PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Kementerian Kesehatan RI (2016) derajat kesehatan
masyarakat dinilai dengan menggunakan beberapa indikator yang
mencerminkan kondisi mortalitas (kematian), status gizi, dan morbilitas
(kesakitan). Derajat kesehatan masyarakat di Indonesia digambarkan
melalui angka mortilitas yaitu Angka Kematian Ibu (AKI), Angka
Kematian Neonatal (AKN), Angka Kematian Bayi (AKB), dan Angka
Kesakitan Balita (AKBA), umur harapan hidup, dan Angka Morbiditas.
Angka kematian Ibu (AKI) tersebut berhubungan erat dengan kematian
maternal. Menurut Kementrian Kesehatan RI (2009) kematian maternal
merupakan jumlah wanita yang meninggal karena kematian yang
berhubungan dengan gangguan kehamilan maupun persalinan dalam
penanganannya tetapi bukan karena kecelakaan.
Kematian maternal yang berhubungan dengan persalinan
berpengaruh besar dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
yaitu dengan menurunnya Angka Kematian Ibu (AKI). Menurut Sholichah,
Nanik (2017) menjelaskan bahwa persalinan adalah suatu proses dimana
hasil konsepsi yaitu janin dan plasenta yang telah cukup bulan atau dapat
hidup diluar kandungan dikeluarkan melalui jalan lahir atau jalan lain
(sectio caesarea), dengan bantuan atau kekuatan sendiri. Proses ini
ditandai dengan perubahan serviks secara progresif dan diakhiri dengan
kelahiran plasenta. Menurut Sumelung (2014) Tindakan sectio caesarea
merupakan pilihan untuk menyelamatkan ibu dan janin yang memiliki
indikasi gawat janin, disproporsi sepalopelvik, persalinan tidak maju,
plasenta previa, prolapsus tali pusat, mal presentase janin/letak lintang,
panggul sempit, dan preeklamsia .
Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2016 angka
kejadian sectio caesarea terus meningkat setiap tahunnya di negara maju
dan berkembang, sehingga WHO menetapkan standar rata-rata persalinan
1
2
kondisi umum Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi
(AKB) masih cukup tinggi. AKI menunjukkan 346 dari 100.000
kelahiran dan AKB 32 dari 1.000 kelahiran. Untuk itu dinas kesehatan
Jawa Barat membangun misi ke-2 nya dengan menurunkan ratio
kematian Ibu dan Bayi menjadi 90/100.000 kelahiran untuk AKI dan
6/1.000 kelahiran untuk AKB. Hal tersebut salah satu akibat adanya
Infeksi Daerah Operasi (IDO) pasca bedah sesar, yang membuat angka
mortalitas dan morbilitas yang cukup tinggi.
Hasil penelitian yang dilakukan Sandy, F.P, dkk tahun 2015
menyebutkan bahwa Infeksi daerah operasi (IDO) lebih banyak terjadi
di Instalasi Rawat Jalan yaitu terutama pada Poli bedah dan Poli
kandungan. Hal ini disebabkan karena banyak faktor dari luar rumah
sakit dan berbagai keadaan ketika pasien berada di rumah seperti halnya
kebersihan luka sewaktu di rumah. Selain itu kejadian infeksi yang terjadi
ketika pasien masih berada di Ruang Perawatan yaitu faktor eksogen
yang meliputi teknik perawatan luka dan endogen yang meliputi umur
dan penyakit komplikasi memiliki korelasi yang signifikan dengan Infeksi
Daerah Operasi (IDO) pada pasien post operasi Laparotomi termasuk
sectio caesarea yang menempati urutan ke-3 yaitu 15% dari 10 peringkat
tertinggi pembedahan laparatomi. Berdasarkan hasil analisis
menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh antara faktor usia dengan
kejadian IDO. Peningkatan risiko IDO biasanya terjadi pada usia ekstrim
yaitu sangat tua atau sangat muda.
Data statistik 6 bulan terakhir di ruang Dahlia RSUD Kota Bekasi
yang didapatkan pada tanggal 23 Maret 2019, terhitung dari tanggal
1 September 2018 sampai 15 maret 2019 angka kejadian Infeksi Daerah
Operasi (IDO) pasca sectio caesarea adalah 4.05 %, yaitu terdapat 32
dari 789 pasien pasca pembedahan sectio caesarea.
Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa Infeksi
Daerah Operasi (IDO) pasca sectio caesarea merupakan kejadian yang
sedikit, namun mempunyai dampak yang tinggi dalam menunjang angka
mortalitas dan morbilitas pada ibu dan bayi. Penatalaksanaan yang tepat,
4
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memperoleh pengalaman secara nyata dan komprehensif dalam
memberikan asuhan keperawatan pada Ny. A (P1A0) post sectio
caesarea dengan Infeksi Daerah Operasi (IDO) meliputi aspek bio-
psiko-sosial dan spiritual dengan pendekatan proses keperawatan di
Ruang Melati RSUD Kota Bekasi.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dalam penulisan karya tulis ini :
a. Melakukan pengkajian pada Ny. A (P1A0) Post Sectio Caesarea 7
Hari dengan Infeksi Daerah Operasi (IDO) di Ruang Melati RSUD
Kota Bekasi.
b. Menegakkan diagnosa keperawatan diagnosa pada Ny. A (P1A0)
Post Sectio Caesarea 7 Hari dengan Infeksi Daerah Operasi (IDO)
di Ruang Melati RSUD Kota Bekasi.
c. Menyusun rencana keperawatan pada Ny. A (P1A0) Post Sectio
Caesarea 7 Hari dengan Infeksi Daerah Operasi (IDO) di Ruang
Melati RSUD Kota Bekasi.
d. Melaksanakan tindakan keperawatan pada pada Ny. A (P1A0) Post
Sectio Caesarea 7 Hari dengan Infeksi Daerah Operasi (IDO) di
Ruang Melati RSUD Kota Bekasi.
e. Melakukan evaluasi keperawatan pada pada Ny. A (P1A0) Post
Sectio Caesarea 7 Hari dengan Infeksi Daerah Operasi (IDO) di
Ruang Melati RSUD Kota Bekasi.
f. Mendokumentasikan asuhan keperawatan pada pada Ny. A (P1A0)
Post Sectio Caesarea 7 Hari dengan Infeksi Daerah Operasi (IDO)
di Ruang Melati RSUD Kota Bekasi.
g. Mengindentifikasi masalah, hambatan dalam melaksanakan asuhan
keperawatan serta membandingkan kesenjangan antara teori dan
kenyantaan dilapangan, serta mampu mencari alternatif untuk
memecahkan masalah di Ruang Melati RSUD Kota Bekasi.
6
D. Sistematika Penulisan
BAB 1 PENDAHULUAN
Mengguraikan tentang latar belakang , tujuan, metode dan teknik
pengumpulan data serta sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN TEORI
Berisi tentang konsep infeksi daerah operasi, konsep dasar sectio
ceasarea, konsep dasar post partum. Asuhan keperawatan pada
klien postpartum sectio caesarea dengan infeksi daerah operasi
terdiri dari : pengkajian, diagnosa, keperawatan perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi.
BAB III TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
Membahas tentang asuhan keperawatan pada klien Ny. A (P1A0)
Post Sectio Caesarea 7 Hari dengan Infeksi Daerah Operasi
(IDO) menggunakan pendekatan proses keperawatan yang terdiri
dari pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi. Pembahasan berisi tentang analisa data
terhadap kesenjangan antara teori dan praktek keperawatan
sekaligus alternatif pemecahan masalah.
BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Menguraikan tentang kesimpulan dan rekomendasi berdasarkan
permasalahan yang ditemukan selama asuhan keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP