Lokakarya mini dapat digunakan sebagai sarana wasdal baik melalui lokmin bulanan
maupun triwulanan. Pengawasan Puskesmas dibedakan menjadi dua, yaitu pengawasan
internal dan eksternal. Pengawasan internal adalah pengawasan yang dilakukan oleh
Puskesmas sendiri, baik oleh Kepala Puskesmas, tim audit internal maupun setiap
penanggung jawab dan pengelola/pelaksana program. Adapun pengawasan eksternal
dilakukan oleh instansi dari luar Puskesmas antara lain dinas kesehatan kabupaten/kota,
institusi lain selain Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, dan/atau masyarakat.
Pengawasan dan pengendalian lintas program melalui lokmin bulanan pada dasarnya
dimaksudkan untuk:
1. Meninjau proses kegiatan yang sudah berjalan serta hasil kegiatan dalam
mengidentifikasi hambatan dan penyimpangan dari yang sudah direncanakan. Hal-hal
berikut perlu mendapat perhatian saat kunjungan rumah, seperti:
a. Penerimaan keluarga, yakni apakah keluarga-keluarga yang dikunjungi dapat
menerima langsung (tanpa kesulitan) Pembina Keluarga yang berkunjung dan
dengan senang hati.
b. Kesadaran keluarga, yakni apakah keluarga-keluarga berhasil mengenali masalah
kesehatan yang dihadapinya (menyepakati masalah yang diusulkan/disarankan
Pembina Keluarga).
c. Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) keluarga, yakni apakah keluarga-keluarga
menuruti/melaksanakan saran-saran Pembina Keluarga, sehingga PHBS-nya
berkembang.
2. Menetapkan tindakan-tindakan koreksi yang akan diambil, jika ada
hambatan/kesulitan dan penyimpangan, guna menjamin berjalannya kegiatan dan
tercapainya target sesuai yang direncanakan. Pengawasan dan pengendalian lintas
sektor melalui lokmin tribulanan dimaksudkan untuk:
a. Meninjau proses kerjasama lintas sektor yang sudah berjalan untuk
mengidentifikasi ada/tidaknya hambatan dan penyimpangan dari apa yang telah
menjadi kesepakatan.
b. Memperbarui dan/atau memperkuat komitmen kerjasama lintas sektor, guna
menjamin terlaksananya dukungan lintas sektor untuk setiap indikator keluarga
sehat.