Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam diharapkan proses
infeksi tidak terjadi yang ditunjukkan dengan skala sbb:
1. Tiak pernah menunjukkan 4. Sering menunjukkan
2. Jarang menunjukkan 5. Secara konsisten menunjukkan
3. Kadang-kadang menunjukkan
No Indikator 1 2 3 4 5
1. Mengidentifikasi tanda dan gejala infeksi
2. Memonitor perubahan status kesehatan
3. Menggunakan strategi untuk disinfeksi barang-
barang
Intervensi :
1. Kontrol infeksi
a. Anjurkan pasien mengenai teknik mencuci tangan dengan tepat
b. Ajarkan pasien dan keluarga mengenai bagaimana menghindari infeksi
2. Perlindungan infeksi
a. Monitor adanya tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal
b. Monitor kerentangan terhadap infeksi
c. Tingkatkan asupan nutrisi yang cukup
d. Anjurkan asupan cairan dengan tepat
3. Pemulihan kesehatan mulut
a. Monitor kondisi mulut (misalnya, bibir, lidah, membrane mukosa, gigi, gusi,
tambalan gigi dan kesesuaiannya), termasuk karakter dan abnormalitas
(misalnya, ukuran, warna dan lokasi adanya lesi dan tanda dan gejala infeksi
lainnya)
b. Dorong pasien menghindari makanan yang pedas, asin, asam, kering kasar dan
keras
4. Monitor tanda-tanda vital
No. Indikator 1 2 3 4 5
1. Nyeri yang dilaporkan
2. Panjang episode nyeri
3. Ekspresi nyeri wajah
4. Kehilangan nafsu makan
5. Intoleransi makanan
Intervensi:
1. Terapi menelan
a. Ajari pasien untuk mengucapkan kata “ahs” untuk meningkatkan elevasi
langit-langit halus, jika memungkin
b. Instruksikan pasien untuk membuka dan menutup mulut terkait dengan
persiapan memanipulasi makanan
c. Instruksikan pasien untuk tidak bicara selama makan, jika diperlukan
d. Bantu pasien untuk menempatkan makanan ke mulut bagian belakang dan di
bagian yang tidak sakit
e. Kolaborasi dengan anggota tim kesehatan yang lain (misalnya ahli diet)
2. Pemberian makan
a. Identifikasi diet yang disarankan
b. Lakukan kebersihan mulut sebelum makan
c. Sediakan pereda nyeri yang adekuta sebelum waktu makan, dengan tepat
d. Berikan air minum pada saat makan, jika diperlukan
e. Cek sisa makanan dalam mulut pada saat selesai makan
Intervensi:
1. Manajemen nutrisi
a. Tentukan status gizi pasien dan kemampuan (pasien) untuk memenuhi
kebutuhan gizi
b. Identifikasi adanya alergi atau intoleransi makanan yang dimiliki pasien
c. Instruksikan pasien mengenai kebutuhan nutrisi
2. Manajemen saluran cerna
a. Monitor BAB termasuk frekuensi, konsistensi, bentuk, volume, dan warna,
dengan cara yang tepat
b. Monitor bising usus
3. Terapi intravena
a. Verifikasi perintah untuk terapi
b. Instruksikan pasien tentang prosedur
Intervensi:
1. Terapi aktivitas
a. Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang diinginkan
b. Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang bermakna
2. Monitor frekuensi TTV sebelum dan sesudah melakukan aktivitas
3. Observasi kekuatan otot atau tubuh bagian atas
4. Observasi kekuatan otot atau tubuh bagian bawah
6. Diagnosa Keperwatan: Hambatan mobilitas fisik (00085)
Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam mampu untuk
bergerak yang ditunjukkan dengan skala sbb:
1. Sangat terganggu 4. Sedikit terganggu
2. Banyak terganggu 5. Tidak terganggu
3. Cukup terganggu
No Indikator 1 2 3 4 5
1. Keseimbangan
2. Cara berjalan
3. Gerakan otot
4. Berjalan
5. Bergerak dengan mudah
Intervensi:
1. Perawatan tirah baring:
a. Jaga kain linen kasur tetap bersih, kering dan bebas kerutan
b. Gunakan alat di tempat tidur yang melindungi pasien
c. Balikkan badan pasien yang tidak dapat mobilisasi paling tidak 2 jam,
sesuai dengan jadwal spesifik
2. Pengaturan posisi:
a. Tempatkan (pasien) di atas matras atau tidur terapeutik
b. Jelaskan pada pasien bahwa bahwa badan pasien akan dibalik
c. Posisikan (pasien) untuk mengurangi dyspnea (missal posisi semi fowler)
d. Dorong latihan ROM aktif dan pasif
e. Sangga badan sandaran yang sesuai
No. Indikator 1 2 3 4 5
1. Pola tidur
2. Kualitas tidur
3. Kesulitan memulai tidur
4. Perasaan segar setelah tidur
5. Nyeri
Intervensi:
1. Manajemen nyeri
a. Lakukan pengkajian nyeri komprehensif yang meliputi lokasi,
karakteristik, onset/durasi, frekuensi, kualitas, intensitas atau
beratnya nyeri dan faktor pencetus
b. Observasi adanya petunjuk nonverbal mengenai ketidaknyamanan
terutama pada mereka yang tidak dapat berkomunikasi secara
efektif
c. Dukung istirahat/tidur yang adekuat untuk membantu penurunan
nyeri
2. Pemberian analgesik
a. Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas dan keparahan nyeri
sebelum mengobati pasien
b. Cek perintah pengobatan meliputi obat, dosis dan frekuensi obat
analgesic yang diresepkan
c. Pilih rute intravena daripada rute intramuscular, untuk injeksi
pengobatan nyeri yang sering, jika memungkinkan
d. Monitor tanda vital sebelum dan setelah memberikan analgesic
narkotik pada pemberian dosis pertama kali atau jika ditemukan
tanda-tanda yang tidak biasanya
3. Manajemen lingkungan: kenyamanan
a. Monitor kulit terutama daerah tonjolan tubuh terhadap adanya
tanda-tanda tekanan atau iritasi