Rachman Mildan
NIM : 17086030018
Semester : 3 (Tiga)
Kelas : PAI A
Mata Kuliah : Manajemen Delivery Method
Dosen : Prof. Dr. H. Maksum, M.A
Dr. Widyo Nugroho, MM
Jawaban
2. Memasuki Abad Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sekarang ini sangat
dibutuhkan dan pentingnya penggunaan ICT (Information and Communications
Teknology) dalam kegiatan pembelajaran. Melalui pemanfaatan TIK kita dapat
meningkatkan mutu pendidikan, yaitu dengan cara membuka lebar-lebar terhadap
akses ilmu pengetahuan dan penyelenggaraan pendidikan bermutu. Sistem Teknologi
Informasi dan Komunikasi memberikan jangkauan yang luas, cepat, efektif, dan
efesien terhadap penyebarluasan informasi ke berbagai penjuru dunia. Teknologi
informasi berkembang sejalan dengan perkembangan teori dan komunikasi teknologi
yang menunjang terhadap praktik kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran
merupakan kegiatan yang paling pokok dalam keseluruhan proses pendidikan. Hal ini
berarti pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses
pembelajaran dirancang dan dijalankan secara profesional.
Dalam hal ini terdapat beberapa komponen yang berperan untuk mendong proses
pembelajaran berbasis TIK yaitu:
1. Pemerintah: TIK sebagai infrastruktur pendidikan. Pengadaan perangkat TIKI
menjadi kewajiban pemerintah dan kebijakan-kebijakan yang menunjang proses
pembelajaran berbasis TIK
2. Kepala Sekolah: TIK sebagai alat bantu manajemen sekolah. Dengan TIK segala
bentuk kebutuhan kepala sekolah bisa memudahkan dalam peradministrasian
sekolah.
3. Pemilik Yayasan: TIK sebagai fasilitas pendidikan. Fasilitas pendidikan
seyogyanya disedediakan oleh pengurus yayasan dalam menciptakan
kenyamanan dan keunggulan dari sekolah tersebut.
4. Guru: TIK sebagai standar kompetensi. TIK merupakan standar yang harus
dimiliki oleh seorang guru. Dengan begitu guru mampu menjadikan TIK sebagai
media pembelajaran dikelas
5. Karyawan: TIK sebagai penunjang administrasi pendidikan. TIK sejatinya
memudahkan karyawan dalam peradministrasian.
6. Orang Tua: TIK sebagai guru dan ilmu. Tekhnologi informasi yang begitu luas
dengan akses yang cepat perlu pengawasan dari orang tua.
7. Masyarakat: TIK sebagai alat bantu pembelajaran. Di sini masyarakat akan
merasakan kemudahan dengan adanya TIK dalam kehidupan.
4. Mengucapkan basmalah
(Bismillah).
Selesai Penyembelihan
Apabila seorang penyembelih
mengangkat tangannya sebelum
selesai proses penyembelihan,
setelah itu segera kembali
melanjutkan dan menyempurnakan
penyembelihannya, maka
hukumnya boleh. Hal itu karena
melukai hewan, lalu
menyembelihnya sedangkan hewan
tersebut belum mati, maka masuk
ke dalam ayat “Illaa maa
dzakkaitum” (Kecuali jika kamu
sempat menyembelihnya).
Menyembelihnya
Hewan yang halal dengan
disembelih, jika sanggup
menyembelihnya, maka disembelih
pada tempat penyembelihan.
Namun jika tidak sanggup
menyembelihnya, maka bisa
dengan melukai bagian badan mana
saja dari hewan tersebut, dengan
syarat luka tersebut mengeluarkan
darah di mana hewan tersebut bisa
mati karenanya. Rafi’ bin Khudaij
berkata:
Hewan
Apabila janin keluar dari perut
induknya, dan ternyata masih
hidup, maka jika hendak dimakan
harus disembelih. Namun jika
induknya kita sembelih, sedangkan
janin itu berada dalam perut
induknya, maka dengan
menyembelih induknya sudah
cukup tanpa perlu menyembelih
lagi janinnya, baik janinnya keluar
dalam keadaan mati atau hampir
mati.
Cara Menyembelih
Menyembelih bisa dengan cara
dzabh dan bisa dengan cara nahr.
Dengan cara dzabh adalah dengan
cara memotong tenggorokan,
kerongkongan dan dua urat leher
(yakni urat yang berada di dua sisi
leher mengapit tenggorokan yang
merupakan saluran darah).
Sedangkan dengan
cara nahr adalah dengan ditusuk
pada bagian libbah. Libbah adalah
tempat kalung di lehernya.
Letaknya di pangkal leher dan di
atas dada, di mana tempat tersebut
dapat langsung mematikan unta.
Binatang yang disembelih dengan
cara dzabh contohnya kambing
(dengan semua macamnya),
burung, ayam dsb. sapi pun sama
dengan cara dzabh, namun boleh
juga dengan cara nahr, karena sapi
ada dua tempat, tempat didzabh dan
tempat dinahr. Sedangkan unta
maka cara penyembelihannya
dengan cara nahr.
Untuk cara dzabh misalnya
kambing, maka dengan
membaringkannya miring di atas
lambung yang kiri dengan
menghadapkan ke kiblat, dan
penyembelih menahan kepala
hewan dengan tangan kiri, lalu
penyembelih mengucapkan
“Bismillah wallahu akbar”, setelah
itu ia segera memotong
tenggorokan, kerongkongan dan
dua urat lehernya.
Untuk cara nahr, yaitu unta,
sunnahnya adalah sambil berdiri
terikat kaki kiri bagian depan, lalu
ditusuk pada bagian libbah setelah
mengucapkan “Bismillah wallahu
akbar”, dan tikaman dilakukan
berulang-ulang sampai unta itu
mati.
Catatan: Kalau seorang
penyembelih melakukan dzabh
pada binatang yang dinahr atau
melakukan nahr pada binatang
yang didzabh, maka boleh dimakan
sembelihan itu, namun makruh.
Ia juga mengatakan,
Wallahu a’lam.
Menampilkan Presenter
menutup tayangan dan
menyimpulkan pembelajaran
tentang penyembelihan
hewab qurban.