Di Susun Oleh :
Kelas V/E
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah dan
karunia-Nya kepada kita semua, dan atas izin-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah pembangunan koperasi dengan judul “ Perkembangan Koperasi Simpan Pinjam Di
Indonesia Dan Dampaknya Terhadap Masyarakat “
Makalah ini dibuat sebagai penyempurna dari materi-materi sebelumnya dan diharapkan
dapat meningkatkan pemahaman materi pembangunan koperasi serta sebagai pedoman bagi
mahasiswa dalam melakukan pembelajaran.
Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, baik dalam
penyusunan maupun pengolahan data. Dan tanpa adanya bantuan dari semua pihak, penulis
ini tidak akan dapat diselesaikan dengan baik.
Akhir kata penulis mengharapkan agar penulisan makalah ini dapat berguna bagi yang
memerlukan dan bagi seluruh pembaca, dan bagi yang telah membantu penulis untuk
melengkapi penulisan makalah ini baik secara langsung ataupun tidak langsung, penulis
mengucapkan terima kasih dan mohon maaf apabila sekiranya dalam penulisan makalah
masih banyak terjadi kesalahan dan ketidak sempurnaan.
Penulis
2|pembangunan Koperasi
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ................................................................................................... 12
B. Saran ................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA
3|pembangunan Koperasi
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Jika Koperasi mampu mengimplementasikan jati dirinya, koperasi akan mandiri, mampu
bersaing dengan kekuatan eonomi lainnya ,mampu memproduksi produk yang sesuai dengan
kebutuhan pasar di dalam dan luar negeri. Dilihat dari dasar hukum yang tertuang dalam
Undang-Undang 1945, Koperasi memperoleh hak untuk hidup dan perkembangan di
Indonesia. Koperasi yang sudah dibangun selama ini juga jumlahnya sudah cukup besar.
Jumlah ini merupakan aset yang harus dipelihara dan diberdayakan agar dapat berkembang
membantu pemerintah untuk memerangi kemiskinan dan menyediakan lapangan kerja. Jika
sekarang masih banyak koperasi yang tumbuh belum mampu mencapai tujuan bersama
anggotanya,mereka harus diberdayakan melalui pendidikan. Pendidikan adalah usaha sadar
untuk meningkatkan kemampuan memahami jati diri dan menerapkannya. Disinilah peranan
pihak ketiga termasuk pemerintah untuk dapat membangun mereka mencapai tujuannya
baik sebagai mediator,fasilitator maupun sebagai kordinator.
Saat ini kehidupan koperasi timbul dan tenggelam ditengah – tengah masyarakat. ada
yang masih melestarikan kehidupan koperasi ditengan masyarakat ada pula yang sudah
hilang. Padahal koperasi dapat mempermudah masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dan
keinginan yang diperlukan seperti kegiatan koperasi yang sudah sering kita ketahui
menyediakan barang sembako, simpan pinjam uang dan lain sebagainya. Koperasi di
ciptakan untuk menyejahtaerakan kehidupan anggota didalamnya maupun bukan anggota
koperasi. Koperasi diciptakan karena adanya tujuan dan kepentingan bersama diantara
anggota dan bukan anggota, untuk menyejahterakann dan membantu masyarakat yang
memerlukan bantuan dana, oleh sebab itu penulis ingin membahas lebih mendalam mengenai
koperasi simpan pinjam sebagai lembaga yang menghimpun dana dari para anggotanya yang
kemudian disalurkan kembali kepada masyarakat yang membutuhkan untuk meringankan
beban kebutuhan orang tersebut. Koperasi bersifat kekeluargaan dan gotong royong yang
diciptaakn para anggota yang mengelolanya untuk membantu anggotanya yang memerlukan
bantuan baik berupa barang maupun pinjaman dana.
4|pembangunan Koperasi
Sumber dana koperasi simpan pinjam diperoleh dari iuran para anggotanya yang
menyetorkanya sebagai iuran wajib dan iuran pokok kemudian dana yang ada dipinjamkan
kembali kepada anggota ataupun masyarakat luas yang membutuhkan pinjaman dana.
B. TUJUAN
C. RUMUSAN MASALAH
Adapun yang menjadi rumusan dalm penyusunan makalah ini adalah bagaimana
pengelolaan koperasi simpan pinjam dan strategi pemasarannya.
5|pembangunan Koperasi
BAB II
PEMBAHASAN
Koperasi adalah badan hukum yang berdasarkan atas asa kekeluargaan yang anggotanya
terdiri dari orang perorangan atau badan hukum dengan tujuan untuk mensejahterakan
anggotanya. Umumnya koperasi dikendalikan secara bersama oleh seluruh anggotanya,
dimana setiap anggota memiliki hak suara yang sama dalam setiap keputusan yang diambil
koperasi.
Koperasi simpan pinjam merupakan salah satu lembaga keuangan bukan bank yang
bertugas memberikan pelayanan masyarakat, berupa pinjaman dan tempat penyimpanan uang
bagi masyarakat
Sumber dana koperasi simpan pinjam, di proleh dari simpanan sukarela anggotanya
dan berbagai lembaga pemerintah, maupun lembaga swasta yang mengalami kelebihan dana.
Secara umum, sumber dana koperasi berasal dari : anggota sendiri berupa simpanan pokok,
simpanan wajib dan simpanan sukarela
Usaha koperasi yang dikelolah oleh para anggota dengan membentuk pengurus
koperasi melalui Rapat Anggota, dilaksanankan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi.
Diantaranya :
1. keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan terbuka.
2. pengelolaan koperasi dilakukan secara demokratis.
3. pembagian laba (sisa hasil usaha) dilakukan secara adil dan sebanding dengan besar jasa
para anggota.
4. Kemandirian.
5. Pendidikan perkoperasian
6. Kerjasama antar koperasi.
“Simpan Pinjam merupakan suatu transaksi yang memungut dana dalam bentuk pinjaman
dan menyalurkan kembali dalam bentuk pinjaman kepada anggota yang membutuhkan, hal
ini dilakukan dalam rangka mengurangi gerakan rentenir yang merugikan masyarakat”.
“Simpan Pinjam merupakan suatu usaha yang melakukan pembentukan modal melalui
tabungan para anggota secara teratur dan terus menerus kemudian dipinjamkan kembali
kepada para anggota dengan cara yang mudah, murah, cepat, tepat untuk tujuan produktif dan
kesejahteraan”.
“Simpan Pinjam adalah suatu usaha yang menghimpun dana dalam bentuk simpanan dan
menyalurkan kembali dalam bentuk pinjaman kepada anggota dalam jumlah dan waktu
tertentu sesuai dengan bunga yang telah disepakati”.
7|pembangunan Koperasi
C. MASALAH- MASALAH YANG DI HADAPI KOPERASI SIMPAN PINJAM
a. Kelembagaan Koperasi
Sejumlah masalah kelembagaan koperasi yang memerlukan langkah pemecahan di masa
mendatang meliputi hal-hal
1) Kelembagaan koperasi belum sepenuhnya mendukung gerak pengembangan usaha. Hal ini
disebabkan adanya kekuatan, struktur dan pendekatan pengembangan kelembagaan yang
kurang memadai bagi pengembangan usaha. Mekanismenya belum dapat dikembangkan
secara fleksibel untuk mendukung meluas dan mendalamnya kegiatan usaha koperasi. Aspek
kelembagaan yang banyak dipermasalahahkan antara lain adalah daerah kerja, model
kelembagaan koperasi produksi, koperasi konsumsi dan koperasi jasa, serta pemusatan
koperasi.
2) Alat perlengkapan organisasi koperasi belum sepenuhnya berfungsi dengan baik.
8|pembangunan Koperasi
b. UsahaKoperasi
Adapun masalah yang berkaitan dengan pengembangan usaha adalah :
Dalam pelaksanaan usaha, koperasi masih belum sepenuhnya mampu mengembangkan
kegiatan di berbagai sektor perekonomian karena belum memiliki kemampuan memanfaatkan
kesempatan usaha yang tersedia.
Belum sepenuhnya tercipta jaringan mata rantai tataniaga yang efektif dan efisien, baik dalam
pemasaran hasil produksi anggotanya maupun dalam distribusi bahan kebutuhan pokok para
anggotanya.
Terbatasnya modal yang tersedia khususnya dalam bentuk kredit dengan persyaratan lunak
untuk mengembangkan usaha, terutama yang menyangkut kegiatan usaha yang sesuai dengan
kebutuhan anggota, di luar kegiatan program pemerintah. Selain itu koperasi masih belum
mampu melaksanakan pemupukan modlal sendiri yang mengakibatkan sangat tergantung
pada kredit dari bank walaupun biayanya lebih mahal.
Keterbatasan jumlah dan jenis sarana usaha yang dimiliki koperasi, dan kemampuan para
pengelola koperasi dalam mengelola sarana usaha yang telah dimiliki.
5) Belum terciptanya pola dan bentuk-bentuk kerjasama yang serasi, baik antar koperasi
secara horizontal dan vertikal maupun kerjasama antara koperasi dengan BUMN dan Swasta.
c. Aspek Lingkungan
Aspek lingkungan yang terdiri dari kondisi ekonomi, politik, sosial dan budaya, tidak dapat
dilepaskan dari proses pengembangan koperasi. Di satu pihak kondisi tersebut dapat
memberikan kesempatan, di pihak lain dapat menimbulkan hambatan bagi perkembangan
koperasi. Adapun kondisi lingkungan yang dapat diidentifikasikan, sebagai berikut :
1) Kemauan politik yang kuat dari amanat GBHN 1999-2004 dalam upaya pengembangan
koperasi, kurang diikuti dengan tindakan-tindakan yang konsisten dan konsekuen dari seluruh
lapisan struktur birokrasi pemerintah.
2) Kurang adanya keterpaduan dan konsistensi antara program pengembangan koperasi
dengan program pengembangan sub-sektor lain, sehingga program pengembangan sub-sektor
koperasi seolah-olah berjalan sendiri, tanpa dukungan dan partisipasi dari program
pengembangan sektor lainnya.
3) Dirasakan adanya praktek dunia usaha yang mengesampingkan semangat usaha bersama
9|pembangunan Koperasi
berdasarkan atas asas kekeluargaan dan gotong-royong.
4) Masih adanya sebagian besar masyarakat yang belum memahami dan menghayati
pentingnya berkoperasi sebagai satu pilihan untuk meningkatkan pendapatan
dankesejahteraan.
5) Sikap sebagian besar masyarakat di lingkungan masyarakat yang miskin dirasakan masih
sulit untuk diajak berusaha bersama, sehingga di lingkungan semacam itu kehidupan
berkoperasi masih sukar dikembangkan.
6) Sebagai organisasi yang membawa unsur pembaruan, koperasi sering membawa nilai-nilai
baru yang kadang-kadang kurang sesuai dengan nilai yang dianut oleh masyarakat yang
lemah dan miskin terutama yang berada di pedesaan.
Salah satu upaya untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan melakukan reposisi
peran koperasi yang secara mandiri dilakukan oleh koperasi dan pengusaha kecil.
Keikutsertaan pemerintah dalam program ini dibatasi hanya sebagai fasilitator dan regulator,
melalui suatu mekanisme yang menempatkan koperasi dan usaha kecil sejajar dengan
perusahaan-perusahaan milik swasta dan perusahaan milik pemerintah. Strategi tersebut
merupakan langkah yang perlu diLempuh berdasarkan pemikiran bahwa dengan program ini
memungkinkan permasalahan yang dihadapi koperasi dapat ditangani sekaligus. Dalam hal
ini, selain koperasi memiliki kesempatan untuk eksis dalam usaha-usaha yang selama ini
seakan “diharamkan” untuk koperasi, seperti dalam pengelolaan hutan dan ekspor/impor.
Program ini juga sekaligus juga dapat membuktikan bahwa koperasi dan usaha kecil mampu
berperan sebagai kelembagaan yang menopang pemberdayaan ekonomi rakyat dalam sistem
ekonomikerakyatan.
10 | p e m b a n g u n a n K o p e r a s i
Kemampuan koperasi untuk menghimpun dan menanamkan kembali modal,
dengan cara penumpukan modal anggota.
Penggunaan sarana dan prasarana yang tersedia secara optimal untuk
mempertinggi efisiensi.
Terciptanya keterampilan teknis di bidang produksi, pengolahan dan pemasaran
yang tidak mungkin dapat dicapai oleh anggota secara sendiri-sendiri.
Pembebanan resiko dari anggota kepada koperasi sebagai satu unit usaha, yang
selanjutnya kembali ditanggung secara bersama oleh anggotanya.
Pengaruh dari koperasi terhadap anggota yang berkaitan dengan perubahan sikap
dan perilaku yang lebih sesuai dengan tuntutan perubahan lingkungan, diantaranya
perubahan teknologi, pasar dan dinamika masyarakat.
1. Efisiensi Pemasaran
Efisiensi pemasaran adalah pencapaian pendapatan (income) secara optimal dengan
pengeluaran biaya yang diminimalkan, sehingga ada keuntungan yang diperoleh
Dalam manajemen koperasi memahami bahwa koperasi itu kekuatan utamanya adalah
kebutuhan bersama dalam konteks ekonomi, sukarea dan terbuka serta partisipasi total dari
anggota. Logikanya ketika angota merasakan manfaat ekonomi dri koperasi maka member
base economic akan berjalan.
2. Kepercayaan konsumen
11 | p e m b a n g u n a n K o p e r a s i
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
anggotanya untuk memperoleh pinjaman dengan mudah dan dengan bunga ringan. Koperasi
simpan pinjam juga berusaha untuk mencegah para anggotanya agar tidak terlibat dalam
jeratan kaum lintah darat pada waktu mereka memerlukan sejumlah uang, dengan jalan
menggiatkan tabungan dan mengatur pemberian pinjaman uang dengan bunga yang serendah-
rendahnya, Koperasi simpan pinjam menghimpun dana dari para anggotanya yang kemudian
B. SARAN
Sebaiknya kopersai perlu ditingkatkan dan dikembangkan dengan banyak pelatihan yang
diberikan utamanya kepada pengurus koperasi sehingga dapat membuat kinerja dan dan
pelayanan yang diberikan lebih baik dengan demikian akan semakin banyak msyarakat yang
tertarik untuk berkopersai, tentunya hal ini diperlukan perhatian yang serius dari pemerintah
khusunya instansi yang terkait. Kepada anggota koperasi untuk lebih aktif berpartisipasi
dalam koperasi sebagai usaha yang dikerjakan secara barsama-sama dan untuk kepentingan
bersama pula.
12 | p e m b a n g u n a n K o p e r a s i
DAFTAR PUSTAKA
http://lisafitri2008.blogspot.com/2008/11/bab-ii-landasan-teori.html
http://dkbuisness.blogspot.com/2013/11/masalah-koperasi-simpan
pinjam.html
Kasmir, bank dan lembaga keuangan lainnya, edisi revisi 12, Jakarta :
rajawali pers 2013
13 | p e m b a n g u n a n K o p e r a s i