Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga
Makalah Rekayasa Ide ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa saya juga
mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi.
Dan harapan saya semoga Makalah Rekayasa Ide ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi Makalah Rekayasa Ide agar menjadi
lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya yakin masih
banyak kekurangan dalam Makalah Rekayasa Ide ini. Oleh karena itu saya sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
Makalah Rekayasa Ide ini.

Medan, 27 November 2017

Aditya Mahendra
Daftar Isi

Kata pengantar.................................................................................................................

Daftar isi...........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................

a. Latar belakang...............................................................................................................
b. Permasalahan.................................................................................................................
c. Tujuan Penelitian............................................................................................................

BAB II ALTERNATIF METODE YANG SUDAH ADA...............................................................

BAB III WILD IDEA................................................................................................................

Daftar pustaka...................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Rekayasa ide merupakan pemberian solusi penyelesaian terhadap suatu masalah

sederhana. Di dalam rekayasa ide ini mahasiswa berlatih meneliti atau menganalisis soal-
soal penyelesaian tentang fungsi satu-satu. Pada penelitian ini kita mengembangkan solusi
yang paling mudah menyelesaikan soal fungsi melalui pemikiran yang kreatif. Di dalam
kehidupan sehari-hari rekayasa ide sangat diperlukan untuk membuat suatu ide yang lebih
baru demi untuk pengembangan suatu masalah.

1.2 Permasalahan
1. Bagaimana metode yang umum diterapkan pada materi tersebut, apakah mudah dipahami
dan sesuai dan benar.
2. Mencari dan membandingkan adakah metode penyelesaian yang lebih sederhana untuk
menyelesaikan permasalahan pada materi tersebut.
3. Apakah kelebihan dan kekurangan setiap metode yang digunakan dalam penyelesaian
sistem.

1.3 Tujuan penelitian


1. Membuat ide baru dalam menyelesaikan soal beserta pembuktiannya dengan
menggunakan metode yang lebih baru.
2. Melatih diri untuk menganalisa kumpulan informasi yang diperoleh dan berpikir
kreatif.
3. Mengasah kemampuan berpikir kritis dengan cara membandingkan informasi dari
beberapa sumber referensi dan ide yang diberikan
4. Menemukan suatu permasalahan sehubungan dengan materi sistem persamaan
linier.
BAB II
ALTERNATIF METODE YANG SUDAH ADA
Fungsi adalah relasi khusus yang memasangkan setiap anggota (dari daerah asal)
dengan tepat satu anggota (dari daerah kawan). Jika f adalah suatu fungsi dari A ke B, maka:
- Himpunan A disebut domain (daerah asal)
- Himpunan B disebut kodomain (daerah kawan) dan himpunan anggota B yang pasangan
(himpunan C) disebut range (hasil) fungsi f

Aturan yang memasangkan anggota-anggota himpunan A dengan anggota-anggota


himpunan B disebut aturan fungsi f.

Fungsi Satu-satu

v MASALAH I
Misalkan f : P ⟹T .. Tentukan apakah f(x) 2x + 3 merupakan fungsi satu-ke-satu?
jawaban :
Berdasarkan definisi, Fungsi f disebut fungsi satu-satu (one-to-one) atau injektif jika semua
preimage adalah unik. Dengan kata lain, jika a ≠ b maka f (a) ≠ f (b). Atau jika a = b maka
f(a) = f (b).
f(x) = 2x + 3 adalah fungsi satu-ke-satu karena untuk a ≠ b, maka
a – 1 ≠ b – 1. Misalnya untuk x = 2, f(2) = 7 dan untuk x = -2, f(-2) = -1.

v MASALAH II

f(x) = + 5

ambil x1, x2 sebarang dan f(x1) ≠ f(x2) berakibat

f(x1) ≠ f(x2)
(x1)2 + 5 ≠ (x2)2 + 5
(x1)2 ≠ (x2)2
x1≠ x2
Jadi, fungsi f(x) bukan Fungsi Satu-Satu

KEKURANGAN:
Didalam metode ini pembuktian dari fungsi satu satunya belum jelas secaara rinci, sulit
dipahami, padahal sebenarnya penentuan fungsi satu- satu bisa dikatakan mudah. Misalnya
dalam masalah II tidak terbukti jelas.
BAB III
WILD IDEA

v MASALAH I
Misalkan f : P ⟹T.. Tentukan apakah f(x) = 2x + 3 merupakan fungsi satu-ke-satu?

Solousi:
Ingat syarat suatu fungsi itu dikatakan fungsi satu satu, ∀ x € f (S) → f* (x) berupa himpunan
tunggal.

Ambil sembarang titik |x|, |5|


· F(5)= 5(2)-3 = 7
· F(-5)=-5(2)-3 = -13
Karena F(5) ≠ F(-5), maka dapat disimpulkan fungsi ini bukan fungsi satu satu.

Pembuktian dengan grafik fungsi:

Dari grafik ini ditunjukkan bahwa pada setiap nilai x hanya memiliki satu penyelesaian
atau satu nilai y.

MASALAH II
Selidiki apakah fungsi f : R⟹R merupakan Fungsi Satu-Satu atau bukan !
f(x) = + 5
solusi:
untuk menyelidiki fungsi kita mengambil sembarang titik |x|, misal kita mengambil titik 3
dan -3.
F(3) = + 5 = 14 dan,
F(-3) = + 5 = 14
Fungsi ini bukan merupakan fungsi satu satu, karena untuk harga mutlak x hasilnya sama.

Pembuktian dengan grafik:


Dari grafik ini dapat disimpulkan bahwa fungsi ini merupakan fungsi satu satu, karna grafik
berbentuk u, misal pada sumbu y = 8 terdapat dua nilai, yaitu sebelah kiri dan kanan, (3,8),
(-3,8)

“jika suatu fungsi berderajat ganjil maka, fungsi itu merupakan fungsi satu-satu, tetapi jika
suatu fungsi berderajat genap maka fungsi itu bukan maerupakan fungsi satu-satu”

KELEBIHAN:
Penggunaan metode ini lebih mudah dalam menentukan apakah fungsi itu merupakan
fungsi satu satu dan juga kita tidak memerlukan waktu yang banyak mengerjakannya.
DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dr. Sahat Saragih, M.Pd. (2014). Struktur Aljabar 1, lembaga Riset Publik: Medan

Blogspot. (2011). Matematika IPA, behaviorurldefau

Anda mungkin juga menyukai