Anda di halaman 1dari 7

DRAFT TATA TERTIB PEMILIHAN KETUA UMUM

TATA TERTIB PEMILIHAN KETUA UMUM

DEWAN PENGURUS

IKATAN ALUMNI STM MANGGA BESAR

(Nama TENTATIF)

PERIODE TAHUN 2011 – 2016

(Tentatif Masa Bhakti Pengurus)

BAB I

Ketentuan Umum

Pasal 1

Pemilihan Ketua Umum Dewan Pengurus dilakukan melalui Pemungutan Suara dalam
Sidang Pleno yang dihadiri oleh Peserta Kongres, secara langsung, bebas dan rahasia.

BAB II

Kriteria Ketua Umum Dewan Pengurus

Pasal 2

1. Ketua Umum Dewan Pengurus, selanjutnya disebut sebagai Ketua Umum adalah alumni
STM 1 DKI, STM 7 PGRI, STM N13 atau STM N53 yang kemudian disebut sebagai alumni
STM Mangga Besar.

2. Ketua Umum yang dapat dipilih yang memenuhi kriteria :

a. Berdomisili di Ibukota Negara, dan wilayah sekitarnya untuk kepentingan efektivitas dan
efisiensi organisasi; (alternatif I)

b. Berdomisili di wilayah Republik Indonesia (alternatif II)

c. Tidak menjadi anggota parpol dan berafiliasi pada salah satu partai politik yang ada di
Negara Republik Indonesia;
d. Memiliki konsep visi dan misi yang jelas, melalui penyampaian visi dan misi di Sidang
Pleno Kongres ini;

e. Memiliki Kapasitas, kapabilitas dan akseptabilitas;

f. Mampu bekerjasama secara kolektif;

g. Memiliki komitmen dan kompetensi untuk memimpin Organisasi Ikatan Alumni STM
Mangga Besar berdasarkan AD/ART dan Program Kerja Organisasi

Bab III

Penjaringan Bakal Calon Ketua Umum dan Penetapan Calon Ketua Umum

Pasal 3

Penjaringan Bakal Calon Ketua Umum

1. Bakal Calon Ketua Umum diusulkan oleh dan dari utusan Jurusan dan atau Angkatan di
lingkungan STM Mangga Besar.

2. Masing-masing utusan tersebut dalam ayat (1) pasal ini mengusulkan paling sedikit 1
(satu) orang dan paling banyak 3 (tiga) orang Bakal calon Ketua Umum;

3. Nama-nama Bakal Calon Ketua Umum tersebut dalam ayat (2) pasal ini disampaikan
kepada Pimpinan Kongres oleh masing-masing utusan

4. Pimpinan Kongres melakukan penghitungan suara Bakal Calon Ketua Umum secara
terbuka di hadapan peserta Kongres

5. Bakal Calon Ketua Umum yang memperoleh suara terbanyak 1 (satu) sampai dengan 3
(tiga), ditetapkan menjadi Calon Ketua Umum dan berhak mengikuti Pemilihan Ketua
Umum.

6. Dalam hal bakal calon ketua umum sebagaimana dimaksud dalam ayat (6) lebih dari 3
(tiga) orang, akan dilakukan penjaringan ulang putaran ke 2 atas bakal calon ketua umum
yang memperoleh suara sama banyaknya lebih dari 3 orang bakal calon ketua umum.

7. Dalam hal bakal calon ketua umum yang diajukan hanya 1 (satu) orang, maka bakal
calon ketua umum yang bersangkutan ditetapkan sebagai calon ketua umum.

Pasal 4

Penetapan Calon Ketua Umum


1. Pimpinan Kongres menetapkan 3 (tiga) Calon Ketua Umum yang memperoleh suara
terbanyak 1 (satu) sampai dengan 3 (tiga) secara alfabetis untuk menentukan nomor urut
Calon Ketua Umum;

2. Pimpinan Kongres mengumumkan 3 (tiga) Calon Ketua Umum dengan nomor urutnya
kepada peserta Kongres untuk dipilih;

Pasal 5

Penyampaian Visi dan Misi Calon Ketua Umum

1. Sebelum dilakukan pemilihan Ketua Umum, maka setiap Calon Ketua Umum
berkewajiban menyampaikan Visi dan Misinya maksimal 15 menit, didepan peserta Kongres
dalam sidang Pleno Kongres;

2. Agenda kegiatan penyampaikan Visi dan Misi para Calon Ketua Umum dipimpin oleh
Pimpinan Kongres.

3. Pimpinan Kongres, berhak mengingatkan dan menghentikan penyampaian Visi dan Misi
dari setiap Calon Ketua Umum bila telah melewati waktu sesuai ayat (1) pasal ini

4. Calon ketua umum yang tidak menyampaikan visi dan misi dinyatakan gugur.

BAB IV

Pemungutan Suara

Pasal 6

Pemungutan suara sebagaimana dimaksud pada pasal 1, dilakukan secara langsung oleh
Peserta Kongres

Pasal 7

Hak Suara Peserta Kongres diatur sebagai berikut :

1. Setiap alumni peserta Kongres masing-masing memiliki satu suara (one man one vote).

2. Alumni yang karena satu dan lain hal berhalangan hadir, tidak bisa menitipkan hak-
suaranya.

Pasal 8
1. Pimpinan Kongres dibantu oleh Panitia Kongres menetapkan calon pemilih menjadi
pemilih untuk selanjutnya akan memanggil satu persatu guna menerima surat suara;

2. Sebelum dilakukan pemungutan suara, pimpinan Kongres wajib melakukan:

a. Penghitungan surat suara secara terbuka sebelum dibagikan sesuai daftar pemilih yang
telah ditetapkan;

b. Memeriksa kotak suara yang akan digunakan dalam mengumpulkan surat suara
pemilihan Ketua Umum dan menunjukkan kepada Peserta Kongres kotak suara yang kosong;

c. Setelah butir (b) ayat (4) dari pasal ini, pimpinan Kongres melakukan penyegelan
dengan kunci gembok dan disaksikan secara terbuka oleh Peserta Kongres

3. Dalam hal calon ketua umum hanya terdapat 1 orang sebagaimana dimaksud pada pasal
3 ayat 7, maka calon yang bersangkutan langsung ditetapkan sebagai ketua umum terpilih
setelah menyampaikan visi dan misi.

Pasal 9

1. Pimpinan Kongres memanggil satu persatu peserta Kongres yang ditetapkan sebagai
pemilih sesuai ayat (1) pasal 8 secara tertib, dan teratur agar pemilih tidak bertumpuk pada
saat akan mengisi surat suara

2. Pemilih yang telah menerima surat suara langsung menentukan pilihannya sesuai pasal
4;

3. Pemilih dalam menentukan pilhannya di surat suara dilakukan dengan menulis nomor
urut Calon Ketua Umum yang dipilihnya sesuai pasal 4;

4. Pemilih yang sudah menentukan pilihannya sesuai ayat (2) pasal ini, memasukkan surat
suara ke dalam kotak suara yang telah disiapkan;

BAB V

Penghitungan Suara

Pasal 10

1. Penghitungan suara diawali dengan membuka gembok kotak suara yang telah berisi
surat suara yang telah diisi oleh pemilih;
2. Pelaksanaan ayat (1) pasal ini dilakukan oleh Panitia Kongres secara terbuka dan
disaksikan oleh saksi sebanyak 3 (tiga) orang yang telah ditunjuk oleh masing-masing Calon
Ketua Umum;

3. Panitia Kongres yang disaksikan para saksi membuka surat suara dan membacakan
secara keras nomor calon Ketua Umum dan atau nama Calon Ketua Umum yang
dicatat/dipilih oleh pemilih dalam surat suara;

4. Surat Suara sah bila hanya memuat 1 (satu) nomor Calon Ketua Umum atau memuat
nama Calon Ketua Umum dan atau nomor dan nama Calon Ketua Umum yang telah
ditetapkan sesuai pasal 4;

5. Sah atau tidaknya suarat suara diputuskan oleh Pimpinan Kongres disaksikan dan
disetujui oleh 3 (tiga) orang saksi yang telah ditunjuk oleh masing-masing calon Ketua
Umum;

6. Setelah diputuskan sah oleh Pimpinan Kongres maka, panitia Kongres menskore sesuai
dengan nomor urut dan nama Calon Ketua Umum, dilakukan dan disaksikan oleh Peserta
Kongres secara terbuka.

Pasal 11

1. Setelah semua surat suara dalam kotak suara telah dibuka dan habis, serta telah dinilai
sah oleh Pimpinan Kongres yang disaksikan para saksi, maka Pimpinan Kongres dibantu oleh
Panitia Kongres melakukan penjumlahan suara sesuai dengan suara yang telah dikumpulkan
dan dicatat di white board/papan/kertas penghitungan suara;

2. Setelah dilakukan ayat (1) pasal ini, Pimpinan Kongres membacakan hasil pemungutan
suara dengan menyebutkan nama-nama Calon Ketua Umum dan jumlah peroleh suaranya,
termasuk suara abstain atau tidak sah.

3. Calon Ketua Umum dianggap sah terpilih, apabila mendapatkan suara 50% + 1 dari
suara pemilih yang telah ditetapkan sesuai ayat (3) dari tata tertib ini.

4. Apabila jumlah suara belum memenuhi ketentuan ayat (3) pasal ini, maka dilakukan
pemilihan kembali terhadap calon Ketua Umum yang mendapat suara terbanyak 1 (satu) dan
2 (dua) untuk mendapatkan suara terbanyak;

5. Pelaksaan ayat (4) pasal ini sesuai mekanisme pemilihan Calon Ketua Umum
sebelumnya.

Pasal 12

Pimpinan Kongres mengesahkan dan menetapkan nama Calon Ketua Umum yang
memperoleh suara terbanyak sebagai Ketua Umum Dewan Pengurus Ikatan Alumni STM
Mangga Besar Periode 2011-2016.
BAB VI

Pembentukan Kepengurusan

Pasal 13

Ketua Umum terpilih diberi mandat penuh oleh Kongres untuk menyusun komposisi
personalia Dewan Pengurus Ikatan Alumni STM Mangga Besar Periode 2011-2016,
selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari setelah Kongres.

BAB VII

Ketentuan Penutup

Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan di : Jakarta

Pada Tanggal : ..... ..... 2011

MUSYAWARAH NASIONAL PERTAMA

IKATAN ALUMNI STM MANGGA BESAR (TENTATIF)

1. Ketua Sidang Kongres : ………………………………………. (……. Tanda


Tangan…..)

2. Wakil Ketua Sidang Kongres : ……………………………………….


(……. Tanda Tangan…..)
3. Wakil Ketua Sidang Kongres : ……………………………………….
(……. Tanda

Anda mungkin juga menyukai