Anda di halaman 1dari 7

ACARA II

STERILISASI BAHAN DAN ALAT

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mikrobiologi merupakan cabang dari biologi pada umumnya. Secara pengertian mikrobiologi tidak
jauh berbeda dengan biologi itu sendiri, hanya saja kata ‘’mikro’’ yang melekat pada mikrobiologi
menimbulkan pengertian terhadap organisme yang memiliki ukuran kecil atau mikroskopi. Mikroba
adalah jasad hidup yang ukurannya kecil sering disebut mikroorganisme atau jasad renik. Pengertian
alat dan sterilisasi merupakan hal mendasar yang harus diketahui dan dikuasai karena penting
dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan mikrobiologi selanjutnya. Obyek yang terbebas dari mikroba
disebut dengan steril. Sterilisasi sangat diutamakan baik alat-alat yang siap pakai maupun medianya.

Sterilisasi merupakan suatu usaha untuk membebaskan alat-alat dan bahan-bahan dari segala
macam bentuk kehidupan, terutama mikroba, sehingga dalam sterilisasi nanti alat-alat tidak
terkontaminasi dengan pihak luar. Oleh karena itu, bagi seorang pemula di bidang mikrobiologi
sangat perlu mengenal teknik sterilisasi karena merupakan dasar-dasar kerja dalam laboratorium
mikrobiologi. Steril merupakan syarat mutlak keberhasilan kerja dalam lab mikrobiologi. Dalam
melakukan sterilisasi, diperlukan teknik-teknik agar sterilisasi dapat dilakukan secara sempurna,
dalam arti tidak ada mikroorganisme lain yang mengkontaminasi media.

Berdasarkan uraian di atas, maka perlu diadakan praktikum sterilisasi alat dan bahan biakkan guna
memberikan pemahaman tentang hal-hal yang berkaitan dengan sterilisasi serta menambah
pengetahuan dan keterampilan tentang teknik atau tata cara sterilisasi dalam mkrobiologi

B. Tujuan Praktikum

Tujuan dalam praktikum sterilisasi alat dan bahan biakkan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui beberapa metode sterilisasi alat dan bahan yang digunakan dalam
pengamatan mikrobiologis.

2. Untuk mengetahui dan memahami hal-hal penting yang harus diperhatikan sebelum dan
sesudah melakukan sterilisasi peralatan dalam pengamatan mikrobiologis menurut metode
sterilisasi yang digunakan seperti sterilisasi fisik dan kimiawi.

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Sterilisasi.
Sterilisasi adalah suatu proses yang menghancurkan semua bentuk kehidupan

mikroba, termasuk spora, pada permukaan benda mati. Prosesnya dapat berupa pemanasan,

pemberian zat kimia, radiasi, atau filtrasi (Gruendemann dan Fernsebner, 2006).

Sterilisasi adalah proses pemanasan yang dilakukan untuk mematikan semua

mikroorganisme pada bahan makanan. Sterilisasi biasanya dikombinasi dengan pengemasan

hermetis untuk mencegah kontaminasi ulang. Yang dimaksud pengemasan hermetis adalah

pengemasan yang sangat rapat, sehingga tidak dapat ditembus oleh mikroorganisme, air,

ataupun udara (Purnawijayanti, 2001).

Sterilisasi merupakan salah satu metode menggunakan uap air pada suhu 211oC selama

beberapa waktu tertentu. Tujuan pemanasan adalah memusnahkan bakteri patogen dan spora

bakteri elostridium bolulinum yang berbahaya. Metode sterilisasi yang paling umum dilakukan

adalah menggunakan kaleng atau kemasan tetra pack (Yuyun dan Gunaisa, 2011)

Sterilisasi dalam pengertian medis merupakan suatu proses dengan metode tertentu

dapat memberikan hasil akhir, yaitu suatu bentuk keadaan yang tidak dapat ditunjukkan lagi

adanya mikroorganisme hidup. Metode sterilisasi cukup banyak, namun alternatif yang dipilih

sangat bergantung pada keadaan serta kebutuhan setempat. Apapun pilihan metodenya,

hendaknya tetap menjaga kualitas hasil sterilisasi. Kualitas hasil sterilisasi peralatan medis

perlu dijaga terus mengingat risiko kontaminasi kembali saat penyimpanan dan terutama pada

saat akan digunakan dalam tindakan medis (Darmadi, 2008).

I. METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat Praktikum

o Hari jumat, tanggal 07 Desember 2018


Pada pukul 01:30 – 15:00 WITA
o Tempat
Laboratorium Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan , lantai 3 gedung
OECF
Fakultas pertanian, Universitas Mulawarman.
a. Alat dan Bahan

1. Petridish
2. Tabung Reaksi
3. Erlenmeyer
4. Jarum Ose
5. Pinset
6. Becker Glass
7. Alkohol
8. Aluminium foil

b. Cara Kerja
Sterilisasi dengan Oven
1. Untuk tabung reaksi atau erlenmeyer disumbat terlebih dahulu
dengan kapas sampai hampa udara dan dilapsi dengan aluminium foil,
setelah itu dibungkus dengan kertas bersama dengan petridish.
2. Setelah itu masukkan dalam oven dengan suhu 160 – 175 C selama
sekurang – kurangnya 10 menit

Autoklaf
1. Masukkan alat, bahan yang akan diautoklaf, tetapi terlebih dahulu periksa air
didalam autoklaf tersebut, setelah itu tutup rapat – rapat.
2. Setelah itu hidupkan autoklaf dan tunggu sampai bertekanan 1 atm dan
pertahankan selama 15 menit

Dengan alkohol

Cukup dibersihkan dengan alkohol alat atau bahan yang akan dipakai.

Lain – lain

Bisa juga sterilisasi menggunakan panas dengan lampu bunsen

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan pada praktikum ini disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Hasil pengamatan sterilisasi alat dan bahan biakan.

No. Sterilisasi Alat Yang Disterilisasikan

1. Sterlisasi kimia - Gelas kimia


- Erlenmeyer
- Tabung reaksi
- Cawan petri

2. Sterilisasi Fisik

a. Menggunakan oven - Gelas kimia


- Erlenmeyer
- Tabung reaksi
- Cawan petri

b. Menggunakan lampu bunsen


- Jarum ose

B. Pembahasan.

Sterilisasi adalah sebuah proses untuk menghilangkan bakteri yang ada pada peralatan

baik itu yang bersifat patogen maupun apatogen. Dalam melakukan suatu pengamatan terhadap
obyek mikrobiologi mengharuskan kita untuk menggunakan peralatan yang steril agar hasil

pengamatan yang kita lakukan sesuai dengan apa yang diinginkan. Dalam hal ini kontaminasi

bakteri lain pada hasil pengamatan sangat tidak diinginkan.

Peralatan yang umumnya disterilisasi terbuat dari bahan gelas atau kaca, plastik dan

besi. Dalam melakukan sterilisasi perlu diketahui mana alat yang terbuat dari bahan yang tahan

dan tidak tahan panas maupun bahan yang memiliki batas panas maksimal yang mampu

diterimannya. Hal ini bertujuan agar peralatan yang disterilkan tidak rusak, misalnya saja untuk

mensterilkan peralatan plastik dengan menggunakan sterilisasi panas kering, sudah tentu yang

terjadi adalah hal-hal yang tidak diinginkan seperti rusaknya peralatan tersebut.

Dalam praktikum ini digunakan dua metode sterilisasi yaitu sterilisasi fisik dan

sterilisasi kimia. Metode sterilisasi fisik dilakukan dengan pemanasan pada peralatan yang

akan disterilkan, seperti dengan menggunakan nyala api, cara ini disebut dengan metode

sterilisasi panas kering. Peralatan yang digunakan umumnya peralatan yang menghasilkan

nyala api yang berbahan bakar spiritus, contoh dari peralatan ini yaitu lampu bunsen, Cara ini

digunakan untuk mensterilkan jarum ose sebelum digunakan. Cara lainnya pada metode fisik

dilakukan dengan sterilisasi panas bertekanan dengan menggunakan peralatan yang disebut

dengan oven. Alat ini digunakan untuk mensterilkan bahan yang terbuat dari besi, gelas dan

plastik tahan panas.

Untuk metode selanjutnya yang dilakukan pada praktikum ini yaitu sterilisasi kimia,

dengan menggunakan bahan kimia tertentu. Kita bisa mensterilkan peralatan yang ada,

misalnya dengan alkohol, larutan ini mampu membersihkan bakteri yang ada pada peralatan

yang telah terkontaminasi. Cara ini dilakukan dengan cara membasahi kapas dengan sedikit

alkohol, kemudian mengoleskan pada peralatan yang akan dibersihkan, untuk peralatan gelas

yang sulit untuk melakukan pengelapan pada bagian dalamnya, cukup dengan cara
menuangkan beberapa mili liter pada peralatan dan menggoyangkan peralatan tersebut hingga

seluruh permukaan bagian dalamnya terbilas oleh larutan alkohol.

Dengan menggunakan cara ini kita juga harus memperhatikan beberapa hal yang

memungkinkan kegagalan dalam pengamatan, misalnya saja kontaminasi mikroba yang

menempel pada peralatan yang sedang disterilkan akibat dari pengamat yang sering berbicara

tanpa menggunakan masker, dan juga pengamat harus memiliki anggota tubuh yang steril

terutama tangan yang digunakan untuk membersihkan mikroba pada peralatan harus dalam

steril dengan menggunakan beberapa tetes alkohol.

V. PENUTUP

A. Kesimpulan.

Kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Dalam mensterilkan alat memakai terdapat tiga metode yaitu metode sterilisasi fisik,

sterilisasi kimia, dan sterilisasi mekanik.

2. Hal yang harus diperhatikan dalam sterilisasi yaitu jenis alat yang akan disterilisasikan

terbuat dari bahan yang berbeda-beda. Karena dalam sterilisasi fisik harus memperhatikan

ketahanan fisik peralatan terhadap proses sterilisasi serta kebersihan pengguna alat

mikrobiologi.

B. Saran
Saran yang dapat di ajukan adalah agar dalam praktikum selanjutnya sebaiknya

praktikan memeriksa atau mencek terlebih dahulu peralatan-peralatan yang akan digunakan

untuk praktikum agar pada saat mengoperasikan alat benar-benar secara maksimal dan

praktikan tidak kebingungan dalam penggunaannya saat praktikum.

DAFTAR PUSTAKA

Baradero, M., Dayrit, M.W., dan Siswadi, Y. 2009. Prinsip dan Praktik Keperawatan
Perioperatif. Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Darmadi. 2008. Infeksi Nosokomial Problematika dan Pengendaliannya.
Salemba Medika. Jakarta.

Gunawan, A. W. 2008. Usaha Pembibitan Jamur. Penebar Swadaya. Jakarta.


Gruendemann, B.J., dan Fernsebner, B. 2006. Buku Ajar Keperawatan
Perioperatif . Kedokteran EGC. Jakarta.

Pruss, A. Girouil, E., dan Rushbrook, P. 2002. Pengelolaan Aman Limbah


Layanan Kesehatan. Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai