Anda di halaman 1dari 41

Modul Diklat Berbasis Kompetensi

Kode Modul
Sub-Golongan Pokok Aktivitas Pemrograman, Konsultasi
J.620100.025.02
Komputer dan Kegiatan Yang Berhubungan Dengan Itu (YBDI)

KATA PENGANTAR

Modul pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) berbasis kompetensi

merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan sebagai media

transformasi pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja kepada peserta

pelatihan untuk mencapai kompetensi tertentu berdasarkan program pelatihan

yang mengacu kepada Standar Kompetensi.

Modul pelatihan ini berorientasi kepada pelatihan berbasis kompetensi

(Competence Based Training) diformulasikan menjadi 3 (tiga) buku, yaitu Buku

Informasi, Buku Kerja dan Buku Penilaian sebagai satu kesatuan yang tidak

terpisahkan dalam penggunaanya sebagai referensi dalam media pembelajaran

bagi peserta pelatihan dan instruktur, agar pelaksanaan pelatihan dapat

dilakukan secara efektif dan efisien. Untuk memenuhi kebutuhan pelatihan

berbasis kompetensi tersebut, maka disusunlah modul pelatihan berbasis

kompetensi dengan judul “Melakukan Pengujian Program“, bagian

“Melaksanakan Pengujian Unit Program”

Kami menyadari bahwa modul yang kami susun ini masih jauh dari sempurna.

Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan masukan untuk perbaikan

agar tujuan dari penyusunan modul ini menjadi lebih efektif.

Demikian kami sampaikan, semoga Tuhan YME memberikan tuntunan kepada

kita dalam melakukan berbagai upaya perbaikan dalam menunjang proses

pelaksanaan pembelajaran di lingkungan direktorat guru dan tenaga

kependidikan.

Judul modul : Melakukan Pengujian Program – Versi 2018 Halaman: 1 dari 41


Modul Diklat Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sub-Golongan Pokok Aktivitas Pemrograman, Konsultasi
J.620100.025.02
Komputer dan Kegiatan Yang Berhubungan Dengan Itu (YBDI)

Gowa, ........................ 2018

Judul modul : Melakukan Pengujian Program – Versi 2018 Halaman: 2 dari 41


Modul Diklat Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sub-Golongan Pokok Aktivitas Pemrograman, Konsultasi
J.620100.025.02
Komputer dan Kegiatan Yang Berhubungan Dengan Itu (YBDI)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................ 1

DAFTAR ISI........................................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................................... 6

A. Tujuan Umum.............................................................................................................................6

B. Tujuan Khusus........................................................................................................................... 6

BAB II MENENTUKAN KEBUTUHAN UJI COBA DALAM PENGEMBANGAN.................. 7

A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Menentukan Kebutuhan Uji Coba dalam

Pengembangan................................................................................................................................. 7

Memahami tahapan SDLC dan Proses Uji Coba..................................................................... 11

Memahami tools uji coba............................................................................................................. 14

Memahami environment uji coba.............................................................................................. 15

B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Menentukan Kebutuhan Uji Coba dalam

Pengembangan............................................................................................................................... 15

C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Menentukan Kebutuhan Uji Coba dalam

Pengembangan............................................................................................................................... 16

BAB III MEMPERSIAPKAN DOKUMENTASI UJI COBA........................................................ 17

A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Mempersiapkan Dokumen Uji Coba........... 17

Memahami Instrumen Uji Coba............................................................................................. 20

Memahami variabel uji coba.................................................................................................. 21

Judul modul : Melakukan Pengujian Program – Versi 2018 Halaman: 3 dari 41


Modul Diklat Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sub-Golongan Pokok Aktivitas Pemrograman, Konsultasi
J.620100.025.02
Komputer dan Kegiatan Yang Berhubungan Dengan Itu (YBDI)

Memahami skenario uji coba................................................................................................. 21

Memahami formula yang digunakan dalam uji coba...................................................... 22

Memahami cara menentukan data uji coba...................................................................... 22

BAB IV MELAKSANAKAN PROSEDUR UJI COBA................................................................. 24

A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Melaksanakan Prosedur Uji Coba.............. 24

Mendesain Skenario Uji Coba................................................................................................ 24

Membuat diagram alir prosedur uji coba........................................................................... 28

Melaksanakan uji coba.............................................................................................................28

B. Ketrampilan yang Diperlukan dalam Melaksanakan Prosedur Uji Coba................ 37

C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Melaksanakan Prosedur Uji Coba.................. 37

BAB V MENGEVALUASI HASIL UJI COBA............................................................................... 38

A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Mengevaluasi Hasil Uji Coba........................38

1. Memahami Data Hasil Uji Coba..................................................................................... 38

2. Menganalisis data hasil uji coba....................................................................................38

3. Membuat laporan uji coba.............................................................................................. 39

B. Ketrampilan yang Diperlukan dalam Mengevaluasi Hasil Uji Coba......................... 39

C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Memperbaiki Program...................................... 39

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................40

DAFTAR ALAT DAN BAHAN......................................................................................................... 41

A. Daftar Peralatan / Mesin..................................................................................................... 41

B. Daftar Bahan........................................................................................................................... 41

Judul modul : Melakukan Pengujian Program – Versi 2018 Halaman: 4 dari 41


Modul Diklat Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sub-Golongan Pokok Aktivitas Pemrograman, Konsultasi
J.620100.025.02
Komputer dan Kegiatan Yang Berhubungan Dengan Itu (YBDI)

Judul modul : Melakukan Pengujian Program – Versi 2018 Halaman: 5 dari 41


Modul Diklat Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sub-Golongan Pokok Aktivitas Pemrograman, Konsultasi
J.620100.025.02
Komputer dan Kegiatan Yang Berhubungan Dengan Itu (YBDI)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Tujuan Umum

Setelah mempelajari modul ini peserta diharapkan mampu Melakukan Pengujian

Unit Program.

B. Tujuan Khusus

Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi “Melakukan

Pengujian Program” ini guna menfasilitasi peserta latih sehingga pada akhir

pelatihan diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut:

1. Menentukan kebutuhan uji coba dalam pengembangan.

2. Mempersiapkan dokumentasi uji coba

3. Mempersiapkan data uji.

4. Melaksanakan prosedur uji coba.

5. Mengevaluasi hasil uji coba

Judul modul : Melakukan Pengujian Program – Versi 2018 Halaman: 6 dari 41


Modul Diklat Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sub-Golongan Pokok Aktivitas Pemrograman, Konsultasi
J.620100.025.02
Komputer dan Kegiatan Yang Berhubungan Dengan Itu (YBDI)

BAB II

MENENTUKAN KEBUTUHAN UJI COBA DALAM PENGEMBANGAN

A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Menentukan Kebutuhan Uji Coba

dalam Pengembangan

Dalam pembuatan aplikasi perangkat lunak tentunya ada peluang terjadi"bug"

atau kesalahan "error" pada proses tertentu. Untuk menghindari terjadinya

bug maka diperlukan pengujian perangkat lunak, sebelum perangkat lunak yang

telah dibuat diberikan kepada pengguna ataupun selama perangkat lunak masih

terus dikembangkan. Pada dasarnya pengujian perangkat lunak mengacu pada

kualitas perangkat lunak tersebut.

Gambar 2.1 Development and Test Phase

Secara umum, ada beberapa tahapan pengujian perangkat lunak:

Judul modul : Melakukan Pengujian Program – Versi 2018 Halaman: 7 dari 41


Modul Diklat Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sub-Golongan Pokok Aktivitas Pemrograman, Konsultasi
J.620100.025.02
Komputer dan Kegiatan Yang Berhubungan Dengan Itu (YBDI)

1. Pengujian Unit / Unit Testing

Unit Testing adalah metode verifikasi perangkat lunak di mana programmer

menguji suatu unit program layak untuk tidaknya dipakai. Unit testing ini

fokus pada verifikasi pada unit yang terkecil pada desain perangkat lunak

(komponen atau modul perangkat lunak). Karena dalam sebuah perangkat

lunak banyak memiliki unit-unit kecil maka untuk mengujinya biasanya dibuat

program kecil atau main program) untuk menguji unit-unit perangkat lunak.

Unit-unit kecil ini dapat berupa prosedur atau fungsi, sekumpulan prosedur

atau fungsi yang ada dalam satu file jika dalam pemrograman terstruktur,

atau kelas, bisa juga kumpulan kelas dalam satu package dalam pemrograman

Berbasis Obyek (PBO). Pengujian unit biasanya dilakukan saat kode program

dibuat.

2. Pengujian Integrasi

Pengujian integrasi lebih pada pengujian penggabungan dari dua atau lebih

unit pada perangkat lunak. Pengujian integrasi sebaiknya dilakukan secara

bertahap untuk menghindari kesulitan penelusuran jika terjadi

kesalahan error / bug.

3. Pengujian Sistem

Unit-unit proses yang telah diintegrasikan diuji dengan antarmuka yang sudah

dibuat sehingga pengujian ini dimaksud untuk menguji sistem perangkat

lunak. Perlu diingat bahwa pengujian sistem harus dilakukan secara bertahap

sejak awal pengembangan, jika pengujian hanya diakhir maka dapat

dipastikan kualitas sistemnya kurang bagus.

4. Pengujian Penerimaan

Pengujian penerimaan perangkat lunak dilakukan oleh pengguna yang telah

bekerja sama dengan pembuat program guna untuk mengetahui secara

Judul modul : Melakukan Pengujian Program – Versi 2018 Halaman: 8 dari 41


Modul Diklat Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sub-Golongan Pokok Aktivitas Pemrograman, Konsultasi
J.620100.025.02
Komputer dan Kegiatan Yang Berhubungan Dengan Itu (YBDI)

langsung bagaimana perangkat lunak yang telah dibuat dapat bekerja

sebelum perangkat lunak yang dibuat disebar luaskan. Pengujian penerimaan

ini bertujuan untuk mengetahui kepuasan pengguna atau user.

Pada buku informasi ini, fokus terhadap pembahasan pengujian unit / unit

testing

Pengertian Unit Testing :

Unit testing adalah metode verifikasi dan validasi dimana programmer

melakukan pengujian terhadap setiap unit pada kode sumber. Sebuah unit

merupakan bagian terkecil dari aplikasi yang dapat di uji coba. Unit adalah

fungsi individual atau prosedur.

Unit Testing merupakan pengujian bagian terkecil dari sebuah code, bagian

terkecil ini dapat berupa sebuah fungsi, module atau class dari sistem tersebut.

Pengujian ini bertujuan untuk memastikan dapat berjalan sesuai yang

diharapkan.

Unit Testing adalah pengujian sebuah fungsi, kelas, interface, prosedur dari

sebuah aplikasi yang bersifat kode. Unit Testing adalah sebuah metode yang

masing-masing unit dari kode diuji untuk menentukan apakah fungsi dari

kode-kode tersebut berjalan dengan baik atau tidak.

Unit Testing dibuat oleh programmer untuk memastikan kode yang dibuatnya

memenuhi persyaratan dan sesuai yang diharapkan.

Unit tes pada dasarnya ditulis dan dieksekusi oleh programmer untuk

memastikan kode yang dibuat memenuhi desain dan persyaratan dan

berperilaku seperti yang diharapkan.

Judul modul : Melakukan Pengujian Program – Versi 2018 Halaman: 9 dari 41


Modul Diklat Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sub-Golongan Pokok Aktivitas Pemrograman, Konsultasi
J.620100.025.02
Komputer dan Kegiatan Yang Berhubungan Dengan Itu (YBDI)

Tujuan dari pengujian unit adalah untuk memisahkan setiap bagian dari

program dan diuji bahwa bagian-bagian individu bekerja dengan benar.

Ini berarti bahwa untuk setiap fungsi atau prosedur ketika set input yang

diberikan maka harus mengembalikan nilai-nilai yang tepat. Harus dapat

menangani kegagalan secara baik selama eksekusi bila ada input tidak valid

diberikan.

Gambar 2.2 Tahapan Test Perangkat Lunak

unit testing pada dasarnya dilakukan sebelum integrasi dan metode pengujian

yang digunakan unit testing adalah White Box Testing.

Manfaat dari Unit Testing antara lain:

Masalah yang ditemukan pada tahap awal. Sejak unit testing dilakukan oleh

programmer di mana mereka menguji kode masing-masing sebelum integrasi.

Oleh karena itu permasalahan dapat ditemukan sangat awal dan dapat

diselesaikan saat itu juga tanpa mempengaruhi bagian lain dari kode.

Unit pengujian membantu dalam mempertahankan dan mengubah kode. Hal

ini dimungkinkan dengan membuat kode “kurang saling tergantung” sehingga

Judul modul : Melakukan Pengujian Program – Versi 2018 Halaman: 10 dari 41


Modul Diklat Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sub-Golongan Pokok Aktivitas Pemrograman, Konsultasi
J.620100.025.02
Komputer dan Kegiatan Yang Berhubungan Dengan Itu (YBDI)

unit testing dapat dieksekusi. Oleh karena itu kemungkinan dampak

perubahan kode lainnya akan berkurang.

Karena bug yang ditemukan di awal unit testing maka membantu dalam

mengurangi biaya perbaikan bug. biaya akan lebih mahal/banyak jika bug yang

ditemukan terjadi pada tahap akhir pembangunan seperti selama pengujian

sistem atau selama pengujian penerimaan.

Unit pengujian membantu dalam menyederhanakan proses debugging. Jika

terjadi tes gagal, maka hanya perubahan terbaru dibuat dalam kode perlu

debugged.

Memahami tahapan SDLC dan Proses Uji Coba

Berikut ini adalah fase-fase Software Development Life Cycle (SDLC) meliputi :

A. Perencanaan Sistem (Systems Planning)

Lebih menekankan pada aspek studi kelayakan pengembangan sistem

(feasibility study). Beberapa aktivitas yang ada meliputi:

Pembentukan dan konsolidasi tim pengembang.

Mendefinisikan tujuan dan ruang lingkup pengembangan.

Mengidentifikasi apakah masalah-masalah yang ada dapat diselesaikan

melalui pengembangan sistem.

Menentukan dan evaluasi strategi yang akan digunakan dalam

pengembangan sistem.

Penentuan prioritas teknologi dan pemilihan aplikasi.

B. Analisis Sistem (Systems Analysis)

Analisa sistem adalah tahap di mana dilakukan beberapa aktivitas berikut:

Melakukan studi literatur untuk menemukan suatu kasus yang bisa

ditangani oleh sistem.

Judul modul : Melakukan Pengujian Program – Versi 2018 Halaman: 11 dari 41


Modul Diklat Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sub-Golongan Pokok Aktivitas Pemrograman, Konsultasi
J.620100.025.02
Komputer dan Kegiatan Yang Berhubungan Dengan Itu (YBDI)

Brainstorming dalam tim pengembang mengenai kasus mana yang

paling tepat dimodelkan dengan sistem.

Mengklasifikasikan masalah, peluang, dan solusi yang mungkin

diterapkan untuk kasus tersebut.

Analisa kebutuhan pada sistem dan membuat batasan sistem.

Mendefinisikan kebutuhan sistem.

C. Perancangan Sistem (Systems Design)

Pada tahap ini, fitur dan operasi-operasi pada sistem dideskripsikan secara

detail. Aktivitas-aktivitas yang dilakukan adalah:

Menganalisa interaksi obyek dan fungsi pada sistem.

Menganalisa data dan membuat skema database.

Merancang antar muka / user interface.

D. Implementasi Sistem (Systems Implementation)

Tahap berikutnya adalah implementasi yaitu mengimplementasikan

rancangan dari tahap-tahap sebelumnya dan melakukan uji coba. Dalam

implementasi, dilakukan aktivitas-aktivitas sebagai berikut:

Pembuatan database sesuai skema rancangan.

Pembuatan aplikasi berdasarkan desain sistem.

Pengujian dan perbaikan aplikasi (debugging).

E. Pemeliharaan Sistem (Systems Maintenance)

Dilakukan oleh admin yang ditunjuk untuk menjaga sistem tetap mampu

beroperasi secara benar melalui kemampuan sistem dalam mengadaptasikan

diri sesuai dengan kebutuhan.

Judul modul : Melakukan Pengujian Program – Versi 2018 Halaman: 12 dari 41


Modul Diklat Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sub-Golongan Pokok Aktivitas Pemrograman, Konsultasi
J.620100.025.02
Komputer dan Kegiatan Yang Berhubungan Dengan Itu (YBDI)

Dari informasi diatas, proses uji coba berada pada tahap implementasi sistem.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk melakukan pengujian adalah

sebagai berikut:

1) Menentukan apa yang akan diukur melalui pengujian,

2) Menentukan bagaimana pengujian akan dilaksanakan,

3) Membangun suatu kasus uji (test case), yaitu sekumpulan data atau situasi

yang akan digunakan dalam pengujian,

4) Menentukan hasil yang diharapkan atau hasil sebenarnya,

5) Menjalankan kasus pengujian,

6) Membandingkan hasil pengujian dan hasil yang diharapkan.

Ketika akan melakukan pengujian terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan,

yaitu:

a) Menspesifikasikan kebutuhan (requirement) produk dalam bentuk yang dapat

diukur (quantifiable) jauh sebelum pengujian dimulai.

b) Menyatakan tujuan pengujian secara eksplisit.

c) Memahami pengguna perangkat lunak dan membuat profil dari tiap kategori

pengguna.

d) Membuat rencana pengujian yang menekankan pada rapid cycle testing.

e) Membuat perangkat lunak robust (perangkat lunak dapat mengikuti keinginan

pengguna) yang dapat menguji dirinya sendiri.

f) Menggunakan formal technical review sebagai penyaring sebelum pengujian

dilakukan.

g) Menggunakan formal technical review untuk menilai strategi pengujian dan

kasus uji.

h) Mengembangkan rancangan peningkatan berlanjut untuk proses pengujian.

Judul modul : Melakukan Pengujian Program – Versi 2018 Halaman: 13 dari 41


Modul Diklat Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sub-Golongan Pokok Aktivitas Pemrograman, Konsultasi
J.620100.025.02
Komputer dan Kegiatan Yang Berhubungan Dengan Itu (YBDI)

Catatan:
Formal Technical Review adalah suatu teknik yang banyak dikatakan sebagai best practice dalam industri IT.

FTR digunakan sebagai salah satu tool untuk menjaga kualitas perangkat lunak yang dikembangkan. FTR

merupakan suatu rapat formal yang dihadiri 4 sampai 5 orang yang terdiri dari:

Author. Merupakan penulis/pencipta kode/kelas/modul/arsitektur yang akan direview

Reviewer: biasanya 2 orang, mereka seperti namanya, mereka yang memberikan pernyataan, saran, serta

masukkan

Scriber: dokumenter, yang akan mendokumentasikan FTR

Moderator: Orang yang memimpin jalannya FTR

Di awal pengujian, hal pertama yang harus dilakukan adalah membuat

rencana pengujian, yang mencakup hal-hal berikut :

1) Proses testing : mendeskripsi fase-fase utama dalam pengujian,

2) Pelacakan kebutuhan : menentukan semua kebutuhan user yang akan

diujikan secara individu,

3) Item yg diuji : menspesifikasikan komponen sistem yang diuji,

4) Jadwal testing,

5) Prosedur pencatatan hasil dan prosedur,

6) Kebutuhan akan hardware dan software,

7) Kendala-kendala.

Memahami tools uji coba

Tool yang digunakan untuk unit testing ada berbagai macam, tergantung bahasa

pemrograman yang digunakan misalnya:

JUnit untuk bahasa Java

NUnit untuk bahasa .Net Framework

CUnit untuk bahasa C

Judul modul : Melakukan Pengujian Program – Versi 2018 Halaman: 14 dari 41


Modul Diklat Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sub-Golongan Pokok Aktivitas Pemrograman, Konsultasi
J.620100.025.02
Komputer dan Kegiatan Yang Berhubungan Dengan Itu (YBDI)

PHPunit untuk PHP

Component plugin Dunit untuk Delphi

plugin dari Visual Studio 2008 untuk Visual Basic

Memahami environment uji coba

Memahami environment atau lingkungan uji coba dalam hal ini adalah memahami

rincian konfigurasi hardware, software dan jaringan yang digunakan selama

pengujian sebelum memulai proses pengujian. Hal ini akan membantu penguji

membuat tes yang lebih efisien. Ini juga akan membantu mengidentifikasi

kemungkinan hambatan pada saat testing, Intinya adalah mempersiapkan

lingkungan pengujian sebelum eksekusi serta mengatur alat dan sumber daya

lainnya.

Contoh :

- OS Minimal Windows 7, 64 Bit

- MS minimal Office 2010,

- Minimal Prosesor I-3, RAM 4 Gb, Harddisk 500 Gb

- Terkoneksi jaringan LAN, WAN,

- Spesikasi server (jika diperlukan)

Penentuan spesifikasi diatas tergantung dari IDE dan unit test tools yang

digunakan serta program aplikasi yang di test.

B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Menentukan Kebutuhan Uji Coba dalam

Pengembangan

1. Mempersiapkan kode program sesuai spesifikasi

2. Menyiapkan unit test tools

Judul modul : Melakukan Pengujian Program – Versi 2018 Halaman: 15 dari 41


Modul Diklat Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sub-Golongan Pokok Aktivitas Pemrograman, Konsultasi
J.620100.025.02
Komputer dan Kegiatan Yang Berhubungan Dengan Itu (YBDI)

C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Menentukan Kebutuhan Uji Coba dalam

Pengembangan

Harus bersikap secara :

1. Cermat dan teliti dalam mengidentifikasi dan menentukan spesifikasi kode

program

2. Taat azas dalam mengaplikasikan cara, urutan langkah-langkah dalam

mempersiapkan kode program.

Judul modul : Melakukan Pengujian Program – Versi 2018 Halaman: 16 dari 41


Modul Diklat Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sub-Golongan Pokok Aktivitas Pemrograman, Konsultasi
J.620100.025.02
Komputer dan Kegiatan Yang Berhubungan Dengan Itu (YBDI)

BAB III

MEMPERSIAPKAN DOKUMENTASI UJI COBA

A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Mempersiapkan Dokumen Uji Coba

Sebelum memulai pengujian, seorang tester biasanya membuat Test Plan agar

proses testing berjalan terstruktur. Berikut contoh dari template rencana

pengujian yang sering digunakan seorang Software Quality Asurance. Template

rencana pengujian tidak selalu harus digunakan keseluruhan, gunakan sesuai

dengan kebutuhan, bisa ditambahkan atau dikurangi, sebagai referensi bisa juga

menggunakan template rencana pengujian dari IEEE (IEEE 829).

Overview (Rincial Awal)

Menjelaskan pada pembaca mengenai rencana pengujian yang akan dilaksanakan,

tujuan pengujian, metodologi yang digunakan, dan obyek pengujian. Dapat juga

ditambahkan penjelasan mengenai arsitektur sistem yang diuji, pembagian

sistem untuk melakukan pengujian unit dan integrasi. Dalam bagian ini dapat

ditambahkan gambar atau grafik, ketika ingin menjelaskan mengenai arsitektur

atau komponen dari sistem yang akan diuji.

Bounds (Masalah)

Menjelaskan apa saja yang akan diuji dan apa saja yang tidak diuji serta

memberikan definisi istilah-istilah penting yang berhubungan dengan pengujian

yang akan dilakukan.

Quality Risks (Kualitas Resiko)

Berisi daftar kualitas resiko yang sudah didapat melalui analisa informal maupun

formal dengan FMEA. Bagian ini dapat berisi rangkuman dari hasil analisa

Judul modul : Melakukan Pengujian Program – Versi 2018 Halaman: 17 dari 41


Modul Diklat Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sub-Golongan Pokok Aktivitas Pemrograman, Konsultasi
J.620100.025.02
Komputer dan Kegiatan Yang Berhubungan Dengan Itu (YBDI)

kualitas resiko yang telah dilakukan sebelumnya atau memberikan referensi ke

pembaca untuk melihat ke dokumen analisa resiko kualitas

Judul modul : Melakukan Pengujian Program – Versi 2018 Halaman: 18 dari 41


Modul Diklat Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sub-Golongan Pokok Aktivitas Pemrograman, Konsultasi
J.620100.025.02
Komputer dan Kegiatan Yang Berhubungan Dengan Itu (YBDI)

Proposes Schedule for Milestone (Jadwal Yang Diusulkan)

Setiap rencana pengujian yang dibuat berisikan jadwal dari setiap kegiatan

utama yang dilakukan pada saat pengujian, dapat digali dari work-breakdown-

structure, berfokus kepada high level milestones dan penyerahan sistem

Transitions

Pada setiap tahap pengujian, sistem yang diuji harus memenuhi sejumlah

kualifikasi sebelum organisasi penguji menjalankan pengujian secara efektif dan

efisien. Pada bagian ini dijelaskan kriteria yang penting untuk memulai dan

mengakhiri berbagai tahap-tahap pengujian.

Test Configurations and Environments

Dokumentasi mengenai perangkat keras, perangkat lunak, jaringan, dan lokasi

laboratorium yang akan digunakan dalam pengujian. Pada bagian ini juga

dijelaskan mengenai rincian konfigurasi yang diperlukan untuk beberapa jenis

sistem pengujian.

Test Development (Pengembangan Pengujian)

Dalam proses pengujian diperlukan test cases, test tools, test procedures, test

suites, automated test scripts, dan lain-lain yang sebagai satu kesatuan disebut

test systems (sistem pengujian). Semua komponen tersebut harus

dikembangkan/dibuat sebelum dilakukan proses pengujian. Pada beberapa titik,

pengembangan test system (sistem pengujian) atau test ware (aplikasi pengujian)

dapat menjadi proyek pengembangan perangkat lunak dalam kasus ini. Dapat

juga digunakan cara pengujian yang sudah pernah dilakukan sebelumnya. Dalam

kasus yang lainnya dapat pula test data dibuat bersamaan saat pelaksanaan

Judul modul : Melakukan Pengujian Program – Versi 2018 Halaman: 19 dari 41


Modul Diklat Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sub-Golongan Pokok Aktivitas Pemrograman, Konsultasi
J.620100.025.02
Komputer dan Kegiatan Yang Berhubungan Dengan Itu (YBDI)

pengujian. Pada bagian ini dijelaskan bagaimana pengembangan komponen-

komponen test system yang akan diperlukan saat pengujian.

Catatan Perubahan (Change History)

Adalah dokumen yang mencatat proses perubahan dan revisi yang telah

dilakukan terhadap rencana pengujian. Dapat dilakukan dengan menuliskan

nomer revisi dan mencatat orang yang telah melakukan perubahan, perubahan

apa saja yang dilakukan, dan kapan revisi dilakukan.

Pertanyaan yang Sering Ditanyakan (Frequently Asked Questions)

Dengan memasukan FAQ dapat membantu proses pengujian yang melibatkan

orang-orang baru yang terlibat.

Memahami Instrumen Uji Coba

Memahami instrumen uji coba dalam hal ini adalah tersedianya daftar kebutuhan

uji coba. Secara umum daftar kebutuhan uji coba berupa daftar input dan output

yang digunakan dalam memproses suatu unit (prosedur/function/kelas/paket).

Pehamanan terhadap spesifikasi dan formula dari unit uji mutlak diperlukan.

Pada contoh kasus “menghitung nilai siswa” (lihat bagian Memahami Spesifikasi

Program, buku informasi Melakukan Debugging), diperoleh daftar inputan : nilai

tugas, nilai mid, dan nilai semester; adapun daftar ouputnya berupa : Total nilai,

nilai akhir, nilai huruf. Inputan pada awal pengembangan ini berupa bilangan

bulat, sedangkan output awalnya berupa bilangan bulat yang pada tahapan

berikutnya diubah menjadi bilangan pecahan.

Judul modul : Melakukan Pengujian Program – Versi 2018 Halaman: 20 dari 41


Modul Diklat Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sub-Golongan Pokok Aktivitas Pemrograman, Konsultasi
J.620100.025.02
Komputer dan Kegiatan Yang Berhubungan Dengan Itu (YBDI)

Memahami variabel uji coba

Setelah memahami instrumen uji coba, maka ditentukan variabel uji cobanya.

Variabel uji coba berupa data yang (a) valid : berupa data benar dan data salah; (2)

data tidak valid, yaitu data yang tidak sesuai spesifikasi inputan. Variabel uji coba

ini nantinya di uji coba bervariasi.

Memahami skenario uji coba

Skenario uji coba biasanya terdiri atas 2 kondisi:

a. Menguji dengan data valid

b. Menguji dengan data tidak valid

Judul modul : Melakukan Pengujian Program – Versi 2018 Halaman: 21 dari 41


Modul Diklat Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sub-Golongan Pokok Aktivitas Pemrograman, Konsultasi
J.620100.025.02
Komputer dan Kegiatan Yang Berhubungan Dengan Itu (YBDI)

Berikut contoh menyusun skenario:

Hasil yg
No Skenario Test Case Ket
diharapkan
nilai tugas (integer)
Nilai output Menggunaka
1 nilai mid (integer) Formula berhasil
sesuai n data valid
nilai semester (integer)

nilai tugas (integer)


Nilai output Formula tidak Menggunaka
2 nilai mid (integer)
tidak sesuai berhasil n data valid
nilai semester (pecahan)

Menggunaka
nilai tugas (integer) n data
Nilai output Formula tidak
3 nilai mid (integer) invalid,
tidak keluar berhasil
nilai semester (kosong) misal :koson
g

4 dst dst dst

Skenario diatas dikembangkan sesuai dengan unit yang akan diuji coba, dalam

arti skenario dapat dibuat sedetail mungkin guna mengeliminasi peluang-

peluang kesalahan yang ada.

Memahami formula yang digunakan dalam uji coba

Memahami formula yang digunakan dalam uji coba merupakan syarat mutlak

dalam melakukan uji unit program. Memahami formula juga berarti memahami

bagaimana urutan proses, syarat-syarat dalam formula, serta batasan-batasan

yang ada, sehingga implementasinya dalam wujud kode sumber bahasa

pemrograman sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.

Memahami cara menentukan data uji coba

Judul modul : Melakukan Pengujian Program – Versi 2018 Halaman: 22 dari 41


Modul Diklat Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sub-Golongan Pokok Aktivitas Pemrograman, Konsultasi
J.620100.025.02
Komputer dan Kegiatan Yang Berhubungan Dengan Itu (YBDI)

Dengan memahami formula, maka dapat didefinisikan input dan outputnya, serta

jenis data input-output tersebut. Dengan mengetahui jenis datanya maka dapat

dibangkitkan data ujicobanya.

Judul modul : Melakukan Pengujian Program – Versi 2018 Halaman: 23 dari 41


Modul Diklat Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sub-Golongan Pokok Aktivitas Pemrograman, Konsultasi
J.620100.025.02
Komputer dan Kegiatan Yang Berhubungan Dengan Itu (YBDI)

BAB IV

MELAKSANAKAN PROSEDUR UJI COBA

A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Melaksanakan Prosedur Uji Coba

Mendesain Skenario Uji Coba

Skenario uji coba adalah cara kerja atau alur kerja dalam unit test dimulai dari

membuka aplikasi, melakukan input data, memproses data dan menghasilkan

output.

Sistem software dikatakan berkualitas apabila sesuai dengan harapan pengguna,

sesuai dengan bisnis proses, mempermudah kerja pengguna dan memiliki sedikit

bug bahkan tanpa bug sama sekali. Ini merupakan suatu tantangan untuk para

programmer untuk menghasilkan software tersebut.

Testing (Pengujian Perangkat Lunak) adalah elemen kritis dari jaminan kualitas

perangkat lunak dan merepresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, desain,

dan pengkodean.

Pentingnya pengujian perangkat lunak dan implikasinya yang mengacu pada

kualitas perangkat lunak tidak dapat terlalu ditekan karena melibatkan

sederetan aktivitas produksi di mana peluang terjadinya kesalahan manusia

sangat besar dan arena ketidakmampuan manusia untuk melakukan dan

berkomunikasi dengan sempurna maka pengembangan perangkat lunak diiringi

dengan aktivitas jaminan kualitas.

Meningkatnya visibilitas (kemampuan) perangkat lunak sebagai suatu elemen

sistem dan “biaya” yang muncul akibat kegagalan perangkat lunak, memotivasi

dilakukannya perencanaan yang baik melalui pengujian yang teliti. Pada dasarnya,

pengujian merupakan satu langkah dalam proses rekayasa perangkat lunak yang

dapat dianggap sebagai hal yang merusak daripada membangun.

Judul modul : Melakukan Pengujian Program – Versi 2018 Halaman: 24 dari 41


Modul Diklat Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sub-Golongan Pokok Aktivitas Pemrograman, Konsultasi
J.620100.025.02
Komputer dan Kegiatan Yang Berhubungan Dengan Itu (YBDI)

Berikut sejumlah aturan yang berfungsi sebagai sasaran pengujian pada

perangkat lunak:

a. Pengujian adalah proses eksekusi suatu program dengan maksud

menemukan kesalahan.

b. Test case yang baik adalah test case yang memiliki probabilitas tinggi untuk

menemukan kesalahan yang belum pernah ditemukan sebelumnya.

c. Pengujian yang sukses adalah pengujian yang mengungkap semua kesalahan

yang belum pernah ditemukan sebelumnya.

Sasaran utama desain test case adalah untuk mendapatkan serangkaian

pengujian yang memiliki kemungkinan tertinggi di dalam pengungkapan

kesalahan pada perangkat lunak. Untuk mencapai sasaran tersebut, digunakan 4

kategori yang berbeda dari tehnik desain test case: Pengujian white-

box, pengujian black-box, Integrasi Bottom-Up dan Integrasi Top-Down.

Test case merupakan serangkaian rancangan tindakan yang ingin dilaksanakan

untuk memverifikasi fitur tertentu atau fungsi dari aplikasi perangkat lunak.

Sebuah test case biasanya memiliki isi pre-conditions, expected results dan post-

conditions. Test case bertindak sebagai titik awal untuk pelaksanaan tes, dan

setelah mengaplikasikan sekumpulan nilai input, aplikasi memiliki hasil yang

definitif dan meninggalkan sistem di beberapa titik akhir atau juga dikenal

sebagai post-condition eksekusi.

Berikut ini parameter test case:

Test Case ID - ID dari test case itu sendiri

Test Scenario - Scenario Test yang ingin dibuat

Test Case Description - Deskripsi detail dari Scenario Test

Test Steps - Langkah-langkah uji kasusnya

Judul modul : Melakukan Pengujian Program – Versi 2018 Halaman: 25 dari 41


Modul Diklat Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sub-Golongan Pokok Aktivitas Pemrograman, Konsultasi
J.620100.025.02
Komputer dan Kegiatan Yang Berhubungan Dengan Itu (YBDI)

Prerequisite - Persayaratan yang dibutuhkan untuk melakukan scenario test

tersebut

Test Data - input data yang dimasukan

Expected Result - hasil yang seharusnya diinginkan dari scenario test

tersebut

Test Parameters - parameter-parameter yang dibutuhkan

Actual Result - hasil test yang terjadi

Environment Information - informasi tambahan environment, seperti

pengetesan di server apa, dll

Comments - komentar dari software quality assurance untuk developer

apabila ada bug.

Judul modul : Melakukan Pengujian Program – Versi 2018 Halaman: 26 dari 41


Modul Diklat Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sub-Golongan Pokok Aktivitas Pemrograman, Konsultasi
J.620100.025.02
Komputer dan Kegiatan Yang Berhubungan Dengan Itu (YBDI)

Contoh Test Case

Scenario Test Step Expected Actual Status


Result Result

Cek customer login 1. Ke login page Masuk ke Sesuai pass

dengan Data Valid 2. Enter userid=abcde home expected

3. Enter password=12345

4. Klik Submit

Cek customer login 1. Ke login page Munculkan Pesan error fail

Dengan data tidak 2. Enter userid=abcdef Pesan Error tidak muncul

valid 3. Enter password=1234556

4. Klik Submit

Berikut ini tips membuat test case yang baik:

Buatlah test case yang hanya berhubungan dengan aplikasi yang ingin diuji,

buatlah se-sederhana mungkin, jangan sampai programmer/pengembang sulit

membaca test case yang dibuat,

Pastikan semua positive dan negative skenario terpenuhi (contoh: scenario

login berhasil dan gagal),

Tulislah dengan bahasa yang mudah dimengerti,

Gunakan penamaan yang baik agar mudah dimengerti,

Akurat - sesuai dengan tujuan awal,

Ekonomis - tidak ada perlu kata-kata atau kalimat yang tidak perlu,

Mudah dilacak saat pencarian,

Repeatable - dapat digunakan untuk test pengulangan,

Reusable - dapat digunakan untuk project yang lain jika masih berhubungan.

Judul modul : Melakukan Pengujian Program – Versi 2018 Halaman: 27 dari 41


Modul Diklat Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sub-Golongan Pokok Aktivitas Pemrograman, Konsultasi
J.620100.025.02
Komputer dan Kegiatan Yang Berhubungan Dengan Itu (YBDI)

Membuat diagram alir prosedur uji coba

Seperti dibahas pada bab sebelumnya, ketika akan melakukan pengujian

terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu :

a. Menspesifikasikan kebutuhan (requirement) produk dalam bentuk yang dapat

diukur (quantifiable) jauh sebelum pengujian dimulai,

b. Menyatakan tujuan pengujian secara eksplisit,

c. Memahami pengguna perangkat lunak dan membuat profil dari tiap kategori

pengguna,

d. Membuat rencana pengujian yang menekankan pada rapid cycle testing,

e. Membuat perangkat lunak robust yang dapat menguji dirinya sendiri,

f. Menggunakan formal technical review sebagai penyaring sebelum pengujian

dilakukan.

g. Menggunakan formal technical review untuk menilai strategi pengujian dan

kasus uji.

h. Mengembangkan rancangan peningkatan berlanjut untuk proses pengujian

Langkah-langkah diatas akan mudah dipahami dengan cara digambarkan dalam

bentuk diagram alir (flowchart)

Melaksanakan uji coba

Uji coba dilaksanakan dengan mengacu pada test case / skenario yang dibuat.

Menggunakan unit test tools yang tersedia sesuai bahasa pemrograman yang

digunakan.

Judul modul : Melakukan Pengujian Program – Versi 2018 Halaman: 28 dari 41


Modul Diklat Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sub-Golongan Pokok Aktivitas Pemrograman, Konsultasi
J.620100.025.02
Komputer dan Kegiatan Yang Berhubungan Dengan Itu (YBDI)

Berikut ini contoh sederhana unit test dalam bahasa Pemgrogaman Delphi

(Pascal Like language) untuk fungsi menjumlahkan angka, dengan ketentuan

sebagai berikut :

a. Definisi masalah: menjumlahkan angka

b. Masalah : bagaimana inputan menjadi output sesuai dengan

formulasi perhitungan pemjumlahan.

c. Input : operand1, operand2.

d. Output : Total nilai.

e. Formula : Total nilai = operand1 + operand;

f. Algoritma

1. Baca inputan operand1


2. Baca inputan operand2
3. Hitung total nilai
4. Cetak total nilai
5. Selesai

g. Dalam contoh ini, menggunakan bahasa pemrograman Delphi (pascal like

language), Catatan: pilihan penggunaan bahasa pemrograman disesuaikan

dengan penguasaan masing-masing peserta.

h. Desain form kurang lebih sebagai berikut:

Judul modul : Melakukan Pengujian Program – Versi 2018 Halaman: 29 dari 41


Modul Diklat Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sub-Golongan Pokok Aktivitas Pemrograman, Konsultasi
J.620100.025.02
Komputer dan Kegiatan Yang Berhubungan Dengan Itu (YBDI)

Gambar 4.1 Tampilan desain aplikasi

Desain form pada Gambar 4.1, dengan asumsi proses perhitungan nilai

dilakukan saat tombol Jumlah di klik, berikut adalah terjemahan algoritma

(bagian f) menjadi kode program dalam bahasa pemrograman:

Judul modul : Melakukan Pengujian Program – Versi 2018 Halaman: 30 dari 41


Modul Diklat Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sub-Golongan Pokok Aktivitas Pemrograman, Konsultasi
J.620100.025.02
Komputer dan Kegiatan Yang Berhubungan Dengan Itu (YBDI)

Gambar 4.2 Kode program

Selanjutnya melalui menu IDE Delphi : File | New | Other pilih: Test Project

Judul modul : Melakukan Pengujian Program – Versi 2018 Halaman: 31 dari 41


Modul Diklat Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sub-Golongan Pokok Aktivitas Pemrograman, Konsultasi
J.620100.025.02
Komputer dan Kegiatan Yang Berhubungan Dengan Itu (YBDI)

Gambar 4.3 test Project

Sehingga muncul Project Manager sebagai berikut:

Gambar 4.4 Project1Test.exe

Kemudian melalui menu IDE Delphi : File | New | Other pilih: Test Case

Judul modul : Melakukan Pengujian Program – Versi 2018 Halaman: 32 dari 41


Modul Diklat Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sub-Golongan Pokok Aktivitas Pemrograman, Konsultasi
J.620100.025.02
Komputer dan Kegiatan Yang Berhubungan Dengan Itu (YBDI)

Gambar 4.5 Test Case

Sehingga pada bagian IDE Project Manager tampil sebagai berikut:

Gambar 4.6 TestUnit

Judul modul : Melakukan Pengujian Program – Versi 2018 Halaman: 33 dari 41


Modul Diklat Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sub-Golongan Pokok Aktivitas Pemrograman, Konsultasi
J.620100.025.02
Komputer dan Kegiatan Yang Berhubungan Dengan Itu (YBDI)

Dobel klik pada testUnit2.pas,sehingga muncul kode sumber, kemudian pada

bagian TestJumlah2Angka tambahkan kode berikut:

Gambar 4.7 Test kode sumber

Dari Gambar 4.7 dapat dilihat bahwa oleh Dunit otomatis ditambahkan procedure

untuk menguji fungsi “Jumlah2Angka”, serta otomatis disediakan variabel

ReturnValue, a, dan b.

Selanjutnya pada bagian 1 ditambahkan kode untuk inisalisasi variabel (misal : a

dan b diisi angka 12), kemudian pada bagian 2 diuji hasilnya dengan beberapa

alternatif pengujian:

- CheckNotEquals : menguji apakah data hasil tidak sama

- CheckEquals : menguji apakah data hasil sama

- Assert : Hasil selalu diasumsikan bernilai boolean TRUE, jika

hasilnya FALSE maka proses dihentikan pada bagian ini.

Selanjutnya (dengan asumsi CheckNotEquals yang digunakan) lakukan kompilasi

terhadap unit test ini, dengan hasil sebagai berikut:

Judul modul : Melakukan Pengujian Program – Versi 2018 Halaman: 34 dari 41


Modul Diklat Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sub-Golongan Pokok Aktivitas Pemrograman, Konsultasi
J.620100.025.02
Komputer dan Kegiatan Yang Berhubungan Dengan Itu (YBDI)

Gambar 4.8 DUnit Test

Dari Gambar 4.8 terlihat bahwa fungsi Jumlah2Angka dengan argumen yang

diberikan

a := 12;

b := 12;

kemudian dibandingkan hasil penjumlahannya dengan angka 25 hasilnya adalah

tidak sama, dalam arti pengujian berhasil.

Merujuk Kode sumber pada Gambar 4.7, ganti nilai 25 menjadi 24 pada

pernyataan

CheckNotEquals(25, ReturnValue, 'Salah, seharusnya tidak sama'); menjadi

CheckNotEquals(24, ReturnValue, 'Salah, seharusnya tidak sama');

Judul modul : Melakukan Pengujian Program – Versi 2018 Halaman: 35 dari 41


Modul Diklat Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sub-Golongan Pokok Aktivitas Pemrograman, Konsultasi
J.620100.025.02
Komputer dan Kegiatan Yang Berhubungan Dengan Itu (YBDI)

Selanjutnya (dengan asumsi CheckNotEquals yang digunakan) lakukan kompilasi

terhadap unit test ini, dengan hasil sebagai berikut:

Gambar 4.9 DUnit Test 2

Dari Gambar 4.9, terlihat pengujian akan menghasilkan informasi kesalahan, yang

terjadi pada baris 24. Pada bagian no. 3 muncul nilai yang seharusnya dihasilkan

fungsi Jumlah2Angka, yaitu 24, jika dibandingkan dengan fungsi CheckNotEquals,

yang bermakna 24 apakah tidak sama 24 maka hasilnya adalah salah.

Silahkan ubah kode sumber pada baris 56 menjadi berikut:

//CheckNotEquals(24, ReturnValue, 'Salah, seharusnya tidak sama');

CheckEquals(24, ReturnValue, 'Benar, nilai sesuai ' + IntToStr(ReturnValue));

//Assert(24 = ReturnValue,'fungsi salah');

Kemudian lakukan kompilasi, catat hasilnya, selanjutnya lakukan perubahan data

Judul modul : Melakukan Pengujian Program – Versi 2018 Halaman: 36 dari 41


Modul Diklat Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sub-Golongan Pokok Aktivitas Pemrograman, Konsultasi
J.620100.025.02
Komputer dan Kegiatan Yang Berhubungan Dengan Itu (YBDI)

CheckEquals(24, ReturnValue, 'Benar, nilai sesuai ' + IntToStr(ReturnValue));

menjadi

CheckEquals(25, ReturnValue, 'Benar, nilai sesuai ' + IntToStr(ReturnValue));

Lakukan kompilasi dan bandingkan hasilnya dengan hasil yang sebelumnya. Pola-

pola pembandingan ini merupakan cara menguji unit test (dalam hal ini fungsi

Jumlah2Angka) dengan beberapa skenario yang sebelumnya sudah disiapkan

(lihat bagian Mendesain Skenario Uji Coba).

B. Ketrampilan yang Diperlukan dalam Melaksanakan Prosedur Uji Coba

1. Menggunakan kompilator IDE bahasa pemrograman/unit test tools

2. Menggunakan builder IDE bahasa pemrograman/ unit test tools

C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Melaksanakan Prosedur Uji Coba

Harus bersikap secara :

1. Cermat dan teliti dalam mengidentifikasi data unit test.

2. Taat azas dalam mengaplikasikan cara, urutan langkah-langkah dalam unit

test.

Judul modul : Melakukan Pengujian Program – Versi 2018 Halaman: 37 dari 41


Modul Diklat Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sub-Golongan Pokok Aktivitas Pemrograman, Konsultasi
J.620100.025.02
Komputer dan Kegiatan Yang Berhubungan Dengan Itu (YBDI)

BAB V

MENGEVALUASI HASIL UJI COBA

A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Mengevaluasi Hasil Uji Coba

Memahami Data Hasil Uji Coba

Data hasil uji coba pada bab IV bagian “Melaksanakan uji coba”, hasilnya dicatat /

di capture untuk disandingkan dengan tabel skenario uji coba sehingga dapat

dipahami pola data yang dihasilkan. Berikut contohnya:

Gambar 5.1 Data hasil uji coba

Menganalisis data hasil uji coba

Berbekal data hasil uji coba yang disandingkan dengan tabel skenario, maka

dapat dianalis hasil unit test dengan cara membandingkan Excepted Result vs

Actual Result. Unit Test yang berhasil diuji coba seharusnya berstatus OK untuk

semua kondisi pengujian.

Judul modul : Melakukan Pengujian Program – Versi 2018 Halaman: 38 dari 41


Modul Diklat Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sub-Golongan Pokok Aktivitas Pemrograman, Konsultasi
J.620100.025.02
Komputer dan Kegiatan Yang Berhubungan Dengan Itu (YBDI)

Membuat laporan uji coba

Hasil uji coba seperti pada Gambar 5.1 selanjutnya didokumentasikan sebagai

bagian dari laporan uji coba, lihat lampiran “Test_Plan_Template_02.doc”

Selanjutnya dari laporan tersebut programmer akan memperbaiki unit test jika

ada kesalahan yang tercatat, kemudian dilakukan kompilasi dan test unit ulang

untuk memastikan procedure/function/class sudah benar-benar sesuai dan bebas

bug.

B. Ketrampilan yang Diperlukan dalam Mengevaluasi Hasil Uji Coba

1. Menggunakan kompilator IDE bahasa pemrograman/test unit tools,

2. Menggunakan builder IDE bahasa pemrograman/test unit tools,

3. Menggunakan Test Unit Tools sesesuai bahasa pemrograman yang

digunakan.

C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Memperbaiki Program

Harus bersikap secara :

1. Cermat dan teliti dalam mengidentifikasi data debugging.

2. Taat azas dalam mengaplikasikan cara, urutan langkah-langkah dalam

debugging kode program.

Judul modul : Melakukan Pengujian Program – Versi 2018 Halaman: 39 dari 41


Modul Diklat Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sub-Golongan Pokok Aktivitas Pemrograman, Konsultasi
J.620100.025.02
Komputer dan Kegiatan Yang Berhubungan Dengan Itu (YBDI)

DAFTAR PUSTAKA

https://sis.binus.ac.id/2016/12/16/unit-pengujian/

http://www.guru99.com/smoke-sanity-testing.html

http://www.sistem-informasi.xyz/p/tips-software-quality-assurance.html

https://wirsalanthem.wordpress.com/2010/06/03/testing-software-dengan-unit-

testing/

Judul modul : Melakukan Pengujian Program – Versi 2018 Halaman: 40 dari 41


Modul Diklat Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sub-Golongan Pokok Aktivitas Pemrograman, Konsultasi
J.620100.025.02
Komputer dan Kegiatan Yang Berhubungan Dengan Itu (YBDI)

DAFTAR ALAT DAN BAHAN

A. Daftar Peralatan / Mesin

N
Nama peralatan /mesin Keterangan
o

Laptop, LCD proyektor, laser


1 Untuk di ruang teori
pointer

2 laptop Untuk setiap peserta

3 IDE tools Untuk setiap peserta

B. Daftar Bahan

N
Nama bahan Keterangan
o

1 Kertas A4, alat tulis Setiap peserta

Judul modul : Melakukan Pengujian Program – Versi 2018 Halaman: 41 dari 41

Anda mungkin juga menyukai