NIM : 1803015050
Jurusan : Agroekoteknologi
1. Kegotong royongan
Gotong royong adalah salah satu budaya Indonesia yang telah menjadi ciri khas
tersendiri di mata dunia, di Kalimantan Timur khususnya budaya ini sudah akrab sejak
daerah ini mulai berdiri. Hal ini dilansir dari situs tepiancity.com mengenai sejarah kota
Samarinda bahwa sekitar tahun 1668 rumah-rumah didirikan di tepi Sungai Mahakam,
membujur dari hilir ke hulu. Setiap keluarga mendirikan rumah tinggal yang dikerjakan
secara gotong-royong.
Di era modern seperti sekarang bahkan sejumlah suku di Kaltim tetap
melaksanakan budaya gotong royong secara teratur. Contoh pertama adalah masyarakat
suku Dayak Kenyah yang bermukim di Dusun Budaya Rindang Benua Kutai Timur, KM
10 Sangatta. Tradisi gotong royong ini dimulai dengan ritual Alak Tau atau penentuan
hari baik untuk menanam yang di kutip dari eksposkaltim.com. Kemudian ada
masyarakat suku Lundaye di Kecamatan Krayan yang memiliki kebiasaan adat yang
disebut paleo. Kegiatan ini sudah berlangsung lama, dimana seseorang yang tergabung
dalam suatu kelompok mengajak anggota kelompok lainnya untuk bersama-sama
menggarap lahan anggota kelompok tersebut. Jika lahan tersebut usai digarap maka
mereka berpindah ke lahan milik anggota lainnya, hal ini dijelaskan Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian Kalimantan Timur melalui website mereka.
Pemerintah Kalimantan Timur sendiri aktif mencanangkan budaya kegotong
royongan. Dapat dibuktikan lewat kegiatan-kegiatan seperti kegiatan "Ayo Gotong-
Royong Menanam Pohon" di areal Bandara APT Pranoto Sungai Siring Samarinda,
Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) dan masih banyak lagi.
“Di era modern, kehidupan masyarakat cenderung individualis. Gotong royong
dapat membuat manusia kembali sadar jika dirinya adalah makhluk sosial. Gotong
royong membuat masyarakat saling mengenal satu sama lain sehingga proses sosialisasi
dapat terus terjaga, oleh karenaa itu gotong royong harus tetap lestari” ujar gubernur
Kaltim saat kegiatan “Ayo Gotong-Royong Menanam Pohon" di areal Bandara APT
Pranoto Sungai Siring Samarinda beberapa waktu lalu di salah satu media cetak.