Anda di halaman 1dari 26

SPESIFIKASI TEKNIS UNTUK PIPA DAN ACCESSORIES

1. PENGADAAN PIPA DAN PERLENGKAPANNYA

1.1 Pengadaan Pipa High Density Poly Ethelene dan Perlengkapannya

1.1.1 Umum
Semua pipa dan alat penyambung harus didisain untuk menerima tekanan kerja
minimum sebesar 0.98 Mpa (10.0 kg/cm2) kecuali ditentukan lain.

Referensi
Standar lain yang digunakan adalah:
• SNI 06-4829-2005 Pipa polietilena untuk air minum

• SNI 19-6779-2002 Metoda pengujian perubahan panjang pipa Polietilena

• SNI 06-4821-1998 Metode pengujian dimensi pipa polietilena untuk air


Minum

• ISO 4427 :1996 Polyethylene pipes for water supply spesifications



• ISO 6964-1986 Polyolefin pipes and fittings - Determination of
carbon black content by calcinations pyrotysis -
Test method and basic specification

• ISO/TR 10837 – 1991 Determination of the thermal stability of polyethelene


for use in gas pipes and fitting's

• ISO 11420 : 1996 Method for the assesment of the degree of carbon black
dispersion in polyethelene pipes, fittings and compound’s

• ISO 6259 / 1985 Pipe for polyethylene - Part 1: Determination of tensile


properties

• IS0 3126 : 1974 Plastic pipe - measurement of dimension

• ISO 1167 : 1996 Thermoplastic pipes for the conveyance of fluids –


resistance to internal pressure – Test Method

• ISO 1133 : 1991 Plastic - Determination of the melt mass - flow rate
(MFR) and melt volume flow rate (MVR) of
thermoplastics
• ISO 199 Thermoplastics pipe - Longitudinal reversion -part 1:
Deter
Determination methods
• ISO 3607 : 19977/E Tolerances on outside diameters and wall thickness

1
• AS / NZS 4130 : 97 Polyethylene pipes for pressure aplication

• ASTM D 3350 - 1999 Standard spesification polyethylene plastics pipe and


fittings materials

• JIS 6762 - 1998 Double watt polyethylene pipes for water supply

1.1.1.1 Spesifikasi Teknis

1. Ovalitas
Ovalitas pipa di pabrik setelah ekstrusi namun sebelum digulung harus sesuai
dengan kelas N. Kelas N:
a. Untuk diameter luar nominal ≤ 75, toleransi sama dengan (0,008dn + 1)
mm, dibulatkan menjadi 0,1 mm, dengan angka minimum 1,2 mm
b. Untuk diameter luar nominal > 75 tetapi ≤ 250, toleransi sama dengan
0,02dn, dibulatkan menjadi 0,1 mm
c. Untuk diameter luar nominal > 250, toleransi sama dengan 0,035dn,
dibulatkan menjadi 0,1 mm
Garis tengah minimum sebuah drum bagi pipa yang digulung harus 18 dn dan pipa
jangan sampai menjadi kaku. Bagi pipa yang digulung, diperlukan peralatan untuk
penggulungan ulang.

2. Panjang Pipa
Panjang pipa bentuk batangan lurus atau gulungan tidak boleh kurang dari
persetujuan antara pemasok dan pengguna barang dengan toleransi ± 0,05 m. Diameter
drum gulungan minimum harus 18 x dn.

1.1.1.2 Sifat Mekanik

1. Ketahanan Hidrostatik
Pipa harus memenuhi persyaratan uji hidrostatik yang diberikan sebagaimana tabel
dibawah ini:

2
KETAHANAN HIDROSTATIK PIPA

TEGANGAN UJI (Mpa)


JENIS BAHAN
100 jam pada 165 jam pada 1000 jam pada
200C 80oC 80°C
PE 100 12.4 5.5 5.0

PE 80 9.0 4.6 4.0

Catatan:
1) Hanya kegagalan rapuh yang diperhitungkan

Pecah karena rapuh (brittle failure) pada kurang dari 165 jam adalah merupakan
kegagalan. Jika pengujian dilaksanakan pada 165 jam ternyata gagal dalam
bentuk kenyal (ductite), uji ulang supaya dilaksanakan pada tegangan yang lebih
rendah. Tegangan uji yang baru, dan waktu kegagalan minimum yang baru supaya
dipilih sebagaimana tabel dibawah:

KETAHANAN HIDROSTATIK PADA KEKUATAN SUHU 80°C KEBUTUHAN UJI


ULANG

PE 80 PE 100

Tegangan Waktu Kegagalan Tegangan Waktu Kegagalan


MPa Minumum (jam) MPa Minumum (jam)

4.6 165 5.5 165


4.5 219 5.4 233
4.4 283 5.3 332
4.3 394 5.2 476

PE 80 PE 100

Tegangan Waktu Kegagalan Tegangan Waktu Kegagalan


MPa Minumum (jam) MPa Minumum (jam)

4.2 533 5.1 688

4.1 727 5.0 1000

4.0 1000

3
2. Kuat Tarik
Nilai kuat tarik minimu harus 20 Mpa dan perpanjangan minimum harus 400%,

bila diuji pada suhu 20° C.

1.1.1.3 Sifat Fisik


1. Stabilitas Panas
Waktu induksi untuk pengujian contoh yang diambil dari pipa PE minimum harus

20 menit jika diuji pada suhu 200°C. Contoh yang diuji supaya diambil dari
permukaan sebelah dalam pipa.
Nilai Perubahan Arah Panjang
Nilai perubahan arah panjang maksimum 3%.

1.1.1.4 Dimensi Pipa


1. Ketebalan Pipa
Ketebalan diameter luar pipa harus mengacu kepada SNI 06-4829-2005 tentang pipa
polietilena untuk air minum.

2. Bahan Baku Pipa


Bahan baku yang digunakan untuk membuat pipa polietilena, harus merupakan
bahan baku yang menyatakan layak digunakan untuk air minum yang dikeluarkan
oleh pemasok bahan baku, hal tersebut dibuktikan dengan Certificate Badan
Independen BODYCOTE.

1.1.1.5 Sambungan
Penyambungan pipa dapat dilakukan dengan cara pemanasan, yaitu dengan
menggunakan Butt Fusion dan sambungan Elektrofusion, atau dengan Mechanical
Joint.
Penyambungan dengan menggunakan Butt Fusion dilakukan untuk pipa dengan
diameter mulai dari 63 mm dengan ketebalan minimum 4,7 mm dengan SDR 13,6.
Penyambungan dengan Mechanical Joint direkomendasikan untuk pipa dengan
diameter 20-110 mm. Sedangkan penyambungan dengan elektrofusion dapat
digunakan untuk semua ukuran pipa.

1.1.1.6 Pengujian Pipa


Acuan normatif untuk pengujian pipa polietilena adalah SNI 06-2552-1991 tentang
metoda pengambilan contoh uji pipa PVC untuk air minum dan SNI 064821-1998
4
tentang metode pengujian dimensi pipa polietilena untuk air minum.

1.1.1.7 Penandaan Pipa


Penandaan pada batang pipa, sekurang- kurangnya mencantumkan:
1.1.1.7.1 Nama pabrik pembuat atau merek dagang
1.1.1.7.2 Dimensi luar pipa
1.1.1.7.3 Tekanan kerja nominal
1.1.1.7.4 Jenis material yang digunakan
1.1.1.7.5 Seri pipa
1.1.1.7.6 Tanggal produksi

E.1.1.1 Pengujian "Quality Assurance" (Jaminan Kualitas)


Pengujian quality assurance sesuai dengan persyaratan berikut harus cukup mewakili
unit yang disuplai sesuai kontrak. Pengguna harus diijinkan untuk mengunjungi
tempat pembuatan untuk menyaksikan test/pengujian tersebut.

E.1.1.2 Pengujian Tekanan Hidrostatis


Pengujian tekanan harus ditakukan pada semua pipa dan fitting dan memenuhi
standar SNI 06-2549-1991.
Setiap pipa harus diuji untuk dapat menahan tekanan pengujian hidrostatis pada
tekanan paling sedikit 42 N/mm.

E.1.1.3 Pengujian Lain


Pengujian lainnya seperti flattering test, toksisitas, tekanan terus menerus dan
lain-lain harus dilakukan sesuai dengan standar yang berlaku.

E.1.1.4 Valve
1. Umum
 Penyedia Jasa Pengadaan harus melengkapi valve sesuai dengan yang
dibutuhkan dan menurut standar yang disetujui. Seluruh valve sesuai dengan
ukuran yang disebutkan dan bila mungkin dari jenis atau model yang sama
dan dikeluarkan oleh satu pabrik.
 Seluruh valve pada badan bagian luar harus tercetak pasti dari pabrik dan
dicor dengan huruf timbul yang dapat menunjukkan:
 Nama pemilik proyek
 Nama atau Merk Dagang Pembuatnya
5
 Tahun pembuatan (97 berarti 1997)
 Tekanan kerja
 Diameter nominal
 Arah panah aliran bila valve tersebut digunakan satu aliran
 Valve dengan diameter lebih kecil 50 mm tersebut dari brass/kuningan, bila
tidak disebutkan lain, kecuali untuk handwheel tersebut dari besi tuang atau
besi tempa atau jenis sambungan dari sambungan ulir.
 Ulir valve harus sesuai dengan IS0 7/1 guna menjamin penyambungan pada pipa
tersebut tahan terhadap tekanan dan atau kemungkinan kebocoran.
 Valve dengan diameter 50 mm keatas menggunakan sambungan sistem dengan
flange dan terbuat dari cast iron/besi tuang.
 Ketebalan flange harus ditentukan berdasarkan tekanan kerja seperti yang
dispesifikasikan dan sesuai dengan standard internasional yang diakui. Penyedia
Jasa Pengadaan harus menyerahkan perhitungan desain atas permintaan
Pengguna Barang.
 Bila tidak disebutkan dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity) maka seluruh
Valve harus dibuat khusus untuk menerima tekanan kerja minimal 10 bar dan
untuk flange harus mempunyai dimensi sesuai dengan standard ISO 2531.
 Seluruh unit yang beroperasi harus didesain untuk pembukaan berlawanan arah
jarum jam dan searah jarum jam untuk penutupan. Tanda panah harus tertera
untuk menunjukkan arah rotasi untuk membuka atau menutup valve.
 Semua lubang/bukaan sambungan pipa harus ditutup untuk mencegah masuknya
benda-benda asing.
 Harga penawaran valve sudah termasuk perlengkapan untuk penyambungan
seperti gasket, mur, baut dan ring untuk satu sisi flange dengan imbuhan 10%.
 Besar dan ukuran perlengkapan tersebut disesuaikan dengan spesifikasi teknis
dari flange valve, mur, baut dan ring dikirim dalam keadaan bukan material bekas
dan sudah tergalvanis dengan merata dan baik. Ketebalan gasket minimal 3 mm
terbuat dari karet sintetis.
 Petunjuk pengoperasian valve harus disertakan seperti maksimum force pada
hardwheel, engkol (crank), T-bar dan perlengkapan lain sehingga tidak
menimbulkan kesulitan pada operator. Penyedia Jasa Pengadaan harus
menyertakan besarnya maksimum torque yang dibutuhkan untuk setiap valve
yang dikirim.
 Coating seluruh permukaan logam seperti badan valve, flange, surface box dan
lain-lain yang terkontak dengan air bersih atau tanah harus dilapisi dengan non
6
toxic coalter epoxy, enamel, bitumen atau bahan lain yang sama dan disetujui
oleh Direktur Pengawas.
 Permukaan harus bersih, kering dan bebas dari kotoran sebelum digunakan.
Coating dengan cara penyemprotan harus dilakukan di pabrik. Ketebalan
minimum coating setelah kering ± 400 microns (16 mils). Material yang
berkontak dengan air harus harus dari jenis non toxic sedangkan bahan yang
dapat larut tidak boleh digunakan.
 Petunjuk operasi (operating manual) harus disediakan sebanyak 6 (enam) set
untuk setiap jenis valve dan perlengkapannya dan dalam Bahasa Indonesia.
 Penyedia Jasa Pengadaan harus menyertakan sertifikat dari pabrik yang
menerangkan bahwa setiap valve tetah memenuhi persyaratan yang diminta
dalam spesifikasi ini.

2. Gate Valve
 Bila tidak disebut dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity), maka gate valve
yang ditawarkan adalah gate valve dari jenis "Non Rising Stem".
 Valve harus memenuhi standar "Gate Valve for Water and Other Liquids" (AWWA
C 500) atau standar internasional lain yang sama atau yang lebih tinggi
kualitasnya dan didesain khusus untuk tekanan kerja.
 Penawaran gate valve adalah berikut hand wheel harus dilengkapi dengan
kunci T (Tee Key) minimal satu buah dan maksimum saw untuk sebap 20
buah yang seukuran.
 Tee key tersebut diengkapi dengan pendongkel tutup surface boxlstreet cover
dan terbuat dari baja ST 40 yang telah digalvanis.
 Bila dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity) diperlukan extension spindle
maka material tersebut terbuat dari baja ST 40 yang telah digalvanis.
 Harga penawaran extension spindle sudah termasuk potongan pipa PVC untuk
melindungi extension spindle tersebut dari urugan tanah.
 Badan dari gate valve, hand wheel/cap terbuat dari besi tuang kelabu atau
bahan dengan kualitas lebih tinggi.
 Badan gate valve harus terbuat dari besi (iron body) dengan dudukan dari
logam perunggu, tangkai valve jenis non-rising dan dengan katup yang solid
(solid wedge gate). Valve harus cocok untuk pemasangan dengan posisi tegak
(vertiko mounting). Valve harus dirancang unluk saluran air yang bebas
hambatan yang mempunyai diameter tidak kurang dari diameter nominal valve
apabila dalam posisi terbuka.
7
 Stuffing box harus terbuat dari bahan yang sama dengan badan valve seperti
telah dispesifikasikan diatas dan harus dalam posisi terbuka. Tinggi dari
stuffing box tidak boleh kurang dari diameter valve. Packing pada stuffing box
harus terbuat dari asbes atau bahan lain yang sesuai dan disetujui Pengguna
Barang. Packing dari hemp atau jute (rami) tidak boleh digunakan. O-ring stem
seal dapat digunakan atas persetujuan Pengguna Barang dan seal ini harus
terdiri dari 2 (dua) buah O-ring seat dan paling sedikil 1 (satu) buah
ditempatkan di atas stem-collar dan dapat dilakukan penggantian dalam keadaan
tekanan kerja penuh dimana valvenya dalam posisi terbuka penuh.
 Stem terbuat dari perunggu atau stainless steel.
 Body seat ring dan disk seat ring terbuat dari kuningan atau perunggu.
 Surface box untuk valve yang ditanam terbuat dari grey cast iron, rata dan
tahan terhadap kerusakan yang diakibatkan oleh beban lalu lintas yang padat.
Tutup harus disertakan pada surface box tersebut dan diberi cetakan
"................................" pada bagian atasnya.
 Joint antara tutup dengan badan tidak berupa engsel melainkan dihubungkan
dengan baut. Ukuran surface box disesuaikan dengan masing-masing dimensi
valve dan sudah dicoating dengan anti karat.
 Semua valve, kecuali ditentukan lain, harus dilengkapi dengan mur (wrench
nuts).

3. Katup Udara (Air Release Valve)


 Katup udara harus dapat beroperasi secara otomatis dan mengikuti hal-hal
sebagai berikut:
a. dapat melepaskan udara selama pengaliran air dalam pipa.
b. dapat memasukkan udara selama penggelontoran.
c. dapat melepaskan udara bila ada udara yang terjebak dalam pipa.
d. dapat mencegah penutupan yang dini bila udara sedang dilepaskan.
e. aman terhadap vakum.
 Seluruh air valve dengan standard flange JIS-B2213. Setiap valve lengkap dengan
mur, baut, ring dan dudukan (stool). Ukuran sesuai dengan yang diberikan pada
uraian pekerjaan.
 Badan valve terbuat dari cast iron atau ductile iron dan pelampung dari ebonit,
stainlees steel atau Acrynolitrie Butediene Steel.
 Seluruh bagian yang bergerak terbuat dari stainlees steel, bronze atau ABS.
 Valve harus diuji dengan tekanan sebesar 1 bar diatas tekanan kerja dan tidak
8
menunjukkan gejala kebocoran.
 Juga tidak terjadi kebocoran bila tekanan minimum 0,1 bar.
 Penyedia barang harus menyediakan katup penutup (isolating valve) secara
terpisah untuk setiap katup udara dengan jenis kupu-kupu (butterfly valve)
dengan spesifikasi sebagai berikut:
a. Setiap badan valve terbuat dari cast iron atau ductile iron dengan rubber
seat, disc, valve shaft dan peralatan mekanisme operasional yang mengikuti
'Standards for Rubber Seated Butterfly Valves' (AWWA Designation C 504)
atau standard Internasional lain yang disetujui yang sama atau lebih tinggi
kualitasnya dari yang disebutkan.

b. Setiap piringan (valve disc) harus dapat berputar dengan sudut 90° dari
posisi terbuka penuh sampai tertutup. Sumbu perputaran valve harus
horizontal.
c. Mekanisme operasional harus terkait pada badan valve dan sesuai dengan
standard AWWA C 504.
d. Setiap mekanisme operasional harus dapat dilepas untuk pengawasan dan
perbaikan.
e. Mekanisme operasional untuk pengoperasian valve secara manual harus
dapat mengunci sendiri sehingga tangga aliran air atau vibrasi tidak
mengakibatkan piringan berpindah dari tempatnya semula.
f. Setiap valve didesain untuk tekanan melintang pada piringan (bila
tertutup rapat) sama dengan rate tekanan pada pipa.
g. Seluruh valve harus mengikuti spesifikasi ini dan harus dapat membuka
atau menutup bila tidak dioperasikan dalam periode yang lama.
h. Badan valve dan flange terbuat dari cast iron dan mengikuti
"Specification for Grey Iron Casting for Valves, Flanges and Pipe Fittings
kelas B (ASTM Designation A 126) atau ductile iron (ASTM 536). Flange
harus mengikuti standard JIS-8 2213.
i. Dudukan valve harus dapat menjaga valve pada posisi yang seharusnya.
Tipe air valve harus sesuai dengan spesifikasi di bawah ini yang tergantung pada
ukuran pipa yang dipasang.

Ukuran Pipa Diameter Nominal Air Valve


Tipe dengan orifice
(mm) (mm)
300 dan lebih kecil Tipe dengan orifice kecil/ 25 mm dan lebih kecil 75
tunggal
350 dan lebih besar Tipe dengan dua Orifice mm dan lebih besar
atau kombinasi
9
1). Tipe air valve dengan lubang/orifice kecil
Air valve dengan lubang kecil didesain untuk pengoperasian secara otomatis
yang akan mengeluarkan udara yang terakumulasi bertekanan pada saat
aliran air dalam penuh.

2). Tipe air valve dengan dua lubang atau kombinasi


Air valve dengan dua lubang atau kombinasi didesain untuk dioperasikan secara
otomatis, sehingga akan:
a. Terbuka pada kondisi bertekanan kurang dari tekanan atmosfer, dan
menampung banyak udara selama operasi pengurasan saluran pipa.
b. Mengeluarkan banyak udara dan menutup, pada saat air dalam kondisi
tekanan rendah, mengisi badan valve selama operasi pengisian.
c. Tidak menutup aliran pada kondisi kecepatan pembuangan udara tinggi,
dan
d. Mengeluarkan akumulasi udara bertekanan pada kondisi aliran air
penuh dalam pipa.

4. Ball Valve
Auxiliary valve untuk tipe air valve dengan lubang tunggal kecil disebut ball valve.
Ball valve memiliki dua lubang atau tipe kombinasi. Valve ini dikondisikan untuk

tekanan kerja sebesar 0.98 Mpa (10.0 kg/cm2) dan memiliki ujung flange. Ball valve
harus merupakan tipe non-lubricated dan terbuat dari bahan cast iron untuk
badan valve dan bola, stainless steel dengan dudukan/bantalan. Dudukan/bantalan
harus diberi penguat dari teflon dan mudah diganti di lapangan tanpa menggunakan
alat khusus. Tangkai/stem harus dibuat dari stainless steel. Teflon penguat
digunakan untuk packing stem yang mudah diatur dan mudah diganti tanpa
memindahkan valve dari jalur pipa pada saat kondisi normal. Setiap valve harus
dilengkapi dengan kunci dari ductile cast iron pada tiap operasi.

5. Plug Valve

Plug valve harus non-lubricated, plug dengan tipe resilient faced eccentric dengan
badan valve yang terbuat dari cast iron. Plug cast iron berpegas harus dilapisi dengan
chloroprene (neoprene) agar dapat kedap dari gelembung air. Valve juga dilengkapi
dengan heavy duty prelubricated bearing dari stainless steel atau perunggu.
Tutup stem/tangkai terbuat dari karet cincin "0" atau multiple Buna-N Packing Rings.
Pada saat packing ring digunakan, packing gland harus dapat dipasang tanpa harus
melepaskan bagian valve.

6. Check Valve
 Penyedia barang harus menyediakan check valve jenis Swing Check
10
Valve/Klep Tabok dengan sambungan flange.
 Bagian atasnya tertutup dengan flange buta (blank-flange) yang dapat dibuka
sewaktu-waktu bila diperlukan.
 Pada bagian luar badan check valve harus terdapat cap (tercetak) yang dapat
menunjukkan merk, atau dari pabrik mana yang membuatnya, besarnya
diameter, tekanan kerja, clan arah aliran air.
 Badan tutup atas dan cakram dari badan check valve terbuat dari besi tuang.
 Kedudukan untuk cakram terbuat dari Neophrene Synthetic Rubber yang
berkualitas baik.
 Tekanan kerja dari check valve mampu menahan 10 kg/cm2.
 Check valve harus didesain sedemikian rupa sehingga piringan, dudukan, dudukan
cincin dan bagian-bagian dalam lainnya yang mungkin perlu untuk perbaikan
harus mudah diambil, mudah dipindahkan dan mudah diganti tanpa
menggunakan peralatan khusus atau harus memindahkan valve dari jalurnya.
 Valve harus cocok untuk pengoperasian dalam posisi horizontal atau vertikal
dengan aliran keatas dan ketika terbuka penuh valve harus mempunyai daerah
aliran bersih (a net-flow area) tidak kurang dari luas diameter nominal pipa dan
ujung flange.

7. Gate Valve Perunggu (Bronze)


 Gate valve perunggu harus didesain dan dibuat sesuai dengan JIS B 2011 atau
ketentuan lain yang disetujui. Tekanan kerja besarya 0.98 Mpa (10.0 kg/cm2). Valve
harus dilengkapi dengan roda pemutar dan ujung berulir (sekrup).
 Valve dengan ukuran 80 mm atau lebih kecil mempunyai badan yang terbuat
dari perunggu, skrup bonnet (topi sekrup), gate valve memiliki solid wedge
(baji), skrup dalam dan tangkai pengungkit.
 Badan valve harus merupakan cetakan perunggu yang mengacu pada JIS H 5111,
kelas 6 atau cetakan perunggu dengan daya rentang tidak kurang dari
196 N/mm2 (20 kg/m2). Piringan terbuat dari perunggu cetakan sesuai
spesifikasi di atas atau dari kuningan yang mengacu pada AS H 3250, kelas
C 3711 atau dari tembaga yang mempunyai daya rentang tidak kurang dari
314 N/mm2 (32 kg/m2). Stem/tangkai harus terbuat dari tembaga sesuai
spesiflkasi di atas.

11
E.1.2 PENGADAAN PIPA BAJA DAN PERLENGKAPANNYA
E.1.2.1 Umum
Semua pipa dan alat penyambung harus didisain untuk menerima tekanan kerja

minimum sebesar 0.98 Mpa (10.0 k8/cm2) kecuali ditentukan lain.


Referensi Standar lain yang digunakan adalah:
- SNI 07-0068-1987 Pipa Baja untuk konstruksi umum, mutu dan cara uji.
- SNI 0039-1987 Pipa Baja Bergalvanis.
- SN107-0242-1989 Pipa Baja tanpa kambuh, mutu dan cara uji.
- SNI 07-0822-1989 Baja Karbon strip canai panas untuk pipa.
- SNI 07-1338-1989 Baja karbon tempa.
- SN107-0949-1991 Pipa Baja coal-tar enamel lapis lindung bagian luar
- SNI 07-1769-1990 Penyambung pipa air minum bertekanan dari besi
yang kelabu.
- SN107-1969-1991 Pipa air minum bertekanan besi tuang kelabu,
penyambung.
- SN107-2255-1991 Pipa Baja saluran air.
- SN107-2195-1991 Permukaan pipa flens, dimensi.
- SN107-2196-1991 Flensa pipa, toleransi dimensi.
- SN107-3080-1991 Pipa spigot dan socket dari besi tuang modular
Untuk jaringan pipa bertekanan, bagian 2.
- SN107-3025-1992 Persyaratan las- Ketentuan Umum, Persyaratan servis
untuk sambungan las.
- SN107-3026-1992 Las, untuk pertimbangan untuk menjamin mutu
struktur las.
- SN107-3027-1992 Faktor-faktor yang harus di pertimbangkan dalam
penitaian perusahaan yang menggunakan las sebagai
cara utama pabrikasi.
- SNI 07- 3078-1992 Flensa logam-flensa besi tuang.
- SN107-3073-1992 Penyambung pipa baja tanpa pasuan berulir.
- SN107-6398-2000 Tatacara pelapisan epoksi cair untuk bagian dalam
dan luar pada pelapisan air dari baja
- SN107-3360-1994 Penyambung pipa baja Et baja paduan dengan las
tumpu.
- 5112527-90 Water Supply Steel Pipe
- ISO 7/1 Pipe Threads Where Pressure tight Joins are Made on
The Threads
12
- Metalic croating - Protection Against Corrosion by Hot
ISO 1459
Dip Galvanzing Guilding Principles
- Metalic Coating Hot-Dip Galvanized Coating on Fabricated
ISO 1461
Ferrous Products Requirments
- Flow and Intermediate tensile Strenght Carbon Steel
ASTM A 283F
Plates, Shapes and Bars
- ASTM A 570 Steel, Sheet and Strip, Carbon, Hot Rolled Structural Quality
- AWWA C 200 Steel Water Pipi 6 Inches and Large
- Coal-Tar Protective Coatings and Linings for Steel Water
AWWA C 203
Pipelines Enamel and Tape Hot Applied
- Cement Mortar Protective Lining and Coating for Steel
AWWA C 205
Water Pipe 4 Inches and Larger Shop Applied.
- AWWA C 208 Dimensions for Steel Water Pipe Fittings.
- AWWA Manual M1 Stell Pipe Design and Installation
- Liquid Epoxy Coating System for the Interior and Exterior
AWWA C 210
Steel Water Pipe.
- JIS G 3101 Rolled Steel for General Structure
- JIS G 3452 Carbon Steel Pipes for Ordinary Piping
- JIS G 3457 Arc Welded Carbon Steel Pipe
- JIS B 2311 Steel Butt-Welding Pipe Fitting for Ordinary Use
- JIS G 3451 Fitting of Coating Steel Pipes for Water Service.
- JIS G 550 Spheroidal Graphite Iron Castings
- JIS G 5702 Blackheart Malleable Iron Castings
- JIS G 3445 Carbon Steel Tubes for Machine Structures Purposes
- JIS G 3454 Carbon Steel Pipes for Pressure Service
- JIS K 6353 Rubber Goods Pipes for Water Works

E.1.2.2 Pipa Baja dan Fitting

1. Material Dan Fabrikasi


Pipa baja/steel harus dibuat dari pelat atau lembaran baja dan sambungannya
menggunakan pengelasan tumput (arc-welded) atau pengelasan listrik, dikerjakan di
pabrik, dites dan dibersihkan.
Lembaran atau pelat-pelat baja harus mempunyai batas keruntuhan minimum tidak

13
kurang dari 226 N/mmz (2300 kg /cm2) dan harus memenuhi standard berikut:

• SNI 07-0949-1989 Pelat baja carbon untuk uap dan bejana tekan.
• SNI 07-0822-1989 Baja karbon strip canai panas untuk pipa.
• SNI 07-1338-1989 Baja karbon tempa.
• ASTM A 283, Grade D
• ASTM A 570, Grade 33
• JIS G 3101, Class 2
• JIS G 3452, SGP
• JIS G 3457, STPY

Fabrikasi pipa baja harus sesuai dengan AWWA C 200 atau SNI-07-0822-1989 atau
SII 2527-90 atau JIS G 3452 dan JIS G 3457. Ketebalan dan lebar pengelasan harus
cukup merata pada seluruh panjang pipa dan dibuat secara otomatis, kecuali atas
persetujuan Pengguna Barang boleh dilakukan pengelasan manual dengan prosedur
yang sesuai oleh tukang yang berpengalaman.
Semua sambungan memanjang atau spiral dan sambungan las keliling yang dibuat di
pabrik harus dengan pengelasan sudut (butt welded). Banyaknya pengelasan pabrik
maksimum yang diizinkan adalah satu pengelasan memanjang dan tiga pengelasan
keliling untuk setiap batang pipa. Panjang setiap batang pipa adalah 6 (enam) meter
atau kurang, kecuali ditentukan lain.
Pengelasan memanjang harus dipasang berselang-seling pada sisi yang berlawanan
untuk bagian yang berurutan. Tidak diizinkan adanya ring, pelat ataupun pelana
(saddle) penguat baik pada bagian luar maupun pada bagian dalam pipa.

2. Dimensi Pipa
Kecuali ditentukan lain, pipa dengan ukuran diameter nominal berikut ini harus
mempunyai ukuran diameter luar dan ketebatan dinding minimum sebelum dilapisi
pelindung dalam dan luar sebagai berikut:

14
DIAMETER LUAR DAN KETEBALAN DINDING PIPA BAJA

Diameter Nominal Diameter Luar Ketebalan Dinding


(mm) (mm) Minimum (mm)
100 114.3 4.5
150 168.3 5.0
200 219.1 5.8
250 273.0 6.6
300 323.8 6.9
350 355.6 6,0
400 406.4 6.0

3. Fitting
Semua fitting baja/steel harus dari bahan yang sama dan difabrikasi sesuai dengan
spesifikasi yang ditentukan pada Bagian 3.2 dan harus didisain dengan kekuatan
yang sama dengan pipanya. Ring penguat atau saddle penguat dapat dipasang pada
bagian luar bilamana perlu, sesuai dengan AWWA Manual M11 atau standar
pembuatan yang dapat disetujui. Ketebalan dinding minimum dan diameter luar dinding
fitting harus sesuai dengan persyaratan yang dispesifikasikan dalam Bagian 3.2 dan
standar berikut ini:
• Fitting dengan diameter 125 mm atau lebih kecil : JIS B 2311
• Fitting dengan diameter 150 mm atau lebih besar : JIS B 2311 (sampai
dengan 500 mm) dan JIS G 3451. atau AWWA C 208.
"Bend" yang mempunyai sudut defleksi sebesar 22.5 derajat dan lebih kecil harus
terdiri dari dua potongan bend. Bend yang mempunyai sudut defleksi lebih besar
dari 22.5 derajat sampai dengan 45 derajat harus difabrikasi dengan menggunakan
tiga potongan bend. Bend yang mempunyai sudut defleksi lebih besar dari 45 derajat
harus terdiri dari empat potongan bend.

E.1.2.3 Coating dan Linning (Lapisan Pelindung Luar dan Dalam)

1. Proteksi Bagian Luar


a. Pemasangan Bawah Tanah
Permukaan luar pipa dan fitting untuk pemasangan di bawah tanah harus dilapisi
coal tar enamel dan dibalut dengan bonded double asbestos felt sebagaimana
dispesifikasikan pada Appendix A, Sec.A1.2 dalam AWWA C 203. Lapisan primer dan
coal tar enamel adalah sebagai berikut;
 Primer: Type B sesuai dengan bagian A.2.4 dari AWWA C.203

15
 Coal Tar Enamel : Type I sesuai dengan bagian A.25. Table 1 dari AWWA
C203.
Konstruksi dari proteksi War seperti diuraikan di atas harus terdiri dari berikut ini:
 Primer, Type B yang dispesifikasikan di atas
 Coal Tar enamel, Type I yang dispesifikasikan di atas, ketebalan lapisan
kering 2,4 mm +/- 0,8 mm.
 Bonded asbestos felt
 Coal tar enamel, Type I sama seperti di atas, tebal kering lapisan 0,8 mm
minimum.
 Bonded asbestos felt; dan
 Satu lapisan water resistant whitewash

Sistem pelindung luar lainnya yang menjamin kualitas yang sama atau lebih dari
pada yang dispesifikasikan di atas dapat diterima atas persetujuan Enggineer tetapi
segala sistem proteksi yang menggunakan polyethylene tape tidak diperkenankan.

b. Pemasangan di Atas Tanah


Semua pipa dan fitting yang akan digunakan sebagai jembatan dan terpapar di
luar/dapat terlihat langsung, harus dicat di pabrik dengan lapisan primer dan lapisan
pertama (first coat) yang sesuai dengan susunan berikut ini:
Persiapan permukaan : SSPC-SP-6 atau SP-3
Primer : Etchin primer, ketebatan minimum tapisan kering 20 mikron.
Lapisan pertama : Read lead atau lead suboxide primer, ketebalan lapisan kering 35
mikron.
Persiapan permukaan harus dilakukan sesuai dengan yang diisyaratkan oleh Steel
Structure Painting Council, USA dan kelas yang disebutkan di atas, Primer dan
Etching Primer, Class 2.
Lapisan pertama harus sesuai dengan JIS K 5622, Read Lead Anticorrosive Paint, Class
1 atau JIS K 5623, Lead-Suboxide Anticorrosive Paint, Class 1 atau sesuai dengan
persetujuan Pengguna Barang.

6.1.2.4 Lapisan Pelindung Dalam

1. Umum
Semua pipa dan fitting untuk pemasangan di bawah tanah harus diberi lapisan dalam
dari adukan semen (cement mortar) atau epoxy atau coal tar epoxy sesuai dengan
16
AWWA C.210. Semua jalur pipa di atas tanah harus menggunakan epoxy atau coal tar
epoxy sebagai lapisan dalam sesuai dengan AWWA C.210.
Semua bahan lapisan pelindung luar dan dalam yang kontak langsung dengan air
bersih harus dilengkapi tengan sertifikat yang dikeluarkan oleh lembaga kesehatan
masyarakat yang berwenang untuk penggunaan pada air minum. Penyedia Jasa
Pengadaan harus menyerahkan sertifikat cat yang menjamin persyaratan untuk saluran
air minum.
2. Lapisan Adukan Semen (Cement Mortar Lining)
Lapisan adukan semen harus sesuai dengan AWWA C.205 atau standar internasional
lainnya yang disetujui dengan kualitas yang sama atau lebih tinggi dari pada standar
yang telah disebutkan di atas.
Lapisan adukan semen tersebut harus mempunyai ketebalan yang sama kecuali
pada sambungan atau pada bagian dinding pipa yang terputus. Ujung dari lapisan
harus dibiarkan menyudut dan lurus kearah sumbu memanjang pipa. Ketebalan lapisan
harus mengikuti tabel dibawah ini.

KETEBALAN CEMENT MORTAR LINING

(mm) Ketebatan Lining Toleransi untuk


(mm) Ujung Pipa

100 sampai 250 6 -1.6 to +3.2


300 sampai 600 8 -1.6 to +3.2

3. Sistem Lapisan Epoxy Atau Coal Tar Epoxy


Sistem pelapisan dengan epoxy dan coat tar epoxy harus sesuai dengan AWWA
C.210 dan dilaksanakan di pabrik. Sistem tersebut terdiri dari:
a. Sistem pelapisan dengan epoxy
i) Satu lapisan liquid two part chemically cured rust
inhibitive epoxyprimer
ii) Satu lapisan atau lebih liquid two part epoxy finish coat yang tidak
mengandung coal tar.
b. Sistem pelapisan dengan coal tar epoxy
i ) Satu lapisan liquid two part chemically cured rust inhibitive epoxy
primer
ii) Dua lapisan dari two part coal tar epoxy finish coat.
Primer dan finish coat harus berasal dari pabrik yang sama.
17
Sistem pelapisan epoxy ini dapat juga terdiri dari dua atau lebih lapisan dengan
epoxy yang sama tanpa menggunakan primer tersendiri. Sistem altematif ini harus
memenihi persyaratan AWWA C.210 dan lapisan pertama dan sistem altematif ini
dianggap sebagai lapisan primer.
Ketebalan lapisan kering total dari kedua sistem pelapisan tidak boleh kurang dari
400 mikron dan lebih kecil dari 600 mikron.

E.1.2.5 Pelapisan Coating dan Lining pada Ujung Pipa

1. Ujung Rata/Datar
Spesifikasi pelapisan/coating harus dikupas/cutback sebesar 370 mm, Lining yang
sesuai spesifikasi diperpanjang sampai ujung pipa. Ujung pipa dan permukaan luar,
lebih dari 370 mm dari ujung pipa harus dicat dengan epoxy atau coal tar epoxy
seperti yang dispesifikasikan pada bagian 7.3.1. Proteksi Bagian Luar.
Plat baja ringan (mild steel) dari sambungan ikatan (bonding terminal) pada ujung
datar harus dibuat pada seperti digambarkan. Untuk proteksi katodik yang dipasang
pada perpipaan air bersih dari baja yang ditanam dalam tanah. Ukuran dari plat
adalah panjang 50 mm, lebar 30 mm dan ketebalan 5 mm.

2. Ujung Bevel
Lining dan coating harus dikupas/cutback seperti dispesifikasikan di bawah ini:

Nominal Cutback Cutback Tar Epoxy Lining Mortar


(mm) Coating (mm) (mm)

80 – 350 100 80 3±1


400 - 700 150 80 3±1

Bagian yang dikupas harus dicat dengan primer seperti dispesifikasikan pada sub bagian
sebelumnya. Detail dari coating dan lining pada ujung bevel.

3. Ujung Flange
Untuk ujung flange tidak perlu pengupasan lining atau coating. Seluruh permukaan
dari flens harus dicat dengan epoxy atau coal tar epoxy seperti dispesifikasikan pada
7.3.1 Proteksi Bagian Luar, Bagian 7.3.2 Lapisan Pelindung Luar dan Lapisan Dalam.

18
4. Coating dan Lining Untuk Pipa-Pipa Khusus dan Fitting
Semua bagian luar dan bagian dalam permukaan dari pipa dan fitting khusus berikut
ini harus dicat dengan epoxy atau coal tar epoxy seperti dispesifikasikan pada
bagian 7.3.1 Proteksi Bagian Luar, Bagian 7.3.2 Lapisan Pelindung Luar dan Lapisan
Dalam (Coating dan Lining);
 Double Flange Short Piece digunakan untuk air valve assembly
 Short Piece digunakan untuk valve assembly
 Flange dan spigot digunakan untuk valve assembly
 Blank Flange

5. Lapisan Pelindung Sambungan


a. Umum
Lapisan pelindung luar pada sambungan digunakan sebagai proteksi terhadap korosi
pada semua sambungan pipa dengan penjelasan di lapangan dan tertanam di dalam
tanah, dan harus diselubungi oleh lembaran yang tahan panas-susut (heat shrinkable
sleeve or sheet).
Penyedia Jasa Pengadaan harus menyediakan lapisan sambungan (coal) sesuai
dengan spesifikasi dan memasukkannya kedalam Bill of Quantity. Bahan lapisan
sambungan Wit ini harus mencukupi untuk menutup permukaan yang harus
dilindungi dan memasukkan tambahan (allowance) 20%. Penyedia Jasa Pengadaan
harus menyerahkan perincian dari volume bahan tersebut.

b. Selubung Atau Lembaran Tahan Panas-Susut (Heat Shrinkable Sleeve Or Sheet)


Selubung atau lembaran bahan tahan panas-susut harus terdiri dari lapisan luar
dan dalam. Lapisan luar mengaunakan cross linked polyethylene dan lapisan dalam
butyl rubber based adhesive.
Panjang selubung tersebut tidak boleh kurang dari 600 mm dan ketebalan lapisan
minimum luar dan lapisan dalam sebelum susut adalah sebagai berikut:

Diameter Pipa Ketebalan Minimum Ketebalan Minimum dan


(mm) Lapisan Luar Lapisan Dalam
<= 350 0.6
(mm) 0.6
(mm)
400 0.9 0.6
450 1.2 0.6

Karakteristik fisik lapisan luar dan lapisan dalam adalah sebagai berikut:
Karakteristik Fisik Lapisan Luar
19
• Spesific gravity (min) : 0.91 (JIS K 112)
• Kekuatan Tarik :

- circumferential (Min., N/mm2) : 17.7 (JIS K 6760)

- axial (Min., N/mm2) : 14.7 (JIS K6760)

• Elongasi :

- circumferential (Min.,N/mm2) : 250 (JIS K 6760)


- axial (Min.,N/mm) : 500 (JIS K 6760)
• Identification hardness
(Min.,Shore D) :43 (JIS K 72150)
• Dielectric Strenght
(Min., kV/mm) : 30 (JIS K 6911)
• Volume Resistivity
(Min., Ohm-cm) :1x10^14(JISK6911)

- Shrinkage* circumferential (Min.,N/mm2) : 40

- circumferential (Min.,N/mm2) : 8

Catatan: (.,) menunjukkan standard dari metoda pengetesan yang diterapkan


*Pada 200 derajad celcius untuk 20 menit.

Kriteria Fisik Lapisan Dalam


• Spesific Grafity (Min) : 1.0 (JIS K 7112)
• Consistency (Max) : 80 (JIS K 2220)
• Softening Point (Min degrees C) : 60 (JIS K 2207)
• Penetration (Max) : 90 (JIS K 2207)

Catatan: (., ) memperlihatkan standard dari metoda pengetesan yang diterapkan.


Penyedia barang harus menyediakan 6 (enam) set perlengkapan heat-shrink
flame. Setiap set perlengkapan ini terdiri dari pembakar dengan nozzle, bak
sebelum pembakaran dan stop valve, three-layer heavy duty hose, pengatur
tekanan gas dengan pengukur tekanan dan lain sebagainya. Tiga (3) set tambahan dari
pembakar dan pengatur tekanan gas harus juga disediakan.

6. Pengecatan Tanda (Marking)


Semua pipa baja/steel dan fitting harus diberi tanda (marking) dengan jelas pada
20
bagian tengahnya. Bahan cat tersebut harus dari long oil alkyd resin seperti berikut ini
atau dari mutu yang setara.

P.T. Dimet Indonesia VYGARD 260


ICI ICI SUPER
P.T. ICI Paint Indonesia STRUCTURE FINISH
NIPPON PAINT BODELAC 9000
P.T. Nippon Paint Indonesia ALKYD RESIN

7. Perlindungan Korosi Petrolatum (Petrolatum Corrosion Protection Tope)


Perlindungan korosi petrolatum harus dari Denso tape untuk perlindungan korosi
dan harus terbuat dari kain tidak beranyam dari fiber sintetis yang menyerap
dengan kandungan petrolatum, anorgenik tak aktif dan pengisi organik, serta
pengawet organik. Bahan ini harus didesain untuk perlindungan korosi tinggi dan
tahan lama dengan mengikat adhesif, insulasi elektris, insulasi air, tahan cuaca,
tahan kimia, anti mikroorganisme, dan lain-lain.
Setelah petrolatum pelindung korosi digunakan, permukaannya harus dilindungi dengan
pita pembungkus kecuali ditentukan lain. Pita pembungkus harus berupa PVC adhesif
atau material lain yang disetujui oleh Pengguna Barang. Pita pembungkus harus dari
pabrik yang sama dengan pelindung korosi petrolatum.

8. Sambungan Fleksible dan Kopling


a. Umum
Semua sambungan fleksibel dan kopling didesain untuk tekanan maksimum sebesar

0.98 Mpa (10.0 kg/cm2) kecuali ditentukan lain.


b. Referensi
Yang dipakai sebagai referensi adalah standar-standar berikut:
 AWWA C 219 Bolted, Sleeve-Type Coupling for Plain-End Pipe
 JIS G 3101 Rolled Steel Pipes for Water Service
 JIS G 3443 Coating Steel Pipes for Water Service
 JIS G 3445 Carbon Steel Tubes for Machine Structure Purpose
 JIS G 3454 Carbon Steel Pipes for Pressure Service
 JIS G 5502 Spheroidal Graphite Iron Castings
 JIS G 5402 Blackheart Malleable Iron Castings
 JIS K 6353 Rubber Goods for Water Works Service

21
E.1.2.6 Sambungan Fleksibel Mekanikal
Sambungan mekanikal fleksibel didesain untuk menerima gaya atau kornbinasi gaya-
gaya yang terjadi akibat pemuaian dan penyusutan, shear deflection, distorsi dan
gaya-gaya lain pada jalur pipa.
Sambunaan mekanikal fleksibel harus setara dengan Closer Joint, Type CL-A yang
diproduksi oleh Victaulic Company Japan Ltd, atau yang setara dan disetujui.

1. Persyaratan Desain
Sambungan mekanikal fleksibel harus didesain dan dibuat untuk memenuhi kondisi
operasi sebagai berikut:
(a). Pembebanan dari 2 (dua) meter ketebalan tanah (earth cover) dengan berat

jenis 2.0 ton/m3 ditambah sebuah truk berat 20 ton.


(b). Lendutan aeser minimum sebesar 100 mm.
(c). Persyaratan-persyaratan lain seperti di bawah ini:

Panjang Minimum Minimum


Diameter Maksimum Ekspansi Kontraksi
Nominal Peletakan yang diizinkan yang Diizinkan
mm
300 to 400 mm
1600 mm
230 mm
80
500 & 600 1700 270 80

2. Bahan-Bahan dan Konstruksinya


Sambungan fleksibel mekanikal terdiri dari slip pipes, pipa selubung, 2 (dua) ring
karet dan housing (blok) dan lain-lain, serta mempunyai flange pada kedua ujungnya.
Setiap slip pipe merupakan tipe ring yang menerus dengan rangka penguat serta
ujung flange. Slip pipes dan pipa selubung harus difabrikasikan dari lembaran atau

pelat baja yang mempunyai batas keruntuhan sebesar 216 N/mm2 (2200 kg/cm2),
sesuai dengan JIS G 3101 Class, JIS G 3454 STPG 370, atau yang
setara.
Rubber ring housing harus dibuat dari besi cor ductile sesuai dengan JIS G 5502 class
2 FCD 450, JIS G 5702 class 2 FCMB 310 atau setara. Ring karet harus dari styrene
butodiene rubber (SBR). Karet bekas tidak boleh digunakan.

22
3. Coating
Semua permukaan luar sambungan mekanikal, kecuali ditentukan lain, harus dilapisi
primer seperti ditentukan dalam 3.5 kecuali permukaan slip pipe yang kontak
langsung dengan air pengecatannya harus dilakukan sesuai dengan yang
dispesifikasikan disini. Semua permukaan luar dan dalam mechanical flexible joint
harus dilapisi sistem epoxy atau sistem coal tar epoxy sesuai dengan spesifikasi
dalam 7.3.2.3.

E.1.2.7 Sleeve Coupling


1. Umum
Sleeve coupling harus menggunakan sleeve-type coupling yang dibaut untuk ujung pipa
polos dan terdiri dari center sleeve, 2 (dua) buah gasket, 2 (dua) end ring, dan mur
baut untuk pemasangan coupling. Semuanya harus didesain dan diproduksi sesuai
dengan AWWA C.219 dan sesuai dengan standar pabrik serta mendapat persetujuan
Pengguna Barang.

2. Bahan-Bahan dan Konstruksinya


a. Center Sleeve
Center sleeve ini harus berukuran sesuai dengan ukuran pipa dan fitting yang digunakan
dan terbuat dari carbon steel atau besi ductile atau malleable cast iron (besi
tuang) yang sesuai dengan atau tebih tinggi dari persyaratan dibawah ini.

Carbon Steel
ASTM A 283 Grade C
JIS G 3101 Class 2
BS 4360 Grade 43 A
DIN 17100 RST 36
Ductile Iron
ASTM A 536 Grade 65-45-12
JIS G 5502 Class 2 FCD
45 BS 2789 Grade 420/12
Malleable Cast Iron
ASTM A 47 Grade 32510 or 35018
JIS G 5702 Class 3 FCMB 340
BS 6681 Grade B32-10 or W34-04
DIN 1692 GTS 35 or GTS 4t

23
Panjang Center Sleeve harus memenuhi persyaratan berikut ini:

Diameter Nominal Panjang Minimum Center Sleeve


(mm) (mm)
12.5 – 50 89
65 – 250 102
300 - 450 127

b. Gasket
Gasket harus terbuat dari karet sintetis, styrene butadiene rubber (SBR) yang
divulkanisir dicetak (molded) sesuai dengan stndar JIS K 6353 atau nitrite butadiene
rubber (NBR) atau ethylene propylene diene monometer (EPDM). Karet bekas tidak
diperkenankan untuk digunakan.

c. End Rings/Ring Ujung


End rings harus dibuat dari carbon steel atau besi ductile atau besi tuang (malleable
cast iron) yang memenuhi atau lebih tinggi dari standar berikut:

Carbon Steel
ASTM A 576 Grade 1020
JIS G 3101 Class 2
BS 6681 Grade 43 A
DIN 17100 RST 36

Ductile Iron dan Malleable Cast Iron


Sama dengan standard yang telah dispesifikasikan pada
bagian sebelumnya 7.5.2.a. Center Sleeve.

d. Mur dan Baut


Mur dan baut harus dibuat dari carbon steel yang memenuhi atau lebih tinggi dari
persyaratan dari JIS G B101 Class 2.

E.1.2.8 Lapisan Coating


a. Sarana di bawah tanah
Permukaan luar dan dalam sleeve coupling harus dilapisi dengan special hot fusion

24
bonded nylon coating yang memiliki ketebalan lapisan kering sebesar 150 mikron.
Baut dan mur harus digalvanisir dan ditambah lapisan special nylon coating tersebut,
sehingga ketebalan kering lapisan mencapai 75 mikron.
b. Sarana di atas tanah
Semua permukaan center sleeve harus dilapisi lapisan primer pada bagian luarnya
dan sistem epoxy atau coal tar epoxy untuk pelapisan bagian dalamnya sesuai
dengan yang ditentukan pada bagian 7.3.2.3. Semua permukaan end rings yang
terlihat/terpapar harus dicat dengan lapisan primer seperti yang dispesifikasikan
pada bagian 7.3.7. Semua mur dan baut harus dilapisi dengan lapisan galvanis.

E.1.2.9 Special Sleeve Couplings


1. Umum
Special sleeve coupling harus didisain untuk penyambungan pipa berujung polos dari
berbagai ukuran diameter luar dengan ukuran diameter nominalnya seperti
diberikan di bawah ini, dan harus terdiri dari center sleeve, 2 (dua) buah end ring, 2
(dua) gasket serta mur dan baut untuk pemasangan coupling. Diameter luar yang
diizinkan adalah sebagai berikut:

Diameter Nominal Range Diameter Luar (mm) Dan


(mm) Toleransi nya ('I')
Min Max
50 60.2±1.0 - 63.0+0.6

80 88.9±1.0 -98.0+2,2
100 110.0±0.6 - 118.0+1.7
150 160.0±0.6 - 170.0+1.2
200 200.0 ± 0.6 - 222.0 + 0.9
250 250.0±0.6 - 273.0+0.7

2. Konstruksi dan Bahan


Center sleeve dan end ring harus dibuat dari malleable cast iron (besi tuang yang bisa
ditempa) yang mengikuti standar JIS G 5702 Class 3 FCMB 340 atau BS 6681
Grade B32-10 atau bahan lain yang disetujui oleh Pengguna Barang. Mur dan baut
harus dibuat dari carbon steel yang memenuhi atau lebih tinggi dari standar JIS G
3101 Class 2.
Gasket harus terbuat dari karet sintetis, styrene butadiene rubber (SBR) yang
divulkanisir dicetak (molded) sesuai dengan standar JIS K 6353 atau nitrite butadiene

25
rubber (NBR) atau ethylene propylene diene monometer (EPDM). Karet bekas tidak
diperkenankan untuk digunakan.
Mur dan baut harus terbuat dari carbon steel yang memenuhi atau lebih dari
persyaratan JIS G 3101 class 2.
Permukaan luar dan dalam dari special sleeve coupling harus dilapisi dengan special
hotfusion bonded nylon coating yang mempunyai ketebalan kering lapisan minimum
sebesar 150 mikron. Mur dan baut harus diberi pengerjaan akhir (finish) dengan
lapisan galvanis ditambah special nylon coating tersebut yang mempunyai
ketebalan kerino lapisan minimum sebesar 70 mikron.

E.1.2.10 Flange Insulasi


Flange insulasi harus dipasang pada jalur pipa pada bagian dari jalur pipa yang
bersebelahan dan terisolasi secara elektris, dan atau menyediakan alat untuk menjaga
agar bagian yang bersebelahan pada potensial yang berbeda.
Flange insulasi berkaitan dengan pengetesan tekanan hidrostatis yang dispesifikasikan
untuk pipa. Ketahanan elektris diseberang sambungan insulasi tidak boleh kurang
dari 50 megohms sebelum dan sesudah pekerjaan pengetesan hidrostatis.
Flange insulasi harus terdiri dari gasket dengan insulasi penuh baut serta mur yang
diinsulasi oleh lapisan teflon dengan jumlah yang cukup, pembersih insulasi dan
pencuci logam.
Penyedia Jasa Pengadaan harus menyediakan pelindung korosi petrolatum dengan
kuantitas yang cukup untuk digunakan pada semua flange insulasi.

26

Anda mungkin juga menyukai