Anda di halaman 1dari 5

Gambaran Tingkat Kecemasan pada Warga yang Tinggal di Daerah

Rawan Banjir Khususnya Warga di Kelurahan Tikala Ares Kota Manado

1
Chaflin T. Lamba
2
Herdy Munayang
2
Lisbeth F. J. Kandou

1
Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
2
Bagian Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: tommylamba@gmail.com

Abstract: Anxiety disorders, classified as psychiatric disorders, are usually resulting from a
complex interaction of biological, psychological, and psychosocial elements. Anxiety warns
the threat of injury to the body, fear, despair, the possibility of punishment, or the frustration
of the need for enhanced social body, separation from loved ones, interference with the
success or status of a person, and ultimately a threat to the unity or wholeness of a person.
People living in areas prone to floods are assumed to suffer from anxiety of the coming
floods. This study was aimed to assess the anxiety among people living in flood-prone areas
by using sociodemofraphic data and questionnaire of Hamillton Anxiety Rating Scale
(HARS). This was a descriptive qualitative study with a cross sectional design. There were
30 respondents that met the inclusion and exclusion criteria. The results showed that 2
(6.7%) respondents did not have any anxiety disorder; 10 (33.3%) people had mild anxiety
disorders; 12 (40%) people had moderate anxiety disorders; and 6 (20.0%) people had severe
anxiety disorders. Conclusion: The majority of people living in flood-prone areas suffered
from anxiety and the most common type of anxiety was mild anxiety.
Keywords: anxiety, flood prone areas, HARS

Abstrak: Gangguan kecemasan digolongkan sebagai gangguan kejiwaan, umumnya


diakibatkan oleh interaksi kompleks dari elemen biologis, psikologis, dan psikososial.
Kecemasan memperingatkan ancaman cedera pada tubuh, rasa takut, keputusasaan,
kemungkinan hukuman, atau frustrasi dari kebutuhan sosial tubuh, perpisahan dari orang
yang dicintai, gangguan pada keberhasilan atau status seseorang, dan akhirnya ancaman pada
kesatuan atau keutuhan seseorang. Sebagian masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir
mengalami kecemasan akibat takut terkena dampak bencana banjir. Penelitian ini bertujuan
untuk menilai gangguan kecemasan pada warga yang berada di daerah rawan banjir dengan
menggunakan data sosiodemografik dan kuesioner Hamillton Anxiety Rating Scale (HARS).
Jenis penelitian ialah deskriptif-kualitatif dengan desain potong lintang. Terdapat 30
responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian memperlihatkan
responden yang tidak mengalami gangguan kecemasan sebanyak 2 orang (6,7%); gangguan
kecemasan ringan sebanyak 10 orang (33,3%); gangguan kecemasan sedang sebanyak 12
orang (40%); dan gangguan kecemasan berat sebanyak 6 orang (20,0%). Simpulan:
Sebagian besar masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir mengalami kecemasan dan
terbanyak ialah kecemasan sedang.
Kata kunci: kecemasan, daerah rawan banjir, HARS

Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi secara fisik, mental, spiritual, dan sosial
dimana seorang individu dapat berkembang sehingga individu tersebut menyadari

61
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 5, Nomor 1, Januari-Juni 2017

kemampuan sendiri, dapat mengatasi kehidupan dan penghidupan masyarakat


tekanan, dapat bekerja secara produktif, yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan
dan mampu memberikan kontribusi untuk atau faktor non-alam maupun faktor
komunitasnya.1 Menurut WHO, kesehatan manusia sehingga mengakibatkan timbul-
jiwa bukan hanya suatu keadaan tidak nya korban jiwa manusia, kerusakan
adanya gangguan kejiwaan melainkan lingkungan, kerugian harta benda, dan
mengandung berbagai karakteristik bersifat dampak psikologis.7
positif yang menggambarkan keselarasan Bencana banjir sering melanda Kota
dan keseimbangan jiwa yang mencermin- Manado khususnya pada musim hujan. Hal
kan kedewasaan kepribadian yang ini menjadikan Provinsi Sulawesi Utara
2
bersangkutan. sebagai salah satu daerah rawan banjir di
Masalah kesehatan dan psikologis bisa Indonesia dan ditinjau dari luas wilayah
disebabkan karena kondisi lingkungan yang genangan masuk dalam peringkat ke-8 dari
kurang baik. Masalah kesehatan sendiri seluruh daerah di Indonesia sehingga
juga dapat menyebabkan masalah menjadikan Manado sebagai salah satu kota
psikologis yang kemudian berkaitan juga yang dinilai berisiko tinggi terhadap bahaya
dengan masalah lingkungan. Pada para banjir.8 Penelitian ini bertujuan untuk
penduduk yang tinggal di daerah rawan mendapatkan gambaran gangguan
banjir, masalah yang berkaitan dengan kecemasan pada warga yang tinggal di
banjir akan terus muncul, baik masalah daerah rawan banjir di kota Manado.
kesehatan, masalah lingkungan ataupun
masalah psikologis.3 METODE PENELITIAN
Gangguan kecemasan digolongkan Jenis penelitian ini ialah deskriptif-
sebagai gangguan kejiwaan, biasanya kualitatif dengan studi potong lintang untuk
karena hasil dari interaksi kompleks dari menilai apakah terdapat gangguan
elemen biologis, psikologis, dan kecemasan pada warga yang berada di
4
psikososial. Jumlah pasien gangguan daerah rawan banjir dengan menggunakan
kecemasan mencapai 5% dari jumlah data sosiodemografik dan kuesioner
penduduk dunia. Perbandingan pasien Hamillton Anxiety Rating Scale (HARS).
gangguan kecemasan pada perempuan dan Populasi penelitian ialah warga daerah
laki-laki ialah 2:1. Diperkirakan 2%-4% Tikala Ares lingkungan 3. Cara pemilihan
penduduk dunia pernah mengalami sampel menggunakan cara purposive
gangguan kecemasan.5 sampling. Jumlah sampel yang memenuhi
Kecemasan memperingatkan ancaman kriteria inklusi dan eksklusi ialah berjumlah
cedera pada tubuh, rasa takut, keputus- 30 responden.
asaan, kemungkinan hukuman, atau
frustrasi dari kebutuhuan sosial tubuh, HASIL PENELITIAN
perpisahan dari orang yang dicintai, Berdasarkan hasil penelitian yang
gangguan pada keberhasilan atau status dilakukan terhadap 30 responden didapat-
seseorang, dan akhirnya ancaman pada kan perempuan sebanyak 19 orang (63,3%)
kesatuan atau keutuhan seseorang. sedangkan laki-laki sebanyak 11 orang
Kecemasan segera mengarahkan seseorang (36,7%). Mayoritas responden yang telibat
untuk mengambil langkah yang diperlukan dalam penelitian ialah pada kategori usia
untuk mencegah ancaman atau meringan- 56-65 tahun sebanyak 9 orang (30,0%),
kan akibatnya.6 beragama Kristen sebanyak 16 orang
Bencana alam merupakan salah satu (53,3%), tidak bekerja sebanyak 19 orang
faktor pemicu timbulnya kecemasan, (63,3%), dan berpendidikan akhir SMK/
karena manusia tidak bisa memprediksikan SLTA yaitu 17 orang (56,7%) (Tabel 1).
kapan bencana alam akan muncul. Bencana Berdasarkan hasil penelitian didapat-
ialah peristiwa atau rangkaian peristiwa kan bahwa responden terbanyak ialah
yang mengancam dan mengganggu responden yang termasuk kategori

62
Lamba, Munayang, Kandou: Gambaran tingkat kecemasan...

kecemasan sedang sebanyak 12 orang laki-laki. Laki-laki lebih aktif, eksploratif,


(40,0%). Kecemasan ringan ditemukan sedangkan perempuan lebih sensitif.
sebanyak 10 orang (33,3%) dan kecemasan Penelitian lain menunjukkan bahwa laki-
berat sebanyak 6 orang (20,0%). Terdapat laki lebih rileks dibanding perempuan.9
responden yang tidak mengalami Berdasarkan hasil penelitian Ugwu et al.10
kecemasan sebanyak 2 orang (6,7%). perempuan lebih rentan terhadap
kecemasan dibandingkan laki-laki pada
Tabel 1. Distribusi frekuensi karakteristik daerah rawan banjir karena sering
demografik responden dieksklusikan pada pencegahan dan
persiapan bencana, termasuk dalam
Karakteristik responden (n) (%) program intervensi darurat. Perempuan
Jenis kelamin
karir juga diharapkan untuk menjalankan
Laki-laki 11 36,7
Perempuan 19 63,3
tugas sebagai istri, ibu rumah tangga, dan
Usia merawat anak yang secara kumulatif
Remaja akhir (17-25) 4 13,3 memberikan stres psikologis yang semakin
Dewasa awal (26-35) 3 10,0 berat. Menjalankan tanggung jawab
Dewasa akhir (36-45) 6 20,0 reproduktif serta merawat dan menjaga
Lansia awal (46-55) 5 16,7 anak-anak dalam keadaan bencana, bahkan
Lansia akhir (56-65) 9 30,0 ketika mereka menangis meminta makanan
Manula (65>) 3 10,0 ketika tak ada makanan, merupakan situasi
Agama yang sangat memicu stres dan emosional
Kristen 16 53,3 perempuan.
Katolik 5 16,7
Responden terbanyak berdasarkan
Islam 9 30,0
Pekerjaan
kategori usia ialah kategori masa lansia
Bekerja 11 36,7 akhir (usia 56-65 tahun) yang berjumlah 9
Tidak bekerja 19 63,3 orang (30,0%). Mayoritas responden
Pendidikan terakhir tersebut mengalami kecemasan ringan
SD 2 6,7 sebanyak 4 orang. Hal ini sejalan dengan
SMP 6 20,0 hasil penelitian Abdullah et. al.11 yang
SLTA/SMK 17 56,7 mendapatkan kelompok usia >50 tahun
Perguruan tinggi 5 16,7 sebagai kelompok yang paling rentan
terhadap kecemasan di daerah rawan banjir.
Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan Usia lanjut ditandai dengan perubahan fisik
Score HARS dan psikologis tertentu. Demensia,
Klasifikasi skor HARS n % osteoporosis, katarak, dan berbagai
Tidak ada kecemasan 2 6,7 penyakit degeneratif lainnya, memperburuk
Kecemasan ringan 10 33,3 fungsi lansia dalam keadaan bencana,
Kecemasan sedang 12 40,0 sehingga membuat mereka lebih rentan
Kecemasan berat 6 20,0 terhadap gangguan mental dan cedera fisik
Total 30 100 saat bencana.12 Efek-efek tersebut
menentukan lansia dalam melakukan
BAHASAN penyesuaian diri secara baik atau buruk,
Berdasarkan hasil penelitian yang akan tetapi ciri-ciri usia lanjut cenderung
dilakukan dengan cara membagikan menuju dan membawa penyesuaian diri
kuesioner kepada 30 responden, ditemukan yang buruk daripada yang baik dan menuju
bahwa kategori jenis kelamin terbanyak kesengsaraan daripada kebahagiaan, itulah
ialah perempuan berjumlah 19 orang sebabnya mengapa usia lanjut lebih rentan
(63,3%) yang mayoritas mengalami dari pada usia madya.13
kecemasan ringan sebanyak 8 orang. Responden terbanyak berdasarkan
Perempuan lebih merasa cemas akan kategori agama ialah agama Kristen
ketidakmampuannya dibanding dengan berjumlah 16 orang (53,3%); mayoritas

63
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 5, Nomor 1, Januari-Juni 2017

mengalami kecemasan ringan sebanyak 6 kecemasan pada warga yang tinggal


orang. Kategori agama di atas sejalan didaerah rawan banjir. Penelitian lanjut
dengan data sensus penduduk tahun 2010 dengan tehnik yang lebih disempurnakan
yang mendapatkan jumlah penduduk yang diperlukan untuk menggali faktor-faktor
beragama Kristen (62,10%), Katolik penyebab kecemasan.
(5,02%), Islam (31,30%), dan sisanya Pemerintah perlu memerhatikan warga
beragama lain.12 yang tinggal di daerah rawan banjir dengan
Responden terbanyak berdasarkan cara pembangunan infrastruktur di daerah
kategori pekerjaan ialah yang tidak bekerja rawan banjir, agar warga merasa lebih
berjumlah 19 orang (63,3%). Mayoritas aman dan nyaman.
responden tersebut mengalami kecemasan
sedang sebanyak 8 orang. Hal ini tidak DAFTAR PUSTAKA
sejalan dengan hasil penelitian Abdullah et 1. Kementerian Hukum dan Hak Asasi
al.11 yang mendapatkan pegawai negeri dan Manusia Republik Indonesia. UU
wiraswasta sebagai kelompok yang paling No.18 Tahun 2014 Tentang
rentan dikalangan orang yang tinggal di Kesehatan Jiwa. [cited 2017 March
25]. Available from: URL:
daerah rawan banjir. Status pekerjaan atau
http://peraturan.go.id/inc/view/
ekonomi dapat memengaruhi keadaan 11e4b0200b77bb38b2d33132353430
psikologi pada individu tertentu, semakin 30.html.
rendah status ekonominya maka akan 2. McGrandless A, Duffy T. Assessment and
semakin memengaruhi keadaan psikologi treatment of patients with anxiety.
individu tersebut. Orang dengan tingkat Nursing Standard. 2011;26:48-56.
sosioekonomi yang tinggi, akan semakin 3. Edesia S. Hubungan antara kualitas hidup
mudah untuk mengakses kebutuhan dasar warga DKI Jakarta yang tinggal di
dan pertolongan yang dibutuhkannya dalam daerah rawan banjir [Skripsi]. Jakarta:
keadaan bencana.14 Fakultas Psikologi Universitas
Responden terbanyak berdasarkan Indonesia; 2008.
4. Fardhika F. Hubungan kecemasan dengan
kategori pendidikan terakhir ialah
tension-type headache di Poliklinik
SLTA/SMK sebanyak 17 orang (56,7%). Saraf RSUD Dr. Moewardi Surakarta
Mayoritas responden tersebut mengalami [Skripsi]. Solo: Fakultas Kedokteran
kecemasan ringan sebanyak 6 orang dan Universitas Muhammadiyah
kecemasan sedang sebanyak 6 orang. Teori Surakarta; 2015.
Gass dan Curiel menyatakan bahwa 5. Mohr C, Schneider S. Anxiety disorders.
semakin tinggi tingkat pendidikan Eur Child Adolesc Psychiatry. 2013;
seseorang, semakin tinggi pula tingkat 22:17.
kecemasannya. Dalam keadaan pencegahan 6. Elvira DS, Hadisukanto G. Buku Ajar
bencana, orang dengan tingkat pendidikan Psikiatri (1st ed). Jakarta: Badan
yang lebih tinggi cenderung lebih banyak Penerbit FKUI, 2010.
7. Amir A. Efektifitas penanggulangan
melakukan pencegahan dan persiapan
bencana oleh badan nasional
dalam menghadapi bencana, yang secara penanggulangan bencana. [cited 2014
kumulatif meningkatkan stres.15 Sept 29]. Available from: URL:
http://repository.usu.ac.id/bitstream/1
SIMPULAN 23456789/37269/4
Sebagian besar masyarakat yang 8. Tutik H, Susatyo Y. Hubungan kondisi
tinggal di daerah rawan banjir mengalami kesesakan dengan kecemasan pada
kecemasan dan terbanyak ialah kecemasan remaja. Proyeksi. 2012;7(2):81-7.
sedang. 9. Trismiati. Perbedaan tingkat kecemasan
antara laki-laki dan perempuan
SARAN akseptor kontrasepsi mantap di RSUP
Penelitian ini merupakan penelitian dr. Sarijito Yogyakarta. Psyche.
2004;1(1).
dasar yang menggambarkan tentang tingkat

64
Lamba, Munayang, Kandou: Gambaran tingkat kecemasan...

10. Ugwu LI, Ugwu DI. Gender, floods and Williams R. The effects of flooding
mental health: the way forward. Int J on mental health: outcomes and
Asian Social Sci. 2013;4:1030-42. recommendations from a review of
11. Abdullah S, Sipon S, Nazli NN, Puwasa the literature. PLOS Current Disasters
NH. The relationship between stress (1st ed). 2012. Doi: 10.
and social support among flood 1371/4f9f1fa9c3ae.
victims. Procedia. 2015;192:59-64. 14. Tartowo, Wartonah. Kebutuhan Dasar
12. Badan Pusat Statistik. Data Sensus Agama Manusia dan Proses Keperawatan.
Penduduk 2010 untuk Daerah Jakarta: Salemba Medika, 2003.
Sulawesi Utara. 2010. [cited 2015 Jan 15. Michael T, Zetsche U, Margraf J.
22]. Available from: URL: Epidemiology of anxiety disorder
http://sp2010.bps.go.id/index.php/site 2007. [cited 2015 Jan 22]. Availabel
/tabel?wid=7100000000&tid=321&fi from: URL: http://www.sciencedirect.
1=56&fi2=3. com/science/article/pii/S1476179306
13. Stanke C, Murray V, Amlot R, Nurse J, 700659.

65

Anda mungkin juga menyukai