, atau 1/3 dari tebal
pelat, atau ¾ jarak bersih minimum antar batang tulangan, berkas batang tulangan
atau tendon pratekan atau 30 mm. Gradasi dari agregat tersebut secara
keseluruhan harus sesuai dengan yang disyaratkan oleh ASTM agar tidak
terjadinya sarang kerikil atau rongga dengan ketentuan sebagai berikut :

sisa di atas ( % berat )


Ayakan 31.50 mm 0
Ayakan 4.00 mm 90 - 98
Selisih antar 2 ayakan berikutnya 02 – 10

2. Agregat halus harus terdiri dari butir-butir yang bersih, tajam dan bebas dari bahan-
bahan organis, lumpur dan kotoran lainnya. Kadar lumpur harus lebih kecil dari 4 %

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB II - 9


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

berat. Agregat halus harus terdiri dari butir-butir yang beraneka ragam besarnya
dan apabila diayak harus memenuhi syarat sbb. :
sisa di atas ( % berat )
Ayakan 4.00 mm ≥ 02
Ayakan 1.00 mm ≥ 10
Ayakan 0.25 mm 80 – 95

Kontraktor harus mengadakan pengujian sesuai dengan persyaratan dalam


spesifikasi ini. Jika sumber agregat berubah karena sesuatu hal, maka Kontraktor
wajib untuk memberitahukan secara tertulis kepada Konsultan MK. Agregat harus
disimpan di tempat yang bersih, yang keras permukaannya dan harus dicegah
supaya tidak terjadi pencampuran dengan tanah.

4.3 Air untuk campuran beton.


Air yang digunakan untuk campuran beton harus bersih, tidak boleh mengandung
minyak, asam alkali, garam, zat organis atau bahan lain yang dapat merusak beton
atau besi beton. Air tawar yang dapat diminum umumnya dapat digunakan. Air
tersebut harus diperiksa pada laboratorium yang disetujui oleh Konsultan MK. Jika
air pada lokasi pekerjaan tidak memenuhi syarat untuk digunakan, maka Kontraktor
harus mencari air yang memadai untuk itu.

4.4 Besi beton.


Besi beton harus selalu menggunakan besi beton ulir (deformed bars) untuk
tulangan utama dan sengkang kecuali ditentukan lain di dalam gambar. Agar
diperoleh hasil pekerjaan yang baik, maka besi beton harus memenuhi syarat-
syarat :
• Baru, bebas dari kotoran, lapisan minyak, karat dan tidak cacat.
• Mutu sesuai dengan yang ditentukan.
• Mempunyai penampang yang rata dan seragam sesuai dengan toleransi.
• Merk Krakatau Steel atau Budi Dharma.
Diameter besi beton ulir ditentukan sesuai dengan Pedoman Beton 1989.
Pemakaian besi beton dari jenis yang tidak sesuai dengan ketentuan di atas, harus
mendapat persetujuan dari Konsultan MK. Besi beton harus berasal dari satu pabrik
(manufacture). Tidak dibenarkan untuk menggunakan merek besi beton yang
berlainan untuk pekerjaan ini. Besi beton harus dilengkapi dengan mill certificate/
sertifikat pabrik yang memuat label dan nomor pengecoran serta tanggal
pembuatan besi beton tersebut.

4.5 Admixtures/ material tambahan.


Dalam keadaan tertentu boleh dipakai bahan campuran tambahan untuk
memperbaiki sifat suatu campuran beton. Jenis, jumlah bahan yang ditambahkan
dan cara penggunaan bahan tambahan tersebut harus disetujui oleh Konsultan MK.
Manfaat dari bahan tambahan harus dapat dibuktikan melalui hasil uji dengan
menggunakan jenis semen dan agregat yang akan dipakai pada proyek ini. Bahan
campuran tambahan yang berfungsi untuk mengurangi jumlah air pencampur,
memperlambat atau mempercepat pengikatan dan/atau pengerasan beton harus
memenuhi “Specification for Chemical Admixtures for Concrete” (ASTM C494) atau
memenuhi Standar Umum Bahan Bangunan Indonesia.

4.6 Kualitas Beton.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB II - 10


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

1. Semua kualitas beton dominan K350 harus sesuai dengan yang ditentukan di
dalam gambar rencana.
2. Untuk memastikan bahwa kualitas beton rencana dapat tercapai, Kontraktor harus
melakukan percobaan sesuai dengan yang disyaratkan oleh peraturan yang
berlaku. Untuk itu harus diadakan trial-mix di laboratorium.
3. Jika tidak ditentukan secara khusus, maka untuk lantai kerja, kolom praktis, ring
balok, lantai kerja dan beton non struktur lainnya harus menggunakan beton mutu
K-175

4.7 Disain Adukan Beton.


Proporsi campuran bahan dasar beton harus ditentukan agar beton yang dihasilkan
memberikan kelecakan (workability) dan konsistensi yang baik, sehingga beton
mudah dituangkan ke dalam acuan dan ke sekitar besi beton, tanpa menimbulkan
segregasi agregat dan terpisahnya air (bleeding) secara berlebihan. Campuran
beton harus dirancang sesuai dengan mutu beton yang ingin dicapai, dengan
batasan di bawah ini :

MUTU BETON K225 K250 K300 K350 K400

Kuat tekan minimum, 7 hari (kg/cm2) 158 175 210 245 80

Jumlah semen minimum (kg/m3) 300 300 325 350 75

Jumlah semen maksimum (kg/m3) 550 550 550 550 50

W/C faktor, maksimum 0.55 0.55 0.55 0.50 50

Untuk beton kedap air atau beton pada kondisi lingkungan khusus, maka harus
dipenuhi syarat pada Table 4.5.1 Pedoman Beton Indonesia.
Tabel 4.5.1. Ketentuan minimum untuk beton kedap air.
Jenis Struktur Kondisi lingkungan Faktor air Jumlah semen
berhubungan semen minimum
dengan maksimum (kg/m3)
Beton Bertulang Air tawar/ payau 0.50 290
Air laut 0.45 360
Beton Pratekan Air tawar/ payau 0.50 300
Air laut 0.45 360

Kontraktor harus menyerahkan mix-design yang diusulkan kepada Konsultan MK


untuk mendapatkan persetujuannya. Khusus untuk beton kedap air, maka jumlah
semen minimum harus sesuai dengan yang disyaratkan oleh pemasok
waterproofing.
5. Pengujian Bahan.

5.1 Umum.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB II - 11


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

1. Ketentuan dan syarat yang tertulis di bawah ini merupakan ringkasan dari Pedoman
Beton 1989, sehingga jika terjadi perbedaan interpretasi atau hal lain yang
bertentangan harus dikembalikan kepada ketentuan dari Pedoman Beton.
2. Kontraktor harus bertanggung jawab untuk melaksanakan segala pengujian
termasuk mempersiapkan contoh benda uji dengan jumlah sesuai yang
disyaratkan. Kontraktor harus menyerahkan hasil pengujiannya setelah hasil uji
diperoleh untuk persetujuan oleh Konsultan MK.
3. Jika pengujian dan pelaksanaan tidak memenuhi syarat, maka Kontraktor harus
melaksanakan pengujian ulang dengan campuran yang lain dan selanjutnya
mengevaluasi kembali hasil uji tersebut hingga diperoleh hasil yang diinginkan.
4. Semua pengujian dan pemeriksaan di lapangan harus dilakukan sesuai dengan
pengarahan Konsultan MK.
5. Untuk semua bahan semen dan besi beton yang dikirim ke lapangan, Kontraktor
harus mendapatkan salinan sertifikat pengujian dari pabrik, dimana pengujian
dilakukan secara berkala, dengan cara pengujian sesuai dengan spesifikasi ini.

5.2 Laboratorium Penguji.


1. Sebelum pekerjaan beton dilakukan, Kontraktor wajib mengusulkan suatu
laboratorium penguji untuk melaksanakan pengujian material yang akan digunakan
pada proyek ini. Laboratorium ini bertanggung jawab untuk melakukan semua
pengujian sesuai dengan spesifikasi ini.
2. Kecuali ditentukan lain, Kontraktor harus menyediakan peralatan penguji di
lapangan seperti tersebut berikut ini, berikut tenaga akhli yang menguasai
bidangnya.
a. Alat penguji agregat kasar dan agregat halus.
b. Alat pengukur kadar air (moisture content) dari agregat.
c. Alat pengukur kelecakan beton (slump)
d. Alat pembuat benda uji, termasuk bak penyimpan untuk merawat benda uji
pada temperatur yang normal dan terhindar dari sengatan matahari.

3. Jika menggunakan beton readymix, maka peralatan yang disebut (a) dan (b) di atas
harus disiapkan di pabrik beton readymix.

5.3 Pengujian Agregat.

5.3.1 Pengujian Pendahuluan Agregat.


1. Kontraktor harus melakukan pengujian pendahuluan agregat sebagai berikut :
a. Sieve analysis
b. Pengujian kadar lumpur dan kotoran lain.
c. Pengujian unsur organis.
d. Pengujian kadar chlorida dan sulfat.

2. Hasil pengujian tersebut harus diserahkan kepada Konsultan MK untuk


mendapatkan persetujuan.
3. Pengujian a) dan b) dengan pengujian kadar air dari setiap jenis agregat harus
dilakukan terhadap setiap contoh untuk setiap trial mix.

5.3.2 Benda Uji Agregat.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB II - 12


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

1. Kontraktor harus melaksanakan pengujian atas agregat yang akan digunakan untuk
menghasilkan beton seperti yang disyaratkan. Jumlah minimum untuk pengujian
agregat yang dipakai untuk pekerjaan beton adalah sebagai berikut :
Tipe Pengujian Minimum satu contoh
Sieve analysis Setiap minggu
Moisture content Setiap minggu
Clay, silt dan kotoran Setiap hari
Kadar organis Setiap minggu
Kadar Chlorida dan Sulfat Setiap 500 m3 beton

2. Jika hasil pembuatan beton yang dilakukan oleh Kontraktor tidak memuaskan,
maka Konsultan MK berhak untuk meminta pengujian tambahan dengan beban
biaya Kontraktor. Dan sebaliknya mungkin jumlah pengujian dapat dikurangi jika
hasil yang diperoleh ternyata memuaskan.

5.4 Pengujian Beton

5.4.1 Benda uji beton.


1. Benda uji harus diberi kode/tanda yang menunjukkan tanggal pengecoran, lokasi
pengecoran dari bagian struktur yang bersangkutan.
2. Benda uji harus diambil dari mixer, atau dalam hal menggunakan beton readymix,
maka benda uji harus diambil sebelum beton dituang ke lokasi pengecoran, sesuai
dengan yang disyaratkan oleh Konsultan MK.

5.4.2 Jumlah benda uji beton.


1. Pada awal pelaksanaan, harus dibuat minimum 1 benda uji per 1.50 m3 beton
hingga dengan cepat dapat diperoleh 30 benda uji yang pertama. Benda uji harus
berbentuk kubus berukuran 15cm X 15cm X 15cm. Benda uji bentuk lainnya dapat
digunakan jika disetujui oleh Konsultan MK. Selanjutnya pengambilan benda uji
sebanyak 2 (dua) buah dilakukan setiap 5 m3 beton. Benda uji tersebut ditentukan
secara acak oleh Konsultan MK dan harus dirawat sesuai dengan persyaratan.
2. Jumlah benda uji beton untuk uji kuat tekan dari setiap mutu beton yang dituang
pada satu hari harus diambil minimal satu kali. Pada setiap kali pengambilan contoh
beton harus dibuat dua buah spesimen kubus. Satu data hasil uji kuat tekan adalah
hasil rata-rata dari uji tekan dua spesimen ini yang diuji pada umur beton yang
ditentukan, yaitu umur 7 hari dan 28 hari.
3. Jika hasil uji beton kurang memuaskan, maka Konsultan MK dapat meminta jumlah
benda uji yang lebih besar dari ketentuan di atas, dengan beban biaya ditanggung
oleh Kontraktor.
4. Jumlah minimum benda uji yang harus dipersiapkan untuk setiap mutu beton
adalah :
Jumlah minimum Waktu perawatan (hari)
Jenis Struktur
benda uji 3 7 28
Beton Bertulang 4 - 2 2
Beton Pratekan 6 2 2 2

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB II - 13


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

5.4.3 Laporan hasil uji beton.


Kontraktor harus membuat laporan tertulis atas hasil uji beton dari laboratorium
penguji untuk disahkan oleh Konsultan MK. Laporan tersebut harus dilengkapi
dengan perhitungan tekanan beton karakteristiknya.

5.4.4 Evaluasi Kualitas Beton berdasarkan Hasil Uji Beton.


1. Deviasi Standar - S Deviasi standar produksi beton ditetapkan berdasarkan jumlah
30 buah hasil test kubus. Deviasi yang dihitung dari jumlah contoh kubus yang
kurang dari 30 buah harus dikoreksi dengan faktor pengali seperti tercantum dalam
tabel berikut :

∑( fc − fcr )
2
S=
N −1
Jumlah Benda Uji (N)- buah Faktor Pengali – S
≤ 15 1.16
20 1.08
25 1.03
≥ 30 1.00

2. Kuat tekan rata-rata - f’cr Target f’cr yang digunakan sebagai dasar dalam
menentukan proporsi campuran beton harus diambil sebagai nilai yang terbesar
dari formula berikut ini :
f’cr = fc’ + 1.64 S atau f’cr = fc’ + 2.64 S - 40 kg/cm2.
3. Kuat tekan sesungguhnya. Tingkat kekuatan suatu beton dikatakan tercapai
dengan memuaskan, jika kedua syarat berikut dipenuhi :
a. Nilai rata-rata dari semua pasangan hasil uji yang masing-masing terdiri dari 4
hasil uji kuat tekan tidak kurang dari (fc’ + 0.82 S).
b. Tidak satupun dari hasil uji tekan (rata-rata dari 2 benda uji) mempunyai nilai
dibawah 0.85 fc’.
Bila salah satu dari kedua syarat di atas tidak dipenuhi, maka harus diambil langkah
untuk meningkatkan rata-rata hasil uji kuat tekan berikutnya atas rekomendasi
KONSULTAN MK.

5.4.5 Pengujian Tidak Merusak (Non Destructive Tests)


Jika hasil evaluasi terhadap mutu beton yang disyaratkan ternyata tidak dapat
dipenuhi, maka jika diminta oleh Konsultan MK, Kontraktor harus melaksanakan
pengujian yang tidak merusak yang dapat terdiri dari hammer test, pengujian beban
dan lain lain. Semua biaya pengujian ini menjadi tanggung jawab Kontraktor. Lokasi
dan banyaknya pengujian akan ditentukan secara khusus dengan melihat kasus
per kasus.

5.5 Pengujian Besi Beton.

5.5.1 Benda uji besi beton.


1. Sebelum besi beton dipesan, Kontraktor wajib mengambil benda uji besi beton
masing-masing 2 buah dengan ukuran panjang 100 cm sesuai dengan diameter
dan mutu yang akan digunakan. Selanjutnya benda uji besi beton harus diambil

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB II - 14


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

dengan disaksikan oleh Konsultan MK sebanyak 2 buah untuk setiap 20 ton untuk
masing-masing diameter besi beton. Uji besi beton terdiri dari uji tarik dan uji lentur.
2. Pengujian mutu besi beton juga akan dilakukan setiap saat bilamana dipandang
perlu oleh Konsultan MK. Contoh besi beton yang diambil untuk pengujian tanpa
disaksikan Konsultan MK tidak diperkenankan dan hasil uji dianggap tidak sah.
Semua biaya uji tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor.
3. Benda uji harus diberi tanda dengan kode yang menunjukkan tanggal pengiriman,
lokasi terpasang, bagian struktur yang bersangkutan dan lain-lain data yang perlu
dicatat.
4. Jika akibat suatu alasan, seperti hasil uji yang kurang memuaskan, maka Konsultan
MK berhak untuk meminta pengambilan contoh benda uji lebih besar dari yang
ditentukan di atas, dengan beban biaya ditanggung oleh Kontraktor.

5.5.2 Laporan hasil uji besi beton.


Kontraktor harus membuat dan menyusun hasil uji besi beton dari laboratorium
penguji untuk diserahkan kepada Konsultan MK dan laporan tersebut harus
dilengkapi dengan kesimpulan apakah kualitas besi beton tersebut memenuhi
syarat yang telah ditentukan.
6. Syarat – syarat Pelaksanaan

6.1 Slump
Selama pelaksanaan harus ada pengujian slump, yang jika tidak ditentukan secara
khusus adalah antara 5 - 12 cm. Cara uji slump sebagai berikut. Beton diambil
sebelum dituangkan ke dalam cetakan beton (bekisting). Cetakan slump
dibasahkan dan ditempatkan di atas permukaan yang rata. Cetakan diisi sampai
kurang lebih sepertiganya. Kemudian beton tersebut ditusuk-tusuk 25 kali dengan
besi beton diameter 16 mm, panjang 30 cm dengan ujung yang bulat. Pengisian
dilakukan dengan cara serupa untuk dua lapisan berikutnya. Setiap lapisan ditusuk-
tusuk 25 kali dan setiap tusukan harus masuk sampai dengan satu lapisan di
bawahnya. Setelah bagian atas diratakan, segera cetakan diangkat perlahan-lahan
dan diukur penurunannya.

6.2 Persetujuan Konsultan MK.


Sebelum semua tahap pelaksanaan berikutnya dilaksanakan, Kontraktor harus
mendapatkan persetujuan tertulis dari Konsultan MK. Laporan harus diberikan
kepada Konsultan MK paling lambat 3 hari sebelum pekerjaan dilaksanakan. Hal
hal khusus akan didiskusikan secara lebih mendalam antara semua pihak yang
berkepentingan. Semua tahapan pelaksanaan tersebut harus dicatat secara baik
dan jelas, sehingga mudah untuk ditelusuri jika suatu saat data tersebut dibutuhkan
untuk pemeriksaan.

6.3 Persiapan dan Pemeriksaan.


Kontraktor tidak diizinkan untuk melakukan pengecoran beton tanpa izin tertulis dari
Konsultan MK. Kontraktor harus melaporkan kepada Konsultan MK tentang
kesiapannya untuk melakukan pengecoran dan laporan tersebut harus disampaikan
paling lambat 3 hari sebelum waktu pengecoran, sesuai dengan kesepakatan di
lapangan, untuk memungkinkan Konsultan MK melakukan pemeriksaan sebelum
pengecoran dilaksanakan. Kontraktor harus menyediakan fasilitas yang memadai
seperti tangga ataupun fasilitas lain yang dibutuhkan agar Konsultan MK dapat
memeriksa pekerjaan secara aman dan mudah. Tanpa fasilitas tersebut, Kontraktor
tidak akan diizinkan untuk melakukan pengecoran. Semua koreksi yang terjadi

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB II - 15


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

akibat pemeriksaan tersebut harus segera diperbaiki dalam waktu 1X24 jam dan
selanjutnya Kontraktor harus mengajukan izin lagi untuk dapat melaksanakan
pengecoran. Tidak dibenarkan adanya penambahan waktu akibat koreksi yang
timbul, kecuali ditentukan lain oleh Pemberi Tugas/Konsultan MK. Persetujuan
untuk melaksanakan pengecoran tidak berarti membebaskan Kontraktor dari
tanggung jawab sepenuhnya atas ke tidaksempurnaan ataupun kesalahan yang
timbul. Sebelum pengecoran dilakukan harus dipastikan dan dikoordinasikan
dengan Konsultan MK bahwa semua peralatan yang akan tertanam di dalam beton
sudah terletak pada tempatnya, dan semua kotoran sudah dibersihkan dari lokasi
pengecoran. Demikian pula untuk siar pelaksanaan sudah harus dilaksanakan
sesuai dengan persyaratan.

6.4 Siar Pelaksanaan.


Kontraktor harus mengusulkan lokasi siar pelaksanaan dalam gambar kerjanya.
Siar pelaksanaan harus diusahakan seminimum mungkin, agar perlemahan struktur
dapat dikurangi. Siar pelaksanaan tidak diizinkan untuk melalui daerah yang
diperkirakan sebagai daerah basah, seperti toilet, reservoir dll, kecuali ditentukan
lain oleh Konsultan MK. Jika tidak ditentukan lain, maka lokasi siar pelaksanaan
harus terletak pada daerah di mana gaya geser adalah minimal, umumnya terletak
pada sepertiga bentang tengah dari panjang efektif elemen struktur.
Pada pengecoran beton yang tebal dan volume yang besar, lokasi siar
pelaksanaan harus dipertimbangkan sedemikian rupa, sehingga tidak
menyebabkan perbedaan temperatur yang besar pada beton tersebut, yang dapat
berakibat retaknya beton, disamping adanya tegangan residu yang tidak diinginkan.
Siar pelaksanaan dapat dibuat secara horisontal, dan pengecoran dapat dibagi
menjadi berlapis-lapis. Lokasi siar pelaksanaan tersebut harus disetujui oleh
Konsultan MK. Kontraktor sudah harus mempertimbangkan di dalam
penawarannya, segala hal yang berhubungan dengan siar pelaksanaan seperti
waterstop, perekat beton, dowel dsb., maupun pembersih permukaan beton agar
dapat dijamin lekatan antara beton lama dan baru. Siar pelaksanaan harus bersih
dari semua kotoran dan bekas beton yang tidak melekat dengan baik, dan sebelum
pengecoran dilanjutkan, harus dikasarkan sedemikian rupa sehingga agregat besar
menjadi terlihat, tetapi tetap melekat dengan baik.

6.5 Pengangkutan dan pengecoran beton.


Beton harus diangkut dengan cara sedemikian rupa, sehingga dapat tiba di lokasi
proyek dalam keadaan yang masih memenuhi spesifikasi teknis. Jika lokasi
pembuatan beton cukup jauh dari proyek, maka harus digunakan admixtures yang
dapat memperlambat proses pengerasan dari beton. Pada saat beton diangkut ke
lokasi pengecoran juga harus diperhatikan, agar tidak terjadi pemisahan antara
bahan-bahan dasar pembuat beton. Pada saat pengecoran tinggi jatuh dari beton
segar harus kurang dari 1.50 meter. Hal ini sangat penting agar tidak terjadi
pemisahan antara batu pecah yang berat, dengan pasta beton, sehingga
mengakibatkan kualitas beton menjadi menurun. Untuk itu harus disiapkan alat
bantu seperti pipa tremie sehingga syarat ini dapat dipenuhi. Sebelum pengecoran
beton harus dijaga agar tetap dalam kondisi plastis dalam waktu yang cukup,
sehingga pengecoran beton dapat dilakukan dengan baik. Kontraktor harus
mengajukan jumlah alat dan personel yang akan mendukung pengecoran beton,
yang dianalisa berdasarkan besarnya volume pengecoran yang akan dilakukan.
Sebagai gambaran setiap alat pemadat mampu memadatkan sekitar 5 - 8 m3 beton
segar per jam. Beton segar harus ditempatkan sedekat mungkin dengan lokasi
akhir, sehingga masalah segregasi dan pengerasan beton dapat dihindarkan, dan
selama pemadatan beton masih bersifat plastis. Untuk menjaga kelangsungan

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB II - 16


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

pengecoran beton, Kontraktor harus mempersiapkan alat pelindung yang mungkin


berguna seperti hujan yang dapat terjadi sewaktu-waktu.

6.6 Pemadatan Beton.

1. Alat pemadat beton


Beton yang baru dicor harus segera dipadatkan dengan alat pemadat (vibrator)
dengan tipe yang disetujui oleh Konsultan MK. Pemadatan tersebut bertujuan untuk
mengurangi udara pada beton yang akan mengurangi kualitas beton. Pemadatan
tersebut berkaitan dengan kelecakan (workability) beton. Pada cuaca panas
kelecakan beton menjadi sangat singkat, sehingga slump yang rendah biasanya
merupakan masalah. Untuk itu harus disediakan vibrator dalam jumlah yang
memadai, sesuai dengan besarnya volume pengecoran yang akan dilakukan.
Minimal harus dipersiapkan satu vibrator cadangan yang akan dipakai, jika ada
vibrator yang rusak pada saat pemadatan sedang berlangsung. Alat pemadat
harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga tidak menyentuh besi beton.

2. Lokasi pemadatan yang sulit


Pada lokasi yang diperkirakan sulit untuk dipadatkan seperti pada pertemuan balok-
kolom, dinding beton yang tipis, dan pada lokasi pembesian yang rapat dan rumit,
maka Kontraktor harus mempersiapkan metode khusus untuk pemadatan beton
yang disampaikan kepada Konsultan MK paling lambat 3 hari sebelum pengecoran
dilaksanakan, agar tidak terjadi keropos pada beton, sehingga secara kualitas tidak
akan disetujui.

3. Pemadatan kembali
Jika permukaan beton mengalami keretakan dalam kondisi masih plastis, maka
beton tersebut harus dipadatkan kembali sesuai dengan rekomendasi Konsultan
MK agar retak tersebut dapat dihilangkan.

4. Metode pemadatan lain


Jika dipandang perlu Kontraktor dapat mengusulkan cara pemadatan lain yang
dipandang dapat menyebabkan perbedaan temperatur yang besar antara
permukaan dan inti beton. Hal ini dapat menyebabkan keretakan struktur dan
terjadinya tegangan menetap pada beton, tanpa adanya beban yang bekerja.

6.7 Temperatur beton segar.


Dalam waktu 2 menit setelah contoh diambil, sebuah termometer yang mempunyai
skala -5 s/d 100 derajat C, harus dimasukkan ke dalam contoh tersebut sedalam
100 mm. Jika temperatur sudah stabil selama 1 menit, maka temperatur tersebut
harus dicatat dengan ketelitian 1 derajat C.

6.8 Perawatan Beton.

1. Tujuan perawatan
Perawatan beton bertujuan antara lain untuk menjaga agar tidak terjadi kehilangan
zat cair pada saat pengikatan awal terjadi, dan mencegah penguapan air dari
beton pada umur beton awal, dan juga mencegah perbedaan temperatur dalam
beton yang dapat menyebabkan terjadinya keretakan dan penurunan kualitas
beton. Perawatan beton harus dilakukan begitu pekerjaan pemadatan beton selesai
dilakukan. Untuk itu harus dilakukan perawatan beton sedemikian sehingga tidak
terjadi penguapan yang cepat terutama pada permukaan beton yang baru
dipadatkan.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB II - 17


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

2. Lama perawatan
Permukaan beton harus dirawat secara baik dan terus menerus dibasahi dengan
air bersih selama minimal 7 hari segera setelah pengecoran selesai. Untuk elemen
vertikal seperti kolom dan dinding beton, maka beton tersebut harus diselimuti
dengan karung yang dibasahi terus menerus selama 7 hari.

3. Perlindungan beton tebal


Untuk pengecoran beton dengan ketebalan lebih dari 600 mm, maka permukaan
beton harus dilindungi dengan material (antara lain stirofoam atau metoda lainnya)
yang disetujui oleh Konsultan MK, agar dapat memantulkan radiasi akibat panas.
Material tersebut harus dibuat kedap, agar kelembaban permukaan beton dapat
dipertahankan.

4. Acuan metal
Setiap acuan yang terbuat dari metal, beton ataupun material lain yang sejenis,
harus didinginkan dengan air sebelum pengecoran dilakukan. Acuan tersebut harus
dihindari dari terik matahari langsung, karena sifatnya yang mudah menyerap dan
mengantarkan panas. Perlakuan yang kurang baik akan menyebabkan retak-retak
yang parah pada permukaan beton.

5. Curing compound
Cara lain yang banyak digunakan saat ini adalah dengan menggunakan curing
compound. Jenis dan tipe curing compound yang akan digunakan harus disetujui
oleh Konsultan MK. Harus diperhatikan agar tidak terjadi penurunan temperatur
yang cepat pada permukaan beton sehingga dapat menyebabkan keretakan pada
permukaan beton.

6.9 Cara untuk menghindari keretakan pada beton.

1. Alat Monitoring
Untuk pekerjaan beton dengan tebal lebih dar 600 mm, Kontraktor harus
menyediakan peralatan yang dibutuhkan untuk mengukur dan memonitor segala
kejadian yang mungkin terjadi selama pekerjaan beton berlangsung. Monitoring
dilakukan minimal selama 7 hari terhitung sejak pengecoran selesai. Kontraktor
wajib menyediakan alat pengukur temperatur yang akan diletakkan pada dasar
beton, di dalam beton dan di permukaan beton dengan jarak vertikal antara alat
ditetapkan maksimal 50 cm. Sedangkan jarak horisontal antara titik satu dengan
lainnya maksimal 10 meter. Lokasi alat pengukur dan metode pengukuran suhu
tersebut harus diusulkan kepada Konsultan MK untuk mendapatkan persetujuan.

2. Perbedaan temperatur
Umumnya permukaan beton tidak harus didinginkan secara mendadak, yang
terpenting adalah tidak terjadi perbedaan temperatur yang besar (> 20o C) antara
permukaan dan inti beton, dan beton harus dihindarkan dari sinar matahari
langsung ataupun tiupan angin.

3. Material Bantu.
Disamping peralatan juga dibutuhkan material pembantu yang mungkin dapat
dicampur ke dalam beton maupun yang akan digunakan pada saat perawatan
beton untuk mencegah terjadinya penguapan yang terlalu cepat.

4. Lebar retak

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB II - 18


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

Suatu struktur beton pasti akan mengalami suatu retakan. Dan lebar retak yang
diizinkan maksimal sebesar 0.004 kali tebal selimut beton.

5. Antisipasi perbedaan temperatur


Kontraktor harus menyiapkan semua perlengkapan yang dibutuhkan untuk
mengatasi jika perbedaan temperatur menjadi lebih dari 20 derajat C, misalnya
dengan mempertebal isolasi yang sudah digunakan atau membuat isolasi menjadi
benar-benar kedap terhadap angin dan udara. Hal ini harus segera dilakukan agar
perbedaan temperatur tidak menjadi lebih besar. Untuk itu harus disiapkan material
isolasi lebih dari kebutuhan sebelum pengecoran dilakukan.

6. Hal-hal lain
Beberapa hal yang harus diperhatikan baik sebelum, selama maupun sesudah
pengecoran beton adalah :
a. Usahakan agar semua material dasar yang digunakan tetap dalam kondisi
terlindung dari sinar matahari, sehingga temperatur tidak tinggi pada saat
pencampuran dimulai.
b. Air yang akan digunakan harus didinginkan, misalnya dengan mengganti
sebagian air dengan es, sehingga temperatur menjadi lebih rendah.
c. Semen yang digunakan mempunyai hidrasi rendah.
d. Jika mungkin, tambahkan nitrogen cair ke dalam campuran beton.
e. Waktu antara pengadukan beton dan pengecoran harus dibatasi maksimal 2
jam.
f. Lakukan pengecoran bertahap sedemikian rupa, misalnya dengan membuat
siar pelaksanaan secara horisontal pada beton yang tebal, sehingga tebal satu
lapis pengecoran menjadi kurang lebih 1 meter, dan perbedaan temperatur
dapat dikontrol.
g. Jika mungkin, diusulkan pengecoran dilakukan pada malam hari dimana
temperatur lapangan sudah lebih rendah dibandingkan pada siang hari.
h. Harus disiapkan isolasi panas yang merata pada seluruh permukaan beton
yang terbuka untuk mencegah tiupan angin dan menjaga agar temperatur tidak
terlalu berbeda pada seluruh penampang beton.
i. Lakukan perawatan awal segera setelah pemadatan selesai, dan harus
diteruskan sampai sistem isolasi terpasang seluruhnya.
j. Sediakan pelindung sehingga permukaan beton terlindung dari sinar matahari
dan angin. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat dinding pada sekeliling
daerah pengecoran dengan plastik atau material sejenis, demikian juga pada
bagian atasnya.

7. Retak di luar batas yang disyaratkan.


Jika setelah pemadatan selesai masih terjadi keretakan di luar batas yang
diizinkan, maka Kontraktor harus melaporkan hal tersebut secara tertulis dan
mengajukan perbaikan yang berisi antara lain metode kerja dan peralatan yang
digunakan berikut komposisi campuran yang digunakan, kepada Konsultan MK
untuk dievaluasi lebih lanjut. Kontraktor tidak diizinkan untuk memperbaiki
keretakan tersebut sebelum mendapatkan persetujuan tertulis dari Konsultan MK.

6.10 Adukan Beton yang dibuat di tempat (Site Mixing)


Untuk mendapatkan kualitas beton yang baik, maka untuk beton yang dibuat di
lapangan harus memenuhi syarat-syarat :
• Semen diukur menurut berat.
• Agregat kasar diukur menurut berat.
• Pasir diukur menurut berat.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB II - 19


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

• Adukan beton dibuat dengan menggunakan alat pengaduk mesin (concrete


batching plant).
• Jumlah adukan beton tidak boleh melebihi kapasitas mesin pengaduk.
• Lama pengadukan tidak kurang dari 2 menit sesudah semua bahan berada
dalam mesin pengaduk.
• Mesin pengaduk yang tidak dipakai lebih dari 30 menit harus dibersihkan lebih
dahulu, sebelum adukan beton yang baru dimulai.

6.11 Besi Beton

1. Merek besi beton


Sebelum pemesanan dilakukan, maka Kontraktor harus mengusulkan merek besi
beton dilengkapi dengan brosur dan data teknis dari pabrik yang akan digunakan
untuk disetujui oleh Konsultan MK.

2. Penyimpanan
Besi beton harus disimpan pada tempat yang bersih dan ditumpu secara baik
sehingga tidak merusak kualitasnya. Tempat penyimpanan harus cukup terlindung
sehingga kemungkinan karat dapat dihindarkan.

3. Gambar kerja dan bending schedule


Pembengkokan besi beton harus dilakukan sesuai dengan gambar rencana dan
berdasarkan standar ditail yang ada. Pembengkokan tersebut harus dilakukan
dengan menggunakan alat-alat (bar bender) sedemikian rupa sehingga tidak
menimbulkan cacat patah, retak-retak dan sebagainya. Semua pembengkokan
harus dilakukan dalam keadaan dingin dan pemotongan harus dengan bar cutter.
Pemotongan dan pembengkokan dengan sistem panas sama sekali tidak
diizinkan. Untuk itu Kontraktor harus membuat gambar kerja pembengkokan
(bending schedule) dan diajukan kepada Konsultan MK untuk mendapatkan
persetujuan.

4. Bebas karat
Pemasangan dan penyetelan berdasarkan elevasi yang sesuai dengan gambar dan
harus sudah diperhitungkan toleransi penurunannya. Sebelum besi beton
dipasang, permukaan besi beton harus bebas dari karat, minyak dan lain-lain yang
dapat mengurangi lekatan besi beton.

5. Selimut beton
Besi beton harus dilindungi oleh selimut beton yang sesuai dengan gambar standar
ditail. Sebagai catatan, pemasangan tulangan-tulangan utama tarik/tekan
penampang beton harus dipasang sejauh mungkin dari garis tengah penampang,
sehingga pemakaian selimut beton yang melebihi ketentuan-ketentuan tersebut
diatas harus mendapat persetujuan tertulis dari Konsultan MK.

6. Penjangkaran
Pemasangan rangkaian besi beton yaitu kait-kait, panjang penjangkaran,
penyaluran, letak sambungan dan lain-lain harus sesuai dengan gambar standar
yang terdapat dalam gambar rencana. Apabila ada keraguan tentang ini maka
Kontraktor harus meminta klarifikasi kepada Konsultan MK.

7. Kawat beton dan penunjang


Penyetelan besi beton harus dilakukan dengan teliti, terpasang pada kedudukan
yang kokoh untuk menghindari pemindahan tempat, dengan menggunakan kawat
yang berukuran tidak kurang dari 16 gauge atau klip yang sesuai pada setiap tiga

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB II - 20


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

pertemuan. Pembesian harus ditunjang dengan beton tahu atau penunjang besi,
spacers atau besi penggantung seperti yang ditunjukkan pada gambar standar atau
dicantumkan pada spesifikasi ini. Penunjang-penunjang metal tidak boleh
diletakkan berhubungan dengan acuan. Ikatan dari kawat harus dimasukkan ke
dalam penampang beton, sehingga tidak menonjol pada permukaan beton.

8. Sengkang-sengkang.
Untuk menjamin bahwa perilaku elemen struktur sesuai dengan rencana, maka
sengkang harus diikat pada tulangan utama dan jaraknya harus sesuai dengan
gambar. Akhiran/ kait sengkang harus dibuat seperti yang disyaratkan di dalam
gambar standar agar sengkang dapat bekerja seperti yang diinginkan. Demikian
juga untuk besi pengikat yang digunakan untuk pengikat tulangan utama.

9. Beton tahu
Beton tahu harus digunakan untuk menahan jarak yang tepat pada tulangan, dan
minimum mempunyai kekuatan beton yang sama dengan beton yang akan dicor.
Jarak antara beton tahu ditentukan maksimal 100 cm.

10. Penggantian besi


a. Kontraktor harus mengusahakan supaya besi yang dipasang adalah sesuai
dengan apa yang tertera pada gambar.
b. Dalam hal ini dimana berdasarkan pengalaman Kontraktor atau pendapatnya
terdapat kekeliruan atau kekurangan atau perlu penyempurnaan pembesian
yang ada maka Kontraktor harus dapat menambah ekstra besi dengan tidak
mengurangi pembesian yang tertera dalam gambar.
c. Jika Kontraktor tidak berhasil mendapatkan diameter besi yang sesuai dengan
yang ditetapkan dalam gambar maka dapat dilakukan penukaran diameter besi
dengan diameter yang terdekat dengan catatan :
• Harus ada persetujuan tertulis dari Konsultan MK.
• Jumlah besi per satuan panjang atau jumlah besi ditempat tersebut tidak
boleh kurang dari yang tertera dalam gambar (dalam hal ini yang dimaksud
adalah jumlah luas). Khusus untuk balok portal, jumlah luas penampang besi
pada tumpuan juga tidak boleh lebih besar jauh dari pembesian aslinya.
• Penggantian tersebut tidak boleh mengakibatkan keruwetan pembesian di
tempat tersebut atau di daerah overlap yang dapat menyulitkan pengecoran.
• Tidak ada pekerjaan tambah dan tambahan waktu pelaksanaan.

11. Toleransi Besi

Toleransi dia Toleransi berat


Diameter besi (mm)
(mm) (%)
 6 < φ ≤ 10 ± 0.4 ±7
10 < φ ≤ 16 ± 0.4 ±5
16 < φ < 28 ± 0.5 ±4
φ ≥ 28 ± 0.6 ±2

6.12 Toleransi dimensi elemen-elemen struktur


Dimensi elemen struktur seperti (pelat, balok, kolom, dinding) harus memenuhi
toleransi sbb. :

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB II - 21


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

Dimensi Elemen Toleransi


Toleransi selimut
Struktur terhadap B,
beton (mm)
(mm) (mm)
B ≤ 200 ± 9.0 ± 5.0
B ≥ 200 ± 12.0 ± 9.0
dimana B adalah dimensi elemen struktur baik untuk lebar maupun tinggi.
Pelaksanaan yang tidak memenuhi toleransi tersebut akan dievaluasi oleh
Konsultan MK, untuk selanjutnya diputuskan. Semua akibat kesalahan tersebut
menjadi tanggung jawab Kontraktor.

6.13 Pemasangan alat-alat di dalam beton/sparing


1. Kontraktor harus membuat gambar kerja yang menunjukkan secara tepat lokasi
sparing yang akan terdapat pada elemen struktur. Kontraktor wajib mempelajari
gambar M&E dan mendiskusikan dengan pihak terkait jika terdapat keraguan
tentang gambar tersebut. Kebutuhan sparing yang terjadi akibat perubahan disain
harus diinformasikan dan dikoordinasikan segera kepada Konsultan MK untuk
mendapatkan pemecahannya. Pekerjaan membobok, membuat lubang atau
memotong konstruksi beton yang sudah jadi harus dihindarkan dan jika diperlukan
harus mendapatkan ijin tertulis dari Konsultan MK.
2. Ukuran lubang, pemasangan alat-alat di dalam beton, pemasangan sparing dan
sebagainya, harus sesuai dengan gambar struktur maupun gambar lain yang terkait
atau menurut petunjuk-petunjuk Konsultan MK.
3. Perkuatan pada lubang-lubang beton untuk keperluan pekerjaan M/E harus
mengikuti ketentuan yang terdapat di dalam gambar standar. Jika tidak/ belum
tertera di dalam gambar maka Kontraktor wajib menginformasikan hal tersebut
kepada Konsultan MK untuk mendapatkan penyelesaiannya.

6.14 Beton Kedap Air.


1. Beton kedap air adalah beton yang dibuat agar tidak tembus air untuk jangka waktu
yang lama. Untuk itu Kontraktor wajib mengikuti segala ketentuan yang disyaratkan
oleh pemasok bahan kedap air/ waterproofing, termasuk cara pembuatan beton
tersebut.
2. Pada siar pelaksanaan harus dipasang waterstop sesuai dengan spesifikasi pabrik.
Waterstop tersebut harus ditunjukkan di dalam gambar kerja/ shop drawing,
sehingga rencana pengecoran harus direncanakan dengan baik. Biaya waterstop
tersebut sudah termasuk di dalam penawaran yang diajukan oleh Kontraktor.
3. Apabila terjadi kebocoran selama masa garansi, maka Kontraktor harus
mengadakan perbaikan-perbaikan dengan biaya Kontraktor. Prosedur perbaikan
tersebut harus diusulkan oleh Kontraktor dan disetujui oleh Konsultan MK,
sedemikian rupa sehingga tidak merusak bagian-bagian lain yang sudah selesai.
7. Acuan/Bekisting

7.1. Umum
1. Kontraktor harus membuat acuan yang dapat dipertanggung jawabkan secara
struktur baik kekuatan, stabilitas maupun kekakuannya serta layak untuk
digunakan. Acuan merupakan suatu bagian pekerjaan struktur yang berguna untuk
membentuk struktur beton agar sesuai dengan gambar rencana
2. Jenis acuan harus sesuai dengan yang disyaratkan di dalam spesifikasi ini.
Kontraktor dapat mengusulkan alternatif acuan dengan catatan bahwa harus

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB II - 22


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

disetujui oleh Konsultan MK. Di dalam penawarannya, Kontraktor wajib


menawarkan sesuai dengan yang ditentukan di dalam spesifikasi.
3. Semua bagian acuan yang sudah selesai digunakan harus dibongkar dan
dikeluarkan dari lokasi pekerjaan. Tidak dibenarkan adanya bagian acuan yang
tertanam di dalam struktur beton.
4. Pada struktur beton kedap air, cara pemasangan acuan dan bukaan pada acuan
harus dibuat sedemikian rupa, sehingga bukaan tersebut harus dapat ditutup
dengan sempurna, sehingga bebas dari kebocoran. Semua pengikat acuan (ties)
harus dilengkapi dengan material tertentu seperti water baffles sehingga pada
saat dicor akan menyatu dengan struktur beton.

7.2. Lingkup Pekerjaan

1. Tenaga kerja, bahan dan peralatan


Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, peralatan seperti release
agent, pengangkutan dan pelaksanaan untuk menyelesaikan semua pekerjaan
acuan sebagai cetakan beton sesuai dengan gambar-gambar konstruksi dan
gambar-gambar disiplin lain yang berhubungan seperti diuraikan dalam uraian dan
syarat-syarat pelaksanaan, secara aman dan benar.

2. Ditail ditail khusus


Pembuatan acuan khusus sesuai yang direncanakan harus termasuk yang
ditawarkan di dalam penawaran Kontraktor. Termasuk juga jika disyaratkan
menggunakan material acuan yang khusus untuk menghasilkan ditail khusus.

7.3. Persyaratan Bahan

1. Acuan dan Penyanggah.


Bahan acuan yang dipergunakan dapat berbentuk beton, baja, pasangan bata yang
diplester, kayu atau material lain yang dapat dipertanggung jawabkan kualitasnya.
Penggunaan acuan siap pakai produksi pabrik tertentu diizinkan untuk
dipergunakan, selama dapat disetujui oleh Konsultan MK. Acuan yang terbuat dari
multipleks yang dilapisi dengan sejenis kertas film yang khusus digunakan untuk
acuan multipleks dengan tebal minimal 12 mm. Pengaku harus dibuat dengan
benar agar tidak terjadi perubahan bentuk/ ukuran dari elemen beton yang dibuat.
Penyanggah yang terbuat dari baja lebih disukai, walau penggunaan material
penyanggah dari kayu dapat diterima. Bahan dan ukuran kayu yang digunakan
harus mendapatkan persetujuan Konsultan MK. Untuk pekerjaan beton yang
langsung berhubungan dengan tanah, maka sebagai lantai kerja harus dibuat dari
beton K175. Sebagai acuan samping dari beton tersebut dapat menggunakan
pasangan batu kali, batu bata atau material lain yang disetujui oleh Konsultan MK.

2. Release Agents
Release agent harus merupakan material yang memenuhi ketentuan berikut ini :
Cream emulsion
Neat oil dengan ditambahkan surfactant
Release agent kimiawi yang tidak merusak beton.

Release agent harus disimpan dan digunakan sesuai dengan ketentuan pabrik
pembuatnya. Kontraktor harus memastikan bahwa release agent yang digunakan
cocok dengan bahan finish yang akan digunakan. Dan jika permukaan beton
merupakan finishing atau umum disebut beton exposed maka Kontraktor harus
memastikan bahwa permukaan beton yang dihasilkan sesuai dengan yang

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB II - 23


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

diinginkan Konsultan MK. Kontraktor harus memastikan bahwa release agent


tersebut tidak akan bersentuhan langsung dengan besi beton.

7.4. Syarat-syarat Pelaksanaan

1. Struktur acuan
Acuan berikut elemen pendukungnya harus dianalisa sedemikian rupa, sehingga
mampu memikul beban ke semua arah yang mungkin terjadi (kuat), tanpa
mengalami deformasi yang berlebihan (kaku), dan juga harus memenuhi syarat
stabilitas. Deformasi dibatasi tidak lebih dari 1/360 bentang. Peninjauan terhadap
kemungkinan beban di luar beban beton juga harus dipertimbangkan, seperti
kemungkinan beban konstruksi, angin, hujan dan lain lain. Semua analisa dan
perhitungan acuan berikut elemen pendukungnya harus diserahkan kepada
Konsultan MK untuk mendapatkan persetujuannya, sebelum pekerjaan dilakukan.

2. Dimensi acuan
Semua ukuran-ukuran yang tercantum dalam gambar struktur adalah ukuran bersih
penampang beton, tidak termasuk plester/finishing. Tambahan elemen tertentu
seperti bentuk/ profil khusus yang tercantum di dalam gambar arsitektur juga harus
diperhitungkan baik sebagai beban maupun dalam analisa biaya.

3. Gambar kerja
Kontraktor harus membuat gambar kerja khusus acuan berdasarkan analisa yang
dilakukannya. Gambar kerja tersebut harus lengkap disertai ukuran dan ditail-ditail
sambungan yang benar dan selanjutnya diserahkan kepada Konsultan MK untuk
persetujuannya. Tanpa persetujuan tersebut Kontraktor tidak diperkenankan untuk
memulai pembuatan acuan di lapangan.

4. Tanggung jawab
Walaupun sudah disetujui oleh Konsultan MK, tanggung jawab sepenuhnya atas
kekuatan, kekakuan dan stabilitas acuan menjadi tanggung jawab sepenuhnya
Kontraktor. Jika terjadi hal-hal yang tidak sesuai dengan perkiraan ataupun
kekeliruan yang mengakibatkan timbulnya biaya tambah, maka semua biaya
tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor. Acuan harus dibuat sesuai dengan
yang dibuat di dalam gambar kerja. Pelaksanaan yang tidak sesuai dengan gambar
kerja harus segera dibongkar.

5. Stabilitas acuan
Semua acuan harus diberi penguat datar dan silang sehingga kemungkinan
bergeraknya acuan selama pelaksanaan pekerjaan dapat dihindari. Konsultan MK
berhak untuk meminta Kontraktor untuk memperbaiki acuan yang dianggap tidak/
kurang sempurna dengan beban biaya Kontraktor.

6. Inspeksi Konsultan MK
Susunan acuan dengan penunjang-penunjang harus diatur sedemikian rupa
sehingga memungkinkan dilakukannya inspeksi dengan mudah oleh Konsultan MK.

7. Ditail acuan
Penyusunan acuan harus sedemikian rupa hingga pada waktu pembongkarannya
tidak menimbulkan kerusakan pada bagian beton yang bersangkutan.

8. Jumlah pemakaian

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB II - 24


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

Acuan hanya diperbolehkan dipakai maksimum 3 (tiga) kali, kecuali ditentukan lain
oleh Konsultan MK. Acuan yang akan digunakan berulang harus dipersiapkan
sedemikian rupa sehingga dapat dijamin permukaan acuan tetap rapih dan bersih.

9. Akurasi
Acuan harus dapat menghasilkan bagian konstruksi yang ukuran
kerataan/kelurusan, elevasi dan posisinya sesuai dengan gambar-gambar
konstruksi. Toleransi ukuran dan posisi harus sesuai dengan yang tercantum di
dalam spesifikasi ini.

10. Sistem pengaliran air


Acuan harus bersih dan dibasahi terlebih dahulu sebelum pengecoran. Harus
dipersiapkan sistem pengaliran air sedemikian, sehingga pada saat dibasahkan, air
dapat mengalir ke tempat yang diinginkan dan acuan tidak tergenang oleh air.
Acuan harus dipasang sedemikian rupa sehingga tidak akan terjadi kebocoran atau
hilangnya air semen selama pengecoran, tetap lurus (tidak berubah bentuk) dan
tidak bergoyang.

11. Ikatan acuan di dalam beton


Sebelumnya dengan mendapat persetujuan dari Konsultan MK baut-baut dan tie
rod yang diperlukan untuk ikatan-ikatan dalam beton harus diatur sedemikian,
sehingga bila acuan dibongkar kembali, tidak akan merusak beton yang sudah
dibuat.

12. Acuan beton exposed


Jika ada harus dilapisi dengan menggunakan release agent pada permukaan
acuan yang menempel pada permukaan beton. Berhubung release agent
berpengaruh pula pada warna permukaan beton, maka pemilihan jenis dan
penggunaannya harus dilakukan dengan seksama. Cara pengecoran beton harus
diperhitungkan sedemikian rupa sehingga siar-siar pelaksanaan tidak merusak
penampilan beton exposed tersebut. Merek dan jenis release agent yang telah
disetujui bersama, tidak boleh diganti dengan merk dan jenis lain. Untuk itu
Kontraktor harus memberitahukan terlebih dahulu nama perdagangan dari release
agent tersebut, data bahan-bahan bersangkutan, nama produsennya, jenis bahan-
bahan mentah utamanya, cara-cara pemakaiannya, resiko-resiko dan keterangan-
keterangan lain yang dianggap perlu untuk memperoleh persetujuan tertulis dari
Konsultan MK.

13. Bukaan untuk pembersihan


Pada bagian terendah (dari setiap phase pengecoran) dari acuan kolom atau
dinding harus ada bagian yang mudah dibuka untuk inspeksi dan pembersihan.

14. Scaffolding
Pada prinsipnya semua penunjang acuan harus menggunakan steger besi
(scaffolding). Scaffolding tersebut harus cukup kuat dan kaku dan diatur agar
mudah diperiksa oleh Konsultan MK.

15. Persetujuan Konsultan MK


Setelah pekerjaan diatas selesai, Kontraktor harus meminta persetujuan dari
Konsultan MK dan minimum 3 (tiga) hari sebelum pengecoran Kontraktor harus
mengajukan permohonan tertulis untuk izin pengecoran kepada Konsultan MK.

16. Anti lendut (Cambers)

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB II - 25


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

Kecuali ditentukan lain dalam gambar, maka semua acuan untuk balok dan pelat,
harus dipersiapkan dengan memakai anti lendut dengan besar sbb. :
Lokasi % terhadap bentang
Di tengah bentang balok 0.3
Di ujung balok kantilever 0.5

7.5. Pembongkaran Acuan


1. Pembongkaran harus dilakukan dengan hati-hati, dimana bagian konstruksi yang
dibongkar acuannya harus dapat memikul berat sendiri dan beban-beban
pelaksanaannya.
2. Pembongkaran acuan dapat dilakukan setelah mencapai waktu sbb. :
Elemen Struktur Waktu minimum
Sisi-sisi balok, kolom dan dinding 3 hari
Balok dan pelat beton (tiang penyanggah tidak
21 hari
dilepas)
Tiang-tiang penyanggah pelat beton 21 hari
Tiang-tiang penyanggah balok-balok 21 hari

Waktu pembongkaran tersebut hanya merupakan kondisi normal, dan harus


dipertimbangkan secara khusus jika pada lantai-lantai tersebut bekerja beban yang
lebih besar dari beban rencana. Untuk mempercepat waktu pembongkaran,
Kontraktor dapat merencanakan dan mengusulkan metode dan perhitungan yang
akan digunakan, dan usulan tersebut harus mendapat persetujuan tertulis dari
Konsultan MK. Tidak ada biaya tambah untuk hal tersebut. Semua akibat yang
timbul akibat usulan tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor.
3. Setiap rencana pekerjaan pembongkaran acuan harus diajukan terlebih dahulu
secara tertulis untuk disetujui oleh Konsultan MK.
4. Permukaan beton harus terlihat baik pada saat acuan dibuka, tidak bergelombang,
berlubang atau retak-retak dan tidak menunjukan gejala keropos/ tidak sempurna.
5. Acuan harus dibongkar secara cermat dan hati-hati, tidak dengan cara yang dapat
menimbulkan kerusakan pada beton dan material-material lain disekitarnya, dan
pemindahan acuan harus dilakukan sedemikian rupa sehinggah tidak menimbulkan
kerusakan akibat benturan pada saat pemindahan. Perbaikan yang rusak akibat
kelalaian Kontraktor menjadi tanggungan Kontraktor.
6. Apabila setelah acuan dibongkar ternyata terdapat bagian-bagian beton yang
keropos atau cacat lainnya, yang akan mempengaruhi kekuatan konstruksi
tersebut, maka Kontraktor harus segera memberitahukan kepada Konsultan MK,
untuk meminta persetujuan tertulis mengenai cara perbaikan, pengisian atau
pembongkarannya. Kontraktor tidak diperbolehkan menutup/mengisi bagian beton
yang keropos tanpa persetujuan tertulis Konsultan MK. Semua resiko yang terjadi
sebagai akibat pekerjaan tersebut dan biaya-biaya perbaikan, pembongkaran,
pengisian atau penutupan bagian tersebut, menjadi tanggung jawab Kontraktor.
7. Seluruh bahan-bahan bekas acuan yang tidak terpakai harus dibersihkan dari
lokasi proyek dan dibuang pada tempat yang telah ditentukan oleh Konsultan MK
sehingga tidak mengganggu kelancaran pekerjaan.

7.6. Alternatif Acuan

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB II - 26


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

Seperti diuraikan di atas, Kontraktor dapat mengusulkan alternatif jenis acuan yang
akan dipakai, dengan melampirkan brosur/gambar acuan tersebut beserta
perhitungannya untuk mendapat persetujuan tertulis dari Konsultan MK. Dengan
catatan bahwa alternatif acuan tersebut tidak merupakan kerja tambah dan tidak
menyebabkan kelambatan dalam pekerjaan. Sangat diharapkan agar Kontraktor
dapat mengajukan usulan acuan yang dapat mempersingkat waktu pelaksanaan
tanpa mengurangi/membahayakan mutu beton dan sesuai dengan peraturan-
peraturan yang berlaku.
8. Beton Pratekan (DITIADAKAN)

8.1. Umum
1. Kontraktor harus mengajukan manufaktur yang digunakan untuk memproduksi
balok prestress pratekan, diafragma maupun plat dek pracetak untuk jembatan
penyebrangan. Jika terdapat perbedaan produk manufaktur tersebut dengan
gambar rencana, maka pihak kontraktor harus membuktikan bahwa produk
tersebut dapat dipertanggung jawabkan secara struktur baik kekuatan, stabilitas
maupun kekakuannya serta layak untuk digunakan yang dibuktikan melalui
perhitungan yang diajukan ke Konsultan MK.
2. Pekerjaan ini harus dilakukan oleh kontraktor atau sub kontraktor yang
perpengalaman mengaplikasikan balok pratekan Pretension.

8.2. Lingkup Pekerjaan

1. Tenaga kerja, bahan dan peralatan


Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, peralatan seperti
pengangkutan dan pelaksanaan untuk menyelesaikan semua pekerjaan sesuai
dengan gambar-gambar konstruksi dan gambar-gambar disiplin lain yang
berhubungan seperti diuraikan dalam uraian dan syarat-syarat pelaksanaan, secara
aman dan benar.

2. Metode Konstruksi
Pekerjaan ini meliputi pengajuan metode konstruksi oleh kontraktor atau
subkontraktor. Agar pelaksanaan pekerjaan berjalan dengan aman, sedemikian
sehingga area dibawahnya aman untuk dilalui baik kendaraan maupun orang,
metode ini harus diajukan oleh konsultan Mk sebelum pekerjaan dimulai.

8.3. Persyaratan Bahan


1. Mutu Beton yang dihasilkan minimal harus sesuai dengan yang ditetapkan pada
gambar rencana, Jika terdapat perbedaan harus mendapatkan persetujuan
Konsultan Mk terlebih dahulu.
2. Selama proses produksi / manufaktur balok prestress kontaktor harus menyiapkan
panjang penyaluran tulangan untuk kolom diatas balok pretress dengan jumlah
tulangan dan posisi sesuai dengan gambar rencana kolom. Pada Bagian tersebut
balok prestress harus dikasarkan.
8.4. Toleransi
1. Toleransi Dimensi
Panjang total setiap unit dari pusat ke pusat perletakan tidak boleh ber-beda lebih dari
0,06 % panjang yang disyaratkan, dengan perbedaan maksimum sebesar 15 mm.
Jarak lubang dari pusat ke pusat untuk tulangan melintang, batang atau kabel tidak
boleh berbeda lebih dari 6 mm dari posisi yang ditentukan sebagaimana yang diukur
dari sumbu melintang unit tersebut.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB II - 27


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

2. Toleransi Bentuk
ƒ Lebar total kurang dari 600 mm : ± 3 mm
ƒ Lebar total lebih besar dari 600 mm : ± 5 mm
ƒ Tinggi total : ± 5 mm

3. Ketidaksikuan
Penampang melintang : bidang-bidang yang berdampingan tidak boleh tidak siku lebih
dari 5 mm per meter atau total 4 mm.
Penampang memanjang : lereng ujung bidang tidak boleh menyimpang dari yang
disyaratkan berikut ini :

ƒ Panjang total : ± 5 mm
bidang sampai
400 mm

ƒ Untuk dimensi : ± 15 mm per meter sampai


lebih besar dari maksimum 12 mm untuk
400 mm keseluruhan.

4. Lendutan
Nilai kelendutan unit sejenis yang digunakan pada bentang yang sama harus terletak
dalam rentang maksimum 20 mm untuk kondisi dan pera-watan yang sama, dan
sebagainya.
5. Kelengkungan
Sumbu memanjang tidak boleh menyimpang dalam arah melintang dari suatu garis
lurus yang menghubungkan titik pusat ujung-ujung elemen lebih dari 6 mm atau 0,06
% panjang yang ditentukan, dipilih yang lebih besar.
6. Puntir
Rotasi sudut setiap penampang relatif terhadap suatu penampang ujung harus tidak
boleh lebih dari 5 mm per meter untuk tepi yang sedang diperiksa.
7. Kabel

ƒ Lubang keluar kabel : ± 2 mm


dalam acuan
ƒ Selimut kabel : ± 5 mm

8.5. Syarat – syarat pelaksanaan

1. Tenaga Ahli Kontraktor atau sub kontraktor harus menyediakan tenaga ahli
yang berpengalaman dalam mengerjakan pekerjaan ini.

2. Pengukuran
Kontraktor atau sub kontraktor harus melakukan pengukuran ulang posisi jembatan
penyeberangan dan apabila terdapat perbedaan ukuran maupun posisi dengan
kondisi dilapangan maka harus mendapat persetujuan Konsultan Mk terlebih
dahulu. Seluruh elemen elemen struktur jembatan harus berada pada posisi yang
benar pada posisi yang benar maka dibutuhkan titik kontrol untuk pengukuran
horizontal maupun vertikal, Titik-titik kontrol survei sebaiknya berada dekat dengan
lokasi jembatan tetapi bebas dari arena kegiatan, hal ini dimaksud untuk
menghindari kemungkinan adanya pergeseran posisi akibat aktivitas pekerjaan
termasuk pengoperasian dari peralatan. Untuk itu letak titik-titik kontroltersebut
harus selalu dicek secara teratur. Penentuan titik – titik kontrol ini dan hasil
pengukuran horizontal maupun vertikal harus diajukan kepada konsultam MK untuk
disetujui.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB II - 28


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

3. Pengankatan
Pengangkatan harus dilakukan pada titik – titik sling yang telah ditentukan dalam
gambar rencana atau kontraktor/subkontraktor dapat mengajukan posisi titik angkat
dengan membuktikan secara perhitungan.

4. Pemasangan Balok Prestress Pada Pier Head


Sebelum dilakukan pemasangan Balok Prestress pada pier head maka kontraktor
harus mengajukan terlebih dahulu kepada konsultan MK dan melakukan peninjauan
bersama untuk melakukan kelayakan pemasangan balok prestress pada pier head.
Pelaksanaan ini dilakukan minimal ketika umur beton pier head telah mencapai 21
hari Dan Mutu Beton Prestress mencapai K-500. Selama proses pemasangan
kontraktor harus mempertimbangkan waktu pelaksanaan agar tidak mengganggu
aktivitas baik mobil maupun orang dilingkungan BPK RI. Dan kontraktor harus
menjamin keselamatan semua pihak selama aktivitas pemasangan ini berlangsung.
Sebelum pemasangan balok prestress elevasi rubber bearing pad pada kedua pier
head (tumpuan) harus kondisi level dan disetujui oleh konsultan MK.

5. Pemasangan Diafragma Pada Balok Prestress (Post Tension)


Sebelum dilakukan pemasangan Diafragma pada balok prestess maka kontraktor
harus mengajukan terlebih dahulu kepada konsultan MK dan melakukan peninjauan
bersama untuk melakukan kelayakan pemasangan balok diafragma, kontraktor
harus menyediakan alat jacking dengan minimal 2 kali jacking force yang
dibutuhkan. hari. Selama proses pemasangan kontraktor harus mempertimbangkan
waktu pelaksanaan agar tidak mengganggu aktivitas baik mobil maupun orang
dilingkungan BPK RI.
Pengukuran gaya pra-tegang yang dilakukan dengan cara langsung mengukur
tekanan dongkrak atau tidak langsung dengan mengukur pemuluran. Kecuali
disebutkan lain dalam Gambar, MK akan menentukan prosedur yang diambil setelah
pengamatan kondisi dan ketelitian yang dapat dicapai oleh kedua prosedur tersebut.

Kontraktor harus menetapkan titik duga untuk mengukur perpanjangan dan tekanan
dongkrak samapai dapat diterima oleh Direksi Pekerjaan.

Kabel harus ditegangkan secara bertahap dengan kecepatan yang tetap. Gaya dalam
kabel harus diperoleh dari pembacaan pada dua buah arloji atau alat pengukur
tekanan yang menyatu dengan peralatan tersebut. Perpanjangan kabel dalam gaya
total yang disetujui tidak boleh melampaui 5 % dari perhitungan perpanjangan yang
disetujui. Bilamana perpanjangan yang diperlukan tidak dapat dicapai maka gaya
dongkrak dapat ditingkatkan sampai 75 % dan beban yang ditetapkan untuk kabel.
Bilamana perbedaan pemuluran antara yang diukur dengan yang dihitung, lebih dari 5
%, maka tidak perlu dilakukan penarikan lebih lanjut sampai perhitungan dan
peralatan tersebut diperiksa.

Penegangan harus dari salah satu ujung, kecuali disebutkan lain dalam Gambar atau
disetujui oleh Direksi Pekerjaan.

Bilamana penegangan pada kabel dilakukan dengan pendongkrakan pada kedua


ujung-nya, maka tarikan ke dalam (pull-in) pada ujung yang jauh dari dongkrak harus
diukur dengan akurat dengan memperhitungkan kehilangan gaya untuk perpanjangan
yang diukur pada ujung dongkrak.

Bilamana pekerjaan pra-tegang telah dilakukan sampai diterima oleh Direksi


Pekerjaan, maka kabel harus dijangkarkan. Tekanan dongkrak kemudian harus

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB II - 29


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

dilepas dengan sedemikian rupa sehingga dapat menghindari goncangan terhadap


jangkar atau kabel tersebut.

Bilamana tarikan ke dalam (pull-in) kabel pada penjangkaran akhir lebih besar dari
yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan, maka beban harus dilepas secara bertahap
dengan kecepatan tetap dan penarikan kabel dapat diulangi.

Lubang Penyuntikan (Grouting Hole)


Lubang penyuntikan harus disediakan pada jangkar, pada titik atas dan bawah profil
kabel dan pada titk-titik lainnya yang cocok. Jumlah dan lokasi titik-titik ini harus
disetujui oleh konsultan MK bagian dari panjang selongsong. Lubang penyuntikan dan
lubang pembuangan udara paling tidak harus berdiameter 10 mm dan setiap lubang
harus ditutup dengan katup atau perleng-kapan sejenis yang mampu menahan
tekanan 10 kg/cm2 tanpa kehilangan air, suntikan atau udara.

Penyuntikan dan Penyelesaian Akhir Setelah Pemberian Gaya Pra-tegang

Kabel harus disuntik dalam waktu 24 jam sesudah penarikan kabel selesai dilakukan
kecuali jika ditentukan lain oleh Direksi Pekerjaan.

Lubang penyuntikan harus diuji dengan diisi air bertekanan 8 kg/cm2 selama satu jam
sebelum penyuntikan. Selanjutnya selongsong harus dibersihkan dengan air dan
udara bertekanan.

Peralatan pencampur harus dapat menghasilkan adukan semen dengan kekentalan


yang homogen dan harus mampu memasok secara menerus pada peralatan
penyuntikan. Peralatan penyuntikan tersebut harus mampu beroperasi secara
menerus dengan sedikit variasi tekanan dan harus mempunyai sistim untuk
mengalirkan kembali adukan bila-mana penyuntikan sedang tidak dijalankan. Udara
bertekanan tidak boleh digunakan. Peralatan tersebut harus mempunyai tekanan
tetap yang tidak melebihi 8 kg/cm2. Semua pipa yang disambungkan ke pompa
penyuntikan harus mempunyai suatu lengkung minimum, katup dan sambungan
penyesuai antar diameter. Semua pengatur arus ke pompa harus disetel dengan
saringan 1,0 mm. Semua peralatan, terutama pipa, harus dicuci sampai bersih dengan
air bersih setelah setiap rangkaian operasi dan pada akhir operasi setiap hari.

Interval waktu antar pencucian tidak boleh melebihi dari 3 jam. Peralatan tersebut
harus mampu mempertahankan tekanan pada selongsong yang telah disuntik sampai
penuh dan harus dilengkapi dengan katup yang dapat terkunci tanpa kehilangan
tekanan dalam selongsong. Pertama-tama air dimasukkan ke dalam alat pencampur,
kemudian semen. Bilamana telah dicampur sampai merata, jika digunakan, maka
aditif akan ditambahkan. Pengadukan harus dilanjutkan sampai diperoleh suatu
kekentalan yang merata. Rasio air - semen pada campuran tidak akan melebihi 0,45
menurut takaran berat kecuali ditentu-kan lain oleh Direksi Pekerjaan. Pencampuran
tidak boleh dilakukan secara manual. Penyuntikan harus dikerjakan dengan cukup
lambat untuk menghindari timbulnya segre-gasi adukan. Cara penyuntikan adukan
harus sedemikian hingga dapat menjamin bahwa seluruh selongsong terisi penuh dan
penuh di sekeliling kabel. Grouting harus dapat mengalir dari ujung bebas selongsong
sampai kekentalannya ekivalen dengan grouting yang disuntikkan. Lubang masuk
harus ditutup dengan rapat. Setiap lubang grouting harus ditutup dengan cara yang
serupa secara berturut-turut dalam arah aliran. Setelah suatu jangka waktu yang
semestinya, maka penyuntikan selanjutnya harus dilaksanakan untuk mengisi setiap
rongga yang mungkin ada.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB II - 30


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

Setelah semua lubang ditutup, tekanan penyuntikan harus dipertahankan pada 8


kg/cm2 paling tidak selama satu menit.

Selongsong penyuntikan tidak boleh terpengaruh oleh goncangan atau getaran dalam
waktu 1 hari setelah penyuntikan.

Tidak kurang dari 2 hari setelah penyuntikan, permukaan adukan dalam penyuntikan
dan lubang pembuangan udara harus diperiksa dan diperbaiki sebagaimana
diperlukan.

Kabel tidak boleh dipotong dalam waktu 7 hari setelah penyuntikan. Ujung kabel
harus dipotong sedemikian rupa sehingga minimum terdapat selimut beton setebal
3 cm pada ujung balok (end block).

6. Pemasangan Plat Dek


Sebelum dilakukan pemasangan Plat dek pada balok prestress maka kontraktor
harus mengajukan terlebih dahulu kepada konsultan MK dan melakukan peninjauan
bersama untuk melakukan kelayakan pemasangan balok plat dek, tumpuan
minimum untuk plat dek adalah 180 mm. Selama proses pemasangan kontraktor
harus mempertimbangkan waktu pelaksanaan agar tidak mengganggu aktivitas baik
mobil maupun orang dilingkungan BPK RI.

7. Pengecoran Pelat Topping, Kolom, Balok dan atap


Persyaratan Pengecoran ini sesuai dengan yang disyaratkan pada beton
konvensional diawal. Khusus untuk tangulan pada kedua sisi pierhead pengecoran
dilakukan dengan terlebih dahulu mengapilkasikan rubber strip, pengecoran harus
mendapatkan persetujuan konsultan MK.

D. PEKERJAAN PONDASI TIANG PANCANG (SPUN PILE)

1. Lingkup Pekerjaan.
1.1. Umum
Tiang pancang yang dipakai pada pekerjaan tiang pancang tekan (injection atau/press
pile) struktur ini adalah tiang pancang beton hollow silinder pracetak pratekan (spun
pile) berdiameter luar 500 mm .
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan penempatan dan penetrasi atau penekanan
tiang pancang sesuai dengan gambar rencana dan spesifikasi .
Sebelum digunakan, tiang-tiang ini harus diperiksa apakah sudah memenuhi syarat-
syarat yang telah ditentukan.
Tiang-tiang pancang harus diangkat pada titik-titik yang telah ditentukan oleh
manufaktur tiang. Tiang pancang diperkenankan untuk disambung, dan
kekuatan sambungan tiang pancang harus setara atau lebih baik daripada
kekuatan penampang tiang pancang.

1.2. Peralatan Pancang


Alat pancang yang disyaratkan adalah alat pancang tekan hidrolik, dimana tiang
dijepit sedemikian sehingga posisi tiang stabil dan lurus, tepat dan aman sesuai
dengan perencanaan.
Untuk tiang pancang berdiameter luar 500 mm harus menggunakan alat pancang
tekan dengan kapasitas minimum 180 ton.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB II - 31


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

Dalam memilih alat pancang tekan, Kontraktor harus memperhitungkan bermacam-


macam faktor seperti macam tiang yang dipakai, tempat penempatan alat pancang
tekan, keadaan tanah dan hal-hal lain yang berhubungan dengan pelaksanaan
pemancangannya. Detail dan spesifikasi teknis dari alat pancang harus disetujui oleh
Konsultan MK.
Detail dan spesifikasi teknis dari alat pancang harus disetujui oleh Konsultan MK.
Dalam memilih alat pancang tekan, Kontraktor harus memperhitungkan macam-
macam faktor seperti: macam-macam tiang yang dipakai, tempat penempatan alat
pancang tekan, keadaan tanah dan hal-hal lain yang berhubungan dengan
pelaksanaan pemancangan.
Tiang-tiang pancang harus dilindungi selama ditekan sehingga terhindar dari
kerusakan tiang selama proses penetrasi (injection/pressing) yang kesemuannya
harus disetujui oleh Konsultan MK.
Seluruh biaya mengenai pekerjaan pengadaan kelengkapan peralatan penetrasi tiang
termasuk pengujian, peralatan, pemotongan dan peralatan lain-lain, menjadi
tanggungan Kontraktor.
1.3. Pekerjaan Pengelasan Sambungan Tiang.
Apabila tiang tersebut terdapat sambungan maka posisi atau elevasi plat
penyambung tiang pancang (joint plate) harus minimal pada 75 cm dari permukaan
tanah.
Pengelasan sambungan tiang pancang harus dilakukan dengan las busur listrik dan
harus memenuhi persyaratan JIS 3810 dan Z 3841.
Semua pekerjaan las hanya boleh dikerjakan oleh tukang las yang berpengalaman
minimal satu tahun termasuk dua bulan berturut-turut sebelum bekerja pada
pekerjaan ini.
Kontraktor harus memberikan daftar kepada Konsultan MK mengenai tukang las yang
diperkerjakan, berikut nama, pengalaman kerja dan keterangan-keterangan lain yang
diperlukan, sertifikat kualifikasi juru las.Daftar ini harus mendapat persetujuan
Konsultan MK.
Tempat pembuatan las busur, peralatan dan kelengkapannya harus dipakai sesuai
persyaratan JIS C 9301.
Elektroda las yang akan dipakai selain harus sesuai dengan persyaratan D 4301 dan
JIS Z 3211, namun juga harus dapat menahan gaya tarik maksimum yang dapat
ditahan oleh tiang pancang tanpa menyebabkan gaya tarik pada beton.
Cara pengelasan harus disetujui oleh Konsultan MK sebelum pekerjaan dimulai.
Sebelum pelaksanaan, seluruh permukaan yang akan dilas dan daerah-daerah
sekitarnya harus dibersihkan dari karat, cat, bahan-bahan sisa (slag) dan kotoran-
kotoran lain dan harus dikeringkan terlebih dahulu.
Selama pengelasan, pemberian bahan las dan kecepatannya harus sedemikian rupa
sehingga las berbentuk V seluruhnya akan terisi dengan bahan isian.
Kekurangan bahan isi untuk las harus dicegah dan pelaksanaannya harus hati-hati,
seperti masuknya slag kedalam tas, ketidaksempurnaan crater dan retak-retak.
Kontraktor harus bertanggung jawab untuk memperbaiki las yang tidak memenuhi
syarat seperti keropos, tumpang tindih (overlap), miring, kelebihan atau kurang
tebalnya ”throat” atau ukuran.
Pengelasan tidak boleh dilakukan pada waktu hujan atau hujan angin (storm) kecuali
pengelasan dengan cara pengelasan didalam air.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB II - 32


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

Pekerjaan las dalam keadaan cuaca buruk/hujan dapat dilakukan dengan persetujuan
Konsultan MK, jika telah diambil langkah-langkah pengamanan terhadap pengaruh
cuaca buruk.
Bagian yang telah selesai dilas harus bersih dari goresan-goresan, sisa-sisa bahan
las dan cacat-cacat lain, yang ada selama pelaksanaan.
Jika menurut pandangan Konsultan MK bagian-bagian yang dilas mempunyai
kesalahan-kesalahan geometrik yang akan menimbulkan penumpukan tegangan atau
”notch effect” karena tidak tepatnya letak las, maka Kontraktor harus memperbaikinya
dengan cara mengikir.
Perbaikan dengan cara mengulangi pekerjaan las diatasnya tidak diijinkan. Jika untuk
memperbaiki kesalahan tersebut diatas dianggap perlu menambah las, maka
pelaksanaannya harus mendapat persetujuan Pemberi Tugas/Pengawas Lapangan.
Pekerjaan las harus diperiksa atau disaksikan oleh Pemberi Tugas/Pengawas
Lapangan atau wakil yang ditunjuknya sesuai dengan persyaratan JIS Z 3146.
Pengawasan visual mencangkup pengecekan pemasangan sambungan yang dilas,
apakah sudah lurus dan mengikuti persyaratan pekerjaan las mengenai sudut-sudut
lekukan dan permukaan-permukaan bagian yang dilas.
Konsultan MK dapat memerintahkan setiap sambungan las untuk diperiksa atau diuji
dengan cara ultrasonik, jika uji tersebut dianggap perlu olehnya. Dalam hal ini,
Kontraktor harus mempersiapkan segala sesuatunya agar uji dapat dilaksanakan
secepatnya.
1.4 Penekanan Tiang Pancang
Pekerjaan ini harus dilakukan oleh kontraktor atau sub-kontraktor yang
berpengalaman dalam mengaplikasikan tiang pancang tekan (injection atau
pressing pile)
Selama pelaksanaan penekanan, tiang-tiang harus diperhatikan dengan teliti
terhadap kemungkinan berputar atau miring dan jika terlihat gejala seperti tersebut
di atas, maka harus langsung diperbaiki agar dapat terjamin bahwa tiang secara
tepat dan pada posisi yang benar. Pengecekan terhadap posisi dan ketegakan
dapat dilakukan dengan alat theodolit 2 arah. Jika selama penekanan tiang rusak,
dalamnya pemancangan kurang atau lebih dari panjang rencana, Kontraktor harus
segera menghentikan penekanan(pressing) dan memberitahukan kepada Konsultan
MK dan meminta petunjuk selanjutnya untuk penyelesaiannya.
Tiang-tiang harus ditekan secara sentris dan harus secara efektif diarahkan dan
ditahan pada posisi yang betul atau dijepit atau di-clamp dan ditekan sampai
kedalaman + 1.5 m. Semua tiang harus ditekan dengan dihadiri oleh Konsultan MK.
Tiang harus disokong dengan baik menggunakan ikatan-ikatan penahan sementara
(form work) untuk mencegah jatuhnya atau tergesernya tiang pancang akibat
kondisi tanah di tempat pemancangan yang buruk. Ikatan-ikatan penahan
sementara dapat diberikan dengan cara menyokong dua tiang pancang yang telah
ditekan. Ikatan-ikatan itu dibiarkan sampai konstruksi selesai.
Tiang yang rusak atau cacat harus diperbaiki atas biaya Kontraktor sendiri.Tiang
harus ditekan sehingga ujung bawah tiang mencapai elevasi yang direncanakan
dan juga mempunyai daya dukung rencana untuk pembebanan tetap, yang selama
pemancangan dapat dicek melaui pembacaan tekanan/manometer sehingga
mencapai tekanan sesuai yang disyaratkan.
Kedalaman rencana tiang didasarkan atas hasil percobaan penekanan tiang dan
keputusan teknis Konsultan MK.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB II - 33


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

Dalam hal syarat-syarat test yang diperintahkan Konsultan MK tidak dapat dicapai,
maka Konsultan MK dalam memerintahkan untuk menambah jumlah tiang sehingga
beban maksimum yang diperuntukkan setiap tiang tidak melampaui daya dukung
yang diijinkan, atau membuat perubahan pada rencana susunan tiang bila dianggap
perlu.
Kontraktor harus berhati – hati dalam melaksanakan pemancangan pada daerah
dengan konfigurasi tiang dalam jumlah yang banyak pada daerah lift. Kontraktor
harus mengajukan metode konstruksi seperti alur pemancangang kepada konsultan
Mk sebelum pekerjaan dimulai.
1.5 Penekanan Tiang Percobaan
Untuk mendapatkan kepastian daya dukung dan panjang tiang yang direncanakan
akan dilakukan pemancangan tiang percobaan sebanyak 2 buah tiang terpakai dan
disetujui oleh Konsultan MK.
Pada pelaksanaan penekanan tiang percobaan akan dilakukan pencatatan
(recording) untuk mendapatkan data-data yang akan digunakan untuk analisis daya
dukung tiang seperti dibawah ini:
Daya Dukung Ijin = 200 % Beban Kerja (Brooms)
Pembacaan Tekanan yang mewakili beban kerja pada alat Penekan Minimum
Untuk tercapainya Daya Dukung Ijin yang diinginkan 55 Ton adalah 110 ton untuk
tiang dengan diameter 400 mm dan 90 Ton adalah 180 Ton untuk tiang dengan
diameter 500 mm.
Data penetrasi selama penekanan tiang, digunakan dalam rumus-rumus daya
dukung tiang diatas.
1.6 Pemotongan Ujung Tiang
Pemotongan ujung tiang pancang beton dilakukan dengan menggunakan alat pile
cutter.
Ujung tiang pancang yang tertanam dalam kepala tiang (pile cap) adalah 100 mm
sesuai dengan gambar rencana. Sisa strand dan rebars dimasukkan sebanyak-
banyaknya sesuai dengan.
Tiang pancang beton harus dikupas sampai pada elevasi yang sedemikian
sehingga tulangan rebars dan prategang yang tertinggal akan masuk ke dalam pile
cap dengan kedalaman relatif sesuai gambar rencana. Untuk memperkuat
penyambungan tiang pancang ke pile cap, maka diperlukan tulangan tambahan
dengan jumlah sesuai gambar rencana, yang ditumpu dengan beton yang dicor
ditempat setelah tiang pancang terpancang sedemikian rupa sehingga cor beton
tersebut tidak jatuh kedalam ruang didalam tiang pancang. Dalam hal ini Kontraktor
dapat menggunakan kayu penyangga dibawah cor beton dan kawat penggantung
agar kayu tersebut tidak jatuh kedalam rongga tiang pancang saat pengecoran
dilakukan. Gambar detail hubungan tiang pancang dengan pile cap dapat dilihat di
gambar rencana.
Tiang pancang beton harus dikupas sampai pada elevasi yang sedemikian
sehingga kawat prategang yang tertinggal akan masuk ke dalam pile cap dengan
kedalaman relatif sesuai gambar rencana.
Pengupasan beton harus dilakukan dengan hati-hati untuk mencegah pecahnya
atau kerusakan lainnya pada sisa tiang. Setiap beton yang retak atau cacat harus
dipotong dan diperbaiki dengan beton baru yang direkatkan sebagaimana mestinya
dengan beton yang lama.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB II - 34


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

Sisa bahan potongan tiang, yang menurut pendapat Konsultan MK, tidak perlu
diamankan, harus dibuang..
1.7 Pencatatan Penekanan
Catatan-catatan yang dibuat harus meliputi hal-hal seperti tersebut dibawah ini dan
disusun dalam formulir yang ditentukan oleh Konsultan MK. Dari catatan yang
didapat harus dibuat grafik dan diserahkan kepada Konsultan MK.
Catatan seperti diatas harus dibuat untuk semua tiang pancang.
Hal-hal yang harus dibuat recordnya adalah:
a) Nomor tiang (jika ada)
b) Diameter atau ukuran tiang pancang
c) Panjang unit tiang
d) Tanggal dan waktu penekanan
e) Nama petugas pencatat
f) Data-data (particular) dari peralatan penekan (injection) yang lengkap.
g) Dalamnya penetrasi (penurunan tiang) sesuai dengan tekanan yang diberikan.
Keterangan :
1. Penekanan (pressing) harus memberikan indikasi perolehan daya dukung tiang
yang diajukan oleh kontraktor atau sub – kontraktor kepada Pemberi tugas atau
wakilnya.
2. Pada lokasi dekat bangunan lama penetrasi harus diambil 50% sehingga dari
pada penetrasi jauh dari bangunan lama sampai dicapai penetrasi yang
disyaratkan.
h) Merk dan tipe alat tekan (injection atau press), kapasitas tekan maksimum
i) Waktu mulai dan selesai penekanan (pressing)
j) Penyimpangan-penyimpangan pada waktu penetrasi (Injetion/Pressing)
k) Besarnya penurunan sendiri dan tiang
l) Dokumentasi Berupa Foto Kedalaman Tiang Dan Bacaan Manometer atau tekanan
pada saat tercapainya tekanan yang disyaratkan.
Catatan yang lengkap seperti disebutkan diatas harus dibuat untuk satu dari tiap
lima tiang yang ditekan, tetapi records mengenai dalamnya penetrasi (penurunan
tiang) sesuai dengan tekanan yang diberikan harus dibuat untuk semua tiang yang
ditekan (inject/pressing). Tiang Harus diberi tanda tiap 50 cm yang menandakan
elevasi penetrasi untuk memudahkan pembuatan record.
1.8Toleransi Pada Tiang
Tiang-tiang harus tekan dengan cara yang tepat dan toleransi deviasi kepala-kepala
tiang dengan elevasi yang telah ditentukan adalah sebagai berikut:
a) Untuk kepala tiang, deviasi maximum yang diijinkan untuk sumbu tiang adalah 10
cm pada semua arah.
b) Deviasi maximum yang diijinkan untuk tiang yang terpancang terhadap arah vertikal
adalah 0,20.
Dinamic Loading Test, Dengan Menggunakan Pile Driving Analyzer (PDA)
Umum
Proses dynamic loading test adalah dengan memasang strain tranducers dan
accelerameter di bagian atas tiang pancang, kemudian hasilnya dianalisis dengan
Pile Dynamic Analyzer (PDA).
PDA dilaksanakan terhadap 2 (dua) titik tiang pancang tekan percobaan dengan
lokasi tiang yang akan dilakukan test PDA harus sama dengan lokasi tiang untuk axial
loading test, sehingga daya dukung dari kedua test tersebut dapat dibandingkan.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB II - 35


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

Loading test jenis ini harus dilaksanakan mengikuti standard ASTM D 4845-89 dan
harus dilaksanakan oleh Kontraktor atau Subkontraktor yang mempunyai peralatan
khusus dan sudah berpengalaman dalam mengerjakan test semacam ini .
Berat minimum dari palu yang digunakan adalah 1% dari (satu persen) dari daya
dukung batas dari tiang yang direncanakan atau 200% dari daya dukung ijin.
Sehingga berat palu untuk daya dukung ijin 90 ton (diameter 500 mm) adalah seberat
1.8 ton .
Perlengkapan Test dan Cara Pelaksanaan Test
Untuk pembuatan welding working platform untuk menempelkan alat-alat sensor PDA
pada tiang, pemboran lubang kecil pada tiang untuk memasang strain transducers
dan accelerometer, gambarnya harus disiapkan oleh Kontraktor atau Subkontraktor
dan disampaikan kepada Pemberi Tugas/Pengawas Lapangan untuk memperoleh
persetujuan.
Cara pelaksanaan test harus dijelaskan secara tertulis dilengkapi dengan gambar-
gambar yang diperlukan, dan harus diajukan kepada Konsultan MK untuk
memperoleh persetujuan.
Pengukuran, Analisis Data dan Laporan
Dengan beban dinamis yang datang dari tekanan, pada metode ini harus mampu
mengukur secara otomatis strain dan acceleration dari gelombang yang ditimbulkan
melalui strain transducers dan accelerometer, dan hasil pengukuran direkam oleh
PDA dan disimpan dalam disket atau langsung dianalisis di tempat yang memberikan
daya dukung tiang saat itu juga pada layar monitor.
Data yang disimpan dalam disket segera dianalisis dengan komputer dan harus dapat
memberikan distribusi besaran tahanan tanah sepanjang tiang dan respons tiang.
Axial Loading Test (Proving Test)
a. Pengujian-pengujian aksial atau axial proving test-test harus dilakukan pada 2
(dua) titik tiang yang tersebar dan semua titik tiang kerja.Tujuan pengujian ini
adalah untuk memastikan bahwa standar bahan, pengerjaan dan perencanaan
telah dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi ini.
Beban maksimum pengujian pembuktian ini harus 200% dan Design Load.
Pemberi Tugas/Pengawas Lapangan akan menunjukkan tiang-tiang mana yang
akan diuji setelah diselesaikannya pekerjaan pemancangan terhadap tiang-tiang
yang diragukan kekuatannya.
Axial loading test pada tiang pancang dimaksudkan untuk menentukan respons
tiang pancang terhadap suatu pembebanan tekan statis. Beban tersebut bekerja
secara aksial pada tiang pancang yang bersangkutan.
Persyaratan mengenai hal ini harus sesuai dengan ASTM D. 1 143-81.
Jumlah axial loading test ini ditetapkan 2 (dua) buah ”Used Pile”.
Kontraktor harus mempersiapkan blok-blok beton yang secukupnya untuk
pembebanan sedemikian rupa sehingga percobaan dengan beban yang
disyaratkan dapat dilakukan dengan baik.
Syarat-syarat pelaksanaan loading test mencangkup hal-hal sebagai berikut:
- Prosedur pembebanan.
- Peralatan untuk pengadaan beban.
- Prosedur untuk mengukur penurunan.
- Laporan hasil testing.
b. Resultan beban-beban percobaan harus sejenis dengan sumbu memanjang tiang
pancang.
Beban percobaan total harus sebesar 200% dari Design Load untuk suatu
Proving Test. Pembebanan dilakukan mengikuti prosedur ”Slow Maintained Load
Test” dengan Cyclic Loading berdasarkan ASTM D. 1 143-81.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB II - 36


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

c. Peralatan untuk pengadaan dan penerapan beban tekan yang diketahui besarnya
terhadap tiang pancang harus dibuat sedemikian rupa hingga beban dapat
bekerja axial menurut sumbu tiang guna menghindari pembebanan eksentris.
Suatu Test Plate baja dengan tebal minimum 2,5 cm sesuai beban yang
bersangkutan harus dipasang diatas pile cap guna mendapat dukungan penuh.
Test Plate tersebut diatas harus dipasang diatas pile cap dengan grup
berkekuatan tinggi yang cepat mengeras. Test Plate harus dipasang secara
sentris terhadap tiang pancang dan tegak lurus pada sumbu memanjang tiang.
Ram Jack Hydrolis harus diletakkan sentris pada test plate dengan suatu bearing
plate baja diantara atas Jack Ram dan bidang dasar Test Beam. Bearing Plate
harus mempunyai ukuran cukup untuk menampung Ram Jack serta mendukung
bidang dasar Test Beam sebaik-baiknya.
Dengan menggunakan Jack Hydrolis untuk beban percobaan, maka Jacking
sistemnya yang terdiri dari Ram Hydrolis, Coupling, pompa Hidrolis dan Pressure
Gauge harus dikalibrasi terlebih dahulu sehingga pembebanan dapat dikontrol
dalam batas 5% dari beban total.
Semua alat ukur seperti dial gauges dan pressure gauges harus dikalibrasi oleh
badan instansi pemerintah yang berwenang.
Sertifikat kalibrasi hanya berlaku untuk satu proyek dan untuk waktu satu bulan.
Kapasitas dial gauges yang digunakan minimum 50 mm dengan ketelitian 0,10
mm.
Pompa/Jack Hydrolis harus mempunyai pengatur otomatis untuk menjaga
tetapnya besar beban pada waktu terjadi penurunan tiang.
Penempatan beban percobaan pada tiang dengan menggunakan Jack Hydrolis
dan Platform yang diberi beban.
Test Beam baja yang kokoh harus ditempatkan diatas Base Plate, ujung-ujung
Test Beam tersebut didukung oleh Cribbing sementara dengan Clearance yang
cukup diantaranya Base Plate dan bidang dasar Test Beam. Clearance tersebut
diperlukan untuk menampung penempatan Test Jack, Bearing Plate dan
instrumentasi lainnya.
Suatu Platform harus ditempatkan diatas Test Beam dan Cross Beam harus
didukung oleh Cribbing.
Jarak bebas antara dukungan platform dengan tiang pancang percobaan
sekurang-kurangnya 1,50m.
Platform sekurang-kurangnya harus dapat menampung beban sebesar 10%
diatas maksimum Anticipated Design Load yang direncanakan.
Beban yang ditempatkan diatas Platform dapat berupa blok-blok beton, batang-
batang, batu-batu, tanah, tangki air dan sebagainya.

d. Semua Reference Beam harus ditunjang secara mandiri dengan dukungan yang
kokoh didalam tanah. Jarak bebas antara kaki Reference Beam dengan tiang
percobaan harus lebih besar atau sama dengan 2,5 m. Salah satu kaki dari tiap
Reference Beam harus tetap (dilas) dan yang lainnya harus bebas memuai dan
menyusut.
Reference Beam harus cukup kaku untuk mencegah lendutan yang berlebihan
dan harus ada hubungan melintangnya untuk menambah kekakuan.
Untuk mengukur penurunan aksial tiang percobaan, dipergunakan alat pengukur
berupa Dial Gauge.
Dua buah Reference Beam masing-masing pada setiap sisi percobaan harus
ditempatkan sedemikian rupa hingga searah dengan Test Beam.
Hendaknya ditempatkan atau dipasang 4 buah Dial Gauges yang ditempatkan
pada tiang percobaan secara diametral. Masih dibutuhkan 2 buah Dial Gauges
untuk mengukur gerakan horizontal yang ditempatkan tegak lurus satu dari yang
lain.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB II - 37


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

e. Laporan mengenai hasil loading test harus mencangkup hal-hal sebagai berikut:
• Nomor referensi tiang pancang tekan.
• Kedalaman ujung tiang pancang tekan.
• Nomor referensi lubang pemboran penyelidikan tanah terdekat.
• Tanggal penetrasi tiang pancang tekan.
• Kedudukan akhir dari tiang pancang tekan.
• Data tentang lapisan pendukung yang dapat diperkirakan.
• Grafik beban 1 settlement.
• Grafik beban 1 waktu.
• Beban kerja yang disyaratkan untuk tiang tekan.
• Settlement total pada ujung tiang pancang tekan akibat beban kerja (dari data
pengujian).
• Settlement sisa pada ujung tiang tekan akibat beban kerja (dari data
pengujian).
• Faktor keamanan terhadap kegagalan geser umum (dari data pengujian).
• Faktor keamanan terhadap settlement sisa tertentu (dari data pengujian).
Laporan teknis percobaan beban tiang hanya dapat diterima apabila ditandatangani
oleh Soil Engineer dari pihak pemberi tugas atau wakilnya.
Penyambungan Tiang Pancang
Proses penyambungan tiang pancang:
a) Elevasi pelat penyambung (joint plate) berada minimal 75 cm dari muka tanah.
b) Tiang pancang diangkat dan ditaruh pada kepala tiang pancang yang lain
dibawahnya.
c) Ujung bawah tiang didudukkan diatas kepala tiang yang pertama sedemikian rupa
sehingga sisi-sisi pelat sambung kedua tiang telah berhimpit dan menempel
menjadi satu.
d) Penyambungan dilakukan dengan cara pengelasan penuh di sekeliling pertemuan
kedua pelat ujung.
e) Tempat sambungan tiang pancang ditutup dengan material epoxy untuk
mencegah korosi pelat sambungan.
Selesai penyambungan, penekanan dapat dilanjutkan seperti yang dilakukan
pada batang pertama.

PEKERJAAN WATERPROOFING

1. Umum.
1.1 Pasal ini mengatur pelaksanaan pekerjaan waterproofing berikut segala peralatan
pendukung yang dibutuhkan seperti tercantum dalam gambar struktur dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari spesifikasi pekerjaan beton.
1.2 Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh Kontraktor yang berpengalaman untuk
pekerjaan ini dan harus disetujui oleh Konsultan MK. Kontraktor harus mempunyai
tenaga ahli yang berpengalaman untuk melaksanakan pekerjaan ini, sehingga
dapat mengatasi seluruh permasalahan yang timbul di lapangan dengan cepat dan
benar.
1.3 Kontraktor harus melampirkan struktur organisasi dan Kontraktor harus
mengeluarkan surat pernyataan yang menjamin bahwa personil yang diajukan
benar-benar berada di lokasi proyek selama pekerjaan berlangsung.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB II - 38


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

1.4 Kontraktor harus melampirkan metode pelaksanaan serta alat-alat yang akan
digunakan dalam proyek ini dengan memperhatikan urutan dan kecepatan
pekerjaan.
1.5 Kontraktor wajib mempersiapkan peralatan tersebut di lokasi pekerjaan tepat pada
waktunya sehingga tidak menghambat pekerjaan lainnya.
2. Lingkup Pekerjaan
2.1 Tenaga kerja, material dan perlengkapannya.
Yang termasuk pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan untuk menyelesaikan
pekerjaan ini sesuai dengan gambar rencana dan spesifikasi ini. Termasuk di
dalam pekerjaan ini adalah pelindung waterproofing yang terbuat dari adukan
setebal 50 mm.
2.2 Lokasi waterproofing.
Waterproofing ini digunakan pada atap beton yang berhubungan dengan udara
luar, seperti atap beton Kantin, dan lantai atap di luar atap metal. Selain itu juga
waterproofing harus dipasang pada,dinding/lantai basement , lift pit, lantai yang
berfungsi sebagai taman dan dinding beton seperti tercantum di dalam gambar
rencana.
2.3 Garansi.
Pekerjaan waterproofing ini harus dijamin kesempurnaannya dengan suatu masa
garansi selama 10 (sepuluh) tahun, terhitung sejak serah terima yang menyatakan
bahwa struktur tersebut bebas bocor. Garansi tersebut meliputi garansi dari pihak
Kontraktor dan juga dari pihak Pemasok waterproofing yang dibuat secara legal
dan jelas.
2.4 Pengujian hasil pekerjaan.
Hasil pelaksanaan pekerjaan harus diuji untuk mengetahui bahwa pekerjaan sudah
dilakukan dengan benar. Pengujian dilakukan dengan cara yang umum dilakukan
untuk menguji hasil pekerjaan ini dan hal ini sudah harus dipertimbangkan di dalam
penawarannya.
3. Persyaratan Bahan
3.1 Standar Bahan.
Standar dari bahan dan prosedur yang ditentukan oleh pabrik sesuai dengan yang
disyaratkan di dalam spesifikasi ini. Tidak diperkenankan mengganti tipe bahan
dengan bahan lain sehingga tidak sesuai dengan standar bahan yang sudah
ditentukan.
3.2 Waterproofing membran.
Waterproofing membran harus terbuat dari bahan bituminous yang diperkuat
dengan serat poliester dengan tebal minimum 3 mm. Pemasok yang disyaratkan
adalah Fosroc, Sika atau MBT.
3.3 Contoh bahan.
Kontraktor wajib mengajukan contoh bahan, brosur lengkap dan jaminan pemasok
yang menegaskan bahwa material tersebut dapat disediakan sesuai dengan yang
sudah disepakati.
3.4 Pengujian
1. Untuk membuktikan bahwa material tersebut memenuhi syarat, maka
Kontraktor wajib mengadakan uji bahan tersebut pada laboratorium yang
ditunjuk Konsultan MK. Untuk ini Kontraktor harus memperoleh rekomendasi
dari laboratorium sebelum memulai pekerjaan.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB II - 39


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

2. Kontraktor wajib melakukan percobaan-percobaan seperti dengan cara


memberi air di atas permukaan yang diberi lapisan kedap air dengan cara dan
prosedur seperti yang ditentukan oleh Pemasok atau cara yang disyaratkan
oleh peraturan internasional.
3. Kontraktor harus membuat mock up sebelum pekerjaan dilaksanakan di lokasi
pekerjaan.
3.5 Pengiriman dan Penyimpanan Bahan
1. Bahan yang dikirim ke proyek harus dalam keadaan baik dan masih tersegel
dengan segel pabrik.
2. Bahan harus disimpan di tempat yang cukup dan memadai, terlindung, tertutup,
tidak lembab, kering dan bersih sesuai dengan persyaratan pabrik.
3. Kontraktor bertanggung jawab atas kerusakan bahan-bahan yang disimpan,
baik sebelum atau selama pelaksanaan, dan bahan yang rusak tersebut tidak
dibenarkan untuk digunakan.
4. Syarat-syarat Pelaksanaan
4.1 Persetujuan bahan
Semua bahan sebelum dipesan harus disetujui oleh Konsultan MK. Untuk itu
Kontraktor harus memberikan contoh bahan dan brosur lengkap termasuk cara
pemasangannya agar disetujui. Persetujuan tersebut tidak membebaskan tanggung
jawab Kontraktor akan kualitas dan kesempurnaan pekerjaan.
4.2 Metode pelaksanaan
Sebelum pekerjaan ini dimulai, Kontraktor harus mengusulkan metode pelaksanaan
dan pengawasan yang akan dilakukan. Semua pekerjaan harus dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan dan syarat-syarat dari pabrik yang tertera pada brosur
teknis. Pekerjaan baru dapat dilakukan jika tenaga akhli dari pabrik sudah siap di
lokasi pekerjaan.
4.3 Tenaga ahli
Pemasok material waterproofing harus menyediakan seorang ahli yang
berpengalaman selama pekerjaan berlangsung. Biaya yang dibutuhkan untuk itu
harus sudah termasuk pada saat penawaran dimasukkan. Pekerjaan harus
dihentikan jika tenaga ahli tidak berada di lapangan.
4.4 Gambar kerja
Di dalam gambar kerja harus tergambar secara jelas ditail dan lokasi siar
pelaksanaan sesuai dengan rekomendasi pabrik. Demikian juga untuk lokasi yang
sulit, maka ditail-ditail harus tergambar secara jelas di dalam gambar kerja.
4.5 Waktu pemasangan waterproofing membran
Waterproofing ini hanya boleh dipasang setelah pekerjaan sipil, M/E dan pekerjaan
lain pada lokasi ini selesai dikerjakan. Setelah waterproofing dipasang tidak
diperkenankan adanya pekerjaan pembobokan, pengeboran atau pekerjaan lainnya
yang dapat merusak lapisan ini.
4.6 Waterstop.
Keberhasilan suatu beton kedap air banyak ditentukan oleh jenis waterstop yang
digunakan. Untuk itu Kontraktor harus menggunakan jenis waterstop sesuai dengan
yang disyaratkan oleh pemasok waterproofing. Pemasangan waterstop harus
dilakukan sesuai dengan yang disyaratkan. Biaya untuk pengadaan dan
pemasangan waterstop harus sudah diperhitungkan di dalam penawaran pekerjaan
waterproofing.
4.7 Siar pelaksanaan.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB II - 40


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

Posisi siar pelaksanaan harus ditempatkan sedemikian rupa, sehingga proses


pengecoran dan juga pemasangan waterstop tidak terganggu/ sulit. Jika tidak
tercantum secara khusus pada gambar rencana, pada siar pelaksanaan harus
dipasang waterstop dengan tipe sesuai dengan waterproofing yang dipakai. Lokasi
siar pelaksanaan harus diusulkan oleh Kontraktor di dalam gambar kerja dan harus
disetujui oleh Konsultan MK.
4.8 Pelindung waterproofing.
Waterproofing yang telah selesai dipasang harus dilindungi dengan pelindung
waterproofing agar waterproofing tidak rusak akibat goresan-goresan yang mungkin
terjadi. Jika tidak disebutkan secara khusus di dalam gambar rencana, maka
pelindung waterproofing harus terbuat dari adukan setebal minimal 50 mm, dibuat
berpola dengan ukuran 3 X 3 meter persegi. Celah di antara dua pola dibuat
selebar 20 mm dan diisi dengan bahan bituminous agar dapat mengantisipasi
segala pergerakan yang mungkin terjadi.

4.9 Perbaikan waterproofing yang rusak.


Kalau terdapat kerusakan pada waktu pekerjaan ini dilakukan/dilaksanakan maka
Kontraktor harus memperbaiki/mengganti sampai dinyatakan dapat diterima oleh
Konsultan MK. Biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan ini adalah tanggung
jawab Kontraktor.
5. Subkontraktor Waterproofing
5.1 Garansi sub Kontraktor.
Sub Kontraktor harus bertanggung jawab atas kesempurnaan pekerjaannya kepada
Kontraktor Utama, sampai dengan saat-saat berakhirnya masa garansi, kecuali
ditentukan lain dalam kontrak.
5.2 Kerja sama dengan Kontraktor Utama.
Sub Kontraktor harus dapat bekerja sama dengan Kontraktor Utama dan Konsultan
MK. Untuk itu Sub Kontraktor harus dapat menyesuaikan jadual pekerjaannya
seperti yang sudah direncanakan oleh Kontraktor Utama.
6. Gambar Kerja
6.1 Kontraktor bersama-sama dengan sub Kontraktor wajib membuat gambar kerja/
shop drawing sesuai dengan gambar rencana dan sudah disesuaikan dengan
keadaan sesungguhnya di lapangan.
6.2 Kontraktor wajib membuat shop drawing untuk detail-detail khusus yang belum
tercakup lengkap dalam gambar kerja/dokumen kontrak.
6.3 Dalam shop drawing harus jelas dicantumkan semua data yang diperlukan
termasuk keterangan produk, cara pemasangan atau persyaratan khusus yang
belum tercakup secara lengkap di dalam gambar kerja/dokumen kontrak sesuai
dengan spesifikasi pabrik.
6.4 Gambar kerja sebelum dilaksanakan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu
dari Konsultan MK.
7. Pengujian Mutu Pekerjaan
7.1 Kontraktor diwajibkan untuk melakukan percobaan-percobaan/pengetesan
terhadap hasil pekerjaan atas biaya sendiri, seperti dengan cara memberi siraman
di atas permukaan yang telah diberi lapisan kedap air. Pekerjaan percobaan dapat
dilakukan setelah disetujui oleh Konsultan MK.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB II - 41


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

7.2 Pengujian harus dilakukan dengan merendam beton kedap air tersebut terus
menerus selama 48 jam dan harus dipastikan tidak terjadi kebocoran pada masa
ini.
7.3 Jika hasil uji dinyatakan gagal, maka Kontraktor harus segera memperbaiki segala
kebocoran yang terjadi, dan setelah itu pengujian harus diulangi hingga dicapai
hasil yang baik. Segala biaya yang timbul akibat kegagalan ini sepenuhnya menjadi
tanggung jawab Kontraktor.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB II - 42


BAB 3
PEKERJAAN ELEKTRIKAL
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

BAB

3
PEKERJAAN ELEKTRIKAL

PENJELASAN PEKERJAAN ELEKTRIKAL

PASAL 1. PEKERJAAN LISTRIK.

1.1. SYARAT - SYARAT UMUM.

a. U m u m.
Persyaratan ini merupakan bagian dari persyaratan umum. Apabila ada
klausul dari persyaratan ini yang dituliskan kembali dalam persyaratan
umum ini, berarti menuntut perhatian khusus pada klausul-klausul tersebut
atau bukan berarti menghilangkan klausul-klausul lainnya dari syarat-
syarat umum.
Gambar-gambar dan spesifikasi perencanaan ini merupakan satu kesatuan
dan tidak dapat dipisah-pisahkan. Apabila ada sesuatu bagian pekerjaan
atau bahan, maupun peralatan yang diperlukan agar instalasi ini dapat
bekerja dengan baik dan hanya dinyatakan dalam salah satu gambar
perencanaan atau spesifikasi perencanaan saja.
Kontraktor harus tetap melaksanakannya sesuai dengan standard teknis
yang berlaku.

b. Gambar-gambar.
i. Gambar perencanaan tidak menunjukan semua accessories dan
fixture secara terperinci, walaupun tidak digambarkan atau
disebutkan secara spesifik harus dipasang oleh Kontraktor, sehingga
sistem dapat bekerja secara sempurna.
ii. Gambar layout instalasi menunjukkan secara umum tata letak dari
peralatan. Sedang pemasangan harus dikerjakan dengan
memperhatikan kondisi dilapangan. Gambar Arsitektur dan Struktur
harus dipakai sebagai referensi untuk pelaksanaan.
iii. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor wajib membuat gambar kerja
dan detail (shop drawing) yang harus dikoordinasikan dengan
Konsultan MK untuk mendapatkan persetujuan. Setiap shop drawing
yang diajukan Kontraktor untuk disetujui Konsultan MK, dianggap
bahwa Kontraktor telah mempelajari situasi dan telah mengadakan
kordinasi dengan pekerjaan yang lainnya.
iv. Kontraktor harus membuat catatan-catatan yang cermat dari
penyesuaian-penyesuaian pelaksanaan pekerjaan di lapangan,
catatan-catatan tersebut harus dituangkan dalam gambar (kalkir) dan
tiga set lengkap gambar blue print sebagai gambar sesuai
pelaksanaan (as built drawing) As built drawings harus diserahkan
segera setelah selesai pekerjaan.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 1


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

c. Koordinasi.
i. Kontraktor pekerjaan instalasi dalam melaksanakan pekerjaan ini,
harus bekerja sama dengan Kontraktor bidang atau disiplin lainnya,
agar seluruh pekerjaan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan
jadwal waktu yang telah ditentukan.
ii. Koordinasi yang baik perlu diadakan untuk mencegah agar pekerjaan
yang satu tidak menghalangi / menghambat pekerjaan lainnya.

d. Daftar Bahan dan Contoh.

i. Pada waktu mengajukan penawaran Kontraktor harus melampirkan "


Daftar Material " yang lebih terperinci dari semua bahan yang akan
dipasang untuk proyek ini, sesuai dengan persyaratan dalam
spesifikasi harus disebutkan pabrik, merek, manufacture, lengkap
dengan brosur / katalog.
Ketentuan lain yang harus dipenuhi pada waktu penawaran harus
dinyatakan :
¾ Kapasitas peralatan.
¾ Cara pemasangan.
¾ Dimensi.
¾ Peralatan yang ditawarkan harus diberi tanda.

ii. Sebelum pekerjaan dimulai Kontraktor harus menyerahkan contoh


material yang akan dipasang kepada Konsultan MK. Semua biaya
yang berkenaan dengan penyerahan dan pengambilan
contoh-contoh ini adalah menjadi tanggung jawab Kontraktor.
Sebelum contoh bahan disetujui Konsultan MK, peralatan tersebut
tidak diizinkan untuk dipasang.

iii. Peralatan yang digunakan adalah sesuai dengan yang dimaksud di


dalam spesifikasi teknis ini dan harus dalam keadaan baru. Pekerjaan
harus dikerjakan oleh orang-orang yang ahli.
iv. Kontraktor diwajibkan untuk mengecek kembali atas segala
ukuran/kapasitas peralatan (equipment) yang akan dipasang. Apabila
terdapat keragu-raguan Kontraktor harus segera menghubungi
Konsultan MK untuk dikonsultasikan.
v. Pengambilan ukuran atau pemilihan kapasitas equipment, yang
sebelumnya tidak dikonsultasikan dengan Konsultan MK, apabila
terjadi kekeliruan maka hal tersebut menjadi beban tanggung jawab
Kontraktor. Untuk pemilihan equipment dan material harus
mendapatkan persetujuan dari Konsultan Perencana.

e. Testing dan Commisioning.


i. Kontraktor pekerjaan instalasi ini harus melakukan semua testing dan
pengukuran-pengukuran yang dianggap perlu untuk memeriksa /
mengetahui apakah seluruh instalasi yang dilaksanakan dapat
berfungsi dengan baik dan telah memenuhi persyaratan - persyaratan
yang berlaku.
ii. Semua tenaga, bahan dan perlengkapan yang diperlukan dalam
kegiatan testing tersebut merupakan tanggung jawab Kontraktor. Hal

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 2


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

ini termasuk pula peralatan khusus yang diperlukan untuk testing dari
sistem ini sesuai yang dianjurkan oleh pabrik, juga harus disediakan
Kontraktor.
f. Peralatan yang disebut dengan Merk dan Pengganti.
Bahan-bahan, perlengkapan, peralatan, accosseries dan lain-lain yang
disebut dan dipersyaratkan didalam RKS, maka Kontraktor wajib
mengadakan sesuai dengan peralatan / merk tersebut diatas.
Penggantian dapat dilakukan dengan persetujuan dan ketentuan- ketentuan
dari Perencana serta Pemberi Tugas.
g. Perlindungan Pemilik.
Atas penggunaan bahan material, sistem dan lain-lain oleh Kontraktor,
Pemilik dijamin dan dibebaskan dari segala claim ataupun tuntutan yuridis
lainnya.

h. Pengujian dan Penerimaan

Jika semua peralatan-peralatan yang sesuai dengan spesifikasi ini sudah


dikirim dan dipasang, telah memenuhi ketentuan-ketentuan pengetesan
dengan baik.
Kontraktor harus melaksanakan pengujian secara keseluruhan dari
peralatan-peralatan yang dipasang, jika sudah ditest ternyata memenuhi
fungsi-fungsinya sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari kontrak, maka
seluruh unit lengkap dengan peralatannya dapat diserahkan kepada
Konsultan MK.

i. Masa Pemeliharaan dan Serah Terima Pekerjaan


i. Peralatan-peralatan utama harus digaransikan selama 1(satu) tahun
terhitung dari penyerahan pertama (ST-1).

ii. Masa pemeliharaan untuk instalasi ini adalah 9(Sembilan) bulan


terhitung saat penyerahan pertama (ST-1).

iii. Selama masa pemeliharaan ini Kontraktor pekerjaan ini diwajibkan


untuk mengatasi segala kerusakan-kerusakan dari pada instalasi
yang dipasang tanpa ada tambahan biaya.

iv. Selama masa pemeliharaan tersebut, Kontraktor harus menyediakan


tenaga-tenaga yang diperlukan dan bertanggung jawab atas seluruh
instalasi yang dikerjakan.

v. Penyerahan pekerjaan pertama baru dapat diterima setelah


dilengkapi dengan bukti-bukti hasil pemeriksaan atas instalasi,
dengan pernyataan baik yang ditandatangani bersama oleh instalatur
yang melaksanakan pekerjaan tersebut dan Pengawas lapangan
serta dilampirkan sertifikat pengujian yang sudah disahkan oleh
Badan instansi yang berwenang.

vi. Jika pada masa pemeliharaan tersebut, Kontraktor instalasi ini tidak
melaksanakan atau tidak memenuhi teguran- teguran atas perbaikan,
penggantian, kekurangan selama masa pemeliharaan maka

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 3


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

Kontsultan Pengawas berhak menyerahkan pekerjaan perbaikan /


kekurangan tersebut pada pihak lain atas biaya dari Kontraktor yang
melaksanakan pekerjaan instalasi tersebut.

vii. Selama masa pemeliharaan pekerjaan, Kontraktor harus mendidik


dan melatih karyawan / petugas yang ditunjuk oleh pemberi tugas
hingga memahami sistem instalasi dalam pengoperasian serta
pemeliharaan.

viii. Selama masa pemeliharaan ini pelaksaan pemeliharaan serta


pemeriksaan routine harus dilaksanakan tidak kurang dari setiap
2(dua) minggu sekali.

j. Laporan

i. Laporan Harian
Kontraktor wajib membuat Laporan Harian dan Laporan Mingguan
yang memberikan gambaran dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan
dilapangan secara jelas. Laporan tersebut dibuat dalam rangkap 3
(tiga) meliputi:
¾ Kegiatan fisik.
¾ Catatan dan Perintah Konsultan Pengawas yang disampaikan
baik secara lisan maupun tertulis.
¾ Hal-hal yang menyangkut masalah :

Ö Material (masuk/ditolak)
Ö Jumlah tenaga kerja
Ö Kedaan cuaca
Ö Pekerjaan tambah/kurang

Berdasarkan laporan harian, dibuat laporan mingguan, dimana


laporan tersebut berisi ikhtisar dan catatan prestasi atas pekerjaan
minggu lalu dan rencana pekerjaan minggu depan. Laporan ini harus
ditanda tangani oleh manager Proyek dan diserahkan pada
Konsultan MK untuk diketahui / disetujui.

ii. Laporan Pengetesan.


Kontraktor harus menyerahkan kepada Konsultan MK dalam rangkap
5 (lima) mengenai hal-hal sebagai berikut :

¾ Hasil pengetesan kabel-kabel (meger dan pemberian tegangan).


¾ Hasil pengetesan peralatan-peralatan instalasi.
¾ Hasil pengukuran-pengukuran dan lain-lain.

Semua pengetesan dan atau pengukuran tersebut harus disaksikan


oleh Konsultan MK pekerjaan ini.

k. Penanggung Jawab Pelaksana

i. Sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan Kontraktor harus


menempatkan seorang penanggung jawab pelaksanaan yang ahli

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 4


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

dan berpengalaman yang bertindak selaku wakil dari Kontraktor dan


mempunyai kemampuan untuk memberikan keputusan teknis dan
bertanggung jawab penuh dalam menerima segala instruksi-instruksi
dari Konsultan Pengawas.

ii. Penanggung jawab tersebut harus berada ditempat pekerjaan selama


jam kerja dan pada saat diperlukan dalam pelaksanaan atau pada
saat yang dikehendaki oleh Konsultan Pengawas, petunjuk dan
perintah Konsultan MK di dalam pelaksanaan harus disampaikan
langsung kepada pihak Kontraktor melalui penanggung jawab
Kontraktor.

l. Perubahan, Penambahan dan Pengurangan Pekerjaan

i. Pelaksanaan pekerjaan yang menyimpang dari gambar- gambar


rencana yang disesuaikan dengan kondisi di lapangan harus
dikonsultasikan terlebih dahulu dengan Konsultan MK.

ii. Dalam merubah gambar rencana tersebut, Kontraktor harus


menyerahkan gambar perubahan yang dimaksud kepada Konsultan
Perencana melalui Konsultan MK dilapangan untuk disetujui.

iii. Pengajuan dan perubahan material, gambar rencana dan lain


sebagainya, harus diajukan oleh Kontraktor kepada konsultan
Perencana melalui Konsultan MK secara tertulis.
Perubahan-perubahan material dan gambar rencana yang
mengakibatkan pekerjaan tambah kurang harus disetujui secara
tertulis oleh Konsultan MK dan Perencana.

m. Pembobokan, Pengelasan dan Pengeboran

i. Pembongkaran tembok, lantai, dinding dan sebagainya yang


dilakukan dalam rangka pemasangan instalasi harus dikembalikan
seperti keadaan semula, termasuk tanggung jawab Kontraktor
instalasi ini.

ii. Pembobokan hanya dapat dilaksanakan setelah mendapat izin


tertulis dari Konsultan MK.

iii. Pengelasan, pengeboran dan sebagainya pada konstruksi bangunan


hanya dapat dilaksanakan setelah memperoleh izin/persetujuan
tertulis dari Konsultan MK.

n. Kantor Kontraktor, Los kerja dan Gudang

i. Kontraktor diperbolehkan untuk membuat keet, kantor, gudang dan


los kerja di halaman tempat pekerjaan, untuk keperluan pelaksanaan
tugas administrasi lapangan , penyimpanaan barang/bahan serta
peralatan kerja dan sebagai area/tempat kerja (peralatan pekerjaan
kasar) , dimana pelaksanaan tugas instalasi berlangsung.

ii. Pembuatan keet, kantor, gudang dan los kerja ini dapat dilaksanakan
bila terlebih dahulu mendapatkan izin dari Pemberi Tugas.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 5


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

o. Penjagaan

i. Kontraktor wajib mengadakan penjagaan dengan baik serta terus


menerus selama berlangsungnya pekerjaan atas bahan, peralatan,
mesin dan alat-alat kerja yang disimpan di tempat kerja (gudang
lapangan).

ii. Kehilangan yang diakibatkan oleh kelalaian penjagaan atas


barang-barang tersebut diatas, menjadi tanggung jawab Kontraktor.

p. Penerangan dan Sumber daya

i. Pada kantor, los kerja, gudang dan tempat-tempat pelaksanaan


pekerjaan yang dianggap perlu harus diberi penerangan yang cukup.

ii. Daya listrik baik untuk keperluan penerangan maupun untuk sumber
tenaga/ daya kerja harus diusahakan oleh Kontraktor.

q. Kebersihan dan Ketertiban

i. Selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung, kantor, gudang, los


kerja dan tempat pekerjaan dilaksanakan dalam bangunan harus
selalu dalam keadaan bersih.

ii. Penimbunan/penyimpanan barang, bahan dan peralatan baik dalam


gudang maupun diluar (halaman), harus diatur sedemikian rupa agar
memudahkan jalannya pemeriksaan dan tidak mengganggu
pekerjaan dari bagian lain.

iii. Peraturan-peraturan yang lain tentang ketertiban akan dikeluarkan


oleh Konsultan MK pada waktu pelaksanaan.

r. Kecelakaan dan Peti PPPK (P3K).

i. Jika terjadi kecelakaan yang berhubungan dengan pelaksanaan


pekerjaan ini, maka Kontraktor diwajibkan segera mengambil segala
tindakan guna kepentingan si korban atau para korban, serta
melaporkan kejadian tersebut kepada instansi dan departemen yang
bersangkutan/berwenang (dalam hal ini Polisi dan Departemen
Tenaga Kerja) dan mempertanggung jawabkan sesuai dengan
peraturan yang berlaku.

ii. Peti PPPK dengan isinya yang selalu lengkap, guna keperluan
pertolongan pertama pada kecelakaan.

s. Pegawai Penyelenggara dari Kontraktor

i. Pimpinan harian pada pelaksanaan pekerjaan oleh Kontraktor harus


diserahkan kepada penyelenggara kepala dengan kualifikasi ahli,
berpengalaman dan mempunyai wewenang penuh untuk mengambil
keputusan.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 6


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

ii. Site Manager mewakili Kontraktor di tempat pekerjaan dapat


bertindak penuh kepada Konsultan MK.

iii. Petunjuk dan perintah Konsultan MK di dalam pelaksanaan


disampaikan langsung kepada Kontraktor atau melalui Site Manager,
sebagai penanggung jawab di lapangan.

iv. Kontraktor diwajibkan untuk, menjalankan disiplin yang ketat terhadap


semua pekerja (buruh) dan pegawainya, kepada mereka yang
melanggar terhadap peraturan umum, mengganggu ataupun merusak
ketertiban, berlaku tidak wajar, melakukan perbuatan yang merugikan
terhadap pelaksanaan pekerjaan, harus segera dikeluarkan dari
tempat pekerjaan atas perintah Pengawas harian.
Bila Kontraktor lalai, maka akan dikenakan tindakan sesuai dengan
yang dimaksud dalam pasal denda.

t. Konsultan Manajemen Konstruksi (MK).

i. Monitoring terhadap pelaksanaan semua pekerjaan dilapangan


adalah tanggung jawab Konsultan MK.

ii. Pada setiap saat Konsultan MK harus dapat mengawasi, memeriksa


dan menguji setiap bagian pekerjaan, bahan dan peralatan.
Kontraktor harus mengadakan fasilitas-fasilitas yang diperlukan.

iii. Bagian-bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan tetapi luput dari


pengamatan Konsultan MK adalah menjadi tanggung jawab
Kontraktor.

PASAL 2 PERSYARATAN TEKNIK KHUSUS SISTEM ELEKTRIKAL

2.1. Umum
Pekerjaan sistem elektrikal meliputi pengadaan semua bahan, peralatan dan
tenaga kerja, pemasangan, pengujian, perbaikan selama masa pemeliharaan dan
training bagi calon operator, sehingga seluruh sistem elektrikal dapat beropersi
dengan sempurna.

2.2. Lingkup Pekerjaan.


Lingkup pekerjaan sistem elektrikal :

a. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan panel utama tegangan


menengah 20 KV (MVDP).

b. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan kabel daya tegangan


menengah 20 KV lengkap dengan kabel fitting lainnya :

i. Dari gardu PLN menuju ke MVDP mengunakan kabel XLPE


MULTICORE 20 KV, Jenis N2XSEFGBY 3x1x50 m2.
ii. Dari MVDP menuju ke Transformator 500 KVA mengunakan kabel
XLPE 20 KV, Jenis N2XSY 3x1x35 mm2.
c. Pengadaan pemasangan dan penyambungan 1(satu) unit Transformator
500 KVA,20KV/400-250V,50Hz. Trafo Oil (Oil Trafo).

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 7


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

d. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan kabel TR lengkap dengan


accessories lainnya.
i. Kabel feeder utama 1000 VAC NYY 4x(2x1x240mm2) dari Genset
menuju ke Panel Conntrol Genset dan ke LVMDP.
ii. Kabel feeder utama 1000 VAC NYFGby 4x1x240mm2 dari Panel
LVMDP menuju ke Panel SDP Utilitas A.
iii. Kabel feeder utama 1000 VAC NYFGby 4x1x240mm2 dari Panel
LVMDP menuju ke Panel SDP Utilitas B.

Kabel feeder utama 1000 V AC NYY dari panel Control Genset menuju ke
Panel LVMDP

e. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan berbagai type dan ukuran


kabel tegangan rendah 1000 V sesuai dengan gambar Perencana.

f. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan panel-panel tegangan


rendah dan panel kapasitor sesuai dengan gambar rencana.
Panel Utama Tegangan Rendah LVMDP lengkap dengan Arester dan
accessories lainnya.
i. Panel Kapasitor lengkap dengan automatic regulator power faktor
dan accesories lainnya.
ii. Panel Sub Distribusi Utillitas (SDP-UTILITAS) lengkap dengan
accessories.
iii. Panel penerangan LP dan panel Daya PP lengkap dengan
accessories.

a. Pekerjaan pentanahan (pembumian) untuk Panel,


Transformator, Genset, Armatur Lampu, kotak kontak, pintu,
rak, tangki pompa dan peralatan Elektronik Fire Alarm, Sound
System, MATV, CCTV, dan bahan metal lainnya, lengkap
dengan bak kontrol, elektroda pentanahan dan accesories.

b. Kontraktor harus menawarkan biaya penyambungan


maupun penambahan daya listrik PLN sebesar yang tertera
pada gambar rencana, termasuk administrasinya. Semua
biaya sudah termasuk dalam kontrak sampai kondisi
menyala (ON).

c. Pekerjaan sistem Penerangan dan Stop Kontak, meliputi :


i. Pengadaan dan pemasangan berbagai jenis armature
lampu, dan stop kontak biasa serta stop kontak dari UPS.

ii. Pengadaan dan pemasangan berbagai jenis saklar, saklar


Tunggal, Serie dan hotel dan Grid Switch.
iii. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan pipa instalasi
pelindung kabel serta berbagai accessories lainnya seperti :
box untuk saklar dan stop kontak, junction box, fleksible
conduit, bands/elbouws, socket dan lain- lain.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 8


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

iv. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan kabel


instalasi penerangan dan stop kontak.

d. Pekerjaan sistem Penerangan Luar (Outdoor Lighting) :

i. Pengadaan dan pemasangan lampu penerangan


luar lengkap dengan tiang, pondasi, armature lampu dan
accessories lainnya.

ii. Pengadaan dan pemasangan lampu penerangan


luar lengkap dengan conduit, batu pelindung cable dan
accessories lainnya.

e. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan sistem


pentanahan lengkap dengan bak kontrol, elektoda pentanahan
dan accessories lainnya.

f. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan sistem


penangkal petir non radio aktif lengkap dengan accesoris
lainnya.

g. Pengadaan dan pemasangan pekerjaan lainnya yang


menunjang sistem ini agar dapat beroperasi dengan baik
(seperti pekerjaan bak kontrol, kabel rak, support equipment
dan accessories lainnya.

iv. Gambar-gambar Kerja.

Kontraktor harus menyerahkan gambar-gambar kerja (shop drawing) untuk


mendapatkan persetujuan Konsultan MK.

Dalam gambar kerja ini lebih dijelaskan katalog dari manufacture,


dimensi-dimensi, data dan material-material yang dipakai.

Dalam gambar kerja ini dengan jelas terlihat dan dijamin bekerjanya alat-
alat/peralatan didalam sistem secara keseluruhan.

Bila dirasakan perlu adanya perubahan-perubahan ataupun


penyimpangan-penyimpangan dari pada sistem yang direncanakan sehubungan
dengan daftar bahan yang diajukan tanpa merubah fungsi sistem, serta maksud
dari sistem semula / sebenarnya dapatlah diajukan dengan memberi
alasan-alasan persetujuan yang tepat. Perubahan diatas harus mendapat
persetujuan dari Pemberi Tugas dan tidak membawa akibat tambahan biaya bagi
owner.

v. Standard, Referensi dan Persyaratan.


Standar, Referensi dan persyaratan yang digunakan disini adalah sesuai dengan
standar :
a. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) tahun 2000.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 9


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

b. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik


c. No.023/PRT/1978 tentang Peraturan Instalasi Listrik (PIL).
d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik
e. No. 024/PRT/1978 tentang Syarat-syarat Penyambungan
Listrik (SPI).
f. Juga dijadikan standar pegangan antara lain adalah :
i. AVE Belanda.
ii. VDE/DIN Jerman.
iii. British Standard Associates.
iv. IEC standard.
v. JIS Japan standard.
vi. NFC Perancis.
vii. NEMA USA.
g. Peraturan PEMDA setempat.
h. NFPA No. 70
i. NFPA No. 110
j. NFPA No. 101
k. Harus dilaksanakan oleh Kontraktor yang memiliki Surat Izin
PAS dari PLN yaitu Surat Pengesahan Instalatir (SPI) dan
Surat Izin Kerja (SIKA) minimum golongan C yang masih
berlaku dan dapat menunjukan bukti-bukti tanda daftar rekanan
dalam bidang usaha listrik yang keluarkan oleh instansi yang
berwenang.

vi. Peralatan yang disebut dengan Merk dan Penggantinya.


Bahan-bahan, perlengkapan, peralatan, fixture dan lain-lain yang disebutkan serta
yang dipersyaratkan ini, Kontraktor wajib / harus menyediakan sesuai dengan
peralatan yang disebut dengan persetujuan perencana dengan syarat ada surat
pernyataan resmi dari pabrik bahwa produk tersebut tidak diproduksi lagi (
discontineos ).

vii. Perlindungan Pemilik.


Atas penggunaan bahan, material, sistem sertifikat, lisensi dan lain-lain oleh
Kontraktor. Owner dijamin dan dibebaskan dari segala claim ataupun tuntutan
yuridis lainnya.

viii. Proteksi.
Semua bahan dan peralatan sebelum dan sesudah pemasangan harus dilindungi
terhadap cuaca dan dijaga selalu dalam keadaan bersih. Semua pipa pelindung
kabel dalam tanah yang menembus keluar dinding pondasi batas luar bangunan,
harus ditutup rapat pada ujung-ujungnya dengan sealant untuk mencegah
masuknya air tanah dan ujung kabelnya harus ditutup rapat.
ix. Pengecatan.

Semua peralatan dan bahan yang dicat, yang lecet karena pengapalan,
pengangkutan atau pemasangan harus segera ditutup dengan dempul dan di cat
dengan warna yang sama, sehingga nampak seperti baru kembali.

x. Garansi.

Sertifikat pengetesan harus diserahkan oleh pabrik pembuatnya. Bila peralatan


mengalami dalam pengetesan-pengetesan yang disyaratkan dalam spesifikasi
teknis ini maka pabrik pembuat bertanggung jawab terhadap peralatan yang
diserahkan, sampai peralatan tersebut memenuhi syarat-syarat. Setelah

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 10


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

mengalami pengetesan ulang dan sertifikat pengetesan telah diterima dan


disetujui oleh Konsultan MK.

xi. Tambahan.
Kontraktor harus menyediakan peralatan tambahan (accesories) yang tidak
ditunjukan dalam gambar dan persyaratan teknis ini, tetapi perlu untuk menunjang
terselenggaranya sistem secara lengkap, baik dan rapi sehingga sistem dapat
beroperasi dengan baik dan sempurna.

PASAL 3 PANEL TEGANGAN MENENGAH ( MVDP )

3.1. Type

Type panel adalah jenis pasangan dalam (indoor type).


Metalclade Switchgear Tegangan Tenengah (TM)-20 KV dengan Mekanis indeks
proteksi (IP) = 3xx dan kompartemen TM dengan IP = 65x.
.
3.2. Standar

Switchgear harus dibuat sesuai dengan standard IEC atau standard international
lainnya seperti :

i. NFC Perancis
ii. VDE/DIN Jerman
iii. NEMA USA
iv. BS Inggris
v. JIS Jepang

3.3. Karakteristik Switchgear TM

Tegangan kerja : 20 KV
Tegangan isolasi : 24 KV
Tegangan test (50 Hz) menit : 50 KV
Impulse withstand voltage : 125 KV
Frekwensi : 50 Hz
Arus nominal busbar : 400 Amp.
Max. kondisi hubung singkat sistem : 500 MVA

Prefabricated system menggunakan SF6/SM6 sebagai media arcquenching.

3.4. Konstruksi
Switchgear harus dapat dioperasikan dengan aman oleh petugas.

Misalnya seperti :
a. Pekerjaan normal seperti pengoperasian saklar pemisah, saklar daya,
pemasangan kembali indikator-indikator gangguan, pengecekan tegangan,
pengecekan hubungan fasa dari satu buah saluran supply yang masuk.

b. Pengamatan-pengamatan seperti apakah suatu saklar dalam keadaan terbuka


atau tertutup dan sebagainya .
Pekerjaan-pekerjaan dari item 1 tersebut diatas harus dapat dilakukan tanpa
membuka pintu atau pelindung switchgear.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 11


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

c. Switchgear terdiri dari kotak-kotak/ lemari yang dipergunakan untuk


pemasangan peralatan-peralatan atau penyambungan- penyambungan.
Setiap ruang kotak/ lemari swichgear hanya dapat dicapai/dimasuki, bila
semua peralatan dalam ruangan tersebut telah mati/terputus atau
terhubungkan ke tanah.

d. Peralatan yang merupakan bagian dari sistem pengaman (sistem interlock)


harus dibuat dari bahan cukup kuat, sehingga tidak terjadi kecelakaan akibat
kesalahan-kesalahan operasi yang dibuat oleh petugas.

3.5. Syarat-syarat Pembuatan

Switchgear harus dapat dibuat sedemikian rupa, sehingga cara-cara operasi,


sistem pengaman dan perawatan adalah sesederhana mungkin.
Operasi terhadap switchgear harus dapat dilakukan dengan satu gerakan sebuah
handel mekanis yang dipasang.

3.6. Komposisi panel switchgear

a. U m u m
Panel-panel/kubikel dibuat dari plat baja, tebal tidak kurang dari 2,30 mm.
dengan ukuran standard, sehingga dapat ditukar-tukar bagian-bagiannya dan
dapat diperluas dengan mudah. Masing-masing terpisah satu sama lain
dengan plat pemisah.

b. Komposisi
Setiap kubikel terdiri dari bagian sebagai berikut :

¾ Ruangan busbar, dilengkapi dengan penutup yang dapat dilepaskan


dengan mur/sekrup, setelah switchgear dimatikan.

¾ Ruangan peralatan, dilengkapi dengan pintu disebelah muka yang


dihubungkan dengan sebuah handel pembuka peralatan sedemikian rupa,
sehingga hanya dapat dibuka bagian dalam ruangan tersebut telah mati.
Bagian muka dari panel dilengkapi dengan lubang/jendela untuk
mengamati posisi dari alat-alat didalamnya.

3.7. Susunan panel MVDP

Panel MVDP terdiri dari susunan sebagai berikut :

a. 3 Phasa 630 ampere Busbar chamber


Busbar harus dicat sesuai code warna dalam PUIL2000 :

Phasa : merah, kuning dan hitam


Ground : hijau – kuning

b. Kompartemen lainnya berisi :


i. Incoming Circuit Breaker , terdiri atas :

¾ Manual and Fixed.


¾ Disconeting switch 400 A.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 12


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

¾ SF.6 Circuit Breaker 400 A.


¾ CT.
¾ Shunt trip coil 220 Vac dan Aux contact.
¾ OCR dan EFR termasuk digital Ampermeter.
¾ Heater.
¾ Earthing switch.
¾ Ups sebagai back up .auxilery power relay.
¾ Neon indicator.

ii. Potensial Transformator (metering cubicle).

¾ Manual and Fixed.


¾ Disconeting switch 100 A.
¾ Vts 20kV, : V3/100V : V3/50 VA.
¾ Fuse 6,3 Amper without striker.
¾ Voltage indicator.
¾ Earthing switch.
¾ Heater 50 watt, 220 Volt.
¾ Digital multimeter, sesuai gambar perencanaan.

iii. Outgoing Transformer Protection.

¾ Manual and Fixed.


¾ SF.6 LBS switch 400 A.
¾ Sole fuse 43 A, dengan Transformator 800 KVA.
¾ LBS operating mechanic.
¾ Shunt trip coil 220 Volt dan Aux contact.
¾ Neon indicator.
¾ Heater 50 watt.

iv. Ligtning Arester Cubicle.

¾ Heater 50 watt, 220 VAC.


¾ Without earching switch.
¾ Without Load Break Switch.

3.8. Pemberian tanda pengenal


Tanda pengenal harus dipasang, yang menunjukan hal-hal sebagai berikut :
a. Fungsi dari peralatan dalam panel
b. Posisi terbuka atau tertutup
c. Arah putaran handel pengontrol dari switch
d. Nama dari feeder
Tanda pengenal ini harus jelas dan tidak boleh hilang.

3.9. Sistem Pentanahan


Semua bagian metal yang dalam keadaan normal tidak bertegangan harus
dihubungkan menjadi satu secara elektrik dengan baik.
Suatu rel pentanahan sepanjang panel harus disediakan, dimana bagian-bagian
metal tersebut diatas dihubungkan.
Hubungan antara bagian yang tetap dan yang bergerak dilakukan dengan pita
tembaga yang fleksible dan pita ini harus dilindungi terhadap gangguan mekanis
(pintu dan lain-lain).

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 13


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

Hal-hal dibawah ini harus dihubungkan pada rel pentanahan dengan kawat
tembaga berpenampang 50 mm2.

a. Pisau switch pentanahan


b. Pelindung baja dari kabel teganga menengah

Rangkaian pentanahan harus tahan terhadap arus hubung singkat sebesar 14,5
KA, selama 1 detik tanpa mengalami kerusakan.

3.10. Finishing
Semua mur dan baut harus tahan karat dan dilapisi cadmium. Semua
bagian-bagian dari baja harus bersih dan harus dilindungi terhadap karat.
Pengecatan finish dilakukan dengan empat lapis warna abu- abu atau warna lain
yang disetujui.

3.11. Dokumen-dokumen yang Harus Diserahkan


Dokumen-dokumen yang harus diserahkan oleh pabrik adalah sebagai berikut :
a. Gambar-gambar cubicle, susunan peralatan, swittchgear, detail-detail
pekerjaan sipil yang berhubungan dengan pemasangan.
b. Penjelasan-penjelasan teknis
c. Daftar sparepart yang perlu

3.12. Garansi
Suatu sertifikat pengujian harus diserahkan oleh pabrik. Bila peralatan mengalami
kegagalan-kegagalan dalam pengujian yang dipersyaratkan diatas,maka pabrik -
bertanggung jawab terhadap peralatan yang diserahkan, sampai peralatan
tersebut memenuhi persyratansetelah mengalami pengujian ulang dan sertifikat
pengujian telah diterima dan disetujui oleh Konsultan Perencana.

3.13. Pengujian
Pengujian ini perlu dilakukan bila pabrik tidak menunjukkan sertifikat pengujian
tersebut, meliputi :

a. Test kekuatan tegangan impuls


b. Test kenaikan temperatur
c. Test kekuatan hubung singkat
d. Test untuk alat-alat pengaman

Test routine dan pemeriksaan yang terdiri dari :


a. Pemeriksaan apakah peralatan sudah sesuai dengan yang dimaksud.
b. Pemeriksaan alat-alat interlock dan fungsi kerja handel-handel.
c. Pemeriksaan kekuatan mekanis dari handel dan alat interlock.
d. Pemeriksaan Kotinuitas rangkaian.
E Pengujian dengan tegangan.

3.14. Pendidikan dan Latihan


Kepada 3(tiga) orang yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas tentang Operasi dan
Perawatan lengkap dengan 3 copy operating / Maintenance dan Repair Manual.
Segala sesuatunya atas biaya Kontraktor.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 14


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

PASAL 4 TRANSFORMATOR DAYA

4.1. Kapasitas dan Type


Kapasitas transformator daya 500kVA, sebanyak 1 (satu) unit pemasangan dalam
(in door), Transformator .

4.2. Karakteristik sistem


a. Number of Phasa : 3 Phasa
b. Frequency : 50 Hz
c. Rated Capacity (total) : 500 kVA
d. Isolasi tegangan kumparan primer : 24 KV
e. Tegangan test impuls : 125 KV
f. Tegangan test bolak-balik : 50 KV

4.3. Karakteristik Trafo

a. Tegangan primer : 20 KV
b. Tegangan sekunder : 400/231 V
c. Vector group : Dyn-5
d. Titik netral harus dikeluarkan dan disediakan terminal netral dengan sistem
pentanahan terpisah.
e. Kenaikan suhu maksimum kumparan 65 C.
f. Tap tiga phasa disisi primer lebih kurang 2,5%-5% dalam 5 step dan
kedudukan dari tap harus dibaca dengan jelas.
g. Tegangan hubung singkat adalah 5% pada temperatur 75 0C dengan toleransi
10%.
h. Tingkat kebisingan tidak boleh melebihi 52 dB dengan toleransi 2 dB.
i. Impedance : 5,5%
j. Total loses maximum 6,600 Watt.

4.4. Konstruksi

Transformator merupakan trafo minyak (oil trafo) yang terdiri dari pendinginan
dengan minyak.
Inti terdiri dari baja high grade cold rolled electrical sheet steel.
1. HV Porcelain Bushing on Cover
10. Oil Filter Valve
2. LV Proceilain Bushing on Cover
11. Plug in Bushing 50mm c/w
3. Oil Level Indicator
straight connector on cover
4. Thermometer w/o Contact
12. DGPT – 2 / RIS
5. Manual Off-load Tap Charger
13. Buchhollz Relay
6. Name Plate
14. Thermowell
7. Radiator
15. Samping Valve.
8. Drain Valve
16. Roller
9. Liting lug

Papan Nama
Data yang harus dicantumkan pada papan nama adalah sebagai berikut :

Ö Type trafo
Ö Nama pabrik
Ö Tahun pembuatan

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 15


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

Ö Harga nominal : tegangan, frequensi, arus


Ö Diagram fasor
Ö Tegangan hubung singkat pada arus nominal
Ö Type pendinginan
Ö Berat total

4.5. Garansi
Pabrik pembuat trafo harus memberikan garansi terhadap semua trafo yang akan
dipasang. Sertifikat pengujian dari pabrik harus disertakan pada penyerahan trafo,
sertifikat tersebut harus menunjukkan, bahwa trafo yang bersangkutan adalah
sesuai dengan standard-standard yag berlaku.

Bila trafo yang bersangkutan mengalami kegagalan dalam pangujian, maka pabrik
bertanggung jawab atas trafo tersebut sampai memenuhi syarat setelah diadakan
pengujian ulangan dan diterima baik oleh Konsultan MK.

4.6. Pengujian Transformator


Pengujian-pengujian di bawah ini dilakukan apabila pabrik tidak memberikan
sertifikat :
a. Test kekuatan tegangan impuls
b. Test kenaikkan temperatur
c. Test kekuatan hubung singkat
d. Test kebisingan

Pengujian-pengujian berikut harus dilakukan pada semua transformator :


a. Pengukuran tahanan kumparan
b. Pemeriksaan polaritas,hubunganfasa, perbandingan kumparan
c. Pengukuran kerugian beban nol
d Pengujian dielektrik tegangan tinggi 50 kVAC

4.7. Pendidikan dan Latihan


Kepada 3 (tiga) orang yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas tentang operasi dan
perawatan lengkap dengan 3 copies Operating Maintenance dan Repair &
Manual. Segala sesuatunya atas biaya Kontraktor

PASAL 5 KABEL TEGANGAN MENENGAH

5.1. Standard
Kabel dan perlengkapan harus direncanakan dan dibuat mengikuti standar dan
ketentuan yang berlaku dari PUIL 2000 dan EIC terbitan yang terachir, disamping
itu juga harus mengikuti peraturan-peraturan terakhir dari :
a. VDE / DIN : Jerman
b. NEMA : USA
c. BS : Inggris
d. PLN / LMK : Indonesia
5.2. Karakteristik Sistem
a. Tegangan antar phasa : 20 KV
b. Tegangan kontinue sistem : 24 KV
c. Test tegangan impuls : 125 KV

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 16


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

d. Frekwensi : 50 Hz
e. Rating daya hubungan singkat
pada jaringan : 500 MVA
5.3. Konstruksi Kabel
a. Konduktor dari bahan tembaga stranded
b. Insulasi XLPE
c. Lapisan semi konduktor sebelah dalam warna hitam
d. Lapisan semi konduktor sebelah luar warna hitam.
e. Metallic screen dari pita tembaga
f. Birder dari pita polyester
g. Selubung terluar dari PVC warna merah.
5.4. Pengujian / Testing
a. Factory Test.
i. Pengetesan Individual
Pengetesan ini dilakukan pada setiap potong kabel dan terdiri dari
pengetesan sebagai berikut :
¾ Pengetesan ukuran tahanan hantaran
¾ Pengetesan dielektrik
¾ Pengukuran loss factor

ii. Pengetesan Khusus


Pengetesan ini dilakukan terhadap sample dari kabel yang akan dipakai,
pengetesan tersebut terdiri dari test sebagai berikut :

¾ Test tegangan inpuls


¾ Mekanikal test
¾ Pengukuran loss faktor pada bermacam-macam temperatur
¾ Pengetesan dielektrik
¾ Pengetesan perambatan (Creen Test)

b. Site Test.

Pengetesan setelah penanaman kabel, penyambunagan dan pemasangan


kotak akhir, maka dilakukan pengetesan dielektrik/ insulation test.
Marking kabel untuk pemasangan kabel di dalam tanah harus jelas dan tidak
dapat dihapus.

5.5. Garansi
Sertifikat pengetesan dari pabrik pembuat kabel harus disertakan pada
penyerahan kabel.
la kabel yang bersangkutan mengalami kegagalan dalam pengetesan, maka
pabrik pembuat kabel dan kontraktor bertanggung jawab atas kabel tersebut,
sampai kabel tersebut dapat berhasil dalam pengetesan ulang dan diterima baik
oleh Konsultan Pengawas.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 17


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

PASAL 6 PANEL TEGANGAN RENDAH

6.1. Lingkup Pekerjaan


Meliputi pengadaan bahan, peralatan, pemasangan, penyambungan, pengujian
dan perbaikan selama masa pemeliharaan, ijin-ijin, tenaga teknisi dan tenaga ahli.

Dalam lingkup ini termasuk seluruh pekerjaan yang tertera di dalam gambar dan
spesifikasi teknis ini maupun tambahan- tambahan lainnya.

6.2. Type Panel


Panel-panel daya dan penerangan lengkap dengan semua komponen yang harus
ada seperti yang ditunjukkan dalam gambar.

Panel-panel yang dinmaksud untuk beroperasi pada tegangan 220/380 V, 3


phasa, 4 kawat, 50 Hz dan solidly grounded dan harus dibuat mengikuti standard
IEC, VDE/DIN, BS, NEMA dan sebagainya.
a. Panel-panel ini adalah dari type tertutup (Metal Enclosed), free standing untuk
pasangan dalam (Indoor use), lengkap dengan semua komponen-komponen
yang ada.

b. Panel-panel lainnya yang tidak tertulis di dalam spesifikasi teknis ini, tetapi
tercantum dalam gambar rencana.

6.3. Karakteristik Panel


a. Tegangan kerja : 400 volt
b. Tegangan uji : 2.500 volt
c. Rangkaian Control-Earth : 1.500 volt
d. Frekwensi : 50 Hz

6.4. Bus-bar/Rel
Bus-bar minimal harus dari bahan tembaga yang lapisan luarnya dilapis dengan
lapisan perak, dengan ukuran sesuai dengan kemampuan arus 150% dari arus
beban terpasang yang ukurannya disesuaikan dengan ukuran PUIL (daftar No.
630 - D1 - D4 / PUIL 2000).

Semua bus-bar/rel harus dicat sesuai dengan kode warna dalam PUIL 2000
sebagai berikut :
a. Phasa : merah, kuning, hitam
b. Netral : biru
c. Ground : hijau-kuning

Serta dipegang oleh isolator dengan kuat dan baik pada kerangka panel.
Semua bus-bar/ rel harus dicat dengan warna yang sesuai dengan yang
disebutkan pada PUIL2000.
Cat tersebut harus tahan terhadap panas sampai dengan temperatur 75 derajat
Celcius.
Bus-bar disusun oleh isolator dengan baik untuk sistem 3 phasa 4 kawat seperti
ditunjuk dalam gambar. Setiap panel harus mempunyai bus-bar netral yang
diisolir terhadap tanah, sebuah bus-bar pentanahan yang selanjutnya diklem
dengan kuat pada frame panel dan dilengkapi dengan klem untuk pentanahan.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 18


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

Gambar-gambar pelaksanaan (shop drawing) harus menunjukan ukuran-ukuran


dari bus-bus dan susunannya. Ukuran dari bus harus ukuran sepanjang panel dan
harus disediakan cara untuk penyambungan dikemudian hari.

6.5. Panel Kapasitor Bank


a. Power Capasitor Bank
Elemen power capasitor terdiri dari lapisan tipis dari metal (Al, Zn) yang
dipisah dengan beberapa lembar film dan kertas atau Pelypropylene.
Type capasitor dry type, metallized pelypropylene film capasitor dan Selp
Sealing Methode,
Tegangan Maksimum untuk jaringan tegangan 380 V/415 V yang terpolasi
oleh oleh harmonik adalah 480 V, AC volt AC, 50 Hz, 3 phasa sesuai dengan
standar IEC 831.
Capasitor dilengkapi dengan internal discharge Incrush Current Reactor
system power.
Capasitor bank dilengkapi dengan Cos phi atau Reaktive power control relay /
Reaktive power regulator. Kapasitas dari Kapasitor Bank sebesar 260 kVAR.
b. Reactive Power Regulator .
Reactive power regulator harus mempunyai 12 Step dan display yang
continous digital power factor.
Power supply : 380 V - 415 Volt, 50 Hz.
Alarm Relay : 7,5 A, 250 V AC tertutup bila alarm on
Capasitor : 525V + DR
Protection Class : IP 40 untuk instalasi panel.

6.6. Persyaratan-persyaratan Kerja Starter Motor Y - D


Kerja starter motor Y-D adalah Automatic starter motor Y-D dan harus dapat
dihidupkan secara manual atau remote.
Masing-masing starter motor Y-D terdiri dari :
a. 3 buah kontaktor daya
b. 1 thermal over load relay
c. 1 motor timer
d. 1 tombol start stop
e. 1 selector switch 3 posisi (local, stop, remote)
f. 3 indicator lamp :

¾ Merah : start
¾ Hijau : stop
¾ Orange : fault

Khusus untuk hydrant, dan pompa-pompa harus dilengkapi dengan alat starting
automatic dan WLC.
Hydrant harus dapat start secara automatic. Bila panel hydrant mendapat signal
dari Master Control Fire Alarm.

6.7. Konstruksi Panel harus dilengkapi dengan contactor dan relay-relay yang
berhubungan dengan Control.
a. Panel tegangan rendah harus dapat dioperasikan dengan aman oleh petugas,
misalnya seperti pengoperasian saklar daya (MCCB/ACB), pemutus tenaga
(CB).,pemasangan kembali indikator-indikator, pengecekan tegangan,
pengecekan gangguan dan sebagainya.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 19


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

b. Panel tegangan rendah terdiri dari lemari - lemari yang digunakan untuk
pemasangan peralatan-peralatan atau penyambungan- penyambungan.
Setiap lemari hanya dapat dibuka bila semua peralatan bertegangan dalam
lemari tersebut telah off / mati.
c. Peralatan yang merupakan bagian dari sistem pengaman/interlock harus
dibuat sedemikian rupa, sehingga tidak mungkin terjadi kecelakaan akibat
kesalahan- kesalahan operasi yang dibuat oleh petugas.
d. Panel / kubikel dibuat dari pelat baja tebal tidak kurang dari 2,00 mm dan
diberi penguat besi siku atau besi kanal dengan ukuran standard, sehingga
dapat dipertukarkan dan diperluas dengan mudah dan masing-masing
terpisah satu sama lain dangan alat pemisah.
e. Tiap kubikel terdiri dari bagian sebagai berikut :
¾ Ruangan busbar disebelah atas dilengkapi dengan penutup yang dapat
dilepaskan dengan baut setelah switchgear dimatikan.
¾ Ruangan peralatan dilengkapi dengan pintu disebelah muka, yang
dihubungkan dengan sebuah handel pembuka peralatan sedemikian rupa,
sehngga hanya dapat dibuka bila bagian dalam ruangan tersebut telah
off/mati.
f. Finishing dari panel harus dilaksanakan sebagai berikut:
¾ Semua mur dan baut harus tahan karat, dilapis cadmium.
¾ Semua bagian dari baja harus bersih dan harus dilindungi dari karat
setelah pengelasan, kemudian secepatnya harus dilindungi terhadap karat
dengan cara galvanisasi atau "Chromium Plating atau dengan zinc
chromite primer.
¾ Pengecatan finish dilakukan dengan empat lapis cat oven warna abu-abu
atau warna lain yang disetujui Owner.
g. Circuit breaker kapasitas sampai 1000 A harus dari type Moulded Case Circuit
Breaker (MCCB), sedangkan untuk kapasitas 1000 A keatas memakai type Air
Circuit Breaker (ACB) jenis draw-out type.
Manually operated dilengkapi mekanisme operasi yang trip free dari type
Quick make, Quick break.

CB/MCCB/ACB harus mempunyai besaran-besaran Ampere Frame (AF) dan


Ampere Trip (AT) pada temperatur keliling 40 derajat C seperti pada gambar,
660 Volt retings dan kemampuan pemutusannya pada 380 volt seperti
ditunjukkan pada gambar.

CB/MCCB/ACB yang dipasang pada daerah main interlock harus dari jenis 4
(empat) pole dan dapat dioperasikan dengan satu motor listrik (motor
operated breaker), untuk cabang-cabang lainnya motorized circuit breaker
diberikan notasi M seperti terdapat pada gambar.
CB/MCCB/ACB harus dari merk MG, atau SIEMENS dan KM.
h. Panel/kubikel harus dilengkapi dengan Relay pengaman terhadap kesalahan
hubungan ke tanah (earth/ground foult relay) dan kelengkapan relay
pengaman lainnya (over current relay, reverse power relay dan lain-lain)
seperti terdapat pada gambar.
Main bus-bar dalam panel harus dipasang horizontal dibagian atas dan
mempunyai kemampuan hantar arus kontinu minimal sebesar 1,5 (satu

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 20


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

setengah) kali dari rating Ampere frame main pemutus dayanya


(CB,MCCB,ACB).

Busbar dari bahan tembaga murni dengan konduktivitas 98%


Busbar harus dicat sesuai code warna dalam PUIL, yakni :
phasa : merah, kuning dan hitam
netral : biru
ground : kuning-hijau
i. Magnetic contactor harus dapat bekerja tanpa getaran maupun dengan
kumparan contactor harus sesuai untuk tegangan 220 volt, 50 Hz dan tahan
bekerja kontinu pada 10% tegangan lebih dan harus pula dapat menutup
dengan sempurna pada 85% tegangan nominal. Magnetic contactor harus dari
Telemecanic dan yang setaraf.
j. Pemberian Tanda Pengenal
Tanda pengenal harus dipasang, yang menunjukkan hal-hal sebagai berikut :
¾ Fungsi peralatan dalam panel
¾ Posisi terbuka atau tertutup
¾ Arah putaran dari handel pengontrol dari switch
¾ Dan lain-lain

Tanda pengenal ini harus jelas dan tidak dapat hilang.


k. Sistem Pentanahan
Semua bagian metal yang dalam keadaan normal tidak bertegangan harus
dihubungkan dengan baik secara elektris kepada rel pentanahan.
Hubungan antara bagian yang tetap dan yang bergerak dilakukan dengan pita
tembaga fleksibel yang harus dilindungi dari gangguan mekanis.
l. Dokumen-dokumen lain yang harus diserahkan oleh pabrik adalah sebagai
berikut :
Gambar-gambar kubikel, susunan peralatan switchgear, layout peralatan
(equipment), panel, genset, kabel, chain hoist), detail-detail pemasangan dan
detail-detail pekerjaan sipil yang berhubungan dengan pemasangan.
m. Suatu sertificate pengujian harus diserahkan oleh pabrik. Bila peralatan
mengalami kegagalan pengujian- pengujian yang disyaratkan diatas, maka
pabrik bertanggung jawab terhadap peralatan yang diserahkan, sampai
peralatan tersebut memenuhi syarat-syarat setelah mengalami pengujian
ulang dan sertificat pengujian telah diterima dan disetujui oleh Direksi.
n. Pengujian
Pengujian ini perlu dilakukan bila pabrik tidak menunjukkan sertifikat pengujian
yang diakui oleh PLN (LMK), meliputi :

¾ Test kekuatan tegangan impuls


¾ Test kenaikan temperatur
¾ Test kekuatan hubung singkat
¾ Test untuk alat-alat pengaman

Test routine dan pemeriksaan yang terdiri dari


¾ Pemeriksaan apakah peralatan sudah sesuai dengan yang dimaksud.
¾ Pemeriksaan alat-alat interlock dan fungsi kerja handel-handel.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 21


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

¾ Pemeriksaan kekuatan mekanis dari handel dan alat interlock.


¾ Pemeriksaan Kontinuitas rangkaian.

o. Type panel-panel yang digunakan adalah indoor untuk panel yang besar type
floor mounted, sedangkan untuk panel yang kecil mengunakan type wall
mounted.
p. Pendidikan dan Latihan
Kepada tiga orang yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas tentang Operasi dan
Perawatan lengkap dengan 5 copy operating/Maintenance dan Repair
Manual. Segala sesuatunya atas biaya Kontraktor.

PASAL 7 KABEL DAYA TEGANGAN RENDAH

7.1. Umum
Kabel daya tegangan rendah yang dipakai adalah bermacam-macam ukuran dan
type yang sesuai dengan gambar rencana (NYA, NYM, NYY , NYFGbY dan FRC
0,6/1KV dan Fire Resisten Cable), kabel Daya tegangan rendah ini harus sesuai
dengan standard SII atau SPLN.

Sebelum dan sesudah dipasang, kabel TR harus ditest dengan


pengujian-pengujian sebagai berikut :
a. Test insulasion
b. Test kontinuitas
c. Test tahanan pentanahan

7.2. Instalasi dan Pemasangan Kabel

a. Bahan
Semua kabel yang dipergunakan untuk instalasi listrik harus memenuhi
peraturan PUIL/LMK. Semua kabel/kawat harus baru dan harus jelas ditandai
dengan ukurannya, jenis kabelnya, nomor dan jenis pintalannya.

Semua kawat dengan penampang 6 mm2 keatas haruslah terbuat secara


dipilin (stranded). Instalasi ini tidak boleh memakai kabel dengan penampang
lebih kecil dari 2,5 mm2, kecuali untuk pemakaian remote control.

Kecuali dipersyaratkan lain, konduktor yang dipakai adalah dari type :


¾ Untuk instalasi penerangan adalah NYM/NYA dengan conduit pipa PVC.
¾ Untuk kabel distribusi digunakan NYY dan penerangan taman dengan
menggunakan kabel NYFGbY.
Semua kabel NYY yang ditanam didalam perkerasan (tembok, jalan, beton
dll) harus berada di dalam conduit PVC yang disesuaikan dengan
ukurannya, dan harus diklem. Merk Conduit yang dipasang yaitu,
EGA,Glipsal dan Double-H.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 22


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

b. Splice/Pencabangan
Tidak diperkenankan adanya "splice" ataupun sambungan-sambungan baik
dalam Feeder maupun cabang- cabang, kecuali pada outlet atau kotak-kotak
penghubung yang bisa dicapai (acceptable).

Sambungan padakabel rangkaian cabang harus dibuat secara mekanis dan


harus teguh secara electrik dengan cara "solderless connector". Jenis kabel
tekanan, jenis compression atau soldered.

Dalam membuat splice, conector harus dihubungkan pada


konduktor-konduktor dengan baik, sehingga semua konduktor tersambung,
tidak ada kabel-kabel telanjang yang kelihatan dan tidak bisa lepas oleh
getaran.

Semua sambungan kabel baik didalam junction box, panel ataupun tempat
lainnya harus mempergunakan connector yang terbuat dari tembaga yang
diisolasi dengan porselen atau bakelit ataupun PVC, yang diameternya
disesuaikan dengan diameter kabel.

c. Bahan Isolasi
Semua bahan isolasi untuk pencabangan,hubungan dan lain-lain seperti karet,
PVC, asbes, tape sintetis, resin, splice case, compostion dan lain-lain harus
dari type yang disetujui, untuk penggunaan, lokasi voltage dan lain-lain
tertentu itu harus dipasang memakai cara yang disetujui menurut anjuran
perwakilan Pemerintah dan atau Manufacturer.

d. Penyambungan Kabel
¾ Semua penyambungan kabel harus dilakukan dalam kotak-kotak
penyambung yang khususuntuk itu (misalnya junction box dan lain-lain).
Kontraktor harus memberikan brosur-brosur mengenai cara-cara
penyambungan yang dinyatakan oleh pabrik kepada Konsultan Pengawas.

¾ Kabel-kabel harus disambung sesuai dengan warna- warna atau


nama-namanya masing-masing, dan harus diadakan pengetesan tahanan
isolasi sebelum dan sesudah penyambungan dilakukan.
Hasil pengetesan harus tertulis dan disaksikan oleh Konsultan Pengawas.

¾ Penyambungan kabel tembaga harus mempergunakan


penyambungan-penyambungan tembaga yang dilapisi dengan timah putih
dan kuat.
Penyambungan-penyambungan harus dari ukuran yang sesuai.

¾ Penyambungan kabel yang berisolasi PVC harus diisolasi dengan pipa


PVC/porselen yang khusus untuk listrik.

¾ Penyekat-penyekat khusus harus dipergunakan bila perlu untuk menjaga


nilai isolasi tertentu.

¾ Cara-cara pengecoran yang ditentukan oleh pabrik harus diikuti, misal


temperatur-temperatur pengecoran dan semua lubang-lubang udara harus
dibuka selama pengecoran.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 23


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

¾ Bila kabel dipasang tegak lurus dipermukaan yang terbuka, maka harus
dilindungi dengan pipa baja dengan tebal 0,3 mm .... maksimal 2,5 mm.

e. Cable Ladder, Cable Tray dan Cable Trunking

Cable Ladder, Cable Tray dan Cable Trunking, harus terbuat dari material Hot
Rolled Steel Sheet, minumum ketebalan 2,00 mm dan 1,6 mm untuk Cable
Tray dan Tranking serta diproses Standard Finishing dengan Hot Dipp
Galvanized, ketebalanpelapisan (coating) 80 micron.

Cable Ladder, Cable Tray dan Cable Trunking, harus dilengkapi dengan Flat
Wise Elbow, Outside Riser, Inside Riser, Hanger dan Bracket serta
perlengkapan lainnya.

f. Saluran Pengahantar dalam Bangunan

¾ Untuk instalasi penerangan di daerah tanpa menggunakan ceiling gantung


,saluran penghantar (conduit) ditanam dalam beton.

¾ Untuk instalasi penerangan yang menggunakan ceiling gantung saluran


penghantar (conduit) dipasang diatas plat lantai dengan tidak membebani
ceiling.

¾ Untuk instalasi saluran penghantar diluar bangunan dipergunakan pipa


PVC, sedangkan yang menyeberangi jalan harus menggunakan pipa GIP
dengan diameter 2x penampang kabel yang digunakan

¾ Setiap saluran kabel dalam bangunan dipergunakan pipa conduit minimum


5/8" diameternya. Setiap pencabangan ataupun pengambilan keluar harus
menggunakan junction box yang sesuai dan sambungan yang lebih dari
satu harus menggunakan terminal strip didalam junction box.

Junction box yang terlihat dipakai ex. Jerman, tutup blank plate stainless
steel, type "star point" MK, three star atau setara.

Ujung pipa kabel yang masuk dalam panel dan junction box harus
dilengkapi dengan socket/ lock nut, sehingga pipa tidak mudah tercabut
dari panel. Bila tidak ditentukan lain, maka setiap kabel yang berada
pada ketinggian muka lantai sampai dengan 2 m, harus dimasukkan
dalam pipa PVC dan pipa harus diklem ke bangunan pada setiap jarak
50 cm.

g. Pemasangan kabel dalam Tanah

¾ Kabel tegangan rendah harus ditanam minimal sedalam 80 cm.

¾ Kabel yang ditanam langsung dalam tanah harus dilindungi dengan bata
merah dan diberi pasir, ditanam minimal sedalam 80 cm.

¾ Untuk kabel yang melewati jalan raya ditanam sedalam 100 cm dan
dilapisi pipa galvanized.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 24


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

¾ Kabel-kabel yang menyeberang jalur solokan, dilindungi dengan pipa


galvanized atau pipa beton kabel harus berjarak tidak kurang dari 30 cm
dari pipa gas, air dan lain-lain.

¾ Galian untuk menempatkan kabel yang dipasang dalam tanah harus


bersih dari bahan-bahan yang dapat merusak isolasi kabel, seperti batu,
abu, kotoran bahan kimia dan lain sebagainya.

¾ Alas galian (lubang) dilapisi dengan pasir kali setebal 10 cm, kemudian
kabel diletakkan diatasnya diberi bata dan akhirnya ditutup dengan tanah
urug.

¾ Penyambungan kabel dalam tanah tidak diperkenankan secara langsung,


harus mempergunakan peralatan khusus untuk penyambungan kabel
dalam tanah.

¾ Penanaman dan penyambungan kabel harus diberikan marking yang jelas


pada jalur-jalur penanaman kabelnya.

¾ Agar memudahkan didalam pengoperasian, pengurutan kabel dan


menghindari kecelakaan akibat tergali/tercangkul.

PASAL 8 PENERANGAN DAN STOP KONTAK


Lampu Armature

8.1. Lampu / armature


a. Fixture lampu 2 X 36 watt dilengkapi dengan miror louver type M5
Tampa nicad maupun dengan nicad sesuai gambar.
b. Box tempat ballast, kapasitor, dudukan stater dan terminal block harus
cukup besar dan dibuat sedemikian rupa sehingga panas yang ditimbulkan
tidak mengganggu kelangsungan kerja dan unsur teknis komponen lampu
itu sendiri.
c. Ventilasi didalam box harus dibuat dengan sempurna, kabel-kabel dalam
box harus diberikan saluran atau klem-klem tersendiri, sehingga tidak
menempel pada ballast atau kapasitor.
d. Box terbuat dari plat baja tebal minimal 0,7 mm, dicat dasar tahan karat,
kemudian difinish dengan cat akhir dengan powder coating.
e. Ballast harus dari jenis “low loss Ballast” dan harus pula dipergunakan single
lamp ballast (satu balast untuk satu lampu florenscent 40 VA)
Ballast dari merk Phillips Jenis TBA.
Fitting dari merk vosloch/Philips.
Capasitor dari merk Phillips
Tabung TL dari merk Philips atau Osram type TLD 54 cool day light (warna
putih) dan TLD 33 Warm White (Warna kuning).

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 25


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

8.2. Fixture lampu TL1x36W dan TL1x18W, kap kristal untuk wasthafel +switch.

8.3. Fixture lampu TL2x36 Watt type V-Shave, dengan plat baja di cat dasar
tahan karat dan difinish dengan powder coating.

8.4. Fixture lampu dengan TL 1x36 watt type TKO (Surface mounted) Khusus
untuk lampu Inderect dengan sistem pemasangan dimiringkan, type lampu
yang dipakai type 33 atau warna kuning.

8.5. Fixture Lampu TL 2x36 Watt type TKI (Recessed Mounting) dengan kap
Kristal rata dengan plafon..

8.6. Fixture lampu dengan TL 1x 36 watt type TKO, khusus untuk tangga darurat
ditambahkan Batteray Nicad dengan Kap. Acrilic.

8.7. Fixture lampu dengan tulisan EXIT (harus ada penunjuk arah). TL 1x10 VA
type EXIT GREEN termasuk Batteray Nicad.

8.8. Fixture Lampu Down light, steel body, polished gilt aluminioum reflector,
polyamide cover dengan lampu PL 1x18 W.( (18 Watt) dengan diameter
dalam 150 mm.
Tampa Nicad maupun dengan Nicad batteray

8.9. Fixture Lampu Down light, steel body, polished golt aluminioum reflector,
polyamide cover dengan lampu PAR warna putih atau kuning 60 watt
dengan diameter dalam 175 cm.

8.10. Fixture Lampu Dound light Halogen 50 W, aluminium casting.

8.11. Down light type Tabung, steel body, polished gilt aluminioum reflector,
polyamide cover dengan lampu PL 1x18 W.( (20VA) dengan diameter dalam
150 mm. tinggi 205 mm, pemasangan outbow.

8.12. Lampu Taman/ Halaman.


a. Fitting lampu berada didalam pagar yang diberi kaca
b. Memakai lampu Softone 40 VA.
c. Berbentuk sesuai dengan gambar Arsitektur.

8.13. Lampu Sorot Gapura BTN.


a. Terbuat dari bahan plat dicat hitam.
b. Memakai lampu Spot Light 60 VA.
c. Berbentuk sesuai dengan gambar
d. Lampu taman buatan Artolite, Philips

8.14. Lampu Taman Kotak


d. Terbuat dari bahan tembaga dicat hitam dan berukir.
e. Memakai lampu SL 18 W (SL 25 VA)
f. Berbentuk sesuai dengan gambar
i. Tinggi tiang ± 1 m sesuai gambar .
Lampu taman buatan Artolite, Philips

8.15. Lampu Sorot Gedung.


a. Lampu dari jenis Metal Halide 1000 W menyorot Banguna gedung.
b. Rumah lampu dari jenis die cast aluminium

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 26


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

c. Type rumah dan lampu tahan air dan benturan sesuai dengan pasangan luar.
d. Lampu dapat digerakkan vertikal 180o.
e. Merk lampu dari Philips.
f. Dudukan lampu diatas Pos Jaga.

8.16. Stop Kontak Biasa


Stop kontak biasa yang dipakai adalah stop kontak satu phasa, rating 250 volt, 10
ampere, untuk pemasangan di dinding. Stop kontak yang dipakai Merk MK.
Clipsal, National dan Berker.

8.17. Saklar dinding


Saklar harus dari type untuk pemasangan rata dinding, type rocker dengan rating
250 volt, 10 ampere, singgle gang, double gang saklar hotel dan grid swith.
Saklar dinding dan grid switch.

8.18. Junction Box untuk Saklar dan Stop Kontak


a. Junction Box harus dari bahan metal dengan kedalaman tidak kurang dari 35
mm.
Kotak dari metal harus mempunyai terminal pentanahan.

b. Saklar atau Stop Kontak dinding terpasang pada junction box metal dengan
menggunakan baut, pemasangan dengan cakar yang mengambang tidak
diperbolehkan.

8.19. Kabel Instalasi


a. Pada umumnya kabel instalasi penerangan dan instalasi stop kontak harus
kabel inti tembaga dengan insulasi PVC, satu inti atau lebih (NYM). Kabel
harus mempunyai penampang minimal 2.5 mm2.

b. Kode Warna insulasi kabel harus mengikuti ketentuan PUIL sebagai berikut :
i. Fasa 1 : merah
ii. Fasa 2 : kuning
iii. Fasa 3 : hitam
iv. Netral : biru
v. Tanah (ground) : hijau-kuning

8.20. Pipa Instalasi Pelindung Kabel

a. Pipa instalasi pelindung kabel instalasi yang dipakai adalah pipa PVC khusus
listrik.
b. Pipa, elbow, socket, junction box, clamp dan accessories lainnya harus sesuai
yang satu dengan yang lainnya, yaitu tidak kurang dari 3/4" diameter.
c. Pipa flexible harus dipasang untuk melindungi kabel antara kotak sambung
(junction box) dan armature lampu.
Sedangkan pipa untuk instalasi penerangan dan stop kontak dengan pipa
PVC, khusus untuk listrik High Impact conduit-heavy gauge, minimum
diameter 20 mm.

PASAL 9 PERSYARATAN BAHAN / MATERIAL

Semua material yang disupply dan dipasang oleh Kontraktor harus baru dan material
tersebut harus cocok untuk dipasang didaerah tropis.Material-material harus dari produk

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 27


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

dengan kwalitas baik dan dari produksi yang terbaru. untuk material- material yang
disebutkan dibawah ini, maka Pemilik harus menjamin bahwa barang tersebut adalah
baik dan baru dengan jalan menunjukkan surat order pengiriman dari dealer/agen/pabrik.
a. Peralatan Panel : switch, circuitbreker, alat ukur dan kontaktor.
b. Peralatan Lampu : armature, bola lampu, ballast , kapasitas dan fitting.
c. Peralatan Instalasi : stop kontak, saklar, saklar- hotel dan Grid switch.

PASAL 10 PEKERJAAN PENANGKAL PETIR

10.1. Umum.
a. Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi penyediaan, pengujian dan perbaikan selama masa
pemeliharaan dari sistem penangkal petir yang lengkap sesuai spesifikasi
ini, serta pengurusan izin dari badan yang berwenang (Jawatan
Keselamatan Kerja).
i. Terminal Udara
ii. Penghantar
iii. Pentanahan
iv. Izin dari Instansi yang berwenang
v. Pekerjaan lain yang menunjang pekerjaan-pekerjaan diatas
b. Referensi
Pekerjaan harus dilakukan mengikuti standard dan peraturan yang berlaku
dari Jawatan Keselamatan Kerja atau standard/ peraturan yang dikeluarkan
dari pabrik.
c. Material
Material yang digunakan dalam sistem penangkal petir dalam keadaan baik
dan sesuai dengan yang dimaksudkan serta disetujui oleh Direksi
Lapangan. Daftar material, katalog dan shop drawing harus diserahkan
kepada Direksi Lapangan sebelum dilakukan pemasangan. Material atau
alat-alat yang tidak sesuai dengan spesifikasi ini akan ditolak.
d. Gambar-gambar kerja
Gambar-gambar kerja menunjukan secara umum tata letak peralatan dan
Instalasinya, penyesuaian harus dilakukan dilapangan, karena keadaan
sebenarnya seperti jarak-jarak dan ketinggian ditentukan oleh kondisi
lapangan.
e. Gambar-gambar sesuai pelaksanaan (As built drawing).
Kontraktor harus membuat catatan yang cermat dari penyesuaian-
penyesuaian di lapangan. Catatan-catatan tersebut harus dituangkan dalam
satu set gambar lengkap (kalkir) sebagai gambar-gambar sesuai
pelaksanaan (As built drawing). As built drawing harus diserahkan kepada
Direksi setelah pekerjaan ini selesai dilaksanakan.
f. Standard dan Peraturan.
Seluruh pekerjaan harus diselenggarakan mengikuti standard dan peraturan
yang berlaku. Disamping itu harus ditaati pula peraturan dan hukum
setempat yang ada kaitannya dengan pekerjaan ini.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 28


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

g. Bahan dan tenaga pelaksanan.


Bahan-bahan yang akan dipasang harus baru dan sesuai dengan yang
dimaksud. Contoh bahan, brosur dan gambar kerja (Shop drawing) harus
diserahkan kepada Direksi Lapangan 30 hari sebelum pekerjaan diatas
dilaksanakan.
10.2. Sistem Penangkal Petir yang dipakai adalah :
Type penangkap / Finial peredam petir adalah “Early Streamer Emission “
terpasang pada tiang penegak dengan klem dan baut sehingga terhubung
dengan kuat dan baik.
Komponen-komponen yang dipakai adalah sebagai berikut :
a. Heat Elektroda (Air Termination)
Sistem penangkal petir yang digunakan adalah dengan Heat Early Streamer
Emission, Ligthning Control yang ditempatkan pada titik tertentu yang
mampu mengamankan daerah yang dilindungi. Cara kerja penangkal petir
sistem ini adalah berdasarkan Corona Effect, yang mampu menimbulkan
ion-ion bebas ke awan, sehingga terbentuk medan elektrostatis yang
semakin kuat antara awan dan tanah. Dengan terbentuknya medan
elektrostatis ini, muatan awan petir dapat dinetralisir, sehingga sambaran
petir dapat di tangkap dalam radius perlindungan 100m dan
disalurkanmelalui pentanahan.

b. Saluran Penghantar (Down Conductor)


Penghantar untuk Sistem ini adalah menggunakan Triaxial atau Coaxial
Cable yang digunakan harus mampu menghilangkan induksi yang
disebabkan arus petir dan dapat menyalurkan dengan aman aliran arus petir
pada saat terjadi pelepasan muatan elektron. Ukuran penghantar Coaksial
Cable adalah 2x35 mm2.

c. Elektroda Pentanahan (Earth Elektroda)


Elektroda pentanahan berfungsi mengalirkan muatan listrik di atmosfir ke
dalam tanah. Elektroda pentanahan terbuat dari Earth Steel Copper Rod
yang ditanam secara vertikal kedalam tanah dengan diameter minimal 5/8".
Tahanan pentanahan yang harus dicapai adalah lebih kecil atau sama
dengan 2(dua) Ohm. Elektroda pentanahan dilengkapai dengan earth
enhancing compound untuk meningkatkan performance grounding yang
lebih baik.

d. Pentanahan.
Tempat elektroda pentanahan harus dibuatkan bak kontrol dari beton.
Sambungan antara elektroda dengan kabel coaxial harus dapat dilepas dan
dipasang kembali dengan sistem Cadweld, Sistem pentanahan dipasang /
diletakan sesuai dengan yang ditunjukan pada gambar.

e. Pemasangan/Pelaksanaan
Cara-cara pemasangan Penangkal Petir sistem ini harus sesuai dengan
petunjuk-petunjuk dan spesifikasi pabrik.

i. Batang Penangkal Petir dipasang pada atap bangunan atau sesuai


gambar rencana dengan memakai baut angker atau klem.
Pemasangan harus cukup kuat untuk menahan gaya-gaya mekanis
pada saat timbulnya sambaran petir.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 29


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

ii. Pemegang konduktor/klem harus terbuat dari bahan yang sama dengan
konduktor untuk mencegah terjadinya elektrolisa jika terkena air.
iii. Sambungan-sambungan :
1. Sambungan yang diperlukan haruslah menjamin kontak yang baik
dan tidak mudah terlepas.
2. Sambungan sedapat mungkin mengurangi kerugian-kerugian tipis
akibat adanya sambungan.
iv. Pelindung mekanis
Down konduktor harus dilindungi terhadap kerusakan mekanis dengan
pipa PVC type AW, seperti pada gambar rencana.

f. Pemeriksaan
Sistem Penangkal Petir akan diperiksa oleh Konsultan MK untuk
memastikan dipenuhinya spesifikasi ini.
Semua bagian dari instalasi ini harus diperiksa oleh Konsultan Pengawas
terlebih dahulu sebelum tertutup atau tersembunyi.
Setiap bagian yang tidak sesuai dengan syarat-syarat spesifikasi dan
gambar-gambar harus segera diganti, tanpa membebankan tambahan biaya
pada Owner.

10.3. Syarat-syarat pemasangan.


a. Seluruh pekerjaan konstruksi dan instalasi penangkal petir ini harus
dilakukan oleh orang yang benar-benar ahli dalam bidang pemasangan
Sistem Early Streamer Emission ini, yaitu dari main distributor Penangkal
Petir.
b. Pelaksana yang memasang instalasi ini harus mempunyai Surat Izin
Pemasangan dari Depnaker.

POWER HOUSE/ELECTRIC POWER GENERATION

PASAL 11 : DIESEL GENERATOR - SET

11.1 Generator - Set.


a. Lingkup Pekerjaan
i. Diesel generator-set, Silent Type (sebanyak 1 (satu) unit dengan
Kapasitas Standby minimal 400 KVA. lengkap dengan residential
silencer, alternator. Seluruh auxilary untuk keperluan automatic
starting, manual starting.
ii. Generator control panel dengan circuit breaker, automatic main
failure, controls, protections, indication, anounciator panel,
auxiliaries dan Run/Off/Auto Switch.
iii. Control System Panel pada engine lengkap dengan Insrumentation,
Controls, Shutdowns dengan Individual warning lamps, Alarms
dengan Individual Warning lamps dan Remote Signal / Contacts dari
Panel ( 4001 Series).
iv. DC power supply lengkap dengan charger untuk kontrol dan lain-lain.
v. Sistem pentanahan
Sistem pentanahan bagi titik netral dan badan peralatan yang terbuat
dari metal dihubungkan pada sistem pentanahan dengan tahanan
pentanahan maksimal 2 Ohm dan hal ini berlaku untuk seluruh
pentanahan pada power house.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 30


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

vi. Spring Mounting, penggantung, support, bak kontrol, kabel duct,


kabel rak, sparing dan lain-lain.
vii. Training bagi calon operator, as built drawing dan manual operation
book dalam bahasa Indonesia dan Inggris sebanyak 3 (tiga) set.
viii. Mengurus izin-izin / rekomendasi kepada Depnaker atau Badan yang
berwenang untuk pengoperasian Diesel Gen-Set
ix. Peralatan lengkap yang direkomendasikan (spare parts and tools)
untuk jangka waktu 2 (dua ) tahun operasi.
x. Testing, balancing dan commisioning, lengkap dengan bahan bakar
dalam tangki terisi penuh pada saat pekerjaan diesel genset diserah
terimakan pertama.
xi. Pekerjaan-pekerjaan lainnya yang tidak tercantum dalam
gambar-gambar rencana maupun persyaratan teknis, tetapi perlu
untuk menunjang pekerjaan-pekerjaan tersebut diatas, seperti
pengadaan dan pemasangan, pondasi pompa, pondasi tangki dan
peralatan bantu lainnya.

Kepada Kontraktor diminta dalam penawaran mereka (dimana telah


dilampirkan katalog, brosur dan sebagainya) untuk secara jelas
menunjukkan type, spesifikasi yang lengkap dan juga cara
pemasangan dari setiap bahan dan peralatan yang ditawarkan
termasuk garansi selama 1 (satu) tahun atau 2000 jam operasi.
11.2 Gambar-gambar Rencana
Gambar-gambar elektrikal menunjukkan secara umum tata letak dari
peralatan-peralatan seperti : Diesel Gen-set, transformator, panel-panel, tray
kabel dan lain-lain.
Penyesuaian harus dilakukan dilapangan karena keadaan sebenarnya dari
lokasi, jarak-jarak dan ketinggian ditentukan oleh kondisi lapangan.
11.3 Gambar-gambar Kerja (Shop Drawing)
Kontraktor harus membuat gambar-gambar kerja (shop drawings) yang
menunjukkan tata letak pemasangan yang lengkap, dimensi-dimensi peralatan,
detail-detail dan sebagainya.
Gambar-gambar kerja dan juga katalog, brosur dan type peralatan yang akan
dipasang harus diserahkan kepada MK untuk disetujui. Shop drawing harus
sudah diserahkan kepada Konsultan MK , 90 hari sebelum pemasangan.
11.4 Gambar-gambar sesuai pelaksanaan (asbuilt drawing)
Kontraktor harus membuat catatan yang cermat dari penyesuaian-penyesuaian
pelaksanaan pekerjaan dilapangan. Catatan-catatan tersebut harus dituangkan
dalam satu set lengkap gambar (kalkir) dan 5 (lima) set lengkap gambar
blue-print sebagai gambar-gambar sesuai pelaksanaan (as built drawing).
11.5 Standar dan Peraturan
a. Seluruh pekerjaan elektrikal termasuk perencanaan, pembuatan dan
pemasangan harus dilaksanakan mengikuti standard dalam PUIL 1987, SII
atau standard- standard International lainnya yang tidak berentangan
dengan PUIL 2000.
b. Seluruh pekerjaan pemipaan harus dilaksanakan mengikuti standard dan
peraturan - peraturan dari Pedoman Plumbing Indonesia dan Jawatan
Keselamatan Kerja (Depnaker).

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 31


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

c. Seluruh pekerjaan sipil/struktural harus dilaksanakan mengikuti standard


dan peraturan-peraturan dalam PBI.
Disamping itu peraturan-peraturan setempat yang ada hubungannya dengan
pekerjaan ini harus ditaati pula. Surat izin bekerja instalatir dari kelas yang
sesuai dengan pekerjaan ini harus dimiliki secara sah oleh Kontraktor. Satu
copy surat izin tersebut harus diserahkan kepada Konsultan Pengawas.
11.6 Bahan dan Tenaga Pelaksana
Semua bahan yang akan dipasang harus 100% baru dalam keadaan baik dan
sesuai dengan yang dimaksud. Kontraktor harus menempatkan dilapangan
secara full time seorang koordinator yang ahli dalam bidangnya, berpengalaman
dalam pekerjaan yang serupa dan dapat mewakili Kontraktor dengan predikat
baik.
Tenaga Pelaksana lainnya harus dipilih yang sudah berpengalaman dan sudah
biasa menangani pekerjaan instalasi diesel-genset dengan baik,aman dan rapi.
11.7 Syarat Pengujian (Test Conditions)
Kontraktor harus menyelenggarakan serangkaian pengujian sebagai salah satu
persyaratan yang harus dipenuhi untuk penyerahan pekerjaan (acceptance test
prosedure).
Kontraktor harus menyerahkan jadwal waktu kapan akan diselenggarakan dan
cara-cara pengujiannya kepada Konsultan MK.
Seluruh pengujian dilaksanakan oleh Kontraktor dan segala biayanya
ditanggung oleh Kontraktor,termasuk bila test harus dilakukan di Manufacturer
plant jika diperlukan.
Pengujian-pengujian tersebut meliputi :
a. Factory test ( Pengetesan dan Pengujian).
Sebelum Generator set dikirim ke Site Project, terlebih dahulu harus
dilakukan TEST di Work Shop sebagai berikut.
i. Pengetesan Beban dengan mengunakan Load Bank (resistance
bank load).

Step speed load test:


¾ 0% Ö 5 menit. ¾ 110% Ö 10 menit.
¾ 50% Ö 30 menit. ¾ 75% Ö 45 menit.
¾ 75% Ö 45 menit. ¾ 50% Ö 30 menit.
¾ 100% Ö 180 menit. ¾ 0% Ö 10 menit.

ii. Pengetesan SIMULASI


Engine Warning and Shutdown Messages.

A. Low oil pressure (warning, shutdown).


B. Low coolant temperature (warning).
C. High coolant temperature (warning, shuntdown).
D. Oil presure sender (warning, indicates a sender or wiring
failure in the oil presure monitoring system).
E. Engine temperature sender.
F. Fail to crank (shuntdown)
G. Overcrank (shuntdown)
H. Magnetic pick-up failure (shuntdown)
I. Over speed (shuntdown)
J. Emergency stop (shuntdown)

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 32


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

K. Hight alternator temperature alarm.


L. Ground fault alarm.

Warning and Shuntdown massages.


A. Overload.
B. Over Current.
C. Short Circuit.
D. High AC Voltage.
E. Low AC Voltage.
F. Reverse Power.
G. Under frequency.
H. Loss of Excitation.
I. Phasa Rotation (Anticifate fealure).

iii. Tingkat kebisingan suara diluar Genset type Bonnet & Sound proof)
pada jarak 3 meter harus diukur tidak lebih dari 70 dB.
(Pengukuran dilakukan pada malam hari).

b. Setelah Generator set terhubung ke Panel LVMDP, kontraktor wajib


melakukan test beban gedung secara keseluruhan selama 2x24 jam.

c. Seluruh biaya pengetesan ditanggung oleh kontraktor, setiap pengujian /


Test harus dibuatkan berita acaranya.
Pengujian pabrik dan pengujian lapangan tersebut diadakan oleh pabrik
pembuat dengan disaksikan oleh Perencana dan Konsultan Pengawas,
catatan-catatan hasil pengujian setelah disyahkan harus diserahkan bersama
hasil tets dan sertificate dari independent international survayor kepada
Konsultan Pengawas.
11.8 Garansi Pabrik (warranty)
Garansi pabrik harus berlaku untuk waktu selam 1 (satu) tahun dari mulai saat
penyerahan pertama, selama garansi pabrik bertanggung jawab untuk
penggantian atau perbaikan setiap cacat / kerusakan peralatan, komponen
maupun sistem, kegagalan yang disebabkan oleh kesalahan material,
kemampuan kerja tenaga pelaksana atau engineering adalah tanggung jawab
kontraktor.
11.9 Pendidikan dan latihan.
Sebelum menyerahkan kedua, Kontraktor harus telah mengadakan semacam
pendidikan dan latihan selama perioda tertentu kepada 3 orang calon operator
yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas.

Training tentang operasi dan perawatan tersebut harus lengkap dengan 5 (lima)
set copi buku Operating Maintenance, Repair Manual Book serta sampai
mendapatkan certificat resmi yang dikeluarkan oleh Manufacturer. Segala
sesuatunya atas biaya Kontraktor.
11.10 After Sales Service
Kontraktor harus melampirkan didalam penawarn, tentang daftar alamat di
Indonesia dari badan perwakilan dan workshop dari merk diesel genset yang
ditawarkan, serta jaminan bahwa workshop tersebut mampu memberikan jasa
purna jual (after sales service) terhadap type diesel genset yang ditawarkan.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 33


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

11.11 Uraian Sistem, Kontrol, Engine, Generator dan Peralatan


a. Data-data sistem
i. Rating : 400 KVA stand by (Silent type)
ii. Voltage : 400/230 AC, 4 kawat lengkap denagn
sistem pembumian yang tepat.
iii. Voltage regulation : maximum + 1% pada tegangan minimal.
iv. Phase voltage in : + 5% setiap phasa balance
v. Frequency : 50 Hz + 0% untuk segala kondisi beban
vi. Load power factor : antara 0,8 logging merupakan kesatuan
power factor
vii. Speed : 1.500 Rpm
viii. Over load capacity : 10% dari beban penuh selama 1(satu)
jam (harus dapat terpenuhi)
ix. Perlengkapan : Batteray Charger dan rak batteray.

Sistem tersebut diatas harus dapat dicapai untuk site kondisi sebagai berikut
ƒ Ambient temperatur : 35 derajat C.
ƒ Humidity : ± 80%
ƒ Sealevel : 5-10 meter di
Atas permukaan laut.

b. Mesin Diesel
i. Mesin diesel harus dapat mengeluarkan tenaga minimum secara
konstan untuk menggerakkan Generator dengan kapasitas daya
listrik output minimum 400 KVA standby output.

ii. Kecepatan normal Mesin Diesel adalah 1500 rpm, dan peralatan
pengontrolan putaran harus dipasang pada kontrol panel Genset
seperti Governor / Engine Speet Control type Elektronic dilengkapi
dengan elektronic speet otomatic fine ajustment.

iii. Mesin harus full comprenssion ignation 4 (empat) langkah / V type


multi silinder, sistem supplay bahan bakar, pelumas, pendingin
termasuk pompa bahan bakar, fan, radiator, pendingin udara
(external fan) serta peredam suara (silencer).

iv. Peralatan pengontrol putaran harus dapat menjaga perubahan


putaran dari beban nol ke beban penuh serta dari beban penuh
kebeban nol.

v. Diesel engine genset selain bekerja sebagai stanby duty power


supply juga harus mampu untuk bekerja secara Continue dengan
beban lebih ± 10 % dalam waktu 1 jam.

vi. System pendinginan mesin digunakan air dengan radiator


sedangkan pendinginan pelumas dengan mengunakan air yang
disirkulasikan dan dilengkapi dengan pengukur suhu.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 34


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

vii. Peralatan berikut ini harus sudah termasuk didalam paket Mesin
Diesel antara lain :
‰ Pengukur suhu minyak pelumas.
‰ Petunjuk suhu minyak pelumas.
‰ Pengatur suhu air pendingin.
‰ Batteray Charger.
‰ Kunci Stater.
‰ Alat pengukur batteray dan lampu penunjuk.

Sedangkan alat pengamanan :


Peralatan pengamanan yang harus dilengkapi Mesin Diesel.
‰ Lube oil low pressure cut-out.
‰ Lube oil higth pressure cut-out.
‰ Coolling water higth temperature cut-out.
‰ Over speed shunt-down.

c. Alternator ( Generator ).
i. Karakteristik
‰ Rated out put 400 KVA, Standby (minimal)
‰ 4 pole generator, out put voltage 230/400 volt, 3 phasa, 50 Hz.
‰ Brushles exiter
‰ Insulation class H
‰ Rasio interference filter
‰ Over voltage protection with adjustable time delay to avoid
nuisance tripping.

ii. Ketentuan-ketentuan Lain


‰ Generator harus dari type Self Ventilated Rotating Field dan
Stand-by type. Generator harus bisa menanggung beban secara
Stand-by pada factor kerja 0,80 dengan rating KW dari diesel
generator unit tersebut dan dapat melayani beban 10% lebih dari
gross KW rating, untuk selama 1 (satu) jam terus menerus, untuk
setiap perioda 12 jam pada tegangan normal.

Generator harus langsung digerakkan dari crank shaft mesin,


Generator harus di proteksi terhadap over load dan
kesalahan-kesalahan yang lebih kecil dari pada ketahanan
generator.
‰ Reaktansi Generator
Reaktansi sub transient dari generator tidak boleh lebih dari 25%.
Penggunaan reaktor dan resistor untuk mendapatkan reaktansi
yang ekivalent yang sama, tidak diperbolehkan
Pentanahan netral dari generator secara terpisah.
‰ Sistem Pengaturan Tegangan
Sistem diatas harus sudah termasuk static exiter voltage
regulator, termasuk juga alat-alat pelengkap dan alat-alat kontrol
dan wiring (SRCR).

Sistem ini dapat melayani dengan baik pada keadaan generator


beroperasi secara individu.

Sistem dari type Solid State dan mempunyai steady state


regulation 2% dari 0,8 logging ke factor kerja satu. Sistem ini

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 35


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

harus bekerja dengan baik pada keadaan hubungan singkat


lainnya yang masih dalam kapasitas generator.

‰ Peralatan semi konduktor


Pemilihan dan pemakaian dari peralatan semi konduktor yang
dipergunakan dalam generator set dan semua peralatan kontrol
harus sesuai dengan standard pabrik.

Rectifier harus mempunyai rating tidak kurang dari 1 - 1,5 kali


tegangan peak voltage dan arus yang diperhitungkan pada setiap
kondisi operasi dari generator.

d. Panel Generator Set termasuk didalamnya.


Lemari untuk Panel Board harus mempunyai ukuran yang proposional atau
bawaan genset seperti dipersyaratkan untuk Panel Board menurut
kebutuhan, sehingga untuk sejumlah dan ukuran kabel-kabel yang dipakai
tidak terlalu sesak atau bawaan genset.

i. Type Panel
Panel tegangan rendah harus tahan terhadap udara lembab dn panas
untuk pasangan dalam (indoor).
Seluruh komponen harus di-finish sesuai dengan kondisi tropis. Panel
adalah type tertutup (enclosed) dan free standing.

ii. Standard
Panel harus dibuat mengikuti syarat/standard dalam PUIL atau
standard-standard international lainnya (IEC, VDE/ DIN, BS, NFC,
NEMA, JIS).

iii. Karakteristik Panel


ƒ Tegangan kerja : 400 Volt
ƒ Tegangan tes : 3.000 Volt
ƒ Tegangan test impuls : 20.000 Volt
ƒ Frequency : 50 Hz
ƒ Arus nominal rel : 250 Amp.
ƒ Hubung singkat : 36 KA

e. Kontrol Panel
Kontrol panel yang dipasang berdiri diatas lantai dengan diberi pondasi serta
peralatan yang termasuk dalam panel sebagai berikut :

i. Pemutusan otomatic rangkaian alternator dilengkapi dengan thermal over


load dan short circuit release serta under voltage trip, braking capasity
dan rating amper.
ii. Volt meter dan selector swith.
iii. Amper meter 1 phasa 3 buah.
iv. Frekwensi meter (Hz).
v. Cos phi meter.
vi. Transformator arus 3 buah.
vii. Pilot lampu 3 buah.
viii. Operating hours meter.
ix. Saklar pengatur putaran.
x. Lampu pilat generator " ON - OFF ".
xi. System Bus-bar.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 36


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

xii. Unit pengisi batteray lengkap dengan alat bantunya.


xiii. Material bantu.

f. Cara kerja Control Panel Genset.


Pada prinsipnya Genset ini bekerja sebagai sumber daya listrik cadangan dan
harus dilengkapi reverse power relay pada sisi out goingnya karena akan
beroperasikan secara interlock dengan PLN.
Cara kerja sistem control adalah sebagai berikut :
Bekerja secara otomatis dari mulai star dan siap dibebani selambat-
lambatnya 5 s/d15 detik.

g. Pendidikan dan latihan.


Kepada 3 orang yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas tentang operasi dan
perawatan lengkap dengan 5 (lima) set copi buku Operating Maintenance,
Repair Manual Book serta sampai mendapatkan certificat resmi yang
dikeluarkan oleh Manufacturer. Segala sesuatunya atas biaya Kontraktor.

h. Spare Part dan Tools


Suku cadang untuk operasi sampai 2.000 jam, bagi parts yang perlu sering
diganti sesuai anjuran pabrik.
Spare parts dan tools minimal antara lain sebagai berikut :
i. 2 (dua) sets standard tools
ii. Standard spare part (recommended oleh pabrik selama 2.000 jam
operasi)

PASAL 12 : INSTALASI SISTEM BAHAN BAKAR GENERATOR SET

12.1 Umum

a. Pekerjaan-pekerjaan yang tercakup dalam bidang keahlian ini meliputi :


menyediakan seluruh pekerjaan, material, perlengkapan, peralatan dan
melaksanakan seluruh pekerjaan sistem penyimpanan dan pemipaan
bahan bakar, sehingga dapat beroperasi secara benar dan sempurna.

b. Serta melaksanakan pengujian/testing untuk mengetahui sistem bekerja


secara sempurna.

c. Gambar-gambar dan spesifikasi adalah merupakan bagian yang saling


melengkapi dan sesuatu yang tercantum didalam gambar dan spesifikasi
bersifat mengikat.

d. Kontraktor harus menyerahkan shop drawing untuk disetujui perencana.

e. Kontraktor harus mempunyai surat dukungan teknis dari pabrik.

f. Kontraktor harus mendapat surat jaminan ketersediaan spare part minimal


5 tahun.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 37


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

12.2 Bidang Pekerjaan yang dikerjakan

Penyediaan dan pemasangan tangki penyimpanan bahan bakar, (main tank)


yang dilengkapi dengan pipa-pipa :

i. Pengisi dari mobil supply bahan bakar, pipa dilengkapi dengan flow oil
meter.
ii. Pengisian ke tangki harian.
iii. Pipa over flow dari tangki harian.
iv. Pipa drain main tank yang dilengkapi dengan strainer
v. dan gate valve.
vi. Pipa vent.
vii. Fuel gauge
viii. Penyediaan dan pemasangan tangki harian, support tangki harian dan
dilengkapi dengan gelas pengukur, lubang tempat pembersih dan
pipa-pipa :

1. Pengisi dari main tank


2. Pipa over flow
3. Pipa drain yang dilengkapi dengan gate valve
4. Pipa pengisian bahan bakar ke diesel
5. Pipa over flow dari diesel
6. Pipa vent

ix. Penyediaan dan pemasangan gate valve dan chek valve

x. Penyediaan dan pemasangan pipa dan katup untuk pengukuran dengan


batang pengukur, berikut batang pengukur yang terbuat dari tembaga
atau kuningan.

xi. Penyediaan pompa elektrik dan pompa tangan untuk pengisian bahan
bakar ke tangki harian.

xii. Penyediaan bak kontrol untuk pipa-pipa pengisian dan vent.

xiii. Penyediaan bak kontrol untuk lubang pipa pengukuran bahan bakar.

xiv. Penyediaan bak kontrol untuk suatu saat jika diperlukan untuk membuka
penutup main tank.

12.3 Teknik Instalasi


a. Umum
Semua pipa yang menyambung pada main tank atau tangki harian harus
melalui socket yang berulir dan dilas dengan sempurna pada dinding
tangki.
Penyambungan socket dengan pipa harus di seal tape dengan sempurna
tanpa adanya kebocoran sedikitpun.
b. Pipa-pipa penghubung dari tangki harian ke main tank yang ditanam harus
dibersihkan dengan ampelas besi, kemudian di flincote dan dibungkus
memakai karung.

c. Sedangkan pipa-pipa yang dipasang diatas permukaan, harus dibersihkan


dahulu dengan ampelas besi, lalu dicat dengan cat meni besi, kemudian
dicat lagi dengan cat aluminium (bronze).

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 38


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

d. Semua bak kontrol harus dibuat lengkap dengan penutup yang dapat
dibuka guna pengontrolan.
e. Tangki harian maupun main tank harus dilengkapi dengan pipa ventilasi,
pipa drain dan main hole.
f. Tangki bahan bakar harian include didalam genset Silent Type.
g. Tangki bahan bakar main tank terbuat dari besi plat 8 mm, yang diberi
penulangan dengan besi siku 120x120x12mm.
Cara pengerjaannya sama seperti cara pengerjaan tangki harian.
Kapasitas tanki bulanan (main tank) 4000 liter.
Main Tank selesai dilas dibersihkan dengan memakai sikat kawat,
kemudian dibersihkan, lalu dicat dengan cat menie besi setelah kering lalu
dicat lagi dengan cat aluminium.
h. Khusus untuk Main tank, karena diletakkan di luar bangunan, sehingga
diatasnya harus dibuatkan lubang diameter 1 1/2" dan dipasang potongan
pipa sepanjang ± 0,5 m, kemudian dilas ke dinding tangki tersebut dan
bagian atas dari pipa diberi tutup (plug) yang dapat dibuka pada waktu
akan dimasukkan batang pengukur bahan bakar.
i. Tangki harian harus dipasang Float valve yang akan mengontrol motor
pompa pengisian bahan bakar.
j. untuk Main Tank harus diberi pipa penguras (drain).
Untuk pipa penguras main tank harus dihubungkan dengan gear pump
(pompa minyak) yang dapat menyedot keseluruhan minyak dari Main
tank.
Pipa penguras sebelum dipasang di gear pump harus melalui strainer dan
gate valve.
k. Pengisian bahan bakar dari main tank ke tangki harian dengan gear pump
dan di back up dengan manual hand pump.
l. Semua instalasi pipa bahan bakar harus ditest dengan dua kali daya
kerjanya.
m. Tangki harian dan main tank harus ditest dengan jaminan dari Kontraktor.

n. Tangki harian harus dilengkapi level switch dengan deteksi elektroda.

12.4 Peralatan Sistem Bahan Bakar

a. Plat tangki bahan bakar main tank terbuat dari besi plat dengan ketebalan
8 mm. Kapasitas : 5000 liter.
b. Gate valve dan check valve
Motor pompa minyak/gear pump untuk motor pompa pengisian dan untuk
motor pengurasan :
Motor :
i. Merk : AEG atau setara
ii. Daya : disesuaikan kebutuhan, minimal 1,5 HP
iii. Putaran : ± 1.500 rpm
iv. Tegangan : 220 V
v. Frequency : 50 Hz
vi. Kapasitas : Disesuaikan kebutuhan minimal 30 l/menit
viii. Total head : Disesuaikan kebutuhan minimal 12 m

a. Pipa :
Pipa untuk bahan bakar dari jenis black steel, medium class,
ukuran-ukuran pipa disesuaikan dengan gambar perencanaan.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 39


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

PASAL 13 : UNDER FLOOR DUCT DAN FLOOR OUTLET.

13.1 Spesifikasi Teknis.

a. Pekerjaan Underfloor duct mengunakan Chanel PVC berikut Fixing Clip


yang terdiri dari 3 kompartemen, dengan dimensi minimum 3x75mm dan
lebar maximum 75 mm.
b. Intersection Box berisi 3 bh stop kontak dengan minimal 2 lobang kosong
untuk kabel Telepon dan kabel data.
c. Box basenya pregalvanised stell, untuk pemakaian sreed yang ditutupi
dengan keramic.
Frame : die-cast aluminium.
13.2 Instalasi.
b. Instalasi under floor duct dan outletnya harus mengikuti petunjuk pabrik
pembuatnya.
c. Sebelum memasang Pemborong harus memastikan tebal sreed diatas
lantai tersebut sehingga duct dan Outlet dapat terpasang dengan baik dan
kuat.
d. Duct dan Outlet harus lebih mudah dimasuki kabel instalasi , Telepon dan
Data jika ada penambahan maupun penggantian instalasi dikemudian hari.
13.3 Pengujian.
i. Under floor Duct dan Outlet yang dipasang harus diuji kekuatan
pemasangannya.
ii. Instalasi floor duct dan Outlet yang dipasang harus diuji kekuatan
penyambungannya.

PASAL 14. PEKERJAAN ELEKTRONIKA


14.1 U m u m.
a. Pekerjaan sistem Electronic meliputi pengadaan semua bahan, peralatan
dan tenaga kerja, pemasangan, pengujian, perbaikan selama masa
pemeliharaan dan training bagi calon operator, sehingga seluruh
sistem-sistem electronic seperti Telepon. Sitem Fire Alarm. Sound Sistem,
CCTV dapat beroperasi dengan sempurna.
b. Peralatan ini harus mendapat surat dukungan teknis dari pabrik
pembuatan.
c. Surat Jaminan ketersediaan spare part minimal 5 tahun.
d. Sertiicate of original komponen
14.2 Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan Sistem Elektronic :

14.3 Pengadaan, pemasangan dan penyambungan Medium distribution panel (MDF)


serta Box panel pada setiap lantai atau lemari kontrol untuk peralatan utama
untuk seluruh sistem Elektronic .

14.4 Pengadaan, pemasangan dan penyambungan kabel seluruh sistem Elektronic,


mengunakan kabel yang sesuai dengan gambar rencana.

14.5 Pengadaan, pemasangan dan penyambungan perangkat kontrol, dan perangkat


informasi sesuai dengan gambar rencana untuk seluruh sistem elektronic.

14.6 Pengadaan, pemasangan dan penyambungan terminal-terminal box kotak-kotak


sambung pada keseluruhan lantai sesuai dengan gambar rencana.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 40


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

14.7 Pengadaan, pemasangan dan penyambungan sistem pentanahan tegangan DC


lengkap dengan Junction Box. Box kontrol, Elektroda pembumian dan
accessories lainnya.

14.8 Pengadaan, pemasangan pekerjaan lainnya yang menunjang elektronic ini dapat
beroperasi dengan baik ( seperti pekerjaan Connection Cable, kabel rack, support
equitment dan accesories lainnya).

15 Standard dan Referensi

Standard dan Referensi yang digunakan disini adalah sesuai dengan standard.
15.1 Peraturan Pemerintah/Pemerintah Daerah tentang pemasangan Instalasi
Komunikasi dalam Gedung.
15.2 Peraturan PT. TELKOM tentang syarat-syarat penyambungan Telepon.
15.3 Peraturan Pemerintah/Pemerintah Daerah tentang Pemasangan Sistem Deteksi
dan Alarm Kebakaran dalam Gedung.
15.4 Peraturan Departemen Pekerjaan Umum SKBI - 3.4.53.1987 UDC : 699.81 :
614.84 tentang pemasangan sistem Deteksi dan Alarm Kebakaran untuk
Pencegahan Bahaya Kebakaran pada Bangunan Rumah dan Gedung.
15.5 Peraturan pemerintah/Pemerintah Daerah tentang pemasangan Instalasi Sound
System dalam Gedung.
Juga dijadikan standard pegangan antara lain :
¾ Standard CCITT.
¾ Standard NF.PA
¾ Standard yang dikeluarkan oleh pabrik

16 Pengujian dan Pemeriksaan.


Kontraktor harus melakukan semua pengujian untuk mendemonstrasikan bahwa
bekerjanya seluruh pekerjaan elektronik telah selesai dipasang, memang
benar-benar telah memenuhi persyaratan ini.

Kontraktor harus menyediakan, atas tanggungan sendiri, semua peralatan dan


personil yang perlu untuk melakukan percobaan.

17 G a r a n s i.
Semua pekerjaan, bahan dan perlengkapan harus digaransikan selama 12 (dua
belas) bulan. Semua perlengkapan, bahan dan pekerjaan yang tidak baik harus
secepatnya diganti atau diperbaiki oleh Kontraktor, tampa biaya tambahan dengan
material merk / type yang sama.

PASAL 15. PEKERJAAN INSTALASI TELEPON

15.1 Lingkup Pekerjaan.


Yang dicakup dalam lingkup pekerjaan instalasi telpon ini, antara lain :
a. Pengadaan serta pemasangan Central PABX minimal 110 ports
perlengkapan-perlengkapannya yaitu : Load acid Battery 48/24V/70AH,
Rectifier, distribution frame, Attendent Consile AC 4 + Handset, Modem
Remote maintenance, Wams Module (Interface ke LAN untuk Existing
Maintenant Terminal)
b. Pengadaan serta pemasangan sistem saluran-saluran pesawat cabang.
c. Pengadaan serta pemasangan saluran penghubung kejaringan saluran
langganan PT. Telkom.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 41


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

d. Mengadakan tes/triel-run penyeluruh, sehingga sistem telepon tersebut


dapat berfungsi dengan tepat dan benar.
e. Mengurus izin dan pengujian penyambungan sistem telepon tersebut
dengan PT. Telkom sebanyak 10 line.
f. Menyelenggarakan pemeliharaan sistem, termasuk penyediaan
spare-parts, selama sekurang-kurangnya 12 (dua belas) bulan.
g. Grounding sistem untuk TB-T, serta grounding sistem untuk PABX itu
sendiri.
h. Semua peralatan telepon harus satu merk dengan pesawatnya.
i. Kontraktor harus melampirkan surat dukungan teknis dari Agen/Distributor.
j. Surat jaminan ketersediaan spare part minimal 5 tahun.

15.2 Syarat-syarat Pelaksanaan.


a. Kontraktor harus menyakinkan pemberi tugas, bahwa pekerjaan
dilaksanakan oleh tenaga - tenaga yang berpengalaman dan mengikuti
syarat-syarat PT.TELKOM.
b. Kontraktor harus menjamin bahwa pemasangan akan disahkan oleh
PT.TELKOM sehingga penyambungan saluran dari perumtel sampai
dibangunan tidak menemui kesulitan baik prosedur teknis maupun non
teknis.
c. Selama pemasangan instalasi kontraktor harus menempatkan seorang
tenaga ahli yang mengawasi pelaksanaan.
d. Kontraktor harus menganti kembali material-material yang rusak/cacat
sehingga syarat phisik dengan baik dapat dipenuhi.
e. Kontraktor harus membersihkan kembali sisa pekerjaan berupa potongan
kayu, kabel, metal, bekas bobokan baik pada tembok/ beton maupun pada
lantai, serta memperbaiki finishing seperti keadaan semula.
f. Kontraktor harus mengadakan testing dan start-up dimana segala
keperluan untuk ini adalah tanggung jawab dari Kontraktor.

15.3 Standar dan Peraturan.


a. UU No.32 tahun 1999 tentang komunikasi dan PP No.52/2000 Tentang
Telekomunikasi Indonesia.
b. Standar National Indonesia, pedoman teknik dan rekomendasi dari
instalasi yang berwenang mengenai instalasi Telekomunikasi.
c. Standar NEC.
d. Standar dan peraturan Direktorat Jendral Telekomunikasi.

15.4 Manual, Spare-part dan Instruksi


Sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sebelum proyek diserahkan kepada pemilik,
kontraktor wajib menyerahkan buku-buku manual, keterangan spare-part serta
instruksi yang dianggap perlu terhadap semua peralatan yang terpasang.

15.5 Built in Insert.


Kontraktor harus menyediakan semua inser serta peralatan- peralatan tambahan
lain yang dibutuhkan, yang ditanam dalam beton maupun cara pemasangan
lainnya.

16 Finishing
Semua material yang dipasang harus sudah difinishing setelah terpasang adalah
disyaratkan dan ini mencakup segala perbaikan pada material tersebut, maupun
pekerjaan lainnya sebagai akibat pemasangan instalasi, termasuk didalamnya
perbaikan, pengecetan kembali,pembersihan, dan lain-lain.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 42


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

17 P A B X.
17.4 Kapasitas PABX sebanyak 110 ports, untuk 16 port melayani Analog trunk
line DTT, 100 port extention analog dan 8 port extention digital.

17.5 Type PABX.

i. PABX yang akan dipasang serta perlengkapan harus telah


mendapat sertifikat dari PT. TELKOM.
ii. PABX harus mampu bekerja dengan baik di daerah trofis dengan
temperatur keliling 40oC, bagian switching haruslah dari type yang
dapat bekerja cepat ± 6ms, dan tidak menimbulkan bunyi.

iii. PABX harus bekerja secara "fully elektronic Switching".

iv. PABX juga meliputi :

1. PABX yang akan dipasang adalah PABX dengan sistem


Swicthing yang Full digital PCM System.

2. Semua bahan dan peralatan yang ditawarkan harus


bermutu tinggi serta mempunyai kemampuan untuk
dipasang pada daerah cuaca tropis.

Semua peralatan harus dapat bekerja tak terbatas pada


suhu keliling 30oC dan kelembaban relatif dapat mencapai
80 %.

3. PABX harus mempunyai High Traffic Capasity non blocking


system:

ƒ Technologi : Fully digita "Storage Program Control".


ƒ Switching :
− Time Division Multipleplexing : PCM digital
− Square
− Single Channel Cofider
− Voice Storage
− Control Storage

ƒ Transmisi data : RS 232 C asynchonous.75 s/d


19.200 bps. (voice + data simultan)

ƒ Power :
− Tegangan 220 / 240 V, 50 Hz.
− Rectifier / Charger 24 Vdc harus mampu untuk
40 A.
4. Batteray 24 Vdc untuk 8 jam dan harus mampu untuk 200
Ah.
ƒ Kondisi Kerja :
− Temperatur : 5 - 40 C
− Humidity : 20 - 80 %.

ƒ PABX harus dalam konstruksi modular. Semua


modul harus dipasang, diganti dan dilayani dengan

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 43


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

mudah. Pengantian Modul harus dapat dilakukan


oleh satu orang dalam waktu yang singkat.

ƒ Hubungan antara modul-modul dan antara unit- unit


yang besar harus dengan sistem Plug - in.

ƒ Penyambungan jalur-jalur pembicaraan harus


bekerja secara individual tanpa adanya alat-
alat mekanis.

ƒ PABX harus mempunyai 1 buah CPU (Central


Processing Unit ), sebuah CPU sebagai "operational
Computer".

Seluruh peralatan harus dibuat dalam cabinet-


cabinet tertutup yang kedap debu.

v. Spesifikasi Teknis Terdiri.

PABX
ƒ Kapasitas port : minimal 150
ƒ Jumlah port per slot/card : 24
ƒ Kompalibitas dengan modul 16 port : bisa
ƒ Kompatibilitas dengan modul 24 port : cisa
ƒ Kapasitas trunk analog / card : 24 port
ƒ Kapasitas trunk digital : 8 port per card
ƒ Kapasitas extension analog : 24,16
ƒ Kapasitas extension digital :8
ƒ Jangkauan extention
ƒ Analog : 20.000 m
ƒ Digital : 1000 m
ƒ Console Operator : 800 m
ƒ Pemograman: ada
ƒ Penyimpangan Cadangan : Magnetic opticard disk
ƒ Sistem Operasi : Unix
ƒ Sistem Pengendali : Store Programe mab
Controller
ƒ Switching Network : PCMTDM bykebps
ƒ Tehnologi Signaling : DTMF,Dial
pulse.Codes Digital
ƒ Tehnologi pengkondisian : Digital a-low
ƒ ISDN Pra trunk : Bisa
ƒ DID Merk : Bisa
ƒ Komunikasi data : Bisa

Aplikasi Sistem
ƒ Voice Mail : Bisa
ƒ Fax server : Bisa
ƒ Aoutomatic call distribution : Bisa
ƒ Multi Tennant : Bisa
ƒ Call charge Camputing : Bisa
ƒ Video Comfetence : Bisa
ƒ AFD : Bisa

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 44


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

ƒ Auto Attendant : Bisa


ƒ Conference : Bisa, 3- 8 peserta
ƒ Central Speed Dialiny : Bisa
ƒ Class of service : Bisa
ƒ Nighat Service : Bisa

Fasilitas di ex tension
ƒ Call transfer : Bisa
ƒ Call Back : Bisa
ƒ Call waiting/ second call : Bisa
ƒ Call pic-up : Bisa
ƒ Cal Hold : Bisa
ƒ Call Forwading/division : Bisa

vi. Power Supply & Switching.

1. Harus dipasang suatu sistem power supply untuk telepon


yang terdiri dari :
ƒ Jala-jala listrik 220 V AC ± 10%, 50 Hz.
ƒ 1(satu) rectifier
ƒ 1(satu) unit accumulator batteray dari 24/48 Vdc.
2. Dalam keadaan normal PABX harus dapat bekerja dengan
sumber daya utama, yakni dari jala-jala listrik 220/380 V, 50
Hz.
3. Battery plan harus dapat otomatis langsung menampung
operasi PABX dan Switchboard yang bersangkutan paling
sedikit selama 8 jam waktu kegagalan sumber utama.
Battery plan harus bekerja atas dasar " full Load " dengan
seluruh beban ditanggung oleh battery charger.
4. Peralatan swicthing harus dilengkapi dengan alarm untuk
menunjukkan adanya kerusakan pada switch, power,
ringing dan tone generator, serta abnormal dan subnormal
exchange voltage.
5. Hubungan dari Batery ke PABX harus melalui sebuah
sekring induk.
6. Harus disiapkan satu combination distribution frame (CDF
atau MDF) untuk terminasi semua kabel yang memasuki
ruangan switching.
7. Pesawat Telepon
Pesawat telepon yang dipakai harus dengan sistem push
button dialing, serta dapat bekerja secara normal pada
jaringan lokal PT. Telkom.
Type pesawat telepon adalah :
8. Type meja dengan message waiting lamp.
9. Digital extention lengkap dengan LCD dispalay alpha
numeric minimal 24 charakter dengan instalasi
mengunakan 1 pair cable (2 kawat), tampa tambahanpower
supplay digital extention minimal harus dipasang pada
ruangan-ruangan sebagai berikut : Ruang Pimpinan,
Ruang Kabag.
10. Analog Extension lengkap dengan mute key
11. Pemasangan.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 45


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

12. Kabel yang keluar dari MDF ke TB-T sampai ke pesawat


dengan jumlah pair seperti tertera pada gambar, dari kabel
berisolasi dengan PVC dengan pipa pelindung statis
(sesuai dengan ketentuan VDE 0815 atau PT.TELKOM
K.9-1-011).
Sedangkan untuk kabel diluar bangunan mengunakan kabel
tanah. Seluruh instalasi telepon dalam conduit PVC dan
setiap pencabangan harus dilakukan dalam junction box
dari PVC.
13. Kabel-kabel dari TB-T kesetiap outlet telepon mengunakan
conduit PVC yang ditata dibawah plat lantaidan dinding
memakai kabel ITC.
Pada pemasangan Kontraktor harus menyesuaikan letak
conduit tersebut dengan gambar instalasi, serta dilengkapi
dengan junction box dan accessories lain sekalipun dalam
gambar tidak dinyatakan dengan jelas.
ƒ Segala syarat dan cara pemasangan outlet telepon
dan penginstalasian menjadi tanggungan
Kontraktor.
ƒ Instalasi yang terpasang pada plat lantai atau
ditempat lain secara exposed harus dilapisi dengan
cat dasar dan cat dasar dan cat akhir, yang
warnanya akan ditentukan kemudian oleh Direksi
Lapangan.
ƒ Kotak TB-T dan MDF harus terbuat dari bahan plat
besi dengan ketebalan minimum 1,5 mm dengan
difinished dengan cat dasar dan cat akhir,. dengan
warna ditentukan kemudian.
ƒ Semua TB-T dan MDF harus dilengkapi dengan
kunci "Master Key Type"
vii. Komputer buat Telephone System
1. Intel Pentium IV Processor 400 MHz Up gradable to Intel
Pentium Core 2.
2. Prosessor 550 Hz
3. 64 HB SDRAM expandable to 384 MB
4. 3,5” , 1.44 MB Floppy drive
5. 6,4 GB Ultra DMA HDD
6. ATI Xpert 8 MB AGP
7. 40 x CD Room
8. V 90, 50 k Fax / Modem
9. 15” Monitor With Mounted Streo Speaker
10. USB Magig Key Board, USB Mouse
11. Year 2000 Compliant
12. Pre Londesd Microsoft, Windows 98
13. Aspire time niacline soft ware
14. Entertaimen Software
viii. Printer
ix. Persyaratan bahan / material
1. Semua material yang disupplay dan dipasang oleh
Kontraktor harus baru dan material tersebut khusus untuk
pemasangan didaerah trofis, serta sebelum pemasangan
harus mendapat persetujuan dari Direksi Lapangan.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 46


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

2. Kontraktor harus bersedia mengganti material yang tidak


disetujui karena menyimpang dari spesifikasi tanpa biaya
extra.

PASAL 16. URAIAN TEKNIS SISTEM FIRE ALARM.

16.1. Umum

Pengertian sistem Fire Alarm disini adalah sistem deteksi awal terjadinya
kebakaran yang akan memberikan indikasi secara audio maupun visual, dari
mana kebakaran itu berasal, sehingga dapat diambil tindakan pengamanan sedini
mungkin untuk memadamkan kebakaran.

Fire alarm merupakan suatu kesatuan sistem yang dikontrol dari peralatan sistem
kontrol.

16.2. Lingkup Pekerjaan.

Meliputi pengadaan bahan, peralatan, pemasangan, penyambungan, pengujian


dan pemeliharaan, izin-izin tenaga teknis dan tenaga ahli.

Dalam lingkup termasuk seluruh pekerjaan yang tertera didalam gambar dan
spesifikasi teknis, maupun tambahan- tambahan lainnya, sehingga sistem siap
dioperasikan dan dapat beroperasi secara baik.

Pekerjaan tersebut terdiri dari pengadaan dan pemasangan :

a. Pengadaan dan pemasangan satu sistem master control fire alarm ( Semi
Addressable ) dengan annuciator, batteray dan charger, Rectifier,
grounding dan Accesories.
b. Pengadaan dan pemasangan Central Fire Alarm (MCFA) Semi
Addressible lengkap dengan indikasi lokasi, display, LED, tombol set dan
reset, alarm bell ,
c. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan kontrol untuk Pressurized
Fan, Flow Swith, Panel LVMDP.
Pengadaan dan pemasangan termination box fire alarm.
d. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan berbagai jenis detector,
manual break glass, BEL Indicating lamp, auxiliaria contact dan relay serta
lampu indicator setiap pintu kamar.
e. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan berbagai jenis kabel utama
dan kabel distribusi.
f. Pengadaan testing dan commissioning.
g. Pekerjaan-pekerjaan lainnya yang menunjang sistem ini agar dapat
beroperasi dengan baik.

16.3. Standard dan Peraturan Instalasi


a. Peraturan umum dinas pemadam kebakaran.
b. Peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh departement atau lembaga
Pemerintah yang berwenang dan sudah diakui penggunaannya.
c. Standard NE.FA.
d. Instalasi kabel peraturan umum instalasi listrik PUIL 1987
e. Spesifikasi teknis dari peralatan yang dipergunakan.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 47


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

16.4. Sistem Operasi


a. Master control panel dan central announciator panel yang terpasang wall
mounted dimana setiap kejadian kebakaran pada setiap detector /
ruangan dapat diketahui melalui tanda lampu pada lokasi yang
bersangkutan dan bunyi bell pada control panel, lampu dan Bell dapat
dipadamkan setelah menahan reset dan diset kembali.
b. Disamping itu pengecekan Loop dapat dilakukan dari kontrol panel secara
manual juga berusaha pada line dapat diketahui langsung dari kontrol
panel dengan tanda lampu dan bell dimana lampu baru dapat dimatikan
bilamana kerusakan telah diperbaiki.
c. Tiap area dilengkapi dengan manual break glass push button yang
dikerjakan secara manual bilamana ditekan dan dilaksanakan apabila
detektor belum bekerja dengan menekan tombol glass push button, akan
membunyikan bell alarm baik untuk lantai tersebut maupun bell dikontrol
panel (apabila pada lantai yang bersangkutan terdapat bell alarm ).

16.5. Karakteristik Peralatan.


a. Master Control Fire Alarm

Panel kontrol utama ini harus jenis addressable yang terdiri dari CPU
Mikroprosessor, PSU dan Analog Ring Loop Module. CPU dapat
berhubungan dengan peralatan – peralatan kontrol berikut ini untuk
membentuk sebuah sistem yang kompak: modul – modul ( seperti zone
modul, signal modul dan kontrol modul ) fire alarm, printer, annunciator
dan peralatan kontrol lainnya.
MCFA harus memiliki fungsi – fungsi berikut ini:
¾ Supervisi terhadap seluruh zone modul dan signal modul baik dari
sisi kabel putus (open circuit) maupun kabel hubung singkat (short
circuit)
¾ Mendeteksi detektor yang aktif dan menampilkan lokasi dari kondisi
alarm tersebut
¾ Mengoperasikan secara manual (ON/OFF) dari masing – masing
alamat modul dan detektor yang telah diprogram
¾ Tampilan pada panel harus menggunakan Liquid Crystal Display
Alphanumerik dan LED indikator dengan kode warna yang berbeda
serta tombol – tombol operasi untuk mengontrol sistem fire alarm
b. Ketentuan Bahan & Peralatan

1. Multisensor Detector ( Addressable ) - Optional

Nominal Voltage : 19 VDC


Ambient Temperature : -20 s/d +72 °C
Alarm Indicator : Red Light LED
Optical Angle : 70° & 140°
Alarm Temperature : 5 °C/min
Mounting Type : Flush/Surface

2. Optical Smoke Detector ( Conventional )

Nominal Voltage : 9 VDC


Ambient Temperature : -20 s/d +72 °C
Alarm Indicator : Red Light LED
Optical Angle : 140°

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 48


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

Mounting Type : Flush/ Surface

3. Rate of Rise Heat Detector (Conventional)

Nominal Voltage : 9 VDC


Ambient Temperature : -20 s/d +72 °C
Alarm Indicator : Red Light LED
Alarm Temperature : 5 °C/min
Sensor : Thermistor Type
Mounting Type : Flush/Surface

4. Fixed Heat Detector (Conventional )

Nominal Voltage : 9 VDC


Ambient Temperature : -20 s/d +72 °C
Alarm Indicator : Red Light LED
Sensor : Thermistor Type
Alarm Temperature : 58 ± 4 °C
Mounting Type : Flush/surface

5. Manual Call Point (Conventional )

MCP Type : Break Glass


Alarm Resistor : 1.5 KΩ
Alarm Indicator : Red Light LED
Mounting Type : Surface/Surface

6. Alarm Bell

Nominal Voltage : 12 / 24 VDC


Sound Level : > 90 dB at 1 m
Gong Diameter : 6 inch.
Housing Colour : Red
Mounting Type : Surface/ Surface

7. Alarm Lamp

Nominal Voltage : 9 VDC


Flashing Frequency : < 1 Hz
Housing Colour : Red
Mounting Type : Surface/ Surface

8. Zone Module / Transponder 4in/2out

Rated Voltage : 19 VDC


Current Consumption : < 350 μA
End Of Line : 3.9 KΩ

9. Zone Module / Transponder 12 Relay

Remote Voltage :12Vor24V (monitored)


Relay contact : NC / NO

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 49


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

10 Battery dan Automatic Battery Charger.


¾ Battery dari jenis maintenance free (battery nicad untuk
beroperasi selama 8 jam).
¾ Battery charger bekerja secara automatic maupun manual
¾ Rectifier system

11 Bahan instalasi
¾ pipa conduit
¾ dos penyambungan elbouw dan socket
¾ klem
¾ cable rack

PASAL 17. PERSYARATAN TEKNIK KHUSUS SOUND SYSTEM

17.1. UMUM
Standard dan Peraturan.
Seluruh pekerjaan instalasi tata suara harus dilaksanakan mengikuti peraturan
dan standard yang berlaku :

¾ Peraturan Pemerintah tentang pemasangan instalasi Sound System dalam


Gedung.
¾ Standard dan Peraturan yang umum dipakai untuk sistem instalasi tata
suara.
¾ Standard dan peraturan yang dikeluarkan oleh pabrik pembuat peralatan
sound system seperti : Bosh, National, TOA.

17.2. URAIAN SISTEM SOUND SYSTEM.


a. Lingkup Pekerjaan.

Pekerjaan instalasi sistem Tata suara pada Gedung ini, meliputi


pengadaan bahan dan peralatan, pemasangan, pengujian- pengujian dan
perbaikan-perbaikan selama masa pemeliharaan, sehingga untuk sound
system dapat berfungsi dengan baik, sesuai yang dikehendaki pekerjaan
tersebut terdiri dari :

¾ Pengadaan, pemasangan dan penyambungan peralatan utama


sesuai dengan gambar rencana meliputi :
1. Mixer pre-amp.
2. Power Amplifier
3. Paging Microphon Chime
4. Emergency Microphone
5. Zone Selector Speaker
6. Monitoring Panel
7. AM/FM Tuner
8. Cassete Deck
9. Compact Disk (CD)

¾ Pengadaan, pemasangan dan penyambungan berbagai macam


speaker lengkap dengan individual Matching Transformator sesuai
dengan gambar rencana.
2. Pengadaan dan Pemasangan berbagai Continitas Volume
Control dan Channel Selector. Pada setiap ruangan dan bed
side panel sesuai dengan gambar rencana.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 50


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

3. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan berbagai


jenis dan ukuran kabel dari peralatan utama sampai dengan
speaker sesuai dengan gambar rencana.
4. Pekerjaan penunjang lainnya yang diperlukan, meskipun
tidak tercantum dalam spesifikasi teknis dan gambar rencana,
agar sistem dapat bekerja dengan baik.

d. Cara kerja Sistem.


¾ Back Ground Music.
Secara garis besar back ground music system atau Emergency
Announcing System harus dapat bekerja sebagai berikut :

1. Di ruangan operator, operator dilengkapai dengan perangkat


peralatan utama, operator dapat menyiarkan salah satu dari
program atau semua program dari peralatan diatas ke seluruh
ruangan gedung melalui speaker.
2. Besarnya suara yang keluar dan program yang dikehendaki
dapat diatur oleh volume control dan channel selector yang
dipasang pada setiap ruangan.
3. Program penyiaran dan pengumuman pada setiap lantai dapat
dilakukan oleh operator melalui zone selector speaker
walaupun volume control pada posisi off.
4. Dalam keadaan darurat dapat dilaksanakan pengumuman
penting melalui sistem ini dengan menggunakan Prioritas
Swicth.
Dengan menggunakan alat ini semua volume control dan
channel selector tidak beroperasi lagi (misal pengumuman
darurat kebakaran dan lain-lain).

Dalam keadaan darurat atau kebakaran dapat dilaksanakan


pengumuman penting melalui sistem Paging Microphone chime
dengan menggunakan priority swicth melalui emergency mickropon
pada ruang reception.

e. Spesifikasi Teknis :
¾ Paging System.
Mixer Pre Apmplifier /Booster dilengkapi dengan :
ƒ Call station module (CSM)
ƒ Blank Panel Set (PBS)
ƒ Zone Relay Module (ZRM)

Call, music, inter conection and isertion input :


ƒ Sensitivity : 1 v + 20 %
ƒ Input impedance : 50 k ohm
ƒ Pilot tone input sesitivity : 500 mv + 20%
ƒ Pilot tone input impendance : 100 kohm
ƒ Output digital levels
ƒ Call and music output
ƒ Audio type : electrical syemetrical
ƒ Insertion output
ƒ Audio Type : Asymmetrical
ƒ Distortion (THD)
ƒ At 1 khz : <1%

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 51


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

ƒ At Rated output power, -20 dB, at 10 khz : < 1%


ƒ Frequency reponse
ƒ At 10 dB below rated out put
ƒ Between 60 Hz and 20 KHz + 1 dB Max / -3 dB Min.
ƒ Signal tonoise ratio
ƒ 2 K ohm input, pilot tone off > 80 dB ( flat between 20 Hz and 20
kHz)

f. Paging microphone (Call station unit basic + Extention)


ƒ Maximum 10 Zones
ƒ Input :
Nominal acoustical input level, 1 kHz : 85 dB SPL + 3 dB
Peak hcowoti care input hwel : 124 dB SPL + 3 dB
Equivalent accontical input noise level : <33 dB SPL
Acoustical input attenuation range : 41 dB SPL + 2 dB
Input sensitivity : -15dB, 0 dB, + 15 dB

ƒ Output
Nominal output level : 1 V (3 dB V + 3 dB)
Muted output level : - 80 dB + 3 dB

ƒ Output impedence
Symetrical : < 200 ohm
Load Impendance Symmetrical > 2 k ohm

ƒ Speech Filter
AT 300 Hz : -3 dB+ +1/-3B
Afternation/ octave : 6 dB + 1 dB
Signal to noise ratio : > 54 dB

g. Zone Relay Module


Inter Connection
Amphifier in – connector 12 pole male for connecting audio input from the
booster frame amplifiers.

Amplifier out-conector 12 poletemale for connecting high level audio output


to the loadseaker.

h. Blank Panel Set


i. Graphic Equalizer

¾ Input :
Maximum input : 22 dB (balance)
: 15 dB (unbalance)
Input impendance : 12 k ohm
¾ Output :
Maximum output level : 22 dB (balance)
:15 dB (unbalance)

Output impedance : 600 ohm


Frequency respons : 20-200 kHz (+0,5 dB)
THD + Noise : <0,01% (20 Hz-40 KHz)
Frequency range : 3k-40kHz, 12 dB/octave
LED indicator

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 52


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

Filter range : + 12 dB & + 6 dB (on Green)


By proas : on Red
Over lond : On Red

j. Ceiling loadspeaker
¾ Fleksible power selection with 3 setting
¾ 95 dB max, sound pressure level
¾ Ratax power : 3 watt
¾ Effective frequency range ( -10 dB): 100 Hz to 14 Khz

k. Volume control minimal 6-30 watt

l. AM/FM Tuner With antena


¾ Type : AM/FM Radio Tuner
¾ Tunning range : FM 87.5MHz-108Mhz (50KHz step)
AM 522 KHz 1,61 KHz. (9kHz step)
¾ Sensitivity : FM 2.5 V/98 MHz
for 30 dB quieting AM20 v
/999kHZ for 20 dB quieting
¾ Antena impedance :75 ohms, unbalance
¾ Tunning control : Auto/Manual switchable
¾ Output level : -20 dBV
¾ Power recuirements : 24 V DC
¾ Current consumtion : Power switch OFF : 70 mA
¾ Power switch On :170 mA
¾ Quantity : 1 unit

m. COMPACT DISC PLAYER


¾ Disc number button : Disc 1 - Disc 3
Bias : AC
¾ Power : 220 V AC
¾ Quantity :1 unit.

n. STEREO CASSETTE DECK

¾ Record system : Autoreverse Cassette stereo


¾ Fast winding : approc 120 sec.
¾ Bias : AC bias
¾ Power : 220 V AC
¾ Quantity : 1 unit

o. MDF dan Terminal Box Buatan Lokal

p. Rak for equitment

Thickness Frame : Front fream and rear 1,6 mm (0,06”)


Bottom panel 2,0 mm (0,008”)
Finish : Stel (SPCC) off-while

q. Power amplifier 120 watt.


¾ 3 U Higs performance booster amplifier featuring a maximum output
power of 120 watt (180 watt rated).
¾ Suitable for 19” rack mounting with oftional 3 U high 19” mouting hit.
¾ LED volume indicator and headphone output on the front.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 53


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

¾ 110-240 volt 50/60 Hz mains and 24 V dc battery input

r. Power amplifier 240 watt


¾ 3 U hight performance booster amplifiers featuring a maximum
output power of 360 watt (240 watt rated)
¾ Suitable for 19” rack mounting with optimal 3 U high 19” mounting kit.
¾ LED Volume indicator and head-phone output on the front
¾ 110-240 volt 50/60 Hz mains and 24 V dc battery input.

s. Microphone for car call


¾ Uni directional
¾ Flexible goo seneck stern
¾ On/off switch
¾ Remote control switching.

t. Horh loud speaker 10-15 watt


¾ Hight efficiency
¾ Sturdy alumunium
¾ For outdoor application
¾ Dust and water protected TP 65
¾ Memakai tiang dari galvanis dia2” setinggi 3m

u. Cara Instalasi.

¾ Peralatan Utama
Semua peralatan utama dari sound system hendaknya dipasang
dalam rack equitment yang ditempatkan suatu ruangan tertentu
secara rapi sehingga peralatan bisa berfungsi dengan baik, sistem
pemanggilan (paging desk), yang sudah dilengkapi dengan
pre-amp, zone selector dan lain-lain, ditempatkan dimeja operator
(Recepsionis).

¾ Instalasi Kabel.
Semua kabel yang ditarik harus dimasukkan kedalam pipa PVC dan
dipasang sejajar, harus dijaga jaraknya terhadap instalasi arus kuat
(misalnya berjarak 30 cm).
Kabel catu untuk setiap loudspeaker mempergunakan shilded wire 3
x 1,5mm2 atau setaraf, setiap kabel catu yang menuju loundspeaker
harus dikeluarkan lewat Tee Doos.

Pipa-pipa PVC yang ditarik harus diklem serta diberi penguat


/pendukung yang kuat dan ditarik secara rapi. Semua kabel yang
akan dipasang harus disambung sesuai warna atau namanya
masing-masing dan diadakan pengetesan mutu kabel sebelum
pemasangan.
Semua penyambungan kabel harus dilakukan dalam kontak-kontak
penyambung yang dibuat khusus untuk keperluan itu.

¾ Instalasi Loudspeaker
Pemasangan ceiling speaker harus disesuaikan dalam keadaan
ruangan dan dipasang serapi mungkin.
Pemasangan dan perletakan Attenuator harus disesuaikan dengan
tata letak dan tata guna ruangan.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 54


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

Pengkabelan yang menuju Attenuator ini harus ditanam dan


dimasukkan ke dalam pipa PVC - ".
Semua loundspeaker dan attenuator beserta pelengkapannya harus
dipasang persetujuan Konsultan Pengawas.

¾ Instalasi distribution Box.


Semua distribution box harus dibuat dari plat minimal 1,5 mm dicat
anti karat dan diakhiri dengan cat rata, sedangkan warnanya
ditentukan kemudian.

Distribution box harus mempunyai ukuran seperti dipersyaratkan


yang besarnya menurut kebutuhan sehingga jumlah dan ukuran
kabel yang dipakai tidak terlalu sesak, juga dilengkapi dengan kunci.

Tinggi pemasangan dari lantai 1,5 m dan dipasang rata dengan


dinding (inbouw)
Kontraktor harus menyediakan semua peralatan tambahan yang
harus dipasang didalam beton/tembok.

¾ Instalasi bed site panel


Semua instalasi harus rapi dan kuat. Kontraktor harus mengajukan
contoh dan ukuran bed side panel untuk persetujuan Konsultan
Pengawas.
Semua instalasi kabel harus tidak terlihat dari depan maupun
samping.

v. Pengetesan Semua Sistem yang terpasang.

¾ Pada waktu pemasangan dari seluruh sistem perlengkapan


instalasi tata suara harus dalam keadaan baik dan bebas cacat.
Bagian-bagian yang rusak harus diganti oleh Kontraktor atas biaya
Kontraktor.
¾ Mengadakan perbaikan lain terhadap kerusakan- kerusakan yang
diakibatkan kecerobohan para pekerja.
¾ Pengetesan dan pemeriksaan instalasi tata suara yang terpasang.
¾ Setelah terpasang sistem yang baik, wiring yang telah sesuai,
maka pemeriksaan dan pengetesan harus dilakukan apakah sistem
sudah bekerja dengan baik.
¾ Pengetesan.
Kontraktor harus melakukan semua pengetesan seperti yang
dipersyaratkan disini serta mendemonstrasikan cara kerja dari
segenap sistem, yang disaksikan oleh Pengawas. Semua tenaga
bahan dan perlengkapan yang perlu untuk percobaan tersebut
merupakan tanggung jawab Kontraktor.

Peralatan, bahan dan pengerjaan yang tidak baik harus diganti dan
diperbaiki oleh Kontraktor untuk dicoba dan didemonstrasikan
kembali.

w. Gambar-gambar
Gambar-gambar instalasi sound sistem menunjukan secara khusus teknis
pekerjaan instalasi sound sistem dimana didalamnya dinyatakan
besar-besarannya serta spesifikasi tertentu lainnya yang wajib dipenuhi.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 55


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

Untuk pekerjaan dan pemasangan sedikit banyaknya disesuaikan dengan


kondisi lapangan. Sedang gambar- gambar arsitek, struktur dan lainnya
haruslah menjadi referensi koordinasi dalam pekerjaan secara
keseluruhan.

x. Koordinasi Pekerjaan
Untuk melancarkan pekerjaan, maka Kontraktor harus mengkordinasikan
pelaksanaan pekerjaannya dengan pihak disiplin lainnya sebelum
pekerjaan dimulai. Gangguan dan konflik haruslah dihindari.

y. Daftar Bahan.
Dalam waktu tidak lebih dari 30 (tiga puluh) hari setelah Kontraktor
menerima pemberitahuan meneruskan pekerjaan, kecuali apabila ditunjuk
lain oleh Pengawas.

Kontraktor diharuskan menyerahkan daftar material- material yang akan


digunakan. Daftar ini harus dibuat rangkap 4(empat) yang didalamnya
tercantum nama dan alamat manufacture, katalog dan
keterangan-keterangan lainnya yang dianggap perlu. Persetujuan oleh MK
akan diberikan atas dasar data teknis.

z. Pengerjaan atas bahan.


Bahan yang digunakan adalah sesuai dengan yang dimaksud /spesifikasi
teknik dan harus dalam keadaan baru.
Pekerjaan haruslah dilakukan oleh orang-orang yang ahli/mendapat latihan
khusus.

aa. Gambar-gambar kerja.


Setelah daftar bahan dan persesuaian dengan keadaan dilapangan/lokasi
pemakaian disetujui oleh Konsultan Pengawas.

Kontraktor masih harus menyerahkan gambar-gambar kerja untuk


mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas. dalam gambar kerja ini
lebih dulu dijelaskan katalog dari manufacture dimensi-dimensi, data
performance, nama badan usaha yang menyediakan spare parts dan after
sales service untuk material-material tertentu.

Dalam gambar kerja ini dengan jelas harus terlihat dan dijamin bekerjanya
alat-alat / peralatan-peralatan didalam sistem secara keseluruhan.

Bila ada perubahan-perubahan ataupun penyimpangan - penyimpangan


dari pada sistem yang direncanakan sehubungan dengan daftar bahan
yang diajukan tampa merubah fungsi sistem serta maksud sistem semula /
sebenarnya, dapatlah diajukan dengan memberi alasan yang tepat.

Perubahan diatas haruslah mendapat persetujuan dari Konsultan MK dan


tidak membawa akibat tambahan biaya bagi pemilik.

ä. Peralatan yang disebut dengan Merk dan Penggantinya.


Bahan-bahan, perlengkapan, peralatan, accessories dan lain-lain yang
disebut dan dipersyaratkan dengan nama dan persyaratan ini, maka
Kontraktor wajib menyediakan sesuai dengan peralatan / merk tersebut
diatas.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 56


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

Penggantian dapat dilakukan dengan persetujuan dan


ketentuan-ketentuan dari Konsultan Pengawas.

cc. Pengujian dan pemeliharaan.


Jika semua peralatan-peralatan yang sesuai dengan spesifikasi ini sudah
dikirim dan dipasang dan telah memenuhi ketentuan-ketentuan
pengetesan dengan baik.

Kontraktor harus melaksanakan pengujian secara keseluruhan dari


peralatan-peralatan yang terpasang dan jika sudah di test, ternyata
memenuhi fungsi - fungsinya sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari
kontrak, maka seluruh unit lengkap dengan peralatannya dapat diserahkan
kepada Konsultan Pengawas.

Untuk pengetesan instalasi sound sistem ini ditest selama 6 (enam)


hari/jam kerja secara terus menerus atau nonstop. Semua biaya yang
timbul menjadi tanggungan kontraktor.

dd. G a r a n s i.
Semua pekerjaan bahan dan perlengkapan harus digaransikan selama
360 (tiga ratus enam puluh) hari.
Semua perlengkapan, bahan dan pengerjaan yang tidak baik harus
secepatnya diganti atau diperbaiki oleh Kontraktor tampa biaya tambahan
dengan material merk/type yang sama.

ee. Persyaratan Bahan / Material.

¾ Semua material yang disupply dan dipasang oleh Kontraktor harus


baru dan material tersebut khusus untuk pemasangan harus
mendapat persetujuan tertulis dari Perencana / Direksi lapangan.
¾ Kontraktor harus bersedia mengganti material yang tidak disetujui
karena menyimpang dari spesifikasi tampa biaya extra.
¾ Untuk komponen-komponen dari material, yang mungkin sering
diganti harus dipilih yang mudah didapat dipasaran bebas.

PASAL 18. PERSYARATAN TEKNIK PERALATAN UTAMA CCTV


18.1. UMUM
Syarat-syarat umum instalasi CCTV ini berisi perincian yang memperjelas/
menambahkan hal-hal yang tercantum dalam syarat-syarat Administratif. Dalam
hal ini Syarat-syarat Administratif saling melengkapi dengan syarat-syarat umum
CCTV ini..

18.2. LINGKUP PEKERJAAN


Lingkup pekerjaan yang termasuk dalam lingkup pekerjaan ini meliputi
pengadaan dan pemasangan peralatan CCTV lengkap dengan instalasinya.

18.3. PRINSIP KERJA


Sistem CCTV berguna untuk pengawasan area-area yang telah ditentukan dan
merekam semua kejadian dan memutar hasil rekaman tersebut untuk melihat
suatu kejadian yang telah terjadi

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 57


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

18.4. PERALATAN CCTV


Peralatan yang digunakan dalam sistem CCTV ini terdiri dari :
- Camera .
- Digital Video Recorder
- Monitor

4.1. Camera
Peralatan camera digunakan adalah camera baru dan camera eksisting
terdiri dari ; Indoor Fixed Camera, Indoor P/T/Z Camera, Indoor Speed
Dome Camera, Outdoor Fixed Camera, Outdoor P/T/Z Camera dan
Outdoor Speed Dome Camera.

a. Indoor Fixed Camera


Fixed camera indoor yang digunakan harus dilengkapi dengan
lensa varifocal, pengaturan auto iris, bracket, harus tipe universal
yang bisa dipasang pada ceiling maupun tembok.
Camera yang digunakan adalah color dengan fasilitas night mode,
yang artinya camera secara otomatis berubah menjadi B/W bila
iluminasi cahaya di daerah tersebut minim. Camera harus
beresolusi tinggi, Camera harus mempunyai tombol-tombol menu
pengaturan seperti level, white balance, Day dan Night Mode, dan
menu tersebut bisa ditampilkan pada Monitor (On Screen Display).
Fixed camera indoor difungsikan untuk memantau orang yang
bukan karyawan/karyawan yang memasuki ruangan, atau
karyawan yang sedang bekerja.

b. Indoor P/T/Z Camera dan Indoor Speed Dome


Indoor P/T/Z Camera dan Indoor Speed Dome Camera akan
ditempatkan pada ceiling atau plafond. Camera yang digunakan
adalah color, dilengkapi dengan lensa zoom dan dibantu dengan
digital zoom, juga dilengkapi dengan high speed motor Pan Tilt
yang dapat berputar secara continuous 360°, Kecepatan motor
bisa diatur secara variable, feature yang diperlukan seperti
recording/guard tour, pre-position tour, auto-pan.

c. Outdoor Fixed Camera


Fixed camera outdoor yang digunakan adalah camera color yang
dilengkapi dengan ‘Night Mode” yang bisa secara otomatis berubah
menjadi B/W pada batas penerimaan cahaya yang minim. Camera
harus beresolusi tinggi. Lensa digunakan adalah jenis varifocal
yang dilengkapi dengan pengaturan auto iris, bracket yang
disesuaikan dengan tiang atau tembok, dilengkapi juga dengan
camera housing beserta accessories yaitu sunshield, heater,
thermostat controller blower dan filter udara, standar proteksi untuk
housing adalah minimum IP66.
Camera outdoor untuk pintu gerbang masuk/keluar, pertama-tama
camera harus bisa menampilkan plat nomor kendaraan lalu wajah
pengemudi dan penumpang.

d. Indoor Fixed Dome Camera


Fixed Dome camera Indoor yang digunakan type vandal resistant
sampai dengan 120 lbs dengan lensa varifocal 2.8 – 6 mm dan
auto iris, Camera beresolusi tinggi sekitar 460 – 480 TVL,

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 58


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

dilengkapi dengan feature-feature standar seperti white balance,


Automatic white balance,
Fixed Dome camera indoor difungsikan untuk memantau orang
yang bukan karyawan/karyawan yang sedang beraktivitas, atau
karyawan yang sedang bekerja.

e. Outdoor P/T/Z Camera dan Outdoor Speed Dome Camera


Outdoor P/T/Z Camera dan Outdoor Speed Dome Camera
ditempatkan di area luar, camera harus mempunyai tahan terhadap
cuaca dan di design khusus untuk area luar, mempunyai proteksi
standar IP66, dilengkapi sunshield dan heater. Bubble untuk dome
cover harus vandal resistant, Camera harus dilengkapi dengan
surge protection untuk masing-masing video, data dan power.
Camera mempunyai kemampuan Day/Night yang bias secara
automatic berubah dari color menjadi B/W bila iluminasi cahaya di
daerah tersebut sangat minim. Camera ini mempunyai kemampuan
optical zoom minimal 23-35x dan dilengkapi juga dengan Digital
Zoom min. 8x. Untuk antisipasi getaran pada tiang camera, camera
harus dilengkapi dengan feature image stabilization sehingga
gambar pada monitor tidak bergoyang meskipun pada
kenyataannya tiang kamera tersebut bergetar. Camera harus
dilengkapi dengan automatic shutter agar dapat menangkap
gambar pada benda yang bergerak sangat cepat seperti mobil atau
motor.

4.2. CCTV Main Control Unit


Peralatan ini terdiri dari :
a. Digital Video Recorder
Digital video recorder mempunyai 30 input camera dan min 1
output monitor, harus bisa :
Menampilkan tampilan multi screen dari camera manapun yang
ada pada jaringan DVR .
DVR menggunakan versi terbaru yaitu versi 8, mempunyai sistem
Operasi Functionality Pentaplex yang artinya Bisa secara
bersamaan (simultaneously) menampilkan live , playback, record
pada camera-camera dari DVR itu sendiri maupun camera pada
DVR-DVR lainnya yang terhubung dalam jaringan network dan
mampu menampilkan sampai dengan 32 camera sekaligus dalam
satu tampilan monitor.
DVR harus bisa menampilkan denah / layout setiap camera.
DVR harus bisa diakses melalui Internet explorer dan di
integrasikan ke sistem integrasi melalui HTTP atau sebagai OPC
Server/Client sehingga sistem integrasi mempunyai kemampuan
untuk secara penuh mengontrol DVR untuk menampilkan Video
secara Live maupun playback, untuk memulai recording, maupun
untuk mengontrol camera.
DVR mempunyai kapasitas hard disk internal sebesar 480 GB, dan
dilengkapi dengan CD-RW
Harus menyediakan RJ-45 port untuk koneksi ke Ethernet dan RS-
232 untuk nantinya bisa di-Interface ke transaksi data pada mesin
ATM minimal 4 ATM per DVR (credit card, bank code, account
number , or amount withdraw). Menyediakan SCSI Port untuk
dihubungkan ke penyimpanan disk luar seperti Disk Array.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 59


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

DVR akan ditempatkan pada 19” rack cabinet, untuk keyboard dan
mouse akan diletakkan dimeja console dilengkapi dengan KVM
Switch kapasitas 8 port, sehingga cukup menggunakan satu
pasang keyboard dan mouse untuk mengontrol semua DVR
termasuk PC Sistem Integrasi

Untuk 1 unit DVR dengan 16 Camera harus mempunyai


kapasitas storage internal dan external yang mampu menyimpan
hasil rekaman dengan kondisi sebagai berikut :

1. Dengan resolusi gambar (pixel) : 720x288 atau 640x480


dengan quality 2CIF/ Normal/ Fine
2. Perhitungan dibagi menjadi 2 bagian waktu yaitu :
¾ Jam kerja : mulai pukul 7.00 s/d 17.00 :
DVR merekam dengan kecepatan total 100
frame/second untuk 16 Camera dengan perkiraan
100% aktivitas motion
¾ Diluar Jam kerja : mulai pukul 17.00 s/d 7.00 :
DVR merekam dengan kecepatan total 100
frame/second untuk 16 Camera dengan perkiraan
25% aktivitas motion
3. Lama penyimapanan selama 31 Hari termasuk internal dan
external storage
¾ Untuk kapsitas internal storage sesuai yang
dijelaskan pada RKS
¾ Untuk external kapasitas external storage harus
disesuaikan dengan yang disebut diatas.

b. External Disk Array (storage)


Disk array digunakan untuk memperbesar kapasitas penyimpan
DVR sehingga bisa memperpanjang masa rekaman.
Untuk kapasitas external storage harus disesuaikan dengan yang
disebut diatas. Dan external storage yang digunakan adalah type
19“ Rack Housing yang dapat mengakomodasi 12 s/d 14 Hot
Swappable DiskDrive, menggunakan standard konfigurasi RAID5
Protection. Kapasitas per disk drive adalah 380GB dan jumlah
disesuaikan dengan kebutuhan. Disk Drive dapat diganti (replace)
tanpa menggangu penyimpanan. External Storage harus
mempunyai Redundant Power Supply. External Storage
mempunyai 2 Ultra SCSI-3 untuk Host Port ke DVR dan 2 Ultra
SCSI-3 untuk Looptrought ke external storage lain. Dan juga
menyiapkan Lan interface RJ-45 untuk dihubungkan ke Network
untuk Konfigurasi melalui Web-based GUI

c.. Monitor
Monitor yang digunakan adalah tipe 20.1” LCD Monitor untuk DVR,
monitor harus mempunyai bentuk yang ringkas dengan frame yang
tipis. Mempunyai resolusi tinggi 1280 x 1024 pixels dengan pixel
pitch yang rapat . Monitor nantinya akan ditempatkan pada console
yang terdiri dari monitor console dan meja operator

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 60


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

d. Rack, Monitor Console dan Power


Untuk penempatan peralatan utama CCTV akan ditempatkan pada
19” Rack Cabinet diutamakan setara dengan Merk Clipsal. 19”
Rack cabinet dengan tinggi harus 42U dan jumlah / banyaknya
rack disesuaikan dengan kebutuhan space peralatan. Rack
dilengkapi dengan pintu depan kaca, top fan tray dengan 4 AC
Fan, MCB Merlin Gerin untuk setiap masing-masing Camera (86
MCB untuk Camera) dan MCB setiap masing-masing Peralatan
yang ada pada rack. Untuk Power disiapkan UPS untuk semua
camera dan peralatan utama termasuk monitor dengan jumlah dan
kapasitas disesuaikan dengan kebutuhan, dengan back-up selama
15 menit, UPS harus mempunyai model 19” yang akan
ditempatkan pada 19” Rack Cabinet.
Console digunakan untuk menempatkan LCD Monitor dari DVR,
dan meja operator untuk printer keyboard dan mouse. Console
dibuat sedemikian rupa agar memudahkan operator dalam
memonitoring maupun mengontrol. Console terbuat dari kayu
dilapis melamik. Console harus dibuat rapi dan kokoh.

4.3. SPESIFIKASI
1. CAMERA
Spesifikasi teknis Camera adalah :
a. Fixed Camera 15” Bit Image Devise : 1/2 “ CCD ( Color With
Night Mode )Resolution : 540 TVL
Lens : DC Iris ,Varifocal.10mm–40mm
Sensitivity : 0.018 Lux ( Color )
Communication : Bilinx
Feature : 15 Bit DSP Technology
Superb Sensitivity IR Sensitivity at night
S/N Ratio : 50 dB
Temperature Operating : -20 ˚C to 50 ˚C
Electronic Shutter : Automatic, 1/50 to 1/500000 Sec
Safety : UL

HOUSING
Enclosure Protection : NEMA-4, IP55
Contruction : Aluminium and Advanced Polymer
Temperature : -30 ˚C to 50 ˚C
Safety : UL

2. Vandalproof Dome Colour Camera ( Indoor )


Image Device : ¼ “ CCD
Resolution : 470 TVL
Imager Illumination : 0.7 Lux
S/N Ratio : > 48 dB
Temperature Operating : -30 ˚C to +50 ˚C
Electronic Shutter : Automatic, 1/50 to 1/100,000 Sec
Features : Backlight Compensation
Construction : Polycarbonate Clear Dome
Safety : UL

3. Dome Camera Pan & Tilt, Zoom


3.A. Indoor P/T/Z Dome Day/Night Camera

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 61


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

Image Device : ¼” CCD (PAL Day/Night )


Resolution : 460 TVL ( PAL )
Sensitivity : 0.33 lux ( Day Mode ) – 0.066 (
Night Mode )
Communication Protocol : PTZ Control & Camera Setting
over single coax
Zoom Lens Optical : 26X ( 3.5 mm – 91.0 mm )
Digital Zoom : 12X
S/N Ratio : > 50 dB
Pan / Tilt : 360˚ Continuous Pan, -5˚ to 90˚
Tilt Pre-Position : 99 Pre-Position
Pre-Position Speed : 360˚/Sec
Variable Speed : 120˚/Sec
Sector / Tiling : 16 Independent Sectors
Features : Day/night ; Privacy Masking And
Sector Blanking Focus & Iris : Automatic
Operating Temperature : -10˚C to 50 ˚C
Storage Temperature : -10˚C to 60˚C
Safety : UL

Outdoor P/T/Z Dome Day/Night Camera Image Device : ¼” CCD(PALDay/Night )


Resolution : 460 TVL ( PAL )
Sensitivity : 0.33 lux ( Day Mode ) – 0.066 (
Night Mode )
Communication Protocol : PTZ Control & Camera Setting
over single coax
Zoom Lens Optical : 26X ( 3.5 mm – 91.0 mm )
Digital Zoom : 12X
S/N Ratio : > 50 dB
Pan / Tilt : 360˚ Continuous Pan, -5˚to90˚
Tilt Pre-Position : 99 Pre-Position
Pre-Position Speed : 360˚/Sec
Variable Speed : 120˚/Sec
Sector / Tiling : 16 Independent Sectors
Features : Day/night ; Privacy Masking And
Sector Blanking Focus & Iris : Automatic
Operating Temperature : -10˚C to 50 ˚C
Storage Temperature : -10˚C to 60˚C
Ingress Protection : IP 66 ( NEMA 4 )
Safety : UL

4.4. Encorder ( VIPX )


• Single channel transmitter
• MPEG4 @ 4CIF/2CIF/Half D1/CIF/QCIF
• Ultra-compact in size
• Storage-efficient Dual Streaming
• Multicating & Internet Streaming
• Fastenternet interface
• Alarm input & relay output
• Serial data port & USB interface

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 62


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

• Eternet 10/100 Base T,Autosensing,Half/Full Duplex


• Serial data port & USB Interface

Digital and Network Video Recorder

Type : PC Based Digital Video Recorder in 19"Industrial


Rack Case
CPU :Pentium IV minimum 3GHz or better
Operating System : Windows Xp orisinal
Internal Storage : 1000 GB Harddisk
Memory : min 512 MB or better
Removable Storage : DVDR-W
Ethernet : 10/100/1000 BASE-T, with Bandwith Throttling
Direct Video Input : 30 BNC Connector with Looping
Network Video Input : Up to 32 Network Camera or Video
Encoder/Streaming
Main Monitor Output : 1 VGA
Spot Monitor Output : 2 CVBS
Audio Input : 8 input
Audio output : 1 output
Alarm Input : 32 input
Alarm output : 16 output
Video Compression : MPEG4
Recording Resolution : 704 x 240 (2CIF)
Recording IPS (Total) : Direct Input (Analog Camera) 300IPS at 2CIF and
Network Camera 25IPS at 2CIF/Ch (max
32chx25IPS)
Resolution : 4 SIF 704 x 576 Pixels x 25 Fps
PTZ Control & Setup : via coxial cable interface for
remote PTZ & Camera Setup
Safety : UL Listed

LCD COLOR MONITOR


Size Monitor : 20 Inch
Resolution : 500 TVL
Temperature Operating : 0˚ C to +60˚C
Video Input : Loop-through Composite Video,S-Video and Audio
Output Audio Input & Output : 1
Safety : UL

19” COLOR MONITOR


Size Monitor : 19 Inch
Resolution : 700 TVL
Temperature Operating : 0˚ C to 55˚C
Audio Input & Output :1
Safety : UL

18.5.SPESIFIKASI TEKNIS BAHAN DAN PERALATAN


a. Kabel sinnyal Coaxial Video dalam Gedung.
Spesifikasi ini menjelaskan persyaratan bagi kabel vidio signal harus memenuhi
persyaratan dan standar NEC,IEC,STEL-K

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 63


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

Sifat umum yang akan dilayani :


¾ Nominal Impendance : 75 Ohm ± 2%.
¾ Nominal Capasitance : 56 PF/m
¾ Nominal Attenuation at 20°C at 900 Mhz : 33,1 dB/100 meter
Konstruksi
Kabel harus terdiri atas :
¾ Inner conductor : Copper
¾ Patent : Polyethylene
¾ Dielectric : Foam Polyethylene
¾ Tape : Aluminium polyester aluminium
¾ Screening : Stranded copper
¾ Jacket : Black PVC.

Kabel koaksial untuk CCTV minimal harus dari tipe U/RG-59 yang dibuat dari 22
AWG stranded (7x30), 0.30” bare copper dan 95% bare copper braid shield
foam polyethylene insulation dengan black PVC jacket, seperti merek Belden,
Teldor dan Epan.
Tabel karakteristik kabel koaksial video:

uraian no tipe ul panjang diameter materi nom. nom. nominal


nec/ standar penghantar shielding imp. kapasitansi attenuation
(stranding)
C(ul) M Nom. Dcr Nom. Dcr (ohm) Pf/m Mhz Db/100
cec m
UL AWM 9259 NEC. 30.5 22 AWG BC Braid
Style (equipalen CM U-152.4 (7x30) 95% Shield 75 56.7 1 1
1354 t)
(30V CEC. 152.4 .030" Coverage 10 3
o
80 C)
CM U-304.8 BC 2.6 Ohm/m 50 6.9
15.0 Ohm/m 8.5 100 9.8
Ohm/km
49.2 Ohm/km 200 14.8
400 21.6
700 29.5
900 33.1
1000 36.1

b. Kabel Sinyal Coaxial Video di Luar Gedung

Umum
Spesifikasi ini menjelaskan persyaratan bagi kabel video signal harus
memenuhi persyaratan dan standard NEC, IEC, STEL-K.
Sifat umum yang akan dilayani adalah sebagai berikut :
¾ Nominal Impendance : 75 Ohm ± 2%
¾ Nominal Capacitance : 53 PF/m
¾ Nominal Attenuation at 20°C at 900 MHz : 20.04 dB/100 meter.
Konstruksi
Kabel harus terdiri atas :
¾ Inner conductor : Copper
¾ Patent : Polyethylene
¾ Dielectric : Foam HDPE
¾ Tape : Aluminium polyester aluminium
¾ Screening : Duofoil+Tinned copper
¾ Jacket : Black PVC.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 64


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

Kabel koaksial untuk CCTV minimal harus dari tipe U/RG-6 yang dibuat dari
18 AWG solid, 0.40” bare copper, duofoil+tinned copper braid shield gas
injected foam HDPE insulation, dengan black PVC jacket, seperti merek
Belden, Teldor dan Epan.
Tabel karakteristik kabel koaksial video:

Uraian No Tipe ul Panjang Diameter Materi Nom Nom. Nominal


nec/ standar penghantar shielding . Kapasitansi attenuation
(stranding) Imp.
C(ul) M Nom. Dcr Nom. Dcr (oh Pf/m Mhz Db/100
cec m) m
UL 9248 NEC. U- 18 AWG Duofoil
AWM 152.4
Style (equipale CM 152.4 (Solid) + 60% TC 75 53.1 1 1
1354 nt)
(30V CEC. U- .040" Braid 10 2.3
80oC) 304.8
CM 304.8 BC 5.6 Ohm/m 50 4.9
500.0 6.4 Ohm/m 18.4 100 6.6
Ohm/km
21.0 200 9.2
1,000.0 Ohm/km
400 13.1
700 17.4
900 20.04
1000 21.3

c. Kabel Daya Tegangan Rendah


Umum
Spesifikasi ini menjelaskan persyaratan bagi kabel tegangan rendah.
Kabel tegangan rendah ini harus memenuhi persyaratan dan standard seperti
diuraikan sebagai berikut :
¾ Tegangan kerja : 600 – 1000 V
¾ Frekwensi pengenal : 50 Hz
¾ Titik netral dihubungkan langsung pada pembumian gedung.

Konstruksi
Kabel harus terdiri atas :
¾ Kabel daya harus dari kabel tipe heavy thermoplastic flexible yakni
tipe NYYHY ukuran 3 x 1,5mm², dari Supreme, Kabelindo atau
Tranka. Penghantar terbuat dari kawat tembaga yang dipilin atau
tembaga compact yang dipilih.

¾ Lapisan isolasi bahan PVC atau bahan polyethylene yang di-cross


linkad pada setiap penghantar fasa maupun penghantar netral
lapisan ini harus dapat dengan mudah dikupas.
¾ Lapisan pengendap yang tahan air disekeliling urat-urat
penghantar fasa dan pengisi ruangan di antara kawat fasa.
¾ Lapisan pengendap kedua di luar lapisan pengendap di atas.
¾ Pelindung dari pita baja di atas lapisan pengendap kedua sesuai
dengan persyaratan SII.
¾ Diluar lapisan pelindung pita baja, ada lapisan plastik sebagai lapis
pelindung.
¾ Temperatur maksimal kabel yang diijinkan sesuai persyaratan SNI
adalah 70°C untuk kabel PVC.

d. Kabel Kontrol Twisted Shielded (STP)

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 65


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

Umum
Spesifikasi ini menjelaskan persyaratan bagi kabel kontrol harus memenuhi
persyaratan Fire Safety Rating IEC 60332-1 dan standard TIA TSB -36, TIA /
EIA – 568 - A, UL, ETL

Konstruksi

Kabel harus terdiri atas :


¾ Core Conductor 1, 2, 3, 4-pairs Twisted Shielded 18 AWG

e. Kabel Sinyal Fiber Optic (FO)


Spesifikasi ini menjelaskan persyaratan bagi kebel signal Fiber Optic harus
memenuhi persyaratan NEC dan standar UL.
Sifat karakteristik umum adalah sebagai berikut :
¾ Fiber : Single mode 62.5/125,900
micron.
¾ Operating wave length : 850 ~ 1300 nm
¾ Maximum attention : 3,4 ~ 1,0 dB/km
¾ Minimum bandwidth : 500 / 500 MHz-km

Kabel harus memenuhi syarat sebagai berikut:.


¾ Buffer type : 900 micron
¾ Non-Break out : Jackets PVC, FA
¾ Strength members : Aramid
¾ Operation temp. range : -20°C to +70°C
¾ Crush resistance : 114 lb/inch
¾ Impact resistance : 0.55 ft – lbs, 20 impacts
¾ Flexing : 100 cycles, 8.8 lbs
¾ Twist/Bend : 100 cycles, 8.8 lbs

f. Konduit.
¾ Konduit untuk kabel-kabel dalam gedung harus dari pipa uPVC tipe high
impact yang memenuhi standar BS 6099, merk produk Ega dan Clipsal,
dengan diameter sesuai petunjuk Gambar Kerja.
¾ Kabel yang ditanam dalam tanah, di bawah atau melintang jalan dan
perkerasan harus ditempatkan dalam konduit yang terbuat dari pipa baja
lapis galvanis kelas medium standar SNI 07-0039-1987, merk produk
Matsushita dan Nippon Steel dengan diameter sesuai Gambar Kerja.
¾ Konduit fleksibel harus terbuat dari pipa lentur uPVC yang memenuhi
standar BS 4607, digunakan pada tempat-tempat tertentu sesuai petunjuk
dalam Gambar Kerja. Konduit fleksibel ini harus tahan cuaca, panas, tidak
mudah pecah, serta kedap air dan debu.

18.7. PELAKSANAAN PEKERJAAN.

Persyaratan Pemasangan.
a. Kabel-kabel instalasi terdiri dari 2 (dua) macam yaitu kabel daya dan kabel
sinyal. Seluruh kabel daya menggunakan jenis kabel jenis NYYHY 3 x
1,5mm2 yang diinstalasikan ke setiap peralatan yang ada pada setiap lantai.
Sedangkan kabel sinyal dibagi menjadi 3 (tiga) jenis yang terdiri dari kabel
sinyal video (coaxial cable) dalam ruang, luar ruang dan kabel sinyal data
Fiber Optic (FO).

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 66


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

b. Kabel-kabel distribusi tersebut dimasukkan di dalam pipa konduit jenis PVC


high impact.
c. Setiap penyambungan ataupun pembelokkan harus dilengkapi dengan
junction box. Kabel distribusi yang melalui lantai atau yang lewat dalam
tembok harus dimasukkan dalam pipa metal sedangkan untuk kabel yang di
atas langit-langit dimasukkan dalam konduit PVC yang besarnya disesuaikan
dengan kebutuhan.
d. Semua peralatan harus dibumikan (grounded) dengan baik dan benar dengan
tahanan tanah maksimal 2ohm.

Persyaratan Bahan-Bahan.
a. Semua bahan yang disuplai dan dipasang oleh Kontraktor harus baru dan
bahan tersebut khusus untuk pemasangan di daerah tropis, serta sebelum
pemasangan harus mendapat persetujuan tertulis dari Pemberi Tugas,
Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana.
b. Kontraktor harus bersedia mengganti bahan yang tidak disetujui karena
menyimpang dari spesifikasi atau hal lainnya, di mana penggantian tersebut
tanpa biaya ekstra.
Komponen-komponen dari bahan, yang mungkin sering diganti, harus dipilih
yang mudah diperoleh di pasaran bebas.
Pemasangan Kabel.
a. Luar Bangunan.
⋅ Kabel daya, kabel koaksial dan kontrol haruslah dilindungi dengan pipa baja
lapis seng sedemikian rupa sehingga kabel itu cukup terlindung terhadap
kerusakan mekanis dan kimiawi yang mungkin timbul pada tempat kabel
tersebut dipasang. Kabel ini akan dipergunakan untuk ESS dan saling
berhubungan dengan peralatan peralatan yang ada di ruang kontrol.
⋅ Pada area tanpa perkerasan kabel ditanam minimal 600mm dari permukaan
tanah dan harus diletakkan di dalam pasir, di atas galian tanah yang stabil,
kuat, rata dan bebas dari batu-batuan dengan ketentuan tebal lapisan pasir
tidak kurang dari 100mm. Sebagai timbunan perlindungan, di atas urukan
pasir harus dipasang beton atau batu bata pelindung.
⋅ Pada area di bawah perkerasan beton, kabel ditanam minimal 150mm dari
finish grade.
⋅ Kabel-kabel yang ditanam melintang jalan harus ditempatkan dalam konduit
pipa baja lapis seng/galvani atau PVC, seperti ditentukan dalam Spesifikasi
Teknis ini, dengan diameter sesuai Gambar Kerja.
Pemasangan dan jenis konduit yang dipilih sesuai petunjuk dalam Gambar
Kerja.
Pekerjaan galian, urukan kembali dan pemadatan yang dibutuhkan untuk
penanaman kabel harus dilaksanakan sesuai ketentuan.
⋅ Letak penanaman kabel harus ditandai dengan patok tanda kabel yang kuat,
jelas dan tepat di mana beradanya lokasi jalur kabel tersebut.
.Ada dua tipe perletakan konduit bawah tanah :
(1) konduit yang ditidurkan yang disebut konduit tanam langsung
(2) conduit yang ditidurkan di dalam beton yang disebut duct banks
. Cabel trench (saluran kabel) harus dibuat dengan
mempertimbangkan adanya penambahan kabel untuk masa yang
akan datang dengan cara sebagai berikut :
(1) minimal 5% (space area untuk satu jalur kabel) yang diestimasikan
untuk masa mendatang atau berdasarkan jumlah kabel yang ada.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 67


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

(2) Jarak untuk kabel yang akan datang hendaklah diposisikan di atas
kabel yang ada dalam saluran.
. Jarak antar konduit minimal 25mm dari sisi luar konduit yang berukuran
25mm (1 inci).
. Jarak antara kabel kontrol dengan kabel power tegangan rendah minimal
30 cm dan jarak antara kabel kontrol dengan kabel tegangan menengah
minimal 2 m.
. Tidak diperkenankan adanya sambungan kabel di sepanjang jalur kabel.
b. Dalam Bangunan.

Sistem pengkabelan dalam bangunan diharuskan menggunakan alat bantu


seperti rak kabel, rigid metal conduit dan konduit PVC.
.Sistem rak kabel haruslah heavy duty, ladder type, punch type trays (
untuk ukuran kecil menggunakan rak kabel 100mm atau kurang.
.Untuk rak kabel di daerah hazard atau non hazardous dalam ruang harus
ditempatkan pada daerah yang tidak mudah kena benturan, seperti
daerah lalu lalang atau daerah yang selalu ada pemeliharaannya
.Rak kabel dan kelengkapannya lainnya harus dari bahan baja lapis seng
celup panas atau aluminium.
.Rak kabel harus mempunyai tutup yang mudah dipindah-pindahkan di
area kabel yang tidak mudah rusak apabila ada benda jatuh, tidak mudah
karat dan tidak kena sinar secara langsung.
.Rak kabel dan tangga kabel (ladder) harus menggunakan penumpu
sesuai dengan interval yang direkomandasikan oleh pabrik pembuat.
Cara pengaturan susunan kabel:
¾ Kabel kontrol harus diletakkan antara kabel data apabila
memungkinkan.
¾ Kabel kontrol dan instrumen boleh ditidurkan lebih dari dua susun
pada rak yang sama. Jika diperlukan lebih dari dua susun maka jarak
bersih minimal antar susun harus 150mm.
¾ Jarak antara kabel kontrol dengan kabel power tegangan rendah
minimal 30 cm dan jarak antara kabel kontrol dengan kabel tegangan
menengah minimal 2 m.
¾ Konstruksi penumpu rak harus kokoh dan dari bahan baja lapis seng.
¾ Apabila ada jalur kabel lebih dari tiga bisa menggunakan penumpu
secara langsung dari/ sepanjang struktur dengan menggunakan klip
atau baja siku lapis seng.
¾ Baut, mur, cincin dan U-bolt yang digunakan dalam instalasi harus
terbuat dari stainless steel. Alat bantu untuk instalasi seperti besi
siku dan kanal harus memiliki lapisan seng celup panas serta
konduit, elbow, coupling dan aksesori lainnya harus dari bahan baja
yang memiliki lapisan seng celup panas (hot dipped galvanid steel).
¾ Konduit harus diikat untuk mencegah getaran-getaran yang terjadi
dengan cara diikatkan ke terminal pada konduit fleksibel yang
sesuai.
¾ Konduit harus mempunyai minimal lima ulir, ulir harus ¾ inci per kaki.
¾ Sistem konduit yang mempunyai elevasi harus mempunyai
breathers dan drain untuk mencegah akumulasi kondensasi air.
Breathers dan drain juga harus digunakan pada junction box.
¾ Jalur konduit yang diinstalasi tidak boleh dibengkokkan lebih dari ¼
diameter konduit.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 68


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

¾ Konduit yang digunakan minimal ¾ inci kecuali jika situasinya tidak


memungkinkan.
¾ Apabila konduit yang diinstalasi mempunyai jarak lebih dari 61m
(200feet) dan mempunyai lekukan 90° sebanyak 3 buah,
pemasangannya harus dilengkapi dengan aksesori pemasangan
atau sambungan bertipe pull fitting (fitting yang mudah dilepas).
Setiap lekukan harus berjarak 15,25m (50feet) satu sama lain dan
setiap bengkokan tidak boleh lebih dari 90°.
¾ Konduit dan aksesori tidak boleh dilas ke suatu bagian bangunan.
¾ Konduit harus diinstalasi minimal 300mm (1foot) dari pipa panas tanpa
isolasi atau permukaan yang panas.
¾ Konduit yang dihubungkan pada ujung peralatan harus datang dari
bawah untuk mencegah pengembunan. Pemasangan dari samping
bisa diterima, tapi pemasukan dari atas tidak diperbolehkan
¾ Kabel harus diinstalasi sesuai dengan apa yang direkomendasikan
oleh pabrik pembuat. Selama instalasi kabel tidak diperbolehkan ditarik
hingga tegang dan pelindungnya tertekan, dan harus diberi kelebihan
(spare) selama instalasi.
¾ Kabel yang diinstalasi harus berjarak minimal 150mm dari permukaaan
yang memiliki temperatur 45oC sampai dengan 65oC, dan tidak boleh
kurang dari 300mm dengan permukaan yang memiliki temperatur di
atas 65oC.
¾ Semua kabel harus dalam satu panjang (tanpa sambungan) bila
memungkinkan.
¾ Pada intinya sirkuit yang aman tidak boleh digabungkan dengan kabel,
rak, duct, konduit atau penumpu kabel yang sama. Lebih dari satu
sirkuit yang aman dapat ditempatkan dalam rak kabel, duct, konduit
atau penumpu kabel asalkan berada dalam bungkus kabel yang
terpisah.
¾ Sambungan dan terminal untuk kabel yang berkerja di atas 600V harus
sesuai rekomendasi dari pabrik pembuat kabel dan menggunakan
salah satu metode berikut :
1. Sambungan lurus.
2. Dengan menggunakan heat shrink sleeve atau dengan terminasi.
¾ Semua sistem kabel harus ditandai dengan label yang dibuat dari
stainless steel tipe 316 dengan huruf timbul dan diikat dengan tali
pengikat dari bahan stainless steel atau nilon. Penanda kabel harus
diikatkan pada ujung setiap kabel. Semua kabel kontrol harus
mempunyai identitas yang jelas dan dari tipe permanen.
¾ Penomoran kabel harus diperlihatkan dalam Shop Drawings.
¾ Kabel kontrol harus mempunyai terminasi pada blok terminal di dalam
junction box. Untuk kabel luar instalasi terminalnya dilakukan dengan
menggunakan alat crimping yang layak pakai. Terminal tipe ring
tongue atau locking fork harus digunakan untuk terminasi tipe sekrup.
Untuk tipe pin harus menggunakan terminasi tipe clamp-screw.
¾ Bila kabel kontrol atau instrumen diterminasi pada peralatan yang tidak
dilengkapi titik terminal, maka blok terminal harus dipasang jika jumlah
titik terminalnya lebih dari empat dalam sebuah junction box. Bila
berjumlah empat atau kurang, terminasi harus dibuat dengan
mengaplikasikan self-insulated crimp type butt splice connectors.
¾ Satu terminasi hanya untuk dua kabel. Untuk sambungan harus
ditambahkan terminal yang baru pada titik yang sama.
¾ Untuk kabel daya tidak diperbolehkan menggunakan terminal, kabel
daya harus diinstalasi tersendiri dengan menggunakan tipe crimp,

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 69


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

koneksi ini harus dibuat kedap air dengan menggunakan electrical


rubber tape dan plastic vinyl untuk mencegah uap/lembab masuk ke
dalam konektor.
¾ Bila suatu alat tidak mempunyai sepatu kabel atau terminal, kabel daya
harus diterminasi dengan menggunakan terminal tipe compression ring
tounge. Terminal harus dipasang dengan tipe roda gigi searah atau
hydraulic crimping.
¾ Pembengkokan dan pengukuran harus seragam dan simetris tanpa
memipihkan atau merusak permukaan konduit. Pembengkokan harus
dibuat dengan alat dan perlengkapan standar yang dibuat khusus untuk
maksud tersebut. Jari-jari pembengkokan konduit minimal 15 (lima
belas) kali diameter konduit.
¾ Sistem konduit harus diadakan dan dipasang sesuai ketentuan Gambar
Kerja. Sistem ini harus menghubungkan semua kotak keluaran seperti
ditunjukkan dalam Gambar kerja.
Konduit harus memenuhi ketentuan dalam Spesifikasi Teknis ini.
¾ Jalur konduit harus terpasang sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja.
Konduit harus vertikal, horisontal atau sejajar dengan garis struktur.
Semua konduit horisontal harus diarahkan ke arah konduit vertikal
untuk dihubungkan.
¾ Semua konduit yang dipasang di bawah lantai harus terdiri dari pipa
PVC sepeti ditunjukkan dalam Gambar Kerja. Tipe pipa PVC harus
memenuhi ketentuan dalam Spesifikasi Teknis ini.
Konduit yang dipasang di bawah lantai harus memiliki penutup
minimal 50mm.
¾ Penyambungan konduit tidak boleh menggunakan nonmetalic conduit.
Sambungan konduit haruslah menggunakan seal yang lunak.
Penyambungan kabel harus diusahakan se-minimal mungkin.
Semua sambungan harus dibuat dengan junction box atau kotak
terminal yang disetujui.
¾ Hubungan kabel pada terminal busbar panel harus menggunakan
sepatu kabel.

PASAL 19. SISTEM INFRASTRUKTUR KABEL DATA ( IT )


19.1 Lingkup pekerjaan.
1. Pengadaan dan pemasangan, pengetesan dan commissioning terhadap
system pekerjaan data.
2. Pengadaan dan pemasangan peralatan utama teknologi informasi /data .
3. Umum.
a. Seluruh pekerjaan harus dikerjakan sesuai dengan standard pabrik.
b. Kontraktor harus memberi label pada setiap kabel dan mengikatnya
sesuai dengan standar industri.
c.. Kontraktor harus menguji kabel yang dipasang dan memberi catatan
jika terdapat kelaian dan segera memperbaikinya.
d. kontraktor harus mempersiapkan alat untuk pemasangan maupun
untuk pengujian.
e kontraktor tidak dibenarkan mengabungkan kebel distribusi data dan
telepon didalam conduit listrik.

19.2. Uraian system.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 70


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

Jaringan insfrastruktur harus mencakup:


1. Luas area system jaringan kerja LAN dan infrastruktur pendukung.
2. Sistem kerja jaringan LAN local dan infrastruktur pendukung.

19.3 Syarat-syarat Sistem.


1. Penawaran yang diajukan mencakup seluruh spesifikasi yang diperlukan
kecuali untuk daftar item-item yang termasuk didalam “syarat-syarat
tambahan”.
2. Struktur system jaringan kabel data dan Telepon/voice harus terdiri dari
beberapa system atau seluruh subsistem dibawah ini:
a. Lokasi kerja system jaringan.
b. System jaringan horizontal.
c. System peralatan utama.
3. Cara kerja Sistem.

a. Mendukung penggunaan system analog maupun digital voice, data,


Lokal Area Network (LAN), Data Network-IEEE 802.3, 10 Base-T, 10
Base-FL, 100 Base-TX, Token Ring, Giga Bit 100 Base-T, Twisted
Pair-Distribution Data Interface (TDDI).
b. Mampu bekerja optimum dengan sedikit peralatan.
c. Flexible dan dapat bekerja dengan adanya fasilitas dan Tehnologi
yang baru.
d. Peralatan yang ditawarkan dapat beroperasi secara terus menerus
tampa mengalami penerunan kinerja selama 24 jam, 365 hari pada
suhu 15°C sampai 40°C dengan kelembaban relative antara 5%
sampai 95% (tidak terjadi pengembunan / kondensasi ).

4. Conduit.
a. Tidak diizinkan adanya sambungan kabel dalam conduit atau
pelindung kabel.
b. setiap conduit yang ditanam didalam lantai beton, kedalaman
minimum 50mm dari permukaan lantai beton dan penempatan sisi
ujung conduit tegak lurus terhadap dinding.
c. Draw wire (kawat pancingan kabel) harus terpasang pada semua
sparing conduit pvc.
d. eluruh kabel harus terpaang didalam conduit atau flexible conduit.

5. Pengkabelan.
a. Kabel tidak direkomendasi terpasang dalam kondisi tertarik,
b. Pengkabelan tidak dibenarkan untuk disambung sesuai
ketentuan disain Structured Cabling System (SCS).
c. Persyaratan yang harus diperhatikan jarak antara kabel data
dengan kabel tenaga dengan ketentuan tabel sbb :
Jaringan kabel Kabel Tampa Kabel dengan
tenaga pelindung pelindung
Rating (kVA) Jarak antar kabel Jarak antar kabel
(mm) (mm)
R<1 300 25
1<R<2 450 50
2<R<5 600 150
R>5 1500 300

Keterangan :

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 71


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

d. semua kabel yang terpasang harus memenuhi minimum bending


radius dengan spesifikasi pabrik pembuat.
e. Pengkabelan Back Bone mengunakan Fibre Optic (FO).
f. semua instalasi harus terpasang pada rak kabel.

6. System Desain.
a. Lokasi kerja jaringan system.
► Kontraktor harus menyediakan kabel/kawat sebagai
konektor antara terminal dengan outlet.
► Kabel data (Cat.6).
• Seluruh kabel data UTP Cat.6 memiliki separator
masing-masing spare terdiri dari 8 kawat isolasi 4
AWG, jenis solid, mempunyai 4 kode warna yang
tidak mudah terbakar.
• Kedua ujung kawat harus terpasang dengan flug
modul 8 posisi (RJ 45).
• Seluruh spesifikasi plug modul dari FCC CFR 4 part
68 subpart F dan IEC 603-7 dan dilapisi dengan
emas setebal 50 micro inchi pada bagian konektor.
• Seluruh kawat modul terbungkus dengan isolasi
yang kuat dan ringan.
• Tersedia kawat standard patch cord dengan ukuran
panjang standard 3,5,7,10,15,20 feet.

Spesifikasi kelistrikan:
● Maksimum DC resistan, 9.38 ohms / 100m.
● maksimum kapasitas antar kawat : 17.5 pF/ft
(56pF /m).
● karakteristik impendansi: 100 ohms+15% pada
Frek. 1-100 MHz.
● Kawat yang digunakan hantarannya telah diuji
standar giga bit dan dijamin oleh principle.

b. Sistem Jaringan Horizontal.

► Pengkabelan horizontal.
● kontraktor harus menyediakan kabel horizontal
untuk menghubungkan tiap outlet dengan sistem
jaringan backbone pada lantai yang sama.
● Type kabel Unshield Twisted pair (UTP) 4 pair
dengan separator masing-masing spare, jenis isolasi
PVC sesuai standar EIA/TIA 568, TSB-36,SB-40.
● Selain pemasangan kabel UTP, harus diperhatikan
ketegangan kabel dan radius standar 1 inch tekukan
kabel.
● Jaringan kabel antara terminal dan outlet tidak
diizinkan adanya sambungan.
● Kabel UTP Cat.6 – 4pair harus termasuk dalam
daftar Under Writter’s Laboratorium type CMR dan
CMP.
● Kabel UTP Cat.6-4pair harus mengikuti standar :
- Kategori 6-EIA/TIA TSB-36 sesuai dengan IEEE
802.5.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 72


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

- 16 Mbps dan ANSI X3TT9.5 untuk 100Mbps


(TPPMD).
- 16 Mbps (maksimum 100m atau 328 ft untuk 04
workstation)
- Kapasitas antar kabel @ 1KHz: 14nF/100ft.
- DC resistan 8.6 ohms/100ft.
- Karakteristik impendansi pada freq.1-25MHz :
100 Ohm ± 5%.
● Kabel horizontal khususnya media type, panjang
jaringan antara outlet ke konektor sambungan tidak
boleh lebih dari 90m (295ft). Panjang jumper
maksimum 10m (33ft).
● Kabel horizontal
Kabel tembaga UTP Cat.6-4 pairs
Kabel UTP Cat.6 harus 100 ohms,4 pairs.
Kabel UTP Cat.6 yang digunakan harus sesuai
dengan lingkungan.
Kabel tembaga (UTP yang terdiri dari yang banyak
pasang / UTP Mullti pair).
Kabel UTP yang lebih dari 4 pairs, 100 ohms, Cat.6.
Kabel UTP multi pair yang di pakai harus sesuai
untuk pengkabelan horizontal.
Kabel UTP multi pair yang digunakan harus sesuai
dengan system.
c. Horizontal Cable.

d. Kabel data UTP Category 6 (Cat. 6) Seluruh instalasi kabel data – UTP
Cat.6 harus diinstalasi dalam uPVC conduit diameter min. 20 mm, untuk
membedakan instalasi data dengan instalasi kabel lainnya, setiap
conduit dengan jarak 1,5 meter diberi cat warna yang tertentu.

7. Wiring Closet / Telecommunication Closet.

7.1 Instalasi Kabel UTP Cat.6, harus dilengkapi:


a. Patch panel Cat.6.
b. Patch cord cat.6 strainded 10 feet.
c. Standing rack 27 RU Merk V-Series (H 1366, D 800, W 600)
Type UR 27.8/G.3.
d. Kabel management.
e. Roof fan pada panel patch panel
f. Power management
g. Centilever shelf.
h. Termasuk perlengkapan dan accessories yang di perlukan.
7.2 Instalasi Fiber Optic (FO):
a. Back bone / kabel fiber optic F/O cable 4-core indoor
50/12.5μm MM (multimode), kabel dari lantai 1 ruang server
/computer keeluruh lantai .
b. Lightcrimp SC connector multimode, ceramic ferrule.
c. SC coupler duplex.
d. Patch panel untuk SC coupler duplex 8 port.
e. Consumable kit.
f. F/O pacth cord SC 10 ft 50/125μm MM (multimode).
g. Peralatan perlengkapan dan accessories.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 73


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

8. Equitment Room.
a. Back bone / kabel fiber optic AMP F/O 2x(cable 4-core indoor
50/125 μm MM (multimode), kabel dari seluruh lantai menuju lantai
1 ruang server/computer.
b. Lightcrimp SC connector multimode, ceramic ferrule.
c. SC coupler duplex
d. Patch Panel for C coupler duplex (8 port x banyaknya lantai)
e. Consumable kit
f. F/O patch cord SC-SC 10 feet 50/125 μm MM (multimode)
g. Peralatan perlengkapan dan accessories.

9. Outlet
a. Outlet yang disediakan oleh pemborong tipe RJ-45 untuk kabel UTP
Cat.6
b. Standard outlet modul untuk jack 8 pin terpasang cocok dengan flush
monting standard
c. Setiap faceplate harus dipasang dengan outlet RJ-45
d. Outlet harus dikonfigurai ulang untuk penggunaan yang berbeda jika
diperlukan.
e. Outlet harus cocok dengan penggunaan EIA/TIA 568 Cat.6
f Kabel yang menuju outlet harus dipasang dari bawah outlet.
g. Outlet tidak boleh ditempatakan dilokasi yang memungkinkan resiko
kerusakan
h. Faceplate harus tertutup untuk mengurangi resiko terkontaminasi
dengan debu atau lainnya
j. Setiap faceplate harus terpasang dengan inbow box
k. Nama plate harus bersih dan berisi informasi nomor socket, nomor
outlet, lantai dan cabinet
l. Kategori 6 : Modular jack. Data informasi outlet untuk 100 ohm 22 –
26 AWG kabel tembaga harus berisi :
Ö Tersedia warna hitam,putih, abu-abu, kuning gading dan
kuning gading terang
Ö Mampu memuat minimum 2 dari 8 posisi / 8 penghantar modul
jack
Ö Mampu menerima minimum 200 re-terminasi tanpa terjadi
penurunan sinyal.
Ö Modular jack compatible untuk standard TIA 568A atau 568B
Ö Mudah dipindah-pindahkan dengan faceplate tetap berada
ditempatnya dan jack / plug dapat melewati faceplate tanpa
mengubah terminalnya
Ö Terdapat pintu yang berengsel untuk area yang sangat
terkontanminasi dengan debu
Ö Memberi identitas jaringan dengan kode warna
Ö Dibuat dengan ketahanan terhadap tekanan dan panas
Tersedia kabel serabut ScPT versi 100 ohm
m. Spesifikasi :
ANSI, TIA, EIA-568 dan ISO/IEC 11801 category 6

n. Faceplate
Ö Faceplate dapat digunakan baik untuk fiber ataupun
tembaga atau coaxial.
Ö Label identitas jaringan di tutup dengan platik transparan

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 74


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

Ö Standard warna pengkodean putih, abu-abu, kuning hitam


dan kuning tua
Ö Tersedia pilihan adapter stainless steel
Ö Lubang modul angle
Ö Rumah outlet multimedia
Seluruh outlet multimedia / multi user harus :
Tersedia dalam warna hitam, putih, abu-abu, kuning dan
kuning terang
Ö Tipe konektor cocok dengan rumah konektor SC dan modul
jack penghantar 8 posisi / 8 untuk kabel UTP / ScPT 100
ohm
Ö Sambungan outlet dapt terintegrasi antara fiber, UTP/ScPT,
Coax dan Shielded STP
Ö Dapat memuat sampai dengan 1 port media (outlet fiber,
UTP / ScPT, Coax, Shielded STP secara terus menerus)
atau sampai 24 port untuk oulet fiber saja
Ö Tutup pelindung di ikat dengan baut agar lebuh kuat.

0. Sistem jaringan administrasi


¾ Terdapat block terminal pada system jaringan administrasi
untuk pemasangan kabel tembaga atau kabel serat optic
¾ Distribution frame :

Ö Distribution frame dipasang secara berurutan secara


rapid an diseain sedemikian rupa agar mudah
dilakukan perubahan untuk pengembangan system.
Distribution frame harus mampu mendukung
penggunaan Cat.6 dan mempunyai fasilitas
interkoneksi dan koneksi silang.
Ö Setiap distribution frame terpasang pada cabinet
dengan kapasitas terminal ditambah 25 % untuk
pengembangan.
Ö Terminal kabel tembaga patch panel.
Modular patch panel :
• Panel harus terbuat dari aluminium anodized
dengan konfigurasi 24, 28, 32, 48, 64, dan 96
port
• Panel yang digunakan harus mendukung
UTP, adapter fiber SC dan ST kabel coaxial.
• Panel mempunyai port yang mudah diganti
dengan melepas dari depan untuk
memodifikai atau mengkonfigurasi
• Nomor identitas harus dipasang dibelakang
dan didepan panel.
• Pemasangan slot sesuai dengan ANSI/EIA-
310
• Mengikuti spesifikasi kelistrikan di area kerja
outlet.
Ö Wiring block dapat digunakan kabel penghantar 24
AWG
Ö Distribution frame penggunaannya harus dipisahkan
antara voice, data dan image.
Ö Block harus mengikuti underwriter’s laboratorie

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 75


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

Ö Standard floor distribution frame


Pemasangan rak mounting untuk jaringan
telekomunikasi harus digunakan rack 9 inchi.
• Rack harus mempunyai 76 mm (3 inchi)
• Terhadap 152 mm (6inci) channel kabel
vertical
• Channel mudah digunakan dan dan dipindah-
pindahkan sampai dengan kabel.
• Kesepuluh kawat yang mempunyai kapasitas
tinggi dipasang didepan rack agar dapat
dipakai untuk kabel horizontal maupun
vertical erta mudah di tekuk dan di ikat-ikat
tanpa menggunakan baut ataupun peralatan
lainnya.
• Rack harus mempunyai standard mounting
hole ANSI/EIA-310-C dan kabel terlihat dari
depan, belakang dan depan channel
• Rack harus terbuat dari aluminium yang dicat
hitam dan digunakan grommet untuk kabel
cadangan
• Rack haraus mempunyai 2 pilihan kabel
channel vertical 152 mm (6 inchi) x 2.1 m (7ft)
dan 76mm ( 3 inchi) x 2.1 m(7ft) dan dapat
ditempatkan diantara rack. Pada channel
terpasang penahan kabel yang tergantung
dikiri atai kanan dan dapat ditempatkan
sembarang posisi terhadap channel.

Ö Kabel jumper
• Pemborong harus menyediakan kabel jumper
untuk sambungan silang dan interkoneksi di
blok terminal
• Tipe kabel jumper yang digunakan harus
mengikuti EIA/TIA Cat.6 dan blok terminal
harus digunakan seperti punch atau patch
panel atau LIU
• Kabel sambungan diberi kode warna dan
tersedia veri 1, 2, 3 dan 4 pairs dengan
panjang 3 ft sampai 10 ft
• Patch cord harus terpasang label untuk
mencegah kerusakan akibat tertukarnya
kabel.
• Patch cord :
• Pemborong harus menyediakan patch cord
untuk panel dan terminal block.
• Patch cord Cat. 6.
o Semua patch cord UTP/ScTP Cat.6
terdiri dari atas 8 isolasi 24 AWG, kabel
tembaga terserabut, 4 kode warna
o Semua ujung patch panel cord
dipasang plug modular 8 position angle
free (type RJ-45) seuai standard T568A
atau T568B

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 76


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

o Seluruh spesifikasi plug modular dari


FCC CFR 4 part 68 supart F dan IEC
603-7 dan dilapii dengan emas setebal
50 microinches pada bagian
konektornya
o Tersedia kawat modul dengan ukuran
panjang standard 2, 3, 4, 5 m atau
sesuai dengan permintaan.
o Maksimum DC resistant tiap 9,38
ohms/100m
o Maksimum kapasitas antar kawat 7.5
pF/ft (56 pF/m)
o Karakteristik impedansi 100 ohms = 5%
dari 1-1000 MHz
o Kawat yang dipaki hantarannya telah
diuji samapai dengan giga Hertz dan
dijamin oleh principle sesuai Cat. 6 link.
o Cable jack patch cord dengan kabel
berwarna.
• Jaringan system pada ruangan peralatan utama
• pemborong harus menghubungkan antara terminal
box dan jaringan distribui dengan peralatan seperti
PABX atau host computer didalam ruangan
ƒ pemborong harus menyediakan penangkal petir dan
kabel grounding untuk setiap rak dan equipment.
ƒ Pemborong menyediakan peralatan proteksi
terhadap system yang dipasang.

10. Tenaga ahli dan pengalamn kerja


Pemborong harus memberikan daftar tenaga ahli berikut pengalaman
kerjanya.
11. pengalaman perusahaan
Pemborong harus memberikan referensi daftar proyek yang opernah
dikerjakan.
12. Surat Penghargaan
Pemborong harus melampirkan surat penghargaan dari customer.
13. jaminan
pemborong harus memberikan jaminan selama 25 tahun terhadap
peralatan, 5 tahun jaminan operasional seperti yang diterangkan dalan
dokumen ini semenjak penyerahan.
Principle menjamin produk yang trinstal, mencover atau memenuhi draft
final Cat.6
14. Pengetesan Instalasi
Harus dilakukan pengujian terhadap instalasi jaringan untuk menjamin
bahwa system akan bekerja sesuai dengan spesifikasinya. Pengetesan
jaringan kawat tembaga berikut ini adalah minimal pengujian jaringan
kawat tembaga yang diperlukan.
a. 100% uji hantar dan polaritas
b. 100% uji pengkabelan horizontal dengan Cable Flux – Gigabit
Tester TSB-67 level II Cat. 6 termasuk pengujian NEXT dari ujung
bawah
c. 1 lembar laporan termasuk tertulis untuk setiap pengujian dan
disimpan dalam CD

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 77


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

Berikut set-up yang diperlukan untuk pengujian jaringan kabel tembaga :


tester di tempatkan pada ujung kabel outlet atau peralatan dan test lead.
15. Dokumentasi
Dokumentasi instalasi terpasang harus dipersiapkan sebagai berikut :
a. jalur kabel pada gambar ditandai dengan warna merah
b. denah lantai
c. jaringan instalasi kabel lengkap dengan ukuran
d. diagram sytem cabinet
e. frame layout system jaringan instalasi
f. sitem jaringan instalasi sesuai dengan sertifikasi
g. berita acar pengetesan
h. uraian jadwal pemeliharaan
i. buku petunjuk operasi
j. laporan pengetesan jaringan kabel
k. induksi antar pasangan kabel tembaga ITC rendah
l. hard copy yang di approved oleh principle
m. soft copy yang di approved oleh principle
n. menyerahkan spesifikasi teknis, part number (technical catalogue)
o. menyerahkan gambar instalasi terpasang (As built drawing)

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB III - 78


PASAL 20. SPESIFIKASI MATERIAL TENAGA LISTRIK DAN ELEKTRONIKA
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

PEKERJAAN ELEKTRIKAL
URUTAN HASIL
NO ITEM PEKERJAAN URAIAN SPESIFIKASI MEREK
KLARIFIKASI

I. TENAGA LISTRIK

1 Transformator a. Kapasitas : 500 kVA 1 Unindo


b. Jenis : Step Down 2 Trafindo
c. Type : Oil - Immersed
d. Rangkaian : Dyn 5
e. Frekwensi : 50 Hz
f. Accessories : Oil

2 MV-MSB a. Pemutus : LBS + HRC Fuse 1 Merlin Gerin


Panel 20 kV. b. Type : SF6 Total Insulated 2 Kohler Moller
3 Siemens
a. Pemutus : Circuit Breaker

3 Kabel Tegangan Menengah a. Multi core N2XSEBY 3x95mm2 1 Kabelindo


( TM 20 KV ) b. Single core N2XSY 3x1x50mm2 2 Kabelmetal
3 Suprame
4 Tranka Kabel

4 Generator Setting Kapasitas 400 kVA (Stand By) 1 Silent Type


Bonnet dan Sound Proof

Engine a. Diesel 4 Cycle, 1 FG Wilson


b. Electronic 2 Cummins
c. Governor. 3 MWM
d. Water Cooling Radiator. 4 Deutz

Alternator a. 4 Pole wye (Y) connection. 1 Leroy Somer


b. Self Exciting(PMG) Brushless Type 2 Stanford
125°C. Class-H insulation 3 AVK

5 Instalasi Bakar Bakar Diesel

Pompa Bahan Bakar a. Pompa Solar Elektrik. 1 AEG


b. Pompa Solar Manual 2 Ebara
3 Versa

Instalasi Bahan Bakar a. Pipa GIP 1 Bakri


2 PPI

Control Bahan Bakar a. Gate Valve 1 Toyo


b. Check Valve 2 Kitz
3 Shilla

Tangki Bahan Bakar a. Tangki Bulanan 4000 Liter ( plat 8mm) 1 Lokal

6 Panel Utama (LVMDP) a. Jenis / Type : Free Standing 1 Simetri


dan Panel distribusi per : Wall Mounting 2 Duta Panel
lantai 380 / 220 Volt. 3 Solwatekindo
4 Sier
III-79

Daftar Material VI-62


URUTAN HASIL
NO ITEM PEKERJAAN URAIAN SPESIFIKASI MEREK
KLARIFIKASI
b. Komponen LV : ACB, MCCB dan CB 1 Scheneider
2 ABB
3 Kohler Moller
4 Siemens

c. Komponen LV : Contactor / Relay 1 Telemecaninique


2 AEG
3 Omron
4 ABB

7 Capasitor Bank a. Kapasitas 275 kVAR 1 Merlin Gerin


b. Capasitor 525 V 2 Alpivar
c. Reaktor 3 Nokian

d. Power Factor Regulator (PFR) 1 Merlin Gerin


2 Alpivar

8 Kabel Tegangan Rendah Jenis dan Kapasitas:


380 / 220 Volt, 50 Hz.
a. NYA, NYM, NYY dan NYFGby 1 Kabelindo
b. Sesuai Gambar 2 Suprame
3 Kabel Metal
4 Tranka Kabel

9 Kabel Tahan Api ( 900°C ) a. Fire Resistance Cable ( FRC ) 1 Nexan


b. Sesuai Gambar 2 Fuji
3 BICC

10 Armature, Lampu & Ballast a. Armature : Cat Powder Coating 1 Artolite


: Tebal min. 0,7 mm 2 Spectra
3 Lucolote

b. Tabung : Fluresent Cool Light. 1 Philips


2 Osram
3 Siemens

c. Ballast : Low Losses 1 Philips


2 Osram
3 Siemens

d. Transformator / : IP 34 1 Philips
2 Osram
3 Siemens

e. Capasitor 1 Philips
2 Notocon
3 Siemens

f. Fitting : High Quality 1 Voslo


: Polycarbonate 2 BJB

g. Stater 1 Philips
2 Atco
3 Siemens

h. Power Pack : c/w Batteray 3 hours 1 Menvier


dan Batteray duration 2 Fuji
3 PNE

11 Stop Kontak dan Saklar a. Jenis : Stop Kontak 1 phasa 1 Clipsal M-2000
2 MK (type delux)
3 National
4 Berker III-80

Daftar Material VI-62


URUTAN HASIL
NO ITEM PEKERJAAN URAIAN SPESIFIKASI MEREK
KLARIFIKASI

b. Jenis : Engle 1 Clipsal M-2000


: Double 2 MK
: Hotel 3 National
: Grid Switch 4 Berker

12 Pipa dan fitting a. Conduit, uPVC High Impact 1 Ega


2 Clipsal
3 Double-H

b. Galvaniezed Stell Pipa ( GIP ). 1 Bakrie


2 PPI
3 Spindo

13 Multi Transit Cable a. Jenis / type : Water,Smoke,Fire 1 3M


dan Fire Stop Resistance. 2 Lycab
b. Fire rating : ± 2 (dua) jam. 3 Roxtec

14 Cable Tray / Ledder a. Material : Hot Rolled Mild Stell 1 Elpro


b. Finishing : Hotdip Galvanized 2 Tri Abadi
c. Ukuran : Sesuai Gambar 3 Nobi

II. SISTEM PERLINDUNGAN


1 Peredam Petir a Early Streamer Emission Heat Finial
1 System 3000
2 Guardien
3 EF

Cable Coaxial
b. Cable Coaxial 1 System 3000
2 Erico

2 Arester a Kapasitas sesuai gambar 1 OBO


100 KA dan 40 KA 2 Critect

3 Grounding a. Cu Road Masip φ 20 mm lokal


b. BC Conductor 50 mm dan 70 mm

III. UNTERUPTED POWER SUPLLY True on line c/w Batteray Nicad 1 Chloride
Duration 15 minites 2 Salicru
3 Vector

IV. FLOOR DUCT a. Intersection Box ( 30x30 ) cm, 1 Elpro


Frame ( 18x18 ) cm 2 MK
b. Base Plate 3 bh Stop Kontak berikut 3 Tri Star
Lobang kabel u/ Arus Lemah.
c. Frame Cover
d. PVC Duct c/w Conector 1x7,5 cm.
e. Fixing Clip
III-81

Daftar Material VI-62


URUTAN HASIL
NO ITEM PEKERJAAN URAIAN SPESIFIKASI MEREK
KLARIFIKASI
PEKERJAAN ELEKTRONIK
IV. TELEKOMUNIKASI
1 PABX Full Digital a. Kapasitas 10 CO / 110 extention 1 Philips
b. Operator Console 2 Siemens
c. Hanset Telepon Analog 3 Avaya

2 Kabel a. Jelli armore cable 1 Kabelindo


b. Twisted Shielded Cable 2 Suprame
3 Kabel Metal
4 Tranka Kabel
5 Voksel

3 Terminal Box ( TB-Telp.) a. MDF & IDF Lokal

b. Terminal Strip Krone

c. Outlet Telepon 1 Clipsal M-2000


2 MK (type delux)
3 National

V. TATA SUARA a. Public Address 1 TOA


b. Car Calling 2 Bosch
3 Nasional

VI. FIRE ALARM


a. Main Equipment Semi Addersible 1 Notifier
termasuk Announciator 2 Esser
3 Nohmi

b. Detector, Break Glass, Manual Call Lisensi Produck diatas


Point,

c. Instalasi Convensional Standar Pabrik


III-82

Daftar Material VI-62


URUTAN HASIL
NO ITEM PEKERJAAN URAIAN SPESIFIKASI MEREK
KLARIFIKASI

VII. INFRASTRUKTUR a. Kabel Cat 6, draft 10 1 Avaya 1081


SPARING JARINGAN IT 2 AMP
3 Panduit

b. Conector Cat 6, draft 10 1 Panduit


2 AMP
3 Avaya
c. Pact Panel idem
d. Kabel Management idem
e. Rack Panel 1 AMP atau Setara
f. Conduit, uPVC High Impact 1 Ega
PVC Duct c/w Conector 1x7,5cm 2 Clipsal

IIX. CCTV a. Base Digital Vidio Recorder 1 Bosch


b. LCD Color Monitor 2 Sanyo
c. PC Server 3 Vicon
d. Camera : : Dome
: Fixed
: Vandalproof

Instalasi : Cable Coaxial RG 59 1 Avaya,Belden

IX. SISTEM MASTER ANTENA TV a. Antena TV (UHF & VHF) 1 Terrestrial


2 Yagi

b. Line Amplifier 1 Ikusi


c. Boster 2 Fagor
d. Splitters 3 Fuba
e. 4`Way Tap of TV
f. Instalasi : Coaxial RG 7C-2V. 1 Kabelindo
Coaxial RG 5C-2V 2 Suprame
3 Kabel Metal
4 Tranka Kabel
III-83

Daftar Material VI-62


BAB 4
PEKERJAAN MEKANIKAL
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

BAB

4
PEKERJAAN MEKANIKAL

4.1 SPESIFIKASI UMUM

PASAL 1. UMUM

Persyaratan ini merupakan bagian dari persyaratan teknis. Apabila ada klausal dari
persyaratan ini yang dituliskan kembali, berarti menuntut perhatian khusus pada klausal-
klausal tersebut dan apabila menghilangkan klausal-klausal tersebut atau bukan berarti
menghilangkan klausal-klausal lainnya dari syarat - syarat umum.

Gambar-gambar dan spesifikasi perencanaan ini merupakan satu kesatuan dan tidak
dapat dipisah-pisahkan. Apabila ada sesuatu bagian pekerjaan atau bahan atau
peralatan yang diperlukan agar instalasi ini dapat bekerja dengan baik dan hanya
dinyatakan dalam salah satu gambar perencanaan atau spesifikasi perencanaan saja,
Kontraktor harus tetap melaksanakannya sesuai dengan standart teknis yang berlaku.

PASAL 2. GAMBAR-GAMBAR

2.1. Gambar-gambar perencanaan tidak dimaksudkan untuk menunjukkan semua


assesories dan fixture secara terperinci. Semua bagian walaupun tidak
digambarkan atau disebutkan secara spesifik harus disediakan dan dipasang oleh
Kontraktor sehingga sistem dapat bekerja dengan baik.

2.2. Gambar-gambar instalasi menunjukkan secara umum tata letak dari peralatan
instalasi. Sedang pemasangan harus dikerjakan dengan memperhatikan kondisi
dari proyek dan gambar-gambar arsitektur dan struktur/sipil harus dipakai sebagai
referensi untuk pelaksanaan dan detail “finishing“ dari proyek.

2.3. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor harus mengajukan gambar-gambar kerja


dan detail (shop drawing) yang harus diajukan kepada Konsutan MK dan
Konsultan Perencana untuk mendapatkan persetujuan. Setiap shop drawing yang
diajukan Kontraktor untuk disetujui Konsultan MK dan Perencana dianggap bahwa
Kontraktor telah mempelajari situasi dan telah berkonsultasi dengan pekerjaan
instalasi lainnya.

2.4. Kontraktor harus membuat catatan-catatan yang cermat dari penyesuaian-


penyesuaian pelaksanaan pekerjaan di lapangan, catatan-catatan tersebut harus
dituangkan dalam satu set lengkap gambar kalkir dan lima set lengkap gambar
blue print sebagai as built drawings. As built drawing harus diserahkan kepada
Konsultan MK dan Perencana segera setelah pekerjaan selesai 100 %.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 1


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

PASAL 3. KOORDINASI

3.1. ontraktor pekerjaan instalasi dalam melaksanakan pekerjaan ini harus bekerja
sama dengan Kontraktor bidang atau disiplin lainnya agar seluruh pekerjaan dapat
berjalan dengan lancar sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditentukan.

3.2. Koordinasi yang baik perlu diadakan untuk mencegah agar pekerjaan yang satu
tidak menghalangi / menghambat pekerjaan lainnya.

PASAL 4. IJIN-IJIN DAN PERSYARATAN-PERSYARATAN

4.1. Kontraktor harus memiliki Surat Ijin Instalasi dari instansi terkait dan apabila tidak
memilikinya maka Kontraktor diharuskan untuk membuat surat pernyataan kerja
sama (bermeterai) dengan Sub Kontraktor yang mempunyai Surat Ijin Instalasi
tersebut.

4.2. Kontraktor harus mempunyai pengalaman yang cukup dalam untuk melaksanakan
pekerjaan instalasi air conditioning dan ventilasi yang sejenis atau pada bangunan
bertingkat.

PASAL 5. DAFTAR BAHAN DAN CONTOH

5.1. Dalam waktu tidak lebih dari 30 (tiga puluh) hari setelah Kontraktor menerima
pemberitahuan meneruskan pekerjaan, kecuali apabila ditunjuk lain oleh Konsultan
MK dan Perencana. Kontraktor diharuskan menyerahkan daftar dari material-
material yang akan digunakan. Daftar ini harus dibuat rangkap 4 (empat) yang di
dalamnya tercantum nama-nama dan alamat manufacturer katalog dan
keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu oleh Konsultan MK Dan
Perencana. Persetujuan oleh Konsultan MK dan Perencana akan diberikan atas
dasar di atas.

5.2. Kontraktor harus menyerahkan contoh bahan-bahan yang akan dipasang kepada
Konsultan MK dan Perencana. Semua biaya yang berkenaan dengan penyerahan
dan pengembalian contoh-contoh ini adalah menjadi tanggungan Kontraktor.

5.3. Bahan yang digunakan adalah sesuai dengan yang dimaksud di dalam spesifikasi
teknis ini dan harus dalam keadaan baru. Pekerjaan haruslah dilakukan oleh
orang-orang yang ahli.

5.4. Kontraktor diwajibkan untuk mengecek kembali atas segala ukuran / kapasitas
peralatan (equipment) yang akan dipasang. Apabila terdapat keragu-raguan
Kontraktor harus segera menghubungi Konsultan MK dan Perencana untuk
berkonsultasi.

5.5. Pengambilan ukuran atau pemilihan kapasitas equipment yang sebelumnya tidak
dikonsultasikan dengan Konsultan MK dan Perencana, apabila terjadi kekeliruan
maka hal tersebut menjadi beban tanggung jawab Kontraktor, untuk itu pemilihan
equipment dan material harus mendapatkan persetujuan dari Konsultan MK dan
Perencana.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 2


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

PASAL 6. TESTING DAN COMMISSIONING

6.1. Kontraktor pekerjaan instalasi ini harus melakukan semua testing dan pengukuran-
pengukuran yang dianggap perlu untuk memeriksa / mengetahui apakah seluruh
instalasi yang dilaksanakan dapat berfungsi dengan baik dan telah memenuhi
persyaratan-persyaratan yang berlaku.

6.2. Kontraktor harus melakukan semua pengetesan seperti yang dipersyaratkan disini
dan mendemonstrasikan cara kerja dari segenap sistem yang disaksikan oleh
Konsultan MK dan Perencana. Semua tenaga, bahan dan perlengkapan yang
perlu untuk percobaan tersebut merupakan tanggung jawab Kontraktor.

6.3. Semua tenaga, bahan dan perlengkapan yang diperlukan dalam kegiatan testing
tersebut merupakan tanggung jawab Kontraktor. Hal ini termasuk pula peralatan
khusus yang diperlukan untuk testing dari sistem ini seperti yang dianjurkan oleh
pabrik yang juga harus disediakan oleh Kontraktor.

PASAL 7. PERALATAN YANG DISEBUT DENGAN MERK DAN PENGGANTINYA

7.1. Bahan-bahan, perlengkapan, peralatan, accessories dan lain-lain yang disebut dan
dipersyaratkan dengan nama dalam persyaratan ini, maka Kontraktor wajib
menyediakan sesuai dengan peralatan/merk tersebut di atas.

7.2. Penggantian dapat dilakukan dengan persetujuan dan ketentuan - ketentuan dari
Konsultan MK dan Perencana.

PASAL 8. PERLINDUNGAN PEMILIK

8.1. Atas penggunaan material, sistem dan lain-lain oleh Kontraktor, pemilik dijamin
dan dibebaskan dari segala claim ataupun tuntutan yuridis lainnya.

PASAL 9. PENGUJIAN DAN PENERIMAAN

9.1. Jika semua peralatan-peralatan yang sesuai dengan spesifikasi ini sudah dikirim
dan dipasang dan telah memenuhi ketentuan-ketentuan pengetesan dengan baik,
kontraktor harus melaksanakan pengujian secara keseluruhan dari peralatan-
peralatan yang terpasang dan jika sudah ditest dan ternyata memenuhi fungsi-
fungsinya sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari kontrak, maka seluruh unit
lengkap dengan peralatannya dapat diserahkan kepada pemilik dengan
dilampirkan berita acara test lapangan yang disetujui Konsultan MK dan
Perencana.

PASAL 10. MASA GARANSI DAN SERAH TERIMA PEKERJAAN

10.1. Peralatan-peralatan instalasi harus digaransikan selama satu tahun terhitung dari
penyerahan kedua.

10.2. Selama masa garansi, Kontraktor pekerjaan instalasi ini diwajibkan untuk
mengatasi segala kerusakan-kerusakan dari instalasi yang dipasangnya tanpa ada
biaya tambahan.

10.3. Selama masa garansi tersebut, Kontraktor pekerjaan instalasi ini masih harus
menyediakan tenaga-tenaga yang diperlukan yang dapat dihubungi setiap saat.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 3


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

10.4. Penyerahan pekerjaan pertama baru dapat diterima setelah dilengkapi dengan
bukti-bukti hasil pemeriksaan atas instalasi dengan pernyataan, baik yang
ditandatangani bersama oleh instalatur yang melaksanakan pekerjaan tersebut
dan Konsultan MK dan Perencana serta dilampirkan sertifikat pengujian yang
sudah disahkan oleh badan instansi yang berwenang.

10.5. Jika pada masa garansi tersebut, Kontraktor pekerjaan instalasi tidak
melaksanakan atau tidak memenuhi teguran-teguran atas perbaikan, penggantian,
kekurangan selama masa garansi, maka Konsultan Perencana dan MK berhak
menyerahkan pekerjaan perbaikan / kekurangan tersebut pada pihak lain atas
biaya dari Kontraktor yang melaksanakan pekerjaan instalasi tersebut.

10.6. Sebelum penyerahan kedua (final acceptance), Kontraktor harus mengadakan


semacam pendidikan dan latihan selama periode tersebut kepada 3 (tiga) orang
calon operator untuk setiap pekerjaan yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas
(customer).

Training tentang operasi dan perawatan tersebut harus lengkap dengan 5 (lima)
set operating maintenance and repair manual books sehingga para
petugas/operator dapat mengoperasikan dan melaksanakan pemeliharaan.

10.7. Material / peralatan utama atau beberapa peralatan assesoris tertentu yang akan
dipasang harus disertai dengan :

• Certificate of original dari pabrik pembuat.


• Quality control certificate dari pabrik pembuat.
• Type test certificate dari pabrik pembuat yang disaksikan langsung di tempat
pabrikasi oleh Pemberi Tugas dan Konsultan Perencana (factory visit).
• Apabila diperlukan Pemberi Tugas akan mengadakan test sampling material /
peralatan kepada laboratorium yang “independent”.

PASAL 11. L A P O R A N

11.1. Laporan Harian & Laporan Mingguan :

Kontraktor wajib membuat “laporan harian“ dan “laporan mingguan“ yang


memberikan gambaran dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan di lapangan secara
jelas. Laporan tersebut dibuat rangkap 3 (tiga) meliputi :

a) Kegiatan fisik.
b) Catatan dan perintah Konsultan MK dan Perencana yang disampaikan baik
secara lisan maupun tulisan.
c) Hal - hal yang menyangkut masalah :
• Material (masuk/ditolak).
• Jumlah tenaga kerja.
• Keadaan cuaca.
• Pekerjaan tambah/kurang.

Berdasarkan laporan harian, dibuat laporan mingguan dimana laporan tersebut


berisi ikhtisar dan catatan prestasi atas pekerjaan minggu lalu dan rencana
pekerjaan minggu depan. Laporan ini harus ditandatangani oleh Manager Proyek
dan diserahkan kepada Konsultan MK dan Perencana untuk diketahui/disetujui.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 4


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

11.2. Laporan Pengetesan.

Kontraktor harus menyerahkan kepada Konsultan MK dan Perencana dalam


rangkap 5 (lima) mengenai hal-hal sebagai berikut :
a) Hasil pengetesan kabel-kabel (megger dan pemberian tegangan).
b) Hasil pengetesan pompa-pompa, mesin-mesin air conditioning, instalasi lift dan
lain-lain.
c) Hasil pengetesan peralatan-peralatan instalasi.
d) Hasil pengukuran-pengukuran dan lain-lain.

Semua pengetesan dan pengukuran tersebut harus disaksikan oleh Konsultan MK


dan Perencana pekerjaan ini.

PASAL 12. PENANGGUNG JAWAB PELAKSANA

12.1. Sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan Kontraktor harus menempatkan


seorang penanggung jawab pelaksana yang ahli dan berpengalaman dan harus
selalu berada di lapangan/site yang bertindak selaku wakil dari Kontraktor dan
mempunyai kemampuan untuk memberikan keputusan teknis dan bertanggung
jawab penuh dalam menerima segala instruksi-instruksi Konsultan MK dan
Perencana.

12.2. Penangung jawab tersebut harus berada di tempat pekerjaan selama jam kerja
dan pada saat diperlukan dalam pelaksanaan atau pada saat yang dikehendaki
oleh Konsultan MK dan Perencana. Petunjuk dan perintah Konsultan di dalam
pelaksanaan harus disampaikan langsung kepada pihak Kontraktor melalui
penangung jawab Kontraktor.

PASAL 13. PERUBAHAN, PENAMBAHAN DAN PENGURANGAN PEKERJAAN

13.1. Pelaksanaan pekerjaan yang menyimpang dari gambar-gambar rencana yang


disesuaikan dengan kondisi di lapangan harus dikonsultasikan terlebih dahulu
dengan Konsultan MK dan Perencana.

13.2. Dalam merubah gambar rencana tersebut, Kontraktor harus menyerahkan gambar
perubahan yang dimaksud untuk Konsultan MK dan Perencana sebanyak rangkap
lima untuk disetujui.

13.3. Pengaduan dan perubahan material, gambar rencana dan lain sebagainya harus
diajukan oleh Kontraktor kepada Konsultan MK dan Perencana secara tertulis.
Perubahan-perubahan material dan gambar rencana yang mengakibatkan
pekerjaan tambah kurang harus disetujui secara tertulis oleh Konsultan MK dan
Perencana.

PASAL 14. PEMBOBOKAN, PENGELASAN DAN PENGEBORAN

14.1. Pembobokan tembok, lantai dinding dan sebagainya yang dilakukan dalam rangka
pemasangan instalasi maupun pengembaliannya seperti keadaan semula adalah
termasuk pekerjaan Kontraktor yang bersangkutan.

14.2. Pembobokan hanya dapat dilaksanakan setelah mendapat izin tertulis dari
Konsultan MK dan Perencana.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 5


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

14.3. Pengelasan, pengeboran dan sebagainya pada konstruksi bangunan hanya dapat
dilaksanakan setelah memperoleh izin/persetujuan tertulis dari Konsultan MK dan
Perencana.

PASAL 15. PEKERJAAN LISTRIK

15.1. Pekerjaan listrik yang termasuk pekerjaan instalasi ini adalah seluruh sistem listrik
secara lengkap, sehingga instalasi ini dapat bekerja dengan sempurna dan aman.

15.2. Pekerjaan tersebut harus dapat menjamin bahwa pada saat penyerahan pertama
(serah terima pekerjaan pertama), instalasi pekerjaan tersebut sudah dapat
dipergunakan pemilik.

PASAL 16. PEMERIKSAAN RUTIN

16.1. Selama masa pemeliharaan harus diselenggarakan kegiatan pemeliharaan dan


pemeriksaan rutin.

16.2. Pekerjaan pemeliharaan dan pemeriksaan rutin tersebut harus dilaksanakan tidak
kurang dari dua minggu sekali.

PASAL 17. KANTOR KONTRAKTOR, LOS KERJA DAN GUDANG

17.1. Kontraktor diperbolehkan untuk membuat keet, kantor, gudang dan los kerja di
halaman tempat pekerjaan untuk keperluan pelaksanaan tugas administrasi
lapangan, penyimpanan barang/bahan serta peralatan kerja dan sebagai
area/tempat kerja (peralatan pekerjaan kasar) dimana pelaksanaan tugas instalasi
berlangsung.

17.2. Pembuatan keet, kantor, gudang dan los kerja ini dapat dilaksanakan bila terlebih
dahulu mendapatkan izin dari Pemberi Tugas.

PASAL 18. K E A M A N A N

18.1. Kontraktor/rekanan bertanggung jawab untuk keamanan material dan peralatan


yang dipergunakan atau yang ada di bawah tanggung jawabnya. Pengamanannya
harus dijalankan oleh kontraktor/rekanan untuk menjaga terhadap bahaya
pencurian, perusakan, kebakaran dan kerugian lainnya. Orang-orang yang tanpa
ijin dan tidak ada hubungannya dengan pekerjaan harus tidak diperbolehkan
berada di lapangan pekerjaan dan orang-orang yang ada hubungannya dengan
pekerjaan tersebut harus memakai tanda pengenal. Material atau peralatan yang
keluar masuk dari lapangan pekerjaan atau seijin kontraktor dan Pemberi Tugas
pihak kontraktor/rekanan harus menyediakan penjaga /keamanan.

18.2. Di bawah koordinasi Pemberi Tugas yang meneliti masuknya personil/pekerja dan
semua lalu lintas yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan.

PASAL 19. DAYA LISTRIK DAN PENERANGAN

19.1. Pada kantor, los kerja, gudang dan tempat-tempat pelaksanaan pekerjaan yang
dianggap perlu harus diberi penerangan yang cukup.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 6


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

19.2. Daya listrik baik untuk keperluan penerangan maupun untuk sumber tenaga/daya
kerja harus disediakan oleh Kontraktor.

PASAL 20. KEBERSIHAN DAN KETERTIBAN

20.1. Selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung, kantor, gudang, los kerja dan tempat
pekerjaan dilaksanakan dalam bangunan harus selalu dalam keadaan bersih.

20.2. Penimbunan/penyimpanan barang, bahan dan peralatan baik di dalam gudang


maupun di luar (halaman) harus diatur sedemikian rupa agar memudahkan
jalannya pemeriksaan dan tidak mengganggu pekerjaan dari bagian lain.

20.3. Peraturan-peraturan yang lain tentang ketertiban akan dikeluarkan oleh Konsultan
MK dan Perencana pada waktu pelaksanaan.

PASAL 21. KECELAKAAN DAN PETI PPPK

22.1. Jika terjadi kecelakaan yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini,
maka Kontraktor diwajibkan segera mengambil segala tindakan guna kepentingan
para korban serta melaporkan kejadian tersebut kepada instansi dan departemen
yang bersangkutan/berwenang. Dalam hal ini polisi dan departemen tenaga kerja
akan mempertanggungjawabkan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

22.2. Peti PPPK dengan isinya yang selalu lengkap guna keperluan pertolongan
pertama pada kecelakaan harus selalu ada di tempat pekerjaan.

PASAL 22. PEGAWAI PENYELENGGARA DARI KONTRAKTOR

22.1. Pimpinan harian pada pelaksanaan pekerjaan oleh Kontraktor harus diserahkan
kepada penyelenggara kepala dengan kualifikasi ahli, berpengalaman dan
mempunyai wewenang penuh untuk mengambil keputusan.

22.2. Site Manager harus berada di tempat pekerjaan selama jam-jam kerja dan setiap
saat yang diperlukan Pemberi Tugas.

22.3. Petunjuk dan perintah Konsultan MK dan Perencana di dalam pelaksanaan


disampaikan langsung kepada Kontraktor atau melalui Site Manager sebagai
penanggung jawab di lapangan.

22.4. Kontraktor diwajibkan untuk menjalankan disiplin yang ketat terhadap semua
pekerja (buruh) dan pegawainya kepada mereka yang melanggar terhadap
peraturan umum, mengganggu ataupun merusak ketertiban, berlaku tidak wajar,
melakukan perbuatan yang merugikan terhadap pelaksanaan pekerjaan harus
segera dikeluarkan dari tempat pekerjaan atas perintah pengawas harian. Bila
Kontraktor lalai, maka akan dikenakan tindakan sesuai dengan yang dimaksud
dalam pasal denda.

PASAL 23. P E N G A W A S A N

23.1. Pengawasan setiap hari terhadap pelaksanaan pekerjaan adalah dilakukan oleh
Konsultan MK dan Perencana.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 7


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

23.2. Pada setiap saat Konsultan MK dan Perencana atau petugas-petugasnya harus
dapat mengawasi, memeriksa dan menguji setiap bagian pekerjaan, bahan dan
peralatan. Kontraktor harus mengadakan fasilitas-fasilitas yang diperlukan.

23.3. Bagian-bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan tetapi luput dari pengamatan
Konsultan MK dan Perencana adalah menjadi tanggung jawab Kontraktor.

23.4. Ditempat pekerjaan, Konsultan MK menempatkan petugas-petugas pengawas


yang bertugas setiap saat untuk mengawasi pekerjaan.

PASAL 24. KESELAMATAN KERJA DAN PERBURUHAN

24.1. Kontraktor/rekanan berkewajiban :

Bertanggung jawab atas segala kejadian dalam hubungan kerja, baik antara
kontraktor dengan karyawan/pekerja maupun Pemberi Tugas sesuai dengan
undang-undang/peraturan-peraturan yang sah dan berlaku. Bertanggung jawab
atas segala sesuatu yang berkaitan dalam hubungan kerja antara kontraktor dan
segenap karyawan serta undang-undang / peraturan-peraturan yang telah
ditetapkan dalam undang-undang perburuhan.

PASAL 25. RECOMMENDED SPARE PARTS

25.1. Pihak kontraktor harus menyediakan / membuat “Recommended Spare Parts“


selama 3 tahun, dengan catatan bahwa harga untuk Recommended Spare Parts
terpisah dari harga penawaran.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 8


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

4.2 PEKERJAAN INSTALASI PLUMBING

PASAL 1. LINGKUP PEKERJAAN INSTALASI PLUMBING

1.1. Lingkup Pekerjaan.

Spesifikasi ini melingkupi kebutuhan untuk pelaksanaan pekerjaan plumbing,


sebagaimana yang ditunjukkan pada gambar rencana yang terdiri dari, tetapi tidak
terbatas pada :

a) Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi air bersih, instalasi air kotor,
instalasi air bekas, instalasi vent dan instalasi air hujan lengkap dengan
assessories dan bak kontrol sesuai gambar rencana dan spesifikasi.

b) Pemasangan dan penyambungan instalasi pipa PDAM dari Meter Air PDAM ke
Ground Reservoir lengkap dengan bak kontrol, stop valve dan assessoris lainnya.

c) Pengadaan dan pemasangan instalasi pompa-pompa air bersih, instalasi pompa


transmisi, instalasi pompa distribusi (booster pump) lengkap dengan panel
control, instalasi listrik, rumah pompa dan assessoris lainnya.

d) Pengadaan dan pemasangan instalasi Sewage Treatment Plant (STP) dan Septic
Tank (ST) dengan system Anaerobic-Aerobic (Biofiltration) sesuai dengan
gambar dan spesifikasi.

e) Pengadaan dan pemasangan instalasi Roof Tank (RT), lengkap dengan base
frame, pondasi, Water Level Control (WLC), instalasi listrik dan instalasi
pemipaan sesuai dengan gambar dan spesifikasi.

f) Pengadaan dan pemasangan peralatan-peralatan bantu bagi seluruh peralatan


instalasi plumbing.

g) Pengadaan dan pembuatan saluran drainase luar, sumur resapan air hujan dan
bak-bak kontrol sesuai gambar dan spesifikasi.

h) Pengadaan dan pembuatan Ground Water Tank (GWT), lengkap dengan


manhole, tangga maintenance, keramik dinding, water level control, instalasi listrik
dan instalasi pemipaan dan accessories lainnya sesuai dengan gambar dan
spesifikasi.

i) Pengetesan dan pengujian dari seluruh instalasi plumbing yang terpasang kecuali
sanitary.

j) Mengadakan masa pemeliharaan selama waktu yang ditentukan oleh Pemberi


Tugas.

k) Pembuatan shop drawing bagi instalasi yang akan dipasang dan pembuatan as
built drawing, manual operation dan pemeliharaan bagi instalasi yang telah
terpasang.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 9


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

1.2. Lingkup Pekerjaan Instalasi Air Bersih.

a) Pengadaan, pemasangan dan pengujian secara sempurna unit-unit peralatan


utama yang diperlukan dalam sistem penyediaan air bersih yaitu instalasi pipa
PDAM sebagai sumber utama air bersih, instalasi pompa transmisi, instalasi
pompa booster dan seluruh instalasi pemipaan beserta alat bantunya.

b) Pengadaan, pemasangan dan pengujian pipa-pipa distribusi ke setiap peralatan


sanitasi dan lain-lain seperti yang tercantum dalam gambar.

c) Memperbaiki semua kerusakan, semua galian yang diakibatkan baik oleh


bobokan-bobokan, galian-galian maupun oleh kecerobohan para pekerja.

d) Pengujian terhadap kebocoran dan tekanan dari sistem plumbing air bersih
secara keseluruhan dan mengadakan pengamatan sampai sistem berjalan baik
sesuai dengan yang dikehendaki yaitu suatu sistem instalasi yang sempurna dan
terpadu.

e) Desinfeksi.
Sebelum sistem penyediaan air bersih atau bagian dari sistem ini dipakai harus
dilakukan cara desinfeksi sebagai berikut :

9 Air yang ada dalam sistem dibuang lebih dahulu.


9 Sistem diisi larutan yang mengandung 50 mg/l chlor dan dibiarkan selama 24
jam.

1.3. Lingkup Pekerjaan Instalasi Air Kotor, Air Bekas dan Ventilasi.

a) Pengadaan dan pemasangan instalasi pemipaan beserta perlengkapannya yang


diperlukan dalam sistem pembuangan dari semua alat sanitasi yang ada ke
instalasi Sewage Treatment Plant (STP).

b) Pengadaan dan pemasangan instalasi pemipaan dari setiap alat sanitasi sampai
ke saluran air buangan (riool) maupun ke sumur resapan.

c) Memperbaiki semua kerusakan, semua galian yang diakibatkan baik oleh adanya
bobokan-bobokan, galian-galian maupun oleh kecerobohan para pekerjanya.

d) Pengujian sistem instalasi pemipaan terhadap kebocoran dan tekanan dari sistem
instalasi plumbing air kotor, air bekas dan vent secara keseluruhan dan
mengadakan pengamatan sampai seluruh sistem bekerja dengan baik sesuai
dengan yang dikehendaki yaitu suatu sistem yang sempurna dan terpadu.

1.4. Pengadaan, Pemasangan Peralatan-Peralatan dan Lain-Lain.

a) Pengadaan dan Pemasangan Kran-kran :


Pengadaan dan pemasangan kran-kran air untuk kamar mandi, dapur, kran
taman dan ruang-ruang air bersih serta pemasangan kran-kran untuk closet,
wastafel dan lain-lain.

b) Pengadaan dan Pemasangan Pompa-pompa.


Pengadaan dan pemasangan pompa-pompa dan instalasinya :

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 10


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

1. Pompa transmisi (transmission pump).


2. Pompa penguat tekanan (booster pump).
3. Pompa Sump pit

c) Pengadaan dan Pemasangan Roof Tank.


Kontraktor harus mengadakan dan memasang tangki air atas (roof tank) lengkap
dengan alat bantunya. Roof tank yang dipakai terbuat dari bahan fiberglass (FRP)
yang dilengkapi Water Level Control (WLC) dan alat bantu lainnya supaya bisa
bekerja dengan baik dan ditambah floater stop dan indikator- indikatornya.

d) Pengadaan testing-testing dan commissioning.


Testing dan commisioning dilakukan terhadap semua sistem pekerjaan yang
terpasang, mengadakan izin-izin yang diperlukan dari instansi-instansi terkait
untuk mendapatkan surat keterangan untuk IPB, dan mendidik operator yang
akan menangani peralatan ini sehingga memahami dan menguasainya dengan
baik.

e) Melaksanakan Pekerjaan lain yang berhubungan dengan lingkup pekerjaan


instalasi plumbing, yaitu antara lain :

- Pengadaan dan pemasangan semua hanger-hanger dan support untuk


pemipaan, peralatan dan lain-lain.
- Pekerjaan testing, cleaning, flushing dan desinfection termasuk perbaikan
akibat testing.
- Pekerjaan pembersihan tempat kerja.
- Pengecatan semua pipa-pipa yang kelihatan sesuai dengan kode warnanya.
- Pengadaan dan pemasangan lapisan tahan karat dan isolasi untuk pipa yang
ditanam dalam tanah.
- Pengadaan balok-balok yang diperlukan untuk pemasangan pipa-pipa dan
peralatannya.
- Pengadaan shop drawing (gambar kerja) untuk pelaksanaan dan
koreksi-koreksi RKS bila ada.
- Membuat time schedule, network planning, curva “S” dan lain-lain yang
diperlukan.
- Membuat as built drawing, buku petunjuk operasi dan pemeliharaan dalam
bahasa Indonesia rangkap 5 (lima).
- Dan segala sesuatu mengenai lingkup pekerjaan ini yang kurang jelas,
kontraktor dapat menanyakan lebih lanjut kepada konsultan MK atau pihak lain
yang ditunjuk.

Apabila terjadi kelalaian dan kekurangan, maka kontraktor bertanggung jawab


penuh atas kerugian-kerugian yang terjadi.

1.5. Koordinasi.

a) Spesifikasi dan gambar rencana ini tidak menunjukkan secara detail berbagai
item pekerjaan dari peralatan-peralatan maupun penyambungan-
penyambungannya.

b) Kontraktor harus melengkapi dan memasang seluruh peralatan-peralatan yang


dibutuhkan untuk melengkapi pekerjaan ini.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 11


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

c) Gambar-gambar rencana menunjukkan tata letak secara umum dari peralatan,


instalasi pemipaan, panel-panel dan lain-lain.

d) Kontraktor harus memodifikasi tata letak tersebut sebagaimana yang dibutuhkan


untuk mendapatkan pemasangan-pemasangan yang sempurna sesuai dengan
rencana pekerjaan Arsitek dari peralatan-peralatan tersebut.

e) Setiap pekerjaan yang disebutkan dalam spesifikasi ini, tetapi tidak ditunjukkan
dalam gambar atau sebaliknya harus dilengkapi dan dipasang seperti pekerjaan
lain yang disebut oleh spesifikasi dan ditunjukkan dalam gambar.

1.6. Kualifikasi Pekerja.

a) Untuk pemasangan dan pengetesan pekerjaan-pekerjaan ini harus dilakukan oleh


pekerja-pekerja dan supervisor yang benar-benar ahli dan berpengalaman.
Tukang las dianjurkan mempunyai sertifikat las.

b) Management Konstruksi/Pengawas dapat menolak atau menunda pelaksanaan


suatu pekerjaan bila dinilai bahwa pelaksana tersebut tidak terampil/tidak
berpengalaman.

1.7. Pengajuan-Pengajuan.

Pada saat pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus mengajukan :

a) Material list dari seluruh item peralatan yang akan dipasang.

b) Shop drawing yang menunjukkan secara detail pekerjaan-pekerjaan/


pemasangan peralatan dan pemipaan, penyambungan dengan pekerjaan-
pekerjaan lain atau pekerjaan-pekerjaan yang sulit dilaksanakan. Ataupun
perubahan-perubahan atau modifikasi yang diusulkan terhadap gambar rencana.

c) Prosedur pemasangan yang dikeluarkan oleh pabrik (jika ada) dari peralatan-
peralatan yang akan dipasang.

d) Contoh-contoh material (brosur-brosur untuk peralatan-peralatan yang besar) dari


material/peralatan yang akan dipasang.

1.8. R e v i e w.

a) Management Konstruksi (MK) akan memeriksa (me-review) pengajuan-


pengajuan dari Kontraktor dan memberi komentar atas hal tersebut.

b) Kontraktor harus memodifikasi/merevisi pengajuannya sesuai dengan komentar


MK/Pengawas sampai didapat persetujuan dari MK/Pengawas.

1.9. Gambar Instalasi Terpasang dan Petunjuk Operasi.

a) Apabila pekerjaan telah selesai dilaksanakan dan setelah serah terima pertama,
Kontraktor wajib menyerahkan gambar-gambar instalasi terpasang sebanyak 3
set cetak biru dan 1 set transparant.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 12


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

b) Kontraktor juga berkewajiban untuk menyerahkan 3 set petunjuk operasi dan


maintenance dari sistem yang dipasang dalam Bahasa Indonesia dan Inggris.

PASAL 2. PERATURAN-PERATURAN / PERSYARATAN

Tata cara pelaksanaan dan petunjuk-petunjuk lain yang berhubungan dengan


peraturan-peraturan pembangunan yang syah berlaku di Republik Indonesia, Kecuali
ditentukan lain dalam gambar rencana, maka pada pekerjaan ini berlaku standart dan
peraturan-peraturan sebagai berikut :

2.1. Standart dan peraturan-peraturan yang digunakan :

a) SNI 03-6481-2000, tentang spesifikasi sistem plumbing – 2000


b) SNI 19-6783-2002, tentang spesifikasi desinfeksi perpipaan air bersih
c) SNI 03-2459-2002, tentang sumur resapan air hujan untuk lahan pekarangan
d) SNI 03-2453-2002, tentang tata cara perencanaan sumur resapan air hujan untuk
lahan pekarangan
e) SNI 03-6373-2000, tata cara pemilihan dan pemasangan vent pada system
plumbing
f) AB K/OP/ST/005/98, tentang spesifikasi teknis desinfeksi perpipaan air bersih
g) AB D/LW/TC/011/98, tentang tata cara pemotongan dan penyambungan pipa
h) AB D/LW/TC/016/98, tentang tata cara uji coba pompa
i) SK Men.Kes No. 16/Men.Kes/Per/IX/1990, tentang persyaratan air bersih
j) PP RI No. 82 tahun 2000, tentang pengelolaan sumber daya air
k) Kep.Men PU No. 411/KPTS/1998, tentang persyaratan teknis bangunan gedung
l) Pedoman Plumbing Indonesia, 2000
m) Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. PER. 04/MEN/1980 PR.02/DP/1983
n) Surat Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup No.
Kep-02/ Men.KLH /I/1988, tentang Baku Mutu Air Limbah
o) Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL), 2000
p) Spesifikasi teknis, standart serta peraturan yang dikeluarkan oleh pabrik pembuat
peralatan.
q) Standart dan peraturan lain (Nasional dan Internasional) yang diijinkan oleh
instansi yang berwenang.
r) Peraturan-peraturan lain yang dikeluarkan oleh pemerintah yang berwenang
(Pemda setempat) dan telah diakui penggunaannya.

2.2. Kontraktor pekerjaan ini harus mempunyai SIPP wilayah setempat sesuai dengan
klasifikasi yang dipersyaratkan dan surat ijin/pass dari PDAM dan Dinas Pemadam
Kebakaran setempat.

2.3. Cara-cara pemasangan & penggunaan peralatan utama maupun pembantu harus
sesuai dengan persyaratan pabrik pembuat peralatan tersebut.

2.4. Gambar kerja yang diminta oleh Konsultan Manajemen harus dipenuhi segera agar
pekerjaan tidak terhambat, dan sebelum dilaksanakan harus ada persetujuan dari
Konsultan Manajemen Konstruksi.

2.5. Jaminan peralatan utama yang dipasang harus sesuai dengan jaminan dari pabrik
pembuat.

2.6. Supplier dari peralatan yang dipakai sepenuhnya berada dalam tanggung jawab
Kontraktor pekerjaan ini.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 13


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

2.7. Pekerjaan listrik yang termasuk dalam pekerjaan ini harus memenuhi persyaratan
PUIL dan persyaratan pekerjaan instalasi listrik.

2.8. Semua pekerjaan Sipil (pondasi, thrust block, bak kontrol dan lain-lain) yang harus
dibuat oleh Kontraktor pekerjaan ini harus mengikuti spesifikasi pekerjaan sipil
(pasangan bata, beton dan sebagainya).

2.9. Kontraktor sistem instalasi harus dilengkapi dengan buku petunjuk operasi dan
pemeliharaan sebanyak 5 set.

2.10. Gambar-gambar rencana dan spesifikasi (persyaratan) ini merupakan suatu


kesatuan yang saling melengkapi dan sama mengikatnya.

2.11. Jika terjadi gambar dan spesifikasi bertentangan maka spesifikasi yang lebih
mengikat.

2.12. Gambar-gambar sistem ini menunjukkan secara umum tata letak dari peralatan
instalasi. Sedangkan pemasangan harus dikerjakan dengan memperhatikan kondisi
proyek. Gambar-gambar arsitektur dan struktur harus dipakai sebagai referensi
untuk pelaksanaan dan detail "finishing" dari proyek.

2.13. Mengadakan ijin-ijin dari Instansi terkait tentang penggunaan pencegahan /


pemadam kebakaran antara lain dari Depnaker, Dinas Pemadam Kebakaran dan
lain-lain. Selama pelaksanaan, Kontrak harus betul-betul ditaati.

2.14. Persyaratan umum pelaksanaan pekerjaan harus sesuai dengan persyaratan dalam
pasal pekerjaan plumbing di muka.

2.15. Kontraktor dianggap telah cukup mengerti dan mengetahui akan isi dan maksud dari
peraturan-peraturan dan syarat-syarat di atas.

PASAL 3. SISTEM INSTALASI PLUMBING

3.1. Sistem Instalasi Air Bersih.

Air bersih yang bersumber utama dari instalasi PDAM Kota dengan menggunakan
jaringan instalasi pemipaan langsung dialirkan ke dalam ground water tank (GWT)
gedung. Dari ground water tank, air bersih ini dengan menggunakan Pompa
Transmisi dialirkan ke dalam roof tank di lantai atap gedung. Kemudian dari roof tank,
air bersih didistribusikan ke setiap unit fixture pada masing-masing lantai dengan
system gravitasi. Sedangkan untuk melayani 2 (dua) lantai teratas menggunakan
pompa penguat (booster pump) agar tekanan air keluar unit-unit fixture pada lantai
tersebut sesuai dengan yang dipersyaratkan. Sebagai cadangan sumber air bersih
didapat dari instalasi Deep Well (jika memungkinkan).

3.2. Sistem Instalasi Air Bekas / Air Kotor.

Pada prinsipnya air buangan/bekas yang berasal dari toilet seperti dari floor drain,
washtafel dan sink pantry dibuat satu jalur pipa dan 1 (satu) jalur pipa lagi untuk air
kotor yang berasal dari closet. Untuk itu digunakan 2 (dua) pipa datar dan 2 (dua)
pipa tegak. Selanjutnya air kotor dan air bekas tersebut disalurkan ke instalasi
Sewage Treatment Plant (STP).

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 14


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

3.3. Sistem Instalasi Air Hujan.

Pada dasarnya air hujan dari atap bangunan disalurkan melalui pipa-pipa tegak
sampai ke bak kontrol yang ada di lantai dasar.
Dari bak kontrol ini, air hujan disalurkan ke saluran drainase yang ada di sekeliling
gedung untuk selanjutnya dialirkan ke lokasi pembuangan akhir/saluran kota yang
sebelumnya melalui sumur resapan.

PASAL 4. PENGUJIAN DAN DESINFEKSI

4.1. Pengujian Sistem Distribusi Air Bersih.

a) Setelah selesai pemasangan instalasi pipa (sebelum memasang fixture-fixture),


seluruh sistem distribusi air bersih harus diuji dengan tekanan hidrostatik sebesar
2 (dua) kali tekanan kerjanya (working pressure) dan dibiarkan dalam kondisi ini
selama paling kurang 24 (dua empat) jam tanpa mengalami kebocoran.

b) Apabila sesuatu bagian dari instalasi akan tertutup oleh tembok atau konstruksi
bangunan lain, maka bagian dari instalasi tersebut harus diuji dengan cara yang
sama seperti di atas sebelum ditutup dengan tembok atau bagian bangunan
tersebut (ceiling, ceramik dan lain-lain).

4.2. Pengujian Sistem Pembuangan.

a) Seluruh sistem pembuangan air harus mempunyai lubang-lubang yang dapat


ditutup (plugged) agar seluruh sistem tersebut dapat diisi dengan air sampai
lubang “vent“ tertinggi.
b) Sistem tersebut harus dapat menahan air yang diisikan seperti tersebut di atas,
minimal selama 1 (satu) jam dan penurunan air selama waktu tersebut tidak lebih
dari 1 kg/cm2.

c) Apabila MK dan pengawas menginginkan pengujian lain disamping pengujian di


atas, Kontraktor harus melakukannya dan semua biaya menjadi tanggung jawab
Kontraktor.

4.3. Kerusakan dan Kegagalan Uji.

a) Apabila pada waktu pemeriksaan atau pengujian ternyata ada kerusakan atau
kegagalan dari suatu bagian dari instalasi atau bahan dari instalasi, maka
Kontraktor harus mengganti bagian atau bahan yang rusak atau gagal tersebut
dengan biaya kontraktor dan pemeriksaan/pengujian dilakukan lagi sampai
memuaskan pengawas.

4.4. Desinfeksi (Flushing).

a) Kontraktor harus melaksanakan pembilasan dan desinfeksi dari seluruh instalasi


air bersih sebelum diserahkan kepada Pemberi Tugas.

b) Desinfeksi dilakukan dengan memasukkan larutan “chlorine“ ke dalam sistem


pipa dengan cara/metode yang disetujui Pemberi Tugas. Dosis chlorine adalah
sebesar 50 ppm (parts per milion)

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 15


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

c) Semua katup dalam sistem pipa yang sedang mengalami proses desinfeksi
tersebut harus dibuka dan ditutup beberapa kali selama jangka waktu 4 jam.

PASAL 5. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PLUMBING

5.1. Peraturan-Peraturan/Persyaratan.

a) Tata cara pelaksanaan dan petunjuk-petunjuk lain yang berhubungan dengan


peraturan-peraturan pembangunan yang berlaku di Republik Indonesia. Selama
pelaksanaan, kontrak harus betul-betul ditaati.

b) Persyaratan umum pelaksanaan pekerjaan harus sesuai dengan persyaratan


dalam pasal pekerjaan plumbing di muka.

c) Kontraktor dianggap telah cukup mengerti dan mengetahui akan isi dan maksud
dari peraturan-peraturan dan syarat-syarat tersebut di atas.

5.2. Pengadaan Pompa.

a) Pompa Transfer (Transmission Pump), lengkap dengan assesories, panel dan


instalasi listrik untuk pompa :
Type : Horizontal single stage centrifugal end suction pump (Self
Priming)
Debit aliran : 150 [lt/menit]
Head : 45 m
Motor : --- kw/2900 Rpm/380 v/3 ph/50 hz
Jumlah : 2 buah
Pompa ini digunakan untuk memindahkan air bersih dari ground water tank
(GWT) ke roof tank. Pompa air bersih ini standard merk Ronald, Paragon,
Groundfos, Regent.

b) Packaged Booster Pump


Type : Horizontal single stage centrifugal end suction pump (pararel
alternate automatically)
Kap. : 2x50 [lt/menit]
Head : 20 meter
Operasi : Single, bergantian dan paralel alternate dengan panel control.
Produk : Ronald, Paragon, Groundfos, Regent
Lengkap dengan control panel, pressure tank, base plate, instalasi pemipaan,
valve dan assesoriesnya.

c) Pengadaan Tangki Atas (Roof Tank)

• Volume tangki : 4,0 m3 minimum netto.


Jumlah : 2 buah.
Bahan : fibre glass (panel system).
Produk : Gunung Putri, Sigma atau setara.
Dilengkapi dengan WLC Electronic, floater valve, base frame, pondasi, tangga
maintenance dan assesories lainnya.

• Tangki bawah (Ground Water Tank) sesuai gambar struktur dengan


memasang water level control (electric-automatic) dan pemasangan

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 16


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

assesories yang berhubungan dengan kebutuhan pompa dan ground


reservoir.

d) Pengadaan Sewage Treatment Plant (STP)

1. Pemasangan instalasi sewage treatment plant harus sesuai dengan


spesifikasi dan gambar-gambar rencana dan dilaksanakan oleh Kontraktor.

2. Biaya pengadaan peralatan, perlengkapan atau material untuk instalasi


STP dalam pekerjaan ini harus sudah termasuk :

• Material utama dan material instalasi untuk STP.


• Civil dan construction work
• Pajak penjualan.
• Bea masuk barang import.
• Perizinan.
• Biaya pemeriksaan oleh instansi yang berwenang.
• Biaya kelebihan gudang, bila terlalu lama dipelabuhan.
• Semua biaya yang diperlukan untuk mengadakan instalasi STP dan
kelengkapannya sesuai dengan lingkup pekerjaan ini dan sesuai dengan
jadwal pelaksanaan.
• Semua peralatan, material dan yang tertera pada gambar lelang atau
yang tersebut dalam spesifikasi teknis ini, baik yang tercantum ataupun
yang tidak tercantum tetapi sangat diperlukan untuk kelengkapan sistem
hingga dapat bekerja dengan sempurna harus sudah termasuk dalam
pekerjaan yang tidak ditawarkan.

3. Biaya pemasangan harus sudah termasuk :

• Biaya tenaga kerja.


• Biaya pemeriksaan dan ijin oleh instansi yang berwenang.
• Biaya penyediaan peralatan bantu.
• Biaya testing sesuai dengan yang disyaratkan.
• Biaya pemeliharaan selama satu tahun setelah penyelesaian pekerjaan.
• Biaya transportasi dan pengangkatan sampai ke lokasi proyek (site).

4. Di dalam penawaran agar dicantumkan merk dan spesifikasi material yang


ditawarkan dan dilampirkan brosur-brosurnya.

5. Sistem pengolahan air kotor dan air bekas yang direncanakan adalah
“Biofiltration dengan contact anaerobic-aerobic system“ dengan kapasitas
pengolahan adalah : 20,0 m3/day dan 1,0 m3/day.

6. Kualitas air yang telah diolah harus memenuhi syarat-syarat yang


ditentukan oleh instansi yang berwenang, atau minimal harus memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut :
Rata-rata dalam 24 jam :
- BOD 5 hari : 20-30 ppm (mg/l).
- Suspended solid : 20 ppm (mg/l).

7. Proses ini merupakan aliran continue. Air limbah (all domestic waste water)
pertama-tama dialirkan ke dalam anaerobic chamber untuk menguraikan

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 17


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

kotoran-kotoran/lumpur yang terdapat pada aliran, selanjutnya dilakukan


proses equalisasi.

8. Proses equalisai berfungsi untuk menyetarakan debit aliran air agar dalam
proses mikrobiologis tidak terjadi fluktuasi aliran yang akan berakibat
kurang optimalnya proses biologis oleh mikro organisme.

9. Di dalam proses pengolahan air limbah organic secara biologis aerobic,


senyawa kompleks organic akan terurai oleh aktivitas mikroorganisme
aerob.

10. Untuk proses biofiltration digunakan 3 unit blower untuk equalisasi, aerasi
dan backwash. Udara dari blowers dimasukkan kedalam air melalui non
clogging air diffuser, ataupun type aerator lain yang khusus untuk proses
ini.

11. Electrical control panel STP selain berisi alat-alat kontrol untuk proses
tersebut juga termasuk chlorine feeder dan exhaust fan. Panel ini
diletakkan di dalam ruang blower.

12. Pekerjaan instalasi STP meliputi pengadaan dan pemasangan material


secara lengkap dan sempurna untuk pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut :

• Pengadaan dan pemasangan Sewage Treatment Plant (STP) lengkap


dengan kapasitas : 20,0 m3/day dan 1,0 m3/day.

9 Masing-masing 1 (satu) set aeration blower lengkap dengan


accessories (blower disesuaikan dengan jenis dan merk STP yang
dipilih).
9 Masing-masing 1 (satu) set non clogging diffuser, disinfection box,
chlorine set dan manholes.
9 Instalasi listrik, sub panel dan panel kontrol.
9 Instalasi pipa PVC dan fitting-fitting.

• Membuat gambar kerja (shop drawing) dari instalasi Sewage Treatment


Plant (STP) lengkap termasuk electrical control system dan gambar-
gambar detail dari equipment, pipa sleeves, pipa hanger dan lain-lain.

• Melaksanakan pengetesan baik terhadap bekerjanya sistem maupun


terhadap kualitas effluent yang dihasilkan (pemeriksaan laboratorium).

• Menyerahkan 5 (lima) set buku petunjuk operasi (operation manual)


yang ditulis dalam bahasa Indonesia.

• Menyerahkan semua sertifikat yang disyaratkan.

• Sewage Treatment Plant (STP) dengan Biofiltration System harus


dengan standart Bestindo, Fibertech atau Bioseptic.

5.3. Pekerjaan Instalasi Air Bersih.

a) Pipa plumbing air bersih ini harus menggunakan pipa dari bahan galvanized steel
pipe (GIP) class medium.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 18


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

b) Digunakan pipa setaraf produksi Bakrie dan Brothers, PPI, Spindo.

c) Fitting harus dari material yang sama dengan pipa di atas (yang dikeluarkan oleh
pabrik yang sama).

d) Gantungan-gantungan, klem-klem dan lain-lain harus terbuat dari bahan yang


sama yaitu Flamco galvanized system yang sudah dipabrikasi dan tidak boleh
menggunakan gantungan buatan sendiri.

e) Kran-kran/fixtures harus dipakai yang terbaik, lihat RKS arsitektur.

f) Bak kontrol untuk valve dibuat dari pasangan bata dengan adukan kuat dan tutup
beton, lihat RKS Struktur.

5.4. Pekerjaan Instalasi Air Kotor, Air Bekas, Ventilasi dan Air Hujan.

a) Semua pipa air kotor, air bekas, vent dan air hujan, baik pipa utama maupun pipa
cabang terbuat dari bahan PVC dengan tekanan kerja 10 kg/ standar JIS K 6741–
1975, JIS K-6742-1979 Klass AW (VP) setara produksi Pralon, Rucika, Wavin
dan pipa untuk vent dari bahan PVC dengan tekanan kerja 10 Kg/cm2 kelas AW
standar JIS produksi setara Pralon, Rucika dan Wavin. Kecuali pipa-pipa yang
menyeberang pada jalan-jalan umum dan tempat parkir terbuat dari Galvanized
Iron Pipe (GIP) Class medium.

b) Fitting-fitting untuk pemipaan ini juga terbuat dari bahan dan merk yang sama
(Ex. Jepang untuk fitting PVC).

c) Floor drains dan clean out dari bahan stainless steel. (Lihat RKS arsitektur).

d) Penggantung-penggantung, klem-klem dan lain-lain dari flamco galvanized


system atau buatan pabrik yang setara.

PASAL 6. SISTEM PEMIPAAN PLUMBING

6.1. Sistem Penyambungan Pipa.

a) Sambungan pipa air bersih dengan sambungan ulir/screwed untuk pipa diameter
2,5" ke bawah dan untuk diameter 3" ke atas dipakai sambungan flanged dengan
bahan yang sesuai jenis bahan pipa (flange dipasang maksimal setiap 2 batang
pipa).

b) Untuk katup/valve yang mempunyai Ø 2" ke bawah menggunakan katup penutup


dari Bronze dengan seri 150, dengan sistem penyambungan pakai ulir/screwed.

c) Selanjutnya untuk katup Ø 2½” ke atas dipakai katup penutup yang bahannya
dari besi tuang (cast iron) dengan seri 150 dengan sistem sambungan
menggunakan flanged junction.

d) Untuk katup Ø ¾” ke bawah dipakai katup type bola (globe valve). Untuk katup
yang lebih besar dari Ø 3/4" dipakai katup pintu (gate valve). Untuk
sambungan-sambungan pipa, socket Bonch Bend, Tee dan lain-lain pada

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 19


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

jaringan air limbah dan vent dipakai bahan yang sepabrik dengan pipanya atau
yang disetujui oleh Konsultan Perencana dan MK.

6.2. Cara Pemasangan dan Penyambungan Pipa-pipa.

a) Untuk penyambungan/socket harus yang sesuai standar.

b) Sambungan pipa dipakai sambungan pipa ulir/screwed, penyambungan dengan


ulir harus terlebih dahulu dilapisi dengan Red Lead Cement atau memakai
pintalan atau pita khusus. Kedalaman ulir pada pipa + 5 ulir masuk dengan
diputar tangan. Pada pemasangan katup/valve kurang dari Ø 3" harus
memudahkan untuk penggantian dan pemasangan kembali dengan
mempergunakan fitting pembantu seperti water mur, double nipple dan lain
sebagainya. Untuk sambungan pipa yang lebih dari Ø 3" digunakan sambungan
flanged dan dalam penyambungan harus dilengkapi Ring Type Gasket / Ring dari
karet untuk lebih menjamin kekuatan sambungan tersebut.

c) Untuk fitting-fitting, sambungan harus dari jenis standard yang dikeluarkan oleh
pabrik dan telah disetujui oleh Pengawas.

d) Sistem sambungan bisa memakai Ring Gasket/ Rubber Ring joint, untuk dimensi
Ø 2" digunakan lem/solvent cement atau yang disetujui Konsultan Perencana dan
Konsultan MK.

6.3. Pemasangan Fixtures, Fitting dan sebagainya.

a) Semua fixtures harus dipasang dengan baik dan di dalamnya bebas dari kotoran
yang akan mengganggu aliran atau kebersihan air dan harus terpasang dengan
kokoh (rigid) ditempatnya dengan tumpuan yang mantap dari bahan beton.

b) Semua fixtures, fitting dan pipa-pipa air pemasangannya harus rapih, kuat dalam
kedudukannya dan tidak mengganggu pada waktu pemasangan dinding
porselent dan sebagainya.

c) Kontraktor bertanggung jawab untuk melengkapi komponen tersebut di dalam


kelengkapan jaringan instalasi di atas.

d) Untuk pipa-pipa yang tekanan airnya tinggi/ pipa induk dipasang blok - blok dari
beton dengan campuran yang kuat dan dipasang setiap ada sambungan pipa,
tee, elbow, valve dan sebagainya.

e) Pada setiap penyambungan pipa-pipa ke fixtures ataupun equipment atau valve


harus digunakan perlengkapan-perlengkapan fitting-fitting khusus kecuali apabila
fixture atau equipment tersebut telah dilengkapi dari pabrik.

f) Pada setiap pipa penyatu yang disambungkan pada tiap- tiap fixture atau
equipment harus dipasang valve sesuai dengan gambar perencanaan.

6.4. Penggantungan/Penumpu Pipa/Klem-klem.

a) Semua pipa harus diikat/ditetapkan dengan kuat dengan penggantung atau


angker yang kokoh (rigid), agar inklinasinya tetap untuk mencegah timbulnya
getaran.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 20


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

b) Penggantung/ penumpu/klem-klem harus dengan bahan yang sama yaitu flamco


galvanized system, yang difabrikasi (bukan buatan sendiri).

c) Pipa horizontal harus digantung dengan penggantung yang dapat diatur dan
harus memungkinkan adanya expansi teknis dari pipa dan mengurangi transmisi
vibrasi sampai batas minimal.

d) Jarak maximum penggantung untuk pipa adalah :

Bahan Diameter Jarak Tumpuan


(mm) (m)

Pipa Baja < 20 1


20 - 40 2
50 - 80 3
80 ke atas 3.5
Pipa PVC 20 - 40 1
50 1,2
65 - 125 1,5
>150 2

e) Penggantung atau penumpu pipa harus disekrup/ terikat pada konstruksi


bangunan dengan insert/angker yang dipasang pada waktu pengecoran beton
atau ramset dan fisher. Semua alat-alat penggantung harus dikerjakan
sedemikian rupa sehinga tidak merusak pipa-pipa dan tidak
merusak/menyebabkan turunnya pipa yang terpasang.

f) Pipa-pipa vertikal harus ditumpu dengan clem dan dibaut dengan jarak tidak lebih
dari 3 m.

6.5. Valve-valve.

a) Penempatan dari valves, floor drain, clean out dan equipment serta peralatan lain
harus sedemikian rupa sehingga terlindung, mudah dicapai dan tidak
menggangu.

b) Semua valve-valve adalah setaraf merk Kitazawa, Toyo, Crane, Danfoss Socla
yang disetujui dan bilamana mungkin seluruh valve yang terpasang adalah dari
satu pabrik.

c) Water valve sampai dengan Ø 2" adalah jenis "screwed bronze body", type gate
valve, non-rising steam.

d) Water valve Ø 2,5" ke atas adalah type butterfly valve body cast iron, end
connection : Lug type, Steam : 316 stainless steel, seat : Buns N or EPDM,
actuator dan water valve Ø < 4" gear operation dan Flanged steel body.

e) Check valve sampai dengan Ø 2" adalah jenis "screwed bronze body".

f) Check valve Ø 2,5" - Ø 3" adalah jenis "flanged steel body".


Check valve Ø 3 ke atas adalah jenis "flanged steel body".

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 21


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

6.6. Pipa-pipa dalam tanah.

a) Galian pipa dalam tanah harus dibuat dengan kedalaman dan kemiringan yang
tepat. Dasar lubang galian harus cukup stabil dan rata sehingga seluruh panjang
pipa terletak/tertumpu dengan baik.

b) Untuk pipa-pipa air bersih dan pipa-pipa air limbah tidak boleh diletakkan pada
lubang-lubang yang sama. Kemiringan pipa air limbah + 2,0%.

c) Pipa yang dipasang dan ditanam di bawah permukaan tanah/jalan/pelataran


parkir dengan kedalaman minimal 80 cm diukur dari pipa bagian atas sampai
permukaan tanah. Dasar galian harus diuruk dahulu dengan pasir padat minimal
10 cm dan bagian atas 20 cm.

d) Apabila dijumpai perletakan pipa melintasi jalan kendaraan atau tempat parkir,
maka pipa pada bagian pengurukan teratas harus dilindungi dengan balokan
beton tulang setebal 10 cm yang dipasang sedemikian rupa sehingga balok beton
tidak tertumpu pada pipa, untuk selanjutnya diurug sampai padat.

e) Kondisi permukaan tanah/jalan yang digali harus dikembalikan seperti semula.

f) Pipa harus dicat dengan flincote tiga kali dan dibalut dengan isolasi PVC
sebelum ditanam.

g) Pada sambungan antara pipa pada bangunan & pipa pada instalasi luar yang
di tanam dalam tanah atau pada titik defleksi harus menggunakan Fleksible
Joint, guna mencegah kepatahan apabila ada pergerakan dari bangunan.

6.7. Pipa tegak dalam tembok dan diluar tembok.

a) Pipa tegak yang menuju ke fixtures dan pipa vent harus dimasukkan dalam
tembok/lantai, kontraktor harus membuat alur-alur atau lubang yang diperlukan
pada tembok sesuai dengan kebutuhan pipa.

b) Setelah pipa dipasang dan diklem harus ditutup kembali sehingga pipa tidak
kelihatan dari luar. Cara-cara penutupan kembali harus seperti semula dengan
finishing yang rapih sehingga tidak terlihat bekas-bekas dari pembobokan.

6.8. Pemasangan pipa-pipa harus dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut :

a) Pemasangan pipa-pipa harus dilaksanakan sebelum salut dinding/plesteran dan


langit-langit dilaksanakan.

b) Pembobokan plesteran/salut dinding dan pembobokan langit-langit yang sudah


terpasang harus dihindarkan.

c) Pemasangan sparing untuk pipa-pipa yang mungkin akan menembus struktur


bangunan harus dilaksanakan bersama-sama pada waktu pelaksanaan struktur
yang bersangkutan.

d) Persilangan antara air bersih dan air limbah harus dihindarkan.

6.9. Perlindungan/Proteksi waktu pelaksanaan.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 22


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

a) Semua pipa yang terbuka karena belum tersambung dengan equipment atau
fixtures harus ditutup dengan cap/dop atau plug, sehingga tidak memungkinkan
masuknya kotoran atau lainnya yang tidak diinginkan.

b) Sebelum pemasangan dan penyambungan, semua pipa-pipa, valve, trap dan


fitting harus diperiksa dan dibersihkan dari segala kotoran yang akan menyumbat.

c) Equipment dan fixtures harus dilindungi dari gangguan pekerjaan dan


kerusakan-kerusakan.

6.10. Pipa Mendatar.

a) Pipa dipasang dengan penggantung flamco galvanized system sesuai dengan


diameter, kemiringan pipa menuju ke arah pembuangan adalah 2,0%.

b) Jarak penggantung pipa seperti tercantum diatas dan tidak dibolehkan


menggunakan kawat, rantai, perforated strip dan lain-lain.

6.11. Sleeve-sleeve.

a) Untuk pipa-pipa yang menembus beton (sloop, plat lantai, dinding atau balok)
harus dibuat sleeve sebelum beton-beton dicor.

b) Slevee dibuat dari galvanized steel pipe, rongga antara pipa instalasi dan slevee
harus ditutup rapat dengan bahan elastis sehingga tidak terjadi kebocoran.

6.12. Cara Pemasangan Floor Drain dan Roof Drain.

a) Floor drain dan clean out harus disambung dengan pipa secara ulir dan
membentuk sudut 45o dengan pipa utama, dan dilengkapi dengan “P” trap dan
brass strainer yang dapat dibuka sewaktu-waktu untuk pembersihan.

b) Roof drains terdiri dari pipa yang ditanam rata dengan permukaan dan
mempunyai bentuk yang berfungsi sediment bowl serta dihubungkan dengan
sistem ulir.

6.13. Pembersihan.

a) Semua bagian logam yang tidak terlindung dinding harus bebas dari lemak dan
kotoran-kotoran lainnya.

b) Untuk bagian yang dilapisi chromium untuk nikel harus digosok bersih atau
mengkilap, setelah pemasangan instalasi selesai seluruhnya.

c) Apabila terjadi kemacetan, pengotoran atas bagian bangunan atau finish


Arsitektural atau timbulnya kerusakan-kerusakan lainnya, yang semua atas
kelalaian kontraktor, karena pembersihan sistem pemipaan kurang baik, maka
semua perbaikannya adalah menjadi tanggung jawab kontraktor.

d) Penggunaan penumpu pipa dan peralatan-peralatan logam lainnya yang akan


tertutup oleh tembok atau bagian lainnya, misalnya pipa di dalam galian tanah,
pipa menembus tembok dan sebagainya harus dilapisi dengan cat Menie atau cat
penahan karat.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 23


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

e) Kontraktor harus melaksanakan pembilasan dengan desinfeksi dari seluruh


instalasi air bersih sebelum diserahkan kepada pemilik.

f) Desinfeksi dilakukan dengan memasukkan larutan chlorine ke pipa sehingga


residual chlorine (sisa chlor) di ujung pipa adalah 5 ppm selama 2 jam
berturut-turut.

6.14. Pengecatan.

a) Semua pipa dari besi/baja yang tidak tertanam di dalam tanah/tembok yang
dilapisi dengan TAR (Tar Corted) harus dicat dua lapis "chellac" dan lapis
chromium atau Nikel harus dapat dikenal dengan warna-warna cat yang
warnanya sesuai dengan color coding dan tanda arah aliran atau ditentukan oleh
Konsultan.

b) Semua pipa yang akan ditanam dalam tanah harus dilapisi beturut turut adalah
lapisan aspal, lapisan goni dan lapisan aspal.

c) Semua valve harus diberi tanda yang menyebutkan nomor indentifikasi dari jenis
zat yang melewati.

d) Warna cat instalasi plumbing diantaranya adalah :

Air PDAM : Biru Tua


Air Deep Well : Biru Muda
Air Kotor : Hijau Tua
Air Bekas : Hijau Muda
Air Pemadam : Merah Tua
Hanger & Support : Hitam
Panah Arah Aliran : Putih

6.15. Pengujian.

a) Setelah semua pipa dan perlengkapannya terpasang harus diuji dengan tekanan
hydrostatik selama 24 jam terus menerus tanpa terjadi penurunan tekanan.

b) Peralatan pengujian ini harus disediakan oleh Kontraktor.

c) Pengujian harus dilakukan dengan disaksikan oleh Konsultan MK dan Pemberi


Tugas atau pihak-pihak lain yang dianggap perlu/dikuasakan untuk itu dan
selanjutnya dibuat Berita Acaranya.

d) Testing pemipaan harus dilaksanakan sebelum pipa tertutup dengan tanah (untuk
pipa di luar gedung) atau tertutup dengan plesteran/dinding dan sebelum langit
- langit di daerah yang bersangkutan terpasang dan sebelum fixture terpasang.
Untuk sistem air kotor, air bekas, vent dan air hujan harus diuji terhadap
kebocoran sesuai dengan petunjuk Konsultan MK.

e) Apabila terjadi kegagalan dalam pengujian, kontraktor harus memperbaiki


bagian-bagian yang rusak dan kekurangan-kekurangan yang ada kemudian
melakukan pengujian kembali sampai berhasil dengan baik.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 24


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

PASAL 7. PEKERJAAN ELEKTRIKAL UNTUK PLUMBING

7.1. Lingkup Pekerjaan.

Pada garis besarnya pekerjaan ini adalah starter motor dan sistem kontrol yang
meliputi pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut :

a) Pengadaan dan pemasangan panel kontrol tegangan rendah.

b) Pengadaan dan pemasangan kabel sistem pengindera muka air yang


dihubungkan dengan starter pompa.

c) Pengadaan dan pemasangan kabel daya dari starter motor ke box terminal
motor.
d) Pengadaan dan pemasangan kabel control :

9 dari pusat kontrol detector permukaan air ke panel kontrol motor.


9 dari remote starter ke panel starter motor.

e) Pekerjaan-pekerjaan lainnya yang menunjang pekerjaan-pekerjaan tersebut


di atas.

7.2. Standard dan Peraturan.

Seluruh pekerjaan listrik harus dilaksanakan mengikuti standart dalam PUIL terbitan
terakhir.

7.3. Bahan dan Tenaga Pelaksana.

Semua bahan yang akan dipasang harus baru, dalam keadaan baik dan sesuai
dengan yang dimaksud dalam spesifikasi. Kontraktor harus menempatkan di
lapangan secara full time seorang koordinator yang ahli dalam bidang listrik,
berpengalaman dalam pekerjaan yang serupa dan dapat mewakili Kontraktor dengan
predikat baik. Tenaga pelaksana lainnya harus sudah berpengalaman dan sudah
biasa menangani pekerjaan instalasi listrik dengan baik, aman dan rapi.

PASAL 8. MASA PEMELIHARAAN DAN SERAH TERIMA PEKERJAAN

8.1. Peralatan dan instalasi ini harus dijamin berfungsi dengan baik selama 1 (satu)
tahun terhitung sejak saat Penyerahan Pertama Pekerjaan.

8.2. Masa pemeliharaan untuk instalasi ini adalah selama 6 (enam) bulan terhitung sejak
saat Penyerahan Pertama Pekerjaan.

8.3. Selama masa pemeliharaan ini Kontraktor pekerjaan instalasi ini wajib mengatasi
segala kerusakan peralatan dan instalasi yang dipasangnya tanpa ada tambahan
biaya.

8.4. Selama masa pemeliharaan tersebut Kontraktor pekerjaan instalasi ini masih harus
menyediakan tenaga-tenaga yang diperlukan. Dalam masa ini Kontraktor masih
bertanggung jawab penuh terhadap seluruh instalasi yang telah dilaksanakan.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 25


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

8.5. Pekerjaan baru dapat diterima setelah dilengkapi dengan bukti-bukti hasil
pemeriksaan baik yang ditanda tangani bersama oleh Instalatir yang melaksanakan
pekerjaan tersebut dan Konsultan serta jika perlu disahkan oleh Dinas Keselamatan
Kerja.

8.6. Jika dalam masa pemeliharaan tersebut Kontraktor pekerjaan instalasi ini tidak
melaksanakan teguran-teguran atas perbaikan / penggantian / kekurangan selama
masa pemeliharaan maka Konsultan berhak menyerahkan pekerjaan
perbaikan/kekurangan tersebut kepada pihak lain atas biaya Kontraktor pekerjaan
instalasi tersebut.

8.7. Selama masa pemeliharaan pekerjaan, Kontraktor harus mendidik/melatih


karyawan/petugas dari Pemberi Tugas sehingga mengenali sistem instalasi dan
dapat menjalankan serta melaksanakan proses pemeliharaannya.

PASAL 9. PEMERIKSAAN BERKALA

Selama masa pemeliharaan, pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan dan pemeriksaan


berkala dilaksanakan paling sedikit setiap 2 (dua) minggu sekali.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 26


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

4.3 PEKERJAAN INSTALASI PEMADAM KEBAKARAN

PASAL 1. LINGKUP PEKERJAAN INSTALASI PEMADAM KEBAKARAN

1.1. PEKERJAAN INSTALASI PEMADAM KEBAKARAN HYDRANT

a) Pengadaan, pemasangan dan pengujian secara sempurna unit-unit peralatan


utama yang diperlukan dalam suatu sistem pemadam kebakaran berupa satu set
pompa pemadam kebakaran yang terdiri dari electric fire pump, diesel engine fire
pump dan jockey fire pump, panel-panel control beserta perlengkapannya terma-
suk switch board, lengkap dengan pondasi-pondasi yang diperlukan dan
lain-lain.

b) Pengadaan dan pemasangan sistem pemipaan beserta perlengkapannya


meliputi pemipaan pada pompa-pompa dan pemipaan distribusi pada setiap titik
pengeluaran, hydrant pillar, hose real lengkap, siamese connection, indoor dan
outdoor hydrant box lengkap dengan accessoriesnya.

c) Pengadaan dan pemasangan unit-unit perlengkapan sistem pemadam


kebakaran berupa hydrant pillar lengkap dengan outdoor box+canvas hose,
siamese connection, hydrant box, beserta canvas hosenya, nozel, hanger, gate
valve, valve-valve control, release air valve dan lain-lain.

d) Pengangkutan bekas-bekas galian dan menimbun kembali sesuai dengan


semula.

e) Pengadaan izin-izin yang diperlukan (Dinas Pemadam Kebakaran, Departemen


Tenaga Kerja, PDAM dan lain-lain) dan pengujian sistem pipa terhadap kebo-
coran dan tekanan serta pengetesan sistem kerja fire hydrant pada masing-
masing titik secara keseluruhan dan mengadakan pengamatan, sampai sistem
bisa berjalan dengan sempurna dan baik sesuai yang dikehendaki yang berupa
instalasi pemadam kebakaran yang terpadu.

1.2. PEKERJAAN INSTALASI PEMADAM KEBAKARAN SPRINKLER

a) Pengadaan, pemasangan dan pengujian secara sempurna unit peralatan


utama yang diperlukan dalam suatu sistem pemadam kebakaran sprinkler yaitu
berupa satu set electric fire pump, diesel engine fire pump dan jockey fire pump
yang digabung dengan pompa hydrant. Alarm sprinkler valve lengkap dengan
alat bantunya, kepala-kepala sprinkler, panel-panel control beserta perleng-
kapan termasuk switch board, pressure tank lengkap dengan alat bantunya
serta pondasi-pondasi yang diperlukan dan lain-lain.

b) Pengadaan dan pemasangan sistem pemipaan beserta perlengkapannya


meliputi pemipaan reservoir, pemipaan pada pompa-pompa dan pemipaan distri-
busi pada titik pengeluaran seluruh kepala sprinkler.

c) Pengadaan dan pemasangan unit-unit perlengkapan sistem pemadam


kebakaran sprinkler seperti valve-valve control, gate valve, check valve dan
lain-lain.

d) Mengadakan izin-izin yang diperlukan (pada Dinas Pemadam Kebakaran,


Departemen Tenaga Kerja, PDAM, dll) dan pengujian sistem pipa terhadap
kebocoran dan tekanan serta pengetesan sistem kerja instalasi springkler secara

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 29


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

keseluruhan dan mengadakan pengamatan sampai sistem bisa berjalan dengan


sempurna dan baik sesuai yang dikehendaki yaitu instalasi ke springkler yang
terpadu.

1.3. PEKERJAAN-PEKERJAAN LAIN SEHUBUNGAN DENGAN LINGKUP


PEKERJAAN INSTALASI PEMADAM KEBAKARAN.

a) Pengadaan dan pemasangan semua hanger-hanger dan support untuk


pemipaan, peralatan dan lain-lain.
b) Pekerjaan testing, cleaning, flushing dan desinfection termasuk perbaikan akibat
testing.
c) Pekerjaan pembersihan tempat kerja.
d) Pengadaan gudang dan kantor sementara.
e) Pengecatan semua instalasi pipa sesuai kode warna dan jenis fluidanya.
f) Pengadaan dan pemasangan lapisan tahan karat dan goni untuk pipa yang
ditanam dalam tanah.
g) Pengadaan balok-balok yang diperlukan untuk pemasangan pipa-pipa dan
peralatannya.
h) Pengadaan shop drawing (gambar kerja) untuk pelaksanaan dan koreksi-koreksi
RKS bila ada.
i) Membuat time schedule, network planning, curva “S” dan lain-lain yang
diperlukan.
j) Membuat as built drawing.
k) Dan segala sesuatu mengenai lingkup pekerjaan ini yang kurang jelas,
kontraktor dapat menanyakan lebih lanjut kepada konsultan atau pihak lain yang
ditunjuk.
l) Apabila terjadi kelalaian dan kekurangan, maka kontraktor bertanggung jawab
penuh atas kerugian-kerugian yang terjadi.
m) Dan lain-lain.

PASAL 2. PERATURAN-PERATURAN / PERSYARATAN

Tata cara pelaksanaan dan petunjuk-petunjuk lain yang berhubungan dengan


peraturan-peraturan pembangunan yang syah berlaku di Republik Indonesia, seperti
sebagai berikut :

2.1. Standart dan peraturan-peraturan yang digunakan :


a) SNI 03-6481-2000, tentang spesifikasi sistem plumbing 2000.
b) SNI 03-1745-2000, tentang tata cara perencanaan dan pemasangan sistem pipa
tegak dan slang untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung.
c) SNI 03-6382-2000, tentang spesifikasi hydrant kebakaran tabung basah.
d) SNI 03-6570-2001, tentang instalasi pompa yang dipasang tetap untuk proteksi
kebakaran.
e) SNI 03-3989-2000, tentang tata cara perencanaan dan pemasangan system
sprinkler otomatis untuk pencagahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung
f) AB-D/LW/TC/011/98, tentang tata cara pemotongan dan penyambungan pipa.
g) AB-D/LW/TC/013/98, tentang tata cara pengujian dan pencucian pipa.
h) AB-D/LW/TC/016/98, tentang tata cara uji coba pompa.
i) Kep.Men PU No. 411/KPTS/1998, tentang persyaratan teknis bangunan gedung.
j) Kep.Men PU No. 10/KPTS/2000, tentang ketentuan pengamanan teknis
terhadap bahaya kebakaran pada bangunan gedung dan lingkungan.
k) Kep.Men PU No. 11/KPTS/2000, tentang ketentuan teknis manajemen
penanggulangan kebakaran di perkotaan.
l) Pedoman Plumbing Indonesia, 2000.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 30


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

m) Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. PER. 04/MEN/1980 PR.02/DP/1983.


n) Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL), 2000.
o) National Fire Protection Association (NFPA) 13, 20.
p) Fire Office Committee (FOC).
q) Spesifikasi teknis, standart serta peraturan yang dikeluarkan oleh pabrik pembuat
peralatan.
r) Standart dan peraturan lain (Nasional dan Internasional) yang diijinkan oleh
instansi yang berwenang.
s) Peraturan-peraturan lain yang dikeluarkan oleh pemerintah yang berwenang
(Pemda setempat) dan telah diakui penggunaannya.

2.2. Kontraktor pekerjaan ini harus mempunyai SIPP wilayah setempat sesuai dengan
klasifikasi yang dipersyaratkan dan surat ijin/pass dari PDAM dan Dinas Pemadam
Kebakaran setempat.

2.3. Cara-cara pemasangan & penggunaan peralatan utama maupun pembantu harus
sesuai dengan persyaratan pabrik pembuat peralatan tersebut.

2.4. Gambar kerja yang diminta oleh Konsultan Manajemen harus dipenuhi segera agar
pekerjaan tidak terhambat, dan sebelum dilaksanakan harus ada persetujuan dari
Konsultan Manajemen Konstruksi.

2.5. Jaminan peralatan utama yang dipasang harus sesuai dengan jaminan dari pabrik
pembuat.

2.6. Supplier dari peralatan yang dipakai sepenuhnya berada dalam tanggung jawab
Kontraktor pekerjaan ini.

2.7. Pekerjaan listrik yang termasuk dalam pekerjaan ini harus memenuhi persyaratan
PUIL dan persyaratan pekerjaan instalasi listrik.

2.8. Semua pekerjaan Sipil (pondasi, thrust block, bak kontrol dan lain-lain) yang harus
dibuat oleh Kontraktor pekerjaan ini harus mengikuti spesifikasi pekerjaan sipil
(pasangan bata, beton dan sebagainya).

2.9. Kontraktor sistem instalasi harus dilengkapi dengan buku petunjuk operasi dan
pemeliharaan sebanyak 5 set.

2.10. Gambar-gambar rencana dan spesifikasi (persyaratan) ini merupakan suatu


kesatuan yang saling melengkapi dan sama mengikatnya.

2.11. Jika terjadi gambar dan spesifikasi bertentangan maka spesifikasi yang lebih
mengikat.

2.12. Gambar-gambar sistem ini menunjukkan secara umum tata letak dari peralatan
instalasi. Sedangkan pemasangan harus dikerjakan dengan memperhatikan kondisi
proyek. Gambar-gambar arsitektur dan struktur harus dipakai sebagai referensi
untuk pelaksanaan dan detail "finishing" dari proyek.

2.13. Mengadakan ijin-ijin dari Instansi terkait tentang penggunaan pencegahan /


pemadam kebakaran antara lain dari Depnaker, Dinas Pemadam Kebakaran dan
lain-lain. Selama pelaksanaan, Kontrak harus betul-betul ditaati.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 31


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

2.14. Persyaratan umum pelaksanaan pekerjaan harus sesuai dengan persyaratan dalam
pasal pekerjaan plumbing di muka.

2.15. Kontraktor dianggap telah cukup mengerti dan mengetahui akan isi dan maksud dari
peraturan-peraturan dan syarat-syarat di atas.

3.1. UNTUK PEKERJAAN PEMADAM KEBAKARAN HYDRANT

a) Pipa-pipa untuk pemadam kebakaran hydrant, baik pipa utama maupun pipa
cabang dengan bahan black steel pipe class schedule 40 setaraf produksi Bakrie
& Brothers, PPI, Spindo.

b) Fitting-fitting harus dari bahan yang sama dengan pipanya.

c) Hydrant pillar + hose realnya dan siamese connection merk Appron, Yamato,
Servvo, Chubb atau setaraf.

d) Hydrant box setaraf dengan Appron, Yamato, Servvo atau Chubb dilengkapi
dengan landing valve, nozzle, kopling vanderheiden dan coupling machino.

3.2. UNTUK PEKERJAAN PEMADAM KEBAKARAN SPRINKLER

a) Pipa-pipa untuk instalasi pemadam kebakaran springkler, pipa utama dan


cabang terbuat dari bahan Black Steel Pipe class Schedule 40 setaraf produksi
Bakrie & Brothers, PPI, Spindo.

b) Fitting-fitting harus dari bahan yang sama dengan bahan pipenya.

c) Valve-valve kontrol untuk sprinkler dan kepala sprinkler dari merk Victaulic,
Preussag, Vicking, Automatic.

d) Head sprinkler yang dipakai yang bagus dan terbaik mutunya.

e) Jumlah kepala sprinkler sesuai dengan peraturan dan gambar.

f) Pada ujung-ujung instalasi pada setiap katup kendali dipasang


manometer/pressure gauge dan alat kontrol (drain valve set).

g) Sprinkler yang dipakai disini dari jenis glass bulb dengan temperatur pecah 68 0C
(untuk ruang kerja dan parkir), 93 0C untuk ruang pantry (dapur) dibuat dari
chromium plated brass yang dilengkapi dengan flushing flange.

3.3. SISTEM PEMIPAAN.

a) Sistem penyambungan pipa.

1. Sambungan pipa hydrant pada umumnya dipakai sambungan ulir/screwed


dari pipa diameter 2" ke bawah dan untuk diameter 2½” ke atas selalu dipakai
sambungan las/flanged (flange dipasang setiap maksimal 2 batang pipa) dan
dipakai dari bahan yang sesuai dengan jenis bahan pipanya, (ditambahkan
alat bantu sehingga tidak bocor).

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 32


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

2. Untuk katup/valve yang mempunyai Ø 2" ke bawah menggunakan katup


penutup dari Bronze dengan seri 300 dengan sistem penyambungan pakai
ulir/screwed.

3. Selanjutnya untuk katup Ø 2½” ke atas dipakai katup penutup yang bahannya
dari besi tuang (cast iron) dengan seri 225 dengan sistem sambungan
menggunakan flanged junction.

4. Untuk katup Ø ¾” ke bawah dipakai katup type bola (globe valve). Untuk
katup yang lebih besar dari Ø ¾” dipakai katup pintu (gate valve).

b) Penggantungan/Penumpu Pipa/Klem-klem.

1. Semua pipa harus diikat/ditetapkan dengan kuat dengan penggantung atau


angker yang kokoh (rigid) agar inklinasinya tetap untuk mencegah timbulnya
getaran. Penggantung/penumpu/klem-klem harus dengan bahan besi tuang
dan mampu menahan 5 x berat pipa berisi air.

2. Pipa horizontal harus digantung dengan penggantung yang dapat diatur dan
harus memungkinkan adanya expansi teknis dari pipa dan mengurangi
transmisi vibrasi sampai batas minimal.

3. Jarak maximum penggantung untuk pipa adalah :

Diameter s/d 1,5" : berjarak 2,5 m.


1,5’’ ke atas : berjarak 1,5 m.

4. Penggantung atau penumpu pipa harus disekrup / terikat pada konstruksi


bangunan dengan insert/angker yang dipasang pada waktu pengecoran beton
atau ramset dan Fisher. Semua alat-alat penggantung harus dikerjakan
sedemikian rupa sehingga tidak merusak pipa-pipa dan tidak
merusak/menyebabkan turunnya pipa yang terpasang.

5. Pipa-pipa vertikal harus ditumpu dengan diklem dan dibaut dengan jarak tidak
lebih dari 3 m.

6. Penggantung atau penumpu pipa/klem-klem setaraf flamco (galvanis).


c) Alat-Alat Bantu.

1. Gate Valve (Stop Valve).

• Valve sampai ukuran diameter 2" adalah type gate valve bronze body, end
screw, non rising steam, class 225 merk : Danfoss Socla, Crane, Kitz,
Toyo.

• Valve diameter 2½” sampai dengan 4" adalah Butterfly Valve Body : Cast
Iron, End Connection : Lug Type, Steam : 316, stainless steel, seat : Buns
N or EPDM, actuator, Valve diameter dari 5" keatas adalah Gear Operation
bertekanan kerja 225 psi.

• Valve dari class 225, merk Danfoss Socla, Crane, Kitz, Toyo.

• Setiap gate valve dilengkapi dengan penunjuk besaran bukaan katup.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 33


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

2. Check Valve.

• Check Valve diameter mulai dari 2" ke bawah adalah type bronze body,
end screw class 225 (anti water hammer).

• Check Valve diameter 2½” ke atas adalah type water dual plate body :
cast, plate : stainless steel 316, seal : EPDM, TRIM AND SPRING,
stainless steel 316 (anti water hammer).

• Valve dari class 225, merk Danfoss Socla, Crane, Kitz, Toyo.

3. Strainer.

ƒ Strainer diameter dari 2" ke bawah adalah type bronze body, end screwed.
Strainer gasket adalah stainless steel screen. Strainer adalah screwed cap.

ƒ Strainer diameter mulai dari 2½” ke atas adalah cast iron body, end
flanged.

ƒ Strainer dari class 225, merk Danfoss Socla, Crane, Kitz, Toyo.

4. Sambungan Flexible Pipe.

• Flanged end dari malleable iron.

• Cover Customer : Neoprene, Tube Class Timer : Neoprene tekanan.

• Tekanan kerja 225 psi dan cocok untuk temperatur dan tekanan dari
sistem.

• Merk : Tozen, Proco, Kuraflex, Afaflex, Muraflex.

5. Safety Valve dari bahan body FC 20 (Cast Iron), valve disc & seat : SC 513
(stainless steel), spring : spring steel connection, flange class 15 Kg /
Konsultan Pengawas dan Perencana.
Merk : Fushiman, Desbordes, Honeywell, Danfoss Socla, Samyang

6. Automatic Air Release Valve :

Bahan : body cast iron.


Seal : synthetic rubber phospor bronze.
Float : polypropyline.
Connection : screwed.
Tek. kerja : 15 Kg / sesuai tekanan kerja pompa
Merk : Fushiman, Desbordes, Honeywell, Samyang

7. Pressure Reducing Valve (PRV) adalah untuk mengatur tekanan pada


instalasi sprinkler dan hydrant dengan tekanan kerja seri 225 PSI, Merk
Danfoss Socla, Crane, Kitz, Samyang.

8. Pressure gauge/manometer yang dipakai dengan alat penunjuk air raksa,


Merk : Winters, Aschroft, Nagano, Honeywell.

9. Instalasi Pengabelan :

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 34


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

• Kabel yang dipasang harus memenuhi persyaratan PLN.

• Pemasangan kabel tersebut harus di dalam konduit yang mempunyai


diameter sesuai dengan peraturan PLN dan memudahkan pemasangan
atau penarikan setiap kabel tanpa harus melepas kabel yang lain.

• Konduit tersebut harus dibuat dari bahan heavy duty berlapis galvanized
lengkap dengan junction box, adaptor dan konduit flexible berlapis
galvaniz.

• Konduit berakhir pada terminal di panel dan peralatan listrik dengan


sistem sekrup yang disetujui.

• Konduit harus diklem yang rapi dan kuat.

d) Pipa-pipa dalam tanah.

1. Galian pipa dalam tanah harus dibuat dengan kedalaman dan kemiringan
yang tepat. Dasar lubang galian harus cukup stabil dan rata sehingga seluruh
panjang pipa tertumpu dengan baik.

2. Pipa dipasang dan ditanam di bawah permukaan tanah / jalan / pelataran


parkir dengan kedalaman 80 cm/ Konsultan Pengawas dan Perencana diukur
dari pipa bagian atas sampai permukaan tanah.

3. Dasar galian harus diuruk dahulu dengan pasir padat minimal 10 cm /


Konsultan Pengawas dan Perencana dan bagian atas 20 cm / Konsultan
Pengawas dan Perencana.

4. Apabila dijumpai perletakan pipa melintasi jalan kendaraan atau tempat parkir,
maka pipa pada bagian pengurukan teratas harus dilindungi dengan balokan
beton bertulang setebal 10 cm / Konsultan Pengawas dan Perencana yang
dipasang sedemikian rupa sehingga balok beton tidak tertumpu pada pipa
untuk selanjutnya diurug sampai padat.

5. Kondisi permukaan tanah/jalan yang digali harus dikembalikan seperti


semula.

6. Pipa harus dicat dengan flincote tiga kali dan dibalut goni sebelum ditanam.

e) Pemasangan pipa-pipa harus dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Pemasangan pipa-pipa harus dilaksanakan sebelum salud dinding / plesteran


dan langit-langit dilaksanakan.

2. Pembobokan plesteran / salut dinding dan pembobokan langit - langit yang


sudah terpasang harus dihindarkan.

3. Pemasangan sparing untuk pipa-pipa yang mungkin akan menembus struktur


bangunan harus dilaksanakan bersama-sama pada waktu pelaksanaan
struktur yang bersangkutan.

f) Perlindungan / Proteksi waktu pelaksanaan.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 35


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

1. Semua pipa yang terbuka karena belum tersambung dengan equipment atau
fixtures harus ditutup dengan cap atau plug.

2. Sebelum pemasangan dan penyambungan semua pipa-pipa, valve, trap dan


fitting harus diperiksa dan dibersihkan dari segala kotoran yang akan
menyumbat.

3. Equipment dan fixtures harus dilindungi dari gangguan pekerjaan dan


kerusakan-kerusakan.

g) Pipa Mendatar.

Pipa dipasang dengan penggantung sesuai dengan diameter pipa. Jarak


penggantung pipa seperti tercantum di atas dan tidak dibolehkan menggunakan
kawat, rantai, perforated strip dan lain-lain. Pada jarak max. 24 m atau untuk
setiap deletasi harus dipasang fleksible pipe/joint.

h) Sleeves.

1. Untuk pipa-pipa yang menembus beton (sloop, plat lantai, dinding atau balok)
harus dibuat sleeve, sebelum beton-beton dicor.

2. Sleeve dibuat dari galvanized steel pipe, rongga antara pipa instalasi dan
sleeve harus ditutup rapat dengan bahan elastis sehingga tidak terjadi
kebocoran.

i) Pembersihan.

• Semua bagian logam yang tidak terlindung dinding harus bebas dari lemak
dan kotoran-kotoran lainnya.

• Untuk bagian yang dilapisi chromium / nikel harus digosok bersih atau
mengkilap, setelah pemasangan instalasi selesai seluruhnya.

• Apabila terjadi kemacetan, pengotoran atas bagian bangunan atau finishing


Arsitektural atau timbulnya kerusakan-kerusakan lainnya, yang semua atas
kelalaian kontraktor karena pembersihan sistem pemipaan kurang baik, maka
semua perbaikannya adalah menjadi tanggungan kontraktor.

• Penggunaan / penumpu pipa dan peralatan-peralatan logam lainnya yang


akan tertutup oleh tembok atau bagian lainnya, misalnya pipa di dalam galian
tanah, pipa menembus tembok dan sebagainya harus dilapisi dengan cat
Menie atau cat penahan karat.

j) Pengecatan.

• Semua pipa dari besi / baja yang tidak tertanam di dalam tanah / tembok yang
dilapisi dengan TAR (Tar Corted) harus dicat dua lapis "chellac" dan lapis
chromium atau Nikel harus dapat dikenal dengan warna-warna cat yang
warnanya sesuai dengan color coding dan tanda arah aliran atau ditentukan
oleh Konsultan, pipa yang kelihatan dan yang tidak kelihatan (di atas
plafond/dalam shaft) harus anti karat dan dicat.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 36


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

• Semua pipa yang akan ditanam dalam tanah harus dilapisi dengan isolasi
PVC, yaitu berturut turut lapisan aspal, lapisan PVC dan lapisan aspal.

• Semua valve harus diberi tanda yang menyebutkan nomor identifikasi dari
jenis zat yang melewatinya.

• Warna cat instalasi pemadam kebakaran diantaranya adalah :

Air Pemadam : Merah Tua


Hanger & Support : Hitam
Panah Arah Aliran : Putih

k) Pengujian.

• Setelah semua pipa dan perlengkapannya terpasang harus diuji dengan


tekanan hydrostatik sebesar 2 x tekanan kerjanya selama 24 jam terus-
menerus tanpa terjadi penurunan tekanan.

• Peralatan pengujian ini harus disediakan oleh Kontraktor.

• Pengujian harus dilakukan dengan disaksikan oleh Konsultan dan Pemberi


Tugas atau pihak-pihak lain yang dianggap perlu / dikuasakan untuk itu.

• Testing pemipaan harus dilaksanakan sebelum pipa tertutup dengan tanah


(untuk pipa di luar gedung) atau tertutup dengan plestran / dinding dan
sebelum langit-langit di daerah yang bersangkutan terpasang dan sebelum
fixture terpasang.

• Apabila terjadi kegagalan dalam pengujian, kontraktor harus memperbaiki


bagian-bagian yang rusak dan kekurangan-kekurangan yang ada kemudian
melakukan pengujian kembali sampai berhasil dengan baik.

• Peralatan dan biaya pengujian disediakan dan ditanggung oleh Kontraktor.

PASAL 4. PENJELASAN SPESIFIKASI TEKNIS PERALATAN

4.1. FIRE HYDRANT SYSTEM

a) Pompa Pemadam Kebakaran (Fire Pump System)

Paket pompa fire hydrant harus memenuhi ketentuan NFPA-20 standart. Semua
pompa yang dipasang diusahakan dari satu merk yang sama.
Pompa fire hydrant merupakan paket unit yang terdiri dari pompa utama electric
pump, engine pump, jockey pump dan katup-katup kontrol untuk melayani
hydrant pillar di luar gedung, hydrant box di dalam gedung pada setiap lantai.

Pompa yang dipakai merk : Groundfos, Aurora, Ronald, Regent

1. Electric Fire Hydrant Pump.

Type : Horizontal centrifugal pump, end suction back pullout type,


cast iron casing, bronze impeller, stainless steel shaft,
gland packing seal type.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 37


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

Kapasitas :
500 USGpm.
Head :
80 m.
Jumlah :
1 unit .
Motor :
(Electric Hydrant Pump + Jockey Pump), horizontal case,
TEFC class F insulation, class B Temp. rise, 220/380 V, 3
phase, 50 Hz.
Controller : NFPA standart dengan star delta starter system, individual
control untuk masing-masing pompa, wall mounted.
Base plate : Common - Fabricated steel.
Coupling : Flexible type.
Pump, motor and accessories have mounted on the base plate.

2. Jockey Fire Hydrant Pump.

Type : Vertical multi line / multi stage, cast iron casing, novyl
impeller, stainless steel shaft, mechanical seal type
Kapasitas : 25 USGpm.
Head : 100 m.
Jumlah : 1 (satu) unit.
Motor : (Electric hydrant pump + Jockey Pump) horizontal atau
vertical case, TEFC class F insulation, class B Temp. rise,
220/380 V, 3 Ph, 50 Hz NFPA standart. Power rating to
NFPA-20 requirement.
Controller : NFPA standart dengan star delta starter system, individual
control untuk masing- masing pompa, wall mounted.
Base plate : Common - Fabricated steel.
Coupling : Flexible type.

3. Engine Fire Hydrant Pump.

Type :
Horizontal centrifugal pump, end suction back pullout type,
cast iron casing, bronze impeller, stainless steel shaft, gland
packing seal type.
Kapasitas : 500 USGpm.
Head : 80 m.
Jumlah : 1 (satu) unit.
Diesel Eng. : Industrial type, water cooled, modified to NFPA-20
requirement, NFPA 20 Power rating to NFPA-20
requirement.
Merk : Catter Pillar, Fire Driver Cummins, IVECO, Clark.
Controller : NFPA Standard dengan star delta starter system, individual
control untuk masing- masing pompa, wall mounted.
Base plate : Common - Fabricated steel.
Coupling : Flexible type.
Pump, diesel engine and accessories have mounted on the base plate.
Pompa-pompa ini masing-masing dilengkapi dengan pressures switch dan
pressure gauge yang distel sesuai dengan kebutuhan dan peraturan yang
berlaku.

b) Electric Control.

Panel kontrol merupakan kelengkapan unit sistem fire hydrant pump yang dapat
mengatur kerja pompa secara automatic baik jockey pump sebagai pompa
pembantu maupun pompa utama penggerak elektrik yang diatur melalui

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 38


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

pressure switch dan sumber listrik diambil dari PLN. Kontraktor harus
menyediakan panel-panel pompa termasuk pemasangan, penarikan kabel dari
panel induk ke sub panel & dari panel ke pompa-pompa.

c) Indoor Hydrant Box.

Box terbuat dari plat baja (mild steel) dengan tebal plat ± 2 mm setaraf Appron,
Yamato, Servvo, Chubb.

Dimensi box :
• Tinggi : + 125 cm.
• Lebar : + 75 cm.
• Tebal : + 18 cm.
• Color : Merah, Oven painted 1500 C.
• Finishing : top coat powder coating
• Lengkap dengan alarm bell, indicator lamp, fire hose reel, nozzle dan hydrant
valve

Tinggi pemasangan dari lantai + 20 cm.


Perlengkapan engsel disesuaikan dengan keadaan setempat sehingga mudah
untuk dibuka.

Perlengkapan Indoor Hydrant Box :


• 1 rol pipe hose Ø 1½” x 30 m.
• 1 buah hydrant valve Ø 1½” x 900 (plus coupling machino).
• 1 buah hydrant valve Ø 2½” x 90 (plus landing valve vander heyden).
• 1 buah straight nozzle Ø 1½” (hose nozzle).
• 1 buah hose rack.
• Seluruh box dan pintu dicat merah dengan cat oven ex Dana Paints atau
setara dan diberi tulisan Hydrant dengan warna putih serta tembus pandang
(Kaca).
• Panjang fire hose dari poliester Ø 1½” x 30 m, mudah dilipat, tahan terhadap
tekanan dan penyambungannya dengan sistem coupling. Nozzle (set spray)
Ø 1½” semua dalam keadaan baru dan fabricated dan disertai dengan landing
valve Ø 2½” vander heiden.

d) Hydrant Pillar.

Terbuat dari cast iron.


• Two way type.
• Size 4" x 2½” x 2½”.

Lengkap dengan main valve berikut fire hose + outdoor hydrant box, coupling
machino dan landing valve vander heiden.
Dimensi box, Tinggi : 95 cm.
Lebar : 66 cm.
Tebal : 20 cm.
Lengkap dengan kanvas dan nozzlenya ukuran Ø 2½” x 30 m dan bak kontrol.
Penempatannya harus jelas terlihat di atas permukaan tanah.

e) Siamese Connection.

Terbuat dari brass + coupling vander heiden, check valve dan bak kontrol.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 39


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

Size 4" x 2½” x 2½”.


Penempatannya harus jelas terlihat di atas permukaan tanah.

f) Pressure Tank.

• Pressure tank yang digunakan kapasitas 500 liter. Tekanan kerja 15 bar,
Test 20 Kg/cm2.
• Perlengkapannya adalah :

9 Pressure switch.
9 Manometer/pressure gauge.
9 Safety valve.
9 Pile glass.
9 Gate valve untuk drain.
9 Automatic air release valve.

g) Pressure Gauge / Manometer

Dipakai kualitas yang terbaik yaitu manometer air raksa lengkap dengan alat-alat
penunjuk yang jelas.

h) Ground Reservoir

Untuk pekerjaan ini masuk lingkup pekerjaan struktur hanya tinggal memasang
instalasi pipa dari pompa ke ground reservoir dan peralatan-peralatannya (alat
bantu dan alat penunjuk volume).

4.2. FIRE SPRINKLER SYSTEM

Pompa sprinkler dikombinasi dengan pompa hydrant yang terdiri dari pompa utama
electric pump, jockey pump, engine pump, ditambah alarm valve springkler untuk
melayani titik-titik kepala springkler pada masing-masing lantai yang dimulai dari
lantai dasar sampai lantai paling atas.

a) Wet Sprinkler Control Valve Set.

• Sprinkler control valve set terdiri dari dua main control yaitu main control valve
(MCV) dan branch control valve (BCV).

• Main control valve set harus dipasang setiap maximum 1000 kepala sprinkler
untuk sistem ini.

• Main control valve set harus mampu memberikan signal listrik kepada kontrol
alarm system maupun dengan mechanical alarm gong apabila terjadi suatu
aliran air sebesar 1 kepala sprinkler.

• Main control valve set antara lain harus terdiri dari peralatan sebagai berikut :

1. Main stop valve lockable.


2. Wet alarm valve.
3. Alarm gong set.
4. Flow switch.
5. Pressure indicators.
6. Test drain valve set.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 40


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

7. Branch Control Valve Set.

• Branch control valve set harus dipasang seperti tertera dalam gambar
perencanaan dan spesifikasi.

• Branch control valve set harus mampu memberikan signal listrik kepada
control alarm system apabila terjadi aliran air sebesar satu kepala springkler.

• Branch control valve set antara lain harus terdiri dari peralatan sebagai
berikut :

1. Branch stop valve lockable.


2. Flow switch & manometer calibrated.
3. Sight glass.
4. Test valve lockable.
5. Drain valve lockable.

b) Sprinkler Flushing Set.

• Sprinkler flushing harus dipasang dibagian ujung branch main pipe atau
branch sub main pipe.

• Sprinkler flushing dimaksud untuk membuang air mati dalam jaringan pipa
sprinkler.

• Sprinkler flushing terdiri dari pipa drain diameter 25 mm yang di tap dari ujung
branch main atau sub main ke sprinkler drain melalui valve.

c) Kepala Springkler.

• Head/kepala sprinkler yang dipakai adalah yang bagus dan baik mutunya.

• Jumlah kepala sprinkler sesuai dengan peraturan dan gambar.

• Jenis sprinkler setaraf dengan produksi Saval, Victaulic, Viking, Automatic.

• Pada ujung-ujung instalasi pada setiap katup kendali dipasang manometer


dan alat kontrol.

• Sprinkler yang dipakai disini dari jenis glass bulb dengan temperatur pecah 68
0
C (untuk ruang kantor dan parkir), 93 0C untuk ruang pantry (dapur) dibuat
dari chromium plated brass yang dilengkapi dengan flushing flange.

4.3. CARA KERJA POMPA PEMADAM KEBAKARAN (FIRE PUMP SYSTEM)

a) Jockey Pump.

Apabila terjadi kebocoran pada instalasi atau fire hydrant bekerja yang akan
mengakibatkan penurunan tekanan pada instalasi sampai … bar maka jockey
pump akan on dan akan off pada tekanan … bar (otomatis).

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 41


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

Apabila tekanan masih turun sampai tekanan … bar maka pompa utama electric
pump akan on dan jockey pump akan off (otomatis).

b) Electric Pump.

Akan bekerja apabila tekanan pada instalasi turun sampai … bar, pompa ini
akan bekerja selama listrik masih hidup dan akan off pada tekanan mencapai …
bar secara otomatis/manual.

Apabila listrik PLN putus/mati maka engine pump akan hidup secara otomatis
menggantikan electric pump.

c) Engine Pump.

Setelah 10 detik dari pemutusan listrik PLN sedangkan tekanan pada instalasi
hydrant di bawah … bar maka engine pump akan bekerja secara otomatis dan
akan off setelah tekanan … bar atau persediaan air di ground reservoir habis,
engine pump akan off secara manual/otomatis.

d) Syarat - Syarat Lain.

• Semua pompa fire hydrant akan off secara otomatis apabila persediaan air
sudah habis (ground water tank persediaan untuk pemadam kebakaran telah
kosong).

• Setiap pompa yang bekerja atau mati dibuat suatu indikator berupa lampu
yang diletakkan di dalam panel kontrol.

• Sistem kontrol secara otomatis dari pompa-pompa kebakaran tersebut


menggunakan flow switch, time delay relay, pressure switch, pressure gauge,
alarm/lampu indikator dan lain-lain.

• Kontraktor harus membuat detail rangkaian sistem kontrol tersebut untuk


disetujui oleh Konsultan MK dan Perencana sebelum dilaksanakan.

• Kontraktor harus membuat panel listrik dan panel kontrol lainnya yang
diperlukan dalam instalasi fire hydrant ini dan menghubungkannya dengan
panel listrik yang sudah disediakan di ruang pompa.

e) Persyaratan Pemilihan Pompa.

• Pompa yang akan dipilih mempunyai agen tunggal di Indonesia yang ditunjuk
secara resmi oleh pabrik pompa tersebut.

• Alat-alat bantu pompa (installation fire) yang tidak diproduksi oleh pabrik
pompa itu sendiri harus dipasok oleh pabrik atau agen dari pompa tersebut.

• Agen tunggal pompa tersebut harus mempunyai tenaga ahli dibidang pompa
kebakaran (pemasangan dan perbaikan) sesuai dengan ketentuan NFPA-20.

• Pompa yang akan dipasang minimal sudah tiga tempat dipasang di Indonesia
dan berfungsi baik sampai sekarang.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 42


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

• Agen tunggal pompa harus bersedia menjamin mendatangkan tenaga ahli bila
diperlukan oleh Pemberi Tugas apabila ada perbaikan-perbaikan baik dalam
rangka pemeliharaan ataupun sesudah habis masa pemeliharaan.

• Pabrik pompa harus memberikan dokumen-dokumen yang berisikan data


pompa yang asli dan peralatan lainnya secara lengkap.

• Dalam hal testing dan commisioning Kontraktor/tenaga ahli dari pompa harus
mempunyai alat-alat bantu yang lengkap untuk keperluan ini.

PASAL 5. MASA PEMELIHARAAN DAN SERAH TERIMA PEKERJAAN

5.1. Peralatan dan instalasi ini harus dijamin berfungsi dengan baik selama 1 (satu)
tahun terhitung sejak saat Penyerahan Pertama Pekerjaan.

5.2. Masa pemeliharaan untuk instalasi ini adalah selama 6 (enam) bulan terhitung sejak
saat Penyerahan Pertama Pekerjaan.

5.3. Selama masa pemeliharaan ini Kontraktor pekerjaan instalasi ini wajib mengatasi
segala kerusakan peralatan dan instalasi yang dipasangnya tanpa ada tambahan
biaya.

5.4. Selama masa pemeliharaan tersebut Kontraktor pekerjaan instalasi ini masih harus
menyediakan tenaga-tenaga yang diperlukan. Dalam masa ini Kontraktor masih
bertanggung jawab penuh terhadap seluruh instalasi yang telah dilaksanakan.

5.5. Pekerjaan baru dapat diterima setelah dilengkapi dengan bukti-bukti hasil
pemeriksaan baik yang ditanda tangani bersama oleh Instalatir yang melaksanakan
pekerjaan tersebut dan Konsultan serta jika perlu disahkan oleh Dinas Keselamatan
Kerja.

5.6. Jika dalam masa pemeliharaan tersebut Kontraktor pekerjaan instalasi ini tidak
melaksanakan teguran-teguran atas perbaikan / penggantian / kekurangan selama
masa pemeliharaan maka Konsultan berhak menyerahkan pekerjaan
perbaikan/kekurangan tersebut kepada pihak lain atas biaya Kontraktor pekerjaan
instalasi tersebut.

5.7. Selama masa pemeliharaan pekerjaan, Kontraktor harus mendidik/melatih


karyawan/petugas dari Pemberi Tugas sehingga mengenali sistem instalasi dan
dapat menjalankan serta melaksanakan proses pemeliharaannya.

PASAL 6. PEMERIKSAAN BERKALA

Selama masa pemeliharaan, pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan dan pemeriksaan


berkala dilaksanakan paling sedikit setiap 2 (dua) minggu sekali.

PASAL 7. PEKERJAAN PORTABLE FIRE EXTINGUISHER (PAR)

7.1. Lingkup Pekerjaan.


Spesifikasi ini melingkupi kebutuhan untuk pelaksanaan pekerjaan portable fire
extinguisher, sebagaimana yang ditunjukkan pada gambar rencana yang terdiri dari,
tetapi tidak terbatas pada :

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 43


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

a) Pengadaan dan pemasangan pemadam api dini (portable and trolly fire
extinguisher), lengkap dengan tabung, media pemadam, bracket, nozzle, trolly
dan assessoris lainnya.

b) Pengadaan dan pemasangan kotak pengaman terbuat dari rangka aluminium


dan dinding clear glass untuk penempatan tabung pemadam (portable fire
extinguisher), lengkap dengan kunci pengaman, bracket dan assesories lainnya.
7.2. Spesifkasi Teknis Pekerjaan Portable Fire Extinguisher.

a) Untuk menanggulangi terjadinya kebakaran yang mungkin saja terjadi, maka


gedung ini dilengkapi dengan fire extinguishers portable sebagai
pemusnah/pemadam api awal (dini).

b) Di tiap lantai digunakan beberapa buah fire extinguisher type multi purpose
kapasitas 4,5 kg setaraf Yamato, Gunnebo, Servvo, Chubb. Bahan yang dipakai
Chemical Dry Powder. Penempatan unit-unit fire extinguisher di tiap lantai di
lengkapi dengan box yang terbuat dari rangka aluminium dan dinding clear
glass, bracket, nozzle, gantungan dan kunci pengaman.

c) Sedangkan untuk ruang genset, ruang panel dan ruang pompa digunakan Trolly
Fire Extinguisher dengan bahan CO2. dengan kapasitas 23 kg serta dilengkapi
dengan trolly, bracket dan nozzle.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 44


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

4.4 PEKERJAAN AIR CONDITIONING DAN VENTILASI MEKANIS.

PASAL 1. LINGKUP PEKERJAAN INSTALASI AIR CONDITIONING

Lingkup pekerjaan yang termasuk di dalam pekerjaan ini adalah pengadaan, pemasangan
dan testing sampai berjalan dengan baik dari semua peralatan dan semua kelengkapan
lainnya seperti instalasi pemipaan, instalasi listrik, instalasi ducting, peralatan kontrol dan
sebagainya sesuai dengan persyaratan teknis berikut ini :

1.1. Pengadaan, pemasangan, penyetelan dan pengetesan seluruh peralatan air


conditioning seperti : Outdoor Unit (OU), Indoor Unit (IU), fan (EF), thermostat,
control dan lain-lain.

a) Split Air Conditioning lengkap dengan accessorisnya.


b) Peralatan-peralatan control untuk system ini (High, Medium and Low).
c) Instalasi ducting lengkap termasuk grille, diffuser dan lain-lain untuk supply air
duct, return air duct, fresh air duct exhaust air duct.
d) Instalasi pemipaan refrigerant dari indoor unit ke outdoor unit lengkap dengan
isolasi, klem dan assesoris lainnya.
e) Instalasi pemipaan drain dari indoor unit ke saluran pembuangan terdekat
lengkap dengan isolasi, fitting, klem dan assesoris lainnya.
f) Pengadaan dan pemasangan instalasi listrik dari peralatan-peralatan (Outdoor
Unit, Indoor Unit, fan) ke panel peralatan tersebut dengan jenis kabel NYY.
g) Dudukan-dudukan dan pondasi mesin termasuk dumper-dumper dan peredam
suara di dalam ruangan-ruangan mesin sehingga suara yang timbul di dalam
ruangan-ruangan kerja masih dalam batas-batas persyaratan yang tidak
mengganggu.
h) Testing dan balancing seluruh instalasi Air Conditioning dan fan.
i) Memberikan service dan maintenance terhadap seluruh peralatan selama
masa pemeliharaan.
j) Mengadakan perbaikan-perbaikan dari semua kerusakan yang diakibatkan
oleh pekerjaan ini dan lain-lain dalam masa pemeliharaan.
k) Mendidik para operator yang ditunjuk oleh pemilik bangunan tentang tata cara
pengoperasian, service dan maintenance sistem AC dengan benar dengan
materi teori dan praktek.
l) Memberikan gambar instalasi yang terpasang (As Built Drawing), buku petunjuk
cara operasi, service dan maintenance kepada Pemberi Tugas dan Konsultan
Perencana sebanyak 5 (lima) set dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
m) Memberi garansi terhadap peralatan atau mesin yang dipasang untuk sistem
instalasi ini.

1.2. Testing dan balancing seluruh instalasi Air Conditioning dan fan.

1.3. Memberikan service dan maintenance terhadap seluruh peralatan selama masa
pemeliharaan.

1.4. Mengadakan perbaikan-perbaikan dari semua kerusakan yang diakibatkan oleh


pekerjaan ini dan lain-lain dalam masa pemeliharaan.

1.5. Mendidik para operator yang ditunjuk oleh pemilik bangunan tentang tata cara
pengoperasian, service dan maintenance sistem AC dengan benar dengan materi
teori dan praktek.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 47


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

1.6. Memberikan gambar instalasi yang terpasang (As Built Drawing), buku petunjuk cara
operasi, service dan maintenance kepada Pemberi Tugas dan Konsultan Perencana
sebanyak 5 (lima) set dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

1.7. Memberi garansi terhadap peralatan atau mesin yang dipasang untuk sistem instalasi
ini.

1.8. Sistem pengkondisian udara dengan ventilating fans untuk ruang-ruang yang tidak
dikondisikan dengan AC, yaitu :

a) Untuk toilet pria dan wanita, toilet direksi, pantry dan lain-lain.
b) Instalasi pengaliran udara dengan ducting, grille (EAG) dan lain-lain.
c) Dudukan-dudukan termasuk peredam-peredam suara.
d) Mengadakan testing dan balancing serta perbaikan-perbaikan yang diakibatkan
oleh pekerjaan ini dan lain-lain.

1.9. Sarana-sarana penunjang lainnya yang berhubungan dengan pekerjaan ini, yaitu :

a) Kontraktor harus mengadakan semua peralatan/perlengkapan kerja, seperti :


generator, tool kit, alat-alat ukur, alat-alat keselamatan kerja dan lain-lain
sesuai dengan sifat pekerjaannya. Pengadaan dan perawatan peralatan
menjadi tanggung jawab kontraktor.

b) Kontraktor harus mempersiapkan pekerjaan-pekerjaan sesuai dengan instruksi


Pengawas Lapangan lengkap dengan peralatan-peralatannya.

PASAL 2. STANDART DAN PERATURAN INSTALASI AIR CONDITIONING

Dalam melaksanakan pekerjaan ini kontraktor harus mengacu pada standard-standard baik
internasional maupun nasional yang memungkinkan kenyamanan bagi penghuni dan
peralatan-peralatan/perangkat yang ada didalamnya maupun bagi para pekerja yang
melaksanakan pekerjaan ini sehingga dapat bekerja dengan baik.

2.1. Standart dan peraturan-peraturan yang digunakan :

a) SNI 03-6572-2001, tentang Tata Cara Perancangan Sistem Ventilasi dan


Pengkondisian Udara Pada Bangunan Gedung
b) SK SNI T-14/1993/03, tentang Tata Cara Perancangan Teknis Konservasi Energi
Pada Bangunan Gedung
c) Kep. Men PU No. 411 / KPTS/1998, tentang Persyaratan Teknis Bangunan
Gedung
d) ASHRAE (American Society of Heating Refrigeration and Air Conditioning
Engineers)
e) ASHVE (American Society for Heating and Ventilating Engineers)
f) SMACNA (Sheet Metal and Air Conditioning Contractors National Association)
g) ASTM (American Society For Testing And Material)
h) Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL), 2000
i) National Fire Protection Association (NFPA)
j) Hand Book of Air Conditioning System Design, Carrier Air Conditioning Company
k) Spesifikasi teknis, standart serta peraturan yang dikeluarkan oleh pabrik pembuat
peralatan
l) Standart dan peraturan lain (Nasional dan Internasional) yang diijinkan oleh
instansi yang berwenang

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 48


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

m) Peraturan-peraturan lain yang dikeluarkan oleh pemerintah yang berwenang


(Pemda setempat) dan telah diakui penggunaannya

PASAL 3. METODOLOGI PELAKSANAAN

Dalam pelaksanaan proyek ini, pihak kontrakror harus melihat bahwa pekerjaan ini
dilakukan dengan tanpa mengganggu peralatan/perangkat-perangkat yang ada di
gedung. Untuk itu beberapa langkah berikut ini perlu untuk dilakukan :

3.1. Langkah pertama adalah pihak kontraktor harus membuat :

a) Perencanaan detail pelaksanaan dari sistem AC yang tertuang di dalam RKS


dan gambar perencanaan yang telah dibuat oleh pihak konsultan serta sesuai
dengan schedule pelaksanaan yang telah ditetapkan.

b) Kontraktor harus menge-chek dan mere-chek terhadap unit-unit eguipment


yang akan dipakai dan apabila terdapat keragu-raguan harus segera
menanyakan ke Konsultan Perencana/MK dan apabila terjadi kesalahan
sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor.

3.2. Langkah ke dua adalah mengadakan konsultasi dengan pihak Konsultan MK yang
telah ditunjuk oleh pihak pemberi tugas tentang detail desain, perencanaan detail
pelaksanaan kontruksi dari sistem AC. Jika Pemberi Tugas belum setuju dengan
perencanaan kontraktor, karena dianggap tidak sesuai dengan RKS dan Desain
yang telah ditentukan konsultan, maka harus mengadakan perubahan sesuai
dengan permintaan dan hasil diskusi dengan pihak Pemberi Tugas. Pihak Pemberi
Tugas berhak memutuskan untuk merubah sedikit dari desain yang telah
ditentukan oleh konsultan seandainya terjadi perubahan bentuk dan ukuran fisik
dari gedung, sehingga tidak memungkinkan desain dari konsultan diterapkan.

3.3. Langkah ke tiga adalah seandainya pihak Pemberi Tugas setuju dengan
Perencana, Kontraktor berhak untuk melakukan pekerjaannya dengan memasang
terlebih dahulu peralatan-peralatan yang telah disiapkan dan diperiksa bersama
dengan pihak Pemberi tugas / Konsultan MK, baik dari segi spesifikasi peralatan
maupun Bill Of Quantity (BQ).

3.4. Langkah ke empat adalah jika pihak kontraktor akan memasang unit-unit AC
seperti Outdoor Unit (OU), Indoor Unit (IU), Fan dan assesorisnya, maka pihak
kontraktor, Konsultan MK dan pemberi tugas harus mengadakan diskusi tentang
cara terbaik untuk pemasangan tersebut.

3.5. Langkah ke lima adalah kontraktor perlu memperhatikan bahwa pemasangan


peralatan harus berada pada ruang peralatan utama dan assesoris lainnya serta
sudah dihubungkan dengan central kontrol panel, maka sistem AC siap untuk
dihubungkan dengan Catu Daya (PU-AC).
3.6. Langkah ke enam adalah jika pihak kontraktor telah memasang semua unit
peralatan utama, alat pembantu dan assesoris lainnya serta sudah dihubungkan
dengan central control panel, maka sistem AC siap untuk dihubungkan dengan
Catu Daya (PU-AC).

3.7. Langkah ke tujuh adalah pihak kontraktor dan Konsultan MK disaksikan oleh
Pemberi Tugas mengadakan pengujian semua unit AC dan ventilasi mekanis
bersama-sama.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 49


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

3.8. Langkah ke delapan adalah pihak kontraktor harus membuat laporan tentang
semua pekerjaan yang telah dilakukan kepada pihak Konsultan MK.

3.9. Jika terdapat kesalahan/kekeliruan dalam memilih unit/equipment maka kontraktor


harus bersedia menggantinya tanpa biaya tambahan.

PASAL 4. KONDISI DARI PERENCANAAN DAN OPERASI

4.1. Perencanaan sistem air conditioning dan ventilasi harus mengacu pada data-data
meteorologi setempat.

4.2. Kondisi perencanaan :

a. Temperatur ruangan : 22°C ± 2°C.


b. Kelembaban nisbi : 55 - 60%.

5.1. Fungsi dari sistem tata udara dan ventilasi :

a. Menjaga penghuni yang ada di dalamnya dari kondisi terburuk.


b. Menjaga kenyamanan bagi penghuninya.
c. Menjaga dan membersihkan ruangan dari asap rokok yang mengganggu.
d. Menciptakan udara yang segar bagi penghuni yang ada di dalam ruangan.
e. Meningkatkan effisiensi dan produktivitas kerja.

5.2. Uraian sistem AC yang akan dipasang.

a. Sistem AC yang dikehendaki adalah Air Cooled Split Type (Split Duct, Ceiling
cassette dan Wall Mounted Type), sistem ini adalah Self Contained dimana
Outdoor Unit (compressor, condensor) dan Indoor Unit (Evaporator, Fan, kontrol-
kontrol) terpisah, Satu Outdoor Unit (OU) hanya dapat dihubungkan dengan satu
Indoor Unit (IU). Outdoor Unit ditempatkan di luar ruangan (udara terbuka) dan
Indoor Unit ditempatkan di dalam ruangan.

b. Pengoperasian AC secara keseluruhan harus dapat dilakukan melalui central


controller yang ditempatkan pada ruangan tertentu seperti ditunjukkan pada
gambar perencanaan.

PASAL 5. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN AIR CONDITIONING

5.1 SPLIT UNIT

a) Lingkup Pekerjaan.

Lingkup pekerjaan untuk butir ini adalah pengadaan dan pemasangan AC Split
seperti ditunjukkan pada gambar-gambar rencana yang melengkapi dokumen
ini.

b) Umum.

• Spesifikasi teknis berikut ini menjelaskan hanya ketentuan-ketentuan dasar


saja, untuk ketentuan dari kapasitas dan lain-lainnya lihat gambar/schedule
peralatan.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 50


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

• Semua AC split harus memenuhi standart ARI 441.

• Pemborong harus melaksanakan pekerjaan pengadaan, pemasangan dan


pengujian (testing dan balancing) dari seluruh peralatan utama yang akan
dipasang dalam proyek ini dengan lengkap dan berfungsi dengan baik
sehingga keseluruhan sistem AC dan fan dapat memberikan performasi yang
diinginkan.

• Untuk testing dan balancing dilaksanakan setelah semua peralatan sistem AC


sudah selesai terpasang.

• Keseluruhan peralatan AC harus dari kwalitas yang terbaik dan baru sama
sekali (belum pernah dipakai).

• Dalam memasukan penawaran untuk peralatan utama pemborong harus


menyatakan dan melampirkan hal-hal berikut dengan jelas.

• Mencantumkan merk dan type unit yang ditawarkan pada B.Q. (Bill of
Quantity). Melampirkan brosur dari tiap-tiap unit yang ditawarkan dan pada
brosur tersebut harus diberi tanda yang menjelaskan mengenai pemilihan unit,
kapasitas, daya listrik, ukuran-ukuran, berat kerja, suhu dan volume udara dan
lain-lain spesifikasi unit AC.

• Melampirkan pemilihan unit AC sehingga dapat dibaca dengan jelas semua


spesifikasi unit-unit tersebut. Setiap kekurangan dari butir-butir diatas akan
mengurangi penilaian evaluasi atas penawaran pemborong dimana bobot hal-
hal tersebut diatas sangat menentukan dalam evaluasi penawaran.

c) Outdoor Unit.

• Split system air conditioning yang digunakan adalah dari type air cooled split
dan air cooled condensing unit. Pemasangan seluruh peralatan ini harus
sesuai dengan schedule dari pabrik pembuatnya.

• Outdoor Unit dari type air cooled secara utuh berasal dari assembling pabrik
(factory assembled) terhadap semua komponen, pengabelan listrik dan
control, pemipaan refrigerant, leakage testing untuk seluruh sistem.

• Konstruksi outdoor unit harus mengikuti konsep modular dan dipilih hanya 1
(satu) type/model. Out door unit diletakkan di atap gedung dan letaknya
diatur berderet sehingga memudahkan pada waktu pemasangan,
perawatan, perbaikan dan identifikasinya.

• Mengingat keterbatasan tempat yang tersedia untuk penempatan outdoor


unit maka perletakkan outdoor unit harus diatur sedemikian rupa dan
seefesien mungkin sehingga dapat menghemat pemakaian tempat yang
tersedia tersebut.

• Kabinet harus terbuat dari pelat baja yang digalvanis yang tahan karat dan
diberi lapisan cat dasar serta di cat luar sebanyak dua kali, dirancang
khusus untuk penempatan diluar gedung sehingga tahan terhadap cuaca
udara luar.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 51


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

• Unit harus dilengkapi dengan 1 (satu) buah compressor yang bekerja


dengan sirkuit refrigrent menunjang

• Kompressor dari jenis “Rotary/Scroll-Hermatic Type” dengan kedudukan


diberi peredam getaran, lengkap dengan crankcase heater oven conduct
relay dan thermal thermal protector. Housing harus terbuat dari bahan metal
yang highttensile, close-grain dan pressure tight, compressor harus
dilengkapi dengan system pelumasan yang bekerja secara otomatis.

• Kondensor harus terbuat dari pipa tembaga dengan sirip-sirp alluminium


yang terpasang secara mekanis dengan luas permukaan kondensor ± 1.97
m2, atau sesuai standar pabrik.

• Kondensor harus dari jenis “cross fin type” dengan effisiensi perpindahan
panas yang tinggi, lengkap dengan electronic expansion valve, solenoid
valve, check calve, filter drier dan kelengkapan lainnya.

• Sirkuit kondensor harus dibuat tunggal agar memungkinkan kapasitas


menjadi berlebihan apabila terjadi penurunan kapasitas pada indoor unit
sehingga pembuangan panasnya akan lebih baik.

• Outdoor unit harus dilengkapi dengan dua buah pemisah oli (oil separator)
yang dipasang pada tiap-tiap sisi keluar (discharge line) compressor
sehingga oli dapat dicegah tidak terbawa bersama refrigerant ke sistem
pemipaan.

• Condensor fan harus dari jenis “propeller type” dengan arah aliran udara
keatas (vertical) yang terbuat dari pelat baja yang digalvanized sehingga
tahan terhadap udara luar.

• Antara motor penggerak dan condenser fan dihubungkan langsung (direct


drive) yang diberi bantalan peluru dan dilumasi secara permanent.

• Suara / noice yang ditimbulkan oleh masing-masing outdoor unit harus


pelan, tidak boleh melebihi 60 dBA yang diukur dari jarak 1 meter dari unit.

• Unit harus diberi komponen pengamanan yang berfungsi untuk mencegah


terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti high/low pressure switch,
compressor safety thermostat, fan motor safety thermostat, overcurrent
relay.

d) Indoor Unit.

• Kabinet nharus terbuat dari pelat baja yang di galvanized yang tahan karat
dan direncanakan untuk penempatan didalam gedung yaitu digantung di
atas plafon masing-masing lantai.

• Pada sisi dalam dari kabinet harus diberi lapisan isolasi panas yang juga
sebagai peredam suara dari bahan glass fiber dengan ketebalan minimal 1
inch.

• Evaporator harus terbuat dari pipa tembaga dengan sirip-sirip alluminium


yang terpasang secara mekanis dengan luas permukaan evaporator antara

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 52


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

± 0,092 m2 (1,5 HP) sampai dengan ± 0,335 m2 (5 HP), atau sesuai standar
pabrik.

• Evaporator harus dari jenis “cross fin type” dengan efisiensi perpindahan
panas yang tinggi, lengkap dengan expansion valve, filter drier dan
kelengkapan lainnya. Expansion valve darus dapat mengatur aliran
refrigerant sesuai dengan beban pendinginan yang terjadi.

• Fan harus dari jenis “Forward Curva Centrifugal Fan” dan harus mampu
pada external static pressure maksimum 1,5 in.wg pada putaran tinggi
dengan arah aliran udara horizontal blown trough atau sesuai standard
pabrik.

• Fan harus mempunyai 3 (tiga) putaran kecepatan (low, medium, high) dan
hanya 2 (dua( putaran kecepatan yang bekerja untuk wall type.

• Antara fan dengan motor penggerak dihubungkan langsung (direct drive)


dan diberi banatalan peluru dan dilumasi secara permanent.

• Suara/noice yang ditimbulkan oleh masing-masing indoor unit harus pelan,


tidak boleh melebihi 46 dBA pada putaran tinggi yang diukur dari jarak 1
meter dari unit.Unit harus diberi komponen pengaman yang berfungsi untuk
mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti fan motor thermal
safety fuse.

• Power supply yang diperlukan harus 220V/1ph/50Hz, untuk wall type untuk
split duet 380V/3ph/50Hz.

• Indoor unit harus dilengkapi filter udara dari jenis “resin nett” dengan
effisiensi 50% yang mudah dilepas dan dicuci agar mudah pada waktu
perawatan. Filter harus asli buatan pabrik dan sudah menjadi satu kesatuan
yang dirancang khusus untuk indoor unit bersangkutan sehingga tidak
terjadi kebocoran udara.

• Indoor unit harus dilengkapi dengan bak penampung air kondensasi (drain
pan) yang sudah merupakan satu kesatuan dari unit AC yang berasal dari
pabrik pembuatnya.

e) Local Controller (Thermostate / Remote Control).

• Local controller harus dapat digunakan untuk mengoperasikan indoor unit


sebagai berikut :
9 ON/OFF.
9 Setting temperature, dll.

• Satu local controller harus dapat digunakan untuk mengontrol satu unit
indoor unit.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 53


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

5.2 EXHAUST FAN

a) Lingkup Pekerjaan.

Lingkup pekerjaan untuk butir ini adalah pengadaan dan pemasangan fan
seperti ditunjukkan pada gambar- gambar rencana yang melengkapi dokumen
ini.

b) Umum.

• Spesifikasi teknis berikut ini menjelaskan hanya ketentuan-ketentuan dasar


saja, untuk ketentuan dari kapasitas dan lain-lainnya lihat gambar/schedule
peralatan.

• Fan harus sudah mendapatkan sertifikat sesuai dengan standart yang


berlaku di negara dimana fan tersebut dibuat untuk testing dan rating
(performance).

• Sound pressure level harus dilengkapi dalam dB dengan RE 10-12 watt


pada octave band mid freq. 60-4000 Hz.

• Dasarnya semua fan harus mempunyai noise level yang rendah dalam
operasinya dan dalam batas yang normal.

c) Spesifikasi Teknis.

CENTRIFUGAL FAN

• Fan dari jenis centrifugal forward curve atau backward curve (airfoil) dan
direncanakan suatu putaran yang tenang dengan komponen – komponen
sebagai berikut :
¾ Volute casing dari galvanized steel.
¾ Impeller dari mid steel.
¾ Shaft dari mid steel.
• Pelumasan memakai grease ball atau roller bearing.

• Fan dan motor duduk pada suatu rangka dudukan (base frame) dengan
posisi motor dapat diatur untuk ketegangan tali kipas (bila motor dan fan
tidak terhubung langsung).

AXIAL FAN

• Impeller fan dari type airfoil blade, adjustable pitch.

• Material fan :
¾ Casing dari hot dipped galvanized steel.
¾ Impeller dari aluminium die-cast.
¾ Shaft dari carbon steel.
¾ Pelumasan dari grease ball bearing.

• Fan lengkap dengan counter flens untuk penyambungan ke ducting.


• Dilengkapi dengan accessories bell mouth (inlet cone) bila inlet suction tidak
disambungkan ke duct (seperti ditunjukkan dalam gambar).

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 54


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

PROPELLER FAN (WALL/CEILING FAN)

• Fan dari type propeller untuk dinding maupun ceiling kecuali bila dinyatakan
ceiling fan dari type centrifugal seperti ditunjukkan dalam gambar.

• Untuk fan dinding yang berhubungan dengan luar lengkap dengan automatic
shutter dari jenis aluminium.

• Untuk high-pressure fan, rangka terbuat dari baja yang dicat anti karat
dengan impeller dari aluminium die-cast.

• Untuk intake atau pressurized fan bila diperkirakan akan terkena air hujan
harus dipasang canopy lengkap dengan galvanized wire mesh. Bahan
canopy dari galvanized sheet BJLS 80.

• Rangka dudukan fan pada dinding dari baja dengan baut-baut yang tahan
karat.

5.3 SYARAT- SYARAT PELAKSANAAN INSTALASI

a) Pembersihan, Pengujian dan Penyetelan.

• Selama pemasangan berjalan, pemborong harus menutup setiap ujung pipa


yang terbuka untuk mencegah masuknya debu atau kotoran-kotoran
kedalam pipa.

• Setelah instalasi terpasang, pemborong harus menguji/menjalankan


instalasi tersebut pada beban normal, melakukan penyetelan-penyetelan
pada alat pengaturan otomatis, mesin-mesin pendingin dan sebagainya
sampai semua syarat prestasi (equipment performance) dipenuhi.

b) Dudukan / Bantalan, Peredam Getaran.

• Pemborong harus membuat semua pondasi yang diperlukan untuk outdoor


unit, Pemborong harus mengajukan gambar-gambar kerja yang disetujui
oleh Direksi Pengawas dengan menunjuk ukuran-ukuran dan bentuk
pondasi yang akan dipasang pada tempatnya.

• Pemborong harus menyediakan dan memasang perendam getaran untuk


melindungi bangunan dari getaran yang dikeluarkan oleh mesin.

• Pemborong harus menyediakan dan memasang semua dudukan (Support)


menggantung (hanger) untuk peralatan-peralatan lainnya yang memerlukan.
Dudukan dan penggantung harus mendapat persetujuan dari Direkai
Pengawas.

• Pemborong harus menjamin bahwa semua instalasi yang dipasang tidak


akan menyebabkan penerusan getaran. Dalam hal ini penilaian akan
dilakukan oleh tenaga ahli yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas. Pemborong
bertanggung jawab atas modifikasi yang perlu untuk memenuhi syarat
tersebut.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 55


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

c) Pemasangan Pipa

1) Pipa Refrigerant.

• Pemborong harus menyediakan dan memasang pipa refrigerant, bahan


pipa tembaga dari jenis K atau L yang ukurannya disesuaikan dengan
kapasitas pendinginan AC atau disesuaikan dengan persyaratan dari
pabrik pembuatnya.

• Semua pipa refrigerant harus dikerjakan secara hati-hati dan sebaik


mungkin. Semua bagian-bagian ini harus bersih kering serta bebas dari
debu dan kotoran. Apabila pipa belum diapsang ke unit AC maka ujung
pipa tersebut harus di-dop untuk menjaga agar kotoran tidak masuk
kedalam pipa tersebut.

• Semua pipa diletakkan diatas rak dan harus ditumpu / digantung pada
konstruksi bangunan. Konstruksi dari penggantungan harus dibuat kotak
sehingga letak pipa tidak berubah dan dapat mengurangi transmisi
getaran sedikit mungkin.

• Sambungan pipa jenis “hard drawn tubing” harus disambung dengan


perantaran “Wrough copper fitting”, diharuskan memakai solder perak
dengan meniupkan nitrogen kedalam pipa yang sedang disambung untuk
menghindari terbentuknya kerak oksidasi didalam pipa.

• Pemotong pipa harus menggunakan cutter pipa, setelah ujungnya


dipotong maka harus diremair sehingga diameternya normal kembali.
Tidak diijinkan menggunakan gergaji.

• Standar pipa dan fitting-fitting tembaga adalah ASTM B-88/Australia


Standar 1572.
Merk : Kembla atau Fongsan
Kelas : K atau L

• Semua welding albow harus dari jenis long radius kecuali pada tempat-
tempat tertentu yang tidak mungkin.

• Test kebocoran pipa refrigerant harus dilakukan sebagai berikut :

9 Pipa gas (suction) dan pipa liquid (discharge) sudah disambung ke


outdoor unit.

9 Sebelum disambung ke outdoor / indoor unit pipa harus dibilas dengan


refrigerant tekanan tinggi agar semua sisa-sisa kotoran dalam pipa
terhembus keluar.

9 Pipa refrigerant harus dites tekan dengan menggunakan nitrogen


sampai 28 kg/cm2 dan dibiarkan selama 24 jam tanpa terjadi
penurunan tekanan.

• Untuk pengisian pipa refrigerant dilapangan, maka system pemipaan


harus dihampakan terlebih dahulu dengan pengukuran tekanan yang
baik.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 56


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

2) Pipa Air Pengembunan (Drainage).

• Pipa drainage dari bahan PVC kelas AW atau 10 kg/cm2.

• Pipa harus memiliki kemiringan (slope) minimum 1/100 sehingga tidak


terjadi penampungan air di dalam pipa.

• Pipa drain tegak (didalam shaft) pada bagian paling atas harus
dihubungkan dengan udara luar hal ini untuk mencegah tekanan negative
didalam pipa.

3) Penumpu, Angkur dan Penggantung.

• Semua pipa horizontal harus digantung (ditumpu) dengan baik,


penggantung tersebut harus dipasang pada konstruksi beton.

• Semua pipa vertical harus diklem dan ditumpu pada konstruksi


bangunan.

• Tidak boleh ada pipa yang ditumpu atau digantungkan satu sama lainnya.

• Semua pipa-pipa dalam ruangan mesin harus ditumpu guna mencegah


penerusan getaran.

• Untuk semua pipa yang lurus dan panjangnya diatas 30 meter dan
ditempat-tempat tertentu harus dilengkapi dengan bangunan pemuai
(expansion joint)
4) Bahan Isolasi Pipa Refrigerant.

• Pipa refrigerant gas (Suction dan Discharger) harus diisolasi panas dari
bahan (insuflex) dengan ketebalan minimum 12,7 mm dengan koefisien
perpindahan panas maksimum 0,045 kcal/m.h. 0C.

• Setelah diberi isolasi panas kemudian kedua pipa (gas dan liquid)
digabung dan dibalut dengan menggunakan type yang kedap air.

• Untuk pipa yang terletak diluar bangunan harus dilindungi terhadap cuaca
sehingga tidak langsung terkena panas atau air hujan, atau diberi lapisan
metal cladding / jacketing.

5) Bahan Isolasi Pipa Air Pengembunan (Drainage).

• Seluruh pipa drainage harus diberi isolasi, bahan isolasi dari polyyuchane
foarm (insuflex atau setara dengan ketebalan minimum 12,7 mm.

• Pemasangan isoalasi pipa drain ini harus benar-benar baik sehingga


tidak sampai terjadi pengembunan pada permukaan luar pipa.

5.4 PEKERJAAN DUCTING.


a) Lingkup Pekerjaan.
Lingkup pekerjaan untuk butir ini adalah pengadaan dan pemasangan
(termasuk fabrikasi) pekerjaan ducting lengkap dengan isolasi, dumper,
diffuser, grille, register, berikut alat-alat bantu yang menunjang pekerjaan

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 57


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

tersebut seperti ditunjukkan pada gambar – gambar rencana yang melengkapi


dokumen ini.

b) Umum.

• Jika tidak diterangkan secara khusus istilah ducting secara umum berarti
pekerjaan duct, fitting, dumper, support dan lain-lain komponen/ accessories
yang diperlukan untuk melengkapi instalasi ini.

• Jalur-jalur ducting yang terlihat pada gambar rencana adalah gambar dasar
yang menunjukkan route dari ukuran ducting. Contractor wajib
menyesuaikan dengan keadaan setempat (shop drawing) dan dengan jalur-
jalur instalasi lainnya berikut detail dan potongan-potongan yang diperlukan.

• Ukuran yang ditunjukkan dalam gambar adalah ukuran bersih dan


penampang distribusi udara. Jika diperlukan lining untuk ukuran duct
tersebut berarti penampang harus diperbesar sesuai ketebalan lining.

• Bahan duct terbuat dari baja lembaran lapis seng (BJLS).

c) Konstruksi Duct.

• Kontraktor harus melakukan seluruh pekerjaan ducting dengan bahan sheet


metal menurut ketentuan yang telah ditentukan oleh SMACNA.

• Ducting system tersebut dari galvanized iron sheet atau baja lapis seng BJLS,
diberi penguat yang baik dan ditumpu/digantung pada konstruksi bangunan
secara kokoh.

Tebal bahan duct adalah sebagai berikut:

Ukuran duct (mm) Ketebalan

0 s/d 300 BJLS 50


301 s/d 750 BJLS 60
751 s/d 1350 BJLS 80
1351 s/d 2100 BJLS 100
2101 s/d ke atas BJLS 120

• Seluruh duct segi empat (rectangular duct) harus digantung dengan syarat-
syarat sebagai berikut :

Ukuran duct Penggantung Penggantung Jarak


(mm) Bulat Besi Siku Terjauh

0 s/d 300 6,4 mm 25x25x3 mm 2,5 m


301 s/d 750 6,4 mm 30x30x3 mm 2,5 m
750 s/d 1350 8,0 mm 40x40x3 mm 2,5 m
1351 s/d 2100 8,0 mm 50x50x3 mm 2,0 m
2101 s/d keatas 10,0 mm 50x50x3 mm 2,0 m

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 58


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

• Seluruh duct dengan ukuran sisi lebih dari 20 inch (500 mm) harus dipatah
silangkan (cross broken) serta diberi lapisan besi penguat. Rangka besi
penguat yang harus dipasang pada sisi-sisi duct.

• Semua sambungan duct harus betul – betul rapat udara dengan


menggunakan sealant yang mencegah terjadinya kebocoran udara.

• Pada setiap percabangan duct harus diberi splitter dumper agar aliran udara
dapat diatur dan dikunci pada kedudukannya sesuai dengan kebutuhan.
Bahan splitter dumper dari BJLS 80.

• Reducer (transition), kemiringan duct dibuat tidak lebih dari 14O.

• Pada main supply dan main return duct harus dibuat lubang pengetesan untuk
mengukur temperature serta static dan velocity pressure. Ditutup kembali
setelah selesai dengan plastic probe.

• Semua elbow harus dari type long radius elbow, jari-jari dalam sama dengan
lebar duct. Untuk keadaan dimana harus menggunakan short radius elbow
harus mencapai turning vanes.

d) Bahan Isolasi Ducting.

• Kontraktor harus mengadakan dan memasang isolasi panas pada semua


ducting supply dan return.

• Isolasi ducting supply dan return yang berada di dalam ruangan harus diberi
isolasi dari bahan fibre glass (Glass wool) dengan ketebalan minimum 25 mm
(1”) dan densitas 24 kg/m3 serta memiliki konduktivitas panas 0,26 btu/h setara
merk : Top Woll, AB Woll.

• Isolasi ducting supply dan return yang berada di lantai paling atas/ langsung
di bawah atap atau berada di luar ruangan harus diberi isolasi dari bahan
fibreglass (glass wool) dengan ketebalan 50 mm (2”) dan densitas 24 kg/m3.
Setara merk : Top Woll, AB Woll.

• Pada bagian luar dari isolasi glass wool harus dibalut dengan bahan vapor
barrier seperti aluminium foil dua sisi yang tahan api, merk : insfoil Type 430,
AB Foil, Top Foil dengan thickness 0,21 mm dan Gramuge : 200 g/m2,
Nominal Mass = 15 kg / roll.

• Pada setiap sambungan aluminium foil harus menggunakan adhesive tape


(aluminium foil tape) setara Instape type IT 273 dengan Thickness 30 micron.

• Pada bagian luar isolasi dalam dari glass wool harus dibalut dengan bahan
glass cloath dan dijepit dengan pin.

e) Diffuser dan Grille.

• Kontraktor harus mengadakan dan memasang diffuser dan grille dengan


bentuk dan ukuran sesuai gambar rencana.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 59


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

• Diffuser dan grille terbuat dari bahan aluminium yang dicat bakar dengan
warna akan ditentukan oleh Konsultan Perencana pada saat pelaksanaan.

f) Flexible Round Duct.

• Flexible round duct untuk sambungan duct ke Integrated Diffuser/ Diffuser dan
Grille dibuat dari bahan aluminium dilapisi glass wool Type INS 2425 dan
aluminium Foil Double Side Fire Resistant.

• Panjang flexible round duct antara duct dan diffuser maximal 3 m.

g) Plenum.

• Plenum sesuai dengan dimensinya harus menggunakan material (BJLS)


sesuai dengan ketentuan yang telah disebutkan.
• Seluruh sisi plenum harus diperkuat dengan besi siku 40x40x3 mm dan kalau
perlu memakai bracing pada sisi yang paling panjang.

• Plenum harus diisolasi luar dan dalam dengan ketebalan 2”.

h) Louver.

• Louver boleh dari terbuat dari bahan galvanized atau aluminium sesuai dengan
gambar dengan ketebalan 1 mm. Setiap pemasangan louver harus dilengkapi
dengan bird (insect) screen pada bagian dalamnya. Luas effektif louver harus
lebih besar dari 50 % luas permukaan.

5.5 PEKERJAAN LISTRIK / KONTROL.

a) Lingkup Pekerjaan.

Lingkup pekerjaan dalam butir ini adalah pengadaan dan pemasangan seluruh
instalasi listrik, pengabelan, panel- panel dan instrumentasi kontrol sesuai gambar
rencana yang melengkapi dokumen ini.

b) Umum.

Jalur –jalur kabel dan perletakan panel dan motor seperti yang terlihat pada
gambar rencana adalah gambar dasar yang menunjukkan route dan lokasi
panel serta instrument kontrol. Kontraktor wajib menyesuaikan dengan shop
drawing dan dengan jalur-jalur instalasi lainnya berikut detail yang diperlukan
serta wajib mengikuti peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh :

• Perusahaan Listrik Negara (PLN).


• Lembaga Masalah Ketenagaan (LMK).
• Dinas Pemadam Kebakaran.
• Lembaga Pengujian Bahan.
• Dinas Keselamatan Kerja.

c) Spesifikasi Teknis.

1) Peralatan Listrik.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 60


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

MOTOR LISTRIK.

Semua motor listrik mempunyai power factor minimum 0,8, putaran motor
max. 1.450 Rpm (memenuhi standart NEMA, B.S, DIN, dan JIS).

PANEL-PANEL

• Panel – panel tenaga harus dari merk yang sama dengan yang digunakan
pada instalasi listrik dan dibuat dari plat besi setebal 2 mm, dilengkapi
dengan kunci Yale atau setaraf. Pengecatan dengan cat dasar dan duco
minimum 2 kali. Warna finishing ditentukan kemudian.

• Tiap-tiap panel dan unit mesin harus digrounded.


• Panel starter harus dilengkapi dengan pilot lamp (green, red, white),
voltmeter serta amperemeter dengan selector switch 3 phase, plat nama
untuk peralatan yang dilayani serta push button ON, OFF dan disconnecting
switch bila memakai remote start stop.

2) Wiring.

• Wiring untuk instalasi listrik dan control harus dipasang dalam metal conduit
JIS Standart (Maruichi dan National) dan diklem dengan rapi.

• Kabel yang dipasang di dalam tanah jenis NYFGbY dan harus dipasang
sekurang-kurangnya sedalam 75 cm dengan pasir sebagai alas dan
pelindung, kemudian dilindungi dengan batu pelindung sebelum diurug
kembali.

• Pada route kabel, setiap 50 m dan setiap belokan supaya diberi tanda
adanya galian kabel dan tanda arah kabel.

• Untuk kabel yang menyeberangi selokan, jalan raya atau instalasi lainnya
harus dilindungi dengan pipa galvanis.

• Jari-jari pembelokan kabel hendaknya minimum 15 kali diameter kabel.

• Menghubungkan kabel pada terminal harus menggunakan “kabel schoen”,


kabel 25 mm ke atas pemasangannya harus menggunakan timah pateri lalu
dipress hydraulic sedangkan yang lebih kecil cukup dengan tang press
tangan.

• Setiap kabel yang menuju terminal peralatan harus dilindungi memakai


metal flexible conduit.

5.6 TESTING, BALANCING DAN COMMISIONING.

a) Sistem AC dijalankan secara terus menerus selama 24 jam untuk melihat


adanya kekurang sempurnaan dari sistem yang telah terpasang.

b) Pemborong harus melakukan testing balancing dan commisioning dari seluruh


peralatan air Conditioning serta Instalasinya agar dapat bekerja dengan baik
dan normal.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 61


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

c) Sebelum sistem dihidupkan Pemborong harus melakukan pressure test


instalasi pipa refrigerant dengan tekanan 28 kg/cm2. Selama 24 jam secara
terus menerus.

d) Pressure test dilakukan dengan mengikuti standar pabrik atau menurut


petunjuk yang diberikan oleh tenaga ahli dari Konsultan Pengawas.

e) Pemborong harus membuat Berita Acara Testing Balancing dan Commisioning


yang dilampiri dengan data laporan diatas.

5.7 GARANSI / JAMINAN.

a) Semua peralatan utama sistim AC yang akan dipasang nantinya harus


bergaransi selama 3 (tiga) tahun dihitung dari tanggal ditandatanganinya berita
acara serah terima pertama (Setelah diadakan testing seluruh sistim).

b) Semua peralatan instalasi sistem AC yang akan dipasang nantinya harus


bergaransi selama 1 (satu) tahun dihitung dari tanggal ditandatanganinya berita
acara serah terima pertama.

c) Selama masa garansi/ jaminan kontraktor harus mengganti peralatan utama


dan instalasi, jika terjadi kerusakan/ gangguan tanpa adanya penambahan
biaya dari Pihak Pemberi Tugas.

d) Material dan peralatan yang akan dipasang harus dijamin 100% baru, sesuai
dengan spesifikasi dan bebas cacat/ kerusakan yang terlihat maupun yang
tersembunyi.

e) Apabila pekerjaan yang telah terpasang kemudian terbukti bahwa material atau
peralatan tersebut ternyata bekas dan telah dipakai sebelumnya atau tidak
sesuai dengan persyaratan, maka Pihak Pemberi Tugas berhak untuk
memerintahkan kontraktor untuk membongkar pekerjaan tersebut dan
mengganti dengan bahan atau peralatan baru tanpa adanya penambahan dari
Pihak Pemberi Tugas.

5.8 PEKERJAAN LAIN – LAIN.

a) Pondasi.

• Semua pondasi beton yang diperlukan untuk mesin-mesin pendingin (AC), fan,
panel-panel termasuk dalam pekerjaan Kontraktor AC dan dikoordinasikan
dengan Kontraktor sipil dan mengikuti petunjuk-petunjuk pabrik pembuat
peralatan tersebut.

• Kontraktor AC harus menyerahkan layout beserta ukuran pondasi atau ukuran


concrete house keeping pad untuk masing-masing peralatan sebelum
dilaksanakan oleh pihak lain kepada Konsultan Perencana/Konsultan
Pengawas.

• Termasuk pekerjaan Kontraktor AC untuk menyediakan dan memasang inertia


concrete block, peredam getaran (vibration eliminators), support-support,
hangers seperti ditunjukkan dalam gambar rencana dan disesuaikan dengan

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 62


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

kondisi-kondisi setempat serta berkonsultasi dengan Manajemen Konstruksi


dan Kontraktor Sipil.

• Kontraktor AC harus menjamin bahwa instalasi yang terpasang tidak akan


menyebabkan penerusan suara/getaran (vibration & noise transmission) ke
dalam ruangan-ruangan yang dihuni dan bertanggung jawab atas semua
modifikasi yang diperlukan.

b) Pengecatan.

• Semua pipa-pipa besi yang terpasang harus dicat dasar (kecuali pipa galvanis)
sebelum dicat finish, demikian juga dengan support, hanger, mur dan baut.

• Untuk penggantungan penyangga setelah dicat dasar harus dicat dengan cat
aluminium.

• Semua peralatan yang disebabkan oleh gangguan cuaca atau karat yang
merusak sebagian atau seluruh cat aslinya harus dicat lagi dengan warna yang
sesuai secara keseluruhan.

• Cat dasar dan finishing dari merk ICI atau setaraf.

5.9 MASA PEMELIHARAAN.

Masa pemeliharaan selama 6 (enam) bulan meliputi :

a) Membersihkan dan memelihara seluruh instalasi minimal 1 (satu) bulan sekali.

b) Mengukur dan menyetel aliran udara, suhu dan kelembaban udara, tegangan dan
rpm mesin, tekanan mesin dan lain-lain.

c) Membersihkan, merawat, memperbaiki peralatan yang rusak dari seluruh


peralatan instalasi AC dan fan yang terpasang.

d) Membersihkan dan merawat seluruh sistem AC dan fan yang ada pada
bangunan.

e) Kontraktor harus menempatkan teknisi yang terampil dan berpengalaman di


lokasi selama masa pemeliharaan.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 63


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

4.5 PEKERJAAN LIFT (ELEVATOR)

PASAL 1. PERSYARATAN TEKNIS PEKERJAAN LIFT (ELEVATOR)

1.1. Lingkup Pekerjaan.

Pekerjaan ini adalah pekerjaan pengadaan, pemasangan dan pengetesan


lift/elevator lengkap dengan perlengkapan beserta instalasinya dan menyerahkannya
dalam keadaan baik dan sempurna sesuai dengan yang dikehendaki yaitu berupa
suatu sistem instalasi lift yang bekerja dengan baik dan terpadu.

Perincian pekerjaan ini adalah sebagai berikut :

a) Pengadaan, pemasangan, penyetelan dan pengetesan 1 (satu) unit lift


penumpang (PASSENGGER LIFT) lengkap dengan perlengkapannya.

b) Pengadaan, pemasangan, penyetelan dan pengetesan 1 (satu) unit


DUMBWAITER lengkap dengan perlengkapannya.

c) Mesin lift harus didudukan pada batang profil baja yang harus dibentangkan
antara balok beton dengan balok beton yang telah tersedia.

d) Pengadaan, pemasangan, penyetelan instalasi listrik untuk keperluan point a,


termasuk pengadaan dan pemasangan panel kontrolnya.

e) Pengadaan dan pemasangan 2 (dua) buah ceiling speaker lengkap dengan


volume kontrol 3 watt untuk masing-masing lift untuk keperluan background
music dan pengumuman lengkap dengan instalasi kabel-kabel ke terminal/outlet
yang dihubungkan dari instalasi sound system.

f) Melaksanakan pekerjaan-pekerjaan lain yang ada hubungannya dengan


pengadaan, pemasangan, penyetelan dan pengetesan instalasi lift.

g) Mengadakan perbaikan-perbaikan dari semua kerusakan-kerusakan lain yang


diakibatkan oleh pekerjaan ini seperti kerusakan-kerusakan akibat bobokan
maupun karena kecerobohan para pekerja dalam melaksanakan pekerjaan.

h) Menyelenggarakan pelaksanaan masa pemeliharaan.

i) Pengadaan dan pemasangan pekerjaan sipil yang terkait dengan instalasi lift,
yaitu : penyesuaian shaft lift, pemasangan separator beam, bobokan untuk
tombol-tombol, pondasi-pondasi, tangga, dll.

j) Mengadakan izin-izin dari Instansi Terkait (Depnaker) tentang penggunaan


pesawat lift.

k) Sebelum peralatan dipasang oleh Kontraktor, Kontraktor bersedia


bersama-sama dengan Pemberi Tugas dan Konsultan untuk meninjau ke pabrik
pembuat lift tersebut.

l) Menyerahkan buku manual untuk service dan maintenance yang asli untuk
masing-masing lift sebanyak 3 copy dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 65


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

m) Mengajukan penawaran harga untuk kontrak maintenance service pertahun


selama periode tertentu.

n) Lain-lain.

p) Termasuk di dalam pekerjaan Kontraktor Lift ini adalah :


Peralatan tambahan yang harus ada dan diperlukan walaupun tidak
digambarkan atau disebut dalam RKS ini harus disediakan oleh Kontraktor
sehingga instalasi bekerja dengan baik dan sempurna dan dapat dipertanggung
jawabkan tanpa adanya tambahan biaya.

1.2. Koordinasi Pekerjaan.

Guna kelancaran dan kecermatan pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor diharuskan


melakukan koordinasi dengan pekerjaan lain yang mempunyai hubungan erat
didalam pelaksanaannya atau saling terkait, antara lain :

a) Pekerjaan struktur beton.


b) Pekerjaan penyelesaian ruang (dinding, lantai dan langit-langit).
c) Pekerjaan instalasi listrik.

PASAL 2. STANDARD DAN PERATURAN INSTALASI LIFT (ELEVATOR)

Tata cara pelaksanaan dan petunjuk-petunjuk lain yang berhubungan dengan


peraturan-peraturan pembangunan yang syah berlaku di Republik Indonesia, kecuali
ditentukan lain dalam gambar rencana, maka pada pekerjaan ini berlaku standart dan
peraturan-peraturan sebagai berikut :

2.1. Standart dan peraturan-peraturan yang digunakan :

a) SNI 03-6573-2001, tentang tata cara perencanaan system transportasi vertical


dalam gedung (lift)
b) SNI 03-2190-1999, tentang konstruksi lift penumpang dengan motor traksi
c) Kep.Men PU No. 411/KPTS/1998, tentang persyaratan teknis bangunan gedung
d) Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. PER. 04/MEN/1980 PR.02/DP/1983
e) Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL), 2000
f) National Fire Protection Association (NFPA)
g) Fire Office Committee (FOC)
h) Spesifikasi teknis, standart serta peraturan yang dikeluarkan oleh pabrik pembuat
peralatan.
i) Standart dan peraturan lain (Nasional dan Internasional) yang diijinkan oleh
instansi yang berwenang.
j) Peraturan-peraturan lain yang dikeluarkan oleh pemerintah yang berwenang
(Pemda setempat) dan telah diakui penggunaannya.

2.2. Cara-cara pemasangan & penggunaan peralatan utama maupun pembantu harus
sesuai dengan persyaratan pabrik pembuat peralatan tersebut.

2.3. Gambar kerja yang diminta oleh Konsultan Manajemen harus dipenuhi segera agar
pekerjaan tidak terhambat, dan sebelum dilaksanakan harus ada persetujuan dari
Konsultan Manajemen Konstruksi.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 66


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

2.4. Jaminan peralatan utama yang dipasang harus sesuai dengan jaminan dari pabrik
pembuat.

2.5. Supplier dari peralatan yang dipakai sepenuhnya berada dalam tanggung jawab
Kontraktor/Vendor pekerjaan ini.

2.6. Pekerjaan listrik yang termasuk dalam pekerjaan ini harus memenuhi persyaratan
PUIL dan persyaratan pekerjaan instalasi listrik.

2.7. Semua pekerjaan Sipil yang harus dibuat oleh Kontraktor pekerjaan ini harus
mengikuti spesifikasi pekerjaan sipil.

2.8. Kontraktor sistem instalasi harus dilengkapi dengan buku petunjuk operasi dan
pemeliharaan sebanyak 5 set.

2.9. Gambar-gambar rencana dan spesifikasi (persyaratan) ini merupakan suatu


kesatuan yang saling melengkapi dan sama mengikatnya.

2.10. Jika terjadi gambar dan spesifikasi bertentangan maka spesifikasi yang lebih
mengikat.

2.11. Gambar-gambar sistem ini menunjukkan secara umum tata letak dari peralatan
instalasi. Sedangkan pemasangan harus dikerjakan dengan memperhatikan kondisi
proyek. Gambar-gambar arsitektur dan struktur harus dipakai sebagai referensi
untuk pelaksanaan dan detail "finishing" dari proyek.

2.12. Mengadakan ijin-ijin dari Instansi terkait tentang penggunaan elevator (lift) antara
lain dari Departemen Tenaga Kerja dan lain-lain. Selama pelaksanaan, Kontrak
harus betul-betul ditaati.

2.13. Kontraktor dianggap telah cukup mengerti dan mengetahui akan isi dan maksud dari
peraturan-peraturan dan syarat-syarat di atas.

PASAL 3. KETENTUAN – KETENTUAN PENDUKUNG LAINNYA

3.1. Peralatan Utama.

a) Pelaksanaan pekerjaan instalasi lift ini harus dilakukan oleh Agen Resmi dari
produk yang dipakai didalam pekerjaan, memahami dan mampu melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan ketentuan pemasangan dari pabrik pembuatnya.

b) Semua sistem peralatan lift harus memenuhi syarat sesuai dengan cara
pengujian yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah setempat atau ketentuan-
ketentuan yang tercantum dalam ANSI 17-1.

c) Semua peralatan yang dipakai harus dalam kondisi yang baik (tidak cacat
mekanis, fungsi dan finishing), dalam keadaan baru dan dapat berfungsi
sebagaimana mestinya dengan mengesahkan Bill of Loading, Certificate of
Original dari pabrik pembuat dan lain-lain bila diperlukan.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 67


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

3.2. Kualifikasi Tenaga.

Pekerjaan ini harus dilaksanakan di bawah pengawasan dan koordinasi tenaga ahli
dan dilakukan oleh tenaga kerja yang telah berpengalaman dan mengerti akan
teknik-teknik instalasi lift dan pengujiannya.

3.3. Peralatan / Perlengkapan Kontraktor.

Untuk pelaksanaan pekerjaan ini, kontraktor harus menggunakan peralatan yang


cukup dan memadai, antara lain :

a) Peralatan angkut dan angkat (winch, tackal).


b) Perancah (scalfolding).
c) Peralatan las, bor dan pemotong baja.
d) Genset jika perlu.
e) Peralatan keamanan dan keselamatan kerja.
f) dan lain-lain peralatan sesuai dengan kebutuhan untuk pelaksanaan pekerjaan.

3.4. Masa Pemeliharaan.

Selama masa pemeliharaan kontraktor harus :

a) Melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan kembali jika terjadi kerusakan.

b) Melaksanakan pemeliharaan dan pemeriksaan yang dipandang perlu secara


rutin minimal tiap dua minggu sekali oleh orang yang berkompeten dalam hal
perbaikan, penyetelan dan pembersihan semua peralatan lift.

c) Menjamin pelayanan emergency selama 24 jam sehari dalam periode 3 (tiga)


bulan sejak tanggal penyerahan pertama pekerjaan.

PASAL 4. PENYERAHAN

4.1. Gambar Kerja.

Sebelum mulai pelaksanaan, Kontraktor harus menyerahkan gambar kerja (shop


drawing) instalasi lift yang akan dipasang kepada Konsultan MK guna pemeriksaan
dan persetujuan pelaksanaannya.

Gambar kerja tersebut harus dapat menunjukan hal-hal sebagai berikut :

a) Peralatan dalam dari ruang mesin yang menyangkut :

1. Letak peralatan-peralatannya.
2. Hubungan – hubungan kerjanya dari tiap peralatan dengan alat-alat lain.
3. Diagram beban-bebannya.
b) Hoistway dengan perlengkapannya yang menyangkut :

1. Tali pengangkat.
2. Rel-rel lintasan termasuk kerangka penyangga.
3. Kekuatan sesuai dengan jaminan keselamatan.
4. Ukuran berat tiap meter dari rel-rel yang dipakai.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 68


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

5. Kekuatan penahan horizontal saat-saat sesudah dan sebelum ada beban


harus sesuai jaminan keselamatan.
6. Kereta dalam hubungan-hubungannya dengan peralatan-peralatan lainnya.
7. Pintu masuk.
8. Lintasan.
9. Hal-hal lain yang berhubungan dengan pemeliharaan pembersihan dan lain–
lain.

c) Pintu masuk, lengkap dengan peralatannya.


d) Kereta, lengkap dengan peralatannya.
e) Mesin-mesin pengangkat, lengkap dengan peralatannya.
f) Tanda-tanda isyarat, lengkap dengan peralatannya.

4.2. Daftar Material, Contoh-Contoh dan Katalog.

Sebelum pekerjaan ini dimulai, Kontraktor harus menyerahkan hal-hal tersebut


dibawah guna pemeriksaan dan persetujuan pelaksanaan/pemakaiannya :

a) Daftar peralatan yang akan dipakai dalam rangkap 4 (empat).


b) Contoh-contoh bahan/peralatan yang akan dipakai (kecuali peralatan utama).
c) Contoh-contoh kerja sistem gantungan/hanger yang akan dipakai.

Pada penyelesaian pekerjaan, kontraktor diminta untuk menyerahkan Buku Petunjuk


Pengoperasian dan Pemeliharaan/Perawatan sistem lift secara lengkap dalam
bahasa Indonesia, serta mengajarkannya dalam bentuk pendidikan dan latihan
kepada calon-calon operator yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas.

4.3. Dokumen-Dokumen Yang Harus Diserahkan Oleh Kontraktor Kepada Konsultan


MK.

a) Surat Keterangan lengkap tentang syarat jaminan tahan api dari alat-alat sistem
lift.
b) Surat ijin pemasangan dan pengoperasian lift dari pihak yang berwenang.
c) Diagram instalasi listrik untuk peralatan lift.
d) Daftar no. spares parts untuk ke seluruh sistem.
e) Buku petunjuk pemeliharaan meliputi :
1. Alat-alat bagian sistem lift.
2. Pelumasan-pelumasan/pemeliharaan priodik.
3. Peraturan-peraturan pemeliharaan dari seluruh sistem lift. Dibuat dalam
bahasa Indonesia sebanyak 5 (lima) set.
f) Gambar-gambar yang sesuai dilaksanakan (as built drawing) sebanyak 1 (satu)
set gambar-gambar kalkir dan 4 (empat) set copy.

PASAL 5. PENANGANAN PEKERJAAN INSTALASI

5.1. Pengangkutan dan Pengangkatan.

Dalam rangka pelaksanaan pekerjaan peralatan utama seperti mesin lift, kereta,
panel-panel dan lain-lain peralatan yang harus diangkut dan diangkat dengan
peralatan dan metode yang memadai baik kapasitas maupun jumlahnya.
Pengangkutan dan pengangkatan harus dilakukan dan diawasi oleh tenaga ahli

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 69


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

yang berpengalaman didalam teknik-teknik pengangkatan dan pengangkutan serta


harus dilaksanakan dengan aman dan cermat.

5.2. Perlindungan.

Kontraktor harus melakukan usaha perlindungan terhadap hasil pekerjaannya, baik


dari mulai, selama maupun setelah terpasangnya hasil pekerjaan.

Semua bahan dan peralatan sebelum dan sesudah pemasangan harus dilindungi
terhadap cuaca dan dijaga selalu dalam keadaan bersih.

Selain dari hasil pekerjaannya, kontraktor juga harus melakukan upaya perlindungan
terhadap pekerjaan lain yang mungkin terpengaruh atau terganggu oleh akibat
kegiatan pelaksanaannya.

PASAL 6. SPESIFIKASI TEKNIS LIFT (PASSENGGER DAN DUMBWAITER)

6.1. Spesifikasi Umum.

Lift yang akan dipasang mempunyai spesifikasi teknis sebagai berikut :

a) Jumlah lift yang dipasang 1 (satu) unit passengger lift dan 1 (satu) unit
dumbwaiter standard mutu lift MITSUBISHI, HITACHI, TOSHIBA.

b) Jumlah lantai yang dilayani lift penumpang yaitu 5 (lima) lantai dari lantai semi
basement sampai dengan lantai 3 (tiga) dengan jarak kerja lift ± 17 m. Jumlah
pemberhentian dan pembukaan 5 (lima) stop dari lantai semi basement, dasar,
1, 2 dan 3.

c) Jumlah lantai yang dilayani dumbwaiter yaitu 2 (dua) lantai dari lantai semi
basement sampai dengan lantai dasar dengan jarak kerja lift ± 4 m. Jumlah
pemberhentian dan pembukaan 2 (dua) stop dari lantai semi basement sampai
lantai dasar.

d) Cara kerja lift (passengger) yang diinginkan :

1. Pelayanan kerja lift adalah sistem Simplex Full Collective (sistem ini harus
bisa dikombinasikan dengan BAS (apabila diperlukan) dengan waktu
program pengiriman dapat berubah dan flexible, oleh karena itu perlu
dilengkapi dengan modul-modul kerja berikut sistemnya.

2. Semua pemanggilan dari hall akan dicatat oleh setiap kereta, maksudnya
satu kali tekan tombol naik atau turun kereta akan mencatat panggilan
tersebut dan kereta harus dengan segera bergerak melayani pemesanan
dari suatu lantai tanpa menanti berakhirnya suatu selang waktu tertentu.

3. Kereta bergerak keatas menjawab urutan panggilan dari hall dan dari dalam
kereta, jawaban akan diurut satu per satu sampai panggilan terakhir
(tertinggi) dan arah perjalanan selanjutnya berbalik otomatis menjawab
panggilan turun/kebawah.

Dan apabila pada saat yang sama sekaligus ada dua pesanan yang
berlawanan di lantai terakhir yang dalam pelayanan karena pesanan kereta,

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 70


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

maka arah yang ditempuh oleh kereta selanjutnya setelah kereta yang
bersangkutan sampai di lantai tersebut haruslah arah meneruskan
perjalanan selanjutnya (Directional preference).

4. Jika tidak ada panggilan lagi yang dicatat, kereta kembali ke lantai 1 (satu)
untuk menunggu panggilan.

5. Kereta hanya boleh berhenti pada lantai tempat pemanggilan dan lantai yang
dituju bila pemberhentian kereta ditempat pemanggilan belum dilalui, kereta
bergerak ke atas menjawab urutan panggilan dari hall dan dalam kereta
diikuti sampai panggilan yang tertinggi lagi.

6. Anti Nuisance, berdasarkan kepada perbandingan antara beban di dalam


kereta dengan jumlah panggilan kereta, sistem harus dapat menghapuskan
panggilan palsu segera setelah kereta sampai di lantai perhentian terdekat
apabila jumlah panggilan tidak sesuai dengan beban yang ada pada saat itu.

7. Setiap kereta lift harus dapat diset sedemikian rupa sehingga kereta yang
dimaksudkan hanya dapat melayani beberapa lantai yang diinginkan pada
waktu jam sibuk (pagi, siang dan sore).

8. Nudging, setiap kereta dalam keadaan tertentu harus dapat ditahan dan
distandbykan pada satu lantai. Kereta lainnya harus dapat bekerja tidak
terganggu dengan adanya pemblokiran tersebut (sistem pelayanan dengan
segera memisahkan kereta yang bersangkutan dari group kerja sistem).

9. Sistem harus dapat juga memaksa penutupan pintu dengan kecepatan yang
lebih lambat, apabila pintu tersebut ditahan untuk menutupnya melampaui
batas waktu tertentu. Sementara itu, suatu buzzer peringatan harus berbunyi
sebagai tanda teguran kepada orang yang menahan penutupannya pintu.

10. Inspection service harus disediakan suatu sakelar khusus yang ditempatkan
diatas kereta untuk menjalankan lift dalam keadaan inspeksi (perjalanan
dengan perjalanan lambat).

11. Apabila kereta telah berbeban penuh, maka dalam perjalanan (naik/turun)
hanya berhenti pada tempat tujuan. Tempat pemanggilan akan dilalui tanpa
berhenti (di bypass) dan catatan panggilan di hall tersebut akan dijawab oleh
kereta berikutnya (load nonstop).

12. Pintu hoist-way dan pintu kereta harus hanya dapat terbuka bila kedudukan
kereta sesuai dengan kedudukan landing (kecuali untuk maksud-maksud
tertentu) atau Releaveling device.

Pembukaan dan penutupan mana harus dilakukan secara otomatis sesuai


dengan catatan pemanggilan dan tujuan landing pada peralatan kontrol.

13. Pembukaan pintu hoist-way, pembukaan pintu kereta dan waktu landing
kereta harus selalu sinkron (sistem interlock). Pintu-pintu ini hanya akan
terbuka apabila kereta yang bersangkutan telah betul-betul berhenti dan
kereta hanya akan bergerak apabila pintu yang bersangkutan telah
betul-betul tertutup dan harus ada light ray 2 beam.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 71


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

14. Apabila suatu ketika sumber tenaga listrik mengalami gangguan (terputus),
maka kereta-kereta harus dapat digerakkan secara normal untuk mencapai
tempat landing terdekat.

Dalam keadaan demikian pintu-pintu hoist-way dan pintu-pintu kereta harus


dapat dibuka secara darurat.

Dalam keadaan terganggu demikian :

• Harus ada tanda dengan lampu (indicator lamp) di dalam kereta yang
menyatakan power supply sedang terganggu.
• Lampu penerangan ruangan kereta harus tetap menyala/emergency
light.
• Ventilasi mekanis tetap berjalan.
• Harus ada ARD (Automatic Resque Device).

15. Pintu-pintu hoist-way dan pintu-pintu kereta ialah pintu geser horizontal dan
dua daun pintu (two panel’s center opening).
Dilengkapi dengan peralatan-peralatan pengaman sehingga tidak
memungkinkan penumpang terjepit pintu.

16. Di dalam kereta lift harus dilengkapi dengan :

• Tombol permintaan tujuan landing lengkap dengan lampu indicator.


• Tombol untuk tujuan mempercepat menutupnya pintu (closed).
• Tombol untuk tujuan menahan supaya pintu kereta terbuka lebih lama dan
kereta tetap berhenti (open).
• Tombol untuk alarm keadaan darurat.
• Intercom yang berhubungan intercom di ruang mesin dan ruang control
jaga di lantai bawah. Perlengkapan pembuka pintu dalam keadaan
darurat.
• Lampu-lampu indicator yang memberi tanda kedudukan kereta/floor
indicator, power supply sedang terganggu, dan lain-lain.
• Penerangan dengan lampu neon (TL).
• Ventilasi mekanis.
• Alat tanda bahaya (bunyi) dan lampu yang menyatakan kereta berbeban
lebih (over load).
• Ceiling speaker lengkap dengan volume control untuk keperluan
background musik dan pengumuman.

17. Di tiap lantai harus diberi tombol pemanggil dengan arah tujuan yang
bertanda lampu untuk semua lantai (lampu tetap menyala apabila panggilan
belum terpenuhi).
Papan lampu tanda yang menunjukkan tempat kedudukan kereta dan tanda
dengan berbunyi yang memberitahukan kereta datang (Hall Gong).

18. Advance Hall Lanterns, kedatangan kereta di suatu lantai haruslah


didahului oleh suatu sinyal kedatangan dengan bunyi dan lampu serta
menunjukan arah perjalanan kereta selanjutnya.

19. Persyaratan lainnya yang harus dipasang untuk lift penumpang ini :

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 72


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

• Emergency Power Operation (EPO).


• Safety Shoes.
• Elevator Management System.

Emergency Power Operation (EPO). Segera setelah sumber daya darurat


dihubungkan dengan saluran/feeder ke kamar mesin lift, lift-lift yang berhenti
di lantai selanjutnya meneruskan pelayanan-pelayanan. Apabila sumber
daya listrik telah kembali ke kedudukan sumber daya utama (normal) maka
pelayanan harus secara otomatis dapat normal kembali.

6.2. Spesifikasi Teknis Lift (passengger dan dumbwaiter).

Lift yang akan dipasang mempunyai spesifikasi teknis :

a) Kapasitas angkut lift penumpang tiap unit 630 kg (8 orang).


Kecepatan 60 meter/menit beroperasi secara simplex full collective control dan
Supervisory Computerized Control. Dengan Rise ± 17,0 m. Jumlah 1 unit.

b) Kapasitas angkut dumbwaiter tiap unit 100 kg.


Kecepatan 30 meter/menit beroperasi secara simplex full collective control dan
Supervisory Computerized Control. Dengan Rise ± 4,0 m. Jumlah 1 unit.

c) Ukuran lubang pintu lift penumpang :


• Lebar + 900 mm.
• Tinggi + 2.100 mm.

d) Ruang mesin yang tersedia sesuai gambar (ROOMLESS TYPE ELEVATOR).

e) Interior dari kereta lift :

• Interior dari kereta atas dasar standard pabrik yang bersangkutan.


• Deluxe design.
• Hoistway door dari stainless steel hair line finish dengan Transrom Narrow
Jamb stainless steel hair line finish terdapat pada setiap lantai.
• Hall Position Indicator (HPI) terdapat pada setiap lantai.
• Hall lantern dan hall gong untuk semua lantai.
• Finish interior dari kereta dan pintu-pintunya harus diajukan kepada Konsultan
dan Pemberi Tugas untuk mendapatkan persetujuan seperti mengenai bentuk
dan warnanya, serta bentuk dan type lampunya.

f) Rangka Kereta Lift :

• Terbuat atas profil baja yang dicat anti karat.


• Pada rangka ini terdapat paling sedikit 4 buah sliding type guide shoes
dimana dua buah terletak pada bagian bawah kereta tepat di guide rail dan
yang lain pada bagian atas kereta.
• Setiap guide shoes harus dilengkapi dengan sistem pelumas sendiri (self
lubrication) untuk mencegah cepatnya keausan.
• Pada rangka bagian bawah yang merupakan tempat tumpuan lantai kereta,
harus terdapat bantalan karet.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 73


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

g) Lantai Kereta Lift :

• Terbuat dari plat baja yang dicat anti karat.


• Bagian atasnya dilapisi dengan Heavy Duty Vinyl Tile dan dipersiapkan space
untuk dipasang granit.
• Kekuatan dari lantai ini harus sesuai dengan kapasitasnya dengan konstruksi
rangka baja.

g) Dinding Kereta Lift :

• Terbuat dari Stainless steel hair line finish. Dilengkapi sistem komunikasi
intercom untuk berkomunikasi di dalam dan di luar kereta.
• Dilengkapi juga dengan hand rail (pegangan), bentuk dan warnanya harus
dikonsultasikan dahulu.

h) Langit-langit Kereta Lift :

• Deluxe Design.
• Terbuat dari plat baja minimum setebal 1,6 mm yang dicat anti karat.
• Ketinggian langit-langit kereta ini tidak kurang dari 2.300 mm dengan double
ceiling, lengkap dengan pintu darurat & safety switch.
• Memakai suspended ceiling yang dipasang dengan memakai suspended
hangers.
• Lampu yang terpasang sesuai dengan type yang biasa dipergunakan pada
merk tersebut lengkap dengan penerangan darurat.
• Terdapat Exhaust Grille dengan Exhaust Fan diletakkan di atas kereta.

i) Pintu Kereta Lift :

• Pintu dalam dari stainless steel hair line finish.


• Terdiri atas dua panel centre opening dengan dimensi sesuai dengan gambar
dan RKS.
• Pada bagian dalam dilapisi peredam suara.
• Penggerak pintu kereta adalah motor listrik yang dilengkapi dengan alat
pengatur kecepatan.

j) Indicator Kereta Lift :

• Terletak disamping masing-masing pintu kereta yang dilengkapi dengan


petunjuk arah perjalanan kereta. Dilengkapi dengan Hall Gong.

• Penomoran lantai bangunan ditentukan sebagai berikut : B,D,1 .... s/d 3 (di
dalam kereta dan di luar kereta pada lantai setiap lantai)

k) Operating Panel :

• Terdapat satu buah yang terletak pada sisi kanan dari pintu kereta.
• Micro touch button yang dipakai sesuai merk yang ditawarkan, sedangkan
penunjukkan posisi kereta harus dengan sistem LED (Light Emiting Diode).
• Setiap panel operasi kereta (Car Operating Panel) harus terdapat peralatan
sebagai berikut :

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 74


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

9 Micro Push Button untuk setiap lantai.


9 Micro Push Button untuk membuka pintu kereta.
9 Micro Push Button untuk menutup pintu kereta.
9 Micro Push Button untuk Fireman.
9 Micro Push Button untuk non stop.
9 Intercom manual & automatic switch.
9 On - Off switch untuk lampu penerangan.
9 On - Off switch untuk exhaust fan.
9 On - Off switch untuk emergency stop.
9 Key switch untuk attended control.
9 Lampu tanda kelebihan beban lengkap dengan buzzer.
9 By pass Device.
9 Anti Noisence.
9 Lampu darurat dengan sumber dari dry cell battery Nicad 12 volt.

l) Data peralatan di shaft dan tiap lantai :

• Magnetic landing device :

Untuk memberhentikan lift pada tiap lantai yang dituju dengan toleransi
maksimum sebesar 5 mm dari level lantai yang bersangkutan.

• Landing door :

9 Mempunyai type dan dimensi yang sama dengan pintu keretanya.


9 Terbuat stainless steel hair line finish untuk semua lantai.
9 Harus dilengkapi dengan kunci pembuka secara manual dan interlock
secara otomatis dan mekanis serta dilengkapi dengan alat penutup
otomatis dengan weight closer dan dilengkapi dengan kunci emergency.

• Door sills :

Terletak dibawah pintu terbuat dari Extruded Aluminium Natural Color yang
didudukan pada beton yang telah disediakan.

• Hall Indicator/button :

Indicator dan tombol operasi kereta di hall berupa vertical type dengan
Indicator dengan sistem Push button / push button yang dipasang pada setiap
lantai.

Khusus untuk group lift penumpang, hall indicator / button dipasang diantara
pintu lift. Pada lantai bawah hanya Touch Button untuk operasi ke atas dan
lantai paling atas hanya untuk operasi ke bawah. Pada lantai lainnya 2 buah
micro push button ke atas dan ke bawah.

• Jamb dan Frame :

Bentuk jamb yang digunakan adalah Narrow Jamb dengan ukuran


disesuaikan dengan finishing arsitektur, Narrow Jamb terbuat dari stainless
steel hair line finish, jamb dipasang pada setiap lantai untuk semua lift.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 75


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

• Buffer :

9 Buffer yang dipakai harus dari spring buffer jika lift bergerak cepat dari
puncak hoistway pit, buffer dilengkapi peredam kejutan.
9 Untuk setiap lift minimum dipergunakan dua buah buffer dimana satu
buah untuk car buffer dan yang lain untuk counter weight buffer.
9 Buffer ini ditempatkan diatas suatu pondasi beton yang akan disediakan
oleh Kontraktor Lift. Setiap buffer harus dilengkapi dengan safety switch
yang dihubungkan ke panel kontrol.
9 Besaran buffer yang bisa menahan dan meredam kejutan disesuaikan
dengan type lift yang akan dipasang.

• Counter Weight :

9 Rangka counter weight terbuat dari profil baja.


9 Berat counter weight disesuaikan dengan ketentuan dan syarat-syarat
yang ada pada lift tersebut.
9 Rangka counter weight harus dicat anti karat dan isinya dilapisi dengan
suatu bahan anti karat.

• Position Indicator :

9 Untuk setiap lift terdapat 1 buah terletak di atas pintu untuk lantai dasar
dan di samping pintu untuk lantai typical.
9 Harus dilengkapi dengan petunjuk arah perjalanan kereta & gong yang
hanya menyala & berbunyi pada saat kedatangan kereta.

• Data mesin penggerak kereta lift.

9 Mesin penggerak dilengkapi dengan suatu base frame dan ditempatkan di


ruang mesin di atas suatu pondasi beton yang disediakan oleh Kontraktor
lift. Antara base frame dan pondasi beton harus ditempatkan bantalan
karet setebal minimal 25 mm sebagai peredam getaran, dimana pada
waktu mesin bekerja, defleksi dari karet tersebut tidak boleh lebih besar
dari 3 mm.

9 Mesin penggerak kereta lift terdiri dari motor arus bolak balik 3 phase 380
volt 50 Hz dengan AC variable voltage dan variable frequency dilengkapi
dengan AC gearless/helical gearless dan pully serta deflection pully.

9 Besar power yang diperlukan untuk masing-masing sesuai standard


pabrik lift tersebut. Mesin penggerak ini digerakkan dari panel kontrol.

• Control System.

9 Setiap lift harus mempunyai sebuah panel kontrol untuk mengoperasikan


kereta lift.

9 Jenis alat kontrol yang harus dipakai adalah AC VVVF (AC gear)

9 Control system juga akan menjalankan motor penggerak pintu kereta lift
pada lantai yang dituju dan akan membuat kereta lift berhenti secara
langsung (Direct Floor Approach) dengan toleransi maksimum 5 mm dari

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 76


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

level lantai yang dituju baik pada keadaan beban penuh maupun beban
minimum.

• R o p e.

9 Rope yang dipakai adalah kawat baja dengan inti henep/manila atau
sesuai dengan spesifikasi pabrik.

9 Diameter minimum dari rope yang dipakai adalah disesuaikan dengan


spesifikasi pabrik.

9 Sistem pemasangan rope adalah 2:1 atau disesuaikan dengan spesifikasi


pabriknya. Ujung dari rope dipasang pada rope end (ditch & hitch) yang
terletak pada suatu profil baja dilapisi karet tebal minimal 25 mm lengkap
dengan safety switch dan pegas.

• Safety Devices.

9 Pengaman terhadap kelebihan beban berupa micro switch yang


diletakkan di bawah lantai kereta lift.
Apabila pengaman ini bekerja, maka panel kontrol akan mencegah mesin
penggerak bekerja dan membunyikan buzzer dan lampu nyala yang
diletakkan di car board sehingga pintu tetap membuka dan kereta tetap
berhenti.

9 Pengaman terhadap tidak adanya penumpang berupa micro switch yang


diletakkan di bawah kereta lift minimum di dua tempat apabila pengaman
ini bekerja, maka panel kontrol akan mencegah mesin penggerak dan
mematikan lampu penerangan dan exhaust fan setelah 60 detik tidak ada
panggilan. Apabila ada penumpang masuk, maka secara otomatis lampu
penerangan dan exhaust fan akan menyala kembali.
9 Pengaman terhadap kelebihan perjalanan berupa limit switch yang
terletak di shaft atau diruang mesin.
Bila diletakkan di ruang mesin sebagai bagian penghubung harus
dipergunakan kawat baja dengan diameter minimum 3 mm yang
dilengkapi pada rangka kereta lift dibagian luar.
Apabila pengaman ini bekerja maka panel kontrol akan mematikan mesin
penggerak dan baru dapat dijalankan kembali bila secara manual posisi
kereta dikembalikan kedudukan normal.
Pengaman di buffer berupa micro switch pada setiap buffer. Pengaman ini
akan bekerja bila bagian rangka kereta lift menekan buffer lebih dari 2
mm. Bila pengaman ini bekerja maka panel kontrol akan mematikan
mesin penggerak.

Pembatasan yang ada yaitu :


- level 6 mm di bawah level lantai terbawah, dan
- level 10 mm di atas level lantai teratas.

9 Pengaman terhadap ketegangan rope.


Apabila pengaman ini bekerja, maka panel kontrol akan mematikan mesin
penggerak.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 77


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

9 Pengaman terhadap kelebihan kecepatan berupa speed governor


dilengkapi dengan safety gear yang saling dihubungkan dengan kawat
baja berdiameter 5 mm.

Apabila terjadi kelebihan kecepatan, maka :

- Centrifugal switch yang ada di speed governor akan menyebabkan


panel kontrol mematikan mesin penggerak dan kereta berhenti dengan
posisi yang aman.

- Safety gear sebanyak dua buah (kiri dan kanan) yang terletak di bagian
atas dan di bawah kereta akan mengadakan pengereman di rail dan
micro switch yang ada disana akan menyebabkan panel kontrol
mematikan mesin penggerak.

- Dan bila kecepatan governor jatuh peralatan ini akan bekerja untuk
mengamankan dengan perlambatan dan memberhentikan kereta lift.

9 Pengaman pada pintu kereta lift berupa :


Photocell detector sebanyak 1 set pada setiap pintu lift akan bekerja bila
jalur sinarnya terpotong atau dengan sistem lain sesuai dengan yang
ditawarkan.

9 Useless Call Cancel Devices :


Sistem car operating panel di dalam kabin lift harus dapat menghapus
permintaan car call bila kereta tidak ada beban.

9 Pengaman terhadap hilangya sumber daya listrik, baik dari PLN maupun
dari Diesel Genset, maka sumber daya listrik yang berasal dari bettery
dengan DC inverter akan memberhentikan kereta elevator pada lantai
terdekat secara bergantian dan kemudian berhenti dengan pintu terbuka
dengan automatic resque device (ARD).
Dan dilengkapi Emergency car light yaitu power supply dari Nicad
batteries/rechargeable dipakai untuk penerangan darurat dalam kereta jika
sumber listrik padam.

• Panel Kontrol Lift :

9 Panel kontrol ini adalah dari jenis Free Standing Close Type dengan
lubang ventilasi secukupnya dan dilengkapi dengan exhaust fan serta
hanya dilayani dari depan saja.

9 Semua komponen harus dapat bekerja baik pada temperatur 40 OC dan


RH maksimum 65%.

9 Panel kontrol akan diletakkan di atas suatu pondasi yang akan disediakan
oleh Kontraktor Lift.

9 Box panel harus terbuat dari plat baja setebal 2 mm minimum dengan
rangka penguat dan cat anti karat dan fire proof.

9 Semua kabel yang masuk atau keluar panel ini harus dilengkapi dengan
kabel gland.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 78


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

• Rail Pengarah (Guide Rail) :

9 Untuk kereta lift :

- Rail yang dipakai harus terbuat dari profil baja T dengan ukuran lebar,
ketinggian, berat nominal, ketebalan flange minimum dan maksimum,
slope pada flange dan lain-lain sesuai dengan merk yang ditawarkan.

- Rail harus dipasang pada bracket pada setiap jarak 2 m atau


disesuaikan dengan keadaan lapangan dengan syarat masih memenuhi
ketentuan dari kekuatan dan kekokohan dari rail tersebut serta sesuai
dengan peraturan yang ada dengan memakai besi siku ukuran standard
pabrik.

- Rail harus diklem pada bracket yang disesuaikan dengan kekuatannya.

- Sambungan rail terbuat dari plat baja tebal minimal 5/8" dan panjang 12"
yang dipasang dengan mur baut sebanyak 4 buah di setiap sisinya
sesuai dengan standard pabrik.

9 Untuk counter weight :

- Rail yang dipakai harus terbuat dari profil baja T dengan lebar,
ketinggian, berat nominal, ketebalan minimum dan maksimum, slope
pada flange dan lain-lain sesuai dengan merk yang ditawarkan.

- Rail harus dipasang pada bracket pada setiap jarak 2 m atau


disesuaikan dengan keadaan lapangan dengan syarat masih memenuhi
ketentuan dari kekuatan dan kekokohan dari rail tersebut serta sesuai
dengan peraturan yang ada dengan memakai besi siku ukuran standard
pabrik.

- Rail harus diklem pada bracket dengan memakai sliding slip dan mur
baut yang disesuaikan dengan kekuatannya.

- Sambungan rail terbuat dari plat baja tebal minimum ½” dan panjang 12"
yang dipasang dengan mur baut sebanyak 4 buah pada tiap sisinya
sesuai dengan standard pabrik.

- Rail harus dilapisi dengan bahan anti karat dan pemegang harus
memenuhi persyaratan yang ditentukan dari pabrik.

PASAL 7. PENGADAAN & PEMASANGAN INSTALASI LISTRIK UNTUK LIFT

7.1. Pekerjaan ini adalah pekerjaan pengadaan, pemasangan setting dan


penyambungan instalasi tenaga listrik untuk keperluan lift penumpang, lift
bed/kebakaran dan sub panel adalah termasuk pekerjaan Kontraktor lift. Instalasi
dari sub panel ke unit-unit mesin dan ke panel-panel kontrol dan lain-lain.

7.2. Kabel-kabel yang digunakan harus dalam keadaan baru 100% ukuran dan type
kabel memenuhi syarat spesifikasi yang diminta, yaitu produksi kabelindo, kabel
metal, tranka, atau setara.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 79


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

7.3. Tarikan kabel harus diusahakan tidak nampak dari luar dan penarikannya harus
aman dan rapi.

7.4. Pembobokan lantai-lantai beton yang ditembus oleh kabel ini menjadi tanggung
jawab Kontraktor, begitu juga perbaikan/finishingnya.

7.5. Tarikan kabel yang berada di atas plafond harus diklem pada jalur kabel yang
berbentuk tangga(kabel tray/ladder) dan diklem pada plat beton.
Begitu pula kabel yang berada di bawah plafond menyusur tembok dengan jalur
kabel yang berbentuk tangga yang ditanam/diklem pada tembok dengan flamco
galvanized system.
Pengkleman-pengkleman tersebut dipasang pada tiap jarak 1/2 m. Pemasangan
kabel-kabel tersebut harus kuat, aman dan rapi.

7.6. Letak panel utama berada di ruang elektrikal dan sub panel lift di ruang mesin lift.

Sub panel diruang mesin lift bisa digunakan buatan dalam negeri dengan
ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

• Produksi Industri Panel Simetri, Industira, Siers atau setara.


• Tebal plat besi yang digunakan untuk panel-panel tersebut setebal 2 mm dicat
anti karat dengan pintu-pintu yang dapat dikunci.
• Komponen-komponen didalamnya ex Siemens, AEG, ABB, MG.

7.7. Begitu juga mengenai instalasi listrik yang berada di dalam ruang lift semuanya
harus tidak tampak dari luar (terbenam)/protektor.

7.8. Semua komponen masing-masing sistem kontrol harus melalui pengetesan (cold
test) sebelum disatukan.

7.9. Lampu dan saklar di pit elevator.

7.10. Intercom dengan 2 master station di ruang mesin lift dan di ruang BAS ground floor
dengan cabang pada masing-masing kereta untuk semua lift.
Sistem ini memungkinkan penumpang untuk berkomunikasi dengan orang di luar
kereta pada kejadian macet.
Di dalam operasinya setiap cabang dapat memanggil master station dan setiap
master station dapat memanggil setiap cabang.
Sumber daya untuk intercom ini diambil dari battery yang dilengkapi dengan
automatic charger yang juga digunakan untuk melayani lampu penerangan darurat.

7.11. Semua logam harus diberi tahanan.


Selanjutnya pemasangan dan ukuran-ukuran harus memenuhi syarat- syarat yang
ditentukan oleh PUIL 2000.

PASAL 8. PERSYARATAN - PERSYARATAN LAINNYA UNTUK PEKERJAAN LIFT

Termasuk di dalam pekerjaan Kontraktor lift ini adalah :

8.1. Menyediakan dan memasang seluruh fasilitas-fasilitas (rangkaian interface) yang


berupa relay-relay, kontak-kontak pada bagian – bagian / peralatan-peralatan panel
lift yang di kontrol oleh building automation atau fire alarm agar dapat berhubungan

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 80


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK MILIK YKP-BTN di BATAM
Jl. Engku Putri Batam Center - Batam

langsung dengan building automation atau fire alarm yang berupa point status dan
lain-lain.

8.2. Peralatan tambahan yang diperlukan walaupun tidak digambarkan atau disebutkan
dalam RKS harus disediakan oleh Kontraktor sehingga instalasi bekerja dengan baik
dan sempurna dan dapat dipertanggungjawabkan tanpa tambahan biaya.

8.3. Sehabis masa pemeliharaan Kontraktor/agen tunggal lift tersebut harus menjamin
terhadap suku cadang dan teknisi bila diperlukan.

8.4. Pekerjaan sipil yang harus dibuatkan untuk keperluan-keperluan lift dan escalator
menjadi tanggungan kontraktor lift dan untuk pelaksanaannya bisa dikoordinasikan
dengan kontraktor sipil.

8.5. Agar disiapkan hook untuk maintenance tiap ruang mesin dan ukuran kekuatan
hook/cantelan ini agar disesuaikan dengan mesin lift yang akan dipasang.

8.6. Gambar-gambar rencana dan spesifikasi (persyaratan) ini merupakan suatu


kesatuan yang saling melengkapi dan sama mengikatnya dan jika terjadi
pertentangan antara gambar dan spesifikasi maka spesifikasi yang lebih mengikat.

8.7. Kontraktor diwajibkan untuk mengadakan pemeriksaan kembali (re-check) atas


segala ukuran-ukuran/kapasitas peralatan (equipment) yang akan dipasang.

PT. YODYA KARYA (PERSERO) BAB IV - 81

Anda mungkin juga menyukai