Anda di halaman 1dari 12

METODE KERJA

PENGADAAN BARANG DAN JASA


KONSTRUKSI
SKTT 150 KV GIS DARMO GRANDE
INCOMER

1
SKTT 150 KV GIS DARMO GRANDE INCOMER
DAFTAR ISI :
1. PEKERJAAN PERSIAPAN

2. BOX CULVERT (INSITU)

3. PEKERJAAN PENARIKAN KABEL

4. PEKERJAAN MARKING KABEL

2
SKTT 150 KV GIS DARMO GRANDE INCOMER
I. PEKERJAAN PERSIAPAN

A. Direksi Keet, Gudang Penyimpanan Material, dan pemasangan Pagar


Direksi keet, gudang penyimpanan Aksesoris, dan pemasangan pagar terletak
dilokasi dekat pekerjaan, gudang penyimpanan di pakai untuk menyimpan
material Utama seperti Drum Cable, Accesories Cable, pipa HDPE dan Material
Alam dan lokasi harus terletak diareal yang luas dan aman. Pagar Gudang dibuat
sekeliling dengan ketinggian minimal 1.5 m dengan menggunakan dinding seng
bondek dan rangka hollow/kayu yang kokoh.

B. Detail Survey & Georadar


Tahapan Awal sebelum pelaksanaan pekerjaan di mulai dilakukan survey secara
detail topografi dan Alignmen jalan untuk merencanakan jalur dan kedalaman
yang akan di gunakan untuk penempatan jalur kabel dan posisi pit HDD, serta
mengetahui kebutuhan kabel yang dipakai agar pemakaian tidak berlebih.
Georadar merupakan pendeteksian awal terhadap utilitas yang ada di dalam
tanah dengan mendasarkan pada anomali anomali yang timbul berupa foto
rekam gelombang yang ditimbulkan. Georadar dilakukan bersamaan saat
melakukan detail survey untuk memetakan jaringan utilitas existing yanga
da di dalam tanah.

C. Test Pit & Sondir


Sebelum pelaksanaan penggalian di lakukanTest Pit pada titik titik krusial
seperti posisi pit Pengeboran HDD dan Posisi Galian Terbuka untuk mengetahui
dengan pasti gangguan utilitas apa saja yg ada di dalam tanah dan pada
kedalaman berapa utilitas tersebut berada sehingga utilitas tersebut bisa di
geser saat pelaksanaan galian, dan bisa diatur kedalaman pengeboran saat
pelaksanaan HDD sehingga tidak merusak utilitas yang ada.

3
SKTT 150 KV GIS DARMO GRANDE INCOMER
D. Route Clearing & Preparation work
Sebelum Pelaksanaan Pekerjaan dilapangan dilakukan pembersihan sepanjang
area kerja terutama area yang akan di gali dan area untuk penempatan alat kerja,
pembersihan bisa meliputi pembersihan dari gangguan pelapak usaha, gangguan
pohon, taman dan gangguan utilitas baik yg ada diatas maupun di bwah tanah
untuk di geser sementara waktu.
Pekerjaan Persipan alat kerja dalam hal ini mobilisasi alat kerja baik itu mesin
HDD, mesin Excavator, Dump truk , mesin winch dll serata persipan tenaga kerja
dan persiapan material penunjang pekerjaan.

E. Perijinan dan Sosialisasi


Perijinaan Prinsip dilakukan setelah adanya kontrak dengan mengurus
perijinan di Dinas PUPR DKI Jakarta,Setelah izin galian dikeluarkan
berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan umum, Dinas Binamarga untuk
pelaksanaan Pekerjaan, serta koordiansi wilayah setempat terhadap satuan
intansi terkait seperti Kepolisian, Dinas Perhubungan, Kecamatan dan
kelurahan setempat dan perlu dilakukan sosialisasi terhadapa wilayah RT/RW
setempat yang terkena dampak pekerjaan. Koordinasi Instansi Kepolisian dan
Dinas Perhubungan akan mengeluarkan Traffic Management sebagai acuan
pengaturan lalu‐lintas bagi pelaksana (kontraktor) dan pengalihan arus lalu‐
lintas dimana sebagai pelaksana adalah DISHUB, serta melakukan pemasangan
rambu pemberitahuan/peringatan adanya pekerjaan galian PLN pada lokasi
pekerjaan.

F. Alat pelindung Diri


Dalam proyek PLN, APD merupakan persyaratan mutlak yang harus di sediakan.
Seperti Helm, Bodyvest, Safety boots, Earplug, Sarung Tangan dll.

G. Rambu Rambu dan Lampu Penerangan


Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, hal terpenting adalah pemasangan
rambu‐rambu lalu lintas (dikeluarkan oleh DISHUB) serta lampu penerang.
Pemasangan rambu dimulai 5 meter sebelum lokasi kerja dengan pemasangan
kerucut (traffic cone) yang dibentuk segitiga melebar hingga lokasi kerja. Perlu
juga ditambahkan rambu lainnya seperti : penunjuk arah dan pemberitahuan

4
SKTT 150 KV GIS DARMO GRANDE INCOMER
galian PLN serta rambu pemberitahuan penyempitan jalan. Pada lokasi kerja sisi
luar ditambahkan lampu rotary.

H. Marking
Kontraktor bersama‐sama dengan pengawas PLN dan SDPU melakukan
penentuan lokasi alur galian (trace) dengan memberi tanda dan batas‐batas
galian dengan menggunakan cat. Hal ini perlu mengingat PLN sebagai pemilik
proyek dan SDPU Wilayah sebagai pemilik wilayah. Yang perlu diperhatikan
dalam pelaksanaan marking adalah utilitas‐utilitas Existing (PLN, Telkom,
PAM,Gas) terutama bila ada bangunan manhole ataupun gorong‐gorong dan
saluran yang melintang pada lintas alur galian. Apabila terdapat bangunan
manhole, perlu ada kesepakatan pengalihan/perubahan alur galian dan apabila
terdapat gorong‐gorong ataupun saluran melintas alur galian perlu disepakati
untuk dilaksana pekerjaan dengan sistem Syfon.

5
SKTT 150 KV GIS DARMO GRANDE INCOMER
II. BOX CULVERT (INSITU)

1. Pekerjaan Galian
Galian Terbuka adalah kegiatan pekerjaan konstruksi penggalian suatu area atau lokasi
untuk menanam utilitas bawah tanah. Infrastruktur utilitas bawah tanah yang dapat
menggunakan metode galian terbuka diantaranya adalah pipa air bersih, pipa
pembuangan air limbah, pipa gas, kabel telekomunikasi, kabel listrik, dan infrastruktur
lainnya. Berdasarkan cara memasang utilitas galian terbuka terbagi menjadi 3 (tiga) cara,
yaitu: pemasangan langsung (direct buried), pemasangan dengan trench (box culvert), dan
pemasangan dengan duct conduit.
Kebutuhan/peralatan yang digunakan:
 Excavator 1 unit;
 Truck Mixer;
 Crane 13 T;
 Hand Tools;
 Portable Concrete Vibrator;
 Portable Compactor;
 Compressor;
 Bar Bending Machine;
 Pompa Submersible;
 Cutting Machine;
 Genset 5KVA
 Theodolite

2. Langkah Pekerjaan Galian Terbuka


Pekerjaan galian terbuka dilaksanakan dengan menggunakan mesin excavator. Secara
garis besar pekerjaan galian terbuka memiliki 4 tahap pekerjaan yaitu: Pekerjaan
persiapan, Penggalian, Pemasangan utilitas, dan Rekondisi dan Perbaikan.
 Pekerjaan Persiapan
Sebelum melaksanakan pekerjaan beberapa hal yang perlu disiapkan adalah:
1. Marking area yang akan digali;
2. Identifikasi kondisi area yang akan digali dan posisi utilitas yang bersinggungan
untuk menentukan metode galian secara manual atau dengan mesin;
Catatan:
Penentuan metode penggalian disesuaikan dengan lokasi pekerjaan, jumlah utilitas, dan
kondisi permukaan. Jika hasil identifikasi menemukan jumlah utilitas yang banyak dapat
menggunakan tenaga manusia untuk mengurangi kerusakan utilitas. Sedangkan jika

6
SKTT 150 KV GIS DARMO GRANDE INCOMER
memungkinkan dengan mesin, ukuran mesin yang digunakan disesuaikan dengan area
pekerjaan.
3. Berkoordinasi dengan pihak yang terkait sebelum melakukan pekerjaan;
4. Persiapkan pagar pengaman area pekerjaan;
5. Menetapkan jumlah dumptruck yang akan digunakan;
6. Merencanakan alur mobilisasi dumptruck untuk memudahkan pembuangan
tanah bekas galian;
B. Pekerjaan Penggalian
Tahap pekerjaan Penggalian terbuka adalah sebagai berikut:
1. Pengupasan permukaan teratas area penggalian;
Catatan:
Permukaan area penggalian dapat berupa lapisan tanah, konblok, aspal, atau beton.
Peralatan yang digunakan disesuaikan dengan kondisi area pekerjaan.
2. Gali tanah sampai dengan elevasi yang direncanakan menggunakan tenaga
manusia atau dengan excavator;
3. Selama proses penggalian, tanah bekas galian dimasukkan ke dumptruck untuk
segera dipindahkan ke tempat pembuangan tanah sementara;
4. Bersihkan tanah-tanah yang tersisa atau terjatuh selama proses penggalian;
5. Setelah penggalian selesai lakukan shoring di sepanjang galian;
Catatan:
Shoring yang dilakukan dapat secara horizontal ataupun vertikal dengan menggunakan
bahan kayu, baja, atau beton yang disesuaikan dengan dimensi galian.
6. Setelah shoring terpasang, amankan seluruh area galian sesuai dengan rencana
K3 sebelum penanaman utilitas.
C. Pemasangan Utilitas
Berdasarkan cara pemasangan terbagi menjadi: pemasangan langsung, pemasangan
dengan trench (precast atau in-situ), dan pemasangan dengan duct konduit. Pada
Dokumen ini akan dijelaskan cara pemasangan utilitas dengan pengecoran in-situ.
Tahap pemasangan dengan trench in-situ:
1. Pasang lantai kerja sebelum pemasangan trench;
Catatan:
Lantai kerja menggunakan pasir urug dengan ketebalan 10 cm dan plastic cor.

7
SKTT 150 KV GIS DARMO GRANDE INCOMER
2. Lakukan pemasangan bekisting dengan hati-hati, pastikan kekencangan dan
kekokohannya, dan sesuaikan dengan permintaan desain;
3. Pasang pembesian sesuai dengan desain;
4. Lakukan pengecoran dengan menggunakan mutu beton K350;
5. Secara bersamaan buat tutup Trench di lokasi berbeda dengan dimensi dan
pembesian sesuai desain;
6. Setelah beton kering buka bekisting;
7. Pasang infrastruktur penunjang utilitas seperti steel support;
8. Pasang utilitas sesuai dengan rencana.

I. Faktor Keselamatan Kerja


Faktor keselamatan kerja menjadi prioritas utama selama pelaksanaan pekerjaan ini.
Hal-hal yang berkaitan dengan tenaga kerja dan keselamatan kerja, pelaksana pekerjaan
akan melakukan antara lain :
 Untuk menjaga keselamatan kerja pekerja, pelaksana pekerjaan menyediakan
peralatan K3PL untuk setiap orang yang bekerja dalam lingkup pekerjaan ini.
 Masing-masing pekerja diharuskan menggunakan minimal peralatan
Pelindung Diri K3 pada pekerjaan ini diantaranya Helm safety, Rompi, dan
sepatu Safety.
 Menempatkan material dan peralatan kerja saat bekerja atau saat
penyimpanannya tidak membahayakan pekerja dan lingkungan sekitar.
 Pengawas dari team Safety yang dengan sigap serta memiliki tanggung jawab
untuk setiap personil selama pekerjaan berlangsung.
 Menyediakan personil yang berpengalaman di bidangnya serta bersertifikat
sesuai dengan keahliannya.

 Safety officer yang berpengalaman dan bersertifikat dalam menangani


pekerjaan K3.
 Membuat peraturan untuk dilaksanakan Bersama selama pelaksanaan
pekerjaan.
 Setiap pekerja sudah terdaftar sebagai peserta asuransi tenaga kerja.

8
SKTT 150 KV GIS DARMO GRANDE INCOMER
III. PEKERJAAN PENARIKAN KABEL

A. Penjelasan Umum
Penarikan Kabel merupakan tahap utama dalam pelaksanaan penanaman kabel
dimana pekerjaan ini dibutuhkan pengawasan dalam penanganan kabel (transpor
and handling cable), Lifting kabel dan pengecekan visual kabel saat pelaksanaan
penggelaran kabel. Kebutuhan tenaga kerja untuk penarikan sebanyak 50 orang.

B. Alat – Alat
 Low bed
 Crane 25 ton
 Forklif 25 ton
 Mesin Winch & Wire Sling
 Drum Jack & Accessories
 Duct Rud Rump Cable
 As haspel cable
 Rol Cable
 Talk Set

C. Urutan Pekerjaan
Tahapan Pekerjaan Penarikan Kabel terdiri dari :
1. Persiapan penarikan Alat
Sehari sebelum pekerjaan galian selesai, persiapan penarikan kabel harus sudah di
mulai dengan menempatkan peralatan penarikan dan material kabel yang akan di
tarik sesuai posisi yang telah ditetapkan. Persiapan penarikan kabel antara lain:

1.1. Mesin winch untuk 150 kV kabel, roll kabel standar, roll kabel sudut, ram kabel
lengkap dengan rollnya, As haspel kabel, sling, Drum Jacks, 2 Dongkrak 10 ton,
Talk Set, Crane dengan spread beam untuk mengangkat kabel drum

9
SKTT 150 KV GIS DARMO GRANDE INCOMER
1.2. Kabel drum ditaruh diposisi yang telah ditentukan dan di tempatkan diatas drum
jack. Posisi kabel drum harus berlawanan arah dengan tanda panah yang ada di
kabel drum
1.3. Dimensi dari drum jack harus memenuhi kriteria sesuai yang dibutuhkan oleh
kabel drum, dan memiliki kemamouan menahan berat kabel drum. Drum jack juga
harus bisa mengimbangi ketinggian dari kabel drum, minimal kabel drum berada
10 cm diatas lantai.
1.4. Lantai dudukan drum jack harus rata, As kabel drum diberi pelumas/grese supaya
dapat berputar dengan lancar.
1.5. Buka kayu/plat penutup kabel drum
1.6. Pasang rump kabel antara kabel drum dan galian sehingga kabel dapat dengan
mudah di tarik kedalam box culvert
1.7. Menset kekuatan maksimum yang dapat diterima oleh kabel pada mesin winch
1.8. Hidupkan mesin winch dan tarik sling sepanjang galian secara manual diatas kabel
roll yang telah disusun sepanjang galian juga kedalam pipa PVC yang telah
terpasang sampai posisi drum kabel.
1.9. Cek sistem komunikasi (walkie talkie) sebelum penarikan kabel dilakukan
1.10. Periksa bahan bakar winch
1.11. Menempatkan personil di posisinya di sepanjang galian yang akan dilakukan
penarikan kabel. Semua personil yang terlibat dalam penarikan telah diberikan
instruksi apa saja yang harus dilakukan pada saat penarikan kabel.

2. Mobilisasi (Loading) kabel

Kabel harus berada di lokasi sehari sebelum penarikan dilakukan, Transportasi kabel
drum akan menggunakan lowbed truk sedangkan untuk loading dan unloading kabel
drum dari lowbed truk akan menggunakan crane atau alat angkut lain.

3. Penarikan kabel

Kabel di tarik dari satu section ke section yang lain menggunakan sling yang
tersambung dari mesin winch ke kabel drum atau menggunakan secara manual
tenaga manusia (man power). Semua kabel akan di tarik satu persatu dengan

10
SKTT 150 KV GIS DARMO GRANDE INCOMER
prosedur penarikan yang sama. Penarikan kabel dapat terselesaikan dalam 1 hari
untuk 1 section. Dalam area yang sulit ( banyak tikungan, perubahan elevasi)
membutuhkan durasi waktu yang lebih lama untuk penarikan. Mesin winch juga di
lengkapi dengan dynamometer yang berfungsi sebagai alat penghitung kekuatan
tarik. Untuk memudahkan/meringankan beban yang di tarik, jarak antara rill kabel
diperdekat (per 2 – 2,5 meter) dan setiap roll harus selalu diperhatikan pada saat
penarikan.

Direkomendasikan untuk memilih route kabel dengan melewati tikungan yang sedikit
dan jarak maksimum kabel 500 m.

Penarikan kabel 150 kV menggunakan mesin winch dengan kekuatan tarik


maksimum 3 ton dan kabel diletakkan diatas kabel roll yang berjarak 2 – 2,5 meter
per roll.

Kelebihan kecepatan berputar kabel drum pada saat penarikan dapat di kurangi
menggunakan balok kayu sebagai rem.

Untuk koordinasi pekerja pada saat penarikan, tanggung jawab berada di bawah satu
orng pelaksana, yang nantinya akan mempunyai hak untuk memulai atau
memberhentikan penarikan sementara. Di sepanjang galian yang akan dilakukan
penarikan kabel, akan di tempatkan personil‐personil, yaitu antara lain :

- 2 Orang di mesin winch (termasuk operator mesin winch)


- 2 Orang di kabel drum dan tambahan 2 orang untuk melakukan pengereman pada
kabel drum.
- 1 orang per 30 meter dan di beberapa tempat tertentu yang terdapat tikungan,
crossingan juga boringan
- 2 Orang dan 1 pengawas mengikuti pergerakan ujung kabel
-

Langkah Kerja penarikan Kabel :

a) Hidupkan mesin winch, set kecepatan rendah, set kekuatan pada dynamometer
jangan melebihi limit yang diijinkan kabel.
b) Waktu penarikan, dimulai dengan kecepatan rendah, drum kabel harus berputar
pelan.

11
SKTT 150 KV GIS DARMO GRANDE INCOMER
c) Koordinasi dengan menggunakan walkie talkie pada beberapa personil
d) Awasi kabel agar tetap diatas rill kabel, dan roll kabel harus berputar pada saat
dilintasi kabel yang di Tarik
e) Perbaiki apabila terjadi slack terutama yang ada di kabel drum
f) Setelah penarikan kabel selesai, Pindahkan kabeldari atas kabel roll.
g) Untuk kabel lainnya dilakukan proses penarikan yang sama

12
SKTT 150 KV GIS DARMO GRANDE INCOMER

Anda mungkin juga menyukai