Bab 14
Bab 14
Kejahatan Pasar Modal dikarenakan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
kemodrenan dunia maya seperti internet, dan lain sebagainya. Tindak pidana di bidang Pasar
Modal mempunyai karakteristik yang khas, yaitu antara lain adalah “barang” yang menjadi
obyek dari tindak pidana adalah informasi, selain itu pelaku tindak pidana tersebut bukanlah
mengandalkan kemampuan fisik seperti halnya pencurian atau perampokan mobil, akan tetapi
lebih mengandalkan pada kemampuan untuk membaca situasi pasar serta memanfaatkannya
untuk kepentingan pribadi. Tindak Pidana Pasar Modal merupakan aktifitasnya (tindak
pidananya) terkait LANGSUNG dalam ruang lingkup definisi Pasar Modal Pasal 1 angka 13
UndangUndang Pasar Modal No 8 Tahun 1995 (UUPM).
1.1 PENIPUAN (Fraud)
Pada pasal 90 UUPM, mengatur secara implisit jenis kejahatan Pasar Modal yaitu penipuan.
Pengertian penipuan pasar modal adalah apabila terjadi misrepresentation dan informasi itu
masuk ke pasar secara cepat merubah harga suatu saham atau dengan kata lain informasi
tersebut salah.
Unsur – unsur penipuan:
1. Setiap pihak; Berdasarkan pasal 1 angka 23 UUPM, pihak yang dimaksud adalah: 1)
Orang perseorangan, 2) perusahaan, 3) usaha bersama, 4) asosiasi, 5) kelompok yang
terorganisasi
2. Menipu atau menggelabui pihak lain atau turut serta menipu atau turut serta mengelabui
pihak lain. Berdasarkan Pasal 378 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP),
dijelaskan bahwa penipuan adalah tindakan untuk menguntungkan diri sendiri atau
orang lain dengan cara: a. Melawan hukum; b.Memakai nama palsu atau martabat
palsu; c. Tipu muslihat; d.Rangkaian kebohongan; e. Membujuk orang lain untuk
menyerahkan sesuatu barang padanya, atau supaya memberi utang atau menghapuskan
piutang. Dengan tetap memperhatikan ketentuan yang diatur dalam KUH Pidana,
UUPM memberikan beberapa spesifikasi mengenai penipuan, yaitu terbatas dalam
kegiatan perdagangan efek, meliputi penawaran, pembelian dan atau penjualan efek
yang terjadi didalam rangka penawaran umum atau terjadi dibursa efek maupun diluar
bursa efek atas efek emiten atau perusahaan publik.
3. Membuat pernyataan tidak benar tentang fakta material atau tidak mengungkapkan
fakta material. Informasi atau Fakta Material adalah informasi atau fakta penting dan
relevan mengenai peristiwa, kejadian, atau fakta yang dapat mempengaruhi harga efek
pada Bursa Efek dan atau keputusan pemodal, calon pemodal, atau Pihak lain yang
berkepentingan atas informasi atau fakta tersebut.