Anda di halaman 1dari 3

FIERSA BESARI

Fiersa Besari adalah seorang penulis, musisi, dan traveler asal Bandung. Fiersa
merupakan penulis yang dikenal lewat karya buku dan lagu-lagunya yang puitis. Fiersa
Besari, biasa disapa “Bung”, ia adalah seorang lelaki kelahiran Bandung, 3 Maret.
Didasari oleh kecintaannya pada dunia musik, setelah menyelesaikan pendidikannya di
jurusan sastra Inggris di STBA Yapari ABA Bandung, Bung malah menjauhi disiplin
ilmu yang ia pelajari selama ini dan berujung membuka studio rekaman pada tahun 2009.
Di studio rekaman inilah ia mengenal banyak musisi, sekaligus mengembangkan karir
musiknya. Bung kemudian merilis beberapa album solo sejak tahun 2012, sebelum
mengalami fase patah hati dan akhirnya berkelana keliling Indonesia selama tujuh bulan
untuk mencari jati diri. Di sana pulalah ia merekam karya-karyanya. Bung pun
menyebarkan lagu-lagunya diwww.soundcloud.com/fiersa.
Setelah lulus dari STBA Yapari ABA Bandung,ia sempat bekerja beberapa bulan
pada sebuah kantor.Namun ia merasa tidak nyaman dengan pekerjaanya dan akhirnya
memilih banting stir ke dunia Sastra Indonesia dan musik.Diawali dengan kecintaannya
terhadap dunia musik dan sastra indonesia.
Dimulai dari 2009 ia mulai membuat dan merekam karya-karyanya.Pada tahun
2012 Fiersa membuat sebuah album dengan jalur distribusi independen berjudul”11:11”
dan tak disangka albumalbum 11:11 terjual habis. Sukses tersebut disusul dengan sebuah
mini-album berjudul Tempat Aku Pulang yang dirilis tahun 2013. Mini album ini adalah
sebuah album perpisahan sebelum akhirnya ia berkeliling Indonesia untuk mencari jati
diri.
Sekembalinya Bung di penghujung 2013 membuat dirinya lebih mencintai dunia
tulis-menulis. Meski seringkali terendus aroma cinta dalam karya-karyanya, namun Bung
selalu menyisipkan pesan humanisme dan sosial. Karya pertama Bung berjudul “Garis
Waktu”, berisi rangkuman beberapa tulisannya dalam kurun waktu 2012-2016.
Tahun 2015 Fiersa menghadirkan album terbarunya yang bertajuk "Konspirasi
Alam Semesta" dengan singel andalan bertajuk "Juara Kedua". "Juara Kedua" , karakter
tersendiri, dan mencerminkan kedewasaan Fiersa Besari melalui cara memainkan
instrument yang mengadopsi berbagai genre musik, yang kemudian dipadu padan dengan
naskah hingga akhirnya dilahirkan kembali dalam bentuk buku pada tahun 2017.
Sejak buku 'Garis Waktu' diterbitkan oleh MediaKita (Agromedia Group), dia
mantap berkiprah sebagai penulis. "Dari awal musik dulu, menulis itu bagi saya cuma
senang-senang saja. Bukan jadi pembaca buku yang gila, tapi intensitas membaca saya
sudah lebih baik dari dulu," ujar Fiersa ketika berkunjung ke kantor detikHOT di Gedung
Trans TV, kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Senin (19/2/2018).
Dari perjalanan selama delapan bulan, aktivitas membaca buku, mencatat atau
menulis, serta mengobrol dengan warga sekitar menjadi kegiatan sehari-hari. "Saat itu
nulis blog juga tapi dengan diksi yang luar biasa hancur."
Kata-kata yang digoreskan pendiri Komunitas Pecandu Buku itu mampu
menghipnotis para penggemar dan pembaca setianya. Tak sembarang kata-kata romantis,
secara sederhana tulisannya membawa pesan yang lebih mendalam.
Sejak September 2016 sampai kini, Fiersa sudah menerbitkan tiga buku. 'Garis
Waktu' yang memuat pemikirannya berhasil terjual lebih dari 10 ribu eksemplar. Buku
kedua 'Konspirasi Alam Semesta' diterbitkan dengan konsep album buku (Albuk), dan
'Catatan Juang' yang merupakan spin-off dari buku sebelumnya.
Selain menulis, Bung juga aktif sebagai pemain musik, penangkap gerak, dan
pegiat alam.
Cara Fiersa Besari untuk berkarya yaitu dengan menulis puisi,novel dan membuat
album lagunya sendiri. Novel yang telah dibuat oleh Fiersa Besari antara lain;Konspirasi
Alam Semesta,Garis Waktu dan Catatan Juang. Fiersa Besari juga tidak takut mengkritik
negeri yang disisipkannya dalam novel dan lagunya.

Anda mungkin juga menyukai