Disusun oleh :
FAKULTAS PSIKOLOGI
YOGYAKARTA
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Peranan Kelompok Teman Sebaya (Peer Group) dalam Perkembangan Remaja ini
dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai pentingnya peranan peer group dalam
perkembangan remaja. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah
ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya
berharap adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah yang akan saya buat di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya dan
kita dapat mengambil manfaatnya sehingga dapat memberikan ilmu pengetahuan
terhadap pembaca.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER i
KATA PENGANTAR ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang 1
B. Rumusan masalah 2
C. Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan 12
Daftar Pustaka 13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
pencarian jati dirinya sendiri ditandai oleh hubungan teman sebaya yang erat
dan pembentukan clique, penemuan nilai-nilai dan ideal-ideal yang tinggi,
perkembangan kepribadian dan pembentukan identitas, dan pencapaian status
dewasa dengan tugas-tugas menantangnya dan tanggung jawab (Pikunas,
1976).
Peer group adalah kelompok teman anak sebaya yang sukses di mana
ia dapat berinteraksi (Santoso,1999:85). Dalam kelompok teman sebaya (peer
group), individu merasakan adanya kesamaan satu dengan yang lainya seperti
di bidang usia, kebutuhan dan tujuan yang dapat memperkuat kelompok itu.
Di dalam peer group tidak dipentingkan adanya struktur organisasi, namun di
antara anggota kelompok merasakan adanya tanggung jawab atas
keberhasilan dan kegagalan kelompoknya. Dalam peer group ini, individu
menemukan dirinya (pribadi) serta dapat mengembangkan rasa sosialnya
sejalan dengan perkembangan kepribadiannya. Menurut pakar psikologi
remaja Santrock, Cartwright dan Zander (kompas.com) “peer group adalah
4
sekumpulan remaja sebaya yang punya hubungan erat dan saling tergantung.
Maka di sekolah, atau di lingkungan tempat tinggal kita, biasanya ada
kelompok pertemanan”. Mereka terdiri atas beberapa orang yang merasa
punya ikatan kuat. Mereka kelihatan selalu bersama-sama dalam melakukan
berbagai aktivitas. Pendapat lain dikemukakan oleh St.Vembriarto (1993:54)
“kelompok teman sebaya berarti individu-individu anggota kelompok sebaya
itu mempunyai persamaan-persamaan dalam berbagai aspeknya”. Menurut
St.Vembriarto (1993: 55) ada beberapa pokok dalam pengertian teman
sebaya:
5
mengindentifikasi penyesuaian tersebut. Kualitas peer group terdiri dari
kualitas persahabatan yang positif (seperti perasaan aman, pertemanan,
dukungan) dan kualitas persahabatan yang negatif (seperti konflik,
dominansi, permusuhan). Hubungan peer group yang positif dicirikan dengan
hubungan remaja yang membangun. Dimana terdapat dukungan sosial yang
baik dalam hubungannya, seperti ketika menghadapi peristiwa tertekan atau
stres (Laursen dalam Gunarsa, 2004). Dibandingkan dengan yang tidak
memiliki hubungan peer group atau hubungan peer group yang negatif, siswa
yang memiliki hubungan peer group yang positif lebih dapat mengatasi stres
karena dukungan dari teman-temannya.
6
2. Bersifat sementara
Karena tidak adanya struktur yang jelas, maka kelompok ini
kemungkinan tidak bisa bertahan lama, jika yang menjadi keinginan
masing-masing anggota kelompok tidak tercapai, atau karena keadaan
yang memisahkan mereka seperti pada teman sebaya di sekolah.
3. Peer group mengajarkan individu tentang kebudayaan yang luas
Misalnya teman sebaya di sekolah, mereka umumnya terdiri dari
individu yang berbeda-beda lingkungannya, yang mempunyai aturan atau
kebiasaan yang berbeda-beda. Lalu mereka memasukkannya dalam
kelompok sebaya sehingga mereka saling belajar secara tidak langsung
tentang kebiasaan itu dan dipilih yang sesuai dengan kelompok, kemudian
dijadikan kebiasaan kelompok.
4. Anggotanya adalah individu yang sebaya. Contoh konkretnya pada anak-
anak usia SMP atau SMA.
D. Macam-macam Kelompok Teman Sebaya (Peer Group)
Menurut para ahli yang dikutip oleh Andi Mappiare (1982: 158)
terdapat kelompok-kelompok yang terbentuk dalam masa remaja. Kelompok-
kelompok tersebut adalah:
7
terdiri dari penyatuan dua pasang Chums yang terjadi pada tahun-tahun
pertama masa remaja awal. Jenis kelamin remaja dalam satu Cliques
umumnya sama.
5. Kelompok “Gangs”
8
2. Mengajarkan mobilitas sosial. Mobilitas sosial adalah perubahan status
yang lain. Misalnya ada kelas menengah dan kelas rendah (tingkat
sosial). Dengan adanya kelas rendah pindah ke kelas menengah ini
dinamakan mobilitas sosial.
3. Membantu peranan sosial yang baru. Peer group memberikan
kesempatan bagi anggotanya untuk mengisi peranan sosial yang baru.
4. Peer group sebagai sumber informasi bagi orangtua dan guru bahkan
untuk masyarakat. Kelompok teman sebaya di sekolah bisa sebagai
sumber informasi bagi guru dan orang tua tentang hubungan sosial
individu dan seorang yang berprestasi baik dapat dibandingkan dalam
kelompoknya.
5. Dalam peer group, individu dapat mencapai ketergantungan satu sama
lain. Karena dalam peer group ini mereka dapat merasakan kebersamaan
dalam kelompok, mereka saling tergantungan satu sama lainnya.
6. Peer group mengajarkan moral orang dewasa. Anggota peer group
bersikap dan bertingkah laku seperti orang dewasa, untuk
mempersiapkan diri menjadi orang dewasa mereka belajar memperoleh
kemantapan sosial.
7. Di dalam peer group, individu dapat mencapai kebebasan sendiri.
Kebebasan di sini diartikan sebagi kebebasan untuk berpendapat,
bertindak atau menemukan identitas diri. Karena dalam kelompok itu,
anggota-anggota yang lainnya juga mempunyai tujuan dan keinginan
yang sama.
8. Di dalam peer group, anak-anak mempunyai organisasi sosial yang baru.
Dengan adanya kelompok sosial seperti peer group tersebut akan
memberikan ruang dan waktu kepada individu untuk berubah dan
berkembang sesuai dengan tingkat usia dan perkembangan pribadinya
dalam aspek kehidupan sosialnya. Mereka akan mengalami perubahan
dalam berbagai hal yang memungkinkan untuk berperan menjadi lebih
luas dalam kehidupan kelompok sosialnya yang ditandai dengan
perubahan sikap dan perilakunya.
9
Menurut E Mavis Hetherington and Ross D Parke (1979:486)
sebagaimana kelompok sosial yang lain, maka kelompok teman sebaya (peer
group) juga mempunyai fungsi yaitu:
Dalam peer group mereka akan bersikap lebih dewasa dan berusaha
untuk dapat setara dan memberikan sesuatu yang bermanfaat dalam
kelompok, seperti belajar untuk menjadi pemimpin kelompok yang baik,
memberikan konstribusi dan pengaruh terhadap kelompok dengan suasana
yang menyenangkan dan penuh dengan keleluasaan dan kebebasan dalam
menemukan identitas diri dan juga konsep dirinya.
Dalam pertemanan sebuah peer group akan ada dampak atau pengaruh
terhadap berkembangan remaja anggotanya baik pengaruh positif maupun
negative. Menurut Santoso (1999: 88) dampak-dampak tersebut antara lain:
10
e. Mendorong individu untuk bersifat mandiri.
f. Menyalurkan perasaan dan pendapat demi kemajuan kelompok.
2. Pengaruh negatif dari peer group adalah :
a. Sulit menerima seseorang yang tidak mempunyai kesamaan.
b. Tertutup bagi individu lain yang tidak termasuk anggota.
c. Menimbulkan rasa iri pada anggota satu dengan yang lain yang tidak
memiliki kesamaan dengan dirinya.
d. Timbul persaingan antar anggota kelompok.
e. Timbul pertentangan/gap-gap antar kelompok sebaya.
11
BAB III
KESIMPULAN
12
DAFTAR PUSTAKA
Asmara, Tejo. 2007. Efektivitas Bimbingan Kelompok dengan Teknik Peer Group
dalam Meningkatkan Konsep Diri Siswa Kelas III A di SMP Mardisiswa 1
Semarang Tahun Pelajaran 2006/2007. Skripsi. Semarang: Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Semarang.
Bayani, Irma, Sumastri Sarwasih. 2013. Attachment dan Peer Group dengan
Kemampuan Coping Stress Pada Siswa Kelas VII di SMP RSBI Al Azhar 8
Kemang Pratama. Jurnal Soul. Vol. 6, No.1.
Ekasari, Agustina, Zesi Andriyani. 2013. Pengaruh Peer Group Support dan Self-
Esteem Terhadap Resilience Pada Siswa SMAN Tambun Utara Bekasi.
Jurnal Soul. Vol. 6, No.1.
Hariastuti, Retno Tri. 2012. Penerapan Bimbingan Kelompok dengan Teknik Peer
Group untuk Meningkatkan Kemampuan Remaja dalam Menjalin
Persahabatan. Jurnal Psikologi. Vol. 2, No. 2. 135-140.
Nisfiannoor, M., Yuni Kartika. 2004. Hubungan antara Regulasi Emosi dan
Penerimaan Kelompok Teman Sebaya pada Remaja. Jurnal Psikologi. Vol. 2
No. 2, 160-178.
Wulan, Dewi Sri Nawang. 2007. Hubungan antara Peranan Kelompok Teman
Sebaya (Peer Group) dan Interaksi Siswa dalam Keluarga dengan
Kedisiplinan Belajar Siswa Kelas XI MAN 1 Sragen Tahun Ajaran
2006/2007. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret.
13