Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh. Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha


Esa atas segala rahmatnya sehingga Makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa
saya juga mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi.

Dan harapan kami semoga Makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
Makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam Makalah ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan Makalah ini.

Medan, 4 Desember 2017


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................1
DAFTAR ISI.................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................3
1. Latar Belakang..................................................................................................................3
2. Tujuan................................................................................................................................3
3.Manfaat ..............................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................................4
BAB III PENUTUP...................................................................................................................10
1. Kesimpulan......................................................................................................................10
2. Saran.................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang dan mengalami kemajuan, sesuai dengan
perkembangan zaman dan perke
mbangan cara berpikir manusia. Bangsa Indonesia sebagai salah satu negara berkembang
tidak akan bisa maju selama belum memperbaiki kualitas sumber daya manusia bangsa kita.
Kualitas hidup bangsa dapat meningkat jika ditunjang dengan sistem pendidikan yang mapan.
Dengan sistem pendidikan yang mapan, memungkinkan kita berpikir kritis, kreatif, dan
produktif. Dahulu orang Untuk berkomunikasi sangat susah, tetapi dengan perkembangaan
jaman semuanya itu sudah semakin mudah. Khususnya cara untuk menampilkan gambar,
dahulu hanya bisa diputar secara manual, gambar tidak bisa dilihat secara jelas karena terlalu
kecil sehingga orang tidak bisa berkonsentrasi dengan baik.
Maka sebab itu manusia semakin hari semakin berusaha untuk menemukan alat yang bisa
menampilkan gambar dengan mudah, besar dan jelas. Maka ditemukanlah proyektor,
Proyektor adalah sebuah alat yang dapat menampilkan gambar disebuah layer proyeksi atau
permukaan datar. Proyektor yang semakin hari semakin berkembang yang dari OHP( over
head projector ) menjadi DLP ( digital light processing ) dengan kemampuan yang cukup
tinggi untuk menampilkan gambar. Berikut akan kita bahas lebih dalam tentang proyektor
dengan kemampuan yang lebih maju ini.

2. Tujuan
1.Untuk memenuhi tugas rutin mata uliah Ilmu Bahan Listrik

3.Manfaat
1.Menambah pengetahuan mahasiswa khususnya di bilang Ilmu Bahan Listrik
BAB II
RINGKASAN ISI JURNAL

KARAKTERISTIK ISOLATOR POLIMER TEGANGAN TINGGI


DI BAWAH PENUAAN TEKANAN IKLIM TROPIS BUATAN YANG DIPERCEPAT

ABSTRAK

Penelitian isolator polimer SIR bertujuan untuk: (1) Menganalisis karakteristik arus bocor
permukaan dari isolator polimer di bawah pengaruh multi tekanan buatan, (2) Mengetahui faktor-faktor
iklim tropis yang dapat mempengaruhi karakteristik arus bocor permukaan dari isolator polimer, (3)
Menentukan faktor iklim yang paling berpengaruh terhadap karakteristik arus bocor permukaan dari
isolator polimer, (4) Menentukan perbandingan arus bocor permukaan isolator polimer dengan isolator
keramik atau isolator gelas jika digunakan di daerah beriklim tropis. Metode yang digunakan adalah
membuat konsep desain konstruksi chamber dan aksesorisnya, mendesain hingga dapat berfungsi dengan
baik sesuai dengan fungsinya. Selanjutnya menentukan sampel isolator yang akan digunakan. Pengujian
ini kami laksanakan beberapa tahap dan hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik arus bocor
permukaan isolator polimer SIR jauh lebih kecil dan stabil dari pada isolator keramik dan isolator gelas
dalam pengujian dengan menerpa berbagai tekanan iklim tropis buatan menunjukkan bahwa arus bocor
permukaan isolator polimer SIR sangat kecil untuk semua jenis pengaruh iklim topis dengan
perbandingan terkecil terjadi ketika diterpa polusi kabut garam dimana perbadingan rata-rata mencapai 1 :
3,14 : 4,26 terhadap isolator keramik dan isolator gelas. Selisih arus bocor terendah rata-rata mencapai
72,03 % terhadap isolator keramik dan 58,21% terhadap isolator gelas.

Kata kunci : Isolator polimer SIR, penuaan dan arus bocor

Salah satu komponen kelistrikan yang dari pusat pembangkit ke pusat-pusat beban,
memegang peranan penting adalah isolator sehingga keandalan sistem transmisi dan distribusi
sebagai peralatan pemisah bagian-bagian yang harus mendapat perhatian untuk menjaga
bertegangan dengan yang tidak bertegangan serta kontinuitas pelayanan.
penahan dan penopang kawat saluran. Isolator Wilayah Indonesia yang membentang
listrik mulai tegangan menengah, tegangan tinggi sepanjang garis khatulistiwa terdiri dari 2/3 adalah
maupun tegangan ekstra tinggi yang dipergunakan wilayah lautan. Penduduk didaerah ini sebagian
pada sistem kelistrikan di Indonesia sampai saat besar bermukim pada dataran rendah dan pesisir
ini adalah isolator berbahan keramik dan gelas. pantai. Daerah ini beriklim tropis dengan faktor
Penggunaan isolator keramik/gelas pada sistem iklim yang sangat tinggi yaitu lama penyinaran
transmisi energi listrik yang cenderung matahari 12 jam, temperatur udara antara 16-35
o
bertegangan semakin tinggi tidak menguntungkan C, kelembaban nisbi sekitar 100% pada malam
lagi karena rapat massa (density) keramik/gelas hingga pagi hari, curah hujan cukup tinggi antara
besar, panjang, mudah pecah dan losisnya 40-500 mm. selain itu, dari publikasi organisasi
semakin besar sehingga menyebabkan semakin greenpeace mengatakan bahwa Indonesia
tingginya biaya konstruksi dan pemeliharaan merupakan negara yang mengalami polusi
jaringan tenaga listrik. tertinggi di dunia. Kondisi lingkungan seperti ini
Saat ini tegangan pada transmisi yang dapat menurukan kinerja isolator pasangan luar.
diterapkan di Indonesia adalah 70kV dan 150kV Berbagai studi mengungkapkan bahwa pada
umumnya kegagalan isolator yang menyebabkan
untuk Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT), kerugian besar adalah akibat dua aspek yaitu aspek
serta untuk Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi permukaan (surface) yang menyebabkan munculnya
arus bocor permukaan dan aspek ruah (bulk) dengan
(SUTET) 500 kV, sedangkan tegangan distribusi menurunnya sifat dielektrik ( dan tan ) yang membuat
20 kV. Sistem transmisi dan distribusi tenaga
listrik merupakan urat nadi sektor
ketenagalistrikan untuk pengiriman energi listrik
mudahnya isolator pecah (breakdown) akibat pembentukan ikatan silang (crosslinking) yang
sambaran petir atau switching. Aspek ruah isolator ditandai dengan perubahan mekanik seperti
berbahan keramik dan gelas stabil terhadap penuaan, polimer menjadi keras dan rapuh (brittle)
tetapi permukaannya mudah dibasahi (wettability) (Spellman, 1999, Venkataraman, 2008).
oleh kabut, embun atau hujan karena memiliki Pengaruh kelembaban dan curah hujan yang
energi permukaan yang tinggi. Sifat permukaan tinggi dapat mengakibatkan erosi permukaan
isolator yang mudah basah (hydrofilik) seperti isolator polimer. Perbedaan tekanan parsial antara
isolator keramik/gelas ini kurang menguntungkan bahan dan atmosfir/lingkungan memungkinkan
bila dioperasikan pada daerah berkelembaban dan penetrasi kelembaban ke dalam polimer.
berpolusi tinggi seperti di kawasan Banyaknya air yang diserap dan kecepatan proses
industri/perkotaan, pesisir pantai karena dapat difusi tergantung berbagai faktor di dalam bahan
menyebabkan korosi, meningkatnya arus bocor itu sendiri, kelembaban udara luar dan temperatur
(leakage current) dan memicu terjadinya tegangan sekitar. Fenomena ini menurut beberapa peneliti
lewat denyar (flashover). disebut efek polarisasi antarmuka makroskopis
Sejak beberapa tahun terakhir ini material (macroscopic interface) yang akan memperburuk
polimerik telah muncul secara bertahap dan mulai sifat dielektrik dan listrik isolator (Kaerner, 1995).
dikembangkan sebagai alternatif pengganti Di samping itu menyebabkan pula penurunan sifat
material keramik dan gelas. Kelebihan yang permukaan yang dapat dilihat dengan
dimiliki material polimer silicon rubber yaitu sifat menghilangnya sifat hidrofobik, terjadinya
dielektrik, resistivitas volume, sifat termal, keretakan (tracking) dan erosi pada permukaan
kekuatan mekanik dan ringan (Gubanski et al, isolator yang semakin hebat serta diikuti
2007). Karena ringannya pemasangan dan peningkatan arus bocor permukaan, dengan
pemeliharaannya lebih mudah dibandingkan demikian akan memperpendek umur pakai
material keramik dan gelas. Perbandingan berat isolator.
berbagai jenis isolator berbahan polimer adalah Beberapa parameter penting untuk
36,7% - 93% lebih ringan dari isolator mengetahui kinerja dari isolator pasang luar, yaitu
porselen/keramik. Selain itu isolator polimer besar arus bocor yang mengalir pada permukaan
silicone rubber SIR yang memiliki sifat menolak isolator, sifat hidrofobik permukaan isolator dan
air (hydrophobicyty), bahkan mampu memulihkan hasil Scanning Electron Microscopy (SEM)
(recovery) dan memindahkan (transfer) sifat permukaan isolator serta pengembangan bahan
hidrofobiknya ke lapisan polusi menyebabkan pengisi (filler) dari isolator polimer telah banyak
lapisan polusi ikut bersifat hidrofobik. Sifat dilakukan para penelitian sejak tahun 1972 oleh
hidrofobik dan kemampuannya mentransfer sifat Niemi dan Orbeck sampai 2009 oleh Ramivas dkk.
tersebut ke lapisan polusi sangat bermanfaat bagi Tugas akhir ini merupakan salah satu bagian dari
isolator listrik pasangan luar karena dalam kondisi penelitian tersebut yang focus meneliti
lembab, basah atau hujan tidak akan memberi karakteristik elektrik dari isolator polimer yang
peluang terbentuknya lapisan air yang kontinu terbuat dari elastomer silicon untuk mengetahui
sehingga konduktivitas permukaan isolator tetap performace dari isolator tersebut dari terpaan
rendah dengan demikian arus bocor (leakage cuaca dan iklim tropis serta polusi yang tinggi.
current) yang terjadi sangat kecil (Kibbie, 2000). Penelitian tentang karakteristik elektrik dari
Meskipun berbagai keunggulan yang dimiliki isolator polimer khususnya pada daerah beriklim
material polimer akan tetapi material tersebut tropis masih belum banyak dilakukan.
merupakan material sintesis yang umumnya rentang Karakteristik dari isolator tipe suspension akan
terhadap iklim (intensitas radiasi uv, temperatur, kami evaluasi dengan memberikan berbagai
kelembaban atau hujan), polusi dan terpaan medan tekanan iklim dan polusi buatan dengan merujuk
listrik yang tinggi, sehingga dapat menyebabkan pada standar IEC 1109 dan penelitian yang telah
terjadinya degradasi dan selanjutnya mengakibatkan dan sedang berjalan baik dalam maupun luar
penuaan (aging). Penuaan material polimer yang negeri.
ditempatkan diluar (outdoor) terutama disebabkan Berdasarkan latar belakang masalah yang
oleh energi foton yang dihasilkan oleh radiasi ultra di kemukakan di atas, maka permasalahan yang
violet (uv) dari matahari. Ketika energi foton lebih dapat dirumuskan, yaitu: (1) Bagaimana
tinggi dari energi ikatan antara rantai atau antara karakteristik arus bocor permukaan dari isolator
molekul akan menyebabkan pemutusan rantai atau polimer SIR pada berbagai faktor iklim tropis.
1. Bagaimana pengaruh faktor iklim tropis yang akan memperpendek umur isolator.
terhadap isolator polimer SIR tegangan Beberapa faktor yang berpengaruh
tinggi ? terhadap performansi material isolasi
2. Mengetahui faktor-faktor yang paling polimer adalah cacat (defect). Cacat itu
berpengaruh pada tegangan tembus dapat timbul dalam bentuk void,
(breakdown) dan penuaan (aging) dari suatu ketidakmurnian (impurities), dan tonjolan
isolator polimer (protrusion) pada permukaan (interface)
3. Mengetahui perbandingan arus bocor antara lapisan semikonduktor atau
permukaan isolator polimer dengan isolator konduktor dengan isolasi polimer sehingga
keramik atau isolator gelas. dapat meningkatkan tekanan (stress)
Pada penelitian ini dilakukan beberapa medan listrik yang tinggi pada bagian
batasan masalah yang berhubungan dengan: yang cacat tersebut dalam aplikasiya. Tekanan
1. Penelitian karakteristik elektrik isolator polimer (stress) listrik yang terus-menerus akan
kami lakukan dengan asumS/cm/cmi bahwa menyebabkan penuaan (aging) isolasi polimer
karakteristik lainnya sudah cukup handal dan dan pada cacat tersebut akan tumbuh
tidak berhubungan dengan kondisi cuaca dan electrical treeing yang disertai dengan
iklim tropis. munculnya peristiwa partial discharge
2. Penelitian karakteristik elektrik isolator (PD) dalam material isolasi polimer
polimer dilakukan dengan akselerasi penuaan yang merupakan awal terjadinya breakdown
buatan di bawah pengaruh tekanan yang sesuai pada isolasi polimer.
dengan kondisi cuaca dan iklim tropis.
3. Penelitian karakteristik elektrik isolator 1. Arus bocor pada permukaan isolator
polimer difokuskan pada isolator tegangan tegangan tinggi
tinggi pasangan luar (outdoor insulators). Arus bocor yang mengalir pada permukaan
isolator polimer dapat dipengaruhi oleh 2 faktor
yaitu pertama arus bocor yang timbul karena
ISOLATOR POLIMER peningkatan konduktivitas permukaan isolator
Isolator polimer adalah isolator yang akibat kelembaban/hujan, polusi dan beberapa
terbuat dari susunan beberapa monomer faktor iklim lainnya, kedua arus bocor yang
membentuk suatu isolator sesuai dengan timbul karena efek kapasitansi dari piringan
peruntukannya. Isolator polimer yang kami isolator.
gunakan dalam penelitian ini adalah isolator Isolator polimer silicone rubber SIR
polimer dari bahan dasar rubber dengan bahan memiliki sifat menolak air (hydrophobicyty),
pengisi (filler) silicon dan alumina trihidrat yang bahkan mampu memulihkan (recovery) dan
disebut Silicon Insulation Rubber disingkat memindahkan (transfer) sifat hidrofobiknya ke
dengan SIR. lapisan polusi menyebabkan lapisan polusi ikut
Struktur kimia elastomer silikon terdiri dari bersifat hidrofobik. Sifat hidrofobik dan
tulang punggung ikatan dari bahan anorganik kemampuannya mentransfer sifat tersebut ke
(silikon dan oksigen) yang tahan terhadap lapisan polusi sangat bermanfaat bagi isolator
penuaan, namun ikatan samping yang terdiri dari listrik pasangan luar karena dalam kondisi
bahan organik (karbon dan hidrogen) dapat lembab, basah atau hujan tidak akan memberi
mengalami degradasi oleh terpaan dari berbagai peluang terbentuknya lapisan air yang kontinyu
faktor iklim seperti temperatur tinggi, kelembaban, sehingga konduktivitas permukaan isolator tetap
hujan serta radiasi ultraviolet dengan intensitas rendah dengan demikian arus bocor (leakage
tinggi sebagaimana yang dijumpai di daerah current) yang terjadi sangat kecil.
beriklim tropis seperti di Indonesia. Terpaan iklim Profil isolator polimer dapat
tropis secara simultan pada isolator polimer SIR disederhanakan karena keunggulan dari sifat
kemungkinan akan mengakibatkan degradasi sifat- hidrofobik yang dimilikinya. Piringan isolator
sifatnya, yang ditandai dengan perubahan warna, polimer SIR dapat diperkecil bahkan jaraknya
perubahan sifat dielektrik dan menghilangnya sifat dapat diperpendek mencapai 3,75 cm sehingga
hidrofobik, serta munculnya arus bocor yang terus dapat diseri banyak dimana dapat menurungkan
meningkat sehingga pada akhirnya terjadi efek kapasitansi yang memberi konstribusi
keretakan (tracking) erosi, treeing terhadap penurunan arus bocor. Arus bocor yang
disebabkan oleh efek kapasitansi piringan isolator Metode pengumpulan data yang kami
cukup signifikan pada tegangan transmisi yang gunakan pada penelitian ini adalah :
lebih tinggi. a. Menguji karakteristik elektrik isolator polimer
SIR dari pengaruh tekanan buatan secara
METODE terpisah (partial).
Alat yang digunakan yaitu : Kontrol Utama b. Menguji karakteristik elektrik isolator polimer
dan Acessories, multi meter digital (PC link) dan SIR di bawah pengaruh tekanan buatan secara
assesories, PC komputer dan assesories, modul simultan sesuai standar IEC 1109.
tegangan tinggi dan assesories, UPS c. Menguji karakteristik elektrik isolator polimer
(Uninterruptible Power Suplies), lux meter, SIR dari pengaruh flashover.
conductivity meter, sensor temperatur dan d. Mengatur tegangan kerja transformator
kelembaban. tegangan tinggi (HV), dalam penelitian ini
Bahan yang dipakai yaitu: sampel isolator kami gunakan tegangan kerja 20kV.
polimer, keramik dan gelas e. Menberikan multi tekanan buatan terhadap
Sampel isolator polimer yang kami sampel dalam chamber sesuai schedule yang
gunakan dalam penelitian ini adalah hasil inovasi ditetapkan dalam standar IEC1109.
dari perusahaan mitra, dimana dilakukan f. Mengukur arus bocor permukaan isolator
modifikasi untuk menyesuaikan dengan isolator setiap detik, Kelembaban dan temperatur.
tegangan kerja 20kV. g. Melakukan pengamatan dan observasi data-
Setelah sampel dibuat dengan baik, sampel data primer dari alat-alat ukur
harus dihindarkan dari pengaruh lingkungan. laboratorium.
Potongan sampel yang lain dikemas dengan rapi h. Hasil pengukuran dan pengujian dari sampel,
dan di bawah ke laboratorium kimia analitik, kemudian dievaluasi dan dibandingkan dengan
sedangkan bagian sampel yang akan di uji pada isolator keramik dan isolator gelas yang kami
laboratorium HV dimasukkan ke dalam ruang ambil sebagai pembanding.
pengujian (chamber) dan di uji sesuai prosedur Karakteristik elektrik yang kami uji dalam
dan standar uji mutu isolator non keramik IEC penelitian isolator polimer SIR adalah mengetahui
1109. Seperti terlihat pada gambar berikut ini karakteristik arus bocor (leakage current) pada
isolator polimer SIR di bawah tekanan buatan
yang merepresentasikan cuaca dan iklim pada
daerah tropis. Pengaruh cuaca ini kami berikan
dalam bentuk parsial dan simultan. Harapan kami
kiranya agar dapat mengetahui pengaruh dominan
komponen cuaca dan iklim tropis terhadap kinerja
isolator polimer SIR.
a. Menguji karakteristik elektrik isolator
polimer SIR di bawah pengaruh tekanan
Gambar 2. Chamber pengujian isolator buatan secara parsial.
tegangan tinggi. b. Menguji karakteristik elektrik isolator polimer
SIR di bawah pengaruh tekanan buatan secara
Visualisasi dari dimensi masing-masing simultan
sampel dapat dilihat dalam gambar berikut ini Periode dan schedule yang digunakan dalam
penelitian ini mengikuti standar uji mutu material
non keramik yang dikeluarkan oleh IEC 1109.
Dengan rangkaian pengukuran arus bocor
(leakage current) adalah rangkaian pembagi
tegangan, seperti ditunjukkan pada gambar
berikut ini,

Gambar 3. Konstruksi sampel isolator type


suspension
1. Hasil pengujian karakteristik arus
bocor (leakage current) di bawah
pengaruh tekanan medan listrik(HV)
Dalam pengujian ini dapat diketahui
pengaruh perubahan tegangan terhadap arus bocor
pada isolator polimer SIR. Selain itu juga dapat
mengetahui level tegangan yang dapat ditahan
oleh isolator polimer tiap piringan pada
temperatur kamar (RT) dan temperature tinggi
(HT), kelembaban tinggi dan kelembaban rendah,
tertekan polusi dan sejenisnya.

Gambar 4. Rangkaian ekivalen pembagi


tegangan

Dimana Ui(t) adalah tegangan tembus pada


isolator, Uo(t) adalah tegangan yang terukur oleh
multimeter, R1 adalah resistansi kabel sinyal dari
isolator ke alat ukur, R2 adalah nilai resistansi dari
Resistor Headsink yang digunakan sebagai
pembagi tegangan. Arus bocor yang mengalir
diukur dengan membagi tegangan terhadap nilai
resistansi R2.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian Gambar 5. Kurva arus bocor (leakage current)
isolator polimer SIR adalah humidification, pada isolator polimer di bawah tekanan medan
heating, demineralisasi rain, saltfog 7 kg/m3, listrik (HV)
solar radiation simulation dan tegangan tinggi
20kV dengan mengambil sampel isolator keramik Berdasarkan kurva tersebut di atas dapat
dan isolator gelas baru (virgin) yang telah diketahui bahwa besar arus bocor yang timbul
diterapkan di daerah beriklim tropis sebagai pada isolator polimer SIR tidak dipengaruhi oleh
pembanding. Kendala yang dialami dalam fluktuasi tegangan. Tidak ada arus bocor pada
penggunaan isolator keramik, terutama pada isolator polimer SIR pada tegangan nominalnya.
daerah berpolusi tinggi menjadi salah satu acuan Begitu pula jika tegangan dinaikkan hingga 120
dalam mencari solusi terbaik. Pengujian isolator kV arus bocor pada isolator polimer sangat kecil,
polimer dengan polusi, cuaca dan iklim buatan sehingga bisa dikatakan bahwa isolator polimer
pada laboratorium tegangan tinggi untuk menguji tidak ada kendala terhadap gangguan surja.
konduktivitasnya dan karakteristik elektrik Sedangkan pada isolator keramik dan isolator
lainnya. gelas, arus bocor pada permukaan isolator
semakin besar jika tekanan medan listrik yang
HASIL DAN PEMBAHASAN diberikan semakin besar walaupun tegangan yang
Pengujian karakteristik isolator polimer SIR digunakan masih dalam kondisi tegangan nominal
di bawah pengaruh berbagai tekanan buatan yang isolator tersebut.
dipercepat merupakan salah satu bagian penelitian
dari roadmap penelitian isolator polimer didaerah 2. Hasil Pengujian karakteristik arus bocor
tropis. Dalam pembahasannya fokus menganalisis (leakage current) di bawah tekanan Radiasi
karakteristik isolator polimer SIR dengan Ultra Violet (UV)
mengambil sampel isolator keramik dan isolator Dalam pengujian ini dapat diketahui
gelas sebagai pembanding. Ketiga jenis sampel pengaruh tekanan radiasi Ultra Violet (UV)
diperlakukan sama terhadap waktu maupun terhadap karakteristik arus bocor pada isolator
tekanan yang diberikan. polimer SIR. Sampel diuji pada tegangan kerja
20kV dengan membuat variasi radiasi UV. Radiasi
Ultra Violet (UV) yang kami gunakan
adalah UVA (black light) dengan panjang
gelombang (λ) 380 s.d 315 nm. Pengaruh tekanan
radiasi UV terhadap isolator polimer SIR dapat
diketahui dengan menerpa radiasi UV di atas
permukaan isolator dalam keadaan
bertegangan 20kV sambil merekam arus bocor
(leakage current) selama periode pengujian. Data
hasil pengujian isolator polimer dari tekana
radiasi UV ditunjukkan pada kurva berikut ini.

Gambar 7. Kurva arus bocor (leakage current)


isolator polimer SIR di bawah pengaruh tekanan
termal

4. Hasil pengujian karakteristik arus


bocor (leakage current) di bawah
tekanan Kelembaban (humidity).

Pengujian karakteristik arus bocor dari


isolator polimer SIR di bawah tekanan
Gambar 6. Kurva arus bocor (leakage current) kelembaban (humidity) dilakukan dengan
isolator polimer SIR di bawah pengaruh tekanan memberikan kelembaban yang bervariasi sesuai
radiasi Ultra Violet (UV) dengan kondisi kelembaban daerah beriklim
tropis. Data hasil pengujian isolator polimer dari
Dari table diketahui bahwa tidak ada pengaruh tekanan termal ditunjukkan pada kurva
hubungan secara langsung yang dapat terdeteksi berikut ini,
tentang pengaruh radiasi UV terhadap arus bocor.
Perubahan nilai arus bocor sangat kecil dari
variasi terpaan radiasi ultra violet (UV) yang
diberikan.

3. Hasil pengujian karakteristik arus bocor


(leakage current) di bawah pengaruh
tekanan termal (oC)
Pada daerah tropis suhu rata-rata berkisar
16 C hingga 35oC, pengaruh suhu terhadap
o

kinerja isolator polimer perlu diketahui seperti


efek arus bocor akibat penuaan maupun degradasi
yang dapat menyebabkan breakdown dari isolator Gambar 8. Kurva arus bocor (leakage current)
polimer SIR. Oleh karena itu dalam penelitian ini isolator polimer SIR di bawah pengaruh
dilakukan pengujian secara parsial pengaruh suhu kelembaban udara (%)
tersebut dalam kondisi bertegangan 20 kV. Data
hasil pengujian isolator polimer dari pengaruh Dari grafik diketahui bahwa ada hubungan
tekanan termal ditunjukkan pada Gambar 7. kelembaban terhadap arus bocor pada isolator
Berdasarkan kurva tersebut di atas terlihat polimer, begitu juga pada isolator keramik dan
bahwa hubungan tekanan termal dengan arus isolator gelas. Arus bocor yang timbul pada
bocor yang timbul pada isolator polimer SIR tidak isolator polimer karena pengaruh tekanan
besar bahkan pada interpal temperature daerah kelembaban udara jauh lebih kecil dibandingkan
tropis terlihat bahwa arus bocor pada isolator dengan isolator keramik dan gelas. bahkan dengan
polimer jauh lebih kecil dibandingkan dengan kelembaban sikitar 50% pada keramik dan gelas
isolator keramik dan isolator gelas. masih terus terjadi arus bocor sedangkan pada
isolator polimer SIR sudah tidak terjadi arus
bocor sama sekali. Kondisi tersebut terjadi isolator keramik.
disebabkan karena isolator polimer SIR
mempunyai sifat menolak air (Hydropobic) 6. Hasil pengujian karakteristik arus bocor
sehingga uap air yang menempel membentuk (leakage current) di bawah pengaruh
butiran-butiran dengan sudut kontak yang lebih Kabut Garam (salt fog).
besar.
Pengujian karakteristik arus bocor dari
5. Hasil penguji karakteristik arus isolator polimer SIR di bawah pengaruh kabut
bocor (leakage current) di bawah garam dilakukan dengan membuat kabut garam
pengaruh Hujan (rain clean water) didalam chamber dengan konsentrasi yang
bervariasi. Garam yang kami gunakan adalah
Pengujian karakteristik arus bocor dari NaCl karena bahannya mudah diperoleh juga
isolator polimer SIR di bawah pengaruh hujan merupakan jenis garam yang paling konduktif
(clean rain water) dilakukan dengan memberikan dibandingkan jenis garam yang lain sehingga
intensitas curah hujan yang bervariasi sesuai dipandang cukup representative untuk mewakili
dengan intensitas curah hujan pada daerah tropis. pengaruh polusi terhadap kinerja isolator polimer
Curah hujan pada daerah tropis berkisar 40 s.d di daerah tropis. Data hasil pengujian isolator
500 mm mulai dari hujan gerimis hingga hujan polimer dari pengaruh polusi kabut garam
yang sangat lebat dengan internsitas curah hujan ditunjukkan pada kurva berikut ini
0.01mm/min s.d 1.00 mm/min dengan sudut
kemiringan 45o. Data hasil pengujian isolator
polimer dari pengaruh curah hujan (rain clean
water) ditunjukkan pada kurva berikut ini

Gambar 10. Kurva arus bocor (leakage current)


isolator polimer SIR di bawah pengaruh
Gambar 9. Kurva arus bocor (leakage current) konduktivitas kabut garam (mS/cm)
isolator polimer SIR di bawah pengaruh intensitas
curah hujan (mm/min) Dari grafik di atas diketahui bahwa
konsentrasi kadar garam berpengaruh terhadap
Dari hasil yang ditunjukan pada kurva di atas karakteristik arus bocor pada isolator polimer SIR
diketahui bahwa nilai arus bocor pada isolator maupun isolator keramik dan isolator gelas. Pada
polimer SIR semakin besar jika intensitas hujan kadar garam hingga 11 mS/cm arus bocor pada
semakin lebat. Selain jika dibandingkan isolator polimer masih sangat kecil tetapi setelah
karakteristik arus bocor antara isolator polimer kadar garam dinaikkan terus hingga 17 mS/cm
SIR dengan isolator keramik (CR) dan isolator diketahui bahwa arus bocor pada isolator polimer
gelas (GL) terlihat bahwa arus bocor pada isolator lebih besar dari pada arus bocor pada isolator
polimer SIR jauh lebih kecil pada intensitas hujan keramik dan isolator gelas. Berdasar spectrum
yang sama . Hal ini dapat dipahami karena sinyal arus bocor yang terekam diketahui bahwa
isolator polimer SIR mempunyai sifat hydropobic arus bocor yang terjadi pada isolator polimer
sehingga air hujan yang menerpa permukaan sangat berfluktuasi hal ini terkait erat dengan
isolator polimer membentuk butiran-butiran konstruksi dan profil dari isolator polimer yang
dengan sudut kontak yang besar sehingga kami gunakan.
konduktifitas akibat hidrolisasi dari terpaan air Selanjutnya untuk mengetahui pengaruh
hujan kurang berpengaruh dibandingkan dengan kabut garam terhadap penuaan dan degradasi
terhadap isolator polimer dapat diketahui dengan
mengikuti prosedur IEC 1109 pada pengujian bocornya dibandingkan dengan isolator
pengaruh tekanan buatan simultan. keramik dan gelas. Selain itu dengan profil
yang sederhana maka kapasitansi antara
SIMPULAN piringan isolator sangat kecil. Sehingga profil
Berdasarkan data pengujian dan hasil isolator untuk aplikasi iklim tropis harus di
design khusus.
analisis yang kami gunakan dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Karakteristik arus bocor Isolator polimer SIR
sangat stabil terhadap perubahan tegangan
dibandingkan dengan isolator keramik dan
isolator gelas, dengan arus bocor maksimal
1,9.10-2 mA pada tegangan 6 kali tegangan
nominalnya. Hal ini sangat mendukung
kemampuan jaringan terhadap ganguan
switching dan sambaran petir.
2. Arus bocor permukaan isolator polimer SIR
sangat kecil dibandingkan dengan isolator
keramik dari terpaan hujan buatan dengan
perbandingan mencapai 1 : 4,11 dengan selisih
73,35 % dibandingkan dengan isolator keramik
. Hal ini terjadi karena permukaan isolator
polimer bersifat menolak air (hydropobic)
dengan sudut kontak besar sehinga sulit terjadi
hydrolisasi yang dapat menjadi jembatan arus
bocor pada permukaan isolator polimer SIR .
3. Berdasarkan kondisi fisik dan karakteristik
arus bocor pada isolator polimer SIR setelah
diterpa berbagai multi tekanan buatan dapat
diketahui bahwa faktor dominan yang
mempengaruhi umur isolator polimer SIR
adalah polusi kabut garam. Hal ini dapat
dilihat dari perubahan warna dan besarnya arus
bocor yang timbul akibat terpaan kabut garam
konsentrasi tinggi.
4. Berdasarkan karakteristik arus bocor
permukaan dari terpaan multi tekanan buatan
dipercepat diketahui bahwa arus bocor isolator
polimer SIR sangat kecil untuk semua jenis
pengaruh dan tekanan iklim topis
dibandingkan dengan isolator keramik dan
isolator glass dengan perbandingan terkecil
terjadi ketika diterpa polusi polusi kabut garam
dengan perbadingan rata-rata mencapai 1
: 3,14 : 4,26 terhadap isolator keramik dan
isolator gelas. selisih arus bocor terendah rata-
rata mencapai 72,03 % terhadap isolator
keramik dan 58,21% terhadap isolator gelas.
5. Kestabilan arus bocor pada permukaan isolator
polimer SIR pada saat diterpa hujan sangat
dipengaruhi oleh bentuk profil isolator polimer
SIR. Namun karena sifat hydropobic yang
dimilikinya sehingga dengan profil yang
sederhana masih jauh lebih rendah arus
BAB III
PEMBAHASAN ISI JURNAL

Penelitian isolator polimer SIR bertujuan untuk: (1) Menganalisis karakteristik


arus bocor permukaan dari isolator polimer di bawah pengaruh multi tekanan buatan,
(2) Mengetahui faktor-faktor iklim tropis yang dapat mempengaruhi karakteristik arus
bocor permukaan dari isolator polimer, (3) Menentukan faktor iklim yang paling
berpengaruh terhadap karakteristik arus bocor permukaan dari isolator polimer, (4)
Menentukan perbandingan arus bocor permukaan isolator polimer dengan isolator
keramik atau isolator gelas jika digunakan di daerah beriklim tropis. Metode yang
digunakan adalah membuat konsep desain konstruksi chamber dan aksesorisnya,
mendesain hingga dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan fungsinya. Selanjutnya
menentukan sampel isolator yang akan digunakan. Pengujian ini kami laksanakan
beberapa tahap dan hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik arus bocor
permukaan isolator polimer SIR jauh lebih kecil dan stabil dari pada isolator keramik
dan isolator gelas dalam pengujian dengan menerpa berbagai tekanan iklim tropis
buatan menunjukkan bahwa arus bocor permukaan isolator polimer SIR sangat kecil
untuk semua jenis pengaruh iklim topis dengan perbandingan terkecil terjadi ketika
diterpa polusi kabut garam dimana perbadingan rata-rata mencapai 1 : 3,14 : 4,26
terhadap isolator keramik dan isolator gelas. Selisih arus bocor terendah rata-rata
mencapai 72,03 % terhadap isolator keramik dan 58,21% terhadap isolator gelas.
BAB IV
PENUTUP

1. Kesimpulan

Semakin berkembangnya penggunaan isolator dalam sistem tenaga listrik guna


mendapatkan sistem dengan tingkat keandalan optimal serta biaya yang efisien, telah
dilakukan berbagai penelitian untuk menguji karakteristik elektrik bahan pembuat isolator.
Selama ini bahan pembuat isolator yang dikenal adalah bahan dari porselin/keramik dan
kaca/gelas, tetapi sekarang mulai dikembangkan penggunaan bahan polimer. Penelitian
mengenai karakteristik bahan polimer sebagai bahan isolator masih terus dilakukan.

Penelitian isolator polimer SIR bertujuan untuk: Menganalisis karakteristik arus bocor
permukaan dari isolator polimer di bawah pengaruh multi tekanan buatan, Mengetahui
faktor-faktor iklim tropis yang dapat mempengaruhi karakteristik arus bocor permukaan
dari isolator polimer, Menentukan faktor iklim yang paling berpengaruh terhadap
karakteristik arus bocor permukaan dari isolator polimer, Menentukan perbandingan arus
bocor permukaan isolator polimer dengan isolator keramik atau isolator gelas jika
digunakan di daerah beriklim tropis.

2. Saran

Dibutuhkan saran untuk makalah ini agar makalah ini menjadi lebih lengkap dan tentunya
menjadi lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Akmad, Taufik, 2008, Kajian Intensitas Polusi dan Hubungannya Terhadap Profil Isolator keramik
Pasangan Luar (Study kasus GI Jeneponto 150 kV), Thesis Pascasarjana Elektro konsentrasi
Energi Listrik UNHAS, Makassar.
Dissado, L.A. and Fothergil,J.C. 1992. Electrical
Degradation and Breakdown In Polymers.
Redwood Press, Wiltshire: England.
Gorur, R.S., Cherney, E.A., Burnham, J.T. 1999.
Outdoor Insulators. Arizona: USA.
IEC 60-1, High Voltege Test Technique.
Kind Dieter, Kamer Hermann. 1985. High Voltage
Insulation Tecnology. W.Langeluddecke, Braunschweig: Germany.
Kind, D.(198530-96. ), High-Voltage Insulation Technology, textbook for Electrical Engineers,
Friedr. Vieweg & Sohn,
Braunschweig/Wiesbaden.
Salama, Suwarno, K. T. Sirait, H.C. Kaerner (1998), The dielectric properties and surface
hydrophobicity of silicone rubber under the influence of the artificial tropical climate, Proc,
1998 International Symposium on Electrical Insulating Materials, Toyohashi, Japan, P2-3, 607-
610.

Salama Manjang, Mustamin, 2010, Kajian Karakteristik Isolator Polimer Tegangan Tinggi Oleh
Penuaan Berbagai Tekanan Buatan Pada Daerah Tropis, Proc, National Conference on
Industrial Electrical and Electronic , UNTIRTA, Cilegon, Indonesia, 15-16 Desember 2010.

Anda mungkin juga menyukai