Anda di halaman 1dari 23

PERATT]RAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

NOMOR 8 TAIIUN 2OO7

TENTANG

PEI\TYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAI\I SWASTA


DI KABUPATEN BANDUNG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANDUNG,

Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan derajat kesehatan yarlg optimal melalui


peningkatan kesadaran, kemauan dan kemam$iran hidup sehat bagi
setiap penduduk, perlu diselenggarakan pelr,lbangunan kesehatan
yang lebih merata, bermutu, berdaya guna dan berhasil guna dengan
peran serta masyarakat secara aktif;
b. bahwa pembangunan kesehatan melalui upaya i pelayanan
kesehatan kepada masyarakat yang optimaf, perlu
mengikutsertakan swasta dalam penyelanggaraan' pelayanan
kesehatanyang berpedoman pada peraturan perundangr-undangan
yang berlaku;
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana di dalam
huruf a dan b perlu menetapkan Peraturan tentang
Penyelenggaraarr Pelayanan Kesehatan Swasta di
Bandung;
Mengingat: 1. Undang-UndangRepublik IndonesiaNomor 14 Tghun 1950

tentang PemerintahanDaerah Kabupaten dalam lJingkungan


JawaBarat( BeritaNegaraTahun1950);
2 . Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tehun 1963
tentang Farmasi (LembaranNegara Republik Indonesia
Tahun 1963 Nomor 81, Tambahan Lembaran Negara1
Republik IndonesiaNomor2580);
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tppun 1966
tentang Hygiene (LembaranNegara Republik Indo*]sia
Tahun 1966 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara
Republik IndonesiaNomor 2804);
4. Undang-UndangRepublik Indonesia Nomor 23 T4hun 1992
tentangKesehatan(LembaranNegaraRepublik Indo{}sia
Tahun t992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negary
Republik IndonesiaNomor3495);
5 . Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tghun 1996
tentang Pangan (Lembaran Negara Republik Indon$sia
Tahun 1996 Nomor 99, Tambahan Lembaran Negara
Republik IndonesiaNomor 3656);
Undang-Undang No.5 tahun L997 tentang Bgikotropika
(LembaranNegaraRepublik IndonesiaTahun 1997 ${omor
10,
TambahanLembaranNegaraRepublikIndonesiaNornpr367l);
7. Undang-Undang Republik lndonesia Nomor 22 tgfrun 1997
TentangNarkotika (LembaranNegaraRepublik
Indo4gsiaTahun 1997 Nornor 67, Tambahan Lembaran
Negara'Republik IndonesiaNomor 3698);
8 . Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 t4|run 1999
Tentang PerlindunganKonsumen (Lembaran NegaralRepublik
IndonesiaTahun 1999Nomor 42, TambahanLembaranNegara
Republik Indonesia Nomor 3829);
9. Undang-UndangRepublik IndonesiaNomor 10 T6hun 2004
tentangPembentukanPeraturanPerundang-undangan(Lembaran
NegaraRepublik IndonesiaTahun 2004 Nomor 53, Tambahan
LembaranNegaraRepublikIndonesiaNomora389);
10. Undang-UndangRepublik IndonesiaNomor 29 Tghun 2004
tentang Praktek Kedokteran (Lembaran Negara I Republik
IndonesiaTahun2004Nomor 116,TambahanLemb4ranNegara
RepublikIndonesiaNomor 443t);
Il Undang-UndangRepublik Indonesia Nomor 32 Tqhun 2004
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negaral Republik
IndonesiaTahun2004Nomor 125,TambahanLemb4ranNegara
RepublikIndonesiaNomor M37);
t 2 . Undang-UndangRepublik IndonesiaNomor 33 T4hun 2004
tentang PerimbanganKeuangan Antara PemerintahlPusat dan
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 126, TambahanLembaranNegarpRepublik
IndonesiaNomor4389);
1 3 . PeraturanPemerintahNomor 25 tah.tn 1980 tentang Perubahan
atas Peraturan Pemerintah No.26 tahun 1965 tent4pg Apotik
(LembaranNegaraRepublikIndonesiaTahun1980Nflmor 1999,
TambahanLembaranNegaraRepublik IndonesiaNom[r a020);
t4. PeraturanPemerintahRepublik IndonesiaNomor 32lahun
1996 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik
IndonesiaTahun 1996Nomor 49, TambahanLembarpnNegara

Nomor 3637); I
1 5 . PeraturanPemerintahRepublikIndonesiaNomor 72 Jphun 1993
tentang PengamananSediaan Farmasi dan Alat Kesehatan
(LembaranNegaraRepublikIndonesiaTahun 1998Nomor
138, TambahanLembaranNegaraNomor 3781);
16. PeraturanPemerintahRepublik IndonesiaNomor 69 Jahun 1999
tentang Label dan Iklan Pangan (Lembaran Negarp Republik
IndonesiaTahun 1999Nomor 131,TambahanLembqganNegara
Republik IndonesiaNomor 3821);
1 7 . PeraturanPemerintahRepublikIndonesiaNomor38 Jphun2007
tentang Pembagian Urusan Pemerintahanantara Fpmerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/I(ota(LembaranNegara Republik Indon$sia
Tahun 2AA7 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik IndonesiaNomor4737);
18. PeraturanMenteri DalamNegeriNomor 16 Tahun2Qp6tentang
I
ProsedurPenyusunanProdukHukum Daerah;
1 9 . PeraturanDaerah Nomor 18 tahun 2001 tentang Tarif Pelayanan
Kesehatan pada Unit / Instalasi Kesehatan Pemerintah {fubupaten
Bandung di luar Rumah Sakit ( Lembaran Daerah ffubupaten
Bandung Tahun 2001 Nomor 29 );
I
Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2002 tentang Pembentukan
Dinas Daerah Kabupaten Bandung (Lembaran Daerah $abupaten
Bandung Tahun 2002 Nomor 37 Seri D); I
2 1 . Peraturan Daerah nomor 6 Tahun 2004 tentang Transparansi dan
Partisipasi dalam PenyelenggaraantPemerintahan di lfabupaten
Bandung ( Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Thhun 2004
Nomor 29 ).

DenganPersetujuanBersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH


KABUPATEN BAI\IDUNG
dan
BUPATI BANDUNG

MEMUTUSKAN:

Menetapkan: PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG TpNTAFIG


PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN SWASTA DI
KABUPATENBANDUNG.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal l

Dalam Peraturan Daerah ini yangdimaksud dengan:


1. Daerah adalahKabupatenBandung.
2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintphan oleh
pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas g{mbantuan
dengan prinsip otonomi seluas-luasnyadalam sistem dan prinsip NegaJd
Kesatuan Republik Indonesia sebagai mana dimaksud dalam Undang-Undang
Dapar Negara Republik IndonesiaTahun 1945.
3. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat daerah sebpgai unsur
penyelenggaraPemerintahanDaerah. ll
4. Bupati adalahBupatiBandung.
5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DP$D adalah
lembaga perwakilan rakyat daerah Kabupaten Bandung seb{$aiunsur
penyelenggarapemerintahandaerah. i
4

6. Dinas Kesehatan adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung.


Kepala Dinas Kesehatan adalah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bpdung.
8. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan mgtingkatkan
kesehatanyang dilakukan oleh Pemerintah dan atau masyarakat.
9. Pelayanan Kesehatan adalah setiap rpaya yang diselenggarakan spndiri atau
secarabersama-samadalam suatu organisasi untuk memelihara dan
mgningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan perseorangan,keluarga, kelompok dan atau masyarakat.
10 . Pelayanan Kesehatan Swasta adalah pelayanan kesehatan yang dilaksqnakan
oleh swasta.
ll. Badan Hukum adalah Badan atau Perkumpulan yang dalam hukum diaftui
sebagai subjek hukum;
12. Pelayanan Kefarmasian adalah bentuk pelayanan dan tanggung jawap langsung
profesi Apotek dalam pekerjaan kefarmasian untuk meningkatkan kuqfitas hidup
pasien. I
1 3 . Fungsi Sosial Pelayanan Kesehatan adalah pelayanan kesehatqp dengan
mempertimbangkan imbalan jasa yang dapat dijangkau oleh masy{rakat dan
menyediakan sebagian dari fasilitas pelayanan unfuk orang yang kurapg dan atau
i
tidak mampu membayar sesuai dengan peraturan yang berlaku.
14. Sarana pelayanan kesehatan adalah tempat yarrg digunakpn untuk
menyelenggarakan pelayanan kesehatan.
15. Sarana pelayanan Kesehatan Swasta adalah sarana pelayanan kese$atan yang
dilaksanakan oleh swasta. I
16. Balai Pengobatan atau klinik adalah tempat untuk memberikan pelayanan
kesehatan dasar secara rawat jalan yang dilaksanakan oleh Doktep dan atau
Dokter Gigi. i

17. Balai Pengobatan atau Klinik dengan layanan khusus spesialis adplah Balai
Pengobatan dengan penanggungiawab dan pelaksana harian Doktei Spesialis
sesuaidengankekhususanpelayanannyatermasuk Dokter Gigi Spesialii.
'
18. Balai Asuhan Keperawatan adalah tempat menyelenggarakan pelayanan,
keperawatan dan asuhan keperawatan yang dilaksanakan oleh Perawat,
19. Balai Khitan adalah tempat penyelenggaraan pelayanan khitan yang peroperasi
jaloe
kurang dan24 sehari dengan pelaksana harian Dokter.
20. Balai Konsultasi Kesehatan adalah tempat untuk memberikan pelayanan
konsultasi kesehatan masyarakat dan atau perorangan dalam bentuk $onsultasi
kesehatan(Gizi, kesehatan lingkungan, kesehatan reproduksi, kesehat{n remaja,
kesehatanlanjut usi4 HIV/AIDS).
2 1 . Rumah Bersalin adalah tempat menyelenggarakan pelayanan kesehatan bagi
wanita hamil, pertolongan persalinan dan masa nifas fisiologig termasuk
pelayanan Keluarga Berencana serta Perawatan bayi baru lahir secara rawat
jalan dan rawat inap.
Rumah Sakit Umum.IKhusus milik Swasta adalih tempat pelaypnan yang
menyelenggarakan pelayanan medik dasar dan spesialistik, pelayanan ]penunjang
medik, pelayanan instalasi, dan pelayanan Perawatan secararawat jalan dan rawat
inap.
Apotik adalah suatu tempat tertentu, tempat dilakukannya pekerjaan kpfarmasian
dan penyaluran sediaan farmasi, perbekalan kesehatan lainnyp kepada
masyarakat.
-
24. Pedagang Eceran Obat adalah orang atau badan hukum yang menyinlpan obat obat
-
bebas dan obat obat bebas terbatas (Golongan W) untuk di$ual secara eceran di tempat
tertentu.
2s. Optikal adalah tempat dimana diselenggarakanpelayanarkaca mata bqik melalui
resep Dokter mata maupun dengan melakukan pemeriksaan refraksi sdirdiri, serta
pelayananlensa kontak melalui resepDokter mata. i
26. Laboratorium Kesehatan Swasta adalah sarana kesehatan swasta yang
melaksanakan pengukuran, penetaparl dan pengujian terhadap bahan ygng
berasal dari manusia atau bahan bukan berasal dari manusia untuk menenflrkan
jenis penyakit, penyebab penyakit, kondisi kesehatan atau faktor y&ng dapat
berpengaruh pada kesehatanperorangan dan masyarakat.
27. Klinik Radiologi swasta adalah upaya pelayanan kesehatan yang berfungsi
melayani kesehatan bagi masyarakat dengan menggunakan pesawat radiologi,
Ultrasonografi (USG), Computerized Tomograplry Scanning (CT Scan), Magnetic
ResonanceImaging (MRI), dan sejenisnyayarrgdikelola olefi swasta.
28. Klinik Fisioterapi adalah tempat untuk memberikan pelayanan dilaks4nakan oleh
tenaga fisioterapis yang beroperasi kurang dari 24 jarn sehari.
29. Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalpm Bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan
di Bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewena4gan untuk
melakukan upaya kesehatan. I
3 0 . Dokter dan Dokter Gigi adalah Dokter, Dokter Spesialis, Dokter Gigi, Dokter Gigi
Spesialis lulusan pendidikan kedokteran atau kedokteran gigil di dalam maupun
di luar negeri yang diakui oleh pemerintah Indonesia sesirpi dengan peraturan
-
perundang undangan yang berlaku
3 1 . Perawat atau Perawat Gigi adalah seseorangyang telah lulus pendidik4n Perawat
atau Perawat gigi baik di dalam maupun di luar negeri sesuai denganjketentuan
-
peratwan pemndang undangan yang berlaku.
32. Bidan adalah seomng wanita yang telah mengikuti progrcm Pendidikarl Bidan
dan lulus ujian sesuai persyaratan yang berlaku.
JJ. Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus dan telah mengucap\pn sumpah
jabatan -
apoteker, mereka yang berdasarkan peraturan perundang undpngan yang
berlaku berhak melakukan pekerjaan kefarmasian di Indonesia sebagai dpoteker.
-
3 4 . Asisten Apoteker adalah mereka yang berdasarkan peraturan pgrundang undangan
yang berlaku berhak melakukan pekerjaan kefarmasian sebagai asisten
apoteker. I
Jf- Refraksionis Optisien adalah tenaga kesehatan yang telah lulus pendidikan
berdasarkan perundang-undangan yang berlaku yang berwenang pelakukan
pemeriksaan mata dasar, pemeriksaan refraksi, menetapkan hasil pgineriksaan,
menyiapkan dan membuat lensa kacamata atau lensa kontak, termasult pelatihan
ortoptik.
-
36. Analis kesehatan adalah mereka yang berdasarkan peraturan perundang
undangan yang berlaku berhak untuk melakukan pekerjaan di laboratorium
kesehatansebagai tenaga ahli madya di Bidang diagnostik laboratoriurn
6

37. Radiografer adalah tenaga ahli radiografi sebagai mitra kerja Doktel Spesialis
radiologi dalam melaksanakan tugasnya.
Fisioterapis adalah seseorang yang telah lulus pendidikan fisioterapi ( bentuk
pelayanan kesehatanuntuk mengembangkan, memelihara, dan memuliffian gerak dan
fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan penanganan secara
manual, peningkatan gerak; peralatan fisik, elektroterapeutis, dqi,rmekanis; pelatihan
-
fungsi dan komunikasi) sesuai dengan peraturan pqrundang undangan yang berlaku
dan telah memiliki Surat Izin Fisioterapis (SIF).
39. Terapis wicara adalah seseorangyang telah lulus pendidikan terapis wicara baik di
-
dalam maupun di luar negeri sesuai dengan ketentuan peraturan pprundang
undanganyang berlaku dan telah memiliki Surat Izin Terapis Wicara ($ITW).
40. Nutrisionis adalah mereka yang berdasarkan peraturan perundang -lundangan
yang berlaku berhak untuk melakukan pekerjaan sebagai ahli madya di Bidang
gizi klinik maupun gizi masyarakat.
41. Sanitarian adalah tenaga kesehatan lingkungan berpendidikan Sarjana |4uda
atau Diploma 3 (D3), Sarjana (Sl), dan Pasca Sarjana (S2) yang be{rak untuk
melakukan pekerjaan di Bidang hygiene sanitasi sesuai dengan i peraturan
-
perundang undangan yang berlaku.
42. Praktik Dokter, Dokter Gigi, Dokter Spesialis dan Dokter Gigi Spesiplis adalah
praktik kedokteran yaitu rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh Dokfer, Dokter
Gigr, Dokter Spesialis dan Dokter Gigi Spesialis terhadap pas{en dalam
melaksanakan upaya kesehatan.
43. Praktik Perawat adalah rangkaian kegiatan asuhan dan pelayanan kqperawatan
secaraperorangan maupun berkelompok yang dilaksanakan oleh Pera{ft.
44. Praktik Bidan adalah serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan
oleh Bidan kepada pasien (individu, keluarga dan masyarakat) sesipi dengan
kewenangan dan kernampuan ]
4 5 . AlatKesehatan adalah instrumen, aparatus, mesin, implan yang tidak
mengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mepdiagnosis,
menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat orang ,ipJot serta
memulihkan kesehatan pada manusia dan atau untuk membentuk striuktur dan
ll
fungsi tubuh.
46. Perbekalan kesehatan rumah tangga adalah alat, baharr atau campgran untuk
memelihma dan Perawatan kesehatan untuk manusiao hewan peliharfan, rumah
' .
-
ntanggadantempat tempatumum.
ta
+1. Pengobatan Tradisional adalah pengobatan dan atau Perawatan dgngan obat
tradisional, dan pengobatannya mengacu kepada pengalaman dan kelerampilan
turun temurun, dan atau pendidikan atau pelatihan, dan diterapkan sepuai nofina
yang berlaku dalam masyarakat.
48. Pengobat tradisional adalah orang yang melakukan pengobatan secara fradisional
(alternatif)
49. Obat Tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan,
bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran flari bahan
tersebut yang secera turun temurun telah digunakan untuk flengobatan
berdasarkanpengalaman I
50. Toko obat tradisional adalah tempat menyimpan, melayani dan mgpjual obat
tradisional. l1
5 1 , Hygiene - faktor makanan,
sanitasi adalah rlpaya untuk mengendalikan faktor
orang, tempat dan perlengkapannya yang dapat atau mungfin dapat
menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan. ii

52. Sanitasi adalah semua upaya yang dilakukan dalam rangka memglihara dan
meningkatkan derajat kesehatan dan keamanan melalui kegiatan kebdfsihan dan
-
faktor faktor lingkungan yang dapat menimbulkan penyakit. i
5 3 . Penyehatan lingkungan adalah segala vpaya untuk meningkatkan dan
memelihara kesehatan lingkungan meliputi kegiatan dan pengendalian resikp
terhadap kesehatan dengan meningkatkan sanitasi lingkungan sarana pelayanan
kesehatan dan smana umum.
54. Tempat Umum adalah sarana dan bangunan yang digunakan masyar4ftat umum
untuk melakukan kegiatannya.
5 5 , Salon kecantikan adalah sarana pelayanan umum untuk memelihara ftecantikan
khususnya memelihara dan merawat kesehatan kulit, rambtrht dengan
menggunakan kosmetik secara manual, preparatif, aparatif, dan dekdratif tanpa
tindakan operasi.

Tempat pengelolaan pestisida adalah setiap unit usaha yang sebagian atau
seluruh kegiatannya melakukan pengelolaan pestisida, meliputi pengendalidn
vektor, industri atau pabrik pestisida,toko atau kios pestisida,KUD, perkebunap.
5 7 . Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) adalah tempat di mana m4fanan dan
minurnan di produksi, diolah, disimpan, diangkut, disajikan, slau l{ijual bagi
masyarakat umum atau masyarakat khusus yang tinggal di tempat terseput.
5 8 . Surat Izin Sarana Pelayanan Kesehatan adalah bukti tertulis yang diberikan
kepada perorangan atau badan hukum urfuk menyelenggarakan pelayanan
kesehatan dengan atau tanpa alat penunjang diognostik yang telah pemenuhi
syarat tempat dan alat kesehatanyang ditentukan. I
s9. Surat Izin Praktik atau SIP adalah bukti tertulis yang diberikan keg4da tenaga
medis atau tenaga kesehatan lainnya untuk menjalankan praklik setelah
memenuhi persyaratan sebagai pengakuan kewenangan untuk r,helakukan
pelayanan kesehatan sesuai dengan profesinya.
60. Surat Izin Kerja (SIK) adalah bukti terfulis yang diberikan kepaSa tenaga
kesehatan untuk melaln:kan praktik sesuai dengan kewenangan di sarana
pelayanan kesehatan.
jaminan
6 1 . Sertifikat adalah tertulis yang diberikan untuk menyatakan bahwa barang,
jasa,
proses, sistem atau personil telah memenuhi starfdar yang dipersyaratkan.

62. Rekornendasi adalah persetujuan tertulis yang diberikan kepada perorangan atau
badan hukum untuk memperoleh izin penyelenggafturn sarana pelayanan atau
sarana penunjang pelayanan yang termasuk Bidang kesehatan sesppi dengan
ketentuan yang telah ditetapkan.
rI
63. Surat Tanda Terdaftar adalah bukti tertulis yang diberikan setelah mglaksanakan
r
pendaftaran dan bukan sebagai swat ijin untuk pengobat tradisional. i
BAB N
MAKST]D DAN TUJUAN

Pasal 2
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Swasta di Kabupaten Bandung dipaksudkan
untuk memberikan perlindungan dan kepastian hukum bagi masy{fakat dan
penyelenggara- I

Pasal 3
PenyelenggaraarrPelayananKesehatanSwastabertujuan sebagai:
a. upaya meningkatkan denjat kesehatan masyarakat melalui sarana, prasarana dan
pelayanan kesehatankepada masyarakat yang dilaksanakan oleh swasta.
upaya meningkatkan kualitas penyelenggarazn pelayanan kesehatan swasta dan
." pelayanan umum yang terkait kesehatan rnelalui pembinaan, pengawasan dan
- 1
pengendalian sesuai dengan perundang undangan yang berlaku.

BAB III
PRINSIP PELAYANAN KESEHATA}I SWASTA

Pasal4
(l) Prinsip pelayanankesehatanswastaadalah :
a. menjamin kesempatan yang sama bagi perorangan, keluarga dan trpasyarakat
dalam memperoleh pelayanan kesehatanyang dibutuhkan; /l
b. rnencerminkan keberpihakan kepada kelompok rnasyarakat beripiko tinggi
terhadap masalah kesehatan, termasuk didalamnya kelompok ryasyarakat
miskin, kelompok masyarakat yang terkena dampak kejadian fuar biasa
bencana alam, kecelakaan k*rju, ibu hamil, ibu menyusui, bayi, balita dan
lanjut usia;
c. penyelenggaraarLpelayanan kesehatan termasuk pengobatan tradisipnal harus
sesuai dengan nilai, norma sosial budaya, etika" dan tidak bertentan$an dengan
kaidah ilmiah. 1l
@ Prinsip pelayanan kesehatan swasta sebagaimana dimaksud pad4 ayat (1),
meliputi: I
a. pemerataanpelayanan kesehatan;
b. aksespelayanankesehatan;
c. keterjangkauan pelayanan kesehatan;
d. mutu pelayanan kesehatan
BAB IV
PEN-YELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN SWAS A
l

I
Bagian Kesata
Penyelenggara

Pasal5
Setiap grang atau badan hukum berhak menyelenggarakan pelayanaq
(1)
kesehatan
swasta
di Kabupaten Bandung sesuai dengan peraturan perundang-utdfpgu,r y*g
berlaku.
I-
@ Penyelenggataanpelayanankesehatanswastaharus memperhatikan sosial
$pgsi
llpelayanankesehatan.
(3) Hal-hal yang menyangkut teknis penyelenggaraan pelayanan kese tan akan
diatur lebih lanjut dalam Peraturan Bupati .

Bagian Kedua
Pelayanan Kesehatan
Paragraf 1
Jenis pelayanan

Jenispenyelenggaraan
pelayanano-.*"Tlllta dikelompokandalam:
a. saranapelayanan kesehatan swasta;
pelayanan
b. olEh Dolrter, Dokter Gigi dan tenaga kesehatan;
c. pengobatantradisional;
d. saranapelayanan umum yang terkait dengan kesehatan.

Paragraf2
SaranaPelayan*nKesehatanswasta
PasalT

sarana pelayanankesehatanswasta sebagaimanadimaksud dalam Pasal


huruf a
terdiri dari : f
I

a. Balai PengobatanatauKlinik;
b. Balai PengobatanatauKlinik denganlayanankhususspesialis;
c. Balai asuhankeperawatan;
d. RumahBersalin:
e. Apotek;
f. PedagangEceranObat;
(t Toko ObatTradisional;
h. Toko Alat Kesehatau
i. Optikal;
.
j Laboratoriumkesehatan;
k. Ktinik Radiolosi:
l0

l. Klinik Fisioterapi;
m. Balai KonsultasiKesehatan;
n. Balai Khitan;
o. RumahSakit Umum/ldrususmilik swasta.

Paragraf3
Pelayanan l)okter, Dokter Gigi dan Tenaga Kesehatan

Pasal8
PelayananDokter, Dokter Gigi dan tenagakesehatanyang
dimaksudpadapasal6 huruf b terdiri dari :
a. praktik perseoftmgan Dokter, Dokter Gigi, Dokter SpesialisatauDokter pigi

Spesialis; I
b. praktik bersamaDokter, Dolter Gigi, Dokter spesialisdan atauDokter pigi
Spesialis; I
c. praktik Perawat; l
d. praktik Bidan;
e. praktikFisioterapis;
f. praktik TerapisWicara;
g. apoteker;
h. perawatgigi;
i. asistenapoteker;
j. refraksionisoptisien;
k. analiskesehatan;
1. radiografer;
m. nutrisionis;
n. sanitarian:

Paragrrf4
PengobatanTradisicnal

Pasal 9
(1) PengobatanTradisionalmerupakansalahsatuupayakesehatandan atauperawatan
caralain di luar iknukedokteranatauilrnu keperawatan.
(2) PengobatanTradisionalterdiri dari :
a. pengobat Tradisional, diklasifikasikan dalam jenis kekampilar;, rarnu€m,
pendekatanagam4dan supranatural
;
b. toko obat Tradisional; yartn toko yang dapat menyerahk4n ramuan
berdasarkanperrnintaantertulis dan tidak tertulis dmi pengobd lpadisional
yangtelahterdaftar. i
Paragraf5
Penyelenggaraan
Sarana Pelayanan Umum yang Terkait dengan ffesehatan

Pasal10
Sarana pelayanan umum yang terkait dengan kesehatan yang dimaksud da|qm pasal 6 huruf d terdiri
dari :
a. tempat pengelolaan makanan (TPM) yaitu : rumah makan, restoran, jasa bogq
pengelolaan makanan rumah tangga"dan depot air minum. I
b. tempat urnum : hotel, penginapan, kolam renang, pemandian umtr+m,obyek
wisata, pusat perbelanjaan, salon kecantikan dan tempat kebugaran ]
c. tempat pengelolaan pestisida dan bahan kimia berbahaya.
d. tempat penyalur alat kesehatan.

BAB V
BENTUK PELAYANAN KESEHATAI{ SWASTA

Bagian Kesatu
Hak dan Kewajiban Penyelenggara
Paragraf 1
IIak

Pasal 11
PenyelenggaraPelayananKesehatanSwastamempunyaihak untuk :
a. memperolehperlindunganhukum sepanjangmelaksanakanpelayananypng sesuai
1
denganketentuanyangberlaku; I

b. memperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari pengguna lafgnan atau
keluarganya;
g.
menerimaimbalanjasa

Paragraf2
Kewajiban

Pasal12
(1) PenyelenggaraPelayananKesehatanswastamempunyaikewajiban:
a. memberikanpelayanansesuaikewenangannya;
b. berkoordinasidenganinstitusi kesehatansetempat;
c. bermitra denganpemerintahdalam
memberikanpelayanankesehatankepada masyarakat:
-
d. membantu pemerintah dalam keadaan darurat berupa bencana alwg, keiadian I luarbiasapenyakit,
keracunan.
t2

@ Dalam menyelenggarakan kemitraan sebagaimanatersebut dalam ayaf (1) huruf


c mengacu pada ketentuan peraturan perundang-undanganyang berlaku

Bagian Kedua
Tingkat Pelayanan

Pasal13
TingkatPelayanan Kesehatan fwasta sesuai dengan fasilitas pelayanan
dan
kemampuan yang tersedia meliputi : Il

a. pelayanan kesehatandasar yang terdiri dari:


1) pelayanankesehatanperoranganmeliputi: medik dasar (Dokter, Dotter Gigi),
tenaga kesehatan ( Bidan, Perawat, Perawat Gigi, Nutrisionis, Fisioterapis,
Refraksionis Optisien dan tenaga lain yang ditetapkan oleh peraturan);
2) pelayanan kesehatan masyarakat meliputi pelayanan umum y?pg terkait
densankesehatan: i
b. pelayanan medik spesialistik merupakan pelayanan kesehatan yang dilp.ksanakan
I
oleh Dokter Spesialisdan Dokter Gigi Spesialis;
c. pelayanan kesehatan penunjang terdiri dari Klinik Radiologi, Optika\ Pedagang
Eceran Obat, Apotik, Laboratorium Kesehatan dengan tenagapelaksana
kesehatan sesuai dengan kualifikasinva.

Pasal14
( t ) Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar Perorangan meliputi kegiatan:
a. pemeriksaan fisik dan pengobatan oleh Dokter/Dokter Gigi;
b. pemeriksaan dan pelayanan kesehatanibu anak oleh Bidan;
c. pelaksanaanasuhankeperawatan oleh Perawat;
d. pelayanankonsultasi gizi oleh Nutrisionis;
e. pelayanan kefarmasian oleh Apoteker dan Asisten Apoteker;
a) Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat dmi pelayanan ufpum yang
terkait dengan kesehatan meliputi kegiatan yang mencakup hygiene $fttitasi Oao
penyehatan lingkungan sehingga tidak menimbulkan penyakit atau gangguan
kesehatan.
(3) Tingkat Pelayanan kesehatan spesialistik atau rujukan meliputi pemeliksaan dan
pengobatan kesehatan spesialistik oleh Dokter Spesialis dan D$kter Gigi
Spesialis.
(4) PelayananKesehatanPenunjangmeliputi kegiatan :
a. pemeriksaan laboratorium kesehatanterhadap bahan yang berasal dapi
manusia atau bahan bukan berasal dari manusia untuk penentuan jenig
penyakit, penyebab penyakit, kondisi kesehatanatau faktor yang
dapatberpengaruh pada kesehatanperorangan dan masyarakat;
b. pemeriksaan penunjang medik dengan teknologi canggih (Radiologi, ultra
sonografi, Elektro Kardiogram, Computerized Tomography Scan,l Magnetic
ResonanceImaging, Electromyografr);
c. penyediaan perbekalan kesehatan.
l3

BAB YI
SISTEM PELAYANAN KE SEHATAI{
Bagian Kesatu
Kegawatdaruratan

Pasal15
Setiappenyelenggarapelayanankesehatanmenyediakanpelayanankegawat $aruratan
sesuaidengantingkatdanjenis pelayanan.

Bagian Kedua
Rujukan

Pasal 16
( 1 ) Apabila tenaga kesehatan dan atau sarana pelayanan kesehatan sryasta tidak
mampu mendiagnostik, mengobati atau merawat pasien dan atau ti$ak sesuai
ifang
kewenangannya maka harus dilakukan rujukan ke fasilitas pelayanan lebih
tinggi atau memadai atar kepada pelayanan kesehatanpenunjang. I
(z) Setelah mendapatkan diagnostik atau pengobatan atau Perawatan, mpka pasien
harus dikembalikan ke fasilitas pelayanan kesehatan swasta yang fnelakukan
rujukan untuk memperoleh tindak lanjut pengobatan dan atau Perawatarlf

BAB VII
SUMBER DAYA KESEHATAN
B*gian Kesatu
Tenaga Kesehatan

Pasal17
(l) Untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan swasta harus terse$ia tenaga
kesehatandalam jumlah, kualifikasi keahlian dan kewenangan sesuai d$nganjenis
pelayanan.
(2) Dalam melaksanakan tugasnya tenaga kesehatan berkewajiban mematphi standar
profesi dan memperhatikanhak pasien. ri
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai jumlah, kualifikasi dan kewenangan tenaga
kesehatansebagaimanadimaksud pada ayat ( I ) dan ayat (2) diatur oleli Bupati.

Bagian Kedua
Sarana dan Prasarana

Pasal18
( l ) Sarana dan prasarana pelayanan kesehatan swasta disesuaikan depgan jenis
pelayanan yang diselenggarakan dan peraturan yang berlaku;
Ketentuan lebih lanjut mengenai standar prasarana dan sarana pelayanan kesehatan
swasta sebagaimanadimaksud padaayat (1) diatur dengan glph Bupati.
t4

Bagian Ketiga
Perbekalan Kesehatan

Pasal19
Obat dan Perbekalan Kesehatan terdiri dari :
a. sediaan farrnasi meliputi obat, bahan obat, obat tradisional;
b. alat kesehatan;
c. kosmetika

Paragmf 1
Sediaan Farmasi

Pasal20
(l) Penyelenggaran Pelayanan kesehatan swasta yang menyediakan obat pan
bahan obat sesuai dengan kewenangan jenis pelayanannya harus memerntrhi
syarat farmakope Indonesia dan atau buku standarlainrrya.
(2) Penyelenggaraanpelayanan kesehatan swasta yang menyediakan pbat, obat
tradisional dan kosmetika harus memenuhi standar dan atau persyalatan yang
telah ditentukan
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai penyediaan obat pada pelayanan kesehatan
swasta diatur oleh Bupati r

Pzragraf2
Alat Kesehatan

Pasal21
(1) Pelayanan kesehatan swasta menyediakan dan atau menggunakan alaf kesehatan
yang telah teregistrasi oleh badan atau institusi yang berwenang. l
Q) Pelayanan kesehatan swasta menyediakan dan atau menggunakan alaf
kesehatan harus sesuai dengan kewenangan dan jenis pelayanannyf dengan
mempertimbangkan mutu, manfaat dan keamanan bagi pasien dan masfarakat

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai jenis, jumlah dan spesifikasi alat
kesgfratanpada pelayanan kesehafansebagaimanadimaksud pada ayat (1) diatur
oleh Qirpati.

BAB WII
PERIZINAI\, REKOMENDASI, SERTIFIKASI DAN TANDA TERDAFTAR l i

Bagian Kesatu
Perizinan

Pasal 22
(1) Setiap Jenis Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Swasta di {fubupaten
Bandung wajib memiliki izin, rekcmendasi, sertifikasi atau tandh terdaftar
sebagai syarat penyelenggafturl pelayanan kesehatan dari $emerintah
Kabupalen Bandung.
t5

(2) Untuk memperoleh izin, rekomendasi, sertifikasi atztt tanda terdaftar penyelenggarazn
pelayanan kesehatan sebagaimanadimaksud pada ayqf (l),maka
setiap orang atau badan hukum harus mengajukan permohonan tertulis kepada
Bupati melalui Kepala Dinas Kesehatan. I
(3) Izin, rekomendasi, sertifikasi atau tanda daftar penyelengaraan pelayanan
kesehatanswasta diterbitkan setelah memenuhi persyaratan yang ditetapkan.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan dan tata-cara mempo*oleh izin,
rekcmendasi, sertifikasi atau tanda daftar penyelenggaraan pelayana4 kesehatan
sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dan ayat(2) diatur oleh Bupati. l

Pasal 23
(1) Untuk meningkatkan pemerataan dan keterjangkauan masyarakaf terhadap
pelayanan kesehatan swasta" izin, rekomendasi, sertifrkasi atau tanda terdaftar
penyelenggaraar diterbitkan dengan mempertimbangkan situasi dhn kondisi
daerah setempat. l

{2) Guna pemerataan dan keterjangkauan yang dimaksud pada ayat (1),
penyelenggara pelayanan kesehatan yang melaksanakan kegiatan di dperah yang
kurang diminati diberikan kemudahan/fasilitas khusus I
Bagian Kedua

Bentuk Legalit*s Penyelenggsreen


Pasal24

Bentuk legalitas penyelenggaraan pelayanan kesehatan swasta yang piterbitkan


Pemerintah Kabupaten Bandtrng berupa :
a. surat izin sarana;
1
b. surat izin praktik dan izin kerja;
c. surat izin pengobat tradisional akupuntur (SIPT);
d. sertifikat;
e. rekomendasi;
f. tandaterdaftar;

Pasal25
Surat Izin SaranaPelayanan Kesehatan Swasta sebagaimanadimaksud dala4qPasaL24
huruf a diperuntukkan bagi : r]
a. balai pengobatanatau klinik;
b. balai pengobatan atau klinik dengan layanan khusus spesialis;
c. balai asuhankeperawatan;
d. rumah bersalin;
e. apotik;
f. pedagang eceran obat;
g. toko obat tradisional;
h. optikal;
i. laboratorimkesehatan;
j. klinik radiologi;
k. klinik fisioterapi;
t6

m. balai khitan;
n. salon kecantikan;
o. tempat pengelolaanpestisida;

Pasal26
(l) Surat Izin Praktik (SIP) penyelenggaraanpelayanankesehatanswastasqpagaimana
I
dimaksud dalam Pasal24 huruf b diperuntukkan bagi :
a. dokter, dokter spesialis,dokter gigi, atau dokter gigi spesialis;
b. bidan
c. perawat
d. terapis wicara
e. fisioterapis
(2) Surat Izin Kerja (SIK) penyelenggaraanpelayanankesehatanswasta sgpagaimana
dimaksud dalam Pasal}4 huruf b diperuntukkan bagi : l
a. apoGker
b. asistenApoteker
c. pera*'at
d. perawat gigi
e. refraksionis optisien
f. analis kesehatan
g. radiografer
h. nutrisionis
i. sanitarian

Pasal2T
Sertifikat pelayanan kesehatan swasta sebagaimanadimaksud dalam Pasal 24 huruf d
diperuntukkan bagi :
a. pengelolaan industri rumah tangga;
b. laik hygiene sanitasi jasa boga dan penjamah makanan;
c. laik hygiene sanitasi depot air minum isi ulang;
d. laik hygiene sanitasi rumah makan dan restoran;
e. laik sanitasi lingkungan hotel dan penginapan;
f. laik sanitasi lingkungan kolam renang dan pemandian umum;
g. laik sanitasi lingkungan obyek wisata;
h. laik sanitasipusat perbelanjaan;
i. tempat kebugaran.

Pasal28
(1) Rekomendasi untuk izin pendirian sarana pelayanan kesehat4n swasta
sebagaimanadimaksud dalam Pasal 24 huruf e diperuntukkan bagi :
a. izin pendirian dan operasional rumah sakit swasta;
b. izin penyalur alat kesehatan.
(2) Rekomendasi sebagaimanadimaksud padaayat I dikeluarkan oleh Bqpati.
t7

Pasal29
Tanda Terdaftarpelayanankesehatanswastasebagaimanadimaksuddalarn Pasal 24
huruf f diperunhrkkanbagi PengobatTradisional

BAB IX
RETRIBUSI

Pasal30
Setiap orang atau badan hukum yang menyelenggarakanpelayanan kesehatan
sebagaimanadimaksuddalam pasal24, pasal25, pasal2T dan pasal28
dikenakan Retribusiyang besarnyadiatur dalamPeraturanDaerahtersendiri.

BAB X
PERAN SERTA MASYARAKAT

Pasal3l
Masyarakat berperan serta sebagai "kontrol sosial " penyelenggaraan pelayanan
kesehatan swasta.
Masyarakat berhak memberi masukan secara lisan maupun tertulis tentang
penyelenggaraan pelayanan kesehatan swasta kepada Dinas Kesehat4p melalui
puskesmas setempat.

BAB XI
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pasal32
(1) Dinas Kesehatan melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap
penyelenggaraanpelayanankesehatanswasta dalam ran$a peningfratanmutu
dan pemerataanpelayanankepadamasyarakat,meliputi: I
a. tenagakesehatan;
b. saranapelayanankesehatandanyang terkait;
c. saranapelayanankesehatanpenunjang;
d. perbekalankesehatanpadasetiapsaranapelayanankesehatanswaEfa.
(2) Dalam melaksanakanpembinaan dan pengawasanDinas Kesehpfan dapat
mengikutsertakanunsur organisasiprofesi terkait. I

BAB XII
PE}IYII)IKAN
Bagian Kesatu
PetugasPenyidik

Pasal33
Penyidikan atas pelanggarandalam Peraturan Daerah ini dapat dilalgpkan oleh
Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) di lingkungan Pemerintah Dfprah yang
-
pengangkatannyaditetapkan sesuai dengan PeraturanPerundang undAfiganyang
berlaku.
18

Bagian Kedua
Wewenang Penyidik

Pasal34
Dalam melaksanakantugas penyidikan, para Pejabat Penyidik sebagaiman4dimaksud
padaayat (l), berwenang :
a. melalcukanpemeriksaan atas kebenaran laporan serta keterangan tentallg
tindak pidana di Bidang kesehatan.
melakukan pemeriksaan terhadap orang yang diduga melakukan tindah pidana di
bidangkesehatan. rr
meminta keterangan dan bahan bukti dari orang ataubadanhukum sehpbungan
dengan tindak pidana di Bidang kesehatan. i
melakukan pemeriksaan atas surat dan atau dokumen lain tentang tindak pidana
di Bidang kesehatan.. I
melakukan pemeriksaan atau penyitaan bahan atau barang bukti dalarq
perkara tindak pidana di Bidang kesehatan.
meminta bantuan ahli dalam rangka pelaksanaantugas penyidikan tindpk
pidana di Bidang kesehatan.
menghentikanpenyidikanapabilatidak terdapatcukup bukti
yangmepbuktikan tentangadarryatindakpidanadi Bidangkesehatan.

BAB XIII
SANKSI ADMINISTRASI

Pasal35

(1) Terhadap tenaga kesehatanyang melakukan kesalahan atau kelalaian


l1
adrninistrasi dalam melaksanakanprofesinya dapatdikenakan sanksi administratif.

(2) PenyelenggaraPelayananKesehatanSwastayang melanggarketentuanlasal22


Peraturan Daerahini dikenakan sanksi administrasif berupa teguran lisah, teguran
tertulis dan pencabutan izin penyelenggaftuln Pelayanan Kesehatan SwEptadalam
jangka l
waktu tertentu.
(3) Pengenaan sanksi penghentian atau penutupan sementara penyglenggaraan
pelayanan kesehatanatau kegiatan dilakukan apabila :
a. belum terpenuhinya persyaratan pokok perizinan yang telah ditentukpp;
I
b. terdapat keberatan atau pengaduan dari pihak ke tiga.

BAB XIV
KETENTUAI\ PIDANA

Pasal36
(1) BarangsiapamelanggarketentuansebagaimanadimaksudpadaPasal/p,
diancam pidana denda setinggi tingginya Rp.50.000.000(lima puluh juta
rupiah) atau pidanakurunganselama-lamanya3 (tiga) bulan.
(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah tin{pk pidana
pelanggaran.
(3) Denda sebagaimanadimaksud pada ayat (1) merupakan penerimaan $aerah
dan disetorkan ke Kas Daerah Kabupaten Bandung.
19

BAB XV
KETENTT]AII PERALIHAI{

Pasal36
Penyelenggaraanpelayanan kesehatan swasta yang telah melakukan kegiatqn sebelum
ditetapkannya Peraturan Daerah ini, wajib mengadakan penyesuaian I selambat-
lambatnya dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak diundangkannya Peratupnn Daerah
llu.

BAB XVI
KETENTUAN PENUTUP

Pasal37
Ketentuan-ketentuan yang tidak sesuai dan bertentangan dengan ketentuaq Peraturan
Daerah ini, dinyatakan tidak berlaku.

Pasal38
Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai
teknis pelaksanaannyaakan diatur lebih lanjut oleh Bupati.

Pasal39
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan


Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Ban4png.

Ditetapkan di Soreang
padatanggal W

ffi #ffi$

Diundangkan di Soreang
padatanggal&# ffi s#ffi

SEKRETARIS

LEMBARAN D ATEN BAI\DUNG


TAHT]N 2OO7 NOMOR &

Anda mungkin juga menyukai