Anda di halaman 1dari 4

PRAKTIKUM III

Analisis Kromosom
Tujuan

Mengetahui cara menganalisis dan mengidentifikasi kromosom dan kariotip pada manusia

Landasan Teori

Kromosom adalah untaian material genetik yang terdapat didalam setiap sel mahluk
hidup. Setiap sel yang normal mempunyai 46 kromosom yang terdiri dari 22 pasang kromosom
tubuh (kromosom 1 s/d kormosom 22) dan 1 pasang kromosom sex (kromosom X dan Y) yang
menentukan jenis kelamin. Setiap orang mendapatkan 1 dari tiap pasangan kromosom dari
ayahnya dan 1 dari ibunya, dengan kata lain setiap orang mendapatkan 23 kromosom dari ayah
(dibawa oleh sperma) dan 23 kromosom dari ibunya (dibawa oleh sel telur), yang kemudian total
menjadi 46 kromosom (23 pasang) setelah pembuahan. Kromosom yang terdapat dalam sebuah
sel tidak pernah sama ukurannya. Berdasarkan letak sentromer dapat dibedakan beberapa bentuk
kromosom, yaitu metasentris, submetsentris, akrosentris, dan telosentris.

Tiap untaian kromosom membawa informasi genetik yang sangat menentukan proses
pertumbuhan dan perkembangan janin dan juga fungsi tubuh untuk kehidupan sehari-hari.
Jumlah kromosom akan sangat mempengaruhi pembentukan protein-protein tubuh dan dapat
mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan janin atau bayi yang tidak normal.

Ada beberapa indikasi pada pemeriksaan kromosom, yaitu hambatan (retardasi)


perkembangan psikomotorik yang nampak jelas, kelainan bawaan/kongenital kecil atau multiple,
dan pemastian terhadap dugaan sindrom sitogenetik tertentu, karena gambaran keadaan
kliniknya. Analisis kromosom dapat dilakukan dengan cara mengkultur atau membiakkan sel
yang diperoleh dari :

1. darah tepi (peripherial blood), memerlukan 3-4 hari kultur


2. biopsi kulit, menghasilkan fibroblas
3. sumsum tulang, digunakan untuk diagnosis keganmasan hematologis.
4. Fetal cells, berasal dari cairan amnion (amniosentesis) dan biopsi villi khorialis.
Pemeriksaan kromosom nampak pada saat sel sedang membelah. Cara langsung untuk
memeriksanya adalah dengan melihat pada sel yang langsung membelah di sumsum tulang
(sternum, krista iliaka, dan tubercositas tibiae).

Pemeriksaan kromosom tidak langsung dilakukan dengan memicu agar sel dapat
membelah (PHA) sehingga dapat dibiakkan menjadi sel darah tepi fibroblas.

Pemeriksaan kromosom dapat dilakukan dengan menggunakan Kolkhisin, yaitu untuk


menghentikan pembelahan mitosis berakibat pada tidak terbentuknya benang spindel, sehingga
mitosis berhenti pada tahap metafase, dan kromosom dapat terlihat dengan jelas. Kolkhisin ini
diberikan pada akhir proses, lalu diberi zat warna agar kromosom dapat terlihat jelas. Metode
”Pita Kromosom” membuat setip kromosom dapat dikenali lebih mudah karena pita yang terlihat
berbeda.

Dalam mengidentifikasi kromosom, kromosom diberi warna atau pewarnaan


banding/pita/corak kromosom dan yang umum digunakan adalah G banding (Giemsa).

Penggolongan kromosom manusia (klasifikasi Denver) berdasarkan 2 hal, yaitu urutan


besar atau kecilnya kromosom dan letak sentromer pada kromosom tersebut.

Alat dan Bahan

Alat: Bahan:

- Sentrifuge steril - Sampel darah

- Pipet transfer - RPMI

- syring - Calf serum

- Mikroskop cahaya - PHA

- Laminal flo - Kolkisin

- inkubator -Giemsa
Cara Kerja

Tahap I

1. Kultur darah dilakukan oleh setiap kelompok secara bergantian masuk ke ruang steril.
2. Kultur dilakukan dalam keadaan steril terhadap Whoole Blood (0,8 ml) dengan
menambahkan 5 ml RPMI, 0,8 ml calf serum, dan 60-120 ul PHA dalam medium.
3. Selanjutnya medioum diinkubasi dalam inkubator CO2 (5%) selama 72 jam.
4. Setelah 72 jam diinkubasi, reaksi dihambat dengan menambahkan Kolkisin kira-kira 1,5 jam
sebelum kultur dihentikan (dikeluarkan dari inkubator).
5. Selanjutnya diproses dan dibuat preparat kromosom dengan pewarnaan Giemsa.

Tahap II

1. Preparat kromosom yang sudah dikultur dilihat dengan menggunakan mikroskop dengan
perbesaran objektif 100 x, dengan bantuan minyak emersi.

Tahap III

1. Membuat kariotip manusia menurut klasifikasi DENVER


Kromosom manusia dibagi dalam 7 golongan, yaitu :

1. Golongan A:
Terdiri dari 2 pasang kromosom metasentrik terbesar, yaitu kromosom nomor 1 dan 3;
serta 1 pasang kromosom (nomor 2) sub metasentrik terbesar.

2. Golongan B:
Terdiri dari 2 pasang kromosom sub metasentrik yang lebih kecil dari golongan A dan
disusun oleh kromosom nomor 4 dan 5.

3. Golongan C :
Kromosom berukuran lebih kecil dari golongan B. Pada seorang wanitaterdiri dari 8
pasang kromosom metasentrik dan sub metasentrik sedangkan pada laki-laki terdiri dari 7
pasang kromosom. Golongan C terdiri dari kromosom nomor 6-12 dan kromosom X.

4. Golongan D :
Merupakan kromosom akrosentrik terbesar(lebih kecil daripada golongan C) dan
bersatelit. Ada 3 pasang kromosom nomor : 13,14, dan 15.

5. Golongan E
Lebih kecil daripada golongan D dan terdiri dari 3 pasang kromosom, yaitu kromosom
nomor :16,17,dan 18. Kromosom hampir metasentrik sedangkan kromosom nomor 17
dan 18 submetasentrik.

6. Golongan F:
Terdiri dari 2 pasang kromosom metasentrik kecil (lebih kecil daripada golongan E) yaitu
kromosom nomor 19 dan 20.

7. Golongan G
Terdiri dari 2 pasang kromosom, yaitu kromosom nomor 21 dan 22 merupakan

kromosom terkecil, akrosentrik dan bersatelit. Pada laki-laki kromosom G ada 5 karena
kromosom Y termasuk kelompok ini.

Anda mungkin juga menyukai