DRAFT
A. Ruang Lingkup
Dokumen ini berlaku untuk acuan pelaksanaan Sertifikasi SNI produk
batang dan kawat baja dengan lingkup SNI sebagai berikut:
B. Persyaratan Acuan
Persyaratan acuan Sertifikasi batang dan kawat baja mencakup:
1. SNI sebagaimana tercantum pada huruf A;
2. SNI dan standar lain termutakhir yang diacu dalam SNI
sebagaimana dimaksud pada huruf A;
3. Penerapan sistem manajemen mutu berdasarkan SNI ISO
9001:2015 atau sistem manajemen lain yang relevan;
4. Peraturan terkait batang dan kawat baja.
Catatan:
• informasi permohonan Sertifikasi dalam Bahasa Indonesia.
• Sertifikat SNI ISO 9001 tidak dipersyaratkan bagi Pemohon
yang merupakan usaha mikro, kecil, menengah atau
2. Seleksi
2.1 Tinjauan permohonan Sertifikasi
2.1.1 LSPro harus memastikan bahwa informasi yang diperoleh
dari permohonan Sertifikasi yang diajukan oleh pemohon
telah lengkap dan memenuhi persyaratan, serta dapat
memastikan kemampuan untuk menindaklanjuti
permohonan Sertifikasi.
2.1.2 Tinjauan permohonan Sertifikasi harus dilakukan oleh
personel yang memiliki kompetensi sesuai dengan lingkup
permohonan Sertifikasi.
2.2 Penandatanganan perjanjian Sertifikasi
Setelah permohonan Sertifikasi dinyatakan lengkap dan
memenuhi persyaratan serta pemohon menyetujui persyaratan
dan prosedur Sertifikasi yang ditetapkan oleh LSPro, dilakukan
penandatanganan perjanjian Sertifikasi oleh pemohon dan
LSPro.
2.3 Penyusunan rencana evaluasi
2.3.1 Berdasarkan informasi yang diperoleh dari persyaratan
permohonan Sertifikasi yang disampaikan oleh pemohon,
LSPro menetapkan rencana evaluasi yang mencakup:
a. tujuan, waktu, durasi, lokasi, tim, metode, dan
agenda evaluasi terhadap batang dan kawat baja yang
diajukan untuk disertifikasi;
b. rencana pengambilan contoh meliputi merek, nama
produk, tipe/jenis/kelas/konstruksi dan ukuran
barang yang diajukan untuk disertifikasi dan metode
pengambilan contoh yang diperlukan untuk pengujian
barang dan mewakili barang yang diajukan untuk
disertifikasi; dan
E. Determinasi
Determinasi mencakup 2 (dua) tahap penilaian, yaitu evaluasi tahap 1
(satu) dan evaluasi tahap 2 (dua).
1. Pelaksanaan evaluasi tahap 1 (satu)
1.1 Evaluasi tahap 1 (satu) dilakukan terhadap kesesuaian
informasi yang disampaikan pemohon sebagaimana huruf
D angka 1.3 terhadap persyaratan SNI dan peraturan
terkait.
3. Bukti kesesuaian
3.1 Bukti kesesuaian berupa sertifikat kesesuaian yang
diterbitkan oleh LSPro. LSPro menerbitkan sertifikat
kesesuaian kepada pemohon yang telah memenuhi
persyaratan Sertifikasi. Sertifikat kesesuaian berlaku
selama 4 (empat) tahun setelah diterbitkan.
G. Pemeliharaan Sertifikasi
1. Pengawasan oleh LSPro
1.1. Pengawasan oleh LSPro dilakukan dengan kegiatan surveilan.
LSPro harus melaksanakan surveilan dengan jarak antar
evaluasi tidak lebih dari 12 bulan. Kunjungan surveilan
dilakukan melalui kegiatan audit proses produksi (termasuk
rekaman pengujian rutin), audit penerapan sistem
manajeman, dan pengujian barang.
1.2. Pengambilan contoh uji barang dilakukan di lokasi produksi
dengan contoh uji yang mewakili klasifikasi ukuran yang
berbeda dari pengambilan contoh uji yang dilakukan saat
Sertifikasi awal.
1.3. Apabila pemohon tidak mendapatkan Sertifikasi sistem
manajemen mutu, maka kegiatan surveilan dilakukan juga
terhadap audit internal, tinjauan manajemen, penanganan
keluhan pelanggan dan penggunaan tanda SNI.
1.4. Apabila pemohon merupakan usaha mikro, kecil, menengah
atau industri kecil, hanya dilakuakan audit proses produksi
(termasuk rekaman pengujian rutin) dan rekaman lainnya di
area produksi yang mempengaruhi konsistensi mutu produk
(pemeliharaan alat, personel dll)
2. Sertifikasi ulang
2.1. LSPro harus menyampaikan informasi kepada pemohon
paling lambat 1 (satu) tahun sebelum masa berlaku sertifikat
berakhir untuk melaksanakan Sertifikasi ulang. LSPro
meminta produsen untuk mengajukan Sertifikasi ulang
paling lambat 9 (sembilan) bulan sebelum masa berlaku
sertifikasi berakhir.
2.2. Apabila proses Sertifikasi ulang belum selesai sampai pada
saat masa berlaku sertifikat berakhir, maka:
a. apabila keterlambatan Sertifikasi disebabkan oleh pihak
LSPro, maka LSPro menerbitkan surat keterangan yang
menyatakan pemohon sedang dalam proses Sertifikasi;
b. apabila keterlambatan Sertifikasi disebabkan oleh
pemohon, maka proses Sertifikasi tidak dilanjutkan dan
sertifikat tidak berlaku.
2.3. Pelaksanaan Sertifikasi ulang dilakukan sesuai dengan
tahapan pada prosedur administratif, determinasi, serta
tinjauan dan keputusan.
2.4. Apabila tidak ada perubahan yang signifikan terkait barang
dan proses produksi sesuai dengan hasil audit terakhir,
maka LSPro dapat tidak melakukan evaluasi tahap 1 (satu).
2.5. Apabila berdasarkan hasil Sertifikasi ulang ditemukan
ketidaksesuaian, Pemohon harus diberi kesempatan untuk
melakukan tindakan perbaikan dalam jangka waktu tertentu
sesuai dengan kebijakan LSPro.
H. Evaluasi Khusus
1. LSPro dapat melaksanakan evaluasi khusus dalam rangka audit
perluasan lingkup maupun tindak lanjut (investigasi) atas
keluhan atau informasi yang ada.
2. Tahapan evaluasi khusus dalam rangka perluasan lingkup
dilakukan sesuai dengan tahapan prosedur administratif namun
terbatas pada perluasan lingkup yang diajukan. Evaluasi
terhadap perluasan lingkup Sertifikasi dapat dilakukan terpisah
mupun bersamaan dengan surveilans.
3. Evaluasi khusus dalam rangka investigasi keluhan atau informasi
yang ada dilakukan oleh auditor yang memiliki kompetensi untuk
melakukan investigasi dan terbatas pada permasalahan yang ada,
serta dilakukan dalam waktu yang singkat dari diperolehnya
keluhan atau informasi.
4. Berdasarkan hasil evaluasi, apabila terdapat barang yang
disertifikasi tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan, maka
LSPro mewajibkan pemohon untuk menarik semua barang yang
terindikasi tidak sesuai (yang diproduksi dengan kode produksi
yang sama dengan barang tidak sesuai), melaporkan kepada BSN
dan melarang mencantumkan tanda SNI pada barang dan/atau
kemasan yang diproduksi sejak tanggal terjadinya
ketidaksesuaian tersebut sampai dengan dapat dilakukan
tindakan perbaikan. Tanda SNI dapat dicantumkan kembali
setelah dilakukan tindakan perbaikan dan dinyatakan memenuhi
oleh LSPro.
K. Informasi Publik
L. Kondisi Khusus
Dalam hal ditemukan situasi yang tidak memungkinkan penerapan
persyaratan tertentu dalam Sertifikasi ini, maka akan ditetapkan
kebijakan BSN dengan mempertimbangkan masukan dari para
pemangku kepentingan lainnya.
M. Transfer Sertifikasi
1 Transfer Sertifikasi merupakan pengalihan sertifikat SNI yang
masih berlaku dari suatu LSPro (LSPro penerbit) kepada LSPro lain
(LSPro penerima)
2 Transfer Sertifikasi dilakukan apabila:
a) LSPro penerbit tidak memperpanjang atau dicabut status
akreditasinya, atau
b) Pemohon berkeinginan untuk menggunakan LSPro yang lain.
Dengan ukuran:
Keterangan:
y = 11x
r = 0,5x
1. Pemasok
v v v v
Evaluasi pemasok dilakukan sesuai
dengan prosedur/SOP
2. Bahan baku
Pengecekan:
peleburan
3. Reheating furnace
4. Roughing Mill
5. Intermediate Mill v v v v
6. Finishing Mill
Pengecekan:.
Pengecekan dilakukan sesuai
prosedur/SOP.
7. Pendinginan v v v v
8. Penggulungan/coiling v v v v
Penggulungan/coiling dilaksanakan
sesuai prosedur/SOP
9. Cutting
Dilakukan pengecekan
/pengukuran/pengujian produk akhir
terhadap:
1. Pemasok
v v v v v
Evaluasi pemasok dilakukan sesuai
dengan prosedur/SOP
2. Bahan baku
✓ Mill Certificate
prosedur/SOP.
Pengendalian: sesuai
prosedur/SOP
4. Penarikan (drawing)
sifat mekanis.
Pengendalian: penggunaan
cairan/media, temperature dan
waktu pencelupan, sesuai
prosedur/SOP
9. Quality Control v v v v v
Dilakukan pengecekan
/pengukuran/pengujian produk
akhir sesuai dengan syarat mutu
SNI masing-masing produk:
1. Pemasok
v v v v
Evaluasi pemasok dilakukan sesuai
dengan prosedur/SOP.
2. Bahan baku
✓ Mill Certificate
prosedur/SOP
4. Penarikan (drawing)
5. Perlakuan panas x v x v
Pengendalian: penggunaan
cairan/media, temperature dan
waktu pencelupan, sesuai
prosedur/SOP
9. Quality Control v v v v
Dilakukan pengecekan
/pengukuran/pengujian produk
akhir sesuai dengan syarat mutu
masing-masing produk:
produk.
Evaluasi pemasok
dilakukan sesuai
dengan prosedur/SOP.
2. Bahan baku v v v v v v v v
Pemilihan bahan baku bahan baku bahan baku bahan bahan bahan
dilakukan sesuai berupa berupa batang baku dari baku tipe baku
dengan prosedur/SOP batang kawat kawat baja baja tarik A: kawat berupa
untuk mendapatkan baja karbon karbon rendah kekuatan baja batang
bahan baku sesuai tinggi (SNI 0053) tinggi karbon kawat
dengan persyaratan. rendah baja
tipe karbon
Pengecekan: kawat rendah
✓ Inspeksi visual baja (SNI
3. Pembuatan kawat x x x x v x x x
Dilakukan pembuatan
kawat dengan
penarikan dingin sesuai
dengan prosedur/SOP.
Pengendalian: setting
Pengecekan:
4. Pemilinan v x v x v x x x
Pemilinan dilakukan
sesuai dengan prosedur.
Pengendalian: arah
pilinan sesuai dengan
syarat mutu SNI
masing-masing produk
Pengecekan: panjang
5. Pembuatan jaring x v x v x v v v
Pembuatan jaring
dilakukan sesuai
dengan prosedur/SOP
Pengendalian: Sesuai
prosedur/SOP
Pengecekan: sesuai
syarat mutu SNI
6. Quality Control v v v v v v v v
Dilakukan pengecekan
/pengukuran/pengujian
produk akhir sesuai
dengan prosedur/SOP
7. Pengemasan dan v v v v v v v v
Pelabelan
Pengemasan dan
pelabelan dilakukan
sesuai prosedur dan
persyaratan SNI