Anda di halaman 1dari 3

Judul buku : Arah Langkah

Penulis : Fiersa Besari

Jumlah halaman : 304 halaman

Penyunting : Juliagar R. N.

Penyunting akhir : Agus Wahadyo

Desain cover : Budi Setiawan

Penata Letak : Didit Sasono

Foto : Fiersa Besari, Anisa Andini, Baduy

Tahun terbit : 2018

Penerbit : Mediakita

“Patah hati” tidak selamanya membuat orang untuk bermalas-malasan tinggal dirumah atau kamar sambil
mendengarkan lagu yang mewakili perasaannya. Dengan “patah hati” membuat Fiersa Besari atau yang
akrab disapa Bung ini berkeliling Indonesia. Begitu alasan Fiersa Besari yang mengelilingi Indonesia dan
yang kemudian ditulisnya dalam buku Arah Langkah. Buku ini merupakan buku ke empat dari Fiersa
Besari setelah buku-buku sebelumnya membuatnya dikenal banyak orang. Adapun buku-buku
sebelumnya yakni Garis Waktu, Konspirasi Alam Semesta dan Catatan Juang.

“…satu-satunya penghalang langkah kita adalah rasa takut kita sendiri” halaman 280

Arah Langkah bercerita tentang Bung yang mengelilingi Indonesia beserta kedua temannya yakni Anisa
Andini dan Baduy. “patah hati” karena orang yang disayangnya, Mia lebih memilih orang lain yang tidak
lain adalah sahabat Fiersa Besari sendiri.

“yang paling aku senangi dari bepualang adalah: sejauh apapun jalan yang kita tempuh, tujuan akhir
selalu rumah.” Halaman 235

Membaca buku Arah Langkah membuat kita seolah-olah dibawa berkeliling di Indonesia. Banyak hal
yang baru didapatkan setelah membaca buku yang baru terbit dibulan Mei 2018 ini. Diceritakan pula
bahwa tempat-tempat di Indonesia yang ditayangkan ditelevisi ternyata berbanding dengan kenyataan
yang sebenarnya.

Buku ini sangat menarik, setiap babnya diberi judul dengan satu kata yang kemudian ditulis seperti
dengan format kamus sehingga akan menambah pengetahuan kita seperti:

ARKAIS
(a) berhubungan dengan masa dahulu atau berciri kuno, tua
WAHAM

(n) kenyakinan atau pikiran yang salah karena bertentangan dengan dunia nyata sert dibangun atas unsur
yang tidak berdasarkan logika; sangka; curiga

Selain itu banyak juga kata yang asing didengar ditelinga namun dalam buku ini ditulis dilengkapi dengan
catatan kaki sehingga setelah membaca buku ini akan memperkaya kosakata kita.

“cinta memang buta aksara, komaka dari itu, butuh komitmen dua anak manusia untuk
menjadikannya menjaga” halaman 32

Buku ini mengajarkan kita untuk tidak larut dalam kesedihan. Karena dibalik kesedihan akan muncul
kebahagian yang indah.

“bukanlah kenangan buruk yang akan membuat kita bersedih, tapi kenangan terindah yang takkan
biasa terulang lagi.” Halaman 246

Anda mungkin juga menyukai