CBR = B x k
Pm
GFR= B x k
Pf (15-49)
ASFR = Bi x k
Pf i
4) tingkat fertilitas menurut urutan kelahiran (Birth Order Spesific Fertility Rate)/
BOSFR
tingkat fertilitas menurut urutan kelahiran sangat mungkin untuk mengukur
tinggi rendahnya fertilitas di suatu Negara. Kemungkinan seorang ostri untuk
menambah kelahiran tergantung kepada jumlah anak yang telah dilahirkannya.
Seorang istri mungkin menggunakan alat kontrasepsi setelah mempunyai jumlah
anak tertentu, dan juga umur anak yang masih hidup. Tingkat fertilitas menurut
urutan kelahiran dapat ditulis dengan rumus:
BOSFR = Boi x k
Pf (15-49)
TFR = 5 Σ ASFRi
ASFRi = angka kelahiran bayi perempuan pd klp umur i per 1000 permpuan klp
umur i
dr. Suparyanto
a. Strategi dasar :
i. Meneguhkan kembali program di daerah
ii. Menjamin Kesinambungan program
b. Strategi Operasional :
i. Peningkatan Kapasitas sistem pelayanan program KB Nasional
ii. Peningkatan kualitas dan prioritas program
iii. Penggakangan dan pemantapan komitmen
iv. Dukungan regulasi dan kebijakan
v. Pemantauan, evaluasi, dan akuntabilitas pelayanan
ANGKA DARI BKKBN MENGENAI KEBERHASILAN KB DARI TAHUN KE TAHUN ???
Angka fertilitas total dan angka fertilitas yang diinginkan, Indonesia 1991-2007
Sumber: BPS, et.al. dalam SKDI 1991-2007
Banyak faktor yang mempengaruhi Angka Kelahiran Total (TFR) yaitu tingkat pendapatan, tingkat
pendidikan, tingkat kesehatan dan penggunaan alat kontrasepsi, dan tingkat urbanisasi. Tingkat
pendapatan dapat diwakili oleh pendapatan perkapita. Keterkaitan pada pendapatan terhadap
fertilitas adalah ketika pendapatan seseorang naik akan semakin besar pengaruhnya terhadap
penurunan fertilitas yang terjadi.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18186/5/Chapter%20I.pdf
Menurut Ida Bagus Mantra (1985), terdapat sejumlah factor yang dapat
mempengaruhi fertilitas yang dibedakan atas factor-faktor demografi dan factor-
faktor non demografi. Factor-faktor demografi antara lain: struktur atau komposisi
umur, status perkawinan, umur kawin pertama, keperidian atau fekunditas, dan
proporsi penduduk yang kawin. Factor-faktor non demografi antaranya keadaan
ekonomi penduduk, tingkat pendidikan, perbaikan status wanita, urbanisasi dan
industrialisasi. Factor-faktor tersebut dapat berpengaruh secara langsung ataupun
tidak langsung terhadap fertilitas.
Davis dan blake (1956 dalam Ida Bagus Mantra,1985) memperinci pengaruh factor
social melalui 11 “variable antara” yang dikelompokkan sebagai berikut:
a. Variable-variabel yang mempengaruhi hubungan kelamin
1) Umur memulai hubungan kelamin (kawin)
2) Selibat permanen, yaitu proporsi wanita yang tidak pernah adakan hubungan
kelamin
3) Lamanya masa reproduksi yang hilang karena perceraian, perpisahan atau
ditinggal pergi oleh suami, dan suami meninggal.
4) Abstinensi sukarela
5) Abstinensi karena terpaksa (impotensi, sakit, berpisah sementara yang tidak
dapat dihindari.
6) Frekuensi hubungna seks.
b. Variable-variabel yang mempengaruhi kemungkinan konsepsi
1) Keperidian dan kemandulan (fekunditas dan infekunditas).
2) Menggunakan atau tidak menggunakan alat kontrasepsi.
7. Apa hubungan angka fertilitas dengan kehidupan sehari hari (pendidikan, sosial,
ekonomi)?
a) Pendidikan
Masalah pendidikan yang timbul antara lain : daya tampung sekolah tidaksepadan
b) Pelayanan kesehatan
tambahan dan peningkatan jumlah tenaga medis dan fasilitas kesehatan, seperti
kerja tidak dapat disediakan sesuai dengan angkatan kerja, maka akan terjadilah
masyarakat.
kebutuhan hidup
Masalah perumahan pada saat ini sangat mendesak, baik dalam halmutu
e) Lingkungan hidup