Anda di halaman 1dari 3

KEJAHATAN DI BIDANG PASAR MODAL

Kejahatan Pasar Modal dikarenakan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
kemodrenan dunia maya seperti internet, dan lain sebagainya. Tindak pidana di bidang Pasar
Modal mempunyai karakteristik yang khas, yaitu antara lain adalah “barang” yang menjadi
obyek dari tindak pidana adalah informasi, selain itu pelaku tindak pidana tersebut bukanlah
mengandalkan kemampuan fisik seperti halnya pencurian atau perampokan mobil, akan tetapi
lebih mengandalkan pada kemampuan untuk membaca situasi pasar serta memanfaatkannya
untuk kepentingan pribadi. Tindak Pidana Pasar Modal merupakan aktifitasnya (tindak
pidananya) terkait LANGSUNG dalam ruang lingkup definisi Pasar Modal Pasal 1 angka 13
UndangUndang Pasar Modal No 8 Tahun 1995 (UUPM).
1.1 PENIPUAN (Fraud)
Pada pasal 90 UUPM, mengatur secara implisit jenis kejahatan Pasar Modal yaitu penipuan.
Pengertian penipuan pasar modal adalah apabila terjadi misrepresentation dan informasi itu
masuk ke pasar secara cepat merubah harga suatu saham atau dengan kata lain informasi
tersebut salah.
Unsur – unsur penipuan:
1. Setiap pihak; Berdasarkan pasal 1 angka 23 UUPM, pihak yang dimaksud adalah: 1)
Orang perseorangan, 2) perusahaan, 3) usaha bersama, 4) asosiasi, 5) kelompok yang
terorganisasi
2. Menipu atau menggelabui pihak lain atau turut serta menipu atau turut serta mengelabui
pihak lain. Berdasarkan Pasal 378 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP),
dijelaskan bahwa penipuan adalah tindakan untuk menguntungkan diri sendiri atau
orang lain dengan cara: a. Melawan hukum; b.Memakai nama palsu atau martabat
palsu; c. Tipu muslihat; d.Rangkaian kebohongan; e. Membujuk orang lain untuk
menyerahkan sesuatu barang padanya, atau supaya memberi utang atau menghapuskan
piutang. Dengan tetap memperhatikan ketentuan yang diatur dalam KUH Pidana,
UUPM memberikan beberapa spesifikasi mengenai penipuan, yaitu terbatas dalam
kegiatan perdagangan efek, meliputi penawaran, pembelian dan atau penjualan efek
yang terjadi didalam rangka penawaran umum atau terjadi dibursa efek maupun diluar
bursa efek atas efek emiten atau perusahaan publik.
3. Membuat pernyataan tidak benar tentang fakta material atau tidak mengungkapkan
fakta material. Informasi atau Fakta Material adalah informasi atau fakta penting dan
relevan mengenai peristiwa, kejadian, atau fakta yang dapat mempengaruhi harga efek
pada Bursa Efek dan atau keputusan pemodal, calon pemodal, atau Pihak lain yang
berkepentingan atas informasi atau fakta tersebut.

1.2 MANIPULASI PASAR (Market Manipulation)


Beberapa macam tindakan yang dapat digolongkan tindak pidana manipulasi pasar versi
UUPM adalah sebagai berikut: (Munir Fuady)
a. Menciptakan gambaran pasar modal yang semu.
b. Melakukan dua atau lebih transaksi efek di Bursa Efek sehingga menyebabkan harga
efek tetap, naik atau turun, dengan tujuan agar pihak lain terpengaruh untuk membeli,
menjual atau menahan efek tersebut.
c. Membuat pernyataan atau memberi keterangan yang secara material tidak benar, yang
dapat mempengaruhi pihak lain untuk membeli atau menjual efek.
Unsur-Unsur Manipulasi Pasar: a) Setiap pihak baik sendiri maupun bersama – sama dengan
pihak lain; b) Dilarang melakukan tindakan atau melakukan 2 (dua) transaksi Efek atau lebih,
baik langsung maupun tidak langsung; dan c) Dengan tujuan untuk menciptakan gambaran
semu atau menyesatkan mengenai kegiatan perdagangan, keadaan pasar, atau harga Efek di
Bursa Efek.
Pola Manipulasi Pasar: a) Menyebarluaskan informasi palsu mengenai emiten dengan tujuan
untuk mempengaruhi harga efek perusahaan yang dimaksud dibursa efek (false information);
b) Menyebarluaskan informasi yang menyesatkan atau informasi yang tidak lengkap (miss
information); dan c) Harga efek dipasar modal sangat sensitive terhadap suatu peristiwa dan
informasi yang berkaitan, baik secara langsung atau tidak dengan efek tersebut.
Kegiatan yang digolongkan sebagai manipulasi pasar: Marking the close yaitu merekayasa
harga permintaan atau penawaran efek pada saat atau mendekati saat penutupan perdagangan
dengan tujuan membentuk harga efek atau harga pembukaan yang lebih tinggi pada hari
perdagangan berikutnya; Painting the tape yaitu kegiatan perdagangan antara rekening efek
satu dengan rekening efek lain yang masih berada dalam penguasaan satu pihak atau
mempunyai keteraitan sedemikian rupa sehingga tercipta perdagangan semu; Pembentukan
harga berkaitan dengan merger, konsolidasi dan akuisisi; Cornerning The Market yaitu
membeli efek dalam jumlah besar sehingga dapat menguasai pasar (menyudutkan pasar); Pools
(Pump-pump Manipulation); Wash Sales; Matching Order; h) Free Riding; i) Special
Allotments; j) Churning.
1.3 INSIDER TRADING
Insider Trading merupakan istilah teknis yang hanya dikenal di pasar modal. Istilah tersebut
mengacu kepada praktek di mana orang dalam (corporate insider) melakukan transaksi
sekuritas dengan menggunakan informasi eksklusif yang mereka miliki yang belum tersedia
bagi masyarakat atau investor.
Secara yuridis, menurut Munir Fuady diketemukan beberapa elemen dari suatu pranata hukum
Insider Trading, yaitu sebagai berikut: 1. Adanya perdagangan efek; 2. Dilakukan oleh orang
dalam perusahaan; 3. Adanya Inside Information; 4. Inside Information tersebut belum terbuka
untuk umum; 5. Perdagangan dimotivisir oleh adanya Inside Information tersebut; dan 6.
Tujuannya untuk mendapat keuntungan yang tidak layak.
Unsur-Unsur Perdagangan Orang Dalam: Adanya orang dalam atau setiap pihak yang
berusaha untuk memperoleh informasi orang dalam dari orang dalam secara melawan hukum;
Mempunyai informasi orang dalam yang belum tersedia untuk umum; dan Dilarang
mempengaruhi Pihak lain untuk melakukan pembelian atau penjualan atas Efek atau memberi
informasi orang dalam kepada Pihak mana pun yang patut diduganya dapat menggunakan
informasi dimaksud untuk melakukan pembelian atau penjualan atas Efek.
1.4 SANKSI
Pelanggaran terhadap UU Pasar Modal dan peraturan pelaksanaanya dapat bersifat pelanggaran
administratif dan atau pelanggaran pidana. Pelanggaran administratif dapat dikenakan sanksi
administratif, sedangkan pelanggaran pidana dapat dikenai sanksi pidana berupa pidana
penjara dan atau denda.
Sanksi administratif adalah sanksi yang dikenakan oleh OJK kepada pihak-pihak yang
dianggap melanggar peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal. Pihak yang dapat
dijatuhkan sanksi adalah: 1. Pihak yang memperoleh izin dari OJK; 2. Pihak yang memperoleh
persetujuan dari OJK; 3. Pihak yang melakukan pendaftaran kepada OJK.
Sanksi pidana di bidang pasar modal diatur dalam Pasal 103 hingga Pasal 110 UU 8/1995

Anda mungkin juga menyukai