BASA
1
Fungsi sel – sel tubuh akan berlangsung optimal jika PH lingkungan
sedikit Alkalis yaitu 7.40, oleh sebab itu keseimbangan asam basa
dipertahankan secara ketat.
keasaman dinyatakan dengan simbol pH, yang menunjukkan
konsentrasi ion Hidrogen.
2
Fisiologi Keseimbangan Asam Basa
B. Mekanisme pernafasan
C. Mekanisme Ginjal
3
Parameter Analisa Gas Darah
-PH (Normal ; 7,35 – 7,45)
adalah fungsi log negatif dari konsentrasi ion Hidrogen dalam plasma
Darah. Perubahan PH mengikuti perubahan PCO2 Asidosis/
Alkolosis Respiratorik.
4
- PaO 2 (Normal : 80 – 100 mm Hg)
Adalah tekanan yang ditimbulkan oleh O2 yang terlarut dalam darah
Hipoksemia : adalah keadaan dimana PaO2 < 60 mm Hg
Hipoksia : adalah keadaan dimana O2 jaringan tidak adekuat.
5
Standar Bikarbonat ( HCO3 ) Normal : 22-26 meg/L
Aktula Bikarbonat
Digunakan untuk menyatakan (HCO3-) dalam darah sesuai dengan
pCO2 yang ada
6
Gangguan Keseimbangan Asam Basa
Asidosis Respiratorik
- Akibat pengeluaran CO2 terganggu, terjadi penumpukan CO2 dan
peningkatan H2CO3.
- Etiologi : - Gagal napas
- Penekanan pusat pernapasan (stroke, truma kepala
overdosis obat)
- Sumbatan jalan napas
- Gejala : - Retensi 02 Sesak
- Gangguan kesadaran gelisah, letangi, stupor, coma
- Penatalaksanaan
- Memperbaiki ventilasi
- Intubasi & ventilasi mekanik
- Pengobatan penyakit penyebab
7
Alkolosis Respiratorik
- Akibat pengeluaran CO2 berlebihan pada Hiperventilasi, karena
kehilangan CO2, H2CO3 berkurang.
9
Alkalosis Metabolik
Adalah keadaan dengan HCO3 yang berlebihan
Etiologi : - Kehilangan asam melalui gastro intistinal muntah,
suction NGT, diare
- Masukan alkali yang berlebihan
- Therapi diuretik
- Cashing syndrome
11
Pengambilan darah untuk
Pemeriksaan Analisa Gas
Darah
Mengambil darah dari pembuluh darah
arteri untuk pemeriksaan Analisa Gas
Darah
12
Persiapan Alat
Spuit 2,5 cc untuk dewasa, spuit 1 cc untuk bayi
Anti koagulan ( Heparin )
Alkohol 70 %
Bethadin
Kapas steril
Sarung tangan
Plester dan gunting
Pengalas
Gabus
Batu Es
13
Prosedur tindakan
Jelaskan pada pasien tentang prosedur yang akan dilakukan.
Sebelumnya ukur suhu tubuh pasien
Cuci tangan dan pakai sarung tangan.
Isi spuit dengan heparin hingga spuit basah dengan heparin
Tentukan lokasi insersi sesuai prioritas : Arteri Radialis, arteri Brachialis,
arteri Femoralis.
Palpasi daerah artei yang akan dipunksi
Pasang pengalas pada lokasi yang akan dipunksi, desinfeksi lokasi punksi
dengan bethadin atau alkohol 70 %.
Tusuk kulit tepat didaerah arteri dengan sudut antara 45 – 90 º dengan
jarum mengarah ke kepala pasien.
Bila jarum mengenaui pembuluh arteri, bantu aspirasi darah sebanyak ± 1
cc.
Cabut jarum dan segera tekan tempat penusukan dengan kapas alkohol
selama 5 – 10 menit sampai darah tidak keluar lagi kemudian plester.
Tutup jarum dengan gabus, beri etiket pada spuit.( nama pasien dan jenis
pemeriksaan ), kemudian masukkan spuit dalam kantong plastik yang berisi
batu es.
Bereskan alat – alat dan cuci tangan.
14
Catatan
Saat pengiriman darah untuk
pemeriksaan Analisa Gas Darah,
tuliskan jam pengambilan, suhu
tubuh pasien, kadar Hb, dan jenis
terapi / penggunaan oksigen dalam
formulir pemeriksaan.
15