Anda di halaman 1dari 4

2

ilmu-ilmu yang di dapat saat kuliah dan mencoba mengidentifikasi


permasalahan perusahaan.

1.2 Indentifikasi Masalah


Sesuai dengan judul Laporan Kerja Praktik, di sini membahas tenang
identifikasi masalah proses produksi Part Closing Rib di Mesin CNC HAAS
VF6 dan mesin DMU 100 MonoBlock Deckel Mahoo. Berikut identifikasi
masalahnya:
1. Bagaimana proses Manufacturing Part Closing Rib untuk komponen
sayap pesawat AIRBUS A-380 menurut SOP ?
2. Apa saja Machining Shop pada proses Manufacturing Part Closing Rib
untuk komponen sayap pesawat AIRBUS A-380 ?
3. Apa saja jenis cutting tool yang digunakan pada proses Manufacturing
Part Closing Rib untuk komponen sayap pesawat AIRBUS A-380 ?
4. Apa saja mesin yang digunakan untuk proses Manufacturing Part Closing
Rib untuk komponen sayap pesawat AIRBUS A-380 ?

1.3 Tujuan
Tujuan yang ingin saya capai dari hasil Kerja Praktik di PT. Dirgantara
Indonesia adalah sebagai berikut :

1. Menumbuhkan sikap disiplin dan rasa tanggung jawab atas tugas atau
pekerjaan yang diberikan.
2. Mengetahui bagaiaman cara proses Manufacturing Part Closing Rib
untuk komponen sayap peswat AIR BUS A-380
3. Mengetahui jenis cutting tool yang di gunakan dalam proses
Manufacturing Part Closing Rib untuk komponen sayap peswat AIR
BUS A-380
3

4. Mengetahui mesin-mesin yang di gunakan dalam proses


Manufacturing Part Closing Rib untuk komponen sayap peswat AIR
BUS A-380
5. Menambah pengetahuan dan pengalaman lapangan dalam praktik
industri khususnya yang berhubungan dengan praktik keteknikkan
seperti design dan perancangan Mesin/Pabrik, manajemen produksi,
Pemesinan, Perbaikan, Pengawasan/Inspeksi dan Perawatan
(Maintenance) suatu mesin.

1.4 Kerangka Pemikiran


mesin
HAAS
VF 6 hasil
proses
media 3
dan
media 4

material awal

roughin
g media finishing
1 media 4

mesin DECKEL MAHO


DMU 100 Mono Block

roug
hing finishing
medi media 3
a2

Dalam setiap proses Manufacturing Industry pesawat terbang harus


mempertimbangakan terlebih dahulu material yang akan di pergunakan untuk
pembuatan part, proses pengerjaan dan sampai pada mesin yag akan di gunakan,
dengan mengikuti tahapan proses Manufacturing di atas pengerjaan part lebih
efeisen terhadap waktu, dan proses Manufacturing pun bias berjalan tertata rapih
dan sesuai standar yang di inginkan.

Dalam proses Manufacturing part Closing Rib untuk pesawat AIRBUS A-


380 menggunakan dua mesin yaitu mesin HAAS VF6 dan mesin DECKEL
MAHO DMU 100 MonoBLock kedua mesin tersebut adalah mesin miling
Medium Speed dan High Speed yang dimiliki oleh PT.DIRGANTARA
INDONESIA.
4

Drawing, Process Sheet, dan NCOD merupakan acauan atau alur-alur dalam
tahapan proses manufacturing part closing rib, tanpa adanya ketiga acuan tersebut
maka pada proses manufacturing tidak akan berjalan sesuai dengan standar yang
telah di tentukan. Dalam proses pengerjaan Part Closing Rib di mesin HAAS VF6
di bagi menjadi 2 proses pengerjaan :

a) Facing dan Hold Down


b) Roughing Media 1 dan Media 2
Proses pengerjaan Part Closing Rib di mesin DECKEL MAHO DMU 100
MonoBlock yaitu proses Finishing, di bagi menjadi 2 proses pengerjaan :
a) Proses pengerjaan finishing media 3
b) Proses pengerjaan finishing media 4

1.5 Batasan masalah


Batasan masalah dalam kerja Praktik yang dilaksanakan di PT. Dirgantara
Indonesia :
1. Bagaimana proses Manufacturing Part Closing Rib untuk komponen
sayap peswat AIR BUS A-380

1.6 Manfaat Kerja Praktik


Manfaat yang diharapkan dari Pelaksanaan Kerja Praktik adalah sebagai
berikut :
a) Bagi Mahasiswa
1. Memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk mengaplikasian ilmu
di dunia industri.
2. Mengetahui kondisi nyata suatu perusahaan baik dari segi
manajemen yang diterapkan, kondisi fisik, teknologi yang
digunakan, kinerja para karyawan serta proses produksi di industri.
3. Memperoleh pengalaman untuk meningkatkan keterampilan teknik
yang relevan untuk jurusan yang kami tekuni.
5

4. Mengetahui dan dapat mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi


sesuai dengan tuntutan perkembangan industri.
5. Dapat membina hubungan baik antara industri sehingga
memungkinkan untuk dapat bekerja sama di industri tempat
pelaksanaan Kerja Praktik tersebut setelah lulus kuliah.
6. Melatih kepekaan mahasiswa untuk memberi solusi suatu masalah
yang dihadapi dalam dunia industri.
b) Bagi Lembaga Pendidikan
1. Sebagai tolak ukur sejauh mana pemahaman mahasiswa di saat
kuliah.
2. Sarjana mengevaluasi keberhasilan di bidang akademik.
3. Terjalinnya hubungan baik antara Jurusan Pendidikan Teknik Mesin
Universitas Galuh Ciamis dengan PT. Dirgantara Indonesia,
sehingga memungkinkan kerjasama ke tenaga kerjaan dan kerjasama
lainnnya.
4. Mendapat umpan balik untuk meningkatkan kualitas pendidikan
sehingga selalu sesuai dengan perkembangan dunia industri.
c) Bagi Perusahaan
1. Sebagai langkah yang nyata dari pihak industri dalam mendukung
kemajuan pendidikan di Indonesia.
2. Tidak menutup kemungkinan mendapat ide untuk menyempurnakan
sistem yang ada dari mahasiswa.
3. Dapat menjalin hubungan baik dengan lembaga pendidikan
khususnya Universitas Galuh Ciamis, sehingga semakin dikenal oleh
lembaga pendidikan sebagai pemasok tenaga kerja dan masyarakat
konsumen.

Anda mungkin juga menyukai