Anda di halaman 1dari 25

28

menggunakan motor listrik, rantai, dan gear box dalam proses pengerinngannya.

Kelebihan dari penggunaan mesin ini adalah memperoleh penghematan terhadap

waktu, tenaga, dan juga lebih efektif dan efisien dalam proses pengeringannya.

4.1 Tahapan persiapan

Pada tahapan persiapan ini ada beberapa hal yang perlu di persispkan untuk

memulainya proses pengeringan padi, di antaranya mesin pengering padi, padi

basah yang akan di keringkan seberat 5kg, gas LPG 3 kg, thermocople, higrometer,

dan stopwatch.

4.2 Sfesifikasi Mesin Pengering Padi

Gambar 4.2 Spesifikasi Mesin Pengering Padi


29

Gambar 4.2 menjelaskan mesin pengering padi ini berkapasitas maksimal 20

kg, dengan motor penggerak menggunakan motor listrik Orientali Motor tipe 5Rk

90 a-cw, gear box Bonpiglioli tipe vf 44/n 1=60 0,22 Hp, sistem pemanas konveksi,

dan menggunakan isolasi thermal Glass Wool.

4.3 Konduktifitas Thermal Glass Wool

Gambar 4.3 Fiberglass Wol

Gambar 4.3 menjelaskan Fiberglass Wol adalah produk fiber glass ringan, yang

dirancang untuk isolasi ekonomi dan efektif perlindungan termal, akustik dan api

bangunan, industri, peralatan pabrik dan industri kelautan. Fiberglass Wol ini terdiri

dari panjang, serat kaca halus terikat dengan resin thermosetting.

Manfaat dan Fitur :

 Rendah Konduktivitas termal ( 0.034 W / mk )

 Wide Range Suhu Operasional ( 100 ° C – 450A untuk ° C )


30

 Tidak - mudah terbakar

 Baik Korosi dan Moisture Resistance

 Sangat Ringan

 Unggul Acoustical Properti

 Asbes bebas

4.4 Pengujian Mesin Pengering Padi

4.4.1 Metode Pengujian

Metode pengujian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan

cara menguji Mesin Pengering Padi dengan menggunakan alat ukur

thermocople. Selanjutnya dilakukan pengambilan data pada bagian yang

akan di ukur pada Mesin Pengering Padi.

Untuk memudahkan analisis, maka data-data yang diperoleh dari

pengujian diolah dengan menggunakan microsoft excel dalam bentuk tabel

dan grafik hasil dari perhitungan.

Adapun parameter-parameter karakteristik yang dihitung adalah

penurunan kadar air padi setelah pengeringan, massa air yang diuapkan, laju

penguapan, energi pemanasan, waktu optimal pengeringan, dan laju

perpindahan panas.
31

T2

T3
T1

Gambar 4.4 Pengukuran Pada Tabung Pengering Padi

Gambar 4.5 T1 : Mengukur Suhu Permukaan Plat Tabung Bagian Luar Yang Di Bakar

Gambar 4.6 T2 : Mengukur Suhu Permukaan Plat Tabung Bagian Dalam


32

Gambar 4.7 T3 : Mengukur Suhu Tengah Dalam Ruang Tabung

Gambar 4.4 menjelaskan pengukuran bagian tabung pengering padi,

T1 : mengukur suhu permukaan plat tabung bagian luar yang di bakar, T2 :

mengukur suhu permukaan plat tabung bagian dalam, T3 : mengukur suhu

tengah dalam ruang tabung.

T4 T5

Gambar 4.8 Pengukuran Pada Rumah Tabung Pengering Padi


33

Gambar 4.9 T4 : Mengukur Isolasi Thermal Dinding Tutup Tabung Bagian Dalam

Gambar 4.10 T5 : Mengukur Isolasi Thermal Dinding Tutup Tabung Bagian Luar.

Gambar 4.5 menjelaskan pengukuran bagian rumah tabung pengering

padi, T4 : mengukur isolasi thermal dinding tutup tabung bagian dalam, T5

: mengukur isolasi thermal dinding tutup tabung bagian luar.


34

Keterangan :

T1 = Mengukur suhu permukaan plat tabung bagian luar yang di bakar

T2 = Mengukur suhu permukaan plat tabung bagian dalam

T3 = Mengukur suhu tengah dalam ruang tabung

T4 = Mengukur isolasi thermal dinding tutup tabung bagian dalam

T5 = Mengukur isolasi thermal dinding tutup tabung bagian luar

4.4.2 Data Hasil Pengujian Suhu Pada Mesin Pengering Padi

Tabel 4.1 suhu yang di dapat dalam rentan waktu 5 menit

Waktu Suhu (°C)

T1 T2 T3 T4 T5

0 27 27 27 27 27

5 56 64 47 45 31

10 64 72 54 53 31

15 76 80 72 64 31

20 80 84 82 68 31

Tabel 4.1 menjelaskan hasil pengukuran suhu yang di dapat dalam

rentan waktu 5 menit, pengukuran pada tabung dan rumah tabung pada

mesin pengering padi.


35

Suhu yang di dapat dalam rentan waktu 5 menit


90
80
70
60 T1
Suhu (˚C)

50 T2
40 T3
30
T4
20
T5
10
0
0 5 10 15 20
Waktu (menit)

Grafik 4.1 Pengukuran Suhu Dalam Rentan Waktu 5 Menit

Tabel 4.2 suhu yang di dapat dalam rentan waktu 10 menit

Waktu Suhu (°C)

T1 T2 T3 T4 T5

0 27 27 27 27 27

10 64 72 54 53 31

20 80 84 82 68 31

30 88 91 88 74 32

40 93 110 104 84 32

Tabel 4.2 menjelaskan hasil pengukuran suhu yang di dapat dalam

rentan waktu 10 menit, pengukuran pada tabung dan rumah tabung pada

mesin pengering padi.


36

Suhu yang di dapat dalam rentan waktu 10 menit


120
100
80 T1
Suhu (˚C)

60 T2
T3
40
T4
20 T5

0
0 10 20 30 40
Waktu (menit)

Grafik 4.2 Pengukuran Suhu Dalam Rentan Waktu 10 Menit

Tabel 4.3 Suhu yang di dapat dalam rentan waktu 15 menit

Waktu Suhu (°C)

T1 T2 T3 T4 T5

0 27 27 27 27 27

15 76 80 72 64 31

30 88 91 88 74 32

45 98 117 111 95 34

60 106 132 127 115 35

Tabel 4.3 menjelaskan hasil pengukuran suhu yang di dapat dalam

rentan waktu 15 menit, pengukuran pada tabung dan rumah tabung pada

mesin pengering padi.


37

Suhu yang di dapat dalam rentan waktu 15 menit


140
120
100
T1
Suhu (˚C)

80
T2
60 T3
40 T4
20 T5

0
0 15 30 45 60
Waktu (menit)

Grafik 4.3 Pengukuran Suhu Dalam Rentan Waktu 15 Menit

4.4.3 Pengujian Waktu Pada Mesin Pengering Padi

Tabel 4.4 Waktu yang di dapat dalam kenaikan suhu 5°C

Suhu (°C) Waktu (menit)

t1 t2 t3 t4

30 0,13 0,42 2,00 3,02

35 0,20 1,19 2,52 4,00

40 1,25 1,52 3,39 4,47

45 1,52 2,27 4,45 5,04

50 3,03 3,03 5,50 6,21

Tabel 4.4 menjelaskan hasil waktu yang di dapat dalam kenaikan suhu

5°C, pengukuran pada tabung dan rumah tabung pada mesin pengering padi.
38

Waktu yang di dapat dalam kenaikan suhu 5˚C


50

40
Waktu (menit)

30 t1
t2
20
t3
10 t4

0
30 45 60 75 90
Suhu (˚C)

Grafik 4.4 Waktu Yang Di Dapat Dalam Rentan Waktu 5 Menit

Tabel 4.5 Waktu yang di dapat dalam kenaikan suhu 10°C

Suhu (°C) Waktu (menit)

t1 t2 t3 t4

30 0,13 0,42 2,00 3,02

40 1,25 1,52 3,39 4,47

50 3,03 3,05 5,50 6,21

60 5,57 4,26 9,14 9,57

70 7,55 7,46 13,48 15,27

Tabel 4.5 menjelaskan hasil waktu yang di dapat dalam kenaikan suhu

10°C, pengukuran pada tabung dan rumah tabung pada mesin pengering

padi.
39

Waktu yang di dapat dalam kenaikan suhu 10˚C


18
16
14
Waktu (menit)

12
10 t1
8 t2
6 t3
4 t4
2
0
30 40 50 60 70
Suhu (˚C)

Grafik 4.5 Waktu Yang Di Dapat Dalam Rentan Waktu 10 Menit

Tabel 4.6 Waktu yang di dapat dalam kenaikan suhu 15°C

Suhu (°C) Waktu (menit)

t1 t2 t3 t4

30 0,13 0,42 2,00 3,02

45 1,52 2,27 4,45 5,04

60 5,57 4,29 9,14 9,57

75 9,09 9,50 17,48 20,50

90 13,26 21,41 31,37 45,20

Tabel 4.6 menjelaskan hasil waktu yang di dapat dalam kenaikan suhu

15°C, pengukuran pada tabung dan rumah tabung pada mesin pengering

padi.
40

Waktu yang di dapat dalam kenaikan suhu 15˚C


50

40
Waktu (menit)

30 t1
t2
20
t3
10 t4

0
30 45 60 75 90
Suhu (˚C)

Grafik 4.6 Waktu Yang Di Dapat Dalam Rentan Waktu 15 Menit

4.5 Analisis Proses Pengeringan Padi Dengan Berat 5 kg

4.5.1 Waktu pengeringan

Tabel 4.7 Pengujian ke 1 pada proses pengeringan padi 5 kg

m1 m2 Pengurangan kadar air (kg) T

5000 gr 4.450 gr 550 gr 170 menit

Tabel 4.7 menjelaskan hasil pengujian ke 1 pada proses pengeringan

padi, dengan berat awal 5kg dan pengurangan kadar air 0.55 kg / 550 gr.
41

Pengujian ke 1 Berat Awal 5 kg Pengurangan Kadar Air


0,55kg/550 gr
6000
5000
5000 4500
4000
4000 3500
kadar air (gr)

3000
3000 2500
2000
2000 1500 m1
1000 m2
1000
0
0
0 20 40 60 80 100 120 140 160 170
Waktu (menit)

Grafik 4.7 Pengujian ke 1 Pada Proses Pengeringan Padi

Tabel 4.8 Pengujian ke 2 pada proses pengeringan padi 5 kg

m1 m2 Pengurangan kadar air (kg) t

5000 gr 4.150 gr 850 gr 95 menit

Tabel 4.8 menjelaskan hasil pengujian ke 2 pada proses pengeringan

padi, dengan berat awal 5kg dan pengurangan kadar air 0.85 kg / 850 gr.
42

Pengujian ke 2 Berat Awal 5 kg Pengurangan Kadar Air


0,85kg/850 gr
6000
5000
5000 4500
4000 4100 4150
4000 3500
kadar air (gr)

3000
3000 2500
2000
2000 m1
1500
1000 m2
1000
0
0
10 20 30 40 50 60 70 80 90 95
Waktu (menit)

Grafik 4.8 Pengujian ke 2 Pada Proses Pengeringan Padi

Tabel 4.9 Pengujian ke 3 pada proses pengeringan padi 5 kg

m1 m2 Pengurangan kadar air (kg) t

5000 4.250 gr 750 gr 66 menit

Tabel 4.9 menjelaskan hasil pengujian ke 3 pada proses pengeringan

padi, dengan berat awal 5kg dan pengurangan kadar air 0.75 kg / 750 gr.
43

Pengujian ke 3 Berat Awal 5 kg Pengurangan Kadar Air


0,75kg/750 gr
6000
5000
5000 4500
4250
4000 4150
4000 3500
kadar air (gr)

3000
3000 2500
2000
2000 m1
1500
1000 m2
1000
0
0
0 20 40 60 61 62 63 64 65 66
Waktu (menit)

Grafik 4.9 Pengujian ke 3 Pada Proses Pengeringan Padi

4.5.2 Penurunan Kadar Air Padi

Kandungan air suatu bahan dapat dinyatakan dalam wet basis (basis

basah) atau drybasis (basis kering). Kandungan kelembaban dalam wetbasis

menyatakan perbandingan massa air dalam bahan dengan massa total bahan.

Persentase kadar air dari sampel bahanberdasarkan basis basah sesuai

dengan persamaan (Syukri Himran, 2011):

𝑤−𝑑
𝑀= 100 %
𝑤

dimana :
M = persentase kadar air sampel (%)
w = massa sampel basah (kg)
d = massa sampel kering (kg)
44

4.5.2.1 Penurunan Kadar Air Padi Pada Pengujian Ke 1


𝑤−𝑑
𝑀= 100 %
𝑤
5 𝑘𝑔−4.45 𝑘𝑔
𝑀= 100 %
5 𝑘𝑔
0.55
𝑀= 100 %
5

𝑀 = 0.11x100 %
𝑀 = 11 %

4.5.2.2 Penurunan Kadar Air Padi Pada Pengujian Ke 2


𝑤−𝑑
𝑀= 100 %
𝑤
5 𝑘𝑔−4.15 𝑘𝑔
𝑀= 100 %
5 𝑘𝑔
0.85
𝑀= 100 %
5

𝑀 = 0.17x100 %
𝑀 = 17 %

4.5.2.3 Penurunan Kadar Air Padi Pada Pengujian Ke 3


𝑤−𝑑
𝑀= 100 %
𝑤
5 𝑘𝑔−4.25 𝑘𝑔
𝑀= 5 𝑘𝑔
100 %
0.75
𝑀= 100 %
5

𝑀 = 0.15x100 %
𝑀 = 15 %
Tabel 4.10 Hasil Analisis Pengeringan Padi

Percobaan w d M

1 5000 gr 4.450 gr 11 %

2 5000 gr 4.150 gr 17 %

3 5000 gr 4.250 gr 15 %
45

Tabel 4.10 menjelaskan hasil analisis proses pengeringan padi, pada

pengujian ke 1 dengan berat awal 5kg, berat akhir 4.45 kg, dan pengurangan

kadar air 11%, pada pengujian ke 2 berat awal 5kg, berat akhir 4.15 kg, dan

pengurangan kadar air 17%, pada pengujian ke 3 berat awal 5kg, berat akhir

4.25 kg, dan pengurangan kadar air 15%.

Berat Awal Padi 5 kg Pengurangan Kadar Air Pengujian ke 1 =


11%, Pengujian ke 2 = 17% dan Pengujian ke 3 = 15%
5000
4450
4500 4250 4250 4150
4000 4000 4100
W= Massa Sampel Basah (kg)

4000
3500
3500
3000 3000
3000
2500
2500
2000 2000
2000 d1
1500
1500 d2
1000
d3
1000
500
0
0
0 1 3 5 7 9 11 13 15 17
M = massa sampel kadar air (%)

Grafik 4.10 Hasil Analisis Proses Pengeringan Padi


46

4.5.3 Massa Air Yang Diuapkan

Untuk menghitung massa air yang diuapkan, dapat menggunakan

persamaan sebagai berikut (Nusyirwan, 2014) :

𝑚(𝐾0 −𝐾1 )
Δ𝑚𝑤 = 1−𝐾1

Dimana :

Δ𝑚𝑤 = massa air yang diuapkan (kg)

m = massa padi (kg)

𝐾0 = kadar air awal (%)

𝐾1 = kadar air yang diharapkan (%)

𝑚(𝐾0 −𝐾1 )
Δ𝑚𝑤 =
1−𝐾1

5 𝑘𝑔 (24.8−13)
Δ𝑚𝑤 =
1−13

5 𝑘𝑔 (11.8)
Δ𝑚𝑤 =
(−12)

59
Δ𝑚𝑤 =
(−12)

Δ𝑚𝑤 = - 4.91 kg = - 4.910 gr

4.5.4 Laju Penguapan

Laju penguapan air sangatlah berpengaruh dalam proses pengeringan,

yang menggambarkan bagaimana kecepatan pengeringan tersebut

berlangsung. Laju penguapan dinyatakan dengan berat air yang diuapkan


47

persatuan waktu (disaat kadar air ±13%). Dapat dihitung menggunakan

persamaan berikut (Nusyirwan, 2014) :

Δ𝑚𝑤
𝑊𝑑𝑜𝑡 =
𝑡

Dimana :

𝑊𝑑𝑜𝑡 = laju penguapan air (gr/menit)

Δ𝑚𝑤 = massa air yang di uapkan (gr)

𝑡 = waktu pengeringan (menit)

4.5.4.1 Laju Penguapan Pengujian ke 1

Δ𝑚𝑤
𝑊𝑑𝑜𝑡 =
𝑡

−4.910
𝑊𝑑𝑜𝑡 =
170

𝑊𝑑𝑜𝑡 = -0.028 gr/menit

4.5.4.2 Laju Penguapan Pengujian ke 2

Δ𝑚𝑤
𝑊𝑑𝑜𝑡 =
𝑡

−4.910
𝑊𝑑𝑜𝑡 =
95

𝑊𝑑𝑜𝑡 = -0.051 gr/menit


48

4.5.4.3 Laju Penguapan Pengujian ke 3

Δ𝑚𝑤
𝑊𝑑𝑜𝑡 =
𝑡

−4.910
𝑊𝑑𝑜𝑡 =
66

𝑊𝑑𝑜𝑡 = -0.074 gr/menit

Tabel 4.11 Laju Penguapan Pengeringan Padi

Percobaan Δ𝑚𝑤 𝑡 𝑊𝑑𝑜𝑡

1 - 4.910 gr 170 menit -0.028 gr/menit

2 - 4.910 gr 95 menit -0.051 gr/menit

3 - 4.910 gr 66 menit -0.074 gr/menit

0 Laju Penguapan Pengeringan Padi


0 -500
-500 0 -10 -20 -28 -40 -51 -60 -65 -70 -74
Δ𝑚𝑤 = massa air yang di uapkan (gr)

-1000 -1000
-1000 -1500
-1500 -2000 -2000 -2000
-2000 -2500
-2500 -3000 t1
-3000 -3500 t2
-3500 -4000 -4000 t3
-4190 -4190 -4190
-4000
-4500

𝑊𝑑𝑜𝑡 = laju penguapan air (gr/menit)

Grafik 4.11 Laju Penguapan Pengeringan Padi


49

4.5.5 Energi Pemanasan

Untuk mengetahui energi panas dihasilkan oleh bahan bakar lpg 3 kg,

maka di peroleh rumus sebagai berikut (Nusyirwan, 2014) :

Qbb = Hvf x mb

Dimana :

Qbb = kalor bahan bakar (Watt/jam)

Hvf = nilai kalor bahan bakar (kJ/kg)

Mb = massa bahan bakar (kg)

Qbb = Hvf x mb

Qbb = 11.200 k kal/kg x 3 kg

Qbb = 33.660 watt/jam

4.5.6 Waktu Optimal Pengeringan

Waktu optimal pengeringan dari mesin pengering padi dengan sistem

pemanas konveksi, maka di peroleh waktu sebagai berikut (Nusyirwan,

2014) :

𝑡
𝑡 optimal =
𝑤

Dimana :

𝑡 = waktu pengeringan (menit)

𝑤 = masa padi yang akan di keringkan (kg)


50

4.5.6.1 Waktu Optimal Pengeringan Padi pada Pengujian ke 1

𝑡
𝑡 optimal =
𝑤

170 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝑡 optimal =
5 𝑘𝑔

𝑡 optimal = 34 menit/kg

4.5.6.2 Waktu Optimal Pengeringan Padi pada Pengujian ke 2

𝑡
𝑡 optimal =
𝑤

95 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝑡 optimal =
5 𝑘𝑔

𝑡 optimal = 19 menit/kg

4.5.6.3 Waktu Optimal Pengeringan Padi pada Pengujian ke 3

𝑡
𝑡 optimal =
𝑤

66 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝑡 optimal =
5 𝑘𝑔

𝑡 optimal = 13.2 menit/kg

Tabel 4.12 Waktu Optimal Pengeringan Padi

Percobaan w t 𝑡 optimal

1 5 kg 170 menit 34 menit/kg

2 5 kg 95 menit 19 menit/kg

3 5 kg 66 menit 13.2 menit/kg


51

Waktu Optimal Pengeringan Padi


180 170
160 150
140 120
t = waktu (menit)

120
90 95
100
80 66 70 w1
60 60
60 50 50
40 w2
40 w3
20 0
0
0 5 10 13.2 15 17 19 25 30 34
t optimal = waktu optimal (menit/kg)

Grafik 4.12 Waktu Optimal Pengeringan Padi

4.5.7 Laju Perpindahan Panas


ΔT
q = 𝑘𝐴 ΔX

Dimana :

q = Laju Perpindahan Panas

k = Konduktifitas Material

A = Luas Selimut Tabung

ΔT =Temperatur (̊C)

Δx = Ketebalan plat material tabung

Diketahui :

k = 110 x 10−4k kal/m.s Co

𝐴 = 𝜋𝑟 2 . T
52

𝜋 = 3.14

r = 19.5 cm = 0.195 m

t = 60 cm = 0.6 m

Ditanyakan : q ?

Jawab :

ΔT
q = 𝑘𝐴 ΔX

Dimana :

𝐴 = 𝜋𝑟 2 . t dan ΔT = 𝑇2 −𝑇1

𝑇2 −𝑇1
Jadi, q = 𝑘. 𝜋𝑟 2t . 𝑥

77.2−70
= 110 x 10−4 x 3.14 x 0.1952 x 0.6 3𝑥10−3

= 1.89667 k kal/𝑚2

Jadi, laju perpindahan panas pada sistem pengering padi adalah


sebesar 1.89667 k kal/𝑚2 .

Anda mungkin juga menyukai