PEKERJAAN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN AIR BERSIH/AIR MINUM
TERSEBAR DI KABUPATEN SABU RAIJUA
LOKASI DESA DEPE
CV. ARCHILOGIC
1.1.1 Umum
Referensi Standard
Referensi pada standard dalam dokumen lelang ini dimaksudkan untuk
memberikan gambaran mengenai jenis dan kualitas material yang
diminta.
Semua material yang ditawarkan harus produksi dalam negeri dengan
Standar Nasional Indonesia (SNI). Bila ternyata belum ada SNI untuk
produk tertentu atau belum dibuat di dalam negeri, maka yang
ditawarkan dapat menggunakan standard lain, dengan syarat bahwa
kualitas keseluruhan sekurang- kurangnya sama dengan apa yang
ditetapkan dalam dokumen lelang ini.
Semua material yang dikirim harus seratus persen baru (bukan material
bekas), dalam keadaan baik dan memenuhi syarat spesifikasi teknis yang
ditentukan.
Barang atau peralatan yang di produksi di dalam negeri atau berasal
dari luar negeri dan sudah diatur dalam SNI maka barang/peralatan tersebut
wajib memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI).
Bilamana jenis barang atau peralatan tersebut belum diatur dalam
Standar Nasional Indonesia, maka barang atau peralatan tersebut harus
memiliki standar-standar sebagai berikut :
ISO - International for Standardization
Organization
JIS - Japanesse Industrial Standard
BS - British Standard
DIN - Deutsche Industrie Norm
3-1
Spesifikasi Teknis
AWWA - American Water Works Association
ASTM - American Society for Testing and Materials
ANSI - American National Standard Institute.
3-2
Spesifikasi Teknis
dengan THF
RSNIT-17-2004 Tata Cara Pengadaan, Pemasangan dan Pengujian Pipa GIP untuk
Penyediaan Air Minum.
1.1.3 Kelas
Bila tidak disebutkan dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity), yang
2
digunakan adalah jenis pipa GIP dengan tekanan nominal 10 kg/cm menurut
standard SHI yang berlaku dan mempunyai panjang efektif 6 meter.
1.1.4 Sambungan
1. Push On Rubber Ring Joint
Kecuali ditentukan lain, sambungan harus dari jenis push-on rubber ring. Pipa tersebut
harus mempunyai bell pada satu ujungnya dan polos pada ujung yang lain dibavel
dengan sudut kurang lebih 15 derajat. Pipa harus diberi tanda garis petunjuk pemasangan
pada permukaan luarnya.
Fitting harus dari jenis yang dispesifikasikan dan mempunyai ujung jenis beil.
3-3
Spesifikasi Teknis
2. Sleeve Coupling
Sleeve coupling dan adaptor harus didesain khusus untuk penyambungan pipa GIP
dan cocok dengan diameter luar pipa GIP.
3. Ring Karet dan Gasket
Ring karet yang digunakan untuk sambungan push-on dan gasket untuk penyambungan
mekanikal fitting dari ductile iron atau besi tuang dan untuk sambungan flange harus
dari styrene butadiene rubber atau karet sintetis lain yang tepat untuk pipa air minum.
4. Sambungan Solvent Cement
Kecuali ditentukan lain, pipa GIP dengan diameter nominal
40 mm dan lebih kecil dapat disambung dengan menggunakan pelarut sebagai
perekat sesuai dengan standar pabrik. Bila digunakan sambungan solven cement
ini, Penyedia Jasa Pengadaan harus menyediakan solvent cement sesuai dengan
rekomendasi pabrik ditambah dengan imbuhan 10%.
6. Adaptor
Adaptor harus terbuat dari ductile iron atau dari besi tuang dan terdiri atas flange pada
satu ujungnya dan socket (atau bell) pada sambungan fleksibel baik dengan
mekanikal maupun push-on.
7. Fitting
Fitting sambungan harus sesuai dengan standar SNI-0084-1987 dan bila tidak
disebutkan dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity) maka sistem sambungan
menggunakan sistem rubber ring joint.
Semua fitting direncanakan mempunyai tekanan kerja 1.23 mpa (12.4 kg/cm2)
Kecuali ditentukan lain, semua fitting harus dari jenis injection molded atau heat
process (pencetakan atau proses panas) dan didesain dengan karakteristik dan
kekuatan yang sama dengan pipa yang disambung.
Bila fitting yang dispesifikasikan bukan terbuat dari GIP maka harus dari besi tuang
ductile (Ductile Cost Iron). Bell and Flange yang dispesifikasikan harus mempunyai
flange pada satu ujungnya dan push-on bell satu sambungan jenis mekanikal pada
ujung yang lain. Tee dengan cabang flange, jika dispesifikasikan, harus berupa ujung-
ujung dengan push-on dan ujung pipa cabang dengan flange. Permukaan luar
fitting tersebut harus dilapisi lapisan pelindung dari bahan bitumen, yaitu coal tar
atau aspheltic base, yang mempunyai ketebalan kering tidak kurang dari 0,3 mm.
Permukaan dalam dari fitting tersebut harus dilapisi epoxy atau coal tar epoxy yang
dipakai untuk lining harus dari bahan yang tepat untuk pipa air minum dan dilengkapi
sertifikati dari instansi yang berwenang (pblic health authorities).
Baut dan mur yang akan dipakai untuk flange dan sambungan mekanikal harus dari baja
yang digalvanis.
Pengujian quality assurance sesuai dengan persyaratan berikut harus cukup mewakili
unit yang disuplai sesuai kontrak. Pengguna harus diijinkan untuk mengunjungi
tempat pembuatan untuk menyaksikan test/pengujian tersebut.
3-4
Spesifikasi Teknis
1.1.7 Pengujian Lain
Pengujian lainnya seperti flattering test, toksisitas, tekanan terus menerus dan lain-
lain harus dilakukan sesuai dengan standar yang berlaku.
1.1.8 Valve
1. Umum
Penyedia Jasa Pengadaan harus melengkapi valve sesuai dengan yang dibutuhkan
dan menurut standar yang disetujui. Seluruh valve sesuai dengan ukuran yang
disebutkan dan bila mungkin dari jenis atau model yang sama dan dikeluarkan oleh
satu pabrik.
Seluruh valve pada badan bagian luar harus tercetak asli dari pabrik dan dicor
dengan huruf timbul yang dapat menunjukkan :
Nama pemilik proyek
Nama atau Merk Dagang Pembuatnya
Tahun pembuatan (97 berarti 1997)
Tekanan kerja
Diameter nominal
Arah panah aliran bila valve tersebut digunakan satu aliran
Valve dengan diameter lebih kecil 50 mm tersebut dari brass/kuningan, bila
tidak disebutkan lain, kecuali untuk handwheel tersebut dari besi tuang atau besi
tempa atau jenis sambungan dari sambungan ulir.
Ulir valve harus sesuai dengan ISO 7/1 "Pipa threads where pressure tight joint are
made in the thread"
Valve dengan diameter 50 mm keatas menggunakan sambungan sistem dengan
flange dan terbuat dari cast iron/besi tuang.
Ketebalan flange harus ditentukan berdasarkan tekanan kerja seperti yang
dispesifikasikan dan sesuai dengan standard internasional yang diakui. Penyedia Jasa
Pengadaan harus menyerahkan perhitungan desain atas permintaan Pengguna Barang.
Bila tidak disebutkan dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity) maka seluruh Valve
harus dibuat khusus untuk menerima tekanan kerja minimal 10 bar dan untuk flange
harus mempunyai dimensi sesuai dengan standard ISO 2531.
Seluruh unit yang beroperasi harus didesain untuk pembukaan berlawanan arah
jarum jam dan searah jarum jam untuk penutupan. Tanda panah harus tertera
untuk menunjukkan arah rotasi untuk membuka atau menutup valve.
Semua lubang/bukaan sambungan pipa harus ditutup untuk mencegah masuknya
benda-benda asing,
Harga penawaran valve sudah termasuk perlengkapan untuk penyambungan
seperti
gasket, mur, baut dan ring untuk satu sisi flange dengan imbuhan 10%.
Besar dan ukuran perlengkapan tersebut disesuaikan dengan spesifikasi teknis dari
flange valve, mur, baut dan ring dikirim dalam keadaan bukan material bekas dan sudah
tergalvanis dengan merata dan baik. Ketebalan gasket minimal 3 mm terbuat dari
karet sintetis.
P etunjuk
pengoperasian valve harus disertakan seperti maksimum force pada
hardwheel, engkol (crank), T-bar dan perlengkapan lain sehingga tidak menimbulkan
kesulitan pada operator. Penyedia Jasa Pengadaan harus menyertakan besarnya
maksimum torque yang dibutuhkan untuk setiap valve yang dikirim.
C oating seluruh permukaan logam seperti badan valve, flange, surface box
dan lain-lain yang terkontak dengan air bersih atau tanah harus dilapisi dengan non
toxic coalter epoxy, enamel, bitumen atau bahan lain yang sama dan disetujui oleh
Direktur Pengawas.
P ermukaan harus bersih, kering dan bebas dari kotoran sebelum digunakan.
Coating dengan cara penyemprotan harus dilakukan di pabrik. Ketebalan minimum
coating setelah kering + 400 microns (16 mils). Material yang berkontak dengan air
harus harus dari jenis non toxic sedangkan bahan yang dapat larut tidak boleh digunakan.
P etunjuk operasi (operating manual) harus disediakan sebanyak 6 (enam) set untuk
setiap jenis valve dan perlengkapannya dan dalam bahasa Indonesia.
3-5
Spesifikasi Teknis
Penyedia Jasa Pengadaan harus menyertakan sertifikat dari pabrik yang
menerangkan bahwa setiap valve telah memenuhi persyaratan yang diminta dalam
spesifikasi ini.
2. Gate Valve
Bila tidak disebut dalam Volume Pekerjaan (Bill of
Quantity), maka gate valve yang ditawarkan adalah gate valve dari jenis "Non
Rising Stem".
Valve harus memenuhi standar "Gate Valve for Water and Other Liquids" (AWWA
C 500) atau standar internasional lain yang sama atau yang lebih tinggi kualitasnya dan
didesain khusus untuk tekanan kerja
Penawaran gate valve adalah berikut hand wheel
harus dilengkapi dengan kunci T (Tee Key) minimal satu buah dan maksimum
saw untuk sebap 20 buah yang seukuran.
Tee key tersebut diengkapi dengan pendongkel tutup surface boxlstreet cover dan
terbuat dari baja ST 40 yang telah digalvanis.
Bila dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity) diperlukan extension spindle
maka material tersebut terbuat dari baja ST 40 yang telah digalvanis.
Harga penawaran extension spindle sudah termasuk potongan pipa GIP untuk
melindungi extension spindle tersebut dari urugan tanah.
Badan dari gate valve, hand wheel/cap terbuat dari besi tuang kelabu atau
bahan dengan kualitas lebih tinggi.
Badan gate valve harus terbuat dari besi (iron body) dengan dudukan dari logam
perunggu, tangkai valve jenis non-rising dan dengan katup yang solid (solid
wedge gate). Valve harus cocok untuk pemasangan dengan posisi tegak (vertikal
mounting). Valve harus dirancang unluk saluran air yang bebas hambatan yang
mempunyai diameter tidak kurang dari diameter nominal valve apabila dalam posisi
terbuka.
Stuffing box harus terbuat dari bahan yang sama dengan badan valve
seperti telah dispesifikasikan diatas dan harus dalam posisi terbuka. Tinggi dari
stuffing box tidak boleh kurang dari diameter valve. Packing pada stuffing box harus
terbuat dari asbes atau bahan lain yang sesuai dan disetujui Pengguna Barang.
Packing dari hemp atau jute (rami) tidak boleh digunakan. 0-ring stem seal
dapat digunakan atas persetujuan Pengguna Barang dan seal ini harus terdiri dari 2
(dua) buah 0-ring seal dan paling sedikit 1 (satu) buah ditempatkan di atas stem-
collar dan dapat dilakukan penggantian dalam keadaan tekanan kerja penuh dimana
valvenya dalam posisi terbuka penuh.
Stem terbuat dari perunggu atau stainless steel.
Body seat ring dan disk seat ring terbuat dari kuningan atau perunggu.
Surface box untuk valve yang ditanam terbuat dar grey cast iron, rata dan
tahan terhadap kerusakan yang diakibatkan oleh beban lalu lintas yang padat.
Tutup harus disertakan pada surface box tersebut dan diberi cetakan
"................................" pada bagian atasnya.
Joint antara tutup dengan badan tidak berupa engsel melainkan dihubungkan dengan
baut. Ukuran surface box disesuaikan dengan masing-masing dimensi valve dan
sudah dicoating dengan anti karat.
Semua valve, kecuali ditentukan lain, harus dilengkapi dengan mur
(wrench nuts).
3. Katup Udara (Air Release Valve)
Katup udara harus dapat beroperasi secara otomatis dan mengikuti hal-hal
sebagai berikut:
a. dapat melepaskan udara selama pengaliran air dalam pipa.
b. dapat memasukkan udara selama penggelontoran.
c. dapat melepaskan udara bila ada udara yang terjebak dalam pipa.
d. dapat mencegah penutupan yang dini bila udara sedang dilepaskan,
3-6
Spesifikasi Teknis
e. aman terhadap vakum.
Seluruh air valve dengan standard flange JIS-B2213.
Setiap valve lengkap dengan mur, baut, ring dan dudukan (stool). Ukuran
sesuai dengan yang diberikan pada uraian pekerjaan.
Badan valve terbuat dari cast iron atau ductile iron dan pelampung dari
ebonit, stainlees steel atau Acrynolitrie Butediene Steel.
Seluruh bagian yang bergerak terbuat dari stainlees steel, bronze atau ABS.
Valve harus diuji dengan tekanan sebesar 1 bar diatas tekanan kerja dan tidak
menunjukkan gejala kebocoran.
Juga tidak terjadi kebocoran bila tekanan minimum 0,1 bar.
Penyedia barang harus menyediakan katup penutup (isolating valve) secara
terpisah untuk setiap katup udara dengan jenis kupu-kupu (butterfly valve)
dengan spesifikasi sebagai berikut:
a. Setiap badan valve terbuat dari cast iron atau ductile iron dengan rubber
seal, disc, valve shaft dan peralatan mekanisme operasional yang mengikuti
'Standards for Rubber Seated Butterfly Valves” (AWWA Designation C 504) atau
standard Internasional lain yang disetujui yang sama atau leblh tinggi
kualitasnya dari yang disebutkan.
b. Setiap piringan (valve disc) harus dapat berputar dengan sudut 90° dari
posisi terbuka penuh sampai tertutup. Sumbu perputaran valve harus
horizontal.
c. Mekanisme operasional harus terkait pada badan valve dan sesuai dengan standard
AWWA C 504,
d. Setiap mekanisme operasional harus dapat dilepas untuk pengawasan dan
perbaikan,
e. Mekanisme operasional untuk pengoperasian valve secara manual harus
dapat mengunci sendiri sehingga tangga aliran air atau vibrasi tidak
mengakibatkan piringan berpindah dari tempatnya semula.
f. Setiap valve didesain untuk tekanan melintang pada piringan {bila tertutup
rapat) sama dengan rate tekanan pada pipa.
g. Seluruh valve harus mengikuti Spesifikasi ini dan harus dapat membuka atau
menutup bila tidak dioperasikan dalam periode yang lama.
h. Badan valve dan flange terbuat dari cast iron dan mengikuti "Specification for
Grey Iron Casting for Valves, Flanges and Pipe Fittings kelas B(ASTM Designation A
126) alau ductile iron (ASTM 536). Flange harus mengikuti standard JIS-8 2213.
Dudukan valve harus dapat menjaga valve pada posisi yang seharusnya.
Tipe air valve harus sesuai dengan spesifikasi di bawah ini yang tergantung pada
ukuran pipa yang dipasang.
Ukuran Pipa
Diameter Nominal
(mm) Tipe Air Valve
Air Valve (mm)
300 dan lebih kecil Tipe dengan orifice 25 mm dan lebih
kecil / tunggal kecil
3-7
Spesifikasi Teknis
5. Plug Valve
Plug valve harus non-lubricated, plug dengan tipe resilient
faced eccentric dengan badan valve yang terbuat dari cast iron. Plug cast iron
berpegas harus dilapisi dengan chloroprene (neoprene) agar dapat kedap dari
gelembung air. Valve juga dilengkapi dengan heavy duty prelubricated bearing
dari stainless steel atau perunggu. Tutup stem/tangkai terbuat dari karet cincin "0"
atau multiple Buna - N Packing Rings. Pada saat packing ring digunakan, packing
gland harus dapat dipasang tanpa harus melepaskan bagian valve.
6. Check Valve
Penyedia barang harus menyediakan check valve jenis Swing Check Valve /
KlepTabok dengan sambungan flange.
Bagian atasnya tertutup dengan flange buta (blank- flange) yang dapat dibuka
sewaktu-waktu bila diperlukan.
Pada bagian luar badan check valve harus terdapat cap (tercetak) yang dapat
menunjukkan merk, atau dari pabrik mana yang membuatnya, besarnya diameter,
tekanan kerja, dan arah aliran air.
Badan tutup atas dan cakram dari badan check valve terbuat dari besi tuang.
Kedudukan untuk cakram terbuat dari Neophrene Synthetic Rubber yang
berkualitas baik.
2
Tekanan kerja dari check valve mampu menahan 10 kg/cm .
Check valve harus didesain sedemikian rupa sehingga piringan, dudukan, dudukan
cincin dan bagian-bagian dalam lainnya yang mungkin perlu untuk perbaikan harus
mudah diambil, mudah dipindahkan dan mudah diganti tanpa menggunakan
peralatan khusus atau harus memindahkan valve dari jalurnya.
Valve harus cocok untuk pengoperasian dalam posisi horizontal atau vertikal
dengan aliran keatas dan ketika terbuka penuh valve harus mempunyai daerah
aliran bersih (a net-flow area) tidak kurang dari luas diameter nominal pipa dan
ujung flange.
3-8
Spesifikasi Teknis
3-9
Spesifikasi Teknis
2.6 Trase dan Elevasi Pipa
2.6.1 Biaya Pemeriksaan Pekerjaan Pemasangan Pipa
Instansi yang berwenang atau direksi, akan memeriksa trase dan elevasi (ketinggian)
jalur pipa pada gambar dan akan mematok (stake out) trase tersebut di
lapangan. Kontraktor harus membayar sejumlah biaya untuk pemeriksaan dan
pematokan tersebut kepada instansi yang berwenang.
3 - 10
Spesifikasi Teknis
c. Lapisan bawah dasar (sub base course) terdiri dari lapisan agregat yang
dipadatkan dengan baik dengan ketebalan minimum 0,2 m dan juga diisi
dengan kerikil.
d. Perkerasan permukaan yang terbuat dari kerikil pasir dengan ketebalan
minimum tidak kurang 0,1 m dipadatkan dan dirawat dengan baik sampai
selesainya pekerjaan. Jika diperlukan perbaikan, kontraktor harus
bertanggung jawab terhadap biaya perbaikan tersebut.
Kontraktor harus mengatur gudang sementara dengan atap yang memadai untuk
melindunginya dari hujan dan dengan peralatan pengatur sirkulasi udara.
Lantai gudang harus bebas dari rembesan air tanah dan sekiling gudang dijaga
dari kemungkinan pencurian dan kerusakan selama periode pelaksanaan
pembangunan.
3 - 13
Spesifikasi Teknis
Bilamana muka akhir dasar galian tidak stabil atau terdiri dari bahan yang
kurang baik seperti abu, bahan sampah dan lain-lain, dan atas keputusan
direksi bahan tersebut harus disingkirkan, kontraktor harus menggali dan
menyingkirkan bahan tersebut.
3 - 14
Bahan galian yang tidak dapat dipakai untuk urugan harus ditimbun atau
dibuang dengan cara yang disetujui direksi dan jauh dari jalan.
Bilamana diperlukan dan diperintahkan oleh direksi,
kontraktor harus mengangkut bahan galian untuk dibuang atas beban biaya
sendiri.
2.3.7 Urugan
23.7.1 Umum
3 - 15
1. Lapisan Alas
Pipa harus didasari dan dialasi hingga kedalaman minimum
sebagaimana diperlihatkan dalam gambar.
Bahan bagi lapisan alas ini harus pasir, ditempatkan dalam
bentuk lapisan dengan ketebalan tidak lebih dari 15 cm
dan dipadatkan dengan tongkat pemadat atau cara lain
yang disetujui direksi pada kepadatan kering maksimum
95%.
Pemberian lapisan alas pipa dengan memakai kerikil
diperlukan sebagai pengganti pasir pada tempat yang
dianggap perlu dan yang diperintahkan untuk dilakukan
oleh direksi.
2. Urugan di Bawah Pipa
Semua galian diurug kembali dengan pasir atau bahan lain yang
disetujui, dengan tenaga manusia mulai dari lapisan pasir
alas hingga garis tengah pipa, diletakan secara berlapis
dengan ketebalan tidak lebih dari 15 cm dan dipadatkan
dengan tongkat pemadat pada ketebalan kering maksimum
95 %.
Bahan urugan ditempatkan dalam galian secara penuh
selebar galian di masing-masing sisi pipa, dan perlengkapan
lainnya secara menerus.
Dalam hal pipa Ductile Cast Iron, dari garis tengah pipa ke
permukaan, dalam "Urugan Sampai Permukaan" harus
diterapkan bagi pengurugannya.
3 - 16
Dimana urugan perlu dipadatkan sampai pada kepadatan tertentu,
pengujian pemadatan dapat dilakukan oleh direksi, menggunakan
prosedur pengujian yang ditetapkan dalam ASTM D -1556.
Referensi kepadatan tanah maksimum harus ditentukan menggunakan
standard compaction test. ASTM D-698. Pengujian dapat dilakukan dalam
zona pipa, dan diatas zona pipa.
Dimana pipa menyeberang sungai, saluran atau selokan, dan juga pada
titik buang katup penguras (blow offs), pada bangunan ini harus diberikan
perlindungan terhadap lereng dengan menggunakan batu lapis lindung (riprap)
atau cara lain yang telah disetujui guna mencegah runtuhnya kemiringan
tersebut.
Batu lapis lindung yang ada atau perlindungan kemiringan harus diperbaiki
kembali sebagaimana yang ditetapkan dalam bagian "GALIAN PERMUKAAN DAN
PERBAIKAN".
Pemasangan lapisan lindung secara umum harus dimulai dari bahu hingga
ke dasar kemiringan dan memenuhi sudut kemiringan yang ada dan
bentuk topografi daerah sekitarnya. Sebagaimana diputuskan direksi,
pemasangan lapis lindung dilakukan dari bahu hingga kedalaman tertentu
untuk mencegah keruntuhan.
Bahan yang digunakan untuk pemasangan batu harus batu alam yang keras
dan berbentuk bundar, batu berbentuk pipih dan panjang tidak boleh
digunakan.
Rongga diantara batu harus diisi dengan beton tumbuk dan dipadatkan
dengan baik atau dengan semen bila disetujui. Area dibawah lapisan batu
harus diisi dengan kerikil yang dipadatkan dengan ketebalan 20 cm.
Pipa pengering harus dipasang bilamana menurut anggapan direksi
memang diperlukan. Pipa pengering ini harus berdiameter 50 mm
dipasang setiap (2 - 3) m2 pasangan batu.
Dasar sungai, saluran atau selokan mungkin perlu dilindungi sesuai dengan
keadaan lapangan sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi.
Desinfeksi Pipa
Sebelum jaringan pipa dipakai untuk mengalirkan air bersih ke
pelanggan maka terlebih dahulu harus dilakukan pembersihan
3 - 18
pipa dari kotoran/endapan yang ada dalam pipa dan
membersihkan pipa dari kuman-kuman penyakit dengan larut-an
desinfektan.
3.4.1.3 Perancah
b. Pondasi Pancang
3 - 19
Semua pancang harus disediakan dan dipasang pada
lokasi yang tepat yang diperlihatkan dalam gambar dan
sebagaimana ditentukan dalam bab selanjutnya. Pancang
tidak boleh dipancang sebelum diperiksa, dan disetujui
oleh Direksi. Kepala pancang direncanakan sebagai
sendi dan harus disisipkan ke dalam bangunan bawah
sedalam 10 cm.
Kelas 1 2 3
Ti ngkatan 1 sampai 4 1 sampai 4 Tidak Ada
Tingkatan
3 - 21
mengulas dan menguji Ulang atas beban biayanya sendiri
sampai hasil yang diperoleh diterima oleh Direksi.
c. Lapisan Pelindung Luar dan Lapisan Pelindung Dalam
Semua pipa baja yang terekpos, "Fitting", sambungan
dan pipa yang akan dipendam dalam tanah harus
dilindungi sesuai dengan yang dicantumkan dalam bab
III butir 8.4. LAPISAN PELINDUNG LUAR DAN LAPISAN
PELINDUNG DALAM.
8 Perletakan Pipa
Tindakan pencegahan harus dilakukan untuk mencegah benda
asing masuk kedalam pipa pada saat pipa diletakan pada jalur.
Selama berlangsungnya peletakan, tidak boleh ada kotoran,
3 - 22
perkakas, kain, ataupun benda-benda lainnya ditempatkan dalam
pipa.
Saat satuan panjang pipa dalam galian, setiap ujung pipa harus
dipasang berhadapan dengan pipa yang sebelumnya, pipa dipasang
dan ditempatkan pada jalur dan ketinggian yang benar. Pipa
dimantapkan ditempatkan dengan bahan urugan yang telah
disetujui dan dipadatkan dengan ketinggian yang sama kecuali
pada ujung pipa. Tindakan pencegahan perlu dilakukan untuk
mencegah tanah atau kotoran lainnya masuk ke sambungan.
Setiap saat bila pemasangan pipa sedang berlangsung,ujung
pipa harus ditutup/disumbat dengan bahan yang memadai dan
dengan cara yang disetujui oleh direksi.
9 Pemotongan Pipa
Pemotongan pipa untuk menyisipkan "Tee", "Bend" atau "Valve"
atau tujuan lainnya, harus dilakukan dengan mesin potong yang
sesuai dengan cara yang rapih dan baik, tanpa menyebabkan
kerusakan pada pipa maupun lapisan pelindung dalamnya dan
menghasilkan ujung yang halus pada sudut yang tepat terhadap
sumbu pipa.
Pemotongan pipa besi harus dikerjakan dengan mesin
pemotong yang sesuai menghasilkan potongan yang halus pada
sudut yang benar atau sudut yang diminta terhadap sumbu pipa.
Pemotongan perlu dijaga agar jangan sampai merusak lapisan
pelindung luar maupun lapisan pelindung pipa dalam. Ujung
potongan pipa yang dipotong tersebut, harus dipotong serong
(Beveled) dengan ukuran yang sama sebagaimana yang ditentukan
dalam spesifikasi.
Tidak boleh ada "fitting" seperti "Bend", "Tee", dan "flange dan
spigot" dipotong untuk pekerjaan pemasangan pipa, sejauh tidak
ada instruksi tertulis yang diberikan kepada kontraktor dari
direksi.
3 - 23