Dosen Pembimbing :
Arif Andriyanto M.Kep, Sp.Kom.
Disusun oleh :
1. Dyah Eka Lestari (201601047)
2. Sintia Nova Leliana (201601057)
3. Ogis Yoga Eristanto (201601063)
4. Mustika Umatul Qoiroh (201601065)
5. Tita Kartika Putri Rohayani (201601068)
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO
BAB I
PENDAHULUAN
Negara indonesia merupakan dengan presentasi penduduk lansia terbanyak yaitu sebesar
55.52% world population prospect, 2010. Usia harapan hidup merupakan salah satu indokator
keberhasilan pembangunan nasional termasuk di bidang kesehatan. Keberhasilan pembangunan
di bidang kesehatan ini juga terlihat di indonesia dimana terdapat peningkatan UHH dari 70,7
tahun pada periode 2010-2015 menjadi 71,7 pada periode 2015-2020 kemenkes 2014
pertambahan jumlah penduduk lansia di indonesia pada tahun 2005 berjumlah 15.814.511 jiwa
atau 72 % diperkirakan akan terus bertambah menjadi 28.822.879 atau 11.4% pada tahun 2020.
Urtikaria adalah penyakit kulit yang sering dijumpai. Urtikaria adalah reaksi dikulit akibat
bermacam-macam sebab,biasanya ditandai dengan edem a(bengkak) setempat yang cepatt
imbul dan menghilang perlahan-lahan, berwarna pucat dan kemerahan, meninggi dipermukaan
kulit serta disertai keluhan gatal, rasa tersengat atau tertusuk. Di Indonesia,urtikaria dikenal
dengan nama lain biduran atau kaligata. Walaupun pathogenesis dan penyebab yang dicurigai
telahdi temukan, ternyata pengobatan yang diberikan kadang-kadang tidak member hasil
seperti yang di harapkan.
Berdasarkan waktunya, urtikaria dapat berlangsung singkat (akut, kurang dari 6
minggu), lama (kronis, lebih 6 minggu) dan berulang (kambuhan).
Berdasarkan angka kejadiannya,disebutkan bahwa sekitar15-20% populasi mengalami
urtikaria dalam masahidupnya. Kemungkinan mengalami urtikaria, tidak ada perbedaan ras
dan umur (terbanyak pada kelompok umur40-50an).Hanya saja,pada urtikaria kronis (berulang
dan lama), lebih seringdialami pada wanita (60%).
Singkatnya,urtikaria terjadi sebagai akibat pelebaran pembuluh darah (istilah kerennya:
vasodilatasi) dan peningkatan kepekaan pembuluh darah kecil (kapiler) sehingga menyebabkan
pengeluaran cairan (transudasi) dari membrane pembuluh darah, akibatnya terjadi bentol pada
kulit. Kondisi ini dikarenakan adanya pelepasan histamine yang dipicu oleh paparan alergen
(bahan atau apapun pencetus timbulnya reaksi alergi
KASUS
Ny. Y usia 49 tahun, dating ke poli kulit rumah sakit SEHAT SAKIT pada tanggal
10 November 2019 dengan keluhan utama bentol kemerahan dan gatal pada bagian tubuh
tertentu setiap mengkonsumsi makanan seafood (kerang atau udang). Sudah 3 hari berlangsung
gatal tidak kunjung hilang. Ny. Y mandi 4 kali sehari dengan menggunakan sabun bayi, setelah
mandipun Ny. Y menggunakan lotion/bedak bayi agar tidak gatal tuturnya. Gejala ini timbul
kumat-kumatan setiap kali mengkonsumsi seafood kadang sembuh spontan tapi kadang juga
harus mengkonsumsi seafood kadang sembuh spontan tapi kadang juga harus mengkonsumsi
obat antihistamin untuk mengurangi rasa gatal. Ny. Y mengeluh demam, disamping itu dia tidak
bisa tidur malam hari karena gatal sehingga Ny. Y terlihat lesu, lingkaran mata tampak
menghitam. Gatal terlihat disekitar leher dan tangan. Kulit tampak eritema, terlihat papul disertai
plak. Aklibat rasa gatal yang berlebihan kadang bekas garukan disekitar kulit yang
terkontaminasi terlihat seperti luka. Sehingga Ny. Y terkadang merasa malu bertemu dengan
orang-orang disekitarnya. Hasil pemeriksaan Tanda tanda vital menunjukkan suhu
o
39 C,HR:80x/i,RR:24x/i,TD120/80 mmHg. Hasil pemerikasaan laboratorium Leukosit darah
12.000/mm3. Ny. Y juga mengakui tidak paham tentang penyakitnya dan tampak cemas.
Asuhan Keperawatan pada Ny. Y dengan KATZ Indeks A
PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
Nama :Ny. Y
Usia : 60 tahun
Alamat : Banyu Asin Rt/Rw 04/05
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa
Pendidikan :-
Tanggal Masuk Panti : 09 Agustus 2009
Tanggal Pengkajian : 26 Oktober 2019
Status Perkawinan : Janda ditinggal meninggal suami
No. Registrasi Panti :
2. Status Kesehatan Klien
a. Keluhan Utama
Klien mengatakan gatal pada tubuhnya.
b. Riwayat Kesatan Sekarang
Klien mengatakan gatal pada beberapa bagian tubuhnya. Klien mengatakan gatal sudah 3
hari. Klien mengatakan tidak mengetahui penyebab gatalnya. Kien mandi 4 kali sehari
menggunakan sabun bayi dan lotion/bedak bayi. Klien mengatakan gatal akan semakin
terasa setelah klien mengkonsumsi seafood
c. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Klien mengatakan sebelumnya pernah mengalami gatal seperti ini pada awal tahun lalu.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Riwayat penyakit hipertensi dan diabetes mellitus disangkal.
3. Pengkajian Fisik
a. Keadaan Umum
Kesadaran : Compos mentis, penampilan umum klien bersih dan rapih.
Tekanan Darah : 120/90mmHg.
Denyut Nadi : 88x/menit.
Frekuensi Nafas :14x/menit.
o
Suhu Tubuh :39 C
b. Sistem Integumen
Rambut klien berwarna dominan putih, rambut bersih. Pada kulit klien banyak terdapat
bekas gatal-gatal yang dialami klien dengan warna coklat atau kehitaman, kulit klien
teraba kering dan kaku. Kuku klien terlihat pendek dan bersih.
c. Sistem Pernapasan
Lubang hidung klien bersih, tidak terdapat pernapasan cuping hidung, penggunaan otot-
otot pernafasan, tidak ada retraksi interkosta wheezing (-/-), ronchi (-/-).
d. Sistem Kardiovaskular
Tidak terdapat peningkatan JVP, akral hangat, CRT dapat kembali <2 detik, dullnes dada
kiri ICS 2-6, tidak ada bunyi tambahan suara S1 dan S2 normal.
e. Sistem Pencernaan
Bibir klien terlihat lembab, palpasi abdomen datar dan lembut.
f. Sistem Perkemihan
Vesika urinaria teraba lembut dan datar, klien mengatakan dalam sehari dapat BAK lebih
dari 8 kali, terutama pada malam hari.
g. Sistem Genitoproduksi (wanita)
h. Sistem Muskuloskeletal
i. Kedua ekstremitas atas maupun bawah simetris. Kekuatan otot
5 5
5 5
j. Sistem Saraf Pusat
NI : klien dapat membedakan bau.
N II :klien dapat melihat dan menyebutkan huruf hijaiyah yang tertempel di
dinding.
N III, IV,VI :refleks pupil klien normal dank lien dapat menggerakkan bola mata
keatas dan kebawah serta kesamping kanan dan kiri.
NV :klien dapat mengunyah makan dengan baik.
N VII :wajah klien terlihat simetris.
N VIII :kemampuan pendengaran klien masih baik.
N IX, X, XII :klien dapat menelan makan dan minuman dengan baik.
N XI :klien dapat menyangga tubuhnya dengan baik.
k. Sistem Endokrin
Tidak teraba adanya pembesaran pada kelenjar tyroid dan KGB pada leher klien saat
dilakukan palpasi.
1. Pengkajian Psikososial
Klien dapat bersosialisasi dengan baik dengan sesama penghuni wisma, penghuni wisma
lain, dan petugas panti serta mahasiswa. Sikap klien selalu ramah, dan tersenyum.
2. Identifikasi Masalah Emosional
3. Spiritual
Klien beragama islam, klien selalu sholat 5 waktu di mushola, dan mengikuti pengajian.
1. KATZ Index
KATZ indeks klien termasuk dalam kategori A: mandiri dalam makan, kontinensia
(BAK, BAB) mengguanakan pakaian, pergi ketoilet, berpindah, dan mandi.
2. Barthel Indeks
Interpretasi :
Interpretasi Hasil :
a. Salah 0-3 : fungsi intelektual utuh
b. Salah 4-5 : kerusakan intelektual ringan
c. Salah 6-8 : kerusakan intelektual sedang
d. Salah 9-10 : kerusakan intelektual berat
2. MMSE (Mini Mental Status Exam)
Keterangan :
>23 : Aspek kognitif dari fungsi mental baik
18-22 : kerusakan aspek fungsi mental ringan
≤ 17 : terdapat kerusakan aspek fungsi mental berat
Interpretasi :
PENGKAJIAN KESEIMBANGAN
NO KRITERIA NILAI
A. Perubahan posisi atau gerakan keseimbangan
Bangun dari tempat tidur (dimasukkan analisis) dengan mata terbuka 1
Tidak bangun dari tempat tidur dengan sekali gerakan, akan tetapi usila
mendorong tubuhnya keatas dengan tangan atau bergerak kebagian
depan kursi terlebih dahulu, tidak stabil pada saat berdiri pertama kali
Duduk ke kursi (dimasukkan analisis) dengan mata terbuka 0
Menjatuhkan diri ke kursi, tidak duduk di tengah kursi
Bangun dari tempat duduk ( dimasukkan analisis) dengan mata tertutup 0
Tidak bangun dari tempat tidur dengan sekali gerakan, akan tetapi usila
mendorong tubuhnya ke atas dengan tangan atau bergerak ke bagian
depan kursi terlebih dahuli, tidak stabil pada saat berdiri pertama kali
Duduk ke kursi (dimasukkan analisis) dengan mata tertutup 0
Menjatuhkan diri ke kursi, tidak duduk di tengah kursi
Ket : kursi harus yang keras tanpa lengan
Menahan dorongan pada sternum (3 kali) dengan mata terbuka 0
Klien menggerakkan kaki, memegang objek untuk dukungan, kaki tidak
menyentuh sisi-sisinya
Menahan dorongan pada sternum (3 kali) dengan mata tertutup
Klien menggerakkan kaki, memegang objek untuk dukungan, kaki tidak 0
menyentuh sisi-sisinya
Perputaran leher (klien sambil berdiri) 0
Menggerakkan kaki, menggenggam objek untuk dukungan kaki: keluhan
vertigo, pusing atau keadaan tidak stabil
Gerakkan menggapai sesuatu 0
Tidak mampu untuk menggapai sesuatu dengan bahu fleksi sepenuhnya
sementara berdiri pada ujung jari-jari kaki, tidak stabil memegang sesuatu
untuk dukungan
Membungkuk 0
Tidak mampu membungkuk untuk mengambil objek-objek kecil
(misalnya ballpoint) dari lantai, memegang objek untuk bias berdiri lagi,
dan memerlukan usaha-usaha yang keras untuk bangun
B. Komponen gaya berjalan atau pergerakkan
Minta klien berjalan ke tempat yang ditentukan 0
Ragu-ragu, tersandung, memegang objek untuk dukungan
Ketinggian langkah kaki
Kaki tidak naik dari lantai secara konsisten (menggeser atau menyeret 0
kaki), mengangkat kaki terlalu tinggi (> 5 cm)
Kontinuitas langkah kaki 0
Setelah langkah-langkah awal menjadi tidak konsisten, memulai
mengangkat satu kaki sementara kaki yang lain menyentuh lantai
Kesimetrisan langkah 0
Langkah tidak simetris, terutama pada bagian yang sakit
Penyimpangan jalur pada saat berjalan 0
Tidak berjalan dalam garis lurus, bergelombang dari sisi ke sisi
Berbalik
Berhenti sebelum mulai berbalik, jalan sempoyongan, bergoyang,
memegang objek untuk dukungan
TOTAL NILAI 1
Interpretasi hasil
0-5 resiko jatuh rendah.
6-10 resiko jatuh sedang
11-15 resiko jatuh tinggi
PENGKAJIAN
DS DO
1. Klien 1. gatal terlihat disekitarleher dan
mengeluhbentolkemerahandangatalpadaba tangan
2. bekasgarukan terlihat seperti luka
gian tubuh tertentu
3. Kulittampak eritema, terlihat papul
2. Klien mengatakanrasagatal kumat setiap
disertai plak.
mengkonsumsi makananseafood
o
3. Klien mengeluh tidak bisatidur 4. TTV: Temp 39 C, HR: 80 x/i,RR:
padamalam harikarenagatal 24x/i, TD 120/80 mmHg
4. Klien mengatakan terkadang merasa 5. Hasillab :Leuksosit darah
malu bertemu dengan orang-orang 3
12.000/mm
disekitarnya 6. pasien terlihat lesu, lingkaran
5. Klien mengeluh demam.
matatampak menghitam.
6. Klien mengatakan kadang juga harus
mengkonsumsi obat antihistamin untuk
mengurangi rasagatal
7. Klien tidak paham akanpenyakitnya
ANALISA DATA
No Subject Etiologi Problem
1. DS : Infeksi kulit Gangguan integritas
kulit
- Klien mengeluh bentol
kemerahan dan gatal
pada bagian tubuh
tertentu
- Klien mengeluh demam.
DO:
- bekas garukan
terlihatseperti luka
- eritema (+), papul
o
- TTV : Temp 39 C,
HR: 80 x/i, RR:
24x/i, TD 120/80
mmHg
- Hasillab:Leuksosit darah
3
12.000/mm
2. DS : Pruritusnocturnal Insomnia
- Klien mengeluh
tidak bisa tidur pada
malam harikarena
gatal
DO:
disekitarnya
DO:
- tampak cemas
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan integritas kulit b/d infeksi pada kulit Gangguan polatidur b/dpruritus
2. Gangguan pola tidur b/d pruritus
3. Gangguan citra tubuh b/d Penampang kulit tidak bagus
H:keluarga mampu
mandiri
6. Jam 08.50
Menjaga lingkungan
klien agar tetap bersih.
H: Lingkungan bersih
7. Jam 09.00
Melakukan kolaborasi
dengan dokter : memberi
kortikosteroid
H : infeksi (-)
di sorehari. minumanyang
5. Memudahkan mengandung kafein
peralihan dari menjelang tidur.
keadaan terjaga
kekeadaan H : klien bisa tidur lebih
tertidur. cepat
4. Jam 09.40
Mengajarkan klien
melakukangerak badan
secara teratur
H : klien bisa merasalebih
rileks
5. Jam 09.50
penerimaan diri
dan sosialisasi. Mendukung upaya klien
untuk memperbaiki citra
diri seperti merias diri.
H:citra diriklien mulai
kembali terbangun
6. Jam 11.00
Mendorong sosialisasi
dengan oranglain.
1. H : klien bisa
berinteraksi
dengan oranglain
CATATAN PERKEMBANGAN