Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bagi setiap perempuan yang ingin menjarangkan kehamilan dan kelahiran
mengalami kesulitan dalam memilih jenis alat kontrasepsi yang dapat ia gunakan.
Akibat kurangnya pengetahuan tentangalat kontrasepsi maka angka kelahiran
semakin tinggi dan jumlah pendudukpun makin besar. Oleh sebab itu peran tenaga
kesehatan sangat diperlukan terutama untuk memberikan informasi tentang jenis-
jenis alat kontrasepsi, efek samping, konsekuensi kegagalan dan keuntungan dari
masing-masing alat kontrasepsi. Bahkan Program Keluarga Berencana Nasional
mempunyai kontribusi penting dalam upaya meningkatkan kualitas penduduk
(Saifudin, 2003).
Gerakan Keluarga Berencana Nasional Indonesia telah berumur panjang
(sejak 1970). Tahap-tahap program KB nasional.
I. 1970 – 1980 : Management for the people
II. 1980 – 1990 : Management with the people
1. 1985 – 1988 : program KB lingkaran biru
2. 1988 : program KB lingkaran emas
Program dari dan oleh masyarakat : KB mandiri
III. 1990 : Peningkatan kesejahteraan keluarga melalui
“Peningkatan Pendapatan Keluarga” (Income
Generating) (dr. Hanafi Hartanto, 2003)
Paradigma baru program KB nasional telah diubah visinya dari
mewujudkan NKKBS menjadi mewujudkan “Keluarga Berkualitas Tahun 2015”.
Karena itu pencegahan kematian dan kesakitan ibu merupakan alasan utama
diperlukan pelayanan keluarga berencana untuk dapat mempersiapkan Sumber
Daya Manusia berkualitas sejak pembuahan dalam kandungan sampai dengan
lanjut usia (Saifudin, 2003).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan masyarakat mengenai program
keluarga berencana.

2. Tujuan Khusus
Untuk memenuhi penugasan dari dosen bidang study “Keluarga Berencana”
yang diambil dari pasien di BPS.
a. Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang usaha menunda
ataupun mencegah kehamilan.
b. Menerapkan teori yang telah didapatkan dari pendidikan dengan cara
langsung praktek pada akseptor KB
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi / Pengertian
Suntikan depoprovera adalah jenis suntikan kombinasi yang mengandung
150 mg depo medroxyprogesterone asetat yang diberikan setiap 3 bulan dengan
cara disuntik intramuskular (di daerah bokong).

B. Cara Kerja
1. Mencegah ovulasi
2. Mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi
sperma.
3. Menjadikan selaput lendir rahim dan atrofi
4. Menghambat transportasi gamet oleh tuba

C. Efektivias
Kontrasepsi suntik memiliki efektivitas yang tinggi dengan 0,3 kehamilan
per 100 perempuan pertahun asal penyuntikannya dilakukan secara teratur sesuai
jadwal yang telah ditentukan.

D. Keuntungan dan Kerugian


1. Keuntungan
a. Sangat efektif
b. Pencegahan kehamilan jangka panjang
c. Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
d. Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI
e. Tidak diperlukan periksa dalam
f. Resiko terhadap kesehatan kecil
g. Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik
h. Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara
i. Mencegah beberapa penyakit radang panggul
2. Kerugian
a. Siklus haid yang memendek dan memanjang
b. Perdarahan yang banyak atau sedikit
c. Perdarahan tidak teratur atau perdarahan bercak (spotting)
d. Amenore
e. Berat badan bertambah dan sakit kepala
f. Tidak menjamin pelindungan terhadap PUS
g. Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian
h. Penggunaan jangka panjang dapat sedikit menurunkan kepadatan tulang
(densitas)

E. Indikasi dan Kontraindikasi KB Suntik Depoprofera


1. Indikasi
a. Usia reproduksi
b. Nulipara yang telah memiliki anak
c. Menghendaki kontrasepsi dengan efektifitas tinggi
d. Menyusui atau setelah melahirkan dan tidak menyusui
e. Setelah abortus
f. Telah banyak anak dan belum menghendaki tubektomi
g. Sering lupa memakai kontrasepsi yang mengandung estrogen
2. Kontra Indikasi
a. Hamil atau diduga hamil
b. Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
c. Menderita Ca payudara

F. Penatalaksanaan
a. Klien harus kembali ke klinik untuk mendapatkan suntikan ulang tiap 12
minggu
b. Jelaskan bahwa perdarahan ringan sering dijumpai, biasanya tidak
memerlukan pengobatan
c. Bila perdarahan hebat atau lama maka tindakan yang harus diambil adalah :
1) Pemberian tablet estradiol 25 MCG 3 kali sehari untuk 3 hari atau 4
tablet pil oral kombinasi per hari untuk 14 hari.
2) Bila hal tersebut tidak menolong, diberikan suntikan IM estrogen
sintetis seeprti 5 mg estrodiolcypioate atau estradiol valerate dalam
garutan minyak yang harus diulangi lagi bila perdarahan tidak berhenti
dalam waktu 24 jam.
3) Bila perdarahan tetap saja berlangsung terus pertimbangkan untuk
melakukan dilatasi dan kuretase.
4) Dapat juga diberikan secara per – oral ethinylestradiol 0.00 – 10 mg
selama 7-21 hari. Bila perdarahan tidak berkurang dalam 1 atau 2 siklus
akseptor harus ganti ke metode kontrasepsi lain.
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGI PADA AKSEPTOR KB SUNTIK
DENGAN SPOOTING TERHADAP Ny. TISWANINGSIH DI RS
PERSIAPAN Hi. MUHAMMAD YUSUF KALIBALANGAN
LAMPUNG UTARA TAHUN 2011

1. PENGKAJIAN
A. Identitas / Biodata
Nama Istri : Ny. Tiswaningsih Nama Suami : Tn.Siswanto
Umur : 28 th Umur : 30 Th
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Jawa Suku : Jawa
Pendidikan : SMA Pendidikan : D. 3
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Talang Agung Alamat : Talang Agung

B. Keluah Utama
Ibu datang untuk suntik KB yang tiga bulan, ibu mengeluh mensnya tidak
teratur, sering mengeluarkan darah sedikit - sedikit

C. Riwayat Haid
Menarche : 13 Th Banyak : 2-3 x ganti softek
Siklus : 30 hari Keluhan : tidak ada
Lama : 6 - 7 hari Teratur/tidak : teratur

D. Riwayat Obstetri
Jumlah anak hidup : 1 ( satu )
Jumlah anak meninggal : tidak ada
Jenis persalinan terakhir : spontan pervaginam
Komplikasi : tidak ada
Keadaan nifas terakhir : normal
E. Riwayat Penyakit Yang Lalu dan Sekarang
Hipertensi : Tidak ada
Hepatitis : Tidak ada
Diabetes mellitus : Tidak ada
Infeksi urogenital : Tidak ada
Perdarahan : Tidak ada
Kelainan pembekuan darah : Tidak ada
Tuberkolosis : Tidak ada
Jantung : Tidak ada
Radang panggul : Salpingitis : Tidak ada
Adneksitis : Tidak ada
Endometritis : Tidak ada

F. Riwayat Penyakit Keluarga


Ibu mengatakan keluarga tidak mempunyai penyakit menular, menahun,
maupun penyakit keturunan.

G. Data Psikososial
Ibu merasa cemas dengan keadaanya saat ini

H. Riwayat KB sebelumnya
Macam peserta KB : 1 Baru 2. Setelah Bersalin
Pernah KB : pernah
KB terakhir : pil
Keluhan pemakaian alat kontrasepsi : Ibu mengatakan sering pusing dan
mual

I. Pola kebiasaan sehari-hari


Seksualitas
Ibu mengatakan tidak ada masalah dalam hubungan seksual dengan
suaminya, seksualitas + 2 x seminggu
Personal Hygiene
Ibu mandi 2 x/hari, membersihkan daerah genital setiap kali mandi
sehabis BAK dan BAB

L. Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan Umum
BB/TB : 52 kg/158 cm Nadi : 76 x/menit
Tekanan Darah : 120/70 mmHg Suhu : 36,7 0C
Pernapasan : 20x/menit Kesadaran : composmenthis

2. Pemeriksaan Kebidanan
a. Kepala
Muka : simetris, tidak ada oedem
Telinga : simetris kanan kiri, tidak ada
kelainan
Gigi dan mulut : berih, tidak ada caries
Mata : simetris kanan-kiri
Hidung : semetris tidak ada polip
b. Leher
Kelenjar gondok /tiroid : tidak ada pembesaran
Pembesaran kelenjar limfe : tidak ada
Pembesaran vena jugularis : tidak ada
c. Dada
i. Payudara
Simetris tidak : simetris kanan-kiri
Pembesaran : tidak ada
Tumor/benjolan : tidak ada
Pengeluaran : tidak ada
ii. Paru-paru
Ronchi : tidak ada
Whezing : tidak ada
iii. Jantung
Mur-mur : tidak ada
d. Abdomen
Pembesaran ada/tidak : tidak ada
Bekas luka operasi : tidak ada
Palpasi hepar : tidak ada
e. Anogenital
Inspeksi keadaan vulva/vagina
Radang/infeksi : tidak ada radang/infeksi pada
vulva/vagina
Pengeluaran pervagina : terdapat pengeluaran darah bercak
Tumor/benjolan : tidak ada tumor/benjolan pada
vulva/vagina
Varises ada/tidak : tidak ada varises pada vulva
Inspekulo cerviks dan porsio : tidak dilakukan
Pemeriksaan dalam : tidak dilakukan
f. Anus
Hemoroid : tidak ada
g. Ekstremitas
i. Atas
Refleks : baik
Varises : tidak ada
Oedema : tidak ada
ii. Bawah
Refleks : baik
Varises : tidak ada
Oedema : tidak ada

h. Pemeriksaan laboratorium : tidak dilakukan

II. INTERPRESTASI DATA DASAR


Diagnosa :
Ibu usia 28 tahun akseptor KB suntik jenis depo dengan spooting
Dasar :
DS :
a. Ibu akseptor baru kb suntik 3 bulan,
b. Umur 28 tahun
c. Ibu mengeluh mens tdk teratur, sering mengeluarkan
flek – flek darah
DO :
a. Kesadaran : composmenthis
b. BB/TB : 52 kg/158 cm
c. Tekanan Darah : 120/70 mmHg
d. Pernapasan : 20x/menit
e. Nadi : 76 x/menit
f. Suhu : 36,7 0C
Masalah :
Gangguan psikologis behubungan dengan rasa cemas

Kebutuhan :
Informasi dan konseling tentang efek samping KB Depo

III. INDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL


Tidak ada masalah

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN YANG MEMBUTUHKAN


TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI
Tidak ada masalah

V. PERENCANAAN
1. Jelaskan pada ibu tentang kondisinya saat ini
2. Jelaskan pada ibu tentang efek samping KB suntik
3. Jelaskan pada ibu penyebab terjadinya perubahan pola menstruasi
4. Menanyakan pada ibu apakah ibu ingin meneruskan KB suntik
5. Anjurkan pada ibu untuk kembali ke tenaga kesehatan bila terjadi
menstruasi yang abnormal
6. Anjurkan pada ibu untuk kembali kontrol ke tenaga kesehatan apabila
terdapat keluhan

VI. PELAKSANAAN
1. Menjelaskan pada ibu tentang kondisinya saat ini adalah biasa terjadi
pada bulan pertama suntikan
2. Menjelaskan pada ibu tentang efek samping KB suntik antara lain
gangguan pola haid, BB yang bertambah dan sakit kepala
3. Menjelaskan pada ibu penyebab terjadinya perubahan pola menstruasi
yang normal dapat berubah menjadi amenore, perdarahan ireguler,
perdarahan bercak, perubahan dan frekuensi, lama dan jumlah darah
yang hilang.
4. Memberikan suntikan KB kepada ibu yaitu suntik kb 3 bulan berupa
depoprogestin.
5. Menganjurkan pada ibu untuk kembali kontrol ke tenaga kesehatan
apabila terdapat keluhan yang abnormal seperti gangguan pola
menstruasi yang berlebihan, dan sakit kepala yang terus menerus
6. Menganjurkan pada ibu untuk kembali ke tenaga kesehatan bila terjadi
menstruasi yang abnormal atau menganjurkan pada ibu untuk
melakukan kunjungan 3 bulan kemudian.

VII. EVALUASI
1. Ibu mengerti dengan kondisi ibu saat ini
2. Ibu mengerti tentang efek samping KB suntik
3. Ibu mengerti tentang penyebab terjadinya perubahan pola menstruasi
4. Ibu tetap menggunakan KB suntik dan sudah dilakukan suntik kb ulang.
5. Ibu mengerti dan akan melakukan kunjungan ulang 3 bulan kemudian
atau bila ada keluhan.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Diharapkan setelah para perempuan mengerti serta memahami informasi
yang bidan jelaskan tentang jenis-jenis alat kontrasepsi yang dapat
menjarangkan kehamilan dan kelahiran serta penjelasan tentang efek samping,
konsekuensi kegagalan dan keuntungan dari masing-masing alat kontrasepsi.
Dapat memilih dan mendiskusikan bersama suami. Sehingga angka kelahiran
dan kematianpun dapat berkurang.

B. Saran
Bidan sebagai tenaga kesehatan yang profesional harus dapat memberikan
konseling dan informasi tentang KB kepada para perempuan yang
membutuhkannya. Bukan saja secara metode tapi juga prakteknya. Sehingga
perempuan tersebut dapat memperoleh informasi yang jelas.

BAB V
PENUTUP

Laporan manajemen kebidanan pada aseptor KB ini merupakan syarat


untuk mengikuti ujian akhir semester V, dan study kasus ini adalah untuk
mengimplementasikan teori yang diperoleh dalam bangku kuliah, sehingga
mahasiswi memahami dan mampu melaksanakan manajemen kebidanan pada
aseptor KB sekaligus mendokumentasikannya dengan tepat.
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah memberikan bantuan, baik secara materiil maupun spirituil
sehingga penulis mampu menyusun laporan study kasus tentang aseptor KB
ini, dan semoga apa yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan imbalan
yang setimpal dari Allah SWT. Akhir kata semoga manajemen kebidanan ini
dapat bermanfaat bagi kita semua, amin.

Kalibalangan, Oktober 2011

Penulis
DAFTAR PUSTAKA

Saifudin, AB. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi edisi 2. Jakarta:
YBPSP.
Saifudin, AB. 2003. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta:
YBPSP.
Hartanto, Hanafi, 1943, Keluarga Berencana dan Kontrasepsi, Jakarta : Pustaka
Sinar Harapan.

Anda mungkin juga menyukai