Anda di halaman 1dari 5

(MATERI KULIAH AGROSTOLOGI)

PUPUK DAN PEMUPUKAN


Pupuk (dalam arti luas) : suatu bahan yg digunakan untuk mengubah sifat fisik, kimia, atau
biologi tanah sehingga menjadi lebih baik bagi pertumbuhan
tanaman.
Pupuk(dalam arti khusus): suatu bahan yang mengandung satu atau lebih hara tanaman.

KLASIFIKASI PUPUK
1. Berdasarkan terjadinya pupuk
a. Pupuk alam; pupuk yg terdapat di alam atau dibuat dengan bahan alam tanpa
proses yg berarti.
Misal: - Pupuk kandang : campuran kotoran hewan/ternak dan urine
- Guano
- Pupuk hijau: pupuk yg berasal dari sisa tanaman
- Pupuk batuan fosfat
b. Pupuk buatan: pupuk yg dibuat di pabrik dg jenis dan kadar unsur haranya
sengaja ditambahkan dalam pupuk tsb dalam jumlah tertentu. Misal : urea,
TSP, KCl

2. Berdasarkan hara yg dikandungnya


a. Pupuk N : Pupuk yg mengandung hara N
Urea : CO (NH2)2
- mengandung 45 % - 46 % N
- Berbentuk Kristal putih
- Higroskopik
- Reaksi fisiologis agak masam
- Diubah dalam tanah menjadi ammonium dengan bantuan enzim
urease

ZA (zwavelzure amoniak, ammonium sulfat) (NH4)2SO4


- 21 % N
- Berbentuk kristal putih
- Tidak higroskopis
- Reaksi fisiologis masam, dapat memasamkan tanah
- Mudah larut dalam air dan cepat bekerjanya.

b. Pupuk P : pupuk yg mengandung hara P2O5


DSP (double superphosphate), Ca(H2PO4)2
- Bubuk kasar, abu-abu
- Larut dalam air
- Kadar P2O5 36 – 38 %
- Bekerja perlahan-lahan shg dianjurkan pemupukan sebelum tanam.

1
TSP (Triple Superphosphate), Ca(H2PO4)3
- Kadar P2O5 46 – 48 %
- Butir-butir kecil berwarna abu-abu
- Sifat-sifat lain seperti DSP

SP-36
- Kadar P2O5 36 %
- Terkenal di Indonesia mulai awal tahun 2000-an karena TSP di
pasaran berkurang.

c. Pupuk K : Pupuk yg mengandung hara K2O


KCl (Kalium Chlorida) (KCl)
- Kadar K2O 52 – 55 %
- Reaksi fisiologis asam lemah
- Agak Higroskopis
- Berupa serbuk atau butiran merah muda

3. Berdasarkan senyawanya
a. Pupuk organik, yakni pupuk yang berupa senyawa organik. Kebanyakan pupuk
alam tergolong pupuk organik contohnya pupuk kandang, kompos, dan guano.
Pupuk alam yang tidak termasuk pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari
batuan.
b. Pupuk anorganik atau mineral, yakni pupuk dari senyawa anorganik. Hampir
semua pupuk buatan tergolong pupuk anorganik.

4. Berdasarkan Jumlah Hara yang Dikandungnya


a. Pupuk Tunggal : Pupuk yang hanya mengandung satu hara tanaman
Urea  N
TSP  P
b. Pupuk majemuk : Pupuk yg mengandung 2 atau lebih hara tanaman
NPK

2
CARA PEMUPUKAN
1. Broadcasting : Pupuk disebarkan atau ditabur secara merata di atas
permukaan tanah.
- Dapat dilakukan setelah atau sebelum pengolahan tanah
- Untuk pupuk yg sangat murah
2. Side Band Placement : menempatkan pupuk di samping tanaman
(pemupukan jalur)
- Untuk tanaman yg ditanam berjalur
- Untuk Pupuk yg agak mahal
3. Hill Placement : Menempatkan pupuk di dekat tanaman
- Untuk pupuk yg agak mahal
- Supaya lebih efisien
4. Plow Sole Placement : Pupuk langsung diletakkan di belakang bajak pada
saat pengolahan lahan
5. Top Dressed atau Side Dressed
Pemberian pupuk pada saat tanaman tumbuh di atas permukaan tanah
Top Dressed : Menyebarkan pupuk di atas tanaman
Side Dressed : Menyebarkan pupuk di samping atau di sisi barisan
Tanaman
6. Foliar Spray :
- Disemprotkan ke daun
- Untuk pupuk mahal
- Untuk tanaman yg mempunyai nilai ekonomi tinggi

3
PEMBUATAN PUPUK KOMERSIL

Urea (45, 0, 0)Grade

Kandungan N kandungan P2O5 kandungan K2O


-Urea mengandung 45 % Nitrogen  dalam 100 kg urea terdapat 45 kg N

TSP (0, 45, 0)


-TSP mengandung 45 % P2O5 dalam 100 kg TSP terdapat 45 kg P2O5
KCl (0, 0, 60)
-KCl mengandung 60 % K2O  dalam 100 kg KCl terdapat 60 kg K2O
CuSO4 mengandung 50 % Cu

Membuat Pupuk komersil (NPK) dari campuran urea, TSP, KCl


Misal kita akan membuat pupukXdengan grade (20, 10, 5) dan 30 ppm Cu
Berarti: 100 kg pupuk X mengandung 20 kg N, 10 kg P2O5, 5 kg K2O dan 3 gram Cu
Rumus:
Kebutuhan bahan pupuk N =
N pada grade/kandungan N pada bahan pupuk N x banyak pupuk X yg dibuat
Jadi untuk membuat 100 kg pupuk X dengan grade (20,10,5) memerlukan:
1) Urea 20 x 100 kg = 44,4 kg
45

2) TSP  10 x 100 kg = 22,2 kg


45

3) KCl  5 x 100 kg = 8,4 kg


60

4) CuSO4  30 x 10-6 x 100 kg = 60 x 10-4 kg = 6 x 10-3 kg = 6 gram


50 %
Jumlah 44,4 kg + 22,2 kg + 8,4 kg + 6 g = 75,006 kg
Tambahkan Filler = 100 – 75,006 kg = 24,994 kg

4
Syarat Filler :
1. Tidak mengandung hara
2. Tidak voluminous
3. Tekstur relative = bahan pupuk
4. Tidak bereaksi dengan bahan pupuk
5. Tidak Higroskopik
6. Tidak beracun bagi tanaman
7. Murah, mudah didapat
Contoh Filler : Pasir putih

Anda mungkin juga menyukai