Anda di halaman 1dari 13

Asosiasi Institusi Pendidikan D-III Keperawatan Indonesia

AIPDIKI REGIONAL II
(BENGKULU, SUMATERA SELATAN, BANGKA BELITUNG, LAMPUNG)
Jl. Indragiri No. 4 Padang Harapan Bengkulu 38224
Telp (0736) 26355, Fax (0736) 21118 Email: aipdiki.regional2@yahoo.com.id

Petunjuk Pembuatan Soal MCQ tipe A


Uji Kompetensi Perawat

1. Jenis Soal Formatted: Font: Bold


Formatted: Font: Bold, English (United States)
Jenis atau tipe soal ujian adalah berupa soal pilihan berganda dengan lima pilihan jawaban Formatted: Indent: Left: 0", Numbered + Level: 1 +
soal. Soal terdiri dari ”stem” soal yang berbentuk skenario (”vignette”), pertanyaan, dan lima Numbering Style: 1, 2, 3, … + Start at: 1 + Alignment: Left +
Aligned at: 0.25" + Tab after: 0.5" + Indent at: 0.5", Tab
pilihan jawaban dengan satu jawaban benar. Jumlah soal-soal ujian seluruhnya adalah 180 stops: Not at 0.5"
soal. Formatted: Bullets and Numbering
Formatted: Indent: Left: 0.25"
Untuk memudahkan penulisan soal, pada Annex 2.pada petunjuk ini juga telah
Formatted: English (United States)
dimencantumkan pola redaksional soal yang dapat digunakan sebagai “template” pembuatan
Formatted: English (United States)
soal. (Lihat Annex 2.Pola Soal dengan menggunakan Vignette).
Formatted: Indent: Left: 0.25"

2. Kaidah Umum Formatted: Font: Bold


Formatted: Indent: Left: 0", Numbered + Level: 1 +
Kaidah – kaidah umum yang penting diperhatikan di dalam pembuatan soal: Numbering Style: 1, 2, 3, … + Start at: 1 + Alignment: Left +
Aligned at: 0.25" + Tab after: 0.5" + Indent at: 0.5", Tab
1.1) Yakinkan bahwa setiap soal dapat diduga jenis jawabannya tanpa harus melihat stops: Not at 0.5"
pilihan jawaban atau yakinkan bahwa pilihan jawaban adalah 100 % benar atau salah. Formatted: Bullets and Numbering
2.2) Usahakan agar data atau informasi penting seoptimal mungkin dicantumkan pada Formatted: Font: Bold, English (United States)
soal (stem), sedangkan pilihan jawaban usahakan sesingkat mungkin.
Formatted: Font: Bold
3.3) Hindari informasi berlebihan pada soal.
Formatted: Indent: Left: 0.25"
4.4) Hindari soal-soal yang bersifat menjebak dan terlalu kompleks serta tidak relevan.
Formatted: Indent: Left: 0.25", Outline numbered + Level:
5.5) Gunakan pilihan jawaban yang secara gramatikal konsisten dan secara logis 1 + Numbering Style: 1, 2, 3, … + Start at: 1 + Alignment:
kompatibel dengan soal. Left + Aligned at: 0" + Tab after: 0.25" + Indent at: 0.25",
6.6) Hindari kata-kata absolut seperti, selalu, tidak pernah, dan semua pada pilihan Tab stops: Not at 0.25"

jawaban, dan hindari pula istilah yang tidak jelas (meragukan) seperti biasanya atau
sering.
7.7) Hindari kalimat atau frase negatif seperti KECUALI, TIDAK, atau BUKAN.
8.8) Fokuskan soal pada konsep-konsep penting, dan hindari hanya menguji
kemampuan mengingat fakta.
9.9) Fokuskan soal-soal pada konsep penting dan kasus-kasus yang sering serta
memiliki potensi masalah serius.
10.10) Setiap soal diusahakan agar menilai aplikasi pengetahuan, tidak hanya menguji
daya ingat terhadap fakta terisolasi.
11) Setiap soal tidak terlalu menekankan aspek klinik yang subspesialis. Avoid clinical Formatted: Bullets and Numbering
situation that would be handled by a subspecialist
12) Setiap soal lebih baik menekankan pada pertanyaan mengenai pengambilan keputusan
klinik. Pose expected clinical decision making task

3. Kesalahan struktur soal Formatted: Justified, Indent: Left: 0", Numbered + Level: 1
+ Numbering Style: 1, 2, 3, … + Start at: 1 + Alignment: Left
+ Aligned at: 0.25" + Tab after: 0.5" + Indent at: 0.5", Tab
stops: Not at 0.5"
Pada bagian ini akan dijelaskan berbagai kesalahan struktur soal yang harus dihindari karena Formatted: Indent: Left: 0.25"
mengarah pada dua hal, yakni, “testwiseness” dan “irrelevant difficulty”. “Testwiseness” Formatted: Indent: Left: 0.25"
adalah suatu keadaan di mana peserta ujian dapat menjawab suatu soal bukan karena
penguasaannya terhadap isi materi yang ditanyakan pada soal tersebut, tetapi karena
kepintarannya dalam menebak jawaban yang benar. Sementara itu “irrelevant difficulty”
berkaitan dengan kesulitan yang dihadapi peserta ujian untuk menjawab suatu soal, bukan
karena sulitnya materi yang diujikan, namun lebih ke arah sulitnya mahasiswa menjawab
yang ditimbulkan oleh struktur soal tersebut. Jenis kesalahan yang dimaksud adalah sebagai
berikut:

A. Kesalahan yang berkaitan dengan testwiseness:

1
Asosiasi Institusi Pendidikan D-III Keperawatan Indonesia
AIPDIKI REGIONAL II
(BENGKULU, SUMATERA SELATAN, BANGKA BELITUNG, LAMPUNG)
Jl. Indragiri No. 4 Padang Harapan Bengkulu 38224
Telp (0736) 26355, Fax (0736) 21118 Email: aipdiki.regional2@yahoo.com.id

1. Grammatical Cues Formatted: Indent: Left: 0.38", Numbered + Level: 1 +


Numbering Style: 1, 2, 3, … + Start at: 1 + Alignment: Left +
2. Logical Cues Aligned at: 0.25" + Tab after: 0.5" + Indent at: 0.5", Tab
3. Istilah yang absolut stops: Not at 0.5"
4. Jawaban benar yang panjang
5. Pengulangan kata dari badan soal ke jawaban
6. Konvergensi soal
Formatted: Indent: Left: 0.25"
B. Kesalahan yang berkaitan dengan kesulitan yang tidak perlu/relevan
1. Pilihan jawaban yang panjang, kompleks, atau duplikasi Formatted: Indent: Left: 0.38", Numbered + Level: 1 +
Numbering Style: 1, 2, 3, … + Start at: 1 + Alignment: Left +
2. Pilihan yang berupa angka tidak diurut sesuai dengan besarnya Aligned at: 0.25" + Tab after: 0.5" + Indent at: 0.5", Tab
3. Pilihan yang mengandung unsur frekuensi suatu kejadian bersifat multi interpretasi stops: Not at 0.5"
4. Pilihan jawaban tidak paralel dan urutan tidak logis
5. Penggunaan BSSD (bukan salah satu diatas) pada pilihan jawaban
6. Badan soal terlalu panjang, sulit, dan kompleks

Untuk memberikan kejelasan poin – poin di atas, berikut ini dipaparkan contoh – contoh soal
yang mengandung kesalahan struktur beserta uraiannya.

A. Kesalahan yang berkaitan dengan testwiseness:


1. Grammatical Cues
Contoh soal :
Seorang pria, berusia 60 tahun, dibawa ke bagian gawat darurat oleh seorang polisi, yang
menemukannya dalam keadaan tergeletak tidak sadarkan diri di sisi jalan. Setelah memastikan bahwa
saluran pernafasan dalam keadaan tidak tersumbat, langkah pertama dalam manajemen adalah
administrasi intravena:
A. pemeriksaan cairan serebrospinal
B. glukosa dengan vitamin B1 (thiamine)
C. CT scan kepala
D. fenitoin
E. diazepam
Grammatical cues: satu atau lebih dari opsi jawaban tidak cocok dengan kalimat pertanyaan
yang disusun dalam suatu soal. Hal ini terjadi karena penulis hanya memfokuskan diri dalam
pembuatan atau pemilihan jawaban yang benar. Sementara itu jawaban yang salah/distraktor
tidak diperhatikan dalam pembuatannya. Pada contoh pertanyaan di atas mahasiswa dapat
dengan mudah menyingkirkan A & C sebagai jawaban yang benar karena secara logika tidak
mungkin benar berdasarkan kalimat pertanyaan yang diajukan, dalam hal ini menanyakan
terapi, sementara A & C jelas tidak termasuk suatu terapi .

2. Logical Cues
Contoh soal :
Kejahatan adalah
A. terjadi secara merata pada berbagai kelas social
B. lebih sering muncul pada golongan orang miskin
C. lebih sering muncul pada kelompok masyarakat menengah sampai kaya.
D. pada dasarnya merupakan suatu indikasi psychosexual maladjustment
E. mencapai keadaan toleransi yang plateau terhadap negara
Logical cues: sebagian opsi jawaban telah memperlihatkan kemungkinan jawaban yang
benar.
Pada soal di atas mahasiswa yang cukup cerdas dapat melihat bahwa kemungkinan besar dari
jawaban A, B, atau C terdapat jawaban yang benar, sementara mahasiswa yang tidak terlalu
cerdas dalam menghadapi soal lebih banyak waktunya untuk mempertimbangkan opsi D dan
E. Seringkali, jawaban – jawaban ini pun sebagian mengandung kebenaran dan
membingungkan karena tidak terlihat dalam dimensi yang sama atau tidak bisa diurutkan
kedudukannya.Kesalahan ini sering terjadi apabila menggunakan opsi yang mengandung kata
- kata “bertambah”, “berkurang”, atau “tetap”

2
Asosiasi Institusi Pendidikan D-III Keperawatan Indonesia
AIPDIKI REGIONAL II
(BENGKULU, SUMATERA SELATAN, BANGKA BELITUNG, LAMPUNG)
Jl. Indragiri No. 4 Padang Harapan Bengkulu 38224
Telp (0736) 26355, Fax (0736) 21118 Email: aipdiki.regional2@yahoo.com.id

3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.3. Istilah yang absolut
Contoh soal :
Pada pasien dengan demensia lanjut,tipe Alzheimer, defek memori yang terjadi
A. dapat diberikan terapi secara adekuat dengan fosfatidilkolin (lesitin)
B. dapat merupakan sekuel dari parkinsonism dini
C. tidak pernah terjadi pada pasien dengan neurofibrillary tangles pada otopsi
D.tidak pernah menjadi berat
E.mungkin melibatkan sistem kolinergik

Istilah yang absolut: kata “selalu” atau “tidak pernah” digunakan dalam opsi jawaban
Pada soal di atas, opsi A, B, dan E mengandung makna yang tidak mutlak sebagaimana opsi
C dan D. Mahasiswa yang cerdas akan menyingkirkan jawaban C dan D karena kedua opsi itu
terlihat lebih tidak mungkin sebagai jawaban yang benar karena sifatnya yang cenderung
mutlak tersebut. Perlu dicatat bahwa kesalahan semacam ini tidak akan terjadi apabila kalimat
pertanyaan terfokus dan opsi jawabannya pendek, hal ini muncul ketika kata kerja dimasukan
kedalam opsi jawaban dan bukan di dalam pertanyaan „lead-in“

11.4. Jawaban benar yang panjang


Contoh soal :
Secondary gain adalah
A. synonym dengan malingering
B. Problem yang biasa timbul pada orang dengan gangguan obsessive-compulsive
C. Komplikasi dari berbagai penyakit dan cenderung untuk memperlama waktu penyakit
D. Tidak pernah timbul pada gangguan otak organic
Jawaban benar yang panjang: pada soal di atas pilihan jawaban C lebih panjang dari yang
lain. Selain itu terdapat 2 hal pada pilihan tersebut. Penulis soal kadang terlalu memberi
perhatian lebih pada jawaban yang benar sehingga tidak memikirkan distraktor atau pilihan
yang salah. Dengan demikian maka muncul banyak pernyataan pada jawaban yang benar
secara berlebihan, sementara pada pilihan yang salah atau distraktor lebih pendek
pernyataannya.

12.5. Pengulangan kata dari badan soal ke jawaban Formatted: Font: Bold
Contoh soal:
Seorang pria berusia 58 tahun dengan riwayat penggunaan alkohol yang berat dan sebelumnya pernah
dirawat karena gangguan psychiatric mengalami kebingungan dan agitasi. Dia mengatakan bahwa
dunia ini tidak nyata (unreal). Keadaan ini disebut:
A. depersonalisasi
B. derailment
C. derealisasi
D. focal memory deficit
E. tanda anxietas

Pengulangan kata: pada soal di atas, digunakan kata „unreal“, sementara itu muncul kata
„derealisasi“ pada pilihan jawaban C sebagai jawaban yang benar. Kadang – kadang hal ini
terjadi dan peserta ujian dapat mencoba menebak jawaban yang mempunyai kaitan kata
dengan badan soalnya, sehingga hal ini harus dihindari.

13.6. Konvergensi soal Formatted: Font: Bold

3
Asosiasi Institusi Pendidikan D-III Keperawatan Indonesia
AIPDIKI REGIONAL II
(BENGKULU, SUMATERA SELATAN, BANGKA BELITUNG, LAMPUNG)
Jl. Indragiri No. 4 Padang Harapan Bengkulu 38224
Telp (0736) 26355, Fax (0736) 21118 Email: aipdiki.regional2@yahoo.com.id

Contoh soal:
Anestesi lokal akan bekerja paling efektif pada kondisi:
A. dalam bentuk anionic, bekerja dari dalam membrane syaraf
B. dalam bentuk cationic, bekerja dari dalam membrane syaraf
C. dalam bentuk cationic, bekerja dari luar membrane syaraf
D. dalam bentuk tidak bermuatan, bekerja dari dalam membrane syaraf
E. dalam bentuk tidak bermuatan, bekerja dari luar membrane syaraf

Konvergensi: jawaban yang benar mengandung komponen – komponen yang paling sering
muncul pada pilihan – pilihan yang lain (distraktor). Hal ini tidak terlalu kentara terlihat,
tetapi dapat terjadi ketika seorang penulis soal mencoba membuat jawaban yang benar,
kemudian mencoba membuat jawaban yang salah dengan membuat kombinasi dari jawaban
yang benar dengan suatu elemen yang salah. Sebagai contoh kalau pilihan jawaban berupa
kombinasi sebagai berikut: Pensil dan pen, pensil dan spidol, pensil dan krayon, pen dan
penghapus. Maka dengan penghitungan sederhana kita dapat menghitung bahwa pensil
muncul sebanyak 3 kali, sementara pen sebanyak 2 kali pada jawaban. Sementara elemen lain
hanya muncul 1 kali. Secara tidak disadari hal ini sering terjadi ketika seorang penulis
mencoba mencari pilihan yang salah. Dari soal di atas peserta dapat mengeliminasi „bentuk
anionic“ sebagai jawaban yang benar, demikian pula dengan „dari luar membrane syaraf“
yang lebih jarang muncul dibandingkan dengan „dari dalam membrane syaraf“. Sehingga
hanya pilihan B dan D yang mungkin benar, dan karena tiga pilihan mengandung „tidak
bermuatan“ maka peserta akan menebak jawabanya adalah B

B. Kesalahan yang berkaitan dengan kesulitan yang tidak perlu/relevan

1. Pilihan jawaban yang panjang, kompleks, atau duplikasi Formatted: Font: Bold
Contoh soal:
Komite Peer review di HMO bisa menolak keputusan dokter dalam penanganan kesehatan
anggotanya. Berkaitan dengan hal ini dokter sebelumnya harus telah menerima proses klarifikasi.
Proses kalrifikasi tersebut termasuk apa saja?
A. Peringatan, sebuah forum tertutup, pengadilan, kesempatan untuk didengar dan ditunjukkan bukti yang
memberatkan.
B. Peringatan yang tepat, pengadilan pengambilan keputusan, kesempatan untuk bertemu di pengadilan
dengan saksi yang memberatkan dan kesempatan untuk menunjukkan bukti yang meringankannya.
C. Peringatan yang tepat waktu dan dipercaya, pengadilan tertutup untuk pengambilan keputusan,
kesempatan untuk mendengarkan bukti yang memberatkan dan bertatap muka dengan saksi yang
memberatkan dan kesempatan untuk menunjukkan bukti yang meringankan.

Pilihan jawaban yang panjang, dan kompleks: pada soal di atas dapat terlihat bahwa
pilihan jawaban terlalu panjang sehingga menimbulkan kesulitan bagi peserta untuk
menjawabnya karena hal teknis tersebut.

2. Pilihan yang berupa angka tidak diurut sesuai dengan besarnya Formatted: Font: Bold
Contoh soal:
Apabila terjadi infeksi pada rongga pelvis yang berulang ( kedua kalinya), berapa kemungkinan
seorang wanita mengalami keadaan infertile?
A. kurang dari 20%
B. 20 - 30%
C. Lebih dari 50%
D. 90%
E. 75%

4
Asosiasi Institusi Pendidikan D-III Keperawatan Indonesia
AIPDIKI REGIONAL II
(BENGKULU, SUMATERA SELATAN, BANGKA BELITUNG, LAMPUNG)
Jl. Indragiri No. 4 Padang Harapan Bengkulu 38224
Telp (0736) 26355, Fax (0736) 21118 Email: aipdiki.regional2@yahoo.com.id

Pilihan dengan besaran tidak berurut: pada soal di atas dapat terlihat bahwa pilihan
jawaban yang mengandung suatu ukuran tidak diurutkan dari yang kecil (paling atas) sampai
yang besar (paling bawah), dengan demikian dapat menyulitkan mahasiswa dalam
menjawabnya .

1.3.Pilihan yang mengandung unsur frekuensi suatu kejadian bersifat multi interpretative Formatted: Font: Bold
Formatted: Indent: Left: 0", Numbered + Level: 1 +
Numbering Style: 1, 2, 3, … + Start at: 1 + Alignment: Left +
Aligned at: 0.25" + Tab after: 0.5" + Indent at: 0.5", Tab
stops: Not at 0.5"
Contoh soal: Formatted: Bullets and Numbering
Penderita obesitas berat dewasa muda:
Formatted: Font: Bold
A. biasanya berrespon secara dramatis terhadap regimen diet
B. sering berkaitan dengan kelainan hormon
C. memiliki kemungkinan 75 % untuk kembali normal secara spontan
D. mempunyai prognosis yang buruks
E. biasanya berrespon terhadap terapi obat dan psikoterapi intensif

Pilihan jawaban yang multi interpretative: pada soal di atas dapat terlihat bahwa pilihan
jawaban mengandung unsur frekuensi yang mengundang perdebatan, seperti „biasanya“,
„sering“, dll. Hal ini sebaiknya dihindari karena jawabannya bisa bersifat subjektif.

3.4.Pilihan jawaban tidak parallel dan urutan tidak logis Formatted: Font: Bold
Contoh soal:
Pada penilitian terhadap suatu vaksin, 200 anak laki – laki yang berusia 2 tahun diberikan vaksin
terhadap suatu penyakit tertentu kemudian diikuti selama 5 tahun untuk melihat apakah penyakit
tersebut muncul atau tidak. Dari kelompok ini, 85 % tidak pernah bersinggungan dengan penyakit ini.
Manakah dari pernyataan di bawah ini yang benar untuk hasil penelitian tersebut? In a vaccine trial,
200 2-year-old boys were given a vaccine against a certain disease and then monitored for five years for
occurrence of the disease. Of this group, 85% never contracted the disease. Which of the following
statements concerning these results is correct?
a.A.A. Tidak ada kesimpulan yang dapat diambil karena follow – up dilakukan terhadap anak – anak Formatted: Indent: Left: 0", Numbered + Level: 2 +
yang tidak divaksinasi. No conclusion can be drawn, since no follow-up was made of nonvaccinated Numbering Style: A, B, C, … + Start at: 1 + Alignment: Left +
Aligned at: 0.75" + Tab after: 1" + Indent at: 1", Tab
children stops: Not at 1"
b.B.B. Jumlah kasus yang diteliti (30 kasus selama 5 tahun) terlalu sedikit untuk menghasilkan
Formatted: Bullets and Numbering
kesimpulan yang secara statistic bermakna The number of cases (ie, 30 cases over five years) is too
small for statistically meaningful
conclusions
c.C.C.Tidak ada kesimpulan yang dapat diambil karena percobaan hanya melibatkan anak laki – laki. No Formatted: Bullets and Numbering
conclusions can be drawn because the trial involved only boys
d.D. D. Vaccine efficacy (%) dihitung dengan is calculated as 85-15/100

4.5.Penggunaan BSSD (bukan salah satu di atas) pada pilihan jawaban Formatted: Font: Bold, English (United States)
Contoh soal: Formatted: Font: Bold, English (United States)
Kota apa yang terdekat dengan kota New York?
a. A. Boston Formatted: Indent: Left: 0.13", Numbered + Level: 2 +
b. B. Chicago Numbering Style: a, b, c, … + Start at: 1 + Alignment: Left +
Aligned at: 0.75" + Tab after: 1" + Indent at: 1", Tab
c. C. Dallas stops: Not at 1"
a.d. D. Los Angeles
Formatted: Bullets and Numbering
b.e. bukan salah satu di atas
Formatted: Bullets and Numbering

5.6.Badan soal terlalu panjang, sulit, dan kompleks Formatted: Font: Italic

Contoh soal: Formatted: Font: Italic


Di bawah ini merupakan orang tua yang memiliki anak dengan Sindroma Down dengan urutan risiko Formatted: Font: Bold, Swedish (Sweden)
muncul dari yang tertinggi sampai terendah. Diasumsikan umur wanita pada waktu hamil pada semua

5
Asosiasi Institusi Pendidikan D-III Keperawatan Indonesia
AIPDIKI REGIONAL II
(BENGKULU, SUMATERA SELATAN, BANGKA BELITUNG, LAMPUNG)
Jl. Indragiri No. 4 Padang Harapan Bengkulu 38224
Telp (0736) 26355, Fax (0736) 21118 Email: aipdiki.regional2@yahoo.com.id

kasus adalah 22 tahun dan kehamilan terjadi dengan jarak lima tahun. Karyotype anak perempuan
adalah:
I: 46, XX, -14, +T (14q21q) pat
II: 46, XX, -14, +T (14q21q) de novo
III: 46, XX, -14, +T (14q21q) mat
IV: 46, XX, -21, +T (14q21q) pat
V: 47, XX, -21, +T (21q21q) (orang tua tidak karyotyped)

A. A. III, IV, I, V, II Formatted: Indent: Left: 0.13", Numbered + Level: 1 +


B. B. IV, III, V, I, II Numbering Style: A, B, C, … + Start at: 1 + Alignment: Left +
Aligned at: 0.25" + Tab after: 0.5" + Indent at: 0.5", Tab
C. C. III, I, IV, V, II stops: Not at 0.5"
D. D. IV, III, I, V, II Formatted: Bullets and Numbering
E. E. III, IV, I, II, V

Demikianlah kesalahan – kesalahan yang harus dihindari dalam pembuatan soal beserta dengan
contoh – contohnya.

6
Asosiasi Institusi Pendidikan D-III Keperawatan Indonesia
AIPDIKI REGIONAL II
(BENGKULU, SUMATERA SELATAN, BANGKA BELITUNG, LAMPUNG)
Jl. Indragiri No. 4 Padang Harapan Bengkulu 38224
Telp (0736) 26355, Fax (0736) 21118 Email: aipdiki.regional2@yahoo.com.id

1. Pola pembuatan soal dengan menggunakan Vignette


2.
3.
4. Kaidah Penulisan Stem Formatted: Font: Bold
Formatted: Justified, Indent: Left: 0", Numbered + Level: 1
Skenario klinik (”vignette”) terdiri dari deskripsi data pasien dan skenario kliniknya dengan + Numbering Style: 1, 2, 3, … + Start at: 1 + Alignment: Left
+ Aligned at: 0.25" + Tab after: 0.5" + Indent at: 0.5", Tab
beberapa atau seluruh informasi di bawah ini: stops: Not at 0.5"
Formatted: Font: Bold, Italic
o Umur dan jenis kelamin Formatted: Font: Bold
o Tempat perawatan (contoh, Unit Emergensi)
Formatted: Bullets and Numbering
o Keluhan utama
Formatted: Justified, Indent: Left: 0.25"
o Durasi dari keluhan
o Riwayat pasien lainnya yang berhubungan dengan keluhan
o Temuan Pemeriksaan Fisik
o Hasil-hasil pemeriksaan investigasi diagnostik
o Hasil-hasil terapi sebelumnya, atau penemuan selanjutnya.

5. Kaidah Penulisan Lead In Formatted: Font: Bold


Formatted: Justified, Indent: Left: 0", Numbered + Level: 1
Pola vignette soal dan pertanyaan (lead in) + Numbering Style: 1, 2, 3, … + Start at: 1 + Alignment: Left
+ Aligned at: 0.25" + Tab after: 0.5" + Indent at: 0.5", Tab
stops: Not at 0.5"
a. Seorang (deskripsi pasien) mengalami (jenis trauma dan tempat). Struktur anatomi manakah Formatted: Bullets and Numbering
dibawah ini yang paling mungkin mengalami kerusakan akibat trauma tersebut? Formatted: Font: Bold, Italic
Formatted: Font: Bold
b. Seorang (deskripsi pasien) mengalami (temuan perjalanan penyakit) dan meminum suatu
Formatted: Indent: Left: 0.25"
jenis obat. Obat manakah di bawah ini yang paling tepat dapat mengakibatkan (keluhan,
Formatted: Font: Italic, Italian (Italy)
tanda, atau temuan hasil lab) sebagaimana kasus di atas?

c. Seorang (deskripsi pasien) mempunyai (kondisi/temuan abnormal). Gejala atau keluhan


tambahan apa yang dapat mengarahkan kecenderungan diagnosis pasien tersebut lebih pada
(penyakit A) dibandingkan pada (penyakit B)?

d. Seorang (deskripsi pasien) mengalami (keluhan dan gejala). Hal – hal tersebut menunjukkan
bahwa kelainan tersebut diakibatkan (adanya/kurangnya/tidak adanya) dari
(enzim/mekanisme) berikut ini:

e. Seorang (deskripsi pasien) mengikuti suatu (regimen diet tertentu). Kondisi manakah yang
akan terjadi pada pasien tersebut?

f. Seorang (deskripsi pasien) mengalami (keluhan, gejala atau penyakit yang spesifik) dan saat
ini sedang menjalani pengobatan dengan (obat atau golongan obat). (Proses atau fungsi)
manakah dibawah ini yang di inhibisi sebagai akibat mekanisme kerja obat tersebut?

g. Seorang (deskripsi pasien) mengalami (keadaan abnormal). Berdasarkan kondisi tersebut,


(Hasil pemeriksaan lab) manakah dibawah ini yang diperkirakan positif?

h. (periode waktu) setelah (suatu kejadian seperti perjalanan atau mengkonsumsi suatu
makanan), seorang (deskripsi pasien) mengalami (keluhan dan gejala). Manakah organisme
di bawah ini yang mungkin ditemukan pada analisis
i. Setelah menjalani (suatu prosedur) seorang (deskripsi pasien) mengalami (keluhan dan
gejala). Hasil pemeriksaan lab menunjukkan (hasil lab). Manakah dibawah ini yang paling
tepat menyebabkan keadaan tersebut?

7
Asosiasi Institusi Pendidikan D-III Keperawatan Indonesia
AIPDIKI REGIONAL II
(BENGKULU, SUMATERA SELATAN, BANGKA BELITUNG, LAMPUNG)
Jl. Indragiri No. 4 Padang Harapan Bengkulu 38224
Telp (0736) 26355, Fax (0736) 21118 Email: aipdiki.regional2@yahoo.com.id

j. Seorang (deskripsi pasien) meninggal karena menderita (suatu penyakit). Manakah temuan di
bawah ini yang diduga akan terlihat pada proses otopsi?

k. Seorang pasien mengalami (keluhan dan gejala). Penjelasan manakah di bawah ini yang
dapat mengakibatkan kejadian tersebut?

l. Seorang (deskripsi pasien) mengalami (gejala dan keluhan). Zat (toksik) manakah yang
paling tepat sebagai paparan di bawah ini yang dapat mengakibatkan kasus di atas?

m. Mekanisme kerja manakah di bawah ini dari (jenis obat) yang dapat memberikan efek terapi
pada pasien (penyakit tertentu)?

n. Seorang pasien mengalami (keadaan abnormal), namun dengan (keadaan normal). Diagnosis
manakah dibawah ini yang paling tepat untuk kasus tersebut?

Berbagai contoh Jenis Pertanyaan

 Memperkirakan obat yang dikonsumsi


 Memperkirakan paparan zat beracun
 Memperkirakan jenis diet
 Memperkirakan mood

 Memprediksi hasil pemeriksaan fisik


 Memprediksi hasil lab
 Memprediksi sekuel yang timbul

 Mengidentifikasi penyebab/diagnosis
 Mengidentifikasi sebab reaksi terhadap obat
 Mengidentifikasi obat yang harus diberikan

6. Kaidah Penulisan Option Formatted: Font: Bold


Formatted: Indent: Left: 0", Numbered + Level: 1 +
a. Option yang salah disebut distractor. Numbering Style: 1, 2, 3, … + Start at: 1 + Alignment: Left +
Aligned at: 0.25" + Tab after: 0.5" + Indent at: 0.5", Tab
b. Option sebaiknya terdiri dari pilihan dengan masalah yang homogen (semuanya merupakan stops: Not at 0.5"
diagnosis, langkah – langkah penanganan pasien, dan lain - lain). Formatted: Font: Bold, Italic
c. Berbeda dari jawaban yang benar
Formatted: Font: Italic
d. Merupakan option yang masuk akal dan membuat mahasiswa yang tidak tahu akan
Formatted: Bullets and Numbering
memilihnya.
e. Memiliki bentuk maupun panjang yang menyerupai jawaban yang benar Formatted: Font: Italic
f. Tidak mengandung kesalahan susunan kalimat dan sesuai dengan bentuk kalimat pada stem. Formatted: Font: Italic
Formatted: English (United States)
Demikianlah kesalahan – kesalahan yang harus dihindari dalam pembuatan soal beserta dengan Formatted: Font: Italic
contoh – contohnya. Formatted: English (United States)
Formatted: Font: Italic
Referensi: Formatted: Font: Italic
Formatted: Font: Italic
Susan M. Case & David B. Swanson. Constructing Written Test Questions for the Basic and
Formatted: Font: Italic
Clinical Sciences, Third ed. Philadelphia: National Board of Medical Examiners (NBME), 2001
Formatted: Font: Italic

www.nbme.org Formatted: Swedish (Sweden)


Formatted: Swedish (Sweden)
Formatted: Font: Italic, Swedish (Sweden)
Formatted: Font: Bold

8
Asosiasi Institusi Pendidikan D-III Keperawatan Indonesia
AIPDIKI REGIONAL II
(BENGKULU, SUMATERA SELATAN, BANGKA BELITUNG, LAMPUNG)
Jl. Indragiri No. 4 Padang Harapan Bengkulu 38224
Telp (0736) 26355, Fax (0736) 21118 Email: aipdiki.regional2@yahoo.com.id

Contoh-Contoh Soal
ID : (Tidak perlu diisi penulis soal)
Tinjauan 1 : 7 area kompetensi sesuai kipdi III
Aplikasi biomedis, perilaku, klinis, & epidemiologi pada kedokteran keluarga
Tinjauan 2 Kognitif
Tinjauan 3 : Reasoning
Tinjauan 4 : Penyakit infeksi dan imunologi
Tinjauan 5 : Hemato dan immunology
Tinjauan 6 : Penapisan (Diagnosis) /
Tinjauan 7 : Individu
Stem soal
Vignette :
1) Seorang perempuan berusia 32 tahun yang menderita diabetes mellitus tipe 1 mengalami
gagal ginjal progresif dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Dialisis belum dilakukan pada
pasien ini. Pemeriksaan fisik tidak menunjukkan tanda-tanda abnormalitas. Hasil
pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar hemoglobin = 9 g/dl, hematokrit = 28 %,
dan MCV 94 m3. Apus darah tepi menunjukkan sel-sel eritrosit normositer dan
normokromik.
Pertanyaan:
Manakah jawaban di bawah ini yang paling mungkin sebagai penyebab kondisi pasien
tersebut?
Pilihan jawaban:
a. Perdarahan akut
b. Leukemia limfositik kronik
c. Anemia Sideroblast
d. Defisiensi erythropoietin
e. Defisiensi enzim eritrosit
Kunci jawaban : D
Penulis soal : Pandji Irani Fianza,dr,SpPD
Bagian/Departemen : Ilmu Penyakit Dalam
Referensi literatur : Harrison’s Internal Medicine

Formatted: Swedish (Sweden)

9
Asosiasi Institusi Pendidikan D-III Keperawatan Indonesia
AIPDIKI REGIONAL II
(BENGKULU, SUMATERA SELATAN, BANGKA BELITUNG, LAMPUNG)
Jl. Indragiri No. 4 Padang Harapan Bengkulu 38224
Telp (0736) 26355, Fax (0736) 21118 Email: aipdiki.regional2@yahoo.com.id

ID : (Tidak perlu diisi penulis soal)


Tinjauan 1 : 7 area kompetensi sesuai kipdi III
Aplikasi biomedis, perilaku, klinis, & epidemiologi pada kedokteran keluarga
Tinjauan 2 Kognitif
Tinjauan 3 : Reasoning
Tinjauan 4 : Penyakit akibat
Kelainan genetiktrauma
dan kongenital
atau kecelakaan
Tinjauan 5 : Ginjal dan saluran kemih
Tinjauan 6 : Penapisan (Diagnosis)
Tinjauan 7 : Individu
Stem soal
Vignette :
2) Satu hari setelah perbaikan terhadap ruptur aneurisma aorta yang dilakukan dalam keadaan Formatted: Bullets and Numbering
emergensi, seorang pria berusia 66 tahun menghasilkan urine sebanyak 35 mL selama
perioda 4 jam, sebuah kateter foley masih terpasang. Dia menerima 14 unit darah selama
operasi. Suhu tubuhnya 37.8 C (100 F), tekanan darah 104/68 mmHg, dan nadi 126x/menit.
Pemeriksaan fisik menunjukkan adanya edema perifer yang luas. Suara jantung normal.
Pada pemeriksaan dengan auskultasi suara paru terdengar bersih. Perut teraba lunak. Hasil
pemeriksaan laboratorium menunjukkan:
Hematocrit 27%
Serum
Na+ 143 mEq/L
K+
5.0 mEq/L
Urine Na+ 6 mEq/L

Pertanyaan / Instruksi:
Manakah dari pernyataan di bawah ini yang merupakan penyebab oliguria yang paling tepat
untuk pasien tersebut?

Pilihan jawaban:
A. Gagal jantung Formatted: Bullets and Numbering
B. Hypovolemia
C. Occluded Foley catheter
D. Renal artery thrombosis
E. Transfusion reaction

Kunci jawaban : B
Penulis soal : Rudi Supriyadi, dr., SpPD., M.Kes
Bagian/Departemen : Ilmu Penyakit Dalam
Referensi literatur : Harrison’s Internal Medicine

10
Asosiasi Institusi Pendidikan D-III Keperawatan Indonesia
AIPDIKI REGIONAL II
(BENGKULU, SUMATERA SELATAN, BANGKA BELITUNG, LAMPUNG)
Jl. Indragiri No. 4 Padang Harapan Bengkulu 38224
Telp (0736) 26355, Fax (0736) 21118 Email: aipdiki.regional2@yahoo.com.id

Tinjauan 5 : Jantung, pembuluh darah dan sistem limfatik


Tinjauan 6 : Penapisan (Diagnosis)
Tinjauan 7 : Individu
ID
Stem: soal (Tidak perlu diisi penulis soal)
Tinjauan
Vignette : 1 : 7 area kompetensi sesuai kipdi III
Aplikasi
3) biomedis,
Seorang perilaku,
bayi laki-laki yangklinis, & epidemiologi
baru lahir padadibawa
berusia 2 minggu kedokteran keluarga
ke dokter karena bibirnya menjadi Formatted: Bullets and Numbering
Tinjauan 2 3 kali kesempatan
biru dalam Kognitifselama makan; dia juga selalu berkeringat selama diberi makan. Dia
Tinjauan 3 : minggu ke-38Reasoning
lahir pada kehamilan dengan berat 2466 g (5 lb 7 oz), sekarang beratnya 2778 g (6 lb
2 oz).4Suhunya
Tinjauan : 37.8 CTidak(100berkaitan
F), tekanan darah 75/45 mm Hg, nadi 170/min, dan pernafasan
44/menit.
Tinjauan 5 Nilai: systolicTidak
ejection murmur 3/6 terdengar pada batas kiri atas sternal. Sebuah film x-
berkaitan
ray pada
Tinjauan 6 dada
: menunjukkan Promosijantung yang berbentuk
kesehatan small boot-shaped
dan pencegahan penyakit dan penurunan pembuluh
darah paru.
Tinjauan 7 : Individu
Pertanyaan / Instruksi:
Manakah dari pernyataan di bawah ini yang paling tepat untuk diagnosis pasien tersebut?

Pilihan jawaban:
A. Anomalous coronary vessels Formatted: Bullets and Numbering
B. Atrial septal defect
C. Endocardial fibroelastosis
D. Tetralogy of Fallot
E. Total anomalous pulmonary venous return

Kunci jawaban : B
Penulis soal : Shelly, dr.
Bagian/Departemen : Anatomi
Referensi literatur : Moore – Clinical Oriented Anatomy

Formatted: Left

11
Asosiasi Institusi Pendidikan D-III Keperawatan Indonesia
AIPDIKI REGIONAL II
(BENGKULU, SUMATERA SELATAN, BANGKA BELITUNG, LAMPUNG)
Jl. Indragiri No. 4 Padang Harapan Bengkulu 38224
Telp (0736) 26355, Fax (0736) 21118 Email: aipdiki.regional2@yahoo.com.id

Stem soal
ID :
Vignette : (Tidak perlu diisi penulis soal)
Tinjauan
4) Seorang1 pria :berusia
7 area18kompetensi
tahun dibawasesuai kipdi
ke unit IIIdarurat oleh temannya setelah dia pingsan dan
gawat Formatted: Bullets and Numbering
Manajemen
tidak bisamasalah kesehatan
dibangunkan. primermemiliki riwayat penyakit sebelumnya. Tercium alcohol dari
Dia tidak
Tinjauan 2 :
pernafasannya dan tidakKognitif
ada tanda kecelakaan. Tekanan darah 110/60 mm Hg, nadi 70 x/menit, dan
jumlah3 pernafasan
Tinjauan : 6 x/ Reasoning
menit. Paru-paru bersih ketika diauskultasi. Terdengar S1 dan S2 normal.
Sistolic4 ejection
Tinjauan : denganPertumbuhan,
tingkat 2/6 terdengar. Batas hati dan
perkembangan, dan degenerasi
ujung limpa tidak teraba. Pemeriksaan
darah 5pada tinja
Tinjauan : menunjukkan
Reproduksihasil negative. Pemeriksaan neurologic sulit untuk dilakukan.
Refleks bilateral 1+. Semua ekstremitas bererspon terhadap stimulus nyeri. Kadar lakohol darah
Tinjauan 6 : Manajemen (Terapi)
adalah 200 mg/dL; screening toksikologi menunjukkan hasil positive untuk benzodiazepines pada
Tinjauan
darah dan metabolites Individu
7 : kokain di urin. Pasien tersebut tidak bereaksi terhadap infus dengan
naloxone, glucose atau vitamin B1 (thiamine).

Pertanyaan / Instruksi:
Penyalahgunaan substansi manakah di bawah ini yang merupakan penyebab utama kelainan di atas?

Pilihan jawaban:
A. hanya alcohol Formatted: Bullets and Numbering
B. Alcohol dan benzodiazepines
C. Alcohol dan cocaine
D. Alcohol dan PCP
E. Alcohol dan PCP

Kunci jawaban : B
Penulis soal : Guswan Wiwaha, dr., MM
Bagian/Departemen : Ilmu Kesehatan Masyarakat
Referensi literatur :

12
Asosiasi Institusi Pendidikan D-III Keperawatan Indonesia
AIPDIKI REGIONAL II
(BENGKULU, SUMATERA SELATAN, BANGKA BELITUNG, LAMPUNG)
Jl. Indragiri No. 4 Padang Harapan Bengkulu 38224
Telp (0736) 26355, Fax (0736) 21118 Email: aipdiki.regional2@yahoo.com.id

Stem soal
Vignette :
5) Seorang wanita berusia 60 tahun belum pernah melahirkan datang ke dokter dengan keluhan Formatted: Bullets and Numbering
perdarahan sedikit dari vagina yang intermittent selama 4 bulan. Dia tidak punya riwayat penyakit
selain tekanan darah yang tinggi yang dikontrol dengan obat nifedipine. Menopause terjadi 9 tahun
yang lalu. Pemeriksaan pap smear yang dilakukan 2 tahun yang lalu menunjukan hasil yang normal.
Suhu tubuhnya 37.1 C (98.8 F), tekanan darah 138/86 mm Hg dan nadi 84x/menit. Tampak sedikit
darah pada mulut rahim, pemeriksaan lain tidak neunjukkan kelainan.

Pertanyaan / Instruksi:
Manakah pernyataan di bawah ini yang merupakan langkah paling tepat dalam pengelolaan selanjutnya?

Pilihan jawaban:
A. Reexamination dalam 6 bulan Formatted: Bullets and Numbering
B. Terapi Oral conjugated estrogen
C. Colposcopy
D. Endometrial sampling
E. Ablation of the endometrium

Kunci jawaban : D
Penulis soal : Sonny Sasotya, dr., SpOG
Bagian/Departemen : Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan
Referensi literatur : Novaks - Gynaecology

13

Anda mungkin juga menyukai