Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang
Pelayanan kesehatan menjadi suatu kebutuhan dalam hidup manusia yang
harus dipenuhi oleh negara.Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan pasal 93 dan 94,dinyatakan bahwa pelayanan gigi dan mulut
dilakukan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
dalam bentuk peningkatan kesehatan gigi,pencegahan penyakit gigi,pengobatan
penyakit gigi,dan pemulihan kesehatan gigi yang dilakukan secara
terpadu,terintergrasi dan berkesinambungan dan dilaksanakan melalui pelayanan
kesehatan gigi perorangan,pelayanan kesehatan gigi masyarakat,usaha
kesehatan gigi sekolah,serta pemerintah dan pemerintah daerah wajib menjamin
ketersediaan tenaga,fasilitas pelayanan,alat dan obat kesehatan gigi dan mulut
dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang
aman,bermutu,dan terjangkau oleh masyarakat.
Puskesmas sebagai unit pelaksana teknis dalam pembangunan kesehatan
mempunyai salah satu fungsi untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat.Puskesmas juga merupakan unit pelaksanateknis Dinas Kesehatan
Kabupaten yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan
di satu atau sebagian wilayah kecamatan.Pelayanan kesehatan tidak hanya
mencakup pelayanan kesehatan umum,tetapi juga mencakup pelayanan
kesehatan gigi dan mulut.Penyakit gigi dan mulut masih masuk dalam 10 besar
penyakit yang ada di UPTD Puskesmas Gringsing 1.Dengan adanya pelayanan
gigi dan mulut diharapkan masyarakat memiliki perilaku sehat,memiliki
kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil
dan merata serta memiliki derajat kesehatan setinggi-tingginya,khususnya derajat
kesehatan gigi dan mulut.

B. Tujuan Pedoman
Tujuan pedoman layanan klinis ruang pemeriksaan gigi dan mulut ini adalah
untuk menjadi acuan bagi pelaksanaan pelayanan ruang pemeriksaan gigi dan
mulut di UPTD Puskesmas Gringsing 1.

C. Sasaran Pedoman
Sasaran pedoman kesehatan gigi dan mulut adalah dokter gigi dan perawat
gigi di UPTD Puskesmas Gringsing 1.

D. Ruang Lingkup Pedoman

1
Lingkup pedoman pelayanan ruang pemeriksaan gigi mencakup:
1. Kegiatan dalam gedung
2. Kegiatan luar gedung

E. Batasan Operasional
1. Ruang Pemeriksaan Gigi dan Mulut
Ruang pemeriksaanGigi dan mulut adalah tempat/unit pelayanan yang
bertugas untuk penanganan dan perawatan kesehatan gigi serta seleksi
terhadap pasien.Ruang pemeriksaan gigi dan mulut merupakan salah satu
dari jenis layanan yang ada di UPTD Puskesmas Gringsing 1 yang
memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut dasar, seperti pemeriksaan
gigi dan mulut,konsultasi gigi dan mulut,premedikasi,pencabutan gigi anak-
anak,pencabutan gigi dewasa,penambalan dengan glass
ionomer,pembersihan karang gigi,perawatan pulpa capping,incisi
abses,koreksi oklusi,maupun lepas jahitan kasus gigi.
Selain itu juga memberikan penyuluhan kepada pasien mengenai
pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut sebagai bagian dari menjaga
kesehatan pribadi,serta meningkatkan pengetahuan dan kesadaran
masyarakat dalam bidang kesehatan gigi dan mulut.
2. Standar Pelayanan Ruang pemeriksaan Gigi & Mulut
Adalah sumber yang berlaku sesuai dengan tingkat Puskesmas dan
sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menyelenggarakan
pelayanan gigi dan mulut.

2
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

Untuk menjalankan pelayanan Ruang pemeriksaan gigi dan mulut didukung


oleh tenaga profesional.
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
1. Penanggung jawab Ruang pemeriksaan gigi dan mulut adalah seorang dokter
gigi yang bertanggung jawab kepada Kepala Puskesmas.
Penanggung jawab ruang pemeriksaan gigi dan mulut memiliki uraian tugas
sebagai berikut :
a. Mengkoordinir kegiatan ruang pemeriksaan gigi dan mulut
b. Melakukan perencanaan,pengorganisasian,pelaksanaan,pengendalian dan
evaluasi(POACE) dalam pelaksanaan tugas dan fungsi ruang pemeriksaan
gigi dan mulut
c. Mengadakan komunikasi dengan tenaga klinis yang lain
d. Memastikan kegiatan di ruang pemeriksaan gigi dan mulut berjalan sesuai
dengan standar yang sudah ditetapkan
e. Memastikan peralatan di ruang pemeriksaan gigi dan mulut yang harus
terkalibrasi sudah dilakukan kalibrasi
f. Memberikan usulan program kerja dan anggaran ruang pemeriksaan gigi
dan mulut
g. Mengembangkan kemampuan SDM ruang pemeriksaan gigi dan mulut
sehingga berperan aktif terwujudnya pelayanan gigi dan mulut yang unggul
h. Mengatur,mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan dinas kerja perawat
gigi
2. Perawat Gigi
Memiliki uraian tugas sebagai berikut :
a. Menyiapkan ruangan pemeriksaan gigi dan mulut sebelum dan sesudah
pelayanan
b. Memanggil pasien
c. Memastikan data pasien yang masuk ke ruang pemeriksaan gigi dan mulut
sesuai
d. Melakukan tindakan sesuai kompetensinya sesuai SOP yang ada
e. Meregister pasien yang masuk ke ruang pemeriksaan gigi dan mulut
f. Menginput data ke simpus/P-care
g. Memberikan data laporan bulanan secara berkala(bulanan,triwulan,tahunan)

3
B. Distribusi Ketenagaan
No Jabatan PNS SPRG D3 D4/S1 S2/spesialis
1 Dokter Gigi 1
2 Perawat Gigi 1 1

C. Jadwal Pelayanan
Senin - Kamis : 07.30 - 14.00
Jumat : 07.30 - 11.30
Sabtu : 07.30 - 12.30

4
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Denah RuangPemeriksaan Gigi dan Mulut UPTD Puskesmas Gringsing 1

Keterangan :
= meja
= kursi
= lemari

= sterilisator

= wastafel
= dental unit
= kompresor

= filling kabinet

= pintu masuk
= tempat sampah medis
= tempat sampah non medis
= safety box

5
B. Standart fasilitas
Ruang Pemeriksaan Gigi dan mulut di UPTD Puskesmas Gringsing 1memiliki
fasilitas ruangan yang terdiri dari:
NO JENIS PERALATAN JUMLAH
I. ALAT KESEHATAN GIGI DAN MULUT
1 Atraumatic Restorative Treatmen (ART) 1 buah
● Enamel Acces Cutter 1 buah
● Eksavator berbentuk sendok ukuran kecil (Spoon
Excavator Small) 1 buah
● Eksavator berbentuk sendok ukuran sedang (Spoon
Excavator Medium) 1 buah
● Eksavator berbentuk sendok ukuran besar (Spoon
Excavator Large) 1 buah
● Double Ended Applier and Carver 1 buah
● Hatchet 1 buah
2 Bein lurus Besar 3 buah
3 Bein lurus Kecil 3 buah
Bor Intan (Diamon Bur Assorted) untuk Air Jet Hand Piece
4 (Kecepatan Tinggi) Round, Inverted, Fisure 1 set
Bor IntanKonta Angle Hand Piece Conventional (Kecepatan
5 Rendah) Round, Inverted, Fisure 1 set
6 Ekscavator berujung dua (besar) 3 buah
7 Ekscavator berujung dua (kecil) 6 buah
8 Gunting Oprasi Gusi (wagner) (12cm) 1 set
9 Handpiece Contra Anggle 1 set
10 Handpiece Straight 1 set
11 Kaca Mulut datar No 4 Tanpa Tangkai 18 buah
12 Klem/Pemegang Jarum Jahit (Mathieu Standar) 1 buah
13 Set Kursi Gigi Elektrik yang terdiri dari:
● Kursi Gigi 1 buah
● Cuspidor Unit 1 buah
● Meja Instrumen 1 buah
● Foot Controller untuk Hand piece 1 buah
● Kompresor Air Med 1 buah
14 Ligh Curing 1 buah
15 Pemegang Matriks (Matrix holder) 1 buah
16 Pengungkit Akar Gigi Kanan Distal (Cryer Distal) 3 buah
17 Pengungkit Akar Gigi Kanan Mesial (Cryer Mesial) 3 buah
18 Penumpat Plastis 10 buah
19 Penumpat Semen Berujung Dua 4 buah
20 Pinset Gigi 8 buah
21 Polishing Bur 1 buah
22 Scaler Utrasonik 1 buah
23 Sonde Lengkung 7 buah
24 Spatula Pengaduk Semen 2 buah
25 Set Tang pencabutan Dewasa (set)
● Tang Gigi Anterior RA 3 buah
● Tang Gigi Premolar RA 1 buah
● Tang Gigi Molar Kanan RA 2 buah
● Tang Gigi Molar Kiri RA 2 buah
● Tang Molar 3 RA 3 buah
● Tang Sisa Akar Gigi Anterior RA 3 buah
● Tang Sisa Akar Gigi Posterior RA 4 buah
● Tang Gigi Anterior dan Premolar RB 2 buah
● Tang Molar Kanan/Kiri RB 4 buah
6
● Tang Molar 3 RB 1 buah
● Tang sisa Akar RB 4 buah
26 Tang Pencabutan Anak (1 set)
●Tang gigi anterior RA 1 buah
●Tang molar RA 1 buah
●Tang sisa akar RA 1 buah
●Tang gigi anterior RB 1 buah
●Tang molar RB 1 buah
●Tang sisa akar RB 1 buah
27 Skapel, Mata Pisau Bedah Kecil 1 buah
28 Skapel, Tangkai Pisau Oprasi 1 buah
29 Tangkai Kaca Mulut 18 buah

II. Perlengkapan
1 Baki Logam Tempat Alat Steril Bertutup Besar 1 buah
2 Baki Logam Tempat Alat Steril Bertutup Sedang 1 buah
3 Korentang, Penjepit Sponge (Foerster) 1 buah
4 Lemari Peralatan 1 buah
5 Lempeng Kaca Pengaduk Semen 1 buah
6 Sterilisator Kering 1 buah
7 Waskom Bengkok (Neirbeken) 5 buah
8 Pengharum ruangan 1 buah
9 Tempat Tisue 1 buah

III. Bahan Habis Pakai


1 Betadin Solution atau Desinfektan Lainnya Sesuai Kebutuhan
2 Sabun Tangan atau Antiseptok Sesuai Kebutuhan
3 Kasa Sesuai Kebutuhan
4 Benang Silk Sesuai Kebutuhan
5 Chromik Catgut Sesuai Kebutuhan
6 Alkohol Sesuai Kebutuhan
7 Kapas Sesuai Kebutuhan
8 Masker Sesuai Kebutuhan
9 Sarung Tangan Sesuai Kebutuhan

IV. Meubelair dan elektronik


1 Kursi Kerja 3 buah
2 Kursi Pasien 2 buah
3 Lemari Arsip 1 buah
4 Meja Tulis 2 buah
5 Meja Komputer 1 buah
6 Wastafel 1 buah
7 Computer dan printer 1 set

V. Pencatatan dan Pelaporan


1 Buku Register Pelayanan Sesuai Kebutuhan
2 Kartu Rekam Medis Sesuai Kebutuhan
3 Formulir Informed Consent Sesuai Kebutuhan
4 Formulir Rujukan Internal dan External Sesuai Kebutuhan
5 Surat Keterangan Sakit Sesuai Kebutuhan
Formulir dan surat keterangan lain sesuai kebutuhan
6 pelayanan yang diberikan Sesuai Kebutuhan

7
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Lingkup Kegiatan
1. Kegiatan Dalam Gedung
Lingkup kegiatan dalam tata laksana pelayanan kesehatan gigi dan mulut
dalam gedung:
a. Pelayanan Pencegahan
 Pelayanan yang ditujukan kepada kelompok: promosi kesehatan gigi dan
mulut melalui program pendidikan kepada kelompok tertentu (sekolah
dasar), program sikat gigi masal
 Pelayanan yang ditujukan kepada perseorangan: pemeriksaan gigi dan
mulut, nasehat dan petunjuk kepada perorangan mengenai hygiene mulut.
b. Pelayanan Medik Dasar Gigi
 Perawatan penyakit/kelainan jaringan mulut
 Restorasi tumpatan/tambalan
 Ekstraksi gigi anak
 Ekstraksi gigi tanpa komplikasi
 Pembersihan karang gigi
 Menghilangkan traumatic oklusi
c. Pelayanan Kesehatan Rujukan
d. Pencatatan dan Pelaporan
 Pencatatan di buku register
 Rekam Medik
Rekam medik menjelaskan keterangan/informasi yang cukup, akurat dan
lengkap tentang:
 Identitas (nama, tanggal lahir, jenis kelamin, alamat, pekerjaan)
 Anamnesa
 Perjalanan penyakit
 Hasil pemeriksaan klinis yang ditemukan
 Hasil pemerksaan penunjang yang dilakukan
 Dokumen hasil pemeriksan
 Diagnosa penyakit dan rencana terapi
 Terapi dan tindakan medik yang diberikan serta proses pengobatan
 Rujukan
e. Informed Consent
Informed Consent adalah persetujuan untuk tindakan medik yang akan
dilakukan dokter gigi terhadap pasien. Persetujuan diberikan oleh pasien
setelah yang bersangkutan mendapat penjelasan secara lengkap dari tenaga
medik yang sekurang-kurangnya mencakup:
 Diagnosa dan tata cara tindakan medik

8
 Tujuan medik yang dilakukan
 Alternatif tindakan lain dan resikonya
 Resiko dan komplikasi yang mungkin terjadi
 Prognosis terhadap tindakan yang dilakukan
2. Kegiatan Luar Gedung
a. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
Penjaringan kesehatan yaitu pemeriksaan siswa baru kelas I (SD/MI, SLTP/MTs
DAN SLTA/SMK/MA)
b. Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS)
 Penyuluhan bagi anak sekolah
 Bekerja sama dengan guru di masing-masing sekolah untuk
melaksanakan sikat gigi masal.
 Pemeriksaan, penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dan sikat gigi masal di
SD

B. Metode
Metode yang di gunakan dengan pengukuran, analisis dan perbaikan
1. Pengukuran dan Analisa
Pengukuran dapat dilakukan secara internal yaitu oleh sarana kesehatan itu
sendiri maupun secara ekxternal yaitu oleh institusi terkait sesuai dengan
kewenangannya.
2. Cara Pengukuran
a. Metode yang digunakan metode penilaian
b. Instrumen yang digunakan adalah daftar tilik
c. Proses pengukuran
d. Hasil pengukuran
e. Apabila ditemukan ketidak sesuaian, perlu dilakukan pengamatan secara
cermat apa penyebabnya.
f. Penilaian dapat dilakukan secara berkala
3. Perbaikan berkelanjutan
a. Intervensi Internal
 Perbaikan perencaanaan dan pengorganisasian
 Pembangunan sarana dan pengadaan peralatan
 Penyediaan ketenagaan
 Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan pelaksana
b. Intervensi Eksternal
Dalam bentuk pembinaan oleh:
 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
 Organisasi Profesi/Asosiasi

9
C. Langkah Kegiatan
1. Kegiatan Dalam Gedung
a. Persiapan Pelayanan
Sebelum memulai pelayanan petugas gigi mempersiapkan ruangan,alat,obat
dan BMHP sesuai checklist persiapan pelayanan untuk menjamin kelancaran
pelayanan di Ruang Pemeriksaan gigi dan mulut.
b. Saat Pelayanan
 Petugas gigi menerima rekam medis dari pendaftaran maupun dari rujukan
internal (apabila ada)
 Memanggil pasien sesuai nomer antrian
 Apabila pasien yang dipanggil tidak ada atau belum ada di tempat,petugas
dapat memanggil pasien berikutnya
 Melakukan pengecekan rekam medis dengan pasien yang dipanggil
 Apabila tidak sesuai,rekam medis dikembalikan ke rekam medis dan
pendaftaran,apabila sudah sesuai petugas gigi dapat melakukan
anamnesis,pemeriksaan odontogram, pemeriksaan sesuai keluhan pasien,
inform concent sebelum dilakukan tindakan,baru dilakukan tindakan
selanjutnya
 Apabila membutuhkan rujukan internal dapat dilakukan ke Ruang
pemeriksaan lain untuk membantu menegakkan diagnosis
 Melakukan rujukan external apabila membutuhkan konsulen ke tingkat
spesialis atau tidak tersedia alat dan bahan di Ruang pemeriksaan gigi dan
mulut
 Untuk pemeriksaan bumil,jangan lupa ditulis dibuku register bumil,dan
pasien diminta untuk menandatangani
c. Sesudah Pelayanan
 Petugas gigi melakukan apa yang sudah ada pada checklist setelah
pelayanan
 Petugas gigi melakukan sterilisasi peralatan
 Petugas gigi meregister seluruh kunjungan pasien yang periksa di poli gigi
dan mulut
 Petugas gigi menginput data ke simpus/P-Care
 Petugasgigi melakukan administrasi maupun kegiatan penunjang lain yang
menjadi tugasnya
2. Kegiatan di Luar Gedung
a. Persiapan:
 Penjadwalan kegiatan UKS dan UKGS
 Penjadwalan kegiatan penyuluhan
b. Pelaksanaan:
 Pelaksanaan UKS dan UKGS
 Pelaksanaan penyuluhan
10
BAB V
LOGISTIK

Keperluan logistik di Ruang pemeriksaan gigi dan mulut meliputi bahan medis habis
pakai yang ada di Ruang farmasi UPTD Puskesmas Gringsing 1

A. Alur Permintaan Bahan Medis dan Non Medis

PJ Ruang
Bag. pengadaan
pemeriksaan Pengadaan logistik farmasi
Gilut barang
mengajukan
permintaan
BMHP
Ruang gilut

B. Perencanaan
Pengadaan bahan medis Ruang pemeriksaan gigi dan mulut harus
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut
a. Tingkat persediaan di gudang obat Puskesmas maupun POAK,ada dan tidaknya
stok bahan medis maupun non medis
b. Perkiraan jumlah kebutuhan
Menghitung pemakaian bahan medis non medis setiap bulannya,untuk
memperkirakan kebutuhan dalam satu tahun,melalui kartu stok yang ada
c. Waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan barang
Terhitung 30 hari setelah ada perintah kerja dari petugas pengadaan barang

C. Permintaan
Untuk permintaan bahan medis non medis dilakukan melalui LPLPO. Untuk bahan
medis non medis yang buffer stoknya sudah mulai berkurang,segera mengajukan ke
petugas pengadaan, dengan menuliskan pada buku permintaan barang

D. Penyimpanan
Stok bahan medis non medis kebutuhan Ruang pemeriksaan gigi dan mulut
penyimpanan ada di gudang obat.Untuk stok harian bahan medis non medis disimpan
di Ruang pemeriksaan gigi dan mulut,tetapi untuk obat-obatan yang memerlukan suhu
tertentu,disimpan di kulkas yang ada di ruang laboratorium

E. Penggunaan
Disesuaikan dengan kebutuhan

11
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

Keselamatan pasien (patient safety) di Ruang pemeriksaan gigi dan mulut adalah
suatu sistem dimana membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi:
assessmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko
pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak
lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko.Sistem tersebut
diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan.
Keselamatan pasien sudah menjadi tuntutan masyarakat dan berdasarkan atas latar
belakang itulah maka pelaksanaan program keselamatan pasien di UPTD Puskesmas
Gringsing 1, salah satunya di Unit Pelayanan Gigi perlu dilakukan,untuk dapat
meningkatkan mutu pelayanan terutama didalam melaksanakan keselamatan pasien
sangat diperlukan suatu pedoman yang jelas sehingga angka kejadian KTD dapat dicegah
sedini mungkin.

A. Tujuan Pedoman Keselamatan Pasien


1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di Unit Palayanan Gigi
2. Meningkatnya akuntabilitas Unit Pelayanan Gigi terhadap pasien dan masyarakat
3. Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di Unit Pelayanan Gigi
4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
kejadian tidak diharapkan.
5. Terlaksananya program keselamatan pasien secara sistematis dan terarah di Unit
Pelayanan Gigi.
6. Sebagai acuan yang jelas bagi petugas di Unit Pelayanan Gigi didalam mengambil
keputusan terhadap keselamatan pasien.
7. Sebagai acuan bagi Dokter Gigi dan Perawat Gigi untuk dapat meningkatkan
keselamatan pasien.
8. Terlaksananya program keselamatan pasien secara sistematis dan terarah di Unit
Pelayanan Gigi.

B. MANFAAT
1. Dapat meningkatkan mutu pelayananan yang bekualitas dan citra yang baik bagi
Unit Pelayanan Gigi
2. Agar seluruh personil Unit Pelayanan Gigi memahami tentang tanggung jawab dan
rasa nilai kemanusian terhadap keselamatan pasien.
3. Dapat meningkatkan kepercayaan antara petugas Unit Pelayanan Gigi dan pasien
terhadap tindakan yang akan dilakukan
4. Mengurangi terjadinya KTD di Unit Pelayanan Gigi

12
Solusi Keselamatan Pasien di Unit Pelayanan Gigi
1. Perhatikan Nama Obat, Rupa dan Ucapan Mirip.
2. Pastikan Identifikasi pasien
3. Komunikasi secara benar saat akan merujuk pasien ke Unit lain
4. Pastikan tindakan yang benar pada posisi tubuh yang benar
mis; posisi tubuh pada saat mencabut gigi/melakukan tindakan.
5. Pastikan akurasi pemberian obat
6. Hindari kesalahan dalam menggunakan alat yang berakibat fatal
7. Gunakan alat injeksi sekali pakai
8. Tingkatkan kebersihan tangan (Hand hygiene) untuk pencegahan infeksi
nosokomial

13
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

A. Pedoman Umum
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Ruang pemeriksaan gigi dan mulut
merupakan bagian dari pengelolaan ruang pemeriksaan gigi dan mulut secara
keseluruhan.Tenaga pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Indonesia mempunyai
kewajiban untuk selalu memenuhi salah satu kriteria standar pelayanan kedokteran
gigi di Indonesia,yaitu melaksanakan Kesehatan Keselamatan (K3).
Prosedur tentang pelaksanaan Kesehatan Keselamatan Kerja harus dilaksanakan
dalam pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas.
Dokter gigi sebagai penanggungjawab pelayanan gigi di poli gigi harus dapat
memastikan seluruh tenaga pelayanan yang bekerja di lingkungannya mempunyai
pengetahuan tentang kesehatan keselamatan kerja.
Standar kesehatan dan keselamatan kerja di unit pelayanan gigi (K3) kebijakan
pelaksanaan dan program kesehatan keselamatan kerja,standard pelayanan K3 di unit
pelayanan gigi,standard saranaprogram K3 di unit pelayanan gigi, pengelolaan Jasa
dan barang berbahaya bagi manusia K3 di unit pelayanan gigi, pembinaan
pengawasan, pencatatan, dan pengawasan.
Unit pelayanan gigi UPTD Puskesmas Gringsing 1 merupakan salah satu unit
pelayanan yang wajib melaksanakan K3 yang bermanfaat baik bagi dokter gigi,
perawat gigi, pengunjung/pengantar, pasien maupun pasien serta masyarakat sekitar.
1. Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Keselamatan Kerja Unit Pelayanan Gigi
Setiap petugas unit gigi dan mulut wajib melaksanakan pelayanan kesehatan
kerja seperti yang tercantum pada pasal 23 dalam undang-undang kesehatan
tahun 1992:Melaksanakan pendidikan dan pelayanan/pelatihan tentang kesehatan
kerja dan memberikan bantuan kepada pekerja di unit pelayanan gigi dalam
menyesuaikan diri baik fisik maupun mental terhadap pekerjaannya. Maka
diperlukan antara lain:
a. Informasi umum tentang Unit Pelayanan gigi dan fasilitas atau sarana yang
terkait dengan K3.
b. Informasi tentang resiko dan bahaya khusus di tempat kerjanya.
c. SOP Kerja, SOP Peralatan, SOP Penggunaan alat pelindung diri dan
kewajibannya.
d. Orientasi K3 di tempat kerja.
e. Melaksanakan pendidikan, pelatihan atau promosi/penyuluhan kesehatan kerja
secara berkala dan berkesinambungan sesuai kebutuhan dalam rangka
menciptakan budaya K3.
f. Meningkatkan kesehatan badan, kondisi mental/rohani kemampuan fisik
petugas.

14
B. Penanganan bahan berbahaya dan beracun di unit pelayanan gigi
Dalam penanganan(menyimpan, memindahkan, menangani tumpahan, cara
menggunakan, dll) B3, setiap petugas di unit pelayanan gigi mengetahui betul jenis
dan bahan serta penanganan dengan melihat SOP dan MSDS yang telah ditetapkan.
1. Penanganan untuk personil
a. Mengenali dengan seksama jenis bahan digunakan dan disimpan
b. Membaca petunjuk yang tertera pada kemasan.
c. Peletakan bahan sesuai ketentuan
d. Penempatan bahan pada ruangan sesuai petunjuk
e. Memperhatikan batas waktu pemakaian
f. Jangan menyimpan bahan yang mudah bereaksi dan hampa udara
g. Menghindari kebocoran dan tumpahan.
h. Melaporkan bila ada kebocoran bahan gas (kompresor)
i. Melaporkan bila ada accident atau near miss
2. Penanganan berdasarkan lokasi
Penempatan tabung kompresor harus berada di luar ruangan unit pelayanan
gigi karena untuk menghindari kebocoran gas dan kebisingan suara.
3. Pananganan adminisratif
Disetiap penyimpanan, penggunaan dan pengelolaan B3 harus diberi tanda
sesuai dengan potensi bahaya yang ada dan lokasi tersebut tersedia SOP untuk
menangani B3 antara lain:
a. Cara penanggulangan jika terjadi kontaminasi
b. Cara penangggulangan bila terjai kedaruratan
c. Cara penanganan B3

15
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Agar upaya peningkatan mutu di Ruang Pemeriksaan gigi dan mulut UPTD
Puskesmas Gringsing 1 dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien maka diperlukan
adanya kesatuan bahasa tentang konsep dasar upaya peningkatan mutu pelayanan.

A. Mutu Pelayanan
1. Pengertian mutu
a. Mutu adalah tingkat kesempurnaan suatu produk atau jasa
b. Mutu adalah expertise,atau keahlian dan keterikatan (komitmen) yang selalu
dicurahkan pada pekerjaan
c. Mutu adalah kepatuhan terhadap standar
d. Mutu adalah kegiatan tanpa salah dalam melakukan pekerjaan
2. Pihak yang berkepentingan dengan mutu
a. Konsumen/pasien
b. Pembayar/asuransi
c. Karyawan
d. Masyarakat
e. Pemerintah
f. Ikatan profesi
3. Dimensi Mutu
a. Keprofesian
b. Efisiensi
c. Keamanan Pasien
d. Kepuasan Pasien
e. Aspek sosial budaya
4. Mutu terkait dengan input,proses dan output
Pengukuran mutu pelayanan kesehatan dapat diukur dengan menggunakan 3
variabel,yaitu:
a. Input adalah segala daya yang diperlukan untuk melakukan pelayanan
kesehatan,seperti:
tenaga,dana,obat,fasilitas,peralatan,bahan,teknologi,organisasi,dll.Pelayanan
kesehatan yang bermutu memerlukan dukungan input yang bermutu pula.
b. Proses adalah interaksi profesional interaksi profesional antara pemberi
pelayanan dengan konsumen (pasien/masyarakat).
c. Output adalah hasil pelayanan kesehatan,merupakan perubahan yang terjadi
pada konsumen (pasien/masyarakat), termasuk kepuasan dari konsumen tsb.

16
B. Upaya Peningkatan Mutu
Upaya peningkatan mutu pelayanan dilakukan melalui upaya peningkatan mutu
pelayanan UPTD Puskesmas Gringsing 1 secara efektif dan efisien agar tercapai
derajat kesehatan yang optimal.Upaya tersebut dilakukan melalui:
a. Optimalisasi tenaga,sarana dan prasarana
b. Pemberian pelayanan sesuai standar profesi dan standar pelayanan yang
dilaksanakan secara menyeluruh dan terpadu sesuai dengan kebutuhan pasien
c. Pemanfaatan teknologi tepat guna,hasil penelitian dan pengembangan pelayanan
kesehatan
d. Pemakaian APD yaitu masker dan sarung tangan (handscoen)
e. Pelayanan sesuai dengan SOP
Setiap petugas harus mempunyai kompetensi bidang profesinya,sehingga mutu
pelayanan dapat ditingkatkan,angka kesalahan tindakan dapat diperkecil sesuai
dengan target mutu Ruang pemeriksaan gigi dan mulut,serta kepuasan pelanggan
dapat selalu ditingkatkan.
Pemantapan mutu di Ruang pemeriksaan gigi dan mulut UPTD Puskesmas
Gringsing 1 melalui tahap pre analitik meliputi kegiatan mempersiapkan sebelum
pelayanan,menerima pasien.Tahap analitik meliputi kegiatan pemeriksaan
odontogram,anamnesis,pemeriksaan keluhan utama,tindakan.Tahap pasca analitik
meliputi kegiatan pencatatan hasil pemeriksaan,pelaporan hasil pemeriksaan ke dalam
SIMPUS/P Care.

17
BAB IX
PENUTUP

Pedoman Ruang pemeriksaan gigi dan mulut yang sudah disusun bersama,sebaiknya
menjadi dasar setiap SDM di Unit pelayanan gigi dan mulut khususnya,dan SDM UPTD
Puskesmas Gringsing 1 dalam menjalankan organisasi demi tercapainya kinerja yang
optimal.Pedoman ini bertujuan pada akhirnya untuk kepuasan pelanggan,baik internal
maupun eksternal.Seiring perjalanan waktu,sesuai perkembangan dan tuntutan Pedoman
pelayanan organisasi ini akan direvisi apabila diperlukan.

18

Anda mungkin juga menyukai