Anda di halaman 1dari 1

Pembahasan

Penyakit Parkinson adalah penyakit degenerasi otak terbanyak kedua setelah


penyakit Alzheimer. Pada Penyakit Parkinson terjadi penurunan jumlah dopamin di otak
yang berperan dalam mengontrol gerakan sebagai akibat kerusakan sel saraf di substansia
nigra pars kompakta di batang otak. Penyakit ini berlangsung kronik dan progresif, dan
belum ditemukan obat untuk menghentikan progresifitasnya. Progresifitas penyakit
bervariasi dari satu orang ke orang yang lain. (PERDOSSI, 2016).

Tujuan terapi dari penyakit Parkinson adalah untuk meningkatkan kemampuan


motorik dan non-motorik pasien sehingga dapat mningkatkan kualitas hidupnya. Sasaran
terapinya adalah untuk memperbaiki keseimbangan antara dopaminergik dan asetilkolin di
dalam striatum dan mencegah degenerasi syaraf lebih lanjut.

Pada kasus pasien ini diberikan levodopa karena levodopa akan masuk ke blood brain
barrier, masuk ke otak dan akan berubah menjadi dopamin, dimana dopamin pada kasus
parkinson kadarnya rendah. Diharapkan dengan terapi ini akan meningkatkan kadar dopamin
sehingga gejala ekstrapiramidal berkurang. Pemberian antikolinergik juga dimaksudkan untuk
mengurangi gejala tremornya karena pada kasus pasien ini gejala tremor paling dominan.
Tremor ini terjadi karena ketidak seimbangan antara Dopamin yang berkurang dengan
asetilkolin yang lebih dominan. Sehingga pemberian antikolinergik ini akan menurunkan
asetilkolin yang berfungsi membangkitkan dan membuat kadar dopamin dan asetilkolin lebih
seimbang.

Anda mungkin juga menyukai