A. PENGADAAN/PEMASANGAN PIPA
I. PEKERJAAN PENDAHULUAN
Diawal Pekerjaan kami akan melaksanakan pekerjaan pembersihan lapangan dan pengukuran
ulang. Pengukuran ulang bertujuan untuk menentukan lajur pipa yang akan dikerjakan, dalam
pengukuran digunakan alat Theodolit dan rambu ukur. Pengukuran ini dilakukan oleh seorang
surveyor. Titik-titik yang menjadi acuan ditandai dengan menggunakan patok. Patok terbuat dari
kayu bulat dengan panjang ± 1m yang ditancapkan kedalam tanah.
Setelah dilakukan pengukuran ulang kami akan melaksanakan transportasi material yang
dibutuhkan kelokasi pekerjaan. Untuk pipa dan acessiries nya, sebelum dilaksanakan transportasi
kelapangan telah diperiksa dan telah diterima oleh tim penerim barang. Bahan ataupunpipa kami
datangkan setahap demi setahap kelapangan / lokasi sesuai dengan kebutuhan dilapangan, agar
tidak terjadi penumbukan bahan dilokasi pekerjaan
- Persyaratan Bahan
Pipa PVC dan GIP yang kita pergunakan adalah pipa PVC dan GIP standar yang sesuai spesifikasi
teknis, yang sebelumnya harus ada persetujuan Direksi untuk dipakai
- Metode Pelaksanaan
Setelah Kontrak ditanda tangani kami mulai melakukan pemesanan barang ke Pabrik, dengan
menerbitkan surat pemesanan Barang / DO sesuai dengan kebutuhan, jenis dan spesifikasi barang
dalam RAB yang kami tawarkan.
Pipa yang baru selesai diproduksi di Pabrik, ditumpuk dan disimpan di gudang pabrik dengan tata
cara penyimpanan sebelum dikirim / Delivery ke Lokasi Penumpukkan sementara.
Secara bertahap, Pipa yang sudah siap dikirim ke Lokasi penumpukkan sementara. Dimana untuk
menjamin keselamatan dan resiko kerusakan barang selama dalam proses pengangkutan kami
ikatkan dalam bentuk pertanggungan Asuransi ( Pengiriman barang dilengkapi dengan Surat
Pengantar Barang ).
Sesampainya dilokasi penumpukkan sementara, barang kami bongkar digudang yang sudah kami
sediakan, Proses pembongkaran diawasi petugas kami dan minta disaksikan oleh anggota Tim
Teknis / Pemeriksa Barang untuk mengetahui kondisi Kualitas dan Kuantitas barang kiriman.
Setelah Barang siap dari pabrik ke gudang di Penumpukkan sementara sesuai dengan volume
kontrak dan tersusun rapi, diberi pelindung dan pengaman, kemudian diambil foto Dokumentasi.
Barang yang sudah tersusun rapi dengan jumlah yang cukup minta diperiksa lagi kualitas dan
kuantitasnya oleh Direksi, Dimana hasil pemeriksaannya dituangkan kedalam Berita Acara
Pemeriksaan Kualitas dan Kuantitas Barang sesuai dengan Kontrak yang sudah ditanda tangani.
- Metode Kerja
Ø Accessories pipa yang akan dipasang terlebih dahulu diperiksa, harus bersih dari segala
kotoran, minyak dan gomok
Ø Pemasangan kita lakukan sedemikian rupa kita sesuaikan dengan yang dimintakan dalam
dokumen perencanaan
Ø Selama Proses pemasangan kita pergunakan peralatan yang sesuai dengan kebutuhan,
sehingga proses pemasangan berjalan lancar dan berlangsung dengan baik
Perletakan Pipa
Tindakan pencegahan harus dilakukan untuk mencegah benda asing masuk kedalam pipa pada
saat pipa diletakan pada jalur.
Selama berlangsungnya peletakan, tidak boleh ada kotoran, perkakas, kain, ataupun benda-benda
lainnya ditempatkan dalam pipa.
Saat satuan panjang pipa dalam galian, setiap ujung pipa harus dipasang berhadapan dengan pipa
yang sebelumnya, pipa dipasang dan ditempatkan pada jalur dan ketinggian yang benar. Pipa
dimantapkan ditempatkan dengan bahan urugan yang telah disetujui dan dipadatkan dengan
ketinggian yang sama kecuali pada ujung pipa. Tindakan pencegahan perlu dilakukan untuk
mencegah tanah atau kotoran lainnya masuk ke sambungan.
Setiap saat bial pemasangan pipa sedang berlangsung, ujung pipa harus ditutup/disumbat dengan
bahan yang memadai dan dengan cara yang disetujui oleh direksi.
Pemotongan pipa
Pemotongan pipa untuk menyisipkan ”Tee”, ”Bend” atau ”Valve” atau tujuan lainnya, harus
dilakukan dengan mesin potong yang sesuai dengan cara yang rapih dan baik, tanpa menyebabkan
kerusakan pada pipa maupun lapisan pelindung dalamnya dan menghasilkan ujung yang halus
pada sudut yang tepat terhadap sumbu pipa.
Pemotongan perlu dijaga agar jangan sampai merusak lapisan pelindung luar maupun lapisan
pelindung pipa dalam. Ujung potongan pipa yang dipotong tersebut, harus dipotong serong
(Beveled) dengan ukuran yang sama sebagaimana yang ditentukan dalam spesifikasi.
Tidak boleh ada ”fitting” seperti ”Bend”, ”Tee”, dan ”flange dan spigot” dipotong untuk pekerjaan
pemasangan pipa, sejauh tidak ada instruksi tertulis yang diberikan kepada kontraktor dari direksi.
Jumlah pipa yang akan menjadi satu, dengan panjang yang sesuai yang dilakukan diatas
permukaan tanah, serta cara perletakannya ke posisi yang sesuai, harus disetujui terlebih dahulu
oleh Direksi.
Semua bahan pelicin (librican) untuk sambungan ”Push-On Raubbering” dan ”solvencement” untuk
sambungan ”Solvencement” untuk PVC kami sediakan dan menyerahkan data teknis dan contoh
untuk persetujuan untuk Direksi
Penyambungan pipa dengan sambungan ”Push-On Rubbering” ”Socket” dan ”Spigot” pipa harus
dibersihkan dengan seksama sebelum cincing karet (rubbering) dipasang ditempatnya.
”Spigot” kemudian dilumuri secara merata dengan bahan pelicin yang telah disetujui dan pipa
ditekan masuk ke ”Socket”.
Penekanan pipa ”Socket” harus dilakukan dengan menekan ujung lain pipa yang sedang dipasang.
Blok kayu atau alat lainnya yang memadai harus digunakan untuk mencegah kemungkinan
terjadinya kerusakan ”Socket’ tersebut pada mana batang tersebut ditekan. Tidak boleh ada ganjal
dibawah pipa dan pipa harus terletak merata diatas bahan alasnya (Badding material).
Bila diperlukan sekali untuk pembelokkan pipa dengan sambungan ”Push-on” agar membentuk
lengkungan dengan jari-jari yang panjang, besarnya belokan harus sesuai dengan petunjuk pabrik
dan sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi.
V. PEKERJAAN LAIN-LAIN
1. Pengadaan / Pemasangan Crossing Jalan Aspal lengkap termasuk fitting accessories,
pabrikasi, penyetelan dan alat bantu kerja
- Lingkup Pekerjaan
Disini kami akan melaksanakan Pengadaan / Pemasangan crossing pipa lengkap termasuk fitting,
accessories dan alat bantu kerja
Pembongkaran Aspal
Aspal dibongkar pada bagian yang akan dipasangkan pipa sesuai dengan gambar dan pengawasan
pengawa dan Sesuai gambar kerja.
Pemasangan Pipa
a. Pada pipa-pipa yang sudah dipasang harus dicegah jangan sampai kemasukan segala
macam jenis kotoran seperti bekas puing-puing, alat-alat, bekas pakaian dan lain-lain kotoran yang
dapat mengganggu kebersihan dan kelancaran aliran air didalam pipa.
b. Setiap pipa yang sudah dimasukan kedalam parit harus langsung dipasang dan disetel
sambungannya dan kemudian diurug dengan bahan-bahan yang disetujui Direksi Kegiatan serta di
padatkan dengan sempurna kecuali pengurugan pada tempat-tempat sambungan pipa harus
diperiksa dan disetujui terlebih dahulu oleh Direksi Kegiatan.
c. Setelah diperiksa dan disetujui oleh Direksi Kegiatan baru diperbolehkan untuk diurug.
d. Semua ujung pipa yang terakhir yang pada saat pemasangannya terhenti, harus ditutup
sehingga kotoran ataupun air buangan masuk kedalam pipa. Cara-cara penutupan pada ujung pipa
tersebut harus disetujui Direksi Kegiatan
e. Tikungan/ belokan (vertikal/horizontal) tanpa elbow/bend dilaksanakan sedemikian rupa
sehingga sudut sambungan antara dua pipa tidak boleh lebih besar dari yang diizinkan oleh pabrik
pipa yang bersangkutan, untuk itu akan diberikan petunjuk lebih lanjut oleh Direksi Kegiatan.
f. (Perubahan arah perletakan pipa (belokan/tikungan), harus dilaksanakan dengan
penyambungan benda/elbow yang sesuai, begitu pula untuk percabangan harus dengan tee atau
tee cross (sesuai kebutuhannya).
g. Membengkokkan atau merubah bentuk pipa dengan cara apapun tidak diperbolehkan (secara
mekanis maupun dengan cara pemanasan) tanpa persetujuan Direksi Kegiatan.
h. Peil dari perletakan pipa serta dalamnya terhadap muka jalan/tanah asal harus diperiksa
dengan teliti dan disaksikan dan mendapat persetujuan dari Direksi Kegiatan.
i. Pada waktku pemasangan pipa, parit galian untuk perletakan pipa harus kering, tidak boleh
ada air sama sekali dan bagian dalam pipa harus bersih.
j. Penyambungan pipa hanya dilakukan dalam keadaan kering.
k. Di sekeliling pipa harus diberi pasir urug sesuai dengan gambar atau bila tidak dinyatakan lain
diberi lapisan pasir urug sedemikian rupa sehingga terdapat pasir setebal 15 cm dibawah,
disamping dan diatas pipa, kecuali untuk pipa-pipa yang memotong jalan (crossing jalan) di urug
segera dengan pasir pasang penuh, dan tanah bekas galiannya harus disingkirkan agar segera
dapat dilalui kendaraan-kendaraan, khusus untuk jalan-jalan protokol (lalu lintas padat dan
kendaraan-kendaraan berat) harus dilindungi dengan pelat baja.
l. Semua pemasangan fitting penyabungan pipa seperti tee, elbow/bend, dan sebagainya harus
diberi blok-blok anker dari beton (beton campuran 1:2:3).
m. Setiap pekerjaan pemasangn pipa yang dihentikan pada waktu diluar jam-jam kerja, ujung-
ujung pipa yang terakhir harus ditutup rapat air untuk mencegah masuknya kotoran/benda-benda
asing/air kotor kedalam pipa.
n. Material yang digunakan untuk tutup ujung pipa tersebut harus bersih dan bebas dari
minyak/oli teraspal atau bahan-bahan minyak pelumas lainnya.
o. Crossing pipa (belokan/tikungan), harus dilaksanakan dengan penyambungan benda/elbow
yang sesuai, begitu pula untuk percabangan harus dengan tee atau tee cross (sesuai
kebutuhannya).
p. Membengkokkan atau merubah bentuk pipa dengan cara apapun tidak diperbolehkan (secara
mekanis maupun dengan cara pemanasan) tanpa persetujuan Direksi Kegiatan.
q. Peil dari perletakan pipa serta dalamnya terhadap muka jalan/tanah asal harus diperiksa
dengan teliti dan disaksikan dan mendapat persetujuan dari Direksi Kegiatan.
Pengaspalan kembali
Setelah dipadatkan maka di aspal, untuk pengaspalan dapat dilihat pada gambar kerja
· Pada prinsipnya pengetesan dilakukan dengan cara bagian demi bagian dari panjang pipa
dengan panjang pipa untuk tiap kali pengetesan tidak lebih dari 500 m.
· Pengetesan pipa harus dilakukan dengan tekanan minimal 15 (lima belas) atmosfir atau dua
kali tekanan kerja pipa, dan apabila selama 1 (satu) jam tekanan tidak berubah atau turun, test
dinyatakan berhasil dan dapat diterima.
Pipa harus diisi air terlebih dahulu selama 24 jam sebelum test dilakukan. pengetesan untuk jenis
pipa PVC dengan sambungan “solvent cement” baru boleh dilakukan paling cepat 24 jam setelah
penyambungan pipa yang terakhir (untuk bagian pipa yang akan ditest)
PELAKSANAAN PEKERJAAN
a. Pekerjaan Tanah PVC
Setelah pekerjaan persiapan dilaksanakan, maka selanjutnya dimulai penggalian dengan
menggunakan excavator sesuai patok-patok batas galian. Penggalian dilaksanakan dengan
cara hasil galian untuk sementara di simpan disamping lubang galian. Penggalian sistem ini
dilaksanakan selain untuk memenuhi kedalaman galian, juga mempermudah pengawasan
pelaksanaan termasuk pengamatan lereng galian dari kemungkinan longsor. Akhir dari
pekerjaan ini adalah jika telah mencapai elevasi sesuai gambar rencana, dan diadakan inspeksi
bersama Pengawas Pekerjaan.
b. Timbunan Pasir bekas galian
Setelah galian mencapai kedalaman rencana, maka diurug dengan pasir setebal 10 cm. Untuk
memperoleh kepadatan optimal maka pasir dipadatkan dengan cara penyiraman dan atau
memakai timbris.
Setelah pasir diletakkan dalam galian setebal 10 cm, kemudian pipa yang telah disambung dan
diletakkan diatas pasir, setelah itu diurug lagi dengan pasir sampai ketebalan 10 cm dari atas
pipa.
c. Pekerjaan Beton (untuk crossing jalan)
Pada pekerjaan beton dengan campuran 1 : 2 : 3. Paling lambat 24 jam sebelum pelaksanaan
pengecoran, kami akan mengajukan inspeksi sekaligus ijin pengecoran kepada direksi
lapangan. Inspeksi meliputi antara lain:
Bekisting, yaitu kebersihan, ketepatan posisi, kelurusan dan stabilitas.
Penulangan, meliputi kesesuaian jumlah, posisi dan jarak, ukuran, kebersihan besi
beton sesuai gambar desain dan spesifikasi.
Kecukupan dan kondisi material
Kecukupan dan kondisi alat utama dan pendukung
Persiapan untuk menghadapi cuaca ekstrim, seperti hujan deras atau panas yang amat
terik, serta peralatan dan bahan pemeliharaan beton.
Dan lain-lain yang dianggap perlu
Pembasahan atau curing dilaksanakan sejak beton mengeras hingga umur 7 hari. Proses
pembasahan dilaksanakan terus menerus agar terhindar dari retak rambut yang memperlemah
hasil konstruksi beton
d. Penulangan/Pembesian
Segera setelah gambar desain akhir disetujui, akan dibuat gambar kerja penulangan serta
daftar tulangan (‘buigstaat”) yang berisi informasi tentang nomor identifikasi, panjang,
bengkokan, jumlah serta berat masing-masing. Berdasarkan daftar tulangan tersebut, tulangan
akan dipotong dan dibengkok di “workshop”. Masing-masing jenis tulangan akan
dikelompokkan dan diikat serta diberi identifikasi yang berisi nomor, jumlah dan lokasi
penggunaan.
Baik sebelum fabrikasi, setelah fabrikasi maupun penempatan sementara di lapangan, besi
beton harus diletakkan di atas dudukan kayu dengan jarak dan ketinggian sedemikian sehingga
tidak menyentuh tanah maupun aliran permukaan.
Penulangan lantai
Sebelum tulangan dipasang, di atas lantai kerja terlebih dahulu dibuat tanda-tanda
penempatan tulangan. Tulangan terbawah dipasang kemudian disusul dengan baris
tulangan berikutnya. Antara tulangan membujur dengan tulangan melintang diikat dengan
kawat beton sedemikian hingga susunan tulangan tidak bergeser. Beberapa tahu bton
setebal selimut beton kemudian dipasang untuk memposisikan tulangan. Jumlah tulangan
harus cukup agar tulangan tidak melentur secara berlebihan akibat beban sendiri maupun
beban peralatan dan berat pekerjaan yang bekerja di atasnya, serta mampu menahan
geser akibat beban kerja. Beton decking dibuat dari beton dengan kualitas minimum sama
dengan kualitas beton struktur yang akan di cor.
Setelah tulangan bawah tersusun dan tetap pada kedudukannya, dimulai pemasangan
tulangan lantai bagian atas. Cara penyusunan sema seperti sebelumnya, kecuali
penggunaan tahu beton diganti dengan kaki ayam sebagai “spacer”.
Penulangan dinding
Umumnya tulangan dinding merupakan kelanjutan dari penulangan lantai. Untuk
mencegah rusaknya beton lantai akibat gaya horisontal pada besi beton, harus diperhatikan
kekuatan beton lantai pada saat tulangan dinding akan dipasang. Tulangan vertkal
disambung terlebih dahulu dengan siaran tulangan lantai, disusul dengan pemasangan
tulangan horisontal.
Untuk menjaga agar selimut beton tetap sesuai gambar. Dipasang beton decking antara
tulangan terluar dengan bekisting. Sisa panjang tulangan yang belum dicor harus
diperhatikan, agar panjang penyambungan tidak kurang dari yang disyaratkan dalam
Peraturan Beton Bertulang Indonesia, yakni 40 tulangan.
2. Pekerjaan Persiapan
Identifikasi jalur pemasangan pipa dan kondisi eksisting.
Penyiapan lahan penyimpanan material pipa dan asesoris.
Lokasi penyimpanan akan ditempatkan di sekitar base camp sehingga memudahkan
pengawasannya.
Tempat penyimpanan pipa dibuat sedemikian rupa sehingga pipa tidak langsung
menyentuh tanah.
3. Pekerjaan Galian
Setelah lokasi penanaman pipa teridentifikasi maka dipasang tanda awal dan akhir.
Penggalian dilaksanakan dengan cara menggunakan excavator dan manual dengan hati-
hati. Kedalaman galian adalah 130 cm dan lebar 40-60 cm.
Penggalian dilaksanakan bertahap sesuai produktivitas pemasangan pipa per hari, yakni
100 sampai dengan 150 meter untuk setiap grup.
4. Pekerjaan Urugan Pasir Bawah Pipa
Setelah galian mencapai kedalaman rencana, maka diurug dengan pasir setebal 10 cm.
Untuk memperoleh kepadatan optimal maka pasir dipadatkan dengan cara penyiraman dan
atau memakai alat penumbuk tangan. Pada bagian sambungan pipa digali agak dalam,
agar badan pipa menumpu beban sendiri.
UMUM :
Hasil penyambungan pipa harus tahan terhadap gaya tarik dan mempunyai kekuatan yang
sebanding dengan pipa.
Metode penyambungan jenis ini membutuhkan plat pemanas elekrik untuk dapat mencapai
suatu temperatur tertentu yang digunakan untuk jenis pipa dari bahan PE 100 untuk ukuran
90 mm ke atas dengan SDR yang sama.
KHUSUS :
- Dipergunakan mesin las khusus (butt fusion welding machine) yang sudah
terkalibrasi oleh lembaga independent
- Proses pengelasan harus mempergunakan kaidah atau aturan yang berlaku sesuai
aturan DVS 2207/1
- Teknis penyambungan pipa dan pemeriksaan kualitas hasil pengelasan harus
mendapatkan persetujuan dari Pengawas Proyek dan Konsultan.
- Dilakukan oleh seorang operator yang sudah berpengalaman dan bersertifikat
sesuai kaidah DVS 22071/1 serta didampingi oleh 2 – 3 fitter.
- Penyambungan pipa PE sedapat mungkin dilakukan di area fabrikasi untuk
mempersingkat waktu kondisi galian dalam keadaan terbuka.
PERALATAN
Generator untuk memberikan daya listrik plat pemanas, pemotong dan pompa hidrolik.
Mesin butt-fusion dilengkapi dengan pengencang pipa, pemotong, plat pemanas, pompa
hidrolik dan pengatur waktu.
Roda penyangga pipa
Tenda pengelasan
Alat pembersih, kain katun atau handuk kertas
Alat ukur sambungan
Thermometer digital yang sudah terkalibrasi untuk memeriksa suhu plat pemanas
Pipa dan penutupnya
Papan landasan
Pemotong pipa
Thermometer temperatur udara
Alat pengukur waktu
METODE PENYAMBUNGAN
Pemeriksaan awal
Sebelum dimulainya pengelasan, dilakukan pemeriksaan sebagai berikut :
Adanya bahan bakar yang cukup di generator dan dalam keadaan benar-benar berfungsi
sebelum dihubungkan ke mesin.
Perlengkapan mesin dan pompa berfungsi dengan baik.
Plat pemanas dalam keadaan bersih dan lakukan pembersihan apabila sebelumnya
sudah digunakan.
Siapkan tenda untuk memberikan perlindungan selama pekerjaan dilakukan.
Perlengkapan mesin harus lengkap dan tidak rusak.
Anda harus mengetahui langkah-langkah penyambungan yang benar dan pipa yang akan
disambung.
Plat pemanas harus pada temperatur yang benar (sambungkan plat pada sumber listrik
dan biarkan selama 20 menit pada kondisi temperatur yang disarankan).
Periksa dan pastikan bahwa pipa-pipa dan atau fitting yang akan disambung mempunyai
ukuran diameter, SDR dan bahan yang sama.
Untuk membersihkan kotoran pada plat pemanas bias dicuci pada saat dingin
dengan sedikit air yang cukup sebelum memulai penyambungan. Gunakan bahan
yang bersih yang tidak meningggalkan bekas. Untuk membersihkan kotoran lapisan
minyak atau pelumas harus menggunakan kain dan bahan pembersih yang sesuai,
seperti ISO PROPANOL.
Sambungan percobaan
Meskipun pencucian plat pemanas dapat menghilangkan kotoran yang tertinggal, akan tetapi
partikel kecil daripada debu seringkali masih ada. Untuk membersihkannya diperlukan
pembuatan sambungan percobaan pada tiap sesi penyambungan, dimana ketika temperatur
plat mulai menurun atau dibawah 180°C, atau pada saat adanya perubahan ukuran pipa
yang akan disambung.
Sambungan percobaan dapat dibuat dengan menggunakan potongan pipa dengan ukuran,
SDR dan bahan yang sama. Hal ini bukan untuk membuat sambungan. Prosedur tersebut
dapat dihentikan setelah proses pemanasan tercapai.
Prosedur Penyambungan
Tempatkan pipa pada penjepit (clamp) dimana ujung pipa berhadapan dengan plat
pemotong dalam posisi lurus.
Luruskan dan ratakan posisi seluruh komponen dengan roller.
Kencangkan penjepit (clamp) untuk memegang dan membulatkan kembali pipa.
Tutup ujung pipa yang terbuka untuk mencegah pendinginan plat oleh masuknya udara
ke bagian dalam pipa.
Nyalakan alat pemotong dan geserkan penjepit pipa secara perlahan sehingga ujung pipa
tepat berhadapan dengannya sampai terjadinya pemotongan permukaan pipa yang
kontinyu.
Jaga agar alat pemotong tetap menyala sementara penjepit (clamp) dibuka untuk
menghindari terjadinya pemotongan permukaan yang tidak rata.
Angkat alat pemotong perlahan dan hindarkan bersinggungan dengan permukaan pipa .
Bersihkan sisa potongan dari mesin dan pipa.
Dilarang menyentuh permukaan yang sudah dipersiapkan.
Periksa bahwa kedua permukaan sudah rata. Jika tidak, ulangi proses pemotongan.
Dekatkan kedua pipa dan periksa tidak adanya celah antara permukaan potongan.
Maksimum selisih diameter yang diijinkan adalah :
1,0 mm untuk pipa ukuran 90 mm s/d 315 mm.
2,0 mm untuk pipa ukuran 316 mm s/d 800 mm.
Jika ketidaksesuaian tersebut lebih besar dari batas tadi maka pipa harus
diluruskan dan dipotong lagi.
Buka dan kemudian tutup clamp dan perhatikan tekanan tarik yang dibutuhkan untuk
menggerakkan pipa bersama-sama secara hidrolik.
Tekanan tarik adalah ukuran tekanan minimal yang dibutuhkan untuk mengatasi gaya
gesek akibat tarikan kerja mesin dan berat pipa/fitting yang sedang disambung.
Catatan: Tekanan tarik (kPa) harus diperkirakan secara tepat sebelum pembuatan
sambungan dan harus ditambahkan tekanan ram dasar yang ditunjukkan pada mesin.
(Apabila yang digunakan mesin adalah otomatis, maka pekerjaan ini akan terlaksana
secara otomatis)
Pindahkan lempengan pemanas dari tempat pelindungnya. Periksa bahwa plat tersebut
bersih dan baik suhunya.
Tempatkan alat pemanas pada mesin dan tutup klem supaya bagian permukaan yang
akan disambung menyentuh lempengan. Gunakan sistem hidrolik dengan menggunakan
tekanan yang ditentukan sebelumnya.
Jaga tekanan yang dipakai sampai pipa mulai meleleh dan lelehannya merata 1 – 6 mm
terbentuk tiap ujungnya. Lihat tabel PE butt welding SNI 06-4829-2005 untuk pipa PE.
Setelah lelehan awal muncul, tekanan pada sistem hidrolik harus dilepas supaya
pencatat tekanan tercatat nol dan tekanan tarik sedemikian sampai pertumbuhan lelehan
terkontrol selama waktu pemanasan. Periksa bahwa pipa tidak bergeser posisinya di
klem dan ujung pipa harus terus di jaga agar tetap kontak dengan plat pemanas.
Setelah pemanasan selesai, buka klem dan pindahkan plat pemanas, pastikan bahwa
plat tidak menyentuh permukaan yang meleleh.
Segera tutup klem (dengan 8 – 10 detik dari pemindahan plat) dan rekatkan permukaan
yang sudah meleleh bersama pada tekanan yang sudah ditentukan sebelumnya.
Jaga tekanan yang dibutuhkan untuk waktu pendinginan minimal sampai yang
diindikasikan pada tabel.
Setelah itu pipa yang disambung dapat dipindahkan dari mesin tetapi tidak boleh
dipindahkan untuk periode berikutnya sama pada waktu pendinginan di atas.
Periksa sambungan untuk kebersihan dan keseragamannya dan cek bahwa lelehan
sesuai dengan batasan yang ditentukan.
Parameter ini harus digunakan sebagai pembimbing ke butt fusion dari pipa polyethylene
yang menggunakan SNI 06-4829-2005 sebagai bahan dasarnya.
Kontraktor yang melakukan penyambungan harus selalu memeriksa kemungkinan
penerapannya dari parameter yang ada untuk setiap proyek yang diberikan, (terlampir)
Butt Fusion Units Value Comments
Parameter
Heater plate Degrees 220 – 235
Temperature C
Pressure value : Bead P1 kPa 175 ± 25 Insert this in the formula
up (note 6) and add drag
pressure Mach
ine Approx. bead width Mm 0.5 + 0.1 † † = wall thickness (see
after bead up note 4)
Bead up time T1 Second Approx.6 † Varies with ambient temp.
Pressure value : Heat P2 kPa Drag only
soak
Heat soak time T2 Second 15 †
Max. changeover time T3 Second 3 + 0.01 D D = pipe diameter (see
note 5)
Max. time to achieve T4 Second 3 + 0.03 D Pressure should be
welding pressure increased smoothly using
most of the time allowed
to reach weld pressure.
Pressure value : P3 kPa 175 ± 25 Insert this value in the
welding & cooling formula (note 6) and add
drag pressure.
Welding & cooling time T5 Minute 10 + 0.5 † Time in clamps
:
1<15 mm
Welding & cooling time T5 Minute 1.5† Time in clamps
:
1>15 mm
Min. bead width after Mm 3 + 0.5† Typical (see note 2)
cooling
Max. bead width after Mm 5 + 0.7† Typical (see note 2)
cooling
pressure
P1
Drag P2
Pressure
T1 T2 T3
Catatan :
1. Parameter ini digunakan untuk butt fusion bahan polyethylene PE100 seperti yang
dispesifikasikan dalam SNI 06-4829-2005.
2. Parameter ini bisa juga digunakan untuk butt fusion PE100. Ini mungkin menghasilkan sedikit
perbedaan bentuk lelehan tanpa mengurangi kualitas pengelasan.
3. Hanya pipa-pipa dan fitting-fitting yang mempunyai diameter dan ketebalan yang sama yang
boleh dibutt fusion bersama.
4. † = rata-rata ketebalan dinding pipa dihitung dari SNI 06-4829-2005 min/max pembulatan ke mm
terdekat.
5. D = rata-rata diameter luar pipa dihitung dari SNI 06-4829-2005 min/max, pembulatan ke mm
terdekat.
6. Rumus perhitungan tekanan :
Luas anulus pipa x nilai tekanan
Hidrolik bag. Cilinder
Dimana luas anulus pipa = µ (D - †)†
7. Untuk suhu sekitar >25°C, waktu pendinginan harus ditambah dengan 1 menit per°C setelah
25°C ke atas.
Wallthick Bead up Bead up Heat soak Max Max time Weld and Final bead width
(mm) Width Time Time Change Achieve Cooling (mm)
(mm) T1 (sec) T1 (sec) Overtime Weld Min.
T3 Press T5*
(sec) T4 (sec)
min max
2 1 12 30 Calculate on pipe 11 4 7
4 1 24 60 diameter 12 5 8
6 1 36 90 13 6 9
8 1 48 120 14 7 11
10 2 60 150 15 8 12
12 2 72 180 16 9 14
15 2 90 225 17 10 16
20 3 120 300 30 13 20
25 3 150 375 38 16 24
30 4 180 450 45 18 27
35 4 210 525 53 20 31
40 5 240 600 60 23 35
45 5 270 675 68 25 38
50 6 300 750 75 28 43
55 6 330 825 83 30 47
PERSIAPAN DI LAPANGAN
Kedalaman galian
Jika kedalaman pipa PE tidak ditentukan, lapisan di bagian atas pipa harus ditentukan
sehingga mampu melindungi pipa dari beban luar, kerusakan yang disebabkan oleh pihak lain
dan konstruksi jalan.
Jika memungkinkan, pipa harus dipasang pada batas kedalaman minimum dan tabel berikut
dapat digunakan sebagai petunjuk.
Kedalaman ini hanya berlaku untuk pemasangan khusus seperti beban memanjang pada
atas pipa, pemadatan tambahan dari bahan penimbun sekitar pipa atau timbunan pelindung,
standard SNI 06-4829-2005 harus digunakan.
Tanah asal
Secondary
Pipe zone 30%OD Pipe Zone
Trench
Spring Primary
Grade Line Pipe zone 30% OD
Min.75 mm Bedding
Rekomendasi umum dari SNI 06-4829-2005 Desain untuk Pipa Fleksible Bawah Tanah harus
diperhatikan dalam mendesain parit dan tanggul.
Demikian pula dengan spesifikasi desain untuk perlindungan penyangga samping dan urukan harus
disesuaikan dengan SNI 06-4829-2005.
Dinding parit dengan kondisi tanah kurang baik harus digali tahap demi tahap, untuk menghindari
runtuhnya material dinding parit (lubang galian).
LEBAR GALIAN
Secara umum, lebar galian minimum harus sesuai dengan syarat konstruksi sehingga proses dapat
terus berlangsung.
Lebar galian untuk keperluan pemasangan pipa PE dapat berkurang dibandingkan keperluan untuk
pemasangan pipa tipe lain, karena pengelasan “butt” atau elektrofusi dilakukan di atas tanah
kemudian pipa yang sudah tersambung diletakkan ke dalam galian. Demikian juga untuk pipa
diameter kecil dalam bentuk coil bisa disambung di atas tanah dan kemudian diletakkan di dalam
galian.
Lebar galian minimum harus mencakup untuk pemadatan bahan penyangga samping.
Lebar maksimum galian harus dibatasi sedapat mungkin tergantung kondisi tanah. Hal ini penting
baik secara ekonomis maupun untuk penambahan bagian penyangga samping.
Apabila terdapat galian-galian atau tanggul-tanggul yang lebar maka pipa harus dipasang pada 75
mm lapisan yang dipadatkan atau bahan yang padat seperti yang ditunjukkan pada diagram.
PELINDUNG
Pipa harus diletakkan pada lapisan padat, tebal 75 mm, dengan memenuhi kondisi berikut :
1. Tanah terseleksi, bebas dari batu-batuan atau benda-benda tajam kurang dari 13.2 mm
2. Batu kerikil atau batuan dengan yang diperbolehkan sampai ukuran maksimum 15 mm.
3. Bekas galian yang bebas dari batu dan pecahannya tidak mengandung tanah liat lebih besar dari
75 mm yang mampu mempengaruhi pemadatan.
Pastikan bahwa fitting-fitting, flange dan perlengkapan lainnya tidak menyentuh tanah aslinya (dinding
lubang).
PENYANGGA
Bahan yang digunakan untuk penyangga harus disesuaikan dengan kebutuhan pada bahan
pelindung.
Bahan untuk penyangga harus dipadatkan dengan rata setebal 75 mm untuk pipa sampai dengan 250
mm dan 150 mm untuk pipa berdiameter 300 mm ke atas.
TIMBUNAN
Pada saat bagian pengisi sudah diletakkan dan dipadatkan sesuai yang dibutuhkan di atas pipa,
bahan timbunan dapat menggunakan bahan bekas galian.
Sisa dari galian atau pengisian tanggul dapat dilaksanakan dengan menggunakan tanah galian.
Penimbunan lubang galian tidak boleh menggunakan bahan-bahan yang keras (seperti batu bata,
batuan dan sebagainya). Ukuran dari partikel maksimum 75 mm. Pada saat pipa PE dipasang di
tempat-tempat yang mempunyai tekanan luar yang sangat tinggi, maka bahan penimbun harus
mempunyai standar yang sama sebagai bahan pelindung dan bahan lapisan.
Diperlukan untuk menunda penimbunan tahap akhir setelah pemadatan di sekeliling pipa sampai
cuaca lebih dingin untuk membiarkan pipa kontraksi. Mechanical join seperti flange harus tetap
diekspose sampai pipa ditest. Pipa tidak boleh ada yang tertimbun dimana akan menyebabkan
kemungkinan masuknya air pada waktu hujan, dsb yang akan mengisi bagian-bagian yang kosong
dan menyebabkan pipa terapung kecuali ditimbun dengan ketinggian beberapa kali diameter pipa.
Metode penempatan sisa galian pada penimbunan galian akan bergantung pada lokasi jalur pipa
apakah berada di daerah bebas lalu lintas atau di bawah jalan raya. Apabila berada di jalan raya akan
lebih baik untuk meneruskan penimbunan dan pemadatan dengan kualitas material timbunan yang
berkualitas bagus sampai batas lapisan aspal.
Pemadatan yang berat dan penimbunan tidak diperbolehkan tanpa sedikitnya 300 mm bahan
pelindung penutup jalur pipa.
Adalah sangat penting bahwa tingkat pemadatan yang sesuai dengan SNI 06-4829-2005 harus
dicapai seperti pipa PE yang memiliki struktur fleksible.
Plat bergetar untuk pemadat tidak boleh digunakan sampai terdapat lapisan timbunan tanah setebal
300 mm di atas pipa PE.
Pita atau penanda, harus diletakkan pada lapisan timbunan yang telah dipadatkan setebal 150 mm.
Sebelum pengetesan, instalasi harus dicek untuk memastikan semua kotoran dan bahan-bahan
konstruksi dipindahkan untuk menghindari kontak dengan pipa-pipa dan fitting-fitting.
Semua valve harus ditempatkan pada posisi terbuka dan penempatan valve pada ujung pipa untuk
mengeluarkan udara dari jalur pipa selama pengisian berlangsung.
TEST TEKANAN
Air harus perlahan dialirkan ke jalur pipa sampai semua udara dilekuarkan dari jalur dan air mengalir
dengan bebas pada ujung pipa. Lebih baik jika air dialirkan ke jalur pipa dari titik terendah untuk
memudahkan pengeluaran udara.
Tekanan harus dinaikkan terus-menerus secara bertahap ke jalur pipa tanpa dikagetkan.
Sebuah test tekanan dari 1.3 kali dari maksimum tekanan kerja harus diterapkan pada jalur pipa
sampai 1000 meter panjang dan untuk test penempatan valve.
Test tekanan pada situasi ini harus ditahan minimal 15 menit dan alat pencatat tekanan diperiksa jika
terjadi penurunan tekanan. Selanjutnya, sambungan harus benar-benar diinspeksi secara visual untuk
kemungkinan terjadinya kebocoran pada sambungan.
Sifat elastis dari PE seperti yang diuraikan pada test tekanan, bisa menyebabkan pengembangan
pada pipa dan volume perlu sedikit ditambah untuk mendapatkan bacaan tekanan yang tepat.
Penambahan volume ini hanya 1 % dan dapat diterapkan pada tekanan awal dan tekanan tersebut
harus ditahan pada periode maksimum selama 1 jam atau untuk waktu yang diperlukan untuk
mengadakan inspeksi di seluruh sambungan.
Sedikit penurunan tekanan lebih kecil dapat terjadi yang disebabkan oleh pemuaian pipa, walaupun
demikian hal ini tidak mengindikasikan kebocoran pada jalur pipa.
C. Pekerjaan pengecoran :
a. Pengecoran Matt Foundation
b. Pengecoran Pelat
c. Pengecoran Dinding Basement
d. Pengecoran Shear Wall
e. Pengecoran Kolom
f. Pengecoran Balok
Mengajukan Mix Design sesuai dengan mutu beton yang sudah ditentukan dalam
Spesifikasi Pekerjaan Struktur, dengan memperhitungkan hal-hal sebagai berikut :
a. Type dan jumlah material
b. Kuat Tekan Beton
c. Slump
d. Kadar air
e. Rasio air/semen
f. Kadar Fly Ash
g. Berat isi beton segar
h. Analisis gradasi agregat
Melaksanakan trial mix di batching plan sesuai dengan mix design yang telah dibuat oleh
pihak konsultan perencana.
Dari pelaksanaan trial mix dapat diketahui :
a. Kesesuaian komposisi material sewaktu trial mix dengan mix design.
b. Kuat tekan beton hasil pengujian sample beton yang diambil sewaktu trial mix.
PERSIAPAN PERALATAN
PEMERIKSAAN BETON
Setiap beton (mobil mixer) yang datang harus diperiksa surat jalannya sesuai dengan
pemesanan (mutu beton, volume, slump, jam keberangkatan, pemakaian bahan additive),
diukur dan dicatat slumpnya dengan alat slump test. Bila tidak sesuai dengan spesifikasi
teknis yang ada, maka beton tersebut harus dipulangkan dan diganti dengan yang baru
sesuai dengan spesifikasi yang telah diajukan pada saat pemesanan.
Untuk memeriksa mutu beton, diambil sampel beton sesuai spesifikasi sebagai berikut:
Jumlah Mixer
Jumlah Sample Silinder
1
2–5
6–9
setiap tambahan 10 mixer
1 x 4 benda uji
1 x 4 benda uji
2 x 4 benda uji
1 x 4 benda uji
PELAKSANAAN PENGECORAN
4.1. Untuk menghindari terjadinya cold joint sewaktu pengecoran harus perhatikan hal-
hal waktu sebagai berikut:
a. Balok dan pelat menggunakan concrete pump dengan waktu penuangan beton 1
mobil mixer 15-30 menit dan didalam concrete pump harus selalu tersedia beton, sehingga
waktu pendatangan mobil mixer dapat lebih cepat dan harus kontinyu, biasanya sekali
pengiriman 3 mobil mixer, pemesanan berikutnya pada penuangan 2 mixer terakhir.
b. Kolom/dinding beton/core wall menggunakan tower crane dengan waktu penuangan
beton 1 mobil mixer 1-1,5 jam, sehingga pendatangan mobil mixer hanya satu-satu,
disesuaikan dengan pelaksanaan pengecoran, namun harus kontinyu.
c. Kepadatan lalu lintas sangat mempengaruhi supply beton dan slump dan harus
diperhatikan juga waktu tempuh dari batching plan ke proyek sehingga dapat diprediksi
berapa lama lagi beton akan setting.
Pengujian beton dapat dilakukan bila ada kemungkinan mutu beton dinyatakan rendah.
maka perlu diadakan test pengujian beton sebagai berikut :
Pengambilan sample untuk kolom, corewall dan shearwall :
a. Setelah 3 hari 1 (satu) silinder harus diuji untuk mengetahui kuat tekan beton.
b. Setelah 14 hari 1 (satu) silinder harus diuji kuat tekannya.
c. Setelah 28 hari 1 (dua) silinder harus diuji kuat tekannya dan diambil rata-rata kuat
tekan sebagai hasilnya.
d. Cadangan 2 (dua) silinder yang dapat digunakan untuk pengetesan kuat tekan pada
umur 7 dan 28 hari apabila pengetesan kuat tekan beton pada umur 3 hari tidak memenuhi
syarat.