Anda di halaman 1dari 31

Materi Kuliah Farmakologi I

Bagian Farmakologi Departemen AFF


Fakultas Kedokteran Hewan -IPB
● Rongga Mulut
● Tekak dan kerongkongan
● Lambung
● Usus
● 1. Penyakit Dalam Rongga Mulut
a. Gigi Aus
b. Periostitis alveolaris
c. Radang Mulut
d. Radang Mulut Nekrotik dan Difteri Pedet Anti mikroba
e. Radang Lidah
f. Radang Kelenjar Ludah

● 2. Gangguan Pada Tekak dan kerongkongan


a. Radang Tekak
b. Sumbatan pada Tekak
c. Kelumpuhan Tekak
d. Sumbatan Kerongkongan
e. Radang Kerongkongan Anti mikroba
f. Kejang Kerongkongan
● Gangguan pada Lambung Ruminansia

1. Indigesti akut
a. Indigesti Sederhana Indigesti : Penurunan /hilangnya
b. Rumen Sarat gerak rumen, lemahnya tonus
c. Alkalosis Rumen kedua lambung dan disertai
d. Kembung Rumen
kostipasi
e. Indigesti dengan Toxemia
2. Indigesti Vagus
3. Parakeratosis rumen
4. Retikulo Peritonitis Traumatika
5. Perikarditis Traumatik
6. lambung Sarat dan Sumbatan Pilorus
7. Displasia Abomasi (LDA)
8. Pembesaran dan Pemutaran Abomasum (RDA)
● Penyakit Usus
1. Radang usus
2. Sumbatan Usus

● Kolik
● Diare
● Kostipasi
● Anti Radang
- Obat Lokal : Larutan Antiseptik
- Antibiotik / Anti mikroba
● Obat Lambung
● Anti Diare
● Pencahar
● Anti emetik (antimuntah)

-
Berdasarkan mekanisme kerjanya terbagi atas 7 Golongan
● Pengatur Sekresi Asam Lambung
● Antagonis Reseptor H2
● Prostaglandin
● Penghambat Pompa Proton H+ / K+-ATPase
● Anti Muskarinik
● Antasida
● Pelindung Mukosa
● Sekresi asam lambung oleh sel parietal mukosa lambung dikendalikan
oleh asetilkolin, histamin, prostaglandin E2 dan I2 serta Gastrin
● Ikatan yang dibantu reseptor untuk asetilkolin, histamin atau gastrin
→ aktivasi pompa proton H+ / K+-ATPase yang mengsekresi HCl ke
dalam rumen lambung → asam lambung meningkat
● Gastrin dan asetilkolin bekerja dengan menyebabkan peningkatan
kadar kalsium intraselular
● Histamin dapat mengaktivasi enzim adenil siklase
● Prostaglandin E2 dan I2 menghambat enzim adenil siklase
● Ikatan Reseptor Prostaglandin E2 dan I2 mengurangi produksi asam
lambung
● Menghambat secara kompetitif ikatan histamin
dengan reseptor H2→ konsentrasi cAMP intraseluler
menurun → sekresi asam lambung menurun
● Contoh Obatnya ; Simetidin, Ranitidin, Famotidin dan
Nizatidin
● Tidak dapat digunakan untuk menurunkan sekresi
asam lambung yang dirangsang oleh asetilkolil atau
betanekhol
● Penggunaan dalam terapi :
● Ulkus peptikum
● Sindrom Zollinger-Ellison
● Ulkus karena stress akut
● Penyakit refluks gastroesoangeal (heartburn)
Farmakokinetik ;
● Simetidin ; per-oral, didistribusikan secara luas ke
seluruh tubuh dan dieksresikan mell. Urine.
Waktu paruh : singkat.
● Ranitidin ; durasi> daripada Simetidin, efek samping
minimal, kekuatannya 5-10x lebih kuat dibanding
simetidin, tidak menimbulkan efek antiandrogen atau
efek merangsang prolaktin seperti simetidin dan tidak
menghambat sistem oksigenase fungsi campuran di
dalam hati sehingga tidak mempengaruhi konsentrasi
obat-obat lain.
● Famotidin : efek = ranitidin, kekuatan 20-30x lebih
kuat daripada simetidin, dan 3-20x lebih kuat dari
ranitidin
● Nizatidin : potensinya =ranitidin, dieliminasi di ginjal,
sedikit terjadi first pass effect→ ketersediaan
hayatinya hampir 100%.
● Efek samping :simetidin ringan.
● Prostaglandin E2 dan I2 (dihasilkan mukosa lambung)
dapat menghambat sekresi HCl dan merangsang
sekresi mukus dan bikarbonat (efek sitoprotektif)
● Misoprostol (analog prostaglandin E1) dapat
mencegah ulkus lambung yang disebabkan NSAID.
● Efektifitas < antagonis H2.
● Dapat menyebabkan kontraksi uterus dan
kontaindiksi selama masa kehamilan
● Kurang direkomendasikan.
Omeprazol & Lansoprazol ;
● mengikat sistem enzim H+/K+-ATPase (pompa
proton) dari sel parietal,→ menekan sekresi ion
hidrogen ke dalam lumen lambung.
● Efek ; menghambat seksesi asam lambung
● Penggunaan terapi
jangka pendek →esofagitis erosif dan ulkus
duodenum aktif
jangka panjang → hipersekresi patologis
(sindrom Zolllinger ellison)
● Farmakokinetik; dalam bentuk salut enterik, akan
diabsorpsi dalam duodenum → ke kanalikulus sel
parietal asam → diubah jadi bentuk aktif.
Metabolitmua dieksresikan melalui feses dan urin
● Efek samping ;
Omeprazol mengganggu oksidasi warfarin, fenintoin,
diazepam, siklosporin;
sedangkan lansoprazol tidak.
● Stimulasi reseptor muskarinik → meningkatkan
motilitas dan sekresi gastrointestinal
● Contohnya Pizenzepin
● Golongan basa lemah yang akan bereaksi dengan
asam lambung → menetralisir
● Mengurangi aktivitas enzim pepsin, karena pepsin
tidak akan aktif pada pH >4
● Mengurangi kolonisasi H.pylori dan merangsang
sintesi prostaglandin
● Sangat dipengaruhi makanan dalam lambung → kerja
antasida kan lebih lama pada lambung terisi makanan
● Contoh obatnya; Mg(OH)2, Al(OH)3,
● Penggunaan terapi ; mempercepat menyembuhkan
ulkus peptikum
● Efek samping:
● Al(OH)3 → konstipasi
● Mg(OH)2 → diare
● Interaksi obat: dihindari penggunaan dengan obat lain
karena dapat mempengaruhi absorbsi, ketersediaan
hayati dan eliminasi melalui ginjal
● Contoh Al dapat mengikat tetrasiklin membentuk
kompleks yang sukar diabsorbsi
● Sukralfat (Sukrosa Sulfat) :
komplek Al(OH)3 dan sukrosa sulfat berikatan dengan
membentuk protein yang bermuatan positif, glikoprotein
dan mukosa sehat maupun nekrotik membentuk gel.
Sukralfat menciptakan barrier yang menghalangi difusi
HCl dan mencegah degradasi mukus oleh pepsin → terjadi
pelepasan prostaglandin, dan mukus, juga menghambat
pepsin.
● Bismut koloidal :
meningkatkan sekresi mukus, berinteraksi dengan
protein di mukosa yang rusak untuk membungkus dan
melindungi lubang ulkus.
● Mual dan muntah dapat terjadi pada berbagai
keadaan (mabuk perjalanan, kehamilan, hepatitis dst)
tapi hampir 70 -80% penggunaan obat kemoterapi
dapat menyebabkan mual dan muntah
● Muntah tidak hanya mempengaruhi kualitas hidup,
tapi juga dapat menyebabkan penolakan pengobatan
yang berpotensi untuk penyembuhan
● Muntah yang tidak terkendali dapat menyebabkan
dehidrasi, ketidakseimbangan metabolisme dan
menurunkan zat makanan
Ada 2 tempat di batang otak yang mempunyai peran penting
dalam jalur reflek muntah
1. Daerah pemicu kemoreseptor, berada di area postrema
berada di luar sawar otak
2. Pusat muntah, di formasio lentikular lateral dari medula
pusat muntah memberu respon terhadap input aferen
dari sitem vestibular, bagian perifer dan bagian lebih tinggi
dari batang otak dan struktur kortikal.
Sistem vestibular → berperan dalam mabuk perjalanan
● Mengaktivasi langsung sitem pemicu kemoreseptor di
medula dan pusat muntah
● Bekerja secara perifer menyebabkan kerusakan sel di
saluran pencernaan dan melepaskan serotonin dari sel
enterokromafin dari mukosa usus halus → reseptor
serotoni aktif → membawa sinyal sensoris ke medula
→ muntah
● Neuroreseptor yang berperan adalah serotonin dan
dopamin
● Fenotiazin : contohnya Proklorperazin
Bekerja menghambat dopamin
● Pengganti Benzamid contohnya Metoklopramid
sangat efektif untuk mengurangi muntah dari obat
Sisplatin, ES ; antidopaminergik termasuk sedasi,
diare
● Betirofenon ; contohnya Haloperidol, Droperidol,
Domperidon
efeknya sama seperti metoklopramid
● Benzodiazepin ; contohnya Lorazepam dan
alprazolam
● `Kortikosteroid ; contohnya Deksametason,
metilprednisolon
Mekanisme anti muntahnya belum diketahui, tapi
diduga melibatkan penghambatan prostaglandin.
ES. Insomnia, hiperglikemia pada pasien diabetes
melitus
● Kanabinoid: Derivat mariyuana contohnya
Dronabinol, nabilon
Efektif untuk kemoterapi sedang namun jarang
digunakan sebagai pilihan pertama karena ES sangat
serius; halusinasi, sedasi, vertigo, disorientasi
● Penyekat Reseptor Serotonin;
contohnya Granisetron dan Ondansetron
Menghambat reseptor serotonin di perifer dan di
zona otak. Dapat diberikan sebagai dosis tunggal
sebelum kemoterapi dan efektif untuk semua
tingkatan terapi. ES. Sakit kepala
● Obat Kombinasi
Untuk menurunkan toksisitasnya dapat pula
digunakan kombinasi obat.
● Penyebab Diare → Peningkatan motilitas saluran
pencernaandan penurunan absorbsi cairan
● Mekanisme umum anti diare ; anti motilitas, adsorben, dan
oabta-oabat yang merubah transpor cairan elektrolit
● Obat anti motilitas
contohnya : Loperamid, difenoksilat
memiliki efek seperti opioid pada usus, mengaktifkan
reseptor opioid presinaptik dalam saluran enterik→
pelepasan asetilkolin dihambat→ peristaltik menurun
ES; mengantuk, pusing, kejang perut, dantidak
dianjurkan untuk anak-anak karena dapat menyebabkan
megakolon toksik
● Adsorben
Contohnya ; Kaolin, Pektin, Atapulgit aktif,
metilselulosa.
Diduga bekerja dengan mengadsorbsi toksin
intestinal atau mikroorganisme, atau gengan melapisi
mukosa intestinal.
Kurang efektif dibandingkan obat antimotilitas dan
dapat mengganggu absorbi obat lain.
● Obat-oabt yang mengubah transport cairan dan
elektrolit
Contohnya : Aspirin, indometasin
mekanisme diduga karena penghambatan sistesis
prostaglandin.
● Digunakan untuk mempercepat gerakan makanan melalui
saluran pencernaan
● Berdasarkan mekanisme kerjanya digolongkan sebagai
Obat Iritan atau stimulan usus, obat penembah volume, dan
obat pelunak feses
● Obat Iritasn adan stimulan
Contohnya : Minyak kastor
minyak kastor → di dalam usus diubah menjadi asam
risinoleat yang sangat iritan terhadap usus __. Peristaltik
meningkat.
Cascara, senna, dan Aloe vera yang mengandung emodin →
dapat merangsang aktivitas colon.
Fenolftalein dan bisakodil → stimulan kolon yang kuat
ES;kejang perut pada penggunaan lama
● Obat Penambah Volume
Contohnya Koloid hidrofilik (yang berasal dari
buah-buahan dan sayur-sayuran yang tidak tercernakan)
Oabat ini membentuk gel dalm usus besar→
menyebebkan retensi cairan dan distensi intestinal →
peristaltik meningkat.
Agar-agar, metil selulosa juga meberikan efek yang sama.
garam pencahar (Mg(OH)2)dan MgSO4 → tidak
diabsobsi di sal. Cerna → menahan air di intestinal
(osmosis) → usus meregang → intestinal menjadi aktif →
mudah defekasi
● Pelunak Feses
Obat dapat membentuk emulsi dengan feses → feses
menjadi lunak → mudah dikeluarkan
Contohnya Minayk mineral, supositoria gliserin,
dokusat natrium.

Anda mungkin juga menyukai