Identifikasi Bakteri
Identifikasi Bakteri
Identifikasi Mikroorganisme
Bakteri berasal dari bahasa Latin bacterium; jamak: bacteria adalah
kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel. Organisme
ini termasuk ke dalam domain prokariota dan berukuran sangat kecil
(mikroskopik). Hal ini menyebabkan organisme ini sangat sulit untuk
dideteksi, terutama sebelum ditemukannya mikroskop. Barulah setelah
abad ke-19 (setelah ditemukannya mikroskop), ilmu tentang
mikroorganisme terutama bakteri (bakteriologi) mulai berkembang.
1) Bakteri
Morfologi bakteri sangat sederhana, sehingga sangat tidak
mungkin hanya menggunakan morfologi sel untuk informasi
taksonomi. Namun demikian morfologi tetap bernilai dalam
taksonomi. Morfologi bakteri yang dipertimbangkan adalah :
a. Bentuk sel bakteri
Pada umumnya bakteri dibagi menjadi tiga golongan besar
(berdasarkan bentuknya) yaitu:
1. Kokus (Coccus) adalah bakteri yang berbentuk bulat seperti
bola dan mempunyai beberapa variasi sebagai berikut:
Id.wikipedia.org
Diplobacillus, jika bergandengan dua-dua
Streptobacillus, jika bergandengan membentuk rantai
3. Spiral (Spirilum) adalah bakteri yang berbentuk lengkung
dan mempunyai variasi sebagai berikut:
Id.wikipedia.org
- Sangat kecil dan bervariasi : 1,0 – 5,0 x 0,5 – 1,0 μm, diameter 0,6
μm.
- Diamati dengan mikroskop pada pembesaran maksimum (100x)
- Detil struktur sel dapat diamati dengan menggunakan mikroskop
electron
Reproduksi Bakteri
Jenis-jenis Bakteri
2. Bakteri kemoautrotof
Bakteri kemoautrotof adalah bakteri yang menggunakan kimia
yang diperolehnya pada saat terjadi perombakan zat kimia dari
molekul yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan
melepaskan. Contoh bakteri ini adalah: Nitrosomonas.
Nitrosomonas dapat memecah NH3 menjadi NH2, air.
Kapang
Kapang (Mold) adalah fungi multiseluler yang mempunyai
5ndustry, dan pertumbuhannya pada substrat mudah dilihat karena
penampakannya yang berserabut seperti kapas. Pertumbuhannya mula-
mula berwarna putih, tetapi jika spora telah timbul akan terbentuk
berbagai warna tergantung dari jenis
Kapang.
Menurut Fardiaz kapang terdiri dari suatu thallus yang tersusun
dari
yang bercabang yang disebut hifa. Kumpulan dari hifa membentuk suatu
jalinan yang disebut miselium. Setiap hifa memiliki lebar 5-10 µm.
Menurut Fardiaz ,dan Waluyo, kapang dapat dibedakan menjadi 2
kelompok berdasarkan struktur hifa, yaitu hifa tidak bersekat atau
nonseptat dan hifa bersekat atau septat. Septat akan membagi hifa
menjadi bagian-bagian, dimana setiap bagian tersebut memiliki inti satu
atau lebih. Kapang yang tidak memiliki septat maka inti sel tersebar di
sepanjang hifa. Dinding penyekat pada kapang disebut dengan septum
yang tidak tertutup rapat sehingga sitoplasma masih dapat bebas
bergerak dari satu ruang ke ruang lainnya. Kapang yang bersekat antara
lain kelas Ascomycetes, Basidiomycetes dan Deuteromycetes. Sedangkan
kapang yang tidak bersekat yaitu kelas Phycomycetes (Zygomycetes dan
Oomycetes).
Reproduksi Kapang
Secara alamiah
kapang berkembang biak
denganSule-gratis.blogspot.com
berbagai cara, baik
aseksual dengan
pembelahan, penguncupan,
atau pembentukan spora.
Dapat pula secara seksual
dengan peleburan dari kedua
induknya. Pada pembelahan, suatu sel membelah diri untuk membentuk
dua sel anak yang serupa. Pada penguncupan suatu sel anak tumbuh dari
penonjolan kecil pada sel inangnya .
Menurut Fardiaz, secara aseksual spora kapang diproduksi dalam
jumlah banyak, berukuran kecil dan ringan, serta tahan terhadap keadaan
kering. Spora ini mudah beterbangan di udara, dan bila berada pada
substrat yang cocok, maka spora tersebut tumbuh menjadi miselium
baru.
Jenis-jenis kapang
1.Rhizopus
Rhizopussering disebut kapang roti karena sering tumbuh dan
menyebabkan kerusakan pada roti. Selain itu kapang ini
jugaseringtumbuh pada sayuran dan buah-buahan. Spesies Rhizopus
yang sering tumbuh pada roti adalah R.stoloniferdan R.nigrican.
Selain merusak makanan,beberapa spesies Rhizopusjuga digunakan
dalam pembuatan beberapa makanan fermentasi tradisional, misal R.
oligosporusdan R. oryzaeyang digunakan dalam fermentasi berbagai
macam tempedanoncom hitam.
Proprofs.com
2.Aspergillus
Kapang ini tumbuh baik pada substrat dengan konsentrasi gula dan
garam tinggi, oleh karena itu dapat tumbuh pada makanan dengan kadar
air rendah. Grup ini mempunyai konidia
berwarna hijau, dan membentuk askospora yang
terdapat didalam aski perithesia berwarna
kuning sampai merah. Grup A. nigermempunyai
kepala pembawa konidia yang besar yang dipak
secara padat, bulat dan berwarna hitam, coklat
hitam atau ungu coklat. Konidianya kasar dan
mengandung pigmen. Grup A. flavus-
oryzaetermasuk spesies yang penting dalam
fermentasi beberapa makanan tradisional dan
untuk memproduksi enzim, tetapi
biology.stackexchange.com
kapang dalam grup ini sering menyebabkan kerusakan makanan.
A.oryzae digunakan dalam fermentasi tahap pertama dalam pembuatan
kecap dan tauco. Konidia dalam grup ini berwarna kuning sampai hijau,
dan mungkin membentuk sklerotia.
3.Penicillium
www.mycology.adelaide.edu.au
Kapang ini sering menyababkan kerusakan pada sayuran, buah-buahan
dan serealia. Penicillium juga digunakan oleh dalam industriuntuk
memproduksi antibiotic.
4.Neurospora (Monila)
Neurospora (Monila) sitophiladan N. crassamerupakan spesies yang
umum dijumpai pada makanan
dan disebut kapang roti merah
atau kapang nasi merah karena
pertumbuhannya yang cepat
pada roti atau nasi dengan
membentuk warna merah-
oranye. N. sitophilajuga
bioselisthebest.blogspot.com
digunakan dalam pembuatan
oncom merah. Pembentukan askospora yang terdapat didalam
perithesia jarang terlihat pada kapang ini.
Khamir
Khamir (yeast) merupakan jasad renik (mikroorganisme) yang pertama
yang digunakan manusia dalam industri pangan. Orang-orang Mesir
zaman dahulu telah menggunakan yeastdan proses fermentasi dalam
memproduksi minuman beralkohol dan membuat roti pada lebih dari
5000 tahun yang lalu. Khamir merupakan jenis jamur uniseluler. Istilah
khamir umumnya digunakan untuk bentuk-bentuk yang menyerupai
jamur dari kelompok Ascomycetes yang tidak berfilamen tetapi
uniseluler berbentuk ovoid atau spheroid. Bentuk khamir dapat sperikal
sampai ovoid, kadang dapat membentuk miselium semu. Ukuran juga
bervariasi. Struktur yang dapat diamati meliputi dinding sel, sitoplasma,
vakuol air, globula lemak dan granula. Kebanyakan khamir melakukan
reproduksi secara aseksual melalui pembentukan tunas secara
multilateral ataupun pola.
Sifat Fisiologis
Khamir kebanyakan tumbuh paling baik pada kondisi dengan air yang
cukup. Khamir dapat tumbuh pada medium dengan gula atau garam
yang tinggi, sehingga khamir kebutuhan airuntuk pertumbuhan lebih
sedikit dibandingkan dengan bakteri. Batas aktivitas air khamir terendah
untuk pertumbuhan berkisar antara 0,88-0,94. Selain itu banyak kamir
yang bersifat osmofilik yakni dapat tumbuh pada medium dengan
aktivitas air relative rendah, yaitu 0,62-0,65. Kisaran suhu untuk
pertumbuhan kebanyakan khamir pada umumnya hamper sama denga
kapang, yaitu suhu optimum 25-30 derajat celcius dan suhu maksimum
34-47 derajat celcius, tetapi beberapa khamir dapat tumbuh pada suhu 0
derajat celcius. Kebanyakan khamir lebih cepat tumbuh pada pH 4.0-4,5,
dan tidak dapat tumbuh dengan baik pada medium alkali, kecuali jika
telah beradaptasi.
Klasifikasi Khamir
Berdasarkan morfologinya, khamir diklasifikasikan menjadi dua
kelompok yaitu:
1)Kelompok yeast sejati
Kelompokyeastsejati pada dasarnya termasuk kedalam
kelasAscomycetes, dengan ciri memiliki spora. Termasuk kedalam
kelompok ini adalah berbagai spesies Saccharomyces,
Schizosaccharomyces, Zygosaccharomyces, Pichia,Hansenula,
Debaryomyce dan Hanseniaspora. Sedangkan pada kelompok jenis
yeastsejati ini spesies yang umum digunakan dalam industri
adalahSaccharomyces cerevisiae yaitu untuk pembuatan roti,
minuman beralkohol, glyserol dan enzim invertase.
a. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa untuk mengisolasi, mengidentifikasi serta
menyeleksi suatu mikroba diperlukan pengetahuan dasar tentang
karakteristik mikroba yang akan diteliti, cara hidupnya serta
perkembangbiakan nya. Mikroba memiliki banyak jenis mulai dari
bakteri,kapang, dan khamir. Untuk mengetahuinya dilakukan penelitian
agar mengetahui perbedaan dari ketiga jenis mikroorganisme tersebut.
Terutama pada kapang dan khamir yang terlihat sama namun sangat
berbeda. Oleh karena itu dibutuhkan ketelitian serta ketepatan dalam
mengamatinya.
DAFTAR PUSTAKA