REFERENSI STANDARD
Referensi pada standard dalam dokumen lelang ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran
mengenai jenis dan kualitas material yang diminta.
Semua material yang ditawarkan harus produksi dalam negeri dengan Standard Nasional Indonesia
(SNI). Bila ternyata belum ada SNI untuk produk tertentu atau belum dibuat didalam negeri, maka
yang ditawarkan dapat menggunakan standard lain, dengan syarat bahwa kualitas keseluruhan
sekurang-kurangnya sama dengan apa yng ditetapkan dalam dokumen lelang ini.
Semua material yang dikirim harus seratus persen baru (bukan material bekas), dalam kedaan baik
dan memenuhi syarat spesifikasi teknis yang ditentukan.
Barang atau peralatan yang diproduksi didalam negeri atau berasal dari luar negeri dan sudah diatur
dalam SNI maka barang/peralatan tersebut wajib memiliki Standard Nasional Indonesia(SNI).
Bilamana jenis barang atau peralatan tersebut belum diatur dalam Standar Nasional Indonesia, maka
barang atau peralatan tersebut harus memiliki standar-standar sebagai berikut :
ISO - International for Standardization Organization
JIS - Japanese Industrial Standard
BS - British Standard
DIN - Deutsche Industrie Norm
AWWA - American Water Works Association
ASTM - American Society for Testing and Material
ANSI - American National Standard Institute.
SPESIFIKASI TEKNIS -2
TEKANAN KERJA / WORKING PRESSURE
Tekanan kerja dari pipa minimal 100 kolom air atau 10kg/cm 2 (SNI 06-0084-1987 dan SNI 03-6419-
2000) dan tekanan pengujian minimal 2 (dua) kali tekanan kerja pipa. Penyedia Jasa Pengadaan
harus menyertakan tanda bukti hasil pemeriksaan tekanan kerja dari pipa/fitting pipa yang
ditawarkan.
Bila dianggap perlu, atas permintaan Direksi Pengawas Penyedia jasa Pengadaan harus dilakukan
pengujian kekuatan tekanan kerja pipa/fitting pipa dilapangan pada pipa/fitting pipa yang dikirim ke
lapangan atas biaya rekanan. Jumlah pipa/fitting pipa yang akan diuji dilapangan akan ditentukan
kemudian oleh Direksi Pengawas. Bila ternyata hasil pengujian tersebut tidak sesuai dengan
spesifikasi ini, maka Penyedia Jasa Pengadaan harus menggantinya dengan yang baru sampai
memenuhi persyaratan spesifikasi yang ditentukan.
SPESIFIKASI TEKNIS -3
1.1.1.3. KELAS
Bila tidak disebutkan dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity), yang digunakan adalah jenis pipa
PVC dengan tekanan nominal 10 kg/cm2 menurut standard SNI yang berlaku dan mempunyai
panjang efektif 6 meter.
Ketebalan minimum dinding pipa dan outside diameter mengikuti tabel berikut:
DIAMETER LUAR
PIPA POLYVINYL CHLORIDE (PVC)
Nominal Diameter Rata-rata Diameter Luar
(mm) (mm)
50 63
65 75
80 90
100 110
125 140
150 160
200 200
250 250
300 315
50 2.4 2.0
75 3.6 2.9
90 4.3 3.5
110 5.3 4.2
125 6.0 4.8
160 7.7 6.2
200 9.6 7.7
250 11.9 9.9
315 15.0 12.1
1.1.1.4. Sambungan
SPESIFIKASI TEKNIS -4
3. Ring Karet dan Gasket
Ring karet yang digunakan untuk sambungan push-on dan gasket untuk penyambungan
mekanikal fitting dari ductile iron atau besi tuang dan untuk sambungan flange harus dari
styrene butadiene rubber atau karet sintetis lain yang tepat untuk pipa air minum.
4. Sambungan Solvent Cement
Kecuali ditentukan lain, pipa PVC dengan diameter nominal 40 mm dan lebih kecil dapat
dismbung dengan menggunakan pelarut sebagai perekat sesuai dengan standar pabrik. Bila
digunakan sambungan solvent cement ini, Penyedia jasa Pengadaan harus menyediakan solvent
cement sesuai dengan rekomendasi pabrik ditambah dengan imbuhan 10 %.
Sambungan tersebut harus mampu menahan resultante pergerakan memanjang akibat dari
perubahan suhu pipa sebesar 50OCtanpa menggangu kekedapan terhadap air.
5. Adaptor
Adaptor harus terbuat dari ductile iron atau dari besi tuang dan terdiri atas flange pada satu
ujungnya dan socket (atau bell) pada sambungan fleksibel baik dengan mekanikal maupun push-
on.
6. Fitting
Fitting sambungan harus sesuai dengan satndar SNI-0084-1987 dan bila tidak disebutkandalam
Volume Pekerjaan(Bill of Quantity) maka sistem sambungan menggunakan sistem rubber ring
joint.
Semua fitting direncanakan mempunya tekanan kerja 1.23 mpa (12.4kg/cm 2)
Kecuali ditentukan lain, semua fitting harus dari jenis injection molded atau heat process
(pencetakan atau proses panas) dan didesain dengan karakteristik dan kekuatan yang sama
dengan pipa yang disambung.
Bila pipa yang di spesifikasikan bukan terbuat dari PVC maka harus dari besi tuang ductile
(ductile cast iron). Bell dan flange yang di spesifikasikan harus mempunyai flange pada satu
ujungnya dan push-on bell satu sambungn jenis mekanikal pada ujung yang lain. Tee dengan
cabang flange, jika dispesifikasikan, harus berupa ujung-ujung dengan push-on dan ujung pipa
cabang dengan flange. Permukaan luar fitting tersebut harus dilapisi lapisan pelindung dari
bahan bitumen, yaitu coal tar atau aspheltic base, yang mempunyai ketebalan kering tidak
kurang dari 0,3 mm. Permukaan dalam dari fitting tersebut harus dilapisi exposy atau coal tar
exposy yang dipakai untuk lining harus dari bahan yang tepat untuk pipa air minum dan
dilengkapi sertifikat dari instansi yang berwenang (public healyh authorities).
Baut dan mur yang akan dipakai untuk flage dan sambungan mekanikal harus dari baja yang
digalvanis.
1.1.1.8. Valve
1. Umum
Penyedia Jasa Pengadaan harus melengkapi valve sesuai dengan yang dibutuhkan dan
menurut standar yang disetujui. Seluruh valve sesuai dengan ukuran yang disebutkan dan
bila mungkin dari jenis atau model yang sama yang dikeluarkan oleh satu pabrik.
SPESIFIKASI TEKNIS -5
Seluruh valve pada badan bagian luar harus tercetak asli dari pabrik dan dicor dengan huruf
timbul yang dapat menunjukan :
Nama pemilik proyek
Nama atau Merk dagang Pembuatanya
Tahun pembuatannya (97 berarti 1997)
Tekanan kerja
Diameter Nominal
Arah panah aliran bila valve tersebut digunakan satu aliran
Valve dengan diameter lebih kecil 50 mm tersebut dari brass/kuningan, bilatidak disebutkan
lain, kecuali untuk handwheel tersebut dari besi tuang atau besi tempa atau jenis sambungan
dari sambungan ulir.
Ulir valve harus sesuai dengan ISO 7/1Pipe threads where pressure tight joint are made in
the thread.
Valve dengan diameter 50 mm keatas menggunakan sambungan sistem dengan flange dan
terbuat dari cast iron/besi tuang.
Ketebalan flange harus ditentukan berdasarkan tekanan kerja seperti yang di spesifikasikan
dan sesuai dengan standard internasional yang diakui. Penyedia Jasa pengadaan harus
menyerahkan perhiungan desain atas permintaan Pengguna Barang.
Bila tidak disebutkan dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity) maka seluruh valve harus
dibuat khusus untuk menerima tekanan kerja maksimal 10 bar dan untuk flange haru
mempunyai dimensi sesuai standar ISO 2531.
Seluruh unit yang beroperasi harus didesain untuk pembukaan berlawanan arah jarum jam
dan searah jarum jam untuk penutupan.tanda panah harus tertera untuk menunjukan arah
rotasi untuk membuka atau menutup valve.
Semua lubang/bukaan sambungan pipa harus di tutup untuk mencegah masuknya benda-
benda asing.
Harga penawaran valve sudah termasuk perlengkapan untuk penyambungan sepert gasket,
mur, baut dan ring untuk satu sisi flange dengan imbuhan 10%.
Besar dan ukuran perlengkapan tersebut disesuaikan dengan spesifikasi teknis dari flange
valve,mur, baut dan ring dikirim dalam keadaan bukan material bekas dan sudah tergalvanis
dengan merata dan baik. Ketebalan gasket minimal 3 mm terbuat dari karet sintetis.
Petunjuk pengoperasian valve harus disertakan seperti maksimum force pada hardwheel,
engkol (crank),T-bar dan perlengkapan lain sehingga tidak menimbulkan kesulitan pada
operator. Penyedia Jasa Pengadaan harus menyertakan besarnya maksimum torque yang
dibutuhkan untuk setiap valve yang dikirim.
Coating untuk setiap permukaan logam seperi badan valve,flange, surface box dan lain-lain
yang terkontak dengan air bersih atau tanah harus dilapisi dengan non toxic coalter epoxy,
enamel, bitumen atau bahan lain yang sama dan disetujui oleh Direktur Pengawas.
Permukaan harus bersih, kering dan bebas dari kotoran sebelum digunakan. Coating dengan
cara penyemprotan harus dilakukan di pabrik. Ketebalan minimum coating setelah kering
400 microns (16 mils). Material yang berkontak dengan air harus dari jenis non toxic
sedangkan bahan yang dapat larut tidak boleh digunakan.
Petunjuk operasi (operating manual) harus disediakan sebanyak 6 (enam) set untuk setiap
jenis valve dan perlengkapannya dan dalam bahasa Indonesia.
Penyedia Jasa Pengadaan harus menyertakan sertifikat dari pabrik yang menerangkan bahw
setiap valve telah memenuhi persyaratan yang diminta dalam spesifikasi ini.
2. Gate Valve
Billa tidak disebut dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity), maka gate valve yang
ditawarkan adlah gate valve dari jenis Non Rising Stem
Valve harus memenuhi standar Gate Valve For Water and Other Liquids (AWWA C 500) atau
standar internasional lain yan sama atau lebih tinggi kualitasnya dan didesain khusus untuk
tekanan kerja.
Penawaran gate valve adalah berikut hand wheel harus dilengkapi dengan kunci T (tee Key)
minimal satu buah dan maksimum saw untuk sebap 20 buah yang seukuran.
SPESIFIKASI TEKNIS -6
Tee key tersebut dilengkapi dengan pendongkelan tutup surface boxlstreet cover dan terbuat
dari baja ST 40 yang telah digalvanis.
Bila dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity) diperlukan extension spindle maka material
tersebut dibuat dari baja ST 40 yang telah digalvanis.
Harga penawaran extension spindle sudah termasuk potongan pipa PVC untuk melindungi
extension spindle tersebut dari urugan tanah.
Badan dari gate valve, hand wheel/cap terbuat dari besi tuang kelabua atau bahan dengan
kualitas lebih tinggi.
Badan gate valve harus terbuat dari besi ( iron body) dengan dudukan dari logam perunggu,
tangkai valve jenis non-rising dan dengan katup yang solid (solid wedge gate). Valve harus
cocok untuk pemasangan dengan posisi tegak ( vertical mounting). Valve harus dirancang
untuk saluran air yang bebas hambatan yang mempunyai diameter tidak kurang dari
diameter nominal valve apabila dalam posisi terbuka.
Stuffing box harus terbuat dari bahan yang sama dengan bahan valve seperti telah di
spesifikasikan diatas dan harus dalam posisi terbuka. Tinggi dari stuffing box tidak boleh
kurang dari diameter valve. Packing pada stuffing box harus terbuat dari asbes atau bahan
lain yang sesuai dan disetujui Pengguna Barang. Packing dari hemp atau jute (rami) tidak
boleh digunakan. O-ring stem seal dapat digunakan atas persetujuan Pengguna Barang dan
seal ini harus terdiri dari 2 (dua) buah O-ring seal dan paling sedikit 1 (satu) buah
ditempatkan diatas stem-collar dan dapat dilakukan penggantian dalama keadaan tekanan
kerja penuh dimana valvenya dalam posisi terbuka penuh.
Stem terbuat dari perunggu atau stainless steel.
Body seat ring dan disk seat ring terbuat dari kuningan atau perunggu.
Surface box untuk valve yang ditanam terbuat dari grey cast iron, rata dan tahan terhadap
kerusakan yang diakibatkan beban lalulintas yang padat. Tutup harus disertakan pada surface
box tersebut dan diberi cetakan .. pada bagian atasnya.
Joint antara tutup dan badan tidak berupa engsel melainkan dihubungkan dengan baut.
Ukuran surface box disesuaikan dengan masing-masing dimensi valve dan sudah dicoating
dengan anti karat.
Semua valve, kecuali ditentukan lain, harus dilengkapi dengan mur (wrench nuts).
SPESIFIKASI TEKNIS -7
c. Mekanisme operasional harus terkait pada badan valve dan sesuai dengan standard
AWWA C 504.
d. Setiap mekanisme operasional harus dapat dilepas untuk pengawasan perbaikan.
e. Mekanisme operasional untuk pengoperasian valve secara manual harus dapat mengunci
sendiri sehingga tangga aliran air atau vibrasi tidak mengakibatkan piringan perpindahan
dari tempatnya semula.
f. Setiap valve didesain untuk tekanan melintang pada piringan (bilatertutuprapat) sama
dengan rate tekanan pada pipa.
g. Seluruh valve harus mengikuti spesifikasi ini dan harus dapat membuka atau menutup
bila tidak dioperasikan dalam periode yang lama.
h. Badan valve dan flange terbuat dari cast iron dan mengikuti Spesification for Desigation
iron casting for valves, Flanges and Pipe Fitting Kelas B (ASTM Designation A 126) atau
ductile iron (ASTM 536), flange harus mengikuti standar JIS-82213.
Dudukan valve harus dapat menjaga valve pada posisi yang seharusnya.
Tipe air valve harus sesuai dengan spesifikasidi bawah ini yang tegantung pada ukuran pipa
yang dipasang.
4. Ball Valve
Auxiliary valve yang untuk tipe air valve dengan lubang tunggal kecil disebut ball valve. Ball
valve memiliki dua lubang atau tipe kombinasi. Valve ini dikondisikan untuk tekanan kerja
sebesar 0.98 Mpa (10.0 kg/cm2) dan memiliki ujung flange. Ball valve harus merupakan tipe
non-lubricated dan terbuat dari bahan cast iron untuk badan valve dan bola, stainless steel
dengan dudukan/bantalan. Dudukan/bantalan harus diberi penguat dari teflon dan mudah
diganti dilapangan tanpa menggunakan alat khusus. Tangkai/stem harus dibuat dari stainless
steel. Teflon penguat digunakan untuk packing stem yang mudah diatur dan mudah diganti
tanpa memindahkan valve dari jalur pipa pada saat kondisi normal. Setiap valve harus dilengkapi
dengan kunci dan ductile cast iron pada tiap operasi.
5. Plug Valve
Plug valve harus non-lubricated, plug dengan tipe resilent facedeccentric dengan badan valve
yang terbuat dari cast iron. Plug cast iron berpegas harus dilapisi dengan chloroprene
(neoprene) agar dapat kedap dari gelembung air. Valve juga dilengkapi dengan heavy duty
prelubricated bearing dari stainless steel atau perunggu.
Tutup stem/tangkai terbuat dari karet cincin O atau multiple
SPESIFIKASI TEKNIS -8
Buna N Packing Rings. Pada saat packing ring digunakan, packing gland harus dapat dipasang
tanpa harus melepaskan bagian valve.
6. Check Valve
Penyedia barang harus menyediakan check valve jenis swing Check Valve / Klep tabok
dengan sambungan flange.
Bagian atasnya tertutup dengan flange buta (blank-flange) yang dapat dibuka sewaktu-waktu
bila diperlukan.
Pada bagian luar badan check valve harus terdapat cap (tercetak) yang dapat menunjukan
merk, atau dari pabrik mana yang membuatnya, besarnya diameter, tekanan kerja dan arah
aliran air.
Badan tutup atas dan cakram dari badan check valve terbuat dari besi tuang.
Kedudukan untuk cakram terbuat dari Neophrene Synthetic rubber yang berkualitas baik.
Tekanan kerja dari check valve mampu menahan 10 kg/cm 2
Check valve harus didesain sedemikian rupa sehingga piringan, dudukan, dudukan cicincin
dan bagian-bagian dalam lainnya yang mungkin perlu untuk perbaikan harus mudah diambil,
mudah dipindahkan dan mudah diganti tanpa menggunakan peralatan khususatau harus
memindahkan valve dari jalurnya.
Valve harus cocok untuk pengoperasian dalam posisi horizontal atau vertikal dengan aliran
keatas dan ketika terbuka penuh valve harus mempunyai daerah aliran bersih (a net-flow
area) tidak kurang dari diameter nominal pipa dan ujung flange.
SPESIFIKASI TEKNIS -9
API : American Petrolium Institute
ASTM : American Society of Testing Material
AWWA : American Water Worl Association
DIN : Deutsche Institut fur Norming
IEC : International Electronical commsion
ISO : International for Standarization Organization
JIS : Japanese Industrial Standard
KIWA : Dutch Institute for the Testing of Water Supply Material
NEMA : National Electrical Manufactures Assosiation
PBI 71 : Peraturan Beton Indonesia tahun 1971
SNI : Standard Nasional Indonesia
6.3.5.1. Umum
Sebelum penggalian, Kontraktor harus menyingkirkan semua benda permukaan, menyimpan,
menjaga mencadangkan bahan tersebut dengan baik yang nantinya mungkin diperlukan untuk
perbaikan kembali daerah yang terkena pekerjaan.
Dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender atau segera setelah pengujian pipa sebagaimana yang
diperintahkan oleh Direksi, semua permukaan yang terkena pekerjaan Kontraktor pada alur
penggalian dan pada daerah kerja lainnya harus diperbaiki kembali seperti keadaan semula atau
dalam keadaan yang lebih baik. Setelah perbaikan kembali, Kontraktor harus memeriksa secara
bulanan cekungan yang terjadi sepanjang jalur penggalian akibat penurunan, dan hal ini harus
diperbaiki sampai pada ketinggian sebelumnya.
6.3.6. PENGGALIAN
Bagian berikut yaitu PENGGALIAN harus digunakan bagi pekerjaan semua pemasangan dan
penyambungan jenis pipa.
6.3.6.1. Umum
Penggalian mencakup penyingkiran semua bahan apapun yang ditemui termasuk pula semua
hambatan yang akan mempengaruhi semua pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan. Penyingkiran
bahan tersebut harus sesuai jalur dan kemiringan dan yang diperlihatkan dalam gambar rencana
ataupun yang diminta oleh Direksi.
Batu dan bahan galian lainnya yang di klasifikasikan oleh Direksi sebagai yang tidak sesuai untuk
pengurugan harus disingkirkan dari lokasi pekerjaan.
Kontraktor harus menyediakan, memasang dan memelihara semua pendukung dan penopang yang
mungkin diperlukan untuk dinding sisi galian dan semua pemompaan, pengeringan atau cara lain
yang disetujui untuk penyingkiran atau pengeringan air, termasuk penanganan terhadap air hujan
dan air limbah. Yang berasal dari berbagi sumber yang mencapai lokasi guna mencegah terjadinya
kerukasan pada pekerjaan maupun kepemilikan yang berada didekatnya.
Dinding dan permukaan seluruh galian dimana pekerja kemungkinan mengalami bahaya dari tanah
yang tidak stabil harus distabilkan terlebih dahulu dengan penurapan/penopangan, yang membuat
sudut galian yang aman atau cara lainnya.
Kontraktor harus menyediakan, memasang dan menjaga turap, penopang dan lain-lain, yang perlu
untuk melindungi pekrja, mencegah pergerakan tanah yang dapat menyebabkan musibah,
tertundanya pekerjaan maupun membahayakan bangunan yang ada disekitarnya.
6.3.7. URUGAN
Bagian berikut mengenai URUGAN harus diterapkan untuk semua jenis pekerjaan pemasangan dan
penyambungan pipa.
6.3.7.1. Umum
Urugan mencakup menyediakan, menempatkan dan memadatkan semua bahan untuk
mengisi/mengurug galian pemasangan pipa dan galian untuk bangunan lainnya. Urugan tidak boleh
dijatuhkan secara langsung pada pipa atau bangunan lainnya.
Kecuali ditentukan lain, bahan yang digunakan untuk pengurugan harus berupa bahan yang terpilih.
Jika urugan pasir atau kerikil tidak ditentukan dalam gambar, tetapi menurut pendapat Direksi harus
digunakan di beberapa bagian pekerjaan, Kontraktor harus menyediakan dan mengurug dengan pasir
atau kerikil sebagaimana ditentukan dan diperintahakan oleh Direksi. Urugan harus dikerjakan setelah
semua pipa terpasang, diperiksa dan disetujui Direksi.
DISINFEKSI PIPA
Sebelum jaringan pipa dipakai untuk mengalirkan air bersih ke pelanggan maka terlebih dahulu harus
dilakukan pembersihan pipa dari kotoran/endapan yang ada dalam pipa dan membersihkan pipa dari
kuman-kuman penyakit dengan larutan desinfektan.
6.4.1.3. Perancah
Kontraktor harus menyediakan perancah yang memadai melintas sungaiatau saluran dengan lebar
yang cukup agar dapat meletakan, menyambung, mengelas dan mengecat pipa dan membuat pipa
denganaman dan efisien.
Tindakan khusus harus dilakukan dalam perencanaan dan membangun perancah di lokasi jembatan
dimana pendirian pilar termasuk kedalam pekerjaan, sehingga dapat menopang dengan baik atau
mendukung berat peralatan pancang dan tekanan atau kejutan dari pelaksanaan pancang.
1. Pondasi
Kontraktor harus membuat pondasi sesuai dengan kebutuhan yang ditentukan atau yang
diperlihatkan dalam gambar.
a) Pondasi Langsung
Kontraktor harus melakukan pengujian kapasitas daya dukung tanah dilapangan sebagaimana
diminta oleh Direksi, sesuai dengan standard yang disetujui, bilamana penggalian dilakukan
hingga gradien yang direncanakan sebagaimana terlihat dalam gambar. Pembuatan lantai kerja
dengan beton K 100 tidak boleh dilakukan sebelum diperoleh persetujuan dari Direksi.
Tanah yang tidak sesuai untuk pondasi harus disingkirkan dan diganti dengan pasir atau batu
pecah sampai kedalaman tertentu dan ditempatkan sebagaiman diperlihatkan dalam gambar
atau sebagaimana diperintahkan oleh Direksi.
Setiap lapisan bahan tersebut harus disebar dengan ketebalan makasimum 15 cm dan
dipadatkan dengan alat pemadat tangan, minimum empat kali sebagaiman disetujui oleh Direksi.
Pengujian lapangan harus dilakukan setelah pengisian mencapai ketinggian yang direncanakan
sebagaimana dijelaskan diatas untuk memenuhi kapasitas daya dukung.
Ketebalan tanah akhir 10 cm tanah asli, harus disingkirkan dengan tangan sehingga diperoleh
tanah dasar rata tak terganggu.
Jika tanah pada gardien galian yang direncanakan dan yang diperintahkan Direksi tidak sesuai
untuk pondasi, Kontraktor harus menggali lebih dalam lagi dibawah gradien tersebut
sebagaimana diperintahkan Direksi.
b) Pondasi Pancang
Semua pancang harus harus disediakan dan dipasang pada lokasi yang tepat yang diperlihatkan
dalam gambar dan sebagaimana ditentukan dalam bab selanjutnya.
Pancang tidak boleh dipancang sebelum diperiksa, dan disetujui oleh Direksi. Kepala pancang
direncanakan sebagai sendi harus disisipkan kedalam bangunan bawah sedalam 10 cm.
Kelas 1 2 3
Tingkatan 1 sampai 4 1 sampai 4 Tidak ada tingkatan
Kelas dan tingkatan yang diterima harus kelas 1, tingkat 1, sampai tingkat 3 dan kelas 2, tingkat
1 sampai 3.
Jika hasil pengujian memperlihatkan kelas dan tingkat lain dari pada yang disebutkan diatas,
Kontraktor harus mengulas dan menguji ulang atas beban biaya sendiri sampai hasil yang
diperoleh diterima oleh Direksi.
6.5.3.2. Jenis Sambungan Pipa Poly Vinil Clorideyang dipakai dalam Proyek, sebagai
berikut:
a. Push-On Rubbering yang dipakai untuk pipa diameter 50 mm - 300 mm
b. Sambungan Solvencement, yang dipakai untuk pipa diameter 20 mm 40 mm
c. Semua bahan pelican (lubrican) untuk sambungan Push-On Rubbering dan solvencement.
Untuk sambungan Solvencement untuk PVC harus disediakan oleh Kontraktor. Kontraktor
harus menyerahkan data teknis dan contoh untuk persetujuan untuk Direksi.
1. Penyambungan pipa dengan sambungan Push-On Rubbering, socket dan spigot pipa
harus dibersihkan dengan seksama sebelum di cincin karet (Rubbering) dipasang
ditempatnya.
spigot kemudian dilumuri secara merata dengan bahan pelicin yang telah disetujui dan pipa
di tekan masuk ke Socket
Penekanan pipa Socket harus dilakukan dengan menekan ujung lain pipa yang sedang
dipasang.
Blok kayu atau alat lainnya atau lat lain yang memadai harus digunakan untuk mencegah
kemungkinan terjadinya kerusakan socket tersebut pada mana batang tersebut ditekan.
Tidak boleh ada ganjal di bawah pipa dan pipa harus terletak merata diatas bahan alasnya
(badding material).
Bila diperlukan sekali untuk pembelokan pipa dengan sambungan Push-On agar
membentuk lengkungan dengan jari-jari yang panjang, besarnya belokan harus sesuai
dengan petunjuk pabrik dan sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi.
2. Penyambungan Pipa dengan Sambungan Solvencement
Socket dan Spigot pipa, harus dibersihkan dengan seksama sebelum ujung Spigot
dilumuri Solvencement yang telah disetujui oleh Direksi.
Solvencement dengan jumlah yang mencukupi dilumurkan secara merata diujung Spigot.
Penekanan Spigot yang telah diberi Solvencement ke Socket tersebut harus dilakukan
dengan hati-hati. Kontraktor agar melakukan dengan hati-hati supaya tidak menyebabkan
kerusakan pada pipa yang baru dipasang.
Pipa yang baru disambung dengan Solvencement, tidak boleh digeser/dipindahkan ataupun
di buat lengkung.
Bila memang diperlukan sekali, untuk membelokan pipa dengan sambungan Solvencement
agar membentuk lengkungan dengan jari-jari panjang, besarnya belokan harus sesuai
dengan petunjuk dari pabrik dan sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi.
Cairan pembersih serta peralatan penyambungan harus disediakan oleh Kontraktor. Kontraktor harus
menyediakan data teknis dan contoh untuk persetujuan Direksi.
1. Pemasangan Perlengkapan
Dibagian luar spigot dan dibagian dalam bell jenis pipa dengan sambungan mekanik (mechanical
joint) ini harus dibersihkan dengan kain pembersih agar bebas dari kotoran. Bis tekan (gland)
dan cincin karet ductile iron selanjutnya disisipkan diujung spigot kearah ujung bell atau socket.
2. Pembautan Sambungan
Seluruh bagian pipa harus ditekan/didorong masuk guna menempatkan ujung spigot pada bell.
Cincin karet sedemikian harus ditekan keposisinya dalam bell, perhatian perlu diberikan untuk
menempatkan cincin karet secara merata disekeliling sambungan.
Bis-tekan ductile iron harus digeser sepanjang pipa sampai pada posisi untuk pembautan, semua
baut dimasukan dan sekrup di putar dengan tangan, semua sekrup dikencangkan dengan kunci
puntir (wrench) yang sesuai.
Sekrup yang terpisah dalam sudut 180 derajat harus dikencangkan bergantian agar diperoleh
tekanan yang seimbang diseluruh bis-tekan.
Akhirnya semua sekrup harus dikencangkan dengan kunci puntir dan pastikan bahwa semua
sekrup telah dikencangkan dengan puntiran (torque)yang telah ditentukan. Puntiran baut bagi
setiap ukuran baut harus sesuai dengan standard pabriknya tetapi secara umum adalah sebagai
berikut:
Ukuran sekrup (mm) Diameter Nominal Pipa (mm) Standar Momen Puntir (kgm)
16 75 6
30 100 - 600 10
24 700 - 800 14
30 900 atau lebih besar 20
Ukuran Baut (mm) Diameter Nominal (mm) Standar Momen Puntir (kgm)
16 75 200 6
20 200 - 300 9
Ukuran Baut (mm) Diameter Nominal Pipa (mm) Standar Momen Puntir (kgm)
22 350 400 12
6.5.6.5. Pengujian tanpa Merusak pada Pipa dengan sambungan Pengelasan di Lapangan
1. Umum
Bagian ini dipakai untuk Pengujian tanpa Merusak Sambungan dengan pengelasan setelah
pemasangan pipa. Bagian pipa baja bawah tanah, semua pengelasan dilapangan harus diuji
dengan cara uji cairan penembus dengan pewarna (dye penetrant test).
Pengujian harus dilakukan lembaga pemeriksa yang independen yang memiliki sertifikat dari
badan yang berwenang.
Kontraktor harus memberikan keterangan mengenai lembaga pemeriksa yang di usulkan beserta
pengalamannya, bersama dengan kualifikasai kepala pengawas yang disebutkan untuk
persetujuan Direksi.
Kontraktor harus menyediakan semua tenaga kerja, peralatan bahan untuk pengujian tanpa
merusak pada sambungan dengan pengelasan dilapangan.
Semua pengujian harus dilakukan dengan dihadiri Direksi atau wakilnya, kecuali disetujui lain
oleh Direksi.
Kontraktor harus menunjuk kepala pengawas yang mampu, yang bertanggung jawab dalam
mengawasi prosedur pengujian sambungan dan pengelasan.
Kontraktor harus menyusun dan menyerahkan laporan mengenai hasil pengujian sambungan
dengan pengelasan yang dilakukan dilapangan kepada Direksi. Laporan harus berisi analisa dari
pengujian, film, rekaman fotografi dan sebagainnya; yang ditandatangani oleh pengawas dan
diserahkan sebanyak 5 (lima) copy kepada Direksi.
6.5.7.1. Umum
Bilamana perlu atau ditetapkan semua sambungan pipa baja dan fitting termasuk coupling;
sambungan flexible harus dilindungi dengan persyaratan yang dicantumkan dalam spesifikasi ini.
Bahan pelindung yang dipakai untuk pekerjaan, harus produk pabrik yang menghasilkan produksi
bahan tersebut dalam jumlah besar.
Pengarahan petunjuk dan penjelasan teknis dan pabrik, yang diperlukan oleh pemilik, harus
disediakan/diberikan terlebih dahulu. Warna dan lainnya, bila tidak ditentukan akan dipilih oleh
Direksi.
2) Head-Shrinkable Sheet
Penanganan Pendahuluan Permukaan Pipa
Penanganan komponen terdahulu (a) dan 1) Head-Shrinkable Sleeve. Kata sleeve harus
dibaca sheet.
Pemanasan Pendahuluan Pipa
Bagian yang akan ditutup dengan sheet, harus dipanaskan dahulu dengan pembakar
sampai kurang dari 60 derajat.
Panjang tumpang tindih antara pelapisan dari pabrik dan pelapisan dilapangan harus lebih
adari 50 mm, dan tumpang tindih untuk sheet itu sendiri harus lebih dari 100 mm.
Pemanasan dan Pengerutan sheet
Setelah melakukan sheet pada pipa, sheet tersebut harus dikerutkan dengan pembakar,
secara merata, dan udara yang berada diantara Sheetdan pipa harus disingkirkan
seluruhnya secara perlahan tapi pasti.
Pengerutan harus dilanjutkan sampai bahan perekatnya timbul dari sheet.
6.6.2.4. Pemeriksaan
Setiap pipa, fitting, hidran dan sambungan-sambungan yang terlihat harus diperiksa secara cermat
selam pengujian. Setiap pipa, fitting, hidran yang rusak atau cacat ditemukan pada saat uji tekan
harus diperbaiki dan diganti dengan bahan yang baik, dan pengujian akan diulangi sampai
memuaskan pemilik.
=
Dimana :
L : Kebocoran yang diijinkan, dalam gallon/jam
S : Panjang pipa uji, dalam feet
D : diameter pipa nominal, dalam inch
P : tekanan uji rata-rata selama uji kebocoran, dalam pound/inch atau gauge
Dimana:
Lm : kebocoran yang diijinkan, dalam liter/jam
S : Panjang pipa uji, dalam meter
D : Diameter pipa nominal, dalam inch
P : tekanan uji rata-rata selama uji kebocoran, dalam bar
Formula berdasar pada kebocoran yang diijinkan dari 11,65 gpd per mil, dengan diameter nominal D
= 1 inch dan tekanan P = 150 psi
1. Kebocoran yang diijinkan, dengan variasi tekanan ditunjukan pada tabel 11.
2. Pada pengujian terhadap dudukan katup tertutup, penambahan kebocoran terbesar 0,0012
lt/jam dari ukuran katup nominal dapat diijinkan
3. Bila hidran pada bagian uji pengujian harus dilakukan pada hidran tertutup.
450 (31) 0.48 0.64 0.95 1.27 1.59 1.91 2.23 2.55 2.87 3.18 3.82 4.78 5.73 6.69 7.64 8.00
400 (28) 0.45 0.64 0.90 1.20 1.50 1.80 2.10 2.40 2.70 3.00 3.60 4.50 5.41 6.31 7.21 8.11
350 (24) 0.42 0.60 0.84 1.12 1.40 1.69 1.97 2.22 2.53 2.81 3.37 4.21 5.06 5.90 6.74 7.58
300 (21) 0.39 0.56 0.78 1.04 1.30 1.56 1.82 2.08 2.34 2.60 3.12 3.90 4.68 4.46 6.24 7.02
275 (19) 0.37 0.52 0.75 1.00 1.24 1.49 1.74 1.99 2.24 2.49 2.99 3.73 4.48 5.23 5.98 6.72
250 (17) 0.36 0.50 0.71 1.95 1.19 1.42 1.66 1.90 2.14 2.37 2.85 3.56 4.27 4.99 5.70 6.41
225 (16) 0.34 0.47 0.68 1.90 1.13 1.35 1.58 1.80 2.03 2.25 2.70 3.38 4.05 4.73 5.41 6.03
200 (14) 0.32 0.45 0.64 1.85 1.06 1.28 1.48 1.70 1.91 2.12 2.55 3.19 3.82 4.46 5.09 5.73
175 (12) 0.30 0.59 0.59 1.80 0.99 1.19 1.39 1.59 1.79 1.98 2.38 2.98 3.58 4.17 4.77 5.36
150 (10) 0.28 0.55 0.55 1.74 0.92 1.10 1.29 1.47 1.66 1.84 2.21 2.76 3.31 3.86 4.41 4.97
125 (9) 0.25 0.50 0.50 1.67 0.84 1.01 1.18 1.34 1.51 1.68 2.01 2.52 3.02 3.53 4.03 4.53
100 (7) 0.23 0.45 0.45 1.60 0.75 1.90 1.05 1.20 1.35 1.50 1.80 2.25 2.70 3.15 3.60 4.05
Semua bagian jaringan yang diuji, dengan berbagai diameter, kebocoran yang diijinkan akan merupakan kebocoran dari setiap pip a.
Untuk memperoleh kebocoran dalam liter/jam, kalikan dengan 3,785
6.6.5. DESINFEKSI
Sebelum berfungsi dalam sistem layanan, dan sebelum dinyatakan selesai oleh Direksi, semua
pipa induk baru, perluasan atau sambungan ke sistem yang ada, atau valve yang ada dalam
jaringan perluasan harus didesinfeksi dengan chlorine sesuai dengan prosedur berikut ini, atau
sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi.
1) Desinfeksi harus dilakukan dengan mengisi jalur pipa denagn bersih yang telah diolah yang
mengandung paling sedikit 10 mg/liter sisa chlorine.
2) Setelah 24 jam, sisa chlorine harus diperiksa,dan jika lebih dari 5 mg/lt hal tersebut telah
dianggap desinfeksi telah dicapai dengan memuaskan.
3) Walaupun demikian, jika sisa chlorine memperlihatkan kurang dari 5 mg/liter, harus
ditambah chlorine, diikuti dengan tambahan periode kontak selama 24 jam.
Desinfeksi termasuk pengukuran sisa chlorine merupakan tanggung jawab Kontraktor, tetapi air
dari bahan kimia akan disediakan oleh pemilik atas beban biaya Kontraktor.
Pekerjaan akan mencakup pemasangan pipa sementara atau pengambilan sesuai kebutuhan
bagi injeksi air chlorine dan pengambilan contoh air pengujian dibawah pengarahan Direksi.
Pekerjaan yang dilakukan diatas harus dilakukan setelah penyelesaian dan diterimanya
pengujian kebocoran dan tekanan yang disyaratkan.