Anda di halaman 1dari 33

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA

PEMANFAATAM IDLE SPAM DI KAWASA RAWAN AIR


Desa Gambiran Kecamatan Pagerwojo Kabupaten Tulungagung

I. PENGENALAN LOKASI PEKERJAAN


a. Letak dan Lokasi Pekerjaan
Lokasi pelaksanaan pekerjaan berada di Pembangunan SPAM di kawasan Desa Gambiran
Kecamatan Pagerwojo Kabupaten Tulungagung
b. Transportasi ke Lokasi Pekerjaan
Mobilisasi dan demobilisasi alat berat, material dan tenaga kerja dapat dilakukan dengan
transportasi darat dari ibukota kecamatan.

II. PEKERJAAN PERSIAPAN


Secara garis besar Pekerjaan Persiapan pada pelaksanaan pekerjaan ini, meliputi:
a. Perizinan
Semua pekerjaan yang berhubungan dengan pihak luar, seperti permukiman, perlintasan jalan,
relokasi kabel tegangan tinggi, pengambilan tanah urugan, dan lainnya. Kami akan mengajukan
ijin baik lisan maupun tertulis sebelum pekerjaan dimulai.
b. Asuransi
Pekerjaan ini diasuransikan dengan metode CAR (Contractor All Risk) selama masa konstruksi
dan pemeliharaan.
c. Mobilisasi dan Demobilisasi
Segera setelah dikeluarkan SPMK, kami akan melaksanakan mobilisasi alat, tenaga dan bahan
awal yang diperlukan. Sumber daya yang dimobilisasi akan disesuaikan dengan urutan
pekerjaan dan ketersediaan material dan kesiapan lapangan.
d. Direksi Keet
Temporary Facilities untuk kontraktor dan engineer direncanakan dibangun dalam lokasi yang
berdekatan untuk memudahkan komunikasi dan koordinasi.
Kantor lapangan dibangun dalam lokasi proyek atau bisa memanfaatkan salah satu rumah
operator yang harus dibongkar sepanjang tidak mengganggu pelaksanaan pekerjaan. Kantor
lapangan ini dipergunakan oleh pemberi tugas dan Kontraktor penyedia jasa, sehingga
memudahkan koordinasi dan dilengkapi peralatan kantor standar, sedangkan untuk gudang
bahan dan barak kerja dibuat di sekitar rumah pompa untuk memudahkan pengawasan.
e. Pengukuran/Setting Out
Sebelum pelaksanaan, dilaksanakan pekerjaan setting out, dimana diperlukan Joint Survey
bersama-sama antara Kontraktor dan Pengawas Pekerjaan/Direksi Lapangan. Hasil survey
akan dipakai untuk keperluan shop drawing dan perhitungan kuantitas aktual volume pekerjaan
f. Penyediaan Air Bersih
Penyediaan air bersih untuk kantor lapangan memanfaatkan fasilitas yang ada. Sedangkan
untuk air kerja untuk konstruksi digunakan air tanah/ air sungai.
g. Penyediaan Listrik
Penyediaan listrik untuk kantor lapangan memanfaatkan fasilitas PLN dan atau Generator Set.
Sedangkan listrik untuk pekerjaan konstruksi menggunakan fasilitas Generator Set.
h. Papan Nama Proyek
Papan nama proyek dibuat 2 buah dan ditempatkan di lokasi yang strategis dan mudah dilihat.
Setidaknya papan nama proyek akan memuat nama proyek, nilai kontrak, pemberi tugas, waktu
pelaksanaan dan kontraktor pelaksanaan.

III. URUTAN KEGIATAN PELAKSANAAN


LINGKUP PEKERJAAN
a. Pekerjaan Persiapan
Meliputi :
 Pekerjaan mobilisasi
 Pembersihan lahan/setriping
 Direksi Keet
 Persiapan lahan untuk pekerjaan dan penumpukan material
 Pengukuran situasi dan pematokan
 Investigasi tanah
 Shop drawing dan MC 0%
b. Pekerjaan Konstruksi
Meliputi :
1. Jaringan Pipa
2. Rekondisi Jalan / Utilitas yang rusak akibat pekerjaan kontruksi
3. Crossing Jalan
BAHAN YANG DIGUNAKAN
Kelompok Material bangunan :
 Pasir urug  Kayu begesting
 Tanah Urug  Nomenklatur
 Pasir pasang  Batako

 Batu kali / gunung  Cement portland 50 kg

 Batu kosong  Skala duga

Kelompok Pipa dan Accessories :


 Pipa GI dia 100 mm  Flange Socket 0 75 mm
 Pipa PVC dia 90 mm  Resilient Gate Valve 0 75 mm
 Pipa PVC dia 110 mm  Dop PVC 63mm , Dll
 Band All Socket 900 x 0 110 mm
PERALATAN YANG DIGUNAKAN
a. Peralatan Survey dan Pengukuran
 Theodolit
 Waterpass
 Roll Meter

b. Peralatan Pembangunan Konstruksi dan Konstruksi Pipa


 Alat penyambung pipa/Butt Welding
 Ember
 Genset
 Kaki tiga
 Pemadat timbunan ( stamper )
 Palu / bodem  Kotak adukan
 Keranjang  Cetok
 Kereta dorong  Kuas
 Gergaji  Kasut kayu

A. PENGADAAN/PEMASANGAN PIPA

I. PEKERJAAN PENDAHULUAN
Diawal Pekerjaan kami akan melaksanakan pekerjaan pembersihan lapangan dan pengukuran
ulang. Pengukuran ulang bertujuan untuk menentukan lajur pipa yang akan dikerjakan, dalam
pengukuran digunakan alat Theodolit dan rambu ukur. Pengukuran ini dilakukan oleh seorang
surveyor. Titik-titik yang menjadi acuan ditandai dengan menggunakan patok. Patok terbuat dari
kayu bulat dengan panjang ± 1m yang ditancapkan kedalam tanah.

Setelah dilakukan pengukuran ulang kami akan melaksanakan transportasi material yang
dibutuhkan kelokasi pekerjaan. Untuk pipa dan acessiries nya, sebelum dilaksanakan transportasi
kelapangan telah diperiksa dan telah diterima oleh tim penerim barang. Bahan ataupunpipa kami
datangkan setahap demi setahap kelapangan / lokasi sesuai dengan kebutuhan dilapangan, agar
tidak terjadi penumbukan bahan dilokasi pekerjaan

II. PENGADAAN MATERIAL


A. PIPA
- Macam dan Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi :
Ø Pipa GI Diameter Nominal 100 mm

- Persyaratan Bahan
Pipa PVC dan GIP yang kita pergunakan adalah pipa PVC dan GIP standar yang sesuai spesifikasi
teknis, yang sebelumnya harus ada persetujuan Direksi untuk dipakai

- Metode Pelaksanaan
Setelah Kontrak ditanda tangani kami mulai melakukan pemesanan barang ke Pabrik, dengan
menerbitkan surat pemesanan Barang / DO sesuai dengan kebutuhan, jenis dan spesifikasi barang
dalam RAB yang kami tawarkan.
Pipa yang baru selesai diproduksi di Pabrik, ditumpuk dan disimpan di gudang pabrik dengan tata
cara penyimpanan sebelum dikirim / Delivery ke Lokasi Penumpukkan sementara.
Secara bertahap, Pipa yang sudah siap dikirim ke Lokasi penumpukkan sementara. Dimana untuk
menjamin keselamatan dan resiko kerusakan barang selama dalam proses pengangkutan kami
ikatkan dalam bentuk pertanggungan Asuransi ( Pengiriman barang dilengkapi dengan Surat
Pengantar Barang ).
Sesampainya dilokasi penumpukkan sementara, barang kami bongkar digudang yang sudah kami
sediakan, Proses pembongkaran diawasi petugas kami dan minta disaksikan oleh anggota Tim
Teknis / Pemeriksa Barang untuk mengetahui kondisi Kualitas dan Kuantitas barang kiriman.
Setelah Barang siap dari pabrik ke gudang di Penumpukkan sementara sesuai dengan volume
kontrak dan tersusun rapi, diberi pelindung dan pengaman, kemudian diambil foto Dokumentasi.
Barang yang sudah tersusun rapi dengan jumlah yang cukup minta diperiksa lagi kualitas dan
kuantitasnya oleh Direksi, Dimana hasil pemeriksaannya dituangkan kedalam Berita Acara
Pemeriksaan Kualitas dan Kuantitas Barang sesuai dengan Kontrak yang sudah ditanda tangani.

B. FITTING DAN ACCESSORIES PIPA


- Macam dan Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi Pengadaan :
a. Tee PVC All Socket
b. Flange Spigot PVC
c. Flange Socket PVC
d. Flange Ring
e. Bend PVC 45 degree
f. End Cap PVC
g. Karet Packing
h. Baut + Moor
- Persyaratan Bahan
Acessories pipa yang kita pergunakan adalah acesories pipa standar yang sesuai Spesifikasi
Teknis, yang sebelumnya harus ada persetujuan direki untuk dipakai

- Metode Kerja
Ø Accessories pipa yang akan dipasang terlebih dahulu diperiksa, harus bersih dari segala
kotoran, minyak dan gomok
Ø Pemasangan kita lakukan sedemikian rupa kita sesuaikan dengan yang dimintakan dalam
dokumen perencanaan
Ø Selama Proses pemasangan kita pergunakan peralatan yang sesuai dengan kebutuhan,
sehingga proses pemasangan berjalan lancar dan berlangsung dengan baik

III. PEKERJAAN TANAH


Galian tanah dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi teknis dari direksi dan dokumen kontrak.
Galian dilaksanakan sesuai profil dan elevasi yang ditunjukkan oleh gambar kerja dan sesuai
dengan pengkuran yang telah disetujui oleh direksi. Galian harus dibuat dengan dimensi penuh
yang diminta dan disempurnakan menurut profil dan elevasi yang diberikan, seandainya pada saat
menggali ditemukan genangan air maka harus melaksanakan pengeringan. Pekerjaan galian
dilaksanakan sedemikian rupa sehingga memungkinkan pipa dapat dipasang dengan posisi yang
baik dan aman. Penggalian dilakukan secara bertahap yang sesuai dengan perkiraan jumlah pipa
yang akan dipasang. Kedalaman galian harus selalu diperiksa untuk mendapatkan kedalaman jalur
pipa yang tepat.
Setelah pekerjaan pemasangan pipa selesai. Tanah bekas galian dipergunakan sebagai bahan
timbunan kembali dan dibersihkan dari kotoran dan batu – batu serta sampah dan limbah organic.
Penimbunan harus dikerjakan dengan cermat dan dilakukan selapis demi lapis dipadatkan dengan
alat pemadat. Galian dinyatakan selesai setelah mendapatkan persetujuan direksi.

IV. PEMASANGAN PIPA


Pemasangan Pipa GI
Material Pipa yang akan dipasang sudah disetujui oleh direksi, dan setelah request untuk memulai
pelaksanaan telah ditanda tangani oleh direksi maka mulai diturunkan pipa kedalam parit galian
dengan bantuan alat – alat khusus yang telah disediakan. Semua pipa, assesories dan
perlengkapan lainnya harus dengan hati – hati diturunkan kedalam parit galian sat per satu dengan
Derek tali – tali dan peralatan yang sesuai agar terhindar dari kerusakan.
Setiap pipa yang telah dimasukkan kedalam parit harus langsung dipasang dan distel
sambungannya kemudian diurug dengan pasir urug yang telah mendapatkan persetujuan direksi.
Semua ujung pipa yang terakhir harus ditutup sehingga kotoran tidak masuk kedalam pipa.
Perubahan arah perletakan pipa harus dilaksanakan dengan penyambungan assesories begitu juga
untuk percabangan harus dengan assesories sesuai gambar dan instruksi Direksi. Dan pada waktu
perletakan pipa semua parit galian harus kering dan bersih.
Semua pipa dan perlengkapan yang akan dipasang serta alat – alat Bantu untuk pemasangan pipa
tersebut harus diperiksa dengan cermat dan hati – hati sesaat sebelum pipa – pipa / perlengkapan
pipa tersebut diturunkan pada lokasi yang akan dipasang.
Semua ujung pipa harus dipastikan lurus/ tidak bengkok. Jika terdapat ujung pipa yang bengkok
maka harus dipotong sesuai petunjuk teknis dari direksi. Dan terakhir akan diperiksakan lagi pada
direksi sebelum pemasangan.
Pipa diturunkan setelah kedalaman galian mendapatkan persetujuan dari direksi. Material pipa dan
asscesoriesnya diperiksa kembali sebelum menurunkan. Penurunan pipa kedalam lobang galian
dilakukan dengan cara hati – hati, dilakukan dengan cara menurunkan satu persatu dengan
batasan diameter memakai crane, Derek dan tali. Bagian Luar dan dalam ujung pipa harus
dinersihkan dengan kain kering dan bersih, dikeringkan dan bebas dari minyak dan lemak sebelum
pipa dipasang / disambungkan.
Tidakan pencegahan akan kami lakukan untuk menghindari benda asing masuk kedalam pipa pada
saat pipa diletakkan pada jalur pipa. Dan semua ujung pipa sewaktu meninggalkan pekerjaan harus
ditutup rapat dengan plastic dan diikat erat dengan karet / benen.
Saat satuan panjang pipa dalam galian, setiap pipa harus dipasang berhadapan dengan pipa
sebelumnya, pipa dipasang dan ditempatkan pada jalur dan ketinggian yang benar. Pipa
dimantapkan ditempat dengan bahan urugan yang telah disetujui oleh direksi dan dipadatkan
dengan ketinggian yang sama kecuali pada ujung pipa.
Sementara pemotongan pipa untuk menyisipkan “Tee”, “Bend”, atau “Valve” atau tujuan lain, harus
dilakukan dengan mesin potong yang sesuai dengan cara yang rapi dan baik, tanpa menyebabkan
kerusakan pada pipa maupun lapisan pelindung dalamnya dan menghasilkan ujung yang halus
sudut tepat terhadap sumbu pipa.
Pemeriksaan sebelum Pemasangan
Semua pipa ”Fitting” harus diperiksa secara hati-hati dari kemungkinan kerusakan, pada saat di
atas galian sesaat sebelum dipasang pada posisi akhir.
Setiap ujung pipa harus diperiksa dengan secara khusus, karena daerah ini paling mudah
mengalami kerusakan dalam penanganannya.
Pipa atau ”fitting” yang rusak/cacat harus diletakan terpisah untuk pemeriksaan oleh direksi yang
akan menentukan perbaikan yang diperlukan ataupun menolaknya.

Pembersihan pipa dan ”fitting”


Bagian luar dan dalam ujung pipa harus dibersihkan dengan kain kering dan bersih, dikeringkan
dan bebas dari minyak dan lemak sebelum pipa dipasang.
Bila ada profil pengaku badan (stiffeners) guna melindungi ujung pipa, semua profil pengaku
tersebut harus disingkirkan sampai bersih demikian pula benda asing lainnya dalam pipa.

Perletakan Pipa
Tindakan pencegahan harus dilakukan untuk mencegah benda asing masuk kedalam pipa pada
saat pipa diletakan pada jalur.
Selama berlangsungnya peletakan, tidak boleh ada kotoran, perkakas, kain, ataupun benda-benda
lainnya ditempatkan dalam pipa.
Saat satuan panjang pipa dalam galian, setiap ujung pipa harus dipasang berhadapan dengan pipa
yang sebelumnya, pipa dipasang dan ditempatkan pada jalur dan ketinggian yang benar. Pipa
dimantapkan ditempatkan dengan bahan urugan yang telah disetujui dan dipadatkan dengan
ketinggian yang sama kecuali pada ujung pipa. Tindakan pencegahan perlu dilakukan untuk
mencegah tanah atau kotoran lainnya masuk ke sambungan.
Setiap saat bial pemasangan pipa sedang berlangsung, ujung pipa harus ditutup/disumbat dengan
bahan yang memadai dan dengan cara yang disetujui oleh direksi.

Pemotongan pipa
Pemotongan pipa untuk menyisipkan ”Tee”, ”Bend” atau ”Valve” atau tujuan lainnya, harus
dilakukan dengan mesin potong yang sesuai dengan cara yang rapih dan baik, tanpa menyebabkan
kerusakan pada pipa maupun lapisan pelindung dalamnya dan menghasilkan ujung yang halus
pada sudut yang tepat terhadap sumbu pipa.
Pemotongan perlu dijaga agar jangan sampai merusak lapisan pelindung luar maupun lapisan
pelindung pipa dalam. Ujung potongan pipa yang dipotong tersebut, harus dipotong serong
(Beveled) dengan ukuran yang sama sebagaimana yang ditentukan dalam spesifikasi.

Tidak boleh ada ”fitting” seperti ”Bend”, ”Tee”, dan ”flange dan spigot” dipotong untuk pekerjaan
pemasangan pipa, sejauh tidak ada instruksi tertulis yang diberikan kepada kontraktor dari direksi.
Jumlah pipa yang akan menjadi satu, dengan panjang yang sesuai yang dilakukan diatas
permukaan tanah, serta cara perletakannya ke posisi yang sesuai, harus disetujui terlebih dahulu
oleh Direksi.
Semua bahan pelicin (librican) untuk sambungan ”Push-On Raubbering” dan ”solvencement” untuk
sambungan ”Solvencement” untuk PVC kami sediakan dan menyerahkan data teknis dan contoh
untuk persetujuan untuk Direksi
Penyambungan pipa dengan sambungan ”Push-On Rubbering” ”Socket” dan ”Spigot” pipa harus
dibersihkan dengan seksama sebelum cincing karet (rubbering) dipasang ditempatnya.
”Spigot” kemudian dilumuri secara merata dengan bahan pelicin yang telah disetujui dan pipa
ditekan masuk ke ”Socket”.
Penekanan pipa ”Socket” harus dilakukan dengan menekan ujung lain pipa yang sedang dipasang.
Blok kayu atau alat lainnya yang memadai harus digunakan untuk mencegah kemungkinan
terjadinya kerusakan ”Socket’ tersebut pada mana batang tersebut ditekan. Tidak boleh ada ganjal
dibawah pipa dan pipa harus terletak merata diatas bahan alasnya (Badding material).
Bila diperlukan sekali untuk pembelokkan pipa dengan sambungan ”Push-on” agar membentuk
lengkungan dengan jari-jari yang panjang, besarnya belokan harus sesuai dengan petunjuk pabrik
dan sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi.

Penyambungan pipa dengan sambungan ”solvencement”


· Solven semen dan dimensi ujung soket dan spigot harus memenuhi ketentuan yang berlaku
· Penyambungan dengan memotong pipa tegak lurus sumbunya dan ditirus pada ujungnnya
· Permukaan pipa yang disambungkan harus bersih, kering dan bebas dari lemak.
· Gunakan solven semen secara merata pada bagian yang akan disambung, seperti pada
ujung soket dan spigot yang sudah diberi tanda.
· Penyambungan pipa diameter >_ 90 mm, membutuhkan dua orang untuk menggunakan
solven semen pada ujung spigot dan soket secara bersamaan.
· Kelebihan solven semen harus dihilangkan sesegera mungkin, diamkan sampai kering
selama minimal 5 menit.
Penyambungan dengan solven semen untuk diameter maksimum 160 mm dengan tekanan kerja 3
bar.

Pemasangan sambungan Rubber Ring Joint( RRJ) PVC


Cara Penyambungan, kami berpegang pada buku petunjuk pemasangan pipa PVC, diantaranya:
Ketentuan cincin karet harus sesuai SNI 06-4828-1998 spesifikasi cincin karet sambungan pipa air
minum, air limbah dan air hujan.
Sambungan cincin karet tidak dapat menahan tekanan momen inersia, harus diperkuat dengan
anker blok yang memenuhi ketentuan yang berlaku (Gambar 2).
Pemasangan sambungan cincin karet membutuhkan ujung spigot yang telah ditirus dan diberi
pelumas sebelum dimasukkan kedalam soket. Memasang cincin karet dengan membersihkan alur,
menghilangkan benda benda asing kemudian ditempatkan cincin karet secara tepat dalam alur.
Pelumas yang digunakan tidak beracun, tidak menimbulkan rasa atau bau pada air, tidak
menimbulkan pertumbuhan bakteri, tidak berbahaya pada pipa, fitting atau ring elastis.
Pemasangan cincin karet harus sesuai dengan ketentuan pabrik.

Pemasangan akcecoris Pipa PVC


· Pekerjaan ini dilakukan secara bersamaan dengan pada saat pemasangan pipa dilakukan
· Semua bahan dan peralatan telah disiapkan sesuai kebutuhan semisal baut,kunci kunci dan
ruber packing
· Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
· Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
· Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%

PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA GIP


Pertama kali diajukan request pekerjaan kepada pengawas lapangan, setelah request disetujui baru
pekerjaan dapat dilaksanakan. Pertama pipa GIP dilas dengan flange pengikat di gudang terlebih
dahulu. Setelah semua flange sudah terpasang pada pipa GIP baru pipa dibawa kelapangan untuk
dilakukan pemasangan pipa. Pasang karet packing terlebih dahulu, baru pipa ditempelkan dan baru
dibaut sesuai ukuran baut yang telah ditentukan. Pelaksanaan pekerjaan ini dilaksanakan dengan
pengawasan oleh pengawas lapangan agar pekerjaan lancar dan benar

Pemasangan akcecoris Pipa GIP


· Pekerjaan ini dilakukan secara bersamaan dengan pada saat pemasangan pipa dilakukan
· Semua bahan dan peralatan telah disiapkan sesuai kebutuhan semisal baut,kunci kunci dan
ruber packing
· Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
· Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
· Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.

V. PEKERJAAN LAIN-LAIN
1. Pengadaan / Pemasangan Crossing Jalan Aspal lengkap termasuk fitting accessories,
pabrikasi, penyetelan dan alat bantu kerja
- Lingkup Pekerjaan
Disini kami akan melaksanakan Pengadaan / Pemasangan crossing pipa lengkap termasuk fitting,
accessories dan alat bantu kerja

- Metode Pelaksanaan pekerjaan


Galian Tanah
Pekerjaan penggalian dilaksanakan sedemikian rupa sehingga memungkinkan pipa dapat dipasang
dengan posisi yang baik dan aman.
Penggalian harus bertahap sesuai dengan perkiraan jumlah pipa yang dapat dipasang untuk setiap
harinya. Kedalaman galian adalah sedalam 2 meter

Pembongkaran Aspal
Aspal dibongkar pada bagian yang akan dipasangkan pipa sesuai dengan gambar dan pengawasan
pengawa dan Sesuai gambar kerja.

Pemasangan Pipa
a. Pada pipa-pipa yang sudah dipasang harus dicegah jangan sampai kemasukan segala
macam jenis kotoran seperti bekas puing-puing, alat-alat, bekas pakaian dan lain-lain kotoran yang
dapat mengganggu kebersihan dan kelancaran aliran air didalam pipa.
b. Setiap pipa yang sudah dimasukan kedalam parit harus langsung dipasang dan disetel
sambungannya dan kemudian diurug dengan bahan-bahan yang disetujui Direksi Kegiatan serta di
padatkan dengan sempurna kecuali pengurugan pada tempat-tempat sambungan pipa harus
diperiksa dan disetujui terlebih dahulu oleh Direksi Kegiatan.
c. Setelah diperiksa dan disetujui oleh Direksi Kegiatan baru diperbolehkan untuk diurug.
d. Semua ujung pipa yang terakhir yang pada saat pemasangannya terhenti, harus ditutup
sehingga kotoran ataupun air buangan masuk kedalam pipa. Cara-cara penutupan pada ujung pipa
tersebut harus disetujui Direksi Kegiatan
e. Tikungan/ belokan (vertikal/horizontal) tanpa elbow/bend dilaksanakan sedemikian rupa
sehingga sudut sambungan antara dua pipa tidak boleh lebih besar dari yang diizinkan oleh pabrik
pipa yang bersangkutan, untuk itu akan diberikan petunjuk lebih lanjut oleh Direksi Kegiatan.
f. (Perubahan arah perletakan pipa (belokan/tikungan), harus dilaksanakan dengan
penyambungan benda/elbow yang sesuai, begitu pula untuk percabangan harus dengan tee atau
tee cross (sesuai kebutuhannya).
g. Membengkokkan atau merubah bentuk pipa dengan cara apapun tidak diperbolehkan (secara
mekanis maupun dengan cara pemanasan) tanpa persetujuan Direksi Kegiatan.
h. Peil dari perletakan pipa serta dalamnya terhadap muka jalan/tanah asal harus diperiksa
dengan teliti dan disaksikan dan mendapat persetujuan dari Direksi Kegiatan.
i. Pada waktku pemasangan pipa, parit galian untuk perletakan pipa harus kering, tidak boleh
ada air sama sekali dan bagian dalam pipa harus bersih.
j. Penyambungan pipa hanya dilakukan dalam keadaan kering.
k. Di sekeliling pipa harus diberi pasir urug sesuai dengan gambar atau bila tidak dinyatakan lain
diberi lapisan pasir urug sedemikian rupa sehingga terdapat pasir setebal 15 cm dibawah,
disamping dan diatas pipa, kecuali untuk pipa-pipa yang memotong jalan (crossing jalan) di urug
segera dengan pasir pasang penuh, dan tanah bekas galiannya harus disingkirkan agar segera
dapat dilalui kendaraan-kendaraan, khusus untuk jalan-jalan protokol (lalu lintas padat dan
kendaraan-kendaraan berat) harus dilindungi dengan pelat baja.
l. Semua pemasangan fitting penyabungan pipa seperti tee, elbow/bend, dan sebagainya harus
diberi blok-blok anker dari beton (beton campuran 1:2:3).
m. Setiap pekerjaan pemasangn pipa yang dihentikan pada waktu diluar jam-jam kerja, ujung-
ujung pipa yang terakhir harus ditutup rapat air untuk mencegah masuknya kotoran/benda-benda
asing/air kotor kedalam pipa.
n. Material yang digunakan untuk tutup ujung pipa tersebut harus bersih dan bebas dari
minyak/oli teraspal atau bahan-bahan minyak pelumas lainnya.
o. Crossing pipa (belokan/tikungan), harus dilaksanakan dengan penyambungan benda/elbow
yang sesuai, begitu pula untuk percabangan harus dengan tee atau tee cross (sesuai
kebutuhannya).
p. Membengkokkan atau merubah bentuk pipa dengan cara apapun tidak diperbolehkan (secara
mekanis maupun dengan cara pemanasan) tanpa persetujuan Direksi Kegiatan.
q. Peil dari perletakan pipa serta dalamnya terhadap muka jalan/tanah asal harus diperiksa
dengan teliti dan disaksikan dan mendapat persetujuan dari Direksi Kegiatan.

Pemadatan dan penimbunan


Penimbunan dilakukan setelah itu baru dipadatkan dengan stemper.

Pengaspalan kembali
Setelah dipadatkan maka di aspal, untuk pengaspalan dapat dilihat pada gambar kerja

Pengadaan Sambungan Rumah (SR) Lengkap Termasuk Fitting dan Accessories


Pipa Distribusi Sambungan Rumah (SR) disambungkan dengan Pipa Induk PAM (Perusahaan Air
Minum) dan dikerjakan sesuai dengan gambar dan bestek oleh tenaga ahli yang telah
berpengalaman dibidangnya serta telah mendapat persetujuan dari Direksi atau pengawas.

VI. PENGUCIAN DAN PENGETESAN PIPA


Test Tekanan, Test aliran dan pencucian pipa
Dilaksanakan dengan air bersih setiap ± 400 m dengan peralatan yang lengkap (Mesin test/pompa,
manometer dan assesories selengkapnya) dilakukan secara bersama – sama dengan pengawas
lapangan, Direksi dan dibuatkan berita acara pengetesan dan pencucian pipa.
· Pengetesan pipa kami laksanakan dengan sepengetahuan dan disaksikan oleh pengawas
pekerjaan. Pengetesan ulang harus dilaksnakan kembali bila hasil pengetesan belum mendapat
persetujuan dari pengawas.
· Bila tidak ditentukan lain, maka semua biaya yang ditimbulkan akibat pekerjaan pengetesan
ini sudah termasuk kedalam biaya pelaksanaan.

· Pada prinsipnya pengetesan dilakukan dengan cara bagian demi bagian dari panjang pipa
dengan panjang pipa untuk tiap kali pengetesan tidak lebih dari 500 m.

· Pengetesan pipa harus dilakukan dengan tekanan minimal 15 (lima belas) atmosfir atau dua
kali tekanan kerja pipa, dan apabila selama 1 (satu) jam tekanan tidak berubah atau turun, test
dinyatakan berhasil dan dapat diterima.

Pipa harus diisi air terlebih dahulu selama 24 jam sebelum test dilakukan. pengetesan untuk jenis
pipa PVC dengan sambungan “solvent cement” baru boleh dilakukan paling cepat 24 jam setelah
penyambungan pipa yang terakhir (untuk bagian pipa yang akan ditest)
PELAKSANAAN PEKERJAAN
a. Pekerjaan Tanah PVC
Setelah pekerjaan persiapan dilaksanakan, maka selanjutnya dimulai penggalian dengan
menggunakan excavator sesuai patok-patok batas galian. Penggalian dilaksanakan dengan
cara hasil galian untuk sementara di simpan disamping lubang galian. Penggalian sistem ini
dilaksanakan selain untuk memenuhi kedalaman galian, juga mempermudah pengawasan
pelaksanaan termasuk pengamatan lereng galian dari kemungkinan longsor. Akhir dari
pekerjaan ini adalah jika telah mencapai elevasi sesuai gambar rencana, dan diadakan inspeksi
bersama Pengawas Pekerjaan.
b. Timbunan Pasir bekas galian
Setelah galian mencapai kedalaman rencana, maka diurug dengan pasir setebal 10 cm. Untuk
memperoleh kepadatan optimal maka pasir dipadatkan dengan cara penyiraman dan atau
memakai timbris.
Setelah pasir diletakkan dalam galian setebal 10 cm, kemudian pipa yang telah disambung dan
diletakkan diatas pasir, setelah itu diurug lagi dengan pasir sampai ketebalan 10 cm dari atas
pipa.
c. Pekerjaan Beton (untuk crossing jalan)
Pada pekerjaan beton dengan campuran 1 : 2 : 3. Paling lambat 24 jam sebelum pelaksanaan
pengecoran, kami akan mengajukan inspeksi sekaligus ijin pengecoran kepada direksi
lapangan. Inspeksi meliputi antara lain:
 Bekisting, yaitu kebersihan, ketepatan posisi, kelurusan dan stabilitas.
 Penulangan, meliputi kesesuaian jumlah, posisi dan jarak, ukuran, kebersihan besi
beton sesuai gambar desain dan spesifikasi.
 Kecukupan dan kondisi material
 Kecukupan dan kondisi alat utama dan pendukung
 Persiapan untuk menghadapi cuaca ekstrim, seperti hujan deras atau panas yang amat
terik, serta peralatan dan bahan pemeliharaan beton.
 Dan lain-lain yang dianggap perlu
Pembasahan atau curing dilaksanakan sejak beton mengeras hingga umur 7 hari. Proses
pembasahan dilaksanakan terus menerus agar terhindar dari retak rambut yang memperlemah
hasil konstruksi beton
d. Penulangan/Pembesian
Segera setelah gambar desain akhir disetujui, akan dibuat gambar kerja penulangan serta
daftar tulangan (‘buigstaat”) yang berisi informasi tentang nomor identifikasi, panjang,
bengkokan, jumlah serta berat masing-masing. Berdasarkan daftar tulangan tersebut, tulangan
akan dipotong dan dibengkok di “workshop”. Masing-masing jenis tulangan akan
dikelompokkan dan diikat serta diberi identifikasi yang berisi nomor, jumlah dan lokasi
penggunaan.
Baik sebelum fabrikasi, setelah fabrikasi maupun penempatan sementara di lapangan, besi
beton harus diletakkan di atas dudukan kayu dengan jarak dan ketinggian sedemikian sehingga
tidak menyentuh tanah maupun aliran permukaan.
 Penulangan lantai
Sebelum tulangan dipasang, di atas lantai kerja terlebih dahulu dibuat tanda-tanda
penempatan tulangan. Tulangan terbawah dipasang kemudian disusul dengan baris
tulangan berikutnya. Antara tulangan membujur dengan tulangan melintang diikat dengan
kawat beton sedemikian hingga susunan tulangan tidak bergeser. Beberapa tahu bton
setebal selimut beton kemudian dipasang untuk memposisikan tulangan. Jumlah tulangan
harus cukup agar tulangan tidak melentur secara berlebihan akibat beban sendiri maupun
beban peralatan dan berat pekerjaan yang bekerja di atasnya, serta mampu menahan
geser akibat beban kerja. Beton decking dibuat dari beton dengan kualitas minimum sama
dengan kualitas beton struktur yang akan di cor.
Setelah tulangan bawah tersusun dan tetap pada kedudukannya, dimulai pemasangan
tulangan lantai bagian atas. Cara penyusunan sema seperti sebelumnya, kecuali
penggunaan tahu beton diganti dengan kaki ayam sebagai “spacer”.
 Penulangan dinding
Umumnya tulangan dinding merupakan kelanjutan dari penulangan lantai. Untuk
mencegah rusaknya beton lantai akibat gaya horisontal pada besi beton, harus diperhatikan
kekuatan beton lantai pada saat tulangan dinding akan dipasang. Tulangan vertkal
disambung terlebih dahulu dengan siaran tulangan lantai, disusul dengan pemasangan
tulangan horisontal.
Untuk menjaga agar selimut beton tetap sesuai gambar. Dipasang beton decking antara
tulangan terluar dengan bekisting. Sisa panjang tulangan yang belum dicor harus
diperhatikan, agar panjang penyambungan tidak kurang dari yang disyaratkan dalam
Peraturan Beton Bertulang Indonesia, yakni 40  tulangan.

e. Pekerjaan Konstruksi Pipa


Meliputi:
1. Pengadaan Pipa PVC
Kita mengajukan permohonan untuk melakukan pembelian pipa kepada direksi pekerjaan
dan setelah disetujui kita order dan melakukan pengiriman pipa sampai di lokasi pekerjaan
dan diletakkan pada base camp utk kemudian pada saatnya dilakukan langsiran ke titik-titik
lokasi tertentu.

2. Pekerjaan Persiapan
 Identifikasi jalur pemasangan pipa dan kondisi eksisting.
 Penyiapan lahan penyimpanan material pipa dan asesoris.
Lokasi penyimpanan akan ditempatkan di sekitar base camp sehingga memudahkan
pengawasannya.
Tempat penyimpanan pipa dibuat sedemikian rupa sehingga pipa tidak langsung
menyentuh tanah.

3. Pekerjaan Galian
Setelah lokasi penanaman pipa teridentifikasi maka dipasang tanda awal dan akhir.
Penggalian dilaksanakan dengan cara menggunakan excavator dan manual dengan hati-
hati. Kedalaman galian adalah 130 cm dan lebar 40-60 cm.
Penggalian dilaksanakan bertahap sesuai produktivitas pemasangan pipa per hari, yakni
100 sampai dengan 150 meter untuk setiap grup.
4. Pekerjaan Urugan Pasir Bawah Pipa
Setelah galian mencapai kedalaman rencana, maka diurug dengan pasir setebal 10 cm.
Untuk memperoleh kepadatan optimal maka pasir dipadatkan dengan cara penyiraman dan
atau memakai alat penumbuk tangan. Pada bagian sambungan pipa digali agak dalam,
agar badan pipa menumpu beban sendiri.

5. Pekerjaan pemasangan pipa

PENYAMBUNGAN BUTT – FUSION

UMUM :

Penyambungan butt-fusion adalah proses termofusi yang melibatkan pemanasan secara


bersama di kedua ujung pipa yang akan disambung sampai kondisi leleh tercapai pada kedua
ujungnya. Lalu kedua ujung pipa digabung pada tekanan tertentu untuk sambungan yang
senyawa.

Hasil penyambungan pipa harus tahan terhadap gaya tarik dan mempunyai kekuatan yang
sebanding dengan pipa.
Metode penyambungan jenis ini membutuhkan plat pemanas elekrik untuk dapat mencapai
suatu temperatur tertentu yang digunakan untuk jenis pipa dari bahan PE 100 untuk ukuran
90 mm ke atas dengan SDR yang sama.

KHUSUS :
- Dipergunakan mesin las khusus (butt fusion welding machine) yang sudah
terkalibrasi oleh lembaga independent
- Proses pengelasan harus mempergunakan kaidah atau aturan yang berlaku sesuai
aturan DVS 2207/1
- Teknis penyambungan pipa dan pemeriksaan kualitas hasil pengelasan harus
mendapatkan persetujuan dari Pengawas Proyek dan Konsultan.
- Dilakukan oleh seorang operator yang sudah berpengalaman dan bersertifikat
sesuai kaidah DVS 22071/1 serta didampingi oleh 2 – 3 fitter.
- Penyambungan pipa PE sedapat mungkin dilakukan di area fabrikasi untuk
mempersingkat waktu kondisi galian dalam keadaan terbuka.

PERALATAN

 Generator untuk memberikan daya listrik plat pemanas, pemotong dan pompa hidrolik.
 Mesin butt-fusion dilengkapi dengan pengencang pipa, pemotong, plat pemanas, pompa
hidrolik dan pengatur waktu.
 Roda penyangga pipa
 Tenda pengelasan
 Alat pembersih, kain katun atau handuk kertas
 Alat ukur sambungan
 Thermometer digital yang sudah terkalibrasi untuk memeriksa suhu plat pemanas
 Pipa dan penutupnya
 Papan landasan
 Pemotong pipa
 Thermometer temperatur udara
 Alat pengukur waktu

METODE PENYAMBUNGAN

Pemeriksaan awal
Sebelum dimulainya pengelasan, dilakukan pemeriksaan sebagai berikut :

 Adanya bahan bakar yang cukup di generator dan dalam keadaan benar-benar berfungsi
sebelum dihubungkan ke mesin.
 Perlengkapan mesin dan pompa berfungsi dengan baik.
 Plat pemanas dalam keadaan bersih dan lakukan pembersihan apabila sebelumnya
sudah digunakan.
 Siapkan tenda untuk memberikan perlindungan selama pekerjaan dilakukan.
 Perlengkapan mesin harus lengkap dan tidak rusak.
 Anda harus mengetahui langkah-langkah penyambungan yang benar dan pipa yang akan
disambung.
 Plat pemanas harus pada temperatur yang benar (sambungkan plat pada sumber listrik
dan biarkan selama 20 menit pada kondisi temperatur yang disarankan).
 Periksa dan pastikan bahwa pipa-pipa dan atau fitting yang akan disambung mempunyai
ukuran diameter, SDR dan bahan yang sama.

Untuk membersihkan kotoran pada plat pemanas bias dicuci pada saat dingin
dengan sedikit air yang cukup sebelum memulai penyambungan. Gunakan bahan
yang bersih yang tidak meningggalkan bekas. Untuk membersihkan kotoran lapisan
minyak atau pelumas harus menggunakan kain dan bahan pembersih yang sesuai,
seperti ISO PROPANOL.

Sambungan percobaan

Meskipun pencucian plat pemanas dapat menghilangkan kotoran yang tertinggal, akan tetapi
partikel kecil daripada debu seringkali masih ada. Untuk membersihkannya diperlukan
pembuatan sambungan percobaan pada tiap sesi penyambungan, dimana ketika temperatur
plat mulai menurun atau dibawah 180°C, atau pada saat adanya perubahan ukuran pipa
yang akan disambung.
Sambungan percobaan dapat dibuat dengan menggunakan potongan pipa dengan ukuran,
SDR dan bahan yang sama. Hal ini bukan untuk membuat sambungan. Prosedur tersebut
dapat dihentikan setelah proses pemanasan tercapai.

Prosedur Penyambungan
 Tempatkan pipa pada penjepit (clamp) dimana ujung pipa berhadapan dengan plat
pemotong dalam posisi lurus.
 Luruskan dan ratakan posisi seluruh komponen dengan roller.
 Kencangkan penjepit (clamp) untuk memegang dan membulatkan kembali pipa.
 Tutup ujung pipa yang terbuka untuk mencegah pendinginan plat oleh masuknya udara
ke bagian dalam pipa.
 Nyalakan alat pemotong dan geserkan penjepit pipa secara perlahan sehingga ujung pipa
tepat berhadapan dengannya sampai terjadinya pemotongan permukaan pipa yang
kontinyu.
 Jaga agar alat pemotong tetap menyala sementara penjepit (clamp) dibuka untuk
menghindari terjadinya pemotongan permukaan yang tidak rata.
 Angkat alat pemotong perlahan dan hindarkan bersinggungan dengan permukaan pipa .
 Bersihkan sisa potongan dari mesin dan pipa.
Dilarang menyentuh permukaan yang sudah dipersiapkan.
 Periksa bahwa kedua permukaan sudah rata. Jika tidak, ulangi proses pemotongan.
 Dekatkan kedua pipa dan periksa tidak adanya celah antara permukaan potongan.
 Maksimum selisih diameter yang diijinkan adalah :
1,0 mm untuk pipa ukuran 90 mm s/d 315 mm.
2,0 mm untuk pipa ukuran 316 mm s/d 800 mm.
Jika ketidaksesuaian tersebut lebih besar dari batas tadi maka pipa harus
diluruskan dan dipotong lagi.
 Buka dan kemudian tutup clamp dan perhatikan tekanan tarik yang dibutuhkan untuk
menggerakkan pipa bersama-sama secara hidrolik.
Tekanan tarik adalah ukuran tekanan minimal yang dibutuhkan untuk mengatasi gaya
gesek akibat tarikan kerja mesin dan berat pipa/fitting yang sedang disambung.
Catatan: Tekanan tarik (kPa) harus diperkirakan secara tepat sebelum pembuatan
sambungan dan harus ditambahkan tekanan ram dasar yang ditunjukkan pada mesin.
(Apabila yang digunakan mesin adalah otomatis, maka pekerjaan ini akan terlaksana
secara otomatis)
 Pindahkan lempengan pemanas dari tempat pelindungnya. Periksa bahwa plat tersebut
bersih dan baik suhunya.
 Tempatkan alat pemanas pada mesin dan tutup klem supaya bagian permukaan yang
akan disambung menyentuh lempengan. Gunakan sistem hidrolik dengan menggunakan
tekanan yang ditentukan sebelumnya.
 Jaga tekanan yang dipakai sampai pipa mulai meleleh dan lelehannya merata 1 – 6 mm
terbentuk tiap ujungnya. Lihat tabel PE butt welding SNI 06-4829-2005 untuk pipa PE.
 Setelah lelehan awal muncul, tekanan pada sistem hidrolik harus dilepas supaya
pencatat tekanan tercatat nol dan tekanan tarik sedemikian sampai pertumbuhan lelehan
terkontrol selama waktu pemanasan. Periksa bahwa pipa tidak bergeser posisinya di
klem dan ujung pipa harus terus di jaga agar tetap kontak dengan plat pemanas.
 Setelah pemanasan selesai, buka klem dan pindahkan plat pemanas, pastikan bahwa
plat tidak menyentuh permukaan yang meleleh.
 Segera tutup klem (dengan 8 – 10 detik dari pemindahan plat) dan rekatkan permukaan
yang sudah meleleh bersama pada tekanan yang sudah ditentukan sebelumnya.
 Jaga tekanan yang dibutuhkan untuk waktu pendinginan minimal sampai yang
diindikasikan pada tabel.
 Setelah itu pipa yang disambung dapat dipindahkan dari mesin tetapi tidak boleh
dipindahkan untuk periode berikutnya sama pada waktu pendinginan di atas.
 Periksa sambungan untuk kebersihan dan keseragamannya dan cek bahwa lelehan
sesuai dengan batasan yang ditentukan.

Aturan untuk “butt fusion”

HAL HAL YANG TIDAK BOLEH DILAKUKAN :

 Berusaha untuk menyambung pipa dengan SDR yang berbeda


 Menyentuh ujung pipa yang sudah dipotong.
 Membiarkan sisa potongan di bagian dalam pipa atau pada mesin pengelas.
 Membiarkan peralatan menjadi basah atau berdebu.
 Menggunakan mesin-mesin yang tidak direkomendasikan.
 Memindahkan pipa sebelum cooling time selesai.
 Mengijinkan operator yang belum ditraining untuk menggunakan peralatan
penyambungan.
 Tidak mengikuti prosedur.
 Menyambung pipa dari bahan yang berbeda di lapangan.
 Menggunakan sebuah generator yang kapasitasnya tidak memadai.

PARAMETER BUTT FUSION

Parameter ini harus digunakan sebagai pembimbing ke butt fusion dari pipa polyethylene
yang menggunakan SNI 06-4829-2005 sebagai bahan dasarnya.
Kontraktor yang melakukan penyambungan harus selalu memeriksa kemungkinan
penerapannya dari parameter yang ada untuk setiap proyek yang diberikan, (terlampir)
Butt Fusion Units Value Comments
Parameter
Heater plate Degrees 220 – 235
Temperature C
Pressure value : Bead P1 kPa 175 ± 25 Insert this in the formula
up (note 6) and add drag
pressure Mach
ine Approx. bead width Mm 0.5 + 0.1 † † = wall thickness (see
after bead up note 4)
Bead up time T1 Second Approx.6 † Varies with ambient temp.
Pressure value : Heat P2 kPa Drag only
soak
Heat soak time T2 Second 15 †
Max. changeover time T3 Second 3 + 0.01 D D = pipe diameter (see
note 5)
Max. time to achieve T4 Second 3 + 0.03 D Pressure should be
welding pressure increased smoothly using
most of the time allowed
to reach weld pressure.
Pressure value : P3 kPa 175 ± 25 Insert this value in the
welding & cooling formula (note 6) and add
drag pressure.
Welding & cooling time T5 Minute 10 + 0.5 † Time in clamps
:
1<15 mm
Welding & cooling time T5 Minute 1.5† Time in clamps
:
1>15 mm
Min. bead width after Mm 3 + 0.5† Typical (see note 2)
cooling
Max. bead width after Mm 5 + 0.7† Typical (see note 2)
cooling
pressure

P1

Drag P2
Pressure

T1 T2 T3
Catatan :
1. Parameter ini digunakan untuk butt fusion bahan polyethylene PE100 seperti yang
dispesifikasikan dalam SNI 06-4829-2005.
2. Parameter ini bisa juga digunakan untuk butt fusion PE100. Ini mungkin menghasilkan sedikit
perbedaan bentuk lelehan tanpa mengurangi kualitas pengelasan.
3. Hanya pipa-pipa dan fitting-fitting yang mempunyai diameter dan ketebalan yang sama yang
boleh dibutt fusion bersama.
4. † = rata-rata ketebalan dinding pipa dihitung dari SNI 06-4829-2005 min/max pembulatan ke mm
terdekat.
5. D = rata-rata diameter luar pipa dihitung dari SNI 06-4829-2005 min/max, pembulatan ke mm
terdekat.
6. Rumus perhitungan tekanan :
Luas anulus pipa x nilai tekanan
Hidrolik bag. Cilinder
Dimana luas anulus pipa = µ (D - †)†
7. Untuk suhu sekitar >25°C, waktu pendinginan harus ditambah dengan 1 menit per°C setelah
25°C ke atas.

Wallthick Bead up Bead up Heat soak Max Max time Weld and Final bead width
(mm) Width Time Time Change Achieve Cooling (mm)
(mm) T1 (sec) T1 (sec) Overtime Weld Min.
T3 Press T5*
(sec) T4 (sec)
min max
2 1 12 30 Calculate on pipe 11 4 7
4 1 24 60 diameter 12 5 8
6 1 36 90 13 6 9
8 1 48 120 14 7 11
10 2 60 150 15 8 12
12 2 72 180 16 9 14
15 2 90 225 17 10 16
20 3 120 300 30 13 20
25 3 150 375 38 16 24
30 4 180 450 45 18 27
35 4 210 525 53 20 31
40 5 240 600 60 23 35
45 5 270 675 68 25 38
50 6 300 750 75 28 43
55 6 330 825 83 30 47

 PE100 pipe specific to FREEPORT Project


Dia. 630 Pn 6.3 SDR 26
25 3 150 375 10 22 38 16 24

Typical butt fusion requirements PE pipes to SNI 06-4829-2005

PROFIL BUTT WELDING

1. Sambungan yang baik dengan lelehan yang bagus dan merata.


2. Lelehan terlalu sempit dan terlalu tinggi atau banyak tergulung kemungkinan disebabkan
karena waktu pemanasan yang pendek † 1 dan atau P1
3. Lelehan terlalu rata dikarenakan tekanan penyambungan P3 yang terlalu rendah.
4. Sambungan yang kurang baik karena lubang yang tajam diantara kedua lelehan. Lubang
cukup dalam sehingga mengurangi ketebalan pipa. Lubang ini juga berlaku sebagai titik
pusat stress.
5. Sambungan yang kurang baik dengan saling berhimpit disebabkan tidak ratanya pipa
tersebut.
6. Sambungan yang kurang baik antara pipa-pipa dari tebal dinding yang berbeda.
Dinding pipa yang lebih tebal harus dikurangi dengan alat chamfered ke sebuah sudut 1:4
sebelum penyambungan.
7. Sambungan yang kurang baik dengan runtuhnya bahan yang terlelehkan.
8. Sambungan yang kurang baik antara bahan-bahan dari temperatur yang berbeda atau
ujung-ujung pipa yang sudah dipanaskan pada waktu yang berbeda.
9. Lelehan di luar ukurannya dikarenakan penyambungan pada sebuah temperatur atau
sebuah tekanan yang terlalu rendah.

PERSIAPAN DI LAPANGAN

Kedalaman galian
Jika kedalaman pipa PE tidak ditentukan, lapisan di bagian atas pipa harus ditentukan
sehingga mampu melindungi pipa dari beban luar, kerusakan yang disebabkan oleh pihak lain
dan konstruksi jalan.
Jika memungkinkan, pipa harus dipasang pada batas kedalaman minimum dan tabel berikut
dapat digunakan sebagai petunjuk.

Penimbunan minimum yang direkomendasikan :

Installation condition Cover over pipe crown (mm)


No subject to vehicular loading 300
Subject to vehicular loading
not in roadways 450
in sealed roadways 600
under sealed roadways 750
Pipes in embankment 750
condition or subject to
construction loading equipment
Subject to variation by the regulatory authority

Kedalaman ini hanya berlaku untuk pemasangan khusus seperti beban memanjang pada
atas pipa, pemadatan tambahan dari bahan penimbun sekitar pipa atau timbunan pelindung,
standard SNI 06-4829-2005 harus digunakan.

100 mm PE Minimum cover


Min. Pipe as per schedule

Tanah asal
Secondary
Pipe zone 30%OD Pipe Zone
Trench
Spring Primary
Grade Line Pipe zone 30% OD
Min.75 mm Bedding

Pertimbangan SNI 06-4829-2005

Rekomendasi umum dari SNI 06-4829-2005 Desain untuk Pipa Fleksible Bawah Tanah harus
diperhatikan dalam mendesain parit dan tanggul.

Demikian pula dengan spesifikasi desain untuk perlindungan penyangga samping dan urukan harus
disesuaikan dengan SNI 06-4829-2005.

Dinding parit dengan kondisi tanah kurang baik harus digali tahap demi tahap, untuk menghindari
runtuhnya material dinding parit (lubang galian).
LEBAR GALIAN

Secara umum, lebar galian minimum harus sesuai dengan syarat konstruksi sehingga proses dapat
terus berlangsung.
Lebar galian untuk keperluan pemasangan pipa PE dapat berkurang dibandingkan keperluan untuk
pemasangan pipa tipe lain, karena pengelasan “butt” atau elektrofusi dilakukan di atas tanah
kemudian pipa yang sudah tersambung diletakkan ke dalam galian. Demikian juga untuk pipa
diameter kecil dalam bentuk coil bisa disambung di atas tanah dan kemudian diletakkan di dalam
galian.

Lebar galian minimum harus mencakup untuk pemadatan bahan penyangga samping.

Rekomendasi Lebar Galian


Pipe diameter (mm) Minimum trench (mm)
16 to 63 150
75 to 110 250
125 to 315 500
355 to 500 700
630 to 710 910
800 to 1000 1200

Lebar maksimum galian harus dibatasi sedapat mungkin tergantung kondisi tanah. Hal ini penting
baik secara ekonomis maupun untuk penambahan bagian penyangga samping.

Apabila terdapat galian-galian atau tanggul-tanggul yang lebar maka pipa harus dipasang pada 75
mm lapisan yang dipadatkan atau bahan yang padat seperti yang ditunjukkan pada diagram.

PELINDUNG
Pipa harus diletakkan pada lapisan padat, tebal 75 mm, dengan memenuhi kondisi berikut :

1. Tanah terseleksi, bebas dari batu-batuan atau benda-benda tajam kurang dari 13.2 mm

2. Batu kerikil atau batuan dengan yang diperbolehkan sampai ukuran maksimum 15 mm.

3. Bekas galian yang bebas dari batu dan pecahannya tidak mengandung tanah liat lebih besar dari
75 mm yang mampu mempengaruhi pemadatan.

Pastikan bahwa fitting-fitting, flange dan perlengkapan lainnya tidak menyentuh tanah aslinya (dinding
lubang).

PENYANGGA
Bahan yang digunakan untuk penyangga harus disesuaikan dengan kebutuhan pada bahan
pelindung.
Bahan untuk penyangga harus dipadatkan dengan rata setebal 75 mm untuk pipa sampai dengan 250
mm dan 150 mm untuk pipa berdiameter 300 mm ke atas.

TIMBUNAN
Pada saat bagian pengisi sudah diletakkan dan dipadatkan sesuai yang dibutuhkan di atas pipa,
bahan timbunan dapat menggunakan bahan bekas galian.

Sisa dari galian atau pengisian tanggul dapat dilaksanakan dengan menggunakan tanah galian.
Penimbunan lubang galian tidak boleh menggunakan bahan-bahan yang keras (seperti batu bata,
batuan dan sebagainya). Ukuran dari partikel maksimum 75 mm. Pada saat pipa PE dipasang di
tempat-tempat yang mempunyai tekanan luar yang sangat tinggi, maka bahan penimbun harus
mempunyai standar yang sama sebagai bahan pelindung dan bahan lapisan.

Diperlukan untuk menunda penimbunan tahap akhir setelah pemadatan di sekeliling pipa sampai
cuaca lebih dingin untuk membiarkan pipa kontraksi. Mechanical join seperti flange harus tetap
diekspose sampai pipa ditest. Pipa tidak boleh ada yang tertimbun dimana akan menyebabkan
kemungkinan masuknya air pada waktu hujan, dsb yang akan mengisi bagian-bagian yang kosong
dan menyebabkan pipa terapung kecuali ditimbun dengan ketinggian beberapa kali diameter pipa.

Metode penempatan sisa galian pada penimbunan galian akan bergantung pada lokasi jalur pipa
apakah berada di daerah bebas lalu lintas atau di bawah jalan raya. Apabila berada di jalan raya akan
lebih baik untuk meneruskan penimbunan dan pemadatan dengan kualitas material timbunan yang
berkualitas bagus sampai batas lapisan aspal.

Pemadatan yang berat dan penimbunan tidak diperbolehkan tanpa sedikitnya 300 mm bahan
pelindung penutup jalur pipa.

Adalah sangat penting bahwa tingkat pemadatan yang sesuai dengan SNI 06-4829-2005 harus
dicapai seperti pipa PE yang memiliki struktur fleksible.

Plat bergetar untuk pemadat tidak boleh digunakan sampai terdapat lapisan timbunan tanah setebal
300 mm di atas pipa PE.
Pita atau penanda, harus diletakkan pada lapisan timbunan yang telah dipadatkan setebal 150 mm.

PENGETESAN DAN UJI COBA

HAL - HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN SEBELUM PENGETESAN

Sebelum pengetesan, instalasi harus dicek untuk memastikan semua kotoran dan bahan-bahan
konstruksi dipindahkan untuk menghindari kontak dengan pipa-pipa dan fitting-fitting.
Semua valve harus ditempatkan pada posisi terbuka dan penempatan valve pada ujung pipa untuk
mengeluarkan udara dari jalur pipa selama pengisian berlangsung.
TEST TEKANAN

Air harus perlahan dialirkan ke jalur pipa sampai semua udara dilekuarkan dari jalur dan air mengalir
dengan bebas pada ujung pipa. Lebih baik jika air dialirkan ke jalur pipa dari titik terendah untuk
memudahkan pengeluaran udara.
Tekanan harus dinaikkan terus-menerus secara bertahap ke jalur pipa tanpa dikagetkan.
Sebuah test tekanan dari 1.3 kali dari maksimum tekanan kerja harus diterapkan pada jalur pipa
sampai 1000 meter panjang dan untuk test penempatan valve.
Test tekanan pada situasi ini harus ditahan minimal 15 menit dan alat pencatat tekanan diperiksa jika
terjadi penurunan tekanan. Selanjutnya, sambungan harus benar-benar diinspeksi secara visual untuk
kemungkinan terjadinya kebocoran pada sambungan.
Sifat elastis dari PE seperti yang diuraikan pada test tekanan, bisa menyebabkan pengembangan
pada pipa dan volume perlu sedikit ditambah untuk mendapatkan bacaan tekanan yang tepat.
Penambahan volume ini hanya 1 % dan dapat diterapkan pada tekanan awal dan tekanan tersebut
harus ditahan pada periode maksimum selama 1 jam atau untuk waktu yang diperlukan untuk
mengadakan inspeksi di seluruh sambungan.

Sedikit penurunan tekanan lebih kecil dapat terjadi yang disebabkan oleh pemuaian pipa, walaupun
demikian hal ini tidak mengindikasikan kebocoran pada jalur pipa.

6. Pekerjaan pemasangan asesoris pipa


Pada setiap tikungan horizontal dan vertikal, dipasang asesoris berupa bend. Karena pada
tekukan-tekukan pipa biasanya mengalami tekanan yang lebih, maka pada setiap bend
dipasang beton pelindung atau trust block.
Untuk asesoris lain seperti air valve, gate valve, wash our, check valve ataupun reducer
juga diperlukan beton pelindung yang berfungsi sebagai pelindung atau pendukung
stabilitas akibat tekanan lebih. Sebelum dipasang asesoris tersebut akan diperiksa apakah
terdapat kotoran-kotoran atau cacat lainnya sehingga saat dioperasikan nanti benar-benar
telah siap dan tidak mengalami kendala berarti.
Semua asesoris diberi pengenal atau tanda yang memuat nama, ukuran dengan jelas dan
dipasang pada tempat yang mudah terlihat.
7. Pekerjaan Pasir Atas Pipa
Setelah pipa tersambung, maka setiap 4 sambungan pipa akan diurug dengan pasir urug
hingga 15 cm di atas pipa terpasang. Sebelum pipa diurug dipastikan bahwa pipa telah
lurus. Pemadatan pasir dilakukan dengan penyiraman dan atau memakai alat penumbuk
tangan dengan hati-hati agar pipa tidak pecah.
8. Pekerjaan Timbunan Kembali
Setelah pipa terpasang dan diurug pasir, maka dilanjutkan dengan timbunan kembali.
Penimbunan dilakukan lapis demi lapis setiap 15 cm dan dipadatkan dengan cara:
 Lapis pertama  memakai alat penumbuk tangan kapasitas 15 kg
 Lapis kedua  memakai stamper
 Lapis terakhir  memakai stamper dan mini vibro roller
Untuk memperoleh hasil kepadatan timbunan optimal, maka perlu diperhatikan material
timbunan apakah cukup kadar airnya. Penambahan air diperlukan apabila kondisi tanah
timbunan terlalu kering, atau justru mencampur dengan tanah yang agak kering untuk
tanah timbunan yang terlalu basah. Diperlukan seorang pelaksana yang senantiasa
memperhartikan masalah ini.
9. Pekerjaan Pengujian Tekanan Hydrostatic
Pipa-pipa dan asesoris terpasang dites bersamaan melalui tes tekanan hydrostatic.
Pengetesan dilaksanakan setelah trust block pada asesoris berumur minimal 14 hari.
Diusahakan pengetesan meliputi dua katup atau lebih, namun maksimal 14 hari.
Diusahakan pengetesan meliputi dua katup atau lebih, namun maksimal 1.000 meter.
Selengkapnya tahapan pengujian sebagai berikut:
 Pipa terpasang dengan sempurna termasuk umur trust block
 Salah satu ujung pipa dipasang katup untuk memasukkan air
 Seluruh katup termasuk air valve harus dalam posisi terbuka
 Pada tahap awal pipa diisi air dari bagian terendah, setelah penuh barulah katup
ditutup termasuk air valve, seterusnya hingga terjadi proses stabilisasi selama + 24
jam.
 Setelah masa stabilisasi dan tidak dilakukan perbaikan-perbaikan barulah pengujian
tekanan dilakukan dengan dua kali tekanan kerja.
 Pengujian tekanan sukses apabila air ditambahkan tidak lebih dari 0,365 liter per
kilometer pipa, atau mengalami penurunan tekanan maksimal 0,2 bar selama 3 jam
pertama.
10. Pekerjaan Desinfeksi
Setelah pengujian tekanan selesai dan sukses, maka dilanjutkan dengan proses desinfeksi.
Proses ini ialah dengan pemberian aliran air campuran calcium hypochlorite dengan kadar
minimum 2,5 mg/liter pada ujung-ujung pipa. Setelah 24 jam diukur kembali hingga kadar
calcium hypochlorite harus minimal 1 mg/liter. Setelah tercapai barulah dikuras dan
jaringan pipa air minum dapat dipakai. Jika belum tercapai atau sama dengan nol maka
proses desinfeksi harus diulang lagi.

IV. Metode Pencapaian Proyek


Untuk menjamin sistem manajemen dapat berlangsung dengan baik, manajemen telah
mengeluarkan kebijakan mutu. Sistem manajemen tersebut di atas dalam pelaksanaannya
ditunjang dengan sarana-sarana lain, berupa perangkat lunak (software) sebagai sarana
pengendali, dan perangkat keras (hardware) yang berupa peralatan-peralatan sebagai sarana
penunjang pelaksanaan pekerjaan.
 Tenaga kerja
Personel yang terpilih yang berpengalaman dalam proyek sejenis akan ditempatkan sebagai
personel inti dalam organisasi proyek.
Tenaga kerja terampil yang dipilih dan didatangkan dari luar dan dari daerah setempat.
Tenaga kerja yang digunakan dalam penanganan proyek ini terdiri atas:
 Tenaga pimpinan dan staf manajemen proyek termasuk kepala pelaksana (Project
Manager, Site Manager)
 Tenaga operasional lapangan: Pelaksana Tata Lingkungan, Pelaksana M-E, Pelaksana
Sipil dan para asisten pelaksana
 Pekerja: mandor, tukang, pembantu tukang, operator
 Tenaga khusus: Mechanical Engineer
 Pengawas Mutu
 Administrasi Proyek
 Bahan
Pemilihan bahan dan material utama, dilakukan sesuai sistem mutu ISO 9000 Series, dimana
kontraktor mengajukan persetujuan pemakaian bahan sesuai spesifikasi teknis. Untuk material
pabrikan tertentu akan dilampirkan brosur-brosur dan spesifikasinya. Pengujian mutu bahan
juga akan dilaksanakan untuk menjamin tercapainya spesifikasi yang disyaratkan.
Untuk material alam seperti pasir, batu kali, batu pecah didatangkan dari lokasi sekitar proyek,
setelah mendapat persetujuan dari direksi pekerjaan.
 Pemilihan Alat
Pemilihan peralatan yang tepat baik dari segi jenis, jumlah maupun kapasitasnya serta sesuai
dengan kondisi lapangan dan volume pekerjaan yang akan dilaksanakan untuk menjamin
tercapainya sasaran pelaksanaan pekerjaan, yakni biaya hemat, mutu akurat dan waktu tepat.
Jadwal dan kebutuhan alat terlampir pada lembar tersendiri.
 Pengamanan (Security)
Untuk pengawasan dan pengamanan proyek, kami akan menyediakan tenaga keamanan sesuai
dengan kebutuhan yang bertugas dalam hal:
 Pengamanan terhadap proyek pada umumnya
 Pengamanan terhadap bahan-bahan dan peralatan untuk pencegahan dari pencurian
 Metode Pengendalian Proyek
Metode pengendalian di proyek dapat dijelaskan pada skema berikut ini :
 Analisa kebutuhan waktu, bahan, peralatan dan tenaga dapat dilihat pada jadwal pelaksanaan
dan penggunaan bahan/alat/tenaga dan analisa teknis.

Metode Pelaksanaan Ground


LINGKUP KERJA

Lingkup pekerjaan yang berhubungan dengan pengecoran terdiri dari :


A. Pekerjaan persiapan mutu beton :
a. Pengajuan Mix Design dan Pelaksanaan Trial Mix

B. Pekerjaan test beton :


a. Pemeriksaan slump
b. Pemeriksaan mutu beton/pengambilan sampel

C. Pekerjaan pengecoran :
a. Pengecoran Matt Foundation
b. Pengecoran Pelat
c. Pengecoran Dinding Basement
d. Pengecoran Shear Wall
e. Pengecoran Kolom
f. Pengecoran Balok

D. Pekerjaan perawatan beton :


a. Curing beton

DAFTAR ALAT DAN BAHAN

Pekerjaan pengecoran membutuhkan peralatan sebagai berikut :


A. Alat pendukung pengecoran :
a. Meteran
b. Waterpass
c. Sipatan
d. Lot
e. Bak Ukur
f. Auto level
g. Theodolite
h. Pompa Dewatering
i. Lampu Penerangan

B. Alat saat pengecoran:


a. Jidar Alumunium
b. Pipa hitam ¾”
c. Trowel Machine
d. Travo las
e. Concrete Pump
f. Selang Tremi
g. Bucket Cor
h. Vibrator
i. Dll

C. Alat pelindung pengecoran :


a. Payung pelindung surveyor
b. Tenda
c. Terpal

PERENCANAAN DAN PERSIAPAN MUTU BETON


PERSIAPAN MIX DESIGN

Mengajukan Mix Design sesuai dengan mutu beton yang sudah ditentukan dalam
Spesifikasi Pekerjaan Struktur, dengan memperhitungkan hal-hal sebagai berikut :
a. Type dan jumlah material
b. Kuat Tekan Beton
c. Slump
d. Kadar air
e. Rasio air/semen
f. Kadar Fly Ash
g. Berat isi beton segar
h. Analisis gradasi agregat

PELAKSANAAN TRIAL MIX

Melaksanakan trial mix di batching plan sesuai dengan mix design yang telah dibuat oleh
pihak konsultan perencana.
Dari pelaksanaan trial mix dapat diketahui :
a. Kesesuaian komposisi material sewaktu trial mix dengan mix design.
b. Kuat tekan beton hasil pengujian sample beton yang diambil sewaktu trial mix.

Yang harus diperhatikan dalam trial mix adalah sebagai berikut :


a. Proporsi campuran diukur tersendiri dengan timbangan dan alat yang sesuai corong
dan mekanisme penimbangan harus disediakan.
b. Mekanisme penimbangan harus diukur sampai setengah dari satu persen pada
kondisi operasional dan skala-skala harus dapat dibaca dengan mudah oleh operator.
c. Air harus ditambah ke dalam campuran dari reservoir terpisah dan dikontrol
kelembaban agregatnya.

PERENCANAAN DAN PERSIAPAN SEBELUM PENGECORAN

PERSIAPAN PERALATAN

Persiapan peralatan sebelum pelaksanaan pengecoran sebagai berikut :


a. Semua alat kerja diperiksa kelayakan pakai baik secara rutin ataupun sebelum
pengecoran.
b. Peralatan survei yang sudah dikalibrasi harus disiapkan.
c. Relaad pipa ½” (disesuaikan dengan tebal selimut beton) dipasang pada jarak 2,5 m
dengan support berjarak 1 m.
d. Untuk kondisi pengecoran pada malam hari, penerangan harus sudah disiapkan
dilokasi cor.
e. Vibrator baik engine atau electric harus sudah dicek kesiapannya, jumlah vibrator
sudah termasuk cadangan (1 unit) bila terjadi kerusakan, dan sebaiknya juga disiapkan
cadangan bila listrik padam atau engine rusak sesuai kondisi lapangan.
f. Untuk mengantisipasi turunnya hujan tenda harus sudah dipasang sebelum
pengecoran dengan mengarahkan jatuhnya air hujan di luar area yang dicor agar tidak
merusak beton yang baru dituang.
g. Apabila dikehendaki finishing lantai dengan trowel machine, maka jumlah trowel
yang disiapkan harus disesuaikan dengan luas area pengecoran dan setting time (waktu
pengerasan) beton.
h. Concrete pump ditempatkan pada posisi sedekat mungkin dengan area pengecoran
tetapi masih dapat dijangkau mobil mixer, untuk mengurangi jumlah sambungan pipa.
i. Pemasangan pipa cor diusahakan dengan seminimal mungkin ada sambungan siku
(90 derajat) dan pipa cor ditempatkan pada posisi agar penuangan beton berurutan/ tidak
acak untuk menghindari cold joint.

PERSIAPAN LAHAN COR

Persiapan lahan cor sebelum pelaksanaan pengecoran sebagai berikut :


a. Area yang akan di cor harus sudah mendapat persetujuan dari pemberi tugas.
b. Memeriksa kesiapan pekerjaan pembesian antara lain jumlah, dimensi dan
posisinya.
c. Memeriksa kebersihan lahan cor, tidak boleh ada serbuk kayu, (terutama pada
pertemuan balok dan kolom), potongan-potongan kaso, multiplex, kawat besi beton,
puntung rokok dan lain-lain.
d. Memeriksa kesiapan pekerjaan bekisting antara lain dimensi, as dan apabila
dikehendaki menambah perkuatan pada titik-titik tertentu, dan apabila pada lahan
pengecoran masih terdapat lubang-lubang, tutup lubang-lubang tersebut dengan busa atau
lakban untuk menghindari keropos karena keluarnya air semen.
e. Stop cor harus dicek kesiapan dan elevasinya (untuk pengecoran kolom dan dinding
beton).
f. Pada construction joint harus sudah disiapkan antara lain pemberian bonding agent
pada permukaannya dan pemasangan waterstop apabila pada area tersebut dikehendaki
kedap air.
g. Periksa apakah pada area yang dicor terdapat hubungan dengan pekerjaan M/E, bila
ada sparing, sleeve atau blokout haruslah dikoordinasikan terlebih dahulu untuk
menghindari pekerjaan ulang (pembobokan, dsb).
h. Pemasangan barikade pada area yang akan dicor agar tidak terganggu oleh kegiatan
pekerjaan lain.
i. Untuk keselamatan kerja, pada pengecoran di ketinggian dengan area yang terbuka,
pada bagian sisi luar dipasang pagar yang dapat terbuat dari besi ataupun kayu.
j. Perlu disiapkan area pembuangan kelebihan beton, sebaiknya kelebihan tersebut
dapat dimanfaatkan.
PEMESANAN BETON

Untuk pemesanan beton harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:


a. Sebelum pemesanan beton, terlebih dahulu dihitung volume beton yang dibutuhkan
sesuai gambar shop drawing dengan kelebihan beton diperkirakan 3% dari total volume,
pemesanan beton idealnya sudah dilakukan 1 hari sebelum waktu pengecoran agar
persediaan beton terjamin.
b. Volume beton ditinjau kembali pada saat pemesanan 2 mobil mixer terakhir, dengan
mengukur kondisi lapangan, agar dapat memastikan kebutuhan beton pada mobil mixer
terakhir dan ditambah 0,5 m3 untuk menghindari kekurangan beton, untuk pengecoran
kolom yang dapat lebih terukur penambahan kelebihan pemesanan diusahakan seminimal
mungkin (kurang dari 0,5 m3).
c. Pemesanan beton disesuaikan dengan mutu beton pada area yang akan dicor.

PEMERIKSAAN BETON

Setiap beton (mobil mixer) yang datang harus diperiksa surat jalannya sesuai dengan
pemesanan (mutu beton, volume, slump, jam keberangkatan, pemakaian bahan additive),
diukur dan dicatat slumpnya dengan alat slump test. Bila tidak sesuai dengan spesifikasi
teknis yang ada, maka beton tersebut harus dipulangkan dan diganti dengan yang baru
sesuai dengan spesifikasi yang telah diajukan pada saat pemesanan.

Untuk memeriksa mutu beton, diambil sampel beton sesuai spesifikasi sebagai berikut:

Jumlah Mixer
Jumlah Sample Silinder
1
2–5
6–9
setiap tambahan 10 mixer
1 x 4 benda uji
1 x 4 benda uji
2 x 4 benda uji
1 x 4 benda uji

PELAKSANAAN PENGECORAN

4.1. Untuk menghindari terjadinya cold joint sewaktu pengecoran harus perhatikan hal-
hal waktu sebagai berikut:
a. Balok dan pelat menggunakan concrete pump dengan waktu penuangan beton 1
mobil mixer 15-30 menit dan didalam concrete pump harus selalu tersedia beton, sehingga
waktu pendatangan mobil mixer dapat lebih cepat dan harus kontinyu, biasanya sekali
pengiriman 3 mobil mixer, pemesanan berikutnya pada penuangan 2 mixer terakhir.
b. Kolom/dinding beton/core wall menggunakan tower crane dengan waktu penuangan
beton 1 mobil mixer 1-1,5 jam, sehingga pendatangan mobil mixer hanya satu-satu,
disesuaikan dengan pelaksanaan pengecoran, namun harus kontinyu.
c. Kepadatan lalu lintas sangat mempengaruhi supply beton dan slump dan harus
diperhatikan juga waktu tempuh dari batching plan ke proyek sehingga dapat diprediksi
berapa lama lagi beton akan setting.

4.2. Dalam pelaksanakan pengecoran harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:


a. Ketebalan/level horisontal baik untuk pelat, balok, kolom, dinding harus sesuai
dengan gambar yang disetujui, untuk pengecoran lantai dan balok atas agar
diperhitungkan lendutan yang terjadi selama proses pengecoran dan dikoordinasikan
dengan pengerjaan bekisting, guna mendapatkan level yang sesuai dan menghindari
terjadinya kelebihan volume beton.
b. Selama proses pengecoran dilarang menambahkan air ke dalam beton baik pada
mobil mixer, concrete pump, ataupun pada beton di area pengecoran karena akan
mengurangi kuat tekan beton.
c. Jumlah vibrator haruslah memadai dengan jumlah volume beton yang dituang dan
disediakan 1 unit untuk cadangan.
d. Karena jumlah volume pengecoran yang besar haruslah desesuaikan jumlah
concrete pump dan supply beton yang seimbang.

4.3. PENGECORAN PILE CAP, TIE BEAM DAN PELAT BASEMENT


Pengecoran yang dilaksanakan haruslah memperhatikan:
a. Sebelum pengecoran, sebaiknya bekisting pile cap dan tie beam yang biasanya dari
batako atau precast disiram air sampai jenuh (bila kondisinya kering) untuk mengurangi
resapan air semen ke dalam batako atau precast.
b. Penuangan beton dilakukan berurutan/ tidak acak/ berpindah-pindah untuk
menghindari cold joint.
c. Untuk menjaga kerataan lantai, walaupun sudah memakai relaad, setelah beton
dijidar sebaiknya juga dilakukan pemantauan kerataan dengan memeriksa titik-titik
tertentu/titik-titik pantau setiap 1 m x 1 m luas pengecoran dengan menggunakan water
pass.
d. Pengecoran Pile Cap, Tie Beam dan Pelat Basement 3 pada proyek Ini harus sesuai
dengan metode yang telah disetujui.

4.4. PENGECORAN KOLOM DAN SHEAR WALL


Pengecoran yang dilaksanakan haruslah memperhatikan :
a. Panjang selang tremi yang dipakai diatur sesuai tinggi kolom, jatuhnya beton dari
ujung selang tremi tidak boleh lebih dari 1,5 m, untuk menghindari segregasi.
b. Penggunaan vibrator sangat menentukan kualitas beton kolom, untuk mendapatkan
hasil yang lebih baik dapat juga ditambah dengan pemukulan bekisting dengan palu karet.
c. Selama proses pengecoran kelurusan dan lot bekisting harus diperhatikan/diperiksa.
4.5. PENGECORAN PELAT DAN BALOK
Pengecoran yang dilaksanakan haruslah memperhatikan:
a. Pengecoran harus memperhatikan level slab yang akan dibuat terutama pada daerah
kamar mandi dan harus ditentukan level slab untuk material finishing yang berbeda.
b. Untuk penuangan dan kerataan permukaan beton sama dengan point 4.2

PERAWATAN DAN PENGUJIAN BETON

5.1. PERAWATAN BETON

Perawatan (curing) beton dilakukan setelah pengecoran, dengan memperhatikan:


a. Untuk balok dan lantai, karena area yang dicor cukup luas, dan permukaan yang
terbuka, setelah didapat area yang cukup luas dan beton sudah mengeras (setting time
terpenuhi) curing sudah harus dilakukan dengan menyemprotkan dengan alat penyemprot
air langsung kepermukaan beton.
b. Untuk Kolom atau Dinding, karena area yang akan dicuring tertutup bekisting,
untuk curing awal dapat menyiram/menggenangi bagian atas kolom atau dinding tersebut.
c. Setelah bekisting kolom dan dinding dibongkar maka curing dapat dilakukan
dengan menguaskan curing compound (bahan kimia) ke permukaan kolom atau dinding
dengan kuas roll.

5.2. PENGUJIAN BETON

Pengujian beton dapat dilakukan bila ada kemungkinan mutu beton dinyatakan rendah.
maka perlu diadakan test pengujian beton sebagai berikut :
Pengambilan sample untuk kolom, corewall dan shearwall :
a. Setelah 3 hari 1 (satu) silinder harus diuji untuk mengetahui kuat tekan beton.
b. Setelah 14 hari 1 (satu) silinder harus diuji kuat tekannya.
c. Setelah 28 hari 1 (dua) silinder harus diuji kuat tekannya dan diambil rata-rata kuat
tekan sebagai hasilnya.
d. Cadangan 2 (dua) silinder yang dapat digunakan untuk pengetesan kuat tekan pada
umur 7 dan 28 hari apabila pengetesan kuat tekan beton pada umur 3 hari tidak memenuhi
syarat.

Pengambilan sample untuk Slab


a. Setelah 7 hari 1 (satu) silinder harus diuji untuk mengetahui kuat tekan beton.
b. Setelah 14 hari 1 (satu) silinder harus diuji kuat tekannya dan diambil rata-rata kuat
tekan sebagai hasilnya.
c. Setelah 28 hari 1 (satu) silinder harus diuji kuat tekannya.

c. Cadangan 1 (satu) silinder.


Surabaya, 08 Maret 2018
PT. BUKIDALAM BARISANI

FAIZAL RIZAL, S.Kom, MT


Direktur Utama

Anda mungkin juga menyukai